Teorema 2:
a. Jika graf G memiliki lebih dari dua vertex berderajat ganjil, maka G adalah graf
non euler.
b. ika G memiliki dua vertex berderajat ganjil, maka G memiliki lintasan euler dan
ini berlaku juga ketika memiliki satu vertex berderajat ganjil.
Teorema 3: Suatu graf terhubung adalah graf semi euler jika dan hanya jika memiliki
tepat dua vertex yang berderajat ganjil.
Teorema 4 :Graf berarah G memiliki sirkuit euler jika dan hanya jika G terhubung
dan setiap simpul memiliki derajat masuk dan derajat keluar sama. G memiliki lintasan
euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat masuk dan
derajat keluar sama kecuali dua simpul, yang pertama memiliki derajat keluar satu
lebih besar dari derajat masuk, dan yang kedua memiliki derajat masuk lebih besar dari
derajat keluar.
Jadi, dikatakan graf G memiliki sitkuit euler, ada beberapa poin yang harus
diperhatikan :
1. Jika ada vertex yang berderajat nol, maka graf adalah graf tak terhubung dan
tidak memiliki lintasan euler dan sirkuit euler.
2. Jika semua vertex memiliki derajat genap, maka memiliki lintasan euler dan
sirkuit euler
3. Jika terdapat dua vertex yang memiliki derajat ganjil, maka memiliki lintasan
euler dan tidak memiliki sirkuit euler.
4. Jika terdapat lebih dari dua vertex yang memiliki derajat ganjil, maka tidak
memiliki lintasan euler dan sirkuit euler. Graf yang hanya memiliki lintasan
euler (terbuka) merupakan graf semi euler. Graf yang tidak memiliki lintasan
euler dan sirkuit euler merupakan graf non euler.
Contoh 1:
Contoh 2:
Contoh 3:
Contoh 4:
B. Hamiltonian Graf
Graf hamilton diambil dari nama sir william rowan hamilton.
Suatu graf terhubung adalah graf hamilton memuat sirkuit yang melalui setiap vertex tepat
satu kali disebut sirkuit hamilton.
Lintasan hamilton adalah lintasan yang melalui tiap vertex di dalam graf tepat satu kali.
Graf yang hanya memiliki lintasan hamilton disebut graf semi hamilton.
Contoh 1 :
(i) Graf yang memiliki lintasan hamilton (misalnya ABCD)
(ii) Graf yang memiliki sirkuit hamilton (misalnya DCBA)
(iii) Graf yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit hamilton
Teorema 1 :Syarat cukup (jadi bukan syarat perlu) supaya graf sederhana G dengan n 3
buah vertex adalah graf hamilton ialah bila tiap vertex paling sedikit (yaitu, d(v) untuk
setiap simpul v di G). Contoh :
Contoh :
( )!
Teorema 3 Di dalam graf lengkap G dengan n buah vertex (n 3), terdapat ( ) buah
sirkuit hamilton.
Contoh :
Teorema 4 Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n ≥3 dan n ganjil), terdapat
( )
buah sirkuit hamilton yang saling lepas (tidak ada sisi yang beririsan). Jika n genap
( )
dan n≥ 4, maka di dalam G terdapat buah sirkuit hamilton yang saling lepas.
Contoh :
(persoalan pengaturan tempat duduk). Sembilan anggota sebuah klub yang bertemu tiap
hari untuk makan siang pada sebuah meja bundar. Mereka memutuskan duduk sedemikian
sehingga setiap anggota mempunyai tetangga duduk berbeda setiap makan siang. Berapa
hari pengaturan tersebut dapat dilaksanakan? Jumlah pengaturan tempat duduk yang
( )
berbeda adalah =4
Teorema 5 Misalkan G adalah graf terhubung sederhana dengan n titik, dengan n ≥3 dan
deg v + deg w≥ n. Untuk tiap-tiap pasangan titik yang tidak berdekatan v dan w, maka G
adalah graf hamilton.
Contoh : Untuk graf yang ditunjukkan pada gambar berikut deg v + deg w 5 untuk
masingmasing vertex yang tidak berdekatan v dan w. Jadi menurut teorema 5 graf ini
adalah graf hamilton.
Teorema 6 Misalkan G adalah graf sederhana dengan n vertex. Jika jumlah dari derajat
masingmasing vertex di G paling sedikit n – 1, maka ada lintasan hamilton di G.
Contoh :