Anda di halaman 1dari 13

GRAPHS OF LINIER EQUATIONS AND ALGEBRAIC SOLUTION OF

SIMULTANEOUS LINIER EQUATIONS

MAKALAH

DISUSUN OLEH
1. MISIH NING ARUMI 452
2. ADINDA ANNURI JAYAZY 454
3. BAGAS PRASETYO 459
4. DEA SAFIRA 485
5. ALFIYYAHTUN MARZUQOH 501
6. FERDIANAN RICKY A. P 508

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua dan kepada khususnya kelompok saya sehingga dapat menyelesaikan tugas
proposal ini.

Tugas ini dapat terlaksana karena adanya dukungan baik material maupun spiritual dari semua
pihak yang telah membantu kelancaran tugas ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih
kepada segenap pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

Besar harapan kelompok saya proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk dijadikan
pertimbangan dan koreksi selanjutnya. Saya mohon maaf apabila dalam penyusunan proposal ini
terdapat kesalahan ataupun kerancauan baik dalam Bahasa maupun tulisan. Terimakasih
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era informasi dan era globalisasi dewasa ini yang diwarnai oleh persaingan yang
ketat dalam penguasaan ilmu linier dan aljabar, sangat membutuhkan manusia manusia
yang cerdas dan profesional yang sanggup menguasai ilmu Matematika.
Pada makalah ini kami bertujuan untuk mempelajari lebih dalam mengenai persamaan
linier dan aljabar yang mugkin mata kuliah ini banyak disukai mahasiswa dan mahasiswi.
Dalam makalah ini kami akan mengupas materi mengenai rumus dari persamaan linier
dan aljabar yang dipakai untuk menyelesaikan berbagai soal mengenai materi tersebut.
Dan selain itu, kami juga sudah membuat contoh dan pembahasan, dengan begitu
pembaca dapat mengerti cara cara yang ditempuh untuk memecahkan persoalan
persamaan linier dan aljabar

B. Rumusan Masalah
1. Menjelakan apa persamaan linier?
2. Memecahkan grafik persamaan linear?
3. Menjelaskan apa garis horizontal maupun garis vertikal dalam grafik persamaan linier?
4. Menjelaskan bagaimana solusi aljabar dari linier simultan persamaan?

C. Tujuan
1.Menerapkan penerapan dari grafik persamaan linier.
2.Untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan dari mahasiswa ataupun mahasiswi
agar tidak mendapatkan kesulitan dalam pembelajaran mata kuliah matematika bab
persamaan linier.
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Sistem Persamaan Linier


Sistem Persamaan Linier system persamaan linier merupakan salah satu model dan
masalah matematika yang banyak dijumpai di dalam berbagai disiplin, termasuk
matematika, statistika, fisika, biologi, ilmu-ilmu social , teknik, dan bisnis. Sistem
persamaan linear terdiri atas sejumlah berhingga persamaan linear dalam sejumlah
berhingga variable. Menyelesaikan suatu system persamaan linear adalah mencari nilai-
nilai variable-variable tersebut yang memenuhi semua persaman linear yang dibutuhkan.
Pada dasarnya terdapat dua kelompok metode yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan suatu system persamaan linear. Metode pertama dikenal sebagai motede
langsung, yakni metode yang mencari penyelesaian suatu system persamaan linear dalam
langkah berhingga, yang dapat dijamin berhasil dan disarankan untuk pemakaian secara
umum. Metode kedua dikenal sebagai metode tidak langsung atau metode iterative,
yang bermula dari suatu hampiran dalam tak berhingga namun langkah konvergen.
Metode iterative digunakan untuk menyelesaikan system persamaan linear berukuran
besar dan proporsi koefisien nol-nya besar, seperti system-sistem yang banyak dijumpai
dalam system persamaan diferensial.

2. Grafik Horizontal dan Grafik Vertikal


Menurut KKBI, vertikal adalah tegak lurus dari atas kebawah maupun sebaliknya yaitu
dari keatas atau kebawah yang dapat membentuk sudut 90. Untuk garis vertikal dibuatnya
dengan menarik sebuah garis lurus dari atas kebawah. Grafik vertikal digambarkan
dengan garis yang sejajar atau berhimpit dengan sumbu y. Garis horizontal digambarkan
dengan garis sejajar dengan sumbu x (absis).

3. Grafik Persamaan Linier

Perhatikan
dua garis lurus
yang di tunjukkan
pada gambar 1.1
garis horizontal di
sebut sebagai sumbu
x dan garis vertikal
disebut sebagai sumbu
y. Titik di mana garis-
garis ini
berpotongan adalah dikenal sebagai asal dan di lambangkan dengan huruf O garis-garis
ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi secara unik setiap titik,P,dalam hal
koordinat(x,y). Angka pertama ,x,menunjukkan horizontal jarak sepanjang sumbu x dan
angka kedua,y, menunjukan jarak vertikal sepanjang sumbu y. Panah pada sumbu
menunjukan arah positif dalam setiap kasus.
Aturan perkalian bilangan negatif adalah

negatif x negatif = positif


negatif x positif = negatif
Tidak masalah di mana urutan dua angka dikalikan, jadi positif x negatif = negatif
Aturan-aturan ini menghasilkan :

(-2) x (-3) = 6

(-4) x 5= -20

7 x (-5) = -35

masing-masing. Juga, karena pembagian adalah jenis operasi yang sama dengan perkalian
(hanya saja membatalkan hasil perkalian dan membawa Anda kembali ke tempat Anda
memulai), persis sama aturan berlaku ketika satu nomor dibagi dengan yang lain. Sebagai
contoh

(-15) + (-3) = 5

(-16) + 2 = -8

2 + (-4) = -1/2

Secara umum, untuk mengalikan atau membagi banyak bilangan, mungkin paling
mudah untuk mengabaikan tanda-tanda ke mulai dengan dan hanya untuk mengerjakan
jawabannya. Hasil akhirnya negatif jika jumlah total tanda minus ganjil dan positif jika
jumlah seluruhnya genap.

Untuk menambah atau mengurangi bilangan negatif, ada baiknya untuk berpikir
dalam kerangka gambar sumbu x.
Ji
ka b bilangan positif maka (a-b) dapat dianggap sebagai instruksi untuk memulai dari a
dan memindahkan b unit ke kiri. Sebagai contoh,
1-3 = -2 karena jika Anda mulai dari 1 dan bergerak 3 unit ke kiri, Anda berakhir di -2:

Demikian pula, (-2) – 1 = - 3 karena saya satuan di sebelah kiri -2 adalah -3.
Di samping itu, a-(-b) dianggap a+b. Ini mengikuti dari aturan untuk mengalikan dua
angka negatif, karena

Oleh karena itu, untuk mengevaluasi a-(-b) mulai dari a dan memindahkan unit b ke
kanan (yaitu, ke arah positif). Sebagai contoh

karena jika Anda mulai dari -2 dan bergerak 5 unit ke kanan Anda berakhir di 3.

4. Solusi Aljabar dari Persamaan Linier Simultan


Metode alternative penyelesaian yang mengandalkan aljabar disebut dengan metode
eliminasi, karena disetiap tahap proses menghilangkan satu atau lebih yang tidak
diketahui. Metode ini menghasilkan solusi eksak dan dapat diterapkan pada system
persamaan yang lebih besar dari dua persamaan dalam dua yang tidak diketahui. Seperti
contoh dibawah ini:
4x + 3y = 11 (1)
2x + y = 5 (2)
Koefisien x pada persamaan (1) adalah 4 dan koefisien x pada persamaan (2) adalah 2.
Jika ini angka ternyata sama persis sama maka kita bias menghilangkan variable x
dengan mengurangkan satu persamaan dari persamaan lainnya. Namun, kita dapat
mengatur agar hal ini terjadi dengan mengalikan ruas kiri persamaan kedua dengan 2.
Tentu saja, kita juga harus ingat untuk mengalikan ruas kanan persamaan kedua dengan 2
agar operasi ini menjadi sah. Persamaan kedua menjadi
4x + 2y = 10 (3)
Sekarang kita dapat mengurangi persamaan (3) dari (1) untuk mendapatkan
y=1
Dalam hal tata letak biasa untuk pengurangan dua biasa angka yaitu
4x + 3y = 11
4x + 2y = 10
y=1
dan sekarang dapat disubtitusikan ke salah satu persamaan asli untuk menyimpulkan x.
dari persamaan (1)
4x + 3(1) = 11 (pengganti y = 1)
4x + 3 = 11
4x = 8 (kurangi 3 dari kedua ruas)
x = 2 (bagi kedua ruas dengan 4)
oleh karena itu solusinya adalah x = 2, y = 1

 Metode eliminasi dapat diringkas sebagai berikut :


a. Langkah 1 ( Tmbahkan/kurangi kelipatan satu persamaan dari kelipatan
kesamaan lainnya untuk menghilangkan x)
b. Langkah 2 ( selesaikan persamaan yang dihasilkan untuk y)
c. Langkah 3 ( subsitusikan nilai y kesalah satu persamaan awal untuk
menyimpulkan x)
d. Langkah 4 ( periksa bahwa tidak kesalahan yang dibuat dengan
mensubtitusikan x dan y ke yang asli lainnyka)

Contoh :

Memecahkan sistem persamaan

3x + 2y = 1 (1)

2x + y = 2 (2)

a. Langkah 1

Koefisien x dalam persamaan (1) dan (2) berturut-turut adalah 3 dan 2. Kita dapat mengatur agar
ini menjadi ukuran yang sama (tetapi berlawanan tanda) dengan mengalikan persamaan (1)
dengan 2 dan mengalikan (2) dengan 3. Persamaan baru akan memiliki koefisien x 6 dan 6, jadi
kali ini kita dapat menghilangkan x dengan menambahkan persamaan bersama. Dengan rincian
sebagai berikut. Menggandakan persamaan pertama menghasilkan
6x + 4y = 2 (3)

Tiga kali lipat persamaan kedua menghasilkan

6x + 3y = 6 (4)

Jika persamaan (4) ditambahkan ke persamaan (3) maka

6x + 4y = 2

6x + 3y = 6 +

7 tahun = 8 (5)

b. Langkah 2

Persamaan (5) dapat diselesaikan dengan membagi kedua ruas dengan 7 untuk mendapatkan

y = 8/7

c. Langkah 3

Jika 8/7 disubstitusikan untuk y dalam persamaan (1) maka

3x + 2 (8/7) = 1

3x + 16/7 = 1

3x = 1 – 16/7 (kurangi 16/7 dari kedua ruas)

3x = 7- 16/7 (diletakkan di atas penyebut yang sama)

3x = -9/7

x = 1/3 x (-9/7) (bagi kedua ruas dengan 3)

x = -3/7

Oleh karena itu, solusinya adalah x = 3/7, y = 8/7.

d. Langkah 4

Sebagai pemeriksaan, persamaan (2) memberikan

-2 (-3/7) + 8/7 = 6/7 + 8/7 = 6+8/7 = 14/7 =2

Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa sistem persamaan dapat memiliki solusi unik, tidak ada
solusi atau banyak solusi. Secara aljabar, ini dapat dideteksi pada langkah 2. Jika hasil
persamaan dari eliminasi x terlihat seperti bilangan bukan nol bilangan apa pun maka persamaan
memiliki solusi unik, atau jika terlihat seperti

Angka sembarang – angka nol x y = angka sembarang.

setiap angka bukan nol tidak ada solusi, atau jika terlihat seperti, maka persamaan memiliki

nol x y = angka sembarang – angka nol

maka persamaan memiliki banyak solusi.

Nol x y = nol.

Sangat menarik untuk memperhatikan bagaimana pendekatan grafis 'menyelamatkan hari' dalam
dua contoh sebelumnya. Mereka menunjukkan betapa bergunanya gambar sebagai bantuan untuk
memahami matematika.

 Soal Latihan

2 Coba selesaikan sistem persamaan berikut:

(a) 3x 6y = 2 (b) 5x + y = 4

-4x + 8y = -1 10x- 2y = -8

Mengomentari sifat solusi dalam setiap kasus. Kami sekarang menunjukkan bagaimana metode
aljabar dapat digunakan untuk menyelesaikan tiga persamaan dalam tiga tidak diketahui. Seperti
yang Anda duga, detailnya lebih rumit daripada hanya dua persamaan, tapi prinsipnya sama. Kita
mulai dengan contoh sederhana untuk mengilustrasikan metode umum. Pertimbangkan
sistemnya

x + 3y - z = 4 (1)

2x + y + 2z = 10 (2)

3x - y + z = 4 (3)

Tujuannya adalah untuk menemukan tiga angka x, y dan z yang memenuhi persamaan ini secara
bersamaan. Pekerjaan kami sebelumnya menyarankan bahwa kita harus mulai dengan
menghilangkan x dari semua kecuali salah satu dari persamaan. Variabel x dapat dihilangkan
dari persamaan kedua dengan mengalikan persamaan (1) dengan 2 dan mengurangkan
persamaan (2):
2x + 6y - 2z = 8

2x + y + 2z = 10

----------------- -

5y - 4z = -2 (4)

Demikian pula, kita dapat menghilangkan x dari persamaan ketiga dengan mengalikan
persamaan (1) dengan 3 dan mengurangkan persamaan (3):

3x + 9y - 3z = 12

3x - y + z = 4

----------------- -

10y - 4z = 8

Pada tahap ini persamaan pertama tidak berubah tetapi persamaan kedua dan ketiga dari sistem

telah berubah menjadi persamaan (4) dan (5) masing-masing, sehingga persamaan saat ini adalah

x + 3y - z = 4 (1)

5y - 4z = 2 (4)

-------------------- -

10y - 4z = 8 (5)

Perhatikan bahwa dua persamaan terakhir merupakan sistem hanya dua persamaan dalam dua
tidak diketahui, y dan z. Ini, tentu saja, adalah jenis masalah yang sudah kita ketahui cara
menyelesaikannya. Satu kali y dan z telah dihitung, nilainya dapat disubstitusikan ke persamaan
(1) untuk menyimpulkan x. Kita dapat menghilangkan y dalam persamaan terakhir dengan
mengalikan persamaan (4) dengan 2 dan mengurangkan persamaan (5):

10y - 8z = -4

10y - 4z = 8

--------------------- -

-4z = -12 (6)

Mengumpulkan bersama persamaan saat ini memberikan


x + 3y - z = 4 (1)

5y - 4z = -2 (4)

-4z = -12 (6)

Dari persamaan terakhir, z = (-12/-4) = 3 (bagi kedua ruas dengan 4)

Jika ini disubstitusikan ke persamaan (4) maka

5y - 4(3) = -2

5y -12 = -2

5y = 10 (tambahkan 12 ke kedua ruas)

y = 2 (bagi kedua ruas dengan 5)

Akhirnya, mensubstitusi y = 2 dan z = 3 ke dalam persamaan (1) menghasilkan

x + 3(2) - 3 = 4

x+3=4

x = 1 (kurangi 3 dari kedua ruas)

Jadi solusinya adalah x = 1, y = 2, z = 3.


BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
 Persamaan linier adallah sebuah persamaan aljabar yang tiap sukunya
mengandung konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal.
 Grafik persamaan linier garis horizontal di sebut sebagai sumbu x dan garis
vertikal disebut sebagai sumbu y. Titik di mana garis-garis ini berpotongan
adalah dikenal sebagai asal dan di lambangkan dengan huruf O garis-garis ini
memungkinkan kita untuk mengidentifikasi secara unik setiap titik,P,dalam
hal koordinat(x,y).
 Garis vertikal dan garis horizontal merupakan posisi garis berdasarkan sudut
pandang permukaan bumi. Garis vertikal adalah garis dengan posisi tegak lurus
terhadap permukaan bumi. Garis vertikal pada koordinat kartesius digambarkan
dengan garis yang sejajar atau berimpit dengan sumbu Y. Garis horizontal adalah
garis dengan posisi mendatar terhadap permukaan bumi. Garis horizontal pada
koordinat kartesius digambarkan dengan garis yang sejajar atau berimpit dengan
sumbu X.
 Metode eliminasi, dapat ditentukan Tambahkan/kurangi kelipatan satu
persamaan dari kelipatan kesamaan lainnya untuk menghilangkan x,
selesaikan persamaan yang dihasilkan untuk y, subsitusikan nilai y kesalah
satu persamaan awal untuk menyimpulkan x, periksa bahwa tidak kesalahan
yang dibuat dengan mensubtitusikan x dan y ke yang asli lainnya

2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Sahid (2004-2012). Sistem Persamaan Linier. Komputasi Numerik Bab 2, 51.

Jacques, Ian. (2006). Mathematics For Economics and Business: England.

https://www.sains.web.id/2021/05/vertikal-dan-horizontal.html?m=1 (diakses pada 29 september


2022)

Anda mungkin juga menyukai