Anda di halaman 1dari 24

PELABELAN Wn AJAIB SUPER PADA

GRAF CALENDULA RODA Cl𝑐𝑚w𝑛 m GENAP

HASIL PENELITIAN

Oleh:

LORINA MARIA AHALAMANI


1706040091

PROGRAM STUDI
MATEMATIKA FAKULTAS
SAINS DAN TEKNIK
UNIVERISTAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................2
1.5 Batasan Masalah.................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
2.1 Graf.....................................................................................................................3
2.2 Terminologi Graf................................................................................................3
2.3 Sub Graf..............................................................................................................4
2.4 Jenis-Jenis Graf...................................................................................................5
2.5 Pelabelan Graf.....................................................................................................7
2.6 Hasil Penelitian...................................................................................................8
BAB III METODE KAJIAN.............................................................................................9
3.1 Desain Kajian ....................................................................................................9
3.2 Prosedur Kajian..................................................................................................9
3.3 Hasil Yang Diharapkan......................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................10
4.1 Multihimpunan Seimbang................................................................................10
4.2 Pelabelan W n Ajaib Super pada Graf Calendula Roda ....................................13
BAB V PENUTUP .........................................................................................................20
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................20
5.2 Saran.................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................21
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Graf................................................................................................................3


Gambar 2.2 Graf Titik Terpencil V 5..................................................................................4
Gambar 2.3 Graf dan Sub Graf..........................................................................................4
Gambar 2.4 Graf Lengkap K 3............................................................................................5
Gambar 2.5 Graf Kosong N 5.............................................................................................5
Gambar 2.6 Graf Roda W 4.................................................................................................6
Gambar 2.7 Graf Calendula Roda Cl c 6 w 4........................................................................6
Gambar 2.8 Pelabelan Graf ...............................................................................................7
Gambar 2.9 Pelabelan Ajaib Super W 7 ..............................................................................8
Gambar 4.1 Pelabelan Graf Calendula Roda Cl c 6 w 5......................................................18
Gambar 4.2 Pelabelan Graf Calendula Roda Cl c 6 w 4......................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Graf adalah himpunan dari objek-objek yang dinamakan titik dan sisi.
Graf sering digunakan untuk mereprentasikan sebuah objek dan hubungan
dengan objek lain. Teori graf ditemukan pada tahun 1736 saat ahli
matematika Swiss yang bernama Leonhard Euler memecahkan masalah
jembatan Konigsberg. Masalah jembatan Konigsberg adalah mungkin
tidaknya melewati ketujuh jembatan yang ada di kota Konigsberg masing-
masing tepat satu kali dan kembali lagi di tempat semula. Untuk
meyelesaikan masalah tersebut, Euler memisalkan daratan dengan titik dan
jembatan dinyatakan dengan garis atau sisi. Dari pemisalan titik dan sisi
tersebut, Euler mulai membentuk sebuah graf dan memperhitungkan
derajat dalam graf tersebut. Pembuktian ini mengacu pada susunan fisik
jembatan sehingga orang-orang dapat melewati rute jembatan yang
diinginkan, namun intinya Leonhard Euler dapat membuktikan teorema
pertama dalam teori graf.
Graf yang awalnya diciptakan untuk menyelesaikan kasus ini kemudian
mengalami perkembangan yang sangat luas pada pertengahan tahun pertama abad
ke-20 sampai tahun kedua. Dari perkembangan tersebut banyak hal yang dapat
dipelajari, salah satu diantaranya ialah pelabelan graf. Objek kajian dari pelabelan
berupa graf yang secara umum direpresentasi oleh titik dan sisi serta himpunan
bilangan bulat yang disebut label. Pelabelan pertama kali diperkenalkan oleh
Sadlack (1964), kemudian Stewart (1966), Kotzig dan Rosa (1970). Berdasarkan
hasil survey (Galian, 2017), terdapat sekitar 45 jenis pelabelan graf, salah satunya
yaitu pelabelan ajaib. Suatu graf dikatakan memiliki pelabelan ajaib apabila bobot
untuk setiap titik dan atau sisi bernilai sama. Salah satu jenis pelabelan ajaib yaitu
pelabelan H-ajaib yang pertama kali dikenalkan oleh Gutierrez dan Llado (2005),
mereka mengemukakan gagasan pelabelan h-ajaib dari sebuah graf

1
dengan konsep pelabelan ajaib secara umum. Misalkan 𝐻 dan 𝐺 = (𝑉, 𝐸)
adalah graf sederhana yang berhingga dengan setiap sisi 𝐺 memiliki setidaknya
satu subgraf yang sama(isomorfik) di H. Dengan pemetaan fungsi ƒ: 𝑉 𝖴
𝐸
→ {1, … , |𝑉| + |𝐸|} adalah pelabelan 𝐻-ajaib dengan 𝑉, 𝐸 bilangan bulat
positif.
Adrianus Watu ( 2021 ) membuktikan pelabelan Wn ajaib super pada
graf calendula roda Cl𝑐𝑚w𝑛 dengan batasan masalah m ganjil. Oleh
karena hasil penelitian di atas dilakukan dengan batasan masalah m
ganjil, maka penulis tertarik untuk mengerjakan pelabelan Wn ajaib super
pada graf Calendula roda 𝐶𝑙𝑐𝑚w𝑛 dengan batasan masalah m genap.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
mengkontruksi pelabelan Wn ajaib super pada graf Calendula roda
𝐶𝑙𝑐𝑚w𝑛 m genap.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkontruksi pelabelan Wn ajaib
super pada graf Calendula roda 𝐶𝑙𝑐𝑚w𝑛 𝑚 genap.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, antara lain :
1.Memberikan informasi bagi peneliti lainnya yang ingin mengkonstruksi
pelabelan ajaib.
2. Bagi Universitas Nusa Cendana, untuk menambah bahan pustaka yang
dijadikan untuk sarana pembelajaran bagi mahasiswa di Program Studi
Matematika.
1.5 Batasan Masalah
Pelabelan ini dibatasi untuk pelabelan Wn ajaib super pada graf
Calendula roda 𝐶𝑙𝑐𝑚w𝑛 dengan 𝑚 genap.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Graf
Secara matematis, graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan
(V , E)ditulis dengan notasi G=(V , E) . Dalam hal iniV adalah himpunan tidak
kosong dari titik-titik dan 𝐸 adalah himpunan sisi (edges) yang menghubungkan
sepasang titik. Definisi graf di atas menyatakan bahwa V tidak boleh kosong,
sedangkan E boleh kosong. Jadi sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai
sisi satu buahpun, tetapi simpulnya harus ada, minimal satu (Rinaldi, 2010).
Pada gambar 2.1 diperlihatkan graf G dengan V =v 1 , v 2 , v3 , v 4 adalah titik dan
E=e 1 , e 2 , e 3 ,e 4 , e 5 adalah sisi.

Gambar 2.1 sebuah graf

2.2 Terminologi Graf


2.2.1 Ketetanggaan dan Keterkaitan Pada Graf
Diberikan suatu graf G , simpul vi , v j ∈ V (G) dan sisi e ∈ E(G). Jika
e=(v i , v j ) maka dikatakan bahwa simpul vi bertetangga dengan simpul v j dan
sisi e terkait dengan simpul vi dan v j. Misalkan v1 , v 2 , v 3 adalah titik dari suatu
graf G dan memiliki sisi e 1=( v 1 , v 2) dan e 2=(v 2 , v 3) maka v1 bertetangga dengan
v 2 dan v 2 bertetangga dengan v3 . Kemudiane 1terkait dengan v1 , v 3 dan e 2 terkait
dengan v3 , v 4 (Gambar 2.1).

3
2.2.2 Titik Terpencil
Titik terpencil adalah simpul yang tidak mempunyai sisi yang terkait
dengannya, atau dengan kata lain simpul terpencil adalah titik yang tidak
bertetangga dengan titik lainnya. Perhatikan Gambar 2.2, titik v5 merupakan titik
terpencil.S

Gambar 2.2 titik v5 adalah titik terpencil

2.2.3 Derajat Graf


Derajat suatu titik d (v) adalah jumlah sisi e yang terhubung dengan titik
tersebut. Sebuah titik dengan derajat 0 disebut titik terpencil. Perhatikan gambar
2.1, d ( v 1)=d (v 4 ) dengan derajat grafnya adalah 2.

2.3 Sub Graf


Misalkan G adalah suatu graf. Graf H dikatakan subgraf G jika dan hanya
jika V ( H )⊆V (G) dan E(H ) ⊆ E(G), dinotasikan dengan H ⊆G. Suatu
subgraf G dapat diperoleh dengan menghapus suatu titik atau sisi diG .

(a) (b)
Gambar 2.3 (a) graf (b) subgraf

4
2.4 Jenis-jenis Graf
2.4.1 Graf Sederhana
Graf sederhana adalah graf yang tidak mempunyai rusuk ganda dan atau,
gelang. Misalkan graf G=(V , E) denganV adalah himpunan tidak kosong
simpul-simpul dan E adalah himpunan pasangan tak terurut berbeda yang
disebut rusuk.
2.4.2. Graf Lengkap
Graf lengkap adalah graf sederhana yang setiap dua simpulnya bertetangga.
Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dengan k n. Setiap titik k n
berderajat n – 1 .

Gambar 2.4 Graf lengkap 𝐾3

2.4.3 Graf Kosong


Graf kosong adalah graf yang himpunan sisinya kosong dinotasikan dengan
N n, dimana n adalah jumlah titik (Rahma, 2016).

Gambar 2.5 Graf Kosong

5
2.4.4 Graf Siklus
Graf siklus adalah graf yang lintasannya tertutup. Graf siklus dinotasikan
dengan c k , k ≥3 (Diestel 2017). Pada Gambar 2.1 simpul v1 , v 2 , v 4 , v 3 adalah
contoh dari graf siklus c 4 .
2.4.5 Graf Roda
Graf roda adalah graf lingkaran 𝑐𝑛, yang kemudian akan ditambahkan satu
titik tengah pada graf lingkaran 𝑐𝑛, dan titik baru yang ditambahkan tersebut
bertetangga dengan semua titik yang ada pada graf lingkaran (Diestel, 2017).

Gambar 2.6 Graf roda w 4

2.5.6 Graf Calendula Roda


Misalkan c m dan w n secara berturut-turut merupakan graf siklus dan graf
roda. Graf calendula roda dinotasikan dengan Cl c m w n merupakan graf yang
diperoleh dari satu salinan graf c m dan n salinan graf w n, kemudian sisi ke-i pada
graf c m dikaitkan dengan sisi e dari salinan ke-i graf w n untuk setiap
i∈(1,2,3 , .. , n)

Gambar 2.7 Graf calendula roda Cl c 6 w 4

6
2.5 Pelabelan Graf
Pelabelan pada suatu graf adalah suatu pemetaan yang memasangkan unsur-
insur graf dengan bilangan (bilangan bulat positif). Bilangan- bilangan tersebut
disebut label. Dalam Graf ada beberapa bagian pelabelan , yaitu :
1. Pelabelan titik, dikatakan pelabelan titik jika domain dari pemetaan
adalah titik
2. Pelabelan sisi, dikatakan pelabelan sisi jika domain dari pemetaan
adalah sisi
3. Pelabelan total, dikatakan pelabelan total jika domain dari pemetaan
adalah titik dan sisi.

1 7 2
12 8
6 3
11 9
5 1 4
0
Gambar 2.8 contoh Pelabelan Graf

2.6 Pelabelan H - Ajaib Super


Suatu Graf G dikatakan memuat selimut- H jika untuk setiap sisi e di graf G
termuat pada subgraf yang isomorfik dengan H , misalkan G=(V , E) graf yang
memuat selimut- H . Pelabelan H-ajaib super dari graf 𝐺 merupakan fungsi
bijektif ƒ: 𝑉(𝐺) 𝖴 𝐸(𝐺)→{1,2,3, … ,|𝑉(𝐺)|+|𝐸(𝐺)|} sehingga untuk setiap
subgraf 𝐻´ = (𝑉´,𝐸´) dari 𝐺 yang isomorfik terhadap 𝐻, dengan
∑ v ∈V ƒ(V )+ ∑ e ∈ E ƒ( E)=k dan 𝑘 adalah bilangan ajaib. Pelabelan H-ajaib
dikatakan super jika ƒ(𝑉(𝐺)) = {1,2,3, … ,|𝑉(𝐺)|} (Gallian, 2017).

7
Gambar 2.11 Pelabelan c 3-ajaib super pada w 7

2.6 Hasil Penelitian Sebelumnya


Gita Naftali Andriyani Ginting (2020) membuktikan pelabelan 𝑃2 ⊳
𝐶𝑛 ajaib super dari graf 𝐶𝑚 ⊳ 𝐶𝑛 , dengan, m ≥3 , m ganjil, m , n∈ N . Sepriani
Tudu (2020) membuktikan pelabelan 𝑃2 ⊳ W𝑛 ajaib super pada graf 𝑃𝑚 ⊳ W𝑛
untuk 𝑚 bilangan ganjil dan 𝑚, 𝑛 bilangan genap. Agnesthisanty Lobo (2020)
membuktikan pelabelan 𝑃2 ⊳ 𝑆𝑛 ajaib super pada graf 𝐶𝑚 ⊳ 𝑆𝑛 dengan 𝑚
ganjil, n ≥ 4 ,m , n∈ N serta menunjukan konsep multi-himpunan seimbang agar
dapat menunjang penelitian tersebut, Adrianus Watu ( 2021 ) membuktikan
pelabelan w n ajaib super pada graf calendula roda Cl c m w n dengan batasan
masalah m ganjil.

8
BAB III
METODE KAJIAN

3.1 Desain Kajian

Metode yang digunakan dalam penulisan kajian ini adalah metode studi
literatur, yaitu dengan mengumpulkan berbagai sumber data referensi dan dibuat
suatu kajian khusus mengenai pelabelan w n ajaib super pada graf Calendula Roda
Cl C m W n. Dan sumber kajian yang dilakukan penulis diperoleh dari buku-buku
referensi,artikel dari internet, dan jurnal imiah lainnya.
Kajian pelabelan W n ajaib super pada graf Calendula Roda Cl C m W n bersifat
penelitian murni atau penelitian dasar, yaitu pencarian terhadap sesuatu masalah
atau perhatian lain dan keingintahuan penulis terhadap hasil dari masalah atau
perhatian tersebut.

3.2 Prosedur Kajian

Prosedur kajian pada penelitian ini antara lain :

1. Memaparkan definisi graf, derajat titik pada graf dan subgraf.


2. Memaparkan jenis-jenis graf, pelabelan pada graf, dan
pelabelan H -
ajaib super.
3. Memaparkan hasil penelitian sebelumnya.

4. Membuat fungsi pelabelan W n ajaib super pada Cl C m W n.

5. Memaparkan pembuktian tentang multi himpunan seimbang.

6. Membuktikan lemma terkait multi himpunan seimbang.


7. Membuktikan Teorema terkait pelabelan w n ajaib super
pada
graf Calendula Roda Cl C m W n m genap
3.3 Hasil yang diharapkan

9
Adapun hasil yang diharapkan dari kajian ini adalah untuk dapat
mengkonstruksi pelabelan w n ajaib super pada graf Calendula Roda Cl C m W n

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diberikan konstruksi pelabelan ajaib super dari graf Calendula
roda Cl c m w n untuk m bilangan genap dengan menggunakan konsep multi-

himpunan seimbang yang menunjang hasil penelitian ini.


4.1 Multi-himpunan Seimbang
Multi-himpunan merupakan modifikasi himpunan bilangan yang mengijinkan
angka yang sama muncul lebih dari satu kali. Dengan menggunakan konsep multi-
himpunan seimbang yang menunjang hasil penelitian ini dan didefinisikan bahwa:

{
p mo d¿ m= m, jika p kelipatan m
p mod m ,lainnya
Misalkan X multi-himpunan. X dikatakan multi-himpunan k -seimbang jika
terdapat subhimpunan X , yaitu (x ¿ ¿ 1 , x 2 ,… , x k )¿ sehingga untuk setiap
i∈ {1,2,3 , … , k } maka:

∑ X=
1.
K
∑ Xi
2. ¿ X ∨ ¿ =¿ X i∨¿ ¿
K
K
3. ⨄ X i= X
i=1

Dimana X i disebut subhimpunan seimbang dari 𝑋.


Misalkan m , n∈ N ,m ≥3 ,n ≥ 3, maka multi-himpunan X =[1,3 nm]⨄ [1 , m]
adalah multi-himpunan 𝑚-seimbang untuk m bilangan genap dan n bilangan
ganjil.
Bukti :
Bentuk

10
𝑋𝑖 = {𝑓(𝑣𝑖),𝑓(𝑣𝑖+ 1 mod∗m), 𝑓(𝑣𝑖,1), 𝑓(𝑣𝑖,2),…, 𝑓(𝑣𝑖,𝑛−1), 𝑓(𝑒𝑖,1), 𝑓(𝑒𝑖,2),…,
𝑓(𝑒𝑖,2𝑛−1), 𝑓(𝑒𝑖)}
dengan,
f ( v i )=i ; i∈[1 ,m ]
f ( v i ,1 )=2 m+ 1−i; i ∈ [ 1 ,m ]

f ( v i , 2 )=
{3 m−i3 m;;ii=m
∈[1 , m]

f ( vi ,j )=
{ jm+i; i ∈ [ 1 , m] , j ganjil , j∈[3 , n−1]
( j+ 1 ) m+1−i ; i∈ [ 1 , m ] j genap , j∈[3 , n−1]

f ( ei ,l ) =
{ ( n+l ) m+i ; i∈ [ 1 , m ] e ganjil , e ∈[1,2 n−1]
( n+ l ) m+1−i ;i∈ [ 1 , m ] e genap , e ∈[1,2 n−1]
f ( ei ) =3 nm+1−i; i ∈ [ 1 ,m ]

∑ X i=f ( v ( i ) )+ f ( v i+ 1mod∗m ) + f ( v i , 1 )+ f ( v i ,2 ) +⋯ +f ( v i , n−1 ) + f ( e i, 1 ) + f (e i , 2)+ f (e i , 2n−1)+ f

Untuk i∈[1 , m−1]

∑ x i ¿ i+i+1+ ( ) ( )
n−3 n−3
(2 i+ m( n+ 1))+ (2−2i+m(n+5)) +
4 4

( n2 )( 2i+m(4 n−2)) + ( n−1


2 )
( 4 mn+2−2 i )+ 3 mn+1−i+2 m+1 – i+ 3 m – i

¿ ( n−3
4 ) ( 2+m ( 2n+ 6 ) ) +( )( 2i+m ( 4 n−2 ) ) +( )( 4 mn +2−2 i )−2 mn−1+i+ 3 mn+1+5 m+1−i+1
n
2
n
2

¿( ) ( 2+2 mn+6 m ) + ( ) ( 4 mn−2m ) +( )( 4 mn+2 ) +mn+ 5 m+2


n−3 n n
4 2 2

¿( ) ( 1+mn+ 3 m) + ( ) ( 4 mn−2m ) +( ) ( 4 mn+2 ) +mn+5 m+2


n−3 n n
2 2 2

¿( ) −( )+( )+
2 2
n+ mn +3 mn 3+3 mn+ 9 m 4 mn −2mn
2 2 2

( 4 mn2+2 n )+( 2mn+102 m+ 4 )


2

2 2 2
mn + 4 m n + 4 m n +3 mn−3 mn−2 mn+ 2mn+n+2 n−9 m+ 10 m−3+4
¿
2

11
9 mn2 +3 n+ m+1
¿
2

untuk i=m
∑ X m=f (v (m))+f (v m+1 mod∗m)+ f ( v m, 1)+ f (v m ,2)+⋯ +f (v m, n−1)+ f (e m, 1)+ f (e m, 2)+ f ( e

¿ m+1+m+ 1+ 3 m+
( n−3 )
4
( 2 m+ m ( n+1 ) ) +
( n−3 )
4 () n
( 2−2 m+m ( n+5 ) ) + ¿
2
( n−3 )
¿ 4 m+3+ 3 mn+ ¿
4

¿ 5 m+ 2+ mn+
( n−3 )
4
n
()
( 2+m ( 2 n+6 ) ) + ( 2+m ( 4 n−2 ) )
2
( 2+m ( 8 n−2 ) )
10m+ 4+2 mn+ ( n−3 ) ( 1+m ( n+3 ) ) +2 n+ 8 mn −2mn
2
¿
2
2 2
8 mn +10 m+2 n+4 +n−3+m(n −9)
¿
2
8 mn2 +m n2 +10 m−9 m+3 n−1
¿
2
9 mn2 +m+3 n+1
¿
2

Perhatikan bahwa :
x=[ 1 , m ] ⨄ [ 1,3 mn ] m seimbang
1 1
∑ X ¿ 2 m ( 1+m ) + 2 ( 3 mn )( 1+3 mn )
m 3 mn
¿ ( m+1 ) + (3 mn+1)
2 2
∑X ¿¿¿
m
¿ m ¿¿
( m+1 ) + 9m n2 +3 n
¿
2
2
9 mn +3 n+ m+1
¿
2
Misalkan multi-himpunan X =[1,3 nm ]⨄ [1 , m] adalah multi-himpunan 𝑚-

12
seimbang untuk m bilangan genap dan n bilangan genap.
x=[ 1,3 mn ] ⨄ [ 1 , m +1 ] m seimbang
1 1 m+2
¿ ( 3 mn )( 1+3 mn )+ (m+1) ( m+ 2 )+
2 2 2
3 mn 1 m+2
¿ (3 m n+1 ) + ( m2+ 3 m+2 ) −
2 2 2
3 mn ( m2+2 m )
¿ (3 mn+1 ) +
2 2
2 2 2
9 m n 3 mn m +2 m
¿ + +
2 2 2

¿ ( 2
+
2)
9 m2 n2 3 mn m( m+2)
+
2

¿ m ((
2 ))
+ )+ (
2
9 mn 3 n m+ 2
2 2

( + +(
2 ))
2
9 m n 3 n m+2
m
2 2
¿
m
9 mn2 +3 n+ m+2
¿
2
4.2 Pelabelan 𝑾𝒏 –Ajaib Super pada Graf Calendula Roda
Graf C merupakan ajaib super dari graf 𝑊𝑛. merupakan graf siklus dengan 𝑚
ganjil, m ≤3 , dan w n adalah graf roda dimana graf roda ini kemudian dikaitkan
dengan setiap sisi dari graf c m dengan n ∈ N , n ≤ 3 .

Teorema4.2.1

Jika m , n∈ N dan m ≥3 , n ≥ 3, dengan 𝑚 bilangan genap dan n bilangan genap,


maka graf C merupakan graf w n-ajaib super.

Dengan Fungsi :

{
i+1
; i ganjil ,i ∈ [ 1 , m]
2
vi =
m+i+2
;i genap ; i ∈ [ 1 ,m ]
2

13
{
m+2
;i=m−1
2
2 m; i=m
vi ,1=
2 m−2i ; i∈ 1 ,
m−2
2 [ ]
3 m−2i−i; i∈
m
2
, m−2 [ ]

{
3 m+1−i; i ∈ 1 , [ m−2
2 ]
m
3 m−
+1 ; i=m−1
2
vi ,2=
m
3 m− ; i=m
2
m
3 m−i−1 ;i ∈ , m−2
2 [ ]

{
4 m;i=m−1
3 m+1 ;i=m

vi ,3= 3 m+2i ; i∈ 1 ,
m−2
2 [ ]
m
2m+2 i+ 3; i ∈ , m−2
2 [ ]

{
( J +1 ) m+1−i ; Jganjil , ∈ [ 4 , n−1 ]
vi , j= ⋮
Jm+ i; J genap , J ∈ [ 4 , n−1 ]

f ( ei ) =¿ ( 3 n−1 ) m+1 ; i∈ [ 1 , m ]

f ( ei , k ) =¿
{( n ) m+ ( k ) m+1−i ; K ganjil , k ∈ [ 1,2 n−1 ]
( n ) m+ ( k−1 ) m+ i; K genap , k ∈ [ 1,2n−1 ]

14
Bukti :
m−2
Untuk i∈[1 , ]
2

∑ x i= i+1 +2 m−2 i+ 3 m+1−i+3 m+2 i+ ( 3 n−1 ) m+i+ ( ) ( 2 i+ n ( 4 n−2 ) ) +( )( 4 mn+2


m+i+ 3 n−1 n
+
2 2 2 2

¿
m+2 i+4
2
n
+2 m+3 m+ 1+ 3 m+3 mn−m+ ( 2 i+4 mn−2m ) +
2
(−2i−4 mn +2 m ) n
2
+ ( 4 mn+2−2 i )+
2
n−
4 (
m n n−4
¿ +2+7 m+1+3 mn−2 mn+ m+ ( 8 mn−2m+2 ) + (2 mn+ 8 m+ 2)
2 2 4
8 mn −2mn+2 n 2 m n + 8 mn+2 n (8 mn+32 m+ 8)
2 2
m
¿ +3+8 m+mn + + −
2 2 4 4
¿ m+6+16 m+2 mn+ 8 mn2 −2mn+2 n+m n2 +4 mn+n−4 mn−16 m−4 ¿ ¿
2
2
9 mn +m+3 n+2
¿
2
m
Untuk i∈[ , m−2]
2

∑ x i= i+1 +3 m−2 i−1+3 m−i−1+2 m+2 i+3+ (3 n−1 ) m+i+ ( ) ( 2 i+ m ( 4 n−2 ) ) + ( ) (


m+i+ 3 n−1 n
+
2 2 2 2

¿
m+2 i+4
2
+ 8 m−2+ 3+3 mn−m+
n
2
¿ ()
¿
m
2
n
(
+2+7 m+1+3 mn+ ( 8 mn+2−2 m ) −2 mn+ m+
2 )n−4
4
( 2mn+8 m+2) ( )

( )( )
2 2
m 8 m n −2 n−2mn 2m n +8 mn+ 2n 8 mn+32 m+ 8
¿ +3+8 m+mn+ + −( )
2 2 4 4

2 2
m+6 +16 m+ 2mn +8 m n −2 n−2mn+m n +4 mn+n−4 mn−16 m−4
¿
2
9 mn2 +m+3 n+2
¿
2

Untuk i=m−1

15
+3 m− +1+ 4 m+ ( 3 n−1 ) m+i+(
2 )
∑ x i=¿ m2 + m+m+2
2
+
m+2
2
m
2
n−1
¿¿

¿
m
2
+m+1+
m+2
m
m
+7 m− +1+3 mn−m+i+
2
n
2 ()
( 2 i+ 4 mn−2 m ) +
(−2i−4 mn +2 m ) n
2
+ ( 4 mn+ 2−2 i )+
2

¿ 7 m+2+
m+2
2
+3 mn+i−i−2 mn+ m+
n
2 ()
( 8 mn+2−2 m) +
n−4
4 ( )
(2mn+8 m+2)

m 8 mn2 +2 n−2mn 2 m n2+ 8 mn+2 n 8 mn+32 m+ 8


¿ 8 m+3+ +mn+ + −( )
2 2 4 4
16 m+6 +m+ 2mn +8 m n2 +2 n−2 mn+ mn 2+ 4 mn +n−4 mn−16 m−4
¿
2
2
9 mn +m+3 n+2
¿
2
Untuk i=m

+2 m+3 m− +3 m+1+ ( 3 n−1 ) m+ m+ (


2 )
∑ x i= m+m+2
2
+
1+1
2
m
2
n−1
¿

¿ m+1+
1+1
2
m
+8 m− +1+3 mn−m+m+
2
n−1
2 ( )
( 2m+ 4 mn−2 m )+
n
2 ()
( 4 mn+2−2 m) +
n−4
4 ( )
( m ( 2n+

¿ 8 m+3−
m
2
+3 mn+1+
n
2()
(2 m+4 mn−2 m) + (
−2m−4 mn+2 m n
2 )
+ ( 4 mn+2−2 m) +
2
n−4
4
(2mn+8 ( )

( )( )
2 2
m 8 m n +2 n−2 mn 2 mn + 8 mn+2 n 8 mn+ 32m+8
¿ 8 m+3+ +mn+ + −( )
2 2 4 4
2 2
16 m+6 +m+ 2mn +8 m n +2 n−2 mn+ mn + 4 mn +n−4 mn−16 m−4
¿
2
2
9 mn +m+3 n+2
¿
2

Perhatikan himpunan X i Lemma 4.1.1, Anggota himpunan 𝑋𝑖 adalah label


titik dan sisi dari salinan ke-I graf 𝑊𝑛 yang merupakan subgraf dari graf 𝐶𝑙𝐶𝑚𝑊𝑛.

Pada lemma 4.1.1 telah dibuktikan bahwa ∑𝑋𝑖 bernilai sama untuk setiap salinan

16
subgraf ke-i yakni:

9 n 2 m+ m+3 n+1
∑ x i=¿ 2
¿

Dari persamaan diatas, akan di dibuktikan 𝑓: 𝑉 𝖴 𝐸 → {1,2,…,|𝑉|+|𝐸|} adalah


fungsi bijektif dan f ( V ) ={1,2 , … ,∨V ∨}={1,2 , … , nm }
→ f (V )={f (V i)∨1 ≤i ≤m }U {f ¿
¿ [1 , m]U [m+1 , nm]
¿ [1 , nm]={1,2 , … , nm}={1,2, … ,∨V ∨}
Perhatikan label titik dan sisi pada graf 𝐶𝑙𝐶𝑚𝑊𝑛 untuk n bilangan ganjil
dengan partisi fungsi sebagai berikut:
A={f (v i )∨1 ≤i ≤ m}=[1 , m]
B= {f ( v i ,1|i ∈ [ 1 , m ] }=[m+1 ,2 m]

C={ f ( v i , 2|i ∈ [ 1 ,m ] }=[2 m+1 , 3 m]

D= {f ( v i , j)|1≤ i≤ m ,3 ≤ j ≤ n−1 }=[3 m+1 ,nm]

E={ f (e i ,k )|1 ≤ i≤ m, 1 ≤ k ≤ 2 n−1 }=[nm+1 , 3 nm−m]

F={ f ( Ei ,2 n−1 )|1 ≤i ≤ m}=[3 nm−m+1,3 nm]

f :V ∪ E → {1 , … , 3 nm }
Perhatikan juga bahwa masing-masing daerah hasil dari partisi diatas tak
saling beririsan dan A ∪B ∪C ∪ D ∪ E ∪ F={1 , … ,3 nm }. Akibatnya, daerah
hasil 𝑓 sama dengan daerah kawan dari fungsi 𝑓, sehingga 𝑓 merupakan fungsi
pada. Pembuktian 𝑓fungsi satu-satu menggunakan fakta bahwa
¿ D(f )∨¿∨V U E∨¿∨V ∨+¿ E∨¿=3 nm
¿ R(f )∨¿∨ A ∪ B ∪ C ∪ D∪ E ∪ F∨¿ 3 nm
Dari bukti diatas diperoleh 𝑓 fungsi bijektif dengan, Graf 𝐶𝑙𝐶𝑚𝑊𝑛 adalah graf

𝑊𝑛-ajaib super.
Perhatikan label titik dan sisi pada graf 𝐶𝑙𝐶𝑚𝑊𝑛 untuk n bilangan genap
dengan partisi fungsi sebagai berikut:

[ ][
A={ f ( v i )|i ∈ [ 1, m ] , }= 1,
m
2

m+ 4
2
, m+1
]
17
B= {f ( v i ,1|i ∈=m−1 }=
[ ]
m+2
2
∪ [m+2,2 m]

{ [
C= f ( v i ,2|i ∈ 1 ,
m−2
2 ]}
=[2 m+1 , 3 m]

D= {f ( v i ,3 )|i=m−1 }=[3 m+1,4 m]

E={ f ( v i , j )| j∈ [ 4 , n−1 ] =[4 m+1 , nm ]

F={ f (e i ,k )|k ∈2 n−1 }=[nm+1 , 3 nm−m]

F={ f ( Ei ,2 n−1 )|k ∈ 2 n−1 }=[3 nm−m+1,3 nm]

f :V ∪ E → {1 , … , 3 nm }

Berikut ini diberikan salah satu contoh pelabelan untuk graf c l c w dengan
m n

kasus n ganjil. Gambar 4.1 diberikan label titik dan sisi dari C l c w dengan
6 5

subgraf w 5, jumlah titik sebanyak mn=6 x 5=30 dan jumlah sisi sebanyak
m ( 2n )=6 ( 2 ( 5 ) )=60 . Kemudian jumlah bilangan ajaib dari graf cl ¿ w5 adalah

9 mn2 +3 n+ m+1
¿
2
¿9¿¿

¿ 686

18
19
42 43
67

17
66 30
25 78 16
48 41
49 31 12 54
24 79 20
72 73 55 32 65 68
84
37 61 7 1 90 2 56 11 77
44
60
18 36 85 89 80 53 29
26 50 6 3 33
83 86 57 64 15
74 88
47 8 5 87 4 81 10 40
71 59 69
62 82 52 76
23 58 21
35 51 9 34
38 45
13 75 63 28
14
27 70
46 39

22
Gambar 4.1 Pelabelan Graf Calendula Roda Cl c 6 w 5

Berikut ini diberikan salah satu contoh pelabelan untuk graf c l c w denganm n

kasus n genap. Gambar 4.2 diberikan label titik dan sisi dari C l c 6 w4 dengan
subgraf w 4, jumlah titik sebanyak mn=6 x 4=24 dan jumlah sisi sebanyak
m ( 2n )=6 ( 2 ( 4 ) )=48. Kemudian jumlah bilangan ajaib dari graf cl ¿ w4 adalah

9 mn2 +3 n+ m+2
¿
2
19
¿9¿¿

¿ 442

72
Gambar 4.2 Pelabelan Graf Calendula Roda Cl c 6 w 4

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari penulisan yang dilaporkan pada hasil penelitian ini, diperoleh
kesimpulan, yakni graf C l c m wn merupakan graf w n ajaib super untuk m ≥3 , n ≥ 3,
dengan 𝑚 bilangan genap dan n bilangan genap (Theorema 4.2.1).
4.3 Saran
Penulisan ini dapat dilanjutkan dengan mencari apakah terdapat pelabelan
ajaib super jika graf roda ( 𝑊𝑛) pada 𝐶𝑙𝐶𝑚𝑊𝑛diganti dengan graf lainnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Diestel, Reinhard. 2017. Graph Theory : Fifth Edition. Springer : San Francisco.
Gallian, Joseph A. 2017. A Dynamic Survey of Graph Labeling. The
Electronic Journal of Combinatorics : Duluth.

Ginting, Gita Naftali Andriyani. 2020. “ Pelabelan 𝑃2 ⊳ 𝐶𝑛 Ajaib Super dari


Graf 𝐶𝑚 ⊳ 𝐶𝑛”(Skripsi). Matematika, Universitas Nusa Cendana. Kupang.

Lobo, Agnesthisanty. 2020. “Pelabelan 𝑃2 ⊳ 𝑆𝑛 Ajaib Super dari Garf 𝐶𝑚 ⊳


𝑆𝑛”(Skripsi). Matematika, Universitas Nusa Cendana. Kupang.

Munir, Rinaldi. 2010. Matematika Diskrit Edisi 3. Informatika Bandung :


Bandung.

Tudu, Sepriani. 2020.“Pelabelan 𝑃2 ⊳ W𝑛 Ajaib Superdari Graf 𝑃𝑚 ⊳W𝑛”


(Skripsi). Matematika, Universitas Nusa Cendana. Kupang.

Ummah, Wihdatul. 2013. “ Pelabelan Graf ”( Skripsi). Matematika, Institut


Teknologi Sepuluh November Surabaya

Watu, Adrianus. 2021. “Pelabelan W𝑛 Ajaib Super Pada Graf Calendula Roda
Cl𝑐𝑚w𝑛 ”(skripsi). Matematika, Universitas Nusa Cendana Kupang.

21

Anda mungkin juga menyukai