Anda di halaman 1dari 105

Kelompok 11

 maria mega tesa adventa 12130072


 neneng aprianti 12130084
Lingkaran adalah tempat kedudukan
titik-titik pada bidang datar yang
berjarak sama terhadap suatu titik
tertentu
 titik tertentu disebut pusat
A lingkaran, dan jarak yang sama disebut
r jari-jari.
o
o
Pada lingkarang disamping, pusat O
dan jari-jari r.
• Titik O merupakan titik pusat
• OA = OB = OC disebut dengan jari-
jari lingkaran atau radius. Jari-jari
lingkaran dilambangkan dengan r
(radius).Lingkaran yang berpusat
di titik O dan memiliki jari-jari r
A maka dapat dituliskan dengan (
O,r )
C O
• Tali busur adalah garis di dalam
B lingkaran yang menghubungkan
dua titik pada lingkaran. Pada
gambar, ruas garis AB merupakan
tali busur.
• Busur adalah bagian dari keliling
lingkaran dan dilambangkan
dengan garis lengkung. Pada
lingkaran di atas terdapat tiga
busur yaitu CB, AC dan AB.
• Apotema adalah jarak tali busur dengan
titik pusat lingkaran, atau penggal garis
C dari titik pusat lingkaran yang tegak
lurus tali busur. Pada gambar di atas
garis d adalah apotema tali busur CB.
A Sifat-sifat apotema tali busur:
– apotema tegak lurus tali busur
B
– apotema membagi dua tali busur
sama panjang
• juring atau sektor adalah daerah
didalam lingkaran yang dibatasi oleh
dua buah jari-jari lingkaran dan busur
lingkaran dihadapan sebuah sudut pusat
yang dibentuk dua jari-jari tersebut.
Juring dengan sudut pusat kurang dari
1800 dinamakan dengan juring kecil.
Sedangkan juring dengan sudut pusat
lebih dari 1800 dinamakan juring besar.
• Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh
busur lingkaran dan tali busurnya. Tembereng
dengan sudut pusat kurang dari 1800 maka
disebut dengan tembereng kecil dan
tembereng dengan sudut pusat lebih dari 1800
disebut dengan tembereng besar.
• Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk dua jari-jari
lingkaran menghadap busur lingkaran. Sudut keliling
adalah sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang
berpotongan pada keliling lingkaran. A
• ∠BOC adalah sudut pusat
• ∠BAC adalah sudut keliling
O

C B
– Besar sudut keliling sama dengan setengah besar
sudut pusat, apabila sudut keliling dan sudut
pusat tersebut menghadap busur yang sama.
– Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang
sama mempunyai besar yang sama.
– Sudut-sudut pusat yang sama besar menghadap
busur-busur yang sama panjang.
– Besar sudut keliling yang menghadap setengah
lingkaran (diameter lingkaran) adalah 90∘ (siku-
siku).
Segi empat tali Sifat-sifat segi empat tali busur
adalah:
busur
• Dalam segi empat tali busur
Segi empat tali jumlah sudut-sudut yang
busur adalah berhadapan sama dengan 180∘.
segi empat • Sudut luar segi empat tali busur
didalam sama dengan sudut dihadapan
sudut pelurusnya.
lingkaran yang D
dibentuk oleh
empat tali β
α C
busur
lingkaran. A
B E
Menentukan nilai pi (π) dan rumus keliling lingkaran

r = 1,5 cm
Membuat
lingkaran
r = 2 cm
r = 2,5 cm dengan jari-jari
r=1
1 cm, 1,5 cm, 2
cm cm, 2,5 cm, 3
cm dan 3,5 cm

Langkah 1
r = 3,5 cm
r = 3 cm
Langkah 2 Membuat tabel seperti dibawah ini
lingkaran diameter keliling Keliling :
diameter
R = 1 cm
R = 1,5 cm
R = 2 cm

Langkah 3
R = 2,5 cm
R = 3 cm
R = 3,5 cm

Mengukur diameter
masing-masing
Mengukur keliling masing-masing
lingkaran dengan
lingkaran menggunakan bantuan
menggunakan
benang dengan cara menempelkan
penggaris
benang pada bagian tepi lingkaran,

Langkah 3
kemudian panjang benang diukur Langkah 4
menggunakan penggaris
Mencatat hasil pengukuran yang telah
Langkah 5 di peroleh dari tabel

lingkaran diameter keliling Keliling :


diameter
R = 1 cm 2 6,7 cm 3,3 cm
R = 1,5 cm 3 9,5 cm 3,1 cm
R = 2 cm 4 12,2 cm 3,05 cm
R = 2,5 cm 5 15,6 cm 3,1 cm
R = 3 cm 6 18,4 cm 3,1 cm
R = 3,5 cm 7 22,2 cm 3,1 cm
Pendekatan Nilai Pi (π)
Berdasarkan percobaan pada pembahasan sebelumnya dapat
kita peroleh perbandingan antara keliling lingkaran dengan
diameternya. Nilai perbandingan tersebut merupakan suatu
bilangan yang dinyatakan dengan , yaitu:

Melalui percobaan-percobaan dengan ukuran diameter


lingkaran yang berbeda diperoleh nilai yang terletak antara
3,141 dan 3,142. Nilai = 3.1415265259. menurut archimedes
perhitungan nilai dapat diambil sama dengan . Pengambilan
ini hanya jika perhitungan cukup sampai 2 angka desimal.
Keliling lingkaran adalah Contoh:
panjang busur/lengkung Hitunglah keliling ban
pembentuk lingkaran. mobil yang berdiameter
30 cm!
Jawab :
• Rumus keliling lingkaran d= 30cm,
adalah K = ∏d = 3,14 x 30 =
94,2cm
K = ∏d atau K = 2∏r • Jadi, keliling ban mobil
itu adlah 94,2 cm
1. Membuat lingkaran dengan jari-jari 10 cm
2. Membagi lingkaran tersebut menjadi 12
bagian sama besar
3. Memberikan 2 warna berbeda pada
masing-masing bagian lingkaran
4. Membagi salah satu juring menjadi 2
sama besar
5. Menggunting lingkaran besarta 12 juring
yang telah dibuat
6. Menyusun setiap juring sehingga
membentuk persegi panjang
Bentuk potongan-potongan yang tersusun berbentuk
persegi panjang dengan ukuran:
Panjang = ½ x keliling lingkaran = ½ x 2πr= πr
Lebar = jari-jari lingkaran
Luas persegi panjang = luas lingkaran
= panjang x lebar
= πr x r
= πr²
Karena d = 2r, maka luas lingkaran ditentukan oleh
formula:

L = πr² atau L = ¼ πd²


Luas Lingkaran
Luas lingkaran adalah luas daerah yang dibatasi oleh
lengkung lingkaran. Luas lingkaran sama dengan kali
kuadrat jari-jarinya. Jika jari-jari lingkaran adalah r
maka luasnya adalah sebagai berikut:

L = ∏r² atau L = ¼ ∏d²

Contoh :
Tentukan luas lingkaran yang jari-jarinya 7 cm
Jawab :
Luas Lingkaran = ∏r² = 22/7 x 7² = 154 cm².
Panjang Lintasan Contoh :
dari perputaran Jika jari-jari roda sepeda Gema 28 cm
Roda Kendaraan dan Gema mengayuh sepedanya
hingga roda itu berputar sebanyak
Jika keliling sebuah 4.000 kali sepanjang lintasan lurus,
roda = K, roda itu berapa meter panjang lintasan yang
berputar sebanyak N telah ditempuh Gema tersebut?
kali, dan panjang Jawab :
lintasan yang dilalui Diketahui : N = 4.000 kali; r = 28 cm
roda itu j, maka dan ∏ = 22/7
hubungan itu Ditanya : j...???
ditunjukkan oleh K = 2 ∏r ↔ K= 2 x 22/7 x 28 = 176
formula berikut ini. cm²
j = K x N ↔ j = 176 x 4.000 = 704.000
cm = 7.040 m
J=K xN jadi, panjang lintasan yang ditempuh
K=j/N sepeda Gema adalah 7.040 m.
N=j/K
Menghitung Panjang Busur, Luas
Juring dan Luas Tembereng

A
Luas Tembereng
Untuk menentukan luas tembereng:
1. Hitung luas juring AOB O B
2. Hitung luas segitiga AOB
3. Luas tembereng = luas juring AOB – luas
segitiga AOB
AB adalah garis singgung lingkaran.

Titik A terletak pada lingkaran yang


P B
berjari-jari AP, sedangkan titik B terletak

diluar lingkaran. Oleh karena AB


A
merupakan garis singgung lingkaran

maka AB tegak lurus AP (jari-jari

lingkaran).

Sehingga, untuk mencari panjang AB

dapat menggunakan rumus AB = √PB²-r²


Contoh :
Perhatikan gambar berikut.
Jika diketahui jari-jari lingkaran r = 6cm dan A
OB = 10 cm, tentukan:
r
a. Panjang garis singgung AB
B
b. Luas ΔOAB O

Jawab :
a. Pada ΔOAB berlaku teorema phytagoras
sehingga
AB² = OB² - r²
AB = √10² - 6²
AB = √100 – 36 = √64 = 8
Jadi, panjang AB = 8 cm
b. Luas ΔOAB = ½ x OA x AB
=½x6x8
= 24
Jadi, luas ΔOAB adalah 24 cm²
Melukis Garis Singgung
1.

Buatlah lingkaran dengan pusat O dan jari-


Langkah 1
jari OP yang diperpanjang hingga titik Q

O P Q
Buatlah busur dengan pusat P,
Langkah 2 memotong OP dan PQ dititik A dan B

O A P B Q
Buatlah busur di titik A dan B sehingga
Langkah 3 berpotongan dititik C.
Ingat, jari-jari harus sama.
C

O A P B Q
Hubungkan titik C dan P, garis CP disebut
Langkah 4 garis singgung lingkaran yang berpusat di O

O A P B Q
Tentukan titik P di luar lingkaran
Langkah 1 kemudian hubungkan P dengan O
(pusat lingkaran)

O P
Buatlah sembarang busur lingkaran
Langkah 2 yang berpusat di titik O dan P yang
berpotongan di A dan B
A

O P

B
Hubungkan titik A dan B sehingga
Langkah 3 memotong OP dititik C

O C P
Lukis sebuah lingkaran yang
Langkah 4 berpusat di titik C dengan
jari-jari OC. Lingkaran ini
memotong lingkaran O
dititik D dan C

O C P

E
Hubungkan titik P dengan titik D
dan E, garis PD dan PE merupakan
Langkah 5
garis singgung lingkaran yang
berpusat dititik O
D

O C P

E
Lukislah dua lingkaran dengan pusat P dan
Langkah 1 Q serta jari-jari masing-masing R dan r
(r>R) kemudian hubungkan kedua titik
pusatnya.

R r
P Q
Buatlah busur lingkaran yang berpusat di
P dan Q dengan jari-jari yang
Langkah 2 panjangnya sama dan harus lebih besar
dari ½PQ sehingga berpotongan di titik
M dan N

R r
P T Q

N
Hubungkan M dan N sehingga
Langkah 3 memotong PQ di titik T

R r
P T Q

N
Lukislah lingkaran yang berpusat di T
Langkah 4 dengan jari-jari PT
M

R r
P T Q

N
Lukislah busur lingkaran yang
Langkah 5 berpusat di P dan berjari-jari R-r
sehingga memotong lingkaran yang
berpusat di T pada titik A dan B

R r
P T Q

B
Hubungkan P dengan A dan P dengan B,
kemudian perpanjang kedua garis
Langkah 6
tersebut sehingga memotong lingkaran
yang berpusat di P pada titik C dan D

R r
P T Q

D
Lukislah busur lingkaran dengan pusat di
C dan jari-jari AQ sehingga memotong
Langkah 7 lingkaran yang berpusat di Q dititik E.
Lukislah busur lingkaran dengan pusat di
C dan jari-jari AQ sehingga memotong
lingkaran yang berpusat di Q dititik F.
C

A E

R r
P T Q

B F

D
Terakhir, hubungkan C dengan E
dan D dengan F. Garis CE dan DF
Langkah 8 adalah garis singgung persekutuan
luar dua lingkaran yang berpusat
di P dan Q

A E

R r
P T Q

B F

D
Tarik garis dari B sejajar PQ dan tegak lurus AP, beri nama P’
Jadi, PQBP’ = persegi panjang
BQ = PP’ = r = lebar persegi panjang
PQ = P’B = panjang persegi panjang
PQ = P’B = panjang garis singgung persekutuan luar, maka :
AP’ = R – r sehingga bisa menggunakan teorema phytagoras
BP’² = d² - (R`- r)²
PGSPL = √d² - (R`- r)²
P

Q
R
P’
r
A d B
contoh:
pada gambar disamping, AB adalah garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran yang berpusat di P dan Q. Hitunglah panjang AB.
A
Jawab:
B
25 cm
Dari gambar diperoleh: 17 cm
R = 25cm; P 17 cm Q
R – r = 25 – 17 = 8 cm
r = 17 cm;
d = 17 cm Jadi, panjang AB adalah 15 cm
AB = PGSPL =
=
=
=
Lukislah dua lingkaran dengan pusat P dan
Langkah 1 Q serta jari-jari masing-masing R dan r
(r>R) kemudian hubungkan kedua titik
pusatnya.

R r
P Q
Buatlah busur lingkaran yang
berpusat di P dan Q dengan
Langkah 2 jari-jari yang panjangnya sama
dan harus lebih besar dan
½PQ sehingga berpotongan di
titik M dan N
M

R r
P T Q

N
Hubungkan M dan N sehingga
Langkah 3 memotong PQ di titik T
M

R r
P T Q

N
Lukislah lingkaran yang berpusat di T
Langkah 4 dengan jari-jari PT
M

R r
P T Q

N
Lukislah busur lingkaran yang
Langkah 5 berpusat di P dan berjari-jari R+r
sehingga memotong lingkaran yang
berpusat di T pada titik A dan B
A

R r
P T Q

B
Hubungkan titik pusat P dengan A dan
Langkah 6 P dengan B sehingga memotong
lingkaran dengan pusat P dititk C dan
D
A

R r
P T Q

B
Lukislah busur lingkaran dari C dengan
jari-jari AQ sehingga memotong
lingkaran memotong lingkaran yang
Langkah 7 berpusat di Q pada titik E
Lukislah busur lingkaran dari D dengan
A jari-jari AQ sehingga memotong
lingkaran memotong lingkaran yang
C berpusat di Q pada titik F
E

R r
P T Q

F
D

B
Terakhir, hubungkan C dengan E
dan D dengan F. Garis CE dan DF
Langkah 8 adalah garis singgung persekutuan
dalam dua lingkaran yang
berpusat di P dan Q
A

C
F

R r
P T Q

E
D

B
Tarik garis dari B sejajar PQ dan tegak lurus AP, beri nama P’
Jadi, PQBP’ = persegi panjang
BQ = PP’ = r = lebar persegi panjang
PQ = P’B = panjang persegi panjang
PQ = P’B = panjang garis singgung persekutuan dalam, maka :
AP’ = R + r sehingga bisa menggunakan teorema phytagoras
BP’² = d² - (R`+ r)² P’
PGSPD = √d² - (R`+ r)² r
P

A B
d
r

Q
Diketahui dua lingkaran dengan jari-jari 14 cm dan 4 cm. Tentukan
panjang garis singgung lingkaran persekutuan dalam kedua lingkaran
tersebut jika jarak antara kedua titik pusatnya adalah 30 cm.
Jawab :
Dik : d = 30 cm
R = 14 cm
r = 4 cm
dit : PGSPD
PGSPD =
=
=
Jadi, panjang garis singgung persekutuan dalamnya adalah 24 cm.
Panjang Sabuk Lilitan Minimal yang
Menghubungkan Dua Lingkaran
A

S R r
α
P T Q T
360 - α

C Dengan, AB = √(PQ)² - (R – r)²


Jika α° menyatakan besar sudut ASD =
yang menghadap busur ASC maka BTD =
besar sudut yang menghadap busur
BTD adalah 360 – α.
Oleh karena AB = CD maka Panjang sabuk lilitan minimal = 2AB +ASD + BTD
Dua buah pipa air dengan jari-jari yang sama,
yaitu 21 cm akan diikat menggunakan seutas
kawat. Berapa panjang kawat minimal yang
dibutuhkan?
Jawab : P Q
Jari-jari = 21cm sehingga R=r= 21 cm
PQ = RS = AB dan PS = QR maka panjang kawat
minimal untuk mengikat dua pipa air, misalkan B
A
x adalah:
X = 2AB + 2 PS S R
= 2 x (21 + 21) x ( )
= (2 x 42) +( ((( )
= 84 + 132
= 216
Jadi, panjang kawat minimal yang diperlukan
adalah 216 cm.
Melukis Lingkaran Luar Segitiga
1) Lukislah sebuah segitiga
R
sebarang, misalnya
ΔPQR. Kemudian, lukis
lah garis sumbu PQ.
2) Lukislah garis sumbu QR
sehingga memotong garis
sumbu PQ di titik O.
O
3) Hubungkan O dan Q.
4) Lukislah lingkaran
dengan jari-jari PQ dan
P Q
berpusat di O. Lingkaran
tersebut merupakan
lingkaran luar ΔPQR.
Melukis Lingkaran 1). Lukislah sebuah segitiga
sebarang, misalkan ΔPQR.
Dalam Segitiga Kemudian, lukislah garis bagi
∠P.
R 2) Lukislah garis bagi Q sehingga
memotong garis bagi P dititik
O.
3) Jari-jari diperoleh dengan cara
menarik garis tegak lurus dari
titik O ke salah satu sisi segitiga.
Misalnya OA, tegak lurus PQ.
4) Lukislah lingkaran dengan jari-
O jari OA dan berpusat di titik O.
Lingkaran tersebut merupakan
lingkaran dalam ΔPQR.

P A Q
Pada segi lima beraturan di
D
samping, AB= BC = CD = DE =
EA. Sesuai dengan sifat tali E C

O
busur, maka
∠AOB = ∠BOC = ∠DOE =
A B
∠EOA = 360°/5 = 72°.
Pada segi enam beraturan di
T S
samping, PQ = QR = RS = ST=
TU = UP. Sesuai dengan sifat
U O
R
tali busur, maka
∠POQ = ∠QOR = ∠ROS =
P Q ∠SOT = ∠TOU = ∠UOP =
360°/6 = 60°.

Kesimpulan contoh 1 dan 2


Besar sudut n beraturan sama dengan
360°/n
Perhatikan gambar di samping, ∠POQ = ∠QOR = ∠ROS = ∠SOT = ∠TOU =
∠UOP = 60°. T S
Kita akan menghitung ∠PQR, perhatikan △POQ:
∠OPQ + ∠PQO + ∠POQ = 180°
∠OPQ + ∠PQO = 180° - ∠POQ R
U O
Karena ∠OPQ = ∠OQR, maka:
∠OQR + ∠PQO = 180° - (∠POQ = )
P Q
∠PQR = 180° -
Besar setiap sudut segi n beraturan = 180° -
Jadi, besar setiap sudut segi enam beraturan = 180° - .
Secara umum, dapat dituliskan:
Besar setiap sudut segi n beraturan = 180° -

Secara operasi aljabar, formula berikut dapat diubah menjadi:

Besar setiap sudut segi n beraturan = 180° - =


Dua tali busur dapat berpotongan di dalam lingkaran,
pada lingkaran, atau di luar lingkaran. Ketiga
kemungkinan ini dapat kita lihat pada gambar berikut

L L L

(a) (b) (c)


1. Jika dua tali busur berpotongan pada satu titik di dalam
lingkaran, maka hasil kali kedua bagian dari satu tali busur
sama dengan hasil kali kedua bagian tali busur yang lain.
Pada gambar berikut berlaku: AE . DE = CE . BE
bukti:
Perhatikan △ABE dan △CDE pada gambar disamping. B
∠BAE = ∠DCE (sama-sama menghadap busur BD) D

∠ABE = ∠CDE (sama-sama menghadap busur AC)


∠AEB = ∠CED (bertolak belakang)
E
Maka △ ABE sebangun dengan △CDE. Ini berarti
bahwa:
AE : BE : AB = CE : DE : CD A C
Atau
AE : BE = CE : DE
→ AE . DE = CE . BE ( terbukti)
2. Pada gambar 6.35, jika dua tali busur diperpanjang dan berpotongna
di luar lingkaran maka berlaku:
BE . AE = CE . DE
B
A

S E

D
C

Gambar 6.35
bukti :
Perhatikan △ACE dan △DBE.
∠ABD = ∠ACD (sema-sama menghadap busur AD)
∠BED = ∠CEA (sudut persekutuan)
Maka sudut yang ketiga juga sama besar (∠CAE = ∠BDE). ini
berarti △ACE sebangun dengan △DBE.
→AE : CE = DE : BE maka BE . AE = CE . DE (terbukti)
B

63° C
Perhatikan gambar 6.37, jika ∠ABD = 63°
dan ∠BDC = 60°,
tentukan ∠AEB dan ∠BEC! L
Jawab : 60°
A
~ ∠BAC = ∠BDC = 60° (menghadap busur
D
yang sama)
Gambar 6.37
∠AEB + ∠ABD + ∠BAE = 180° (Jumlah
sudut segitiga)
∠AEB + 63° + 60° = 180°
∠AEB = 180°- 63°-60° = 57°
~ ∠BEC + ∠AEB = 180° (sudut berpelurus)
∠BEC + 57° = 180°
∠BEC = 180° - 57° = 123°
B

63° C

L
60°
A
Perhatikan kembali Gambar 6.37, D
∠BEC = 180° - ∠AEB Gambar 6.37
= 180°- (180° - ∠BAC - ∠ABD)
Jadi, ∠BEC= ∠BAC + ∠ABD = ∠BAC + ∠ACD = ∠BDC +
∠ABD = ∠BDC + ∠ACD
= ∠BAC + ∠ABD = ∠BAC + ∠ACD

Jadi, ∠BEC= ∠BAC + ∠ABD = ∠BAC + ∠ACD = ∠BDC + ∠ABD =


∠BDC + ∠ACD
E
22° D

L C

58°
B
A
Perhatikan gambar 6.38. Gambar 6.38
Tentukanlah ∠ACE jika ∠ABE = 58° dan ∠BED = 22°.
Jawab :
∠ACE + ∠BED + ∠EBC = 180°
∠ACE = 180°- ∠BED - ∠EBC
= 180°- ∠BED – ( 180° - ∠ABE)
= 180°- ∠BED – 180° + ∠ABE
= ∠ABE- ∠BED = 58° - 22° = 36°
Jadi, ∠ACE = 36°
c

b a
Perhatikan △ABC pada gambar
tc disamping.
Panjang sisi dihadapan ∠A dinyatakan
A T B dengan a.
c Panjang sisi dihadapan ∠B dinyatakan
Gambar 6.41
Dengan CT merupakan garis dengan b.
tinggi ke sisi C (sisi AB), Panjang sisi dihadapan ∠C dinyatakan
dinyatakan dengan tc dengan c.
ditentukan oleh formula: Keliling △ABC denyatakan dengan 2s,
maka:
tc = K = a + b + c ↔ 2s = a + b + c ↔

Luas △ABC dinyatakan dengan L dan


s=
ditentukan oleh formula:
L=
Lingkaran di samping merupakan lingkaranc
dalam segitiga ABC dengan pusat di O.
Q a
b
P
AP = AR, BP = BQ, CQ = CR O

OP = OR = OQ = r (jari-jari) B
A R
L. △ABC = L. △ABO + L. △BCO + L. △ACO c
Gambar 6.42

L=
L= =
L=
r=
Contoh:
Perhatikan lingkaran dalam ΔABC yang menyinggung sisi
BC, CA, dan AB di titik P, Q, dan R. Jika AB = 11cm,BC =
10cm,dan CA = 8cm, hitunglah panjang AR, BP dan CQ. A
Jawab: x x
Berdasarkan gambar 6.44 diperoleh:
AQ = AR = x cm 11 R Q 8
BR = BP = y cm
CP = CQ = z cm
y z
Maka: x + y = 11 .........(i)
y + z = 10 ..........(ii)
x+z=8 ..........(iii)
B y z C
persamaan (i) – (ii) P
x–z=1 ..........(iv) 10
persamaaan (iii) + (iv) Gambar 6.44
2x = 9 → x = 9/2 = 4½ cm
Substitusikan x = 4½ ke persamaan (i) dan (ii) diperoleh:
y = 6 ½ cm dan z = 3 ½ cm
jadi, AR = 4 ½ cm, BP = 6 ½ cm dan CQ = 3 ½ cm
Lingkaran di bawah merupakan lingkaran luar segitiga
ABC dengan pusat di O, CD = tc dan CE = 2R (diameter).
Pada gambar terlihat bahwa:
∠CAD = ∠CEB = θ, dan ∠ADC = ∠EBC = 90°
maka ∠ACD = ∠ECB = 90° - θ C

Jadi, △ADC dan △EBC sebangun.


b R a
tc
O R
R= A
θ
D B
c
θ
R= E

Gambar 6.45
Diberikan ΔABC dengan panjang AB = 17cm, BC = 10cm dan
AC = 21cm.
Hitunglah luas jari-jari lingkaran luar (R) ΔABC.
Jawab :
AB = 17cm = c
BC = 10cm = a → s = = = 24 cm
AC = 21cm = b
s – a = 24 – 10 = 14
s – b = 24 – 21 = 3
s – c = 24 – 17 = 7
=
Jari-jari Lingkaran Singgung Segitiga ABC
C
ra
Perhatikan gambar di samping yang menunjukan
ra
O
lingkaran yang berpusat di O dan menyinggung
sisi BC (sisi a) segitiga ABC. Panjang jari-jari ra

lingkaran singgung segitiga ABC A


B
pada sisi BC (sisi a) dinotasikan dengan ra.
Gambar 6.46
Luas ΔABC = Luas ΔABO + luas ΔACO – Luas ΔBCO
L=
L=
L=
L=
L = (s – a)ra atau ra =
Karena L = maka:
ra = → ra =
rb= (jari-jari lingkaran singgung sisi b)

rc= (jari-jari lingkaran singgung sisi c)


Contoh :
Panjang sisi-sisi sebuah segitiga adalah 10 cm, 17 cm,
dan 21 cm. Hitunglah panjang jari-jari lingkaran
singgungnya.
Jawab:
s=
ra =
rb = =
rc=
a. Dua Lingkaran Bersinggungan
c. Dua Lingkaran Saling Lepas
L₁ L₁ L₁

L₂ L₂ L₂
Dua lingkaran
berpotongan Dua lingkaran Dua lingkaran
Syarat : D>0 bersinggungan saling lepas
Syarat : D=0 Syarat : D<0
Persamaan Lingkaran yang Pusatnya
(0,0) dan Jari-jari r
y
P (x,y)
r

O P’ x

Persamaan lingkaran berpusat di O(0,0) dan


berjari-jari r adalah
x² + y² = r²
Ada 3 macam kedudukan titik P(x,y) terhadap
lingkaran dengan persamaan x² + y² = r²
adalah sebagai berikut:
• Titik P di dalam lingkaran jika x1 + y1 < r²
• Titik P pada lingkaran jika x1 + y1 = r²
• Titik P di luar lingkaran jika x1 + y1 > r²
COSO
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di
(0,0) dan melalui titik A(-3,4)
Jawab:
Persamaan lingkaran yang pusatnya O(0,0) dan
jari-jari r adalah
x² + y² = r² → r = ↔

↔ ↔ =5
(x-a)² + (y-b)² = r²
Persamaan lingkaran
dengan pusat y

lingkaran (a,b) dan


jari-jari = r P(a,b) r
r

(0,0)
x
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di
P(4,6)dan menyinggung garis x= 2. y
Jawab :
Perhatikan gambar di bawah!
6 P(4,6)

2 4 x

Lingkaran itu mempunyai pusat P(4,6) dan


menyinggung garis x= 2. Jadi, jari-jari lingkaran
adalah 4-2 = 2.
Dengan demikian, persamaan lingkaran itu adalah
(x - 4)² + (y - 6)² = 2² ↔ (x - 4)² + (y - 6)² = 4
Lingkaran dengan pusat P(a,b) dan berjari-jari r mempunyai
persamaan (x-a)² + (y-b)² = r². Persamaan tersebut dapat kita
nyatakan dengan:
(x - a)² + (y - b)² = r²
(x² - 2ax + a²) + (y² - 2by + b² = r²
x² + y² - 2ax – 2by + a² + b² - r²= 0
misal : A= (-2a)↔ a= - ½ A
B= (-2b)↔ b= - ½ B
C= a² + b² - r² ↔ r²= a² + b² - C
sehingga diperoleh: x² + y² + Ax + By + C= 0
r²= a² + b² - C
r²= (- ½ A )² + (- ½ B) – C
r²= ¼ A+ ¼B - C
r = √ ¼ A+ ¼B - C
P(a,b) =[ - ½ A, - ½ B]
Dari uraian di atas, persamaan
umum lingkaran dapat kita
rumuskan dengan
X² + y² + Ax + By + C = 0
Dengan,
Pusatnya = P(-⅟2 A, -⅟2 B)
Jari-jari = r = √ ¼ A+ ¼B - C
Tentukan pusat dan jari-jari dari lingkaran dengan persamaan :
3x² + 3y² - 6x + 18y + 6 = 0
Jawab:
Persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi:
x² + y² - 2x + 6y + 2 = 0, dengan A= -2; B= 6 dan C= 2
pusat : P =[ -½ A, -½B]↔P [-½(-2), -½(6)] ↔P [1, -3]

jari-jari : r = ↔r=√8 = 2 √2

jadi, lingkaran tersebut mempunyai pusat [1, -3] dan jarijari r=


2
Persamaan umum sebuah lingkaran L adalah L: x² +
y² + Ax + By + C= 0 dan persamaan umum sebuah
garis g adalah g: y= mx + n. Misalnya persamaan garis
g disubstitusikan pada persamaan umum lingkaran
sehingga diperoleh persamaan kuadrat berikut:
x² + y² + Ax + By + C= 0
x² + (mx + n)² + Ax + B(mx + n) + C = 0
x² + m²x² + 2mnx + n² + Ax + Bmx + Bn + C = 0
(1 + m²)x² + (2mn + A + Bm)x + (n² + Bn + C) = 0 (1)
L L L

Garis
memotong Garis Garis di luar
lingkaran menyinggung lingkaran
Syarat : D > 0 lingkaran Syarat : D < 0
Syarat : D = 0
Tentukan hubungan antara garis g dan lingkaran L yang persamaannya
g: 2x – y + 4 = 0 dan
L: x2 + y2 – 4x – 2y – 4 = 0
Jawab :
Menyubstitusikan persamaan garis g: 2x – y + 4 = 0 ↔ y= 2x + 4 pada
persamaan lingkaran L: x2 + y2 – 4x – 2y – 4 = 0, akan diperoleh
↔ x2 + (2x + 4 )² – 4x – 2(2x + 4 ) – 4 = 0
↔ x2 + (4x² + 16x + 16) – 4x – (4x + 8 ) – 4 = 0
↔ 5x2 + 8x + 4 = 0
Nilai diskriminan (D) persamaan kuadrat tersebut adalah:
D = b2 – 4ac = 82 – 4.5.4 = 64 – 80 = - 16
Karena D< 0, maka garis g tidak memotong lingkaran.
-

Pada gambar di samping, titik T(x₁, y₁)

terletak pada lingkaran x² + y² = r² dan

gari h adalah garis yang melalui titik

T(x₁, y₁). Garis h ┴ TO, sehingga mTO . mh


T( x1, y1)
= -1

O x Gradien garis TO, mTO = , maka


h gradien garis h, mh = -

Persamaan garis singgung h dengan

gradien mh= - dan melalui titik T(x₁,

y₁) adalah:
y - y₁ = mh ( x - x₁)

y - y₁ = - (x - x₁)

y₁y - y₁² = - x₁x + x₁²

y₁y + x₁x = x₁² + y₁² ........... (1)

karena titik T(x₁, y₁) terletak pada lingkaran x² + y² = r² maka berlaku:

x₁² + y₁² = r² ........................(2)

dari persamaan (1) dan (2) diperoleh: x₁x+y₁y = r²

jadi, persamaan garis singgung pada lingkaran x² + y² = r² yang melalui

titik T(x₁, y₁) pada lingkaran dapat ditentukan dengan rumus berikut:
Garis singgung lingkaran
yang melalui titik
T(x₁,y₁) = x₁ x + y₁ y = r²

T( x1, y1)

O x
h
Tentukan persamaan garis singgung di titik yang
berabsis 1 pada lingkaran
L:x² + y² = 10.
Jawab :
Titik T(1,y) terletak pada lingkaran L:x² + y² = 10,
sehingga 1 + y² = 10↔ y² = 9 ↔ y=±3
a. Untuk titik T(1,3), maka persamaan garis
singgungnya adalah x₁x +y₁y = 10 ↔ x + 3y = 10
b. Untuk titik T(1,-3), maka persamaan gaaris
singgungnya adalah x₁x +y₁y = 10 ↔ x – 3y = 10
,
Pada gambar disamping, titik T(x₁, y₁)terletak
. pada lingkaran (x-a)² + (y-b)² = r² dan garis h
adalah garis singgung yang melalui titik T(x₁, y₁).
Gradien garis PT adalah m₁ = , misalkan
y
gradien garis h adalah m₂. Karena garis PT┴ h,
T(x1, y1) berlaku m₁ x m₂ = -1 ↔ m₂ = =.
y- y₁ = m₂(x- x₁)
P(a,b) h ↔ y - y₁ = ( x- x₁)
↔ (y₁-b)( y - y₁) = -(x₁-a)(x-x₁)
y1y – y12 – by + by1 = -x1x + x12 + ax - ax1
O x
y1y– by + by1 + x1x - ax +ax1 = x12 + y12
↔ (y₁-b) (y-b) + (x₁-a) (x-a) = r²
y
Garis singgung lingkaran
dengan pusat lingkaran (a,b)
T(x₁,y₁)
yang melalui titik T(x₁,y₁)
adalah h
(X₁ - a) (x-a) + (y₁ - b) (y-b) = r² (a,b)

x
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran (x-1)² + (y-
2)² = 4 di titik A(-1, 2)
Jawab :
Titik A(-1, 2) terletak pada lingkaran (x-1)² + (y-2)² = 4.
Dengan rumus (x₁-a) (x-a) + (y₁-b) (y-b) = r², diperoleh
↔ (-1-1) (x-1) + (2-2) (y-2) = 4
↔(-2) (x-1) + 0 (y-2) = 4
↔(-2) (x-1) = 4
↔-2x = 2
↔ x = -1
Jadi, garis singgung yang dimaksud adalah x= -1
Bentuk baku persamaan lingkaran L :x² + y² + Ax + By + C = 0
adalah x² + y² + Ax + By + C = 0
(x² + Ax) +(y² + By) = -C
( x² + Ax + ¼A ) + (y² + By + ¼B ) = ¼A + ¼B - C
(x + ½ A)² + (y + ½ B)² = ¼A + ¼B - C
Bardasarkan rumus garis singgung pada bagian b, maka
persamaan garis singgung di titik
T(x₁, y₁) pada L: (x + ½A )² + (y + ½ B )² = ¼A + ¼B - C adalah
(x₁+ ½A) (x+ ½A) + (y₁+ ½B) (y+ ½B) = ¼A + ¼B - C
x₁x + ½Ax+ ½Ax₁ + ¼A² + y₁y + ½By + ½By₁ + ¼B² = ¼A + ¼B - C
x₁x+ y₁y+ ½Ax+ ½Ax₁ + ½By + ½By₁ + C = 0
Persamaan garis singgung dititik T(x₁,y₁)
pada L :x² + y² + Ax + By + C = 0 adalah
x₁x+ y₁y+ ½Ax+ ½Ax₁ + ½By + ½By₁+C=0
tunjukkan bahwa titik A(4, -1) terletak pada lingkaran x² + y² - 2x + 10y +
1 = 0. Kemudian tentukan persamaan garis singgung yang melalui titik A.
Jawab :
Titik A(4, -1) disubstitusikan ke persamaan lingkaran x² + y² - 2x + 10y + 1
= 0.
x² + y² - 2x + 10y + 1 = 4² + (-1)² - 2.4 + 10(-1) + 1
= 16 + 1 – 8 – 20 + 1
= 0 (terbukti)
Persamaan garis singgung lingkaran x² + y² - 2x + 10y + 1 = 0 di titik A(4, -
1) adalah:
x₁x+ y₁y - ½.2 (x + x₁) + ½.10 (y + y₁) + 1 = 0
4x –y – (x + 4) + (5y – 5) + 1 = 0
3x +4y – 8 = 0
Jadi, persamaan garis singgungnya adalah 3x +4y – 8 = 0
misalnya garis g mempunyai gradien m menyinggung lingkaran L: x² + y²
= r², maka persamaan garis g adalah g: y= mx + n dengan n harus dicari.
Untuk menentukan nilai n, kita substitusikan persamaan garis g pada
persamaan lingkaran tersebut diperoleh:
x² + y² = r² ↔ x² + (mx + n)² = r²
x² + m²x² + 2mnx + n² = r²
(1+ m²) x² + 2mnx + n² - r² = 0
Supaya garis g menyinggung lingkaran L, maka nilai diskriminan
persamaan terakhir sama dengan 0.
D=0
↔ (2mn)² - 4(1+ m²)( n² - r²) = 0
↔ 4m²n² - 4(n² - r² + m²n² - m²r² ) = 0
↔ 4m²n² - 4n² +4 r² -4 m²n² +4 m²r² ) = 0
↔ -4n² +4 r²+4 m²r² = 0
↔-n² + r²+ m²r² = 0
Pada lingkaran L ≡ x² + y² = r²
↔ n²= r²(m²+ 1) → y= mx ± r
↔ n = ±r √m² + 1
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran L: x² + y² = 9
a. Yang bergradien 2
b. Yang sejajar garis k: 4x + 3y = 6
Jawab :
Lingkaran L: x² + y² = 9 mempunyai jari-jari 3.
a. Garis singgung yang diminta mempunyai gradien m = 2, sehingga
persamaan garis singgungnya adalah:
y= 2x± 3√2² + 1
y= 2x± 3 √5
↔ y= 2x+ 3 √5 dan y= 2x- 3 √5
b. Garis k: 4x + 3y = 6 ↔ y = -4∕3 x + 2↔ m = -4∕3
Jadi, persamaan garis singgung yang diminta adalah
y= -4∕3 x ± 3√(-4/3)² + 1
y= -4∕3 x ± 3√25/9
y= -4∕3 x ± 5
↔ y= -4∕3 x + 5 dan y= -4∕3 x – 5
Jadi, persamaan garis singgungnya adalah 4x + 3y = 15 dan 4x – 3y = -
15
Garis Singgung pada Lingkaran L: (x-a)² + (-b)² = r²

Misalnya x’ = x-a dan y’ = y-b, maka persamaan


lingkaran L: (x-a)² + (y-b)² = r² dapat dituliskan sebagai
L’: x’² + y’² = r’². Berdasarkan persamaan garis
singgung L’: x’² + y’² = r’² dengan gradien m adalah y’
= mx’ ±r√m² + 1
Selanjutnya dengan mengubah x’ dan y’ diperoleh
bahwa persamaan garis singgung lingkaran L: (x-a)² +
(y-b)² = r² dengan gradien m adalah:
y – b = m(x – a) ±r √m² + 1
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran L: (x – 2)² + (y +
1)² = 5 yang mempunyai gradien 2.
Jawab :
Lingkaran L: (x – 2)² + (y + 1)² = 5 mempunyai pusat P(2, -1)
dan jari-jari r =√5 . Gradien garis singgung yang di cari adalah
m= 2, sehingga persamaannya adalah:
y+1 = 2(x – 2) ± √5. √2²+1
y+1 = (2x – 4) ± 5
y = (2x – 5) ± 5
↔ y = 2x dan y= 2x – 10
Jadi, persamaan garis singgung yang memenuhi adalah y = 2x
dan y= 2x – 10.
y

B (x₃,y₃)

Melalui sebuah titik di luar


P(a,b) C(x₁,y₁) lingkaran , dapat dibuat dua
buah garis yang menyinggung
A(x₂,y₂)
o x lingkaran itu. Hal ini didasarkan
pada kedudukan garis terhadap
lingkaran dengan syarat D = 0.
Misalkan garis singgung yang
melalui titik C(x₁, y₁) di luar
lingkaran dengan gradien m
adalah

Y – y₁ = m(x – x₁) atau y = mx – mx₁ + y₁


Untuk menentukan persamaannya, perhatikan langkah-langkah berikut:
Langkah 1:
Substitusikan y= mx- mx₁ + y₁ ke persamaan lingkaran sehingga di
peroleh persamaan kuadrat.
Langkah 2:
Tentukan nilai diskriminan D dari persamaan yang diperoleh pada
langkah 1. Karena yang dicari adalah persamaan garis singgung,
syaratnya D = 0. Dengan demikian akan diperoleh m
Langkah 3:
Substitusikan kedua nilai m ke persamaan y= mx- mx₁ + y₁ sehingga
diperoleh dua persamaan garis singgung yang dimaksud.

Persamaan garis singgung lingkaran dengan pusat (a, b), jari-


jari r, dan melalui titik (x₁, y₁) adalah

y - y₁ = m(x - x₁), dengan m =


persamaan garis singgung lingkaran berpusat
O(0,0), jari-jari r, dan melalui titik (x₁, y₁) adalah
y - y₁ = m(x - x₁), dengan

m=
±

tentukan persamaan garis singgung lingkaran x² + y² =


25, yang melalui titik (10,0)
jawab :
karena pusat lingkaran adalah O(0,0), dengan r = 5
dan melalui titik (10,0) maka
m= ↔ m=

m= ↔ m= ↔m=

jadi, persamaan garis singgung pada lingkaran x² + y² = 25


yang melalui (10,0) adalah
y–0=± (x - 10) ↔ 3y = (x - 10)

3y - √3 x + 10 = 0 dan 3y + √3 x – 10 = 0
 persamaan garis singgung lingkaran melalui titik
Q(x₁,y₁) di luar lingkaran adalah
 y-y₁ = m(x-x₁)
Cara menentukan gradien m
 substitusikan persamaan y-y₁ = m(x-x₁) atau y= m(x-
x₁) + y₁ kepersamaan lingkaran sehingga diperoleh
persamaan kuadrat.
 selanjutnya tentukan D=0 maka akan diperoleh nilai
m.
Cara menentukan persamaan garis singgung
 substitusikan nilai m yang diperoleh kepersamaan
semula.

Anda mungkin juga menyukai