Anda di halaman 1dari 26

Memperkuat Reformasi Birokrasi melalui Penataan

Organisasi dan Penguatan Pengawasan


Disampaikan Pada 8 Juli 2021
Smart Discussion Series 24

Aditya Eka Saputra, S.AP


Aditya Eka Saputra, S.AP

Riwayat Pendidikan

• Sarjana Administrasi Publik (S.AP)


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
(Konsentrasi Manajemen Kinerja)

• Magister Administrasi Publik (M.AP)


Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
(Konsentrasi Perencanaan Pembangunan Daerah)

Pengalaman Pendampingan Pemerintah Daerah

1. Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah


2. Pendampingan SAKIP dan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah
3. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pemerinfah Daerah
4. Pendampingan Penyusunan Peta Proses Bisnis lnstansi Pemerintah
5. Pendampingan Penyusunan Evaluasi dan Penataan Kelembagaan
Pemerintah Daerah
Peneliti SmartID
CATATAN PELAKSANAAN RB PADA PEMDA

1 3 TIDAK MENGACU
RB BERSIFAT
PADA AKAR
PROYEK
PERMASALAHAN

2 4
TIDAK FUNGSI
TERINTEGRASI PENGAWASAN
TIDAK OPTIMAL
SASARAN REFORMASI BIROKRASI 2020-2024

Birokrasi yang bersih • Deregulasi

dan akuntabel • Akuntabilitas


• Pengawasan

• Manajemen Perubahan
Birokrasi yang • Deregulasi
kapabel • Organisasi
• Tatalaksana
• SDM Aparatur

Pelayanan Publik
• Pelayanan Publik
yang Prima
Implementasi Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah

KINERJA
Memastikan kinerja yang akan diwujudkan telah sesuai dengan
mandat dan memberikan dampak yang dirasakan oleh
masyarakat

PROSES BISNIS
Memastikan cara yang paling efektif dan efisien
dalam mencapai sasaran/tujuan organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
PENGAWASAN
PERATURAN Memastikan organisasi yang paling tepat fungsi dan tepat
ukuran untuk menjalankan proses bisnis dalam mencapai Untuk memastikan setiap
PERUNDANGAN sasaran/tujuan organisasi aktivitas bebas dari
Untuk memayungi legalitas penyimpangan dan risiko
setiap pelaksanaan aktivitas pencapaian tujuan
organisasi
MANAJEMEN SDM
Memastikan standar kompetensi SDM untuk mengisi struktur
organisasi yang telah dirancang.
PENGUNGKIT (60%) HASIL (40%)

Indeks Kepemimpinan
HASIL ANTARA:
Hasil
(10%)antara 10% Perubahan

Indeks Profesionalitas MANAJEMEN Indeks Reformasi


ASN Hukum
PERUBAHAN Indeks Kualitas
Indeks Sistem Merit Kebijakan AKUNTABILITAS KINERJA DAN
SDM DEREGULASI 10% KEUANGAN

Kepatuhan Pelayanan KEBIJAKAN NILAI SAKIP OPINI BPK


Publik

Indeks Inovasi

Indeks Pelayanan KUALITAS PELAYANAN PUBLIK


Publik
10%
PELAYANAN PEMENUHAN
IPKP (Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan
Publik)
PUBLIK / MANDATORY
(20%) ORGANISASI
PEMERINTAH YANG BERSIH
Indeks Kelembagaan DAN BEBAS KKN
10%
Indeks SIN IPAK (Indeks Persepsi Anti Korupsi)

Indeks Resiko
KINERJA ORGANISASI
PENGAWASAN CAPAIAN KINERJA
SURVEY INTERNAL
ORGANISASI 10%
Maturitas SPIP
TATALAKSANA
KINERJA LAINNYA
Indeks SPBE Indeks PBI
Kapabilitas APIP
(IACM) AKUNTABILITAS
Indeks Pengelolaan
KINERJA Indeks Arsip
Keuangan

Indeks Perencanaan Indeks Pengelolaan


Aset
IMPLEMENTASI
PENATAAN ORGANISASI
RENCANA AKSI PENATAAN ORGANISASI

Mendefinisikan dan
Mengidentifikasi Critical Succes
?
Factors Indeks Kelembagaan
?

?
Menyusun proses bisnis
?
pencapaian kinerja organisasi
KEGIATAN DALAM RANGKA MENCAPAI
INDEKS KELEMBAGAAN

Membentuk struktur organisasi


yang tepat fungsi

Asessment organisasi Indeks


berbasis kinerja Kelembagaan

Restrukturisasi
(penyederhanaan) kelembagaan
berdasarkan hasil assessment

Source: Permenpanrb Nomor 20/2018


KARAKTERISTIK STRATEGIS & OPERASIONAL

Peta Proses
Jangka
Panjang Bisnis Rutin

Holistic Sektoral

Prioritas Detail

Struktur Organisasi

Strategis Operational
4
PROSES BISNIS PENCAPAIAN REFORMASI BIROKRASI

Unit Kerja
Reformasi Birokrasi

SEKRETARIAT Pemerintah yang bersih,


DAERAH akuntabel, dan berkinerja
tinggi
Pemerintah yang efektif
dan efisien
Pelayanan publik yang Tata Kelola
INSPEKTORAT baik dan berkualitas
Pemerintahan
yang Baik

Unit Kerja
Pengelolaan Kinerja Organisasi

OUTCOME OUTCOME OUTCOME

INTERMED INTERMED INTERMED


OUTCOME OUTCOME OUTCOME CROSSCUTTING
?

?
INTERMED INTERMED INTERMED INTERMED INTERMED
OUTCOME OUTCOME OUTCOME CROSSCUTTING OUTCOME OUTCOME CROSSCUTTING
?

? OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT- OUT-
PUT PUT PUT PUT PUT PUT PUT PUT PUT PUT PUT

ALIGNED
OUT- OUT- OUT- OUT- OUT-
PUT PUT PUT PUT PUT
IMPLEMENTASI PENGUATAN
PENGAWASAN
RENCANA AKSI PENGUATAN PENGAWASAN

Peningkatan kualitas Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah

Peningkatan Kapasitas APIP

Penguatan Manajemen Resiko


TARGET YANG INGIN DICAPAI PADA
PENGUATAN PENGAWASAN

Meningkatnya kepatuhan dan


efektivitas terhadap pengelolaan Penguatan Menurunnya tingkat penyalahgunaan
keuangan negara oleh masing-masing Pengawasan wewenang pada masing-masing
kementerian/lembaga/pemerintah kementerian/lembaga/pemerintah
daerah daerah

Meningkatkan sistem integritas di


kementerian/lembaga/pemerintah
daerah dalam upaya pencegahan KKN
INDIKATOR PENILAIAN PENGUATAN
PENGAWASAN

KOMPONEN AREA PENGUATAN PENGAWASAN


PENYAMPAIAN
GRATIFIKASI
LAPORAN HARTA
KEKAYAAN PEJABAT
PENERAPAN SPIP NEGARA (LHKPN)

PENGADUAN PENYAMPAIAN
MASYARAKAT LAPORAN HARTA
KEKAYAAN APARATUR
WHISTLE BLOWING
PENGUATAN SIPIL NEGARA
SYSTEM PENGAWASAN (LHKASN)
MEKANISME
PENANGANAN
PENGENDALIAN
BENTURAN
AKTIVITAS
KEPENTINGAN
PENANGANAN
PEMBANGUNAN PENGADUAN
ZONA INTEGRITAS MASYARAKAT
PEMBANGUNAN ZONA
APARAT INTEGRITAS
PENGAWASAN
INTERN PERAN APIP
PEMERINTAH (APIP)
Sumber: Diolah Peneliti, 2021
INDIKASI KEBERHASILAN SPIP

Tercapainya tujuan Penilaian


dengan efektif dan SAKIP &
efisien Capian kinerja TARGET:
1.Nilai Evaluasi
Sakip (Level A)
Amannya Aset 2.Capaian Kinerja
Negara Sesuai Target
SPIP (Lakip)
3.Opini WTP
Laporan Audit
Andalnya Laporan BPK + 4.Temuan dan
Keuangan Inspektorat Kasus Menurun

Taatnya organisasi
pada ketentuan
yang berlaku
APA YANG DIKERJAKAN ?
APA YANG DIKERJAKAN

(+) Pengkomunikasian kebijakan & (+) Evaluasi formal,


prosedur berkala & terdokumentasi
LV 2 Berkembang
LV 3 Terdefinisi LV 5 Optimum
LV 1 Rintisan LV 4 Terkelola &
LV O Belum Ada Terukur
Ada praktik
pengendalian intern. Ada praktik
Ada praktik Tidak terdokumentasi pengendalian intern. Menerapkan
pengendalian intern, Terdokumentasi Ada praktik pengendalian intern
dengan baik.
Belum memiliki ada kebijakan dan dengan baik. Evaluasi pengendalian internal yang berkelanjutan,
pelaksanaan
kebijakan dan prosedur tertulis atas pengendalian yang efektif. terintegrasi dalam
tergantung pada
prosedur namun masih bersifat intern dilakukan Evaluasi formal, pelaksanaan kegiatan.
individu dan belum
adhoc dan tidak tanpa ada berkala dan Pemantauan otomatis
melibatkansemua terdokumentasi
terorganisasi dengan unit organisasi. dokumentasi yang menggunakan aplikasi
baik Efektivitas memadai komputer
pengendalian belum
dievaluasi

(+) Kebijakan dan prosedur


Tertulis (+) Implementasi kebijakan dan (+) Pemantauan /
prosedur pengembangan
(+) Dokumentasi berkelanjutan
PENILAIAN RESIKO

Dalam rangka penilaian risiko pimpinan


Instansi Pemerintah menetapkan:

Penilaian risiko Tujuan Instansi Pemerintah


terdiri atas:
Tujuan pada tingkatan kegiatan

Identifikasi Risiko Analisis Risiko

a. menggunakan metodologi yang sesuai untuk


tujuan Instansi Pemerintah dan tujuan pada a. Analisis risiko dilaksanakan untuk menentukan
tingkatan kegiatan secara komprehensif; dampak dari risiko yang telah diidentifikasi
b. menggunakan mekanisme yang memadai untuk terhadap pencapaian tujuan Instansi
mengenali risiko dari faktor eksternal dan Pemerintah.
faktor internal; dan b. Pimpinan Instansi Pemerintah menerapkan
c. menilai faktor lain yang dapat meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam menentukan
risiko. tingkat risiko yang dapat diterima.
Quick Wins Penataan
Organisasi dan
Penguatan Pengawasan
Contoh Quick Wins Penataan Organisasi

1. Penataan Organisasi berdasarkan PP 18/2016 dan PP 72/2019 : 48 Perangkat


Daerah, terdiri dari 21 Dinas, 5 Banda, 2 RSUD, 17 Kecamatan, dan 3 Lembaga lain
2. Penilaian kinerja Perangkat Daerah dengan indicator “kinerja administrasi” (6 unsur
laporan) dan “kinerja operasional” (8 unsur capaian)

Contoh Quick Wins Penguatan Pengawasan

1. Pedoman pengendalian gratifikasi (perubahan Perbup dari No. 5 Tahun 2016


menjadi No 7 Tahun 2018)
2. SK penanganan 6 aduan masyarakat
3. Pelaksanaan system penanganan pengaduan internal pidana korupsi (Perbup No.
109 Tahun 2019)
4. Pembinaan 3 unit usulan WBK dan 2 Unit usulan WBBM
5. Dokumen Rencana Aksi Peningkatan Kapasistas APIP
FAKTOR KEBERHASILAN

Monitoring
Share Pelibatan
Masyarakat
dan Evaluasi
Perkembanga
Vision yang Dilayani
n
Komitmen Self Strategi
Pimpinan Improvement Komunikasi
PERBAIKAN KONKRIT RB PEMERINTAH DAERAH

Penerapan Manajemen
Kinerja

Pengendalian Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA

PENERAPAN SAKIP YANG LEBIH BAIK


Langkah-langkah:
1. Penyempurnaan definisi kinerja organisasi, unit kerja hingga individu;
2. Mekanisme cascade kinerja;
3. Menumbuhkan budaya kinerja

PENYEMPURNAAN PROSES BISNIS DAN ORGANISASI


Langkah-langkah:
1. Reviu dan penyempurnaan proses bisnis
mengacu pada cascade kinerja;
PERMASALAHAN: SOLUSI: 2.
3.
Penyempurnaan SOP mengacu proses bisnis;
Perbaikan SOTK dengan melihat kesesuaian organisasi
dengan kinerja yang diharapkan;

Setiap area perubahan PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA


Kinerja belum dijadikan
dalam reformasi birokrasi Langkah-langkah:
acuan dalam
mengarah pada 1. Penyusunan Program dan Kegiatan mengacu
pelaksanaan reformasi pada proses bisnis yang ditetapkan;
peningkatan kinerja 2. Memastikan terdapat keselarasan antara kinerja pemerintah daerah,
birokrasi hasil program dan output kegiatan serta komponen kegiatan;
organisasi 3. Monev hasil program dan kegiatan secara
berkala.

24
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI

PENINGKATAN FUNGSI PENGAWASAN


DALAM PELAKSANAAN REFORMASI
BIROKRASI
Langkah-langkah:

PERMASALAHAN: SOLUSI:
1. Menumbuhkan budaya three lines of
defense;
Hasil pelaksanaan 2. Peran APIP sebagai over sight, Insight
Perbaikan mekanisme
reformasi birokrasi tidak dan foresight dalam pelaksanaan
pengendalian pelaksanaan
selalu sesuai dengan manajemen pemerintahan.
reformasi birokrasi
kondisi yang diharapkan
Visit Us :

Anda mungkin juga menyukai