Anda di halaman 1dari 17

RINGKASAN POKOK TENTANG GRAF

I. Graf dan Model Graf


a. Graf
• Definisi 1
Sebuah graf G = (V ,E) mengandung V , sekumpulan simpul yang tidak kosong (atau
node) dan E, sebuah kumpulan tepi. Setiap tepi memiliki setidaknya satu atau dua
simpul yang berhubungan dengannya, yang disebut endpoints(titik akhir). Sebuah
tepi dikatan untuk menghubungkan endpoints(titik akhir).
• Definisi 2
Sebuah Graf berarah atau digraf (V,E) mengandung sebuah kumpulan simpul yang
tidak kosong V dan sekumpulan tepi-tepi terarah atau arc-arc E. Setiap tepi/sudut
terarah berasosiasi dengan sepasang simpul yang terurut. Sudut/tepi yang terarah
yang berasosiasi dengan sepasang (u,v) yang terurut dikatakan mulai pada u dan
berakhir pada v.
• Terminologi Graf

Terminologi Graf
Sudut/tepi bergandaan Loop/peruangan
Tipe Sudut/tepi
diperboehkan? diperbolehkan?
Graf Sederhana Tidak berarah Tidak Tidak
Multigraf Tidak berarah Ya Tidak
Pseudograf Tidak berarah Ya Ya
Graf Berarah
Berarah Tidak Tidak
Sederhana
Multigraf berarah Berarah Ya Ya
Graf Campuran Berarah Ya Ya

Pada beberapa model kita mungkin membutuhkan graf dimana beberapa sudut/tepi
tidak bearah, sementara yang lainnya berarah. Sebuah Graf dengan sudut/tepi yang
keduanya berarah maupun tidak berarah disebut dengan Graf Campuran.
b. Model Graf
• Jaringan Sosial
Graf secara luas digunanakan unutk membuat permodelan struktur sosial sesuai pada
berbagai macam hubungan antara orang-orang dengan sekumpulan orang lainnya.
Struktur-struktur sosial ini dan Graf yang mewakili mereka dikenal sebagai jariangan
Sosial, dalam graf ini suatu individu atau sebuah organisasi di gambarkan dengan
simpul dan yang menghubungkan antaranya digambarkan dengan sudut/tepi. Contoh
jaringan sosial adalah graf kekerabatan.

• Jaringan Komunikasi
Kita bisa membuat permodelan perbedaan jaringan komunikasi menggunakan simpul
untuk mewakilkan perangkat dan sudut/tepi unutk mewakilkan jenis hubungan
komunikasi tertentu. Contoh jaringan komunikasi adalah graf panggilan.

• Jariangan Infromasi
Graf dapat di gunakan dalm permodelan jaringan bermacam-macam yang
menghubungkan jenis informasi tertentu. Contoh jaringan informasi adalah graf web.
• Aplikasi Desain Perangkat Lunak
Permodelan Graf adalah peralatan sangat berguna dalam mendesain Perangkat
Lunak. Contoh graf aplikasi desain perangkat lunak graf module dependency.
• Jaringan Transportasi
Kita dapat menggunakan permodelan graf dalam bermacam jenis jaringan
transportasi , termasuk jalan, udara, dan jaringan jalur Kereta Api dan juga jaringan
perkapalan. Contoh graf jaringan transportasi adalah rute penerbangan.
• Jaringan Biologis
Banyak aspek biologis yang dapat dibuat permodelan menggunakan graf. Contoh
graf jaringan biologis adalah graf relung overlap dalam ekeologi.

• Turnamen
Penggunaan grafdalam turnamen pun sudah kerap dilakukan. contoh penggunaan
graf dalam turnamen adalah graf turnamen round-robin.

II. Terminologi Graf dan Jenis Graf Khusus


a. Terminologi Dasar
• Definisi 1
Dua simpul u dan v dalam sebuah graf yang tidak ber arah G disebut
berdekatan(bertetangga) dalam G jika u dan v adalah titik akhir dari tepi/sudut e
dalam G. Sperti sebuag sudut/tepi e disebut kejadian dengan Simpul dari u dan v dan
e dikatakan akan terhubung u dan v.
• Definisi 2
Sekumpulan dari semua tetangga dari sebuah Puncak v dalam G = (V,E), ditulis
melalui N(v), disebut daerah tetangga dari v. Jika A adalah subset(sub kumpulan)
dari V, kita menulis melalui N(A) sekumpulan dari semua simpul-simpul dalam G
yang mana berdekatan dengan setidaknya satu puncak dalam A, jadi N(A)=∪v∈A
N(v).
• Definisi 3
Derajat pada suatu puncak dalam graf yang tidak berarah adalah jumlah dari sudut-
sudut/tepi-tepi yang terjadi dengannya, keuali pada loop/perulangan pada puncak
kontribusi dua kali ke derajat pada puncak tersebut. Derajat pad puncak v ditulis
melalui derajat(v).
• Teorema 1
Teori Berjabat Tangan, Biarkan G=(V, E) menjadi sebuah Graf yang tidak berarah
dengan sudut m. Kemudian

(catatan bahwa ini teraplikasikan bahkan jika sudut/tepi yang berga0ndaan dan
loop/perulangan muncul). Teroma 1 membuktikan bahwa jumlah dari derajat-derajat
pada simpul-simpul pada sebuah graf yang tidak berarah adalah genap
• Teorema 2
Sebuah Graf yang tidak berarah memiliki jumlah simpul yang genap pada sudut yang
ganjil.

• Definisi 4
Disaat (u,v) adalah sebuah sudut/tepi G dengan sudut/tepi yang terarah, u dikatakan
berdekatan dengan v dan v dikatakan akan berdekatan dari u , simpul dari (u,v), dan
v dikatakan pusat/terminal atau akhir dari simpul. Simpul yang awal dan simpul yang
akhir pada suatu loop/perulangan adalah sama.
• Definisi 5
Dalam Graf yang memiliki sudut-sudut/tepi-tepi yang berarah “sudut dalam” pada
sebuah simpul v, dilambangkan oleh deg_(v), adalah jumlah sudut-sudut/tepi-tepi
dengan v sebagai sumbu terminal. “Sudut luar” dari v , dilambangkan deg +(v), adalah
jumlah sudut-sudut/tepi-tepi dengan v sebagai simpul awalan mereka. (catatn : bahwa
sebuah loop atau perulangan pada sebuah simpul berkontribusi/berperan 1 untuk
kedua baik itu “sudut dalam” maupun “sudut luar” pad simpul ini).
• Teorema 3
Biarkan G = (V,E) menjadi sebuah graf dengan sudut-sudut/tepi-tepi yang berarah.

Ada banyak properti pad sebuah graf dengan sudut/tepi yang berarah yang mana tidak
bergantung pada arah sudut itu sendiri.Akibatnya, lebih baik mengabaikan arah-arah
ini. Graf yang yang tak berarah yang mengabaikan arah pada sudut-sudut/tepi-tepi
nya disebut Graf yaang mendasari tidak berarah. Sebuah Graf dengan sudut-
sudut/tepi-tepi dengan Graf yang mendasari tidak berarah memiliki jumlah sudut-
sudut/tepi-tepi yang sama.

b. Graf Bipartit
• Definisi
Graf sederhana disebut bipartit jika himpunan verteksnya V dapat dipartisi menjadi
dua himpunan terpisah V1 dan V2 sedemikian sehingga setiap tepi dalam graf
menghubungkan satu simpul dalam V1 dan satu simpul dalam V2 (sehingga tidak
ada tepi dalam G menghubungkan baik dua simpul di V1 atau dua simpul di V2).
Ketika kondisi ini berlaku, kita menyebut pasangan (V1, V2) sebagai bipartisi dari
set vertex V dari G.
• Teorema
Graf sederhana adalah bipartit jika dan hanya jika dimungkinkan untuk menetapkan
satu dari dua warna yang berbeda untuk setiap simpul graf sehingga tidak ada dua
simpul yang berdekatan diberi warna yang sama.
• Teorema pernikahan Hall
Teorema pernikahan Hall adalah contoh teorema di mana kondisi yang diperlukan
jelas juga memadai. THEOREM 5 HALL'S MARRIAGE THEOREM Graf bipartit
G = (V, E) dengan bipartition (V1, V2) memiliki pencocokan lengkap dari V1 ke V2
jika dan hanya jika | N (A) | ≥ | A | untuk semua himpunan bagian A dari V1 .

c. Aplikasi Jenis Graf Khusus


Kami menyimpulkan bagian ini dengan memperkenalkan beberapa model graf
tambahan yang melibatkan jenis graf khusus yang telah kita bahas di bagian ini.
• Definisi 1
Subgraf graf G = (V, E) adalah graf H = (W, F), di mana W ⊆ V dan F ⊆ E. Subgraf
H dari G adalah subgraf G yang tepat jika H= G.
• Definisi 2
Misalkan G = (V, E) diimplegraph. Subgraf diinduksi oleh subset W dari mana pun
ayat V adalah huruf (W, F), di mana biteedgesetet F mengandung huruf pada E jika
dan hanya jika titik sudut ini berada di W.
• Menghapus Vertikasi dari Graf
Ketika kita menghapus simpul v dan semua insiden tepi dari G = (V, E), kita
menghasilkan subgraph, dilambangkan dengan G − v. Amati bahwa G − v = (V −v,
E), di mana E adalah himpunan tepi G bukan kejadian ke v. Demikian pula, jika V
adalah himpunan bagian dari V, maka graf G − V adalah subgraph (V −V, E), di mana
E adalah himpunan tepi G yang tidak terjadi pada verteks dalam V.
• Gabungan Graf
Dua graf lebih banyak dapat digabungkan dalam berbagai cara. Kemudian graf yang
berisi semua simpul dan tepi graf ini disebut gabungan dari graf.

• Definisi 3
Penyatuan dua grafik sederhana G1 = (V1, E1) dan G2 = (V2, E2) adalah grafik
sederhana dengan himpunan simpul V1∪V2 dan himpunan tepi E1∪E2. Gabungan G1
dan G2 dilambangkan oleh G1∪ G2.
III. Representasi Graf dan Graf Isomorfik
a. Representasi Graf
Ada banyak cara yang berguna untuk merepresentasikan grafik. Pada bagian ini kami
akan menunjukkan cara merepresentasikan grafik dalam beberapa cara berbeda. Kadang-
kadang, dua grafik memiliki bentuk yang persis sama, dalam arti bahwa ada korespondensi
satu-ke-satu antara set simpul mereka yang mempertahankan tepi. Dalam kasus seperti itu,
kita katakan bahwa kedua grafik itu isomorfis. Menentukan apakah dua grafik isomorfik
merupakan masalah penting dari teori graf yang akan kita pelajari di bagian ini.
Merupakan Grafik Satu arah untuk menyajikan teks tanpa menggunakan senjata bergaris
semua kecepatan dari grafik ini. Cara lain untuk mewakili grafik tanpa beberapa sisi
adalah dengan menggunakan daftar adjacency, yang menentukan simpul yang berdekatan
dengan setiap titik dari grafik

b. Matriks Ketetanggaan (Adjacency Matrices)


Untuk menyederhanakan perhitungan, grafik dapat direpresentasikan menggunakan
matriks. Dua jenis matriks yang biasa digunakan untuk merepresentasikan grafik akan
disajikan di sini. Satu didasarkan pada kedekatan simpul, dan yang lainnya didasarkan
pada kejadian simpul dan tepi. Misalkan G = (V, E) adalah grafik sederhana di mana | V |
= n. Misalkan simpul G terdaftar sewenang-wenang sebagai v1, v2, ..., vn. Matriks
adjacency A (atau AG) dari G, berkenaan dengan daftar verteks ini, adalah nxn nol-satu
matriks dengan 1 sebagai entri (i, j) ketika vi dan vj berdekatan, dan 0 sebagai (i) , j) entri
ketika mereka tidak berdekatan. Dengan kata lain, jika matriks kedekatannya adalah A =
[aij], maka
aij =1 jika {vi, vj} adalah tepi dari G, 0 sebaliknya.

c. Menentukan Graf Isomorfik


Untuk menentukan apakah kedua graf sederhana adalah isomorfik, kita dapat
melakukannya dengan memenuhi syarat yang dikenal dengan properti graf (graph
invariant) sebagai berikut:
1. Memiliki jumlah simpul yang sama
2. Memiliki jumlah sisi yang sama
3. Memiliki jumlah simpul dengan derajat tertetntu yang sama

IV. Keterhubungan (Connectivity)


a. Lintasan (Path)
• Definisi
Lintasa yang panjangnya n dari simpul u ke simpul tujuan v di dalam graf G adalah
barisan berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1, v1, e2, …,
vn-1, en, vn sedemikian sehingga e1 = (v0, v1) = (v1, v2), …, en = (vn-1, vn) adalah sisi-
sisi dari graf.

b. Keterhubungan Graf Tak Berarah


• Definisi
Graf tak berarah dikatakan terhubung jika terdapat lintasan antara setiap pasangan
simpul yang berbeda dalam graf. Graf tak berarah yang tidak terhubung disebut
terputus. Kita dapat mengatakan sebuag graf terputus ketika adanya penghapusan
simpul atau sisi, atau kedua-duanya, untuk menghasilkan subgraph yang terputus.
• Contoh

Graf G1 adalah graf terhubung karena setiap pasangan simpul yang berbeda terdapat
sebuah lintasan diantara keduanya (pembaca harus memverifikasi ini). Namun, graf
G2 adalah graf tidak terhubung. Sebab tidak terdapat lintasan dalam G2 yaitu diantara
simpul a dan d.
c. Bagaimana Keterhubungan dalam Graf
Terkadang penghapusan simpul dari graf dan semua sisi menghasilkan subgraf
dengan banyak komonen yang terhubung. Simpul seperti itu disebut simpul pemotong (cut
vertices atau articulation points). Secara analog, suatu sisi yang penghapusannya
menghasilkan graf dengan komponen yang lebih banyak terhubung daripada graf aslinya
disebut sisi pemotong (cut edge atau bridge).
• Contoh Soal
Temukan simpul pemotong dan sisi pemotong pada graf G1 dibawah ini.

Solusi:
Simpul pemotong pada graf G1 adalah b, c, dan e. Sisi pemotongnya adalah {a, b}
dan {c, e}. Menghapus salah satu sisi akan menjadikan G1 sebagai graf tidak
terhubung.

d. Keterhubungan Graf Berarah


• Definisi 1
Graf berarah disebut graf terhubung kuat (strongly connected) apabila terdapat
lintasa a ke b dan dari b ke a untuk setiap a dan b merupakan simpul dalam graf.
• Definisi 2
Graf berarah disebut graf terhubung lemah (weakly connected) apabila terdapat
lintasa diantara dua simpul terhubung pada graf tifak berarah.
• Contoh Soal
Pada graf berarah G dan H di bawah, apakah graf tersebut terhubung kuat atau
terhubung lemah?

Solusi:
G adalah graf terhubung kuat karena terdapat lintasan diantara dua simpul pada graf
berarah (pembaca harus memverifikasi ini). Sebab, G juga terhubung lemah. Graf H
bukanlah terhubung kuat. pada graf tersebut tidak terdapat lintasan berarah dari a ke
b. Sehingga, H adalah graf terhubung lemah, karena terdapat lintasan diantara dua
simpul terhubung pada graf tifak berarah (pembaca harus memverifikasi ini).

e. Lintasan dan Isomorfik


Ada beberapa cara pada lintasan dan sirkuit yang dapat membantu menentukan
apakah dua graf adalah isomorfik.
• Contoh
Tentukan apakah graf G dan H dibawah ini adalah isomorfik.

Solusi
Graf G dan H memiliki 5 simpul dan 6 sisi, kedua graf tersebut memiliki simpul
berderajat 3 dan simpul berderajat 2, dan keduanya memiliki sirkuit sederhana
dengan panjang (length) 3 lintasan, 4, dan 5. Karena semua properti graf terpenuhi,
maka besar kemungkinan graf G dan H adalah isomorfik.

f. Menghitung Lintasan diantara Simpul (Vertices)


Jumlah lintasan antara dua simpul dalam graf dapat ditentukan dengan menggubakan
matriks ketetangaan (adjacency matrix).
• Teorema
Misalkan G adalah graf dengan matriks ketetanggan A yang berhubungan dengan
urutan v1, v2, …, vn pada simpul dalam graf (dengan berarah atau tidak berarah,
dengan sisi ganda dan loop). Jumlah dari lintasan yang berbeda dengan panjang r
dari vi ke vj, dimana r adalah bilangan bulat positif, dan (i, j) bagian dari Ar.

• Contoh Soal
Berapa banyak lintasan pada keempat panjang (length) dari a ke d dalam graf
sederhana G di bawah ini?
Solusi:
Matriks ketetanggaan dari G (dari simpul a, b, c, d) adalah

Jumlah lintasan pada keempat panjang dari a ke d adalah (1, 4) bagian dari A4.
Karena

sehingga ada delapan lintasan pada keempat panjang dari a ke d. Dengan meninjau
graf, kita dapat melihat yaitu a, b, a, b, d; a, b, a, c, d; a, b, d, b, d; a, b, d, c, d; a, c,
a, b, d; a, c, a, c, d; a, c, d, b, d; a, c, d, c, d.

V. Lintasan Eulur dan Hamilton


a. Lintasan dan Sirkuit Eulur
• Definisi
Sirkuit Euler pada graf G adalah sirkuit yang melalui tiap sisi dalam G. Lintasan
Euler pada G adalah lintasan yang melalui masing-masing sisi dalam G.
• Teorema 1
Graf terhubung dengan setidaknya dua simpul memiliki sirkuit Euler jika dan hanya
jika setiap simpulnya memiliki derajat genap.

• Teorema 2
Graf terhubung memiliki lintasan Euler tetapi tidak sirkuit Euler jika dan hanya jika
terdapat dua simpul yang berderajat ganjil.
• Contoh
• Dari ketiga graf di bawah yang mana memiliki sirkuit Euler atau lintasan Euler?

Solusi:
1) H1 adalah graf berarah yang tidak memiliki lintasan dan sirkuit Euler.
2) H2 adalah graf berarah yang memiliki sirkuit Euler (a, g, c, b, e, d, f, a).
3) H3 adalah graf berarah yang memiliki lintasan Euler (c, a, b, c, d, b).

b. Lintasan dan Sirkuit Hamilton


• Definisi
Sebuah lintasan pada graf G yang melalui tiap vertex di dalam graf tepat satu kali
disebut lintasan Hamilton, dan sebuah sirkuit pada graf G yang melalui tiap vertex
tepat satu kali disebut sirkuit Hamilton. Lintasan x0, x1, …, xn-1, xn pada graf G = (V,
E) adalah sebuah lintasan Hamilton jika V = {x0, x1, …, xn-1, xn} dan xi ≠ xj untuk 0 ≤
i < j ≤ n, dan sirkuit x0, x1, …, xn-1, xn, x0 (dengan n > 0) adalah sebuah sirkuit Hamilton
jika x0, x1, …, xn-1, xn adalah sebuah lintasan Hamilton.
• Contoh
Dari ketiga graf di bawah yang mana memiliki sirkuit Hamilton atau, jika tidak,
lintasan Hamilton?

Solusi:
1) G1 memiliki sirkuit Hamilton (a, b, c, d, e, a).
2) G2 tidak memiliki sirkuit Hamilton, tetapi memiliki lintasan Hamilton (a, b, c, d).
3) G3 tidak memiliki sirkuit dan lintasan Hamilton.
• Teorema Dirac
Jika G adalah graf sederhana dengan n ≥ 3 simpul yang mana derajat setiap vertex
dalam G setidaknya n/2, kemudian G memiliki sebuah sirkuit Hamilton.
• Teorema Ore
Jika G adalah graf sederhana dengan n ≥ 3 simpul dan deg(u) + deg(v) ≥ n untuk
setiap pasangan simpul yang tidak berdekatan u dan v dalam G, kemudian G memiliki
sebuah sirkuit Hamilton.

VI. Permasalahan Lintasan Terpendek


Permasalahan lintasan terependek dari sebuah titik ke akhir titik lain adalah sebuah
masalah klasik optimasi yang banyak digunkan untuk menguji sebuah algoritma yang
diusulkan. Permasalahan lintasan terependek dianggap cukup baik untuk mewakili masalah
optimasi, karena permasalahannya mudah dimengerti namun memiki banyak pilihan solusi.
a. Algoritma Lintasan Terpendek
Untuk memecahkan permasalahan lintasan terpendek untuk sebuah graf berarah
digunakanlah sebuah algoritma yang disebut algoritma Djikstra.
• Algoritma Djikstra

• Contoh
Gunakan algoritma Djikstra untuk menemukan panjang dari lintasan terpendek
antara simpul a dan z pada graf dibawah ini.
Solusi:
Pada setiap iterasi algoritma, simpul dari himpunan Sk dilingkari. Lintasan terpendek
dari a ke setiap simpul hanya mengandung simpul dalam Sk ditunjukkan untuk setiap
iterasi. Algoritma berakhir ketika z dilingkari. Kami menemukan bahwa lintasan
terpendek dari a ke z adalah a, c, b, d, e, z.
Berikut penyelesaiannya:

VII. Graf Planar


• Definisi
Sebuah graf disebut planar apabila graf tersebut dapat digambarkan dalam sebuah bidang
datar tanpa ada sisi yang saling berpotongan (kecuali sisi-sisi berpotongan pada sebuah
vertex).
• Contoh
Apakah K4 dan Q3 adalah planar?

Solusi:
1) K4 adalah planar karena dapat digambar tanpa berpotongan, seperti gambar berikut.

2) Q3 adalah planar karena dapat digambar tanpa berpotongan, seperti gambar berikut.

a. Rumus Eulur
• Teorema
Bila G ialah graf sederhana planar terhubung dengan e sisi dan v simpul. Jadikan r
menjadi jumlah daerah dalam representasi planar G. Maka r = e – v + 2.
• Contoh
Apabila terdapat graf sederhana planar terhubung yang memiliki 20 simpul, masing-
masing berderajat 3. Berapa banyak daerah dengan representasi dari graf planar
tersebut?

Solusi:
Graf tersebut memiliki 20 simpul, masing-masing berderajat 3, jadi v = 20. Karena
jumlah derajat pada simpul, 3v = 3 ∙ 20 = 60, sama dengan dua kali jumlah sisi, 2e,
kita memiliki 2e = 60 atau e = 30. Dengan menggunakan formula Euler, jumlah
daerahnya adalah
r = e – v + 2 = 30 – 20 + 2 = 12.

b. Teorema Kuratowski
• Teorema
Sebuah graf adalah tidak planar jika dan hanya jika ia memuat semua subgraph
homomorfosis dari K3,3 atau K5.

VIII. Pewarnaan Graf


• Definsi 1
Pewarnaan pada graf sederhana adalah memberikan warna setiap simpul dalam graf
sehingga tidak terdapat dua simpul yang berdekatan diberi warna yang sama.
• Definisi 2
Bilangan kromatik pada sebuah graf adalah jumlah warna yang paling sedikit dibutuhkan
untuk pewarnaan. Bilangan kromatik pada sebuah graf G dilambangkan dengan χ(G).
• Teorema Empat Warna
Bilangan kromatik dalam sebuah graf planar tidak lebih dari empat.
• Contoh

a. Aplikasi Pewarnaan Graf


➢ Penjadwalan ujian akhir

➢ Menetapkan frekuensi dari channel televisi


➢ Daftar indeks

Anda mungkin juga menyukai