Anda di halaman 1dari 3

MENGAPRESIASI SASTRA SECARA PRODUKTIF

-PUISI BARU-
Puisi Baru
Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terlalu terikat kepada ketentuan jumlah baris, suku
kata maupun rima. Bentuk puisi baru lebi bebas bila dibandingkan dengan puisi lama. Puisi baru
terbentuk di dalam masyarakat baru yang telah mengalami akulturasi budaya.
Ciri-ciri Puisi Baru
a. Pengarangnya diketahui.
b. Tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama.
c. Berkembang secara lisan dan tertulis.
d. Gaya bahasanya dinamis (berubah-ubah).
e. Isinya tentang kehidupan pada umumnya.
Jenis-Jenis Puisi Baru
1. Ode
2. Himne
3. Elegi
4. Romance
5. Puisi Didaktik
6. Puisi Satirik
7. Puisi Dramatik
8. Puisi Lirik
9. Puisi Naratif
10. Puisi Efik
Apresiasi Sastra Secara Produktif
Apresiasi adalah suatu kegiatan seseorang memberikan penilaian/pujian terhadap kualitas sebuah
karya melalui perasaan, pemikiran kritis, pemahaman, dan pengakuan terhadap nilai-nilai
keindahan yang diciptakan oleh pengarang.
Apresiasi sastra dibagi menjadi dua
1. Secara Produktif : Penikmat sastra intensif dalam proses kreatif dan penciptaan sastra.
2. Secara Reseptif : Penikmat sastra tidak ikut andil dalam penciptaan dan hanya sebagai penikmat.
Apresiasi Sastra Produktif
1. Parafrastis
Strategi pemahaman makna suatu bentuk karya sastra dengancara mengungkapkan
kembali karya pengarang tertentu dengan menggunakan kata-kata yang berbeda dengan
kata-kata yang digunakan pengarang.
2. Analitis
Mengarahkan pembaca untuk memahami unsur-unsur instrinsik yang membangun suatu
karya sastra tertentu dan hubungan antarunsur yang satu dengan lainnya sebagai suatu
kesatuan yang utuh.
Hakikat puisi disebut unsur batiniah
Metode puisi dapat disebut unsur lahiriah puisi.

Unsur Lahiriah.
• Diksi : Kemampuan memilih kata secara tepat sehingga sejalan dengan maksud puisinya.
• Gaya Bahasa : Gaya bahasa merupakan cara yang digunakan penyair untuk menciptakan
kesan tertentu.
• Kata Konkret : Pemakaian kata yang dapat mewakili suatu pengertian secara konkret
dengan memilih kata yang khusus yang bukan yang umum.
• Daya Bayang : kemampuan penyair mendeskripsikan atau melukiskan suatu benda atau
peristiwa sehingga seolah-olah pembaca menyaksikan benda atau mengalami peristiwa
tersebut.
• Rima dan Irama :
~Irama : keras lembutnya suara (tekanan), panjang pendeknya suara (tempo), tinggi
rendahnya suara (nada), perhentian sejenak (jeda) dan lainnya.
~Rima : persaman bunyi awal, akhir, awal-akhir.

Unsur Batiniah
• Tema : Pokok persoalan yang mendasari dan menjiwai setiap larik puisi.
• Rasa : Sikap pandang penyair terhadap pokok persoalan/tema.
• Nada : Sikap bahasa penyair terhadap penikmat karyanya
• Amanat : Pesan yang disampaikan oleh penyair dalam karyanya baik secara langsung atau
tak langsung .

MENGAPRESIASI PUISI BARU SECARA PRODUKTIF (Parafrase Puisi Ke Prosa)


Nelayan
Nelayan setiap hari kau pergi
Ke laut untuk mencari ikan
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga
Walau ada badai dahsyat kau tak peduli.

Bentuk Parafrase puisi ke prosa


Nelayan setiap hari pergi ke laut untuk mencari ikan tanpa kenal lelah. Dia melakukan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga di rumah yang selalu menanti dengan penuh kecemasan.Walau ada
badai dahsyat yang menerpa, namun dia tetap tak peduli demi kelangsungan hidup sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai