Teorema Phytagoras
c2 = a2 + b2
a2 = c2 – b2
b2 = c2 – a2
Jika bilangan-bilangan diatas adalah panjang sisi-sisi suatu segitiga, dapatkan kalian menentukan mana yang
merupakan segitiga siku-siku dan mana yang bukan?
a. 3,5,6
6² = 36
3²+5² = 9 + 25 = 34
karena 6² > 3²+5² maka segitiga ini bukan termasuk segitiga siku-siku.
b. 6,8,10
10² = 100
6²+8² = 36 + 64 = 100
c. 6,8,12
12² = 144
6²+8² = 36 + 64 = 100
karena 12² > 6²+8² maka segitiga ini bukan segitiga siku-siku.
d. 4,5,6
6² = 36
4²+5² = 16 + 25 = 41
13² = 169
Dari penjabaran diatas terlihat bahwa kelompok tiga bilangan 6,8,10 dan 5,12,13 adalah sisi-sisi sebuah
segitiga siku-siku, dikarenakan memenuhi teorema pythagoras. Yang selanjutnya tiga bilangan tersebut
disebut triple pythagoras.
“Triple pythagoras adalah kelompok tiga bilangan bulat positif yang memenuhi kuadrat bilangan besar sama
dengan jumlah kuadrat dua bilangan lainnya ”
Perbandingan Panjang sisi pada segitiga siku siku khusus
b. Sudut 45º
Segitiga ABC adalah segitiga siku-siku sama kaki, dengan sudut B adalah sudut siku-siku dimana panjang
AB = BC = x cm dan ∠ A = ∠ C =45º.
AC = √(AB²+BC²)
AC = √(x²+x²)
AC = √(2x²)
AC = x√2
AB : BC : AC = x : x : x√2= 1:1: √2
Contoh Soal 1
Perhatikan gambar persegi panjang PQRS di bawah ini.
Penyelesaian:
a) panjang AB dapat dicari dengan perbandingan segitiga siku-siku sudut khusus (45°), yakni:
AB : AC = 1 : √2
AB : 10 cm = 1 : √2
AB = (1/√2) x 10 cm
AB = (10/√2) cm
AB = 5√2 cm
b) luas ABCD dapat dicari dengan menggunakan rumus luas persegi yakni:
L = s2
L = AB2
L = (5√2 cm)2
L = 50 cm2
e) keliling PQRS dapat dicari dengan rumus keliling persegi yakni:
K = 4s
K = 4AB
K = 4 . 5√2 cm
K = 20√2 cm
Bab 11 Lingkaran
Mengenal lingkaran
Titik disebut titik pusat.
dinamakan jari – jari, biasanya dinotasikan
dengan yang kepanjangannya adalah dan artinya jarak.
BD merupakan diameter yang juga sering dinotasikan
menggunakan
adalah busur lingkaran,
biasanya ada yang menggunakan notasi seperti ini untuk busur
Jika diketahui suatu panjang busur dengan sudut pusat tertentu dan ditanyakan
luas juringnya, kita dapat mencarinya dengan mudah karena panjang busur dan
luas juring memiliki rumus yang mirip.
Kita tahu rumus luas juring (J) adalah sedangkan rumus panjang busur
dimana:
p = jarak titik pusat dua lingkaran
d = panjang garis singgung lingkaran luar
R = jari-jari lingkaran pertama
r = jari-jari lingkaran kedua
Soal No. 1
PQ adalah garis singgung lingkaran O yang berjari-jari 5 cm.
Jika panjang garis QR adalah 8 cm, tentukan luas segitiga QOS
Pembahasan
PQ garis singgung lingkaran, sehingga PQ tegak lurus dengan OS. Dengan
phytagoras didapat:
Soal No. 2
Diberikan sebuah lingkaran dengan pusat titik O.
Jika besar sudut ABC adalah 70° dan titk C dan titik A berturut-turut adalah
titik singgung garis CB dan AB pada lingkaran O, tentukan besar dari sudut
AOC
Pembahasan
∠ OBC = 70°/2 = 35°
∠BOC = 180° − 90° − 35 = 55°
∠AOC = 2 × ∠ BOC = 2 × 55° = 110°
Soal No. 3
Diketahui dua buah lingkaran dengan pusat A dan B, dengan panjang jari-jari masing-masing 7 cm dan 2
cm. Jika jarak AB = 13 cm, maka panjang garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran tersebut adalah...
(Soal UN Matematika SMP Tahun 2007)
A. 5 cm
B. 6 cm
C. 12 cm
D. 15 cm
Pembahasan
Garis singgung persekutuan luar dua buah lingkaran
Dengan pythagoras
Soal No. 4
Panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran 8 cm. Jika jarak titik pusat kedua lingkaran 17 cm
dan panjang jari-jari salah satu lingkaran 10 cm, maka panjang jari-jari lingkaran yang lain adalah...
A. 5 cm
B. 6 cm
C. 7 cm
D. 9 cm
Pembahasan
Misalkan lingkaran A dan B dengan jarak titik pusat AB dan panjang garis singgung persekutuan dalam
adalah PQ:
AB = 17 cm
PQ = 8 cm
RA = 10 cm
RB = ....
Soal No. 5
Diketahui dua lingkaran dengan pusat P dan Q, jarak PQ = 26 cm, jari-jari lingkaran masing-masing 12 cm
dan 2 cm. Panjang garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran adalah....
A. 16 cm
B. 24 cm
C. 28 cm
D. 30 cm
Pembahasan
Menentukan garis singgung persekutuan luar dua lingkaran. Misalkan hendak menggunakan rumus yang
seperti ini
dimana
p = jarak pusat ke pusat = 26 cm
R = 12 cm
r = 2 cm
d = garis singgung persekutuan luar = ....
masukkan datanya
Soal No. 6
Diketahui dua lingkaran jari-jari lingkaran masing-masing 14 cm dan 2 cm. Jika jarak antara kedua pusat
lingkaran adalah 20 cm maka panjang garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran adalah....
A. 16 cm
B. 18 cm
C. 22 cm
D. 25 cm
Pembahasan
Dengan cara dan rumus yang sama diperoleh garis singgungnya persekutuan luar:
Soal No. 7
dimana
d = garis singgung persekutuan dalam
p = jarak pusat ke pusat lingkaran
Soal No. 8
Diketahui dua lingkaran jari-jari lingkaran masing-masing 10 cm dan 6 cm. Jika jarak antara kedua pusat
lingkaran adalah 20 cm maka panjang garis singgung persekutuan dalam kedua lingkaran adalah....
A. 4 cm
B. 8 cm
C. 12 cm
D. 16 cm
Pembahasan
Bentuk lain dari rumus soal sebelumnya adalah
masukkan datanya
Soal No. 9
Panjang garis singgung persekutuan luar dua buah lingkaran adalah 12 cm dan jarak dua titik pusat lingkaran
tersebut adalah 13 cm. Jika panjang salah satu jari-jari lingkaran adalah 8 cm, panjang jari-jari lingkaran lain
adalah…. A. 2 cm
B. 3 cm
C. 5 cm
D. 6 cm
Pembahasan
Bentuk lain dari rumus garis singgung luar, dengan data R = 8, p = 13, l = 12 dan r = dicari,
Soal No. 10
Diketahui dua buah lingkaran dengan pusat di A dan B, masing-masing berjari-jari 34 cm dan 10 cm. Garis
CD merupakan garis singgung persekutuan luar. Bila CD = 32 cm, panjang AB =.....
A. 66 cm
B. 44 cm
C. 42 cm
D. 40 cm
Pembahasan
Menentukan jarak pusat dua lingkaran, diketahui garis singgung persekutuan luarnya:
Soal No. 11
Dua buah roda dililit dengan tali seperti gambar berikut!
Soal No. 12
Delapan buah roda dililit dengan tali seperti gambar berikut, masing-masing roda diameternya 14 cm!
Tentukan panjang tali yang melilit roda-roda tersebut!
Pembahasan
Perhatikan gambar, D adalah diameter lingkaran, dan K adalah keliling:
Kubus
Volume = s x s x s = s3
Luas Permukaan = 6 s x s = 6 s2
Panjang Diagonal Bidang = s√2
Panjang Diagonal Ruang = s√3
Luas Bidang Diagonal = s2√2
Balok
Limas
Bab 1V Statistika
Menganalisis data
Median
1) Median untuk data tunggal
Median adalah suatu nilai tengah yang telah diurutkan. Median dilambangkan Me. Untuk menentukan
nilai Median data tunggal dapat dilakukan dengan cara:
a) mengurutkan data kemudian dicari nilai tengah,
b) jika banyaknya data besar, setelah data diurutkan, digunakan rumus:
Untuk n ganjil : Me = X1/2(n + 1)
Xn/2 + Xn/2 +1
Untuk n genap: Me = ––––––––––––
2
Keterangan:
xn/2 = data pada urutan ke-n/2 setelah diurutkan.
Contoh:
Tentukan median dari data: 2, 5, 4, 5, 6, 7, 5, 9, 8, 4, 6, 7, 8
Jawab:
Data diurutkan menjadi: 2, 4, 4, 5, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9
Median = data ke-(13 + 1)/2 = data ke-7
Jadi mediannya = 6
Keterangan:
Kelas median adalah kelas yang terdapat data X1/2 n
L = tepi bawah kelas median
c = lebar kelas
n = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kurang dari sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Modus
Modus ialah nilai yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi.
1) Modus data tunggal
Contoh:
Tentukan modus dari data di bawah ini.
2, 1, 4, 1, 1, 5, 7, 8, 9, 5, 5, 10
Jawab:
Data yang sering muncul adalah 1 dan 5. Jadi modusnya adalah 1 dan 5.
2. Modus data kelompok
Keterangan:
L = tepi bawah kelas modus
c = lebar kelas
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
Kuartil (Q)
adalah membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang sama banyak.
1) Kuartil data tunggal
Urutkan data dari yang kecil ke yang besar, kemudian tentukan kuartil dengan rumus sebagai
berikut:
Contoh:
Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data : 3, 4, 7, 8, 7, 4, 8, 4, 6, 9, 10, 8, 3, 7, 12.
Jawab:
Langkah 1: urutkan data dari kecil ke besar sehingga diperoleh
3, 3, 4, 4, 4, 6, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 10, 12.
1(15+1)
Langkah 2: Letak data Q1=–––––––– = 4
4
Jadi Q1 terletak pada data ke-empat yaitu 4
2(15+1)
Langkah 3: Letak data Q2=–––––––– = 8
4
Jadi Q2 terletak pada data ke-delapan yaitu 7
3(15+1)
Langkah 4: Letak data Q1=–––––––– = 12
4
Jadi Q3 terletak pada data ke-duabelas yaitu 8
2) Kuartil data kelompok
Keterangan:
Qi = kuartil ke-i (1, 2, atau 3)
L = tepi bawah kelas kuartil ke-i
n = banyaknya data
F = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil
c = lebar kelas
f = frekuensi kelas kuartil
Menentukan ukuran penyebaran data
2) Ragam dan Simpangan baku data kelompok Ragam () dan Simpangan baku (s) data kelompok
Bab V Peluang
2. Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan/kejadian.
Contoh: Pada pelemparan sebuah dadu, maka ruang sampelnya adalah S = {1,2,3,4,5,6}
3. Titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel atau kemungkinan-kemungkinan yang muncul.
Contoh: Pada pelemparan sebuah dadu, maka titik sampelnya : (1), (2), (3), (4), (5), dan (6)
Misalkan koin pertama muncul angka (A) dan koin kedua muncul
gambar (G), maka kejadian dari pelemparan tersebut adalah (A,
G).
Ruang sampel : {(A, G), (G, A), (A, A), (G, G)}
Titik sampel : (A, G), (G, A), (A, A), dan (G, G)
Kejadian : {(A, G)}, {(G, A)}, {(A, A)}, atau {(G, G)}
S = {(A, 1), (A, 2), (A, 3), (A, 4), (A, 5), (A, 6), (G, 1), (G, 2), (G, 3), (G, 4), (G, 5), (G, 6)}
Jika kita melemparkan dua dadu sekaligus, maka pada masing-masing dadu akan ada 6 kemungkinan
kejadian yang muncul,
yaitu mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Jika kita susun dalam sebuah tabel,
Ruang sampel:
S = {(1,1), (1,2), (1,3), (1,4),(1,5) (1,6), (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6), (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6),
(4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6), (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6) (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)}
Peluang Empirik
Contoh Soal 2:
Tentukanlah :
Jawab :
a. Perhatikan tabel pencatatan diatas, munculnya kedua uang logam yang ssama ada dua buah, yaitu (AA)
dan (GG). Untuk kemunculan (AA) sebanyak 10 kali dan (GG) sebanyak 6 kali.
Jadi kemunculan kedua buah logam = 10+6 = 16 kali, jadi n(A) – 16 dan n(S) = 30.
n(A) 16 8
Cari nilai peluang = = 30 = 15
n(S)
b. Munculnya uang logam ke 1 gambar dan uang logam ke 2 angka ada 8 kali ,
n(A) 8 4
maka nilai peluang munculnya = = 30 = 15
n(S)
Peluang Teoritik
Peluang Teoritik adalah perbandingan antara frekuensi kejadian yang diharapkan terhadap frekuensi
kejadian yang mungkin (ruang sampel)”.
Sekarang mari kita coba beberapa contoh soal berikut, sebelum kamu klik tombol penyelesaian coba kamu cari
penyelesaiannya terlebih dahulu, kemudian kamu cocokkan jawabanmu, mari kita coba!
Contoh Soal 1:
Pada Sebuah kantong terdapat 30 kelereng dengan warna merah 16 buah, hijau 8
buah dan sisanya berwarna biru, kemudian diambil satu buah kelereng secara
acak. Tentukan peluang jika yang terambil adalah kelereng biru?
Jawab :
Banyaknya seluruh kelereng = 30
Jumlah kelereng merah =16
Jumlah kelereng hijau = 8
Jumlah kelereng biru = 30-(16+8) = 30 – 24 = 6
n(S) = 30
n(biru) 6 1
makan n(P) = = =
n(S) 30 6