Anda di halaman 1dari 1

REVIEW JURNAL ALGORITMA DIJKSTRA

Judul Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam Aplikasi Untuk Menentukan Lintasan


Terpendek Jalan Darat Antar Kota Di Sumatera Bagian Selatan.
Latar Belakang Lintasan terpendek dapat diartikan sebagai bobot minimal dari suatu lintasan,
Jurnal Department Of Informatics Technique
yaitu jumlah bobot dari seluruh busur yang membentuk lintasan. Dalam menentuan
Volume & Number Vol. 5, No.terpendek
lintasan 2 dapat diperoleh dengan beberapa algoritma matematika, antara
Tahun 2013
lain algoritma Dijkstra, algoritma Floyd-Warshall dan algoritma Bellman-Ford.
Penulis Fitria & Apriyang
Algoritma Triansyah
akan di pakai dalam sistem ini adalah algoritma Dijkstra. Untuk
Reviewer Agung Wahyu
1.menghitung Firdaus
lintasan (17010105)
berdasarkan jarak terpendek yang di tempuh di tiap-tiap kota.
Ahmad
2.Maka Nurfandibeberapa
terdapat (17010110)
rumusan masalah bagaimana menentukan lintasan
Andri Paranata
3.terpendek (17010117)
antar kota karena terdapat jalan yang bercabang-cabang dan bagaimana
Badrus Sholihin
4.merancang (17010122)
dan menerapkan algoritma Dijkstra untuk melakukan kalkulasi terhadap
Tanggal Review 28semua
April 2019
kemungkinan bobot terkecil dari setiap titik. Dengan menggunakan
Algoritma Dijkstra ini bertujuan untuk memberikan solusi dalam pemilihan lintasan
terpendek pada jalan darat antara kota-kota di Sumatera bagian selatan dan
memperoleh hasil yang akurat dan tepat sesuai dengan keadaan di lapangan.

Metode Penelitian Langkah awal dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data, baik data primer
maupun data sekunder. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara,dan studi dokumentasi/analisa arsip. Untuk metode yang digunakan
Pada Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam Aplikasi untuk menentukan Lintasan
Terpendek Jalan Darat Antar Kota di Sumatera Bagian Selatan adalah Model
Waterfall. Tahap-tahap dari paradigma waterfall yaitu : Planning-Analysis-Design-
Coding-Testing.

Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dari penulis, bahwa dengan program aplikasi
FGIS/Map hasilnya cukup memuaskan dan program ini siap untuk di distribusikan
ke tempat yan membutuhkan informasi geografis mengenai rute terpendek.
Berdasarkan latar belakang serta metode di atas bahwa algoritma dijkstra dapat
digunakan untuk mencari rute terpendek secara optimal, dapat mempercepat dalam
menentukan rute terpendek, dan juga memudahkan dalam menyusun peta secara
dinamik (apabila terdapat perubahan kondisi pada peta, maka program ini dapat
menyesuaikan dengan kondisi baru).

Review Tim Berdasarkan hasil review laporan di atas, kami mendapatkan kesimpulan bahwa :
sebaiknya dapat ditambahkan untuk meningkatkan kemudahan user dalam mencari
rute terpendek secara efisien, sebaiknya dikembangkan sistem tidak hanya
menentukan rute terpendek melainkan dikembangkan sistem untuk mengetahui
waktu yang dibutuhkan dalam menempuh jarak yang dituju, perlu ditambahkan
kendala-kendala yang terjadi dijalan, dan disarankan aplikasi ini bisa mencakup
kawasan terpencil karena rute dijalan terpencil jarang diketahui banyak orang.
Aplikasi ini juga bermanfaat untuk pengguna jalan yang bercabang-cabang.

Anda mungkin juga menyukai