Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

Dosen Pengampu :
Feylosofia Putri Agry, S. Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Evi Pratiwi (1401421251)
Rika Umaniar Panisa (1401421266)
Devi Fitriyani (1401421279)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami memanjatkan puja & puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena
berkat limpahan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh Ibu Feylosofia Putri Agry, S. Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu Kondas Matematika
yang kemudian dapat dilanjutkan dengan penyusunan makalah yang berjudul “Persamaan
dan Pertidaksamaan Linear”.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun kemampuan dalam mengolah informasi secara maksimal. Kami berharap
ke depannya dapat menjadi lebih baik dan makalah yang disusun ini dapat menjadi acuan,
petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................ii


Daftar Isi .........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
A. Persamaan Linear ............................................................................... 2
B. Pertidaksamaan Linear .................................................................... 17
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 21
Simpulan ................................................................................................ 21
Saran ..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang penting
dalam kehidupan sehari-hari. Manusia dalam melakukan kegiatan sehari- hari
tentunya tidak lepas dari apa yang ada dalam matematika. Akan tetapi
kebanyakan orang tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya tersebut
merupakan bagian dari matematika. Kegiatan -kegiatan seperti menghitung
bilangan, menjumlahkan dan lain sebagainya merupakan bagian dari cabang ilmu
matematika yang paling dasar.
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear biasanya diperkenalkan pada siswa
di sekolah setelah dengan cara penyelesaian masalah yang sama, yang
membedakan hanya hasil akhir dari masing-masing variabel, adapun yang
memiliki satu himpunan penyelesaian dan memiliki banyak himpunan
penyelesaian. teknik dalam penyelesaian masalah pada persamaan bila diterapkan
pada masalah pertidaksamaan dapat menyebabkan hasil yang salah, sehingga
kaitan antara persamaan dan pertidaksamaan dalam penyelesaian masalahnya
tidak hanya sekedar pada hasil himpunan penyelesaiannya. Pada makalah ini
Akan dijelaskan lebih rinci pembahasan mengenai persamaan dan pertidaksamaan
dalam matematika dasar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi persamaan linear dan apa saja yang menjadi pokok bahasan
dalam persamaan linear?
2. Apa definisi pertidaksamaan linear dan apa saja yang menjadi pokok
bahasan dalam pertidaksamaan linear?
C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari persamaan linear dan pokok bahasan yang
dipelajari.
2. Mengetahui definisi dari pertidaksamaan linear dan pokok bahasan yang
dipelajari.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERSAMAAN LINEAR

Persamaan linear adalah suatu bentuk persamaan yang dinyatakan dengan kalimat
terbuka dan dihubungkan dengan relasi sama dengan “=” yang terdiri atas variabel
sebagai peubah/pemisal/pengganti dari suatu nilai bilangan, koefisen sebagai sebuah
bilangan yang menyatakan banyaknya jumlah variabel sejenis, konstanta sebagai
bilangan yang tidak diikuti oleh variabel sehingga nilainya tetap, serta suku sebagai suatu
bentuk aljabar yang terdiri atas variabel dan koefisien atau konstanta yang tiap sukunya
dipisahkan oleh tanda operasi pengurangan atau penjumlahan.

Persamaan Linear Satu Variabel

1. Sistem Persamaan Linear Satu Variabel

Sistem Persamaan Linear Satu Variabel (SPLSV) merupakan suatu sistem


persamaan yang dinyatakan dalam bentuk kalimat terbuka dan dihubungkan
dengan tanda '=' serta mengandung satu variabel.

Bentuk umum persamaan linear satu variabel :

ax + b = c, dengan:

- a ≠ 0 ; x disebut variabel/peubah

- b disebut konstanta

- semua suku di sebelah kiri tanda '=' disebut ruas kiri

- semua suku di sebelah kanan tanda '=' disebut ruas kanan

2. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Satu Variabel

a. Memindahkan konstanta dari ruas kiri ke ruas kanan, contoh :

2
x + 7 = 10

x = 10 - 7

b. Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama,


contoh :

untuk menghasilkan bentuk y = c, maka harus menghilangkan konstanta


pada ruas kiri sehingga diperoleh hasil sebagai berikut

y + 5 = 15

y + 5 - 5 = 15 – 5

y = 10

c. Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama,


contoh :

Tentukan penyelesaian dari 6x/3 = 18

Jawab :

1) Kalikan kedua ruas dengan penyebutnya, yaitu 3

6x/3 × 3 = 18 × 3

6x = 54

2) Bagi kedua ruas dengan koefisien dari x yaitu 6

6x/6 = 54/6

x=9

d. Menyelesaikan SPLSV dengan menggunakan gabungan 1 dan 2, contoh :

3 (3x + 2) = 6 (x + 3)

9x + 6 = 6x + 18
3
9x + 6 - 6 = 6x + 18 - 6 -> kedua ruas dikurang 6

9x = 6x + 12

9x - 6x = 6x - 6x + 12 -> kedua ruas dikurangi 6x

3x = 12

3x/3 = 12/3 -> kedua ruas dibagi 3 sebagai koefisien dari x

Persamaan Linear Dua Variabel


1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan suatu sistem
persamaan yang dinyatakan dalam bentuk relasi sama dengan dan memiliki
variabel berjumlah dua serta keduanya berpangkat satu.
Dikatakan sebagai persamaan linear karena apabila digambarkan pada
sebuah grafik maka bentuk dari persamaan linear dua variabel ini akan
membentuk garis lurus (linear).
Persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk:
ax+by = c,
dengan: a, b, c elemen R, a dan b ≠ 0 dan x, y adalah suatu
variable (Auffman et al.,2008:76-77).
2. Ciri-Ciri SPLDV

Suatu persamaan dapat dikatakan sebagai sistem persamaan linear dua


variabel apabila memiliki karakteristik sebagai berikut.

 Menggunakan relasi tanda sama dengan ( = )

 Memiliki dua variable

 Kedua variabelnya berderajat satu (berpangkat satu)

3. Solusi atau Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

4
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel berarti mencari
semua solusi yang ada pada bentuk persamaan tersebut. Berikut adalah beberapa
solusi atau penyelesaian dari SPLDV:

a. Metode Grafik

Grafik pada sistem persamaan linear dua variabel adalah garis


lurus dan berikut langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLDV dengan
menggunakan metode grafik:

1) Menentukan titik potong pada sumbu X, dengan syarat y = 0,

2) Menentukan titik potong pada sumbu Y, dengan syarat x = 0,

3) Langkah (1) dan (2) kemudian dapat disederhanakan dengan


bentuk tabel,

4) Menarik garis pada setiap titik potong suatu persamaan,

5) Menentukan titik potong dari dua garis persamaan linear sebagai


bentuk penyelesaian SPLDV.

Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut ini

3x - 4y = -24

-3x - 2y = 6

Jawab :

3x - 4y = -24

1) Tentukan titik potong pada sumbu X, dengan syarat y = 0

3x - 4(0) = -24

3x = -24

x = -8
5
Jadi, titik potong pada sumbu X adalah (-8,0)

2) Tentukan titik potong pada sumbu y, dengan syarat x = 0

3(0) - 4y = -24

-4y = -24

y=6

Jadi, titik potong pada sumbu Y adalah (0,6)

3) Sederhanakan dalam bentuk tabel

-3x - 2y = 6

1) Tentukan titik potong pada sumbu X, dengan syarat y =0

-3x - 2(0) = 6

-3x = 6

x = -2

Jadi, titik potong pada sumbu X adalah (-2,0)

2) Tentukan titik potong pada sumbu Y, dengan syarat x = 0

-3(0) - 2y = 6

-2y = 6

y = -3

Jadi, titik potong pada sumbu Y adalah (0, -3)

3) Sederhanakan dalam bentuk tabel

6
Penyelesaian :
b. Metode Eliminasi

Metode eliminasi pada SPLDV merupakan cara


mengkombinasikan persamaan dengan menjumlahkan atau mengurangi
untuk menghilangkan salah satu variabel sehingga menghasilkan
himpunan penyelesaian.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menentukan penyelesaian


SPLDV dengan menggunakan metode eliminasi:

1) Sesuaikan Koefisien

Kalikan atau bagi persamaan dengan bilangan yang tepat


untuk mendapatkan variabel yang mempunyai koefisien sama atau
berlawanan.

2) Jumlahkan atau kurangkan persamaan-persamaan tersebut

Apabila koefisien salah satu variabel berlawanan maka


diselesaikan dengan cara menjumlahkan persamaan-persamaan
tersebut. Namun, apabila koefisien salah satu variabel sama maka
diselesaikan dengan cara mengurangkan persamaan-persamaan

7
tersebut.

3) Lakukan kembali dengan cara yang sama untuk mendapatkan nilai


variabel lain.

Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut ini

2x + 3y = 5

-x + 2y = 8

Langkah I (eliminasi variabel x)

Untuk mengeliminasi variabel x maka koefisien pada variabel x


harus sama atau berlawanan.

2x + 3y = 5 [×1]

-x + 2y = 8 [×2]

2x + 3y = 5

-2x + 4y = 16 −

7y = 21

y=3

Maka, himpunan penyelesaiannya adalah (0,3)

Langkah II (eliminasi variabel y)

Untuk mengeliminasi variabel y maka koefisien pada variabel y


harus sama atau berlawanan.

2x + 3y = 5 [×2]

-x + 2y = 8 [×3]

4x + 6y = 10
8
-3x + 6y = 24 −

7x = -14

x = -2

Maka, himpunan penyelesaiannya adalah (-2, 0)

c. Metode Subsitusi

Metode subsitusi dapat dilakukan dengan menyatakan variabel


yang satu ke dalam variabel lain dalam suatu persamaan, selanjutnya
menyubstitusikan variabel tersebut ke dalam persamaan yang lain.

Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV dengan


menggunakan metode eliminasi

4x + y = 36

x+y=6

Persamaan x + y = 6 adalah ekuivalen dari x = 6 + y. Kemudian


subsitusikan persamaan x = 6 - y ke dalam persamaan 4x + y = 36. Maka
diperoleh hasil sebagai berikut

4x + y = 36

4 (6 - y) + y = 36

24 - 4y + y = 36

24 - 3y = 36

-3y = 12

y = -4

Selanjutnya, untuk memperoleh nilai x subsitusikan nilai y ke persamaan


x = 6 - y, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut
9
x = 6 - (-4)

x = 10

Maka, himpunan penyelesaiannya adalah (10, -4)

Persamaan Linear Tiga Variabel


1. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) merupakan suatu sistem
persamaan yang mengandung tiga variabel dan dinyatakan dalam bentuk kalimat
terbuka dan dihubungkan dengan tanda sama dengan (=).
Bentuk umum persamaan linear tiga variabel :

dengan:

- a, b, c, disebut koefisien

- d disebut konstanta

- x, y, z disebut variabel

2. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

a. Metode Substitusi

Dalam menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel


dengan metode subsitusi terdapat beberapa langkah-langkah penyelesaian

1) Pilihlah salah satu persamaan yang dianggap paling sederhana,


kemudian nyatakan x sebagai fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi
x dan z, atau z sebagai fungsi x dan y.

10
2) Substitusikan x atau y atau z yang diperoleh pada langka h (1) ke
dua persamaan lainnya sehingga akan memperoleh sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV).

3) Selesaikan SPLDV yang diperoleh pada langkah (2).

4) Substitusikan dua nilai variabel yang diperoleh pada langkah (3 )


ke salah satu persamaan semula untuk memperoleh nilai variabel
yang belum diketahui.

Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan di


bawah ini menggunakan metode subsitusi

x + y + 2z = 0

x-y+z=4

3x + 2y + z = 2

Penyelesaian :

x + y + 2z = 0...........(1)

x - y + z = 4..............(2)

3x + 2y + z = 2.........(3)

Ubah persamaan (2) menjadi x = 4 + y (4) dan substitusikan


persamaan (4) ke persamaan (1)

x + y + 2z =0

(4 + y - z) + y + 2z = 0

4 + 2y + z = 0

2y + z = -4

z = -4 - 2y............(5)
11
Subsitusikan persamaan (4) ke persamaan (3)

3x + 2y + z = 2

3(4 + y - z) + 2y + z = 2

12 + 3y - 3z + 2y + z = 2

5y - 2z = 2 – 12

5y - 2z = -10.........(6)

Subsitusikan persamaan (5) ke persamaan (6) :

5y - 2z = -10

5y - 2(-4 - 2y) = -10

5y + 8 + 4y = -10

5y + 4y = -10 – 8

9y = -18

y = -2

Subsitusikan y = -2 ke persamaan (5)

z = -4 - 2y

z = -4 - 2(-2)

z = -4 + 4

z=0

Substitusikan y = -2, z = 0 ke persamaan (2)

x-y+z=4

x - (-2) + 0 = 4
12
x+2=4

x=2

Maka, himpunan penyelesaiannya adalah (2, -2, 0)

a. Metode Eliminasi

Metode eliminasi pada SPLTV ditentukan oleh langkah-langkah


berikut ini

1) Eliminasi salah satu variabel ke persamaan yang tersedia untuk


memperoleh SPLDV.

2) Selesaikan SPLDV yang telah diperoleh pada langkah (1) dengan


mengeliminasi variabel kedua untuk memperoleh variabel lain.

3) Ulangi langkah (1) dan (2) untuk memperoleh nilai variabel


lainnya sehingga dapat menghasilkan himpunan penyelesaiannya.

Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan di


bawah ini menggunakan metode eliminasi

x + y + 2z = 9

2x + 4y - 3z = 1

3x + 6y - 5z = 0

Penyelesaian :

x + y + 2z = 9......(1)

2x + 4y - 3z = 1......(2)

3x + 6y - 5z = 0......(3)

Eliminasi z pada persamaan (1) dan (2)

13
x + y + 2z = 9 [×3]

2x + 4y - 3z = 1 [×2]

3x + 3y + 6z = 27

4x + 8y - 6z = 2 −

7x + 11y = 29......(4)

Eliminasi z pada persamaan (2) dan (3)

2x + 4y - 3z = 1 [×5]

3x + 6y - 5z = 0 [×3]

10x + 20y - 15z = 5

9x + 18y - 15z = 0 −

x + 2y = 5......(5)

Eliminasi persamaan (4) dan (5)

7x + 11y = 29 [×1]

x + 2y = 5 [×7]

7x + 11y = 29

7x + 14y = 35 −

-3y = 6

y=2

Kemudian ulangi hal yang sama untuk mencari nilai variabel x dan
z hingga menemukan himpunan penyelesaiannya.

c. Metode Gabungan
14
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan di bawah ini dengan metode
gabungan

x + y + 2z = 9

2x + 4y - 3z = 1

3x + 6y - 5z = 0

Penyelesaian :

x + y + 2z = 9......(1)

2x + 4y - 3z = 1......(2)

3x + 6y - 5z = 0......(3)

Eliminasi z pada persamaan (1) dan (2)

x + y + 2z = 9 [×3]

2x + 4y - 3z = 1 [×2]

3x + 3y + 6z = 27

4x + 8y - 6z = 2 −

7x + 11y = 29......(4)

Eliminasi z pada persamaan (2) dan (3)

2x + 4y - 3z = 1 [×5]

3x + 6y - 5z = 0 [×3]

10x + 20y - 15z = 5

9x + 18y - 15z = 0 −

x + 2y = 5......(5)
15
Eliminasi persamaan (4) dan (5)

7x + 11y = 29 [×1]

x + 2y = 5 [×7]

7x + 11y = 29

7x + 14y = 35 −

-3y = 6

y=2

Subsitusi y = 2 ke persamaan (5)

x + 2y = 5

x + 2(2) = 5

x+4=5

x=1

Subsitusikan x = 1 dan y = 2 ke persamaan (1)

x + y + 2z = 9

1 + 2 + 2z = 9

3 + 2z = 9

2z = 6

z=3

Maka, himpunan penyelesaiannya adalah (1, 2, 3)

16
B. PERTIDAKSAMAAN LINEAR

Pertidaksamaan linear adalah suatu bentuk pertidaksamaan yang dinyatakan


dalam bentuk kalimat terbuka dan dihubungkan dengan tanda pertidaksamaan seperti “>,
<, ≥ atau ≤”.

Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

1. Sistem Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Pertidaksamaan linear satu variabel merupakan bentuk kalimat terbuka


yang dinyatakan dengan tanda pertidaksamaan dan mengandung satu variabel.

2. Penyelesaian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

a. Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama,


contoh :

x+5-5≥7–5

x≥2

b. Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama, tetapi
jika dikali atau dibagi dengan bilangan negatif maka tanda
pertidaksamaannya dibalik, contoh :

4x + 8 < 20

4x + 8 - 8 < 20 -8

4x < 12

4x/4 < 12/4

x<3

Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

1. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel


17
Pertidaksamaan linear dua variabel merupakan bentuk kalimat terbuka
yang dinyatakan dengan tanda pertidaksamaan dan mengandung dua variabel
berpangkat satu.

Bentuk umum :

ax + by (R) c, dengan:

- a, b ≠ 0 ; a dan b disebut koefisien

- c disebut konstanta

- R = salah satu tanda relasi pertidaksamaan (>, <, ≥ atau ≤)

2. Penyelesaian Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

a. Nyatakan pertidaksamaan linear ke dalam bentuk persamaan linear dengan


mengubah tanda relasi pertidaksamaan menjadi tanda sama dengan.

b. Tentukan titik potongnya.

c. Tarik garis lurus yang menghubungkan kedua titik potong tersebut. Jika
pertidaksamaan dihubungkan dengan tanda ≥ atau ≤, maka garis yang
ditarik tidak dilukis dengan putus-putus. Namun, apabila pertidaksamaan
dihubungkan dengan tanda > atau <, maka garis yang ditarik dilukis
dengan putus-putus.

d. Ambil sembarang titik dan masukkan ke dakam bentuk pertidaksamaan


linear tersebut. Apabila pertidaksamaan bernilai benar, maka daerah
tersebut dinamakan daerah penyelesaian.

e. Arsir daerah yang memenuhi sehingga himpunan penyelesaiannya adalah


daerah yang terarsir atau arsir daerah yang tidak memenuhi sehingga
himpunan penyelesaiannya adalah daerah yang bersih (tidak terarsir).

Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear : 2x + y


≤4
18
Penyelesaian :

Langkah (a)

Nyatakan 2x + y ≤ 4 menjadi 2x + y = 4

Langkah (b)

 Tentukan titik potong sumbu x, dengan y = 0

2x + y = 4

2x + 0 = 4

2x = 4

x=2

Jadi titik potong dengan sumbu x adalah (2,0)

 Tentukan titik potong sumbu y, dengan x = 0

2x + y = 4

2(0) + y = 4

y=4

Jadi titik potong dengan sumbu y adalah (2,0)

Langkah 3

Tentukan daerah himpunan dengan mengambil salah satu titik,


misal titik (1,1)

2x + y ≤ 4

2(1) + 1 ≤ 4

2 + 1 ≤ 4 (memenuhi)

19
Maka daerah tersebut adalah daerah penyelesaian.

20
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Persamaan linear adalah suatu bentuk persamaan yang dinyatakan dengan kalimat

terbuka dan dihubungkan dengan relasi sama dengan “=” yang terdiri atas variabel,

koefisen, konstanta, serta suku yang tiap sukunya dipisahkan oleh tanda operasi

pengurangan atau penjumlahan. Kemudian persamaan linear terbagi menjadi pokok

bahasan persamaan linear satu variabel, persamaan linar dua variabel, dan persamaan

linear tiga variabel.

Sedangkan, pertidaksamaan linear adalah suatu bentuk pertidaksamaan yang

dinyatakan dalam bentuk kalimat terbuka dan dihubungkan dengan tanda pertidaksamaan

seperti “>, <, ≥ atau ≤”. Pertidaksamaan linear sendiri terbagi menjadi pertidaksamaan

linear satu variabel dan pertidaksamaan linear dua variabel.

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa persamaan dan
pertidaksamaan linear sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana
suatu permasalahan disajikan melalui bentuk sederhana berupa pemisalan dan kemudian
dipecahkan oleh beberapa metode. Kami sebagai penulis sangat menyarankan kepada
pembaca untuk dapat mempelajari dan memahami serta terus menggali berbagai bahan
bacaan sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan diskusi mengenai persamaan dan
pertidaksamaan linear.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.uny.ac.id/20116/2/4.
%2520BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjct4e6spPzAhWDILcAHfKeDdwQFnoECBcQAQ&usg
=AOvVaw3LVv_Vf3HtIhBKLRgcRVN7&cshid=1632342206778 (diakses pada 22 September
2021)

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Sistem-Persamaan-Linear-
dengan-Metode-Grafik-2008/konten3.html (diakses pada 23 September 2021)

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://files1.simpkb.id/guruberbag
i/rpp/159199-1600880916.pdf&ved=2ahUKEwj-
p9rp55PzAhWg7HMBHcXuBHoQFnoECCQQAQ&usg=AOvVaw3i3REtmVQQufwtwfXU6YoK
(diakses pada 23 September 2021)

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://files1.simpkb.id/guruberbag
i/rpp/150471-1600751615.pdf&ved=2ahUKEwj-3--
rnJTzAhW1ILcAHYpEBOAQFnoECAMQAQ&usg=AOvVaw1QqtHURxmxHQ3zOvem39Rc
(diakses pada 23 September 2021)

https://123dok.com/document/yd7r5v1y-bab-iii-persamaan-dan-pertidaksamaan-linear-satu-
variabel.html?utm_source=seo_title_list (diakses pada 23 September 2021)

22

Anda mungkin juga menyukai