Anda di halaman 1dari 32

5.

1 PENGERTIAN GRAF
Secara matematis, graf didefinisikan sebagai berikut:
❖DEFINISI 5.1
Graf 𝐺 didefinisikan sebagai pasangan himpunan (𝑉, 𝐸) ditulis dengan notasi 𝐺 = (𝑉, 𝐸) yang
dalam hal ini V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices/node/titik) dan E adalah
himpunan sisi (edges/arcs/garis) yang menghubungkan sepasang simpul.

Definisi 5.1: menyatakan bahwa 𝑉 tidak boleh kosong, sedangkan 𝐸 boleh kososng. Jadi sebuah
graf dimungkinkan tidak mempunyai sisi satu buah pun, tetapi simpulnya ada, minimal satu. Graf
yang hanya mempunyai satu buah simpul tanpa sebuah sisi pun disebut graf trivial.
✓Simpul pada graf dapat dinomori dengan huruf seperti 𝑎, 𝑏, 𝑐, … , 𝑣, 𝑤, … , atau dengan bilanagn
asli 1,2,3, … , atau gabungan keduanya
✓Sisi yang menghubungkan simpul 𝑢 dengan simpul 𝑣 dinyatakan dengan pasangan (𝑢, 𝑣) atau
dinyatakan dengan lambang 𝑒1 , 𝑒2 , … .
✓Dengan kata lain jika 𝑒 adalah sisi yang menghubungkan simpul 𝑢 dengan simpul 𝑣, maka bisa
dituliskan
𝑒 = (𝑢, 𝑣)
Secara geometri graf digambarkan sebagai sekumpulan noktah (simpul) di dalam bidang
yang dihubungkan dengan sekumpulan garis (sisi).
5.2 JENIS-JENIS GRAF
Ada 2 pengelompokkan jenis graf:
1. Berdasarkan ada tidaknya sisi ganda atau sisi kalang
▪ Graf Sederhana (Simple graph)
▪ Graf tak-sederhana (Unsimple-graph)

2. Berdasarkan jumlah simpul atau orientasi arah pada sisi


▪ Graf tak-berarah (Undirected graph)
▪ Graf berarah (Directed graph atau digraph)
5.3 CONTOH TERAPAN GRAF
1. RANGKAIAN LISTRIK
2. ISOMER SENYAWA KARBON
3. TRANSAKSI KONKUREN PADA BASISI DATA TERPUSAT
4. PENGUJIAN PROGRAM
5. TERAPAN GRAF DI DALAM TEORI OTOMATA
5.4 TERMINOLOGI GRAF
1. Bertetangga (adjacent)
Definisi 5.2: Dua buah simpul pada graf tak-berarah 𝐺 dikatakan bertetangga/adjacent bila
keduanya terhubung langsung dengan sebuah sisi. Dengan kata lain, 𝑢 bertetangga dengan 𝑣 jika
(𝑣, 𝑢) adalah sebuah sisi pada graf 𝐺.

2. Bersisian (incident)
Definisi 5.3: Untuk sembarang sisi 𝑒 = (𝑢, 𝑣), sisi 𝑒 dikatakan bersisian dengan simpul 𝑢 dan 𝑣.

3. Simpul terpencil (isolated vertex)


Definisi 5.4: Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya.
Atau, dapat juga dinyatakan bahwa simpul terpencil adalah simpul yang tidak satupun bertetangga
dengan simpul-simpul lainnya.
4. Graf kosong (null graph atau empty graph)
Definisi 5.5: Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong disebut sebagai graf kosong
dan ditulis sebagai N, yang dalam hal ini jumlah simpulnya.
5. Derajat (degree)
Definisi 5.6: Derajat suatu simpul pada graf tak berarah adalah jumah sisi yang bersisian dengan
simpul tersebut.
Notasi: 𝑑(𝑣) menyatakan derajat simpul 𝑣.

6. Lintasan (path)
Definisi 5.7: Lintasan yang panjangnya 𝑛 dari simpul awal 𝑉o ke simpul tujuan 𝑉𝑛 di dalam graf 𝐺
adalah barisan berselang seling simpul-simpul dan sisi yang berbentuk 𝑣0 , 𝑒1 , 𝑣1 , 𝑒2 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛−1 ,
𝑒𝑛 , 𝑣𝑛 sedemikian sehigga 𝑒1 = (𝑣0 , 𝑣1 ), 𝑒2 = (𝑣1 , 𝑣2 ), … , 𝑒𝑛 = (𝑣𝑛−1 , 𝑣𝑛 ), adalah sisi-sisi dari
graf 𝐺.
7. Siklus (cycle) atau sirkuit (circuit)
Definisi 5.8: Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus.

8. Terhubung (connected)
Definisi 5.9: Graf tak-berarah G disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk setiap pasang
simpul 𝑢 dan 𝑣 di dalam himpunan 𝑉 terdapat lintasan dari 𝑢 ke 𝑣 (yang juga harus berarti ada
lintasan dari 𝑢 ke 𝑣). Jika tidak, maka 𝐺 disebut graf tak-terhubung (disconnected graph).
9. Cut-set
Definisi 5.10: Cut-set dari graf terhubung 𝐺 adalah himpunan sisi yang bila dibuang dari 𝐺
menyebabkan 𝐺 tidak terhubung. Jadi cut-set selalu menghasilkan komponen terhubung.
10. Graf Berbobot (Weighted Graph)
Definisi 5.11: Graf berbobot adalah graf yang tiap sisinya diberi sebuah harga/besaran nilai (bobot)
5.5 REPRESENTASI GRAF
1. Matriks ketetanggaan (Adjacency matrix)
Matriks ketetanggan adalah representasi graf paling umum.
Misalkan 𝐺 = (𝑉, 𝐸) adalah graf dengan 𝑛 simpul, 𝑛 ≥ 1. Matriks ketetangaan G adalah matriks
dwimarta yang berukuran 𝑛 × 𝑛. bila matriks tersebut dinamakan 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 , maka 𝒂𝒊𝒋 = 𝟏 jika
simpul i dan j bertetangga, sebaliknya 𝒂𝒊𝒋 = 𝟎 jika simpul i dan j tidak bertetangga.

Matriks ketetanggaan hanya berisi 0 dan 1, maka matriks tersebut dinamakan matriks nol-satu (zero-
one). Selain dengan angka 0 dan 1, elemen matriks dapat juga dinyatakan dengan false (menyatakan
0) dan true (menyatakan 1).
Perhatikan: Bahwa matriks ketetanggaan didasarkan pada pengurutan nomor simpul.
2. Matriks bersisian (Incidency matrix)
Bila matriks ketetanggaan menyatakan ketetanggaan simpul-simpul di dalam graf, maka matriks
bersisian menyatakan kebersisian simpul dengan sisi.
✓Misalkan 𝐺 = (𝑉, 𝐸) adalah graf dengan n simpul dan m buah sisi. Matriks bersisian G adalah
matriks dwimarta yang berukuran 𝑛 × 𝑚 . Baris menunjukkan label simpul, sedangkan kolom
menunjukkan label sisinya.

✓Bila matriks tersebut dinamakan 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 , maka 𝑎𝑖𝑗 = 1 jika simpul I bersisian dengan sisi j,
sebaliknya 𝑎𝑖𝑗 = 0 jika simpul I tidak bersisian dengan sisi j.

✓Matriks bersisian dapat digunakan untuk merepresentasikan graf yang mengandung sisi ganda
atau sisi gelang
3. Senarai ketetanggan (Adjacency list)
✓Kelemahan matriks ketetangganan adalah bila graf memiliki jumlah sisi yang relative sedikit,
karena matriksnya bersifat jarang (sparse), yaitu mengandung banyak elemen nol, sedangkan
elemen yang bukan nol sedikit.

✓Ditinjau dari implementasinya di dalam komputer, kebutuhan ruang memori untuk matriks jarang
boros karena computer menyimpan elemen 0 yang tidak perlu.

✓Untuk mengatasi maslah ini, digunakan representasi Senarai ketetanggaan yang mengenumerasi
simpul-simpul yang bertetangga dengan setiap simpul di dalam graf
5.6 LINTASAN DAN SIRKUIT EULER
❖Definisi 5.12
Lintasan Euler: lintasan yang melalui masing-masing sisi di dalam graf tepat satu kali. Bila
lintasan tersebut kembali ke simpul asal, membentuk lintasan tertutup (sirkuit), maka lintasan
tertutup itu dinamakan sirkuit euler.
Sirkuit Euler: Sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu kali.
Graf Euler: Graf yang mempunyai sirkuit Euler.
Semi-Euler: Graf yang mempunyai lintasan Euler.
Berikut contoh gambar lintasannya (dimulai dari 3) Berikut contoh gambar Sirkuitnya (dimulai dari 1)
Lintasan Euler: 3,1,2,3,4,1 Sirkuit Euler: 1,2,3,4,7,3,5,7,6,5,2,6,1
CEK APAKAH GRAF BERIKUT MERUPAKAN LINTASAN ATAU SIRKUIT EULER!!
5.6 LINTASAN DAN SIRKUIT HAMILTON
❖Definisi 5.13:
Lintasan Hamilton: Lintasan yang melalui tiap simpul di dalam graf tepat satu kali. Bila lintasan
itu kembali ke simpul asal membentuk lintasan tertutup (sirkuit), maka lintasan tertutup itu disebut
sirkuit Hamilton.
Sirkuit Hamilton: Sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graf tepat satu kali, kecuali simpul
asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali.
Graf Hamilton: Graf yang memiliki sirkuit Hamilton.
Graf semi-Hamilton: Graf yang hanya memiliki lintasan Hamilton.
“Bukanlah ilmu yang seharusnya mendatangimu, tetapi kamulah
yang harus mendatangi ilmu itu”.
(Imam Malik)

Anda mungkin juga menyukai