Dari graph G, tidak dapat ditemukan path yang memuat semua edge maupun
semua vertex dari graph G. dengan demikian, graph G merupakan non Eulerian.
Berikut diberikan lemma yang menyatakan syarat cukup bagi suatu graph
yang memiliki paling sedikit satu circuit.
Lemma 2.1.5 (Setiadji) Jika G suatu graph dengan degree setiap vertex-nya genap,
maka G mempunyai sekurang-kurangnya satu circuit.
Bukti. Jika G terdiri dari loop-loop atau multiple edges maka diperoleh penyelesaian
yang trivial.
Misalkan G adalah simple graph dan misalkan v adalah sembarang vertex dari grapj
G, maka akan dapat ditemukan edge sequence: v v1 v2 … , dimana v1 dipilih
sedemikian sehingga berlainan dengan v sebab degree dari setiap vertex genap.
Karena graph G adalah berhingga maka suatu waktu pasti diperoleh suatu vertex yang
sama dengan vertex sebelumnya. Jadi pasti terdapat circuit dalam graph G.
Teorema berikut merupakan teorema yang sangat penting karena menyatakan
krakterisasi dari Eulerian graph, yaitu syarat cukup dan syarat perlu dari suatu
connected graph untuk menjadi Eulerian graph.
Teorema 2.1.6 (Setiadji) suatu connected graph G adalah eulerian graph jika dan
hanya jika degree dari setiap verteksnya genap.
Bukti. (=>) Misalkan P adalah Eulerian path dari graph G. pasti P melalui sembarang
vertex, dimana vertex tersebut memberikan dua degree kepada vertex itu. Karena
setiap edge ada pada P tepat satu kali, maka setiap vertex mempunyai degree genap.
(<=) Digunakan bukti dengan induksi matematik. Ambil sebarang connected graph G,
setiap vertex dari G mempunyai degree sekurang-kurangnya dua. Dan menurut
Lemma 2.1.5, G pasti mempunyai circuit C. jika C memuat setiap edge dari G, maka
persoalan selesai. Tetapi jika tidak, laluilah dalam G edge-edge dari C¸buat graph H
dimana jumlah edge-nya lebih kecil dari jumlah edge dalam G dan setiap vertex dari
H mempunyali degree genap. Karena induksi hipotesa, setiap komponen dari H
mempunyai Eulerian path. Mulailah dari salah satu komponen, misalnya H2. Pilihlah
komponen yang lain (missal H1) untuk memperoleh Eulerian path P1 yang memuat
komponen H2 dan H1. Demikian seterusnya (lihat Gambar 2.5) sampai diperoleh
Eulerian path yang memuat semua vertex dan berakhir di vertex mula-mula (initial
vertex).
Akibat 2.1.7 (Wilson, 1996) Suatu connected graph G merupakan Eulerian jika dan
hanya jika keluarga edge-nya dapat dipisah-pisahkan atas circuit-circuit yang saling
asing.
Bukti. (=>) Diketahui connected graph G adalah Eulerian graph yang non-trivial.
Berdasarkan Teorema 2.1.6, setiap vertex dari G memiliki degree genap. Jadi, degree
terkecil dari G adalah dua. Dari Lemma 2.1.5, maka G pasti mempunyai circuit,
katakana circuit Z. penghapusan edge-edge dari Z menghasilkan spanning subgraph
G1 dan settiap vertex dalam G1 mempunyai degree genap. Jika G1 tidak mempunyai
edge, maka terbukti. Jika sebaliknya ulangi proses diatas sehingga menghasilkan
spanning subgraoh G2 dimana setiap vertex-nya mempunyai degree genap. Dan
seterusnya, proses terus diulangi sampai diperoleh titally disconnected graph Gn dan
mempunyai partisi-partisi terdiri atas edge-edge dari G yang merupakan n-circuit.
(<=) Diketahui connected graph G yang keluarga edge-nya dapat dipisah-pisahkan
atas ciruit-circuit yang saling asing. Karena circuit dapat dipandang sebagai cycle,
maka G dapat dipandang terpartisi ke dalam cycle-cycle yang saling asing.
Misal Z1 adalah salah satu cycle dari partisi. Jika G hanya memuat Z1, bukti selesai
yaitu G Eulerian. Jika tidak, yaitu terdapat cycle lain katakan Z2 dengan vertex v
dalam Z2 yang juga sekaligus merupakan vertex dari Z1, maka path dari G dimulai dari
v serta memuat cycle Z1 dan Z2. Teruskan proses diatas untuk semua cycle dalam G
sehingga akhir dari proses diperoleh path tertutup yang memuat semua edge dari G.
dengan demikian, G merupakan Eulerian.
Akibat 2.1.8 (Wilson, 1996I) Suatu connected graph G adalah semi Eulerian jika
dan hanya jika G mempunyai tepat dua vertex dengan degree ganjil.
Bukti. (=>) Diketahui connected graph G adalah semi Eulerian. Berarti terdapat path
P yang tidak tertutup dari graph G, dimana P melalui setiap edge dengan tepat satu
kali dan dengan demikian P melalui setiap vertex dari G. Misalkan v dan w
merupakan vertex awal dan vertex akhir dari P. karena setiap edge pada P dilalui
dengan tepat satu kali, maka setiap kali melalui vertex dalam G, harus ada dua edge
yang dilalui. Ini berlaku untuk semua vertex dalam G, kecuali v dan w. Ini berarti
setiap vertex dari G memiliki degree genap, kecuali v dan w. Selain edge awal dan
edge akhir, terdapat dua edge setiap kali melalui vertex v maupun w. Dengan
demikian, vertex yang memiliki degree ganjil hanya v dan w.
(<=) Diketahui connected graph G yang mempunyai tepat dua vertex dengan degree
ganjil. Katakana dua vertex dengan degree ganjil tersebut dengan u dan v. Misalkan H
graph baru yang diperoleh dari G dengan menambahkan vertex baru w dan
menghubungkannya dengan vertex u dan v. Dari sini maka diperoleh H merupakan
connected graph dengan semua vertex memiliki degree genap. Berdasarkan Teorema
2.1.6, maka H merupakan Eulerian graph. Misalkan P Eulerian path dari H dengan
vertex w sebagai initial point. Dari sini maka dengan menghapus Kembali w, terdapat
path yang tidak tertutup P’ yang memuat semua edge dari G, dengan u sebagai vertex
awal dan v sebagai vertex akhir. Dengan demikian, G merupakan semi Eulerian
graph.
Jika dalam semi Eulerian graph mempunyai tepat dua vertex dengan degree
ganjil, maka pasti ada semi Eulerian path yang dimulai dari salah satu vertex dengan
degree ganjil dan diakhiri pada vertex dengan degree ganjil yang lain. Dengan
menggunakan Handshaking Lemma, suatu graph tidak dapat dengan tepat mempunyai
suatu vertex dengan degree ganjil. Sebab jumlah degree dari seluruh vertex harus
genap. Dari sini maka diambil suatu kesimpulan yang kemudian dapat diangkat
menjadi sebuah teorema, tetapi sekaligus dapat dipandang sebagai algoritma untuk
mendapatkan Eulerian path dalam graph G. Algoritma ini sering pula disebut sebagai
Algoritma Fleury.
Teorema 2.1.9 (Setiadji) Misal G adalah connected graph, maka kalimat-kalimat
berikut ekuivalen:
(i) G adalah Eulerian
(ii) Setiap vertex dari G mempunyai degree genap
(iii) Himpunan edge dari G dapat digolong-golongkan (dipisah-pisahkan) menjadi
cycle-cycle yang saling asing.
Bukti. (i) => (ii) Misalkan P adalah Eulerian path dari graph G. Pasti P melalui
sembarang vertex, dimana vertex tersebut memberikan dua degree kepada vertex itu.
Karena setiap edge ada pada P tepat satu kali, maka setiap vertex mempunyai degree
genap.
(ii) => (iii) Pandang G connected graph yang non-trivial, dan setiap vertex
mempunyai degree genap. Jadi, degree terkecil adalah dua. Selanjutanya G pasti
mempunyai cycle katakana Z. Penghapusan edge-edge dari Z menghasilkan spanning
subgraph G1 dan setiap vertex dalam G1 mempunyai degree genap. Jika G1 tidak
mempunyai edge, maka (iii) terbukti. Jika sebaliknya ulangi proses diatas sehingga
menghasilkan spanning subgraph G2 dimana setiap vertex-nya mempunyai degree
genap. Dan seterusnya, proses terus diulangi sampai diperoleh totally disconnected
graph Gn dan mempunyai partisi-partisi terdiri atas edge-edge dari G yang merupakan
n-cycle.
(iii) => (i) Misal Z1 adalah salah satu cycle sari partisi. Jika G hanya memuat Z1, bukti
selesai yaitu G Eulerian. Jika tidak, yaitu terdapat cycle lain katakana Z2 dengan
vertex v dalam Z2 yang juga sekaligus merupakan vertex dari Z1, maka path dari G
dimulai dari v serta memuat cycle Z1 dan Z2. Jadi terdapat path tertutup dimana semua
edge-nya adalah cycle-cyle Z1 dan Z2. Teruskan proses diatas untuk semua cycle dalam
G sehingga akhir dari proses diperoleh path tertutup yang memuat semua edge dari G.
Dengan demikian, G merupakan Eulerian.
Berikut diberikan contoh sebagai penerapan untuk Teorema 2.1.9
Contoh 2.1.10 Diperhatikan graph G seperti pada Gambar 2.6.
Di atas telah dibahas adanya path tertutup yang memuat setiap edge dari connected graph G
yang diberikan. Persoalan yang hampir sama seperti di atas, tetapi lebih sulit yaitu adanya path
tertutup yang melalui setiap verteks dari G dengan tepat satu kali. Sekarang akan diberikan kajian
mengenai Hamiltonian Graph, yaitu selain memberikan definisinya, juga akan dinyatakan apa yang
menjadi syarat cukup bagi suatu graph untuk menjadi Hamiltonian Graph.
Definisi 2.2.1 (Setiadji) Diberikan graph G. Circuit dalam graph G yang memuat semua verteks dari
G, yakni circuit tersebut incident dengan setiap verteks dari graph G, dinamakan Hamiltonian circuit.
Graph G yang memiliki Hamiltonian circuit disebut Hamiltonian graph.
Graph yang mempunyai chain yang melalui setiap verteks dari G disebut semi
v1 → v2 → v3 → v4 → v5 → v6 → v7 → v8 → v1.
Barisan edge tersebut merupakan circuit, dan karena circuit tersebut melalui setiap verteks dari
graph G, maka circuit tersebut dinamakan Hamiltonian circuit, sehingga graph G dinamakan
Hamiltonian graph.
Contoh 2.2.3 Diperhatikan graph G seperti pada Gambar 2.9.
Dari graph G, tidak terdapat chain tertutup, tetapi dapat ditemukan barisan edge:
v4 → v6 → v5 → v7 → v3 → v1 → v2.
Barisan edge tersebut merupakan chain yang tidak tertutup, dan melalui semua verteks dari graph G,
sehingga chain tersebut merupakan Hamiltonian chain. Dengan demikian, graph G merupakan semi
Hamiltonian graph. Contoh 2.2.4 Diperhatikan graph G seperti pada Gambar 2.10.
dengan banyak verteks n ≥ 3, dan untuk setiap verteks v, maka G adalah Hamiltonian.
Bukti. Diketahui G adalah simple graph dengan banyak verteks n ≥ 3, dan ρ untuk setiap
verteks v. Diambil k verteks baru yang dihubungkan dengan semua verteks dari G. Misal k adalah
banyak minimum verteks baru sedemikian hingga G = G+G1 Hamiltonian, dengan G1 = {p1,p2,p3,··· ,pk}.
Akan dibuktikan bahwa k = 0. Diandaikan k 6= 0 atau k > 0, maka karena G Hamiltonian, ada
Hamiltonian circuit untuk G, misal :
v → p1 → w → x → y →···→ v.
Maka v atau w tidak ajacent (sebab jika v dan w ajacent, maka p1 tidak diperlukan atau dapat
dihapus. Dalam hal ini, tidak mungkin sebab k = banyak minimum verteks baru sedemikian sehingga
G Hamiltonian). Jika x titik sebarang yang ajacent dengan v, maka x pasti tidak berada di Hamiltonian
circuit di atas, sehingga x tidak ajacent dengan w.
Sekarang diambil :
Diperhatikan sehingga .
Dari sini maka, banyak titik dalam G yang tidak ajacent dengan , dan banyak titik dalam
G yang adjacent dengan .
k = 0 atau G = G Hamiltonian. Penerapan dari Teorema 2.2.5 diberikan dalam contoh berikut.
Hamiltonian circuit dari graph G: a1, a7, a8, a5, a6, a2,
atau
v1 → v2 → v5 → v3 → v6 → v4 → v1