Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PORTOFOLIO

MATEMATIKA
makalah lingkaran
di susun oleh:

NOLA INDAH
8.3
Guru pembimbing:

LINDAWATI NARE S.Pd

SMP N 6 PEKANBARU

Page 1 of 22

2016/2017KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang berkat rahmat-Nyalah
sehingga makalah Lingkaran ini dapat terselesaikan. Makalah ini ditulis dan
disusun berdasarkan kebutuhan pelajaran matematika yaitu sebagai tugas
portofolio matematika yaitu makalah lingkaran
Dalam pembuatan makalah ini tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang
kami alami, namun berkat dukungan dan dorongan dari orang terdekat sehingga
kami mampu
menyelesaikan makalah ini meskipun masih banyak sekali kekurangan, oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan baik.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 24 Maret 2014

Nola Indah

Page 2 of 22

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................

BAB I ISI
A. Pengertian Lingkaran ..........................................................................

B. Unsur-unsur Lingkaran .......................................................................

C. Keliling dan Luas Lingkaran ..............................................................

D. Sudut Pusat, Sudut Keliling, Panjang Busur, Luas Juring dan


Luas Tembereng ......................................................................................

11

E. Garis Singgung Lingkaran ..................................................................

15

BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................

22

Page 3 of 22

A. PENGERTIAN LINGKARAN
Perhatikan gambar di bawah ini.

Siapa yang tidak tahu ban mobil dan uang logam? Itu merupakan barang-barang
yang mudah Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Ban mobil dan uang logam
merupakan contoh benda-benda yang memiliki bentuk dasar lingkaran. Secara geometris,
benda-benda tersebut dapat digambarkan seperti pada Gambar (a),
Perhatikan Gambar (b) dengan saksama.

Misalkan A, B, C merupakan tiga titik


sebarang pada lingkaran yang berpusat di O. Dapat dilihat bahwa ketiga titik tersebut
memiliki jarak yang sama terhadap titik O. Dengan demikian, lingkaran adalah kumpulan
titik-titik yang membentuk lengkungan tertutup, di mana titik-titik pada lengkungan
tersebut berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Titik tertentu itu disebut sebagai titik
pusat lingkaran. Pada Gambar (b) , jarak OA, OB, dan OC disebut jari-jari lingkaran.
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang
merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik
tertentu. Jarak yang sama tersebut disebut jari-jari lingkaran dan titik tertentu disebut
pusat lingkaran. Garis lengkung tersebut kedua ujungnya saling bertemu membentuk
keliling lingkaran dan daerah lingkaran (luas lingkaran)

B. UNSUR-UNSUR LINGKARAN
Setiap bangun datar memiliki unsur-unsur yang membangunnya, termasuk bangun
datar yang berbentuk lingkaran. Ada beberapa bagian lingkaran yang termasuk dalam
unsur-unsur sebuah lingkaran di antaranya titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur,
tembereng, juring, apotema, sudut pusat, dan sudut lingkaran. Perhatikan gambar berikut
ini.

Page 4 of 22

Untuk lebih jelas, perhatikan uraian berikut ini.


a. Titik Pusat

Titik pusat lingkaran adalah titik yang terletak tepat di tengah-tengah


lingkaran. Pada Gambar di atas, titik O merupakan titik pusat
lingkaran, dengan demikian, lingkaran tersebut dinamakan lingkaran
O.
b. Jari-Jari (r)

Jari-jari lingkaran adalah garis dari titik pusat lingkaran ke


lengkungan lingkaran (keliling lingkaran).
c. Diameter (d)

Diameter adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada


Page 5 of 22

lengkungan lingkaran (keliling lingkaran) dan melalui titik pusat.


Garis AB dan CD pada lingkaran O merupakan diameter lingkaran
tersebut. Perhatikan bahwa AB = AO + OB. Dengan kata lain, nilai
diameter lingkaran merupakan dua kali nilai jari-jari lingkaran, dapat
ditulis secara matematis: d = 2r.
d. Busur

Busur lingkaran merupakan garis lengkung yang terletak pada


lengkungan lingkaran (keliling lingkaran) dan menghubungkan dua
titik sebarang di lengkungan tersebut. Pada Gambar di atas, garis
lengkung AC, garis lengkung CB, dan garis lengkung BD merupakan
busur lingkaran O. Untuk memudahkan mengingatnya Anda dapat
membayangkannya sebagai busur panah.
e. Tali Busur

Tali busur lingkaran adalah garis lurus dalam lingkaran yang


menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran dan tidak
melalui pusat lingkaran. Tali busur yang melalui pusat lingkaran
dinamakan dengan diameter lingkaran. Tali busur lingkaran tersebut
ditunjukkan oleh garis lurus AD yang tidak melalui titik pusat seperti
pada gambar di atas. Untuk memudahkan mengingatnya Anda dapat
membayangkan seperti pada tali busur panah.
f. Tembereng

Page 6 of 22

Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh


busur dan tali busur. Pada Gambar di atas, tembereng ditunjukkan
oleh daerah yang diarsir dan dibatasi oleh busur AD dan tali busur
AD. Jadi tembereng terbentuk dari gabungan antara busur lingkaran
dengan tali busur lingkaran.
g. Juring

Juring lingkaran adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi


oleh dua buah jari-jari lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh
kedua jari-jari lingkaran tersebut. Pada Gambar di atas, juring
lingkaran ditunjukkan oleh daerah yang diarsir yang dibatasi oleh jarijari OC dan OB serta busur BC, dinamakan juring BOC.
h. Apotema

Apotema lingkaran merupakan garis yang menghubungkan titik pusat


lingkaran dengan tali busur lingkaran tersebut. Garis yang dibentuk
bersifat tegak lurus dengan tali busur. Coba perhatikan Gambar di atas
secara seksama. Garis OF merupakan garis apotema pada lingkaran
O.

C. KELILING DAN LUAS LINGKARAN


Pernahkah kamu mengamati gerak sebuah roda sepeda? Untuk mengetahui
pengertian keliling lingkaran, coba kamu ambil roda sebuah sepeda. Tandai pada bagian
tepi lingkaran dengan huruf A. Kemudian, gelindingkan roda tersebut dimulai dari titik A
kembali ke titik A lagi. Lintasan yang dilalui roda dari A sampai kembali ke A lagi
disebut
satu putaran penuh atau satu keliling lingkaran. Sebelum kita menghitung keliling
lingkaran, kita akan mencoba menemukan nilai (pi).

1. Menemukan Pendekatan Nilai (pi)


Untuk menemukan pendekatan nilai (pi), kita bisa lakukan percobaan sederhana
berikut ini. Pertama, membuat lingkaran dengan jari- jari 1 cm, 1,5 cm, 2 cm, 2,5 cm,
Page 7 of 22

dan 3 cm. Kemudian mengukur diameter masing-masing lingkaran dengan


menggunakan penggaris. Kedua, mengkur keliling masing-masing lingkaran
menggunakan bantuan benang dengan cara menempelkan benang pada bagian tepi
lingkaran, dan kemudian panjang benang diukur menggunakan penggaris. Terakhir
hitung nilai (phi) dengan cara keliling lingkaran dibagi dengan diameter lingkaran,
kemudian catat hasilnya. Jika kegiatan tersebut kalian lakukan dengan cermat dan teliti
maka nilai keliling dibagi diameter akan memberikan nilai yang mendekati 3,14. Untuk
selanjutnya, nilai keliling per diameter disebut sebagai konstanta ( dibaca: phi).
Coba tekan tombol pada kalkulator. Apakah Anda dapatkan bilangan desimal
tak berhingga dan tak berulang? Bentuk desimal yang tak berhingga dan tak berulang
bukan bilangan pecahan. Oleh karena itu, bukan bilangan pecahan, namun bilangan
irasional, yaitu bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan biasa a/b.
Bilangan irasional berupa desimal tak berulang dan tak berhingga. Menurut penelitian
yang cermat ternyata nilai = 3,14159265358979324836 ... Jadi, nilai hanyalah suatu
pendekatan. Jika dalam suatu perhitungan hanya memerlukan ketelitian sampai dua
tempat desimal, pendekatan untuk adalah 3,14.
Coba bandingkan nilai dengan pecahan 22/7. Bilangan pecahan 22/7 jika
dinyatakan dalam pecahan desimal adalah 3,142857143. Jadi, bilangan 22/7 dapat
dipakai sebagai pendekatan untuk nilai .
= 3,14 atau 22/7

2. Menghitung Keliling Lingkaran


Pada pembahasan di bagian depan diperoleh bahwa pada setiap lingkaran nilai
perbandingan keliling (K) per diameter (d) menunjukkan bilangan yang sama atau tetap
disebut . Karena K/d=, sehingga didapat K = d. Karena panjang diameter adalah 2 x
jari-jari atau d = 2r, maka K = 2r.
Jadi, didapat rumus keliling (K) lingkaran dengan diameter (d) atau jari-jari (r)
adalah:
K = d atau K = 2 r
Contoh soal :
Hitunglah keliling lingkaran jika diameter lingkaran 14 cm!
Penyelesaian:
d = 14 cm, sehingga:
K = d
= 22/7 x 14 cm
= 44 cm
Jadi, keliling lingkaran adalah 44 cm.
Hitunglah keliling lingkaran jika jari-jarinya 35cm!
Penyelesaian:
r = 35 cm, sehingga:
K = 2r
= 2(22/7) 35 cm
Page 8 of 22

= 220 cm
Jadi, keliling lingkaran = 220 cm.

3. Menghitung Luas Lingkaran


Untuk menemukan rumus luas lingkaran, lakukan kegiatan
dengan langkahlangkah berikut.
1. Buatlah lingkaran dengan jari-jari 10 cm.
2. Bagilah lingkaran tersebut menjadi dua bagian sama
besar dan arsir satu bagian
3. Bagilah lingkaran tersebut menjadi 12 bagian sama besar
dengan cara membuat 12 juring sama besar dengan sudut
pusat 30 (Gambar (i)).
4. Bagilah salah satu juring yang tidak diarsir menjadi dua
sama besar.
5. Gunting lingkaran beserta 12 juring tersebut.
6. Atur potongan-potongan juring dan susun setiap juring
sehingga membentuk gambar mirip persegi panjang,
seperti pada Gambar (ii) di samping.
Jika lingkaran dibagi menjadi juring-juring yang tak terhingga banyaknya,
kemudian juring-juring tersebut dipotong dan disusun seperti Gambar (ii) maka
hasilnya akan mendekati bangun persegi panjang. Perhatikan bahwa bangun yang
mendekati persegi panjang tersebut panjangnya sama dengan setengah keliling
lingkaran (3,14 x 10 cm = 31,4 cm) dan lebarnya sama dengan jari-jari lingkaran (10 cm).
Jadi, luas lingkaran dengan panjang jari-jari 10 cm = luas persegi panjang dengan
p = 31,4 cm dan l = 10 cm.
Luas lingkaran
=pxl
= 31,4 cm x 10 cm
= 314 cm
Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa luas lingkaran dengan jari-jari r sama
dengan luas persegi panjang dengan panjang r dan lebar r, sehingga diperoleh:
L = rxr
= r2
Karena r = d, maka
L = (d)2
= (d)2
= d2
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa luas lingkaran L dengan jari-jari r atau
diameter d adalah:
L = r2 atau L = d2
Page 9 of 22

Contoh soal:
Hitunglah luas lingkaran yang memiliki jari-jari 7cm!
Penyelesaian:
Jari-jari = 7 cm, maka r = 7
L = r2
= 22/7 x 72
= 154
Jadi, luas lingkaran = 154 cm2.
Hitunglah luas lingkaran dengan diameter 20cm!
Penyelesaian:
Diameter = 20 cm, maka d = 20
L = d2
= x 3,14 x 202
= 314
Jadi, luas lingkaran = 314 cm2
.

4. Hubungan Antara Keliling Dan Luas Lingkaran


Untuk memahami hubungan antara keliling dengan luas lingkaran Anda harus
paham dengan konsep keliling lingkaran dan luas lingkaran. Hubungan antara keliling
dengan luas lingkaran cocok digunakan untuk menjawab soal-soal ulangan umum dan
ujian nasional yang bentuk soalnya berupa pilihan ganda karena membutuhkan waktu
yang singkat.

Jika Anda mampu menguasai materi tentang hubungan keliling lingkaran dengan
luasnya, Anda tidak perlu mencari jari-jari atau diameternya jika yang diketahui keliling
atau luasnya saja. Bagaimana caranya? Sekarang coba simak baik-baik pembahasan
berikut ini.
Kita gunakan rumus keliling lingkaran dengan mencari jari-jarinya, misalkan keliling
lingkaran K dan luasnya L, maka:
K = 2r atau r = K/2
Sekarang substitusi persamaan jari-jari r ke rumus luas lingkaran, maka:
L = r2
= (K/2)2
= (K2/42)
= K2/4
Dari persamaan hubungan antara keliling lingkaran dengan luasnya juga bisa dicari
hubungan kebalikannya yaitu hubungan antara luas lingkaran dengan kelilingnya,
yakni:
Page 10 of 22

L = K2/4
K2 = 4L
K = (4L)

D. SUDUT PUSAT, SUDUT KELILING, PANJANG BUSUR, LUAS


JURING DAN LUAS
TEMBERENG
1. Sudut Pusat

Coba perhatikan gambar di bawah dengan seksama!


Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan antara
dua buah jari-jari lingkaran di titik pusat. Pada gambar di atas Garis
OA dan OB merupakan jari-jari lingkaran yang berpotongan di titik
pusat O membentuk sudut pusat, yaitu AOB.
2. Sudut Keliling

Coba perhatikan lagi gambar di bawah dengan seksama!


Sudut pusat merupakan sudut yang dibentuk oleh perpotongan
antara dua buah tali busur di suatu titik pada keliling lingkaran.
Pada gambar di atas garis AC dan BC merupakan tali busur yang
berpotongan di titik C membentuk sudut keliling ACB.
3. Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling Jika Menghadap Busur yang Sama
Coba perhatikan lagi gambar di bawah dengan seksama!

Page 11 of 22

AOB merupakan sudut pusat lingkaran dan ACB merupakan sudut keliling
lingkaran. Sudut pusat AOB dan sudut keliling ACB menghadap busur yang sama,
yaitu AB
.
Untuk mengetahui hubungan antara sudut pusat dengan sudut keliling lingkaran yang
menghadap busur yang sama, perhatikan terlebih dahulu gambar di bawah.

Lingkaran di atas berpusat di titik O dan mempunyai jari-jari OA= OB= OC= OD= r.
Misalkan AOC = dan COB = , maka AOB = + .
Perhatikan BOD!
BOD pelurus bagi BOC, sehingga BOD = 180 .
BOD segitiga sama kaki, karena OB = OD = r, sehingga
ODB = OBD = (180 - BOD)
Karena BOD = 180 , maka diperoleh
ODB = OBD = (180 - (180 ))
ODB =
Sekarang perhatikan AOD!
AOD pelurus bagi AOC, sehingga AOD = 180 . AOD adalah segitiga sama
kaki, karena OA = OD = r, sehingga
ODA = OAD = (180 - AOD)
ODA = OAD = (180 - (180 ))
ODA = OAD =
Dengan demikian mengunakan persamaan ODB = dan ODA = , maka besar
ADB dapat di cari:
ADB = ODA + ODB
ADB = +
Page 12 of 22

ADB = ( + )
ADB = AOB atau
besar AOB = 2 x besar ADB.
Karena AOB adalah sudut pusat dan ADB adalah sudut keliling, di mana
keduanya menghadap AB , maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Besar sudut pusat = 2 x besar sudut keliling
atau
Besar sudut keliling = x besar sudut pusat
4. Panjang Busur
Busur adalah garis lengkung yang merupakan bagian dari keliling lingkaran, maka
untuk menentukan panjang busur lingkaran digunakan perbandingan dengan keliling
lingkarannya.

Perhatikan gambar. Jika sudut pusat busur AC adalah AOC, dan sudut pusat
keliling lingkaran adalah 360o

5. Luas Juring
Sekarang coba perhatikan gambar di bawah ini!

Pada gambar di atas terdapat juirng lingkaran AOB (luas yang diarsir) dengan sudut
pusat (baca: alfa) dan jar-jari r. Apa yang akan terjadi jika sudut pusat diperbesar
Page 13 of 22

menjadi (baca: betta) seperti gambar di bawah ini?


Ternyata setelah sudut pusat diperbesar menjadi maka luas
juring AOB juga semakin membesar. Ini sesuai dengan konsep
perbandingan senilai atau seharga, di mana jika sudut pusat
lingkaran diperbesar maka luas juring lingkaran tersebut juga
ikut menjadi tambah besar, begitu juga sebaliknya jika sudut
pusat lingkaran diperkecil maka luas juring lingkaran juga
akan mengecil. Sekarang bagaimana kalau sudut tersebut
diubah menjadi satu lingkaran penuh (360)?
Jika sudut pusat diubah menjadi satu lingkaran penuh maka luas juringnya menjadi luas
lingkaran. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara
besar sudut pusat, luas juring, dan luas lingkaran yakni luas juring per luas lingkaran
sama dengan sudut pusat per sudut satu lingkaran penuh (360) Secara matematis
pernyataan tersebut dapat dirumuskan:

6. Luas Tembereng
Pemahaman dasar yang harus anda kuasai untuk bisa menghitung luas tembereng
suatu lingkaran yakni pengertian tembereng dan juring lingkaran (merupakan unsur
atau bagian lingkaran), cara menghitung luas segitiga, cara menghitung luaslingkaran,
dan hubungan antara sudut pusat dengan luas juring lingkaran. Tanpa konsep dasar
tersebut Anda tidak akan mampu menghitung luas tembereng suatu lingkaran. Jadi
pastikan diri Anda sudah menguasai konsep dasar tersebut.
Tembereng merupakan luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan
tali busur, seperti contoh gambar di bawah ini.

Tembereng pada gambar di atas (yang diarsir) dibatasi oleh busur AB (garis
lengkung AB) dan tali busur AB (garis lurus AB), terlihat bahwa luas yang diarsir
(tembereng) sama dengan luas juring AOB dikurangi dengan luas segitiga AOB. Jadi
secara matematis mencari luas tembereng dapat ditulis:
Tembereng = Luas Juring Luas Segitiga
Page 14 of 22

E. GARIS SINGGUNG LINGKARAN


1) Pengertian Garis Singgung Lingkaran
Untuk memahami pengertian garis singgung lingkaran, perhatikan Gambar di
bawah ini.

Lingkaran pusat di O dengan diameter AB tegak lurus dengan diameter CD (garis


k). Jika garis k digeser ke kanan sedikit demi sedikit sejajar k maka:
pada posisi k1 memotong lingkaran di dua titik (titik E dan F) dengan k1 OB.
pada posisi k2 memotong lingkaran di dua titik (titik G dan H) dengan k2 OB.
pada posisi k3 memotong lingkaran di satu titik, yaitu titik B (menyinggung
lingkaran di B). Selanjutnya, garis k3 disebut garis singgung lingkaran.
Sekarang perhatikan Gambar di bawah ini!

Jika garis k diputar dengan pusat perputaran titik A ke arah busur AB yang lebih
kecil dari busur AB maka kita peroleh OAB sama kaki, karena OAB = OBA
= x (180 AOB)
Jika kita terus memutar garis k ke arah busur yang lebih kecil dan lebih kecil lagi
maka OAB = OBA akan makin besar dan AOB makin kecil. Pada suatu saat
garis k akan menyinggung lingkaran di titik A dengan titik B berimpit dengan titik A dan
saat itu berlaku:
OAB =OBA = (180 - AOB)
OAB =OBA = (180 - 0)
OAB =OBA = 90
Page 15 of 22

Hal ini menunjukkan bahwa jari-jari OA tegak lurus dengan garis singgung K
dititik A.
Jadi, garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong suatu lingkaran di
satu titik dan berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di titik singgungnya.
Perhatikan gambar di bawah ini.

Pada Gambar di atas tampak bahwa garis k tegak lurus dengan jari-jari OA. Garis
k adalah garis singgung lingkaran di titik A, sedangkan A disebut titik singgung
lingkaran.
Karena garis k OA, hal ini berarti sudut yang dibentuk kedua garis tersebut
besarnya 90. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa setiap sudut yang
dibentuk oleh garis yang melalui titik pusat dan garis singgung lingkaran besarnya 90.

Gambar di atas merupakan lingkaran yang berpusat di O. Lingkaran tersebut


bersinggungan dengan garis g dan h. Garis g memotong lingkaran di satu titik, yaitu di
titik A. Sedangkan garis h memotong lingkaran di satu titik, yaitu di titik B. Garis g dan
h inilah yang dinamakan garis singgung. Sedangkan titik B dan titik A dinamakan titik
singgung. Jadi yang dimaksud dengan garis singgung lingkaran adalah suatu garis yang
memotong lingkaran tepat di satu titik.
Perhatikan kembali gambar di atas. Garis g dan garis h tegak lurus OB dan OA,
sedangkan OB dan OA adalah jari-jari lingkaran. Jadi, garis singgung lingkaran akan
tegak lurus dengan jari-jari lingkaran yang melalui titik singgungnya. Namun
bagaimanapun caranya, kita tidak akan bisa membuat garis singgung yang lain di titik A
dan di titik B. Dengan demikian, kita hanya dapat membuat satu garis singgung
lingkaran dari satu titik pada sebuah lingkaran.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Page 16 of 22

Garis c, e, dan f adalah garis singgung lingkaran karena memotong lingkaran di


satu titik dan tegak lurus dengan jari-jari melalui titik singgungnya. Sedangkan garis a,
b, d, g, dan h bukan garis singgung lingkaran karena jika garisnya di perpanjang, akan
memotong lingkaran di dua titik.
2) Menentukan Panjang Garis Singgung Lingkaran dari Satu Titik di Luar Lingkaran
Untuk dapat menentukan panjang garis singgung lingkaran, Anda harus
menguasai teorema Pythagoras. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.

Pada gambar di atas, lingkaran berpusat di titik O dengan jari-jari OB dan OB


garis AB. Garis AB adalah garis singgung lingkaran melalui titik A di luar lingkaran.
Perhatikan segitiga siku-siku ABO. Dengan teorema Pythagoras berlaku
OB2= AB2 + OA2
AB2 = OB2- OA2
AB2 = (OB2- OA2)
Jadi, panjang garis singgung lingkaran (AB) = (OA2- OB2)
3) Kedudukan Dua Lingkaran
Jika terdapat dua lingkaran masing-masing lingkaran L1 berpusat di P dengan
jari-jari R dan lingkaran L2 berpusat di Q dengan jari-jari r di mana R > r maka terdapat
beberapa kedudukan lingkaran sebagai berikut.
1. L2 terletak di dalam L1 dengan P dan Q berimpit, sehingga panjang PQ = 0. Dalam
hal ini dikatakan L2 terletak di dalam L1 dan konsentris (setitik pusat).

Page 17 of 22

2. L2 terletak di dalam L1 dan PQ < r < R. Dalam hal ini dikatakan L2 terletak di dalam
L1 dan tidak konsentris.

3. L2 terletak di dalam L1 dan PQ = r = R, sehingga L1 dan L2 bersinggungan di


dalam.

4. L1 berpotongan dengan L2 dan r < PQ < R.

5. L1 berpotongan dengan L2 dan r < PQ < R + r.

Page 18 of 22

6. L1 terletak di luar L2 dan PQ = R + r, sehingga L1 dan L2 bersinggungan di luar.

7. L1 terletak di luar L2 dan PQ > R + r, sehingga L1 dan L2 saling terpisah.

Pada beberapa kedudukan lingkaran seperti tersebut di atas, dapat dibuat garis
singgung persekutuan dua lingkaran. Garis singgung persekutuan adalah garis yang
menyinggung dua buah lingkaran sekaligus. Apakah untuk setiap dua lingkaran selalu
dapat dibuat garis singgung persekutuan? Perhatikan kemungkinan berikut.
1. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran tidak mempunyai garis singgung
persekutuan.

2. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai satu garis singgung
persekutuan.

3. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai dua garis singgung
persekutuan.

Page 19 of 22

4. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai tiga garis singgung
persekutuan.

5. Pada Gambar di bawah ini, kedua lingkaran mempunyai empat garis singgung
persekutuan.

4) Panjang Garis Singgung Persekutuan Dalam Dua Lingkaran


Untuk menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran,
Anda harus paham dengan teorema Pythagoras. Sekarang perhatikan gambar di bawah
ini.

Pada Gambar di atas, dua buah lingkaran L1


dan L2
berpusat di P dan Q, berjari-jari R dan r. Dari gambar tersebut diperoleh:
1) jari-jari lingkaran P = R;
2) jari-jari lingkaran Q = r;
3) garis singgung persekutuan dalam = AB = d;
4) jarak titik pusat kedua lingkaran = PQ = p.
Jika garis AB digeser sejajar ke atas sejauh BQ maka diperoleh garis SQ. Garis
Page 20 of 22

SQ sejajar AB, sehingga PSQ = PAB = 90 (sehadap).


Perhatikan segi empat ABQS. Garis AB//SQ, AS//BQ, dan PSQ = PAB = 90.
Jadi, segi empat ABQS merupakan persegi panjang dengan panjang AB = d dan lebar
BQ = r. Perhatikan bahwa PQS siku-siku di titik S. Dengan menggunakan teorema
Pythagoras diperoleh:
QS2= PQ2- PS2
QS = (PQ2- PS2)
QS = (PQ2 (R + r)2)
Karena panjang QS = AB, maka rumus panjang garis singgung persekutuan dalam
dua lingkaran (d) dengan jarak kedua titik pusat p, jari-jari lingkaran besar R, dan jarijari lingkaran kecil r adalah

5) Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran


Perhatikan Gambar di bawah ini.

Dari gambar tersebut diperoleh bahwa:


1) jari-jari lingkaran P = R;
2) jari-jari lingkaran Q = r;
3) garis singgung persekutuan luar = AB = d;
4) jarak titik pusat kedua lingkaran = PQ = p.
Jika garis AB kita geser sejajar ke bawah sejauh BQ maka diperoleh garis SQ.
Garis AB sejajar SQ, sehingga PSQ = PAB = 90 (sehadap).
Perhatikan segi empat ABQS. Garis AB//SQ, AS//BQ, dan PSQ = PAB = 90.
PQS siku-siku di S, sehingga berlaku
QS2= PQ2- PS2
QS = (PQ2- PS2)
QS = (PQ2 (R - r)2
Karena QS = AB = d, maka rumus panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran (d) dengan jarak kedua titik pusat p, jari-jari lingkaran besar R, dan jari-jari
lingkaran kecil r adalah

Page 21 of 22

A. Kesimpulan
Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang merupakan tempat kedudukan titiktitik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama tersebut disebut
jarijari lingkaran dan titik tertentu disebut pusat lingkaran. Garis lengkung tersebut kedua
ujungnya saling bertemu membentuk keliling lingkaran dan daerah lingkaran (luas
lingkaran).
Lingkaran memiliki beberapa unsur, yaitu:
1. Titik Pusat Lingkaran
2. Jari-jari Lingkarang
3. Diameter Lingkaran
4. Busur Lingkaran
5. Tembereng
6. Juring Lingkaran
7. Apotema
rumus keliling (K) lingkaran dengan diameter (d) atau jari-jari (r)
adalah:
K = d atau K = 2 r
luas lingkaran dengan jari-jari r sama
dengan luas persegi panjang dengan panjang r dan lebar r, sehingga diperoleh:
L = rxr
= r2
Lingkaran memiliki sudut pusat dan sudut keliling. Sudut pusat besarnya 2 kali
dari sudut keliling. Sedangkan sudut keliling besarnya dari sudut pusat.
Lingkaran memiliki garis singgung, yaitu garis yang memotong suatu lingkaran di
satu titik dan berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di titik singgungnya.
Jika dihubungkan dengan suatu segitiga, akan ada dua macam lingkaran, yaitu:
Lingkaran dalam segitiga dan Lingkaran Luar segitiga.

Page 22 of 22

Anda mungkin juga menyukai