Anda di halaman 1dari 47

RANGKUMAN MATA KULIAH

KAPITA SELEKTA MATAMATIKA PENDIDIKAN DASAR

Nama : Ai Nur Kholifah Faujiah


NPM : 212151058
Kelas : 2021-B

Materi 1 : Lingkaran
A. Pengertian Lingkaran
Lingkaran adalah garis lengkung yang kedua ujungnya saling bertemu dan
semua titik yang terletak pada garis lengkung itu mempunyai jarak yang sama terhadap
sebuah titik tertentu.

B. Ciri – ciri Lingkaran


1. Memiliki jarak pada tepi garis ke titik pusat yang biasa disebut dengan jari-jari atau
dilambangkan dengan r.
2. Memiliki simetri lipat dan putar yang jumlahnya tidak terhingga.
3. Memiliki jumlah derajat lingkaran sebesar 360 derajat.
4. Memiliki satu titik pusat.
5. Memiliki diameter yang membagi lingkaran menjadi dua sisi yang seimbang.
6. Memiliki jari-jari yang menghubungkan ke titik pusat dengan titik busur lingkaran.
7. Memiliki diameter yang konstan.

C. Unsur – unsur Lingkaran


1. Titik Pusat (P)

Titik pusat adalah titik yang menjadi pusat lingkaran yang terletak tepat di
tengah lingkaran.
2. Jari – jari Lingkaran (r)

Jari – jari adalah ruas garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan
titik pada keliling lingkaran.
3. Diameter (d)

Diameter adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik pada keliling
lingkaran dan melalui titik pusat lingkaran. Besaran diameter itu dua kali lebih
Panjang dari pada jari-jari, maka bisa dituliskan d = 2r.
4. Tali Busur

Tali busur adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik pada keliling
lingkaran, baik dengan melalui ataupun tanpa melalui titik pusat lingkaran.
5. Busur

Busur adalah garis lengkung yang berada pada keliling lingkaran.


Busur lingkaran dibagi menjadi dua, yaitu :
- Busur Minor, apabila lengkungannya kurang dari setengah lingkaran.
- Busur Mayor, apabila lengkungannya lebih dari setengah lingkaran.
θ θ
Panjang busur = 360° × K Panjang busur = 360° × 2πr

Keterangan :

θ = Sudut busur atau sudut pusat juring (°)


22
π = Phi ( 7 atau 3,14)

r = jari-jari lingkaran

Contoh Soal :

Jika sebuah lingkaran memiliki jari-jari sebesar 20 cm dan sudut Juring APB 72°
(seperti gambar di bawah). Maka hitunglah panjang busur AB ?
Pembahasan :
θ
Panjang Busur AB = 360° × 2πr
72°
Panjang Busur AB = 360° × 2πr
1
Panjang Busur AB = 5 × 2 × 3,14 × 20
125,6
Panjang Busur AB = 5
Panjang Busur AB = 25,12 cm

6. Juring
Juring adalah bagian luas pada lingkaran, yang dihubungkan dengan dua jari-
jari lingkaran dan satu busur.

Luas Juring : = 360° × πr 2
Keterangan: ∝= sudut yang diketahui

Contoh Soal :
Perhatikan soal di bawah ini :

Berapakah luas juring AB ?


Penyelesaian :
Diketahui: ∝ = 40°, π = 3,14, r = 10 cm
Ditanyakan: Luas juring?
Jawab:

Luas juring = 360° × πr 2
40°
= 360° × 3,14 × 10 × 10
4
= 36 × 314
= 34,88 cm2
7. Tembereng

Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busur lingkaran.
Tembereng = Luas juring – Luas segitiga.

Rumus luas tembereng :


Tembereng = Luas juring – Luas segitiga
Ada 3 Langkah yang harus dilakukan dalam mencari tembereng, yaitu :
- Pertama mencari besaran luas juring
- Kedua mencari besaran luas segitiga
- Terakhir mengurangi besaran luas juring dengan luas segitiga.

Contoh Soal :
Hitunglah luas tembereng dari gambar di bawah ini!

Penyelesaian :
22
Diketahui : ∝= 90°, π = , r = a = t = 21 cm
7
Ditanyakan : Luas tembereng?
Jawab :
Luas tembereng = Luas Juring – Luas AOB
∝ 1
Luas tembereng = 360° × πr 2 − 2 × a × t
90° 22 1
Luas tembereng = 360° × × (21)2 − 2 × 21 × 21
7
Luas tembereng = 346,5 − 220,5
Luas tembereng = 126 cm2

8. Apotema
Apotema adalah ruas garis yang menghubungkan titik pusat dan satu titik pada
tali busur, dengan syarat apotema tegak lurus dengan tali busurnya. Panjang OG
adalah apotema.

Contoh Soal :
Sebuah lingkaran dengan jari-jari 5 cm memiliki Panjang tali busur 8 cm. Tentukan
Panjang garis apotema pada lingkaran tersebut!
Penyelesaian:
Jika kita gambarkan akan seperti gambar berikut ini.

Dari gambar, maka OB = OA = jari-jari = 5 cm


AB = tali busur = 8 cm.
Perhatikan segitiga ODB.
Panjang BD = 4 cm dan OB = 5 cm.
Menurut Teorema Pythagoras: OD2 = OB2 − BD2
Maka
OD = √(OB2 – BD2)
OD = √(52 – 42)
OD = √(25 – 16)
OD = √9
OD = 3 cm
Jadi, panjang garis apotema pada lingkaran tersebut adalah 3 cm.

D. Sudut Pusat dan Sudut Keliling


Sudut pusat adalah sudut terkecil yang dibentuk oleh pusat lingkaran dan dua
titik yang terletak pada busur lingkaran. Misalkan lingkaran dengan pusat O dan dua
titik A dan B terletak pada busur lingkaran, maka sudut terkecil yang dibetuk dari
∠AOB merupakan sudut pusat yang menghadap busur AB.
Keterangan:
∠AOB merupakan sudut pusat yang menghadap busur AB
Sudut keliling adalah sudut yang dibentuk oleh tiga titik yang terletak pada
busur lingkaran. Sebagai contoh, terdapat tiga buah titik yaitu titik A, B, dan C yang
terletak pada busur lingkaran dengan pusat O. Dua tali busur dibentuk dengan
menghubungkan titik A dengan C dan B dengan C. Sehingga dibentuk sebuah sudut
dari pertemuan dua tali busur tersebut yaitu ∠BCA yang menghadap busur AB.

Keterangan:
∠BCA merupakan sudut keliling yang menghadap busur AB

Hubungan sudut pusat dan sudut keliling :

 Hubungan besar sudut pusat adalah dua kali besar sudut keliling yang menghadap
busur yang sama:
m∠AOB = 2 × m∠APB = 2 × m∠AQB

 Besar sudut keliling adalah setengah dari besar sudut pusat yang menghadap busur
yang sama:
m∠APB = 1/2 × m∠AOB
m∠AQB = 1/2 × m∠AOB

 Besar sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah sama:
m∠APB = m∠AQB

Contoh Soal :
1. Jika besar ∠AOB adalah 40o maka besar ∠ACD adalah ….

Pembahasan :
Garis DB merupakan garis lurus (Besar sudut pada garis lurus adalah 180o), sehingga
dapat diperoleh persamaan seperti
berikut.
∠AOD + ∠AOB = 180o ∠AOD + 40° = 180o ∠AOD = 180o ‒ 40o
m∠AOD = 140o
1
. ∠ACD = 2 ∠AOD
1
= 2 × 140°
= 70°
Jadi, m∠ACD adalah 70°.

2. Jika besar ∠OBC adalah 65o maka besar ∠AOC adalah …

Panjang OB = OC jari-jari lingkaran, sehingga segitiga BOC adalah segitiga sama kaki.
Besar sudut ∠OBC = ∠OCB = 65o.
Jumlah sudut dalam segitiga adalah 180o, sehingga dapat diperoleh persamaan seperti
di bawah.
∠OBC + ∠OCB + ∠BOC = 180o
65o + 65o + ∠BOC = 180o
130o + ∠BOC = 180o
∠BOC = 180o ‒ 130o
m∠BOC = 50o
Perhatikan bahwa garis AB merupakan garis lurus sehingga jumlah ∠BOC dan ∠AOC
sama dengan 180o.
∠BOC + ∠AOC = 180o 50o + ∠AOC = 180a
∠AOC = 180o ‒ 50o
= 130o
Jadi m∠AOC adalah 130o

E. Keliling dan Luas


Keliling lingkaran merupakan panjang garis lengkung dari suatu lingkaran.
Rumus keliling lingkaran yaitu: K = 2πr atau K = πd.
Keterangan:
K = keliling lingkaran
22
π = konstanta phi = atau 3,14
7
d = diameter lingkaran
r = jari-jari atau radius
Contoh Soal :

Jika garis tengah sebuah lingkaran sepanjang 20 cm, berapa keliling lingkaran
tersebut?
Pembahasan:
Garis tengah = diameter = d = 20 cm
Keliling lingkaran = πd
K = 3,14 x 20 cm
K = 62,8 cm
Jadi keliling lingkaran tersebut adalah 62,8 cm

Luas lingkaran merupakan luas daerah yang dibatasi oleh busur lingkaran atau
keliling lingkaran. Rumus luas lingkaran adalah : L = π x r x r atau π x r 2
Keterangan:
L: Luas lingkaran
22
π: atau 3,14
7
r: Jari-jari lingkaran

Contoh Soal :
Diketahui sebuah lingkaran memiliki diameter 28 cm. Berapakah luas lingkaran
tersebut?
d = 28 cm
d
r=2
28
= 2
= 14 cm
Luas lingkaran
L = π × r2
22
= × 14 × 14
7
= 616 cm2
Jadi luas lingkaran adalah 616 cm2

F. Aplikasi Lingkaran di Kahidupan Sehari – hari


Berikut ini aplikasi lingkaran pada kehidupan sehari-hari:
1. Alat musik, banyak sekali alat musik yang berbentuk lingkaran, salah satu jenis alat
musik yang berbentuk lingkaran adalah perkusi (alat musik yang dapat dipukul,
diketuk, atau diguncang untuk membuat alat musik). Contohnya rebana dan drum.
2. Peralatan rumah tangga, banyak sekali peralatan rumah tangga yang berbentuk
lingkaran, salah satunya jam dinding, piring, gelas, dan karet gelang.
3. Bagian mobil, salah satu bagian mobil yang berbentuk lingkaran yaitu setir mobil dan
roda mobil.
4. Benda logam, salah satu benda bentuk lingkaran yang terbuat dari logam yaitu kepingan
uang logam atau sejenis cincin.

G. Contoh Soal
1. Sebuah taman berbentuk lingkaran dengan diameter 24 meter. Di dalam taman itu
terdpat sebuah kolam berbentuk persegi panjang berukuran 9 × 6 meter. Pada
bagian taman di luar kolam ditanami rumput dengan harga Rp. 6.000,00. Bila
ongkos pemasangan rumput adalah Rp. 4.000,00 per m2 , maka biaya penanaman
rumput itu seluruhnya adalah…
Penyelesaian :
Diketahui: d = 24 m, r = 12 m
Ditanyakan: menentukan luas tanah yan akan ditanami rumput
L = luas taman − luas kolam
L = (πr 2 ) − (p. l)
L = (3,14 × (12)2 ) − (9 × 6)
L = 452,16 − 54
L = 398,16 m2
Maka biaya pemasangan adalah
Biaya = Luas yang akan ditanami × (harga rumput + harga pasang)
Biaya = 398,16 × (Rp. 6.000 + Rp. 4.000)
Biaya = 398,16 × Rp. 10.000
Biaya = Rp. 3.981.600,00
Jadi, biaya yang dibutuhkan adalah Rp. 3.981.600,00
2. Diketahui sebuah taman di Purwokerto berbentuk lingkaran dengan diameter 56
meter. Setengah dari luas taman tersebut akan ditanami bunga. Tentukan luas
taman yang ditanami bunga tersebut.
Penyelesaian :
Diameter taman (d) = 56 m
d 56
Jari-jari taman (r) = 2 = = 28 m
2
Luas seluruh taman
= π × r2

22
= × 28 × 28
7

= 2464

Karena luas taman yang ditanami bunga adalah setengah dari luas keseluruhan,
maka luas taman yang ditanami rumput yaitu:
1
Luas = 2 × 2464 = 1232 m2

Jadi, luas taman yang ditanami bunga adalah 1232 m2


LATIHAN
1. Hitunglah keliling bangun gabungan sesuai gambar dibawah ini !

Pembahasan :

Diketahui :
Diameter 1⁄2 lingkaran besar = 14 cm
Diameter 1⁄2 lingkaran kecil = 7 cm

Ditanyakan : keliling?

Jawab :
K=Лxd
K 1⁄2 lingkaran besar = 1⁄2 x Л x d
K 1⁄2 lingkaran besar = 1⁄2 x 22⁄7 x 14 cm
K 1⁄2 lingkaran besar = 22 cm

K 1⁄2 lingkaran kecil = 1⁄2 x Л x d


K 1⁄2 lingkaran kecil = 1⁄2 x 22⁄7 x 7 cm
K 1⁄2 lingkaran kecil = 11 cm

1⁄2 keliling lingkaran adalah garis lengkung

Keliling bangun = 1⁄2 K. lingkaran besar + (2 x 1⁄2 K. lingkaran kecil)


Keliling bangun = 22 cm + (2 x 11 cm ) = 44 cm

Jadi, keliling bangun adalah 44 cm

2. Perhatikan gambar gabungan bangun datar berikut!


Luas daerah yang diarsir sesuai gambar bangun tersebut adalah ....

Penyelesaian :

Diketahui :
r = 14 cm
Ditanyakan :
Luas daerah yang diarsir ?

Jawab :
Bagian bawah yang diarsir itu sama dengan bagian putih setengah lingkaran
kecil yang atas, maka luas daerah yang diarsir sama dengan luas setengah
lingkaran.

Luas setengah lingkaran = ½.π.r²


Luas setengah lingkaran = 1⁄2 x 22⁄7 x 14 cm x 14 cm
Luas setengah lingkaran = 308 cm²

Jadi Luas total bangun gabungan tersebut adalah 308 cm²

3. Pada gambar di bawah ini sudut CAD = 30°, sudut ADB = 33° dan sudut
ADC = 60°. Tentukan :
a) Sudut CBD
b) Sudut BCA
c) Sudut ACD

Pembahasan :
a) Sudut CBD
Sudut CBD dan sudut CAD menghadap busur yang sama yaitu busur CD
sehingga ∠CBD = ∠CAD = 30°
b) Sudut BCA
Sudut BCA dan sudut ADB menghadap busur yang sama yaitu busur AB
sehingga ∠BCA = ∠ADB = 35°
c) Sudut ACD
Jumlah sudut segitiga ACD = 180°
.∠CAD + ∠ADB + ∠BDC + ∠ACD = 180°
30° + 35° + 25° + ∠ACD = 180°
90° + ∠ACD = 180°
.∠ACD = 180° − 90° = 90°

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Hitunglah keliling juring diatas jika :


a) ∠AOB = 54° dan panjang OB = 14 cm
b) ∠AOB = 72° dan panjang OB = 21 cm

Pembahasan :
Hitung panjang busurnya terlebih dahulu :
∠AOB
Panjang busur = . 2π r
360°
54 22
Panjang busur = 360 . 2 . . 14 cm = 13,2 cm
7
72 22
Panjang busur = .2. . 21 cm = 26,4 cm
360 7

a) ∠AOB = 54° dan panjang OB = 14 cm


Keliling juring = 2 . r + panjang busur
= 2 . 14 + 13,2
= 41,2 cm
b) ∠AOB = 72° dan panjang OB = 21 cm
Keliling juring = 2 . r + panjang busur
= 2 . 21 + 26,4
= 68,4 cm

5. Perhatikan gambar di bawah ini!


Jika panjang AB = 12 cm maka panjang BC adalah ...
Pembahasan :
60 panjang busur AB
.40 = panjang busur BC
40
Panjang busur BC = 60 . 12 cm = 8 cm
Materi 2 : Bangun Ruang Sisi Datar
A. Pengertian Bangun Ruang Sisi Datar
Kelompok bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang sisinya berbentuk
datar (tidak lengkung).
B. Macam-Macam Bangun Ruang Sisi Datar
1) Kubus
Kubus adalah bangun ruang sisi datar yang semua sisinya berbentuk persegi
dansemua rusuknya sama panjang.
 Sifat-Sifat
a. Kubus memiliki enam sisi berebntuk persegi.
b. Semua sisi dari bangun kubus memiliki ukuran serta dimensi yang sama.
c. Semua sudut bidang kubus membentuk garis bidang 90°.
d. Setiap sisi garis bangun kubus berhdapan dengan empat sisi lainnya dan
sama besarnya.
e. Kubus memiliki 12 rusuk yang sama panjang.
f. Kubus memiliki 12 diagonal sisi/diagonal bidang.
g. Kubus memiliki 4 diagonal ruang.
h. Kubus memiliki 6 buah bidang diagonal berbentuk persegi panjang.
 Unsur-Unsur
a. Bidang atau Sisi
Bidang adalah daerah yang membatasi bagian luar dengan
bagian dalam dari suatu bangun ruang.
b. Rusuk
Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus
dan terlihat seperti kerangka yang menyusun kubus.
Kubus ABCDEFGH : Rusuk AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE,
BF, CG, dan DH.
c. Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik potong antara dua rusuk.
Kubus BCD.EFGH memiliki 8 titik sudut : A, B, C, D, E, F, G, dan H.
d. Diagonal Bidang
Diagonal sisi (diagonal bidang) merupakan garis yang
menghubungkan dua titik berhadapan pada sisi bangun ruang. AH, BE,
dan sebagainya.
Berdasarkan teorema phytagoras, maka 𝐴𝐹 2 = 𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐹 2
Misal, panjang rusuk adalah a, maka :
𝐴𝐹 2 = 𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐹 2
𝐴𝐹 2 = 𝑎2 + 𝑎2
𝐴𝐹 2 = 2𝑎2

𝐴𝐹 = √2𝑎2
𝐴𝐹 = 𝑎√2
e. Diagonal Ruang
Diagonal ruang pada kubus adalah garis yang menghubungkan
dua buah titik sudut yang saling berhadapan tidak sebidang pada bangun
kubus. BH, AG, CE, DF.
Panjang Diagonal Ruang BH :
𝐵𝐻 2 = 𝐷𝐵 2 + 𝐷𝐻 2

𝐵𝐻 2 = 𝑎√22 + 𝑎2
𝐵𝐻 2 = 2𝑎2 + 𝑎2
𝐵𝐻 2 = 3𝑎2

𝐵𝐻 = √3𝑎2
𝐵𝐻 = 𝑎√3
f. Bidang Diagonal
Bidang diagonal adalah daerah yang dibatasi oleh dua buah
diagonal bidang dan dua buah rusuk yang saling berhadapan dan sejajar
yang membagi bangun ruang kubus menjadi dua bagian. Bidang ACGE.
Bidang diagonal ACGE berbentuk persegi, dengan panjang
𝐴𝐶 = 𝑎√2 (sebagai diagonal bidang) dan AE= t. Sehingga diperoleh :
𝐿𝐴𝐶𝐺𝐸 = 𝐴𝐶 × 𝐴𝐸
= 𝑎√2 × 𝑡
= 𝑡 × 𝑎√2

 Luas Permukaan Kubus


Luas Permukaan Kubus adalah luas seluruh bidang sisi pada permukaan
kubus.
𝐿 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 = 6𝑠 2
 Volume Kubus
Banyaknya kubus satuan yang digunakan untuk memenuhi ruang sebuah
kubus merupakan volume kubus.
𝑉 = 𝑠3
Contoh soal :

Tentukan volume dan luas permukaan bangun kubus tersebut!


Pembahasan :
𝑣=𝑠×𝑠×𝑠
= 40 × 40 × 40
= 64000 𝑐𝑚3
= 64 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝐿=6×𝑠×𝑠
= 6 × 40 × 40
= 9600 𝑐m2
2) Balok
Balok adalah bangun ruang yang sisi-sisi berhadapannya berbentuk persegi
panjang yang kongruen.
 Sifat-Sifat Balok
a. Sisi berbentuk persegi panjang.
b. Rusuk yang sejajar memiliki panjang yang sama.
c. Diagonal bidang sisi yangberhadapan ukurannya sama panjang.
d. Diagonal ruang ukurannya sama panjang.
e. Bidang diagonal pada balok bentuknya persegi panjang.
 Unsur-Unsur Balok
a. Bidang
b. Rusuk balok
c. Titik sudut
d. Diagonal bidang
e. Diagonal ruang
f. Bidang diagonal
 Luas Permukaan Balok
𝐿 = 2(𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡)
 Volume Balok
𝑉 = 𝑝×𝑙×𝑡
Contoh soal :

Tentukan volume dan luas permukaan bangun balok tersebut!


Pembahasan :
𝑣=𝑝×𝑙×𝑡
=8×5×7
= 280 𝑐𝑚3
𝐿 = 2(𝑝 × 𝑙 + 𝑝 × 𝑡 + 𝑙 × 𝑡)
= 2(8 × 5 + 8 × 7 + 5 × 7)
= 2 40 + 56 + 35
= 2 × 131
= 262𝑐𝑚2
3) Prisma
Prisma adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas dan tutup
sejajar serta kongruen berbentuk segi-n dan sisi-sisi tegak berebntuk persegi atau
persegi panjang.
 Unsur-Unsur Prisma :
a. Tinggi prisma adalah jarak antara bidang alas dengan bidang atas.
b. Sisi/bidang pada prisma menyesuaikan jenis prisma itu sendiri. Jumlah
sisi/bidang pada prisma adalah : jumlah sisi prisma segi-n = jenis prisma
segi n + sisi alas + sisi atas.
c. Rusuk prisma adalah garis potong antara dua sisi prisma dan terlihat
seperti kerangka yang menyusun prisma.
d. Titik sudut prisma adalah titik potong antara dua rusuk.
e. Diagonal bidang.
f. Diagonal ruang.
g. Bidang diagonal.
 Sifat-Sifat Prisma
a. Prisma Segitiga
 Mempunyai 5 buah sisi ( 3 bidang sisi tegak berbentuk persegi
panjang dan 2 bidang sisi alas dan tutup berbentuk segitiga).
 Mempunyai 6 titik sudut.
 Mempunyai 9 rusuk ( 3 rusuk merupakan rusuk tegak).
b. Prisma Segilima
 Mempunyai 7 buah sisi ( 5 bidang sisi tegak berbentuk persegi
panjang dan 2 bidang sisi alas dan tutup berbentuk segilima).
 Mempunyai 10 titik sudut.
 Mempunyai 15 rusuk ( 5 rusuk merupakan rusuk tegak).
c. Prisma Segienam
 Mempunyai 8 buah sisi ( 6 bidang sisi tegak berbentuk persegi
panjang dan 2 bidang sisi alas dan tutup berbentuk segi enam).
 Mempunyai 12 titik sudut.
 Mempunyai 18 rusuk ( 6 rusuk mrupakan rusuk tegak).
d. Prisma Segidelapan
 Mempunyai 10 buah sisi ( 8 bidang sisi tegak berbentuk persegi
panjang dan 2 bidang sisi alas dan tutup berbentuk segidelapan).
 Mempunyai 16 titik sudut.
 Mempunyai 24 rusuk ( 8 rusuk merupakan rusuk tegak).
 Luas Permukaan dan Volume Prisma
a. Luas permukaan prisma tergantung pada bentuk alasnya.
𝐿 = (2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠) + 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘
b. Volume prisma tergantung pada bentuk alasnya.
𝑉 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡

Contoh soal :

Tentukan volume dan luas permukaan bangun prisma tersebut!


𝑉 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑃
= 12 × 𝑎 + 𝑏 × 𝑡 × 𝑡𝑃
= 12 × 2 + 5 × 4 × 10𝑐𝑚
= 7 × 2 × 10𝑐𝑚
= 14 × 10𝑐𝑚
= 140𝑐𝑚3
𝐿𝑃 = 2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑃
= 2 × 14 + 16 × 10
= 28 + 160
= 188𝑐m2
4) Limas
Limas adalah bangun ruang yang alasnya berbentuk segi banyak (segitiga,
segiempat, atau segilma) dan bidang sisi tegaknya berbentuk segitiga yang
berpotongan pada satu titik.
 Sifat-Sifat Limas
a. Memiliki titik sudut berjumlah n titik sudut alas dan satu titik sudut
puncak.
b. Memiliki rusuk berjumlah 2 kali dari jumlah rusuk alas.
c. Memiliki bidang sisi yang berbentuk segitiga dan alas berupa n-sisi.
 Unsur-Unsur Limas
a. Tinggi luas, jarak antara bidang alas dengan bidang atas.
b. Sisi/bidang pada limas menyesuaikan jenis lima situ sendiri. Jumlah
sisi/bidang pada limas adalah : jenis limas segi n + sisi alas.
c. Rusuk limas adalah garis potong antara dua sisi/bidang limas.
d. Titik sudut limas adalah titik potong antara dua rusuk.
e. Titik puncak limas adalah titik potong dari sisi-sisi tegak imas.
f. Diagonl bidang.
g. Bidang diagonal
 Luas Permukaan dan Volume Limas
a. Luas permukaan = L alas + L sisi tegak
1
b. Volume = 3 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Banyak rusuk = 2n
Banyak sisi = n + 1
Banyak titik sudut = n + 1

Contoh Soal :
Hitunglah tinggi dan luas permukaan limas. Dari gambar dapat diketahui jika TO
merupakan tinggi limas. P merupakan titik tengah rusuk BC dari gambar tersebut
diperoleh segitiga siku-siku TOP yang memiliki panjang alas
𝑂𝑃 = 1/2 . 24 = 12 𝑐𝑚
Panjang sisi miring 𝑇𝑃 = 20 𝑐𝑚.
Tinggi Limas = tinggi segitiga
𝑇𝑂 = √𝑇𝑃2 − 𝑂𝑃2
= √202 − 122
= √256
= 16 𝑐𝑚
Contoh Soal
Luas permukaan prisma :
Luas permukaan = luas alas + 4 (luas sisi miring)
= 𝑠𝑥𝑠 + 4(1/2 𝑎𝑥𝑡)
= 24 × 24 + 4(1/2 . 24. 20)
= 576 + 4(240)
= 576 + 960
= 1536 𝑐𝑚2
LATIHAN
1. Sebuah tenda pramuka berbentuk prisma. Bila luas alas tenda 10 m² dengan lebar 2 m
dan tinggi 3 m maka volume ruang tenda tersebut … m³

Pembahasan :

Diketahui :

Ditanyakan : Volume prisma ?

Jawab :
Mencari panjang AD atau tinggi prisma sebagai berikut:

Luas ABED = AD x DE

10 m² = AD x 2 m

AD = 10/2

AD = 5 m

Mencari luas DEF atau luas alas prisma adalah:

= ½ x alas x tinggi

= ½ x DE x GF

= ½ x 2m x 3m

= 3 m²

Mencari volume prisma ABC.DEF adalah:

= luas alas DEF x tinggi AD

= 3 m² x 5 m

= 15 m³
Jadi volume ruang tenda tersebut adalah 15 m³

2. Perhatikan gabungan bangun datar yang terdiri atas balok dan limas berikut!

Diketahui balok berukuran 16 cm x 16 cm x 5 cm. Jika tinggi limas 6 cm, maka luas
permukaan bangun tersebut adalah … cm².

Pembahasan :

Diketahui :

Ditanyakan : Luas permukaan ?

Jawab :

Luas balok tanpa tutup ABCD.EFGH adalah:

= (p x l) + 2(p x t) + 2(l x t)

= (AB x BC) + 2(AB x CG) + 2(BC x CG)


= (16 x 16) + 2(16 x 5) + 2(16 x 5)
= 256 + 160 + 160
= 576 cm²

Mencari tinggi sisi limas TI, perhatikan segitiga TGF

TI² = TO² + OI²

TI² = 6² + 8²

TI² = 36 + 64

TI² = 100

TI = √100

TI = 10 cm

Luas limas tanpa alas TEFGH

= 4 x (½ x a x t)

= 4 x (½ x GF x TI)
= 4 x (½ x 16 x 10)
= 4 x 80
= 320 cm²

Jadi luas permukaan bangun tersebut adalah

= Luas balok tanpa tutup ABCD.EFGH + Luas limas tanpa alas TEFGH

= 576 cm² + 320 cm²

= 896 cm²

3. Owen memiliki kawat 9 m untuk membuat limas dari kawat. Alas limas berbentuk
persegi dengan panjang sisi 15 cm dan panjang rusuk tegaknya 19 cm. Jika seluruh
kawat digunakan, maka berapakah panjang kawat tersisa ?
Pembahasan :
Diketahui :

Ditanyakan : Panjang sisa kawat ?


Jawab :
Keliling rusuk limas = 4 × 15 + 4 × 19 = 4 × (15 + 19) = 136 cm
Kawat yang tersedia sepanjang 9 meter = 900 cm
Maka,
900 ÷ 136 = 6 sisa 84

Jadi, sisa kawat yang tersedia adalah 84 cm

4. Lucky membuat kerangka berbentuk balok yang terbuat dari aluminium dengan
ukuran 50 cm × 50 cm × 80 cm. Jika harga 1 meter aluminium Rp4.000,00, biaya yang
diperlukan untuk membeli aluminium adalah ....

Pembahasan :
Diketahui :

Ditanyakan : biaya yang diperlukan untuk membeli aluminium ?


Jawab :
p = 50 cm
l = 50 cm
t = 80 cm
Keliling balok = 4 (p + l + t)
= 4 (50 + 50 + 80)
= 4 (180)
= 720 cm
= 7,2 m
Harga 1 m aluminium = Rp4.000,00, maka harga 7,2 m = 7,2 × Rp4.000,00 =
Rp28.800,00.

Jadi, biaya yang diperlukan untuk membeli aluminium adalah Rp28.800,00.

5. Sebuah tugu berbentuk balok, alasnya berupa persegi dengan ukuran 50 cm×50 cm,
sedangkan tinggi tugu 3 meter. Jika tugu akan dicat dengan satu kaleng cat untuk 1 m2,
maka paling sedikit cat yang diperlukan adalah ...

Pembahasan :
Diketahui :
Ditanyakan : Cat yang diperlukan ?
Jawab :
P = l = 50 cm = 0,5 m
T=3m

L = 2 (p.l + p.t +l.t) = 2 (0,5.0,5 + 0,5⋅3 + 0,5⋅3) = 2 (0,25 + 1,5 + 1,5) = 2 (3,25) =
6,5 m2.

Diketahui untuk setiap 1 meter persegi dibutuhkan 1 kaleng cat.


Dengan demikian, dibutuhkan setidaknya 7 kaleng cat jika luasnya 6,5 meter persegi.
Materi 3 : Bangun Ruang Sisi Lengkung
A. Tabung
Tabung atau silinder adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh dua
buah lingkaran identik yang sejajar dan sebuah persegi panjang yang mengelilingi
kedua lingkaran tersebut. Tabung memiliki 3 sisi dan 2 rusuk. Kedua lingkaran disebut
sebagai alas dan tutup tabung serta persegi panjang yang menyelimutinya disebut
sebagai selimut tabung.

 Sifat – sifat tabung :

1. Memiliki 3 sisi (2 sisi berbentuk lingkaran (alas dan tutup) dan 1 sisi berupa selimut
tabung)
2. Memiliki 2 rusuk
3. Tidak mempunyai titik sudut

 Unsur – unsur tabung :

1. Sisi alas, yaitu sisi yang berbentuk lingkaran dengan pusat P1, dan sisi atas, yaitu
sisi yang berbentuk lingkaran dengan pusat P2.
2. Selimut tabung, yaitu sisi lengkung tabung (sisi yang tidak diraster).
3. Diameter lingkaran alas, yaitu ruas garis AB, dan diameter lingkaran atas, yaitu
ruas garis CD.
4. Jari-jari lingkaran alas (r), yaitu garis P1A dan P1B, serta jari-jari lingkaran atas
(r), yaitu ruas garis P2C dan P2D.
5. Tinggi tabung, yaitu panjang ruas garis P2P1, DA, dan CB.

 Rumus – rumus tabung :


Luas Permukaan Tabung = 2πr (r+t)

Volume Tabung = π . r 2 . t

Luas Selimut Tabung = 2 π.r.t


Keterangan :
r = jari- jari
t = tinggi
22
π = 3, 14 atau 7

 Contoh Soal :
Sebuah drum berisi penuh dengan minyak memiliki diameter 70 cm dan tinggi
110 cm. Pada hari pertama sebanyak 144,5 liter minyak laku terjual. Pada hari kedua
sebanyak 125.000 cc minyak laku terjual. Minyak yang tersisa dalam drum masih
setinggi … cm. (π = 227)
Penyelesaian :
Volume = π x r x r x t
= 227 x 35 x 35 x 110
= 423.500 cm3
Sisa minyak dalam drum
= 423.500 –144,5 liter–125.000 cc
= 423.500 – 144.500 – 125.000
= 154.000 cm3
Volume tabung tersisa = π x r x r x t tersisa
154.000 = 227 x 35 x 35 x t tersisa
154.000 = 3.850 x t tersisa
154.000 : 3.850 = t tersisa
40 = t tersisa
Jadi, minyak yang tersisa dalam drum masih setinggi 40cm.

B. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sisi lengkung dan sisi alas yang
berbentuk lingkaran. Pada kerucut, sisi tegaknya berbentuk selubungdan rusuknya
berbentuk garis lengkung.

 Sifat – sifat kerucut :


1. Mempunyai satu titik sudut (titik puncak)
2. Mempunyai 2 bidang sisi yaitu alas dan sisi lengkung atau selimut
3. Mempunyai 1 rusuk

 Unsur – unsur kerucut :

1. Sisi Alas Kerucut


Sisi alas kerucut merupakan Sisi berbentuk lingkaran dengan pusat O seperti
pada gambar diatas.
2. Jari-jari Kerucut
Perhatikanlah gais AO dan garis OB pada bidang alas kerucut diatas. Garis AO
dan garis OB disebut dengan jari-jari lingkaran (jari-jari bidang alas kerucut). Jari-
jari lingkaran yaitu jarak pusat lingkaran ke titik pada lingkaran.
3. Diameter (Garis Tengah Lingkaran)
Perhatikanlah garis AB pada gambar kerucut diatas. Garis AB disebut dengan
diameter lingkaran . Diameter lingkaran yaitu garis yang menghubungkan dua buah
titik pada lingkaran yang melewati titik pusat lingkaran. Panjang dari diameter
lingkaran adalah 2 kali jari-jari lingkaran.
4. Tinggi Kerucut
Titik O dan t pada kerucut diatas merupakan tinggi kerucut. Tinggi kerucut
biasanya disimbolkan ” t “. Tinggi kerucut juga bisa disebut sebagai sumbu simetri
putar kerucut.
5. Selimut Kerucut
Selimut kerucut yakni bidang lengkung pada kerucut. Karena bentuknya ini,
selimut kerucut sering disebut juga sebagai sisi lengkung kerucut. Garis-garis
pembentuk selimut kerucut ditarik dari titik puncak T ke titik pada lingkaran.
Misalnya TA dan TB, garis tarikan ini disebut dengan garis pelukis kerucut (S)
6. Titik Puncak
Titik puncak merupakan ujung kerucut yang meruncing.

 Rumus – rumus kerucut :


- Luas permukaan Kerucut = 2πr (r + t)
S = √r 2 + t 2
1
- Volume Kerucut = 3 πr 2 t
- Luas Selimut Kerucut = π. r. s

Keterangan :

r = jari − jari
22
π = 3,14 atau 7

s = panjang selimut kerucut


 Contoh soal :
Perbandingan diameter dan tinggi suatu kerucut adalah 6:4. jika jumlah garis
pelukis dan jari jarinya adalah 56cm, maka volume kerucut adalah...
Penyelesaian :
d:t r:t 3.7: 4.7
6:4 3x : 21 : 28
6x : 4x
4x
s2 = r2 + t 2 s + r = 56 V. Kerucut = 3 πr 2 t
1

= (3x)2 + (4x)2 5x + 3x = 56
=
= 9x 2 + 16x 2 8x = 56 1 22
x=7 x x 21x21x28
= 25x 2 3 7

s = √25x 2 = 12.936 cm3


= 5x

Jadi, Volume kerucut adalah 12.936 cm3

C. Bola
Bola adalah bangun ruang yang dibatasi oleh suatu bidang lengkung yang
jaraknya ke titik pusat selalu sama.

 Sifat – sifat bola :


1. Mempunyai sebuah bidang sisi lengkung.
2. Tidak mempunyai titik sudut dan rusuk.
3. Mempunyai jari-jari bola (r).

 Unsur – unsur bola :

1. Jari-Jari Bola
Ruas garis AO dinamakan jari-jari bangun ruang bola.Jari-jari bangun ruang
bola merupakan jarak titik pusat bola ke titik pada kulit bola. Dalamhal ini titik
pusat bola adalah titik O.
2. Diameter Bola
Ruas garis AB dinamakan diameter bangun ruang bola.Diameter bola
merupakan ruas garis yang menghubungkan dua titik pada sisi bola yangmelalui
titik pusat bola. Panjang diameter bola merupakan dua kali jari-jari bola. Diameter
bola dapat pula disebut tinggi bola
3. Sisi bola
Sisi Bola adalah kumpulan titik yang mempunyai jarak sama terhadap titik O.
Sisi tersebut dinamakan selimut atau kulit bola. Ruas-ruas garis pada selimut bola
yaitu ACBDAdinamakan garis pelukis bola.Sisi bola adalah kumpulan titik yang
mempunyai jarak sama terhadap titik O. Sisi tersebutdinamakan selimut atau kulit
bola.
4. Tali Busur Bola
Ruas garis ACB dinamakan tali busur bola
5. Garis Pelukis Bola
Ruas-ruas garis pada selimut bola yaitu ACBDA dinamakan garis pelukis bola.

 Rumus – rumus bola :


- Luas belahan bola = 2πr 2
- Luas Bola = 4πr 2
- Volume belahan Bola = 4πr 2
4
- Volume Bola = 3 πr 3

 Contoh soal :
Luas permukaan bola padat (pejal) utuh adalah L⊕ = 4πr2. Luas permukaan setengah
bola padat adalah penjumlahan dari luas kulit ditambah dengan L.
1
L2 ⊕ =2πr2 + πr2 = 3πr2
Luas permukaan seperempat bola padat adalah penjumlahan dari luas kulit ditambah 2
kali luas setengah lingkaran dalamannya, yaitu
1 1 1
L4⊕= πr2 + πr2 + 2 πr2 = 2 πr2
2
Jadi, perbandingan luas permukaan bola padat utuh, setengah bola padat, dan
seperempat bola padat itu adalah
1 1
L⊕ : L2 ⊕ : L4⊕ = 4πr2 : 3πr2 : 2πr2
=4:3:2

D. Hubungan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan Jari-Jari


- Perbandingan Volume Tabung
Apabila ada dua buah tabung dengan tinggi yang sama, tetapi jari-jari berbeda,
maka perbandingan kedua volume tabung sama dengan perbandingan kuadrat
masing-masing jari-jarinya.
V1 : V2 = πr1 2 t : πr2 2 t = r1 2 : r2 2
Jadi,
V1 : V2 = r1 2 : r2 2
dengan :
V1 = volume tabung pertama
V2 = volume tabung kedua
r1 = jari-jari lingkaran alas tabung 1
r2 = jari-jari lingkaran alas tabung 2
- Perbandingan Volume Kerucut
Apabila ada dua buah kerucut dengan tinggi sama, tetapi jari-jari alasnya
berbeda, maka perbandingan volume kedua kerucut dengan perbandingan kuadrat
masing-masing jari-jarinya.
1 1
V1 : V2 = 3 πr1 2 t : 3 r2 2 t
= r1 2 : r2 2
Jadi,
V1 : V2 = r1 2 : r2 2
dengan :
V1 = volume kerucut pertama
V2 = volume kerucut kedua
r1 = jari-jari lingkaran alas kerucut 1
r2 = jari-jari lingkaran alas kerucut 2

- Perbandingan Volume Bola


Perbandingan volume pada bola apabila ada dua buah bola dengan jari-jari yang
berbeda, maka perbandingan volumenya sama dengan perbandingan di pangkat tiga
dan masing-masing jari-jarinya.
4 4
V1 : V2 = 3 r13 : 3 r23
= r13 : r23
Jadi,
V1 : V2 = r13 : r23
dengan :
V1 = volume bola pertama
V2 = volume bola kedua
r1 = jari-jari lingkaran alas bola 1
r2 = jari-jari lingkaran alas bola 2

E. Selisih Volume Tabung, Kerucut, Bola Karena Perubahan Jari-jari


- Selisih Volume Tabung
Sebuah tabung dengan jari-jari lingkaran alas r1 dan tinggi t diperbesar sehingga
jari-jari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 > r1 dan tinggi tetap. Maka berlaku :
V2 – V1 = πr22 t – πr12 t
= π(r22 – r12) t
Jadi selisih volumenya : V2 – V1 = π(r22 – r12) t
dengan :
r1 = jari-jari tabung
r2 = jari-jari setelah diperbesar

Bagaimana jika jari-jari lingkaran alas tabung diperpanjang sebesar k satuan ?


Berlaku r2 = r1 +k, sehingga :
V2 – V1 = πr22 t – πr12 t
= π(r1 + k)2t – πr12 t
= π(r12 + 2kr1 + k2) t – πr12 t
= π(r12 + 2kr1 + k2 - r12) t
= π(2kr1 + k2)t
= π(2r1 + k)kt
Jadi, V2 – V1 = π(2r1 + k)kt

- Selisih Volume Kerucut


Sebuah kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r1 dan tinggi t diperbesar
sehingga jari-jari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 > r1 dan tinggi tetap. Berlaku
:
V2 – V1 = π(r22 t – r12 t)
= π(r22 – r12) t
Jadi selisih volumenya :
V2 – V1 = π(r22 – r12) t
Dengan :
r1 = jari-jari awal
r2 = jari-jari setelah diperbesar

Bagaimana jika jari-jari kerucut diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata berlaku r2


= r1 + k, sehingga :
V2 – V1 = π(r22 t – r12 t)
= π(r1 + k)2t – πr12t
= π((r12 + 2kr1 + k2)t – r12t)
= π(r12 + 2kr1 + k2– r12)t
= π(2kr1 + k2)t
= π(2r1 + k)kt
Jadi, V2 – V1 = π(2r1 + k)kt

- Selisih Volume Bola


Sebuah bola dengan jari-jari r1 diperbesar sehingga jari-jarinya menjadi r2
dengan r2 > r1. Berlaku :
4
V2 – V1 = 3 π(r23 – r13 )
4
= 3 π(r23 – r13)
4
Jadi selisih volumenya : V2 – V1 = 3 π(r23 – r13)
Dengan r1 = jari-jari awal r2 = jari-jari setelah diperbesar.

Bagaimana jika jari-jari kerucut diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata berlaku r2


= r1 + k, sehingga :
4 4
V2 – V1 = 3 πr23 – 3 πr13
4 4
= 3 π(r1 + k)3 – 3 πr13
4 4
= 3 π((r13 + 3r12 k + 3r12 k + k3) – 3 πr13
4
= 3 π(r13 + 3r12 k + 3r12 k + k3- r13 )
4
= 3 πk(3r12 + 3r1 k + k2)
4
Jadi, V2 – V1 = 3 πk(3r12 + 3r1 k + k2

F. Contoh – contoh soal


1. Andi memiliki sebuah kerucut terbuat dari bahan yang lunak dengan jari-jari 7cm
dan tinggi 14cm. Kerucu tersebut kemudian diiris secara horizontal tepat pada
setengah ketinggian kerucut seperti pada gambar dibawah. Dari pemotongan andi
maka tentukan perbandingan volume potongan atas dengan potongan bawah !

Diketahui :
r kecil = 7cm
Rbesar = 14 cm
t = 14cm
Ditanya : Perbandingan Volume atas dengan volume bawah
Penyelesaian :
1 1
V. atas = 3 πr 2 2 t
1 22 1
= x x 7 x 7 x x 14
3 7 2
1
= 3 x 22 x 7 x 7
22
= x 49
3
= 359,3
1
V. bawah = 3 πr 2 t − V. atas
1 22
= 3x x 14 x 14 x 14 − 359,3
7
1
= 3 x 22 x 2 x 14 x 14 − 359,3
44
= x 196 − 359,3
3
= 2.874,6 − 359,3
= 2.515,3
Jadi, V atas : V bawah = 359,3 : 2.515,3
= 1 : 7
2. Sebuah rumah dome memiliki ukuran seperti pada gambar berikut jika jari-jari
ingkaran dalam rumahh 3,5 m dan tinggi dinding 3m. Tentukan volume udara
dalam bangunan tersebut !
Diketahui :
r = 3,5 m
T tabung = 3m
Ditanyakan : Volume udara dalam bangunan ?
Penyelesaian :
1 2
V 2 bola = 3 πr 3
2
= 3 x 3,14 x 3,5 x 3,5 x 3,5
6,28
= x 42,9
3
= 89,8 m3

V tabung = πr 2 t
= 3,14 x 3,5 x 3,5 x3
= 9,42 x 12,25
= 115,4 m3
V total = 89,8 + 115,4
= 205,2 m3
Jadi, Volume udara dalam bangunan tersebut adalah 205,2 m3
LATIHAN

1. Sebuah atap paviliun berbentuk setengah bola berdiameter 14 m. Jika atap


paviliun tersebut dicat dan 1 m² membutuhkan biaya Rp90.000,00, berapa
biaya yang dibutuhkan untuk mengecat atap paviliun tersebut.

Pembahasan :

Hitung terlebih dahulu luas atap paviliun dengan menggunakan rumus luas
permukaan bola.
1
Luas atap paviliun = 2 x luas permukaan bola
1
Luas atap paviliun = 2 x π d2
1 22
Luas atap paviliun = 2 x x (14 m)2
7
Luas atap paviliun = 308 m²

Jadi biaya yang dibutuhkan adalah Rp90.000,00 x 308 = Rp27.720.000,00

2. Perhatikan gambar berikut!

Gambar kerucut di atas adalah bentuk sketsa kap lampu yang jari jari
lingkaran atas besarnya 7 cm dan jari jari lingkaran bawah besarnya 14 cm.
Hitunglah luas bahan yang dibutuhkan untuk membuat kap lampu tersebut?

Pembahasan :
Diketahui :
r kecil (rk) = 7 cm
r besar (rb) = 14 cm
s kecil (sk) = 10 cm
s besar (sb) = 26 cm

Ditanyakan : Luas bahan yang dibutuhkan untuk membuat kap lampu


tersebut?
Jawab :
Luas bahan = L. selimut kerucut besar – L. selimut kerucut kecil
= π . rb . sb – π . rk . sk
= 22/7 x 14 x 26 – 22/7 x 7 x 10
= 1144 – 220
= 924 cm²

Jadi luas bahan yang dibutuhkan untuk membuat kap lampu tersebut ialah 924
cm².

3. Diketahui sebuah bola mempunyai volume 14.130 cm³. Hitunglah berapa luas
permukaan bola tersebut?
Jawaban:
r = ³√(3 x V) : (4 x π)
r = ³√(3 x 14.130) : (4 x 3,14)
r = ³√42.390 : 12,56
r = ³√3.375
r = 15 cm

L = 4 x π x r²
L = 4 x 3,14 x 15²
L = 4 x 3,14 x 225
L = 4 x 706,5
L = 2.826 cm²

Jadi, luas permukaan bola tersebut adalah 2.826 cm².

4. Seorang pengusaha berencana akan memproduksi bola mainan dengan


diameter 40 cm sekitar 1.000 buah. Jika harga bahan per m² adalah Rp.25.000,
Berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha tersebut untuk
memproduksi bola?
Jawaban:
Diameter = 2 x jari-jari
Jari-jari = diameter : 2
Jari-jari = 40 : 2
Jari-jari = 20 cm

Langkah pertama adalah mencari luas permukaan 1.000 buah bola:


L 1.000 bola = 1.000 x 4 x π x r²
L 1.000 bola = 1.000 x 4 x 3,14 x 20²
L 1.000 bola = 1.000 x 4 x 3,14 x 400
L 1.000 bola = 5.024.000 cm² = 502,4 m²
Biaya 100 bola = L 100 bola x harga per m²
Biaya 100 bola = 502,4 x 25.000
Biaya 100 bola = Rp.12.560.000
Jadi, pengusaha tersebut harus mengeluarkan biaya sebesar Rp.12.560.000

5. Sebuah bola basket mempunyai diameter 20 cm. Hitunglah berapa volume


udara yang ada di dalam bola basket tersebut?
Jawaban:
Diameter = 2 x jari-jari
Jari-jari = diameter : 2
Jari-jari = 20 : 2
Jari-jari = 10 cm.

V = 4/3 x π x r³
V = 4/3 x 3,14 x 10³
V = 4/3 x 3,14 x 1000
V = 4/3 x 3.140
V = 4.186,67 cm³

Jadi, volume udara di dalam bola basket adalah 4.186,67 cm³.


KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN
A. Kesebangunan
1. Definisi Kesebangunan
Kesebangunan adalah dua buah bangun datar dengan panjang sisi-sisi yang
bersesuaian mempunyai perbandingan sama besar dan mempunyai sudut-sudut
yang bersesuaian sama besar. Kesebangunan di lambangkan dengan simbol notasi
~. Prinsip kesebangunan dimanfaatkan pada perbesaran foto dan pembuatan model
benda.
a. Dua Bangun Datar yang Sebangun

D C S R
4 cm

6 cm
A 8 cm B P 3 cm Q
Persegi panjang ABCD dan persegi panjang PQRS sebangun karena memenuhi
syarat:
1) Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian senilai
AB 8 4
=6=3
QR
AD 4
=3
PQ
AB AD 4
Jadi = =3
QR PQ
2) Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar ∠A = ∠ Q; ∠B = ∠ R; ∠C = ∠ S;
∠D = ∠ P.

Contoh Soal
Perhatikan gambar di bawah ini !
Jika trapesium ABEF dan CDEB sebangun, BE = 18 cm dan CD = 24 cm,
berapa panjang AF ?
A F

B 18 cm E
c

C 2 cm D
4
Penyelesaian:
Diketahui :
Trapesium ABEF dan CDEB sebangun
BE = 18 cm
CD = 24 cm
Ditanyakan : Panjang AF?

Jawab :
AF BE
= CD
BE
AF 18
= 24
18
24 AF = 324
AF = 13,5 cm
Jadi panjang AF adalah 13,5 cm

b. Dua Segitiga yang Sebangun


Syarat dua segitiga dikatakan sebangun:
1) Pasangan sisi yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut memiliki
perbandingan yang senilai.
2) Besar sudut yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut sama besar.

C R

30°
30°
B P Q
A
∆ABC dan ∆PQR sebangun karena:
∠ A = ∠ P = 90o; ∠B = ∠Q = 30o; ∠ C = ∠R = 60o, akibatnya:
AB AC BC
= PR = QR
PQ

B. Kekongruenan
1. Definisi Kekongruenan
Kekongruenan merupakan dua buah bangun datar yang di mana kedua
bangunnya sama-sama memiliki bentuk dan juga ukuran yang sama. Kekongruenan
ini biasa dilambangkan dengan pemakaian simbol ≅.

C R
D
S

Q
A B
P
Persegi ABCD kongruen dengan persegi PQRS atau persegi ABCD ≅ persegi
PQRS karena:
- Bentuknya sama yaitu persegi
- Ukuran sisi-sisi persegi ABCD sama dengan ukuran sisi-sisi persegi PQRS

a. Dua Bangun Datar yang Kongruen


Dua bangun atau lebih dikatakan kongruen jika bangun-bangun tersebut
memiliki bentuk dan ukuran yang sama serta sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar.
Contoh soal:
Berapa besar sudut R?
Untuk menentukan besar ∠R kita akan buktikan bahwa trapesium ABCD ≅

R
trapesium PQRS.
D C
S 105°
Q
70° 60°
A B P
Bukti:
Berdasarkan gambar diketahui bahwa: AB = PQ; BC = QR; CD = RS; AD =
PS. Ternyata panjang sisi yang bersesuian antara trapesium ABCD dan
trapesium PQRS sama panjang, maka kedua trapesium kongruen.
Berdasarkan sifat-sifat kekongruenan diperoleh:
∠ A = ∠ P = 70°
∠ B = ∠ Q = 60°
∠ D = ∠ S = 105°
∠C=∠R=?

Pada trapesium berlaku bahwa jumlah besar keempat sudutnya adalah 360°,
maka:
∠ R = 360° - (70+60+105)°
∠ R = 360° - 135°
∠ R = 225°

b. Dua Segitiga Kongruen


Dua segitiga atau lebih dikatakan kongruen jika memenuhi salah satu syarat
berikut:
1) Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi-sisi–sisi)
2) Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan satu sudut yang diapit oleh
kedua sisi tersebut sama besar (sisi–sudut–sisi)
Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan satu sisi yang bersuaian sama
panjang (sudut–sisi–sudut).
Contoh soal:
C

A 7 cm B
Segitiga ABC kongruen dengan segitiga DEF. Berapa panjang EF?
Penyelesaian:
Diketahui :
Segitiga ABC kongruen dengan segitiga DEF
Ditanyakan : Panjang EF?

Jawab:
Karena segitiga ABC dan segitiga DEF kongruen dan diketahui:
∠ A = ∠D; ∠C = ∠E berlaku sudut-sisi–sudut, maka DE = AC = 5 cm
DE = AC; ∠E = ∠C berlaku sisi–sudut–sisi, maka EF = BC = 9 cm
Jadi panjang EF adalah 9 cm.

C. Contoh Soal Dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Pada gambar di samping seorang
yang tingginya 170 cm memiliki
bayangan 2 m. pada saat yang
sama sebuah pohon memiliki
bayangan 5 m. tentukan tinggi
pohon tersebut!

Penyelesaian:
Diketahui :
Tinggi orang = 170 cm
Bayangan orang = 2 m
Bayangan pohon = 5 m
Ditanyakan : Tinggi pohon?
Jawab :
Tinggi orang Bayangan orang
= Bayangan pohon
Tinggi pohon
170 2
=5
tinggi pohon

2 tinggi pohon = 170 . 5


850
Tinggi pohon = 2
Tinggi pohon = 425 cm
= 4,25 m
Jadi panjang tinggi pohon tersebut adalah
4,25 m

2. Perhatikan gambar berikut!


Sebuah foto diletakkan pada sehelai karton
berukuran 36 cm x 48 cm. Di sebelah atas, kiri, dan
kanan foto masih tersisa karton selebar 3 cm. Jika
foto dan karton sebangun, hitunglah lebar karton di
sebelah bawah foto yang tidak tertutup foto!

Penyelesaian:
Diketahui :
Lebar karton = 36 cm
Tinggi karton = 48 cm
Lebar foto = 30 cm
Tinggi foto = (48 – 3) cm
– x = 45 cm - x
Ditanyakan : Lebar karton di sebelah bawah foto
yang tidak tertutup foto (x)?
Jawab:
Lebar karton Tinggi karton
=
Lebar foto Tinggi foto
36 48
= 45−x
30
36 (45 − x) = 30 . 48
1.620 − 36x = 1.440
−36x = 1.440 − 1.620
−180
x= −36
x=5
Jadi lebar karton di sebelah bawah foto yang tidak
tertutup foto tersebut adalah 5 cm.
LATIHAN
1. Perhatikan gambar berikut ini.

Tentukan panjang EF, jika titik E dan titik F berturut-turut adalah titik tengah diagonal
DB dan diagonal CA!

Pembahasan
Cara pertama,

Perhatikan garis DB yang dibagi menjadi segmen-segmen DE, EG dan GB.


Misalkan
panjang DB adalah 2a
maka
DE = a
EB = a

Dari kesebangunan segitiga DGC dan segitiga AGB didapatkan perbandingan panjang
garis
DG : GB = 2 : 1 didapatnya dari 24 cm : 12 cm

Sehingga

Dari pembagian segmen garis DB terlihat bahwa


DG = DE + GE
Sehingga
Akhirnya bandingkan sisi-sisi yang bersesuaian pada segitiga kongruen ABG dan EGF.

Cara kedua, namun diingat hanya untuk tipe soal seperti ini saja, jadi titik E dan F nya
di tengah-tengah, jangan gunakan untuk tipe soal yang lain:

2. Sebuah foto berukuran tinggi 30 cm dan lebar 20 cm ditempel pada sebuah karton. Sisa
karton di sebelah kiri, kanan, atas foto 2 cm. Jika foto dan karton sebangun, sisa karton di
bawah foto adalah…
Pembahasan
Perhatikan ilustrasi foto dan karton tempat menempel berikut,

Perbandingan panjang dengan lebar foto harus sama dengan perbandingan panjang
dengan lebar dari karton, karena sebangun.
Perhatikan perbedaannya dengan nomor sebelumnya dalam menempatkan x.
3. Perhatikan gambar!

Panjang EF adalah…

Pembahasan
Tambahaan garis bantu, beri nama BG.

Panjang DG jadi 14 cm, dan GC 21 cm karena tadinya DC = 35 cm. Bandingkan sisi segitiga
besar BGC dan segitiga kecil BHF yang bersesuaian hingga diperoleh panjang HF dulu.

4. Perhatikan gambar di bawah ini!


Berapakah panjang DE ?
Jawab :

Jadi pangan DE adalah 12 cm.

5. Sebuah pohon tingginya 10 m memiliki bayangan 8 m saat jam 8 pagi, sedangkan pada waktu
yang sama ppohon lain memiliki tinggi 14 m akan memiliki bayangan ... m
Pembahasan :
Misal, bayangan pohon 14 m = x.
Tinggi pohon 1 Tinggi bayangan pohon 1
Maka : Tinggi pohon 2 = Tinggi bayangan pohon 2
10 8
12
= x
10x = 96
x = 9,6 m
Jadi, bayangan pohon ke 2 adalah 9,6 m.

Anda mungkin juga menyukai