Anda di halaman 1dari 34

PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN

REFORMASI BIROKRASI
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP

DEFINSI PMPRB RUANG LINGKUP


1. PMPRB yang dilakukan oleh
kementerian/lembaga/pemerintah daerah
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi atas pelaksanaan reformasi birokrasi di
Birokrasi yang selanjutnya disingkat PMPRB lingkungan K/L/PEMDA itu sendiri beserta
adalah model penilaian mandiri yang berbasis unit kerja di dalamnya.
prinsip Total Quality Management dan 2. Evaluasi eksternal yang dilakukan oleh
digunakan sebagai metode untuk melakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur
penilaian serta analisis yang menyeluruh Negara dan Reformasi Birokrasi atau tim
terhadap kinerja instansi pemerintah. yang ditugaskan oleh Unit Pengelola
(Pasal 1 ayat 5 PERMENPANRB NO. 26 tahun Reformasi Birokrasi Nasional (UPRBN).
2020) Evaluasi ini meliputi validasi/verifikasi
terhadap hasil penilaian mandiri yang
dilakukan oleh seluruh
kementerian/lembaga/pemerintah daerah
beserta unit kerja di dalamnya.
PROSES BISNIS PELAKSANAAN REFORMASI
BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMDA

SEKRETARIAT Unit Kerja


Reformasi Birokrasi
Pemerintah yang bersih,
akuntabel, dan
berkinerja tinggi
Pemerintah yang efektif
dan efisien

Pelayanan publik yang Tata Kelola


baik dan berkualitas
Pemerintahan
yang Baik
INSPEKTORAT

Unit Kerja
STRATEGI Akuntabilitas Kinerja sebagai dasar pelaksanaan
IM PLEM ENTASI Reformasi Birokrasi

KINERJA
Memastikan kinerja yang akan diwujudkan telah
sesuai dengan mandat dan memberikan dampak
yang dirasakan oleh masyarakat

PROSES BISNIS
PERATURAN Memastikan cara yang paling efektif dan efisien PENGAWASAN
PERUNDANGAN dalam mencapai sasaran/tujuan organisasi
Untuk memastikan
Untuk memayungi setiap aktivitas bebas
legalitas setiap STRUKTUR ORGANISASI dari penyimpangan
pelaksanaan aktivitas Memastikan organisasi yang paling tepat fungsi dan risiko pencapaian
organisasi dan tepat ukuran untuk menjalankan proses tujuan
bisnis dalam mencapai sasaran/tujuan organisasi

MANAJEMEN SDM
Memastikan standar kompetensi SDM untuk
mengisi struktur organisasi yang telah dirancang.
5

8 AREA PERUBAHAN DALAM


REFORMASI BIROKRASI
Bagaimana Instansi Bagaimana Instansi mewujudkan budaya
mewujudkan perubahan kinerja dan capaian kinerja organisasi secara
secara sistematis dan berjenjang melalui implementasi manajemen
konsisten : komitmen, pola kinerja organisasi (SAKIP)
pikir (mind set), serta budaya
kerja (culture set) seluruh
individu unit kerja yang
dibangun, menjadi lebih baik Bagaimana Instansi menata
(budaya integritas, budaya peraturan perundang-
kinerja, budaya melayani ) undangannya agar tidak
tumpang tindih dan update

Bagaimana Instansi
meningkatkan kualitas
Bagaimana Instansi mewujudkan
implementasi sistem
praktek tatakelola unit kerja organisasi
manajemen SDM dan
yang bersih dan bebas dari KKN melalui
mewujudkan profesionalisme
Kepatuhan dalam Pengelolaan
SDM aparatur
Keuangan dan Implementasi Sistem
Pencegahan terjadinya penyimpangan/
Bagaimana Instansi penyalahgunaan wewenang
meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses bisnis, sistem
kerja dan transparansi kepada
publik berbasis TIK
Bagaimana Instansi meningkatkan kualitas
dan inovasi pelayanan publik pemerintah
Bagaimana Instansi mewujudkan
secara berkala sesuai kebutuhan dan
organisasi yang efektif dan efisien,
harapan masyarakat
berbasis kinerja, tepat fungsi, ukuran dan
proses
PENGUNGKIT PMPRB PEMENUHAN
• Berasal dari LKE lama
Komponen pengungkit dibagi menjadi 3 ASPEK • Perubahan bersifat
penegasan dan simplifikasi

Masih bersifat dokumentatif; HASIL ANTARA


sebagian besar masih menggunakan
pertanyaan dari PMPRB lama • Hasil reform per area

REFORM

Berisi indeks yang menggambarkan • Lebih mengarah pada upaya


keberhasilan di masing – masing area strategis
dan berkontribusi untuk pencapaian • Lebih mendalam
hasil akhir sasaran RB dibandingkan pemenuhan
(mandatory)

HASIL
Lebih menggambarkan keberhasilan
program pada tiap area • Bersifat outcome untuk
menggambarkan tercapainya
sasaran RB
MODEL PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI

Semakin konsistennya keterlibatan pimpinan dan seluruh


jajaran pegawai kementerian/lembaga/pemerintah
daerah dalam melaksanakan reformasi birokrasi

Perubahan pola pikir dan budaya kerja


kementerian/lembaga/pemerintah daerah yang semakin
MANAJEMEN PERUBAHAN meningkat, khususnya dalam merespon perkembangan
Mentransformasi sistem dan mekanisme kerja organisasi serta
zaman
mindset (pola pikir) dan cultureset (cara kerja) individu ASN
menjadi lebih adaptif, inovatif, responsive, professional, dan
berintegritas

Menurunnya resistensi terhadap perubahan

Budaya perubahan yang semakin melekat (embedded)


pada setiap kementerian/lembaga/pemerintah daerah
MANAJEMEN PERUBAHAN

Pembentukan Tim RB sesuai kebutuhan


organisasi dan Rencana Kerja

TIM Pelaksanaan tugas Tim RB sesuai


REFORMASI rencana kerja
BIROKRASI

Tindak Lanjut Monitoring dan Evaluasi


Rencana Kerja Tim RB

Road Map mencakup 8 Area


Perubahan yang terintegrasi
Penyusunan Road Map dan
diformalkan
ROAD MAP Quick win
RB
Internaliasasi Road Map
Reformasi Birokrasi
MANAJEMEN PERUBAHAN
REFORM
• Peran/kontribusi nyata agen perubahan
mendorong perubahan pola pikir dan
Pelaksanaan PMPRB
dan Rencana Aksi budaya kinerja
• Komitmen pimpinan untuk memantau
MONITORING DAN
EVALUASI RB pencapaian rencana kerja RB
• Terimplementasinya budaya kinerja dan
Peran Assesor nilai organisasi

Keterlibatan Pimpinan
secara aktif
PERUBAHAN MIND SET
DAN BUDAYA KERJA
Adanya Agen
Perubahan dan
kontribusi agen
perubahan
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI

Menurunnya tumpang tindih dan disharmonisasi


peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh
istansi pemerintah

DEREGULASI KEBIJAKAN Meningkatnya efektivitas pengelolaan peraturan


Menyederhanakan regulasi dan menghapus regulasi/kebijakan perundang- undangan kementerian / Lembaga /
yang sifatnya menghambat dan meningkatkan efektivitas
pengelolaan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan
Pemerintah Daerah

Menurunnya kebijakan yang menghambat


investasi/perizinan/kemudahan berusaha
DEREGULASI KEBIJAKAN

Identifikasi /
Pemetaan Kebijakan
SOP
HARMONISASI
SISTEM
Monitoring dan PENYUSUNAN
Evaluasi / Revisi KEBIJAKAN
Monitoring dan Evaluasi

REFORM
• Pemetaan keterkaitan antara kebijakan
yang dikeluarkan dengan kebijakan yang
lainnya
• Mendorong penerbitan kebijakan yang
mempermudah dan efisiensi pelayanan
utama
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI

Menurunnya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi


internal kementerian/lembaga/pemerintah daerah

Meningkatnya kapasitas
PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI kementerian/lembaga/pemerintah daerah dalam
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi melaksanakan tugas dan fungsi
kementerian/lembaga/pemerintah daerah secara proporsional
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas masing-masing
sehingga tercipta organissi yang tepat fungsi dan tepat ukuran

Terciptanya desain organisasi


kementerian/lembaga/pemerintah daerah yang
mendukung kinerja

Berkurangnya jenjang organisasi


kementerian/lembaga/pemerintah daerah dalam
rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI

Unit Organisasi sesuai


dengan rencana strategis
PENATAAN
ORGANISASI
Pengalihan jabatan
struktural

Evaluasi ketapatan fungsi dan ukuran organisasi di


seluruh unit organisasi
Memastikan tidak ada tumpeng-tindih struktur
EVALUASI organisasi
KELEMBAGAAN
Memastikan kesesuaian struktur organisasi dengan REFORM
kinerja • Penyederhanaan birokrasi yang
Tindak Lanjut Evaluasi disesuaikan dengan proses bisnis
dan kinerja utama yang dihasilkan
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI

Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam


proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan di
kementerian/lembaga/pemerintah daerah

Terciptanya pemanfaatan teknologi informasi


terintegrasi yang akan menghasilkan keterpaduan
TATA LAKSANA proses bisnis, data, infrastruktur, dan aplikasi secara
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem, proses, dan prosedur nasional
kerja pada masing-masing kementerian/lembaga/pemerintah
daerah

Meningkatnya efektivitas dan efisiensi proses manajemen


pemerintahan

Meningkatnya kinerja di
kementerian/lembaga/pemerintah daerah
PENATAAN TATALAKSANA

Penyusunan Proses Bisnis

PROSES BISNIS & Penjabaran Proses Bisnis ke SOP


SOP

Monitoring dan Evaluasi Probis dan SOP

SPBE Implementsi
SPBE

Kebijakan KIP dan Pelaksanaan KIP REFORM


KETERBUKAAN
INFORMASI • Peta proses bisnis disesuaikan
PUBLIK dengan penyederhanaan jabatan
Monitoring dan Evaluasi KIP
• Pengintegrasian SPBE yang
mendorong pelaksanaan
pelayanan publik lebih cepat,
efektif dan efisien
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI
Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM
aparatur pada masing-masing
kementerian/lembaga/pemerintah daerah

Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas


pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing
kementerian/lembaga/pemerintah daerah

MANAJEMEN SDM
Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada masing-
masing kementerian/lembaga/pemerintah daerah yang Meningkatnya disiplin SDM Aparatur pada masing-
didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis masing kementerian/lembaga/pemerintah daerah
kompetensi, transparan, serta memperoleh gaji dan bentuk
jaminan kesejahteraan yang sepadan

Meningkatnya efektivitas manajemen SDM aparatur apda


masing-masing kementerian/lembaga/pemerintah
daerah

Meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur pada


masing-masing kementerian/lembaga/pemerintah
daerah
PENATAAN SDM APARATUR

Proyeksi Kebutuhan Pegawai sesuai kebutuhan


PERENCANAAN organisasi
KEBUTUHAN PEGAWAI
DAN PENERIMAAN
PEGAWAI Proses Penerimaan Pegawai (Transparan,
Akuntabel, Bebas KKN)

Adanya Standard Kompetensi Jabatan

Melakukan Assessment kepada seluruh pegawai


PENGEMBANGAN
PEGAWAI DAN
PROMOSI Pengembangan Pegawai berbasis Kompetensi

Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Kompetensi


PENATAAN SDM APARATUR
Adanya ukuran kinerja
individu yang sesuai dengan
indicator kinerja diatasnya Menyusun Peta
Jabatan
KINERJA Pengukuran kinerja individu EVALUASI
INDIVIDU secara berkala JABATAN Pelaksanaan Evaluasi
Jabatan dan
pengembangan SDM
Pemanfaatan Hasil
Pengukuran Kinerja Individu
(Reward & Punishment)

SISTEM Pemanfaatan dan


KODE ETIK / Pelaksanaan Aturan Pengembangan
DISIPLIN dan Monev INFORMASI Sistem Informasi
KEPEGAWAIAN Kepegawaian
PENATAAN SDM APARATUR

REFORM
• Kinerja individu telah berorientasi outcome
dan sesuai dengan levelnya;
• Pemanfaatan asessment pegawai untuk
pengembangan kompetensi dan mutasi
internal
• Pelanggaran disiplin pegawai
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI

Meningkatnya komitmen pimpinan dan jajaran pegawai


terhadap kinerja dibandingkan sekedar kerja rutunitas
semata

Meningkatnya kemampuan kementerian / lembaga /


pemerintah daerah dalam mengelola kinerja organisasi
AKUNTABILITAS
Menciptakan kementerian/lembaga/pemerintah daerah
yang akuntabel dan berkinerja tinggi Meningkatnya kemampuan kementerian / lembaga /
pemerintah daerah dalam menetapkan strategi yang
tepat untuk mencapai tujuan organisasi

Meningkatnya efektivitas dan efisiensi penggunaan


anggaran kementerian/lembaga/pemerintah daerah
PENGUATAN AKUNTABILITAS
Pimpinan terlibat dan REFORM
memahami perencanaan • Penerapan anggaran
KETERLIBATAN kinerja
berbasis kinerja;
PIMPINAN • Pemanfaatan aplikasi
Pimpinan memantau monitoring kinerja
kinerja secara berkala
• Penerapan reward and
punishment berdasarkan
kinerja

Peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia
Akuntabilitas
PENGELOLAAN
AKUNTABILITAS
Pemutakhiran data
kinerja/Capaian kinerja
realtime
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI

Meningkatkan sistem integritas di kementerian /


lembaga / pemerintah daerah dalam upaya
pencegahan KKN

PENGAWASAN Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang


Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang pada masing- masing
bersih dan bebas KKN pada masing-masing kementerian/lembaga/pemerintah daerah
kementerian/lembaga/pemerintah daerah.

Meningkatnya kepatuhan dan efektivitas terhadap


pengelolaan keuangan negara oleh masing-
masing kementerian/lembaga/pemerintah
daerah
PENGUATAN PENGAWASAN
Kebijakan Melakukan Pemetaan
penanganan Risiko
gratifikasi

Implementasi
PENANGANAN penanganan Mitigasi Risiko
GRATIFIKASI gratifikasi
(Pelaporan) PENERAPAN SPIP
Melakukan kegiatan
Tidak Lanjut pengendalian pada
Evaluasi seluruh organisasi

Evaluasi Penerapan SPI


Penguatan SDM APIP
APIP
Peran Consulting
PENGUATAN PENGAWASAN

Adanya kebijakan terkait


pengaduan masyarakat, Pencangan Zona Integritas
WBS, dan Benturan
Kepentingan
PENGADUAN Penetapan Unit Kerja
MASYARAKAT, Implementasi Kebijakan ZONA
WBS, DAN INTEGRITAS
BENTURAN Pembangunan Zona Integritas
KEPENTINGAN pada Unit Kerja
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring & Evaluasi
Tindak Lanjut Monitoring Pembangunan ZI
dan Evaluasi
PENGUATAN PENGAWASAN

REFORM
• Penyampaian LHKPN dan LHKASN
• Penanganan pengaduan pengawasan
masyarakat
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI

Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih


cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah
dijangkau) pada
kementerian/lembaga/pemerintah daerah

PELAYANAN PUBLIK Meningkatnya jumlah unit pelayanan yang


Meningkatkan kualitas pelayanan publik pada masing- memperoleh standardisasi pelayanan
masing kementerian/lembaga/pemerintah daerah internasional pada
sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat kementerian/lembaga/pemerintah daerah
.

Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat


terhadap penyelenggaraan pelayanan publik oleh
masing-masing
kementerian/lembaga/pemerintah daerah
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK
Media Pengaduan
Kebijakan Standar Layanan
Pelayanan (Kemudahan akses
pengaduan)
STANDAR PENGELOLAAN
PELAYANAN PENGADUAN
Monitoring dan
Reviu dan Tindak Lanjut
Perbaikan Standar Pengaduan untuk
Pelayanan perbaikan layanan

Kemudahan Pelayanan
BUDAYA Adanya inovasi layanan
PELAYANAN
PRIMA
Peningkatan Kualitas Layanan (Kebijakan Kompensasi
Layanan)
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK
REFORM
Transparansi Hasil Survei
PENILAIAN KEPUASAN • Inovasi yang mendorong
LAYANAN (SURVEI perbaikan pelayanan publik
KEPUASAN) • Responsivitas penanganan
Tindak Lanjut hasil survei
pengaduan pelayanan public

PEMANFAATAN Penerapan TI dan Perbaikan


TEKNOLOGI secara berkala dalam
INFORMASI rangka perbaikan layanan
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI
KOMPONEN HASIL

Dampak dari upaya-upaya atau program/kegiatan


yang telah dilakukan oleh
kementerian/lembaga/pemerintah daerah dalam
mewujudkan sasaran Reformasi Birokrasi..

AKUNTABILITAS KINERJA KUALITAS PELAYANAN PEMERINTAHAN YANG


KINERJA ORGANISASI
DAN KEUANGAN PUBLIK BERSIH DAN BEBAS KKN
Capaian Kinerja
Opini Badan kementerian/lembaga
Pemeriksa Keuangan /pemerintah daerah;
Indeks Persepsi
Indeks Persepsi Anti
Kualitas Pelayanan Capaian Kinerja
Korupsi (IPAK);
(IPKP) Lainnya;
Nilai Akuntabilitas
Kinerja (SAKIP) Survei Internal
Organisasi.
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI
33

STRATEGI PERCEPATAN RB KEDEPAN


TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai