Anda di halaman 1dari 10

M a t e m a t i k a D i s k r i t

T e o r i G r a f 1
TEORI GRAF


Teori Graf adalah ilmu yang mempelajari titik dan garis.
Banyak sekali keadaan nyata dalam kehidupan sehari-hari dapat disajikan secara baik
dan menarik dalam bentuk suatu diagram yang terdiri dari titik-titik (vertices) dan sisi-
sisi (edges). Titik-titik pada suatu graf dapat menggambarkan manusia, komputer, kota,
atau apapun, sedangkan sisi menunjukkan bagaimana titik-titik tersebut ber-relasi.
Sebagai contoh, dua manusia yang saling kenal, tiga komputer yang saling koneksi, atau
dua kota yang terdapat jalur penerbangan, dan lain sebagainya.


(a) (b)
Gambar 1. (a) Jaringan koneksi 5 komputer,
(b) Representasi jaringan (a) dalam bentuk graf.

Diawali dengan masalah jembatan di kota Knisberg (sekarang kota Kaliningrad),
Jerman. Pada kota tersebut terdapat sungai Pregal yang mengalir mengitari pulau
Keniphof lalu bercabang menjadi dua buah anak sungai. Terdapat tujuh buah jembatan
yang menghubungkan daratan-daratannya seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Peta Kota Knisberg kuno, sungai, pulau, dan jembatan-jembatannya.
M a t e m a t i k a D i s k r i t

T e o r i G r a f 2
Permasalahannya adalah :
Apakah mungkin seseorang dapat melalui ketujuh jembatan tersebut tepat satu kali dan
dapat kembali ke tempat semula?
Sebagian penduduk kota yakin bahwa tidak mungkin seseorang dapat melakukan itu.
Namun mereka tidak mampu membuktikannya secara pasti dan ilmiah. Pada tahun
1736, seorang ilmuwan matematika Swiss, Leonhard Euler, berhasil menemukan
jawaban masalah itu dengan pembuktian sederhana. Ia memodelkan masalah ini dalam
bentuk graf yang representasinya dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Representasi graf jembatan Knisberg
Meskipun dimulai pada tahun 1736, namun teori graf selanjutnya masih sangat lamban
berkembang. Hal ini terbukti baru pada kurang lebih 100 tahun kemudian, tahun 1840,
A. F. Mobius memperkenalkan konsep pewarnaan. Beliau menyatakan bahwa dengan
empat warna kita dapat mewarnai sebarang peta bidang datar demikian sehingga
negara-negara yang berbatasan mempunyai warna berbeda. Tahun 1847, G. R. Kirchoff
mengembangkan teori pohon dan aplikasinya pada jaringan listrik. Sepuluh tahun
kemudian A. Cayley menemukan konsep pohon dan aplikasinya pada bidang ilmu kimia.
Hampir bersamaan, pada tahun 1859, Sir W. R. Hamilton memperkenalkan konsep
Hamiltonian.
Setelah lama teori graf tidak menghasilkan temuan-temuan penting, pada tahun 1936,
D. Konig mempublikasikan buku teks pertama mengenai Teori Graf. Sejak itu buku teks
lain dan publikasi ilmiah hasil penelitian dalam teori graf, baik murni maupun
aplikasinya, banyak diterbitkan. Melihat banyaknya aplikasi yang dapat diterapkan dari
Teori Graf, ilmu ini pun berkembang pesat pada abad kesembilan belas ini. Aplikasi
teori graf pun menyebar pada banyak bidang seperti ilmu komputer, kimia, riset
operasi, antropologi, sosiologi, manajemen transportasi, telekomunikasi, dan lain-lain.

A. DASAR-DASAR GRAF
Graf didefinisikan sebagai berikut.
Definisi 1. Suatu Graf terdiri dari 2 himpunan objek, yaitu himpunan titik V
tak kosong dan himpunan sisi E yang menghubungkan sepasang titik.

M a t e m a t i k a D i s k r i t

T e o r i G r a f 3

adalah himpunan titik dari graf G dengan kardinalitas n.


Kardinalitas n pada disebut sebagai orde (order) G.

adalah himpunan sisi dari graf G dengan kardinalitas m,


. Kardinalitas m pada disebut sebagai ukuran (size) G.


Berdasarkan jumlah titik dan sisinya, terdapat dua jenis graf, yaitu:
1. Graf Terhingga (Finite Graph),
suatu graf G yang memiliki sejumlah berhingga titik dan sisi.
2. Graf Takhingga (Infinite Graph),
suatu graf G yang jumlah titik dan sisinya tak berhingga.
Note: Pembahasan hanya akan meliputi graf terhingga.
Sebuah sisi yang umumnya diidentifikasi dengan

dapat juga ditemukan


identifikasinya

. Sisi dengan pasangan titik seperti itu disebut sebagai sisi


gelang (loop). Selain itu juga diperbolehkan adanya lebih dari satu sisi pada pasangan
titik tertentu, sisi-sisi tersebut disebut sisi ganda (multiple/paralel edges). Berkaitan
dengan adanya gelang atau sisi sejajar pada graf, graf dapat dikategorikan menjadi dua
jenis berikut.
1. Graf Sederhana (Simple Graph)
Definisi 1. Suatu graf yang tidak mempunyai sisi gelang dan sisi ganda
disebut sebagai graf sederhana.
2. Graf Tak-sederhana (Unsimple Graph)
Graf yang mengandung gelang atau sisi ganda akan masuk pada kategori graf tak-
sederhana. Graf jenis ini masih dapat dibedakan lagi yaitu jika graf hanya
mengandung sisi ganda, maka graf disebut graf ganda (multigraph) dan jika graf
mengandung sisi gelang juga (boleh ada sisi ganda), maka graf disebut graf semu
(pseudograph).

Contoh 1.
Beberapa graf sederhana.

(a) (b) (c) (d)

(a) Graf berordo 1 tanpa sisi disebut graf trivial atau titik terisolasi (Isolated Vertex).
(b) Graf ini ada yang menamai graf Lintasan

, Siklus

, atau Komplit

merupakan
graf berodo 2 dan berukuran 1.
M a t e m a t i k a D i s k r i t

T e o r i G r a f 4
(c) Graf ini dapat disebut graf Siklus

atau Komplit

merupakan graf berodo 3 dan


berukuran 3.
(d) Graf ini disebut graf Komplit

merupakan graf berordo 4 dan berukuran 6.


Note. Graf Komplit = Graf Lengkap.
Contoh 2.
Buatlah beberapa graf sederhana lain yang berordo 3 dan berordo 4 dengan ukuran
yang beragam !

Sepasang titik

pada G adalah bertetangga (adjacent) jika

yaitu

merupakan sisi dari G. Sebaliknya,

tidak bertetangga jika


tetapi

. Suatu sisi disebut hadir/ber-insiden dengan titik-titik yang


bertemu dengannya, begitupun suatu titik disebut hadir/ber-insiden dengan sisi-sisi
yang bertemu dengannya.
Banyaknya titik yang bertetangga dengan suatu titik atau banyaknya sisi yang
berinsiden dengan suatu titik dinyatakan sebagai derajat titik , dinotasikan dengan

Titik yang berderajat satu disebut titik ujung, anting-anting (pendant vertex),
atau daun (leaf).
Derajat minimum titik-titik pada graf G dinotasikan dengan sedangkan
derajat maksimum titik-titik pada graf G dinotasikan dengan
Sebuah graf yang memiliki disebut graf reguler.
Contoh 3.

Gambar 3.

Pada Gambar 3,
Titik

bertetangga dengan

, namun titik

tidak bertetangga
dengan


Sisi

berinsiden terhadap titik

, sedangkan titik

berinsiden dengan sisi-


sisi

. Dst.
Derajat masing-masing titik:

.

Contoh graf reguler adalah graf Siklus

, karena


M a t e m a t i k a D i s k r i t

T e o r i G r a f 5
Contoh 4.

Gambar 4.
Misalkan graf pada Gambar 4 merupakan graf H,
a. Buatlah daftar himpunan titik dan himpunan sisi pada H !
b. Jika titik-titik pada H merepresentasikan mahasiswa kelas Matematika Diskrit dan
dua titik yang bertetangga menggambarkan pernah bekerja dalam satu kelompok,
maka jelaskanlah gambaran kelas tersebut !
c. Buatlah daftar derajat setiap titik pada H !
d. Jika titik-titik pada H merepresentasikan unit komputer dan sisi mengindikasikan
koneksi antar komputer berkomunikasi secara langsung. Asumsikan setiap
komputer memiliki kecepatan dan kapasitas memori yang sama. Unit komputer
mana yang anda unggulkan menjadi server jaringan ?

LEMA BERJABAT TANGAN
Kini perhatikan jumlah derajat semua titik pada masing-masing graf di Gambar 3 dan
Gambar 4.
Untuk graf G pada Gambar 3,



Bagaimana untuk graf H pada Gambar 4 ? apakah diperoleh juga bahwa jumlah
derajat setiap titiknya adalah 2 (jumlah sisi H) ?
Situasi itu ternyata berlaku untuk sebarang graf. Oleh Euler, seorang pakar teori graf
lebih 200 tahun lalu, dinyatakan dalam sebuah lema yang sangat terkenal sebagai Lema
Berjabat tangan (Handshaking Lemma) sebagai berikut.
Lema 1. (Lema Berjabat tangan) Untuk sebarang graf , jumlah derajat dari
semua titik pada G adalah dua kali dari jumlah semua sisi pada G.

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk graf berordo n dan berukuran k berlaku:


M a t e m a t i k a D i s k r i t

T e o r i G r a f 6
Akibat 1. Untuk sebarang graf , banyaknya titik berderajat ganjil selalu
bernilai genap.
Bukti.
Jika dipartisi menjadi subhimpunan dan , masing-masing merupakan himpunan
titik berderajat ganjil dan himpunan titik berderajat genap, maka dapat dituliskan


atau

bernilai genap dan

bernilai genap, maka selisih keduanya


bernilai genap juga. Jadi

bernilai genap.
Contoh 5.
Pada Gambar 3, banyak titik yang berderajat ganjil ada 2, yaitu


Pada Gambar 4, banyak titik tersebut ada 2 juga, yaitu b dan c.
GRAF BERARAH/TAK-BERARAH
Sebuah graf dapat mengandung busur yang menandakan sisi mempunyai
arah berdasarkan arah busur. Berdasarkan orientasi arah pada sisi tersebut, graf dapat
dikategorikan dalam dua jenis, yaitu:
1. Graf Tak Berarah (undirected graph)
Graf yang setiap sisinya dinyatakan oleh pasangan tidak terurut

atau


2. Graf Berarah (directed graph/digraph)
Graf yang memiliki sisi yang dinyatakan oleh pasangan terurut

, dengan

sebagai titik asal (initial vertex) dan

sebagai titik terminal (terminal


vertex). Pada graf berarah, gelang diperbolehkan namun sisi ganda tidak. Namun
jika graf berarah terdapat gelang dan sisi ganda, maka graf disebut graf-ganda
berarah (directed multigraph).
Ringkasan terminologi graf dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.



M a t e m a t i k a D i s k r i t

T e o r i G r a f 7
Tabel 1. Terminologi graf
Jenis Sisi Sisi ganda dibolehkan? Sisi gelang dibolehkan?
Graf Sederhana Tak-berarah Tidak Tidak
Graf Ganda Tak-berarah Ya Tidak
Graf Semu Tak-berarah Ya Ya
Graf Berarah Berarah Tidak Ya
Graf Ganda Berarah Berarah Ya Ya

Definisi 2. Pada graf berarah, derajat titik dinyatakan dengan

dan

,
yaitu

, derajat masuk (in degree): jumlah busur yang masuk ke titik


, derajat keluar (out degree): jumlah busur yang keluar dari titik dan


Contoh 6.

Gambar 5. Graf ganda berarah G.
Derajat titik-titik pada G:



Teorema 2. Misalkan graf adalah graf berarah, maka




M a t e m a t i k a D i s k r i t

T e o r i G r a f 8
GRAF TERHUBUNG/TAK-TERHUBUNG
Dua buah titik

dan

dikatakan terhubung jika terdapat lintasan dari

ke

atau
sebaliknya. Jika setiap pasang titik pada suatu graf dapat terhubung, maka graf disebut
graf terhubung. Secara formal, definisi graf terhubung dinyatakan sebagai berikut.
Definisi 3. Graf tak-berarah disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk
setiap pasang titik pada graf terdapat lintasan. Jika tidak, maka graf disebut graf tak-
terhubung (disconnected graph).
Contoh 7.
Graf pada Gambar 3 merupakan salah satu contoh graf terhubung, sedangkan graf pada
Gambar 6 berikut merupakan contoh graf tak-terhubung karena terdapat titik d dan e
yang tidak terdapat lintasan kepada titik c misalnya, atau titik f yang tidak terdapat
lintasan/terhubung kepada setiap titik lainnya pada graf.


Gambar 6. Graf tak-terhubung dengan 3 komponen
Pada suatu graf tak-terhubung, maka graf terdiri dari beberapa komponen. Contoh graf
pada Gambar 6 adalah graf tak-terhubung G dengan 3 komponen,

.
Masing-masing komponen merupakan subgraf dari graf G dan setiap subgraf adalah graf
terhubung yang saling lepas dengan subgraf lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa
graf terhubung hanya terdiri dari 1 komponen.
Definisi 4. Graf berarah G disebut terhubung jika graf tak-berarahnya terhubung
(artinya dapat diabaikan arahnya).
Keterhubungan pada graf berarah dapat dibedakan lagi menjadi terhubung kuat atau
terhubung lemah dengan definisi sebagai berikut.
Definisi 5. Graf berarah G disebut graf terhubung kuat (strongly connected) jika
untuk setiap pasang titik sebarang u dan v terdapat lintasan berarah dari u ke v dan juga
sebaliknya lintasan berarah dari v ke u. Jika u dan v tidak terhubung kuat namun tetap
terhubung pada graf tak-berarahnya, maka graf berarah G disebut graf terhubung
lemah (weakly connected).

M a t e m a t i k a D i s k r i t

T e o r i G r a f 9

Contoh 8.

(a) (b)
Gambar 6. (a) Graf berarah terhubung kuat, (b) graf berarah terhubung lemah.

Sesuai definisinya, dengan mengabaikan arahnya, Gambar 6(a) dan 6(b) adalah graf
berarah terhubung. Pada Gambar 6(a), setiap titik dapat terhubung dengan setiap titik
lainnya karena itu disebut terhubung kuat. Namun pada Gambar 6(b), titik

tidak
dapat terhubung pada titik

karena itu disebut terhubung lemah.



SUBGRAF DAN KOMPLEMEN SUBGRAF
Definisi 6. Misalkan adalah graf, maka

adalah subgraf dari G


jika



Definisi 7. Komplemen dari subgraf

terhadap adalah graf

sedemikian
sehingga

dan

adalah himpunan titik yang berinsiden dengan sisi-sisi


elemen dari

.

Contoh 9.

(a) (b) (c)
Pada gambar (a) misalkan adalah graf G, (b) subgraf

, dan (c) subgraf

adalah
komplemen dari

terhadap G.

LATIHAN 1.
1. Berapa banyak sisi yang dimiliki sebuah graf dengan
a. 10 titik yang masing-masing berderajat 6 ?
b. titik-titik berderajat 4, 3, 3, 2, 2 ? Gambarkan grafnya !
M a t e m a t i k a D i s k r i t

T e o r i G r a f 10
2. Buatlah graf berorde 4 yang masing-masing menunjukkan graf tersebut graf ganda,
graf semu, graf berarah, dan graf ganda berarah !
3. Tentukan derajat setiap titik pada graf-graf berikut:


G H



I

4. Apakah ada sebuah graf sederhana dengan 5 titik yang derajat setiap titiknya
sebagai berikut ? Jika ada, gambarkan grafnya !
a. 3, 3, 3, 3, 2 d. 1, 2, 3, 4, 5
b. 1, 2, 3, 4, 4 e. 3, 4, 3, 4, 3
c. 0, 1, 2, 2, 3 f. 1, 1, 1, 1, 1
5. Buatlah sebanyak mungkin subgraf dari graf G pada soal no. 3 !
6. Apakah ada graf berorde 6 dan 8 dengan setiap titik berderajat 3 ? Jika ada
gambarkan grafnya !

Anda mungkin juga menyukai