Anda di halaman 1dari 10

Graf Euler dan Graf Hamilton

Makalah
Dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Matematika Diskrit
Dosen pengampu: Khairunnisak, M.Pd

Disusun oleh:

1. Dewi Ifadatul Lutfiyah (2617003)


2. Nurul Anissa Yulianti (2617025)
3. Riska Amalia (2617045)
4. Nurul Khotimah (2617062)
5. Muhammad Fiqri Haikal Syam (2617076)

KELAS A
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah
memberikan limpahan rahmat karunia-Nya yang mana berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam tak lupa marilah kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw., kepada ahlul bait, para sahabat, serta orang-orang yang
beriman kepada Allah Swt. yang semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumil
qiyamah aamiin.

Tujuan dibuatnya makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Matematika Diskrit pada pokok bahasan Graf Euler dan Graf Hamilton. Kami
berharap bahwa makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembaca mengenai Graf Euler dan Graf Hamilton yang dapat digunakan sebagai
salah satubekal bagi calon pendidik dalam melaksanakan pembelajaran,
khususnya dalam penentuan Graf Euler dan Graf Hamilton.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua teman mahasiswa yang telah ikut
berkontribusi dan motivasi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini
dapat diselesaikan. Namun terlepas dari itu semua, kami juga memahami bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik, saran, masukan yang bersifat membangun yang dimaksudkan untuk
perbaikan makalah-makalah yang selanjutnya.

Pekalongan, 16 April 2020

Penyusun,

2
BAB I

PENDAHULUAN

Teori Graph merupakan bagian dari matematika diskrit yang telah


mengalami perkembangan yang sangat cepat. Masalah "Jembatan Konigs- berg"
yang dipresentasikan oleh seorang ahli matematika bernama Leonhard Euler p ada
tahun 1736 dikenal sebagai permulaan pembahasan teori gra- ph (Harju; 2007):
Selain mengalami perkembangan secara teori dalam bidang matematika diskrit,
teori graph sendiri telah memberikan manfaat dalam pe- nerapannya di bidang-
bidang jaringan komunikasi, ilmu komputer, jaringan listrik, jalur transportasi,
teknik kimia, dan lainnya. Seperti yang disinggung di atas, masalah "Jembatan
Konigsberg" mem- beri sumbangan penting dalam teori graph. Kasusnya yaitu,
dapatkah orang melalui "Jembatan Konigsberg" tepat satu kali dan kembali lagi ke
tempat semula? Dalam bahasa teori graph, setiap edge harus tepat satu kali
dilewati dalam melakukan perlintasan untuk kembali ke verteks awal dalam suatu
gra- ph yang diberikan. Jelas bahwa tidak semua graph memiliki sifat seperti ini.
Dari sinilah muncul konsep mengenai Eulerian Graph. Dalam tulisan ini akan
diberikan beberapa kajian mengenai Graf euler dan Graf Hamilton.

Rumusan masalah
1. Definisi Graf Euler
2. Definisi Graf Hamilton
Tujuan Masalah
1. Mengetahui Definisi Graf Euler
2. Mengetahui Definisi Graf Hamilton

3
BAB II

PEMBAHASAN

GRAF EULER

Definisi 8.18

Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui masing-masing sisi didalam graf tepat
satu kali. Bila lintasan tersebut kembali ke simpul asal, membentuk lintasan
tertutup (sirkuit), maka lintasan tertutup itu dinamakan sirkuit Euler. Jadi, sirkuit
euler ialah sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu kali.

Graf yang mempunyai sirkuit euler disebut graf euler (eulerian graph). Graf yang
mempunyai lintasan euler dinamakan juga graf semi euler (semi eulerian graph).

Contoh 8.40

Lintasan Euler pada graf gambar diatas

4
a. 3, 1, 2, 3, 4, 1

b. 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 1, 3

Gambar lintasannya (dimulai dari 3)

Sedangkan Sirkuit Euler pada gambar diatas

c. 1,2,3,4,7,3,5,7,6,5,2,6,1

Gambar sirkuitnya (dimulai dari 1)

Sirkuit Euler pada gambar diatas

d. a, c, f, e, c, b, d, e, a, d, f, b, a

Graf e dan f tidak punya lintasan maupun sikuit euler

Teorema 8.3

Graf terhubung tak-berarah G adalah graf euler (memiliki sirkuit euler) jika
dan hanya jika setiap simpul didalam graf tersebut berderajat genap.

Syarat graf yang punya sirkuit euler

1. Graf harus terhubung

2. Semua simpul pada graf berderajat genap

5
Teorema 8.4

Graf terhubung tak-berarah adalah graf semi euler (memiliki lintasan euler)
jika dan hanya jika di dalam graf tersebut terdapat tepat dua simpul berderajat
ganjil.

Syarat graf punya lintasan euler (tanpa membentuk sirkuit)

1. Graf harus terhubung

2. Graf memiliki tepat dua buah simpul berderajat ganjil.

Teorema 8.5

Graf terhubung berarah G memiliki euler jika dan hanya jika G terhubung dan
setiap simpul memiliki derajat masuk dan derajat keluar sama. G memiliki
lintasan euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki
derajat masuk dan derajat keluar sama kecuali dua simpul, yang pertama
memiliki derajat keluar satu lebih besar derajat masuk, dan yang kedua
memiliki derajat masuk lebih besar dari derajat keluar.

Contoh 8.4

Gambar diatas adalah denah lantai dasar sebuah gedung. Apakah


dimungkinkan berjalan melalui setiap pintu dilantai itu hanya satu kali saja
jika kita boleh mulai memasuki pintu yang mana saja?

Penyelesaian:

6
GRAF HAMILTON

Definisi 8.19

Lintasan hamilton ialah lintasan yang melalui tiap simpul didalam graf tepat
satu kali. Bila lintasan itu kembali ke simpul asal membentuk lintasan tertutup
(sirkuit), maka lintasan tertutup itu dinamakan sirkuit hamilton. Dengan kata
lain, sirkuit hamiton ialah sirkuit yang melalui tiap simpul didalam graf tepat
satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali.

Graf yang memiliki sirkuit hamilton dinamakan graf hamilton, sedangkan


graf yang hanya memiliki lintasan hamilton disebut graf semi hamilton.

Teorema 8.6 (Teorema Dirac)

Jika G adalah graf sederhana dengan n buah simpul (n ≥ 3) sedemikian


sehingga derajat tiap simpul paling sedikit n/2 (yaitu, d(v) ≥ n/2 untuk setiap
simpul v di g), maka G adalah graf himalton

Teorema 8.7 (Teorema Ore)

Jika G adalah graf sederhana dengan n buah simpul (n ≥ 3) sedemikian


sehingga d(v) + d(u) ≥ n untuk setiap pasang simpul tidak bertetangga u dan v,
maka G adalah graf hamilton.

Teorema 8.8

Setiap graf lengkap adalah graf himalton.

7
Teorema 8.9

Didalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n ≥ 3) terdapat sebanyak (n-


1)!/2 buah sirkuit hamilton.

Teorema 8.10

Didalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n ≥ 3 dan n ganjil), terdapat


(n-1)/2 buah sirkuit hamilton yang saling lepas (tidak ada sisi yang beririsan).
Jika n genap dan n ≥ 4, maka didalam G terdapat (n-2)/2 buah sirkuit
hamilton yang saling lepas.

Contoh 8.42

(persoalan pengaturan temat duduk). Sembilan anggota sebuah klub bertemu


tiap hari untuk makan siang pada sebuah meja bundar. Mereka memutuskan
duduk sedemikian sehingga setiap anggota mempunyai tetangga duduk
berbeda pada setiap makan siang. Berapa hari pengaturan tersebut dapat
dilaksanakan?

Penyelesaian :

8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Graf yang mempunyai sirkuit euler disebut graf euler (eulerian
graph). Graf yang mempunyai lintasan euler dinamakan juga graf semi
euler (semi eulerian graph). Untuk mengetahui bahwa graf itu euler,
mempunyai beberapa syarat graf yang punya sirkuit euler yakni graf harus
terhubung; semua simpul pada graf berderajat genap. Pada teorema 8.4,
definisi graf semi euler, yakni jika dan hanya jika didalam graf tersebut
terdapat tepat dua simpul berderajat ganjil. Syaratnya antara lain graf harus
terhubung;graf memiliki tepat dua buah simpul berderajat ganjil.
Graf yang memiliki sirkuit hamilton dinamakan graf hamilton,
sedangkan graf yang hanya memiliki lintasan hamilton disebut graf semi
hamilton. Dan beberapa teorema yang dijelas kan di pembahasan.
B. Saran
Makalah ini mungkin belum menjelaskan seluruh pengetahuan
secara detail dan merinci mengenai graf euler dan graf hamilton, namun
kami berharap bahwa makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi pembaca mengenai graf euler dan graf hamilton yang
dapat digunakan sebagai salah satu bekal bagi calon pendidik dalam
menambah wawasan, dan melatih kemampuan matematis.

9
DAFTAR PUSTAKA

Munir, Rinaldi. 2010. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika

10

Anda mungkin juga menyukai