Anda di halaman 1dari 18

LINTASAN DAN SIRKUIT EULER

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Matematika Diskrit

Dosen Pembimbing :
Dr. Zubaidah Amir MZ, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 3:

FHATINA HAYANNISA (11810521657 )


FITRI MUTMAINAH ( 11810520307 )
INDUN ARININGSIH ( 11810523085 )
INTAN KUSUMAWATI (11810523119 )
IRNA SAFITRI (11810523105 )

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah berjudul “Lintasan dan Sirkuit Euler” dalam mata kuliah Matematika Diskrit
. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami mendapatkan begitu banyak bimbingan
dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada siapa
saja yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.Mudah-mudahan makalah ini
dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk belajar mengajar.Sehingga dapat
mempermudah pencapaian tujuan pendidikan nasional. Namun, makalah ini masih
ada kekurangan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang akan
menjadikan makalah ini lebih baik.

Pekanbaru, 9 Juni 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lintasan dan Sirkuit Euler 2
B. Teorema Lintasan dan Sirkuit Euler 3
C. Ciri-ciri Lintasan dan Sirkuit Euler 9
D. Penerapan dalam Pemecahan masalah 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 13
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki pokok
bahasan yang banyak penerapannya pada masa kini. Pemakaian teori graf telah
banyak dirasakan dalam berbagai ilmu, antara lain : optimalisasi jaringan,
ekonomi, psikologi, genetika, riset operasi (OR) dan lain-lain. Contohnya Lintasan
dan sirkuit Euler merupakan salah satu cabang dari teori graf yang memiliki
banyak aplikasi. Salah satunya aplikasi dari lintasan Euler di bidang
bioinformatika adalah untuk proses rekonstruksi DNA dari fragmennya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lintasan dan sirkuit Euler?
2. Bagaimana teorema lintasan dan sirkuit Euler?
3. Apa saja ciri-ciri teorema lintasan dan sirkuit Euler?
4. Bagaimana penerapannya dalam pemecahan masalah?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian lintasan dan sirkuit Euler.
2. Mengetahui teorema lintasan dan sirkuit Euler.
3. Mengetahui ciri-ciri lintasan dan sirkuit Euler.
4. Mengetahui penerapannya dalam pemecahan masalah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lintasan dan Sirkuit Euler


Lintasan euler dalam suatu graf merupakan lintasan yang melalui masing-
masing sisi didalam graf tersebut tepat satu kali. Jika lintasan tersebut kembali
kelintasan awal, sehingga membentuk lintasan tertutup (sikuit) maka lintasan ini
dinamakan sirkuit euler. Dengan demikian, sirkuit euler merupakan sirkuit yang
melewati masing-masing sisi tepat satu kali. Graf yang memuat sirkuit euler
dinamakan graf euler (eulerian graph), sedangkan graf yang memuat lintasan
euler dinamakan graf semi euler (semi-eulerian graph).1
Contoh :
a. Graph Euler

Lintasan euler : a,b,c,d,e,c,h,b,f,h,e,f,g,a


Graph tersebut memiliki sirkuit euler karena berawal dari simpul a dan
berakhir di simpul a
b. Graph Semi Euler

1
Zubaidah Amir MZ, Matematika Diskrit, (Pekanbaru : Zanafa Publishing, 2010), hlm.34

2
Lintasan euler : a,b,c,d,e,f,g,b,d,f,a,g
Graph tersebut tidak memiliki sirkuit euler karena simpul awal dan simpul
akhir lintasan nya tidak sama.
B. Teorema Lintasan dan Sirkuit Euler
Syarat cukup dan perlu mengenai keberadaan lintasan euler maupun sirkuit
euler di dalam suatu graf ternyata sangat sederhana. Euler menemukan syarat
tersebut ketika memecahkan masalah jembatan Konigsberg, yang dinyatakan
dengan biimplikasi di dalam Teorema 1.
TEOREMA 1
Graf tehubung tak-berarah G adalah graf Euler (memiliki sirkuit euler) jika
dan hanya jika setiap simpul di dalam graf tersebut berderajat genap.
Bukti untuk teorema 1 sangat mudah ditunjukkan. Ketika mulai berangkat
dari simpul awal, a, ke simpul selanjutnya, b, sisi (a, b) menyumbangkan satu
untuk derajat simpul a. Jika sirkuit euler dilalui, maka pada setiap simpul
terdapat dua buah sisi yang bersisian, yang berarti setiap simpul berderajat 2
(genap).2 Ketika kembali ke simpul awal, a, sisi dari simpul teraktir ke simpul
a menyumbangkan 1 lagi untuk derajat simpul a, sehingga derajat simpul asal
adalah 2 (genap). Kita menyimpulkan bahwa graf terhubung tak-berarah
memiliki sirkuit Euler jika setiap simpul di dalam graf berderajat genap.

2
Rinaldi Munir, Matematika Diskrit, (Bandung : Infomatika Bandung, 2010), hlm.405.

3
Dengan menggunakan teorema yang terakhir ini jelaslah masalah jembatan
Konigsberg tidak memiliki sirkuit Euler karena semua simpul berderajat ganjil.
Jika kita ingin membuat graf yang mempunyai sirkuit Euler, maka harus
dipenuhi kondisi berikut : (1) graf tersebut harus terhubung, dan (2) semua
simpul pada graf berderajat genap.
Graf berarah yang mempunyai sirkuit Euler (a, g, c, b, g, e, d, f, a).

Dari graf diatas pada Teorema 1 graf terhubung tak berarah memiliki
sirkuit euler jika setiap simpul di dalam graf tersebut berderajat genap dan graf
harus terhubung. Pada gambar simpul a berderajat 2, simpul g berderajat 4,
simpul c berderajat 2, simpul b berderajat 2, simpul e berderajat 2, simpul d
berderajat 2, simpul f berderajat 2. Semua simpul pada gambar berderajat
genap dan semua graf terhubung, maka memiliki lintasan euler dan sirkuit
euler.
Lintasan euler: a,g, c, b, g, e, d, f, a.
Sirkuit euler : berawal dari simpul a dan kembali ke simpul a.
Dalam sirkuit euler semua garis harus dilalui tepat satu kali:
a-g, g-c, c-b, b-g, g-e, e-d, d-f, f-a.
Dan semua titiknya boleh dikunjungi lebih satu kali: a sebanyak 2 kali, g
sebanyak 3 kali, c sebanyak 2 kali, b sebanyak 2 kali, e sebanyak 2 kali, d
sebanyak 2 kali, dan f sebanyak 2 kali.
Contoh :

4
Jumlah derajat vertex:
A→4 (A-B, A-C, A-D, A-E) D→2 (D-A, D-E)
B→2 (B-A, B-C) E→4 (E-A, E-C, E-D, E-F)
C→4 (C-A, C-B, C-E, C-F) F→2 (F-C, F-E)
Teorema 1 terbukti.
TEOREMA 2
Jika graf G memiliki lebih dari dua simpul (vertex) berderajat ganjil, maka
G adalah graf non euler.3 Graf non euler merupakan graf yang tidak memiliki
lintasan euler dan sirkuit euler.
Contoh:
Tentukan lintasan terbaik yang dapat dipilih agar dapat melintasi tiap sisi
dari graf berikut ini minimal satu kali.

Solusi:

3
Andi Daniah Pahrany. “Graf Euler dan Graf Hamilton” diakses dari
https://www.academia.edu/12045746/Graf-Euler-dan-Graf -Hamilton?auto=download, pada tanggal
28 Mei 2020 pukul 16.20.

5
Simpul K berderajat 3, simpul L berderajat 3, simpul M berderajat 3, simpul R
berderajat 4, simpul S berderajat 3, simpul O berderajat 3, simpul Q berderajat
4, simpul P berderajat 3.
Berdasarkan teorema 2 jika graf memiliki lebih dari dua simpul berderajat
ganjil, maka graf tersebut graf non euler. Pada contoh tersebut, simpul K, L, M,
S, O, P berderajat ganjil yang sama = 3 maka graf tersebut graf non euler atau
tidak memiliki lintasan euler dan sirkuit euler.
Jika lintasan yang dilalui tidak membentuk sirkuit, maka lintasan yang
terbentuk adalah lintasan terbuka yang disebut lintasan Euler. Di sini simpul
awal tidak sama dengan simpul terakhir. Baik simpul awal maupun simpul
akhir di dalam lintasan Euler berderajat 1 (ganjil). Karena itu, agar sebuah graf
mempunyai lintasan Euler (tapi bukan sirkuit Euler), maka graf tersebut harus
memiliki tepat dua buah simpul berderajat ganjil. Persyaratan ini dinyatakan
dalam Teorema 3 berikut.
TEOREMA 3.
Graf terhubung tak-berarah G adalah graf semi-Euler (memiliki lintasan
Euler) jika dan hanya jika di dalam graf tersebut terdapat tepat dua simpul
berderajat ganjil.
Catatlah bahwa graf yang memliki sirkuit Euler pasti mempunyai lintasan
Euler, tetapi tidak sebaliknya. Jika kita ingin membuat graf yang mempunyai
lintasan Euler (tanpa membentuk sirkut), maka harus dipenuhi kondisi berikut :
(1) graf tersebut harus terhubung, dan (2) graf memiliki tepat dua buah simpul
berderajat ganjil.
Graf berarah yang mempunyai lintasan euler (d, a, b, d, c, b)

6
Dari graf diatas pada Teorema 3 graf terhubung tak berarah yang memiliki
lintasan Euler dan terdapat tepat dua simpul berderajat ganjil. Pada gambar
memiliki: simpul a berderajat 2, simpul b berderajat 3, simpul c berderajat 2,
simpul d berderajat 3. Ada dua simpul yang berderajat ganjil yaitu simpul b dan
simpul d sama-sama berderajat 3.
Lintasan euler: d, a, b, d, c, b.
Tidak memiliki sirkuit euler karena tidak kembali ke simpul d. Misalnya
kembali ke simpul d yaitu: d, a, b, d, c, b, d. Ini bukan lintasan euler dan sirkuit
euler karena melalui garis lebih dari satu kali yaitu garis b-d.
Jadi pada gambar diatas hanya memiliki lintasan euler, karena terdapat dua
simpul berderajat ganjil.
Contoh :

Jumlah derajat vertex:


1→2 (1-2, 1-4) 3→2 (3-2, 3-4)
2→3 (2-1, 2-3, 2-4) 4→3 (4-1, 4-2, 4-3)
Graf di atas adalah graf semi-Euler.
Teorema 3 terbukti.

7
Lintasan dan sirkuit Euler juga terdapat pada graf berarah. Teorema yang
menyatakan syarat keberadaan lintasan dan sirkuit Euler pada graf berarah
dinyatakan dengan Teorema 4.
TEOREMA 4.
● Graf berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika G terhubung dan
setiap simpul memiliki derajat masuk dan derajat keluar sama.
● G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul
memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama, kecuali dua simpul yaitu
yang pertama memiliki derajat-keluar satu lebih besar daripada derajat-
masuk dan yang kedua memiliki derajat-masuk satu lebih besar daripada
derajat-keluar.

graf berarah memiliki sirkuit euler jika setiap simpul memiliki derajat masuk dan
derajat keluar sama. Pada gambar memiliki:
simpul a memiliki derajat-masuk: d-a dan derajat-keluar: a-b sama yaitu 1.
Simpul b memiliki derajat-masuk: a-b dan derajat-keluar: b-c yang sama yaitu 1.
Simpul c memiliki derajat masuk: b-c dan d-c tetapi tidak memiliki derajat-keluar.
Simpul d memiliki derajat keluar: d-a dan d-c tetapi tidak memiliki derajat-
masuk.
Karena simpul c memiliki derajat-masuk lebih besar dari derajat-keluar dan
simpul d memiliki derajat-keluar yang lebih besar dari derajat-masuk, maka tidak
memiliki lintasan dan sirkuit euler.

8
Contoh :
● kedua memiliki derajat-masuk satu lebih besar daripada derajat-keluar.

Jumlah derajat-masuk dan derajat-keluar:


A→2 dan 2 D→1 dan 1
B→1 dan 1 E→2 dan 2
C→2 dan 2 F→1 dan 1
Setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar yang sama, sehingga
graf di atas memiliki sirkuit Euler.

Jumlah derajat-masuk dan derajat-keluar:


a→1 dan 1 c→1 dan 1
b→2 dan 1 d→1 dan 2
Setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua
simpul, sehingga graf di atas memiliki lintasan Euler. Teorema 4 terbukti.
C. Ciri-ciri Teorema Lintasan dan Sirkuit Euler.
1. Jika semua simpul (vertex) memiliki derajat genap, maka memiliki lintasan
euler dan sirkuit euler.
2. Jika terdapat lebih dari dua simpul (vertex) yang memiliki lintasan euler dan
tidak memiliki sirkuit euler.

9
3. Jika terdapat lebih dari dua simpul (vertex) yang memiliki derajat ganjil, maka
tidak memiliki lintasan dan sirkuit euler atau non euler.
4. Suatu graph terhubung berarah yang memiliki sirkuit euler, jika setiap simpul
memiliki derajat masuk dan derajat keluar yang sama.
5. Suatu graph terhubung berarah yang memiliki simpul derajat keluar lebih besar
daripada derajat masuk dan simpul derajat masuk lebih besar daripada derajat
keluar, maka tidak memiliki lintasan euler dan sirkuit euler.
6. Dalam sirkuit euler semua garis harus dilalui tepat satu kali , dan semua titiknya
boleh dikunjungi lebih dari sekali.4
D. Penerapan Lintasan dan Sirkuit Euler
Ada banyak hal dalam kehidupan ini dimana kita dapat mengaplikasikan
teori graf. Aplikasi teori Graf bisa kita saksikan bila Anda mengendarai mobil
atau menumpangi angkot Bandung. Kita punya banyak alternatif jalan untuk
sampai ke tujuan. Namun ada jalan yang satu arah, ada titik-titik kemacetan, ada
jam-jam sibuk. Dengan pemahaman tentang teori Graf, para ahli transportasi
mengatur agar lampu lalu lintas menyala dengan warna dan saat yang tepat.
Selain itu, pengetahuan tentang teori Graf juga diaplikasikan dalam
pengaturan jalur penerbangan agar tidak ada pesawat yang bersimpangan,
pengaturan jalur telekomunikasi ketika ada pelanggan yang melakukan panggilan
telefon, pengaturan jalur pelayaran, serta segala sistem yang berkaitan dengan
objek diskrit dan hubungannya dengan objek yang lain.5
Persoalan Tukang Pos Cina
Persoalan tukang pos cina pertama kali dikemukakan oleh Mei Ko Kwan,
seorang matematikawan cina, pada tahun 1962 . Persoalan ini adalah persoalan

4
Sumber: Fikri Ikhtiyaarullah “ Teori Graf dan Otomata” diakses dari
https://www.academia.edu/11915762/LINTASAN_EULER?auto=download, pada tanggal 3 juni 2020
pukul 21.50
5
Nurio Juliandatu Masido, “Pengaplikasian Graf Dalam Kehidupan Sehari-hari” Program Studi
Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, hal. 9.

10
yang banyak dihadapi para tukang pos, yait tentang bagaimana seorang tukang
pos akan mengantarkan surat surat yang dibawanya kealamat alamat sepanjang
jalan disuatu daerah. Ia harus merencanakan rute perjalananya agar ia hanya
merencanakan rute perjanannya agar ia hanya melewati setiap ruas jalan tepat
sekali dan kembali lagi ke tempat keberangkatannya.
Dalam meneyelesaikan persoalan tuakng pos ini, teori teori graf sanagatlah
berguna. Dalam graf ada yang disebut simpul da nada yang disebut sisi. Dalam
persoalan tukag pos, setiap ruas jalan yang ada dinyatakan dengan sisi,
sedangkan setiap persimpangan dinyatakan dengan simpul. Selain itu,
menyelesaikan persoalaln tukang pos cina mau tidak mau juga akan memakai
metode Euler, yaitu dalam menentukan apakah jalan yang harus dilewati tukang
pos merupakan lintasan Euler, Sirkuit Euler, atau bukan kedua-duanya.6
Cara mengatasi permasalahan ini adalah dengan menentukan sirkuit Euler di
dalam graf.7
1. Jika graf dari persoalan adalah graf euler, maka sirkuit eulernya mudah
ditemukan.
2. Jika graf dari persoalan bukan graf euler, maka beberapa sisi di dalam graf
harus dilalui lebih dari satu kali.
3. Jadi, pak pos harus menemukan sirkuit yang mengunjungi setiap jalan
paling sedikit satu kali dan mempunyai jarak terpendek.
4. Persoalan tukang pos Cina menjadi:
Seorang tukang pos akan mengantar surat ke alamat-alamat sepanjang jalan
di suatu daerah.
Bagaimana ia merencanakan rute perjalanannya agar:
a. Rute tersebut mempunyai jarak terpendek.
b. Tukang pos melewati setiap jalan paling sedikit satu kali.

6
Kusmira,mira dan Taufiqurrochman. “Pemanfaatan Aplikasisi Graf pada pembuatan jalur Angkot 05
Tasikmalaya”. Jakarta Pusat. Hal.3.
7
Nurio Juliandatu Masido, “Pengaplikasian Graf Dalam Kehidupan Sehari-hari” Program Studi
Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, hal. 9.

11
c. Tukang pos kembali ke tempat awal keberangkatan.
Contoh:
Tentukan lintasan terbaik yang dapat dipilih oleh tukang pos agar dia dapat
melintasi tiap sisi dari graf berikut ini minimal satu kali.

Gambar 3.3 Sirkuit Euler di dalam Graf

Solusi:
Menentukan sirkuit Euler di dalam graf.
Proses yang dilalui oleh tukang pos:
A B C D E F C E B F A
Lintasan yang dilalui tukang pos: A, B, C, D, E, F, C, E, B, F, A.
Dengan panjang rute = 2 + 8 + 1 + 2 + 5 + 4 + 4 + 8 + 3 + 6 = 43.
Contoh diatas ada sirkuit euler karena berawal dari simpul A dan berakhir
disimpul A. Graf diatas terhubung dan semua simpul memiliki derajat genap.
Simpul A berderajat 2, simpul B berderajat 4, simpul C berderajat 4, simpul D
berderajat 2, simpul E berderajat 4, dan simpul F berderajat 4.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lintasan euler dalam suatu graf merupakan lintasan yang melalui masing-
masing sisi didalam graf tersebut tepat satu kali. Jika lintasan tersebut kembali
kelintasan awal, sehingga membentuk lintsan tertutup (sikuit) maka lintasan ini
dinamakan sirkuit euler. lintasan tidak boleh berulang baik itu sisi maupun
titiknya. Lintasan euler dalam suatu graf merupakan lintasan yang melalui
masing-masing sisi didalam graf tersebut tepat satu kali. Jika lintasan tersebut
kembali kelintasan awal, sehingga membentuk lintsan tertutup (sikuit) maka
lintasan ini dinamakan sirkuit euler.
Dengan demikian, sirkuit euler merupakan sirkuit yang melewati masing-
masing sisi tepat satu kali. Graf yang memuat sirkuit euler dinamakan graf euler
(eulerian graph), sedangkan graf yang memuat lintasan euler dinamakan graf
semi euler (semi-eulerian graph). Teorema lintasan dan sirkuit lintasan ada 4.
Ciri-ciri teorema lintasan dan sirkuit euler. (a)Jika semua simpul (vertex)
memiliki derajat genap, maka memiliki lintasan euler dan sirkuit euler. (b) Jika
terdapat lebih dari dua simpul (vertex) yang memiliki lintasan euler dan tidak
memiliki sirkuit euler. (c) Jika terdapat lebih dari dua simpul (vertex) yang
memiliki derajat ganjil, maka tidak memiliki lintasan dan sirkuit euler atau non
euler. (d) Suatu graph terhubung berarah yang memiliki sirkuit euler, jika setiap
simpul memiliki derajat masuk dan derajat keluar yang sama. (e) Suatu graph
terhubung berarah yang memiliki simpul derajat keluar lebih besar daripada
derajat masuk dan simpul derajat masuk lebih besar daripada derajat keluar,
maka tidak memiliki lintasan euler dan sirkuit euler. (f) Dalam sirkuit euler
semua garis harus dilalui tepat satu kali, dan semua titiknya boleh dikunjungi
lebih dari sekali.

13
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penulis masih banyak memiliki kekurangan dalam
penuisan masalah ini. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada pembaca
untuk juga membaca sumber langsung yang dikutip oleh penulis. Penulis akan
menerima kirik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun yang dapat
untuk diperbaiki untu yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Amir MZ, Zubaidah. 2010. Matematika Diskrit. Pekanbaru : Zanafa Publishing


Juliandatu Masido, Nurio. “Pengaplikasian Graf Dalam Kehidupan Sehari-hari”
Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung
Kusmira,mira dan Taufiqurrochman. “Pemanfaatan Aplikasisi Graf pada pembuatan
jalur Angkot 05 Tasikmalaya”. Jakarta Pusat.
Munir, Rinaldi. 2010. Matematika Diskrit. Bandung : Infomatika Bandung
https://www.academia.edu/11915762/LINTASAN_EULER?auto=download
https://www.academia.edu/12045746/Graf-Euler-dan-Graf
Hamilton?auto=download
Nurio Juliandatu Masido, “Pengaplikasian Graf Dalam Kehidupan Sehari-hari”
Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung.
Sumber: Fikri Ikhtiyaarullah “ Teori Graf dan Otomata” diakses dari
https://www.academia.edu/11915762/LINTASAN_EULER?auto=download,
pada tanggal 3 juni 2020 pukul 21.50.

15

Anda mungkin juga menyukai