Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok Matematika Diskrit

“Teorema Kurva Jordan, Teorema Kuratowski, dan Formula Euler”

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dra. Susda Heleni, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Ariful Khairi (1705122489)
Aulia Wahyuni Hendrianti (1805124381)
Sherly Hastri (1805111433)
Sofie Firdayana (1805124279)
Sriayu Lestari (1805124396)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teorema Kurva
Jordan, Teorema Kuratowski dan Formula Euler” dengan lancar.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak luput dari berbagai kesulitan. Namun berkat
pertolongan dan rahmat Allah SWT. Serta bimbingan dari berbagai pihak yang pada akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. maka dari itu pada kesempatan ini
kami ingin menyampaikan terima kasih kepada dosen pengampu, orang tua, dan semua orang
yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Pekanbaru, 18 November 2020

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Penulisan ...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Teorema Kurva Jordan ......................................................................3
B. Teorema Kuratowski .........................................................................12
C. Formula Euler ....................................................................................18

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................22
B. Saran .................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................23


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori graf merupakan salah satu bidang matematika, yang diperkenalkan pertama
kali oleh ahli matematika asal Swiss, Leonardo Euler (1736). Ide besarnya muncul
sebagai upaya menyelesaikan masalah jembatan Konigsberg, akan tetapi dalam
pengembangannya sempat terhenti sekitar 194 tahun dan baru bangkit kembali ketika
Kuratowski (1930) menemukan kriteria untuk menentukan suatu graf menjadi planar.
Planaritas adalah salah satu bagian penting dari teori graf. Graf tak berarah G =
(V,E) disebut graf planar jika graf tersebut dapat digambar pada bidang datar sedemikian
sehingga sisi-sisinya tidak ada yang berpotongan. Sebuah graf non planar tidak bisa
digambarkan tanpa perpotongan sisi. Sebuah graf planar yang telah digambar pada
sebuah bidang disebut juga dengan graf bidang (plane graph). Graf planar ini mempunyai
sifat menarik yang dapat digali sehingga hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Pada kenyataannya, banyak permasalahan yang dimodelkan dengan graf planar,
misalnya pada masalah perancangan sirkuit listrik (electrical circuits). Contoh lain yang
cukup terkenal adalah tentang penyediaan fasilitas listrik air dan telepon kepada tiga buah
rumah. Dalam penggambaran graf pada bidang datar, apakah mungkin menghubungkan
tiap fasilitas ke tiap rumah tanpa menyebabkan ada saluran yang saling melintasi.
Walaupun ada pada kenyataannya bisa jadi penghubung ketiga fasilitas tersebut
dilakukan lewat udara sehingga memungkinkan tidak ada saluran yang saling melintasi.
Situasi ini juga dapat dimodelkan dengan graf planar.
Maka dari itu untuk mengetahui suatu graf tak berarah merupakan graf planar atau
non planar, dapat ditentukan dengan menggunakan Teorema Kurva Jordan dan
Kuratowski.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah membuktikan planaritas suatu graf yang dikemukakan oleh Teorema
Kurva Jordan?
2. Bagaimanakah membuktikan planaritas suatu graf yang dikemukakan oleh Teorema
Kuratowski?
3. Bagaimanakah membuktikan suatu graf bidang terhubung yang dikemukakan oleh
Formula Euler?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Membuktikan planaritas suatu graf yang dikemukakan oleh Teorema Kurva Jordan.
2. Membuktikan planaritas suatu graf yang dikemukakan oleh Teorema Kuratowski.
3. Membuktikan suatu graf bidang terhubung yang dikemukakan oleh Formula Euler.
BAB II
PEMBAHASAN

4.2 Teorema Kurva Jordan dan Teorema Kuratowski

Pada pembahasan sebelumnya kita sudah memngetahui bahwa graph bidang pasti planar.
Namun yang perlu dibahas apakah setiap graph pasti planar? untuk menjawab pertanyaan ini
akan diperkenalkan dua teorema yaitu: kurva jordan dan teorema kuratowski.

Kedua teorema ini memberikan karakteristik dari graph-graph yang tidak planar (non
planar). Kita tidak bermaksud untuk membuktikan kedua teorema ini, namun secara intuitif
teorema tersebut mudah dipahami.

Teorema 4.2.1 : Teotrema Kurva Jordan : Misalkan j adalah sebuah kurva tertutup
sederhana pada bidang datar D dan titik x terletakdi interior j; tiitk y terletak di eksterior j. jika
dibuat sebuah kurva yang menghubungkan titik x dan y pada bidang D. maka kurva tersebut
pasti memotong kurva j.

Contoh 4: k5 dan k3,3 adalah graph-graph yang tidak planar (non planar)

untuk mendapatkan menunjukkan k5 adalah grap non planar, kita akan menggunakan
teorema kurva jordan . perhatiakan gambar k5 berikut :
a

e b

d c

Gambar 4.4

pandang graph k5 tersebut, graph tersebut memuat sikel C = (a,b,c,d,e,a) seperti tampak
pada gambar 4.5 berikut:
a

e b

d c

Gambar 4.5

Ada berapa sisi yang belum dihubungkan , yaitu ad, ac, be, bd dan ce.

tanpa menghilangkan sifat keumuman:

 untuk menghubungkan sisi ad terdapat dua kemungkinan yaitu dihubungkan di dalam


atau diluar sikel C. kita misalkan sisi ad dihubungkan di dalam sikel C.
 sisi ac juga ada dua kemungkinan bisa kita hubungkan di dalam atau diluar sikel C. kita
misalkan sisi ac dihubungkan di dalam sikel C.
 sisi bd kita hubungkan di luar sikel C. ( lihat garis putus-putus pada gambar 4.5)
 sisi be kita hubungkan di luar sikel C. ( lihat garis putus-putus pada gambar 4.5)
 pandang sikel C1= (a b d a)

Masih ada satu sisi lagi dari gambar 4.4 yang belum dihubungkan pada gambar 4.5 yaitu sisi
ce. Dengan mengggunakan teorema kurva jordan titik c adalah titik interior dan titik e adalah
titik interior dan titik e adalah titik eksterior. Bila kita hubungkan titik c dengan titik e maka sisi
ce pasti memotong salah satu sisi dari sikel C1 yaitu sisi ad. Ini berarti, tidak mungkin
mengggambarkan graph k5 pada bidang sedemikian hingga tidak ada sisi yang saling
berpotongan. Dengan kata lain graph k5 adalah graph non planar. dengan cara yang sama, dapa
ditunjukkan graph k3,3 non planar.

Kuratowski menemukan bahwa setiap graph non planar memuat graph bagian yang
isomorfik dengan subdivisi k3,3 atau k5. kita sajikan teorema kuratowski ini tanpa membahas
buktinya.
teorema 4.2.2 : Teorema kuratowski : sebuah graph G non planar jika dan hanya jika G
memuat sebuah graph bagian yang homeomorfik dengan graph k3,3 atau k5.

secara sistematis karakterisasi geometrik ini cukup baik, namun secara praktis sulit untuk
dipakai, sebab sangat sulit untuk dipakai, sebab sangat sulit menentukan apakah suatu graph
tertentu memuat graph bagian yang homeomorfik dengan graph k 3,3 atau k5. pertanyaan yang
muncul : apakah karakterisasi secara aritmatik untuk menentukan apakah suatu graph tersebut
planar atau non planar ? sampai saat sekarang , jawabannya “belum ada”. Namun usaha usaha ke
arah tersebut sudah dilakukan seperti pada pembicaraan selanjutnya.

Contoh 5 : apakah graph berikut graph planar? mengapa?


a

f
e j g b

i h

d c

Penyelesaian :

Graph tersebut non planar sebab menurut teorema kuraowski memuat sebuah graph
bagian yang homeomorfik dengan graph k3,3 yaitu :

g c
a
f j
i
e

b d h
4.3 Formula Euler

Sebelum membahas formula Euler, terlebih dahulu akan diperkenalkan pada derajat muka,
definisi muka (face) dari sebuah graph yang sangat erat kaitannnya dengan formula Euler

Definisi 4.3.1: Sebuah graph G membagi bidang menjadi beberapa daerah yang masing –
masing disebut muka (face)

Lambang (notasi) muka disimbolkan dengan f himpunan semua “muka” graph bidang G
dinotasikan dengan F(G).

Definisi 4.3.2: Banyaknya sisi G yang membatasi suatu muka f dari graph G disebut derajat
muka f dan dinotasikan dengan 𝒅𝑮 (𝒇) atau 𝒅(𝒇)

Contoh 6: Perhatikan gambar 4.6 berikut!

Pada gambar 4.6 terdapat 9 titik, 14 sisi, dan 7 muka yaitu f1, f2, f3, f4, f5, f6, dan f7. Jadi
F(G) = { f1, f2, f3, f4, f5, f6, f7}. Terdapat 4 sisi yang membatasi muka f1 yaitu ai, hi, gh, da nag,
dengan demikian d(f1) = 4.

Terdapat 3 sisi yang membatasi muka f2 yaitu ai, bi, da nab. Dengan demikian d(f2) = 3.
Selanjutnya d(f3) = 3, d(f4) = 4, d(f5) = 4, d(f6) = 3, dan d(f7) = 7.

Berikut akan ditinjau hubungan antara banyaknya titik, banyaknya sisi dan banyaknya
muka dari suatu graph bidang terhubung

Teorema 4.3.1: Formula Euler: Jika G graph bidang terhubung, maka

|𝑽(𝑮)| − |𝑬(𝑮)| + |𝑭(𝑮)| = 𝟐


Bukti:

Pembuktian teorema ini dapat dilakukan dengan induksi matematika pada |𝐸 (𝐺 )|

• Untuk |𝐸(𝐺 )| pada graph terhubung untuk |𝐸 (𝐺 )| = 0 diperoleh |𝑉(𝐺 )| = 1 dan


|𝐹(𝐺 )| = 1, sehingga |𝑉 (𝐺 )| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹 (𝐺 )| = 1 − 0 + 1 = 2 (benar)

• Asumsikan pernyataan benar. Jika G graph bidang terhubung dengan |𝐸 (𝐺 )| = 𝑘 ≥ 1,


maka |𝑉(𝐺 )| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹(𝐺 )| = 2

• Akan ditunjukkan |𝐸 (𝐺 )| = 𝑘 + 1artinya akan ditunjukkan benar jika G graph terhubung


dengan |𝐸 (𝐺 )| = 𝑘 + 1 maka |𝑉(𝐺 )| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹 (𝐺 )| = 2 .

Misalkan G adalah sebuah graph bidang terhubung dengan 𝑘 + 1 sisi.Terdapat dua kasus:

1. G memuat sikel

2. G tidak memuat sikel

Kasus 1 : G memuat sikel


Misalkan 𝑒 adalah sebuah sisi di sikel yang terdapat di G. Maka graph 𝐺1 = 𝐺 − 𝑒
merupakan graph bidang terhubung dengan 𝑘 sisi.
Berdasarkan asumsi berlaku :
|𝑉 (𝐺1 )| − |𝐸 (𝐺1 )| + |𝐹 (𝐺1 )| = 2
Karena |𝑉 (𝐺1 )| = |𝑉 (𝐺 )|
|𝐸 (𝐺1 )| = |𝐸 (𝐺 )| − 1, maka |𝐸 (𝐺 )| = |𝐸 (𝐺1 )| + 1

|𝐹(𝐺1 )| = |𝐹 (𝐺 )| − 1, maka |𝐹 (𝐺 )| = |𝐹(𝐺1 )| + 1


Maka

|𝑉(𝐺)| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹(𝐺 )| = |𝑉 (𝐺1 )| − (|𝐸 (𝐺1 )| + 1) + (|𝐹(𝐺1 )| + 1)


|𝑉(𝐺)| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹(𝐺 )| = |𝑉 (𝐺1 )| − |𝐸 (𝐺1 )| − 1 + |𝐹(𝐺1 )| + 1
|𝑉(𝐺)| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹(𝐺 )| = |𝑉 (𝐺1 )| − |𝐸 (𝐺1 )| + |𝐹(𝐺1 )|

Berdasarkan asumsi diatas, berlaku :|𝑉(𝐺1 )| − |𝐸 (𝐺1 )| + |𝐹(𝐺1 )| = 2


Maka, |𝑉(𝐺)| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹(𝐺 )| = 2
Kasus 2 : G tidak memuat sikel

Karena G graph terhubung dan tidak memuat sikel maka G graph pohon. Karena pohon
maka G memuat sebuah titik yang berderajat 1. Maka graph H = G – u dengan u = titik d,
tetap merupakan pohon sehingga H graph bidang terhubung dengan k sisi. Berdasarkan
asumsi berlaku: |𝑉(𝐻)| − |𝐸 (𝐻)| + |𝐹 (𝐻)| = 2 …(*)

Karena :

|𝑉(𝐻)| = |𝑉(𝐺 )| − 1

|𝐸 (𝐻)| = |𝐸 (𝐺 )| − 1

|𝐹(𝐻)| = |𝐹(𝐺 )|

Maka

|𝑉 (𝐺 )| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹 (𝐺 )| = (|𝑉(𝐻)| + 1 ) − (|𝐸 (𝐻)| + 1) + |𝐹(𝐻)|

|𝑉 (𝐺 )| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹 (𝐺 )| = |𝑉(𝐻)| − |𝐸 (𝐻)| + |𝐹(𝐻)|

|𝑉 (𝐺 )| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹 (𝐺 )| = 2

∴ Karena 𝐻 ⊆ 𝐺 dilihat dari|𝑉(𝐺 )| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹 (𝐺 )| = |𝑉 (𝐻)| − |𝐸 (𝐻)| + |𝐹(𝐻)|


dan berdasarkan kasus 1 dan kasus 2, keduanya menunjukkan asumsi terbukti maka
|𝑉(𝐺)| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹(𝐺)| = 2 berlaku untuk G graph terhubung.

Contoh 7: Mungkinkah menggambar sebuah graph bidang terhubung yang mempunyai


50 titik, 54 sisi dan 7 muka.

Penyelesaian:

Berdasarkan formula Euler jika G Graph bidang terhubung maka:

|𝑉(𝐺 )| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹(𝐺 )| = 50 − 54 + 7 = 3 ≠ 2

Jadi tidak mungkin menggambarkan sebuah graph bidang terhubung dengan 50 titik, 54
sisi dan 7 muka
Catatan: Formula Euler tidak berlaku untuk graph bidang tak terhubung.
Misalnya untuk graph bidang tak terhubung G pada gambar 4.7 berikut

Gambar 4.7

Pada gambar 4.7: 𝑽(𝑮) = 𝟓, 𝑬(𝑮) = 𝟒 dan 𝑭(𝑮) = 𝟐,


sehingga: 𝑽(𝑮) − 𝑬(𝑮) + 𝑭(𝑮) = 𝟓 − 𝟒 + 𝟐 = 𝟑 ≠ 𝟐
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan dalam Bab II, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
Teorema Kurva Jordan menyatakan bahwa setiap kurva Jordan membagi bidang
menjadi wilayah “interior” yang dibatasi oleh kurva tersebut dan wilayah “exterior” yang
memuat titik-titik lainnya sehingga suatu garis yang menghubungkan kedua wilayah
tersebut memotong kurva tersebut pada daerah tertentu.
Teorema Kuratowski adalah salah satu metode yang digunakan untuk
menunjukkan syarat cukup dan syarat perlu suatu graf menjadi planar. Dalam
membuktikan Teorema Kuratowski diperlukan ada tidaknya graf subdivisi dari graf K3,3
atau K5 dalam suatu graf G.
Formula Euler menyatakan bahwa suatu graf adalah graf bidang terhubung
apabila |𝑉(𝐺)| − |𝐸 (𝐺 )| + |𝐹(𝐺)| = 2.
B. Saran
Pada penulisan makalah ini hanya membahas karakteristik graf planar dengan
Teorema Kurva Jordan, Teorema Kuratowski dan setengah pembahasan dari Formula
Euler. Pada penulisan selanjutnya, untuk mencari karakteristik graf planar sederhana dan
ketebalan dari sebuah graf dapat diketahui dengan menggunakan definisi dan teorema
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Heleni, Susda dan Zulkarnain. 2018. Matematika Diskrit. Pekanbaru: Draft Media
https://dokumen.tips/documents/uji-planaritas-suatu-graf.html

Anda mungkin juga menyukai