Anda di halaman 1dari 58

PELATIHAN

KEPEMIMPINAN
ADMINISTRATOR

SINKRONUS -1
PEMBELAJARAN AGENDA I
Kepemimpinan Pancasila Dan Nasionalisme
SESI
PERKENALAN
Dasar Hukum

 Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun


2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Pelatihan Struktural
Kepemimpinan

 Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor :


374/K.1/Pdp.07/2022 Tentang Kurikulum Pelatihan Struktural
Kepemimpinan

 Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:


375/K.1/Pdp.07/2022 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Struktural
Kepemimpina
Mata Pelatihan Inti
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR

Agenda KEPEMIMPINAN PANCASILA DAN


NASIONALISME

Agenda KEPEMIMPINAN KINERJA

Agenda MANAJEMEN KINERJA

Agenda AKTUALISASI KEPEMIMPINAN KINERJA


Mata Pelatihan WAWASAN
KEBANGSAAN
Agenda I KEPEMIMPINAN
(Kepemimpinan PANCASILA

Pancasila Dan
Nasionalisme)
BELA NEGARA
KEPEMIMPINAN
PANCASILA
LATSAR 2019
Deskripsi Singkat
Agenda ini membekali Peserta dengan pemantapan pemaknaan
konsepsi Pancasila dan Nasionalisme serta penerapan nilai-nilai
bela negara, integritas moral, supremasi hukum dalam konteks
penguatan kedisiplinan dan kapasitas kepemimpinan bela negara
dengan memperhatikan kearifan lokal, sehingga Peserta memiliki
kemampuan untuk mengaktualisasikannya dalam jabatan dengan
mengelola kinerja organisasi sebagai bagian dari upaya bela
negara.
Jadwal Pembelajaran AGENDA II

1. Sesi Self Learning hari ke-2 (asinkronus):


- Pembelajaran mandiri (5jp)
- Pembuatan makalah isu-isu agenda I (2 jp)
2. Sesi Distence Learning
- Hari ke-11 : sinkronus 2 jp, asinkronus 4 jp
- Hari ke-12 : sinkronus 2 jp, asinkronus 6 jp

3. Sesi Klasikal
- Hari ke-29 klasikal 12 jp
Review
Pembelajaran Mandiri

Mari berbagi pengalaman!

Apa saja yang sudah Anda


pelajari pada sesi self
learning Agenda I?
Silakan paparkan
essay yang Anda tulis pada
sesi
Review
pembelajaran
Essay Agenda i
self learning
Agenda I
Overview Agenda 1

KEPEMIMPINAN
PANCASILA DAN
NASIONALISME
WAWASAN KEBANGSAAN &
KEPEMIMPINAN PANCASILA

PELATIHAN KEPEMIMPINAN
ADMINISTRATOR
Pengertian Wawasan Kebangsaan

Wawasan Kebangsaan Implikasi


Sudut pandang atau cara
memandang yg mengandung
kemampuan seseorang atau Menentukan cara suatu
kelompok orang, untuk bangsa, mendayagunakan
memahami keberadaan jatidirinya kondisi geografis, sejarah,
sebagai suatu bangsa, juga Ipoleksosbudhankam
dalam memandang dirinya dan negaranya dalam mencapai
bertingkah laku sesuai dengan cita cita dan menjamin
falsafah hidup bangsanya baik kepentingan nasionalnya
dalam lingkungan internal
maupun eksternal
Wawasan Kebangsaan Indonesia

Sumpah Pemuda
(28 Oktober 1928)

PengalamanSejarah
Pengalaman Sejarah
Didukungideologi
Didukung ideologi LatarBelakang
Belakang
Senasib
Senasib Latar
Sepenanggungan nasionalisme
nasionalisme Sejarah
Sepenanggungan Sejarah
Penerapan Wawasan Kebangsaan

ASPEKINTELEKTUAL
ASPEK INTELEKTUAL::
ASPEKMORAL
ASPEK MORAL: :

Adanya pengetahuan
Adanya pengetahuan
Adanya komitmen
Adanya komitmen
yang memadai
yang memadai untuk
untuk
untuk menjaga
untuk menjaga
menghadapi berbagai
menghadapi berbagai
Eksistensi dan
Eksistensi dan
tantangan dan
tantangan dan
peningkatan kualitas
peningkatan kualitas
berbagai potensi
berbagai potensi yang
yang
bangsa
bangsa
dimiliki bangsa
dimiliki bangsa
Nilai DasarWawasan Kebangsaan

Penghargaan terhadap harkat dan manusia sebagai mahluk


ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa

Tekad Bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas,


merdeka dan bersatu

Cinta Tanah Air dan Bangsa

Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat

Kesetiakawanan Sosial

Masyarakat Adil dan Makmur


Pada hakekatnya Jadikan pedoman
Pemahaman dilandasi oleh bertingkah laku
Wawasan Pancasila bermasyarakat
Kebangsaan sebagai dasar berbangsa dan
filosofis Bangsa bernegara

Terbentuk
Karakter Bangsa
Nilai-Nilai Wawasan Kebangsaan
(Ditjen Pothan Kemenhan RI, 2015)
Penghargaan terhadap
harkat dan martabat
manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa.
Tekad bersama untuk
berkehidupan
Masyarakat adil kebangsaan yang
makmur. bebas, merdeka, dan
bersatu.

Cinta akan tanah air


Kesetiakwanan sosial.
dan bangsa.

Demokrasi atau
berkedaulatan rakyat.

(SUMBER: MODUL WAWASAN KEBANGSAAN UNTUK KADER BELA NEGARA. DITJEN POTHAN KEMENHAN RI, 2015)
Empat Konsensus Dasar

Pancasila UUD NRI NKRI Bhinneka


Tahun Tunggal
1945 Ika
KEPEMIMPINA
N PANCASILA
Kedudukan dan Fungsi Pancasila

Pancasila sebagai
Pancasila sebagai Pancasila sebagai Pancasila sebagai
Pandangan
Dasar Negara Ideologi Bangsa Dasar Filsafat
Indonesia Indonesia Hidup Bangsa Negara Indonesia
Indonesia

Pancasila sebagai Pancasila sebagai


Pancasila sebagai
Jiwa dan Sumber dari Pancasila sebagai
Working
Kepribadian Segala Sumber Living Ideology Ideology
Bangsa Indonesia Hukum Negara

Pancasila sebagai
Pancasila sebagai Pancasila sebagai
Paradigma Asas Persatuan Sumber Etika
Pembangunan dan Kesatuan Birokrasi
Bangsa
Nilai-Nilai Pancasila
Pancasila memiliki tiga nilai pokok, yakni nilai dasar atau nilai ideal, nilai
instrumental, dan nilai praksis.

Nilai Dasar atau Nilai Ideal Nilai Instrumental Nilai Praksis


Membumikan Pancasila

Sebagai sebuah ideologi, nilai-nilai Pancasila yang universal masih


bersarang dalam dunia ide (meminjam istilah Plato) atau pemikiran
teoritik. Gagasan Pancasila sebagai paradigma berfikir sekaligus ideologi
bangsa, seyogyanya tidak berhenti pada pemikiran esensial dan
fundamental dari nilai-nilai dasar Pancasila, tetapi nilai-nilai
fundamental itu mesti diturunkan atau dibumikan menjadi nilai-
nilai instrumental dan praksis dalam seluruh aspek kehidupan.
Dengan kata lain, nilai filosofis dan teoretis Pancasila harus dapat
diejawahtahkan ke dalam nilai-nilai praksis kehidupan masyarakat kita.
Bagaimana pula nilai-nilai itu menjadi filter bagi berbagai ancaman nilai-
nilai luar yang bertentangan dengan hakikat nilai-nilai Pancasila.
(Cecep Darmawan, 2017)

Sumber: Cecep Darmawan. (2017). Revitalisasi Pancasila. Harian Umum Pikiran


Rakyat
“Membumikan” Nilai-Nilai Pancasila

1. Memperkokoh dan
Memperkuat Pancasila sebagai 4. Fungsionalisasi Kedudukan
ideologi negara. Pancasila sebagai dasar negara
dan falsafah bangsa, secara
konsisten dan konsekuen, serta
2. Memosisikan Pancasila sebagai tidak boleh dijadikan alat
sumber nilai utama bagi haluan regimintasi atau alat kekuasaan.
negara dan kebijakan publik.
5. Nilai-nilai Pancasila
disosialisasikan dan dimasyarakatkan
dengan pendekatan edukatif
3. Merefleksikan nilai ideal
nondoktriner.
Pancasila pada nilai instrumental
dan praksis.
Revitalisasi Pancasila
Cecep Darmawan (2017) menyebutkan harus ada upaya revitalisasi Pancasila sebagai
ideologi kritis yang menyadarkan pentingnya seluruh elemen bangsa bangkit dan bahu-
membahu merekatkan integrasi nasional dalam wadah NKRI, melalui hal berikut:

1. Empat konsensus dasar 3. Diperlukan keteladanan para


(Pancasila, UUD NRI tahun 1945, pemimpin dan penyelenggara
NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) negara.
harus menjadi ruh bagi
pengkhidmatan kita kepada bangsa
dan negara dan menjaga marwah
NKRI.

2. Pancasila sebagai sistem nilai 4. Harus adanya kesadaran


yang utuh dan bulat harus tercermin masyarakat akan pentingnya
dalam semua kebijakan pemerintah pengamalan nilai-nilai Pancasila
dan pembiasaan serta dalam kehidupan bermasyarakat,
pembudayaan kehidupan berbangsa, dan bernegara.
masyarakat.

Sumber: Cecep Darmawan. (2017). Revitalisasi Pancasila. Harian Umum Pikiran


Rakyat
Apa itu Kepemimpinan Pancasila?

Kepemimpinan Pancasila ialah


Kepemimpinan yang dilandasi oleh
nilai-nilai Pancasila yakni nilai
Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Musyawarah Mufakat,
dan Keadilan Sosial.
Prinsip Dalam Kepemimpinan Pancasila
Menurut Adji Samekto (2021)

Religius, Toleran Dan Bersemangat Kebangsaan ;

Menjunjung Hukum Dan HAM ;

Pluralis Dan Tidak Eksklusif ;

Berperspektif Gender ;

Berwawasan Lingkungan ;

Terbuka Terhadap Perubahan.

Sumber: Adji Samekto. (2021). Kepemimpinan Berwawasan Pancasila Dan Tantangannya Di Era Kekinian. UNP, Senin, 26 Juli
Tantangan Nilai-nilai Dalam Kepemimpinan Pancasila
Menurut Adji Samekto (2021)

Individualisme; Kosmopolitanisme; Sikap A Historis;

The Great
Eksklusivisme;
Disruption

Sumber: Adji Samekto. (2021). Kepemimpinan Berwawasan Pancasila Dan Tantangannya Di Era Kekinian. UNP, Senin, 26 Juli
PETA KONSEP DAN
KERANGKA PIKIR
BELA NEGARA
APA URGENSI MEM

FILOSOFI
DASAR SIAPA YANG HARUS
MEMBELA DAN MELALUI
BELA APA?
NEGARA

APA TUJUANNYA KITA


MEMBELA NEGARA
Asas Kewaspadaan

ASAS
Asas Keadilan
POKOK
BELA
NEGARA Asas Kesejahteraan

Asas Kesatuan dan


Persatuan
Bela Negara sebagai kehormatan warga
memperjuangkan kedaulatan, keutuhan
kelangsungan hidup NKRI
DIMENSI
BELA
NEGARA

Bela negara sebagai wujud good and sm


Amanat Konstitusi
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945:
“Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia”

Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945:


“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.”

Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945:


“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Apa itu Bela Negara?
“Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku
serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara
dari berbagai Ancaman.”

(Pasal 1 Angka 11 UU No. 23 Tahun 2019


tentang PSDN)
Meluruskan Miskonsepsi Bela Negara
(Cecep Darmawan, 2020)

Secara konseptual bela negara tidak Bela negara bukanlah domain militer an
identik dengan militerisme atau wajib sich, melainkan sebagai upaya setiap
militer semata. Stigmatisasi bela negara komponen bangsa dalam rangka menjaga
sama dengan militerisme merupakan kedaulatan negara, ke utuhan wilayah, dan
pandangan yang keliru. keselamatan bangsa untuk kelangsungan
hidup NKRI ke depan.

Bentuk partisipasi masyarakat dalam Bela negara sebagai wujud kecintaan


upaya bela negara tidak selalu berkonotasi seluruh warga bangsa kepada NKRI dengan
sama dengan persoalan kombatan, berbagai upayanya sesuai dengan posisi dan
militerisme, dan angkat senjata. profesi masing-masing.

Sumber: Cecep Darmawan. (2020). Bela Negara vs Wajib Militer di Kampus. Harian Umum Media Indonesia 25 Agustus 2020.
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945:
1. Pra Kemerdekaan “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
2. Kemerdekaan Latar Belakang
tumpah darah Indonesia”
3. Pasca Kemerdekaan
Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945:
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
Dasar Hukum Bela Negara: dalam upaya pembelaan negara.”
1. Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945:
2. Pasal 27 Ayat (3) dan Pasal 30 Ayat (1) “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
UUD NRI Tahun 1945 serta
3. Pasal 68 UU No. 39 Tahun 1999 Bela Negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
4. Pasal 9 UU No 3 Tahun 2002
5. Pasal 1 angka 11 UU No. 23 Tahun 2019
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
38 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengertian Bela Negara:
Peningkatan Kesadaran Bela Negara Di Penjelasan Pasal 9 Ayat (1) UU No. 3 Tahun 2002
Daerah Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
7. Peraturan Menteri Pertahanan Republik
dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 Tentang negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan
Pedoman Pembinaan Kesadaran Bela kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
Negara tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Pengertian Bela Negara:
Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Hari Bela Pasal 1 angka 11 UU No 23 tahun 2019 tentang PSDN
Negara “Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
9. Instruksi Presiden Republik Indonesia perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Rencana dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Aksi Nasional Bela Negara Tahun 2018- Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
2019 Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
10. Peraturan perundang-undangan lainnya Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.”
yang berkaitan dengan bela negara.
Bentuk-Bentuk Bela Negara
(Pasal 6 Ayat (2) UU No. 23 Tahun 2019)
Keikutsertaan Warga Negara dalam usaha Bela Negara diselenggarakan
melalui:

01 Pendidikan 02 Pelatihan Dasar


Kewarganegaraan Kemiliteran Secara
Wajib

Pengabdian Sebagai
03 Prajurit Tentara 04 Pengabdian Sesuai
Nasional Indonesia Dengan Profesi
Secara Sukarela Atau
Secara Wajib
NILAI-NILAI DASAR BELA NEGARA
(Pasal 7 Ayat (3) UU No. 23 Tahun 2019)

1. Cinta Tanah Air.

4. Rela Berkorban Untuk Bangsa


Dan Negara.
2. Sadar Berbangsa Dan
Bernegara.

5. Kemampuan Awal Bela


Negara.
3. Setia Pada Pancasila
Sebagai Ideologi Negara.
Pasal 7 Ayat (3) UU PSDN:
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai
ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan
negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.

Peraturan Menteri Pertahanan


Bela Nilai-Nilai Dasar Bela Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
Negara Negara 2016 Tentang Pedoman Pembinaan
Kesadaran Bela Negara:
a. cinta tanah air;
b. kesadaran berbangsa dan
bernegara;
c. setia kepada Pancasila sebagai
Semangat Untuk ideologi negara;
Mewujudkan Negara d. rela berkorban untuk bangsa dan
negara;
yang Berdaulat, Adil dan e. memiliki Kemampuan Awal Bela
Makmur. Negara (Kesiapan Fisik dan
Mental)
Pasal 9 Ayat (2) UU No. 3 Tahun
2002: Smart Power
Keikutsertaan warga negara dalam
upaya bela negara, sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), Sumber Daya
Nasional:
diselenggarakan melalui:
1. SDM
a. pendidikan
Bela Negara 2. SDA
kewarganegaraan;
b. pelatihan dasar kemiliteran 3. SDB
secara
wajib;
c. pengabdian sebagai prajurit Trigatra: Gatra Demografi, Gatra Geografi,
Tentara Nasional Indonesia secara Gatra Sumber Kekayaan Alam
sukarela atau secara wajib; dan
d. pengabdian sesuai dengan Pancagatra: Gatra Ideologi, Gatra Politik,
Pengabdian Sesuai Profesi
profesi. Gatra Ekonomi, Gatra Sosial Budaya, dan
Gatra Pertahanan dan Keamanan

Profesi di Berbagai Lingkungan: Astagatra: Keseluruhan Gatra


1. Lingkungan Pendidikan
2. Lingkungan Masyarakat
3. Lingkungan Pekerjaan

Bela Negara Kepemimpinan Pancasila


Etika dan Integritas Kepemimpinan Pancasila
Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila
Apa itu Ancaman?

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan,


baik dari dalam negeri maupun luar negeri
yang bertentangan dengan Pancasila
dan mengancam atau membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
keselamatan segenap bangsa.

(Pasal 1 Angka 2 UU No. 23 Tahun 2019)


Eskalasi: ATHG Ancaman dari dalam negeri maupun
1. Tertib Sipil 1. Ancaman ancaman dari luar negeri (internal dan
Kewaspadaan Nasional (Damai) 2. Tantangan eksternal)
2. Darurat Sipil
3. Hambatan
3. Darurat Militer
4. Gangguan Ancaman militer (kombatan) maupun
4. Perang
ancaman nonmiliter/nirmiliter
Wawasan Nusantara dan
(nonkombatan) serta ancaman hibrida
Wawasan Kebangsaan

Bela Negara Hakikat Ancaman Ancaman fisik maupun nonfisik


Pertahanan Negara dan peristilahannya

Ancaman yang bersifat konvensional


maupun ancaman nonkonvensional
Ketahanan Nasional serta ancaman yang bersifat
Ancaman di Bidang: multidimensional.
Aktor Bela 1. Ideologi
Keamanan Nasional Negara: 2. Politik Ancaman yang bersifat soft power
Dan Keamanan Dalam Setiap Warga 3. Ekonomi maupun ancaman hard power serta
Negeri Negara 4. Sosial Budaya ancaman yang bersifat smart power.
5. Pertahanan
dan Keamanan
6. Demografi
7. Geografi
8. Lingkungan Hidup
9. Teknologi
10. Dll
Globalisasi, Revolusi Industri 4.0, Society 5.0
Ancaman dari Dalam:
- Rendahnya Jiwa Korsa
- SARA
- Disintegrasi Bangsa
- Rendahnya Jiwa dan
semangat Nasionalisme
NILAI DASAR KARAKTER PRIVAT
BELA CHARACTER Sebagian WN
(Pasal 7 Ayat
a.PSDN)
(3) UU
NEGARA:
cinta tanah air;
BUILDING
KARAKTER PUBLIK
IMTAQ
b. sadar berbangsa dan
bernegara;
c. setia pada Pancasila
sebagai ideologi
negara;
PANCASILA dan
d. rela berkorban untuk
- IDEOLOGI
bangsa dan negara;
dan
e. kemampuan awal
-
-
POLITIK
SOSIAL IPTEK
Bela
BUDAYA/ INSTITUTIONAL
Negara. HUKUM BUILDING
- HANKA Ancaman dari Luar:
M - Proxy War
- Asymmetric War
- GEOGRA
- Cyber War
FI - Radikalisme dan
- DEMOG Terorisme
RAFI - DLL
- SDA/
TEKNOL
Globalisasi, Revolusi Industri 4.0, Society 5.0
OGI
1. Gerakan Bela Negara Melawan Ancaman
Gerakan bela Pemecah-Belah Bangsa
negara dalam 2. Gerakan Bela Negara Melawan Ancaman Pandemi
3.Gerakan Bela Negara Melawan Ancaman Korupsi
sishanta 4.Gerakan Bela Negara Melawan Ancaman Radikal-
menghadapi Terorisme
berbagai 5. Gerakan Bela Negara Melawan Ancaman
Narkoba
ancaman 6. Gerakan Bela Negara dalam Cyber Warfare
bangsa dan (Perang Siber)
7.Gerakan Bela Negara Melawan Ancaman
NKRI (Kemhan Kekayaan Alam Nasional
RI, 2019)

Sumber: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2019. Modul PKBN Seri 4 Wajib : Sistem Pertahanan Semesta dalam Gerakan Nasional Bela
Negara,
Elemen Pentahelix dalam Upaya Bela Negara

Government
(G)

Academics
Media (M)
(A)
Elemen
Pentahelix

Community
Business (B)
(C)
MOZAIK KEBHINNEKAAN
Indonesia adalah mozaik kebhinnekaan yang penuh dengan warna
warni multikultural, multi etnis, dan beragam agama, serta pluralitas
dalam kehidupan sosial kulturalnya. Indonesia tidak mengenal warga
negara kelas satu. Juga tidak mengenal warga negara kelas dua.
Semua warga negara sama kedudukannya dan memiliki tanggung
jawab yang sama untuk memperjuangkan, merawat, dan
mempertahankan kedaulatan Indenesia sebagai bangsa yang tetap
utuh, kokoh dan penuh toleransi yang harmonis. Prinsip Bhinneka
Tunggal ika mengandung arti persaudaraan bersama seluruh anak
bangsa, memiliki kesetaraan, dan saling menghormati atas perbedaan
dan kemajemukan. NKRI layaknya rumah besar bagi semua anak
bangsa yang penuh dengan suasana persaudaraan kebangsaan dan
Pancasila merupakan asas bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
-Cecep Darmawan (2018)-
Model Nation and Character Building (NCB)
Versi Cecep Darmawan (2020)
PERTAHANAN NEGARA
DAN
KETAHANAN NASIONAL
Segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara
Pertahanan Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan
Negara keselamatan segenap bangsa dari ancaman
Indonesia dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
negara
(UU No. 23 Tahun 2019)

Untuk menjaga dan melindungi kedaulatan


Tujuan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan
Pertahanan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk
Negar ancaman dan gangguan baik yang berasal dari
a luar maupun dari dalam negeri
Indon (UU No. 3 Tahun 2002)
esia
Sumber: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2019. Modul PKBN Seri 4 Wajib : Sistem Pertahanan Semesta dalam Gerakan Nasional Bela Negara,
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019, Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara,
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002, Tentang Pertahanan Negara, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2012. Strategi Pertahanan Negara.
EMPAT SASARAN STRATEGIS UNTUK MENCAPAI TUJUAN PERTAHANAN NEGARA (Kemhan
RI, 2019)
Terselenggaranya pertahanan negara yang

mampu menghadapi ancaman militer, untuk menjamin eksistensi NKRI

Terselenggaranya pertahanan negara yang mampu menghadapi ancaman


non militer, untuk menjamin keutuhan NKRI

Terlenggaranya pertahanan negara yang mampu


untuk ikut serta mewujudkan perdamaian dunia
dan stabilitas regional

Terselenggaranya pertahanan negara yang


didukung oleh industri pertahanan yang kuat
dan mandiri (Kementerian Pertahanan RI, 2014,
hlm. 49-51).
Sumber: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2019. Modul PKBN Seri 4 Wajib : Sistem Pertahanan Semesta dalam Gerakan Nasional Bela Negara,
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019, Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002,
Tentang Pertahanan Negara, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2012. Strategi Pertahanan Negara.
Konsep Dasar Ketahanan Nasional Indonesia
(Kemhan RI, 2019)
Ketahanan nasional
adalah kondisi kehidupan
yang harus dibina sejak
Pendekatan dalam konsep
dini, terus menerus dan ketahanan Nasional (Kemhan
sinergik, mulai dari
pribadi, keluarga, RI, 2019)
lingkungan, daerah dan
nasional, bermodalkan
keuletan dan
ketangguhan, yang
mengandung Hard power Soft Power
kemampuan
mengembangkan
kekuatan nasional.
(Kemhan RI, 2019)

Sumber: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2019. Modul PKBN Seri 3.4 Pilihan : Ketahanan Nasional dalam Gerakan Nasional Bela Negara
Dimensi, Asas, dan Sifat Ketahanan Nasional (Kemhan RI, 2019)

Dimensi • Sebagai kondisi


ketahanan • Sebagai doktrin
nasional • Sebagai metode

Asas • Kesejahteraan dan keamanan


ketahanan • Komprehensif integral
nasional • Kekeluargaan

• Manunggal
Sifat • Mawas kedalam
ketahanan • Kewibawaan
nasional • Dinamis
• Konsultasi dan saling menghargai

Sumber: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2019. Modul PKBN Seri 3.4 Pilihan : Ketahanan Nasional dalam Gerakan Nasional Bela
Negara
Keterkaitan
Antar Gatra Dalam sistem Ketahanan Nasional (Tannas), kedelapan gatra-gatra
(Kemhan tidak berdiri sendiri, tetapi terkait satu sama lainnya
RI, 2019)

Sumber: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2019. Modul PKBN Seri 3.4 Pilihan : Ketahanan Nasional dalam Gerakan Nasional Bela Negara
Implementasi Ketahanan Nasional Melalui Nilai Dasar Bela Negara (Kemhan RI, 2019)

Gatra – Gatra Ketahanan Nasional

Gatra Sumber Gatra


Gatra Gatra Gatra Gatra Gatra Sosial
Kekayaan Gatra Politik Pertahanan &
Geografi Demografi Ideologi Ekonomi Budaya
Alam Keamanan

Terkandung dalam nilai dasar bela negara

Sadar Setia Pada Rela Kemampuan


Cinta Tanah
Berbangsa & Pancasila Berkorban Awal Bela
Air
Bernegara Sebagai Untuk Negara
Ideologi Bangsa &
Negara Negara
Sumber: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2019. Modul PKBN Seri 3.4 Pilihan : Ketahanan Nasional dalam Gerakan Nasional Bela Negara
Penjelasan Tugas Asinkronus Hari ke-1

Tugas Kelompok Hari ke-1 (4 jp)

a. Peserta berdiskusi dalam kelompok kecil beranggotakan 5 orang.


b. Kelompok bersepakat memilih salah satu essay anggota kelompok untuk diangkat sebagai topik
diskusi.
c. Kelompok berdiskusi menganalisis isu/masalah kinerja organisasi yang terdapat pada essay terpilih
dan menuangkan hasil diskusi berupa pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
 Latar belakang isu
 Rumusan isu
 Faktor-faktor penyebab isu
 Gagasan pemecahan isu
 Langkah/kegiatan/tindakan pemecahan isu sesuai dengan penerapan kepemimpinan Pancasila
d. Hasil diskusi dibuat dalam Ppt dengan format PDF dan diunggah ke LMS/Google Drive serta
dipresentasikan pada sinkronus hari ke-2
Penjelasan Tugas Asinkronus Hari ke-2

Tugas Kelompok Hari ke-2 (4 jp)

a. Peserta berdiskusi dalam kelompok kecil beranggotakan 5 orang.


b. Kelompok memilih salah satu isu yang yang dianggap aktual di lingkup kepemimpinan dalam
konteks bela negara seperti: pemindahan ibu kota negara, penyederhanaan birokrasi, penanganan
pasca pandemi, suksesi kepemimpinan 2024, kejahatan cyber, tingginya harga kebutuhan pokok,
tingginya kasus kejahatan seksual dll.
c. Diskusi membahas:
- Pemetaan berbagai ancaman ganguan hambatan dan tantangan yang mungkin timbul dari perspektif
astagatra pada isu yang dipilih.
- Fokuskan pada gatra yang relevan dengan profesi PNS dalam jabatan administrator
- Uraikan alternatif langkah/tindakan kepemimpinan yang dapat dilakukan untuk mengatasi ancaman
tersebut oleh masing-masing peserta sesuai dengan jabatannya, yang relevan dengan nilai-nilai bela
negara.
d. Hasil diskusi dibuat dalam Ppt dengan format PDF dan diuanggah ke LMS/Google drive serta
dipresentasikan pada pembelajaran sinkronus hari ke-2
Tugas Individu Hari ke-2 (2 jp)
a. Buatlah rencana aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam rangka menyelesaikan isu tentang kinerja
organisasi yang ada di lingkup organisasi masing-masing (isu dapat diangkat dari essay yang telah
dibuat).
b. Buat terlebih dahulu rumusan isu dan gagasan pemecahan isu yang diangkat.
c. Buat tulisan dalam format PDF dan unggah di LMS/Google Drive.
Contoh:
RENCANA AKTUALISASI BELA NEGARA
Rumusan Isu :
Gagasan pemecahan isu :
Kegiatan Pemecahan Isu Sesuai dengan Nilai-nilai Bela Negara:

No. Nilai Bela Negara Kegiatan Pemecahan Isu Keterangan


1

5
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai