TEORI GRAPH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Graph
Dosen Pembimbing :
Novita Vindri Harini, M.Pd
Oleh :
Nurul Fithrotuz Zaidah (D04216027)
Tanthowi Jauhari (D74216077)
Milla Aprilia (D74216099)
Qomariatul Laili (D74216107)
Rofiqoh Sa’adah (D74216109)
Yusiana Rismatika Slawantya (D74216115)
Disiplin ilmu teori graf belum meraih perhatian besar para matematikawan penting
dalam sejarah sampai kurang lebih seratus tahun kemudian, masalah pewarnaan peta
diperkenalkan oleh Francis Guthrie. Pada tahun 1852, Francis Guthrie menyadari bahwa ia
hanya membutuhkan empat warna yang berbeda untuk mewarnai peta wilayah Britania Raya
sehingga setiap dua daerah yang bersebelahan selalu memiliki dua warna yang berbeda.
Kemudian, ia mengajukan sebuah pertanyaan pada seorang matematikawan Inggris, Augustus
De Morgan, mungkinkah hal ini bukan sekadar kebetulan dan setiap peta selalu dapat diwarnai
dengan empat warna saja? Pertanyaan ini membangkitkan keingintahuan para matematikawan
dan sejak saat itu, teori graf menjadi bahan penelitian yang sangat menarik. Pertanyaan ini tetap
menjadi misteri selama setidaknya seratus tahun kemudian dan menjadi topik yang sangat
panas diperbincangkan matematikawan-matematikawan besar pada zaman itu.
Pada awal abad keduapuluh, para saintis menemukan banyak manfaat dari teori graf di
bidang-bidang lain seperti ilmu komputer, kimia teoretik, transportasi, dan lain-lain.
Berkat pekerjaan Euler yang diilhami melalui persoalan jembatan Konigsberg itu, maka
muncullah suatu cabang Matematika yang cukup penting, yang dikenal dengan nama Teori
Graph (Graph Theory).
Teory Graph sudah banyak berkembang dan memiliki segi terapan di banyak bidang
ilmu, misalnya di bidang Fisika, Kimia, Ilmu Komunikasi, Rekayasa listrik, Genetika, dan lain-
lain. Teori Graph juga erat kaitannya dengan beberapa cabang Matematika, antara lain ; teory
Matriks, Analisa Numerik, Teori Kemungkinan, Topologi dan Kombinatorial. Sementara
dalam kenyataan, pengetahuan kita tentang Teori Graph masih sangat kurang.
Salah satu persoalan dalam Teori Graph adalah menghitung banyaknya Graph yang
tidak isomorphik, yang disebut Enumerasi (Enumeration). Khusus untuk graf pohon dapat
dilakukan dengan mengaplikasikan Teorema Cayley .
Persoalan lain adalah menghitung banyaknya pohon perentang dari graph lengkap Kp
dan pohon perentang (spaninning - tree) dari sebarang graph terhubung sederhana. Pohon
perentang dari graph lengkap Kp ternyata ada kaitannya dengan pohon berlabel yang tidak
isomorphik. Karena itu banyaknya pohon perentang dari suatu graph lengkap Kp dapat dihitung
dengan Teorema Cayley, sedang pohon perentang dari graph tehubung sederhana dapat
dihitung dengan Teorema Matriks Pohon (Matrix-Tree Theorem).
Sejarah Graf yang dulunya diambil dari sebuah masalah jembatan Königsberg (tahun 1736)
Notasi Graf
Notasi graf dapat dituliskan dengan 𝐺 = (𝑉, 𝐸), dimana:
𝑉 merupakan himpunan tak kosong dari simpul-simpul (vertices), misalkan 𝑉 =
{𝑣1 , 𝑣2 , … 𝑣𝑛 }
𝐸 merupakan himpunan tak kosong dari simpul-simpul (edges), misalkan 𝐸 =
{𝑒1 , 𝑒2 , … 𝑒𝑛 }
Contoh :
Graf dari masalah jembatan Konigsberg dapat disajikan sebagai berikut.
1
Mardiyono: 2009
2. Graf tak-sederhana (unsimple graph)
Graf tak-sederhana yaitu graf yang mengandung loop atau rusuk ganda. Gambar
Graf G2 di bawah ini adalah contoh graf tidak sederhana yang mengandung rusuk
ganda dan Graf G3 adalah contoh graf tidak sederhana yang mengandung loop.
b. Berdasarkan jumlah titik pada suatu graf, maka secara umum graf dapat digolongkan
menjadi dua jenis:
1. Graf berhingga (limited graph)
Graf berhingga adalah graf yang jumlah titiknya n berhingga.
2. Graf tak berhingga (unlimited graph)
Graf tak behingga adalah graf yang jumlah titiknya n tidak berhingga banyaknya.
c. Berdasarkan orientasi arah pada rusuk, maka secara umum graf dibedakan atas dua
jenis:
1. Graf tak berarah (undirect graph)
Graf tak berarah adalah graf yang rusuknya tidak mempunyai orientasi arah. Urutan
pasangan titik yang terhubung oleh rusuk tidak diperhatikan. Sehingga (𝑣1, 𝑣2) =
(𝑣2, 𝑣1) adalah rusuk yang sama. Graf tak berarah sering dipakai pada jaringan
saluran telepon karena rusuk pada graf tak berarah menyatakan bahwa saluran
telepon dapat beroperasi pada dua arah. Graf G4 di bawah ini merupakan
contoh graf tak berarah.
2. Graf berarah (direct graph atau digraph)
Graf berarah adalah graf yang setiap rusuknya diberikan orientasi arah. Pada graf
berarah (𝑣1, 𝑣2) dan (𝑣2, 𝑣1) menyatakan dua buah rusuk yang berbeda, dalam arti
kata bahwa (𝑣1, 𝑣2) ≠ (𝑣2, 𝑣1). Jadi untuk rusuk (𝑣1, 𝑣2) titik 𝑣1 dinamakan titik
asal dan titik 𝑣2 dinamakan titik terminal atau titik tujuan. Graf berarah sering
dipakai untuk menggambarkan aliran proses, peta lintas kota dan lain sebagainya.
Sehingga pada graf berarah gelang atau looping diperbolehkan tetapi rusuk ganda
tidak diperbolehkan. Berikut adalah gambar Graf G5 yang merupakan contoh graf
berarah:
E. Graph Bagian
Sebuah graph g disebut graph bagian atau subgraph dari G jika semua titik dan sisi
dari g termuat dalam G, dan tiap sisi dari g memiliki titik-titik ujung yang sama baik dalam
g maupun dalam G. Sebagai contoh, graph dalam Gambar 2.3 bagian (b) merupakan sebuah
graph bagian dari graph gambar (a). Konsep subgraph dapat dianalogikan dengan konsep
himpunan bagian dalam teori himpunan, maka sebuah subgraph dapat dipandang sebagai
bagian dari graph yang lain2.
(a) (b)
Gambar 2.3.
Subgraph atau Graph Bagian
Misalkan H seguah graph dengan himpunan titik V(H) dan himpunan sisi E(H).
Misalkan pula G sebuah graph dengan himpunan titik V(G) dan himpunan sisi E(G). H
dikatakan subgraph dari G jika V(H) ⊂ V(G) dan E (H) ⊂ E(G) atau dapat ditulis H ⊆ G.
Contoh :
Perhatikan gambar graph G, grap H1, graph H2, dan graph H3. Graph H2 merupakan graph
bagian rentang dari graph G karena H2 ⊂ G dan himpunan titik V(H2) = V(G), sedangkan graph
H1 merupakan graph bagian dari graph G (bukan rentang), dan graph H3 merupakan graph
bagian dari G yang dibangun oleh V = {a,c,d,f}
H1 H2 H3
G
2
http: //file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196303311988031-
NANANG_PRIATNA/Representasi_Graph.pdf (diakses pada tanggal 26 Februari 2019)
F. Aplikasi Graph
1. Lintasan Terpendek
Lintasan Terpendek (Shortest Path) merupakan Graf berbobot (weighted graph) dimana
untu mencari lintasan yang memiliki total bobot minimum.
Contoh aplikasi:
• Menentukan jarak terpendek/waktu tempuh tersingkat/ongkos termurah antara dua
buah kota
• Menentukan waktu tersingkat pengiriman pesan (message) antara dua buah terminal
pada jaringan komputer.
Google Map
Untuk mencari rute dari Masjid Muayyad Wonocolo menuju Gresik Icon Mall, Google
Map menampilkan rute-rute berikut ini.
3. Rute Motor
Rute di atas dapat berubah sewaktu-waktu. Selain faktor panjang lintasan, Google Map juga
memperhatikan berbagai macam faktor yang mempengaruhi pemilihan rute terpendek, seperti
macet, hujan, penutupan jalan, penyempitan jalan akibat kegiatan masyarakat, kecelakaan,
dan banyak lainnya.
2. Graf Kompatibilitas
Graf – graf kompatibilitas digunakan secara luas dalam memecahkan masalah yang
melibatkan pengaturan data dalam urutan tertentu. Dalam graf ini, simpul-simpulnya
(titik-titiknya) menunjukkan objek-objek yang akan di atur, dan sisi-sisinya
menunjukkan pasangan objek yang kompatibel (sesuai). Aplikasi graf kompatibel yang
akan dibahas adalah pengaturan lampu lalu lintas. Perhatikan persimpangan jalan pada
Gambar berikut. Beberapa arus lalu lintas pada persimpangan jalan ini adalah
kompatibel, yaitu arus ini dapat berjalan pada waktu bersamaan tanpa saling
membahayakan.3
Menentukan Menentukan
Titik/Simpul Sisi
Semua ini dimaksudkan untuk menentukan waktu dari masing-masing lampu, yakni
merah, kuning, dan hijau. Penentuan waktu ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti
arus lalu lintas, kecepatan rata2 kendaraan tiap jalur, lebar jalan, lebar rata2 kendaran,
jenis kendaraan tiap jalur, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19630331198803
Pukul 15.54)
23.34)
Gary Chartrand, Ortrud R. Oellermann, (1993), Applied and algorithmic Graph Theory,
McGRAW-HILL.