Anda di halaman 1dari 13

RANCANG BANGUN SISTEM ABSENSI KARYAWAN ONLINE

BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP CODEIGNITER


& MySQL (STUDI KASUS: PT STARONE MITRA TELEKOMUNIKASI)
{(DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WEB-BASED ONLINE EMPLOYEES
ATTENDANCE SYSTEM USING FRAMEWORK PHP CODEIGNITER & MySQL (CASE
STUDIES: PT STARONE MITRA TELEKOMUNIKASI)}

Aditya Tegar Satria


Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Semarang

ABSTRACT
PT StarOne Mitra Telekomunikasi is still apllying manual absent system as employees attendance
system in the present day, implemented for each employees in an attendance form sheet provided everyday. As
the time goes by, this system is proved less requirement of data eficiency & accuracy. This research is provide to
design a web-based online employees absent system using framework PHP CodeIgniter to build website
interface and MySQL software as database system, also use waterfall method as system development. This webbased online employees absent system is intended to cover the lack of manual absent system, increasing
efficiency and accuracy of attendance data, facilitate the attendance of employees, and also assist the
management to monitor all employees attendance & performance.
Keyword : absent, employees, online, web-based, system

1.

PENDAHULUAN

Absensi merupakan hal penting bagi suatu


instansi atau perusahaan, karena menjadi patokan
utama kehadiran masing-masing karyawan untuk
bekerja. Sistem absensi karyawan yang berlaku di
hampir sebagian besar perusahaan di seluruh
Indonesia masih menerapkan sistem manual, seperti
check-clock, melapor langsung kepada pengawas,
atau menulis di papan pada jam hadir dan pulang,
dan sebagainya. Dengan berkembangnya waktu,
sistem ini dirasa kurang memenuhi kebutuhan akan
efisiensi dan keakuratan data.
Sistem
absensi
manual
mengharuskan
karyawan hadir di kantor, tentunya kurang efisien
bagi karyawan dengan tugas di lapangan. Terutama
bagi para karyawan dengan fungsi kerja yang
menuntut untuk sering berada di luar kantor. Seperti
divisi teknikal, sales, driver dan sebagainya, yang
lebih sering berada di luar kantor untuk memenuhi
tugas dari perusahaan. Oleh karena itu, sistem
absensi online menjadi solusi untuk mengatasi
berbagai kendala sistem absensi lama yang bersifat
manual.

Selama ini PT StarOne Mitra Telekomunikasi


masih menggunakan sistem absensi manual untuk
seluruh karyawan. Dengan berbagai latar belakang
tersebut di atas, maka penulis mengambil topik
dengan judul RANCANG BANGUN SISTEM
ABSENSI KARYAWAN ONLINE BERBASIS
WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK PHP
CODEIGNITER DAN MYSQL. Sistem ini
diharapkan dapat membantu pihak manajemen PT
StarOne
Mitra
Telekomunikasi
dalam
mengumpulkan data absensi serta sebagai media
monitoring kinerja karyawan.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis
menggunakan bahasa pemrograman web PHP
dengan framework CodeIgniter sebagai web
interface, yang telah dikenal luas di kalangan web
developer sebagai salah satu media rancang bangun
dan pengembangan web dinamis yang lebih mudah
dalam pembuatan dan pengembangan website. Serta
perangkat lunak MySQL sebagai database dan
Apache sebagai web server.
Masalah yang dibahas dalam pengerjaan Tugas
Akhir ini adalah bagaimana merancang dan
membangun sistem absensi karyawan online

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013: 53 - 65

53

berbasis web menggunakan bahasa pemrograman


PHP dengan framework CodeIgniter dan database
MySQL, serta merancang keluaran dan antar muka
aplikasi web yang mudah dimengerti dan digunakan
oleh karyawan.

b.
c.
d.
e.
f.

Masalah yang dibahas dalam Tugas Akhir ini


hanya mencakup:
1. Aplikasi
ini
dibuat
secara
web-based
menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan
framework CodeIgniter dan MySQL sebagai
database serta Apache sebagai webserver.
2. Aplikasi sistem absensi online ini hanya
mencakup entry data karyawan, entry absensi
jam masuk dan pulang, view data absensi
karyawan, dan laporan absensi harian dan
bulanan.
3. Tidak membahas tentang keamanan website
absensi online.
4. Tidak membahas mengenai perangkat keras yang
digunakan.
5. Menggunakan metode Waterfall sebagai metode
pengembangan aplikasi.

2.3 Pengembangan Sistem


Pengembangan perangkat lunak menggunakan
metode sesuai model Waterfall. Model Waterfall
adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak
berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai
terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati
fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi
(konstruksi), dan pengujian, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.1.

1.
2.
3.
4.
5.

6.

Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah :


Untuk membuat aplikasi absensi karyawan
online berbasis web.
Meningkatkan efisiensi dalam hal waktu dan
tempat saat absensi karyawan.
Memudahkan karyawan dalam mengisi absensi.
Memudahkan pihak manajemen perusahaan
untuk memonitoring kinerja karyawan.
Menjaga validitas dan konsistensi data absensi
karyawan dari kesalahan yang sengaja atau tidak
disengaja terhadap akses dan integritas.
Merancang keluaran dan antar muka aplikasi
yang mudah dimengerti dan digunakan.

2.

LANDASAN TEORI

Untuk merancang dan membangun sistem


absensi karyawan online berbasis web harus melalui
beberapa tahapan dan juga kebutuhan baik secara
software maupun hardware.
2.1 Hardware
Konfigurasi perangkat keras (hardware) yang
dibutuhkan dengan spesifikasi minimal adalah
sebagai berikut :
a. Prosesor Pentium IV
b. Memori 256 MB Harddisk 40 GB
c. VGA minimal 64 MB
d. Monitor 15
e. Keyboard + mouse
2.2 Software
Perangkat lunak (software) yang dibutuhkan
minimal adalah sebagai berikut :
a. Microsoft Windows XP SP2 / Windows 7 32bit

54

Apache Web Server


PhpMyAdmin
Mozilla Firefox untuk browser
Framework PHP CodeIgniter
EasyCase Professional

Requirement

Analysis

Design

Implementation

Testing

Gambar 2.1 Pengembangan Perangkat Lunak Model


Waterfall (Pressman, 2002)
Tahapan-tahapan pengembangan perangkat
lunak dengan model waterfall adalah sebagai beriku:
1.) Requirement (Kebutuhan)
Pada tahapan requirement analysis ini
bertujuan untuk mengarahkan pengembang agar
sesuai dengan sistem yang akan dibuat, kemudian
membatasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
pada pembuatan sistem.
2.) Analysis (Analisis)
Pada tahapan analisis ini bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman secara keseluruhan
tentang sistem yang akan
dikembangkan
berdasarkan dari masukan calon pengguna.
3.) Design (Perancangan)
Pada tahapan ini bertujuan untuk menentukan
bentuk sistem arsitektur yang memenuhi semua
requirements
dan
menyediakan
visualisasi
implementasi.
4.) Implementation (Pemakaian)
Dalam tahapan implementasi ada beberapa
tugas
yang
dijalankan
diantaranya
mengimplementasikan desain dalam komponenkomponen source code, script, executable dan
sebagainya, kemudian menyempurnakan arsitektur
dan mengintegrasikan komponen-komponen.
5.) Testing (Pengujian)
Pada umumnya, setiap ada hasil implementasi,
maka terdapat sebuah pengujian atau testing. Teknik
Pengujian yang akan digunakan adalah White Box
dan Black Box.

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

Teknik pengujian White Box adalah suatu


teknik pengujian yang menggunakan
struktur
kontrol desain prosedural untuk memperoleh test
case. Sedangkan teknik pengujian Black Box adalah
teknik pengujian yang berfokus pada persyaratan
fungsional perangkat lunak (Pressman, 2002).

3.

yang menerima laporan absensi dari sistem. Seperti


Pada gambar 3 berikut ini :

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Perancangan Sistem Absensi Karyawan


Online berbasis Web
Perancangan sistem program dimulai dengan
merancang basis data, termasuk di dalamnya,
merancang Flow Diagram, CD (Context Diagram),
DFD (Data Flow Diagram), Flowchart, dan ERD
(Entity Relationship Diagram) lalu merancang
struktur data. Flow Diagram menggambarkan
susunan alur aplikasi yang akan digunakan, dimulai
dari proses awal login oleh user, input absensi,
hingga laporan absensi diterima oleh pimpinan /
manajemen. Seperti yang ditunjukkan pada gambar
3.1.

Gambar 3.1 Flow Diagram Prosedur Perencanaan


Sistem Baru
3.2 Context Diagram
Context
Diagram
merupakan
pola
penggambaran sistem secara umum yang berfungsi
untuk menggambarkan interaksi antara sistem
informasi tersebut dengan lingkungan dimana sistem
tersebut ditempatkan. Dalam diagram konteks,
sistem dianggap sebuah objek yang tidak dijelaskan
secara rinci karena yang ditekankan adalah interaksi
sistem dengan lingkungan yang akan mengakses
sistem tersebut.
Pada gambar Context Diagram di bawah
terdapat tiga eksternal entity yaitu (1) karyawan
yang melakukan input absensi dan menerima
laporan / cetak absensi dari sistem, (2) HRD yang
melakukan input data karyawan dan menerima
laporan / cetak absensi dari sistem, dan (3) Pimpinan

Gambar 3.2 Context Diagram Sistem Absensi


Online
3.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan peralatan atau perangkat yang
digunakan untuk menggambarkan secara rinci
mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi
yang berhubungan satu sama lain dengan
menunjukan dari dan ke mana data mengalir serta
media penyimpanan yang digunakan untuk
menyimpan data tersebut. Fungsi dari DFD atau
data flow diagram adalah untuk lebih memperjelas
gambaran mengenai sistem tersebut terutama aliran
data dalam sistem tersebut. Pada umumnya tahapan
dimulai dari level 0, 1, 2, dan seterusnya.
Level 0 menggambarkan sistem secara global,
DFD Level 0 biasa disebut juga diagram konteks.
Setiap penurunan ke tahapan yang lebih rendah,
yaitu level 1 dan seterusnya, maka proses-proses
tersebut akan diuraikan lebih rinci dengan

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

55

spesifikasi yang lebih jelas. DFD Level 0 merupakan


inti dari proses-proses yang tertampil dalam DFD
proses selanjutnya.

Gambar 3.3 Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Sistem Absensi Online
1.

Data Flow Diagram (DFD) Level 0


DFD Level 0 merupakan penjabaran dari context
diagram sistem absensi online yang terdiri dari
proses sebagai berikut:
a. Proses pertama, yaitu proses input absensi.
Dalam proses ini karyawan melakukan input
absensi yang akan disimpan dalam database
Data Absensi untuk selanjutnya dikirim ke
proses 3 (Rekap Absensi).
b. Proses kedua, yaitu proses input data karyawan
oleh HRD yang akan disimpan dalam database
Data Karyawan untuk selanjutnya dikirim ke
proses 3 (Rekap Absensi).
c. Proses ketiga, yaitu proses rekap absensi. Di
dalam proses ini, database Absensi yang berisi
data input absen, dan database Karyawan yang
berisi data karyawan akan disatukan untuk
kemudian dijadikan laporan absensi. Cetak
laporan absensi inilah yang akan dikirim yaitu
Karyawan, Pimpinan dan HRD.

56

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

2.

DFD Level 1 Proses 1


DFD Level 1 Proses 1 merupakan penjabaran
detail dari Proses 1, yaitu entitas Karyawan
melakukan input absensi yang kemudian di proses.
Data hasil proses ini kemudian disimpan dalam
database Data Absensi. Seperti pada gambar 5.

3.

DFD Level 1 Proses 2


DFD Level 1 Proses 2 merupakan penjabaran
detail dari Proses 2, yaitu entitas HRD melakukan
input data karyawan yang kemudian di proses.
Data hasil proses ini kemudian disimpan dalam
database Data Karyawan. Seperti pada gambar 6.

Gambar 3.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 1 Sistem Absensi Online

Gambar 3.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 2 Sistem Absensi Online

4.

DFD Level 1 Proses 3


DFD Level 1 Proses 3 merupakan penjabaran
detail dari Proses 3, dimana proses Rekap
Absensi menerima data dari database Data
Absensi dan Data

Karyawan kemudian dilakukan rekap data menjadi


suatu laporan absensi yang dilaporkan kepada
entitas Pimpinan, serta copy laporan absensi
kepada entitas Karyawan dan entitas HRD.

3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

57

Entity
Relationship
Diagram
(ERD)
merupakan representasi dari model data konseptual
antara data dictionary yang mengorganisasi data
yang direpresentasikan oleh entitas-entitas yang
ada dalam suatu organisasi. Tujuannya untuk
mendeskripsikan hubungan antara data dictionary,
organisasi data yang merupakan representasi dari
entitas-entitas yang ada dalam suatu organisasi.
Berikut ini rancangan ERD untuk sistem absensi
online:

Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)


Sistem Absensi Online
3.5 Flowchart Yang Diusulkan
Sebagai alat bantu pengembangan sistem
(development
tools)
digunakan
flowchart.
Flowchart
merupakan
metode
untuk
menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah
dengan mempresentasikan simbol-simbol tertentu
yang mudah dimengerti, mudah digunakan dan
standar. Tujuan utama penggunaan flowchart
adalah untuk menggambarkan suatu tahapan
penyelesaian masalah secara sederhana, terurai,
rapi dan jelas.
1. Flowchart Halaman Login
Penjelasan dari bagan alir (flowchart) halaman
Login:
a. Dalam program absensi karyawan ini pengguna
di wajibkan mengisi username dan password.
Bila pengguna mengisi username dan
password sebagai karyawan, maka proses akan
dilanjutkan ke halaman karyawan (proses A).
Apabila username dan password yang
dimasukkan sebagai admin, maka proses akan
dilanjutkan ke halaman admin (proses B).
b. Proses G2 adalah proses logout dari semua
proses A dan B.

2.

Flowchart Halaman Karyawan


Penjelasan dari bagan alir (flowchart) sistem
absensi halaman Karyawan (proses A) :
a. Setelah user masuk sebagai Karyawan, akan
ditampilkan data absensi hari sebelumnya.
b. Apabila karyawan ingin melakukan absensi,
maka proses akan dilanjutkan ke halaman input
data absensi (proses D).
c. Apabila karyawan ingin mencetak laporan
absensi, maka proses akan dilanjutkan ke
proses E1.
d. Apabila karyawan ingin melakukan edit data
karyawan, maka akan ditampilkan data
karyawan. Proses edit data hanya bisa
dilakukan untuk beberapa item tertentu, yaitu
alamat, nomer telepon dan password. Data
yang diubah akan disimpan dalam database
Karyawan.
e. Apabila karyawan ingin logout atau keluar dari
sistem absensi online, makan proses akan
dilanjutkan ke proses G1.

Gambar 3.9 Flowchart Halaman Karyawan Sistem


Absensi Online
3.

Gambar 3.8 Flowchart Halaman Login Sistem


Absensi Online

58

Flowchart Halaman Input Absensi


Penjelasan dari bagan alir (flowchart) sistem
absensi halaman Input Absensi (proses D) :
a. Pada proses ini, karyawan hanya perlu klik
tombol absen masuk untuk melakukan input
absensi masuk. Kemudian sistem akan
menyimpan data yang terdiri atas NIK, nama,
divisi, jam masuk secara otomatis ke database.
Setelah melakukan proses absen masuk, maka
akan ditampilkan data absen dan bisa
melakukan download / cetak absen (proses E1).
b. Karyawan hanya diijinkan melakukan absen
masuk atau pulang satu kali dalam sehari (24

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

jam). Apabila masih dalam hari yang sama


karyawan melakukan klik absen lagi, maka
akan muncul pesan error. Setelah melakukan
proses absen pulang, maka akan ditampilkan
data absen dan download / cetak absen (proses
E1). Setelah proses input absensi selesai, maka
akan kembali ke Proses A.
Gambar 3.12 Flowchart Halaman Proses Logout
6.

Gambar 3.10 Flowchart Halaman Input Absensi


Sistem Absensi Online
4.

Flowchart Halaman Cetak Laporan Absensi


Penjelasan dari bagan alir (flowchart) proses
Cetak Laporan Absensi (proses E1) :
a. Pada proses ini, user akan ditampilkan data
absensi sebelumnya. User bisa melakukan
download data atau cetak data absensi.
b. Hasil cetak berupa dokumen rekap laporan
absensi kemudian diserahkan ke pihak HRD /
manajemen.

Flowchart Halaman Admin


Penjelasan dari bagan alir (flowchart) sistem
absensi halaman Admin (Proses B) :
a. Setelah user masuk sebagai Admin, akan
ditampilkan data absensi seluruh Karyawan.
b. Apabila admin ingin melakukan rekap absensi,
maka akan ditampilkan rekap sesuai divisi yang
dipilih. Admin juga bisa melakukan download /
cetak absensi (Proses E1).
c. Apabila admin ingin melakukan tambah data
absensi yaitu menambahkan data absensi bagi
karyawan yang ijin / sakit / alpha, maka proses
akan dilanjutkan ke halaman tambah data
absensi (proses F).
d. Pada bagian Data Karyawan, Admin dapat
melakukan update data, hapus data atau tambah
data karyawan. Apabila admin ingin
menambahkan atau mengubah data karyawan,
maka proses akan dilanjutkan ke halaman input
data karyawan (proses C).
e. Pada bagian Data Divisi, Admin dapat
melakukan update data, hapus data atau tambah
data divisi. Apabila admin ingin menambah atau
mengubah data divisi karyawan, maka proses
akan dilanjutkan ke halaman tambah divisi
(proses H).
f. Apabila admin ingin logout, maka akan
dilanjutkan ke proses G1.

Gambar 3.11 Flowchart Halaman Cetak


Laporan Absensi
5.

Flowchart Halaman Proses Logout


Penjelasan dari bagan alir (flowchart) proses
Logout (proses G) :
a. Ketika user baik karyawan maupun admin
masuk ke proses logout, maka akan kembali ke
menu utama.

Gambar 3.13 Flowchart Halaman Admin

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

59

7.

Flowchart Halaman Input Data Karyawan


Penjelasan dari bagan alir (flowchart) sistem
absensi halaman Input Data Karyawan (proses C) :
a. Pada proses ini, admin dapat melakukan
penambahan data pribadi karyawan meliputi
nik, nama, jenis kelamin, divisi, alamat, nomer
telepon dan password.
b. Apabila admin memilih untuk mengedit data
karyawan, maka akan ditampilkan data
karyawan yang sudah ada dan bisa diganti
sesuai data yang baru.
c. Data karyawan yang ditambahkan atau diubah
akan disimpan dalam database karyawan.

9.

Flowchart Halaman Tambah Divisi


Penjelasan dari bagan alir (flowchart) sistem
absensi halaman tambah divisi (proses H) :
a. Setelah data divisi ditampilkan, admin dapat
menambah dan atau mengedit divisi untuk
semua karyawan.
b. Setelah proses selesai maka akan kembali ke
halaman utama admin (proses B).

Gambar 3.16 Flowchart Halaman Tambah Divisi

Gambar 3.14 Flowchart Halaman Input Data


Karyawan
8.

Flowchart Halaman Tambah Absensi


Penjelasan dari bagan alir (flowchart) sistem
absensi halaman tambah absensi (proses F) :
a. Pada proses ini, admin dapat memasukkan data
absensi karyawan yang tidak melakukan
absensi, yaitu karyawan yang sakit, ijin atau
alpha.

3.6 Analisa Kebutuhan Sistem


Untuk menjalankan program absensi dengan
baik dan tidak terkendala, maka dibutuhkan
perlengkapan perangkat lunak dan keras yang
memiliki spesifikasi minimal sebagai berikut:
Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam
membuat aplikasi sistem absensi di PT Starone
Mitra Telekomunikasi adalah sebagai berikut :
a. Minimal Microsoft Windows XP / Vista / 7
sebagai sistem operasi.
b. Mozilla Firefox sebagai browser untuk interface
aplikasi.
c. APACHE Web Server & PHP MyAdmin
Kebutuhan Perangkat keras (Hardware)
Kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan
minimal :
a. Intel Pentium (R) IV 1Ghz
b. Memory 512Mb
c. Hardisk 80Gb
d. Monitor 15
e. Keyboard + Mouse Optik
Implementasi sistem adalah prosedur-prosedur
yang dilakukan dalam penyelesaian desain sistem
yang ada dalam rancangan sistem yang telah
ditetapkan dan disetujui seperti menginstal dan
menguji sistem yang dibuat.

Gambar 3.15 Flowchart Halaman Tambah Absensi

60

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

3.7 Pengguna Sistem


Dalam aplikasi sistem ini pengguna terbagi
menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Admin
Merupakan pengguna dengan level tertinggi yang
memiliki hak untuk mengakses seluruh fasilitas
atau menu yang ada pada program.
b. Karyawan
Merupakan pengguna dengen level terendah,
pada level ini pengguna hanya memiliki menu
absen dan profile.

dan juga dapat melakukan proses cetak untuk


laporan kepegawaian.

Gambar 4.3 Tampilan Halaman Admin


3.8 Penggunaan Aplikasi
Untuk mengoperasikan program ini sangatlah
mudah, bahkan untuk karyawan yang pemula dalam
bidang teknologi. Berikut ini adalah langkah
langkah pengoperasian program ini :
1. Tampilan Halaman Login
Berfungsi untuk identifikasi karyawan yang
akan menggunakan aplikasi ini. Halaman login ini
dikunjungi oleh karyawan sebanyak 2 kali per hari,
yaitu saat jam masuk kantor dan saat jam pulang
kantor.

4.

Tampilan Halaman Rekap Absensi Admin


Halaman ini berisi tentang rekap absensi semua
karyawan per bagian divisi.

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Rekap Absensi


Admin
5.

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Login

Tampilan
Halaman
Rekap
Absensi
Karyawan
Halaman rekap absensi ini dapat digunakan
untuk melihat kembali data absensi yang telah lalu,
dan juga digunakan untuk membuat laporan
absensi yang akan dicetak sebagai laporan ke
bagian HRD.

2.

Tampilan Halaman Menu Utama Karyawan


Halaman menu utama karyawan ini adalah
halaman lanjutan setelah user (karyawan)
melakukan proses login pada halaman login.
Halaman ini berisi menu absensi yang akan
dilakukan oleh karyawan PT StarOne Mitra
Telekomunikasi.
Gambar 4.5 Tampilan Halaman Rekap Absensi
Karyawan
6.

Gambar 4.2 Tampilan Halaman Menu Utama


Tampilan Halaman Menu Utama Admin
Halaman login admin adalah halaman khusus
admin. Pada saat admin sukses melakukan proses
login, maka akan tampil menu halaman seperti
gambar di bawah, yang berisi daftar 10 absen
karyawan terakhir. Admin juga dapat menambah
data absensi, karyawan dan divisi bila diperlukan,

Tampilan
Halaman
Tambah
Absen
Karyawan Oleh Admin
Di halaman ini, admin dapat menambahkan
absen karyawan baru bila karyawan ada yang tidak
masuk karena sakit, ijin, atau alpha / tanpa
keterangan.

3.

Gambar

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

4.6 Tampilan Halaman


Karyawan Oleh Admin

Absen

61

7.

Tampilan Halaman Data Karyawan


Di halaman ini, admin dapat melihat daftar
karyawan yang ada, dan menambahkan atau
mengubah data karyawan.

4.3 Pengujian Sistem


Pengujian program absensi karyawan PT
StarOne Mitra Telekomunikasi dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah program dapat
berfungsi dengan baik atau tidak. Pengujian
dilakukan dengan cara memilih setiap menu apakah
semuanya dapat berfungsi sesuai dengan desain
perancangan.
1.

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Data


Karyawan
8.

Tampilan Halaman Tambah Karyawan


Di halaman ini, admin dapat menambahkan
data karyawan baru.

Pengujian White Box


Pengujian white box merupakan teknik
pengujian pada basic path. Dengan menggunakan
pengujian basic path ini memungkinkan untuk
mengukur kompleksitas logis dari desain prosedural
dan menggunakannya sebagai pedoman untuk
menetapkan basis set dari setiap eksekusi. Sebagai
contoh dari pengujian teknik ini diambil dari
program absensi karyawan sebagai berikut:
Bagan Alir

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Tambah


Karyawan
9.

Tampilan Halaman Data Divisi


Pada halaman ini, admin dapat melihat daftar
divisi yang ada dalam sistem absensi, juga dapat
mengubah dan menghapus divisi.

Gambar 4.11 Bagan Alir Simulasi


Gambar 4.9 Tampilan Halaman Data Divisi
10. Tampilan Halaman Tambah Divisi
Pada halaman ini, admin dapat menambahkan
data divisi baru untuk digunakan dalam sistem
absensi bagi karyawan.

Gambar 4.10 Tampilan Halaman Tamba Divisi

62

Listing Program
function absens()
1
2
4
6
{
$data['main_view'] = 'absens';
$this->load->view('template', $data);
}
function jam_masuk()
3
{
$valid_jam_masuk = $this->db>where('tanggal',date('Y-m-d'))>where('nik',$login)->get('absen')->num_rows();
$data = array(
'nik' => $login,
'tanggal' => date('Y-m-d'),
'absen' => 'H',

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

'jam_masuk' => date('H:i:s')


);
if($valid_jam_masuk > 0) {
$this->session->set_flashdata('message',
'Anda sudah melakukan absen masuk');
redirect ('absen');
}
else{
$this->db->insert('absen', $data);
$this->session->set_flashdata('message',
'Data berhasil disimpan');
redirect ('absen');
}
}

);}
}
$data['table'] = $this->table->generate();
}
else
{
$data['message'] = 'Tidak ada data';
}
}
function logout()
{

8
$this->session->sess_destroy();
redirect('login', 'refresh');

}
function jam_pulang()
5
{
$update_jam_pulang = $this->db>where('nik',$login)->order_by('id_absen','desc')>get('absen')->row();
$data = array(
'jam_keluar' => date('H:i:s')
);

Grafik Alir

$this->db->where('id_absen', $update_jam_pulang>id_absen);
$this->db->update('absen', $data);
$this->session->set_flashdata('message', 'Data
berhasil disimpan');
redirect ('absen');
}
function last_absen($offset = 0)
7
{
$absens = $this->Absen_model->last_absen($this>limit, $offset)->result();
if ($num_rows > 0)
{
foreach ($absens as
$absen)
{
if($login != 'admin') {
$this->table->add_row(++$i,
$hr_tgl, $absen->nik, $absen->nama, $absen>divisi, $absen->absen, $absen->jam_masuk,
$absen->jam_keluar);
}else {
$this->table->add_row(++$i,
$hr_tgl, $absen->nik, $absen->nama, $absen>divisi, $absen->absen, $absen->jam_masuk,
$absen->jam_keluar,
anchor('absen/update/'.$absen>id_absen,'update',array('class' => 'update')).' '.
anchor('absen/delete/'.$absen>id_absen,'hapus',array('class'=>
'delete','onclick'=>"return confirm('Anda yakin akan
menghapus data ini?')"))

Gambar 4.12 Grafik Alir Simulasi


Kompleksitas
Siklomatis
(Pengukuran
Kompleksitas)
Pengukuran kompleksitas menggunakan rumus :
V(G) = E N + 2
Dimana :
E = jumlah Edge grafik alir
N = jumlah simpul grafik alir
Dari rumus tersebut didapat kompleksitasnya
yaitu :
V(G) = 10 8 + 2 = 3
Basis Set
Basis set yang dihasilkan dari jalur independen
secara linier adalah jalur :
1238
12458
12678
Karena banyaknya basis set yang dihasilkan
dari jalur tersebut kurang dari 10, maka dapat
dikatakan bahwa simulasi tersebut adalah tidak
kompleks

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

63

Jalur
12
3
8
12
4
5 8
12
6
78

Input
Input
absen
masuk
Input
absen
pulang
Rekap
absensi

Proses

Output

karyawan

Absen
masuk

karyawan

Absen
pulang

karyawan

Rekap
absen

Hasil
Sesuai

Sesuai

Sesuai

Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengujian terhadap Basis Set


Basis set yang dihasilkan yaitu 1 2 3 8.
Terlihat bahwa simpul tersebut telah dieksekusi
sebanyak satu kali. Dengan demikian berdasarkan
ketentuan tersebut dari segi kelayakan software,
pemodelan dan simulasi sistem absensi karyawan ini
telah memenuhi syarat.
2.

Pengujian Black Box


Teknik pengujian black box adalah pengujian
terhadap user interface. Setelah program diberikan
kepada user (pengguna), program bisa dijalankan
atau tidak. Metode ini biasa digunakan dengan
menggunakan tabel referensi masukan dan keluaran
untuk menguji perilaku sistem saat diberikan
masukan tertentu. Apabila keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan maka dapat
dikatakan bahwa sistem lolos dari pengujian black
box.
No.
Hasil Uji
Input
Output
Klik
Muncul
1.
menu
halaman
Sesuai
Absen
Absen
Klik
Muncul
menu
halaman
2.
Sesuai
Rekap
Rekap
Absen
Absen
Klik
Muncul
3.
menu
halaman
Sesuai
Keluar
Keluar
Tabel 4.2 Tabel Hasil Pengujian Black Box
Dari hasil pengujian dengan menggunakan
teknik pengujian black box tersebut, menunjukkan
bahwa program pemodelan dan simulasi sistem
absensi karyawan ini sudah sesuai dengan yang
diinginkan. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa sistem ini lolos dalam pengujian dengan
teknik atau metode black box.

4.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari pembahasan bab-bab sebelumnya bisa
diambil beberapa kesimpulan mengenai rancang
bangun sistem absensi online karyawan PT StarOne
Mitra Telekomunikasi, sebagai berikut:

64

1. Sistem absensi online ini dibangun untuk


menggantikan sistem absensi model lama yang
masih manual.
2. Absensi kehadiran karyawan menggunakan
sistem baru terbukti lebih efisien, tepat guna
serta memudahkan karyawan untuk mengisi
absen datang dan pulang.
3. Pihak
manajemen
perusahaan
mampu
memonitoring kinerja dan kehadiran karyawan
dengan lebih akurat.
Saransaran
Penelitian ini masih jauh dari sempurna, masih
banyak yang bisa dikembangkan, antara lain:
1. Sistem absensi online ini bisa digabungkan
dengan website resmi perusahaan.
2. Data karyawan di dalam sistem absensi ini bisa
dikembangkan dengan aplikasi database
karyawan secara menyeluruh.
3. Sistem absensi online ini bisa dikembangkan
dengan aplikasi lain seperti fingerprint atau eyesscan untuk meningkatkan keamanan absensi
karyawan.
4. Sebaiknya untuk masa yang akan datang, sistem
absensi karyawan ini digabungkan dengan modul
penggajian sehingga menjadi satu sistem yang
berkesinambungan dan memberi manfaat lebih
kepada perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Buku
[1] Antonius. (2000). Analisa Desain dan
Implementasi Sistem Informasi. Jakarta:
Erlangga.
[2] Basuki, Awan Pribadi. (2010). Membangun
Web Berbasis PHP dengan Framework
CodeIgniter. Yogyakarta: Lokomedia.
[3] Burch dkk, (1996). Perancangan Sistem
Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Gava Media.
[4] Daqiqil, Ibnu. (2011). Framework CodeIgniter:
Sebuah Panduan dan Best Practice.
Pekanbaru: Mega Media.
[5] Hartono, Jogiyanto. (1999). Analisis dan
Desain Sistem Informasi: Pendekatan
[6] Indrajit. (2000). Manajemen Sistem Informasi
dan Teknologi Informasi. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
[7] Madcoms. (2005). Dasar Pemrograman WEB
Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta:
Andi.
[8] Nugroho, B. (2004). PHP dan MySQL dengan
editor Dreamweaver MX. Yogyakarta:
Gava Media.
[9] Terstruktur Teori dan Praktis Aplikasi Bisnis.
Yogyakarta: Andi.
[10] Sutabri, Tata. (2004). Analisa Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi.

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

[11] Sutedjo, D. (2002). Perencanaan dan


Pembangunan
Sistem
Informasi.
Yogyakarta: Andi.
[12] Sutedjo, Budi. AN., Michael. (2004).
Algoritma dan Teknik Pemrograman.
Yogyakarta:. Andi.
[13] Pardosi, Mico. (2003). Merancang Website
dengan PHP. Surabaya: Indah.
[14] Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C.
(2004). Systems Analysis and Design
Methods. Indianapolis: McGraw-Hill
Education.
Artikel dari internet
[15] CodeIgniter
official
website.
URL:http://codeigniter.com,
diunduh
pada 3 April 2012.
[16] MySQL
official
website.
URL:http://www.mysql.com/, diunduh
pada 25 Maret 2012.
[17] PHP
official
website.
URL:http://www.php.com/, diunduh pada
25 Maret 2012.
[18] Wikipedia
website.
URL:http://id.wikipedia.org/wiki/CodeI
gniter, diunduh pada 3 April 2012.

JURNAL TRANSIT, Volume 1, No.1, Jan 2013 : 53 - 65

65

Anda mungkin juga menyukai