Anda di halaman 1dari 15

A.

Pengertian Lingkaran
Perhatikan gambar berikut dengan saksama.

Misalkan A, B, C merupakan tiga titik sebarang pada lingkaran yang berpusat di O.


Dapat dilihat bahwa ketiga titik tersebut memiliki jarak yang sama terhadap titik O.
Lingkaran merupakan garis melengkung yang kedua ujungnya bertemu pada jarak yang
sama dari titik pusat. Dengan demikian, Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang
berjarak sama terhadap sebuah titik tertentu. Titik tertentu itu disebut sebagai titik pusat
lingkaran.

B. Bagian-Bagian Lingkaran
Perhatikan gambar berikut !

Ada beberapa bagian lingkaran yang termasuk dalam unsur-unsur sebuah lingkaran di
antaranya titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur, tembereng, juring, dan apotema.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.
1. Titik Pusat
Titik pusat adalah titik yang terletak di tengah-tengah lingkaran. Titik O merupakan
titik pusat lingkaran. Dengan demikian, lingkaran tersebut dinamakan lingkaran O.
2. Jari-Jari (r)
Jari-jari adalah ruas garis lurus yang menghubungkan titik pada lingkaran dengan
titik pusat. Jari-jari lingkaran ditunjukkan oleh ruas garis OA, OB, dan OC.
3. Diameter (d)
Diameter adalah ruas garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lingkaran dan
melalui titik pusat lingkaran. Ruas garis AB pada lingkaran O merupakan diameter
lingkaran tersebut. Perhatikan bahwa ruas garis AB = AO + OB. Dengan kata lain, nilai
diameter merupakan dua kali nilai jari-jarinya, ditulis bahwa d = 2r.
4. Busur
Busur merupakan garis lengkung yang berhimpitan dengan lingkaran. Garis
lengkung AC, garis lengkung CB, dan garis lengkung AB merupakan busur lingkaran O.
Simbolnya yaitu ^ ^ dan ^
AC , CB, AB .
5. Tali Busur
Tali busur adalah ruas garis lurus dalam lingkaran yang menghubungkan dua titik
pada lingkaran dan tidak melalui titik pusat lingkaran O. Tali busur lingkaran tersebut
ditunjukkan oleh ruas garis lurus AC yang tidak melalui titik pusat.
6. Tembereng
Tembereng adalah daerah di dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali busur
lingkaran. Tembereng ditunjukkan oleh daerah yang diarsir dan dibatasi oleh busur AC
dan tali busur AC.
7. Juring
Juring adalah daerah di dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah jari-jari dan
sebuah busur. Juring lingkaran ditunjukkan oleh daerah yang diarsir yang dibatasi oleh
jari-jari OC dan jari-jari OB serta busur BC, dinamakan juring BOC.
8. Apotema
Apotema adalah ruas garis terpendek yang menghubungkan titik pusat lingkaran
dengan satu titik pada tali busur lingkaran. Garis yang dibentuk bersifat tegak lurus
dengan tali busur. Garis OE merupakan garis apotema pada lingkaran O.

C. Phi, Keliling , dan Luas Lingkaran


a. Phi Lingkaran
Phi (π) adalah suatu besaran yang merupakan sifat khusus dari lingkaran yaitu
perbandingan dari keliling (K) dengan diameter (d).
Percobaan :
Ambillah tiga buah benda yang berbeda yang memuat bangun lingkaran. Dengan
menggunakan benang ukurlah keliling dan diameter lingkaran masingmasing benda
tersebut, serta tuliskan dalam tabel seperti di bawah ini :

Dari kegiatan tersebut, kita akan mendapatkan bahwa perbandingan keliling (K) dan
Diameter (d) mendekati bilangan 3,14 atau 22/7. Selanjutnya bilangan ini dinamakan (π)
K
dibaca phi. Jadi nilai phi ( π )= .
d
b. Keliling Lingkaran
Keliling lingkaran adalah ukuran panjang lingkaran itu sendiri. Kita telah
mengetahui bahwa nilai perbandingan antara keliling (K) dan diameter (d) pada suatu
lingkaran adalah π. Hubungan tersebut ditulis K/d = π atau K = πd. Karena panjang
diameter sama dengan dua kali jari-jari atau d = 2r maka K = 2πr. Dengan demikian ,
jika K = keliling dan r= jari-jari, keliling lingkaran dapat dirumuskan sebagai berikut :

K = πd atau K = 2πr

Contoh :
Tentukan keliling lingkaran jika diameter 10 cm dengan π = 3,14.
Penyelesaian :
Keliling lingkaran K= πd = 3,14 x 10 cm = 31,4 cm.
Jadi, keliling lingkaran adalah 31,4 cm.
c. Luas Lingkaran
Luas lingkaran adalah daerah yang dibatasi oleh keliling lingkaran. Untuk
membuktikan rumus luas daerah lingkaran dapat dilakukan pembuktian secara empiris.
Pembuktian rumus luas daerah lingkaran secara empiris yang biasa dilakukan adalah
dengan memotong-motong lingkaran sehingga menjadi juring-juring lalu
membentuknya menjadi bentuk bangun datar. Bangun datar yang akan digunakan
adalah persegi panjang. Untuk membentuk persegi panjang, lingkaran dipotong-potong
menjadi 4, 8 atau 16 juring.
Semakin banyak juring maka akan semakin membentuk persegi panjang yang lebih
mendekati dengan syarat jumlahnya genap dan salah satu juring dibagi dua dengan
ukuran yang sama. Kemudian disusun secara zigzag ke samping dengan menempelkan
sisi jari-jari dari masing-masing juring sehingga mendekati bentuk persegi panjang
seperti terlihat pada gambar berikut ini.

1
Kelilinglingkaran
2
Gambar tersebut mendekati bangun datar persegi panjang dengan,
Panjang = 4 busur juring
1
= Keliling lingkaran
2
Lebar = jari-jari lingkaran ( r ) sehingga,
Luas Lingkaran = Luas Persegi Panjang
Luas Lingkaran = panjang × lebar
1
Luas Lingkaran = Keliling lingkaran × jari-jari lingkaran
2
1
Luas Lingkaran = ×2 πr × r
2
Luas Lingkaran = π ×r ×r
Luas Lingkaran = πr 2
1
Karena ¿ d , maka
2
2
1
Luas Lingkaran = π ( d )
2
1 2
Luas Lingkaran = πd
4
Jadi, dapat disimpulkan bahwa luas lingkaran dengan jari-jari atau diameter adalah :

1 2
L = πr2 atau L= π d
4

Contoh :
Hitung luas lingkaran jika jari-jari 14 cm.
Penyelesaian :
L = πr2
L = 22/7 x 14 x 14
L = 616
Jadi, luas lingkaran adalah 616 cm2.

D. Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran


Pada bangun datar lingkaran ada sudut yang bernama sudut pusat dan sudut keliling.
Sudut pusat adalah sudut yang titik sudutnya terletak pada titik pusat lingkaran dan kaki-
kaki sudutnya adalah jari-jari lingkaran itu sendiri. Sedangkan sudut keliling adalah sudut
yang titik sudutnya terletak pada keliling tepi lingkaran dan kaki-kaki sudutnya merupakan
tali busur.
Perhatikan gambar lingkaran di atas, sudut pusat lingkaran tersebut adalah ∠POR dan ∠PQR
adalah sudut keliling lingkaran.

Apa hubungan sudut pusat lingkaran dengan sudut keliling lingkaran ?

Jika sudut pusat dan sudut keliling lingkaran mengahadap pada busur yang sama maka
terdapat hubungan antar keduanya.
Perhatikan sudut pusat POR dan sudut keliling PQR, bahwa ∠POR dan ∠PQR menghadap
busur yang sama yaitu busur PR.
a. Perhatikan segitiga POQ. Karena segitiga POQ merupakan segitiga samakaki maka,
∠OPQ = ∠PQO
Jadi, ∠POQ = 180º – 2 x ∠PQO

b. Perhatikan segitiga ROQ. Karena segitiga ROQ merupakan segitiga samakaki maka,
∠OQR = ∠QRO
Jadi, ∠ROQ = 180º – 2 x ∠QRO

c. Perhatikan sudut pusat POR


∠POR = 360º - ( ∠POQ + ∠ROQ )
∠POR = 360º - (180º – 2 x ∠PQO + 180º – 2 x ∠QRO )
∠POR = 360º - (360º – 2 x ∠PQO – 2 x ∠QRO )
∠POR = 360º - 360º + 2 x ∠PQO + 2 x ∠QRO
∠POR = 2 x ∠PQO + 2 x ∠QRO
∠POR = 2 x ( ∠PQO + ∠QRO )
∠POR = 2 x ∠PQR
Jadi, dapat disimpulkan,

Sudut Pusat = 2 kali Sudut Keliling


Sudut Keliling = 1/2 kali Sudut Pusat

Contoh :
Perhatikan gambar lingkaran di bawah ini, kemudian tentukan besarnya nilai sudut a !

Penyelesaian :
Sudut a adalah sudut keliling yang menghadap pada busur yang sama dengan sudut pusat
sebesar 80º, maka besarnya sudut a adalah
1
∠a = ¿80º) = 40º
2
Jadi, besarnya sudut a adalah 40º.

E. Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur dan Luas Juring Lingkaran


Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari yang berpotongan pada
pusat lingkaran. Pada gambar di bawah, sudut AOB = α adalah sudut pusat lingkaran. Garis
lengkung AB disebut busur AB dan daerah arsiran OAB disebut juring OAB. Adapun
hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran sebagai berikut.
1. Hubungan Sudut Pusat Dengan Panjang Busur Lingkaran
Perhatikan gambar di bawah ini !

Pada gambar di atas sebuah lingkaran dengan jari-jari r memiliki sudut pusat
AOB yang besarnya α (α baca: alfa) dan memiliki panjang busur garis lengkung AB.

Ternyata panjang busur lingkaran menjadi besar setelah sudut pusatnya


diperbesar. Nah inilah yang disebut dengan perbandingan senilai atau seharga. Di mana
semakin besar sudut pusat maka semakin besar panjang busurnya, begitu juga
sebaliknya semakin kecil sudut pusatnya maka semakain kecil panjang busurnya.

Sekarang bagaimana kalau sudut α tersebut diubah menjadi satu lingkaran penuh
(360°)?
Ternyata setelah sudut pusat diubah menjadi satu lingkaran penuh (360°) maka
panjang busur lingkaran menjadi keliling lingkaran. Nah dari pernyataan tersebut dapat
diperoleh “Hubungan antara sudut pusat, panjang busur dengan keliling lingkaran
yaitu panjang busur per keliling lingkaran sama dengan besarnya sudut pusat per
sudut satu lingkaran penuh (360°).”
Secara matematis pernyataan tersebut dapat dirumuskan :

Panjang busur Sudut pusat


=
Kelilinglingkaran 360
o

Contoh :
Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika besarnya α = 36° dan r = 14 cm. Hitunglah panjang busur AB ?


Penyelesaian:
Pertama-tama harus mencari keliling lingkaran yaitu :
K = 2πr
K = 2 . (22/7) . 14 cm
K = 88 cm
Sekarang cari panjang busur AB dengan konsep perbandingan nilai yaitu :
Panjang busur Sudut pusat
=
Kelilinglingkaran 360
o

Panjang ^
o
AB 36
= o
88 cm 360
Panjang ^
AB 1
=
88 cm 10
88 cm
Panjang ^
AB=
10
Panjang ^
AB = 8,8 cm
Jadi, panjang busur AB adalah 8,8 cm.
2. Hubungan Sudut Pusat Dengan Luas Juring Lingkaran
Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada gambar di atas terdapat juring lingkaran AOB (luas yang diarsir) dengan
sudut pusat α (baca: alfa) dan jar-jari r.

Ternyata setelah sudut pusat α diperbesar menjadi β maka luas juring AOB juga
semakin membesar. Ini sesuai dengan konsep perbandingan senilai atau seharga, dimana
jika sudut pusat lingkaran diperbesar maka luas juring lingkaran tersebut juga ikut
menjadi tambah besar, begitu juga sebaliknya jika sudut pusat lingkaran diperkecil
maka luas juring lingkaran juga akan mengecil.

Sekarang bagaimana kalau sudut α tersebut diubah menjadi satu lingkaran penuh
(360°)?

Jika sudut pusat diubah menjadi satu lingkaran penuh maka luas juringnya
menjadi luas lingkaran. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
hubungan antara besar sudut pusat, luas juring, dan luas lingkaran yakni “Luas juring
per luas lingkaran sama dengan sudut pusat per sudut satu lingkaran penuh
(360°).”
Secara matematis pernyataan tersebut dapat dirumuskan :
Luas juring Sudut pusat
=
Luas lingkaran 360
o

Contoh :
Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika besarnya α = 36° dan r = 14 cm. Hitunglah luas juring AOB?


Penyelesaian :
Pertama-tama harus mencari luas lingkaran tersebut yaitu :
L = πr2
L = (22/7) . (14 cm)2
L = 616 cm2
Sekarang cari luas juring AOB dengan konsep perbandingan nilai yaitu :
Luas juring Sudut pusat
=
Luas lingkaran 360
o

o
Luas juring AOB 36
2
= o
616 cm 360
Luas juring AOB 1
=
616 cm
2
10
2
616 cm
Luas juring AOB=
10
Luas juring AOB = 61,6 cm2
Jadi, luas juring AOB adalah 61,6 cm2 .

3. Hubungan Luas Juring dengan Panjang Busur Lingkaran


Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar lingkaran di atas memiliki jari-jari r, panjang busur AB, dan luas juring AOB.

Ternyata setelah panjang busur AB diperbesar menjadi panjang busur AB’ maka
luas juring AOB semakin membesar menjadi AOB’ seperti gambar di atas. Ini sesuai
dengan konsep perbandingan senilai atau seharga, dimana jika panjang busur lingkaran
diperbesar maka luas juring lingkaran tersebut juga ikut menjadi tambah besar, begitu
juga sebaliknya jika panjang busur lingkaran diperkecil maka luas juring lingkaran juga
akan mengecil.

Sekarang bagaimana kalau panjang busur tersebut diubah menjadi keliling lingkaran?

Jika panjang busur diubah menjadi keliling lingkaran maka luas juringnya
menjadi luas lingkaran. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
hubungan antara panjang busur, luas juring, keliling lingkaran dan luas lingkaran yakni
“Luas juring per luas lingkaran sama dengan panjang busur per keliling
lingkaran.”
Secara matematis pernyataan tersebut dapat dirumuskan :

Luas Juring Panjang Busur


=
Luas Lingkaran Keliling Lingkaran
Contoh :
Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika panjang busur AB = 4,4 cm dan r = 14 cm. Hitunglah luas juring AOB?
Penyelesaian :
Untuk menjawab soal di atas Anda harus mencari keliling dan luas lingkaran tersebut
yaitu:
Keliling Lingkaran = 2πr
Keliling Lingkaran = 2 . (22/7) . (14 cm)
Keliling Lingkaran = 88 cm
Jadi, keliling lingkarannya adalah 88 cm.

Luas Lingkaran = πr2


Luas Lingkaran = (22/7) . (14 cm)2
Luas Lingkaran = 616 cm2
Jadi, luas lingkarannya adalah 616 cm2.

Sekarang mencari luas juring AOB dengan konsep perbandingan nilai yaitu :
Luas Juring Panjang Busur
=
Luas Lingkaran Keliling Lingkaran
Luas juring AOB Panjang busur AB
2 =
616 cm 88 cm
Luas juring AOB 4 , 4 cm
2 =
616 cm 88 cm
Luas juring AOB 1
2 =
616 cm 20
2
616 cm
Luas juring AOB =
20
Luas juring AOB = 30,8 cm2
Jadi, luas juring AOB adalah 30,8 cm2 .

LATIHAN SOAL LINGKARAN (BAGIAN 1)

1. Keliling lingkaran yang berjari-jari 14 cm adalah …

2. Jari-jari lingkaran yang memiliki keliling 132 cm adalah…

O 7cm
B

A
3. Perhatikan gambar!

Jika panjang busur AB=5,5 cm, dan П= 22/7, maka besar sudut AOB adalah…

4. Perbandingan luas dua lingkaran yang memiliki keliling masing-masing 12 cm dan 15 cm


adalah…

Perhatikan gambar berikut!


D
C
60o
A B

5. Jika luas juring COD 80 cm2, maka luas juring


BOC adalah ,,,

Anda mungkin juga menyukai