Oleh,
Deddy Suharja
Januari
2013
A. Pengertian Dan Unsur – Unsur Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan ( locus ) titik – titik yang berjarak sama terhadap suatu
titik.
Gambar 1 menunjukkan sebuah lingkaran,
sembarang titik A, titik B, titik C, titik D, dan
titik E berjarak sama ke O.
Selanjutnya jarak tersebut disebut jari – jari,
dinotasikan r. Dan, titik O disebut titi pusat
lingkaran. Nama suatu lingkaran ditentukan oleh
nama titik pusat, gambar 1 menunjukkan
lingkaran O sebab titik pusatnya O.
Gambar 2 menunjukkan sebuah lingkaran dengan panjang jari – jari r dan titik pusat O.
AO = OB = r
AB = AO + OB
= r + r = 2r
atau,
d = 2r
Dapat dikatakan bahwa panjang dimater suatu lingkaran sama dua kali panjang jari –
jarinya. Atau, panjang jari – jari suatu lingkaran sama dengan setengah dari panjang
diameternya.
d = 2r atau r d
jarak putar atau gerakan sepanjang tepi lingkaran dari suatu titik hingga titik itu sendiri
disebut keliling lingkaran, dinotasikan K.
Gambar 4a dan
gambar 4b,
menunjukkan keliling
suatu lingkaran.
Daerah yang dibatasi busur dan tali busur disebut tembereng lingkaran atau tembereng,
perhatikan gambar 7.
Tembereng adalah bagian dari juring, sedangkan juring merupakan bagian dari luas
lingkaran.
Juring atau sektor lingkaran adalah suatu daerah yang dibatasi oleh dua jari – jari dan
sebuah tali busur.
Perhatikan hasil akhir rata – rata perbandingan keliling dengan diameter yaitu 3,139, jika
dibulatkan dua tempat desimal menjadi 3,14.
Dari setiap pengukuran pada benda berbentuk lingkaran dengan ukuran yang berbeda,
diperoleh hasil akhir rata – rata perbandingan keliling dengan diameter cenderung akan
mendekati nilai 3,14 atau sama dengan 3,14.
Para ahli matematika menyatakan bahwa hasil perbandingan keliling suatu lingkaran
dengan diameternya akan cemderung menghasilkan nilai yang konstan yaitu mendekati
nilai 3,14. Oleh sebab itu nilai tersebut disebut phi dengan notasi π.
Jadi, , atau
Dari ketentuan di atas, dapat diturunkan menjadi :
K= d , untuk menghitung keliling lingkaran jika diketahui diameter
K = 2πr , untuk menghitung keliling lingkaran jika diketahui jari jari
Selanjutnya, untuk nilai π dapat ditulis dalam dua bentuk, yaitu desimal 3,14 ( pembulatan
Panjang diameter suatu lingkaran 14 cm, tentukan panjang keliling lingkaran jika π = .
Pembahasan, d
= 14 cm
π =
maka
K = πd
= 22 . 2
= 44
Jadi panjang keliling lingkaran tersebut adalah 44 cm.
Contoh,
r d
K = πd => d = 23,25
Maka, r = 11,63
Jadi, panjang jari – jari lingkaran adalah 11,63 cm
TUGAS KELOMPOK
Petunjuk:
1. Tentukan tiga buah benda yang berbeda yang berbentuk lingkaran.
2. Setiap benda ukur panjang keliling dan diameternya, kemudian hasilnya tulis dalam
tabel yang sudah disediakan.
Tabel:
Jumlah
Rata - Rata
3. Diskusikan hasilnya, dan berapa nilai hasil akhir dari rata – rata perbandingan keliling
dengan diameternya.
4. Bagaimana pendapat kalian tentang nilai hasil akhir dari rata – rata perbandingan
keliling dengan diameternya.
C. Luas Lingkaran
Terdapat beberapa pendekatan untuk menentukan luas lingkaran, diantaranya dengan
pendekatan luas persegi panjang, perhatikan gambar 10.
Suatu lingkaran dibagi menjadi 16 juring yang kongruen, gambar 10a. Kemudian juring –
juring tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk persegipanjang, gambar 10b.
Khusus untuk juring nomor 16 dibagi lagi menjadi du bagian yang sama, sebut saja juring
16 a dan juring 16b. Hal diperlukan agar persegipanjang yang terjadi lebih sempurna
bentuknya. Perlu dipahami bahwa semakin banyak juring yang dibuat maka akan semakin
sempurna persegipanjang yang terjadi.
Panjang persegipanjang merupakan panjang busur setengah lingkaran sedangkan lebarna
adalah panjang jari – jari lingkaran. Persegipanjang terbuat dari juring – juring lingkaran
maka luas persegipanjang sama dengan luas lingkaran.
xr
xr
= πr2
Petunjuk,
1. Siapkan sebuah lingkaran dengan jari – jari 10 cm yang terbuat dari karton. Gambar,
2. Bagilah lingkaran menjadi 16 juring yang kongruen. Dan beri nomor pada setiap
juring.
Gambar,
3. Gunakan gunting atau cutter untuk memisahkan juring – juring lingkaran. Gambar,
oleh. deddy suharja@page 10 of 36
4. Susunlah juring – juring tersebut sedemikian hinga membentuk sebuah jajaran
genjang. Akan lebih menarik jika diberi warna yang berbeda untuk juring nomor 1
sampai dengan nomor 8.
Gambar,
Perlu dipahami juga, sudut AOB yang menghadap busur ACB merupakan sudut pusat, dan
disebut sudut refleksi.
Sudut pusat sama sengan dua kali sudut keliling jika keduanya menghadap busur yang
sama, gambar 12.
Sudut keliling ABC dan sudut pusat AOC menghadap
busur AC.
BD suatu garis bantu berupa diameter BD membagi dua sudut ABC menjadi sudut m dan
sudut n. Dan, membagi dua sudut AOC menjadi sudut x dan sudut y.
ABC = m + n
AOC = x+y
Segitiga AOB sama kaki, AOB = 180 – 2m
Sudut AOB dengan sudut AOD saling berpelurus,
AOD = 180 - AOB
= 180 – ( 180 – 2m )
= 2m
Segitiga COB sama kaki, COB = 180- 2n
Sudut COD dengan sudut AOB saling berpelurus,
COD = 180 - COB
= 180 – (180 –
2n)
= 2n.
AOC = AOD + COD
= 2m +
2n
= 2 (m +
n)
oleh. deddy suharja@page 13 of 36
= 2. ABC x + y = 2.
ABC
AOC = 2. ABC ---- terbukti, sudut pusat sama dengan dua kali sudut keliling jika
keduanya menghadap busur yang sama.
Contoh,
Perhatikan gambar berikut, tentukan besar sudut AOB,
Pembahasan,
Sudut AOB merupakan sudut keliling, dan sudut
ACB merupakan sudut keliling menghadap busur
AB.
AOB = 2. ACB
= 2 (40)
0
Jadi, besar sudut AOB = 80 = 80
Sudut dalam segitiga sama dengan setengah dari jumlah busur busur yang dihadapinya,
gambar 15.
Sudut AED adalah sudut dalam lingkaran
menghadap busur besar AD, sudut BEC adalah
sudut dalam lingkaran menghadap busur BC.
Terhadap busur besar AD terdapat sudut pusat
AOD, dan untuk busur BC terdapat sudut pusat
BOC.
Sudut AED sama dengan sudut BEC sebab saling
bertolak belakang.
BEC busur BC +
busur AD
( busur BC + busur AD )
Jadi,
Berdasarkan pemahaman sudut dalam lingkaran di atas maka besar sudut luar lingkaran
sama dengan setengah dari selisih busur – busur yang dihadapinya, gambar16.
busur BD
busur AE – busur BD
Jadi pada suatu juring jika salah satu unsurnya misalnya panjang busur berubah maka luas
juring dan sudut pusatnya ikut mengalami perubahan.
Gambar 18, menunjukkan suatu lingkaran yang dibagi tiga juring sama besar. Dengan
beranggapan bahwa sudut satu putaran penuh (spp) sama dengan 360 0 maka setiap juring
memiliki sudut pusat 1200. Selidiki perbandingan luas juring, sudut pusat, dan panjang
busur.
Perhatikan juring AOB.
Luas juring AOB sama dengan sepertiga dari luas
lingkaran, panjang busur AB sama dngan sepertiga
dari keliling lingkaran, dan sudut AOB sama
dengan sepertiga dari sudut satu putaran penuh.
Luas juring, panjang busur, dan sudut pusat merupakan perbandingan senilai.
Panjang garis singgung lingkaran terhadap titi di luar lingkaran, gambar 20.
Garis AB adalah garis
singgung lingkaran O
terhadap titik di luar
lingkaran.
AO merupakan jari – jari ( r )
dan BO merupakan jarak titik
pusat lingkaran ke B , disebut
garis pusat ( p ).
Segitiga ABO siku – siku di A ,
maka :
AB
AB
Jadi, AB
Melukis garis singgung lingkaran terhadap titik di luar lingkaran, gambar 21.
2. Menentukan titik tengah AO. Dapat dilakukan dengan cara melukis busur di titik A
dan titik O sedemikian hingga busur – busurnya saling berpotongan, kemudian kedua
titik potong busur dihubungkan sehingga memotong AO. Sebut saja titik T, gambar
berikut.
3. Melukis lingkaran baru dengan pusat T dan jari – jari TA atau TO sehingga akan
memotong lingkaran O di dua titik ( misalnya titik B dan titik C ), gambar berikut.
Jadi, gspd =
Panjang garis singgung persekutuan luar ( gspl ), gambar 24.
oleh. deddy suharja@page 23 of 36
KL adalah gspl lingkaran A
dan lingkaran B.
KL digeser sepanjang KA
dengan jarak KM atau r,
sehingga KL sama dan sejajar
dengan BM.
Jadi, gspl =
Lingkaran A dan
lingkaran B saling
lepas. Misalkan
jari – jari lingkaran
A adalah R dan jari
– jari lingkarab B
adalah r.
e. Menggeser BC sejauh CD
r = DO = EO = FO
L.ΔABC = L.ΔABO + L.ΔBOC + L.ΔAOC
.AC.FO
.r( AB + BC + AC )
.r.KΔABC
2. L.ΔABC = r.K.ΔABC
= r
atau,
r
Jari – jari lingkaran dalam segitiga sama dengan hasil perbandingan dua kali luas
segitiga dengan keliling segitiga.
Lingkaran O
merupakan lingkaran
luar segitiga ABC.
L.ΔABC
. AB.CE
2. L.ΔABC =
AB.CE
CE
Pada
CD.CE = BC.AC
2r.CE = BC.AC
r.2.CE = BC.AC
r = BC.AC
r.( 4.L.Δ.ABC) = AB.BC.AC r
Panjang jari – jari lingkaran luar segitiga sama dengan hasil perbandingan perkalian
sisi – sisi segitiga dengan empat kali luasnya.
b. Melukis lingkaran dengan pusat O dan melewati setiap titik sudut segitiga.