Anda di halaman 1dari 15

IRISAN BIDANG DENGAN - IRISAN BIDANG

DENGAN PRISMA
BANGUN RUANG - IRISAN BIDANG
DENGAN LIMAS
IRISAN BIDANG DGN PRISMA
Definisi:
Perpotongan bidang dengan prisma disebut bidang irisan.

Kedudukan bidang yang memotong prisma ada dua macam, yaitu:


1. Bidang tersebut sejajar rusuk tegak prisma
2. Bidang tersebut memotong rusuk atau perpanjangan rusuk tegak prisma
Irisan prisma dengan bidang yang sejajar rusuk tegak prisma akan membagi
prisma menjadi prisma tersebut menjadi dua bagian yang masing-masingnya
berbentuk prisma.

Bidang  memotong Bidang  memotong Bidang  melalui satu Bidang  merupakan


sepasang rusuk yang dua rusuk yang rusuk tegak dan diagonal prisma
berhadapan berdekatan memotong dua rusuk
yang sejajar pada
bdiang sisi di depan
rusuk tegak tersebut
Teorema:
Irisan prisma oleh bidang-bidang yang sejajar dan selalu memotong semua
rusuk tegak sama dan sebangun
Perluasan dari Teorema:
1. Irisan bidang  yang sejajar bidang alas, bidang irisannya kongruen
dengan sisi alas
2. Sisi alas dan sisi atas prisma kongruen
3. Bidang irisan-bidang irisan prisma yang sejajar mempunyai luas yang
sama

Definisi:
Bidang  yang tegak lurus salah satu rusuk tegak prisma, dan memotong
semua rusuk tegaknya, maka bidang irisannya disebut bidang irisan tegak
lurus.
MENENTUKAN IRISAN
BIDANG  DENGAN PRISMA
Melukis irisan bangun ruang dapat dilakukan dengan menggunakan:
1. Sumbu Afinitas
Sumbu afinitas adalah garis yang merupakan perpotongan bidang 
dengan bidang alas prisma
2. Perpotongan Bidang Diagonal
3. Perluasan Bidang Sisi/Bidang Tegak
DENGAN SUMBU AFINITAS
Melukis Sumbu Afinitas

1. Garis PQ dan AB pada bidang


ABFE dilukis berpotongan di K
2. Garis PR dan AC pada bidang
ACGE dilukis berpotongan di L
P
3. Garis KL merupakan sumbu
R afinitas karena
- K pada PQ pada bidang 
L
- K pada AB pada bidang alas
Q
- L pada PR pada bidang 
- L pada AC pada bidang alas
Jadi, KL pada bidang  dan pada
K bidang alas
Melukis perpotongan bidang  dengan rusuk DH

Perpanjang garis DC sehingga


memotong sumbu afinitas di C1
Hubungkan RC1 (keduanya pada
M bidang DCGH) yang memotong
P DH di M
PQRM adalah irisan bidang 
R
dengan prisma ABCD.EFGH

L
C1
Q

K
DENGAN BIDANG DIAGONAL
1. ACGE dan BDHG adalah bidang diagonal
M prisma ABCD.EFGH
2. MN adalah perpotongan bidang diagonal
S ACGE dan BDHG
P
O 3. Tentukan titik tembus DH pada bidang irisan:
R
- Tentukan titik O yang merupakan
perpotongan garis MN dan PR, keduanya
berada pada bidang ACGE
N
Q - Perpanjangan garis QO memotong rusuk
tegak DH di S
PQRS adalah irisan antara bidang  dengan
prisma ABCD.EFGH
Keuntungan:
Tidak memerlukan tempat yang luas

Kelemahan:
Menentukan irisan bidang dengan prisma segi-n dengan n
yang besar akan terlihat rumit
DENGAN PERLUASAN
BIDANG TEGAK
Prinsipnya: tentukan perpotongan dua bidang tegak prisma, masing-masing
memuat minimal 1 titik, dan titik tersebut terletak pada bidang irisan.
1. Lukis titik X yang merupakan perpotongan
AB dan CD pada bidang alas
Y Lukis titik Y yang merupakan perpotongan
Z
EF dan GH pada bidang atas
XY adalah perpotongan bidang tegak
S ABFE dan CDHG
P
2. Titik tembus DH pada bidang irisan
R ditentukan dengan cara
- Perpanjang PQ sampai memotong XY
X di Z
Q - Hubungkan titik R dan Z. Titik S adalah
titik potong RZ dengan rusuk tegak DH
PQRS adalah irisan antara bidang  dengan
prisma ABCD.EFGH

Anda mungkin juga menyukai