Anda di halaman 1dari 13

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran pada materi lingkaran ini, siswa diharapkan:


Dapat menyebutkan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran;
Dapat menemukan nilai phi;
Dapat menentukan rumus serta menghitung keliling dan luas lingkaran;
Dapat menentukan panjang busur, luas juring, dan luas tembereng;
Dapat menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring dalam pemecahan
masalah;
Dapat mengenal hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama;
Dapat menentukan besar sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama.

RINGKASAN MATERI

PENGERTIAN LINGKARAN
Mari perhatikan bentuk roda motor atau mobil, CD, jam weeker dan juga koin uang logam.
Benda-benda tersebut berbentuk lingkaran.

Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang membentuk lengkungan tertutup dimana jarak
antara titik-titik tersebut sama terhadap titik tertentu. Titik tertentu itu dinamakan titik pusat dan
jarak yang sama tersebut dinamakan jari-jari lingkaran.

Perhatikan gambar di samping, panjang garis lengkung yang


tercetak tebal yang berbentuk lingkaran tersebut disebut keliling lingkaran,
sedangkan daerah arsiran di dalamnya disebut bidang lingkaran atau daerah
lingkaran.

1
A. Unsur-unsur lingkaran
Lingkaran mempunyai beberapa bagian. Bagian-bagian lingkaran yang merupakan unsur-
unsur lingkaran adalah sebagai berikut :
1. Titik Pusat
Titik pusat adalah sebuah titik yang terletak di tengah-tengah
lingkaran. Titik pusat ditunjukkan oleh O.

2. Jari-jari (r)
Jari-jari adalah ruas garis dari titik pusat ke lengkungan lingkaran. Biasanya dinotasikan
dengan r yang merupakan singkatan dari radius dan artinya jarak. Jari-jari lingkaran pada
gambar di samping ditunjukkan oleh garis OA, OB, OC, dan OD.
3. Diameter (d)
Diameter (d) adalah ruas garis lurus yang menghubungkan titik dari lengkungan yang
satu dengan titik lengkungan yang lain dan melalui titik pusat. Besarnya diameter sama
dengan dua kali jari-jari. Diameter ditunjukkan oleh garis BD.
4. Busur
Busur adalah ruas garis lengkung yang menghubungkan dua titik pada lengkungan
lingkaran. Berdasarkan gambar, garis lengkung BA, BC, BD, AC, AD dan CD
merupakan contoh busur.
5. Juring
Juring adalah daerah yang dibatasi oleh sebuah busur dan
diapit oleh dua buah jari-jari. Juring pada gambar disamping
ditunjukkan dengan daerah yang berwarna biru yaitu AOB.
6. Tali Busur
Tali bususr adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik
pada lengkungan lingkaran. Tali busur ditunjukkan dengan ruas garis CD.
7. Tembereng
Tembereng adalah daerah diantara busur dan tali busur pada lingkaran. Tembereng
ditunjukkan dengan daerah berwarna merah antara busur CD dan tali busur CD

2
8. Apotema
Apotema adalah ruas garis yang menghubungkan titik pusat
lingkaran dengan tali busur lingkaran tersebut. Ruas garis
yang dibentuk bersifat tegak lurus dengan tali busur. Apotema
ditunjukkan dengan ruas garis OD.
B. Keliling dan Luas Lingkaran
Lintasan yang dilalui roda sepeda dari titik A sampai kembali ke titik A lagi disebut satu
putaran penuh atau satu keliling lingkaran. Sebelum menghitung keliling lingkaran, kita akan
mencoba menemukan nilai (pi).
1. Menemukan Pendekatan Nilai (phi)
Untuk menemukan pendekatan nilai (phi) dengan cara membuat lingkaran dengan
ukuran diameter bebas. Lalu mengukur keliling lingkaran menggunakan bantuan benang
dengan cara menempelkan benang pada bagian tepi lingkaran, dan kemudian panjang benang
diukur menggunakan penggaris. Jika kegiatan tersebut dilakukan dengan cermat dan teliti
keliling
maka nilai diameter akan memberikan nilai yang mendekati 3,14. Untuk selanjutnya, nilai
keliling
disebut sebagai konstanta ( dibaca: phi).
diameter


=

Menurut penelitian yang cermat nilai = 3,14159265358979324836 ... Jadi, nilai
hanyalah suatu pendekatan. Jika dalam suatu perhitungan hanya memerlukan ketelitian
sampai dua tempat desimal, pendekatan untuk adalah 3,14. Coba bandingkan nilai
22 22
dengan pecahan Bilangan pecahan jika dinyatakan dalam pecahan desimal adalah
7 7
22
3,142857143. Jadi, bilangan dapat dipakai sebagai pendekatan untuk nilai .
7

2. Keliling Lingkaran
Keliling sebuah lingkaran sebanding dengan diameter. Perbandingan antara keliling
22
dan diameter lingkaran mendekati nilai (dibaca: phi). Nilai dari = atau = 3,14 .
7

Keliling sebuah lingkaran dapat ditentukan dengan rumusan sebagai berikut:


K
=
d
=

3
= 2
Keterangan :
K : keliling d : diameter
22
= = 3,14 r : jari-jari
7

3. Luas Lingkaran
Luas lingkaran merupakan jumlah dari luas daerah yang berada di dalam busur
lingkaran. Jika lingkaran dibagi menjadi juring-juring yang tak terhingga banyaknya,
kemudian juring-juring tersebut dipotong dan disusun seperti Gambar

maka hasilnya akan mendekati bangun persegi panjang. Perhatikan bahwa bangun yang
mendekati persegi panjang tersebut panjangnya sama dengan setengah keliling lingkaran
dan lebar persegi panjang adalah jari-jari lingkaran. Jadi,
1
Luas lingkaran = Luas persegi panjang, dengan p = 2 dan l = jari-

jari lingkaran.
Sehingga,
Luas lingkaran = p x l
1
= 2
1
= 2
2
= 2
Adapun rumusan luas lingkaran dapat ditulis sebagai berikut:
1
= 2 = 2
4
Contoh :
Sebuah lingkaran diameternya 14 cm, tentukan :
a. Jari-jari

4
b. Keliling, dan
c. Luasnya.
Pembahasan :
Diketahui, d=14 cm sehingga
14
a. () = = = 7
2 2
22
b. () = = 14 = 44
7
1
c. () = 4 2 () = 2
1 22 22
=4 142 = 72
7 7

= 154 2 = 154 2
C. Sudut Pusat, Panjang Busur, Luas Juring, dan Luas Tembereng
Sudut pusat adalah sudut yang terbentuk dari dua buah jari-jari yang saling berpotongan
pada pusat lingkaran. Apabila misalnya kita mengambil perbadingan sudut pusat AOB dan
sudut Pusat COD , panjang busur AB dan panjang busur CD, serta luas juring OAB dan luas
juring OCD pada gambar (i). Maka penulisan perbandingannya dapat ditulis sebagai berikut :
sudut AOB
panjang AB luas juring OAB
=
=
sudut COD panjang CD luas juring OCD

Panjang busur dan luas juring pada suatu lingkaran berbanding lurus
dengan besar sudut pusatnya.
Sekarang, misalkan besar sudut COD = satu putaran penuh =
360, maka panjang busur CD = keliling lingkaran = 2r, dan daerah
OCD = luas lingkaran = r2 dengan r jari-jari, akan tampak seperti
Gambar (ii), sehingga diperoleh:

sudut AOB panjang AB luas juring OAB
= =
360 2r r2
Dengan demikian, hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring adalah
sebagai berikut.

5

= =

Contoh:
Jika sebuah lingkaran dengan sudut pusat 30 dan jari-jari 14 cm maka tentukan:
a. Keliling lingkaran c. Luas lingkaran
b. Panjang busur d. Luas juring
Pembahasan:
Diketahui, sudut pusat = 30 dan r = 14 cm sehingga
22
a. Keliling (K) = 2 r = 2 14 = 88 cm
7
sudut pusat panjang busur
b. sudut satu putaran
= keliling lingkaran
30 panjang busur
=
360 88 cm

3088 cm
Panjang busur = = 7,33 cm
360

22
c. Luas (L) = r2 = 142 = 616 cm2
7
sudut pusat luas juring
d. =
sudut satu putaran luas lingkaran
30 luas juring
=
360 616 cm2

30616 cm2
Luas juring = = 51,33 cm2
360

Langkah-langkah untuk menentukan luas tembereng suatu lingkaran adalah sebagai berikut:
1. Menentukan luas juring.
2. Menentukan panjang tali busur.
3. Menentukan panjang apotema.
4. Menentukan segitiga yang terbentuk dalam lingkaran.

Luas segitiga dalam lingkaran = panjang tali busur panjang apotema

5. Menentukan luas tembereng.
Luas tembereng = luas juring luas segitiga

6
Contoh:
Sebuah lingkaran dengan sudut pusat 60, jari-jari OA = OC = 10 cm, dan panjang apotema
OB = 8 cm. Maka tentukan:
a. luas lingkaran,
b. luas juring,
c. panjang tali busur,
d. luas segitiga AOC, dan
e. luas tembereng pada lingkaran

Pembahasan:
Diketahui sudut pusat 60, jari-jari 10 cm, dan panjang apotema 8 cm, sehingga:
a. Luas lingkaran = r2 = 3,14 (10 cm)2 = 314 cm2
60 314 cm2
b. Luas juring = = 52,33 cm2
360

c. BC = OC2 OB2
= 102 82
= 100 64
= 36
= 6 cm
Jadi, panjang tali busur (AC) adalah 2 BC = 2 6 cm = 12 cm
1
d. Luas segitiga AOC = panjang tali busur (AC) panjang apotema (OB)
2
1
= 12 8
2
= 48 cm2
e. Luas tembereng = luas juring luas segitiga
= 52,33 cm2 48 cm2
= 4,33 cm2

7
D. Sudut-sudut pada Lingkaran
Sudut-sudut pada lingkaran dapat dibedakan menjadi sudut pusat, sudut keliling, dan
sudut antara dua tali busur.
1. Sudut pusat dan sudut keliling
Sudut pusat adalah sudut yang terbetuk dari dua buah jari-jari yang saling
berpotongan pada pusat lingkaran. Sudut pusat pada gambar di bawah ditunjukkan oleh
sudut AOB.
Adapun sudut keliling adalah sudut yang terbentuk
dari dua buah tali busur yang saling berpotongan di satu
titik pada keliling lingkaran. Sudut keliling pada gambar di
samping ditunjukkan pada sudut CPD.

Hubungan antara sudut pusat dan sudut keliling adalah sebagai berikut :
Jika sudut pusat dan sudut keliling mengadap busur yang
sama, maka besar sudut pusat = 2 x besar sudut keliling
(Seperti pada gambar).

Sifat-sifat sudut pusat dan sudut keliling adalah sebagai berikut :


a. Besar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran adalah 90 (sudut siku-siku).
1
b. Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama besarnya sama atau sudut
2

pusat.
c. Jumlah sudut keliling yang saling berhadapan adalah 180.
2. Sudut antara dua tali busur
Sudut yang terbentuk akibat perpotongan dua tali busur akan berpotongan di dalam dan
di luar lingkaran. Berikut ketentuan sudut akibat perpotongan dua tali busur.
1
a. Besar sudut antara dua tali busur yang berpotongan di dalam lingkaran adalah 2

jumlah sudut pusat yang berada di depan dan di belakangnya.


b. Besar sudut antara dua tali busur yang berpotongan di luar lingkaran adalah selisih
sudut pusat yang terletak diantara kedua tali busur tersebut.
8
Contoh :
1. Jika sudut pusat AOB adalah 60 dan sudut pusat DOC
adalah 30. Tentukan besarnya sudut AEB, sudut DEC,
sudut AED, dan sudut BEC pada gambar di samping!

Pembahasan :
1
a. Sudut AEB = 2 ( + )
1
(60 + 30) = 45
=
2
b. Sudut DEC sama dengan sudut AEB karena saling bertolak belakang sehingga
besarnya sudut DEC adalah 45.
1
c. Sudut AED = 2 (360 ( + ))
1
= (360 (45 + 45))
2
1
= (360 90)
2
= 135
d. Sudut BEC sama dengan sudut AEB karena saling bertolak belakang sehingga
besarnya sudut BEC adalah 135.
2. Jika sudut pusat BOC besarnya 70 dan sudut pusat
DOE besarnya 20. Tentukan besarnya sudut BAC!
Pembahasan :
1
Sudut BAC = 2 ( )
1
= 2 (70 20)

= 25

9
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Darmawan,dkk. 2009. Matematika untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester Genap.
Solo : CV Harapan Baru.
Nuharini, Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan
MTs. Surabaya : JePe Press Media Utama.

10
TUGAS
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
HANDOUT MATERI LINGKARAN
UNTUK KELAS VIII SEMESTER II

OLEH KELOMPOK 3:

KELAS A REGULER PAGI


KELAS A REGULER PAGI SEMESTER IV
1. BAIQ LIKA ASMARINDA (E1R015007)
2. MUHAMMAD IEUAN SABIAN (E1R015039)
3. NANA ROSSANA BARKAH (E1R015042)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017

11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kenikmatan
berupa rezeki dan kesehatan sehingga tugas mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
lancar tanpa ada halangan yang berarti itu semua semata-mata karena pertolongan dari-Nya.
Kami menyadari bahwa selama penyusunannya, baik pada tahap persiapan, pelaksanaan,
hingga penyusunan, terdapat berbagai kendala dan hambatan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca selaku penilai. Pada akhirnya
kami berharap agar makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya serta bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin.

Mataram, 27 Maret 2017


Penyusun,

Kelompok 3

12
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

RINGKASAN MATERI
A. Uusur-unsur Lingkaran ......................................................................................2
B. Keliling dan Luas Lingkaran ..............................................................................3
C. Sudut-sudut pada Lingkaran ...............................................................................5
D. Sudut Pusat, Panjang Busur, Luas Juring dan Luas Tembereng.........................8
DAFTAR PUSTAKA

13
iii

Anda mungkin juga menyukai