MATEMATIKA
makalah lingkaran
di susun oleh:
NOLA INDAH
8.3
Guru pembimbing:
SMP N 6 PEKANBARU
Page 1 of 22
2016/2017KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang berkat rahmat-Nyalah
sehingga makalah Lingkaran ini dapat terselesaikan. Makalah ini ditulis dan
disusun berdasarkan kebutuhan pelajaran matematika yaitu sebagai tugas
portofolio matematika yaitu makalah lingkaran
Dalam pembuatan makalah ini tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang
kami alami, namun berkat dukungan dan dorongan dari orang terdekat sehingga
kami mampu
menyelesaikan makalah ini meskipun masih banyak sekali kekurangan, oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan baik.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Nola Indah
Page 2 of 22
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................
BAB I ISI
A. Pengertian Lingkaran ..........................................................................
11
15
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................
22
Page 3 of 22
A. PENGERTIAN LINGKARAN
Perhatikan gambar di bawah ini.
Siapa yang tidak tahu ban mobil dan uang logam? Itu merupakan barang-barang
yang mudah Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Ban mobil dan uang logam
merupakan contoh benda-benda yang memiliki bentuk dasar lingkaran. Secara geometris,
benda-benda tersebut dapat digambarkan seperti pada Gambar (a),
Perhatikan Gambar (b) dengan saksama.
B. UNSUR-UNSUR LINGKARAN
Setiap bangun datar memiliki unsur-unsur yang membangunnya, termasuk bangun
datar yang berbentuk lingkaran. Ada beberapa bagian lingkaran yang termasuk dalam
unsur-unsur sebuah lingkaran di antaranya titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur,
tembereng, juring, apotema, sudut pusat, dan sudut lingkaran. Perhatikan gambar berikut
ini.
Page 4 of 22
Page 6 of 22
= 220 cm
Jadi, keliling lingkaran = 220 cm.
Contoh soal:
Hitunglah luas lingkaran yang memiliki jari-jari 7cm!
Penyelesaian:
Jari-jari = 7 cm, maka r = 7
L = r2
= 22/7 x 72
= 154
Jadi, luas lingkaran = 154 cm2.
Hitunglah luas lingkaran dengan diameter 20cm!
Penyelesaian:
Diameter = 20 cm, maka d = 20
L = d2
= x 3,14 x 202
= 314
Jadi, luas lingkaran = 314 cm2
.
Jika Anda mampu menguasai materi tentang hubungan keliling lingkaran dengan
luasnya, Anda tidak perlu mencari jari-jari atau diameternya jika yang diketahui keliling
atau luasnya saja. Bagaimana caranya? Sekarang coba simak baik-baik pembahasan
berikut ini.
Kita gunakan rumus keliling lingkaran dengan mencari jari-jarinya, misalkan keliling
lingkaran K dan luasnya L, maka:
K = 2r atau r = K/2
Sekarang substitusi persamaan jari-jari r ke rumus luas lingkaran, maka:
L = r2
= (K/2)2
= (K2/42)
= K2/4
Dari persamaan hubungan antara keliling lingkaran dengan luasnya juga bisa dicari
hubungan kebalikannya yaitu hubungan antara luas lingkaran dengan kelilingnya,
yakni:
Page 10 of 22
L = K2/4
K2 = 4L
K = (4L)
Page 11 of 22
AOB merupakan sudut pusat lingkaran dan ACB merupakan sudut keliling
lingkaran. Sudut pusat AOB dan sudut keliling ACB menghadap busur yang sama,
yaitu AB
.
Untuk mengetahui hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling lingkaran yang
menghadap busur yang sama, perhatikan terlebih dahulu gambar di bawah.
Lingkaran di atas berpusat di titik O dan mempunyai jari-jari OA= OB= OC= OD= r.
Misalkan AOC = dan COB = , maka AOB = + .
Perhatikan BOD!
BOD pelurus bagi BOC, sehingga BOD = 180 .
BOD segitiga sama kaki, karena OB = OD = r, sehingga
ODB = OBD = (180 - BOD)
Karena BOD = 180 , maka diperoleh
ODB = OBD = (180 - (180 ))
ODB =
Sekarang perhatikan AOD!
AOD pelurus bagi AOC, sehingga AOD = 180 . AOD adalah segitiga sama
kaki, karena OA = OD = r, sehingga
ODA = OAD = (180 - AOD)
ODA = OAD = (180 - (180 ))
ODA = OAD =
Dengan demikian mengunakan persamaan ODB = dan ODA = , maka besar
ADB dapat di cari:
ADB = ODA + ODB
ADB = +
Page 12 of 22
ADB = ( + )
ADB = AOB atau
besar AOB = 2 x besar ADB.
Karena AOB adalah sudut pusat dan ADB adalah sudut keliling, di mana
keduanya menghadap AB , maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Besar sudut pusat = 2 x besar sudut keliling
atau
Besar sudut keliling = x besar sudut pusat
4. Panjang Busur
Busur adalah garis lengkung yang merupakan bagian dari keliling lingkaran, maka
untuk menentukan panjang busur lingkaran digunakan perbandingan dengan keliling
lingkarannya.
Perhatikan gambar. Jika sudut pusat busur AC adalah AOC, dan sudut pusat
keliling lingkaran adalah 360o
5. Luas Juring
Sekarang coba perhatikan gambar di bawah ini!
Pada gambar di atas terdapat juirng lingkaran AOB (luas yang diarsir) dengan sudut
pusat (baca: alfa) dan jar-jari r. Apa yang akan terjadi jika sudut pusat diperbesar
Page 13 of 22
6. Luas Tembereng
Pemahaman dasar yang harus anda kuasai untuk bisa menghitung luas tembereng
suatu lingkaran yakni pengertian tembereng dan juring lingkaran (merupakan unsur
atau bagian lingkaran), cara menghitung luas segitiga, cara menghitung luaslingkaran,
dan hubungan antara sudut pusat dengan luas juring lingkaran. Tanpa konsep dasar
tersebut Anda tidak akan mampu menghitung luas tembereng suatu lingkaran. Jadi
pastikan diri Anda sudah menguasai konsep dasar tersebut.
Tembereng merupakan luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan
tali busur, seperti contoh gambar di bawah ini.
Tembereng pada gambar di atas (yang diarsir) dibatasi oleh busur AB (garis
lengkung AB) dan tali busur AB (garis lurus AB), terlihat bahwa luas yang diarsir
(tembereng) sama dengan luas juring AOB dikurangi dengan luas segitiga AOB. Jadi
secara matematis mencari luas tembereng dapat ditulis:
Tembereng = Luas Juring Luas Segitiga
Page 14 of 22
Jika garis k diputar dengan pusat perputaran titik A ke arah busur AB yang lebih
kecil dari busur AB maka kita peroleh OAB sama kaki, karena OAB = OBA
= x (180 AOB)
Jika kita terus memutar garis k ke arah busur yang lebih kecil dan lebih kecil lagi
maka OAB = OBA akan makin besar dan AOB makin kecil. Pada suatu saat
garis k akan menyinggung lingkaran di titik A dengan titik B berimpit dengan titik A dan
saat itu berlaku:
OAB =OBA = (180 - AOB)
OAB =OBA = (180 - 0)
OAB =OBA = 90
Page 15 of 22
Hal ini menunjukkan bahwa jari-jari OA tegak lurus dengan garis singgung K
dititik A.
Jadi, garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong suatu lingkaran di
satu titik dan berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di titik singgungnya.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Pada Gambar di atas tampak bahwa garis k tegak lurus dengan jari-jari OA. Garis
k adalah garis singgung lingkaran di titik A, sedangkan A disebut titik singgung
lingkaran.
Karena garis k OA, hal ini berarti sudut yang dibentuk kedua garis tersebut
besarnya 90. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa setiap sudut yang
dibentuk oleh garis yang melalui titik pusat dan garis singgung lingkaran besarnya 90.
Page 17 of 22
2. L2 terletak di dalam L1 dan PQ < r < R. Dalam hal ini dikatakan L2 terletak di dalam
L1 dan tidak konsentris.
Page 18 of 22
Pada beberapa kedudukan lingkaran seperti tersebut di atas, dapat dibuat garis
singgung persekutuan dua lingkaran. Garis singgung persekutuan adalah garis yang
menyinggung dua buah lingkaran sekaligus. Apakah untuk setiap dua lingkaran selalu
dapat dibuat garis singgung persekutuan? Perhatikan kemungkinan berikut.
1. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran tidak mempunyai garis singgung
persekutuan.
2. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai satu garis singgung
persekutuan.
3. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai dua garis singgung
persekutuan.
Page 19 of 22
4. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai tiga garis singgung
persekutuan.
5. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai empat garis singgung
persekutuan.
Page 21 of 22
A. Kesimpulan
Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang merupakan tempat kedudukan titiktitik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama tersebut disebut
jarijari lingkaran dan titik tertentu disebut pusat lingkaran. Garis lengkung tersebut kedua
ujungnya saling bertemu membentuk keliling lingkaran dan daerah lingkaran (luas
lingkaran).
Lingkaran memiliki beberapa unsur, yaitu:
1. Titik Pusat Lingkaran
2. Jari-jari Lingkarang
3. Diameter Lingkaran
4. Busur Lingkaran
5. Tembereng
6. Juring Lingkaran
7. Apotema
rumus keliling (K) lingkaran dengan diameter (d) atau jari-jari (r)
adalah:
K = d atau K = 2 r
luas lingkaran dengan jari-jari r sama
dengan luas persegi panjang dengan panjang r dan lebar r, sehingga diperoleh:
L = rxr
= r2
Lingkaran memiliki sudut pusat dan sudut keliling. Sudut pusat besarnya 2 kali
dari sudut keliling. Sedangkan sudut keliling besarnya dari sudut pusat.
Lingkaran memiliki garis singgung, yaitu garis yang memotong suatu lingkaran di
satu titik dan berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di titik singgungnya.
Jika dihubungkan dengan suatu segitiga, akan ada dua macam lingkaran, yaitu:
Lingkaran dalam segitiga dan Lingkaran Luar segitiga.
Page 22 of 22