Anda di halaman 1dari 331

Sejarah

Matematik
a

KATA PENGANTAR

Matematika sebagai ilmu pengetahuan memiliki peran yang penting dalam kemajuan suatu
bangsa. Bangsa yang maju menaruh perhatian yang besa terhadap ilmu pengetahuan dan
matematika. Sejarah menunjukkan peradaban manusia yang paling maju di jaman dahulu
memiliki perkembangan matematika yang besar. Hal ini juga menunjukkan matematika sudah
ada sejak jaman dahulu. Matematika berkembang mengikuti perkembangan manusia itu sendiri.
Mempelajari sejarah matematika bukan hanya sekedar memberikan informasi historis dari
matematika yang sekarang dipelajari, tapi juga memberikan motivasi kepada para pelajar yang
umumnya kurang menyukai matematika. Motivasi yang dimaksu adalah pelajar dapat melihat
bagaimana matematika sangat penting bagi kehidupan, dan merupakan bagian dari peradapan
manusia itu sendiri. Kemudian pelajar bisa berfikir, bagaimana suatu konsep yang sekarang
dikenal abstrak dan membingungkan ditemukan dijaman dahulu yang minim sarana belajar.
Kumpulan makalah sejarah matematika ini diharapkan dapat menolong pelajar untuk
melihat matematika dari jaman prasejarah sampai yang paling modern, yaitu matematika abad
ke-20. Diharapakan juga pelajar bisa melihat bagaimana matematika sangat menarik dari sisi
historis dan menjadi termotivasi untuk belajar matematika.

Penyusu

ii

Sejarah Matematika:

Dilihat dari
Horison Waktu
dan
Penemuan

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,


mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir
manusia. Obyek-obyek matematika bersifat sosial, kultural, historis. Artinya bahwa
matematika dan pembelajaranya merupakan milik bersama seluruh umat. Betapapun
primitifnya masyarakat, matematika adalah bagian dari kebudayaanya (meski dalam bentuk
yang sederhana).
iii

Sejarah
penyelidikan

matematika
terhadap

adalah
asal

mula

penemuan di dalam matematika dan


sedikit

perkembanganya,

penyelidikan

terhadap metode dan notasi matematika di


masa silam. Matematika seperti halnya
aspek

kehidupan

manusia

lainnya,

memiliki sisi yang tidak terpisahkan yaitu


sejarah. Sejarah matematika terbentang
dari sekitar 18000 SM hingga kini serta
memuat sumbangan dari ribuan tokoh
matematika.

Sejarah

matematika
Gambar

menampilkan bagian matematika yang

1.1.

Siklus

perjalanan

sejarah

berkaitan dengan perkembangan matematika hingga menemukan bentuknya sekarang ini, yang
terekam dalam kebudayaan besar Mesopotamia, Mesir kuno, Yunani kuno, India kuno, Cina
kuno, Arab kuno, Persia, dan Eropa kuno, serta zaman modern yang sebagian besar terpusat di
Eropa. Penggunaan terkuno matematika adalah di dalam perdagangan, pengukuran tanah,
pelukisan, dan pola-pola penenunan dan pencatatan waktu dan tidak pernah berkembang luas
hingga tahun 3000 SM ke muka ketika orang Babilonia dan Mesir Kuno mulai menggunakan
aritmetika, aljabar, dan geometri untuk penghitungan pajak dan urusan keuangan lainnya,
bangunan dan konstruksi, dan astronomi.
Melihat dalam matematika itu diciptakan oleh manusia terdahulu, maka ini memberi
pengetahuan bagi paradigma pembelajaran yang bersifat konstruktifisme. Oleh karena itu kami
ingin menjelaskan sejarah matematika yang ditinjau dari topik materi dan horison waktu, dimana
bertujuan untuk menunjukan proses waktu sejarah matematika itu berjalan hingga menghasilkan
beberapa temuan teori atau ilmu matematika yang kita kenal hingga saat ini.

A. Sejarah Matematika Ditinjau dari Horison


Waktu
1. Matematika Prasejarah (18000 35000 SM)
4

Asal mula pemikiran matematika terletak di dalam konsep bilangan, besaran, dan bangun.
Konsep bilangan berkembang tahap demi tahap seiring waktu adalah bukti di beberapa bahasa
zaman ini mematenkan perbedaan antara "satu", "dua", dan "banyak", tetapi bilangan yang lebih
dari dua tidaklah demikian.
Benda matematika tertua yang sudah diketahui adalah tulang Lebombo, ditemukan di
pegunungan Lebombo di Swaziland dan berasal dari tahun 35000 SM. Tulang ini berisi 29
torehan yang berbeda yang sengaja digoreskan pada tulang fibula baboon. Terdapat bukti bahwa
kaum perempuan biasa menghitung untuk mengingat siklus haid mereka, 28 sampai 30 goresan
pada tulang atau batu, diikuti dengan tanda yang berbeda. Juga artefak prasejarah ditemukan di
Afrika dan Perancis, dari tahun 35.000 SM dan berumur 20.000 tahun, menunjukkan upaya dini
untuk menghitung waktu.
Tulang Ishango, ditemukan
di dekat batang air Sungai Nil
(timur

laut

Kongo),

berisi

sederetan

tanda

lidi

yang

digoreskan

di

tiga

lajur

memanjang

pada

tulang

itu.

Tafsiran umum adalah bahwa


tulang

Ishango

menunjukkan

Gambar 1.2. Tulang Ishango, dari 18000 SM 20000 SM.

peradaban terkuno yang sudah diketahui tentang barisan bilangan prima atau kalender lunar
enam bulan. Periode Predinastik Mesir dari milenium ke-5 SM, secara grafis menampilkan
rancangan-rancangan geometris. Telah diakui bahwa bangunan megalit di Inggris dan
Skotlandia, dari milenium ke-3 SM, menggabungkan gagasan-gagasan geometri seperti
lingkaran, elips, dan tripel Pythagoras di dalam rancangan mereka.

2. Mesopotamia (3000 SM 1600 SM)


Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan oleh bangsa
Mesopotamia (kini Iraq) sejak permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban helenistik.
Dinamai "Matematika Babilonia" karena peran utama kawasan Babilonia sebagai tempat untuk
belajar. Pada zaman peradaban helenistik Matematika Babilonia berpadu dengan Matematika

Yunani dan Mesir untuk membangkitkan Matematika Yunani. Kemudian di bawah Kekhalifahan
Islam, Mesopotamia, terkhusus Baghdad, menjadi pusat penting pengkajian Matematika Islam.
Bertentangan dengan langkanya sumber pada Matematika Mesir, pengetahuan Matematika
Babilonia diturunkan lebih dari 400 lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-an. Ditulis di
dalam tulisan paku, lempengan ditulisi ketika tanah liat masih basah, dan dibakar di dalam
tungku atau dijemur di bawah terik matahari. Beberapa di antaranya adalah karya rumahan.
Bukti terdini matematika tertulis adalah karya bangsa Sumeria, yang membangun peradaban
kuno di Mesopotamia. Mereka mengembangkan sistem rumit metrologi sejak tahun 3000 SM.
Dari kira-kira 2500 SM ke muka, bangsa Sumeria menuliskan tabel perkalian pada lempengan
tanah liat dan berurusan dengan latihan-latihan geometri dan soal-soal pembagian. Sistem
bilangan Babilonia juga merujuk pada periode ini.
Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari tahun 1800 sampai
1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan
perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima kembar. Lempengan itu
meliputi tabel perkalian dan metode penyelesaian persamaan linear dan persamaan kuadrat.
Lempengan Babilonia 7289 SM memberikan hampiran bagi 2 yang akurat sampai lima tempat
desimal.
Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem bilangan seksadesimal (basis-60). Dari
sinilah diturunkannya penggunaan bilangan 60 detik untuk semenit, 60 menit untuk satu jam, dan
360 (60 x 6) derajat untuk satu putaran lingkaran, juga penggunaan detik dan menit pada busur
lingkaran yang melambangkan pecahan derajat. Kemajuan orang Babilonia di dalam matematika
didukung oleh fakta bahwa 60 memiliki banyak pembagi. Juga, tidak seperti orang Mesir,
Yunani, dan Romawi, orang Babilonia memiliki sistem nilai tempat yang sejati, di mana angkaangka yang dituliskan di lajur lebih kiri menyatakan nilai yang lebih besar, seperti di dalam
sistem desimal.

3. Mesir (1600 SM 1800 SM)


Matematika Mesir merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa Mesir. Sejak
peradaban helenistik, Yunani menggantikan bahasa Mesir sebagai bahasa tertulis bagi kaum
terpelajar Bangsa Mesir, dan sejak itulah matematika Mesir melebur dengan matematika Yunani
dan Babilonia yang membangkitkan Matematika helenistik. Pengkajian matematika di Mesir

berlanjut di bawah Khalifah Islam sebagai bagian dari matematika Islam, ketika bahasa Arab
menjadi bahasa tertulis bagi kaum terpelajar Mesir.
Tulisan matematika Mesir yang paling panjang adalah
Lembaran Rhind (kadang-kadang disebut juga "Lembaran
Ahmes" berdasarkan penulisnya, diperkirakan berasal dari
tahun 1650 SM tetapi mungkin lembaran itu adalah salinan
dari dokumen yang lebih tua dari Kerajaan Tengah yaitu
dari tahun 2000 1800 SM. Lembaran itu adalah manual

Gambar 1.3. Lembaran

instruksi bagi pelajar aritmetika dan geometri. Selain

Rhind(Lembaran Ahmes)

memberikan rumus-rumus luas dan cara-cara perkalian, perbagian, dan pengerjaan pecahan,
lembaran itu juga menjadi bukti bagi pengetahuan matematika lainnya, termasuk bilangan
komposit dan prima, rata-rata aritmetika, geometri, dan harmonik, dan pemahaman sederhana
Saringan Eratosthenes dan teori bilangan sempurna (yaitu, bilangan 6). Lembaran itu juga berisi
cara menyelesaikan persamaan linear orde satu juga barisan aritmetika dan geometri. Juga tiga
unsur geometri yang tertulis di dalam lembaran Rhind menyiratkan bahasan paling sederhana
mengenai geometri analitik: (1) pertama, cara memperoleh hampiran yang akurat kurang dari
satu persen, (2) kedua, upaya kuno penguadratan lingkaran, dan (3) ketiga, penggunaan terdini
kotangen.
Naskah matematika Mesir penting lainnya
adalah

lembaran

Moskwa,

juga

dari

zaman

Kerajaan Pertengahan, bertarikh kira-kira 1890 SM.


Naskah ini berisikan soal kata atau soal cerita,
yang barangkali ditujukan sebagai hiburan. Satu

Gambar 1. 4. Lembaran Moskwa

soal dipandang memiliki kepentingan khusus


karena soal itu memberikan metoda untuk memperoleh volume limas terpenggal: "Jika Anda
dikatakan: Limas terpenggal setinggi 6 satuan panjang, yakni 4 satuan panjang di bawah dan 2
satuan panjang di atas. Anda menguadratkan 4, sama dengan 16. Anda menduakalilipatkan 4,
sama dengan 8. Anda menguadratkan 2, sama dengan 4. Anda menjumlahkan 16, 8, dan 4, sama
dengan 28. Anda ambil sepertiga dari 6, sama dengan 2. Anda ambil dua kali lipat dari 28 twice,
sama

dengan

56.

Maka

lihatlah,

hasilnya

vii

sama

dengan

56.

Anda

memperoleh

kebenaran."Akhirnya, lembaran Berlin (kira-kira 1300 SM menunjukkan bahwa bangsa Mesir


kuno dapat menyelesaikan persamaan aljabar orde dua.

4. Yunani (600 SM 300 SM)


Matematika Yunani merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani antara
tahun 600 SM sampai 300 M. Matematikawan Yunani tinggal di kota-kota sepanjang
Mediterania bagian timur, dari Italia hingga ke Afrika Utara, tetapi mereka dibersatukan oleh
budaya dan bahasa yang sama. Matematikawan Yunani pada periode setelah Iskandar Agung
kadang-kadang disebut Matematika Helenistik.
Matematika Yunani lebih berbobot daripada matematika yang dikembangkan oleh
kebudayaan-kebudayaan pendahulunya. Semua naskah matematika pra-Yunani yang masih
terpelihara menunjukkan penggunaan penalaran induktif, yakni pengamatan yang berulang-ulang
yang digunakan untuk mendirikan aturan praktis. Sebaliknya, matematikawan Yunani
menggunakan penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan
simpulan dari definisi dan aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika untuk
membuktikannya.
Matematika

Yunani

diyakini

dimulakan

oleh

Thales dari Miletus (kira-kira 624 sampai 546 SM) dan


Pythagoras dari Samos (kira-kira 582 sampai 507 SM).
Meskipun

perluasan

dipersengketakan,

mereka

pengaruh
mungkin

mereka

diilhami

oleh

Matematika Mesir dan Babilonia. Menurut legenda,


Pythagoras bersafari ke Mesir untuk mempelajari
matematika, geometri, dan astronomi dari pendeta
Gambar 1.5. Thales dari Miletus

Mesir.

Thales

menggunakan

geometri

untuk

menyelesaikan soal-soal perhitungan ketinggian piramida dan jarak perahu dari garis pantai. Dia
dihargai sebagai orang pertama yang menggunakan penalaran deduktif untuk diterapkan pada
geometri, dengan menurunkan empat akibat wajar dari teorema Thales. Hasilnya, dia dianggap
sebagai matematikawan sejati pertama dan pribadi pertama yang menghasilkan temuan
matematika.
88

Pythagoras mendirikan Mazhab Pythagoras,


yang mendakwakan bahwa matematikalah yang
menguasai semesta dan semboyannya adalah "semua
adalah

bilangan".Mazhab

Pythagoraslah

yang

menggulirkan istilah "matematika", dan merekalah


yang memulakan pengkajian matematika. Mazhab
Pythagoras dihargai sebagai penemu bukti pertama
teorema Pythagoras, meskipun diketahui bahwa
teorema itu memiliki sejarah yang panjang, bahkan
dengan bukti keujudan bilangan irasional.
Eudoxus (kira-kira 408 SM sampai 355 SM)

Gambar 1.6. Pythagoras dari Samos

mengembangkan metoda kelelahan, sebuah rintisan


dari Integral modern. Aristoteles (kira-kira 384 SM sampai 322 SM) mulai menulis hukum
logika. Euklides (kira-kira 300 SM) adalah contoh terdini dari format yang masih digunakan oleh
matematika saat ini, yaitu definisi, aksioma, teorema, dan bukti. Dia juga mengkaji kerucut.
Bukunya, Elemen, dikenal di segenap masyarakat terdidik di Barat hingga pertengahan abad
ke20. Selain teorema geometri yang terkenal, seperti teorem Pythagoras, Elemen menyertakan
bukti bahwa akar kuadrat dari dua adalah irasional dan terdapat tak-hingga banyaknya bilangan
prima. Saringan Eratosthenes (kira-kira 230 SM) digunakan untuk menemukan bilangan prima.
Archimedes (kira-kira 287 SM sampai 212 SM) dari Syracuse menggunakan metoda
kelelahan untuk menghitung luas di bawah busur parabola dengan penjumlahan barisan tak
hingga, dan memberikan hampiran yang cukup akurat terhadap Pi. Dia juga mengkaji spiral yang
mengharumkan namanya, rumus-rumus volumebenda putar, dan sistem rintisan untuk
menyatakan bilangan yang sangat besar.

5. Matematika Cina (1200 SM 200


SM)
Matematika Cina permulaan adalah berlainan bila dibandingkan dengan yang berasal dari
belahan dunia lain, sehingga cukup masuk akal bila dianggap sebagai hasil pengembangan yang
mandiri. Tulisan matematika yang dianggap tertua dari Cina adalah Chou Pei Suan Ching,
9

berangka tahun antara 1200 SM sampai 100 SM, meskipun angka tahun 300 SM juga cukup
masuk akal.
Hal yang menjadi catatan khusus dari penggunaan matematika Cina adalah sistem notasi
posisional bilangan desimal, yang disebut pula "bilangan batang" di mana sandi-sandi yang
berbeda digunakan untuk bilangan-bilangan antara 1 dan 10, dan sandi-sandi lainnya sebagai
perpangkatan dari sepuluh. Dengan demikian, bilangan 123 ditulis menggunakan lambang untuk
"1", diikuti oleh lambang untuk "100", kemudian lambang untuk "2" diikuti lambang utnuk "10",
diikuti oleh lambang untuk "3". Cara seperti inilah yang menjadi sistem bilangan yang paling
canggih di dunia pada saat itu, mungkin digunakan beberapa abad sebelum periode masehi dan
tentunya sebelum dikembangkannya sistem bilangan India. Bilangan batang memungkinkan
penyajian bilangan sebesar yang diinginkan dan memungkinkan perhitungan yang dilakukan
pada suan pan, atau (sempoa Cina). Tanggal penemuan suan pan tidaklah pasti, tetapi tulisan
terdini berasal dari tahun 190 M, di dalam Catatan Tambahan tentang Seni Gambar karya Xu
Yue.
Karya tertua yang masih terawat mengenai geometri di Cina berasal dari peraturan kanonik
filsafat Mohisme kira-kira tahun 330 SM, yang disusun oleh para pengikut Mozi (470390 SM).
Mo Jing menjelaskan berbagai aspek dari banyak disiplin yang berkaitan dengan ilmu fisika, dan
juga memberikan sedikit kekayaan informasi matematika.
Pada tahun 212 SM, Kaisar Qn Sh Hung (Shi Huang-ti) memerintahkan semua buku di
dalam Kekaisaran Qin selain daripada yang resmi diakui pemerintah haruslah dibakar. Dekret ini
tidak dihiraukan secara umum, tetapi akibat dari perintah ini adalah begitu sedikitnya informasi
tentang matematika Cina kuno yang terpelihara yang
berasal dari zaman sebelum itu. Setelah pembakaran
buku pada tahun 212 SM, dinasti Han (202 SM220
M) menghasilkan karya matematika yang barangkali
sebagai perluasan dari karya-karya yang kini sudah
hilang. Yang terpenting dari semua ini adalah
Sembilan Bab tentang Seni Matematika, judul lengkap
yang muncul dari tahun 179 M, tetapi wujud sebagai
bagian di bawah judul yang berbeda. Ia terdiri dari 246
soal kata yang melibatkan pertanian, perdagangan,
Gambar 1.7. Sembilan Bab tentang Seni
Matematika

pengerjaan geometri yang menggambarkan rentang ketinggian dan perbandingan dimensi untuk
menara pagoda Cina, teknik, survey, dan bahan-bahan segitiga siku-siku dan . Ia juga
menggunakan prinsip Cavalieri tentang volume lebih dari seribu tahun sebelum Cavalieri
mengajukannya di Barat. Ia menciptakan bukti matematika untuk teorema Pythagoras, dan
rumus matematika untuk eliminasi Gauss. Liu Hui memberikan komentarnya pada karya ini pada
abad ke-3 M.
Sebagai tambahan, karya-karya matematika dari astronom Han
dan penemu Zhang Heng (78139) memiliki perumusan untuk pi
juga, yang berbeda dari cara perhitungan yang dilakukan oleh Liu
Hui. Zhang Heng menggunakan rumus pi-nya untuk menentukan
volume bola. Juga terdapat karya tertulis dari matematikawan dan
teoriwan musikJing Fang (7837 SM); dengan menggunakan koma
Pythagoras, Jing mengamati bahwa 53

perlimaan sempurna

Gambar 1.8. Zhang


Heng (78139)

menghampiri 31 oktaf. Ini kemudian mengarah pada penemuan 53 temperamen sama, dan tidak
pernah dihitung dengan tepat di tempat lain hingga seorang Jerman, Nicholas Mercator
melakukannya pada abad ke-17.
Bangsa Cina juga membuat penggunaan diagram kombinatorial kompleks yang dikenal
sebagai kotak ajaib dan lingkaran ajaib, dijelaskan di zaman kuno dan disempurnakan oleh Yang
Hui (12381398 M). Zu Chongzhi (abad ke-5) dari Dinasti Selatan dan Utara menghitung nilai
pi sampai tujuh tempat desimal, yang bertahan menjadi nilai pi paling akurat selama hampir
1.000 tahun.

6. Matematika India (800 SM 5


SM)
Matematika Vedanta dimulakan di India sejak Zaman Besi. Shatapatha Brahmana (kira-kira
abad ke-9 SM), menghampiri nilai , dan Sulba Sutras (kira-kira 800500 SM) yang merupakan
tulisan-tulisan geometri yang menggunakan bilangan irasional, bilangan prima, aturan tiga dan
akar kubik; menghitung akar kuadrat dari 2 sampai sebagian dari seratus ribuan; memberikan
metode konstruksi lingkaran yang luasnya menghampiri persegi yang diberikan, menyelesaikan
persamaan linear dan kuadrat; mengembangkan tripel Pythagoras secara aljabar, dan
memberikan pernyataan dan bukti numerik untuk teorema Pythagoras.
xi

Pnini (kira-kira abad ke-5 SM) yang merumuskan aturan-aturan tata bahasa Sanskerta.
Notasi yang dia gunakan sama dengan notasi matematika modern, dan menggunakan aturanaturan meta, transformasi, dan rekursi. Pingala (kira-kira abad ke-3 sampai abad pertama SM) di
dalam risalahnya prosody menggunakan alat yang bersesuaian dengan sistem bilangan biner.
Pembahasannya tentang kombinatorikameter bersesuaian dengan versi dasar dari teorema
binomial. Karya Pingala juga berisi gagasan dasar tentang bilangan Fibonacci (yang disebut
mtrmeru).
Surya Siddhanta (kira-kira 400) memperkenalkan fungsi
trigonometrisinus, kosinus, dan balikan sinus, dan meletakkan
aturan-aturan yang menentukan gerak sejati benda-benda
langit, yang bersesuaian dengan posisi mereka sebenarnya di
langit. Daur waktu kosmologi dijelaskan di dalam tulisan itu,
yang merupakan salinan dari karya terdahulu, bersesuaian
dengan rata-rata tahun siderik 365,2563627 hari, yang hanya
1,4 detik lebih panjang daripada nilai modern sebesar
365,25636305 hari. Karya ini diterjemahkan ke dalam bahasa

Gambar 1.9. Arca Aryabhata.

Arab dan bahasa Latin pada Zaman Pertengahan.


Aryabhata, pada tahun 499, memperkenalkan fungsi versinus, menghasilkan tabel
trigonometri India pertama tentang sinus, mengembangkan teknik-teknik dan algoritmaaljabar,
infinitesimal, dan persamaan diferensial, dan memperoleh solusi seluruh bilangan untuk
persamaan linear oleh sebuah metode yang setara dengan metode modern, bersama-sama dengan
perhitungan (astronomi) yang akurat berdasarkan sistem heliosentrisgravitasi. Sebuah terjemahan
bahasa Arab dari karyanya Aryabhatiya tersedia sejak abad ke-8, diikuti oleh terjemahan bahasa
Latin pada abad ke-13. Dia juga memberikan nilai yang bersesuaian dengan 62832/20000 =
3,1416. Pada abad ke-14, Madhava dari Sangamagrama menemukan rumus Leibniz untuk pi,
dan, menggunakan 21 suku, untuk menghitung nilai sebagai 3,14159265359.

B. Sejarah Matematika Ditinjau dari Topik Materi


1. Prasejarah

xii

Sistim bilangan sudah mulai digunakan, hal ini terlihat torehan pada tulang lembobo
yang digunakan oleh kaum perempuan untuk mengingat siklus haid.

2. Mesopotamia (sekarang Iraq)


a. Menentukan sistem bilangan, sistem berat dan ukur pertama kali.
b. Tahun 2500 SM sistem desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi
berbentuk baji.
c. Menggunakan sistem desimal dan = 3,125.
d. Penemu kalkulator pertama kali.
e. geometri sebagai basis perhitungan astronomi.
f. Metode pendekatan untuk akar kuadrat.
g. Geometrinya bersifat aljabaris.
h. Sudah mengenal teorema Pythagoras
3. Mesir Kuno
a. Mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi.
b. Mengenal sistem bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM.
c. Mengenal tripel Pythagoras.
d. Sitem angka bercorak aditif dan aritmatika.
e. Tahun 300 SM menggunakan sistem bilangan berbasis 10

4. Yunani Kuno
a. Pythagoras membuktikan teorema Pythagoras secara matematis (terbaik).
b. Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artinya bagian sudut kanan kerucut.
c. Hipassus penemu bilangan irrasional.
d. Diophantus penemu aritmatika (pembahasan teori-teori bilangan yang isinya
merupakan pengembangan aljabar yang dilakukan dengan membuat sebuah
persamaan).
e. Archimedes membuat geometri bidang datar.
f. Mengenal bilangan prima

131
313

5. India
a. Aryabtha (4018 SM) menemukan hubungan keliling sebuah lingkaran.
b. Memperkenalkan pemakaian nol dan desimal.
c. Brahmagyupta menemukan bilangan negatif.
d. Rumus a2+b2+c2 telah ada pada Sulbasutra.
e. Geometrinya sudah mengenal tripel Pythagoras,teorema pythagoras,transformasi
dan segitiga pascal.
6. China
a. Mengenal sifat-sifat segitiga siku-siku tahun 3000 SM.
b. Mengembangkan angka negatif, bilangan desimal, sistem desimal, sistem biner,
aljabar, geometri, trigonometri dan kalkulus.
c. memecahkan beberapa jenis persamaan yaitu persamaan kuadrat, kubikdan qualitik.
d. Aljabarnya menggunakan sistem horner untuk menyelesaikan persamaan kuadrat.

Beberapa Matematikawan
1. Thales (624-550 SM)
Matematikawan pertama yang merumuskan teorema atau proposisi, tradisi ini menjadi lebih
jelas setelah dijabarkan oleh Euclid.
2. Pythagoras (582-496 SM)
mencetuskan aksioma-aksioma, postulat-postulat yang perlu dijabarkan terlebih dahulu dalam
mengembangkan geometri. Bukan orang yang menemukan suatu teorema Pythagoras namun
dia berhasil membuat pembuktian matematis. Pythagoras menemukan sebagai bilangan
irrasional.
3. Socrates (427-347 SM)
filosofi besar dari Yunani. Pencipta ajaran serba cita, karena itu filosofinya dinamakan
idealisme. Ajarannya lahir karena pergaulannya dengan kaum sofis. Plato merupakan ahli
pikir pertama yang menerima paham adanya alam bukan benda.
4. Ecluides (325-265 SM)
Mungkin namanya kurang dikenal, tapi beliau disebut sebagai Bapak Geometri gan karena
menemukan teori bilangan dan geometri. Subyek-subyek yang dibahas adalah bentuk-bentuk,
teorema Pythagoras, persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen,geometri ruang, teori
141
4

proporsi dan lain-lain. Alat-alat temuan Eukluides antara lain mistar dan jangka yang agan2
pake sekarang di sekolah.
5. Archimedes (287-212 SM)
Dia mengaplikasikan prinsip fisika dan matematika. Dan juga menemukan perhitungan (pi)
dalam menghitung luas lingkaran. Ia adalah ahli matematika terbesar sepanjang zaman dan di
zaman kuno. Tiga karya Archimedes membahas geometri bidang datar, yaitu pengukuran
lingkaran, kuadratur dari parabola dan spiral.
6. Appolonius (262-190 SM)
Kurang begitu terkenal juga. Tapi konsepnya mengenai parabola, hiperbola, dan elips banyak
memberi sumbangan bagi astronomi modern. Ia merupakan seorang matematikawan yang ahli
dalam geometri. Teorema Appolonius menghubungkan beberapa unsur dalam segitiga.
7. Diophantus (250-200 SM)
Ia merupakan Bapak Aljabar bagi Babilonia yang mengembangkan konsep-konsep aljabar
Babilonia. Karya besar Diophantus berupa buku aritmatika, buku karangan pertama tentang
sistem aljabar. Bagian yang terpelihara dari aritmatika Diophantus berisi pemecahan kira-kira
130 soal yang menghasilkan persamaan-persamaan tingkat pertama.
8. Sir Isaac Newton
Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut.
Membangun teleskop refleksi yang pertama Mengembangkan teori warna berdasarkan
pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna
lainnya. Merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara. Bersama
Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus
diferensial dan kalkulus integral. Menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode
Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi
terhadap kajian deret pangkat. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan
masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih
besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton
dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar. Sebenernya masih banyak gan, tp jgn
lupain juga bapak yg satu ini:
9. Albert Einstein
Mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika
151
5

kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam
Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya
bagi Fisika Teoretis". Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah
Time. Nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan
"Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang.mUntuk menghargainya, sebuah satuan
dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah
asteroid dinamai 2001 Einstein.
Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc

Relevansi Pada Saat Ini


1. Aritmatika
Digunakan pada pembelajaran operasi hitung campuran.
2. Geometri
Digunakan pada pembelajaran bagun datar dan bangun ruang.
3. Aljabar
Digunakan pada pembelajaran persamaan kuadrat, fungsi.
4. Logika
Digunakan pada pembelajaran logika matematika.
5. Statistika
Digunakan pada pembelajaran statistika inferensial & statistika diferensial .
6. Kalkulus
Digunakan pada pembelajaran turunan, integral, & limit.

Matematika terus berkembangan hingga saat ini. Hal itu tidak bisa di pungkiri oleh
hadirnya suatu sejarah yang di mana menjadi saksi bisu dalam perjalanan matematika hingga
mencapai bentuknya dewasa ini. Dimana sejarah itu di pandang dari dua sisi yaitu Sejarah
Matematika Ditinjau dari Horison Waktu dan topik materi. sejarah matematika ditinjau dari segi
waktu yaitu melewati zaman para sejarah, mesopotamia, mesir, yunani, cina, india dan
matematika modern. Sedangkan bila ditinjau topik materi ada 6 topik besar pada matematika saat
ini yaitu aritmatika, geometri, aljabar, logika, statistika, dan kalkulu

Sistem Bilangan
Yunani dan
Arab
Ribuan tahun yang lalu tidak ada nomor untuk mewakuli satu dua atau tiga. Namun
jari, batu, tongkat atau mata digunakan untuk mewakili angka.

Tidak ada jam atau

kalender untuk membantu mengetahui waktu. Matahari dan bulan digunakan untuk membedakan
waktu, mungkin jaman dahulu tidak tersedia kertas dan pensil untuk menulis nomor dan huruf.
Metode demi metode diciptakan untuk sarana komunikasi dan pengajaran sistem numerik. Untuk
membantu hal tersebut sangat diperlukan pengembangan matematika baru, dan penemuanpenemuan ilmiah dalam membentuk suatu sistem angka atau bilangan. Dengan adanya sistem
bilangan maka akan sangan membantu manusia untuk berkomunikasi, belajar dan berhitung.
Pada bagian ini akan dibahas sistem bilangan Yunani dan Sistem Bilangan Arab

A. Sistem Bilangan Yunani (Greek Number System)


xvii

Matematika yunani menunjuk pada matematika yang ditulis didalam bahasa yunani antara
tahun 600 SM sampai 300 M. Matematikawan yunani tinggal di kota-kota sepanjang Mediterania
bagian timur, dari Italia hingga ke Afrika Utara, tetapi Orang Yunani dipersatukan oleh budaya
dan bahasa yang sama. Matematikawan Yunani pada periode setelah Islandar Agung kadangkadang disebut Matematika Helenestik. Matematika Yunani lebih berbobot daripaa matemtika
yang dikembangkan oleh kebudayaan-kebudayaan pendahulunya. Semua naskah matematika
pra-yunani yang masih terpelihara menunjukan penggunaan penalaran induktif, yakni
pengamatan yang berulang-ulang yang digunakan untuk mendirikan aturan praktis. Sebaliknya,
matmatikawan Yunani menggunakan penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika
untuk menurunkan simpulan dari definisi dan aksioma, dan menggunakan kekuatan matematika
untuk membuktikannya. Matematika Yunani diyakini oleh Thales dari Miletus (kira-kira 624
sampai 546 SM) dan Pythagoras dari Samos (kira-kira 582 sampai 507 SM). Meskipun perluasan
pengaruh Orang Yunani dipersengketakan, Orang Yunani mungkin diilhami oleh matemtika
Mesir dan Babilonia. Menurut legenda, Pythagoras bersafari ke Mesir untuk mempelajari
matematika,geometri, dan astronimi dari pendeta Mesir.
Angka Yunani adalah sistem yang mewakili
angka yang menggunakan huruf dari abjad
Yunani.

Jumlah sitem yunani prtama kali kita

kaji adalah sistem Acrophonic yang digunakan


dalam melenium pertama. Acrophonic berarti
bahwa symbol untuk angka yang berasal dari

Gambar 2.1. Acrophonic 5, 10, 100, 1000, 10000

huruf pertama dari nama nomor, sehingga symbol yang telah datang dari sebuah singkatan dari
kata yang digunakan untuk nomor tersebut.Orang Yunani pada saat itu telah menghilangkan
simbol satu ( I ), yang merupakan notasi dan tidak bersal dari huruf awal sebuah nomor.
Namun itu hanyalah sebuah konsekuensi dari perubahan alfabet Yunani setelah angka-angka
tersbut diperbaiki. Pada waktu itu simbol-simbol itu mungkin tidak dianggap huruf, sehingga
tidak ada tindakan untuk mengubahnya dengan perubahan simbol untuk huruf.
Sekarang sistem bilangan Yunani didasarkan
pada prinsip aditf yaitu dengan cara yang sama
xviii

Gambar 2.2.

1-10 in Greek acrophonic numbers

dengan angka Romawi. Gambar disamping adalah 1-10 dalam symbol acrophonic Yunani. Jika
basis 10 digunakan dengan sistem aditif tanpa simbol perantara, maka akan banyak karakter yang
diperlukan untuk mengekspresikan nomor-nomor tertentu, misal jumlah 9999 itu akan
memerlukan 36 simbol dalam sistem aditif dan ini sangat rumit. Orang Yunani telah lihat bahwa
nomor acrophonic Yunani itu khusus untuk 5,

hal itu tidak mengherankan karena untuk

menghemat karakter yang diperlukan. Apa yang terjadi bila muncul simbol perantara untuk 50,
500, 5000, dan 50000, tetapi huruf tersebut bukan karakter baru. Angka tersebut bukan symbol
komposit yang terbuat dari 5 dan simbol untuk 10, 100, 1000, dan 10000. Berikut ini adalah
bagaimana komposit tersebut terbentuk:

Gambar 2.3. Gabungan angka acrophonic

Orang

Yun ani

menyebutkan

b ahwa

negara-negara

lain

menggunakan variasi dan sistem jumlah yang berbeda. Meskipun Orang Yunani tidak akan
meneliti secara detail, tetapi sedikitnya Orang Yunani memberi beberapa indikasi dengan
menunjukan beberapa bentuk 50 yang telah ditemukan. Sebagian besar bentuk-bentuknya lebih
tua dari bentuk utama yang Orang Yunani anggap lebih khas 1500 SM sampai 1000 periode lagi.
Berikut ini bentuk-bentuk

angka 50 yang

telah ditemukan :

Gambar 2.4. Berbagai bentuk 50 di Negara Yunani

191
919

Selain memiliki sistem bilangan, Yunani juga memiliki sebuah sistem yang sangat serupa
yaitu bobot dan ukuran yang tidak mengherankan karena nilai uang pasti akan berkembang dari
sistem bobot. Hal ini dikonfirmasikan oleh fakta bahwa dirham itu juga nama dari unit berat.
Bentuk unit yang menunjukkan drachma. 3807 talenta akan ditulis sebagai:

Unit sekarang akan muncul sebagai T (T untuk talenta). Sejumlah uang yang melibatkan
keduanya yaitu drachma dan obols yang akan ditulis sebagai berikut: 3807 drachma dan 3 obols:

Yunani klasik memiliki 24 huruf dalam alfabet dan ini digunakan bersama dengan 3 huruf yang
lebih tua yang telah digunaan. Berikut adalah 27 alfabet yang dibuat ilmuwan Yunani :

Orang Yunani

memillih beberapa huruf, baik

huruf besar maupun huruf kecil dari 24 huruf


klasik. Huruf digamma, koppa, dan san adalah
yang usang. Meskipun Orang Yunani tidak
memberikan simbol-simbol dalam tabel di atas,
simbol-simbol

tersebut

muncul

dalam

tabel

berbeda.
202
0

Gambar 2.5. abjad 1-9. yang

angka di sampng. Perhatikan bahwa 6 diwakili oleh simbol untuk digamma yang usang.
Selanjutnya sembilan huruf berikutnya diambil sebagai simbol untuk 10, 20 ... , 90.

Gambar 2.6. Abjad 10-90

Perhatikan bahwa 90 adalah diwakili oleh simbol untuk koppa yang usang. Sembilan huruf yang
tersisa diambil sebagai simbol untuk 100,, 200 ... , 900, yaitu L

Perhatikan bahwa 900 adalah diwakili oleh simbol untuk huruf san yang usang. Terkadang
ketika surat ini ditulis untuk mewakili angka, setelah itu diletakkan di atas simbol untuk
membedakannya dari huruf yang sesuai.
Sekarang nomor dibentuk oleh prinsip aditif. Misalnya 11, 12, ... , 19 ditulis seperti gambar di
bawah ini.

Gambar 2.7. abjad 11-19.

Angka yang lebih besar dibangun dalam dengan cara yang sama. Sebagai contoh di sini adalah
269.

Sekarang ini sistem bilangan yang sama dan tanpa modifikasi, tetapi memiliki kelemahan
utama yakni tidak mengizinkan nomor lebih besar dari 999 untuk diungkapkan. Simbol komposit
diciptakan untuk mengatasi masalah ini. Angka antara 1000 dan 9000 dibentuk dengan
menambahkan subscript atau superscript sedikitpun untuk simbol 1 sampai 9. Bentuk pertama
1000, ..., 9000 adalah seperti di bawah ini

Sedangkan Bentuk kedua 1000, ..., 9000 adalah seperti berikut

M merupakan simbol dengan angka kecil untuk jumlah sampai dengan 9999, yang ditulis
di atas itu berarti bahwa jumlah dalam angka kecil dikalikan dengan 10000. Oleh karena itu

menulis di atas diwakili 20000 M:

Demikian pula

ditulis di atas M diwakili 1230000:

Itulah sistem bilangan Yunani yang terlihat sangat maju. Selanjutnya akan dibahas sistem
bilangan Arab

B. Sistem Bilangan Arab (Arabic Numerals)


xxii

Sistem penomoran yang digunakan disebagain besar dunia saat ini mungkin dikembangkan
di india, tetapi karena orang Arab yang mengirim sistem ini ke Barat maka di sebut dengan
angka arab. Angka india membentuk dasar dari sistem nomor Eropa yang saat ini sudah banyak
digunakan. Namun Orang Yunani tidak menularkan langsung drai india ke eropa, melainkan
datang pertama ke masyarakat islam dan dari ke Eropa. Kisah transmisi ini tidak sesederhana itu.
Bagian timur dan barat dari dunia Arab melihat perkembangan yang terpisah dari angka dengan
interaksi relatif sedikit antara keduanya. Dengan bagian Barat dari dunia Arab yang dimaksud
adalah daerah yang terdiri dari Afrika Utara dan Spayol. Transmisi ke Eropa datang melalui rute
Arab Barat, yaiti pertama kali melalui Spanyol. Setelah memperluas Islam di seluruh Timur
Tengah, orang Arab mulai mengasimilasi budaya dari masyarakat Orang Yunani lemah. Salah
satu pusat belajar terbesar adalah Baghdad, dimana ulam Arab, Yunani, Persia, Yahudi, dan
kelompok sarjan dari daerah Orang Yunani dan dimana seorang sarjana india muncul, membawa
sebuah risalah mengenai astronomi menggunakan sistem numerik india. Bangsa Arab tidak serta
merta mengambil alih sistem bilangan india. Namun, sistem bilangan yang berbeda digunakan
secara bersama di dunia Arab dalam jangak waktu yang panjang.
Angka Arab adalah sebutan untuk sepuluh buah digit (yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9).
Angka-angka adalah keturunan dari angka india dan sistem angka Hindu-Arab yang
dikembangkan oleh matematikawan India, yang membaca urutan angka seperti "975" sebagai
satu bilangan yang utuh. Angka India kemudian diadopsi oleh matematikawan Persia di India,
dan diteruskan lebih lanjut kepada orang-orang Arab di sebelah Barat. Bentuk angka-angka itu
dimodifikasi di saat Orang Yunani diteruskan, dan mencapai bentuk Eropanya (bentuk yang
sekarang) pada saat mencapai Afrika Utara. Dari sana, penggunaan Orang Yunani menyebar ke
Eropa pada Abad Pertengahan. Penggunaan Angka Arab tersebar ke seluruh dunia melalui
perdagangan, buku dan kolonialisme Eropa. Saat ini, Angka Arab adalah simbol representasi
angka yang paling umum digunakan di dunia.
Sesuai dengan sejarah Orang Yunani, angka-angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) juga dikenal sebagai
Angka Hindu atau Angka Hindu-Arab. Alasan Orang Yunani lebih dikenal sebagai "Angka
Arab" di Eropa dan Amerika adalah karena Orang Yunani diperkenalkan ke Eropa pada abad
kesepuluh melalui bangsa Arab di Afrika Utara. Dahulu (dan sampai sekarang) digit-digit
tersebut masih dipergunakan oleh orang Arab Barat semenjak dari Libya hingga ke Maroko.
232
323

Diisi lain, orang-orang Arab menyebut sistem tersebut dengan nama "Angka Hindu",yang
mengacu pada asal Orang Yunani di India. Namun demikian, angka ini tidak boleh dirancukan
dengan "Angka Hindu" yang dipergunakan orang-orang Arab di Timur Tengah (........
.), yang disebut dengan nama lain Angka Arab Timur; atau dengan angka- angka lain yang
saat ini dipergunakan di India (misalnya angka Dewanagari). Dalam bahasa Inggris, dengan
demikian istilah Angka Arab dapat menjadi bermakna ganda. Ia paling sering digunakan untuk
merujuk pada sistem bilangan digunakan secara luas di Eropa dan Amerika. Dalam hal ini,
Angka Arab adalah nama konvensional untuk seluruh keluarga sistem angka Arab dan India.
Kemungkinan lainnya ialah ia dimaksudkan untuk angka-angka yang digunakan oleh orang
Arab, dalam hal ini umumnya mengacu pada Angka Arab Timur.
Sistem desimal Angka Hindu-Arab ditemukan di India sekitar 500 Masehi.Sistem ini
revolusioner dalam hal ia memiliki angka nol dan notasi posisional. Hal tersebut dianggap
sebagai tonggak penting dalam pengembangan matematika. Seseorang dapat membedakan antara
sistem posisi ini, yang identik seluruh keluarga angka Hindu-Arab, dan bentuk penulisan (glyph)
tertentu yang digunakan untuk menulis angka, yang bervariasi secara regional. Glyph yang
paling umum yang digunakan bersama-sama dengan Abjad Latin sejak Abad Modern Awal
adalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9. Berikut adalah contoh dari bentuk awal dari angka India yang
digunakan dibagian Timut dari kerajaan Arab.

Selanjutnya, setelah kurang lebih 100 tahun angka tersbut


mangalami perubahan seperti berikut:

Gambar 2.8. Perubahan bentuk angka India

2424

Perubahan tersebut terlihat bahwa 2 dan 3 telah dirotasi

. Alasan untuk perubahan ini yang

munsul karena cara yang juru tulis dalam menulis. Orang Yunani menulis di gulungan yang
Orang Yunani tulis dari kana ke kiri saat Orang Yunani duduk bersila. Oleh karena itu para juru
tulis, bukannya menulis dari kanan ke kiri dengan cara standar yang arab tulis, melainkan
menulis dalam baris dari atas kebawah. Mungkin karena juru tulis tidak memiliki banyak
pengalaman pada saat penulisan angka india, Orang Yunani menulis 2 dan 3 putaran cara yang
benar ahli-ahli menulis Orang Yunani diputar oleh

sehingga Orang Yunani akan muncul

dengan benar ketika golongan kitab itu diputar untuk di baca. Bentuk angka dibagian barat
kerajaan Arab terlihat lebih seperti angka Eropa yang digunakan saat ini yang tidak
mengherankan karena dari angka-angka yang sistem bilangan india mencapai Eropa, yaitu
seperti gambar dibawah ini

Gambar 2.9. symbol yang sampai ke Eropa

Leonardo da pisa atau leonardo pisano (1175-1250), dikenal juga sebagai fibonacci,
adalah seorang matematikawan italia yang dikenal sebagai penemu bilangan fibonacci dan
perannya dalam mengenakan sistem penulisan dan perhitungan bilangan arab ke dunia eropa.
Melihat sistem bilangan Arab lebih sederhana dan efisien di bandingkan bilangan Romawi,
Fibonacci kemudian berkelana ke penjuru daerah meditirania untuk belajar kepada
matemetikawan Arab yang terkenal pada masa itu, dan baru pulang kembali sekitar tahun 1200an. Dari zaman dahulu hingga awal masa modern, sistem angka Arab hanya digunakan oleh para
ahli matematika. Ilmuwan muslim menggunakan sisten angka Babilonia, serta kalangan
pedagang memakai sistem angka Yunani dan juga Yahudi. Namun setelah kemunculan buku
Fibonacci yang berjudul Liber Abacci atau buku perhitungan, sistem angka dan perhitungan
Arab pun di pakai secara luas, padahal Fibonacci hanya menjadi penyambung lidah
Mohammad Bin Musa Al-khwarizmi, filsuf asal Khawarizmi, Iran, yang juga dikenal sebagai
ahli matematika, astronomi, dan geografi pada zamannya. Sistem notasi desimal yang di
kembangkannya ialah yang di gunakan oleh Fibonacci untuk menyusun karya monumentalnya

itu. Buku ini menunjukkan kepraktisan bilangan Arab dengan cara menerapkannya ke dalam
pembukuan datang, konfersi berbagai ukuran dan berat, perhitungan bunga, pertukaran uang dan
berbagai aplikasi alinnya. Buku ini disambut baik oleh kaum terpelajar Eropa, dan menghasilkan
dampak yang penting kepada pemikiran Eropa, meski penggunaannya baru menyebar luas
setelah ditemukannya percetakan sekitar 30 abad berikutnya.
Telah kita ketahui bahwa sistem bilangan Yunani itu merujuk pada matematika yang
ditulis dalam bahasa Yunani antara tahun 600 SM sampai 300 M. Kemudian matematika Yunani
diyakini dimulakan oleh Thales dari Miletus dan Phytagoras dari Samos dan beberapa ilmuwan
matematika lainnya. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan simpulan dari
definisi dan aksioma, kemudian menggunakan kekuatan matematika untuk membuktikannya.
Sistem Yunani pertama kali kita kaji yaiyu sistem Acrophonic, yang berarti simbol untuk angka,
sehingga muncul simbol-simbol yang datang dari sebuah singkatan. Simbol yang ditemukan oleh
matematikawan Yunani antara lain 5, 10, 100, 1000, 10000. Kemudian matematikawan Yunani
mengemukakan jumlah acrophonic Yunani dari 1-10, dan simbol-simbolnya menyerupai angka
Romawi. Dari simbol-simbol yang ada, para matematikawan mengembangkan sebuah operasi
hitung, diantaranya tentang geometri, aritmatika, quadratrix, perbandingan seharga dan lain
sebagainya. Kemudian para ilmuwan juga nenulis bermacam-macam judul buku.
Angka Arab atau angka Hindu atau angka Hindu-Arab pertamakali dikembangkan oleh
matematikawan India, dimana urutan sepuluh digit (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9), yang diturunkan dari
sistem angka Arab-Hindu. Angka-angka tersebut lebih tepat dikenal sebagai Hindu atau Hinduangka Arab. Angaka Arab adalah nama konvensional untuk selurun sistem terkait bahasa Arab
dan angka India, kemudian angka Hindu-Arab sistem desimal ditemukan di India sekitar 500
Masehi. Dari situ muncul bentuk awal dari India dibagian Timur dari kerajaan Arab yang
dikemukakan oleh Al-Sijzi, kemudian angka-angka yang sudah ada, diperbahurui kembali oleh
Al-Biruni.

Siste
m
Bilangan India
dan Sejarah Nol

Sampai saat ini masih banyak siswa yang hanya menerima mata pelajaran matematika begitu
saja. Oleh sebagian besar guru, mata pelajaran matematika diberikan begitu saja kepada para
siswa secara abstrak berupa simbol-simbol tidak secara real. Yang siswa tahu matematika itu
adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan angka (0,1,2,3,4,5,...,dst). Mereka hanya
sebatas mengetahui angka-angka yang ada dan sudah berkembang menjadi bentuk yang kita
kenal sampai saat ini tanpa para siswa mengetahui bagaimana dan bagaimana asal usul angkaangka tersebut. Angka-angka sekarang ini terkadang membuat tanda tanya mengapa harus
xxvii
berbentuk seperti itu, karena konsep-konsep angka di masa sejarah awal jauh lebih nyata dari
konsep-konsep abstrak angka pada saat in

A. Sistem Bilangan India


Terdapat dua aspek yang berbeda dari sistem bilangan di India. Aspek pertama yang akan
kita bahas yaitu tentang perkembangan angka-angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 menjadi bentuk yang kita
kenal sampai saat ini. Ini sangat penting untuk menyadarkan kita

bahwa ada standar cara

penulisan angka. Contohnya pada komputer, pada font yang berbeda menghasilkan banyak
bentuk angka-angka yang meskipun dapat dikenali tetapi berbeda ukuran satu dengan yang
lainnya. Selain itu, versi tulisan tangan sangat banyak dan mungkin sulit untuk dikenali.
Dimulai dengan angka itu sendiri, setelah di Eropa pada abad ke 15 muncul percetakan
yang termotivasi standarisasi simbol. Orang-orang India mengambil simbol yang sering
digunakan oleh mereka. Akan tetapi kita tidak boleh lupa bahwa banyak negara menggunakan
simbol-simbol yang sangat berbeda dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 kecuali simbol yang benarbenar mereka kenali, misalnya Yunani alfabet adalah seseorang yang tidak terbiasa dengan
angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.
Mengenai sejarah ditemukannya angka di India
Sekarang ini sudah diterima secara universal bahwa angka desimal berasal dari bentukbentuk yang diciptakan India dan ditularkan melalui budaya Arab ke Eropa, dan mengalami
sejumlah perubahan dalam perkembangannya. Perbedaan penulisan angka yang berkembang di
India sebelum menjadi angka desimal, angka yang ada harus dirubah dengan menggunakan
prinsip tempat-nilai dari Babel untuk melahirkan sistem yang akhirnya menjadi angka yang salah
satunya kita gunakan saat ini.
Terdapat sedikit catatan otentik yang diketahui dari perkembangan matematika Hindu
kuno. Pada tahun 5000-an runtuhnya kota di Mohenjo daro, yang terletak di timur laut Karachi
yang sekarang ini menjadi Pakistan. Ditemukan Jalan-jalan yang sangat luas, rumah-rumah bata,
rumah apartemen dengan kamar mandi keramik, saluran kota, dan kolam renang masyarakat
yang menunjukkan peradaban maju seperti yang ditemukan ditempat lain di Timur kuno. Ini
merupakan awal masyarakat memiliki sistem tulisan, menghitung, menimbang, mengukur, serta
menggali saluran untuk irigasi. Semua itu sangat diperlukan dalam pemikiran matematika dan
rekayasa.

282828

Salah satu sumber informasi penting tentang angka India berasal dari Al-Biruni. Pada
tahun 1020-an Al-Biruni melakukan beberapa kunjungan ke India. Sebelum ia pergi ke sana AlBiruni sudah tahu tenteng astronomi dan matematika di India berdasarkan terjemahan bahasa
Arab dari beberapa teks Sansekerta. Di India ia membuat studi rinci filsafat Hindu dan dia juga
belajar beberapa cabang ilmu pengetahuan dan matematika. Al-Biruni menulis 27 tulisan tentang
pekerjaan dan berbagai bidang ilmu-ilmu di India. Secara khusus tulisan astronomi dan
matematika di India merupakan sebuah kontribusi yang berharga bagi sebuah studi sejarah ilmu
pengetahuan di India. Mengacu pada angka India dalam sebuah buku terkenal yang di tulis
sekitar tahun 1030-an, Al-Biruni menulis :
Sementara kita menggunakan huruf untuk perhitungan numerik sesuai dengan nilai mereka
( orang India ), orang India sendiri tidak menggunakan huruf sama sekali untuk aritmatika. Dan
menggunakan seperti bentuk huruf yang mereka gunakan untuk menulis, yang di berbagai
wilayah negara mereka berbeda-beda, sehingga simbol-simbol numerik bervariasi.
Hal yang wajar untuk dipertanyakan di mana kita dapat melihat berbagai simbol untuk
angka Al-Biruni berasal. Sejarawan telah melacaknya dan akhirnya mereka semua kembali ke
angka Brahmi yang muncul sekitar pertengahan abad ketiga SM. Sekarang ini angka Brahmi
tidak hanya merupakan simbol untuk angka antara 1 sampai 9. Situasinya jauh lebih rumit karena
itu bukan sistem tempat-nilai sehingga simbol untuk angka lebih bervariasi. Sedangkan untuk
angka 2 dan 3 tidak ada simbol khusus.
Berikut ini adalah angka Brahmi satu, dua, dan tiga :

Angka Brahmi telah ditemukan dalam beberapa prasasti di gua-gua, selain itu juga terdapat pada
koin-koin di daerah dekat Poona, Bombay, dan Uttar Pradesh. Penemuan angka-angka ini
memberikan informasi kepada kita bahwa angka Brahmi digunakan selama jangka waktu yang

292
929

cukup panjang yaitu sampai abad ke-4 M. Jelas bahwa antara prasasti yang satu dengan yang
lainnya agak berbeda dalam gaya simbol.
Berikut ini adalah contoh salah satu gaya dari angka Brahmi yang sudah mengalami
perubahan:
Sekarang

in i, kita harus bisa

melihat kedepan

atau

kebelakang

penampilan

angka Brahmi. Jika

kita melihat kedepan yang mengarah ke berbagai bentuk angka, kita akan melihat penyebab
munculnya angka yanng kita gunakan sekarang ini . Bagaimanapun cara kita melihat sejumlah
teori

yang

berbeda

mengenai

asal-usul

angka

Brahmi.

Tidak akan ada masalah dalam memahami simbol untuk 1, 2 dan 3. Namun, untuk simbol 4 - 9
tidak akan menemukan kejelasan bagaimana hubungan dari simbol tersebut . Ada cukup banyak
teori yang dikemukakan oleh sejarawan selama bertahun-tahun tentang asal-usul angka, dalam
Ifrah daftar sejumlah hipotesis yang telah diajukan :
1. Angka Brahmi datang dari budaya lembah Indus sekitar 2000 SM.
2. Angka Brahmi berasal dari angka Aramaeman
3. Angka Brahmi berasal dari alfabet Karoshthi.
4. Angka Brahmi berasal dari alfabet Brahmi.
5. Angka Brahmi berasal dari sistem angka sebelumnya yaitu abjad.
6. Angka Brahmi berasal dari Mesir.
Terdapat dua buah hipotesis tentang asal-usul angka. Hipotesis yang pertama
menyatakan bahwa angka-angka berasal dari alfabet yang dalam cara penulisannya mirip dengan
angka Yunani yang merupakan huruf awal dari nama-nama angka. Hipotesis yang kedua
menyatakan bahwa angka-angka tersebut berasal dari sistem nomor sebelumnya seperti angka
Romawi. Misalnya angka Aramaean dari hipotesis 2 didasarkan pada I (satu) dan X (empat):
I, II, III, X, IX, IIX, IIIX, XX
Ifrah mengusulkan teori sendiri, yaitu bahwa:
... sembilan pertama angka Brahmi merupakan sisa-sisa dari sebuah notasi numerik tua
adat, dimana sembilan angka diwakili oleh angka yang sesuai garis-garis vertikal ... Untuk
30

menggunakan angka ditulis dengan cepat, sehingga menghemat waktu. Selain itu, kelompokkelompok garis berkembang dalam banyak cara yang seperti digunakan orang-orang tua pada
angka Pharonic Mesir. Dengan mempertimbangkan jenis bahan yang ditulis di India selama
berabad-abad (pohon kulit kayu atau daun kelapa) dan keterbatasan alat-alat yang digunakan
untuk menulis (Calamus atau sikat), bentuk angka-angka menjadi lebih bervariasi dan lebih
rumit dengan ligatures banyak, sampai angka tidak lagi memiliki kemiripan apapun untuk
prototipe asli.
Ini adalah teori yang bagus dan mungkin saja benar, tetapi tampaknya harus benar-benar
ada bukti positif yang mendukung bahwa ide angka Brahmi berevolusi dari:

Seseorang mungkin berharap untuk menemukan bukti angka di suatu tempat di dalam
proses evolusi. Namun, akan muncul keyakinan bahwa kita tidak akan pernah menemukan bukti
yang dapat meyakinkan kita tentang bagaimana asal-usul angka Brahmi. Jika kita memeriksa
perjalanan yang dimulai dari angka Brahmi untuk simbol kita sekarang ini (dengan mengabaikan
sistem lain yang berevolusi dari angka Brahmi) maka selanjutnya kita akan menjumpai simbol
Gupta. Periode Gupta adalah selama dinasti Gupta memerintah negara Magadha di timur laut
India, ini berlangsung dari abad 4 sampai akhir abad 6. Angka Gupta dikembangkan dari angka
Brahmi dan tersebar di wilayah yang luas, yaitu wilayah taklukan kerajaan Gupta.
Di bawah ini merupakan contoh angka Gupta :

Angka Gupta berkembang menjadi angka Nagari, yang kadang-kadang disebut sebagai
angka Devanagari. Angka ini berkembang dari angka Gupta sekitar abad ke-7 dan terus
berkembang dari abad ke-11 dan seterusnya. Nama harfiahnya berarti "menulis para dewa" dan
itu dianggap bentuk paling indah dari semua revolusi bentuk-bentuk angka.
xxxi

Di bawah ini merupakan contoh angka Nagari :

Aspek kedua dari sistem bilangan di India yang ingin kita jabarkan, yaitu fakta tentang
sistem tempat-nilai dengan angka yang berdiri untuk nilai yang relatif berbeda, tergantung pada
angka lain. Meskipun sistem tempat-nilai di Babel merupakan keturunan langsung dari sistem
tempat-nilai di India, kita harus mencatat langsung bahwa India bukanlah yang pertama
mengembangkan sistem tersebut. Orang-orang Babel memiliki sistem tempat-nilai pada awal
abad ke-19 SM untuk basis 60. Sedangkan orang-orang India adalah yang pertama
mengembangkan sebuah sistem basis 10, dan menggunakan sistem tanggal Babilonia.
Dokumen tertua India tanggal yang berisi nomor yang tertulis dalam bentuk tempat-nilai
yang digunakan saat ini yaitu sebuah dokumen hukum 346 tanggal dalam kalender Chhedi yang
diterjemahkan ke tanggal 594 AD. Dokumen ini merupakan sebuah piagam sumbangan Dadda
III Sankheda di wilayah Bharukachcha. Satu-satunya masalah disini adalah beberapa ahli sejarah
menyatakan bahwa tanggal tersebut telah dirubah sebagai bentuk pemalsuan. Walaupun masalah
tersebut menimbulkan keraguan di dalam hati kita, tetapi setidaknya kita harus memiliki
keyakinan bahwa dokumen tersebut memberikan bukti bahwa sistem tempat-nilai telah
digunakan di India pada akhir abad ke-6.
Banyak dokumen-dokumen lain yang ditemukan dengan waktu penemuan dan
penggunaan sistem tempat-nilai yang baik di dalam beberapa teks. Antara lain :
1. sebuah piagam sumbangan Dhiniki 794 tanggal dalam kalender Vikrama yang diterjemahkan
ke dalam tanggal 737 AD.
2. sebuah prasasti dari 675 Devendravarman tanggal dalam kalender Shaka yang diterjemahkan
ke dalam tanggal 753 AD.
3. sebuah piagam sumbangan Danidurga 675 tanggal dalam kalender Shaka yang diterjemahkan
ke dalam tanggal 737 AD.
4. sebuah piagam sumbangan Shankaragana 715 tanggal dalam kalender Shaka yang
diterjemahkan ke dalam tanggal 793 AD.
xxxii

5. sebuah piagam sumbangan Nagbhata 872 tanggal dalam kalender Vikrama yang
diterjemahkan ke dalam tanggal 815 AD.
6. sebuah prasasti dari 894 Bauka tanggal dalam kalender Vikrama yang diterjemahkan ke
dalam tanggal 837 AD.
Mungkin ada beberapa yang di klaim oleh para Sejarawan sebagai dokumen palsu, akan
tetapi kita tidak tahu pasti kebenaran bahwa mungkin saja ada beberapa dokumen yang asli.
Prasasti pertama yang tanggalnya tidak diperselisihkan adalah prasasti di Gwalior 933 tanggal
dalam kalender Vikrama yang diterjemahkan ke dalam tanggal 876 AD.
Selain itu, terdapat bukti tidak langsung yang menyatakan bahwa India mengembangkan
sistem tempat-nilai pada awal abad pertama Masehi. Bukti-bukti tersebut ditemukan dari prasasti
yang meskipun tidak berada di India, tetapi ditemukan di negara-negara asimilasi budaya India.
Sumber lain yang menjadi bukti adalah naskah yang berisi nomor Bakhshali yang ditulis dalam
tempat-nilai notasi.
Ada beberapa hal yang harus kita ketahui tentang mengapa India maju seperti sistem
nomor cerdik ketika Yunani kuno. Sejumlah teori telah dikemukakan mengenai hal tersebut.
Beberapa sejarawan percaya bahwa dasar Babel basis 60, sistem tempat-nilainya telah ditularkan
kepada orang India melalui Yunani. Yang dimaksud teori di sini adalah ide-ide yang
ditransmisikan ke India, kemudian menggabungkan ide-ide tersebut dengan sistem mereka
sendiri yaitu 10 angka dasar yang telah ada di India untuk waktu yang sangat lama.
Ide untuk tempat-nilai dalam sistem angka di India berasal dari Cina. Secara khusus, Cina
merupakan batang dari tempat-nilai angka semu yang diklaim oleh beberapa orang menjadi dasar
dari sistem tempat-nilai di India. Pandangan ini dikemukakan oleh Lay Yong Lam. Lam
berpendapat bahwa sistem Cina sudah terkandung apa yang dia sebut:
(i)

sembilan tanda-tanda dan konsep nol,

(ii)

sistem tempat-nilai, dan

(iii)

basis desimal.
Hipotesis lain yang dikemukakan oleh Yusuf, menyatakan bahwa idenya adalah tempat-

nilai dalam sistem angka India adalah sesuatu yang dikembangkan sepenuhnya oleh India. Dia
memiliki teori yang menarik tentang mengapa orang India bisa mengembangkan sistem tempat333333

nilai. Alasannya adalah Yusuf percaya dengan adanya daya tarik India dalam jumlah besar
tentang sistem tempat-nilai. Salah satu Sejarawan yang mendukung teori bahhwa ide tentang
sistem tempat-nilai datang dari orang India sendiri adalah Freudenthal. Untuk melihat lebih jelas
mengenai daya tarik India dalam jumlah yang besar, kita dapat melihat pada Lalitavistara yang
merupakan sejarah kehidupan Buddha Gautama.
Kisah tentang Lalitavistara Gautama meyakinkan Yusuf bahwa daya tarik India dalam
jumlah besar harus mendorong mereka menciptakan sebuah sistem angka di mana angka tersebut
mudah diungkapkan, yaitu penggunaan sistem tempat-nilai. Yusuf juga menulis seperti dibawah
ini :
... Sistem tempat-nilai desimal dikembangkan ketika jumlah desimal yang ada
kemudian dihubungkan dengan tempat-nilai angka yang diatur kiri ke kanan atau kanan ke kiri.
Dan ini merupakan sistem tempat-nilai di India...
Namun, cerita yang sama di Lalitavistara meyakinkan Kaplan bahwa India memiliki
ide sistem tempat-nilai yang berasal dari Yunani. Akan tetapi, yang harus kita tahu yaitu
bahwa sistem tempat-nilai dari India ada karena ditularkan melalui budaya Arab yang kemudian
ke Eropa. Sehingga India memiliki peranan penting dalam pengembangan matematika.dan
kepentingan besar pada pengembangan matematika.

B. HISTORY OF ZERO

Gambar 3.1. Tempat-tempat munculnya nol

3434

Hampir tak ada negara di dunia yang tak mengenal angka (bilangan). Semuanya
mengenal angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0. Angka-angka itu menjadi roh dalam ilmu
matematika. Sulit dibayangkan, apabila tidak ditemukan angka-angka tersebut. Menurut Abah
Salma Alif Sampayya, dalam bukunya Keseimbangan Matematika dalam Alquran, catatan angka
pertama kali ditemukan pada selembar tanah liat yang dibuat suku Sumeria yang tinggal di
daerah Mesopotamia sekitar tahun 3.000 SM. Bangsa Mesir kuno menulis angka pada daun
lontar dengan tulisan hieroglif yang dilambangkan dengan garis lurus untuk satuan, lengkungan
ke atas untuk puluhan, lengkungan setengah lingkaran menyamping (seperti obat nyamuk) untuk
ratusan, dan untuk jutaan dilambangkan dengan simbol seorang laki-laki yang menaikkan
tangan. Sistem ini kemudian dikembangkan oleh bangsa Mesir menjadi sistem hieratik. Bangsa
Roma menggunakan tujuh tanda untuk mewakili angka, yaitu I, V, X, L, C, D, dan M, yang
dikenal dengan angka Romawi. Angka ini digunakan di seluruh Eropa hingga abad
pertengahan.Sementara itu menurut sejarah, angka romawi sudah ada sejak zaman romawi
kuno. Awalnya sistem perhitungannya diadaptasi dari sistem perhitungan milik bangsa Etruscan.
Begitu dengan angka- angkanya, mirip dengan angka- angka milik bangsa Etruscan (disimbolkan
berdasarkan huruf dan gambar). Angka- angka Etruscan susah buat ditulis maupun di baca,
akhirnya pada abad pertengahan angka romawi di sederhanakan. Contoh dalam bahasa Etruscan
tertulis angka- angka : I ^ X 8 . Dalam deretan angka romawi yang baru angka angka itu
berubah menjadi : I V X L C M. Itulah keunikan angka romawi, kalau diperhatiin tidak ada
angka nol ( 0). Padahal konsep zero (0) sebagai angka sudah dikenal oleh bangsa Romawi sejak
agama Kristen muncul.

Menurut

pembuatan kalender kristiani, zero sangat penting untuk

menentukan hari paskah. Jadi, kemanakah angka 0 itu, angka nol diganti jadi huruf N. huruf N
itu singkatan dari Nulla, sebuah kata dalam bahasa latin yang memiliki arti Nothing atau tidak
ada.
Konsep nol sangat mengherankan dan membutuhkan pemikiran manusia meskipun
dengan waktu yang cukup lama untuk mendatangkan gagasan nol. Bahkan, meskipun
matematikawan mulai berpikir tentang konsep nol di tahun 2000-1800 SM tidak sampai sekitar
200-300 SM bahwa Babel menggunakan simbol yang akan berkembang menjadi nol yang
sekarang kita kenal. Ternyata matematikawan pertama matematikawan memahami konsep nol,
ada banyak ambiguitas tentang penulisan nomor. Misalnya simbol angka 3 ditulis, tidak ada cara
untuk membedakan antara 3, 30, 300, dan 3.000.000, sehingga zero dikenalkan sebagai

placeholder untuk mengindari ambiguitas ini. Konsep nol sebagai placeholder lebih dahulu
dikenal di India daripada di Babel. Placeholder sangat menarik untuk dipikirkan dan merupakan
sebuah gagasan yang relatif baru dalam matematika. Placeholder pertama kali disusun oleh orang
Babel dimana antara 2000 SM dan 1000 SM.
Hal pertama tentang nol adanya dua penggunaan nol yang keduanya sangat penting tetapi
agak berbeda. Pertama, nol sebagai indikator tempat kosong dalam sistem bilangan nilai tempat.
Penggunaan kedua dari nol adalah sebagai nomor sendiri dalam bentuk yang kita gunakan yaitu
sebagai nol. Ada juga aspek-aspek yang berbeda dari nol dalam dua penggunaan, yaitu konsep,
notasi, dan nama.
Orang berpikir bahwa suatu sistem bilangan nilai tempat muncul maka 0 sebagai
indikator tempat kosong adalah ide yang diperlukan. Hal ini menyebabkan tidak ada bukti bahwa
Babel merasa bahwa ada masalah dengan ambiguitas yang ada. Orang-orang babel menulis di
tanah liat menggunakan tulisan paku. Simbol ditekankan kedalam cetakan tanah liat lunak
dengan tepi miring sebuah stylus berbentuk baji.
Penggunaaan awal nol untuk menunjukkan tempat yang kosong sebenarnya tidak
menggunakan nol sebagai angka tetapi menggunakan beberapa jenis tanda baca sehingga angka
nol memiliki interpretasi yang tepat. Orang Yunani kuno mulai berkontribusi untuk matematika
selama nol merupakan indikator digunakan dalam matematika Babel. Namun orang Yunani
belum mengadopsi bilangan posisional. Euclids Elements berisi sebuah buku tentang teori
bilangan, hal ini didasarkan pada geometri. Dengan kata lain matematika Yunani tidak perlu
menamai angka karena nereka berkerja dengan angka sepanjang garis.
Dalam tiga buku penting matematikawan India, yaitu Brahmagupta, Mahavira dan
Bhaskara timbul masalah dalam mempertimbangkan nol dan angka negatif sebagai nomor dan
bagaimana beroperasi dengan operasi aritmatika, penambahan, pengurangan, perkalian,
pembagian.
1. Brahmagupta berusaha memberikan aturan untuk aritmatika yang melibatkan angka nol dan
angka negatif pada abad ketujuh. Dia menjelaskan bahwa pemberian nomor kemudian
mengurangi nomor itu sendiri maka akan mendapatkan nol.

2. Mahavira menulis Ganita saru samgraha yang dirancang sebagai pembuktian buku
Bramagupta.
3. Bhaskara menulis lebih dari 500 tahun setelah Brahmagupta. Bhaskara mencoba
memecahkan masalah dengan menulis n/0 = . Melihat tulisan Bhaskara mungkin kita akan
menganggap pernyataan tersebut benar tetapi pernyataan itu belum tentu benar. Jika hal itu
benar maka 0 x = n, sehingga semua nomor adalah sama.
Makna Filosofi Angka 0
Angka 0 memiliki arti filosofis dalam diri dan kehidupan kita.
Pertama, ketika kita mengartikan angka 0 sebagai kelipatan, maka 0 berarti titik tolak
untuk melipatgandakan kemampuan kita, serta hasil yang ingin kita capai dari proses upaya yang
kita pilih dalam menyikapi dan melakukan sesuatu. Upaya atau cara yang salah bisa
menghasilkan kesalahan atau melipatgandakan kerugian. Demikian pula sebaliknya, ketika
upaya kita benar atau baik, maka hasilnya adalah kebaikan yang berlipat dan kita menemukan
banyak kebenaran.
Kedua, dengan adanya angka 0, kita dapat mengenal nilai angka-angka lainnya. Angka 1
akan bernilai lebih besar jika diikuti angka 0 menjadi angka 10. Dalam skala 1-10, angka 10
merupakan nilai yang sempurna. Angka 0 membuat angka 1 lebih bernilai, dan angka 1 bisa
membuat angka 0 ada nilainya, yaitu 0 satuan. Hal ini menunjukkan arti bahwa sesuatu memiliki
manfaat, dan kebermanfaatan itu bisa dinilai ketika sesuatu tersebut mampu mengisi kekosongan
dan menutupi kekurangan. Tanpa memahami kekurangan, kita tidak akan menggali dan mencari,
serta memanfaatkan kelebihan kita untuk menutupi kekurangan tersebut. Tidak akan ada yang
sempurna tanpa adanya yang tak sempurna. Nilai manfaat inilah yang menjadikan sesuatu
bermakna dan penting dalam hidup kita hingga bisa menyirnakan kekosongan tersebut. Jika kita
resapi dan kita hayati, fungsi dan nilai kehidupan kita terletak pada memberi manfaat
Ketiga, angka 0 dalam sistem binary berarti tiada. Dalam filosofi agama, angka 0 bisa
diartikan sebagai kembalinya diri terhadap penyucian jiwa dan ketulusan hati, sehingga 0
merupakan titik keikhlasan dan penyerahan, mengosongkan dan merendahkan diri di hadapan
Tuhan. Keikhlasan ini menjadi dasar tumbuhnya upaya untuk menjaga hati dari penyakit hati,

xxxvii

mengikhlaskan hati untuk memaafkan dan menerima kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam
diri dan hidup kita, bahkan memahami kekurangan orang lain.
Arti Angka Bilangan 0 dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, angka nol memiliki arti dan peran penting dalam hubungan
sosial kita, hubungan vertikal dan spiritual kita dengan Allah, serta berperan banyak dalam
perhitungan dan penghitungan nilai materi dan keadaan yang kita hadapi. Kita mungkin sering
mendengar istilah kembali ke titik nol yang dapat menggambarkan sebuah kondisi
keterpurukan, musibah hingga bentuk kepasrahan dan penyerahan atas kehendak terbaik Yang
Maha Berkehendak. Hal ini memberikan makna bahwa titik nol tersebut merupakan awal atau
bahkan hakikat hidup manusia yang sebenarnya, tidak memiliki apa-apa karena semua yang
melekat pada dirinya hanyalah titipan semata-mata saat menjalankan peran kehidupannya.
Dalam penghitungan sehari-hari, angka nol yang hadir berurutan merupakan sebuah
kelipatan, bisa berlipat makin kecil atau makin besar. Misalnya, 0.1, 0.01, 0.001 dan seterusnya,
semakin banyak angka 0 di depan angka yang diikutinya, maka semakin kecil nilainya.
Sebaliknya, semakin banyak angka 0 mengikuti angka (1,2,3,4,5,6,7,8,9) di depannya baik
tunggal maupun tidak, maka semakin tinggi nilainya. Misalnya, dalam sistem keuangan dan
penilaian materi, angka 0 yang menempati 6 digit setelah angka 1 di depannya (1.000.000) tentu
lebih besar nilainya daripada 1.000 atau 300.000. Hal ini menunjukkan arti bahwa angka 0
meskipun berarti kosong akan bernilai jika menyertai angka-angka lainnya dan membentuk
sebuah kelipatan, baik kecil maupun besar.

383838

Sejarah Angka
Mesir dan Angka
Babilonia

Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton 322 , sekitar tahun
1900 SM, Lembaran Matematika Rhind Mesir sekitar 2000-1800 SM dan Lembaran Matematika
Moskwa sekitar 1890 SM. Lembaran-lembaran tersebut merupakan bukti dari perkembangan
matematika Mesir dan Babilonia. Semua tulisan itu membahas teorema yang umum dikenal
sebagai teorema Pythagoras, yang tampaknya menjadi pengembangan matematika tertua dan
paling tersebar luas setelah aritmetika dasar dan geometri. Terlihat bahwa Matematika Mesir
dan Matematika Babilonia sudah berkemban sejak sangat lama. Pada bagian ini akan dibahas
sejarah matematika kedua peradaban ini, secara khusus tetang sejarah angka yang berkembang
di kegua tempat ini di masa lampau.
393
939

A.
Sejarah
Mesir

Angka

1. Bukti Sejarah Perkembanga Angka Mesir


Sistem angka-angka Mesir Kuno digunakan di Mesir Kuno hingga awal milenium
pertama Masehi. Itu adalah sistem desimal yang sering dibulatkan menjadi kekuatan yang lebih
tinggi, yang ditulis dalam hieroglif. Mesir Kuno menggunakan basis sepuluh. Mereka juga
menciptakan 365 hari kalender. Tulisan matematika Mesir yang paling panjang adalah Lembaran
Rhind (kadang-kadang disebut juga "Lembaran Ahmes"), diperkirakan berasal dari tahun 1650
SM tetapi mungkin lembaran itu adalah salinan dari dokumen yang lebih tua dari Kerajaan
Tengah yaitu dari tahun 2000-1800 SM. Lembaran itu adalah petunjuk bagi pelajar aritmetika
dan geometri. Selain memberikan rumus-rumus luas dan cara-cara perkalian, perbagian, dan
pengerjaan pecahan, lembaran itu juga menjadi bukti bagi pengetahuan matematika lainnya,
termasuk bilangan komposit dan prima; rata-rata aritmetika, geometri, dan harmonik; serta
pemahaman sederhana Saringan Eratosthenes dan teori bilangan sempurna (yaitu bilangan 6).
Lembaran itu juga berisi cara menyelesaikan persamaan linear orde satu juga barisan aritmetika
dan geometri.
Tiga unsur geometri yang tertulis di dalam lembaran Rhind menyiratkan bahasan paling
sederhana mengenai geometri analitik:
1. Cara memperoleh hampiran yang akurat kurang dari satu persen.
2. Upaya kuno penguadratan lingkaran.
3. Penggunaan terdini kotangen.
Naskah matematika Mesir penting lainnya adalah lembaran Moskwa dari zaman Kerajaan
Pertengahan, kira-kira 1890 SM. Naskah ini berisikan soal kata atau soal cerita, yang barangkali
ditujukan sebagai hiburan. Satu soal dipandang memiliki kepentingan khusus karena soal itu
memberikan metode untuk memperoleh volume limas terpenggal, misalnya "Limas terpenggal
setinggi 6 satuan panjang, yaitu 4 satuan panjang di bawah dan 2 satuan panjang di atas. Maka
Jalan keluarnya, anda menguadratkan 4, sama dengan 16. Anda menduakalilipatkan 4, sama
dengan 8. Anda menguadratkan 2, sama dengan 4. Anda menjumlahkan 16, 8, dan 4, sama
dengan 28. Anda ambil sepertiga dari 6, sama dengan 2. Anda ambil dua kali lipat dari 28, sama
dengan 56. Maka lihatlah, hasilnya sama dengan 56. Anda memperoleh kebenaran."
Penyelasaian masalah tersebut terlihat di gambar di bawah ini.
40
40

Gambar 4.1 Penyelesaian masalah dalam lembaran Moskow dan gambaran modernnya

Rumus umum untuk frustum jelas diketahui oleh Mesir, yaitu :

Misalnya b1 = 0 , Kita peroleh rumus


Selnjutnya lembaran Berlin (kira-kira 1300 SM) menunjukkan bahwa bangsa Mesir kuno dapat
menyelesaikan persamaan aljabar orde dua.
Perhitungan matematika tertua yang ditemukan berasal dari periode Naqada, yang juga
menunjukkan bahwa bangsa Mesir ketika itu telah mengembangkan sistem bilangan. Nilai
penting matematika bagi seorang intelektual saat itu digambarkan dalam sebuah surat fiksi dari
zaman Kerajaan Baru. Pada surat itu, penulisnya mengusulkan untuk mengadakan kompetisi
antara dirinya dan ilmuwan lain berkenaan masalah penghitungan sehari-hari seperti
penghitungan tanah, tenaga kerja, dan padi.
Teks seperti Papirus Matematika Rhind dan Papirus Matematika Moskwa menunjukkan
bahwa bangsa Mesir Kuno dapat menghitung empat operasi matematika dasar penambahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian menggunakan pecahan, menghitung volume kubus dan
pyramid. Mereka memahami konsep dasar aljabar dan geometri.
Bangsa Mesir kuno merupakan peradaban pertama yang berlatih seni ilmiah. Kata kimia
berasal dari kata yang Alkimia yang merupakan nama kuno untuk Mesir. Dimana orang Mesir

itu benar-benar unggul dalam ilmu kedokteran dan diterapkan dalam matematika. Tetapi
meskipun ada tubuh besar literatur papyrus yang menggambarkan prestasi mereka di bidang
kedokteran, tidak ada catatan pasti tentang bagaimana mereka mencapai kesimpulan matematika
mereka. Tentu saja mereka harus memiliki pemahaman lanjutan dari subjek karena eksploitasi
mereka di bidang teknik, astronomi dan administrasi tidak akan mungkin terjadi tanpa itu.

2. Sistem Desimal Pada Angka Mesir


Sistem angka-angka Mesir Kuno digunakan di Mesir Kuno hingga awal milenium
pertama Masehi. Itu adalah sistem desimal yang sering dibulatkan menjadi kekuatan yang lebih
tinggi, yang ditulis dalam hieroglif.
Mesir memiliki sistem desimal menggunakan tujuh simbol yang berbeda, meliputi:
1 ditunjukkan dengan satu pukulan.
10 ditunjukkan oleh gambar seorang pincang untuk ternak.
100 diwakili oleh kumparan tali.
1.000 adalah sebuah gambar dari tanaman teratai.
10.000 diwakili oleh jari.
100.000 oleh kecebong atau katak
1.000.000 adalah sosok seorang dewa dengan tangan terangkat di atas kepalanya.
Untuk lebih memperjelas keterangan diatas, disajikan gambar sebagai berikut:

Gambar 4.2. Simbol angka Mesir

Hieroglif merupakan gambar-gambar kecil yang mewakili kata-kata. Sangat mudah untuk
melihat bagaimana mereka akan menggambarkan kata "burung" dengan gambar kecil seekor
burung tetapi jelas tanpa pengembangan lebih lanjut sistem menulis ini tidak dapat mewakili
banyak kata. Untuk Mengatasi masalah ini, bangsa Mesir kuno menggunakan suara kata-kata
xlii

yang diucapkan. Sebagai contoh, untuk menggambarkan ide dengan kalimat bahasa Inggris, kita
dapat melihat bagaimana kalimat "Aku mendengar anjing menggonggong" mungkin diwakili
oleh: "mata", "telinga", "kulit pohon" "kepala dengan mahkota" +, "anjing". Tentu saja simbol
yang sama mungkin berarti sesuatu yang berbeda dalam konteks yang berbeda, sehingga "mata"
bisa berarti "melihat" sementara "telinga" mungkin berarti "suara".
Mesir memiliki sistem basis 10 hieroglyphs (tulisan mesir kuno) untuk angka. Dengan ini
berarti bahwa mereka memiliki simbol terpisah untuk satu unit, satu sepuluh, seratus, seribu,
sepuluh ribu satu, seratus ribu, dan satu juta. Untuk membuat nomor 276, misalnya, lima belas
simbol yang diperlukan: dua "ratus" simbol, tujuh "sepuluh" simbol, dan enam "unit" simbol.
Angka-angka muncul demikian:

Perhatikan bahwa contoh-contoh 276 dan 4622 dalam hieroglif terlihat pada batu ukiran
dari Karnak, berasal dari sekitar 1500 SM, dan sekarang ditampilkan di Louvre di Paris.

3. Pecahan Pada Angka Mesir


Bilangan rasional juga bisa diungkapkan, tetapi hanya sebagai jumlah dari fraksi sauan,
kecuali untuk

dan . Para tulisan rahasia yang menunjukkan sebagian kecil tampak seperti

mulut, yang berarti "bagian":

Pecahan itu ditulis dengan solidus pecahan, yaitu, pembilang 1 dan penyebut positif di bawah ini.
Jadi, ditulis sebagai:

434
343

Ada simbol khusus untuk dan selama dua non-unit pecahan, (sering digunakan) dan
(jarang digunakan):

4. Penambahan dan Pengurangan


Untuk tanda tambah dan kurang hieroglif adalah

dan

, digunakan jika kaki

menunjuk ke arah tulisan, itu menandakan jika pengurangan. Seperti kebanyakan bahasa modern,
bahasa Mesir kuno juga bisa menulis angka sebagai kata-kata fonetis, seperti salah satunya dapat
menulis tiga puluh bukan "30" dalam bahasa inggris, ditulis sebagai berikut:

5. Angka Keramat Dalam Angka Mesir


Nomor sistem lain yang digunakan orang Mesir setelah penemuan tulisan di papyrus
adalah angka keramat. Ada simbol terpisah untuk:
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90,
100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900,
1000, 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000, 8000, 9000
Hieroglif tidak tetap sama selama dua ribu tahun atau lebih peradaban Mesir kuno. peradaban ini
dibagi menjadi tiga periode berbeda:
1. Old Kingdom - sekitar 2700 SM sampai 2200 SM
2. Middle Kingdom - sekitar 2100 SM sampai 1700 SM
3. New Kingdom - sekitar 1600 SM sampai 1000 SM
Berikut adalah versi dari angka keramat:

Gambar 4.4. Versi angka Keramat dalam Angka Mesir

Dengan sistem ini nomor dapat dibentuk dari beberapa simbol. Nomor 9999 baru saja 4 simbol
tangan bersambung bukan 36 hieroglif. Berikut adalah salah satu cara orang Mesir menulis 2765
dalam angka keramat:

Berikut adalah cara kedua tulisan tangan bersambung dalam angka 2765 dengan pesanan
terbalik:

B. Sejarah Angka Babilonia


Peradaban Babilonia di Mesopotamia menggantikan peradaban Sumeria dan peradaban
Akkadia. Babilonia mengenal (basis 60) untuk mengamati astronomi dan perhitungan dibantu
4545

oleh penemuan mereka tentang sempoa. Sistem sexagesimal ini pertama kali muncul sekitar
3100 SM. Angka Babilonia ditulis dalam huruf paku, menggunakan baji-tip buluh stylus.
Hal ini juga diakui sebagai yang pertama dikenal yaitu sistem angka posisional , di mana
nilai digit tertentu tergantung pada angka itu sendiri dan posisinya dalam angka tersebut. Ini
merupakan perkembangan yang sangat penting, karena yang memerlukan simbol-simbol unik
untuk mewakili masing-masing kekuatan basis (sepuluh, seratus, seribu, dan sebagainya).
Simbol untuk menghitung unit dan
menghitung puluhan. Simbol-simbol dan nilainilai mereka digabung untuk membentuk sebuah digit dalam nilai notasi tanda, cara yang mirip
dengan angka Romawi, misalnya, kombinasi
mewakili digit 23. Sebuah ruang yang
tersisa untuk menunjukkan tempat tanpa nilai. Babilonia kemudian menemukan tanda untuk
mewakili tempat kosong. Mereka tidak memiliki simbol untuk fungsi titik radix, sehingga
tempat unit harus disimpulkan dari konteks:
60 atau

bisa mewakili 23 atau 23 60 atau 23 60

, dll
Sistem dengan jelas digunakan internal desimal untuk mewakili angka, tetapi tidak benar-

benar campuran-radix sistem basis 10 dan 6, digunakan hanya untuk memfasilitasi representasi
dari himpunan besar angka yang dibutuhkan, sementara tempat nilai dalam sebuah digit secara
konsisten basis 60 dan aritmetika yang dibutuhkan untuk bekerja dengan angka itu Sejalan
sexagesimal.
Warisan sexagesimal masih bertahan sampai hari ini, dalam bentuk derajat (360 dalam
lingkaran atau 60 di sudut sebuah segitiga sama sisi), menit dan detik dalam trigonometri serta
pengukuran waktu, walaupun kedua sistem ini radix sebenarnya adalah campuran.
Sebuah teori umum adalah bahwa 60 sebuah angka komposit (yang sebelumnya dan
berikutnya dalam seri menjadi 12 dan 120), dipilih karena perusahaan faktorisasi prima : 2 2
3 5, yang membuatnya habis dibagi oleh 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10 , 12, 15, 20, dan 30. Bahkan, itu
adalah bilangan bulat terkecil yang habis dibagi semua bilangan bulat 1-6. Integer dan fraksi
diwakili identik sebuah titik radix tidak ditulis melainkan dijelaskan oleh konteks.

1. Sistem Bilangan Babilonia


Babilonia tidak memiliki digit, atau konsep, jumlah nol. Meskipun mereka memahami ide
ketiadaan , tidak dilihat sebagai hanya-kurangnya jumlah nomor. Babilonia memiliki justru spasi

(dan kemudian simbol placeholder

) Untuk menandai tidak adanya digit dalam nilai tempat

tertentu.
Berikut adalah 59 simbol angka babylonia yang dibangun dari dua symbol :

Gambar 4.5. Simbol Angka Babilonia

Misalnya 12345 desimal merupakan


11

10 + 2 10 + 2

10 + 3 10 + 3 10 + 4 10 + 4

10 + 5 10 + 5.

Jika orang berpikir tentang hal ini mungkin tidak logis karena kita membaca dari kiri ke
kanan sehingga ketika kita membaca digit pertama kita tidak tahu nilainya sampai kita telah
membaca nomor lengkap untuk mengetahui berapa banyak kekuatan dari 10 yang berkaitan
dengan tempat pertama. Sistem posisi Babilonia sexagesimal tempat angka dengan konvensi
yang sama, sehingga posisi yang paling kanan adalah untuk unit ke 59, posisi satu ke kiri adalah
selama 60

n di mana 1 n 59, dll Sekarang kita mengadopsi notasi yang memisahkan

angka dengan koma begitu, misalnya, 1,57,46,40 merupakan jumlah sexagesimal


11

60 + 57 60 + 57

60 + 46 60 + 46

60 + 40 60 + 40

yang, dalam notasi desimal adalah 424.000.


Berikut ini adalah 1,57,46,40 dalam angka Babilonia

xlvii

Sekarang ada masalah potensial dengan sistem. Sejak dua diwakili oleh dua karakter
masing-masing mewakili satu unit, dan 61 diwakili oleh karakter satu untuk unit di tempat
pertama dan kedua karakter yang identik untuk unit di tempat kedua maka jumlah sexagesimal
Babel 1,1 dan 2 basisnya representasi yang sama. Namun, ini bukan masalah karena jarak satu
karakter diperbolehkan untuk membedakannya. Dalam simbol selama karakter yang mewakili
unit sentuhan satu sama lain dan menjadi simbol tunggal. Dalam jumlah 1,1 ada ruang antara
mereka.
Masalah yang jauh lebih serius adalah kenyataan bahwa tidak ada nol untuk dimasukkan
ke dalam posisi kosong. Jumlah angka sexagesimal 1 dan 1,0, yaitu 1 dan 60 dalam desimal,
memiliki representasi yang persis sama dan sekarang tidak ada cara yang bisa membantu.
Konteks itu menjelaskan, ini muncul sangat tidak memuaskan, tidak bisa ditemukan
sehingga oleh orang Babilonia. Bagaimana kita tahu ini? Jika mereka benar-benar menemukan
bahwa sistem yang disajikan dengan ambiguitas nyata mereka akan memecahkan masalah ada
sedikit keraguan bahwa mereka memiliki keterampilan untuk solusi system yang sudah tidak bisa
dijalankan. Mungkin kita harus menyebutkan di sini bahwa peradaban Babilonia itu kemudian
menciptakan simbol untuk menunjukkan tempat yang kosong sehingga kurangnya nol tidak bisa
benar-benar memuaskan kepada mereka.
Tempat kosong di tengah angka juga memberi masalah. Meskipun bukan komentar yang
sangat serius, mungkin layak berkomentar bahwa jika berasumsi bahwa semua angka desimal
sama-sama mungkin di kemudian ada satu kesempatan sepuluh tempat yang kosong sedangkan
untuk Babilonia dengan sistem sexagesimal mereka ada enam puluh satu kesempatan. Kembali
ke tempat-tempat kosong di tengah-tengah angka kita bisa melihat pada contoh-contoh nyata di
mana hal ini terjadi.
Berikut adalah contoh dari sebuah tablet yang berbentuk baji (sebenarnya AO 17.264
dalam koleksi Louvre di Paris) di mana perhitungan untuk persegi 147 dilakukan. Di
sexagesimal 147 = 2,27 dan penguadratan angka 21609 = 6,0,9. Dalam sexagesimal 147 = 2,27
dan menegakkan memberikan jumlah 21.609 = 6,0,9.
xlviii

Berikut adalah contoh Babel 2,27 kuadrat

Mungkin sedikit ruang kiri lebih dari biasanya antara 6 dan 9 daripada yang dilakukan
telah mewakili 6,9.
Sekarang jika ruang kosong menyebabkan masalah dengan bilangan bulat maka ada
masalah yang lebih besar dengan pecahan sexagesimal Babilonia. Orang-orang Babilonia
menggunakan sistem pecahan sexagesimal mirip dengan pecahan desimal kami. Sebagai contoh
jika kita menulis 0,125 maka ini adalah

. Tentu saja sebagian kecil dari

bentuk , dalam bentuk terendah, dapat direpresentasikan sebagai pecahan desimal terbatas jika
dan hanya jika b tidak mempunyai pembagi prima selain 2 atau 5. Jadi

tidak mempunyai

pecahan desimal terbatas. Demikian pula fraksi sexagesimal Babel 7,30 diwakili
ditulis dalam notasi adalah

yang

. Karena 60 habis dibagi oleh, bilangan prima 2 3 dan 5 kemudian

sejumlah bentuk , dalam bentuk terendah, dapat direpresentasikan sebagai pecahan desimal
terbatas jika dan hanya jika b tidak mempunyai pembagi prima selain 2, 3 atau 5.
Beberapa
sejarawan berpikir bahwa penelitian ini memiliki pengaruh langsung terhadap mengapa
Babilonia mengembangkan sistem sexagesimal, daripada sistem desimal. Jika ini adalah kasus
mengapa tidak memiliki 30 sebagai basis.
Notasi yang akan digunakan untuk menunjukkan sejumlah sexagesimal dengan bagian
pecahan. Untuk menggambarkan 10,12,5; 1,52,30 merupakan jumlah 10

10

60 + 12

60

+ 12

60 + 5 +
Yang dalam notasi adalah 36.725

.
.

Ini bagus tapi telah memperkenalkan notasi dari titik

koma untuk menunjukkan mana bagian bilangan bulat berakhir dan bagian pecahan dimulai. Ini
adalah titik "sexagesimal" dan memainkan peran serupa untuk titik desimal. Namun, Babilonia
tidak memiliki notasi untuk menunjukkan mana bagian bilangan bulat berakhir dan bagian
pecahan dimulai. Oleh karena itu ada banyak ambiguitas diperkenalkan dan "konteks membuat
filsafat". Jika saya menulis 10, 12, 5, 1, 52, 30 tanpa memiliki notasi untuk jalur "sexagesimal"
maka bisa berarti salah satu dari:
xlix

0;10,12, 5, 1,52,30 0; 10,12, 5, 1,52,30

xlix

10;12, 5, 1,52,30 10, 12, 5, 1,52,30


10,12; 5, 1,52,30 10,12; 5, 1,52,30
10,12, 5; 1,52,30 10,12, 5; 1,52,30
10,12, 5, 1;52,30 10,12, 5, 1; 52,30
10,12, 5, 1,52;30 10,12, 5, 1,52; 30
10,12, 5, 1,52,30 10,12, 5, 1,52,30
selain itu, tentu saja, sampai 10, 12, 51, 52, 30, 0 atau 0, 0, 10, 12, 51, 52, 30 dll
Akhirnya kita harus melihat pada pertanyaan mengapa orang Babilonia memiliki sistem
bilangan dengan basis 60. Jawaban mudah adalah bahwa mereka mewarisi basis 60 dari. Hal itu
hanya membawa kita untuk bertanya mengapa digunakan Sumeria 60 dasar. Komentar pertama
adalah yakin bahwa sistem sexagesimal berasal dari Sumeria. Titik kedua adalah bahwa
matematika modern bukan yang pertama mengajukan pertanyaan seperti itu. Theon dari
Alexandria mencoba menjawab pertanyaan ini pada abad keempat Masehi dan banyak sejarawan
matematika telah menawarkan pendapat sejak itu tanpa datang dengan benar-benar meyakinkan
jawaban.
Neugebauer mengusulkan teori berdasarkan bobot dan ukuran yang digunakan Sumeria.
Dasarnya adalah bahwa sistem penghitungan desimal itu diubah ke basis 60 untuk
memungkinkan membagi bobot dan ukuran menjadi tiga. Tentu saja kita tahu bahwa sistem
bobot dan ukuran dari Sumeria memang menggunakan

dan

sebagai pecahan dasar.

Beberapa teori telah berdasarkan peristiwa astronomi. Usulan bahwa 60 adalah produk
dari jumlah bulan dalam tahun (bulan per tahun), dengan jumlah planet (Merkurius, Venus,
Mars, Jupiter, Saturnus) tampaknya jauh diambil sebagai alasan untuk basis 60. Itu tahun itu
diperkirakan memiliki 360 hari disarankan sebagai alasan untuk dasar jumlah 60 dengan
sejarawan matematika Moritz Cantor. Sekali lagi ide yang tidak meyakinkan Sumeria tentu tahu
bahwa tahun lebih panjang dari 360 hari. Kekhawatiran lain hipotesis bahwa matahari bergerak
melalui diameter 720 kali dalam sehari dengan 12 jam orang Sumeria dalam sehari.
Beberapa teori didasarkan pada geometri. Sebagai contoh satu teori adalah bahwa sebuah
segitiga sama sisi dianggap sebagai blok bangunan dasar geometri oleh Sumeria. Sudut segitiga
sama sisi adalah 60 jadi jika ini dibagi menjadi 10, sudut 6 akan menjadi unit sudut dasar.
Sekarang ada enam puluh unit-unit dasar dalam lingkaran sehingga lagi kita memiliki alasan
yang diajukan untuk memilih 60 sebagai dasar.
l

Semua alasan ini benar-benar tidak layak dipertimbangkan serius. Tetapi "memilih 60
sebagai basis" yang baru saja digunakan adalah sangat signifikan. Hanya tidak percaya
bahwa ada orang yang memilih basis angka peradaban apapun. Alasannya harus melibatkan cara
menghitung muncul dalam peradaban Sumeria, seperti 10 menjadi dasar dalam peradaban lain
yang mulai menghitung di jari-jari mereka, dan dua puluh menjadi dasar bagi mereka yang
dihitung pada kedua jari dan jari kaki.
Berikut adalah salah satu cara yang bisa terjadi. Satu dapat menghitung sampai 60 dengan
menggunakan dua tangan. Di tangan kiri terdapat tiga bagian pada masing-masing empat jari
(tidak termasuk jempol). Bagian ini dibagi satu sama lain oleh sendi di jari. Sekarang orang bisa
menghitung sampai 60 dengan menunjuk salah satu dari dua belas bagian jari-jari tangan kiri
dengan salah satu dari lima jari-jari tangan kanan. Hal ini memberikan cara menghitung jari
hingga 60 daripada 10.
Varian ini telah dibuat oleh orang lain. Mungkin teori yang diterima paling banyak
mengusulkan bahwa peradaban Sumeria harus muncul melalui penggabungan dua orang, satu di
antaranya basis 12 untuk menghitung mereka dan memiliki dasar lainnya 5. Meskipun 5 adalah
tidak seperti yang biasa seperti 10 sebagai dasar jumlah antara orang kuno, tidak jarang dan jelas
digunakan oleh orang yang dihitung dengan jari satu tangan dan kemudian mulai lagi. Teori ini
kemudian menduga bahwa sebagai dua masyarakat campuran dan dua sistem penghitungan yang
digunakan oleh anggota berbeda dari perdagangan masyarakat satu sama lain maka basis 60 akan
muncul secara alami sebagai sistem.
Teori yang sama diusulkan tetapi dengan dua orang yang diramu untuk menghasilkan 10
dan 6 sebagai basis jumlah mereka. Versi ini memiliki keuntungan bahwa ada unit alami. 10
dalam sistem Babilonia yang orang bisa berdebat adalah sisa dari sistem desimal. Salah satu hal
terbaik tentang teori-teori ini adalah bahwa hal itu mungkin untuk menemukan bukti tertulis dari
kedua sistem pencampuran dan dengan demikian memberikan dasarnya akan berjumlah bukti
dugaan itu. Jangan berpikir sejarah sebagai subyek mati. Pada pandangan sebaliknya kita terus
berubah sebagai penelitian terbaru membawa bukti baru dan interpretasi.
Dari pembahasan diatas didapat bahwa pada angka Mesir Kuno menggunakan sistem
bilangan berbasis 10 (tahun 300 SM). Pada Tahun 3100 SM telah mengenal sistem bilangan dan
simbol, Mengenai perhitungan volume dari sebuah limas yang ada pada papirus Moscow, Orang
li

Mesir mempunyai kalender sejak 4.800 SM, tapi pada 4.200 SM matematika dan astronomi
mereka menghasilkan 365 hari kalender (12 bulan + 30 hari + 5 hari-hari raya).
Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem bilangan sexagesimal (basis 60).
Penomorannya dimulai antara 3000 dan 2000 SM, digunakan hanya dua angka yaitu 1 dan 10.
Untuk angka 1 sampai 59 sistem ini merupakan sistem aditif, dan angka kurang dari 60 dibuat
dengan menggabungkan simbol 1 dan 10.
Selain itu ternyata pada sejarah angka babilonia dan Mesir Mengenal tripel Pythagoras,
yaitu Jumlah dari kuadrat sisi segitiga siku-siku sama dengan kuadrat sisi miring. Hubungan ini
telah dikenal sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno, meskipun mungkin belum dinyatakan
secara eksplisit seperti sekarang ini.

lii

Angka China adalah salah satu angka yang bersejarah di dunia. Lahirnya angka China tidak
hanya mendorong maju perkembangan kebudayaan China, tetapi juga menimbulkan pengaruh
menjangkau terhadap perkembangan kebudayaan di dunia. Saat ini sebagian besar orang hanya

mengetahui angka China yang sudah ada dan berkembang menjadi bentuk yang kita kenal
sampai sekarang, tanpa berusaha mencari tahu mengenai sejarah angka china tersebut dan tokohtokoh yang mengembangkannya, penting bagi kita untuk mengetahuinya. Berikut akan dibahas
asal mula angka Cina, bentuk dari angka Cina, dan munculnya sempoa Cina yang sangat
terkenal.
53

A. Asal Mula Angka China


Pada tahun 1899 ribuan tulang dan kulit kura-kura ditemukan di desa Xiao Dun yang
berada di provinsi Henan. Ribuan tulang dan kulit kura-kura ditemukan ada yang telah ditulis
dengan karakter Cina kuno. Pada akhir pemerintahan Raja Shang pada tahun 1045 SM tulang
dan kulit kura-kura digunakan sebagai bagian dari upacara keagamaan. Pertanyaan yang tertulis
pada salah satu sisi cangkang kura-kura, kemudian cangkang tersebut dipanaskan dengan api
sehingga muncul retakan yang ditafsirkan sebagai jawaban dari nenek moyang atas pertanyanpertanyaan tersebut.
Pentingnya penemuan tentang sistem bilangan kuno Cina, banyak ditemukannya prasasti
yang berisi informasi numerik tentang orang hilang dalam pertempuran, tawanan yang diambil
dalam pertempuran, jumlah korban, jumlah binatang yang dibunuh pada saat berburu, dan
jumlah hari atau bulan, dll.
Sistem angka china yang paling tua adalah angka Suzhou atau sistem Huama. Ini adalah
salah satu variasi yang masih hidup dari sistem angka batan. Sistem ini populer hanya di pasar
China, seperti di Hong Kong sebelum tahun 1990-an.
Angka Suzhou berasal dari semacam angka batang di China kuno, tetapi berbeda dari
batang perhitungan untuk tujuan matematika dan rekayasa. Angka Suzhou digunakan untuk
tujuan akuntansi dan bisnis. Ini jauh lebih mudah daripada sistem bilangan resmi China. simbol
angka Suzhou terlihat seperti gambar dibawah ini

Gambar 5.1. Simbol Angka Suzhou

B. Bentuk dan Simbol Angka China


Sistem bilangan yang digunakan untuk mengungkapkan info numerik didasarkan pada
sifat aditif dan perkalian. Berikut adalah symbol-simbol yang digunakan :

Gambar 5.2. Simbol-simbol yang digunakan dalam system bilangan Cina

Dengan memiliki sifat-sifat perkalian angka 200 diwakili oleh simbol 2 dan simbol 100, 300
diwakili oleh simbol 3 dan simbol 100, 400 diwakili oleh simbol 4 dan simbol 100, dll.
Demikian pula 2000 diwakili oleh simbol 2 dan simbol 1000, 3000 diwakili oleh simbol 3 dan
simbol 1000, 4000 diwakili oleh simbol 4 dan simbol 1000, dll. Ada juga simbol untuk 10000
yang tidak termasuk dalam ilustrasi di atas tapi mengambil bentuk kalajengking. Namun angka
yang lebih besar belum ditemukan, jumlah terbesar ditemukan pada tulang Shang dan kulit kurakura adalah 30000. Sifat aditif dari sistem ini adalah simbol-simbol yang disandingkan untuk
menunjukkan penambahan, sehingga 4.359 diwakili oleh simbol untuk 4000 diikuti dengan
simbol 300, diikuti oleh simbol 50 diikuti dengan simbol 9. Berikut adalah cara untuk menulis
bilangan 4.359 :

Karena belum banyak bilangan yang diilustrasikan di atas, di sini adalah


salah satu contoh lebih lanjut dari sejumlah dogmatis Cina. Berikut adalah bilangan 8.873:

Ada pertanyaan menarik yang dapat kita pertimbangkan dari sistem bilangan ini. Dari penjelasan
bilangan 1, 2, 3, 4 representasinya masih sedikit, tetapi mengapa simbol-simbol tertentu yang
digunakan untuk digit lain jauh lebih jelas. Kemudian diajukan dua teori utama. Teori pertama,
menyatakan simbol fonetik. Misalnya, bilangan Sembilan tampak seperti kail ikan maka bunyi
kata untuk sembilan dalam bahasa China kuno dekat dengan bunyi kata 'kail ikan'. Sedangkan
simbol untuk bilangan 1000 adalah "manusia" jadi kata ribu dalam bahasa China kuno dekat
dengan bunyi kata untuk manusia.
Teori kedua berisi tentang simbol-simbol nyata bahkan semua tulisan dalam periode Shang
Akhir yang digunakan sebagai bagian dari upacara keagamaan. Teori ini menunjukkan bahwa
simbol angka memiliki signifikansi agama. Kemungkinan simbol-simbol yang dijelaskan oleh
teori pertama juga dijelaskan dalam teori kedua.
Simbol diilustrasikan sedikit berevolusi dari waktu ke waktu tetapi bentuknya masih
stabil. Namun bentuk kedua dari angka China mulai digunakan dari abad ke-4 SM, ketika papan
penghitungan mulai digunakan. Sebuah papan menghitung terdiri dari sebuah papan perhitungan
dengan baris dan kolom. Bilangan diwakili oleh batang kecil yang terbuat dari bambu atau
gading. Sejumlah

bilangan dibentuk berturut-turut dengan unit ditempatkan dikolom paling

kanan, puluhan di kolom sebelah kiri, ratusan di kolom sebelah kiri. Satu dikolom paling kanan
diwakili 1, sementara satu di kolom sebelah kiri diwakili 10 dll. \
Angka 1 sampai 9 dibentuk dari batang dengan cara yang alami. Berikut adalah dua
representasinya:

Gambar 5.3. Representasi angka 1-9 dalam angka Cina

Masalah terbesar dengan notasi ini adalah dapat menyebabkan kebingungan. Misalnya, angka |
|
|? Itu bisa 3, atau 21, atau 12, atau bahkan111. Orang Cina memiliki cara cerdas untuk
menghindari masalah ini. Mereka menggunakan kedua bentuk angka-angka yang diberikan
dalam ilustrasi di atas. Dalam kolom unit mereka gunakan formulir dibaris bawah, sementara
dikolom puluhan mereka gunakan formulir di baris atas, terus bergantian. Sebagai contoh 1234
diwakili pada papan penghitungan dengan notasi:

dan 45.698 dinotasikan dengan:

Angka nol tidak perlu diisi pada papan perhitungan sehingga dibiarkan kosong. Bentuk
pergantian dari bilangan untuk menunjukkan bahwa memang ada spasi.
Misalnya 60.390 akan direpresentasikan sebagai:

Teks aritmatika kuno menggambarkan bagaimana melakukan operasi aritmatika pada


papan penghitungan. Misalnya Sun Zi, dalam bab pertama dari suanjing Sun zi (Manual
lvii

matematika Sun Zi),

memberikan instruksi menggunakan batang menghitung sampai

mengalikan, membagi, dan menghitung akar kuadrat.


Xiahou Yang 's Xiahou suanjing Yang ( Xiahou Yang's Manual Matematika) ditulis
dalam abad ke 5 Masehi mencatat bahwa untuk memperbanyak bilangan 10, 100, 1000 atau
10.000 semua yang perlu dilakukan adalah batang pada menghitung papan dipindahkan ke kiri
oleh 1, 2, 3, atau 4 kotak. Demikian pula untuk membagi dengan 10, 100,, 1000 atau 10.000
batang digerakkan ke kanan dengan 1, 2, 3, atau 4 kotak. Yang penting di sini adalah Xiahou
Yang tampaknya tidak hanya memahami kekuatan positif dari 10 tetapi juga pecahan desimal
sebagai kekuatan negatif dari 10. Ini menggambarkan pentingnya menggunakan menghitung
angka papan.
Menghitung angka Tionghoa tidak hanya menggunakan papan penghitungan.

Angka

Tionghoa digunakan dalam teks-teks tertulis, khususnya teks matematika. Khususnya "Tian
yuan" atau "Metode Array Koefisien" dikembangkan dari representasi menghitung angka. Ini
merupakan notasi untuk persamaan dan Li Zhi memberikan sumber awal dari metode ini.

C. Munculnya Sempoa di Negara China


Sekitar abad keempat belas sempoa mulai dipakai di China. Sempoa seperti papan
menghitung telah menjadi penemuan alat hitung di China. Dalam banyak hal sempoa mirip
dengan papan penghitungan. Sempoa tidak menggunakan batang untuk mewakili angka,
melainkan diwakili oleh manik-manik meluncur pada sebuah kawat. Sempoa digunakan secara
eksklusif oleh pedagang yang menggunakan operasi penambahan dan pengurangan.
Berikut adalah sebuah ilustrasi dari sempoa yang menunjukkan jumlah 46802.

5858

Gambar 5.4. Sempoa yang menunjukkan jumlah 46802

Untuk bilangan sampai 4 slide jumlah yang dibutuhkan manik di bagian bawah sampai
tengah bar. Sebagai contoh pada dua kawat paling kanan diwakili. Lima atau lebih, geser satu
manik diatas bar menengah ke bawah (mewakili 5), dan 1, 2, 3, atau 4 manik ke bar untuk
tengah, bilangan 6 7, 8 atau 9 masing-masing. Sebagai contoh pada kawat tiga dari sisi kanan
bilangan 8 diwakili (5 untuk bar atas, tiga manik-manik bawah).

Dari pembahasan diatas, didapat bahwaAngka china ditemukan pada tahun 1899 berupa
ribuan tulang dan kulit kura-kura, yang ditemukan di desa Xiao Dun yang berada di provinsi
Henan, yang telah ditulis dengan karakter Cina kuno. Pentingnya penemuan tentang sistem
bilangan kuno Cina, banyak ditemukannya prasasti yang berisi informasi numerik tentang orang
hilang dalam pertempuran, tawanan yang diambil dalam pertempuran, jumlah korban , jumlah
binatang yang dibunuh pada berburu, jumlah hari atau bulan, dan lain-lain. Sistem bilangan yang
digunakan untuk mengungkapkan info numerik didasarkan pada sifat aditif dan perkalian.
Sekitar abad keempat belas sempoa mulai dipakai. Sempoa tidak menggunakan batang
untuk mewakili angka, melainkan

diwakili oleh manik-manik meluncur pada sebuah kawat.

Sempoa digunakan secara eksklusif oleh pedagang yang menggunakan operasi penambahan dan
pengurangan.
59
59

Matematika Arab merupakan sejarah perkembangan matematika yang penting, bahkan


ada pendapat bahwa matematika yang dikembangkan oleh matematikawan dari Eropa pada abad
ke 16, 17 dan 18 sebenarnya terlebih dahulu berhasil dikembangkan oleh matematikawan Arab.
Tetapi ada pendapat yang menyatakan bahwa istilah matematika Arab atau matematika Islam
sebaiknya ditiadakan karena dasar perkembangan matematika Arab adalah teks terjemahan dari
Yunani atau dengan kata lain bahwa dasar perkembangan matematika Arab adalah ilmu
pengetahuan dari Yunani. Tetapi jika dikaji lebih dalam ternyata bentuk matematika yang
dikembangkan matematikawan Arab lebih mendekati bentuk matematika yang umum diajarkan
pada masa sekarang jika dibandingkan dengan matematika yang dikembangkan pada masa
Yunani.

A. Perkembangan Matematika Arab


Sejarah perkembangan matematika Arab dimulai sekitar tahun 786 di Baghdad (Iran), akan
tetapi belum diketahui secara pasti. Bahkan hampir tidak pernah terdengar Ahli matematika
Arab, kecuali yang paling populer kita dengar sebagai matematikawan Arab Muslim yang
mempunyai kontribusi terhadap perkembangan matematika adalah Al-Khawarizmi, dikenal
sebagai bapak Aljabar, memperkenalkan bilangan nol (0), dan penerjemah karya-karya Yunani
kuno.
Sejarah mencatat bahwa setelah Yunani runtuh, muncul era baru, yaitu era kejayaan
Islam di tanah Arab. Hal ini berakibat bahwa perkembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
berpusat dan didominasi oleh umat Islam-Arab. Yang dimaksud dengan Arab di sini meliputi
wilayah Timur Tengah, Turki, Afrika utara, daerah perbatasan Cina, dan sebagian dari Spanyol,
sesuai dengan wilayah kekuasaan kekhalifahan Islam pada saat itu.
Khalifah Harun Al-Rashid, khalifah kelima pada masa dinasti Abassiyah, sangat
memerhatikan perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa kekhalifahannya, yang dimulai
sekitar tahun 786, terjadi proses penerjemahan besar-besaran naskah-naskah matematika (juga
ilmu pengetahuan lainnya) bangsa Yunani kuno ke dalam bahasa Arab. Bahkan khalifah
berikutnya, yaitu khalifah Al-Mamun lebih besar lagi perhatiannya terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan. Pada masa kekhalifahannya di Baghdad didirikan Dewan Kearifan, yang
menjadi pusat penelitian dan penerjemahan naskah Yunani. Beasiswa disediakan bagi para
penerjemah dan umumnya mereka bukan hanya ahli bahasa, tetapi juga merupakan ilmuwan
yang ahli dalam matematika. Misalnya Al-Hajjaj menerjemahkan naskah Elements (berisi
kumpulan pengetahuan matematika) yang ditulis Euclid. Beberapa penerjemah lainnya misalnya
Al-Kindi, Banu Musa bersaudara, dan Hunayn Ibnu Ishaq.
Adanya perhatian dari kedua khalifah tersebut terhadap perkembangan matematika
menyebabkan banyak tokoh-tokoh matematikawan Arab bermunculan, antara lain :
Al-Khawarizmi

Latar Belakang Tokoh


Nama sebenarnya Al-Khwarizmi ialah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi. Selain itu
beliau dikenal sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khwarizmi telah

dikenal di Barat sebagai Al-Khawarizmi, Al-Cowarizmi, Al-Ahawizmi, Al-Karismi, Al-Goritmi,


Al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi.
Beliau lahir di Bukhara. Dalam buku-buku sejarah pada umumnya menyebutkan bahwa
ia lahir sebelum tahun 800M dan meninggal setelah tahun 847M. Pada tahun 780-850M adalah
zaman kegemilangan Al-Khawarizmi.
Pendidikan
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahwa al-Khawarizmi ialah seorang tokoh Islam yang
berpengetahuan luas. Pengetahuan dan kemahiran beliau bukan saja meliputi bidang syariat tapi
didalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, kesusteraan, sejarah Islam dan
kimia.
Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropa. Beliau telah menciptakan pemakaian
Secans dan Tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau
bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Mamun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad.
Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat menekuni belajar matematik dan
astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercayai memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah
memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam.
Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang mula-mula memperkenalkan aljabar. Banyak
lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematik dan menghasilkan konsepkonsep matematik yang begitu populer sehingga digunakan pada zaman sekarang.
Kontribusi Al-Khwarizmi bagi Ilmu Pengetahuan
Sebagai seorang tokoh besar dalam masanya, Al-Khwarizmi banyak menghasilkan karyakarya yang monumental antara lain dalam bidang Astronomi dan Matematika. Dalam bidang
matematika

beliau

banyak

memberikan

sumbangan

yang berharga

khususnya

bagi

perkembangan ilmu aijabar dan aritmatika. Beliau dikenal sebagai bapak Aijabar karena
karyanya yang sangat monumental melalui kitab "Al Jabr Wa Al Muqabilah".
Dalam bidang astronomi ia dikenal sebagai salah satu pendiri bidang astrolabe dan telah
menyusun kurang lebih seratus tabel tentang bintang. Beberapa karya al-Khwarizmi dalam
bidang astronomi adalah sebagai berikut :
Ziz al-sindhind

lxii

Sebuah karya yang sangat penting dan berguna hingga saat ini yang antara lain berisi
tentang tabel-tabel astronomi dan tabel trigonometri dilengkapi dengan perhitungan serta
petunjuk penggunaannya. Didalamnya terdapat pula tabel untuk perhitungan periode gerhana
deklinasi tata surya dan rotasi perputaran. Al-Majiriti seorang ahli astronomi Islam asal Spanyol
menulis revisi dari karya al-Khwarizmi pada pertengahan abad kesepuluh. Pada pertengahan
abad kedua belas edisi revisi tersebut diterjemahkan oleh Adelard of Bath ke dalam bahasa Latin
dan telah disesuaikan dengan fungsi sinus dan tangen untuk pertama kalinya di dunia Barat.
Hasil karyanya ini membuat nama Al-Khwarizmi termashur di dunia Islam dan menjadi
rujukan penting bagi para ahli astronomi lainnya.
The Tbiedan labels
Karyanya ini berisi subbagian dari tabel astronomi yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin oleh Gerald of Cremona di akhir abad kedua belas. Dalam karyanya ini dibahas tentang
pergerakan dan posisi sejajar antara matahari, bulan dan bumi; tabel tentang bintang tabel yang
berkaitan dengan susunan planet dan tabel almanak. Hasil karyanya ini sangat populer di seluruh
daratan Eropa dan digunakan kurang lebih seratus tahun.
Kitab Suratal-Ard (Book of the Earth)
Karyanya ini berisi daftar bujur dan lintang kota-kota dan lokasinya. Menurut beberapa ahli
terdapat hubungan antara hasil karyanya dengan tulisan geografi Ptolemy. Namun menurut
Toomer, terdapat kejanggalan jika al-Khwarizmi hanya sekedar mengadaptasi tulisan Ptolemy,
karena dalam tulisannya, al-Khwarizmi mempersiapkan sebuah peta dunia yang lebih akurat dari
berbagai aspek dibandingkan dengan peta geografi Ptolemy.
Karya-karyanya yang lain antara lain :
a. Book on the Construction of Astrolabe
b. Book on the Operation of Astrolabe
c. On the Sundial
d. Chronical

636
363

Karya aritmatika Al-Khwarizmi berjudul Kitab Al-Jam Wa Al-Tafriq bi-Hisab Al-Hid


(Book of addition and Substraction by the Method of Calculation). Karyanya ini dikenal sebagai
buku pelajaran pertama yang ditulis dengan menggunakan sistem bilangan desimal.
Karyanya tersebut diterjemahkan dalam bahasa latin yang dikenal dengan berbagai
sebutan seperti alchwarizmi, Al-Karismi, algoritmi, algorismi dan sebagainya yang merupakan
penyitiran dari nama Al-Khwarizmi. Penyebutan tersebut hingga sekarang kita kenal dengan
nama algoritma (algorithm) yang didefinisikan sebagai prosedur baku dalam suatu perhitungan.
Angka Arab yang kita gunakan sekarang yakni bilangan 1 sampai 9 dan 0 merupakan
salah satu dari hasil karya Al-Khwarizmi. Di antara angka- angka terebut penemuan angka 0
memberikan pengaruh yang luar biasa. Angka 0 ini oleh orang Hindu dinamakan sunya (kosong
atau tidak ada) dan oleh orang Arab dinamakan dengan sifr (kosong). Penulisan bilangan 5 dan
50 memberikan makna yang berbeda hannya karena adanya 0 di belakangnya.
Sebelum penggunaan angka Arab, orang sangat bergantung kepada sistem angka Romawi
yang kaku. Angka Arab jauh lebih mudah digunakan baik dari segi penulisan yang tidak banyak
memakan tempat maupun dalam penyelesaian masalah matematika meskipun yang paling
sederhana sekalipun. Jika dalam basis 10 bilangan 1843 ditulis dalam empat angka menurut
sistem angka Arab, maka dalam sistem angka Romawi harus digunakan sepulung angka (huruf)
yaitu MDCCCXLIII. Dapat dibayangkan bagaimana rumitnya kalau sistem angka Romawi
digunakan dalam menyelesaikan operasi-operasi aljabar seperti penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian.
Sebuah hasil yang mengagumkan juga telah diberikan oleh Al-Khwarizmi dalam
2

menyelesaikan persamaan kuadrat ax + bx + c = 0, yakni dengan formula atau rumus yang kita
kenal sekarang rumus ABC. Rumus tersebut adalah :

dengan rumus tersebut, sebuah persamaan kuadrat dapat diselesaikan dengan sangat mudah.
Al-Khwarizmi juga memberikan kontribusi dalam geometri. Beliau memberikan
sebuah teorema yang menyatakan bahwa bahwa suatu segitiga sama sisi juga segitiga sama kaki.
Memberikan cara perhitungan luas segitiga, segiempat dan lingkaran.

Di antara seluruh seluruh karya-karyanya, tulisan tentang aljabar dan aritmatika adalah
yang paling melambungkan namanya. Keduanya menjadi sumber acuan ilmu matemarika untuk
beberapa abad lamanya di belahan Barat dan Timur.
2.

Al-Mahani (lahir tahun 820) dan Abu Kamil (lahir tahun 850)
Mereka berdua memusatkan penelitian pada aplikasi-aplikasi sistematis dari aljabar.
Misalnya aplikasi aritmetika ke aljabar dan sebaliknya, aljabar terhadap trigonometri dan
sebaliknya, aljabar terhadap teori bilangan, aljabar terhadap geometri dan sebaliknya. Penelitianpenelitian ini mendasari penciptaan aljabar polinom, analisis kombinatorik, analisis numerik,
solusi numerik dari persamaan, teori bilangan, dan konstruksi geometri dari persamaan.

3.

Thabit Ibnu Qurra (lahir tahun 836)


Beliau mempunyai kontribusi yang banyak bagi matematika. Salah satunya adalah dalam
teori bilangan, yaitu penemuan pasangan bilangan yang mempunyai sifat unik. Sifat unik disini
maksudnya dua bilangan yang masing-masing adalah jumlah dari pembagi sejati bilangan
lainnya dan disebut pasangan bilangan bersahabat (amicable number). Teorema Thabit Ibnu
Qura ini kemudian dikembangkan oleh Al-Baghdadi (lahir tahun 980). Selain itu, Thabit Ibnu
Qurra juga mempunyai kontribusi untuk teori dan observasi dalam astronomi.

4.

Al-Batanni (lahir tahun 850)

Sejak berabad-abad lamanya, astronomi dan matematika


begitu lekat dengan umat Islam. Tak heran bila sejumlah
ilmuwan dikedua bidang tersebut bermunculan. Salah seorang
diantaranya adalah Abu Abdallah Muhammad Ibn Jabir Ibn
Sinan Al-Battani. Beliau lebih dikenal dengan panggilan AlBattani atau Albatenius.
Al Battani lahir di Battan, Harran, Suriah pada sekitar 858
M. Keluarganya merupakan penganut sekte Sabbian yang
melakukan ritual penyembahan terhadap bintang. Namun ia tak

mengikuti jejak langkah nenek moyangnya, ia lebih memilih memeluk Islam. Ketertarikannya
dengan benda-benda yang ada dilangit membuat Al Battani kemudian menekuni astronomi.
Secara informal beliau mendapatkan pendidikan dari ayahnya yang juga seorang ilmuwan, Jabir
Ibn Sanan Al-Battani. Keyakinan ini menguat dengan adanya bukti kemampuan Al Battani
membuat dan menggunakan sejumlah perangkat alat astronomi seperti yang dilakukan ayahnya.
Beberapa saat kemudian, beliau meninggalkan Harran menuju Raqqa yang terletak di
tepi Sungai Eufrat, di sana beliau melanjutkan pendidikannya. Di kota inilah beliau melakukan
beragam penelitian hingga beliau menemukan berbagai penemuan cemerlangnya. Pada saat itu,
Raqqa menjadi terkenal dan mencapai kemakmuran.
Ini disebabkan karena kalifah Harun Al Rashid, khalifah kelima dalam dinasti
Abbasiyah, pada 14 September 786 membangun sejumlah istana di kota tersebut. Ini merupakan
penghargaan atas sejumlah penemuan yang dihasilkan oleh penelitian yang dilakukan Al Battani.
Usai pembangunan sejumlah istana di Raqqa, kota ini menjadi pusat kegiatan baik ilmu
pengetahuan maupun perniagaan yang ramai.
Buah pikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan pengakuan dunia adalah
lamanya bumi mengelilingi bumi. Berdasarkan perhitungannya, ia menyatakan bahwa bumi
mengelilingi pusat tata surya tersebut dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik.
Perhitungannya mendekati dengan perhitungan terakhir yang dianggap lebih akurat.
Itulah hasil jerih payahnya selama 42 tahun melakukan penelitian yang diawali pada
musa mudanya di Raqqa, Suriah. Beliau menemukan bahwa garis bujur terjauh matahari
mengalami peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy.
Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung matahari.
Al Battani juga menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya musim, dan
orbit matahari. Beliau juga berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori
baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan baru. Ini terkait dengan
pergantian dari sebuah bulan ke bulan lainnya.
Penemuannya mengenai garis lengkung bulan dan matahari, pada 1749 kemudian
digunakan oleh Dunthorne untuk menentukan gerak akselerasi bulan. Dalam bidang matematika,
Al Battani juga memberikan kontribusi gemilang terutama dalam trigonometri. Layaknya
ilmuwan Muslim lainnya, beliau juga menuliskan pengetahuannya di kedua bidang itu kedalam
sejumlah buku.

Gambar 6.2. salah satu buku karya Al-Battani

Bukunya tentang astronomi yang paling terkenal adalah Kitab Al Zij. Buku ini
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 dengan judul De Scienta Stellerum u De
Numeris Stellerum et Motibus oleh Plato dari Tivoli. Terjemahan tertua dari karyanya itu masih
ada di Vatikan. Terjemahan buku tersebut tidak terus menerus dalam bahasa latin tetapi juga
bahasa lainnya.
Terjemahan ini keluar pada 1116 sedangkan edisi cetaknya beredar pada 1537 dan
pada 1645. Sementara terjemahan karya tersebut ke dalam bahasa Spanyol muncul pada abad ke13. Pada masa selanjutnya baik terjemahan karya Al Battani dalam bahasa Latin maupun
Spanyol tetap bertahan dan digunakan secara luas.
Tidak heran jika tulisannya, sangat memberikan pengaruh bagi perkembangan ilmu
pengetahuan di Eropa hingga datangnya masa pencerahan. Dalam Fihrist, yang dikompilasi Ibn
An-Nadim pada 988, karya ini merupakan kumpulan Muslim berpengaruh pada abad ke-10,
dinyatakan bahwa Al Battani merupakan ahli astronomi yang memberikan gambaran akurat
mengenai

bulan

d an

Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri,yakni :

lxvii

mat ahari.

dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan persamaanpersamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.
Informasi lain yang tertuang dalam Fihrist menyatakan pula bahwa Al Battani melakukan
penelitian antara tahun 877 dan 918. Tak hanya itu, di dalamnya juga termuat informasi
mengenai akhir hidup sang ilmuwan ini. Fihrist menyatakan bahwa Al Battani meninggal dunia
dalam sebuah perjalanan dari Raqqa ke Baghdad.
Perjalanan ini dilakukan sebagai bentuk protes karena ia dikenai pajak yang berlebih.
Al Battani memang mencapai Baghdad untuk menyampaikan keluhannya kepada pihak
pemerintah. Namun kemudian ia menghembuskan nafas terakhirnya ketika dalam perjalanan
pulang dari Baghdad ke Raqqa.

5.

Ibrahim Ibnu Sinan (lahir sekitar tahun 910-an) dan kakeknya Thabit Ibnu Qurra.
Mereka berdua mempelajari kurva-kurva yang diperlukan dalam mengonstruksi jam
matahari

6.

Abul-Wafa (lahir tahun 940-an)

686
868

Salah satu jasa terbesar yang diberikan Abul Wafa bagi


studi matematika adalah trigonometri. Trigonometri berasal dari
kata trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur. Ini adalah
sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut
segitiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan
tangen.
Trigonometri

memiliki

hubungan

dengan

geometri,

meskipun ada ketidaksetujuan tentang apa hubungan dari keduanya, namun bagi beberapa orang,
trigonometri

adalah

bagian

dari

geometri.

Dalam

trigonometri,

Abul

Wafa

telah

memperkenalkan fungsi tangen dan memperbaiki metode penghitungan tabel trigonometri.


Beliau juga tutur memecahkan sejumlah masalah yang berkaitan dengan spherical triangles.
Secara khusus, Abul Wafa berhasil menyusun rumus yang menjadi identitas trigonometri.
Inilah rumus yang dihasilkannya itu:
sin(a + b)

sin(a)cos(b) + cos(a)sin(b)

cos(2a)

1 - 2sin2(a)

sin(2a)

2sin(a)cos(a)

Selain itu, Abul Wafa pun berhasil membentuk rumus geometri untuk parabola, yakni:
dan
Rumus-rumus penting itu hanyalah secuil hasil pemikiran Abul Wafa yang hingga kini
masih bertahan. Kemampuannya menciptakan rumus-rumus baru matematika membuktikan
bahwa Abul Wafa adalah matematikus Muslim yang sangat jenius.
7.

Abu Nasr Mansur


Abu Nasr Mansur telah memberikan kontribusi yang penting dalam bidang matematika.
Perannya sungguh besar dalam pengembangan trigonometri dari perhitungan Ptolemy dengan
penghubung dua titik fungsi trigonometri yang hingga kini masih tetap digunakan.

696
969

Beliau juga menulis karyanya di dalam tiga buku, yakni buku pertama mempelajari
kandungan/kekayaan bentuk segitiga, buku kedua meneliti kandungan sistem paralel lingkaran
dalam sebuah bola/bentuk mereka memotong lingkaran besar, buku ketiga memberikan bukti
dalil Menelaus. Pada karya trigonometrinya, Abu Nasr Mansur menemukan hukum sinus sebagai
berikut:

8.

Al-Kindi

Al-Kindi hidup pada masa penerjemahan besar-besaan karyakarya Yunani ke dalam bahasa Arab, dan memang sejak didirikannya
Bayt al-Hikmah oleh al-Mamun, Al-Kindi sendiri turut aktif dalam
kegiatan penerjemahan ini. Di samping menerjemah, al-Kindi juga
memperbaiki terjemahan-terjemahan sebelumnya, karena keahlian
dan keluasan pandangannya, beliau diangkat sebagai ahli di istana
dan menjadi guru putra Khalifah al-Mutasim, Ahmad.
Beliau adalah filosof berbangsa Arab dan dipandang sebagai
filosof Muslim pertama. Memang, secara etnis, Al-Kindi lahir dari
keluarga berdarah Arab yang berasal dari suku Kindah, salah satu suku besar daerah Jazirah
Arab Selatan. Salah satu kelebihan Al-Kindi adalah menghadirkan filsafat Yunani kepada kaum
Muslimin setelah terlebih dahulu mengislamkan pikiran-pikiran asing tersebut.
Al-Kindi telah menulis hampir seluruh ilmu pengetahuan yang berkembang pada saat
itu, tetapi di antara sekian banyak ilmu, beliau sangat menghargai matematika. Hal ini
disebabkan karena matematika bagi al-Kindi, adalah mukaddimah bagi siapa saja yang ingin
mempelajari filsafat. Mukaddimah ini begitu penting sehingga tidak mungkin bagi seseorang
untuk mencapai keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dulu menguasai matematika. Matematika
di sini meliputi ilmu tentang bilangan, harmoni, geometri dan astronomi.
7070

9.

Al-Karaji (lahir tahun 953)


Sejarawan

sains modern

memandang

Al-Karaji

sebagai

ahli

matematika berkaliber tertinggi. Karyanya yang kekal pada bidang


matematika masih diakui hingga hari ini, yakni mengenai kanonik tabel
koefisien binomium (dalam pembentukan hukum dan perluasan bentuk).
Al-Karaji dianggap sebagai ahli matematika terkemuka dan pandang
sebagai orang pertama yang membebaskan aljabar dari operasi geometris yang merupakan
produk aritmatika Yunani dan menggantinya dengan jenis operasi yang merupakan inti dari
aljabar pada saat ini.
Karyanya pada aljabar dan polynomial memberikan aturan pada operasi aritmatika
untuk memanipulasi polynomial. Dalam karya pertamanya di Prancis, sejarawan matematika
Franz Woepcke (dalam Extrait du Fakhri, traite dAlgbre par abou Bekr Mohammed Ben
Alhacan Alkarkhi, Paris, 1853), memuji Al-Karaji sebagai ahli matematika pertama di dunia
yang memperkenalkan teori aljabar kalkulus
Al-Karaji menginvestigasikan koefisien binomium segitiga Pascal. Dia juga yang
pertama menggunakan metode pembuktian dengan induksi matematika untuk membuktikan
hasilnya, ia berhasil membuktikan kebenaran rumus jumlah integral kubus, yang sangat penting
hasilnya dalam integral kalkulus.
10. Al-Biruni (lahir tahun 973)
Al-Biruni adalah peletak dasar-dasar trigonometri
modern. Dia seorang filsuf, ahli geografi, astronom, ahli fisika,
dan pakar matematika. Enam ratus tahun sebelum Galgeo, AlBiruni telah membahas teori-teori perputaran (rotasi) bumi pada
porosnya.
Al-Biruni

juga

memperkenalkan

pengukuran-

pengujuran geodesi dan menentukan keliling bumi dengan cara

yeng lebih akurat. Dengan bantuan matematika, dia dapat menentukan arah kiblat dari berbagai
macam tempat di dunia.

11. Omar Khayyam(1048 - 1123)


Beliau berjasa besar melalui penelitiannya, memberikan klasifikasi lengkap dari
persamaan pangkat tiga melalui penyelesaian geometri dengan menggunakan konsep
pemotongan kerucut. Beliau juga memberikan sebuah konjektur (dugaan) tentang deskripsi
lengkap dari penyelesaian aljabar dari persamaan-persamaan pangkat tiga. Untuk lebih
memudahkan uraian diberikan contoh persamaan: x + ax + bx + c = 0, kemudian, dengan
teknik substitusi, mengganti, x = 2py akan diperoleh 2pxy + 2apy + bx + c = 0. Hasilnya dari
persamaan ini adalah hiperbola dan variabel untuk melakukan substitusi, x = 2py, adalah
parabola.

12. Sharaf al-Din al-Tusi (lahir tahun 1135)


Beliau mengikuti Omar Khayyam dalam mengaplikasikan aljabar pada geometri, yang
pada akhirnya menjadi permulaan bagi cabang algebraic geometry.

13. Al-Samawal (lahir tahun 1153)


Beliau adalah orang pertama yang membahas topik baru dalam aljabar. Menurutnya
bahwa mengoperasikan sesuatu yang tidak diketahui (variabel) adalah sama saja dengan
mengoperasikan sesuatu yang diketahui.

14. Nadir al-Din al-Tusi (lahir tahun 1201)


Berdasarkan astronomi teoritisnya dalam pekerjaan Ptolemy, beliau membuat
pengembangan yang sangat signifikan dalam model sistem planet.

15. Al-Farisi (lahir tahun 1260)

lxxii

Beliau memberikan metode pembuktian yang baru untuk teorema Thabit Ibnu Qurra.
Beliau juga memperkenalkan ide baru berkenaan faktorisasi dan metode kombinatorik.

16. Al-Kashi (lahir tahun 1380)


Al-Kashi terlahir pada 1380 di Kashan,

sebuah

padang pasir di sebelah utara wilayah Iran Tengah.


Jamshid

al-Kashi

merupakan

salah

seorang

matematikus masyhur di dunia Islam. Ia adalah


seorang saintis yang mengembangkan matematika
dan astronomi pada zaman kejayaan Dinasti Timurid,
di Samarkand abad ke-14 M.

Beliau berjasa

mengembangkan ilmu matematika dan astronomi dengan sederet penemuannya.


Kontribusi Al-Kashi dalam bidang Matematika, adalah :
Hukum Cosinus
Di Prancis, Hukum Cosinus dikenal sebagai Theoreme d'Al-Kashi (Teorema Al-Kashi). Sebab
Al-Kashi merupakan orang yang pertama yang menemukan hukum tersebut. Dia juga
memberikan sejumlah alasan mengapa Hukum Cosinus bisa digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah yang berhubungan dengan segitiga.
Risalah Kord dan Sinus
Dalam bukunya yang berjudul Risalah Kord dan Sinus, dia menghitung nilai sin 1 dengan
sangat akurat. Dari semua ilmuwan matematika pada masanya, hanya Al Kashi yang bisa menilai
sin 1 dengan akurat hingga muncullah seorang ahli matematika pada abad ke-16 yakni Taqi alDin.
Al-Kashi juga mengembangkan berbagai macam metode untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan persamaan kubik yang baru dipelajari di Eropa beberapa abad setelah
penemuannya. Untuk menghitung nilai sin 1 dengan tepat, Al-Kashi menemukan rumus
737
373

matematika

yang

sering

disebut

sebagai

persembahan

kepada

Francois

Viete.

Pecahan decimal

Pecahan desimal yang digunakan oleh orang-orang Cina pada


zaman kuno selama berabad-abad, sebenarnya merupakan pecahan desimal yang diciptakan oleh
al-Kashi. Pecahan desimal ini merupakan salah satu karya besarnya yang memudahkan untuk
menghitung aritmatika yang dia bahas dalam karyanya yang berjudul Kunci Aritmatika yang
diterbitkan

pada

awal

abad

ke-15

di

Samarkand.

Segitiga Khayyam
Untuk menandingi kebesaran segitiga Pascal, di Persia dikenal Segitiga Khayyam dari nama
Omar Khayyam. Segitiga Pascal pertama kali diketahui dari sebuah buku karya Yang Hui yang
ditulis pada tahun 1261, salah seorang ahli matematika Dinasti Sung yang termasyhur.
Namun, sebenarnya segitiga tersebut telah dibahas dalam buku karya Al Kashi yang disebut
dengan Segitiga Khayyam. Dan kita semua tahu bahwa ilmu di Cina dan Persia itu sudah tua.
Sedangkan segitiga Pascal yang dibahas oleh Peter Apian, seorang ahli Aritmatika dari Jerman
baru diterbitkan pada 1527. Sehingga bisa disimpulkan bahwa Segitiga Khayyam muncul
terlebih dulu sebelum segitiga Pascal.
Dari pembahasan diatas, didapat bahwa perhatian Khalifah Harun Al-Rasyid terhadap
perkembangan matematika di Arab kemudian dilanjutkan oleh putranya yakni khalifah AlMamun. Pada masa kekhalifahannya di Baghdad didirikan Dewan Kearifan, yang menjadi pusat
penelitian dan penerjemahan naskah Yunani. Beasiswa disediakan bagi para penerjemah dan
7474

umumnya mereka bukan hanya ahli bahasa, tetapi juga merupakan ilmuwan yang ahli dalam
matematika. Misalnya Al-Hajjaj menerjemahkan naskah Elements (berisi kumpulan pengetahuan
matematika) yang ditulis Euclid. Beberapa penerjemah lainnya misalnya Al-Kindi, Banu Musa
bersaudara, dan Hunayn Ibnu Ishaq.
Perhatian dari kedua khalifah tersebut terhadap perkembangan matematika menyebabkan
banyak tokoh-tokoh matematikawan Arab bermunculan, antara lain: Al-Khawarizmi, Al-Mahani,
Abu Kamil, Thabit Ibnu Qurra, Al-Batanni, Abul-Wafa, Al-Kindi, Abu Nasr Mansur, Al-Karaji,
Al-Biruni, Omar Khayyam, Sharaf al-Din al-Tusi, Al-Samawal, Nadir al-Din al-Tusi, Al-Farisi,
Al-Kashi, Ulugh Beg.
Hasil-hasil penemuan dari tokoh-tokoh tersebut, yakni dalam bidang aljabar, geometri,
trigonometri, analisis kombinatorik, analisis numerik, teori bilangan, teori pecahan desimal,
faktorisasi, metode kombinatorik, algoritma penghitungan akar pangkat n, teorema binomial
untuk pangkat bilangan bulat, persamaan pangkat tiga melalui penyelesaian geometri dengan
menggunakan konsep pemotongan kerucut dan sebagainya.

Sebelum zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-contoh
tertulis dari pengembangan matematika adalah Plimpton 322 (matematika Babilonia sekitar
1900 SM). Semua tulisan itu membahas teorema yang umum yang dikenal sebagai teorema
Pythagoras. Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan oleh
bangsa Mesopotamia yang kini disebut Irak, sejak permulaan Sumeria hingga permulaan
peradaban helenistik. Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang
dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia yang kini disebut Irak, sejak permulaan Sumeria
hingga permulaan peradaban helenistik. Dinamai Matematika Babilonia karena peran utama
kawasan Babilonia sebagai tempat untuk belajar. Pada zaman peradaban helenistik Matematika
Babilonia berpadu dengan Matematika Yunani dan Mesir untuk membangkitkan Matematika
Yunani. Kemudian di bawah Kekhalifahan Islam, Mesopotamia, terkhusus Baghdad, menjadi
pusat penting pengkajian Matematika Islam. Babel mewarisi basis 60 (sexagesimal) dari
Sumeria dan Akadian. Ini merupakan prestasi terbesar bagi Babilonia tentang sistem bilangan

pada matematika. Orang-orang babel tinggal di Mesopotamia, sebuah dataran subur antara
sungai Tigris dan Eufrat. Berikut adalah peta dimana peradaban Babilonia berkembang.

A. ASAL MULA PERADABAN BABILONIA MATEMATIKA


Peradaban Babel di Mesopotamia menggantikan peradaban Sumeria dan peradaban
Akkadian. Wilayah Mesopotamia ini telah menjadi pusat peradaban Sumeria yang berkembang
3500 SM. Sumeria merupakan peradaban yang sudah maju, ditandai dengan dibangunnya sistem
irigasi, sistem hukum administrasi, dan bahkan layanan pos. Pembangunan tersebut ditujukan
untuk membantu orang-orang Sumeria dalam kehidupan sehari-hari. Menulis dan menghitung
dikembangkan dengan menggunakan sistem basis 60 atau sistem sexagesimal.
Sekitar tahun 2300 SM orang Akkadian menyerang wilayah Sumeria. Seteleh penyerangan
tersebut penduduk Akkadian yang memiliki kebudayaan terbelakang bercampur dengan
penduduk Sumeria yang memiliki kebudayaan lebih maju. Akkadian menemukan sempoa
sebagai alat untuk menghitung dengan metode artimatika, seperti penjumlahan, pengurangan,
pembagian dan perkalian dengan Sumeria yang memegang peranan penting. Oleh sebab itu
bangsa Sumeria memberontak kekuasaan Akkadian dan kembali memegang kendali pada tahun
2100 SM.
Babilonia adalah orang-orang Samit yang menginvasi Mesopotamia dan mengalahkan
Sumeria pada tahun 2000 SM. Sekitar tahun 1900 SM Babel membangun modal mereka, seperti
Menara Babel dan lain sebagainya. Bangsa Sumeria telah mengembangkan suatu bentuk abstrak
tulisan berdasarkan paku (yaitu berbentuk baji) atau simbol. Simbol ditulis pada tablet tanah liat
basah yang dipanggang di bawah terik matahari. Ribuan tablet tersebut bertahan sampai hari ini.
Penggunaan stylus pada medium tanah liat ini menyebabkan penggunaan simbol cuneiform yang
disebabkan karena garis melengkung tidak bisa ditarik. Babel kemudian mengadopsi gaya yang
sama dari

tulisan kuno berbentuk baji pada tablet tanah liat.

Berikut

adalah salah satu tablet dari Babilonia :

lxxvii

Gambar 7.1 Salah satu tablet dari Babilonia

Tablet diatas tidak banyak membahas matematika yang mendalam. Namun ada yang menarik
dari tablet di atas, yaitu sistem irigasi dari peradaban awal di Mesopotamia yang ditulis oleh
Muroi :
Itu adalah tugas penting bagi para penguasa Mesopotamia untuk menggali kanal dan untuk
mempertahankan mereka, karena kanal tidak hanya diperlukan untuk irigasi tetapi juga berguna
untuk pengangkutan barang dan tentara.
Para penguasa atau pejabat tinggi pemerintah harus memiliki matematikawan Babilonia untuk
menghitung jumlah pekerja dan hari yang diperlukan untuk pembangunan kanal, dan untuk
menghitung biaya total upah pekerja.
Ada beberapa teks matematika Babilonia Lama di mana berbagai kuantitas tentang
penggalian kanal sangat penting. Teks itu antara lain YBC 4666, 7164, dan PPN 7528, semua
ditulis di Sumeria dan YBC 9874 dan BM 85196, No 15, yang ditulis dalam bahasa Akkadian.
Tablet Babilonia tidak hanya mencangkup tentang penggalian kanal tapi beragaam, seperti
fraksi, aljabar, metode untuk memecahkan linear, kuadrat dan bahkan beberapa persamaan
kubik, dan perhitungan pasangan timbal balik secara teratur.
Berikut adalah contoh tablet untuk masalah bidang bentuk yang tidak beratur.

787878

Gambar 7.2. Tablet Babilonia untuk masalah bidang bentuk

Bangsa Babilonia memiliki sistem nomor lebih maju daripada sistem kita. Bangsa Babilonia
menggunakan sistem basis 60 (sexagesimal). Dengan sistem basis 60 tersebut Babel membagi
sehari dalam 24 jam, setiap jam menjadi 60 menit, setiap menit menjadi 60 detik. Perhitungan ini
telah bertahan selama 400 tahun sampai sekarang.

B. SISTEM PERHITUNGAN MATEMATIKA BABILONIA


Sumeria dan Babilonia matematika didasarkan pada sistem sexagesimal atau sistem basis 60
yang dapat dihitung secara fisik dengan menggunakan dua belas buku-buku jari di satu tangan
dan lima jari di sisi lain. Tidak seperti orang-orang dari Mesir , Yunani dan Romawi, angka
Babilonia menggunakan sistem tempat-nilai dengan benar, di mana angka yang ditulis di kolom
sebelah kiri mewakili nilai-nilai yang lebih besar, sama seperti dalam sistem desimal modern,
meskipun tentu saja menggunakan basis 60 bukan basis 10. Namun, jika kita mendengar sistem
bilangan Babilonia adalah basis 60 reaksi orang pertama kali adalah: Mengapa banyak simbol
nomor khusus yang harus mereka pelajari. Komentar tersebut didasarkan pada pengetahuan
tentang sistem desimal.
Saat ini sistem bilangan yang paling banyak digunakan manusia adalah sistem desimal basis
10. Dengan nol untuk menunjukkan tempat yang kosong dan sembilan untuk menunjukkan
simbol khusus. Namun daripada harus belajar 10 simbol seperti yang kita lakukan, Babel hanya
perlu belajar dua simbol untuk menghasilkan sistem basis 60 mereka. Simbol untuk mewakili
797
979

angka 1-59 dalam setiap nilai tempat, dua simbol yang digunakan adalah simbol unit (

) dan

simbol sepuluh ( )
Berikut adalah 59 simbol yang dibangun oleh dua simbol :

Gambar 7.3. 59 simbol angka Babilonia

Babilonia menggunakan sexagesimal untuk memudahkan perhitungan karena angka 60 adalah


merupakan angka terkecil yang dapat dibagi habis oleh 10, 12, 15, 20 dan 30. Dengan dasar
tersebut bangsa babilonia dapat menulis 5 jam 20 menit 30 detik dengan fraksi sexagesimal
sebagai berikut
Babilonia astronom itu sangat tertarik untuk mempelajari bintang-bintang dan langit, dan
sebagaian besar sudah dapat memprediksi gerhana dan solstices. Mesopotamia astronom bekerja
keluar selama 12 bulan kalender berdasarkan siklus bulan. Mereka membagi tahun menjadi dua
musim : musim panas dan musim dingin. Dari situlah asal-usul astronomi maupun astrologi.

C. PENGGUNAAN TEOREMA PHYTGORAS MATEMATIKA


BABILONIA
Pada matematika Babilonia ditemukan 3 tablet yang semuanya memiliki hubungan dengan
teorema Pythagoras. Berikut adalah terjemahan dari tablet Babel yang disimpan di museum
Inggris:
4 adalah panjang dan 5 diagonal. Berapakah lebarnya?
Dimana ukurannya tidak diketahui.
8080

4 kali 4 adalah 16.


5 kali 5 adalah 25.
Anda mengambil 16 dari 25 dan masih memiliki sisa 9.
Berapa kali berapa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan 9?
3 kali 3 adalah 9.
3 adalah lebarnya.
Semua tablet didapatkan secara rinci yang berasal dari periode yang sama, yaitu pada masa
Kekaisaran Babilonia lama yang berkembang di Mesopotamia antara tahun 1900 SM dan 1600
SM. Keempat tablet yang ditemukan yaitu:
1)

Tablet Plimpton 322

Nomor 322 adalah nomor tablet dalam koleksi GA Plimton yang bertempat di Universitas
Kolombia.

Gambar 7.4. Tablet Plimpton 322

Tanggal penemuan tablet Plimpton belum akurat tetapi ditemukan antara tahun 1800 SM
dan 1650 SM. Tablet tersebut dianggap hanya bagian dari tablet yang lebih besar, sisa yang telah
hancur, karena banyak tablet seperti itu, menjadi catatan transaksi komersial. Tablet ini memiliki

empat kolom dengan 15 baris. Kolom terakhir adalah yang paling sederhana untuk dipahami.
Untuk itu baris diberi nomor yang berisi 1, 2, 3, ... , 15. Ditunjukkan oleh Sachs dan Neugebauer
bahwa dalam setiap baris kuadrat dari jumlah c kolom 3 dikurangi kuadrat dari jumlah b pada
kolom 2 adalah persegi sempurna, dimisalkan dengan h. Dapat ditulis dengan

Pada kolom pertama sulit untuk dimengerti, karena kerusakan pada tablet dan terdapat
klip besar, yang berarti bahwa bagian tersebut tidak ada. Namun dengan menggunakan notasi
tersebut terlihat bahwa kolom pertama hanya terdapat

. Beberapa sejarahwan menyarankan

bahwa pada kolom 1 berhubungan dengan fungsi garis.


2) Tablet Susa
Tablet ini ditemukan diwilayah Khuzistan Iran sekitar 350 km dari kota kuno Babel. Loftus WK
mengidentifikasikan sebagai situs arkeologi yang penting pada awal tahun 1850.
Gambar 7.5. Tablet Susa

Contoh matematika:
Dalam segitiga A, B, C dengan pusat di O, AD tegak lurus dengan BC. Dimana segitiga ABD
adalah segitiga siku-siku. Dicari dengan teorema phytagoras.
Jika diketahui AC=AB=60 dan CB=60 jadi
x.

d an

dengan jari-jari lingkaran adalah

. Cari dengan menggunakan teorema phytagoras pada

segitiga OBD.
Sehingga diperoleh

lxxxii

3)

Tablet Dhibayi
Tablet Dhibayi merupakan salah satu dari 500 tablet yang ditemukan didekat Baghdat

oleh arkeolog pada tahun 1962. Kebanyakan berhubungan dengan administrasi kota kuno yang
berkembang pada masa Ibalpiel II Eshunna sekitar 1750.
Berikut adalah metode dari tablet Dhibayi. Kita lestarikan notasi modern x dan y sebagai
setiap langkah untuk kejelasan, tetapi kami melakukan perhitungan dalam notasi sexagesimal.
Hitunglah 2 xy = 1; 30.
2

Kurangi dari x + y = 1; 33,45 untuk mendapatkan x + y

2-2

xy = 0; 3,45.

Ambil akar kuadrat untuk memperoleh x - y = 0; 15.


Bagilah dengan 2 untuk mendapatkan (x - y) : 2 = 0; 7,30.
2

Divide x + y

2-2

xy = 0; 3,45 dengan 4 untuk mendapatkan x : 4 + y : 4 - xy : 2 = 0; 0,56,15.


2

Tambahkan xy = 0; 45 untuk mendapatkan x : 4 + y : 4 + xy : 2 = 0; 45,56,15.


Ambil akar kuadrat untuk mendapatkan (x + y) : 2 = 0; 52,30.
Pilih (x + y) : 2 = 0; 52,30 ke (x - y) : 2 = 0; 7,30 untuk mendapatkan x = 1.
Kurangi (x - y) : 2 = 0; 7,30 dari (x + y) : 2 = 0; 52,30 untuk mendapatkan y = 0; 45.
Maka persegi panjang memiliki sisi x = 1 dan y = 0; 45

838383

Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil bahwa peradaban babilonia menggantikan


peradaban Sumeria dan paradaban Akkadian. Orang Babel adalah orang-orang Samit yang
menginfasi Mesopotamia dan mengalahkan Sumeria pada tahun 2000 SM. Kemudian sekitar
tahun 1900 SM Babelonia membangun modal mereka seperti menara Babel dan lain sebagainya.
Babel mengadopsi gaya yang sama dari tulisan kuno berbentuk Baji pada tablet tanah liat. Selain
itu peradaban Babilonia mewarisi sistem basis 60 (sexagesimal) dari Sumeria dan Akkadian.
Babilonia menggunakan sistem tempat nilai dengan benar, dimana angka yang ditulis di kolom
sebelah kiri mewakili nilai yang lebih besar. Basis 60 diwakili oleh dua simbol yaitu simbol unit
dan simbol 10. Penggunaan teorema pythagoras terdapat pada Tablet Plimton 322, Tablet Susa
dan Tablet Dhibayi.

Mesir memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang ada saat ini,
salah satunya adalah matematika. Mesir adalah negara yang pertama kali menemukan rumus
phytagoras, segitiga dan nilai phi (). Mesir juga memiliki berbagai macam bukti tertulis berupa
lembaran atau teks, seperti: Lembaran Matematika Rhind, Lembaran Matematika Moskow dan
Lembaran Berlin.

A. Sejarah Awal Matematika Mesir


Matematika Mesir merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa Mesir. Sejak
peradaban Helenistik, Yunani menggantikan bahasa Mesir sebagai bahasa tertulis bagi kaum
terpelajar Bangsa Mesir, dan sejak itulah matematika Mesir melebur dengan matematika Yunani
dan Babilonia yang membangkitkan Matematika Helenistik. Pengkajian matematika di Mesir
berlanjut di bawah Khilafah Islam sebagai bagian dari matematika Islam, ketika bahasa Arab
menjadi bahasa tertulis bagi kaum terpelajar Mesir.
Aristoteles berpendapat bahwa matematika dimulai oleh para pendeta di Mesir, karena disana
golongan

seperti

pendeta

diizinkan

untuk

memiliki

waktu

luang

(Metaphysros).

Herodatus juga percaya bahwa geometri (ilmu ukur) tercipta karena adanya banjir tahunan
disungai Nil yang mengharuskan pemerintah menetapkan batasbatas baru dari tanah dan
menghitung kembali luas tanah yang harus kena pajak. Oleh karena itu, Demokritus menyebut
ahli matematika dari Mesir sebagai Pembentang tali. Dari pandangan filosofi tersebut, orangorang Mesir memegang pendapat matematika adalah sumber kekuatan Tuhan atau Dewa hal itu
telah diberikan pada mereka oleh Tuhan atau Dewa Thoth. Dalam buku Phaedrus Plato, akan
ditemui sebuah pandangan yang disebut Aristotalisme (paham Aristoteles), yang memandang
matematika dari manusia sebagai mahluk hewani, dan pandangan yang lain yang tersebut
Platolisme (paham Plato), yang memandang matematika berasal dari Tuhan atau Dewa.

B. Sistem Bilangan
Orang Mesir memiliki sistem penulisan yang didasarkan pada hieroglif dari sekitar 3000 SM.
Hieroglif adalah gambar kecil yang mewakili kata-kata. Jika akan menunjukkan kata burung
maka ditunjukkan dengan gambar burung kecil tetapi tanpa pengembangan lebih lanjut, sistem
tulisan ini tidak bisa mewakili banyak kata. Masalah ini diadopsi oleh orang Mesir Kuno adalah
dengan berbicara menggunakan kata-kata. Misalnya, untuk menggambarkan dengan kalimat
Aku mendengar anjing menggonggong mungkin diwakili oleh : Mata, telinga, kulit
pohon dan kepala mahkota, anjing. Simbol yang sama mungkin berarti sesuatu yang
berbeda dalam konteks yang berbeda, jadi mata mungkin berarti melihat sementara telinga
mungkin berarti suara.

Orang Mesir memiliki sistem bilangan basis 10 hieroglif. Dengan ini berarti bahwa orang
Mesir memiliki simbol terpisah untuk satuan, puluhan, ratusan, ribuan, puluh ribuan, ratus
ribuan, dan jutaan.
Berikut ini adalah angka hieroglif

Misalnya untuk membuat bilangan 276, ada lima belas simbol yang diperlukan yaitu dua
simbol ratusan, tujuh simbol puluhan, dan enam simbol satuan. Bilangan tersebut di
perlihatkan sebagai berikut :
Contoh tulisan bilangan 276 dalam hieroglif terlihat pada batu
ukiran dari Karnak, berasal dari sekitar 1500 SM, dan sekarang
berada dipamerkan di Louvre, Paris.

Dapat dilihat bahwa menambahkan angka hieroglif itu mudah. Salah satunya adalah
menggantikan sepuluh simbol oleh simbol tunggal yang nilainya lebih tinggi diatasnya.
Pecahan untuk orang Mesir Kuno terbatas pada pecahan tunggal (dengan pengecualian dari
yang sering kali digunakan
bentuk

dan kurang sering digunakan ). Sebuah pecahan tunggal adalah

dimana n adalah bilangan bulat dan dalam angka hieroglif diwakili dengan

menempatkan simbol yang mewakili sebuah mulut, yang berarti bagian, di atas nomor
tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh:

Perhatikan bahwa ketika bilangan yang mengandung terlalu banyak simbol bagian,
ditempatkan di atas bilangan bulat, seperti dalam

lxxxvii

, maka simbol bagian ditempatkan di atas

bagian pertama bilangan. Simbol diletakkan di atas bagian pertama karena bilangan ini dibaca
dari kanan ke kiri.
Dalam menuliskan bilangan, susunan desimal terbesar ditulis lebih dahulu. Bilangan ditulis
dari kanan ke kiri. Misal 46,206 :

Hieroglif melalui 3 periode peradaban berbeda yaitu :


1. Kerajaan tua sekitar 2700 SM sampai 2200 SM
Bukti dari penggunaan matematika di Kerajaan tua adalah langka, tapi dapat disimpulkan
dari contoh catatan pada satu tembok dekat Mastaba di Meidum yang memberikan petunjuk
untuk kemiringan lereng dari Mastaba. Garis pada diagram diberi jarak satu cubit dan
memperlihatkan penggunaan dari unit dari pengukuran.
2. Kerajaan Tengah sekitar 2100 SM sampai 1700 SM
Dokumen matematis paling awal yang benar tertanggal antara dinasti ke-12. Lembaran
Matematis Rhind yang tertanggal pada Periode Perantara berdasarkan satu teks matematis tua
dari dinasti ke-12. Lembaran Matematis Moscow dan Lembaran Matematis Rhind adalah
teks masalah matematis. Terdiri dari satu koleksi masalah dengan solusi. Teks ini mungkin
telah ditulis oleh seorang guru atau seorang murid yang terlibat dalam pemecahan masalah
matematika.
3. Kerajaan Baru sekitar 1600 SM sampai 1000 SM
Selama Kerajaan Baru masalah matematis disebutkan pada Lembaran Anastasi 1, dan
Wilbour Lembaran dari waktu Ramesses III mencatat pengukuran lahan. Angka hieroglif
agak berbeda dalam periode yang berbeda, namun secara umum mempunyai style serupa.
Sistem bilangan lain yang digunakan orang Mesir setelah penemuan tulisan di lembaran,
terdiri dari angka hieratic.
Angka ini memungkinkan bilangan ditulis dalam bentuk yang jauh lebih rapi dari
sebelumnya saat menggunakan sistem yang membutuhkan lebih banyak simbol yang harus
dihafal. Ada symbol terpisah untuk :
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90,
888888

100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900,


1000, 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000, 8000, 9000
Berikut adalah versi dari angka hieratic

Sistem bilangan ini dapat dibentuk dari beberapa simbol. Angka 9999 hanya memiliki 4 simbol
hieratic sebagai pengganti 36 hieroglif. Salah satu perbedaan utama antara angka keramat dan
sistem bilangan adalah angka keramat tidak membentuk sistem posisi sehingga angka tertentu
dapat ditulis dalam urutan apapun.
Berikut ini adalah salah cara orang Mesir menulis 2765 dalam angka hieratic.

Perbedaanya hanya urutan penulisanya, dari kanan atau kiri.


Seperti hieroglif, simbol hieratic berubah dari waktu ke waktu tetapi mengalami perubahan lagi
dengan enam periode yang berbeda. Awalnya simbol-simbol yang digunakan cukup dekat
hubungannya dengan tulisan hieroglif namun bentuknya menyimpang dari waktu ke waktu.
Versi yang diperlihatkan dari angka hieratic dari sekitar 1800 SM. Kedua sistem berjalan secara
paralel selama sekitar 2000 tahun dengan simbol hieratic yang digunakan dalam menulis di
Lembaran, seperti misalnya dalam Lembaran Rhind dan Lembaran Moskow, sementara hieroglif
terus digunakan ketika dipahat pada batu.
898989

Penjumlahan pada sistem bilangan Mesir

Perkalian pada sistem bilangan Mesir


Perkalian dalam sistem bilangan Mesir dikerjakan dari pengulangan pelipatgandaan bilangan
dengan unsur pengalinya kemudian menjumlahkannya.
Pembagian pada sistem bilangan Mesir
Misalnya untuk

, untuk kasus ini, akan difikirkan 7 kali suatu bilangan akan menghasilkan

98

1
2*
4*
8*
2 + 4 + 8 = 14

Pasangan bilangan di kolom sebelah kiri

14*

dijumlahkan untuk mendapatkan hasil bagi.

28*

Jadi, jawabannya adalah 14.

56*
14 + 28 + 56 = 98

C. Cara Jitu Perhitungan Orang Mesir Kuno


Jauh sebelum kalkulator ada atau bahkan matematika modern, orang Mesir telah menemukan
cara jitu menentukan jumlah bilangan besar dengan cepat. Inilah metodenya.
Misalnya, Ada soal:
Pada selembar kertas, membuat garis untuk memisahkan dua kolom. Kemudian, isi kolom ke
bawah di sebelah kiri, dimulai dengan bilangan 1. Gandakan dan tulis 2 dibawahnya, lalu
gandakan 2 itu sehingga mendapatkan angka 4, dan seterusnya.
Kemudian isi kolom di bawah kanan, tulis bilangan yang ingin dikalikan (dalam hal ini, adalah
12). Dibawah 12, gandakan dan tulis 24. Gandakan lagi 24 dan tulis 48, dan seterusnya.
Kolom akan terlihat seperti ini:
Sekarang cari angka di kolom kiri yang kalau ditambahkan akan
menghasilkan angka pertama yang ingin dikalikan (dalam soal
ini, 13). Angka 1+4+8=13, lalu garis bawahi bilangan di kolom
kanan diseberang nomor ini. Tambahkan angka ini (12+48+96)
dan mendapatkan 156, yang adalah jawaban tepat dari 13 x 12.
Orang-orang Mesir kuno juga menggunakan kolom seperti ini untuk membagi jumlah besar.
xc

D. Bukti Matematika Mesir


1. Lembaran Rhind
Tulisan matematika Mesir yang paling panjang adalah Lembaran Rhind (kadang-kadang
disebut juga "Lembaran Ahmes" berdasarkan penulisnya), diperkirakan berasal dari tahun
1650 SM tetapi mungkin lembaran itu adalah salinan dari dokumen yang lebih tua dari
Kerajaan Tengah yaitu dari tahun 2000-1800 SM. Lembaran Rhind adalah salinan dari
sebuah Kerajaan sebelumnya. Lembaran Rhind disalin dari seorang penulis yang bernama
Ahmose ditahun 1650 SM. Dimana pada waktu itu, Joseph menjadi Gurbenur di Mesir.
Alexander Henry Rhind memperolehnya di Luxor, Mesir ditahun 1858 dan kemudian
membelinya

dimuseum

Inggris

pada

tahun

1865.

Lembaran itu adalah manual instruksi bagi pelajar aritmetika dan geometri. Selain
memberikan rumus-rumus luas dan cara-cara perkalian, pembagian, dan pengerjaan pecahan,
lembaran itu juga menjadi bukti bagi pengetahuan matematika lainnya, termasuk bilangan
komposit dan prima; rata-rata aritmetika, geometri, dan harmonik; dan pemahaman
sederhana Saringan Eratosthenes dan teori bilangan sempurna (yaitu, bilangan 6). Lembaran
itu juga berisi cara menyelesaikan persamaan linear orde satu juga barisan aritmetika dan
geometri.
Juga tiga unsur geometri yang tertulis di dalam lembaran Rhind menyiratkan bahasan
paling sederhana mengenai geometri analitik: (1) pertama, cara memperoleh hampiran yang
akurat kurang dari satu persen; (2) kedua, upaya kuno penguadratan lingkaran; dan (3)
ketiga, penggunaan terdini cotangen.

xci

Gambar 9.1. Lembaran Matematika Rhind

2. Lembaran Moskow

Gambar 9.2. Lembaran Matematika Moskow

Naskah matematika Mesir yang penting lainnya adalah lembaran Moskow, juga
dari zaman Kerajaan Pertengahan, ditemukan sekitar tahun 1890 SM. Namun, lembaran
matematika Moskow tercatat tahun 1850 SM sewaktu Abraham V. S Golenishchev
memperolehnya di tahun 1893 dan membawanya ke Moskow. Naskah ini berisikan soal kata
atau soal cerita, yang barangkali ditujukan sebagai hiburan. Satu soal dipandang memiliki

xcii

kepentingan khusus karena soal itu memberikan metoda untuk memperoleh volume limas
terpenggal: "Jika dikatakan: Limas terpenggal setinggi 6 satuan panjang, yakni 4 satuan
panjang di bawah dan 2 satuan panjang di atas. Kemudian, menguadratkan 4, sama dengan
16. Lalu menduakalilipatkan 4, sama dengan 8. Selanjutnya, menguadratkan 2, sama dengan
4. Dan menjumlahkan 16, 8, dan 4, sama dengan 28. Kemudian ambil sepertiga dari 6, sama
dengan 2. Serta ambil dua kali lipat dari 28, sama dengan 56. Maka hasilnya sama dengan
56."
Permasalahan yang paling menarik dari lembaran Moskow dalam masalah 14. Hal
tersebut mengenai perhitungan volume dari sebuah limas, dengan menggunakan rumus yang
benar, limas adalah sebuah piramida dengan potongan yang sama pada puncaknya. Jika limas
tersebut adalah limas dengan alas persegi dan sisi alasnya adalah
menghubungkan alas dengan puncak limas adalah sisi

dan jika tingginya adalah , orang-

orang Mesir Kuno menyatakan volume dari limas adalah :


Catatan, Jika

dan garis yang

, maka dinyatakan rumus volume piramida dengan alas persegi yaitu

.
3. Lembaran Berlin
Akhirnya, lembaran Berlin (kira-kira 1300 SM) menunjukkan bahwa bangsa Mesir kuno
dapat menyelesaikan persamaan aljabar orde dua.

E. Temuan Matematika Mesir


1. Pythagoras
Phytagoras sudah tahu tentang luas sisi miring sejak 2500 tahun yang lalu. Perjalanan
Phytagoras memperoleh pengetahuan dari orang Mesir Kuno. Saat masih muda, Pythagoras
berguru kepada Thales (salah satu orang paling bijaksana di Athena), dan sang guru
menyarankan Phytagoras muda pergi ke Mesir untuk belajar matematika.
Dari pengamatan Pythagoras melihat orang-orang Mesir menggunakan mistar dan tali
pembanding untuk menghitung tinggi bangunan, maka ia terinspirasi untuk membuat hukum
matematika untuk menghitung tinggi dan sisi miring segitiga siku-siku. Dari kunjungan ke
Mesir itulah Pythagoras lalu memperkenalkan prinsip yang dikenal dengan hukum
Pythagoras, yang tentu saja berguna bukan hanya untuk mengukur tinggi piramid atau
obelisk, tetapi juga untuk mengukur tinggi dan jarak hampir segala sesuatu di bumi, termasuk
939
3939

ketika modifikasi dari hukum Pythagoras ini digunakan oleh Eratosthenes untuk mengukur
lingkar bumi. Sehingga tanpa adanya Mesir Kuno, tidak ada segitiga Pythagoras.
2. Segitiga
Tahun 2450 SM (orang-orang Mesir Kuno telah memulai perhitungan tentang unsurunsur segitiga dan menemukan segitiga keramat dengan sisi-sisi 3, 4 dan 5).
Dalam perancangan Piramida Cherpen orang-orang Mesir Kuno menggunakan konsep
Segitiga Suci Mesir (Sacred Triangle) dengan perbandingan sisi-sisinya 3:4:5 yang dengan
nama lain disebut sebagai segitiga Phytagorean dan pada Piramida Khufu disebut Segitiga
Emas (The Golden Triangle). Dengan mengukur batang menurut garis dari jaringan geometri
di heptagonal. Proyek Piramida Cherpen dan Khufu menggunakan metode pengukuran dan
sudut pandang yang berbeda. Penyelidikan-penyelidikan yang baru agaknya menunjukkan
bahwa orang Mesir Kuno mengetahui bahwa luas setiap segitiga ditentukan oleh hasil kali
alas dan tinggi. Beberapa soal nampaknya membahas cotangent dari sudut dihedral antara
alas dari sebuah permukaan piramida, dan beberapa lagi menunjukkan perbandingan. Dalam
sumber-sumber Mesir,

telah dipakai untuk menemukan luas dari segiempat

panjang dengan sisi-sisi berturut-turut a, b, c, dan d.


3. Nilai Phi
Tahun 1650 SM (orang Mesir Kuno menemukan nilai phi () yaitu 3,16). Sumber
informasi matematika Mesir Kuno adalah Lembaran Moskow dan Lembaran Rhind.
Lembaran Moskow berukuran tinggi 8 cm dan lebar 540 cm sedangkan Lembaran Rhind
memiliki tinggi 33 cm dan lebar 565 cm. Dari 100 soal-soal dalam Lembaran Moskow dan
Rhind terdapat 26 soal bersifat geometris. Sebagian besar dari soal-soal tersebut berasal dari
rumus-rumus pengukuran yang diperlukan untuk menghitung luas tanah dan isi lumbug padipadian. Luas sebuah lingkaran dipandang sama dengan kuadrat
jika diuraikan kira-kira seperti ini:
Luas lingkaran =
Diketahui bahwa

949
494

kali garis tengahnya. Jadi

sehingga diperoleh: luas lingkaran =


=
=
=
Sehingga orang Mesir Kuno telah menemukan nilai phi () yaitu 3,16.

Orang Mesir memiliki sistem penulisan yang didasarkan pada hieroglif , hieroglif adalah
gambar kecil yang mewakili kata-kata. Orang Mesir memiliki sistem bilangan basis 10 hieroglif.
Berarti bahwa orang Mesir memiliki simbol terpisah untuk satuan, puluhan, ratusan, ribuan,
puluh ribuan, ratus ribuan, dan jutaan. Angka hieretic memungkinkan bilangan ditulis dalam
bentuk yang jauh lebih rapi dari sebelumnya saat menggunakan sistem yang membutuhkan lebih
banyak simbol yang harus dihafal. Perhitungan orang Mesir yaitu dengan memisahkan 2 bilangan ke
dalam dua kolom, akan menghasilkan nilai yang tepat.

Bukti-bukti Mesir Kuno antara lain Lembaran Rhind, Lembaran Moskow, dan Lembaran
Berlin. Lembaran Rhind berasal memiliki tiga unsur geometri yang tertulis di dalam lembaran
Rhind menyiratkan bahasan paling sederhana mengenai geometri analitik: cara memperoleh
hampiran yang akurat kurang dari satu persen; upaya kuno penguadratan lingkaran; dan
penggunaan terdini cotangen. Naskah matematika Mesir yang penting lainnya adalah lembaran
Moskow, berisikan soal kata atau soal cerita, yang barangkali ditujukan sebagai hiburan.

Mengenai perhitungan volume dari sebuah limas. Akhirnya, lembaran Berlin (kira-kira 1300
SM) menunjukkan bahwa bangsa Mesir kuno dapat menyelesaikan persamaan aljabar orde dua.
Hasil temuan matematika Mesir Kuno adalah Pythagoras, segitiga, dan nilai phi ().
Pythagoras terinspirasi untuk membuat hukum matematika untuk menghitung tinggi dan sisi miring
segitiga siku-siku. Lalu memperkenalkan prinsip yang dikenal dengan hukum Pythagoras, sehingga tanpa
adanya Mesir Kuno, tidak ada segitiga Pythagoras. Selain itu segitiga, penyelidikan-penyelidikan yang

baru menunjukkan bahwa orang Mesir Kuno mengetahui bahwa luas setiap segitiga ditentukan
oleh hasil kali alas dan tinggi, serta nilai phi

SEJARAH
MATEMATIKA
MAYA DAN INCA
Peradaban Maya, di dalam dan sekitar Guatemala, menemukan dan menggunakan konsep
Zero (angka nol) sebelum budaya lain menemukannya. Sistem tersebut hanya menggunakan jari
tangan, Zero diwakili dengan shell. Sistem desimal matematika banyak digunakan saat ini
contohnya adalah 1, 10, 100, 1000, 10000, dan sebagainya, sedangkan sistem vigesimal Maya
sebagai berikut 1, 20, 400, 8000, 160.000, dll. Sementara dalam sistem desimal terdapat sepuluh
angka yang mungkin untuk setiap placeholder 0 - 9, dalam sistem vigesimal placeholder Maya,
masing-masing memiliki kemungkinan angka dua puluh 0-19. Sebagai contoh dalam sistem
desimal 33 = 10 x 3 + 3, sementara dalam sistem vigesimal 33 = 20 + 13. Ini hanya
menggunakan tiga simbol, sendirian atau dikombinasikan, untuk menulis banyaknya angka. Ini
adalah dot - senilai 1 unit, bar - senilai 5 unit dan nol dilambangkan oleh shell.
Suku Inca telah mengembangkan metode pencatatan informasi numerik yang tidak
memerlukan penulisan. Sebagai gantinya suku Maya menggunakan simpul dalam string yang
disebut quipu. Quipu adalah sebuah perangkat penyimpanan. Ingat bahwa Inca tidak memiliki
catatan tertulis dan sebagainya, namun quipu memainkan peran utama dalam administrasi
kerajaan Inca karena digunakan untuk memperoleh informasi numerik untuk disimpan
xcvii

A. Sistem Matematika Maya


Suku Maya mendiami daerah Meksiko Selatan dan bagian-bagian Amerika Tengah lainnya.
Pusat kebudayaannya terdapat di Semenanjung Yukatan. Kota paling awal berdirinya
diperkirakan pada abad ke-3 di hutan Guatemala yang lebat dan yang terakhir diperkirakan
dibangun pada abad ke-10 dan abad ke-11 pada sebuah dataran di Yukatan bagian Utara. Kotakota ini merupakan peninggalan orang-orang Maya yang memiliki tingkat kebudayaan yang
tinggi dengan catatan arsitektur paling beraneka ragam dan paling maju. Kebudayaan suku Maya
ini berkembang dari abad ke-1 S M sampai mulainya penggalan Masehi.
Kebudayaan Maya berpusat pada kehidupan agraris. Mereka menanam jagung, merica dan
buah-buahan. Mereka memelihara kalkun dan anjing serta menangkap ikan di sepanjang pantai.
Mereka juga memintal kapas dan menjualnya ke tempat lain. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa orang-orang Maya melakukan kegiatan perdagangan selain bertani. Mereka
membawa barang dagangannya langsung pada pembeli yang jaraknya sangat jauh di Amerika
Tengah.
Perkembangan ilmu pengetahuan

Bangsa Maya telah memiliki sistem tulisan yang


mirip dengan Hierogliyph. Tulisan ini digunakan
untuk mencatat peristiwa penting.

Tulisan

yang

mereka kembangkan berfungsi pula


sebagai sejarah pencatat kelahiran, perkawinan, dan kematian raja-raja
Maya. Bangsa Maya telah menemukan dan menggunakan nol sebelum
bangsa lain menggunakannya. Tulisan tulisan tersebut banyak ditemukan
dalam prasasti tertua Maya yang dikenal dengan Zero are the Stelas.

Dengan berkembangnya tulisan, ilmu pengetahuan pun berkembang, bangsa


ini telah mengenal kalender dengan tahunnya berjumlah 18 bulan yang tiap
bulannya berjumlah 20 hari, dan ada yang satu bulan berjumlah 5 hari.
Sehingga pertahun ada 365 hari. Mereka juga telah mengembangkan
matematika. Selain itu, astronomi ialah salah satu ilmu yang mereka
kembangkan.

Bangunan dan Arsitektur Bangsa Maya kuno adalah sebuah monumen dan
mendirikan kota batu megah untuk para dewa. Sedikitnya ada 80 situs
penting peninggalan orang-orang Maya bertebaran di Amerika Tengah.
989
89898

Beberapa

situs

kuil

bertinggi

lebih

dari

60

meter.

Uaxactun adalah

peninggalan di daerah Maya bagian tengah yang umurnya lebih muda.


Salah satu

999
99999

bangunan yang berupa pelataran bekas kaki kuil berbentuk piramid


bertangga terpancang dengan tampak muka berhias. Bangunan ini didirikan
sekitar tahun 250 Masehi. Peninggalan semacam ini ditemukan di daerah
Maya bagian utara.

Bangsa Maya sangat memperhatikan ilmu perbintangan, baik di dalam


maupun di luar bangunan semuanya

adalah

angka

yang

berhubungan

dengan hukum peredaran benda langit. Selain jumlah undakan tangga,


pada 4 bagian piramida masing-masing terdapat 52 buah relief, menandakan
satu abad bangsa Maya adalah 52 tahun. Observatorium astronomi bangsa
Maya juga memiliki bentuk bangunan yang sangat spesifik. Dilihat dari
sudut

pandang

masa

kini,

secara

fungsional

maupun

bentuk

luar

observatorium bangsa Maya sangat mirip dengan observatorium masa kini,


sebagai contoh misalnya menara pengamat observatorium Kainuoka, di atas
teras yang indah dan sangat besar pada menara tersebut, terdapat undakan
kecil bertingkat-tingkat yang menuju ke teras. Ada beberapa kemiripan
dengan observatorium sekarang, juga merupakan sebuah bangunan tingkat
rendah yang berbentuk tabung bundar, pada

bagian

atas

terdapat

sebuah
kubah

yang

berbentuk

setengah bola, kubah ini dalam


rancangan

observatorium

sekarang adalah tempat untuk


menjulurkan

teropong

astronomi. Empat buah pintu di


lantai

yang

mengarah
Jendela

rendah

pada
di

tempat

tepat
posisi.
itu

membentuk 6 jalur hubungan


dengan
serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya berhubungan dengan
astronomi. Salah satunya berhubungan dengan musim semi (musim gugur),
sedangkan dua lainnya berhubungan dengan aktivitas bulan.
Menara pengamat observatorium Kainuoka ini adalah peninggalan terbesar
dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga memiliki bangunan yang
999
9999

serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari dan
bulan. Belakangan ini arkeolog beranggapan bahwa astronom bangsa Maya
pada zaman purbakala telah membangun jaringan pengamat astronomi pada
setiap wilayahnya.

1001
0010

1.
Tokoh Yang Berperan Tentang
Bangsa Maya

Hernn Corts, dia antusias dengan cerita-cerita dari tanah yang baru saja
ditemukan Columbus, berlayar dari Spanyol pada tahun 1505 mendarat di
Hispaniola yang sekarang Santo Domingo. Setelah pertanian di sana selama
beberapa tahun ia berlayar dengan Velzquez untuk menaklukkan Kuba pada
tahun 1511. Pada tanggal 18 Februari 1519, ia berlayar ke pantai dari
Yucatn dengan kekuatan 11 kapal, 508 tentara, 100 pelaut, dan 16
kuda. Ia mendarat di Tabasco di pantai utara Semenanjung Yucatn

Diego de Landa. Saat umurnya 17 tahun, ia bergabung dengan Ordo Fransiskan pada
tahun 1541 dan meminta agar dia dikirim ke Dunia Baru sebagai misionaris. Landa
membantu bangsa Maya di Semenanjung Yucatn untuk melindungi penduduk Maya dari
para penjajah Spanyol.
Sejumlah

kecil

dokumen

Maya

yang

dapat

diselamatkan. Yang paling penting adalah Dresden


Codex

sekarang

disimpan

di

Schsische

Landesbibliothek Dresden, Codex Madrid sekarang


disimpan di Museum Amerika di Madrid, dan Paris
Codex sekarang di Bibliothque national di Paris.
Codex Dresden adalah catatan tentang astronomi,

yang

berasal dari abad delapan Masehi.


2.
Ilmu Pengetahuan Bangsa Maya
dalam Matematika
Bangsa Maya merancang sebuah sistem penghitungan yang dapat mewakili
jumlah yang sangat besar dengan hanya menggunakan 3 simbol yaitu sebuah
titik,

bar,

dan

sebuah

simbol

untuk

nol, biasanya shell. Seperti system

penomoran kita, mereka menggunakan nilai tempat untuk mengembangkan sistem


ini. Sistem mereka memiliki dua perbedaan yang signifikan dari sistem yang kami
gunakan adalah:

1. Nilai tempat yang disusun secara vertikal, dan

10
0

2. Maya menggunakan basis 20, atau vigesimal


sistem. Yang berarti, bukan angka di posisi kedua
memiliki nilai 10 kali dari angka (seperti pada 11-1
10 + 1 1), dalam sistem Maya, jumlah di tempat

10
1

kedua memiliki nilai 20 kali nilai angka


tersebut.

Jumlah

di

tempat

ketiga

memiliki nilai (20) atau 400. Prinsip ini


digambarkan dalam bagan di bawah ini.

Kadang-kadang jumlah ini akan diungkapkan dalam singkatan 3.10.6.13.17 dalam


tulisan-tulisan tentang sistem penghitungan Maya, terutama ketika membahas tanggal yang
dicatat dalam stele atau monumen. Dengan menggunakan sistem ini untuk menyatakan angka
memiliki 2 keuntungan:
1). Jumlah besar dapat dengan mudah dinyatakan, waktu lama sehingga dapat direkam;
dan
2). Aritmatika sederhana dapat diselesaikan dengan mudah, bahkan tanpa perlu untuk keaksaraan
masyarakat. Di pasar, tongkat dan kerikil, tulang kecil dan biji kakao, atau item lainnya siap di
tangan dapat digunakan untuk menyatakan angka dalam cara yang sama bahwa mereka disajikan
pada monumen-monumen atau dalam buku-buku kelas atas. Penambahan Wikipedia dapat
dilakukan hanya dengan menggabungkan 2 atau lebih set simbol (dalam himpunan yang sama
itu). Hal ini ditunjukkan di bawah ini.

Untuk aritmatika lebih rumit (687 + 874 = 1.561), Anda harus ingat bahwa Anda hanya
membawa meminjam atau bila Anda mencapai 20, bukan 10, seperti yang ditunjukkan
di bawah ini.

Penting untuk dicatat bahwa, sistem ini berbeda


dengan yang digunakan di Mesoamerika. Sementara masyarakat Eropa masih berkutat dengan
sistem angka Romawi. Sistem tersebut tidak dapat diterima oleh masyarakat Eropa karena tidak
ada nol (0) dan yang bertentangan dengan sistem Maya, jumlahnya sepenuhnya simbolik, tanpa
hubungan langsung dengan jumlah barang yang diwakili. Tidak diketahui apakah suatu sistem
dikembangkan untuk perkalian dan pembagian.
3.

Kalender Bangsa Maya

Mari kita mengatakan sedikit tentang kalender Maya sebelum kembali ke sistem jumlah
mereka, untuk kalender berada di balik struktur sistem bilangan. Dasar dari sistem berbasis 20
memainkan peran utama dalam struktur kalender.

Maya memiliki dua kalender. Salah satunya adalah kalender ritual, yang dikenal sebagai
Tzolkin, terdiri dari 260 hari. Isinya 13 "bulan" masing-masing 20 hari. Kalender kedua adalah
kalender sipil, terdiri dari 365 hari yang disebut Haab. Kalender ini terdiri dari 18 bulan masingmasing 20 hari dan "bulan" singkat hanya 5 hari yang disebut Wayeb. The Wayeb dianggap
sebagai periode sial dan Diego de Landa menulis dalam teks klasik bahwa Maya tidak mencuci,
menyisir rambut mereka atau melakukan kerja keras selama lima hari. Setiap orang lahir pada
hari ini akan memiliki nasib buruk, tetap miskin dan tidak bahagia sepanjang hidup mereka.
Mengapa kemudian kalender ritual yang didasari pada 260 hari? Salah satu saran adalah
bahwa sejak Maya tinggal di daerah tropis matahari tepat di atas kepala dua kali setiap tahun.
Mungkin mereka mengukur 260 hari dan 105 hari sebagai periode berturut-turut antara matahari
secara langsung overhead (fakta bahwa hal ini benar untuk Semenanjung Yucatn, namun tidak
cii

dapat diambil untuk membuktikan teori ini). Sebuah teori yang kedua adalah bahwa Maya
memiliki 13 dewa dari "dunia atas", dan 20 hari adalah ritual seorang manusia untuk menyembah
dewa, sehingga memberikan setiap dewa 13 bulan dan 20 hari sebagai kalender ritual 260 hari.

cii

Setiap tingkat memiliki dua kalender, satu dengan 260 hari dan yang lainnya dengan 365
hari, berarti bahwa kedua kalender akan kembali ke siklus yang sama setelah LCM (260, 365) =
18.980 hari. Sekarang ini setelah 52 tahun sipil (atau 73 tahun ritual) dan memang Maya
memiliki siklus suci yang terdiri dari 52 tahun.
4. Astronomi Bangsa Maya
Akhirnya kita harus mengatakan sedikit tentang
kemajuan Maya dalam astronomi.

Perhatian Maya untuk

memahami siklus benda langit, terutama Matahari, Bulan dan


Venus, membawa mereka untuk mengumpulkan satu set besar
pengamatan yang sangat akurat. Sebuah aspek penting dari kosmologi mereka adalah mencari
siklus utama, di mana posisi beberapa objek diulang.
Maya melakukan pengukuran astronomi dengan akurasi yang luar biasa namun mereka
tidak memiliki instrumen lain selain tongkat. Mereka menggunakan dua tongkat dalam bentuk
salib, melihat obyek astronomi melalui sudut yang tepat yang dibentuk oleh tongkat. Bangunan
Caracol di Chichen Itza dianggap oleh penduduk sekitar sebagai observatorium Maya. Banyak
jendela bangunan diposisikan berbaris ke arah matahari terbenam pada ekuinoks musim semi 21
Maret dan juga baris tertentu dari pandangan yang berkaitan dengan bulan.
Dengan instrumen mentah seperti Maya mampu menghitung panjang tahun yang akan
365,242 hari (nilai modern adalah 365,242198 hari). Dua perhitungan yang luar biasa lebih lanjut
dari panjang bulan lunar. Pada Copan (sekarang di perbatasan antara Honduras dan Guatemala)
para astronom Maya menemukan bahwa 149 bulan lunar berlangsung 4400 hari. Hal ini
memberikan 29,5302 hari panjang bulan lunar. Pada Palenque di Tabasco mereka menghitung
bahwa 81 bulan lunar berlangsung 2392 hari. Hal ini memberikan 29,5308 hari panjang bulan
lunar. Nilai modern 29,53059 hari. Apakah ini bukan prestasi yang luar biasa?
Namun sangat sedikit prestasi matematika lain dari Maya. Groemer menjelaskan tujuh
jenis hiasan dekorasi yang terjadi pada bangunan Maya dari periode 600 masehi sampai 900
masehi di wilayah Puuc dari Yucatn. Kawasan tersebut meliputi reruntuhan di Ka'bah dan
Labna. Groemer memberikan 25 ilustrasi friezes yang menunjukkan cipta Maya dan intuisi
dekorasi geometris dalam arsitektur tersebut.

B.
Inca

Matematika
103
1031

Kerajaan Inca yang ada pada tahun 1532, sebelum menaklukan Spanyol. Kerajaan Inca
tersebar di wilayah yang membentang dari apa yang sekarang menjadi perbatasan utara Ekuador
ke Mendoza di Argentina barat-tengah dan Sungai Maule di Chili tengah. Orang-orang Inca
berjumlah sekitar 12 juta, namun mereka berasal dari banyak kelompok etnis yang berbeda dan
berbicara sekitar 20 bahasa yang berbeda. Peradaban telah mencapai tingkat kecanggihan yang
tinggi dengan sistem yang luar biasa seperti : jalan, pertanian, desain tekstil, dan administrasi.
Suku Inca telah mengembangkan metode pencatatan informasi numerik yang tidak memerlukan
penulisan. Hal tersebut adalah simpul dalam string yang disebut Quipu.
Quipu adalah sebuah perangkat penyimpanan yang digunakkan dalam administrasi
kerajaan Inca untuk menyimpan informasi numerik. Mari kita menggambarkan quipu dasar,
dengan sistem angka posisi, dan kemudian melihat cara yang digunakan dalam masyarakat Inca.
Quipu ini terdiri dari senar yang kusut untuk mewakili angka. Sejumlah angka diwakili
oleh simpul dalam string, menggunakan basis representasi 10 posisi.
Contohnya : 586 pada sebuah quipu.

Untuk angka yang lebih besar kelompok simpul lebih banyak digunakan, satu untuk
setiap pangkat 10, dengan cara yang sama dengan digit angka sistem yang kita gunakan di sini
adalah terjadi pada posisi yang berbeda untuk menunjukkan jumlah kekuatan yang sesuai dari 10
dalam posisi itu.
Ada banyak gambar dan deskripsi quipus yang dibuat oleh para penjajah Spanyol seperti
Garcilaso de la Vega. Garcilaso de la Vega mempunyai ibu yang berasal dari bangsa Inca dan
yang ayahnya dari bangsa Spanyol.
Sesuai dengan posisi mereka, knot ditandakan unit, puluhan, ratusan, ribuan, dst dan
angka tersebut digambarkan di atas tali yang berbeda. Pada zaman sekarang tentu saja rekaman
angka pada tali itu tidak berguna. Untuk membedakan penghitungan jumlah benda yang berbeda

104
104

adalah dengan menggunakan warna. Bilangan direkam pada string dari suatu warna tertentu
untuk mengidentifikasi nomor apa yang sedang digunakan. Misalnya jumlah sapi dapat terekam
pada string hijau sedangkan jumlah domba dapat terekam pada string putih. Warna masingmasing memiliki beberapa arti, beberapa ide-ide yang abstrak, beberapa beton seperti dalam
contoh sapi dan domba. String Putih memiliki arti abstrak "damai" sementara string merah
memiliki arti abstrak "perang".
Seperti halnya warna pengkodean, cara lain untuk membedakan string adalah string yang
membuat beberapa anak tali yang terikat ke tengah string utama.
Quipu dengan anak tali.

1.
Pendidikan
Inca

Inca menggunakan quipu (simpul tali/string), untuk tujuan akuntansi dan sensus. Banyak
informasi di quipus telah terbukti menjadi data numeric, beberapa angka tampaknya telah
digunakan sebagai label nemonik, dan warna, jarak, dan struktur informasi quipu. Dalam
menginterpretasikan kode atau data non-numerik masih belum diketahui. Meskipun bergantung
pada transmisi lisan untuk menjaga dan melestarikan budaya mereka. Pendidikan Inca dibagi
menjadi dua kategori yang berbeda: pendidikan kejuruan untuk Inca umum, dan pelatihan formal
bagi kaum bangsawan.
2.
Seni
Teknologi Inca

dan

Arsitektur Inca adalah yang paling penting dari seni Inca, tembikar dan tekstil dengan
motif yang mencerminkan pada ketinggian mereka dalam arsitektur. Batu candi yang dibangun
tanpa menggunakan mortar. Batuan yang digunakan dalam konstruksi adalah sculpted. Di daerah
ini mempunyai sumber daya batu yang lebih sedikit, bangunan dibangun dengan menggunakan
bahan seperti adobe bata lumpur, yang kemudian akan diaduk dalam semen dan dicat untuk daya
tahan tambahan. Pada akhir penyelesaian Inca dari Tambo Colorado , misalnya, warna sering
digunakan dalam bentuk strip horisontal warna merah, hitam, putih, dan kuning oker atas
plesteran, dan variasi warna akan menonjolkan fitur arsitektur seperti ceruk.
Inca memiliki luas sistem jalan yang terdiri dari dua jalan utama seperti yang dijelaskan
dalam kutipan berikut dengan Cieza de Lon: Inca membangun dua jalan panjang negara. Yang
pertama melalui dataran tinggi untuk jarak 3.250 mil, dan mengikuti Jalan Pesisir pantai untuk
2.520 mil.
3.

Pertanian Inca

Penduduk Inca tinggal di daerah pegunungan, yang berbatu dan tidak baik untuk
pertanian. Untuk mengatasi masalah ini, teras dipotong menjadi lereng curam, yang dikenal
sebagai Andenes, dalam rangka untuk menanam tanaman. Mereka juga menggunakan irigasi.
Mereka menanam jagung, quinoa, labu, tomat, kacang tanah, cabai, melon, kapas, dan kentang.
Sumber makanan utama mereka adalah kentang, tidak seperti Maya, sumber makanan utamanya
adalah jagung. Inca adalah peradaban pertama dalam menanam dan panen kentang. Quinoa juga
merupakan tanaman utama. Penduduk Inca akan menggunakan bibit mereka untuk membuat
makanan yang berbeda.
Inca adalah peradaban pertama yang menggunakan metode batu-kering (lumbung pada
terbuat dari batu) untuk menyimpanan.

Dari pembahasan diatas didapat bahwa peradaban Maya, di dalam dan sekitar Guatemala,
menemukan dan menggunakan konsep Zero (angka nol) sebelum budaya lain menemukannya.
Sistem tersebut hanya menggunakan jari tangan, Zero diwakili dengan shell. Sistem desimal
matematika banyak digunakan saat ini contohnya adalah 1, 10, 100, 1000, 10000, dan
sebagainya, sedangkan sistem vigesimal Maya sebagai berikut 1, 20, 400, 8000, 160.000, dll.
Sementara dalam sistem desimal terdapat sepuluh angka yang mungkin untuk setiap placeholder

0 - 9, dalam sistem vigesimal placeholder Maya masing-masing memiliki kemungkinan angka


dua puluh 0-19. Sebagai contoh, dalam sistem desimal 33 = 10 x 3 + 3 sementara dalam sistem
vigesimal 33 = 20 + 13. Ini hanya menggunakan tiga simbol, sendirian atau dikombinasikan,
untuk menulis banyaknya angka. Ini adalah dot - senilai 1 unit, bar - senilai 5 unit dan nol
dilambangkan oleh shell.
Kemudian suku Inca berkembang telah mengembangkan metode pencatatan informasi
numerik yang tidak memerlukan penulisan. Sebagai gantinya suku Maya menggunakan simpul
dalam string yang disebut quipu. Quipu itu tidak seperti kalkulator, melainkan adalah sebuah
perangkat penyimpanan. Ingat bahwa Inca tidak memiliki catatan tertulis dan sebagainya, namun
quipu memainkan peran utama dalam administrasi kerajaan Inca karena digunakan untuk
memperoleh informasi numerik untuk disimpan.

cvii

SEJARAH
KALKULUS

Kalkulus bagian dari matematika, memiliki sisi yang tidak terpisahkan yaitu sejarah.
Sejarah

Kalkulus terpusat pada limit, turunan, integral, dan deret tak terhingga. Mata kuliah

Kalkulus yang menurut sejarah dikenal sebagai perhitungan diferensial dan integral merupakan
sebuah bagian utama dari pendidikan matematika modern. Mata pelajaran kalkulus adalah pintu
gerbang menuju rangkaian pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan Analisis Matematika. Kalkulus
lebih dari suatu alat teknik, bahkan ia merupakan suatu sumber gagasan-gagasan yang memikat
dan mengagumkan yang telah menarik perhatian dari berbagai ahli pikir selama berabad-abad.
Para ahli pikir harus bekerja dengan gagasan-gagasan mengenai kecepatan, luas, isi kecepatan
tumbuh kekontinuan, garis singgung serta konsep konsep yang lain dari berbagai bidang.
Gagasan - gagasan para ahli dalam suatu bentuk perumusan yang khusus yang disertai dengan

1081
0810

pemecahan masalahnya. Aspek

yang menarik perhatian dari Kalkulus adalah kekuatan

mempersatukannya.

A. Sejarah Kalkulus
Kalkulus berasal dari kata dalam bahasa Latin calculus, yang mempunyai arti "batu
kecil" untuk menghitung. Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan
kalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Kalkulus diferensial
mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut perubahan input nilainya sedangkan
Kalkulus Integral mempelajari persoalan rumus luas dan volume.
1. Perkembangan Kalkulus
Sejarah perkembangan kalkulus dapat dilihat dari beberapa periode zaman yaitu:
a. Zaman Kuno
b. Zaman Pertengahan
c. Zaman Modern
a. Zaman Kuno
Pada periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul, tetapi
tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis. Perhitungan volume dan luas yang merupakan
fungsi utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir (1800
SM) di mana orang Mesir menghitung volume piramida terpancung.

Gambar 12.1. Kalkulus pada Papirus Moskwa

Bangsa Yunani telah mencoba menentukan luas dengan suatu proses yang mereka sebut
dengan The Method of Exhaustion yang digagas oleh Eudoxus pada 370 SM. Metode tersebut
dinamakan demikian dikarenakan satu pikiran tentang ukuran tanah/lahan yang berkembang
sehingga mereka menghitung lagi dan lagi dari luas yang dikehendaki. Gagasan yang penting
dari metode ini sangat sederhana dan dapat dilukiskan dengan singkat sebagai berikut:

109
1091

Diberikan suatu daerah yang luasnya akan ditentukan, kemudian kita buat di dalamnya
suatu daerah poligonal yang mendekati daerah yang diberikan dan kita dapat
menghitung luasnya dengan mudah. Kemudian dipilih daerah yang poligonial yang lain
yang memberikan suatu pendekatan yang lebih baik dan kita lanjutkan proses tersebut
dengan mengambil poligon-poligon dengan sisi yang semakin banyak, yang diistilahkan
mencoba untuk mengeringkan daerah yang diberikan.
Archimedes seorang ilmuan bangsa Yunani yang berasal dari Syracusa (287 212 SM)
mengembangkan The Method of Exhaustion lebih jauh dan menciptakan Heuristik yang
menyerupai kalkulus integral untuk mendapatkan rumus-rumus eksak luas-luas lingkaran dan
bangun-bangun khusus yang lain seperti piramida dan untuk menghitung luas daerah yang
dibatasi oleh parabola dan tali busur dan dengan penjumlahan barisan tak hingga. Kemajuan
pengetahuan pertama Archimedes yang pertama adalah menunjukan bahwa luas sebuah bagian
dari sebuah parabola adalah
dari

luas sebuah segitiga dengan alas dan puncak yang sama dan

daerah yang dibatasi jajaran genjang.


Archimedes telah mengkonsep sebuah

deret tak hingga dari segitiga-segitiga dimulai

dengan satu bidang dan secara terus-menerus menambahkan segitiga selanjutnya diantara
yang sudah ada untuk mendapatkan luas
Terdapat 1, 2, 3, 4,
Diketahui bahwa 2 + 3 =
1, 1 +

, 1 +

, 1 +

, ...

Oleh karena itu luas sebuah bagian dari sebuah parabola adalah
1 (1 +

+ ....) =

. 1

Ini adalah contoh yang pertama kali ditemukan dalam penyajian terakhir dari sebuah deret tak
hingga.

Gambar 12.2. Diagram Archimedes

Perkembagan dari metode ini, di luar apa yang telah ditemukan oleh Archimedes tidak dikenal
pada zaman Archimedes, maka harus ditunggu sampai 18 abad baru digunakan simbol-simbol
dan notasi aljabar sehingga menjadi salah satu bagian dari ilmu matematika. Secara bertahap
Metode Kelelahan lebih dikenal sebagai Kalkulus Integral, suatu disiplin ilmu yang mempunyai
kekuatan yang besar dengan penggunaan yang tidak hanya di bidang ilmu ukur saja, melainkan
juga untuk bidang lain yang lebih luas.
Pada kajian Kalkulus Diferensial, Archimedes juga adalah seorang matematikawan Yunani
yang pertama telah menemukan garis singgung ke dalam bentuk suatu kurva sambil mempelajari
sebuah spiral. Dia memisahkan titik pergerakan spiral kedalam dua komponen, satu komponen
gerakan radial dan satu komponen gerakan circular, dan kemudian melanjutkannya dengan
menggabungkan dua komponen gerakan secara bersamaan dengan demikian menemukan garis
singgung kedalam kurva.
b. Zaman Pertengahan
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep kecil
takterhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan
diferensial dasar. Aryabhata juga sekitar tahun 500 menemukan volume kubus yang mana
meupakan sebuah langkah penting dalam perkembangan Kalkulus Integral. Langkah pokok
selanjutnya pada Kalkulus Integral pada abad ke-11, ketika Ibn al-Haytham (dikenal sebagai
Alchen in Eropa) seorang matematikawan Irak yang bekerja di Mesir, merancang sesuatu yang
pada saat sekarang diketahui sebagai Alhazens problem, yang sudah mengarah pada
persamaan pangkat empat yang terdapat dalam Book of Optics. Dia adalah matematikawan
pertama yang memperoleh penjumlahan pangkat menggunakan metode penyamarataan yang

sudah ada untuk menetapkan rumus umum penjumlahan sebarang pangkat bulat. Dia semakin
dekat untuk menemukan Integral Polinomial, tetapi dia tidak menyangkut pautkan dengan
Polinomial yang lebih tinggi dari pangkat empat.
Manjula, pada abad ke-10 menguraikan tafsiran persamaan diferensial. Persamaan inilah
yang nantinya mengarahkan Bhskara II pada abad ke-12 untuk mengembangkan bentuk awal
turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal
dari "Teorema Rolle". Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen)
menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan
dengan menggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan
rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap perkembangan kalkulus
integral. Pada abad ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi
kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial. Pada abad ke-14, Madhava,
bersama dengan matematikawan-astronom dari mazhab astronomi dan matematika Kerala
menjelaskan kasus khusus dari deret Taylor yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.
c. Zaman Modern
Berikut ini adalah para ahli Kalkulus dalam bidang kalkulus Integral dan Kalkulus Diferensial:
-Perkembangan dalam bidang kalkulus Integral:
1. J. kepler ( 1571-1630)
Johannes Kepler lahir pada tahun 1571 di Weil der Stadt, sebuah
kota kecil di pinggiran Hutan Hitam Jerman. Pada tahun 1609, Kepler
menerbitkan buku New Astronomy (Astronmi Baru), yang diakui sebagai
buku astronomi modern yang pertama dan salah satu buku terpenting
yang pernah ditulis tentang subjek itu. Tiga hukum yang terdapat dalam
buku tersebut mendefinisikan dasar-dasar gerakan planet: bentuk orbit planet yang mengitari
matahari, kecepatan gerakan planet, dan hubungan antara jarak sebuah planet dari matahari dan
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran. Kepler juga telah menemukan luas
dari tembereng sebuah elips. Kepler hanya memerlukan sedikit waktu untuk mendapat
pengakuan dari Yunani dan cukup beruntung untuk mendapatkan jawaban yang benar setelah
membuat pencabutan dua kekeliruan dalam kerjanya.

cxii

2. Ren Descartes (1596 - 1650)


Ren Descartes, juga dikenal sebagai Renetus Cartesius adalah
seorang filsup dan matematikawan Perancis. Ia memperkenalkan Geometri
Analitis, yang juga disebut Geometri Koordinat dan dahulu disebut
Geometri Kartesius. Sistem Koordinat Kaertesius diterapkan untuk
menyelesaikan persamaan bidang, garis, garis lurus, dan persegi yang
sering dalam 2 atau terkadang dalam 3 dimensi pengukuran. Geometri
Analitik dapat dijelaskan dengan secara sederhana: terfokus pada pendefinisian bentuk bangun
dalam bilangan dan menjadikan sebagai sebuah hasil perhitungan. Hasil perhitungan dimukinkan
jiga sebagai sebuah vektor atau bangun. Ada beberapa para ahli berpendapat bahwa pengantar
Geometri Analitk adalah tahap awal matematika modern.
-Perkembangan Ilmu Kalkulus Diferensial
3. Isaac Newton (1642-1716)
Isaac Newton seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris dilahirkan
pada hari natal tahun 1642 oleh seorang janda miskin. Isaac Newton
terlihat sangat menjanjikan sebagai seorang siswa, dan kemudian pamannya setuju untuk mendukung nya di universitas. Pada tahun 1665, selama
pecahnya bencana, dia dikirim kembali ke rumah, dan saat itulah dia
mengembangkan ide-ide terbaiknya. 30 tahun kemudian dia menjadi
Professor di Cambrigde. Pada Oktober 1666 Newton menulis buku a tract on fluxions. Hasil
kerjanya itu tidak pernah dipublikasikan pada saat itu tetapi diperlihatkan ke banyak
matematikawan dan menjadi pengaruh utama dalam kalkulus. Dalam buku a tract on fluxions
Newton tidak hanya membahas persamaan turunan, tetapi dia juga menjawab hubungan antara x
dan

untuk menemukan y. Oleh karena itu penurunan garis singgung pada setiap x dan ketika

= y kemudian pada akhirnya Newton menyelesaikannya dengan anti turunan. Hal itulah yang
kemudian menjadi prinsip dasar Kalkulus.
2. Prinsip dasar Kalkulus
a. Limit

1131
1311

Definisi Limit: kita katakan bahwa limit f (x) ketika x mendekati titik p adalah L apabila
untuk setiap bilangan
0<|xp|<

> 0 apapun,terdapat bilangan > 0, sedemikian rupa untuk setiap x :

| f(x)L| <

Limit menjelaskan nilai suatu fungsi pada nilai input tertentu dengan hasil dari nilai input
terdekat. Dari sudut pandang ini, kalkulus adalah sekumpulan teknik memanipulasi limit-limit
tertentu. Secara cermat, definisi limit suatu fungsi adalah:
Diberikan fungsi f(x) yang terdefinisikan pada interval di sekitar p, terkecuali mungkin pada p itu
sendiri. Kita mengatakan bahwa limit f(x) ketika x mendekati p adalah L, dan menuliskan:

jika, untuk setiap bilangan > 0, terdapat bilangan > 0 yang berkoresponden dengannya
sedemikian rupanya untuk setiap x:
0<|xp|<

| f(x)L| <

b. Turunan

Gambar 12.3. Grafik fungsi Turunan

1141
1411

Turunan dari suatu fungsi mewakili perubahan yang sangat kecil dari fungsi tersebut
terhadap variabelnya. Proses menemukan turunan dari suatu fungsi disebut sebagai
pendiferensialan ataupun diferensiasi.
Secara matematis, turunan fungsi (x) terhadap variabel x adalah yang nilainya pada
titik x adalah:

dengan syarat limit tersebut eksis. Jika eksis pada titik x tertentu, kita katakan bahwa
terdiferensialkan (memiliki turunan) pada x, dan jika eksis di setiap titik pada domain , kita
sebut terdiferensialkan.
Apabila z = x + h, h = x - z, dan h mendekati 0 jika dan hanya jika z mendekati x, maka definisi
turunan di atas dapat pula kita tulis sebagai:

Gambar 12.4. Grafik garis singgung kurva

Garis singgung sebagai limit dari garis potong. Turunan dari kurva f(x) di suatu titik adalah
kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva pada titik tersebut. Kemiringan
ini ditentukan dengan memakai nilai limit dari kemiringan garis potong.
Pada tahun 1693, Newton menderita gangguan saraf yang disebabkan menderita stres
selama perselisihannya dengan Leibiniz yang sebenarnya bukan seorang matematikawan tetapi
adalah seorang diplomat yang melakukan perjalanan ke mana-mana untuk mendiskusikan
matematika dengan matematikawan dan ilmuwan terbaik pada saat itu. Sayangnya dia
berhubungan surat menyurat beberapa tahun setelah mereka bertemu. Lama kemudian, desas-

desus perselisihan terjadi.

Newton mengklaim bahwa Leibniz mencuri pemikirannya dari

catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang mana Newton sering meminjamkannya kepada
beberapa anggota dari Royal Society. Sejarah menjadi hakim bahwa Newton yang pertama
mempunyai pemikiran utama (1665-1666), tetapi Leibniz menemukannya selama tahun (16731676). Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, namun Leibniz yang pertama kali
mempublikasikannya dimulai dari Integral yang diberi nama sebagai Kalkulus.
Mungkin Leibniz pencipta lambang-lambang matematis terbesar. Kepadanya kita
berhutang nama-nama kalkulus diferensial dan kalkulus integral, sama halnya seperti lambanglambang baku

untuk turunan dan simbol untuk Integral. Istilah fungsi dan penggunaan

simbol = untuk kesamaan merupakan sumbangan-sumbangan lainnya. Sedangkan Newton


menciptakan Notasi Newton yang juga disebut notasi titik, menempatkan titik di atas fungsi
untuk menandakan turunan. Apabila y = f (t) maka y mewakili turunan y terhadap t. Notasi ini
hampir secara eklusif digunakan untuk melambangkan turunan terhadap waktu. Notasi ini sering
terlihat dalam bidang fisika dan bidang matematika yang berhubungan dengan fisika.
4. Lhopital (1661-1704)
Lhopital menggunakan turunan membantu untuk menaksir limit yang
melibatkan bentuk tak tentu dengan mengubah sebuah bentuk tak tentu
menjadi

bentuk

yang

tentu.

Aturan

ini

pada

abad

ke-17

dinamakan French mathematician Guillaume de l'Hpital dalam buku


Kalkulus Diferensial pertama yang diterbitkan oleh L Hopital Analyse
des
Infiniment Petits pour l'Intelligence des Lignes Courbes yang artinya Analisis kecil tak hingga
untuk mengerti garis kurva.
Dalam bentuk sederhana, aturan LHopital jika terdapat fungsi f dan
g:
Jika terdapat

atau

dan

Maka

Diferensiasi penyebut dan pembilang selalu mempermudah persamaan.


5. L. Euler (1707-1783)

Leonard Euler, seorang matematikawan dan fisikawan Swiss. Euler


menyumbangkan berbagai penemuan penting yang beragam seperti
kalkulus dan Teori Graf. Dia memperkenalkan bilangan e adalah basis
dari logaritma natural yang disebut juga bilangan Euler. Bilangan ini
adalah salah satu bilangan yang terpenting dalam matematika, sama
pentingnya dengan 0, 1, i, dan . Bilangan ini memiliki beberapa definisi
yang ekivalen. Nilai bilangan ini, dipotong pada posisi ke-30 setelah tanda desimal (tanpa
dibulatkan), adalah:
e 2,71828 18284 59045 23536 02874 71352
6. J. Lagrange (1736-1813)
Joseph-Louis de lagrange (lahir dengan nama Giuseppe luigi Lagrangia
adalah seorang matematikawan dan astronom Perancis-Italia yang
membuat sumbangan penting pada mekanika klasik, dan teori bilangan.
Dilahirkan

di Turin,

ia

adalah

campuran

Italia

dan

Perancis. Ayahnya ialah orang kaya, namun suka menghambur-hamburkan kekayaannya. .


Pada usia 19, ia memulai karyanya-mungkin yang terbesar, Mcanique analitique,
meski tak
diterbitkan sampai ia berusia 52
7. C. Gauss(1777-1855)

Johann Carl Friedrich Gauss (lahir di Braunschweig, 30

April 1777 matematikawan, astronom,dan fisikawan Jerman. Saat umurnya


belum

genap

tahun,

ia

telah

mampu

mengoreksi

kesalahan

daftar gaji tukang batu ayahnya. Menurut sebuah cerita, pada umur 10 tahun,
ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk
menghitung jumlah suatu deret aritmatika berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100. Meski
cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal yang diberikan gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu.
Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan astronomi. Bidang analisis
dan geometri banyak sekali sumbangan-sumbangan pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus
(termasuk limit) ialah salah satu bidang analisis yang juga menarik pikirannya.

cxvii

8. A.Cauchy(1789-1857)
Cauchy

membahas

konsep

limit

yang

lebih

akurat

dalam

karyanya Cours d'analyse (1821)


Bila f : R

R terdefinisi pada garis bilangan riil, dan p, L

R maka

kita menyebut limit f ketika x mendekati p adalah L, yang ditulis


sebagai:
jika dan hanya jika untuk setiap > 0 terdapat > 0 sehingga |x - p|< mengimplikasikan bahwa
|f (x) - L | < . Di sini, baik maupun merupakan bilangan riil. Perhatikan bahwa nilai limit
tidak tergantung pada nilai f (p)
Limit searah

Gambar 12.5. Grafik Limit saarah


+

Limit saat x x0 x x0 . Maka, limit x x0 tidak ada.


Masukan x dapat mendekati p dari atas (kanan di garis bilangan) atau dari bawah (kiri). Dalam
hal ini limit masing-masingnya dapat ditulis sebagai:

atau
Bila kedua limit ini sama nilainya dengan L, maka L dapat diacu sebagai limit f(x) pada p .
Sebaliknya, bila keduanya tidak bernilai sama dengan L, maka limit f(x) pada p tidak ada.
Definisi formal adalah sebagai berikut. Limit f(x) saat x mendekati p dari atas adalah L bila,
untuk setiap > 0, terdapat sebuah bilangan > 0 sedemikian rupa sehingga |f(x) - L| < pada
saat 0 < x - p < . Limit f(x) saat x mendekati p dari bawah adalah L bila, untuk setiap > 0,
terdapat bilangan > 0 sehingga |f(x) - L| < bilamana 0 < p - x < .
Bila limitnya tidak ada terdapat osilasi matematis tidak nol.

11811
811811

Limit fungsi pada ketakhinggaan

Limit fungsi ini ada pada ketakhinggaan.


Bila dua unsur, ketakhinggaan positif dan negatif {-, +}, ditambahkan pada garis bilangan
riil, kita dapat mendefinisikan limit fungsi pada ketakhinggaan. Dua unsur tambahan ini
bukanlah bilangan, namun berguna dalam memerikan kelakuan limit pada kalkulus dan analisis.
Bila f(x) adalah fungsi riil, maka limit f saat x mendekati tak hingga adalah L, dilambangkan
sebagai:
jika dan hanya jika untuk semua > 0 terdapat S > 0 sedemikian rupa sehingga |f (x) - L|
< bilamana x > S.
Dengan cara yang sama, limit f saat x mendekati tak hingga adalah tak hingga,
dilambangkan oleh
jika dan hanya jika bila untuk semua R >0 terdapat S > sedemikian sehingga f(x) > R bilamana x
> S.
9. Riemann (1826-1866)
Georg friedrich Bernard Riemann ialah matematikawan Jerman yang
membuat sumbangan penting pada analisis dan geometri diferensial,
beberapa darinya meratakan jalan untuk pengembangan lebih lanjut
pada relativitas umum
Misalkan f adalah fungsi riil pada selang [a, b], dan misalkan S = { (x, y|
0 < y < f(x)} merupakan daerah di bawah grafik fungsi f dan di antara
selang [a, b]. Kita ingin mengukur luas daerah S. Bila kita telah mengukurnya, kita akan
melambangkan daerah tersebut sebagai:

1191
1911

Gagasan dasar integral Riemann adalah menggunakan hampiran yang sangat sederhana untuk
daerah S. Dengan mengambil hampiran yang semakin baik, kita dapat mengatakan "dalam
limitnya" kita mendapatkan luas daerah S di bawah kurva.
10. Charles Hermite (1822-1901)
Charles Hermite seorang matematikawan Perancis menemukan Bilangan e
Transendental. Bilangan e secara tak langsung telah dipaparkan dalam paper
Napier di awal abad 17. Bernoulli memaparkannya lagi di akhir abad xvii
n

waktu sedang asyik menghitung bunga yaitu e adalah (1+1/n) dengan n


mendekati tak terhingga. Leibniz juga mendapatinya, waktu sedang menemukan kalkulus. Tapi
Euler lah yang mengenalkan e sebagai sebuah bilangan, memberinya definisi, dan
memaparkannya sampai 18 desimal yaitu 2,718281828 selebihnya tak teratur. Di abad 19
Hermite menyatakan bahwa bilangan e bersifat transendental, yaitu tak dapat disederhanakan
dalam bentuk bilangan bulat.
11. Henri Lon Lebesgue (1875-1941)
Pada 1902, tokoh Prancis ini menyelesaikan tesis doktornya yang
berjudul Integral, Panjang, dan Luas. Ia membuka pintu ke teori modern
tentang

pengintegralan dalam

dimensi-satu

dan

dimensi-n.

Integral

Lebesgue merupakan perluasan dari integral Riemann, sesuai dengan yang


belakangan saat integral Riemann ada, namun membuat lebih banyak fungsi
yang bisa diintegralkan.
Integral Lebesgue menyebutkan bahwa

suatu himpunan pada garis riil mempunyai

ukuran nol jika ia dapat dikurung dalam suatu gabungan terhingga atau terhitung dari selang
yang total panjangnya kurang dari sebarang > 0 yang diberikan. Setiap himpunan terhingga
mempunyai ukuran 0, tetapi secara mengejutkan, demikian juga himpunan bilangan rasional dan
banyak himpunan tak terhingga lain. Lebesgue memperlihatkan bahwa suatu fungsi terbatas akan
terintegralkan secara Riemann jika dan hanya jika himpunan kekontinuannya berukuran nol.
2.2 Penerapan Kalkulus dalam kehidupan sehari-hari
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dicapai pada saat ini terutama
pada abad-abad terakhir, pada dasarnya tidak terlepas dari akibat kemajuan Matematika sebagai
1201
2012

alat bantu yang sangat penting. Berbagai cabang matematika seperti Kalkulus Diferensial,
ataupun Integral merupakan senjata yang tepat dan sangat ampuh untuk menggarap berbagai
problema yang timbul dalam fisika, kimia, biologi dan berbagai cabang ilmu yang lain baik
eksak maupun yang non-eksak.
Turunan mula-mula memang hanya ditunjukkan untuk mencari garis singgug suatu
kurva, tetapi ternyata kemudian sangat berguna untuk menyelesaikan masalah yang ada
hubungannya dengan kecepatan, atau secara lebih umum kecepatan perubahan sutu fungsi.
Banyak persoalan fisika maupun bidang lain yang akhirnya menggunakan konsep turunan untuk
menyelesaikan masalah di sekeliling kita seperti :
a. Perubahan jumlah penduduk
b. Banyaknya kelahiran per tahun
c. Masalah mekanika klasik seperti perpindahan, kecepatan, dll.
d. Mencari total fluks sari sebuah medan elektromagneti
Contoh kegunaan turunan dalam kehidupan sehari-hari untuk menerangkan kecepatatan
perubahan.
Suatu benda bergerak sepanjang garis lurus. Misalkan benda tersebut bergerak dari kiri ke kanan.
Misalkan s merupakan jarak dari titik tersebut dari titik semula pada saat t dapat dituliskan
sebagai, s = f(t) menyatakan jarak titik 0 (titik asal mula partikel bergerak) ke titik setelah
bergerak salama t.

Persamaan s = f(t) dikatakan persamaan dari benda. Sebagai contoh

persamaan: s = t + 2t 3
Hal ini berarti,
t=0

s= -3, partikel berada di 3 satuan panjang sebelah kiri dari titik 0.

t=1

s= 0, partikel di titik 0.

t=2

s= 5, partikel berada di 5 satuan panjang sebelah kanan dari titik 0.


t=o

t=1

-3

t=2

t=3

12

Kecepatan rata-ratanya adalah

= 5 satuan panjang/ satuan waktu. sedangkan kecepatan rata-

rata dalam interval t=0 sampai t=2 sebesar:

= 4 satuan panjang / satuan waktu.

Ternyata kecepatan rata-rata akan selalu berubah untuk waktu yang berlainan. Kecepatan benda
yang bergerak dengan persamaan gerak s = f(t) dalam interval waktu t1,t2 dibeikan
rumus: v (t1, t2)
Dalam kenyataannya, keceptan rata-rata tidak pernah tetap besarnya, sebagai contoh
seseorang mengendarai sepeda motor sepanjang 70 km dalam waktu 2 jam, kecepatan rata-rata
dalam interval ini adalah

= 35 km/jam. dalam kenyataanya, orang tersebut akan

mengendarainya dalam berbagai kecepatan yang berbeda setiap saat. Artinya setiap saat
kecepatan berubah, dan kita dapat menerangkan gerak benda apabila dapat mencari kecepatan
yang berubah setiap saat itu. Untuk itu, diperkenalkan konsep kecepatan sesaat, yakni kecepatan
benda pada waktu tertentu. Ini didapat dengan mengamati kecepatan rata-rata pada suatu interval
waktu tertentu dibuat

sekecil mungkin atau untuk t2

t1 atau (t2 - t1)

0. Maka

didapat persamaan matematika berikut,

v (t1)=
Misalkan (t2 - t1) =

t, maka untuk t2

t1 didapat t

0, sehingga kecepatan sesaat

dapat ditulis sebagai,

v (t1)=
Bentuk persamaan diatas, secara matematis merupakan persamaan fungsi turunan.

Dari pembahasan diatas, ternyata didapat bahwa Kalkulus telah lahir lebih dari 2000
tahun yang lalu dan telah banya mengalami perkembangan. Kalkulus adalah ilmu mengenai
perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu
cxxii

mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki dua
cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling berhubungan melalui
teorema dasar kalkulus. Kalkulus diferensial mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah
menurut perubahan input nilainya sedangkan Kalkulus Integral mempelajari persoalan rumus
luas dan volume
Sejarah perkembangan kalkulus dapat dilihat dari beberapa periode zaman yaitu: Zaman
Kuno, Zaman Pertengahan, Zaman Modern. Pada periode zaman kuno, beberapa pemikiran
tentang kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis
dan menjadi dasar pemikiran para pengembang kalkulus di zaman- zaman selanjutnya.
Kalkulus digunakan di setiap cabang sains fisika, sains komputer, statistik,ekonomi,
bisnis, kedokteran, kependudukan, dan di bidang-bidang lainnya. Setiap konsep di mekanika
klasik saling berhubungan melalui kalkulus seprti perubahan percepatan yang mencakup
keceptan sesaat dll.

cxxiii

Geometri fraktal adalah cabang matematika yang mempelajari sifat-sifat dan perilaku
fraktal. Kata fraktal pertama kali dicetuskan oleh Mandelbrot pada tahun 1975, ketika
makalahnya yang berjudul A Theory of Fractal Set dipublikasikan. Bahasa Inggris dari
fraktal adalah fractal. Sedangkan akar kata fraktal berasal dari kata latin frangere yang berarti
terbelah menjadi fragmen-fragmen yang tidak teratur. Fraktal dapat dikatakan sebagai salah
satu aplikasi grafika komputer yang merupakan suatu teknik pembangkitan citra atau gambar
dengan cara melakukan iterasi pada suatu fungsi tertentu. Melalui iterasi itu akan didapatkan
suatu gambar yang mempunyai kemiripan terhadap diri,pengulangan bentuk, dan penskalaan.
Melalui fraktal, dengan melakukan visualisasi dari suatu fungsi matematis dapat dipahami
mengapa di dunia ini banyak hal yang mempunyai kemiripan dan keacakan. Bagaimanakah
perjalanan sejarah geometri fraktal. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas
tentang sejarah geometri fraktal.
A. Sejarah Geometri Fraktal
12412
4124

Geometri fraktal telah dikembangkan oleh para


matematikawan klasik seperti George Cantor (1872) yang
dikenal dengan teori himpunan Cantor (Cantor set),
Giueseppe Peano (1890) dengan kurva Peano, David
Hilbert (1891) dengan kurva Hilbertnya, Helge Von Koch
Gambar 13.1. Himpunan Cantor

(1904) dengan kurva Koch, Waclaw Sierpinski (1916)


dengan kurva Sierpinski, Gaston Julia (1918) dengan
himpunan Julia (Julia Set), Felix Hausdorff (1919). Akan

tetapi pada masa itu mereka belum mampu untuk memberikan gambaran yang jelas tentang bentuk
fraktal yang mereka kembangkan.
Istilah fractal dibuat oleh Bernoit Mandelbrot pada tahun 1975 dari kata Latin fractus yang
artinya patah, rusak, atau tidak teratur. Sebelum Mandelbrot
memperkenalkan istilah tersebut, nama umum untuk struktur
semacamnya (misalnya bunga salju Koch) adalah kurva monster.
Mandelbrot disebutsebut sebagai bapak geometri fraktal, akan
tetapi sebagian orang menganggap
telah

bahwa

Mandelbrot

berhasil

mengembangkan teori yang telah dicetuskan oleh para


matematikawan klasik tersebut dan dia telah mampu

Gambar 13.1. Bernoit Mandelbrot

memberi gambaran yang jelas mengenai bentuk fraktal.


Beliau memperkenalkan himpuna Mandelbrot, seperti gambar di bawah ini.

Gambar 13.1. Himpunan Mandelbrot

12512
5125

Benda-benda yang sekarang disebut fraktal sudah ditemukan dan dipelajari jauh sebelum
kata fraktal muncul. Berbagai jenis fraktal pada awalnya dipelajari sebagai benda-benda
matematis. Sebelum Mandelbrot memperkenalkan istilah fraktal, nama umum untuk struktur
semacamnya (misalnya bunga salju koch) adalah kurva monster. Selanjutnya ide-ide konseptual
fraktal muncul saat definisi-definisi tradisional geometri Euclid dan kalkulus gagal melakukan
berbagai pengukuran pada benda-benda monster tersebut.
Pada tahun 1872 Karl Theodor Wilhelm Weierstrass, seorang jenius jerman menemukan
contoh fungsi dengan sifat yang tidak intuitif yaitu kontinyu di manapun namun tidak
terdiferensiasi di manapun grafik dari fungsi tersebut akan disebut fraktal di masa sekarang.
Perdebatan dimulai ketika pada tahun 1875 ketika Karl Weirstrass, menjelaskan bahwa kurva
kontinyu tidak dapat dideferensiasi, dengan demikian jelas tidak ada garis-garis tangen.
Berikut akan dejelaskan secara terperinci mengenai perkembangan penemuan geometri
fraktal.
1. Karl Theodor Wilhelm Weierstrass ( Weierstra , lahir 31 Oktober 1815 - meninggal
19 Februari 1897 pada umur 81 tahun)

Weierstraass seorang matematikawan Prusia yang mengembangkan teori lengkap tentang


deret fungsi dan menyusun legitimasi operasi-operasi yang demikian sebagai pengintegralan dan
pendiferensialan suku demi suku.
Pada tahun 1872 Weierstrass, seorang jenius Jerman ini menemukan contoh fungsi dengan
sifat yang tidak intuitif yaitu kontinyu di manapun namun tidak terdiferensiasi di manapun grafik
dari fungsi tersebut akan disebut fraktal di masa sekarang.

2. Waclaw Sierpinski

Merupakan seorang matematikawan Polandia yang


membuat sebuah segitiga sama sisi yang kemudian dibaginya menjadi empat belahan berukuran
sama. Dengan cara yang sama Sierpinski meneruskan pembagian tersebut untuk segitiga-segitiga
lain yang lebih kecil. Bentuk yang sangat terkenal ini dinamakan orang segitiga Sierspinski.
Segitiga Sierpinski adalah suatu bentuk detil tak berhingga yang dibangun dengan membagi-bagi
suatu segitiga.
Memasuki abad berikutnya sejumlah kurva-kurva aneh tiba-tiba muncul ke permukaan.
Waclaw Sierpinski, matematikawan polandia membuat sebuah segitiga sama sisi yang kemudian
dibaginya menjadi empat belahan berukuran sama dengan cara yang sama Sierpinski
meneruskan pembagian tersebut untuk segitiga-segitiga lain yang lebih kecil. Bentuk yang sangat
terkenal ini dinamakan orang segitiga Sierspinski. Jika pembagian dilanjutkan hingga jumlah
yang tak hingga, maka sulit untuk membayangkan bentuk detilnya walau tidak ada satupun
hukum-hukum matematika yang dilanggar. Jelas jika salah satu bagian yang gelap diambil dan
kemudian diperbesar mendekati tak berhingga, maka akan didapatkan bentuk segitiga seperti
bentuk keseluruhannya. Segitiga Sierspinski mungkin adalah bentuk dari pra-fraktal pertama
yang paling terkenal.
Cara lain untuk membuat segitiga Sierspinski adalah dengan mula-mula membuat segitiga
yang berisi, kemudian segitiga ini dilubangi di tengah-tengahnya dan di ketiga bagian sudutsudutnya dengan segitiga yang berukuran lebih kecil. Selanjutnya proses pelubangan yang sama
untuk setiap sisa segitiga yang masih berisi diulangi terus hingga jumlah yang tak berhingga.
Sehingga akan diperoleh segitiga yang sama yang dikenal dengan nama Gasket Sierspinski.

cxxvii

Sierspinski mempertanyakan apakah luas yang ditutupi oleh bentuk tersebut nol atau tidak.
Inilah teka-teki yang membingungkan yang mirip dengan ketidakpastian Leibnitz akan
gagasannya sendiri tentang kurva yang menjadi garis lurus pada perbesaran mendekati tak
berhingga.
Dalam setiap langkah hanya dari luas daerah berisi saja yang diambil, dan bagian sisanya
atau sebagian besar masih tetap berisi. Berapapun banyaknya proses pelubangan yang dilakukan
akan tetap didapatkan luas daerah berisi yang lebih besar dari luas yang diambil setiap kalinya.
Jadi luas bentuk ini tidak akan pernah mencapai nol.
3. George Cantor

Matematikawan Jerman, George Cantor, memberikan suatu bentuk yang dibangun Cantor
pada tahun 1877 terlihat seperti melompati dimensi, bentuk tersebut dibangun dengan
memotong suatu segmen garis satu dimensi, dan berhenti jika hanya tinggal titik-titik nol
dimensi saja, tanpa panjang ataupun lebar.
4. Giuseppe Peano

12812
8128128

Matematikawan Italia, Giuseppe Peano menemukan bentuk ini pada tahun 1890, ketika
bekerja sebagai professor luar biasa pada kalkulus infinitesimal di Universitas Turin. Dengan
bentuk ini, ia menunjukkan bahwa suatu kurva kontinyu tanpa lebar dan luas dapat mengisi suatu
ruang. Tiap level berikutnya meninggalkan ruang yang lebih kecil pada sampai level tak
berhingga.

Penemuan dari Giuseppe Peano, prinsip mirip dengan Sierpinski


5. Helge von Koch

12912
91291

Tahun 1904 Helge von Koch, tidak puas dengan definisi Weierstrass yang sangat
abstrak dan analitis, memberikan definisi yang lebih geometris untuk fungsi yang mirip. Ia
menemukan bentuk yang terkenal dengan Garis Pantai Koch. Koch memulai pembentukan garis
pantai matematisnya dengan sebuah garis kemudian di atas garis tersebut dibangun sebuah
segitiga
sama sisi dengan panjang sisi

dari garis yang pertama. Kemudian pada setiap segmen garis

dibangun lagi segitiga sama sisi dengan panjang sisi

dari segment garis. Proses ini dilakukan

terus hingga kepengulangan yang tidak berhingga.


Masih terdapat lagi bentuk-bentuk geometri aneh misalnya Debu Cantor, Fournierss
Multinuiverse, dan Devil Staircase, dan lain-lain. Semua bentuk-bentuk tersebut pada dasarnya
mempertanyakan gagasan Euclid dan Descartes. Bentuk-bentuk tersebut adalah bentuk yang
sekarang dikenal dengan nama geometri fraktal.
Ide mengenai kurva-kurva serupa diri dikembangkan lebih jauh oleh Paul Pierre Lvy,
yang mengenalkan kurva fraktal baru bernama kurva Lvy C dalam tulisannya pada tahun
1938 berjudul Plane or Space Curves and Surfaces Consisting of Parts Similar to the Whole.
George Cantor memberi contoh tentang berbagai

himpunan bagian dari garis riil

dengan sifat yang tidak wajar, himpunan Cantor sekarang juga dikenal sebagai fraktal.
Fungsi teriterasi di bidang kompleks telah diselidiki pada akhir abad 19 dan awal abad 20
oleh Henri Poincar, Felix Klein, Pierre Fatou, dan Gaston Julia. Tanpa bantuan
grafika komputer modern, mereka tidak dapat melihat keindahan visual benda-benda yang
mereka temukan. Dalam usahanya untuk memahami benda-benda seperti himpunan
13013
0130

Cantor,

matematikawan seperti

Constantin

menggeneralisasi konsep intuitif

13113
1131

Carathodorydan

Felix

Hausdorff

dimensi agar memungkinkan nilai nonbulat. Ini termasuk bagian dari gerakan di
pertengahan awal abad kedua puluh yang bertujuan menciptakan

teori himpunan

deskriptif, yaitu kelanjutan dari arah riset Cantor yang dapat mengklasifkasi

himpunan titik-titik pada ruang Euclid. Defnisi dimensi Hausdorf


secara alami adalah geometris, walaupun didasarkan pada
perkakas dari analisis matematis. Pendekatan ini digunakan oleh
beberapa orang termasuk Besicovitch, yang berbeda dengan
investigasi

logis

yang

membangun

sebagian

besar

teori

himpunan deskriptif masa tahun 1920-an dan tahun 1930-an.


Kedua

bidang

tersebut

ditelusuri

selama

beberapa

waktu

setelahnya, terutama oleh para spesialis. Pada tahun


1960-an Benot Mandelbrot mulai menyelidiki keserupa dirian
dalam berbagai
tulisannya seperti How Long Is the Coast of Britain? Statistical
Self-Similarity

and

Fractional

Dimension.

Penyelidikannya

merupakan pengembangan dari penelitian Lewis Fry Richardson.


Melalui pendekatan yang sangat visual, Mandelbrot mendapatkan
hubungan dari berbagai topik matematika yang sebelumnya tidak
berkaitan. Pada tahun 1975, Mandelbrot menggunakan kata
fractal untuk mendeskripsikan benda-benda serupa diri yang
tidak memiliki dimensi yang jelas.
Definisi fraktal
Fraktal adalah suatu bentuk kurva tak reguler atau suatu pola
dimana satu bagian kecil dari keseluruhan kurva itu sama dengan
bentuk dari sebagian kecil yang lain atau bentuk yang lebih besar
atau bahkan bentuk keseluruhan kurva yang diperkecil hingga

seukuran dengan satu bagian tertentu tersebut. Pada banyak


kasus, sebuah fraktal bisa dihasilkan dengan cara mengulang
suatu pola, biasanya dalam pros rekursif at iteratif.

Mandelbrot mendefnisikan fraktal sebagai himpunan yang


dimensi

Hausdorf

Besicovitchnya

lebih

besar

dari

dimensi

topologisnya. Fraktal yang serupa diri secara persis, dimensi


Hausdorfnya sama dengan dimensi Minkowsi Bouligandnya.
Bransley, seorang pakar fraktal ternama saat ini, enggan
mendefnisikan apa itu fraktal. Dia hanya mengatakan bahwa
fraktal adalah subset (sub himpunan) dari sebuah set (himpunan).
Set biasanya dari geometri euclidean yang sederhana seperti
bentuk segi banyak, lingkaran, kubus, bola, sedangkan subset berbentuk sangat rumit.
Geometri fraktal adalah cabang matematika yang mempelajari sifat-sifat dan perilaku
fraktal. Fraktal bisa membantu menjelaskan banyak situasi yang sulit dideskripsikan
menggunakan geometri klasik, dan sudah cukup banyak diaplikasikan dalam sains, teknologi,
dan seni karya komputer. Dulu ide-ide konsepsual fraktal muncul saat definisi-definisi
tradisional geometri Euclid dan kalkulus gagal melakukan berbagai pengukuran pada bendabenda monster tersebut.
B. Dimensi fraktal
Definisi dimensi atau dalam bahasa latinnya adalah dimensio merupakan ukuran. Dimensi
suatu besaran merupakan hubungan antara besaran itu dengan besaran-besaran pokok. Dengan
kata lain, dimensi adalah cara suatu besaran itu tersusun atas besaran-besaran pokoknya. Abad
ke-20 telah membawa pemikiran manusia kepada kebutuhan yang sangat mendesak terhadap
suatu cara baru dalam mengukur ruang dan dimensi. Dua orang matematikawan yaitu Felix
Hausdroff dan Abram S. Besicovith telah menjawab persoalan pelik ini. Mereka bukan saja
secara harfiah menguak dimensi yang baru tetapi juga telah mendefinisikan ulang dimensi itu
sendiri. Setiap bentuk, dikarenakan tradisi yang dilandasi oleh gagasan Descartes, memiliki
dimensi misalnya 0 (titik), 1 (garis lurus dan kurva), 2 (bidang), atau 3 (ruang).
Secara teoritis, dimensi ini telah diperluas termasuk dimensi
keempat dan dimensi- dimensi yang lebih tinggi yang sulit untuk
dibayangkan. Memperluas karya dari Hausdroff,
Besicovitch memajukan gagasan bahwa sebuah bentuk sebenarnya dapat
memiliki dimensi
cxxxii

pecahan, seperti misalnya 1,5 atau

. Dimensi kurva-kurva seperti

segitiga Sierspinski dan garis pantai Koch harus dinyatakan dengan dimensi
pecahan. Dengan demikian, tingkah laku
yang ganjil dari kurva-kurva tersebut dapat dijelaskan. Dimensi pecahan ini
dapat dihitung
dengan tepat berdasarkan pengukuran dari sebuah kurva.
Dimensi Hausdroffa atau Besicovith didefnisikan sebagai nisbah
dari logaritma jumlah salinan ukuran dari bentuk benih relatif terhadap
setiap salinan. Karena ada 4
salinan (4 segmen garis ) dan setiap salinan memiliki ukuran

ukuran

benih, maka menurut defnisi ini dimensi garis pantai Koch adalah

= 1.262
Jika ada dua bentuk yang memilki dimensi pecahan yang berbeda
misalnya 1.26 dan 1.46, maka tidak dapat dikatakan bahwa bentuk yang
pertama memiliki panjang yang tak berhingga lebih panjang atau mengisi
luasan yang kecil tak berhingga lebih banyak dari

yang

kedua.

Untuk

lebih mudah dipahami, hal itu hanya dapat dinyatakan bahwa dimensi
bentuk itu lebih dekat dengan dua dimensi. Lebih lanjut lagi dapat
dikatakan sampai seberapa jauh bentuk itu mengisi bidang.
Dalam

kenyataannya, penggunaan

gagasan

dimensi

pecahan

telah melangkah lebih jauh dari apa yang dibayangkan oleh pencetusnya.
Alam berlimpah dengan bentuk- bentuk swa-reflektif (self-refecif) seperti
garis pantai maka kebanyakan dari alam sekitar dapat

dicirikan dengan

indeks yang baru ini. Pegunungan, awan, pohon-pohon, dan bunga- bunga
semuanya memiliki dimensi antara dua dan tiga, dan ciri dari suatu bentuk
dapat dibaca dari dimensinya. Garis pantai pulau Sulawesi yang kasar
memiliki dimensi pecahan yang lebih besar dari pada garis pantai Bali yang
halus. Gumpalan awan mengisi ruang lebih banyak dari kabut tipis, dan
13313
3133133

bangunan indah seperti Borobudur memiliki dimensi pecahan yang lebih


besar dari pencakar langit di Jakarta.

13413
4134134

Salah satu bangunan monumental yang telah menerapkan konsep


geometri fraktal, menurut

mereka

adalah

Candi

Borobudur,

ditetapkan sebagai salah satu World Heritage Site (situs


sejarah

dunia)

oleh

setiap

bagian

Candi

UNESCO.

"Pengukuran

Borobudur,

yang

mengkonfrmasi

yang

peninggalan

kami lakukan pada


hal

ini

secara

matematis," ujar Hokky Situngkir, peneliti dan President Bandung Fe


Institute, dalam sebuah rekaman Videocast yang ia unggah disitus video
YouTube. Menurut Hokky, Borobudur adalah bangun ruang yang memiliki
keserupaan dengan elemen-elemen dirinya sendiri. Borobudur di dalamnya
terdapat banyak bentuk geometri stupa. "Candi Borobudur sendiri adalah
stupa raksasa yang di dalamnya terdiri dari stupa-stupa lain yang lebih kecil.
Terus hingga ketidakberhinggaan,"

ia

menjelaskan. Selain itu, Hokky menjelaskan, hal ini juga diverifkasi oleh
pengukuran Parmono Atmadi dari UGM, yang menemukan keteraturan
bangunan Borobudur yang memenuhi unsur perbandingan 9:6:4. Rasio itu,
misalnya hadir pada perbandingan ukuran tinggi tiga bagian candi, yakni
bagian Arupadhatu (dunia tanpa bentuk) - bagian stupa utama dan stupastupa yang membentuk lingkaran, bagian Rupadhatu (dunia bentuk) - bagian
13413
4134

yang mencakup stupa-stupa yang berada di landasan berbentuk persegi,


serta bagian Kamadhatu (dunia nafsu) - bagian kaki.

13513
5135

Hokky juga mengatakan, bahwa sebenarnya stupa sendiri merupakan bentuk ellipsoid 3
dimensi yang memenuhi rasio 9:6:4. "Keteraturan ini kita jumpai di seluruh bagian Borobudur,
baik secara horizontal maupun vertikal," katanya. Tak hanya itu, Hokky juga mengatakan , hasil
observasinya terhadap Borobudur menyimpulkam bahwa dimensionalitas Borobudur memenuhi
dimensi fraktal antara 2 dan 3. "Kalkulasi kita menemukan bahwa dimensionalitas bangunan
candi Borobudur ada di antara 2 dan 3," kata Parmono Atmabdi. Melalui pemodelan
komputasional cellular automata, ditemukan bahwa candi ini memenuhi aturan 816 celullar
automata 2 dimensi pada sistem ruang 3 dimensi. Ini digunakan pada saat mereka nenek moyang
kita saat membuat Borobudur menumpuk blok batuan dengan pola penumpukan batuan 6,7, 9,
10. Secara konvensional kita mengenal konsep dimensi, yang merupakan 'bilangan bulat'.
Dimensi 1 direpresentasikan dengan garis, dimensi 2 dengan bidang, dimensi 3 dengan ruang,
dimensi 4 dengan ruang dan waktu, dan seterusnya. Fraktal adalah konsep geometri yang
mengenal dimensi 'bilangan pecahan'. "Jadi Candi Borobudur bukanlah bangun ruang 3 dimensi
biasa dan tak tepat pula dilihat sebagai bentuk-bentuk 2 dimensi. Candi Borobudur ada di antara
dimensi 2 dan 3!," ujar Hokky yang juga peneliti pada Surya Research International.
Sebelumnya, hipotesis tentang adanya sifat fraktal pada beberapa
bangunan candi sudah mengemukakan sejak beberapa tahun lalu. Hal yang
sedikit membingungkan adalah nenek moyang kita tidak mengenal ukuran
metrik standar, namun mereka mampu membuat bangunan-bangunan yang
demikian

kompleks

seperti

Borobudur.

"Bagaimana

mungkin

sebuah

peradaban yang tak punya sistem metrik standar, pemahaman mekanika


dan

statika modern, mampu mendirikan bangunan yang sedemikian

kompleks seperti Borobudur? Jawabannya

adalah

nenek

fraktal geometri!" kata Hokky.

moyang

kita

mungkin

adalah

cara

ber-geometri

Borobudur sendiri adalah candi yang diperkirakan mulai dibangun sekitar


824 M oleh Raja Mataram bernama Samaratungga dari wangsa Syailendra,
yang menganut agama Budha Mahayana. Candi yang memiliki 2.672 panel
relief, serta 504 patung Buddha, itu sempat terkubur oleh lapisan vulkanik
selama beberapa abad dan dikelilingi oleh rerimbunan hutan, sebelum
akhirnya ditemukan kembali pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Sir
Thomas Stamford Raffles.

Istilah dimensi pecahan kemudian oleh Benoit Mandelbrot diganti


menjadidimensi fraktal. Dimensi ini jauh lebih penting artinya bagi
matematikawan karena mereka

mendadak saja mampu mengukur keseluruhan bentuk-bentuk dalam jagad


raya yang sebelumnya tidak bisa diukur. Untuk pertama kalinya sejak
Descartes,

sebuah

meter pengukur ruang yang baru telah tercipta,

meskipun apa yang telah diukur tetap belum diketahui secara pasti. Yang
pasti Sierspinski, Koch, dan Hausdroff, tidak mengira bahwa perjalanan
mereka ke tempat tak berhingga dari bentuk-bentuk abstrak dan tidak
alamiah akan kembali kepada geometri alam sejati yang pertama.
C. Contoh-contoh fraktal
Beberapa contoh fraktal yang umum adalah himpunan Mandlebrot,
fraktal Lyapunov, himpunan Cantor, segitiga Sierpinski, karpet Sierpinski,
spons Menger, kurva naga, kurva Peano, dan kurva Koch. Fraktal bisa
deterministik maupun stokastik. Sistem dinamikal chaotis sering (bahkan
mungkin selalu) dihubungkan dengan frakta.
Benda-benda yang mendekati fraktal bisa ditemukan dengan mudah di
alam. Benda- benda tersebut menunjukkan struktur fraktal yang kompleks
pada skala tertentu. Contohnya adalah awan, gunung, jaringan sungai, dan
sistem pembuluh darah. Pohon dan pakis, juga merupakan contoh fraktal di
alam dan dapat dimodel pada komputer menggunakan algoritmarekursif.
Sifat rekursifnya bisa dilihat dengan mudah-ambil satu cabang dari suatu
pohon dan akan terlihat bahwa cabang tersebut adalah miniatur dari pohonnya secara
keseluruhan (tidak sama persis, tapi mirip).

( contoh fraktal pohon dan pakis)

( pohon)

( Gunung )

( awan )

D. Aplikasi fraktal
Setelah visualisasi komputer diaplikasikan pada geometri fraktal, dapat disajikan argumenargumen visual yang ampuh untuk menunjukkan bahwa geometri fraktal menghubungkan
banyak bidang matematika dan sains, jauh lebih besar dan luas dari yang sebelumnya
diperkirakan. Bidang-bidang yang terhubungkan oleh geometri fraktal terutama adalah
dinamika nonlinier, teori chaos, dan kompleksitas. Salah satu contoh adalah menggambar
metode Newton sebagai fraktal yang ternyata menunjukkan bahwa batas antara penyelesaian
yang berbeda adalah fraktal dan penyelesaiannya sendiri adalah atraktor aneh. Geometri fraktal
juga telah digunakan untuk kompresi data dan memodel sistem geologis dan organis yang
kompleks, seperti pertumbuhan pohon dan perkembangan lembah sungai. Fraktal juga
diaplikasikan pada bidang: klasifikasi slide histopatologi di ilmu kedokteran, pembuatan musik
jenis baru, pembuatan berbagai bentuk karya seni baru, kompresi data dan sinyal, seismologi,
serta kosmologi.
Contoh-contoh

(Suatu himpunan Julia, fraktal yang berhubungan dengan himpunan Mandelbrot).


cxxxvii

(Fraktal alami yang dibuat dengan cara memisahkan lembaran akrilik yang telah di kasih
lem).

Keretakan karena voltase tingga pada akrilik setebal 4 inci menghasilkan


Lichtenberg.

Percabangan fraktal pada DVD yang terkena radiasi gelombang mikro.

Brokoli yang merupakan fraktal alami.

13813
8138138

gambar

KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan-penjelasan dari makalah ini dapat diambil kesimpulan yaitu sebelum
Mandelbrot memperkenalkan istilah fraktal, nama umum untuk struktur semacamnya (misalnya
bunga salju koch) adalah kurva monster. Definisi-definisi tradisional geometri Euclid dan
kalkulus gagal melakukan berbagai pengukuran pada benda-benda monster tersebut. Selama ini
telah tertanam pengertian geometri dari suatu bentuk berdasarkan gagasan yang dicetuskan oleh
Euclid dari Alexandria (300 SM) dan Descartes dari Perancis (permulaan abad 16). Memasuki
abad berikutnya sejumlah kurva-kurva aneh tiba-tiba muncul ke permukaan. Mandelbrot dengan
pendekatan yang sangat visual mendapatkan hubungan dari berbagai topik matematika yang
sebelumnya tidak berkaitan. Di tahun 1975, Mandelbrot menggunakan kata fractal untuk
mendeskripsikan benda-benda serupa diri yang tidak memiliki dimensi yang jelas.
Fraktal banyak diaplikasikan pada bidang: Klasifikasi slide di ilmu kedokteran,Pembuatan
musik jenis baru, Pembuatan berbagai bentuk karya

seni baru,

Kompresi data dan

sinyal, Seismologi, dan Kosmologi. Dimensi fraktal dimulai oleh dua orang matematikawan
yaitu Felix Hausdroff dan Abram S. Besicovith yang mempunyai gagasan bahwa sebuah bentuk
sebenarnya dapat memiliki dimensi pecahan. Kemudian, untuk pertama kalinya Descartes
menemukan gagasan bahwa ada sebuah pengukur ruang yang baru telah tercipta, meskipun apa
yang telah diukur tetap belum diketahui secara pasti.

13913
913913

Sejarah Teori
Grup

Ada suatu permasalahan yang menjadi awal permulaan mengapa teori grup diciptakan,
yaitu, Bagaimana menyelesaikan persamaan aljabar polinomial yang mempunyai derajat lebih
dari empat?. Banyak yang menganggap hal itu tidak dapat diselesaikan, namun sejumlah
matematikawan

membantahnya.

Dalam

sejarahnya,

terdapat

beberapa

hal

yang

melatarbelakangi adanya teori grup. Matematikawan yang memulai memunculkan ide tentang
teori grup ialah Lagrange, Cauchy, dan Galois. Studi awal grup sama seperti jika kita kembali
kepada karya Lagrange pada abad ke-18, tetapi karya ini terisolasi dan tidak mendapatkan
perhatian. Pada awal abad ke-19 Cauchy dan Galois mempublikasikan karya mereka, publikasi
inilah yang disebut-sebut sebagai awal permulaan teori grup. Publikasi Galois dan Cauchy ini
yang melatar-belakangi adanya teori grup. Publikasinya berupa teori grup yang muncul dari
persamaan aljabar, grup dalam geometri dan grup dalam teori bilangan. Selama ini orang-

140
1401

orang menyangka bahwa penemu awal dari teori grup adalah Galois. Pada bagian ini akan
dibahas awal mula adanya teori grup dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pengembangannya.
Bidang matematika mempelajari grup dalam berbagai pola, dan telah dikembangkan dalam
berbagai jaringan. Ada 3 akar sejarah dalam pengembangan teori grup yaitu teori persamaan
aljabar, teori bilangan, dan geometri. Tokoh yang berperan penting dalam perkembangan teori
grup adalah Lagrange, Galois dan Cauchy, mereka adalah orang-orang yang pertama kali
menjadi peneliti dalam bidang teori grup.

A. Perkembangan Teori Grup Pada Awal Abad 19


Karya Lagrange di akhir abad 18 merupakan pembelajaran awal dari grup. Meskipun
begitu, karya Lagrange ini tidak mendapat perhatian dan akhirnya diisolasi. Beberapa waktu
kemudian tepatnya pada tahun 1846, seorang matematikawan bernama Galois bersama dengan
Cauchy mempublikasikan hasil karya mereka. Publikasi yang mereka lakukan ini diyakini oleh
masyarakat sebagai awal permulaan dari teori grup. Publikasi Galois dan Cauchy diantaranya
tentang :
a. Pengembangan Grup Permutasi
Satu hal yang mendasar dari sebuah teori grup adalah pencarian solusi dari persamaan
polinomial yang derajatnya lebih tinggi dari empat. Sumber awal terjadi dalam masalah pada
pembentukan persamaan yang berderajat m dan beranggapan bahwa akar m sama seperti akar
dari persamaan yang berderajat n>m. Banyak yang berpendapat bahwa persamaan polinomial
yang berderajat lebih dari empat tidak dapat ditemukan akar penyelesaiannya. Namun, dengan
beberapa penemuan beserta pembuktiannya beberapa matematikawan mengungkapkan karyanya,
seperti:
1)

Lagrange (1770-1771)
Permutasi pertama kali dipelajari oleh Lagrange dalam
makalahnya tahun 1770 pada teori persamaan aljabar.

Objek

utamanya adalah untuk mengetahui mengapa kubik dan persamaan


quartic dapat diselesaikan secara aljabar. Dalam mempelajari kubik,
misalnya, Lagrange mengasumsikan akar dari persamaan kubik
cxli

adalah

dan

. Kemudian, mengambil

memeriksa dari

sebagai kesatuan akar kubus, ia

d an catatan bahwa hanya membutuhkan dua nilai

yang berbeda kurang dari enam permutasi dari akar

dan

. Hal ini dapat dilihat pada

buku yang dia terbitkan berjudul Calcul des Combinations. Meskipun awal teori grup permutasi
dapat dilihat dalam karya ini, Lagrange tidak pernah mengubah permutasinya sehingga dalam
beberapa hal tidak pernah membahas grup sama sekali.
2)

Ruffini (1799)
Ruffini menyangkal bukti dari ketidakmungkinan penyelesaian
persamaan kuadrat berderajat empat dan persamaan yang derajatnya
lebih besar dari itu. Ruffini menerbitkan karya yang tujuannya adalah
untuk menunjukkan hal yang tidak dapat dipecahkan dari persamaan
umum berpangkat lima. Karya Ruffini didasari dari karya Lagrange,
Ruffini memperkenalkan grup permutasi (permutazione). Secara
eksplisit, grup permutasi menggunakan sifat tertutup (hukum asosiatif
selalu berlaku untuk permutasi). Ruffini membagi permutazione ke

dalam jenis, permutazione semplice yaitu merupakan grup siklik, dan permutazione composta
yang grup non-siklik. Permutazione composta oleh Ruffini dibedakan menjadi (yang sekarang
disebut) grup transitif-intransitif, grup primitif-imprimitif dan menggunakan persamaan di bawah
nama Iassiemedelle permutazione. Dia juga menampilkan surat dari Abbati untuk dirinya, di
mana ide teori grup dikemukakan.
3)

Galois (1829)
Galois menemukan bahwa jika r1,r2,...,rn adalah akar-akar n
dari sebuah persamaan, selalu ada grup permutasi dari r jika:

Tiap fungsi dari akar-akar yang tetap oleh subtitusi-subtitusi

grup yang sudah diketahui secara rasional,

Sebaliknya, akar-akar fungsi yang determinannya rasional

adalah invarian di bawah subtitusi dari grup.


Dalam ketentuan modern, kemungkinan pemecahan grup Galois
berhubungan dengan persamaan yang menentukan kemungkinan pemecahan dari sebuah
persamaan dengan akar-akar. Galois juga berkontribusi pada teori persamaan modular dan pada
cxlii

fungsi elip. Publikasi pertamanya pada teori grup dibuat pada saat ia berusia 18 tahun (1829),
tapi kontribusinya hanya mendapatkan sedikit perhatian sampai pada publikasi karya-karyanya
yang dikumpulkan pada 1846 (Liouville, Vol XI). Galois dihormati sebagai matematikawan
pertama yang menghubungkan teori grup dan teori medan yang menghasilkan suatu teorema
yang disebut teori Galois. Grup hampir sama dengan teori Galois yang saat ini disebut teori
permutasi, sebuah konsep yang diteliti secara khusus oleh Cauchy.
4)

Cauchy (1844)
Cauchy memainkan peran utama dalam mengembangkan teori
permutasi. Makalah pertamanya diterbitkan pada tahun 1815. Pada
tahap ini, Cauchy termotivasi adanya permutasi dari akar persamaan.
Dia menyatakan kasus khusus, jika derajat sebuah fungsi merupakan
bilangan prima yang lebih besar dari dua maka nilai bilangannya tidak
bisa lebih kecil dari derajat tersebut. Misalnya, jika derajatnya lima
maka nilai nyata dari bilangan tersebut tidak bisa lebih kecil dari lima.
Cauchy membuat referensi khusus untuk beberapa fungsi diantaranya,

grup intransitif dengan derajat 6 dan orde 36, fungsi:

grup transitif-imprimitif dengan derajat 6 dan orde 72, fungsi:

grup intransitif dengan derajat 6 dan orde 48, fungsi:

fungsi:

grup simetris berderajat 5 yang dianggap sebagai grup intransitif dengan derajat 6,

Pada tahun 1844, Cauchy menerbitkan karyanya dengan menetapkan persoalan teori
permutasi di dalam karyanya. Dia melakukan beberapa pembuktian dan menemukan banyak
konsep yang berhubungan dengan teori grup. Temuan Cauchy antara lain :
1.

Grup Intransitif

Jika,

A adalah derajat dari unsur pokok transitif pertama

B adalah bilangan subtitusi yang berbeda dengan unsur pertama


C adalah bilangan subtitusi yang berbeda dengan unsur pertama dan kedua, dan seterusnya,
maka derajat grup intransitif adalah
14314
31431

2.

Grup Imprimitif

Jika dalam suatu grup transitif sederhana terdapat subgrup yang mempunyai notasi tetap
adalah grup intransitif yang diperoleh dari perkalian transitif, grup ini dinamakan grup
imprimitif. Dia menyatakan kasus khusus seperti,
bilangan dalam unsur transitif terbesar dan
3.

, dimana

adalah

adalah derajat dari sebuah grup.

Grup Simetri

Jika sebuah grup transtif yang berderajat


dimana
Untuk

maka grup tersebut simetri pada .


, sebuah grup transitif yang berderajat

subgrup simetri yang berderajat


Untuk

dikatakan simetri jika memiliki

, sebuah grup transitif yang berderajat

subgrup simetri yang berderajat


Untuk

mempunyai subgrup simetri yang berderajat ,

dikatakan simetri jika memiliki

, sebuah grup transitif yang berderajat

subgrup simetri yang berderajat

dikatakan simetri jika memiliki

, dan seterusnya.

Cauchy memperkenalkan notasi pangkat positif dan negatif, permutasi (dengan pangkat 0
dinamakan permutasi identitas), definisi urutan dari suatu permutasi, memperkenalkan
notasi siklus dan menggunakan istilah Systme des substitutions conjugues pada grup.
Cauchy menyebut dua permutasi yang sama jika mereka memiliki struktur siklus yang
sama dan membuktikan bahwa ini adalah sama dengan permutasi yang konjugasi.
Cauchy adalah matematikawan yang paling banyak berkontribusi dalam menciptakan
konsep teori grup. Dia banyak menemukan teorema-teorema dan penemuan-penemuan
pentinglainnya dalam sejarah perkembangan teori grup. Oleh karena itu, Cauchy disebut
sebagai penemu teori grup.
5)

Cayley (1849)
Pada

awal

1849

Cayley

menerbitkan

karyanya

yang

menghubungkan ide-idenya pada permutasi Cauchy. Pada tahun 1854


Cayley menulis dua makalah yang luar biasa tentang grup abstrak. Pada

14414
41441

waktu itu hanya dikenal grup permutasi, bahkan ini adalah daerah baru secara radikal, namun
Cayley mendefinisikan sebuah grup abstrak dan memberikan tabel untuk menampilkan perkalian
grup. Cayley memberikan tabel pada grup permutasi tetapi jauh lebih signifikan untuk
pengenalan konsep grup abstrak. Cayley juga mengungkapkan bahwa himpunan tiap grup hingga
dapat direpresentasikan sebagai suatu grup permutasi
6)

Betti (1851)

Seorang matematikawan bernama Betti pada tahun 1851 mulai menerbitkan karya yang
berhubungan teori permutasi dan teori persamaan. Bahkan Betti adalah yang pertama
membuktikan bahwa grup Galois yang terkait dengan persamaan sebenarnya grup permutasi
dalam pengertian modern.
b. Grup Berhubungan Dengan Geometri
Geometri telah dipelajari dalam jangka waktu yang lama, sehingga wajar untuk bertanya apa
yang terjadi di geometri di awal abad 19. Geometri memberikan kontribusi pada perkembangan
konsep grup. Geometri mulai kehilangan karakter metriknya dengan geometri proyektif dan
geometri non-euclid yang masih dipelajari. Pergerakan untuk mempelajari geometri dalam
dimensi n mengarah ke abstraksi pada geometri itu sendiri. Perbedaan antara metrik dan
pengaruh geometri berasal dari karya Monge, dia salah satu murid Carnot. Geometri non-euclid
dipelajari oleh Lambert, Gauss, Lobachevsky dan Jnos Bolyai dan lain-lain.
1)

Mbius (1827)

Mbius pada tahun 1827 benar-benar menyadari akan konsep grup. Maka dia mulai
mengklasifikasikan geometri menggunakan fakta bahwa geometri yang bersifat invarian pada
grup.
2)

Steiner (1832)

Steiner pada tahun 1832 mempelajari dugaan geometri sintetis yang pada akhirnya menjadi
bagian dari penelitian grup transformasi.
3)

Felix Klein (1872)

Penggunaan sistematis dari grup dalam geometri, pada intinya dalam geometri simetris samaran
diprakarsai oleh program Erlangen pada tahun 1872 milik Klein.
4)

Shopus Lie (1884)


14514
5145

Pembelajaran tentang apa yang sekarang disebut dengan grup Lie dimulai secara sistematis pada
1884 dengan Sophus Lie, diikuti oleh karya dari Killing Study, Schur, Maurer, dan Cartan.
Shopus Lie juga menciptakan Teori tak kontinu (grup yang berlainan) bersama dengan Felix
Klein, Poincare dan Charles Emile Picard dalam hubungan khusus dengan bentuk modular dan
monodrom.
c. Kemunculan Grup Dalam Teori Bilangan
Akar ketiga dari teori grup adalah teori bilangan. Tokoh-tokoh penemu grup yang
berhubungan dengan teori bilangan adalah Euler dan Gauss.
1)

Euler (1761)

Tahun 1761 Euler mempelajari penghitungan modular. Secara khusus ia memeriksa sisa dari
modulo n. Karya Euler tentu saja tidak dinyatakan dalam hubungan grup teoritis, dia
memberikan contoh dari penguraian grup Abelian kedalam himpunan dari sebuah sub-grup. Dia
juga membuktikan sebuah kasus khusus dari urutan sub-grup menjadi urutan pembagi dari grup.
2)

Gauss (1801)

Gauss pada tahun 1801 mengambil karya Euler untuk ditelitinya lebih jauh dan memberikan
cukup banyak pengaruh dari karya penghitungan modular pada teori grup Abelian. Dia
memeriksa urutan dari elemen dan membuktikan (meskipun tidak pada notasi) bahwa ada subgrup untuk setiap angka membagi urutan grup siklik. Gauss juga memeriksa grup Abelian
lainnya. Dia memandang bentuk kuadrat biner

dimana a, b, c adalah

bilangan bulat.
Gauss memeriksa pada bentuk transformasi dan substitusi. Dia membagi bentuk ke dalam kelas
dan kemudian menentukan komposisi pada kelasnya. Gauss membuktikan bahwa urutan dari
komposisi ada tiga bentuk materi. Hukum asosiatif berlaku kemudian Gauss menemukan adanya
grup Abelian terbatas. Kemudian pada tahun 1869 muncul Schering yang memperbaiki karya
Gauss dan menemukan basis untuk grup Abelian.

Gambar 14.1. Gauss, Euler dan Ernst Kummer

Struktur grup Abelian tertentu telah secara mutlak digunakan dalam karya teoritis bilangan oleh
Gauss dan secara tegas oleh Kronecker. Penyangkalan awal untuk membuktikan teorema Fermat
yang terakhir telah dibawa menuju sebuah klimaks oleh Kummer dengan memperkenalkan
penjabaran faktorisasi grup ke bilangan prima.
d.

Konvergensi Jordan-Dyck
Teori grup sebagai subjek yang bebas berkembang dipopulerkan oleh Serret, yang

mempersembahkan bagian keempat dari aljabarnya kepada teori grup. Selanjutnya ada Eugen
Netto yang membuat buku tentang teori grup berjudul Theory of Subtitutions and its Applications
to Algebra yang diterjemahkan oleh Cole (1892). Ahli teori yang lain dari abad 19 diantaranya
Bertrand, Charles Hermite, Frobenius, Leopold Kronecker, dan Emile Mathieu, dan juga
Burnside, Dickson, Holder, Moore, Sylow, dan Weber.
Penyatuan tiga sumber di atas ke dalam teori seragam dimulai dengan Jordan dan von Dyck yang
pertama kali merumuskan grup dalam pengertian modern yang menyeluruh. Catatan dari Weber
dan Burnside membantu pembentukkan teori grup sebagai aturan. Formulasi grup abstrak tidak
diberlakukan ke sebagian besar dari teori grup abad ke 19, dan perumusan alternatif diberikan
dalam suku aljabar Lie.

cxlvii

Gambar 14.2. Camille Jordan dan Von Dyck

B. Perkembangan Teori Grup Pada Akhir abad 19


Grup pada periode 1870-1900 telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Pada
periode ini terdapat beberapa penemuan dan hal penting lainnya seperti:
1. Penemuan grup kontinu Lie, grup tak kontinu, grup hingga dari subtitusi akar (permutasi)
dan grup hingga dari subtitusi linear oleh Shopus Lie. Grup hingga pada periode ini
memutuskan beberapa pokok penting sebagai teorema Sylow;
2. Adanya klasifikasi grup dengan orde kuadrat bebas oleh Holder;
3. Felix Klein yang menciptakan Program Erlangen, berisi tentang teori grup dari geometri;
4. permulaan awal dari sebuah teori sifat oleh Frobenius;
5. Grup tentang proyeksi hampa dengan dimensi tinggi dipelajari oleh Jordan dalam bukunya
yang berjudul Traites dan termasuk ke dalam serial khusus pada sebagian besar dari grup
klasik, meskipun dia mengabaikan bagian non-prima dan menghilangkan grup kesatuan.
Pembelajaran ini dilanjutkan oleh Moore dan Burnside, dan dibawa ke dalam bentuk catatan
yang lengkap oleh Leonard Dickson pada 1901;
6. Penemuan grup sederhana oleh Jordan. Peran dari grup sederhana ditekankan oleh Jordan
dan kriteria untuk kesederhanaannya dikembangkan oleh Holder sampai ia mampu untuk
mengelompokkan grup sederhana yang ordenya kurang dari 200. Setelah itu pembelajaran
tersebut dilanjutkan oleh F.N Cole (sampai 660) dan Burnside (sampai 1902), dan akhirnya
pada periode millenium project mampu dikembangkan sampai 2001 oleh Miller dan Ling
pada tahun 1900.
14814
814814

Selama periode 1880-1920, grup diuraikan oleh presentasi dalam kehidupan mereka sendiri
melalui karya dari Arthur Cayley, Walther von Dyck, Dehn , Nielsen , Schreier dan berlanjut
pada periode 1920-1940 dengan karya dari Coxeter , Magnus , dan lain-lain untuk membentuk
bidang teori grup gabungan. Kelanjutan grup pada periode 1870-1900 berkembang dengan
cepatnya.

C.

Perkembangan Teori Grup Pada Awal abad 20


Pada periode 1900-1940 ini banyak hal yang terjadi dalam pengembangan teori grup.

Dapat dilihat adanya perkembangan teori grup yang mulai dikelompok-kelompokkan.


Pengelompokam teori grup antara lain grup diskrit, grup lanjutan dan grup hingga. Ketiganya ini
dalam pengembangannya cukup cepat daripada teori-teori lainnya. Pada periode ini, grup diskrit
mendapatkan tempat untuk pengembangannya. Karya-karya dari matematikawan yang
mengembangkan grup diskrit pada periode ini antara lain Burnside, J.A Todd, Coxeter, dan
Naunmann. Permasalahan yang terkenal pada grup diskrit yaitu dari karya Burnside. Dalam
karya Burnside membahas tentang grup linear berdimensi terbatas dari subgrup sebarang di atas
medan sebarang dan grup sebarang.selain dari karya dari Burnside, perkembangan dari grup
dasar dan grup pencerminan mendukung perkembangan dari karya J.A Todd dan Coxeter, sama
seperti algoritma Todd-Coxeter dalam teori grup gabungan. Menetapkan Grup aljabar sebagai
solusi dari persamaan polinomial, dari adanya grup aljabar

juga menguntungkan untuk

pengembangan teori lanjutan milik Lie. Neunmann menciptakan pembelajaran tentang macammacam grup dan menetapkan grup sebagai persamaan grup teoritis daripada yang polinomial.
Pada grup lanjutan juga mengalami pertumbuhan yang pesat dalam pengembangannya,
pada periode 1900-1940. Ada banyak pencapaian pada grup lanjutan antara lain pengelompokan
Aljabar semi-sederhana Lie oleh Cartan dan teori penyajian grup lengkap oleh Weyl.
Pada Grup hingga pada periode 1900-1940 tumbuh secara luas. Periode ini menjadi saksi
mata adanya teori sifat oleh Frobenius, Burnside, dan Schur. Teori ini dapat membantu
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada abad 19 tentang grup permutasi dan membuka jalan
untuk seluruh teknik baru dalam grup hingga yang abstrak. Mengamati karya Hall dalam
penyamarataan teorema Sylow ke himpunan prima sebarang. Periode ini juga mengamati
teorema Schur-Zassenhauss.

D.

Perkembangan Teori Grup Pada Pertengahan abad 20


14914
91491

Periode tahun 1930-1980, beberapa bidang mulai bermunculan seperti grup aljabar,
perpanjangan grup, dan teori representasi. Pada periode ini banyak ahli grup berhasil untuk
mengelompokkan grup kedalam grup yang lebih sederhana. Pada periode ini pula
matematikawan berusaha untuk melengkapai dan menyederhanakan atas pembuktianpembuktian dari pengelompokan teori grup.
Pada periode ini matematikawan yang banyak memberikan kontribusi penting untuk teori grup
adalah Anatoly Maltsey. Karya awalnya pada tahun 1930-an hanya sebuah logika, tetapi pada
tahun 1940 ia dapat membuktikan bahwa semigrup dapat diubah menjadi grup, dan ia juga
mepelajari tentang permasalahan isomorfis dari lingkaran grup. Namun pada tahun 1960 Alferd
Tarsky meragukan akan bukti dari Anatoly Maltsey. Alferd melihat bahwa jika logika mulik
Anatoly ini dimasukan kedalam konsep grup maka teori ini dapat menimbulkan kebingungan.
Sehingga Alferd kurang setuju tentang bukti dari teori grup dasar milik Anatoly.
Periode 1960-1980 merupakan salah satu kegemparan dalam banyak bidang teori grup terutama
pada grup hingga, ada banyak kejadian penting yaitu :

Tentang penemuan 22 grup baru yang langka dan penyempurnaan generasi pertama dari

klasifikasi grup hingga sederhana,

Tentang ide yang berpengaruh dari subgrup Cartan, dan penciptaan berikutnya dari teori

formasi dan teori penggolongan grup,

Tentang perluasan yang luar biasa dari teori Clifford oleh Green ke modul yang tidak

dapat diuraikan dari sebuah grup aljabar.

Penemuan adanya grup polisiklis.

Selama periode ini, bidang penghitungan teori grup menjadi pengenalan bidang pembelajaran
dan bagian kesuksesan yang sangat hebat selama generasi pengelompokkan pertama.
Dalam grup diskrit, metode geometri Tits dan adanya peta Lang yang memperbolehkan
perubahan pada sebuah grup aljabar. Selain itu permasalahan dari karya Burnside mempunyai
kemajuan yang luar biasa, dengan contoh pembandingan disusun pada tahun 1960an dan awal
1980an, tapi sentuhan akhirnya/kesimpulan dari karyanya (keseluruhan tapi banyak secara
terbatas) tidak dilengkapi sampai tahun 1990an. Permasalahan pada karya Burnside dalam
pembahasannya lebih mendalam dan dapat masuk ke dalam aljabar Lie dengan pangkat p, dan
15
01

metode-metode Lazard mulai melihat dampak yang lebih luas, terutama pada pembelajaran grup
p. Banyak dugaan dibuat semasa ini, termasuk dugaan tentang grup berpangkat orde prima.

E. Perkembangan Teori Grup Pada Abad 20 akhir


Duapuluh tahun terakhir dari abad 20 merupakan tahun dari hasil kesuksesan lebih dari seratus
tahun pembelajaran tentang teori grup. Dari ketiga pengembangan teori grup (grup diskrit, grup
hingga, dan grup lanjutan) yang dari awal abad 20, banyak mendapatkan hasilnya.
Dalam grup hingga, adanya pengelompokkan grup hingga meliputi teorema ONan-Scott,
pengelompokan Aschbacher, pengelompokan dari perkalian grup hingga transitif, penjelasan
tentang subgrup maksimal dari grup sederhana dan pengelompokan grup primitif. Dalam
geometri hingga dan kombinasi, banyak masalah yang saat ini dapat diselesaikan dengan
pengembangan teori grup. Dalam grup geometri hingga juga mengelompokkan tiap teorinya
antara lain teori penyajian modul sebagai teknik pengelompokan ditetapkan sebagai aksioma
(sudah jelas kebenarannya), termasuk sistem penyatuan, teori pemasangan Puig dan blok
nilpotent. Pengelompokkan teori grup hingga ini kemudian diubahnya menjadi seubah menjadi
sebuah buku oleh Doerk-Hawks.
Dalam grup diskrit, hasil yang diperoleh dari grup ini bersamaan dengan adanya beberapa
bagian geometri yang menciptakan bidang baru yang menarik. Bagian geometri yang tercipta
bersamaan dengan grup diskrit adalah karya pada teori knot, bermacam-macam jenis hiperbola,
dan masih banyak tentang pembelajaran grup hiperbola. Pada grup diskrit datang karena adanya
dugaan tentang geometri oleh Thurston pada tahun 1982 dapat menginspirasi adanya teknik baru
dalam teori grup geometri dan topologi berdimensi rendah secara menyeluruh. Gabungan dari
keduanya tersebut dapat menyelesaikan salah satu Millenium Prize Problem, dugaan Poincare.
Pada tahun 1992, grup lanjutan berkembang dan mengamati penyelesaian dari permasalahan dari
bentuk sebuah drum menggunakan grup simetri dari operasi Laplacian. Teknik lanjutan
diterapkan pada banyak aspek dari teori grup menggunakan jarak fungsi dan grup kuantum.
Banyak permasalahan pada abad 18 dan 19 yang sekarang diperbaiki lagi dengan pengaturan
umum, dan banyak pertanyaan-pertanyaan dalam teori grup yang sudah terjawab.

F. Perkembangan Teori Grup Pada Saat Ini


Teori grup berlanjut menjadi permasalahan yang dipelajari secara sungguh-sungguh.
Kepentingannya untuk matematika jaman sekarang sebagai suatu kesatuan. Terlihat dari adanya

Abel Prize pada tahun 2008 yang diberikan kepada John Griggs Thompson dan Jacques Tits
untuk kontribusi mereka dalam teori grup.
Banyak gagasan yang muncul selama teori grup dikembangkan. Para matematikawan
saling melengkapi untuk menciptakan teori grup sehingga teori ini dapat diaplikasikan ke dalam
permasalahan lain. Lagrange adalah matematikawan yang mempunyai ide awal tentang teori
grup namun ide tersebut tidak mendapatkan cukup perhatian, hingga suatu saat Galois dan
Cauchy

bersama-sama mempublikasikan karyanya. Karya inilah yang disebut-sebut

sebagai awal permulaan teori grup. Dalam penemuannya, teori grup dapat dilihat dari berbagai
bidang diantaranya persamaan aljabar, geometri dan pada teori bilangan.
Dalam perkembangan teori grup, teori grup membawa dampak yang sangat besar untuk teoriteori terutama dalam grup diskrit, grup lanjutan dan grup hingga. Teori grup juga membawa
dampak dari perkembangan teori-teori lainnya. Dapat dilihat dari awal abad ke-20 sampai saat
ini bahwa teori grup banyak mempengaruhi karya-karya yang selama 20 tahun terakhir dari abad
ke-20 para ahli matematika berusaha untuk mengelompokkan teori grup menjadi sebuah
kesatuan. Saat ini kita dapat menikmati hasil kesuksesan lebih dari seratus tahun pembelajaran
tentang teori grup. Teori grup masih berlanjut menjadi permasalah yang masih dipelajari lebih
mendalam. Dapat dilihat adanya Abel Prize pada tahun 2008.

clii

SEJARAH
MEKANIKA
KUANTUM
Sebelum ditemukannya mekanika kuantum, orang-orang hanya mengetahui dan
mempelajari pergerakan benda-benda makroskopik, seperti kecepatan benda bergerak,
kecepatan gerak benda jatuh yang dipengaruhi gravitasi dan sebagainya. Orang belum
mengetahui bahwa dalam suatu benda makroskopik masih terdapat unsur terkecil yang juga
memiliki pergerakan.
Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang menyempurnakan mekanika klasik
dengan mekanika modernnya. Mekanika klasik menjelaskan materi pada skala makroskopik
(skala besar) dan tidak bisa menjelaskan dalam skala mikroskopik. Bertolak dari masalah ini,
munculah gagasan tentang mekanika kuantum yang secara terperinci membahas atom dan
subatom.

cliii

Makanika kuantum dibagi menjadi teori kuantum lama dan teori kuantum modern
dimana didalamnya juga terdapat teori perkembangan atom. Teori kuantum lama
memperkenalkan sifat-sifat dari suatu partikel yaitu partikel sebagai gelombang dan
gelombang sebagai pertikel (dalam hal ini disebut konsep dualisme partikel), sedangkan
teori mekanika kuantum modern membahas tentang energi dari suatu partikel. Secara
sistematis penggolongan mekanika kuantum dapat dilihat dalam bagan berikut:

Mekanika
Kuantum
Teori

Teori

Teori

Lama

Atom

Modern

Blackbody
Planck

Efek
Fotolistrik
Einstein

Hipotesa
de
Broglie

Atom
John Dalton

Ketidakpastian
Heisenberg

Persamaan
Schrodinger

Atom
J. J.
Thomson

Prinsip
Ekslusi
Pauli

Atom
Rutherford

Atom
Niels Bohr

Gambar 15.1. Diagram Perkembangan Teori Kuantum

A. Teori Kuantum Lama


Teori kuantum lama memperkenalkan besaran-besaran fisika seperti energi
yang merupakan besaran distrik bukan basaran kontinu yang dibahas dalam
mekanika klasik.
Adapun perkembangan mekanika kuantum lama adalah sebagai berikut:
1. Blackbody oleh Max Planck (1858-1934)

Biasanya fisikawan ternama seperti Newton, Einstein, Bohr, Heisenberg,


Dirac, de Broglie dan Pauli memulai pengembangan ide-ide tentang fisika pada
usia 25 tahun yang merupakan usia ideal untuk bereksperimen dan
mengembangkan ilmu yang dimilikinya. Akan tetapi Max Planck, seorang
fisikawan dari Jerman, mampu melakukannya pada usia 42 tahun.

Gambar 15.2. Max Planck

Max Planck menjelaskan teka-teki radiasi benda hitam (blackbody). Radiasi


benda hitam menjelaskan bahwa jika suatu benda dipanaskan benda itu akan
meradiasi. Sifat distribusi energi atau spektrum energi dari radiasi benda hitam
bergantung pada frekuensi cahaya dan temperatur. Benda hitam didefinisikan
sebagai sesuatu yang menyerap sumua radiasi yang diterimanya. Pada tahun
1900 Max Planck merumuskan besaran energi yang bersifat distrik yang
dipancarkan oleh benda hitam yaitu:
E=nhf
Keterangan:
E = Energi
n = bilangan bulat
h = konstanta Planck
f = frekuensi

Gambar 15.3. Grafik distribusi energi benda hitam

Grafik di atas memperlihatkan bahwa benda hitam memancarkan energi


lebih besar. Planck menemukan rumus tersebut secara matematis, sebab
sebelum menekuni dunia fisika, ia pernah belajar matematika di Universitas
Munchen.
Dengan menggunakan rumus energi, Planck kemudian menurunkannya
menjadi rumus yang dikenal sebagai Hukum Radiasi Planck, yaitu sebagai
berikut:
En = nhv .......................(1)
Untuk frekuensi tertentu berlakulah selisih energi antara tingkat energi dua
osilator berurutan, yaitu:
En+1 En = (n+1)hv nhv = hv .......................(2)
Frekuensi setiap osilator dengan temperatur T adalah

Maka energi rata-ratanya:

Untuk mempermudah penghitungan, dilakukan permisalan:

dan
maka penyebutnya dari persamaan (3) menjadi:

Sekarang kita misalkan jika:

maka pembilangnya dari persamaan (3) menjadi:

Subtitusikan penyebut dan pembilangnya ke dalam persamaan (3), maka


diperoleh:

Sedangkan jumlah gelombang dengan frekuensi F dalam kubus L adalah:

Kerapatan foton adalah jumlah gelombang [g(v)] dikalikan energi [E], yaitu:

Inilah yang dikenal sebagai Hukum Radiasi Planck.


2. Efek Fotolistrik oleh Albert Einstein (1879-1955)
Hasil-hasil eksperimen menunjukkan bahwa suatu jenis logam tertentu bila
disinari (dikenai radiasi) dengan frekuensi yang lebih besar dari harga tertentu
akan melepaskan elektron, walaupun intensitas radiasinya sangat kecil.
Sebaliknya, berapapun besar intensitas radiasi yang dikenakan pada suatu jenis
logam, jika frekuensinya lebih kecil dari harga tertentu maka tidak akan dapat
melepaskan elektron dari logam tersebut. Peristiwa pelepasan elektron dari
logam oleh radiasi tersebut disebut efek fotolistrik. Pada tahun 1905 Einstein
menggunakan gagasan Planck tentang kuantitasi energi untuk menjelaskan efek
fotolistrik tersebut.

Gambar 15.4. Albert Einstein

Einstein menyadari gagasan Planck mengenai cahaya muncul sebagai


kuanta adalah kunci untuk memahami misteri fotolistrik. Jika panjang
gelombang cukup pendek, elektron tidak dapat terlepas. Jadi, yang terpenting
adalah energinya, bukan jumlah kecerahan. Efek fotolistrik diakui sebagai karya
ilmiah pertama memanfaatkan mekanika kuantum.
Adapun rumus menentukan energi kinetik maksimum dari elektron yang
ditemukan Einstein adalah:
Keterangan:

Ek = energi kinetik
f = frekuensi cahaya dan frekuensi ambang
h = konstanta Planck
3. Hipotesis de Broglie (1892-1987)
Diilhami oleh sifat dualisme radiasi, pada tahun 1924 Louis de Broglie
mengusulkan hipotesisnya, bahwa partikel yang bergerak juga memperlihatkan
sifatnya sebagai gelombang. De Broglie berasumsi bahwa sebuah elektron
memiliki keterkaitan dengan sistem "gelombang materi." Gelombang ini
memiliki puncak yang hilang pada satu titik dan muncul sekejap kemudian di
titik lain. Jarak antara dua puncak adalah panjang gelombang de Broglie dan
dihitung dari

, di mana h adalah konstanta Planck dan mv merupakan

momentum.

Gambar 15.5. Louis de Broglie

4. Ketidakpastian oleh Heisenberg (1901-1976)


Telah disebutkan bahwa ada sifat dual dari radiasi maupun partikel materi.
Tetapi tidak mungkin memberlakukan kedua deskripsi tersebut baik pada
radiasi maupun pada partikel materi secara bersamaan (simultan). Diberikan
contoh pada radiasi, bila radiasi dipandang sebagai partikel, dan secara ekstrim
dapat menemukan posisi pada suatu saat secara
ketidakpastian atribut gelombang radiasi menjadi tak berhingga

, maka
.

Memanfaatkan aljabar matriks, Heisenberg, seorang fisikawan sekaligus


ahli matematika asal Jerman, pada tahun 1927 mengembangkan sebuah sistem
yang disebut mekanika matriks. Mekanika matriks terdiri dari sebuah array
dalam jumlah yang jika tepat dimanipulasi maka akan memberikan frekuensi
dan intensitas garis spektral. Hasil Heisenberg disebut prinsip ketidakpastian.

Gambar 15.6. Werner Heisenberg

Ketidakpastian posisi (q) dari sebuah elektron dalam sebuah atom dikalikan
dengan ketidakpastian momentum (x) harus lebih besar dari konstanta Planck
(h). Prinsip ketidakpastian (uncertainly principle) pada obyek-obyek kuantum
sebagai hubungan:
dan
Prinsip ketidakpastian mengatakan bahwa kuantitas bergantung pada
perubahan yang ditentukan oleh konstanta Planck dan kita tidak dapat
mengetahui posisi dan momentum secara simultan.
Secara kuantitatif, ketidakpastian Heisenberg telah ditunjukkan pada
berbagai peristiwa, seperti pada difraksi dan mikroskop. Adanya prinsip
ketidakpastian ini juga mengkontribusi diberlakukannya konsep probabilitas
pada sistem kuantum yang digambarkan dengan suatu fungsi gelombang.
B. Teori Perkembangan Atom
1. Teori Atom John Dalton

Gambar 15.7. John


Dalton

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnaya tentang atom.


Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.

Gambar 7. Model Atom Dalton


Kelemahan:
Teori dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya
hantar arus listrik.
2. Teori Atom J. J. Thomson

Gambar 15.9. J.J. Thomson

J.J. Thomson memanfaatkan penemuan tabung katoda William Crookers


untuk meneliti sinar katoda. Sinar katoda dapat dipastikan adalah sebuah
partikel karena dapat memutar baling-baling yang diletakkan di antara katoda
dan anoda. Dari hasil percobaanya Thomson menyatakan bahwa sinar katoda
merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif yang disebut
elektron.

Atom merupakan partikel yang bersifat netral, elektron bersifat negatif


maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif untuk menetralkan atom.
Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom
Dalton dan menyatakan teorinya Atom merupakan bola pejal yang bermuatan
positif dan di dalamya tersebar muatan negatif elektron.

Gambar 15.10. Model Atom Thomson

Kelemahan:
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan
positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
3. Teori Atom Rutherford

Gambar 15.11. Rutherford

Rutherford melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa


() terhadap lempeng tipis emas. Percobaan ini bertujan untuk menguji apakah
atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang bermuatan positif.
Dari hasil pengamatan, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa
ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar
partikel alfa diteruskan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa atom
bukan merupakan bola pejal. Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal
dengan Model Atom Rutherford yaitu menyatakan bahwa Atom terdiri dari
inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif.

Gambar 15.12. Model atom Rutherford

Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
4. Teori Atom Niels Bohr

Gambar 15.13. Niels Bohr

Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom
hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron
dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom
hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasanlintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi
paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar
semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

Gambar 15.14. Model Atom Niels Bohr

Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron
banyak. Kemudian teori otom ini disempurnakan oleh Louis de Broigle
mengemukakan bahwa elektron bergerak dengan melakukan gerak gelombang.
C. Teori Kuantum Modern
Teori kuantum modern dikembangkan dari teori kuantum lama yang dilandasi
oleh konsep energi partikel atau elektron yang menggunakan persamaan
gelombang. Tokoh-tokoh yang berperan dalam teori kuantum modern adalah
sebagai berikut:
1. Erwin Schrodinger (1887-1961) dengan Persamaan Gelombang
Erwin Schrodinger mengadopsi ide de Broglie yang menyatakan bahwa
partikel atau materi mempunyai sifat seperti gelombang. Bertolak dari teori ini
Schrodinger mengembangkan persamaan dasar mekanika kuantum dengan
memperlakukan partikel sebagai gelombang.

Gambar 15.15. Erwin Schrodinger

Pada kasus-kasus sederhana dan tinjauan yang kurang mendalam, postulat


de Broglie telah dapat menjelaskan sifat gelombang partikel mikroskopik yang
sesuai dengan eksperimen, seperti difraksi elektron dan atom hidrogen Bohr.
Namun hipotesa tersebut belum dapat menerangkan secara detail, seperti
mengenai bagaimana sifat perambatan gelombang tersebut dan bagaimana
proses perubahan observabel gelombang apabila partikel mengenai perubahan
keadaan. Untuk persoalan ini, Schrodinger telah berhasil mengembangkan teori
mekanika

kuantum

yang

disebut

mekanika

gelombang.

Penurunan

matematisnya:
Partikel adalah suatu gelombang maka persamaanya adalah sebagai berikut:
dengan A adalah tetapan.

( x) A sin
2x

Turunan pertama:
d
2
2x
Cos
A
dx

Turunan kedua:
2

2x
d
2x
2
dengan ( x) A sin
A
Sin
dx

d
2
Sehingga diperoleh

( x) .
dx

2

Mari kita ganti panjang gelombang dengan momentum p dari persamaan de


Broglie. =

h
p
2

2 p ( x)

dx
h

d 2

Kemudian persamaan ini ditata ulang menjadi bentuk yang diinginkan dengan
mengalikan kedua ruas

h
d
2
p
2

8 m dx
h
2

h2
8 m
2

( x)

8 m
2

2
p
p
d
adalah energi kinetik pertikel.

( x) dengan
2
dx
8 m
2m
2m

Sehingga diperoleh:

8 m
2

2
d Ek ( x)

dx

Hal ini menunjukkan adanya suatu hubungan antara turunan kedua fungsi
gelombang dan energi kinetik Ek.
Jika ada gaya luar maka energi total menjadi E = Ek + V (x) dan disubtitusikan
ke persamaan semula dihasilkan

h 2 d 2
E V ( x) ( x)
2
8 m dx

d V ( x) ( x) E (
2
8 m dx x)
h

...............(1)

Persamaan di atas adalah persamaan Schrdinger untuk suatu partikel yang


bergerak dalam satu dimensi.
2. Wolfgang Pauli (1900-1958) dengan Prinsip Pengecualian

Gambar 15.16. Wolfgang Pauli

Pada tahun 1925 Pauli mengajukan properti kuantum yang disebut "duavaluedness". Dalam teorinya Pauli menyebutkan Tidak ada dua elektron dalam
satu orbital yang memiliki keempat bilangan kuantum sama. Hal ini berarti
bilangan kuantum spinnya harus berbeda. Akibatnya satu orbital dapat
ditempati maksimum oleh dua elektron. Jadi, elektron maksimum tiap subkulit
sama dengan dua kali jumlah orbitalnya.

Mekanika kuantum sangat berguna untuk menjelaskan perilaku atom dan partikel
subatomik seperti proton, neutron dan elektron yang tidak mematuhi hukum-hukum
fisika klasik. Atom biasanya digambarkan sebagai sebuah sistem dimana elektron
(yang bermuatan listrik negatif) beredar seputar nukleus atom (yang bermuatan listrik
positif).

Mekanika kuantum terbagi menjadi 2 bagian yaitu kuantum lama dan kuantum
modern yang di dalamnya tidah hanya membahas gerak benda kecil saja, tetapi juga
membahas struktur atau model dari benda itu sendiri. Tokoh-tokoh yang termasuk
dalam kuantum lama adalah Max Planck, Einstein, de Broglie, dan Heisenberg.
Sedangkan tokoh-tokoh dalam kuantum modern adalah Schrdinger dan Pauli. Adapun
tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan model atom adalah John Dalton, J.J.
Thomson, Niels Bohr, dan Rutherford.
Dari sejarah mekanika kuantum kita dapat mengetahui bahwa rumus mekanika
kuantum diturunkan secara matematis. Sebagai contoh saat menurunkan hukum radiasi,
Planck menggunakan permisalan matematis dan turunan matematika. Selain itu,
Schrdinger juga menciptakan rumus persamaan gelombang dengan menggunakan
integral matematika. Hal ini membuktikan secara jelas bahwa terdapat keterkaitan
antara matematika dengan mekanika kuantum dan juga membuktikan bahwa
matematika merupakan salah satu ilmu induk dari mekanika kuantum itu sendiri.
Mekanika kuantum bukanlah ilmu yang meniadakan mekanika klasik, akan tetapi
ilmu yang dibangun berdasarkan mekanika klasik yang hanya mampu menjelaskan
perilaku benda makroskopik.

SEJARA
H
TEO
RI
HIMPUNA
N

Pada bagian ini dibahas tentang sejarah teori himpunan. Georg Cantor
dianggap sebagai bapak teori himpunan. Himpunan adalah konsep dasar
dari

semua

cabang

matematika. Himpunan juga merupakan sekumpulan

objek yang mempunyai syarat tertentu dan jelas. Objek yang dimaksud dapat
berupa

bilangan,

manusia,

hewan,

tumbuhan,

negara dan

sebagainya.

Objek ini selanjutnya dinamakan anggota atau elemen dari himpunan itu.
Syarat tertentu dan jelas dalam menentukan anggota suatu himpunan ini
sangat penting karena untuk membedakan mana yang menjadi anggota
himpunan dan mana yang bukan merupakan anggota himpunan. Inilah yang
kemudian dinamakan himpunan yang terdefnisi dengan baik (well-defned
himpunan)

A.
SEJARAH
HIMPUNAN
1. Georg Philipp
Cantor (1845-1918)

TEORI
Ludwig

Ferdinand

Georg

Cantor

matematikawan
Yahudi.

Ia

menemukan

asal

adalah
teori

ialah

seorang

Jerman

orang

keturunan

pertama

himpunan.

Ketika

yang
teori

himpunan diperkenalkan pertama kalinya oleh


Georg Cantor, tidak banyak

matematikawan

yang melihat seberapa penting teori itu. Akan


tetapi,

sekarang

teori

himpunan

digunakan

sebagai dasar untuk mempelajari matematika


modern yang baru diciptakan pada akhir abad
ke-19,

sekarang

merupakan

bagian

yang

tersebar dalam pendidikan matematika yang


mulai diperkenalkan bahkan sejak tingkat
sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasa untuk menjelaskan matematika
modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar yang membangun
hampir semua aspek dari matematika dan merupakan sumber dari mana
semua matematika diturunkan.
Teori himpunan merupakan dasar matematika yang tepat. Sekitar tahun
1867

dan 1871, Cantor menerbitkan sejumlah artikel tentang topik teori

bilangan. Suatu kejadian yang sangat penting terjadi sekitar tahun 1872 ketika
Cantor melakukan perjalanan ke Swiss. Cantor bertemu Richard Dedekind
yang kemudian tumbuh persahabatan diantara mereka. Sekitar tahun 18731879, banyak huruf yang diawetkan meskipun hanya sedikit membahas
tentang matematika yang dijelaskan Dedekind secara abstrak yang mana
mengembangkan ide-ide dari Cantor.
Cantor pindah dari teori bilangan ke karya seri trigonometri. Karya ini berisi
ide-ide Cantor tentang teori himpunan dan juga tentang bilangan irrasional.
Sekitar tahun 1874, Cantor menerbitkan artikel di jurnal Crelle yang mana
menandai kelahiran teori himpunan. Karya selanjutnya diserahkan oleh Cantor
ke jurnal Crelle pada tahun 1878 tetapi menjadi kontroversi. Kronecker yang

berada di redaksi Jurnal Crelle tidak suka dengan karya Cantor, yang mana
membuat Cantor ingin menariknya kembali namun Dedekind membujuknya
untuk tidak menarik karya tersebut dan Weierstrass mendukung publikasi.
Akhirnya karya tersebut diterbitkan, namun karya yang selanjutnya tidak
diserahkan ke Jurnal Crelle. Orang pertama yang secara eksplisit mencatat
bahwa ia menggunakan aksioma seperti itu tampaknya adalah Peano pada
tahun 1890 dalam

urusan

dengan

bukti

adanya

solusi

untuk

sistem

persamaan diferensial. Pada tahun 1902 itu disebutkan oleh Beppo Levi tapi
yang pertama untuk secara resmi memperkenalkan aksioma

Zermelo ketika dia terbukti, pada tahun 1904, yang menetapkan himpunan
dapat tertata dengan baik. mile Borel menunjukkan bahwa Aksioma pilihan ini
sebenarnya himpunan dengan teorema Zermelo.
2.
Bertrand Arthur William Russell
(1872 1970)
Tahun 1901, Russell mengungkapkan apa
yang

kemudian

dikenal

sebagai

paradoks

Russell (Russell paradox), yang muncul pada


karyanya Principles of Mathematics (1903).
Paradoks ini timbul dalam kaitannya antara
suatu himpunan yang menjadi bagian dari
berbagai himpunan namun bukan anggota itu
sendiri. Signifikansi paradoks ini mengikuti,
menurut

pandangan

logika

klasik,

semua

pernyataan akan selalu diikuti oleh kontradiksi.


Menurut

pandangan

(termasuk
pembuktian

Hilbert
yang

matematikawan

dan
layak

Brouwer)
untuk

tidak

lain
ada

menjawab

logika semua pernyataan matematika


yang kontradiktif. Pada awal abad ini karya-karya yang menyangkut logika,
teori himpunan, filsafat dan dasar-dasar matematika tumbuh dengan suburnya.
Paradoks ini rupanya hasil sampingan dari pernyataan aksioma tak difinisi
(unrestricted) atau abstraksi yang menjadi bagian dari teori himpunan.
Aksioma yang dimunculkan oleh Cantor dalam bentuk pernyataan P(x),
dimana x adalah peubah bebas, dimana akan menentukan himpunan yang
anggota-anggotanya memenuhi kriteria P(x). Mengawali paradoksnya, Russell
membedakan himpunan menjadi dua, yaitu: himpunan normal dan himpunan
tak-normal.
a)

Himpunan normal adalah himpunan yang tidak berisikan dirinya sendiri


sebagai anggota himpunan. Contoh: himpunan semua kucing, himpunan
siswa disebut sebagai himpunan normal, karena himpunan itu sendiri
bukanlah kucing atau siswa.

b) Himpunan tak-normal adalah himpunan yang berisikan dirinya sendiri


sebagai anggota.

Contoh: himpunan semua yang bukan kucing, himpunan semua yang


bukan siswa.

3.
Kurt Godel (1906
1978)
Godel

dikenal

theorema

lewat

pembuktian

Ketidaklengkapan

Theorema-

Godel

(Godel

Incompleteness Theorems) yang dicetuskan pada


tahun 1931. Godel melakukan pembuktian terhadap
hasil-hasil

yang

diperoleh

lewat

sistem

aksiomatik, yaitu sistem aksiomatik matematikal


yang digunakan untuk membuktikan salah atau
benar proposisi-proposisi yang terkandung dalam
sistem

aksioma.

Kiprah

Godel

ini

merupakan

lanjutan dari upaya para matematikawan abad


sebelumnya yang itu membakukan aksioma dalam
matematika yang mendasarkan
diri pada aksiomatika. Upaya paling muktahir tentang aksiomatik telah
dilakukan oleh Russell dalam buku Principia Mathematica (1910-1913) yang
dikarang bersama Whitehead.
Matematikawan lain yang berkecimpung dalam aksiomatik adalah Hilbert
yang dirombak oleh Godel. Theorema Godel memang tidak menghancurkan
semua ide dasar kaum formalis, namun di sini dipaparkan bahwa sistem
apapun dapat menjadi lebih komprehensif daripada yang dijabarkan oleh
Hilbert. Prestasi Godel ini menjadi tonggak matematika pada awal abad 20,
menunjukkan bahwa matematika bukan suatu obyek yang matang, seperti
yang

diyakini

selama

ini.

Implikasi lain adalah komputer tidak dapat

diprogram untuk menjawab semua problem-problem matematikal. Pakar logika


lain yang menekuni bidang ini adalah Zermelo yang memperoleh hasil sama
dengan Godel. Mereka berdua bertemu dalam suasana damai di Bad Elster
pada tahun
1931. Godel menyampaian makalah Ketidaklengkapan di universitas Wina
pada akhir tahun
1932, sebelum diangkat menjadi dosen universitas Wina pada tahun 1933.
Godel terus melakukan riset sampai akhirnya ditemukan Axiom of Choice
dengan aksioma-aksioma lain untuk teori himpunan (set theory) pada tahun
1935. Di Amerika Godel mengeluarkan karya besarnya Consistency of the
axiom of choice and of the generalized continuum-hypothesis with the axioms
of set theory pada tahun 1940. Lewat karya ini, Godel membuktikan bahwa

sistem aksiomatik teori himpunan yang dicetuskan oleh Russell dan Whitehead
dalam Principia Mathematica adalah konsisten, dan akan tetap konsisten meski
ditambah dengan aksioma pilihan dan hipotesis- kontinum yang digeneralisasi.

B. PENJELASAN HIMPUNAN
Nota
si

Himpunan biasanya dinyatakan dengan huruf besar A, B, C, H, K dan


sebagainya. Untuk menyatakan suatu himpunan digunakan simbol {.}.
Sementara

itu

menggunakan

untuk
huruf

melambangkan
kecil

a,

b,

c,

anggota
x,

himpunan

dan

biasanya

sebagainya.

Perlu

diperhatikan bahwa penulisan anggota dalam suatu himpunan hanya sekali


saja. Jadi tidak boleh kita menuliskan himpunan sebagai {1, a, b, 8, b}.
Demikian pula kita tidak boleh menyatakan himpunan sebagai {bunga,
kambing, sapi, kerbau, sapi, tumbuhan}. Untuk menyatakan anggota suatu
himpunan

digunakan

lambang

(anggota)

sedangkan

untuk

menyatakan bukan anggota suatu himpunan digunakan lambang


(bukan anggota).
Pendefnisian Himpunan

Untuk mendefinisikan himpunan digunakan 4 cara, yaitu :


1.

Mendaftarkan semua anggotanya

Contoh:
- A = {a,e,i,o,u}
- B = {2,3,5,7,11,13,17,19}
2.

Menyatakan sifat yang dimiliki anggotanya

Contoh:
Perhatikan himpunan pada contoh 1 di atas dan
bandingkan dengan pendefinisian di bawah ini
- A = Himpunan vokal dalam abjad latin
- B = Himpunan bilangan prima yang kurang dari 20
3.

Menyatakan sifat dengan pola

Contoh:
- P = {0,2,4,8,10,,48}

Q
=
{1,3,5,7,9,11,13,15,
}
4.
Menggunakan notasi pembentuk
himpunan
Conto
h:
- P = {x | x himpunan bilangan asli
antara 7 dan 15} (Maksudnya P =
{8,9,10,11,12,13,14})
- Q = { t | t
biangan asli}
(Maksudnya
Q
{1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,}

- R = { s | s2-1=0, s
bilangan real}
(Maksudnya R = {-1,1})

C. PERKEMBANGAN
HIMPUNAN
Teori

himpunan

adalah

TEORI

salah

satu

prestasi

terbesar

matematika

modern. Pada dasarnya semua hasil, konsep-konsep matematika dan metode


memungkinkan representasi dalam menetapkan teori aksiomatis. Dengan
demikian, teori himpunan mempunyai peran yang unik dalam sistematisasi
matematika modern, dan mendekati bentuk yang terintegrasi dari semua
pertanyaan dasar tentang argumen matematika, termasuk pertanyaan dari
prinsip-prinsip keberadaan. Sekitar tahun 1850-1930 teori ini menguraikan
proses yang berbelit-belit sehingga memunculkan teori himpunan.
Pada tahun 1910, Hilbert menulis bahwa teori himpunan matematika adalah
disiplin yang saat ini menempati peran yang luar biasa dalam ilmu
matematika, dan memancarkan pengaruh yang kuat

di

semua

cabang

matematika.

Ini

sudah

menunjukkan

bahwa,

dalam

rangka

untuk

membahas sejarah, perlu untuk membedakan dua aspek teori himpunan; yang
pertama perannya sebagai bahasa dasar dari prinsip-prinsip dasar matematika
modern;

dan

yang

kedua

perannya

sebagai

cabang

independen

dari

matematika, diklasifikasikan sebagai cabang dari logika matematika.


Bagian pertama membahas
yang ditetapkan

asal-usul dan munculnya

teori

matematika

pada tahun 1870, bagian kedua diikuti dengan diskusi

tentang periode ekspansi dan konsolidasi teori sampai 1900. Bagian ketiga
memberikan gambaran dari periode kritis pada dekade 1897-1908 dan

bagian keempat membahas waktu Zermelo untuk Gdel (dari teori ke


metateori), dengan perhatian khusus teori deskriptif ditetapkan tetapi sering
diabaikan, namun pada hakekatnya teori ini penting.

Dari pembahasan diatas didapat bahwa teori himpunan mempunyai peran


yang unik dalam sistematisasi matematika modern. Dimana teori himpunan
matematika adalah disiplin ilmu yang saat ini menempati peran yang luar
biasa dalam ilmu matematika, dan memancarkan pengaruh yang kuat di
semua cabang matematika.

SEJARAH
BURNSIDE
PROBLEM

Masalah Burnside (Burnside Problem) diajukan oleh William Burnside pada tahun
1902 dan merupakan satu dari masalah yang tertua dan paling berpengaruh dalam teori
grup. Burnside Problem menanyakan apakah sebuah grup yang dibangun secara
berhingga di mana setiap elemen memiliki order berhingga harus benar-benar sebuah
grup berhingga. Pada bagian ini akan dibahas sejarah dan perkembangan Masalah
Burnside.

Sejarah
Matematika

Sejarah
Phi

Burnside mengikuti St. Johns dan Pembroke Colleges di Universitas Cambridge, di mana
dia mendapat gelar Second Wrangler pada tahun 1875. Burnside kuliah di Cambridge selama 10
tahun, sebelum diangkat menjadi profesor matematika di Royal Naval College di Greenwich.
Meskipun Greenwich adalah bagian luar yang kecil dari pusat utama penelitian matematika
Inggris, Burnside tetap menjadi seorang peneliti yang sangat aktif, mempublikasikan lebih dari
150 makalah dalam karirnya.

Gambar 17.1 William Burnside

Karya awal Burnside adalah pada aplikasi matematika. Karya ini cukup untuk jasa
pemilihannya sebagai anggota dari Royal Society pada tahun 1893, meskipun hal itu sedikit
diingat saat ini. Kira-kira bersamaan dengan waktu pemilihannya, minatnya beralih ke studi grup
berhingga. Grup berhingga bukan subjek studi yang luas di abad 19 Inggris Raya (Great Britain)
dan hal itu memerlukan beberapa tahun untuk pekerjaannya dalam area ini untuk memperoleh
pengakuan yang luas.
Bagian pusat dari karya teori grup Burnside adalah pada area representasi grup, di mana dia
membantu untuk mengembangkan beberapa teori mendasar, melengkapi dan terkadang bersaing
dengan karya Frobenius, yang memulai subjek itu pada tahun 1890. Satu dari kontribusi
terkenalnya yang terbaik pada teori grup adalah teorema

miliknya (yang menunjukkan

bahwa setiap grup berhingga yang ordernya dapat dibagi oleh kurang dari tiga bilangan prima
berbeda dapat diselesaikan).

A. Asal-usul Masalah Burnside (Burnside Problem)

176176176

| page

Dalam teori grup, terdapat definisi bahwa grup periodik atau grup torsion adalah sebuah grup
di mana setiap elemennya memiliki orde berhingga. Hal ini berarti bahwa untuk semua
terdapat

sedemikian hingga

, di mana 1 merupakan elemen identitas. Berdasarkan

definisi tersebut, jelas bahwa setiap grup berhingga adalah periodik. Definisi grup periodik
memang hampir sama dengan definisi grup siklik. Suatu grup dikatakan sebagai grup siklik jika
terdapat elemen

sedemikian hingga

. Elemen

disebut generator dari

grup siklik tersebut. Yang membedakan antara grup periodik dengan grup siklik adalah pada .
Untuk grup periodik,

sedangkan pada grup siklik

. Kemudian Burnside melakukan

penelitian pada grup periodik dan akhirnya dia mendapati bahwa masih ada satu hal yang belum
ditentukan dalam teori grup yaitu tentang keberhinggaan dari suatu grup periodik yang dibangun
secara berhingga. Dalam makalahnya pada tahun 1902, Burnside mempublikasikan masalah
tersebut dan sejak saat itu banyak ahli yag mencoba untuk menjawab atau memecahkan masalah
tersebut. Masalah itulah yang sekarang kita kenal sebagai masalah Burnside (Burnside Problem).

B. Pengertian dari Masalah Burnside (Burnside Problem) dan Jenisjenis Masalah Burnside (Burnside Problem)
Masalah Burnside (Burnside Problem) adalah masalah yang menanyakan apakah sebuah
grup yang dibangun secara berhingga di mana setiap elemennya memiliki orde berhingga harus
benar-benar sebuah grup berhingga. Terdapat tiga jenis masalah Burnside (Burnside Problem),
yaitu masalah Burnside secara umum (General Burnside Problem), masalah Burnside berhingga
(Bounded Burnside Problem), dan pembatasan masalah Burnside (Restricted Burnside Problem).
Berikut definisi dari ketiga jenis masalah tersebut :
1. Masalah Burnside Secara Umum (General Burnside Problem)
Sebuah grup
lain, untuk setiap

disebut periodik jika setiap elemen memiliki orde berhingga, dengan kata
terdapat bilangan bulat positif

sehingga

Jadi jelas bahwa

setiap grup berhingga adalah periodik. Kemudian jika terdapat grup periodik yang tidak
berhingga maka grup tersebut tidak dapat dibangun secara berhingga. General Burnside Problem
yang diajukan pada tahun 1902 mempertanyakan hal tersebut sebagai berikut.
Jika

adalah sebuah grup periodik, dan

harus benar-benar sebuah grup berhingga?

dibangun secara berhingga, kemudian apakah

2. Masalah Burnside Berhingga (Bounded Burnside Problem)


Setelah General Burnside Problem diajukan, ternyata para ahli mengalami kesulitan untuk
memecahkan masalah tersebut. Hal ini dikarenakan pada General Burnside Problem, syarat grup
untuk dibangun secara berhingga dan periodik memberi informasi yang sangat sedikit tentang
struktur dari sebuah grup. Dengan mempertimbangkan grup periodik
bahwa terdapat sebuah bilangan

sehingga untuk semua

ciri ini dikatakan periodik terhadap eksponen

di

dengan ciri tambahan

Sebuah grup dengan

, atau hanya sebuah grup dengan eksponen

Untuk mengatasi kesulitan tersebut, Burnside mengajukan Masalah Burnside Berhingga


(Bounded Burnside Problem). Masalah ini juga diajukan pada tahun 1902. Masalah Burnside
untuk grup dengan eksponen berhingga (Bounded Burnside Problem) menanyakan:
Jika

adalah grup yang dibangun secara berhingga dengan eksponen , apakah

benar-

benar grup berhingga?


3. Pembatasan Masalah Burnside (Restricted Burnside Problem)
Restricted Burnside Problem dirumuskan pada tahun 1930 sebagai berikut.
Jika diketahui bahwa grup

dengan

apakah dapat disimpulkan bahwa orde


hanya bergantung pada
berhingga dengan

dan

pembangun dan eksponen

adalah berhingga,

adalah berhingga dengan beberapa konstanta yang

? Secara ekuivalen, apakah hanya ada banyak grup

pembangun dari eksponen ?

Jenis masalah Burnside (Burnside Problem) ini dapat dinyatakan secara pasti dalam grup secara
keseluruhan dengan

pembangun dan eksponen

. Dengan hasil dasar pada teori grup, irisan

dua subgroup dari indeks berhingga pada sebarang grup adalah subgroup dari indeks berhingga.
Biarkan

menjadi irisan semua subgroup dari grup Burnside bebas

indeks terbatas, kemudian


subgroup

(sebaliknya terdapat

dengan indeks berhingga berisi elemen bukan pada

sebuah grup
dengan

adalah sebuah subgroup normal dari

menjadi grup faktor

) sehingga didefinisikan

Setiap grup berhingga dari eksponen

pembangun adalah gambaran homomorfis dari

kemudian menanyakan apakah

yang memiliki

. Restricted Burnside Problem

sebuah grup berhingga.

C. Definisi dan Teorema yang Muncul untuk Menjawab Masalah


Burnside (Burnside Problem)

Dalam pemecahan masalah Burnside (Burnside Problem), terdapat beberapa definisi dan
teorema yang dikemukakan.
1. Definisi Grup Burnside (1902)
Setelah Burnside mengajukan General Burnside Problem dan Bounded Burnside Problem
pada tahun 1902, dia mengkonstruksikan sebuah grup sesuai dengan namanya yaitu Grup
Burnside. Definisinya adalah sebagai berikut.
Biarkan

menunjukkan grup bebas dari derajat m. Untuk nilai n tetap biarkan

menunjukkan subgrup dari


Kemudian

yang dibangun oleh

adalah sebuah subgrup normal dari

dan didefinisikan Grup Burnside

untuk

(itu bahkan sebuah subgrup invarian),

menjadi grup faktor

2. Teorema Burnside (1905)


Sebuah grup linear yang dibangun secara berhingga yang berdimensi berhingga dan
mempunyai eksponen berhingga dan setiap subgrup dari

dengan pangkat berhingga

adalah berhingga.
3. Teorema Schur (1911)
Setiap subgrup periodik yang dibangun secara berhingga dari

adalah berhingga.

4. Teorema Hall-Higman (1956)


Menduga bahwa

dengan

bilangan prima yang berbeda.

Asumsikan
i.

RBP berlaku pada grup dari eksponen

ii.

Terdapat banyak grup sederhana berhingga dari eksponen

iii.

Grup automorfis luar (outer)


sederhana berhingga dari eksponen

,
yang berhingga,

memiliki solusi untuk setiap grup


.

adalah grup automorfis

, sedangkan

adalah subgroup yang terdiri dari automorfis dalam (inner).


Kemudian RBP berlaku pada grup dari eksponen .
(Catatan bahwa iii. di atas juga disebut Dugaan Schreier )
Sekarang (bergerak maju), klasifikasi dari grup sederhana berhingga pada tahun 1980
menunjukkan bahwa ii. dan iii. berlaku. Bahkan lebih awal hal itu diketahui untuk

ganjil oleh

Feit-Thompson (makalah order-ganjil pada tahun 1962), dan pada waktu publikasi harus
memiliki sebuah dugaan yang beralasan.

D. Pendapat Para Ahli dalam Menjawab Masalah Burnside (Burnside


Problem)
1902

Burnside menunjukkan beberapa hasil pembuktian dalam makalahnya :

1.
Untuk

dan sebarang bilangan bulat positif

maka

merupakan grup siklik

berorde .
2.

adalah sebuah grup abelian dasar dari orde


salinan

(sebuah produk langsung dari

3.

berhingga pada orde

4.

berhingga pada orde

. (pada kenyataannya Burnside mengklaim sebagai

persamaan)
1933

Levi, Van der Waerden (secara terpisah) menunjukkan bahwa

memiliki orde

c m m C2 m C3 dan merupakan sebuah grup metabelian dari nilpotency kelas 3.


1940

Sanov membuktikan bahwa

1954

Tobin menunjukkan bahwa

berhingga.
memiliki order

, dan memberikan sebuah

petunjuk.
1955

Kostrikin menetapkan bahwa

1956

Higman membuktikan bahwa

ada.
ada.

P. Hall dan G. Higman menunjukkan bahwa


mana

memiliki solusi dan memperoleh panjang 3.


1958

Marshall Hall Jr. membuktikan bahwa

ada dan memiliki orde


di
dan oleh karena itu
cm C
m

C3
berhingga, sebuah kontribusi yang

digambarkan sebagai sebuah potongan penghitungan yang luar biasa oleh seorang
peninjau.
Kostrikin menunjukkan bahwa
1959

ada untuk semua

prima.

Kembali ke masalah Burnside yang asli, Novikov mengumumkan bahwa


tidak berhingga untuk

ganjil,

adalah

. Novikov mempublikasikan sebuah kumpulan ide

180180180

| page

dan teorema, tetapi tidak ada bukti yang terdefinisi untuk masa yang akan datang. John
Britton menduga bukti Novikov salah dan dia mulai bekerja pada masalah tersebut.
1964

Golod dan Shafarevich memberikan sebuah contoh-sanggahan pada masalah Burnside


secara umum (General Burnside Problem) yaitu sebuah grup periodik, yang dibangun
secara berhingga, tidak berhingga.

1968

S I Adian, P S Novikov membuktikan bahwa

tidak berhingga untuk

ganjil,

dengan sebuah bukti kombinasi epik berdasarkan upaya Novikov sebelumnya.


Hal ini membuat sedih Britton karena dia telah tertutup untuk mempublikasikan
karyanya, tetapi dia berlanjut dan selesai pada tahun 1970. Makalahnya dipublikasikan
pada tahun 1973, tetapi Adian menemukan bahwa makalah itu salah. Britton tidak pernah
benar-benar tertutup lagi, dan ini menjadi makalah penelitian besar terakhir yang dia
publikasikan.
1975

S I Adian membuktikan bahwa

tidak berhingga jika

ganjil,

yang diberikan sebuah bilangan prima,

mengembangkan hasil dari Adian-Novikov pada tahun 1968.


1982

Olshanskii menunjukkan bahwa

kemudian terdapat sebuah grup tidak berhingga, setiap subgrup tepat adalah siklik
terhadap orde . (Ini disebut Tarski Monster)
1992

S V Ivanov membuktikan bahwa

tidak berhingga untuk

dan

1994

Zelmanov dianugerahi sebuah medali Fields untuk solusi positifnya terhadap Pembatasan
Masalah Burnside (Restricted Burnside Problem).

1996

I G Lysenok membuktikan bahwa

tidak berhingga untuk

dan

genap

.
Setelah hampir 110 tahun masalah Burnside dilontarkan, ternyata masih menyisakan satu
misteri kecil, yaitu B(2,5) yang sampai detik ini belum diketahui apakah berhingga atau tidak.
Sampai saat ini pertanyaan ini masih belum terpecahkan dan para matematikawan sedang
berusaha menjawab masalah tersebut.

Sejarah Matematika
Sejarah Phi

SEJARAH
TOPOLOGI
Awal mula lahirnya topologi adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh orang di foto di
atas, yaitu Euler pada tahun 1736. Beliau menerbitkan sebuah buku yang berjudul Solutio
Problematis ad Geometriam Situs Partinentis. Buku ini berhubungan dengan geometri, di
dalam buku ini membahas tentang bagaimana melewati 7 jembatan dalam 1 kali perjalanan,
yaitu jembatan Knigsberg seperti gambar diatas . Euler sadar bahwa ia berurusan dengan
berbagai jenis geometri yang jaraknya tidak relevan. Euler berpendapat bahwa tidak mungkin
untuk melewati kota Knigsberg yang akan melintasi tujuh jembatan masing-masing tepat satu
kali. Hasil ini tidak tergantung pada panjang jembatan, tidak juga pada jarak dari masingmasing jembatan, tetapi hanya pada properti konektivitas yaitu jembatan yang terhubung ke
pulau-pulau atau pinggir sungai. Masalah Tujuh Jembatan Knigsberg, saat ini masalah
tersebut terkenal dalam pengantar matematika, dan sekarang menjadi cabang matematika yang
dikenal sebagai Teori Grafik.

182182182

| page

Sejarah
Matematika

A.

Sejarah
Phi

Sejarah Topologi
Kata topologi berasal dari bahasa Yunani yaitu topos yang artinya tempat dan logos

yang artinya ilmu merupakan cabang matematika yang bersangkutan dengan tata ruang. Kata
topologi digunakan baik untuk cabang matematika dan untuk anggota himpunan dengan
beberapa sifat yang digunakan untuk menentukan ruang topologi, objek dasar dari topologi.
Istilah topologi ini juga digunakan untuk mengacu ke struktur yang dikenakan pada satu
himpunan x, sebuah struktur yang pada dasarnya ciri himpunan x sebagai ruang topologi dengan
mengambil

perawatan

yang

tepat

properti

seperti

konvergensi,

keterhubungan

dan

kesinambungan pada transformasi.


Istilah Topologie diperkenalkan dalam bahasa Jerman pada tahun 1847 oleh Johan
Benedict Listing. Listing menulis sebuah buku yang berjudul Vorstuties Zur Topologie.
Topologi pertama kali digunakan pada tahun 1883 dalam obituari properti di jurnal Nature, untuk
membedakan "geometri kualitatif dari geometri biasa di mana hubungan kuantitatif diutamakan".
Listing menyelidiki konektifitas dalam tiga dimensi

.
Gambar 18.1 Johan Benedict Listing
Jordan

telah memperkenalkan metode lain untuk meneliti konektifitas

sebuah

permukaan. Jordan menyebut kurva tertutup sederhana, pada sebuah permukaan yang tidak
terpotong sendiri dengan sebutan sirkuit yang tidak dapat dimusnahkan jika tidak dapat
ditransformasikan secara terus-menerus pada sebuah titik. Jordan telah membuktikan dalam
teoremanya bahwa jumlah sirkuit dalam rangkaian bebas yang lengkap merupakan invarian

topologi permukaan. Kemudian topologi dikembangkan melalui generalisasi melalui pemikiran


konvergensi.

Gambar 18.2 Jordan


Pada tahun 1817 Balzano mengeluarkan asosiasi konvergensi dengan rangkaian angka
dan mengasosiasikan konvergensi dengan subset tidak menentu yang terikat dari angka riil.
Kemudian topologi memasuki matematika, yaitu melalui analisis fungsional. Ini merupakan
topik yang muncul dari fisika dan astronomi matematika, digunakan karena metode analisis
klasik kurang cukup dalam mengatasi masalah jenis tertentu.
Bonach melakukan langkah berikutnya pada tahun 1932 ketika dia beralih dari ruang
hasil ke ruang normed. Bonach menggunakan fungsional linear dan menunjukkan aturan alami
dalam ruang normed.

Gambar 18.3 Poincare


Poincare mengembangkan banyak metode topologi ketika mempelajari equosi perbedaan
biasanya muncul dari studi tentang masalah astronomi tertentu. Poincare lebih melibatkan
totalitas mencari seluruh solusi daripada tujuan tertentu. Kumpulan metode topologi yang
dikembangkan oleh Poincare dibuat menjadi teori topologi komplit oleh Brouwer pada tahun
1912.

Berikut adalah fisik topologi:

Gambar 18.4 Fisik topologi

B. Definisi Topologi
Topologi dapat didefinisikan sebagai abstraksi geometri dimana konsep jarak absolut
dibuang, dan kita melihat sub himpunan geometri, bentuk atau lokasi. Dapat juga didefinisikan
sebagai studi dasar-dasar teoritik himpunan untuk konsep fungsi kontinu. Topologi juga dapat
didefinisikan sebagai studi himpunan yang memiliki beberapa ide "kedekatan" titik yang
ditetapkan.
Definisi lain tentang topologi

Topologi adalah studi objek geometri fleksibel yang dapat ditekuk, dilipat, disusut,
direntangkan, dan dipilin tetapi tidak diperkenankan untuk dipotong, dirobek atau ditusuk.

Topologi adalah abstraksi geometri dimana konsep jarak absolut dibuang, dan kita melihat
sub himpunan geometri tak gayut ukuran, bentuk atau lokasi.

Topologi adalah penyelidikan dasar-dasar teoritik himpunan untuk konsep fungsi kontinu.

Topologi adalah studi himpunan yang memiliki beberapa ide "kedekatan" titik yang
ditetapkan.

C. Sifat-Sifat Topologi

Sifat topologi atau invarian topologi dalam topologi dan bidang matematika terkait
adalah sifat ruang topologi yang invarian dalam homeomorphisme. Jika diberikan dua ruang
topologi X dan Y dan homeomorphisme f antara mereka, sifat topologi untuk sub himpunan A
dari X berlaku jika dan hanya jika ia berlaku untuk f(A).
Soal umum dalam topologi adalah memutuskan apakah dua ruang topologi
homeomorphis atau tidak homeomorphis. Untuk membuktikan bahwa dua ruang adalah
homeomorphis, cukup untuk menemukan sifat topologi yang tidak terbagi oleh mereka.

D. Macam-Macam Topologi
Topologi mencakup banyak subbidang. Bagian yang paling mendasar dan tradisional
dalam topologi adalah:
Topologi titik-himpunan, yang menetapkan dasar aspek topologi dan menyelidiki konsep

yang hakiki pada ruang topologi. Contoh dasar adalah kekompakan dan kesinambungan.
Topologi Aljabar, di sini dalam kajiannya menggunakan struktur dalam aljabar abstrak

(khususnya grup) yang di dalamnya dikaji ruang topologi dan pemetaan antar ruang, di
dalamnya diobservasi konsep homotopi dan homologi.
Topologi

geometris

yang

terutamanya

mengkaji

manifold

dan

pembenamannya

(penempatannya) di manifold lainnya.

E. Ruang Topologi
Ruang topologi muncul secara alami di hampir setiap cabang matematika. Hal ini telah
menjadikan topologi sebagai salah satu ide pemersatu yang besar dalam matematika.
Salah satu himpunan terstruktur yang ada pada matematika disebut dengan ruang
topologi. Sama seperti himpunan terstruktur lainnya yang ada pada matematika seperti grup
ataupun ruang vektor, ruang topologi adalah suatu himpunan yang dilengkapi struktur, yang
dilengkapi aturan-aturan.
Aturan pada ruang topologi:
1.

Definisi 1:

Diberikan himpunan tak kosong , suatu koleksi


dari

yang berisikan himpunan-himpunan bagian

dikatakan topologi pada , jika memenuhi:

a.

dan himpunan kosong

termuat dalam

b. Gabungan (berhingga ataupun tak hingga) dari himpunan-himpunan di termuat di pula


c. Irisan berhingga dari himpunan-himpunan di berada di pula.
Pasangan (

) dikatakan ruang topologi.

Contoh:
Diberikan

dan maka

merupakan topologi pada

, karena memenuhi

semua kondisi dari definisi 1.


Diberikan

dan maka

bukanlah topologi pada

dua himpunan di

tidak termuat di

karena gabungan

. Artinya

tidak memenuhi

kondisi (ii) pada definisi 1.


Diberikan

dan maka
dua himpunan di

bukanlah topologi pada


tidak termuat di

. Artinya

irisan
tidak memenuhi

kondisi (iii) pada definisi 1.


Diberikan
maka

himpunan bilangan asli dan

bukanlah topologi pada

memuat

dan himpunan bagian berhingga dari

. Karena gabungan tak hingga

dari himpunan-himpunan di

tidak termuat di

. Artinya

tidak memenuhi

kondisi pada (ii) pada definisi 1.


Diskrit dan Indiskrit
2.

Definisi 2:

Diberikan

himpunan tak kosong dan

adalah koleksi dari semua himpunan bagian dari

disebut topologi diskrit, sedangkan ruang topologi

disebut ruang diskrit.

maka

Dengan mudah kita cek bahwa definisi 2 memenuhi semua kondisi dari definisi 1, jadi definisi 2
juga merupakan ruang topologi.
Definisi 3: Diberikan

himpunan tak kosong dan

sedangkan ruang topologi

maka

disebut topologi indiskrit,

disebut ruang indiskrit.

Sekali lagi kita harus cek bahwa definisi 3 memenuhi semua kondisi dari definisi 1. Jadi, semua
himpunan tak kosongdapat kita bentuk menjadi topologi, baik topologi diskrit maupun topologi
indiskrit.

F. Homeomorphisme
Homeomorphism atau topologi isomorphism atau fungsi bikontinu (dari Yunani kata
(homoios) = serupa, identik dan (morphe) = bentuk) adalah isomorphisme khusus
atau fungsi kontinu antara ruang topologi yang memenuhi sifat-sifat topologi dan memiliki
kontinu fungsi invers.
Homeomorphisme

adalah

isomorphisme

dalam

kategori

ruang

topologi

yaitu,

homeomorphisme adalah pemetaan yang mempertahankan semua sifat-sifat topologi dari suatu
ruang. Dua ruang dalam homeomorphisme disebut homeomorphis, dan dari sudut
pandang/tinjauan topologi mereka adalah sama.
Secara kasar dapat dikatakan, sebuah ruang topologi adalah geometri objek dan
homeomorphisme adalah peregangan dan pembengkokan kontinu dari suatu objek menjadi objek
bentuk baru. Dengan demikian, sebuah persegi dan lingkaran adalah homeomorphis satu sama
lain, tetapi sebuah bola dan sebuah donat tidak. Dalam tinjauan topologi, cangkir bergagang satu
dan kue donat adalah sama.

Gambar 18. 5. Ilustrasi cangkir-donat

Keterangan:
Donat yang cukup lentur bisa dibentuk kembali ke bentuk cangkir kopi dengan
menciptakan lesung pipi yang semakin membesar, sementara itu lubang menyusut menjadi
pegangan.
Dari pembahasan diatas didapat banyak informasi tentang Topologi, antara lain,

kata

topologi itu berasal dari bahasa Yunani yaitu topos yang artinya tempat dan logos yang artinya
ilmu merupakan cabang matematika yang bersangkutan dengan tata ruang. Kata topologi
digunakan baik untuk cabang matematika dan untuk anggota himpunan dengan beberapa sifat
yang digunakan untuk menentukan ruang topologi, objek dasar dari topologi. Tokoh-tokoh yang
terlibat dalam topologi antara lain Euler, Johan Benedict Listing, Jordan, Balzano, Bonach,
Poincare, dan Brouwer. Topologi dapat didefinisikan sebagai abstraksi geometri dimana konsep
jarak absolut dibuang, dan kita melihat sub himpunan geometri tak gayut ukuran, bentuk atau
lokasi. Dalam topologi dan bidang matematika terkait, sifat topologi atau invarian topologi
adalah sifat ruang topologi yang invarian dalam homeomorphisme. Topologi mencakup banyak
subbidang, yaitu topologi titik himpunan, topologi aljabar, topologi geometris. Ruang topologi
adalah suatu himpunan yang dilengkapi stuktur dan aturan-aturan. Homeomorphisme adalah
isomorphisms dalam ruang topologi kategori yaitu, homeomorphisme adalah pemetaan yang
mempertahankan semua sifat-sifat topologi dari suatu ruang.

Sejarah Waktu :
Classical Time

190190190

| page

Sepanjang pengalaman manusia, di setiap relung bumi serta alam semesta yang didiaminya
berlangsung suatu kenyataan rumit yang disebut waktu. Jam yang mewakili matahari dan
bintang, mengatur waktu bangun, waktu pergi ke sekolah atau bekerja, waktu memasak nasi dan
menyantapnya, ataupun

waktu beristirahat. Waktu tidak hanya mengatur kegiatan

manusia, tetapi juga diri atau kehidupan manusia itu sendiri. Waktu memberikan kelangsungan
dan pola pada kehidupan, tetapi juga membawa kehancuran dan kematian. Dari semua
abstraksi besar dalam ilmu, kata waktu yang paling sering kita ucapkan dan bukan ruang, gaya
atau materi. Tetapi hal yang paling mengherankan adalah kita tidak dapat mendefinisikan
apakah waktu itu, kapan waktu itu dimulai dan lain sebagainya.
Teka-teki dan paradoks waktu yang tidak terdefinisikan ini telah dirangkum 1.500 tahun yang
lalu oleh Aurelius Augustinus, Uskup Hippo di Afrika Utara, seorang ahli filsafat yang kemudian
dinyatakan sebagai orang suci. Jadi, waktu itu apa? demikian tanyanya. Lima belas abad
tidak cukup untuk memecahkan soal St. Augustinus ini.
Pada bagian ini akan dibahas perkembangan penentuan waktu ditiap peradaban. Mulai dari
penentuan waktu bangsa Sumeria sampai bangsa Yunani, beserta penemuan-penemuan lain
dalam menentukan waktu.

A. Sejarah Penentuan Waktu di Tiap Peradaban


1. Sumeria
Bangsa Sumeria pada tahun 500 tahun yang lampau di tepi sungai Tigris dan Efrat, adalah
bangsa yang paling menonjol bakatnya dan yang pertama kali mengembangkan kebudayaan kota
dan tulisan. Setelah tumbuhnya peradaban yang sangat kompleks, kebutuhan untuk mengetahui
waktu kapan harus menanami ladang atau bersiap-siap menghadapi banjir, hal ini yang
mendesak munculnya kalender sejati yang pertama karena perhitungan musim secara kasar tidak
akan memadai. Bangsa Sumeria mendasarkan kalender pada peredaran bulan di langit, dengan
membagi tahun menjadi 12 bulan kamariah yang masing-masing terdiri dari 30 hari, demikian
juga hari mereka terbagi menjadi 12 danna yang masing-masing terdiri dari 30 ges. Pengaturan
ini menghadapkan bangsa Sumeria pada masalah astronomi yang membingungkan para pembuat
kalender selama beribu-ribu tahun.
Masalah pokok yang timbul dari kenyataan bahwa daur astronomi yang menjadi dasar
penentuan panjangnya hari, tahun dan bulan tidak tepat cocok satu sama lain. Tahun yang

berdasarkan peredaran bumi disekeliling matahari lamanya kurang lebih 365

hari. Panjangnya

bulan tentu saja diukur menurut tahap-tahap bulan, yang peredaran penuhnya sedikit lebih dari
29

hari. Akibatnya, satu tahun tidak terdiri dari 12 bulan yang sama panjangnya, melainkan

kurang lebih terdiri dari 2

bulan. Bila tidak ada pembetulan yang tepat, maka kalender bangsa

Sumeria setiap bulannya terdiri dari 30 hari dengan cepat akan menyimpang dari peredaran tahun
dan bulan serta matahari. Para ahli bangsa Sumeria pasti sudah membetulkan kalender itu, tetapi
bagaimana tepatnya itu terjadi sudah tidak diketahui.
Pengetahuan mengenai kalender bangsa Sumeria sangat terbatas, karena pengetahuan yang
didapat hanya berasal dari dokumen peninggalan bangsa Babilonia yang menggantikan bangsa
Sumeria sebagai penduduk Mesopotamia.

2. Babilonia
Bangsa Babilonia adalah bangsa yang menggantikan bangsa Sumeria sebagai penduduk
Mesopotamia. Dalam perkembangannya mengenai pembagian waktu, mereka telah dapat
menyesuaikan panjang bulan dengan peredaran bulan. Mereka menyelang-nyeling bulan yang
terdiri dari 30 hari dengan bulan yang terdiri dari 29 hari, kadang-kadang mereka menambahkan
satu bulan 30 hari istimewa untuk mengganti hari-hari yang hilang. Dengan cara serupa, mereka
menyelaraskan kaitan antara tahun dan matahari dengan menambahkan satu bulan istimewa kirakira tiap tiga tahun sekali.
Selama berabad-abad pembetulan kalender ini masih merupakan sebuah percobaan. Sistem
pembetulan yang dilakukan bangsa Babilonia oleh para ahli bangsa Babilonia menemukan
bahwa dalam gerak matahari dan bulan yang kelihatannya tidak menentu itu terdapat suatu
keteraturan. Setiap 19 tahun daur matahari dan daur bulan menjadi sebuah hubungan fase yang
sama. Hubungan fase 19 tahun antara matahari dan bulan inilah yang ditemukan ahli astronomi
Babilonia. Mereka menemukan bahwa 19 tahun syamsiah hampir tepat sama dengan 235 bulan
kamariah. Dengan keterangan ini, mereka dapat menciptakan system pembetulan kalender secara
rasional untuk pertama kali. Caranya adalah dengan memasukkan bulan-bulan tambahan pada
tujuh tahun tertentu diantara 19 tahun itu sehingga keseluruhannya menghasilkan 235 bulan.

3. Mesir

Di lembah sungai Nil, akhir musim semi merupakan waktu bagi orang Mesir untuk
memandang ke langit dan menantikan banjir yang amat penting bagi mereka. Banjir itu datang
setelah munculnya bintang Sirius (bintang paling cemerlang dilangit). Bintang Sirius setahun
sekali naik dari cakrawala sebelah timur sesaat sebelum fajar menyingsing yang terjadi pada
bulan Juli, dengan kejadian ini orang Mesir memulai tahun baru mereka. Bangsa Mesir
mempunyai tahun tersendiri yang terdiri dari 12 bulan, masing-masing panjangnya 30 hari.
Penentuan waktu orang Mesir ini dimaksudkan agar kalender mereka mendekati daur bulan di
langit. Di kemudian hari, agar membuat tahun kamariahnya cocok hampir tepat dengan terbitnya
bintang Sirius, mereka menambahkan lima hari ekstra pada setiap tahun, sehingga jumlah hari
dalam setahun adalah 365 hari. Kalender ini disebut

kalender Syamsiah atau kalender yang

berdasarkan matahari.
Selain itu, orang Mesir juga membagi siang dan malam yang masing-masing menjadi 12
bagian. Setiap bagian merupakan

waktu antara matahari terbit dan matahari terbenam atau

matahari terbenam serta matahari terbit. Maka panjang satu jam berbeda-beda menurut musim.
Kata yang digunakan oleh bangsa Mesir untuk jam, yakni wnwt, juga berarti tugas tugas
Imam dan bila ditambah satu huruf hieroglif, kata itu menjadi wnwty yang artinya pengamat
jam ataupun pengamat bintang. Para pengamat bintang menunaikan tugas imamnya dengan
memperhatikan munculnya dekan, yakni sejumlah bintang atau gugus bintang tertentu di
cakrawala sebelah timur. Mereka membagi malam menjadi 12 jam, dan tiap jam ditandai oleh
munculnya sebuah dekan yang sesuai.
Tentu saja jam jam siang hari ditandai oleh gerakan dewa matahari Re dilangit. Untuk
mengikuti gerakan matahari, para imam menggunakan jam bayangan. Salah satu macam
berbentuk huruf T, tetapi palangnya dibengkokkan dengan sudut 90. Bila alat ini diarahkan ke
Timur (pada waktu pagi) atau kebarat (pada sore hari), bayangan palang akan jatuh pada
pegangannya dan secara agak kurang tepat menunjukkan jam jam yang telah berlalu. Untuk
menghitung jam siang hari, para imam hanya menggunakan angka 1 sampai 10. Mereka
menghitung jam taram temaram secara terpisah, satu jam untuk fajar dan satu jam untuk
senja. Jam taram temaram ditambah 10 jam siang hari dan 12 jam malam hari seluruhnya
menjadi 24 jam.
Mengingat cara penyusunan sistem ini, hari orang Mesir yang terdiri dari 24 jam tadi jelas
berbeda dengan hari kita, sebab panjang jam mereka tentulah tidak sama. Jam jam siang hari

yang masing masing merupakan sepersepuluh dari selang waktu antara matahari terbit dan
terbenam pastilah lebih panjang pada musim panas dari pada musim dingin. Panjang jam jam
malam dan jam taram temaram berubah ubah dengan cara yang berlainan dan lebih rumit
lagi, karena terbitnya dekan berubah ubah dari satu musim yang lain dan dari satu tahun ke
tahun yang lain.
Bahkan bagi orang Mesir yang tidak begitu peduli akan konsistensi pun sistem ini dirasakan
terlalu rumit. Maka akhirnya, mereka memutuskan bahwa baik siang maupun malam hari harus
dihitung 12 jam lamanya. Caranya ialah dengan menghapuskan jam jam khusus untuk fajar dan
senja. Meskipun panjang jamnya masih berubah ubah dari musim ke musim, namum paling
tidak variasinya konsisten.
Orang Mesir mengukur lajunya jam dengan alat dari mangkuk batu yang berlubang di
dasarnya, lewat lubang ini air keluar dengan laju tertentu. Mangkuk tersebut diberi tanda
berbeda-beda untuk menunjukkan jam pada berbagai musim. Jam air Mesir, ataupun variasinya,
tetap menggunakan alat pengukur waktu yang paling efisien sampai masa ditentukannya jam
baku. Ukuran waktu ini menjadi terkenal berkat penemuan jam bermesin pada Abad Pertengahan
Eropa. Selain menggunakan jam air, orang Mesir juga menngunakan jam matahari (obelisk dan
jam berbentuk T ). Obelisk

dibuat sebagai penanda waktu orang-orang Mesir. Bayangannya

ketika diterpa sinar matahari dijadikan patokan seperti jarum jam sebagai penanda waktu.
Dengan Obelisk, orang Mesir juga bisa tahu kapan tahun terpanjang dan terpendek. Sedangkan
jam matahari berbentuk seperti huruf T yang diletakkan di atas tanah dan membagi waktu antara
matahari terbit dan tenggelam ke dalam 12 bagian. Para ahli sejarah berpendapat, orang-orang
Mesir kuno menggunakan sistem bilangan berbasis 12 didasarkan akan jumlah siklus bulan
dalam setahun atau bisa juga didasarkan akan banyaknya jumlah sendi jari manusia (3 di tiap
jari, tidak termasuk jempol) yang memungkinkan mereka berhitung hingga 12 menggunakan
jempol.

4. Maya
Pencatatan waktu oleh suku bangsa Maya di Amerika Tengah yang luar biasa ketepatannya
merupakan dunia tersendiri yang benar-benar lepas dari tradisi Eropa. Kalau peradaban lain
menaruh minat terhadap waktu, maka bangsa Maya lebih dari sebuah minat saja. Kalender
merupakan salah satu bagian dari agama mereka dan tugas untuk menyelaraskannya dengan alam
194194194

| page

menjadi tugas para ahli astronomi. Mereka menggunakan ketiga daur astronomis besar yaitu,
perputaran harian bumi, bulan kamariah dan tahun syamsiah (matahari). Mereka tidak
mencocokkan semua daur ini, tetapi mencatat ketiga-tiganya secara terpisah, demikian pula daur
astronomis lainnya.
Hingga saat ini setidaknya ada 20 sistem penanggalan Suku Maya dan 15 sistem telah
disebarkan ke berbagai tempat untuk dipelajari, sementara 5 sistem lagi masih dirahasiakan oleh
para pemangku adat Suku Maya. Ke-15 macam sistem kalender tersebut mencatat
pergerakan matahari, bulan, planet-planet yang terlihat, masa panen, dan bahkan siklus
kehidupan serangga.
Penanggalan bangsa Maya yang cukup terkenal adalah kalender Tzolkin (Tzolk'in) yang
berumur 260 hari dan kalender Haab (Haab) yang berumur 365 hari. Gabungan dari 2
penanggalan ini akan berakhir setelah 52 Haab atau sekitar 52 tahun kalender Gregorian.
Selain itu ada kalender Hitung Panjang (Long Count) yang berumur 13 Baktun (siklus) atau jika
dihitung menurut kalender Gregorian lebih dari 5.126 tahun, yaitu dimulai pada tanggal 11
Agustus 3114 SM (kalender Gregorian) atau 6 September 3113 SM (kalender Julian) hingga
berakhir pada tanggal 21 Desember 2012 masehi (kalender Gregorian).
Sistem Perhitungan Panjang ini menggunakan basis perhitungan 20, sedangkan kalender
modern saat ini menggunakan basis perhitungan 10. Adapun lama waktu 1 Baktun adalah
144.000 hari.
Tabel Perhitungan Panjang
Lama Hari

Periode

Masa

= 1 Kin

20

= 20 Kin

= 1 Uinal

360

= 18 Uinal

= 1 Tun

7.200

= 20 Tun

= 11 Katun

144.000

= 20 Katun

= 1 Baktun

Sebagai contoh, untuk hari pertama berdasarkan sistem Perhitungan Panjang akan ditulis
0.0.0.0.1 dan pada hari ke-19 akan menjadi 0.0.0.0.19. Karena basis perhitungannya didasarkan
pada angka 20, maka penulisan hari yang ke-20 menjadi 0.0.0.1.0. Untuk setahun perhitungan
akan ditulis 0.0.1.0.0 dan 20 tahun menjadi 0.1.0.0.0, sedangkan untuk kisaran waktu 400 tahun
akan ditulis menjadi 1.0.0.0.0 dan inilah lama 1 Baktun (siklus). Jika pada sistem kalender ini
tertulis 2.10.12.7.1 maka hal ini melambangkan penanggalan untuk hari ke-1, bulan ke-7 dan
tahun ke-1012.

5. Yunani
Bangsa Yunani membagi satu tahun menjadi 12 bagian yang disebut bulan. Mereka kemudian
membagi setiap bulan menjadi 30 bagian yang disebut hari. Dalam satu tahun, mereka
mempunyai 360 hari atau 12 x 30 = 360. Karena bumi berputar mengelilingi matahari
membentuk jalur lingkaran, maka bangsa Yunani membagi lingkaran menjadi 360 derajat.
Konsep ini dikemukakan oleh Hipparchus, seorang astronom Yunani , yang hidup pada tahun
190-120 SM dan pada sekitar 130 SM beliau menyarankan agar banyaknya jam dalam satu hari
dibuat tetap saja yaitu sebanyak 24 jam, disebut dengan sistem waktu equinoctial. Claudius
Ptolemy, seorang astronom Yunani yang tinggal di Alexandria-Mesir. Ia menyempurnkan teori
Hipparchus mengenai geosentris (bumi sebagai pusat tata surya) dan sistem tata surya yang
membagi tiap derajat menjadi 60 bagian. Bagian pertama disebut dengan partes minutae primae
yang artinya menit pertama, bagian yang kedua disebut partes minutae secundae atau menit
kedua, dan seterusnya. Walaupun ada 60 bagian, yang digunakan hanyalah 2 bagian yang
pertama saja dimana bagian yang pertama menjadi menit, dan bagian yang kedua menjadi detik.
Sedangkan sisa 58 bagian yang lainnya membentuk satuan waktu yang lebih kecil daripada
detik.
Sistem waktu ini membutuhkan waktu berabad-abad untuk tersebar luas penggunaannya.
Bahkan jam penunjuk waktu pertama yang menampilkan menit dibuat pertama kali pada abad
ke-16. Sistem waktu ini digunakan hingga sekarang oleh kita manusia modern.

B.
Penemuan
Waktu

Tentang

1. Asal Mula Tahun Masehi

Sejak 1900, seluruh dunia menggunakan sistem tahun Masehi. Meskipun pada tahun 1422,
Portugal menjadi negara Eropa terakhir yang menerapkan sistem penanggalan ini, banyak
Kerajaan di Asia dan Afrika belum menggunakan sistem tahun Masehi.
Awal tahun Masehi (berasal dari bahasa Arab) merujuk kepada tahun yang dianggap sebagai
tahun kelahiran Nabi Isa Al-Masih karena itu kalender ini dinamakan Masihiyah atau Yesus dari
Nazaret. Kebalikannya, istilah Sebelum Masehi (SM) merujuk pada masa sebelum tahun
tersebut. Sebagian besar orang non-Kristen biasanya mempergunakan singkatan M dan SM ini
tanpa merujuk kepada konotasi Kristen tersebut. Sistem penanggalan yang merujuk pada awal
tahun Masehi ini mulai diadopsi di Eropa Barat selama abad ke-8.
Meskipun tahun 1 dianggap sebagai tahun kelahiran Yesus, namun bukti-bukti historis terlalu
sedikit untuk mendukung hal tersebut. Para ahli menanggali kelahiran Yesus secara bermacammacam, dari 18 SM hingga 7 SM.
Sejarawan tidak mengetahui bahwa tahun 0 1 M adalah tahun pertama sistem Masehi dan
tepat setahun sebelumnya adalah tahun 1 SM. Dalam perhitungan sains, khususnya dalam
penanggalan tahun astronomis, hal ini menimbulkan masalah karena tahun Sebelum Masehi
dihitung dengan menggunakan angka 0, maka dari itu terdapat selisih 1 tahun di antara kedua
sistem.
Di Indonesia selain tahun Masehi yang digunakan secara resmi, secara tidak resmi masyarakat
juga mengenal tahun Hijriyah, tahun Jawa, tahun Imlek/tahun Tionghoa dan tahun Saka/tahun
Hindu.
Dalam bahasa Inggris dan dipergunakan secara internasional, istilah Masehi disebut
menggunakan bahasa Latin Anno Domini / AD (Tahun Tuhan kita) dan Sebelum Masehi disebut
sebagai Before Christ / BC (Sebelum Kristus). Sistem ini mulai dirancang tahun 525 M, namun
tidak begitu luas digunakan dari abad ke-11 sampai abad ke-14. Pada tahun 1422, Portugal
menjadi negara Eropa terakhir yang menerapkan sistem penanggalan ini. Penanggalan Masehi ini
sendiri sempat mengalami perubahan pada September 1752 atas prakarsa Paus Gregorius XIII
dengan mempercepat 11 hari sebagai koreksi atas kesalahan perhitungan jumlah hari dalam
sistem sebelumnya yang disebut sistem Julian. Kemudian penanggalan Masehi mengikuti sistem
perhitungan yang disebut Gregorian itu. Setelah banyak negara merdeka pada tahun 1900-an,
seluruh negara di dunia mengakui dan menggunakan konvensi ini untuk mempermudah
komunikasi.

Selain itu dalam bahasa Inggris juga dikenal sebutan Common Era / CE (Era Umum) dan
Before Common Era / BCE (Sebelum Era Umum) ketika ada penulis yang tidak ingin
menggunakan nama tahun Kristen meskipun perhitungan waktu tetap pada perhitungan Kristen
itu.

2. Kalender
a) Kalender China (Tahun Imlek)
Sistem kalender China mulai dikembangkan pada millenium ketiga sebelum masehi, konon
ditemukan oleh penguasa legendaris pertama, Hung D, yang memerintah antara tahun 2698 SM
2599 SM. Dan dikembangkan lagi oleh penguasa legendaris keempat, Kaisar Yo. Siklus 60
tahun (gnzh atau lish jiz) mulai digunakan pada millennium kedua sebelum masehi.
Kalender yang lebih lengkap ditetapkan pada tahun 841 SM pada zaman Dinasti Zhu dengan
menambahkan penerapan bulan ganda dan bulan pertama satu tahun dimulai dekat dengan titik
balik matahari pada musim dingin.
i.

Dinasti Qin

Kalender Sfn (empat triwulan), yang mulai diterapkan sekitar tahun 484 SM, adalah
kalender China pertama yang memakai perhitungan lebih akurat, menggunakan penanggalan
matahari 365 hari, dengan siklus 19 tahun (235 bulan), yang dalam ilmu pengetahuan Barat
dikenal sebagai Peredaran Metonic. Titik balik matahari musim dingin adalah bulan pertamanya
dan bulan gandanya disisipi mengikuti bulan ke 12. Pada tahun 256 SM, kalender ini mulai
digunakan oleh negara Qn, kemudian diterapkan di seluruh negeri Cina setelah Qn mengambil
alih keseluruhan negeri Cina dan menjadi Dinasti Qn. Kalender ini tetap digunakan sepanjang
separuh pertama Dinasti Han Barat.
ii.

Dinasti Han

Kaisar W dari Dinasti Han Barat memperkenalkan reformasi kalender baru. Kalender Tich
(Permulaan Agung) pada tahun 104 SM mempunyai tahun dengan titik balik matahari musim
dingin pada bulan ke 12 dan menentukan jumlah hari untuk penanggalan bulan (satu bulan 29
hari atau 30 hari) dan bukan sesuai dengan prinsip terminologi matahari (yang secara
keseluruhan sama dengan tanda zodiak). Sebab gerakan matahari digunakan untuk
mengkalkulasi Jiq (ciri-ciri musim).

b) Kalender Saka
Kalender Saka adalah sebuah kalender yang berasal dari India. Kalender ini merupakan
sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar.
Kalender

Saka

berawal

pada

tahun

78

Masehi

dan

juga

disebut

sebagai

penanggalan Saliwahana (Slivhana).Kala itu Saliwahana yang adalah seorang raja ternama dari
India bagian selatan, mengalahkan kaum Saka. Tetapi sumber lain menyebutkan bahwa mereka
dikalahkan oleh Wikramaditya (Vikramditya). Wikramaditya adalah seorang musuh atau
saingan Saliwahana, beliau berasal dari India bagian utara.
Mengenai kaum Saka ada yang menyebut bahwa mereka termasuk sukubangsa Turki atau
Tatar. Namun ada pula yang menyebut bahwa mereka termasuk kaum Arya dari suku Scythia.
Sumber

lain

lagi

menyebut

bahwa

mereka

sebenarnya

orang Yunani (dalam bahasa

Sansekerta disebut Yavana yang berkuasa di Baktria (sekarang Afganistan).

c) Kalender Hijriyah
Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada kalender Hijriyah berbeda dengan pada
kalender Masehi. Pada sistem kalender Masehi, sebuah hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00
waktu setempat. Namun pada sistem kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika
terbenamnya matahari di tempat tersebut.
Kalender

Hijriyah

dibangun

berdasarkan

rata-rata

silkus

sinodik

bulan kalender

lunar (kamariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan,
bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari).Hal inilah yang
menjelaskan 1 tahun kalender Hijriyah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun
kalender Masehi.
Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan dalam kalender
Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari
bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara
bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan
matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat
terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik
terjauhnya dari matahari (aphelion). dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan

berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut
(Bulan, Bumi danMatahari)
Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) bulan
sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, bulan
terbenam sesaat setelah terbenamnya matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika
hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan
menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan
mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal.

d) Kalender Jawa
Sistem kalender Jawa berbeda dengan kalender Hijriyah, meski keduanya memiliki
kemiripan. Pada abad ke-1 di Jawa diperkenalkan sistem penanggalan kalender Saka (berbasis
matahari) yang berasal dari India. Sistem penanggalan ini digunakan hingga pada
tahun 1625 Masehi (bertepatan dengan tahun 1547 Saka), Sultan Agung mengubah sistem
kalender Jawa dengan mengadopsi sistem kalender Hijriah, seperti nama-nama hari, bulan, serta
berbasis lunar (kamariyah). Namun demi kesinambungan, angka tahun Saka diteruskan, dari
tahun 1547 Saka kemudian kalender Jawa meneruskan bilangan tahun 1547 Saka ke 1547 Jawa.
Berbeda

dengan

Kalender

Hijriah

yang

murni

menggunakan

visibilitas Bulan

(moon visibility) pada penentuan awal bulan (first month), Penanggalan Jawa telah menetapkan
jumlah hari dalam setiap bulannya.

e) Kalender Julius
Selama seribu tahun sejak masa awal masa Kristen sampai Abad Pertengahan kalender Julius
digunakan di dunia Barat. Kalender ini mengambil nama Julius Caesar, orang Romawi yang
meresmikannya, dan merupakan perbaikan besar atas kalender sebelumnya. Kalender sebelum
itu berupa penghitungan waktu serampangan, yaitu sering kali dipermainkan demi tujuan politik.
Pada masa awal Zaman Romawi, kalendernya didasarkan pada periode bulan di langit dan
mempunyai 10 bulan. Karena jumlah seluruhnya kurang lebih hanya 300 hari, maka
ditambahkan hari hari ekstra seperlunya untuk menjaga agar waktunya tetap sesuai dengan
tahap tahap musim. Meskipun pada abad ke-8 SM tahun dibagi menjadi 12 bulan, tapi nama 4
bulan terakhir pada kalender yang lama tetap dipertahankan, yakni September, Oktober,
November dan Desember. Inilah penunjuk angka dalam bahasa Latin untuk bulan kedelapan
200200200

| page

sampai kedua belas. Ketika Julius Caesar kembali dari Mesir pada tahun 47 SM, dia menetapkan
tahun yang panjangnya 365 hari dan dilengkapi dengan tahun kabisat, sebagaimana telah
disarankan oleh para pembaru di Mesir dua abad sebelumnya. Kini kalender mulai mendekati
ketepatan dengan bentuk kalender modern. Meskipun tidak persis cocok dengan kalender
modern, bulan-bulannya mempunyai 30 atau 31 hari pada waktu itu seperti juga sekarang.
Februari merupakan pengecualian, dalam tahun biasa terdiri dari 29 hari dan dalam tahun kabisat
terdiri 30 hari. Meskipun pengganti Caesar, yaitu Augustus, membuat beberapa pembetulan
misalnya memotong satu hari dari bulan Februari, baru pada tahun 527 M diadakan perubahan
besar. Dionisius Exiguus, seorang Abas di Roma, menggeser Tahun Baru dari tanggal 1 Januari
ke tanggal 25 Maret, ini mungkin dimaksudkan untuk mencerminkan kelahiran kembali alam
pada musim semi tiap tahun. Dionisius Exiguus juga menetapkan Hari Natal pada tanggal 25
Desember dan mulai mempraktekkan pencatatan tahun kejadian dengan patokan saat kelahiran
Al Masih (Masehi atau sebelum Masehi).
Baru pada Abad Pertengahan kaum awam tertarik dengan kalender. Kaum bangsawan
memesan buku tentang waktu yang diberi hiasan meriah.

Dan kalender yang paling indah

diantara kalender berhias adalah kalender yang dipesan oleh Duc de Berry pada tahun 1409.

f) Kalender Gregorius
Bentuk sederhana kalender Julius memungkinkan lapisan masyarakat yang cukup luas
mengikuti waktu dan mengatur urusan mereka. Tetapi dengan tahun kabisat sekalipun, kalender
itu tetap kurang sesuai dengan daur astronomis. Tahun kalender rata-rata 12 menit lebih lama
daripada daur matahari. Kekeliruan yang tampaknya kecil ini terus menumpuk, sehingga
misalnya pada tahun 1093 musim semi jatuh pada tanggal 15 Maret, bukannya tanggal 21 Maret,
dan hari-hari raya yang dapat bergeser seperti Paskah sedikit demi sedikit ketinggalan oleh
musim.
Dalam tahun 1582, Paus Gregorius XIII mengumumkan perubahan baru. Tahun pada abad
pergantian yang tidak habis dibagi 400, yakni 1700, 1800 dan sebagainya, tidak lagi merupakan
tahun kabisat. Dengan demikian kekeliruannya berkurang hingga 26 detik setiap tahun, yang
menjadi satu hari setiap 3.323 tahun. Untuk membuat kalender sejalan lagi dengan musim,
Gregorius mengurangi tahun 1582 dengan 11 hari, tanggal 4 Oktober langsung diikuti oleh
tanggal 15 Oktober. Sebagai pembaruan terakhir, ia mengembalikan tanggal 1 Januari sebagai

hari Tahun Baru. Negara negara Katolik Eropa menggunakan kalender baru Gregorius, tetapi
negara negara Protestan tetap pada yang lama. Baru pada tahun 1752, Inggris dan koloni
koloninya menyesuaikan diri dengan memotong 11 hari dari tahun. Kejadian ini menimbulkan
kerusuhan di London. Banyak orang yang marah karena merasa kehilangan uang sewa 11 hari.
Mereka mengamuk dengan berteriak Berikan kembali 11 hari kami. Tetapi di Amerika, Ben
Franklin memberikan nasihat yang lebih

bernada filosofis. Kepada para pembaca dia

memberikan nasihat agar tidak menyesali hilangnya waktu yang sedemikian banyak akan tetapi
sebaliknya justru harus bergembira karena orang dapat tidur dalam kedamaian pada tanggal 4
bulan Oktober dan ketika bangun hari sudah menunjukkan tanggal 15 Oktober pagi.

3. Jam
1. Jam Matahari
Setelah bangsa Sumeria menghilang tanpa meninggalkan pengetahuannya, Mesir sudah
membagi hari seperti sekarang ini. Sebut saja Obelisk (batu panjang lonjong seperti monumen)
yang dibangun pada awal 3500 SM, dibuat sebagai penanda waktu orang-orang Mesir.
Bayangannya ketika diterpa sinar matahari dijadikan patokan seperti jarum jam sebagai penanda
waktu. Dengan Obelisk, orang Mesir juga bisa tahu kapan tahun terpanjang dan terpendek.

Gambar 19.1. Ilustrasi jam matahari

2. Jam Air
Jam air adalah salah satu penanda waktu yang tidak bergantung pada pengamatan benda di
langit. Satu jam air tertua ditemukan di makam Amenhotep I yang dimakamkan sekitar tahun
1500 SM.

Orang Yunani mulai menggunakan jam air atau yang disebut oleh mereka sebagai Clepsydras
(Water Thief) pada tahun 325 SM. Berbagai bentuk jam air dibuat. Ada seperti mangkok yang
perlahan-lahan terisi air dengan volume yang bertambah secara konstan. Dengan tanda tertentu
di permukaan, orang Yunani dapat mengetahui waktu pada saat itu.
Versi lain ada yang terbuat dari mangkok logam yang dicelupkan dalam wadah berisi air.
Perlahan-lahan mangkok logam yang dibawahnya diberi lobang kecil, akan tenggelam dalam
waktu tertentu. Alat ini masih digunakan di Afrika utara pada abad ini.

Gambar 19.2. Ilustrasi jam matahari

Kemudian pada tahun 100 SM dan 500 SM, horologis dan astronom Yunani dan Romawi
mulai membuat jam air mekanik yang dikenal dengan Su Sung. Jam ini lebih kompleks dari
sebelumnya dengan ditambahkan pengatur tekanan agar aliran air berjalan dengan konstan dan
bentuk yang lebih menarik. Ada pula yang ditambahkan bel atau gong sebagai penanda waktu.
Di tahun-tahun berikutnya, jam air terus dikembangkan seperti yang dilakukan astronom
Yunani, Andronikos pada abad 1 SM. Dia membuat menara angin di Athena. Strukturnya yang
oktagonal menunjukkan bahwa jam ini adalah jam matahari dengan indikator mekanik. Jam ini
juga dilengkapi dengan jam air mekanis 24 jam, penunjuk 8 arah mata angin, jam, tanggal, tahun,
dan astrologi.
Salah satu jam menara paling rumit dibangun oleh Su Sung pada tahun 1088 dengan tinggi 30
meter. Memiliki bola daya perunggu dan lima panel depan dengan pintu yang bisa merubah
boneka manekin. Boneka ini dapat membunyikan bel atau gong dalam menandakan waktu.
Sayangnya, aliran air sangat sulit untuk dikontrol sehingga jam model ini tidak bisa mencapai
akurasi yang tepat.
3. Jam Pasir

Jam ini juga merupakan salah satu penanda waktu yang digunakan pada zaman dulu. Alat ini
terdiri atas dua tabung gelas yang dihubungkan oleh sebuah saluran sempit.
Cara kerja alat ini adalah pasir yang ada di salah satu tabung (di atas) akan mengalir ke tabung
di bawahnya melalui saluran penghubung yang sempit tersebut. Jika semua pasir telah mengalir
ke tabung yang ada di bawahnya, maka satuan waktu tertentu (misalnya satu jam) telah terlewati.
Kemudian, jam pasir itu pun dibalik lagi untuk mengukur waktu kembali. Di sebut jam pasir
karena material yang dipakai adalah pasir, yang memang memiliki kecepatan yang stabil saat
mengalir.
Jam pasir pertama diperkirakan muncul pada tahun 1338 berdasarkan lukisan Allegory of
Good Government dari Ambrogio Lorenzetti.
Gambar 19.3. Ilustrasi jam pasir

4. Jam Mekanik
Jam mekanik ditemukan pada akhir tahun 100 Masehi di Cina, namun tidak dikembangkan
lebih lanjut. Kemudian, pada tahun 1200-an, jam mekanik mulai dikembangkan di Eropa.
Jam tersebut umumnya menggunakan pemberat sebagai penggeraknya, tetapi tidak memiliki
bandul atau jarum. Sebagai penanda satuan waktu (misalnya satu jam) adalah bunyi lonceng atau
bel.
Salah satu jam mekanik generasi pertama, saat ini masih tersimpan di Katedral Salisbury,
Inggris. Jam ini dibuat tahun 1386.
5. Jam Pendulum Mekanis
Pada abad pertengahan (500 1500 masehi), perkembangan teknologi tidak banyak berubah
di Eropa. Begitu juga dengan perkembangan jam, masih berkutat pada jam matahari dan tidak
bergerak jauh dari prinsip-prinsip teknologi Mesir kuno

Pada masa itu, ada jam matahari yang ditempatkan di atas pintu-pintu untuk menandakan
tengah hari. Sekitar abad ke-10, jam matahari saku mulai digunakan. Bahkan di Inggris, jam saku
tersebut ada yang dapat mengetahui kapan pasang surut air laut dan perubahan musim dari
ketinggian matahari.
Kemudian di awal dan pertengahan abad ke-14, mulai bermunculan jam mekanik besar di
menara-menara di Italia. Tidak ada catatan yang pasti dari mekanisme model jam ini. Sampai
pada tahun antara 1500 1510 masehi, seorang tukang kunci Jerman dari Nuremberg, Peter
Henlein, yang mengganti pendulum jam menjadi lebih kecil sehingga merubah ukuran jam
menjadi lebih kecil.
Jam model ini terkenal di kalangan orang-orang kaya karena ukuran mereka dan fakta bahwa
jam dapat diletakkan di rak atau meja, bukan di dinding ruangan. Tapi, jam ini hanya dapat
menunjukkan tanda jam, tanpa penunjuk menit sampai dengan tahun 1670. Tidak dilengkapi juga
dengan pelindung kaca sampai abad ke-17. Meski begitu, ternyata dari jam ini lahir perhitungan
waktu atau jam yang lebih akurat.
Jam berpendulum seterusnya dikembangkan sampai masa Shortt W.H. yang membuat jam
paling terkenal dan didemonstrasikan tahun 1921. Jam Shortt segera diganti jam Riefler sebagai
pencatat waktu tertinggi di banyak observatorium dan menggunakan 2 pendulum.

Gambar 19.4. Ilustrasi pendulum mekanik

Kebutuhan untuk mengetahui waktu semakin berkembang seiring dengan tumbuhnya


peradaban yang semakin kompleks. Dimulai dari bangsa Sumeria yang mendasari perhitungan

waktu mereka pada peredaran bulan, yang kemudian peradaban bangsa ini dilanjutkan oleh
bangsa Babilonia. Bangsa Babilonia dalam perkembangannya mengenai pembagian waktu, telah
dapat menyesuaikan panjang bulan dengan peredaran bulan. Kemudian bangsa Mesir yang
memulai tahun baru mereka pada awal bulan Juli yang ditandai dengan munculnya bintang Sirius
(bintang paling cemerlang dilangit). Pembagian waktu bangsa Mesir dalam satu tahun terdiri
dari 12 bulan, masing-masing bulan terdiri dari 30 hari. Agar kalender bangsa Mesir mendekati
daur bulan di langit, ditambahkan 5 hari ekstra di tiap tahun, sehingga 1 tahun terdiri dari 365
hari. Dan inilah salah satu warisan bangsa Mesir yang kita gunakan sampai saat ini, yaitu 1 tahun
terdiri dari 365 hari.
Pencatatan waktu oleh suku bangsa Maya menggunakan ketiga daur astronomis besar yaitu,
perputaran harian bumi, bulan kamariah dan tahun syamsiah (matahari). Mereka tidak
mencocokkan semua daur ini, tetapi mencatat ketiga-tiganya secara terpisah, demikian pula daur
astronomis lainnya. Ada 20 sistem penanggalan Suku Maya dan 15 sistem telah disebarkan ke
berbagai tempat untuk dipelajari, sementara 5 sistem lagi masih dirahasiakan oleh para
pemangku adat Suku Maya. Bangsa Yunani membagi satu tahun menjadi 12 bagian yang disebut
bulan dan setiap bulan ada 30 bagian yang disebut hari. Dalam satu tahun, mereka mempunyai
360 hari atau 12 x 30 = 360.
Ada berbagai jenis kalender di dunia ini, kalender China dan kalender Saka yang merupakan
sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar. Kemudian di
dunia Barat ada kalender Julius dan kalender Greogorius (penyempurnaan kalender Julius) yang
dipakai hamper di seluruh dunia sampai saat ini. Alat perhitungan waktu sendiri mengalami
perubahan dari waktu ke waktu, mulai dari jam matahari, jam air, jam pasir sampai jam mekanik
yang berdasarkan teknologi.

SEJARAH MATEMATIKA
DAN MATEMATIKAWAN
BESAR ABAD KE-20
Abad ke-20 adalah awal dari abad modern dimana perkembangan zaman berkembang dengan
pesatnya.Abad ke-20 ini dimulai pada tanggal 1 Januari 1901 sampai 31 Desember 2000.
Perubahan-perubahan banyak terjadi dari berbagai bidang kehidupan seperti di bidang
ekonomi, sosial budaya, politik, dan ilmu pengetahuan menjadi berubah, bertambah, dan
berkembang lebih lagi dibandingkan abad sebelumnya menuju peradaban manusia yang lebih
modern. Selain terjadi perkembangan, selama abad ke-20 juga terjadi peperangan-peperangan
besar sepanjang sejarah terjadi pada abad ini, Perang Dunia pertama (1914-1918) yang
melibatkan berbagai negara dan memakan banyak korban, yang masih disusul dengan Perang
Dunia kedua (1939-1945), Perang Dingin, dan bencana-bencana dahsyat lainnya pun terjadi
pada abad ini. Selama abad ini terjadi banyak terjadi peristiwa monumental.
Dibalik peristiwa-peristiwa besar di abad ke-20, banyak matematikawan bermunculan.
Mereka menghasilkan teorema-teorema fundamental baru dalam matematika yang berdampak
luar biasa bagi perkembangan matematika. Ilmuwan-ilmuwan matematika yang berdampak
luar biasa inilah yang penulis ingin angkat sebagai permasalahan dalam makalah ini. Sebagai
pengetahuan bagi kita yang terkadang hanya tahu Rumus atau Teorema dalam matematika,
tanpa mengetahui bagaimana matematikawan khususnya pada abad ke-20 menemukan dan
membuktikan teorema-teorema tersebut. Suatu pengetahuan yang dapat memotivasi para pecinta
matematika untuk berkembang dan menjadi matematikawan-matematikawan abad ini.

A.

Perkembangan Matematika dan Matematikawan pada Abad Ke-20

Abad ke-20 melanjutkan perkembangan abad ke-19 yang mengarah pada peningkatan
generalisasi dan abstraksi dalam matematika, dimana gagasan aksioma sebagai kebenaran yang
tak perlu dibuktikan untuk mendukung penekanan pada konsep-konsep logika yang konsisten
dan lengkap. Hal ini membuat matematika menjadi profesi utama yang melibatkan ribuan
ilmuan-ilmuan baru bermunculan setiap tahun dan pekerjaan lainnya di bidang pengajaran dan
industri, serta perkembangan di bidang-bidang studi matematika seperti Teori Grup, Topologi,
Teori Graf, Analisis Fungsional, Teori Singularitas, Teori Chaos, Teori Model, Teori Kategori,
Teori Permainan, Teori Kompleksitas, dan masih banyak lagi lainnya.
Matematikawan terkenal Inggris yang bernama G.H. Hardy dan Srinivasa Ramanujan, mereka
adalah dua dari matematikawan besar pada awal abad ke-20 yang melibatkan diri dengan
sungguh-sungguh untuk memecahkan masalah abad sebelumnya, misalnya hipotesis Riemann.
Meskipun mereka hampir menyelesaikan masalah tersebut, tetapi mereka masih saja dikalahkan
oleh masalah yang sulit itu, tetapi Hardy tetap dihormati sebagai reformator matematika Inggris,
dan Ramanujan membuktikan dirinya sebagai salah satu yang paling brilian dalam pemikirannya
pada abad itu.
Pada abad ke-20 matematikawan lain mulai mengikuti teknik-teknik yang sudah ada
sebelumnya, tetapi iarahkan ke tingkat yang lebih kompleks. Pada tahun 1904, Johann Gustav
Hermes menyelesaikan pembangunan segi banyak beraturan dengan 65.537 sisi (216 + 1),
hanya dengan menggunakan kompas dan tepi lurus. Metode ini seperti yang dilakukan Euclid
beberapa abad sebelumnya.
Kemunculan bidang matematika baru mejadi tanda awal abad ke 20, yaitu bidang logika
matematika, yang dibangun sebelumnya oleh Gottlob Frege. Bidang ini kemudian diteruskan
oleh Giuseppe Peano, LEJ Brouwer, David Hilbert dan lain-lain. Matematikawan yang paling
berpengaruh di bidang ini adalah Bertrand Russell dan A.N Whitehead. Karya mereka yang
berjudul Principia Mathematica sangat berpengaruh dalam logika dan filosofis matematika.
Abad ke 20 juga dimulai dengan sebuah konvensi bersejarah di Sorbonne di Paris pada musim
panas tahun 1900. Pada saat itu ahli matematika Jerman benama David Hilbert menyampaikan
masalah yang ia sebut sebagai 23 masalah terbesar yang belum terpecahkan dalam matematika.
Dari 23 masalah asli, 10 kini telah terpecahkan, 7 sebagian belum sempurna, dan 2 (Hipotesis
Riemann dan Teorema Kronecker-Weber pada keberadaan abelian) masih belum terpecahkan, 4
sisanya masih diragukan apakah dapat dipecahkan atau tidak. Hilbert adalah seorang ahli
matematika brilian, ia bertanggung jawab untuk beberapa teorema dan beberapa konsep
matematika baru. Beliau juga menjadi pelopor dari gaya baru berpikir matematika abstrak.
Pendekatan Hilbert menandai pergeseran ke metode aksiomatik modern, dimana aksioma tidak
iambil begitu saja sebagai kebenaran yang tak perlu dibuktikan. Hilbert optimis terhadap masa
depan dari perkembangan matematika, hal ini terlihat dari ungkapannya dalam sebuah
wawancara di radio tahun 1930 yang berkata, Kita harus tahu. Kita akan tahu!.

Seorang dari Austria bernama Kurt Godel memberikan beberapa kendala pada apa yang bisa dan
tidak bisa dipecahkan serta teorema yang dikenal dengan nama Teorema Ketidaklengkapan yang
terbukti tak terpikirkan. Teorema tersebut mengatakan bahwa mungkin ada solusi untuk masalah
matematika yang benar, tetapi yang tidak pernah dapat dibuktikan.
Matematikawan lain di abad ke-20 adalah Alan Turing. Ia mungkin adalah tokoh matematika
yang paling dikenal dalam memecahkan kode teka-teki di Jerman pada masa perang. Alan
Turing menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menjelaskan dan menyederhanakan bukti dari
masalah Godel yang terkenal absrtak. Metode Alan Turing menghasilkan kesimpulan yang lebih
bagus daripada metode Godel. Metode Alan Turung memberikan kesimpulan yang lebih baik
untuk gagasan yang berkembang pada waktu itu yaitu gagasan bahwa tidak mungkin ada cara
untuk memilah terlebih dahulu masalah yang dapat dibuktikan dan mana masalah yang tidak
dapat dibuktikan. Secara kebetulan usaha yang dilakukan Alan Turing ini menuntun kepada
perkembangan komputer dan awal pemikiran konsep-konsep di waktu selanjutnya.
John von Neumann dipandang sebagai salah satu ahli matematika terkemuka dalam sejarah
modern. Ia dijuluki anak ajaib matematika yang membuat kontribusi besar untuk berbagai
macam bidang. Ia dikenang juga sebagai pelopor Teori Permainan, khususnya untuk model
desain yang disimpan sebagai program digital komputer yang menggunakan unit pengolahan
dan struktur penyimpanan terpisah. Pada bidang fisika, terutama dalam teori kuantum, John von
Neumann berperan dalam pengembangan fisika nuklir serta bom hidrogen. Ia adalah salah satu
ilmuan yang terlibat dalam Proyek Manhattan.
Andre Weil adalah seorang pengungsi akibat perang di Eropa. yang nyaris mati akibat perang
tersebut. Andre Weil merumuskan teorema yang menunjukkan hubungan antara teori bilangan,
aljabar, geometri dan topologi. Hal ini dianggap sebagai salah satu prestasi terbesar dalam
matematika modern. Ilmuan lain yang merupakan pewaris warisan terbesar Weil adalah
Alexander Grothendieck. Grothendieck adalah seorang strukturis, yang tertarik pada struktur
yang tersembunyi di balik bidang matematika. Pada tahun 1950 ia menciptakan sebuah bahasa
baru yang kuat yang memungkinkan untuk melihat struktur matematika dengan cara yang baru.
Cara ini memungkinkan munculnya solusi baru di teori bilangan, geometri, bahkan di dalam
fisika dasar. Grothendieck membuat Teori Skema untuk memecahkan masalah di teori bilangan
yang dikemukakan Weil. Ia juga merumuskan Teori Topoi yang sangat relevan dengan logika
matematika. Selain itu, Grothendieck memberikan bukti aljabar dari Teorema Riemann-Roch
dan memberikan definisi aljabar dari kurva kelompok dasar. Setelah tahun 1960-an,
Grothendieck meningggalkan matematika dan berpindah politik radikal. Hal ini tidak menutupi
prestasinya di geometri aljabar yang telah mengubah dasar matematika. Grothendieck
ddianggap menjadi salah satu tokoh matematika yang dominan dari abad ke-20.
Pada awal abad ke-20, matematikawan dari Prancis yang bernama Pierre Fatou dan Gaston Julia
mengembangkan bidang dinamika kompleks. Bidang ini didefinisikan oleh fungsi pada ruang
bilangan kompleks. Bidang ini mendapat perhatian matematikawan hanya pada tahun 1970-an
dan 1980-an. Pada saat itu muncul penggambaran indah dari Himpunan Julia dan dari Himpunan
Mandelbrot. Himpunan Mandelbrot adalah himpunan milik matematikawan Perancis, Benot

Mandelbrot. Himpunan Mandelbrot tersebut melibatkan perulangan persamaan polinomial


kuadrat kompleks dari bentuk zn+1= zn2 +c, (dimana z adalah bilangan pada bidang kompleks dari
bentuk x+iy). Perulangan itu memunculkan suatu bentuk timbal balik berdasarkan bentuk
perulangan itu, dimana bagian yang lebih kecil memperlihatkan perkiraan penyusutan dari
bentuk utuhnya, dan yang tak terhingga kompleknya. Mandelbrot adalah orang yang
menciptakan istilah fraktal, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Geometri Fraktal.
Paul Cohen adalah seorang imigran Yahudi yang memperoleh penghargaan Amerika karena
ketenaran dan kesuksesannya. Karyanya mengguncang dunia matematika pada 1960-an, yaitu
ketika ia membuktikan bahwa Hipotesis Kontinum Cantor yang berisi tentang ukuran
kemungkinan pada Himpunan Terbatas (salah satu dari 23 masalah Hilbert), keduanya bisa benar
dan tidak benar. Kedua kemungkinan ini bersifat efektif dan benar-benar terpisah tetapi tetap
berlaku secara matematis, Karena hasil ini, semua bukti matematika modern harus memasukkan
pernyataan yang menyatakan bahwa apakah ada atau tidak ada hasil dari bukti tersebut adalah
tergantung pada Hipotesis Kontinum.
Selain masalah Hipotesis kontimum, masalah Hilbert lainnya akhirnya diselesaikan pada tahun
1970. Ketika itu seorang pemuda Rusia bernama Yuri Matiyasevich membuktikan masalah
kesepuluh, yaitu bahwa tidak ada metode umum untuk menentukan kapan persamaan polinomial
memiliki solusi dalam bilangan bulat. Pada proses pembuktiannya, Matiyasevich dibantu oleh
ahli matematika Amerika Julia Robinson.
Pada tahun 1995 matematikawan dari Inggris, Andrew Wile membuktikan Teorema Fermat yang
terakhir (the Last Fermats Theorem) untuk semua bilangan. Bukti ini baru muncul setelah
sekitar 350 tahun Fermat memunculkan teorema itu. Pada kenyataannya, bukti ini merupakan
upaya bersama dari yang melibatkan banyak matematikawan selama beberapa tahun, termasuk
Goro Shimura, Yutaka Taniyama, Gerhard Frey, Jean-Pierre Serre dan Ken ribet. Sebelumnya
matematikawan tersebut memberikan langkah-langkah mateamatis dalam pembutian teorema ini.
Kemudian Wile memberikan bukti akhir dari Konjektur Taniyama-Shimura untuk kurva eliptik
dengan bukti sebanyak 100 halaman. Pembuktian ini menyelesaikan pembuktian Teorema
Fermat yang terakhir.
Peristiwa besar yang terbaru adalah penyelesaian dugaan Poincar, yaitu masalah yang berkaitan
dengan geometri. Masalah ini diselesaikan pada tahun 2002 , yaitu lebih dari 100 tahun setelah
masalah ini pertama kali dimunculkan. Matematikawan hebat yang mnyekesaikan dugaan
Poincar adalah dua orang dari Rusia, yaitu Grigori dan Perelman. Perelman yang tinggal dengan
ibunya di pinggiran kota St Petersburg, menolak hadiah penyelesaian masalah ini yatu uang
sebesar $ 1 juta. Ia mengklaim bahwa jika bukti sudah benar maka tidak ada pengakuan lain
yang diperlukan. Teorema sekarang, menyatakan bahwa jika terhubung dalam loop, ruang
terbatas 3-dimensi dapat terus diperketat, yaitu dengan cara yang sama seperti loop yang
digambar pada bola 2-dimensi. Perelman memberikan solusi memuaskan tetapi sangat kompleks.
Solusinya melibatkan cara-cara di mana bentuk 3-dimensi dapat dibentuk dalam dimensi lebih
tinggi. Perelman juga telah membuat kontribusi penting untuk Geometri Riemann dan Topologi
Geometris.
210210210

| page

B.

Matematikawan Besar pada Abad ke-20

1. Godfrey Harold Hardy-Srinivasa Ramanujan


G. H Hardy dan Ramanujan adalah kolaborasi matematikawan yang memiliki latar belakang
yang saling berbeda jauh. Hardy adalah seorang matematikawan asal asal Inggris dengan
prestasi yang luar biasa dalam Teori Bilangan, sedangkan Srinivasa Ramanujan adalah seorang
otodidak jenius dari Inia, bangsa Jajahan Inggris dan tidak pernah mengikuti pendidikan formal
sama sekali. Kebersamaan mereka berdua berawal dari usaha mereka membuktikan Hipotesis
Reimann.

Gambar 20.1 .G.H. Hardy dan Srinivasa Ramanujan

Hipotesis Riemann berisi tentang distribusi bilangan prima. Riemann menemukan permukaan
geometris yang konturnya mampu menjelaskan distribusi bilangan prima. Riemann
memperkenalkan Fungsi Zeta yang didefinisikan :

Fungsi Zeta menyajikan jembatan antara bilangan prima dengan dunia geometri. Fungsi tersebut
digunakan Riemann untuk menyusun suatu permukaan di mana puncak dan lembah yang disebut
nilai kritis dalam grafik tiga dimensi berkorespondensi dengan range Fungsi Zeta tersebut.
Dalam eksplorasinya, Riemann menemukan fungsi Zeta dengan keluaran nol (ianalogikan
memiliki ketinggian yang sama dengan permukaan laut) yang memegang peranan penting
tentang perilaku natural bilangan prima. Sepuluh keluaran nol yang pertama memunculkan pola
berupa garis lurus. Selanjutnya Riemann mengajukan hipotesis yang menyatakan:
"Keluaran nol berikutnya, juga berada dalam pita atau garis kritis."
Hipotesis Riemann pada bilangan prima membawa dampak langsung pada penemuan distribusi
bilangan prima, karena dianggap sebagai kunci untuk membuka tabir misteri bilangan prima.
Jika ada yang mampu membuktikan Hipotesis Riemann, maka ia akan mampu melihat pola dari
bilangan prima, lalu menunjukkan rumusan untuk menentukan bilangan prima. Manfaat dari
melihat pola bilangan prima adalah untuk melihat kemudian memprediksi pola acak dari
peristiwa alam seperti gempa, gunung meletus, tsunami. Banyak orang yang percaya bahwa

dengan terbukanya tabir misteri bilangan prima, misteri alam semesta lain pun juga akan
tersingkap.
Tepat sebelum Perang Dunia Pertama, Hardy menjadi berita matematika utama ketika ia
mengklaim telah membuktikan Hipotesis Riemann. Akan tetapi, faktanya adalah ia hanya
mampu membuktikan bahwa ada tak terhingga banyaknya angka nol pada garis atau pita kritis,
tetapi ia tidak dapat membuktikan bahwa ada nol lain yang tidak terdapat pada garis atau pita
kritis.
Sementara itu, pada tahun 1913 Srinivasa Ramanujandari Madras, Inia, menuliskan surat kepada
Hardy dan akademisi lainnya di Cambridge. Dalam suratnya berisi bahwa ia mengklaim telah
menemukan formula untuk menghitung jumlah bilangan prima sampai dengan seratus juta dan
umumnya tanpa kesalahan. Ramanujan juga telah berhasil membuktikan semua hasil Riemann
dan masih banyak lagi, padahal ia sendiri tidak memiliki pengetahuan tentang perkembangan
matematika di dunia Barat dan tidak pernah mengikuti pendidikan formal. Ia mengklaim bahwa
sebagian besar dari ide-idenya datang kepadanya melalui mimpi. Pada saat itu Ramanujan
berusia 23 tahun dan bekerja sebagai karyawan jasa pengiriman barang.
Hardy adalah satu-satunya orang yang mengenali kejeniusan Ramanujan. Ia membawa
Ramanujan ke Universitas Cambridge, tempat Hardy mengembangkan karir akademisnya.
Selama bertahun-tahun Hardy menjadi teman dan mentor bagi Ramanujan. Kedua berkolaborasi
pada banyak masalah matematika. Meskipun kedunya adala orang jenius dalam usaha mereka
berdua, mereka masih belum bisa membuktikan Hipotesis Riemann.
Terdapat sebuah anekdot umum tentang Ramanujan, yaitu tentang bagaimana ketika Hardy
sampai di rumah Ramanujan dengan menumpangi sebuah taksi dengan nomor 1729. Pada saat
itu Ramanujan mengatakan bahwa bilangan 1729 adalah benar-benar bilangan yang tidak
menarik, akan tetapi mereka mendapati bahwa sebenarnya jumlah 1729 sangat menarik secara
matematis. Jumlah itu adalah bilangan terkecil yang dapat direpresentasikan dalam dua cara
yang berbeda sebagai jumlah dari dua bilangan berpangkat 3, yaitu :

Kemudian bilangan ini juga merupakan perkalian dari 3 bilangan prima yaitu
. Jika 1729 adalah bilangan terkecil, maka bilangan terbesar yang sejenis adalah :

Angka tersebut sekarang kadang-kadang disebut sebagai taxicab numbers atau Angka Taksi.
Ramanujan mungkin telah menduga atau membuktikan lebih dari 3.000 teorema, identitas dan
persamaan, sifat angka yang sangat komposit, fungsi partisi dan asymptotics dan fungsi Mock
Theta. Ia juga melakukan penyelidikan dalam bidang fungsi gamma, bentuk modular, deret
divergen, seri hypergeometrik, dan teori bilangan prima. Di antara prestasi yang lain, Ramanujan

mengidentifikasi beberapa seri konvergensi terbatas yang efisien dan cepat untuk menghitung
nilai , beberapa di antaranya dapat menghitung 8 tempat desimal tambahan. Seri ini dan
variasinya telah menjadi dasar untuk algoritma tercepat yang digunakan oleh komputer modern
untuk menghitung ke tingkat akurasi yang semakin meningkat. Sebagai gambaran saat ini
nilai menjadi sekitar 5 triliun tempat desimal.
Beberapa dari karya asli Ramanujan tetapi tidak konvensional, seperti Bilangan Prima
Ramanujan dan Fungsi Theta Ramanujan, telah mengilhami sejumlah besar penelitian lebih
lanjut dan telah diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti Kristalografi dan Teori String.
Akhir hidup Ramanujan cukup tragis. Ia meninggal pada usia muda yaitu pada usia 32 karena
frustasi dan kemudian dilingkupi depresi dan penyakit. Bahkan ia pernah mencoba untuk bunuh
diri. Sedangkan,Hardy masih hidup selama sekitar 27 tahun setelah kematian Ramanujan, yaitu
sampai usia 70. Ketika ditanya dalam sebuah wawancara apa kontribusi terbesarnya dalam
bidang matematika, Hardy tanpa ragu menjawab bahwa itu adalah penemuan Ramanujan, dan
bahkan kolaborasi mereka disebutnya insiden yang romantis dalam hidup saya. Pada akhirnya
Hardy juga menjadi tertekan di kemudian hari dan mencoba bunuh diri dengan membuat dirinya
overdosis. Beberapa orang menyalahkan Hipotesis Riemann sebagai penyebab ketidakstabilan
Ramanujan dan Hardy. Saat itu Hipotesis Riemann dianggap memiliki kutukan.
2. Betrand Russel dan Alfred North Whitehead
Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead berasal dari Inggris, merek adalah
matematikawan, ahli logika dan juga filsuf. Mereka juga merupakan orang yang berada di garda
depan dalam pemberontakan Inggris terhadap idealisme Kontinental di awal abad ke-20. Dalam
bidang matematika mereka membuat kontribusi penting di bidang Logika Matematika dan Teori
Himpunan.

Gambar 20.2. Bertrand Russell danA.N. Whitehead

Whitehead dari latar belakang matematika yang lebih murni. Ia menjadi pengajar Russells
diTrinity College, Cambridge pada 1890-an. Kemudian mereka berkolaborasi di dekade
pertamaabad ke-20 pada karya monumental mereka, yaitu Principia Mathematica. Kolaborasi
ini berhenti setelah Perang Dunia Pertama karena banyak waktu yang dihabiskan Russell
dipenjara sebagai akibat pemberontakannya. Karir akademik Whitehead selalu terbayang di

kepala Russell dan selalu memotivasinya untuk berkembang. Kemudian Rusell beremigrasi ke
Amerika Serikat pada tahun 1920, dan menghabiskan sisa hidupnya di sana.
Russell dilahirkan dalam sebuah keluarga kaya dari aristokrasi Inggris. Orangtuanya meninggal
saat Russell masih sangat muda dan ia dibesarkan oleh neneknya, Victoria. Pada masa remaja
Russell sangat kesepian dan ia menderita depresi. Kemudian Russell mengatakan bahwa hanya
cintanya pada matematika yang membuat ia tidak bunuh diri. Ia belajar matematika dan filsafat
di Cambridge University di bawah binaan G.E Moore dan A.N. Whitehead. Russell berkembang
menjadi seorang filsuf yang inovatif, seorang penulis yang produktif pada banyak subyek,
seorang ateis yang berkomitmen dan seorang matematikawan yang menginspirasi serta seorang
ahli logika. Saat ini ia dianggap sebagai salah satu pendiri filsafat analitik, akan tetapi
sebenarnya ia menulis pada hampir semua ranah utama filsafat, khususnya metafisika, etika,
epistemologi, filsafat matematika, dan filsafat bahasa. Selain sebagai ilmuan, Russell juga
merupakan seorang aktivis politik yang punya komitmen tinggi. Ia adalah seorang aktivis antiperang, orang memperjuangkan perdagangan bebas dan anti-imperialisme. Ia menjadi penentang
senjata nuklir dan sosialisme. Ia juga menentang Adolf Hitler, totalitarianisme Uni Soviet dan
keterlibatan USA dalam Perang Vietnam.
Matematika Russell sangat dipengaruhi oleh Teori Himpunan dan Logika Gottlob Frege.
Karyanya berkembang mengikuti karya rintisan Cantor mengenai himpunan. Pada tahun
1903, Russell menerbitkan karya yang berjudul Principals of Mathematics. Karya ini
kemudian dikenal sebagi paradox Russell, yaitu berisi bahwa sebuah himpunan yang berisi
himpunan yang bukan anggota himpunan tersebut. Paradoks Russell sering digambarkan
dengan cerita tentang tukang cukur, ceritanya adalah sebagai berikut :
Alkisah disuatu desa terpencil di pedalaman, hidup seorang tukang cukur, ialah satu-satunya
tukang cukur didesa tersebut. Semua orang didesa tersebut mencukur rabutnya sendiri atau
dicukuri oleh si Tukang cukur dan si Tukang hanya mencukur orang yang tidak mencukur
rabutnya sendiri.
Pertanyaannya adalah apakah si tukang cukur mencukur rambutnya sendiri?
Jika dijawab ya, si tukang cukur mencukur rambutnya sendiri, tetapi cerita di atas mengatakan si
tukang cukur hanya mencukur orang yang tidak mencukur rabutnya sendiri, tetapi jika ia tidak
mencukur rambutnya sendiri itu berarti menurut cerita ia harus pergi ke tukang cukur, padahal
tukang cukur satu-satunya adalah diri sendiri. Hal ini berarti ia mencukur dirinya sendiri, padahal
ia tidak boleh mencukur dirinya sendiri. Pernyatan-peryataan ini tentu memunculkan
kebingungan. Pertanyaan diatas adalah pertanyaan tertutup yang hanya memiliki dua jawaban
ya atau tidak, tetapi apapun jawaban yang kita ambil akan menimbulkan kontradiksi. Dalam
ilmu logika hal ini dikatakan Inkonsisten.
Penjelasan matematis dari masalah ini adalah tentang logika. Dalam matematika, himpunan
didefinisikan sebagai kumpulan objek-objek, yang umumnya ditulis didalam tanda kurung
kurawal { }. Contoh himpunan {a,b,c} artinya himpunan tersebut mengandung elemen a,b,dan c
dan {b,c} merupakan himpunan bagian dari {a,b,c}. Himpunan juga bisa mengandung himpunan

contoh {{a,b},{x,y}} mengandung 2 himpunan {a,b} dan {x,y} dan juga mengandung himpunan
kosong. Semua himpunan mengandung himpunan kosong. Kemudian sebuah himpunan bisa
memuat dirinya sendiri contoh S={S,{a,b}}, yaitu S element dari S. Terdapat definisi bahwa :
R adalah himpunan yang berisikan semua himpunan yang tidak memuat dirinya sendiri sebagai
anggota. Himpunnan ini dinotasikan sebagai berikut:

Itu artinya, A elemen R jika hanya jika A bukan elemen dari A. Pertanyaan sekarang apakah
R elemen dari R? pertanyaan ini hampir serupa dengan pertanyaan sebelumnya Apakah si
tukang cukur mencukur rambutnya sendiri?. Selalu ada kontradiksi pada setiap jawabannya,
jika R adalah suatu elemen dari R maka berdasarkan definisi R bukanlah elemen dari R. Dan
sebaliknya, jika R bukan elemen dari R maka R harus menjadi elemen dari R. Pernyataan R
adalah suatu elemen dari R dan R bukan suatu elemen dari R saling kontradiktif. Hal ini
menunjukkan bahwa Himpunan R inkonsisten. Himpunan R tersebut dikenal sebagai paradoks
Russell. Secara matematika sama sekali tidak ada yang salah dengan himpunan R. Paradoks
Russell hanya ingin mengatakan bahwa terdapat ketidakpastian (inkonsistensi) di dalam teori
himpunan, artinya tidak selamanya matematika itu pasti. Kemudian seorang Matematikawan
bernama Kurt Godel, mengkonversi Paradoks Russell yang awalnya merupakan pernyataan di
Teori Himpunan menjadi pernyataan pada teori bilangan, dan menunjukan bahwa terdapat
Inkonsistensi di Teori bilangan, yang dikenal dengan Teorema Ketidaklengkapan Godel atau
Godels Incompleteness Theorem.
Karya lengkap Russell adalah monolitik Principia Mathematica, yang diterbitkan dalam tiga
volume pada tahun 1910, 1912 dan 1913. Volume pertama ditulis bersama Whitehead, dan yang
kedua dan ketiga hampir semua pekerjaan Russell. Russell mengerjakan pekerjaan ini untuk
mendapatkan semua sifat matematis dari aksioma-aksioma logis dan murni, sambil menghindari
jenis paradoks dan kontradiksi yang ditemukan dalam karya Freges padaTeori Himpunan.
Russell mencapai hal ini dengan menggunakan sebuah teori atau sistem jenis atau types,
dimana setiap entitas matematika ditugaskan untuk membangun hirarki dari jenis. Entitas
matematika menciptakan objek dari obyek tipe tertentu secara eksklusif dari jenis sebelumnya
yang lebih rendah dalam hirarki. Hal ini untuk menghindari loop. Kemudian setiap elemen
himpunan adalah tipe yang berbeda dari elemennya, sehingga orang tidak dapat mengatakan
himpunan semua himpunan dan konstruksi yang serupa.
Karya Russell,Principia tetap diperlukan di samping aksioma dasar dari teori tipe, dan tiga
aksioma lanjut. Tiga aksioma lanjut tersebut adalah yang pertama aksioma tak terhingga yang
menjamin keberadaan satu himpunanyang tak terbatas, yaitu himpunan semua bilangan asli.
Yang kedua adalah aksioma pilihan yang menjamin bahwa, diberikan koleksi sampah atau
bins, masing-masing berisi himpunan minimal satu objek, adalah mungkin untuk membuat
pilihan tepat satu objek dari masing-masing bin, bahkan jika ada sampah yang jauh lebih
banyak, dan bahwa tidak ada aturan yang memilih dari masing-masing objek. Yang ketiga adalah
aksioma Russells sendiri yaitu axiom of reducibility yang menyatakan bahwa ada fungsi

kebenaran yang proposisional atau propositional truth function yang dapat dinyatakan
dengan fungsi kebenaran predikatif yang ekuivalen secara formal.
Selama sepuluh tahun Russell dan Whitehead bergulat dalam pemikiran tentang Principia.
Rancangan demi rancangan yang dibuat kemudian ditinggalkan karena Russell terus memikirkan
ulang premis dasar nya. Russell dan istrinya Alys bahkan pindah dengan Whitehead dalam
rangka untuk mempercepat pekerjaannya. Dalam keadaan ini pernikahan Russell juga digoncang
karena Russell menjadi tergila-gila dengan istri muda Whitehead, Evelyn. Dalam keadaan ini
pula Whitehead tetap bersikeras untuk berusaha mempublikasikan pekerjaannya, meskipun
pekerjaanya itu tidak dan mungkin tidak akan pernah selesai, atau bahkan mungkin mereka harus
mempublikasikannya dengan biaya sendiri karena tidak ada penerbit komersial yang mau
mempublikasikannya.
Beberapa gagasan tentang ruang lingkup dan kelengkapan Principia bisa dilihat dari fakta
bahwa dibutuhkan lebih dari 360 halaman untuk membuktikan secara definitif bahwa 1 + 1 = 2.
Pada saat itu secara luas karya tersebut dianggap sebagai salah satu karya yang paling penting
dan berpengaruh dalam logika sejak Aristoteles mengemukakan Organon. Ketangguhan dan
ambisiusitas Russell dan Whitehead menjadikan mereka begitu tenar di dunia.Pada akhirnya
pada 1931 Teorema Ketidaklengkapan Godel menunjukkan bahwa Principia tidak konsisten
dan tidak lengkap.
Russell dianugerahi Order of Merit pada tahun 1949 dan Penghargaan Nobel dalam Sastra
pada tahun berikutnya. Ketenarannya terus tumbuh, bahkan di luar dunia akademik.
Ketenarannya sebagian besar dari kontribusi filosofis dan aktivisme politik serta sosial yang ia
berikan. Ia meninggal pada usia yang tua yaitu 97 tahun.
3. David Hilbert

David Hilbert adalah seorang pemimpin besar dan seorang juru bicara untuk disiplin ilmu
matematika di awal abad ke 20. Lebih dari itu sebenarnya Hilbert adalah seorang matematikawan
yang sangat penting dan dihormati.Sama seperti banyak matematikawan besar Jerman
sebelumnya, Hilbert adalah lulusan dari University of Gottingen. Pada waktu universitas ini di
universitas ini. Disisi lain, tahun-tahun formal Hilbert dihabiskan di University of Konigsberg, di
mana ia banyak melakukan pertukaran ilmiah dengan sesama matematikawan seperti Hermann
Minkowski dan Adolf Hurwitz. Hal ini ia lakukan dengan intensif dan menghasilkan banyak
karya.

Gambar 20.3 . David Hilbert

Hilbert secara bertahap menjadi matematikawan yang paling terkenal pada masanya. Dari
penelitiannya muncul banyak istilah matematika yang menggunakan namanya antara lain
Ruang Hilbert (ruang Euclidean dimensi terbatas), Kurva Hilbert, Klasifikasi Hilbert, dan
Ketidaksetaraan Hilbert, disamping beberapa teorema. Hilbert dikenal sebagai pribadi yang
mudah bergaul, demokratis.Beliau sangat disayangi mahasiswanya serta sesama pengajar.
Pada tahun 1930 yaitu saat Konferensi Paris dari Kongres Matematikawan Internasional di
Sorbone, Hilbert mempublikasikan 23 pertanyaan matematika terbuka yang paling penting (23
most important open mathematical questions) dan kemudian menjadi tren utama dunia
matematika selama abad ke-20. Dari pertanyaan-pertanyaan Hilbert ini beberapa diantaranya
merupakan masalah yang sangat teknis, sementara beberapa yang berkaitan dengan interpretasi.
Ada beberapa topiknya yang berhubungan dengan pemikiran matematika yang agak sulit
dipahami, kemudian yang lain berkaitan dengan isu-isu terkenal seperti Hipotesis Riemann,
Hipotesis Kontinum, Teori Grup, Teori Bentuk Kuadrat, Kurva Aljabar nyata, dan lain-lain.
Dari 23 masalah asli, 10 kini telah terpecahkan, 7 sebagian belum sempurna, dan 2 (Hipotesis
Riemann dan Teorema Kronecker-Weber pada keberadaan abelian) masih belum terpecahkan, 4
sisanya masih diragukan apakah dapat dipecahkan atau tidak. Daftar pertanyaan Hilbert
dilampirkan dimakalah ini.
Ketika masih muda Hilbert memulai ketertarikannya pada teori bilangan dan aljabar abstrak,
tetapi kemudian ia mengubah bidangnya ke Persamaan Integral. Pada awal 1890-an, ia
mengembangkan karya Giuseppe Peano dan menciptakan fraktal kontinum untuk kurva
pengisian ruang (space-filling curves) dalam beberapa dimensi. Algoritma yang Hilbert ciptakan
secara komplit mengisi dimensi yang lebih tinggi seperti kuadrat dan pangkat tiga. Algoritmar
ekursif dapat digunakan berulang kali untuk membuat kurva kontinu dan non-interseksi atau
tanpa perpotongan. Pada setiap piksel dalam kotak dilalui sekali dan hanya sekali. Ilustrasinya
berikut menunjukkan 6 interaksi pertama dalam prosesnya.

Gambar 20.4 Algoritma Hilbert untuk space-filling curves

Pada awal 1899, ia mengusulkan satu himpunan formal baru untuk seluruh aksioma geometri,
yang dikenal sebagai aksioma Hilbert. Aksioma ini untuk menggantikan aksioma tradisional
yaitu aksioma Euclid.
Warisan terbesar Hilbert adalah karyanya pada persamaan yang sering disebut sebagai
Teorema Keterbatasan (finiteness theorem). Ia menunjukkan bahwa meskipun ada tak hingga
banyaknya persamaan yang mungkin dibentuk, masih tetap mungkin untuk membaginya dalam
jenis-jenis persamaan yang jumlah terbatas yang kemudian dapat digunakan. Hal yang menarik
adalah Hilbert hanya membuktikan bahwa itu harus ada atau kadang-kadang disebut sebagai
bukti eksistensi, bukan bukti yang konstruktif. Hilbert tidak benar-benar membuat himpunan
persamaaanya. Penggunaan bukti eksistensi ini juga tersirat dalam perkembangannya, yaitu
dengan munculnya konsep matematis Ruang Hilbert (Hilberts Space). Ruang Hilbert adalah
generalisasi dari konsep ruang Euclidean yang memperluas metode Aljabar Vektor dan Kalkulus
untuk ruang dengan terbatas dimensi sejumlah (atau bahkan jumlah dimensi yang tak terbatas).
Ruang Hilbert memberikan dasar dalam perkembangan penting di bidang matematika fisika
selama beberapa dekade berikut, dan mungkin masih merupakan salah satu formulasi
matematika terbaik dari mekanika kuantum.
Hilbert optimis bahwa matematika di masa mendatang, dapat menyelesaikan 23 masalah atau
pertanyaan yang ia munculkan. Keoptimisannya ditunjukkan dengan ia pergi kemana-mana
untuk menyatakan bahwa sama sekali tidak ada masalah yang tak terpecahkan. Sebuah kutipan
terkenal dari Hilbert adalah, Kita harus tahu! Kita akan tahu(We Must Know! We Will
Know). Ia yakin bahwa seluruh hal dalam matematika bisa, dan akhirnya akan diletakkan pada
dasar logis tak tergoyahkan. Perkataan lain Hilbert adalahdalam matematika tidak ada
ignorabimus, yaitu kata Latin yang bermakna tidak tahu, artinya keyakinan Hilbert adalah
bahwa segala hal akan diketahui dalam matematika. Formalisme Hilberts didasarkan pada
gagasan bahwa basis dasar matematika terletak, bukan dalam logika seperti yang dikemukakan
Russell, tetapi dalam sistem sederhana simbol pra-logis yang dapat dikumpulkan bersama dalam
string atau aksioma dan dimanipulasikan agar sesuai untuk menetapkan aturan inferensi.

Terdapat satu program ambisius dari Hilbert yang dikenal sebagai Hilberts Program yaitu
program untuk menemukan satu himpunan lengkap dan konsisten bagi semua aksioma
matematika. Program ini digagalkan oleh Teorema Ketidaklengkapan Kurt Godel di awal 1930an. Pekerjaan Hilbert yang dimulai dengan logika pada suatu program klarifikasi, dan kebutuhan
untuk memahami karya Godel kemudian menyebabkan perkembangan teori rekursi (recursion
theory). Hal ini memunculkan logika matematika sebagai disiplin otonom pada tahun 1930, dan
kemudian memberikan dasar untuk ilmu komputer teoritis.
Selama beberapa waktu, Hilbert berani berbicara menentang penindasan Nazi terhadap teman
matematikawan Yahudi-nya di Jerman dan Austria pada pertengahan 1930-an, akan tetapi
setelah adanya penggusuran massal, dan banyak kematian di tenda-tenda konsentrasi, dan
bahkan pembunuhan langsung, ia juga akhirnya teriam, dan hanya bisa menyaksikan salah satu
pusat matematika terbesar sepanjang masa secara sistematis dihancurkan. Pada saat kematiannya
pada tahun 1943, sedikit yang tersisa dari komunitas matematikabesar di Gottingen, dan Hilbert
dikuburkan dalam ketidakjelasan, pemakamannya hanya dihadiri oleh kurang dari selusin orang
dan hampir tidak dilaporkan dalam pers.
4. Kurt Godel
Kurt Godel adalah seorang yang agak aneh dan sakit-sakitan di Wina, Austria. Dari kecil orang
tuanya menyebutnya sebagai Herr Varum, atau Mr. Why dalam bahasa Inggris (Tuan Kenapa),
karena rasa ingin tahu Kurt Godel tak pernah terpuaskan. Pertama kalinya, Godel mempelajari
Teori Bilangan, tetapi segera mengalihkan perhatiannya pada Logika Matematika. Sebagian
besar hidupnya dihabiskan di Universitas Wina (University if Vienna) untuk mendalami Logika
Matematika. Sebagai seorang pemuda, dia seperti Hilbert, optimis dan yakin bahwa matematika
dapat dibuat utuh lagi, dan akan pulih dari ketidakpastian yang pernah dikemukanan Cantor dan
Riemann.

Gambar 20.5. Kurt Godel

Prestasi Kurt Godel adalah Teorema Kelengkapan (completeness theorem). Teorema ini
menunjukkan bahwa semua pernyataan valid dalam logika urutan pertama (first order logic)
karya Freges bisa dibuktikan dari satu himpunan aksioma sederhana.
Teorema ini dapat dikatakan sebagai usaha pengembangan Program Hilbert (Hilberts Program).
Ia kemudian mengalihkan perhatiannya pada logika urutan kedua (second order logic), yaitu

logika yang cukup kuat untuk mendukung teori-teori aritmatika dan matematika yang lebih
kompleks. Karya lain dari Kurt Godel adalah Teorema Ketidaklengkapan (incompleteness
theorem) tahun 1931.
Secara teknis Teorema Ketidaklengkapan adalah jamak karena sebenarnya ada dua
teorema yang terpisah, akan tetapi biasanya dua teorema tersebut dibicarakan bersama-sama.
Teorema ini menunjukkan bahwa,
dalam setiap sistem logika matematika akan ada beberapa pernyataan yang benar tentang
bilangan, yang tidak pernah dapat dibuktikan
Teorema ini juga menyangkut sistem apapun yang kuat dan cukup kompleks untuk dapat
menggambarkan aritmatika dari bilangan asli. Hal inilah yang menjadikan Godel matematikawan
yang hebat. Pendekatan teorema ini diawali dari 3 hal yaitu bahasa sederhana seperti
pernyataan ini tidakdapat dibuktikan (this statement cannot be proved), versi kuno dari
paradoks pembohong (liar paradox), dan sebuah pernyataan yang harus bernilai benar atau
salah. Jika pernyataan bernilai salah, maka hal itu berarti bahwa pernyataan tersebut harus dapat
ditunjukkan bahwa sebenarnya bernilai benar, sehingga menghasilkan kontradiksi. Agar hal ini
memiliki implikasi dalam matematika Godel harus mengubah pernyataan tersebut menjadi
bahasa formal atau bahasa matematika (pure mathematical statement). Dia menggunakan kode
cerdas yang didasarkan pada bilangan prima, operator, aturan tata bahasa dan semua persyaratan
lainnya dari bahasa matematika. Pernyataan dalam bahasa matematika yang digunakan Godel
untuk menerjemahkan This statement cannot be proved adalah

Pernyataan matematika ini kemudian digunakan untuk menunjukkan beberapa pernyataan


matematika yang bernilai benar tapi tidak pernah bisa dibuktikan.Teorema Ketidaklengkapan ini
menjadi mimpi buruk terburuk dalam matematika, pernyataan-pernyataan matematika yang telah
bernilai benardan tidak dipermasalahkan selama 2 milenium dapat berubah menjadi masih
belum dapatdibuktikan (still unprovable), sehingga menimbulkan krisis di dalamkomunitas
matematika.
Teorema Ketidaklengkapan Godel ternyata juga menyebabkan krisis pribadi untuk Godel. Pada
pertengahan tahun 1930-an, ia menderita serangkaian gangguan mental dan menghabiskan
banyak waktu di sanatorium. Krisis yang dia alami tidak membuat dia jera pada dunia
matematika, bahkan dia malah terjun ke dalam masalah Hipotesis Kontinum, yaitu masalah
yang pernah menghancurkan kesejahteraan mental Georg Cantor di abad sebelumnya. Dalam hal
ini Godel membuat langkah penting dalam penyelesaian masalah yang terkenal sangat sulit
tersebut. Dia membuktikan bahwa aksioma pilihan (the axiom of choice) terlepas atau
independen terhadap teori tipe terbatas (finite type theory).
Sama seperti Cantor, Godel juga mengalami penurunan dalam kesehatan mental dan fisik. Dia
dapat terus bertahan hanya karena cinta dari istrinya Adele Numbursky. Mereka bersama-sama
menyaksikan kehancuran virtual dari komunitas matematika Jerman dan Austria oleh rezim
Nazi. Pada akhirnya, bersama dengan banyak matematikawan terkemuka Eropa lainnya, Godel
220220220

| page

melarikan diri dari Nazi ke Princeton di Amerika Serikat, di mana ia menjadi teman dekat
sesama pengasingan, yaitu Albert Einstein.
Pada 1949, Godel menyumbangkan solusi paradoks untuk persamaan di lapangan relativitas
umum milik Einstein (Einstein's field equations in general relativity). Solusi ini disebut matrik
Godel. Representasi yang dibuat Godel adalah seperti gambar dibawah ini.

Gambar. Representasi Godel

Godel sama seperti Bertrand Russell dan David Hilbert yang sangat ambisius berusaha untuk
menemukan satu himpunan lengkap dan konsisten untuk semua aksioma matematika. Ambisinya
adalah untuk membuktikan bahwa semua sistem logika atau sistem bilangan yang pernah
dimunculkan matematikawan akan berakhir (tidak terbukti), paling tidak pada beberapa
asumsinya tidak terbukti. Kesimpulan Godel juga menyiratkan bahwa tidak semua pertanyaan
matematika dapat dihitung, dan bahwa tidak mungkin untuk menciptakan sebuah mesin atau
komputer yang akan dapat melakukan semua hal pikiran manusia dapat lakukan. Warisan Kurt
Godel adalah ambivalen. Ambivalen diartikan sebagai fluktuasi terus menerus, seperti antara
satu hal dan lawannya. Meskipun ia diakui sebagai salah satu ahli logika besar sepanjang masa,
banyak orang yang tidak siap menerima konsekuensi yang hampir nihil dari kesimpulan Godel.
Akan tetapi para matematikawan seperti Alan Turing di masa berikutnya berjuang untuk
menjelaskan temuan Godel.
Masa tua Godel di Amerika Serikat tidak jauh berbeda dengan ketika di Austria, dia tetap
dirundung depresi dan paranoid, yaitu gangguan pikiran berupa kecemasan atau ketakutan
berlebihan. Akhirnya, ia hanya akan makan makanan yang telah dicoba oleh istrinya Adele, dan
ketika Adele dirawat di rumah sakit pada tahun 1977, Godel menolak untuk makan dan akhirnya
kelaparan sampai mati.
5. Alan Turing
Ahli matematika Inggris, Alan Turing terkenal ketika terjadi perang di Bletchley Park di Inggris
yang mana karyanya dapat memecahkan kode teka-teki Jerman (mempersingkat Perang Dunia

Kedua, dan berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa). Tetapi ia juga bertanggung jawab untuk
membuktikan Teorema Ketidaklengkapan Godel. Pada tahun setelah publikasi dari Teorema
Ketidaklengkapan Godel, Turing sangat ingin memperjelas dan menyederhanakan Teorema
Godel yang agak abstrak dan sulit dimengerti, dan untuk membuatnya lebih konkret.

Gamba 20.6.. Alan Turing

Setelah perang, Turing melanjutkan pekerjaan pada pengembangan komputer awal seperti Mesin
Komputasi Otomatis dan Manchester Mark. Turing jelas melihat potensi, dan berharap bahwa
suatu hari nanti komputer akan menjadi lebih dari mesin, mampu belajar, berpikir dan
berkomunikasi. Dia adalah orang yang pertama yang mengembangkan ide-ide untuk program
komputer dalam permainan catur, dan melihat penguasaan dalam permainan sebagai salah satu
tujuan mendesain sebuah mesin cerdas.
Alan Turing adalah yang pertama mengatasi masalah kecerdasan buatan, dan mengusulkan
eksperimen yang sekarang dikenal sebagai mesin Turing Test yang digunakan untuk
mendefinisikan standar untuk sebuah mesin disebut cerdas. Dengan tes ini, komputer bisa
dikatakan berpikir jika dapat masuk kedalam pemikiran manusia. Hal ini menunjukkan
kejelian yang luar biasa pada waktu yang lama sebelum internet ada, ketika komputer
hanya tersedia dalam ukuran ruangan dan kurang baik dari kalkulator saku modern.

Gambar 20.7. Mesin turing

Pada tahun 1952 ia ditangkap, didakwa dan dinyatakan bersalah terlibat dalam tindakan
homoseksual. Akibatnya, ia diberi suntikan hormon estrogen pada wanita, yang menyebabkan
tumbuh payudara dan juga mempengaruhi pikirannya. Pada tahun 1954, Turing ditemukan tewas
setelah bunuh diri dengan sianida.

6. Andre Weil

Gambar 20.8. Andre Weil

Andre Weil adalah seorang ahli matematika Prancis yang sangat berpengaruh sekitar
pertengahan abad ke-20. Lahir dalam keluarga Yahudi di Paris, dia adalah saudara dari filsuf dan
penulis terkenal Simone Weil, dan keduanya dipandang sebagai anak ajaib. Dia bersemangat
mempelajari matematika pada usia sepuluh tahun, tetapi ia juga suka bepergian dan mempelajari
bahasa (dengan usia enam belas tahun ia telah membaca Bhagavad Gita dalam bahasa
Sansekerta asli). Ia belajar (dan kemudian mengajar ) di Paris, Roma, Gottingen dan di tempat
lain, serta di Aligarh Muslim University di Uttar Pradesh, India.
Weil membuat kontribusi besar dalam banyak bidang matematika ketika masih muda, terutama
animasi tentang gagasan hubungan mendalam antara aljabar geometri dan teori bilangan. Pada
tahun 1930, dia memperkenalkan Cincin Adele, Topologi cincin dalam bidang Aljabar, teori
bilangan, dan topologi aljabar, yang dipelajari pada bidang bilangan rasional. Saat itu Weil
menjadi pendiri dan pemimpin awal de facto, kelompok Bourbaki biasa disebut kelompok
matematikawan Perancis. Kelompok ini menerbitkan banyak buku teks yang berpengaruh pada
kemajuan matematika abad ke-20 di bantu oleh Nicolas Bourbaki, dalam upaya untuk
memberikan gambaran terpadu dari semua matematika didasarkan pada teori himpunan.

Gambar20.9. Buku-buku ciptaan kelompok Bounarki

Pada saat Perang Dunia II terjadi, Weil melarikan diri ke Finlandia. Di Finlandia dianggap
sebagai mata-mata, kemudian kembali lagi ke Perancis. Setelah pulang kembali ke Perancis, ia
ditangkap dan dipenjarakan karena menolak perintah untuk menjadi pelapor dalam layanan
militer. Weil mengutip Bhagavad Gita untuk membenarkan sikapnya tersebut. Penolakan yang
dilakukan Weil adalah hanya untuk mempelajari matematika.
Weil mengambil ide menggunakan geometri untuk menganalisis persamaan, dan dikembangkan
Geometri Aljabar, bahasa baru untuk memahami solusi untuk persamaan. Weil membuktikan
Hipotesis Riemann untuk kurva atas bidang terbatas, dengan menghitung jumlah titik pada jenisjenis aljabardi atas bidang terbatas. Dalam prosesnya, dia memperkenalkan pertama kalinya
gagasan tentang berbagai aljabar abstrak dan dengan demikian meletakkan dasar untuk geometri
aljabar yang abstrak dan teori abelian varietas modern, serta teori bentuk modular, fungsi
automorfik dan representasi automorfik. Karyanya pada belokan aljabar telah dipengaruhi
berbagai daerah, termasuk beberapa di luar matematika, seperti fisika partikel elementer dan
teori string.
Selama hidupnya, Weil menerima kehormatan keanggotaan, termasuk dalam London
matematika Society, Royal Society of London, Perancis Academy of Sciences dan American
National Academy of Sciences. Dia tetap aktif sebagai profesor di Institute for Advanced Studi
di Princeton sampai beberapa tahun sebelum kematiannya.
7. Paul Cohen
Paul Cohen adalah salah satu dari generasi baru dari ahli matematika Amerika yang merupakan
buangan Eropa selama Perangyang terjadi bertahun-tahun. Dia sendiri adalah seorang imigran
generasi kedua Yahudi, tetapi ia cerdas dan sangat ambisius. Dengan kecerdasan dan kekuatan
berhendak, ia melanjutkan untuk mempelajari matematika.

Gambar 20.10. Paul Cohen

Cohen belajar di New York, Brooklyn dan University of Chicago, sebelum menjabat sebagai
profesor di Stanford University. Ia pergi untuk mendapatkan penghargaan Field Medal
bergengsi di bidang matematika, serta National Medal of Science dan Bcher Memorial Prize
dalam analisis matematika. Pengetahuan matematikanya sangat luas, mulai dari Analisis
Matematis dan Persamaan Diferensial untuk logika matematika dan Teori Bilangan .
Pada awal 1960-an, Cohen yang pertama menerapkan 23 daftar masalah terbuka Hilbert,
Hipotesis Kontinum Cantor, apakah ada atau tidak ada satu himpunan berjumlah angka lebih
besar dari himpunan semua alami (atau seluruh) angka tetapi lebih kecil dari himpunan nyata
(atau desimal). Cantor yakin bahwa jawabannya adalah tidak, tetapi tidak dapat memberi bukti
yang memuaskan. Ada beberapa kemajuan yang telah dibuat oleh Zermelo-Fraenkel tentang
Teori Himpunan, sebagaimana telah diubah dengan Aksioma Pilihan (biasa disingkat bersama
sebagai ZFC). Teorema ini dikembangkan antara sekitar 1908 dan 1922 dan telah diterima
sebagai bentuk standar dari teori aksiomatis yang ditetapkan. Teorema ini merupakan dasar yang
paling umum dari matematika.

Gambar 20.11. ZFC

Sebelumnya Kurt Godel telah menunjukkan pada tahun 1940 bahwa Hipotesis Kontinum
konsisten dengan ZFC. Lebih spesifik, Godel mengatakan bahwa Hipotesis Kontinum tidak
dapat dipisah dari teori Zermelo-Fraenkel. Kemudian tugas Cohen adalah untuk menunjukkan
bahwa hipotesis kontinum adalah independen dari ZFC atau tidak. Secara khusus Cohen bertugas
membuktikan independensi dari aksioma pilihan.
Cohen mengubah paradigma pembuktian yang membawanya dalam ketenaran, kekayaan dan
berlimpah hadiah dari penghargaan matematika. Ia juga menjadi profesor di Stanford dan
Princeton. Setelah sukses, ia memutuskan untuk menyelesaikan masalah kedelapan Hilbert, yaitu
tentang Hipotesis Riemann. Ia akhirnya menghabiskan 40 tahun terakhir hidupnya dengan
berfokus masalah itu. Sampai kepada kematiaanya di tahun 2007 Cohen masih belum
menyelesaikan masalah tersebut.
8. Robinson dan Matiyasevich

Gamba 20.12. Robinson dan Matiyasevich

Matematika merupakan bidang yang hampir sepenuhnya didominasi oleh laki-laki. Julia
Robinson adalah salah satu dari sedikit perempuan telah membuat dampak yang besar pada
matematika. Perempuan lain yang pantas disebutkan antara lain Sophie Germain dan Sofia
Kovaleskaya di abad 19, dan Alicia Noether Stout dan Emmy di 20. Robinson menjadi
perempuan pertama yang terpilih sebagai presiden dari American Society matematika.
Robinson adalah seorang anak pemalu dan sakit-sakitan yang dibesarkan di padang pasir
Arizona. Dia harus mengatasi banyak rintangan dan berjuang melanjutkan belajar matematika.
Dia tetap bertahan dalam segala rintangan sehingga dia memperoleh gelar Ph.D di Berkeley dan
menikah dengan seorang matematikawan, seorang professor dari Berkeley bernama Raphael
Robinson.
Robinson menghabiskan sebagian besar karirnya untuk mengejar masalah komputabilitas dan
keputusan, pertanyaan dalam sistem formal dengan jawaban ya atau tidak, tergantung pada nilai
dari beberapa parameter input. Dia tertarik pada masalah kesepuluh Hilbert. Masalah tersebut
adalah untuk memastikan apakah ada cara untuk mengatakan apakah ada atau tidak ada
Persamaan Diophantine tertentu (persamaan polinomial yang variabel hanya dapat bilangan
bulat) memiliki solusi bilangan bulat. Kepercayaan yang berkembang adalah bahwa tidak ada
metode universal seperti itu mungkin dilakukan, tetapi sepertinya sangat sulit untuk benar-benar
membuktikan bahwa mungkin akan pernah ada yang datang dengan metode seperti ini.
Sepanjang tahun 1950-an dan 1960-an, Robinson bersama dengan rekan-rekannya Martin Davis
dan Hilary Putnam, mereka sabar memecahkan masalah, dan akhirnya mengembangkan apa
yang dikenal sebagai hipotesis Robinson yang menunjukkan bahwa tidak ada metode tersebut,
semua yang diperlukan adalah untuk membangun satu persamaan yang solusinya adalah
seperangkat spesifik angka.
Robinson tertarik pada masalah itu selama lebih dari dua puluh tahun dan ia tidak akan putus asa
untuk menemukan solusi sebelum dia meninggal. Dalam rangka untuk kemajuan lebih lanjut, ia
membutuhkan masukan dari matematikawan muda Rusia, Yuri Matiyasevich. Matiyasevich
adalah matematikawan yang jenius dan memenangkan banyak penghargaan dalam matematika.
Dia menggunakan masalah Hilberts kesepuluh sebagai subyek tesis doktoralnya di Leningrad
State University. Dia mulai berhubungan dengan Robinson dan mendiskusiakan tentang
kemajuan dan untuk mencari jalan ke depan dari masalah kesepuluh Hilbert. Matiyasevich

menemukan bagian akhir yang hilang dari teka-teki ini pada tahun 1970. Ketika itu dia berusia
22 tahun. Ia melihat bagaimana ia bisa membuktikan deret Fibonacci yang terkenal dengan
bilangan yang menggunakan persamaan yang berada di pusat masalah Hilberts kesepuluh, dan
akhirnya terbukti bahwa sebenarnya tidak mungkin untuk menyusun suatu proses yang dapat
ditentukan dalam operasi dalam jumlah terbatas apakah Persamaan Diophantine dapat
dipecahkan dalam bilangan bulat rasional.
Matiyasevich dan rekannya Boris Stechkin juga mengembangkan saringan visual yang
menarik untuk bilangan asli, yang secara efektif melintasi semua bilangan komposit, dan
hanya menyisakan bilangan prima tersebut. Dia memiliki Teorema pada himpunan rekursif,
serta polinomial yang terkait dengan pewarnaan dari triangulasi bola.

Gambar20.13. Bilangan Prima Matiyasevich-Stechkin

Dari pembahasan diatas, didapat bahwa perkembangan di abad ke 20 begitu pesat,


perkembangan ini ditandai oleh perubahan-perubahan yang terjadi di berbagi bidang kehidupan.
Selain itu, banyak terjadi peristiwa-peristiwa yang momental yang terjadi, artinya peristiwaperistiwa bersejarah yang berpengaruh pada dunia. juga dengan peperangan besar sepanjang
sejarah. Abad ke-20 melanjutkan perkembangan abad ke-19 yang mengarah pada peningkatan
generalisasi dan abstraksi dalam matematika, dimana gagasan aksioma sebagai kebenaran yang
tak perlu dibuktikan untuk mendukung penekanan pada konsep-konsep logika yang konsisten
dan lengkap.
Matematika menjadi profesi utama yang memunculkan professor-profesor, ahli-ahli, dan ribuan
ilmuwan. Matematika juga terbagi menjadi berbagai bidang-bidang studi, diantaranya Teori
knot, Teori Sheaf, Topologi, Teori Graf, Analisis Fungsi, Teori Permainan, dan masih banyak
lagi lainnya.
Matematikawan besar bermunculan, terutama akibat dari 23 masalah yang dimunculkan oleh
Hilbert. Mereka berjuang untuk memecahkan masalah-masalah yang dianggap fundamental bagi
matematika. Alan Turing memelopori kerja komputer dan Artificial Intelegence. Kurt Godel
terkenal dengan pembatasannya yang keras tentang apa yang dapat dan tidak dapat dipecahkan
dalam matematika yang membuat suatu pernyataan bahwa ada suatu teorema yang benar tetapi
tak dapat dibuktikan. Matematikawan besar lainnya seperti Hardy dan Ramanujan yang
memberikan kontribusi pada teori bilangan serta berusaha membuktikan hipotesis Riemenn.

Kemudian Russel dan Whitehead, dua orang matematikawan sekaligus filfus yang berkontribusi
pada bidang logika matematika. Kemudian Andre Weil berkontribusi besar pada bidang aljabar
dan teori bilangan dengan menerbitkan banyak buku tentang dua bidang ini. Seorang
matematikawan Amerika bernama Cohen berhasil memecahkan hipotesis kontinum dari Cantor.
Selanjutnya Robinson dan Matiyaevich yang menjadi terkenal setelah menyelesaikan masalah
kesepuluh dari 23 masalah Hilbert yaitu tentang persamaan Diophantine. Selain itu masih banyak
matematikawan besar lainnya yang sangat berjasa dalam pekembangan matematika di abad ke20.

Sejarah Matematika
Sejarah Phi

SEJARAH
BILANGAN e

Bilangan e muncul dalam tulisan karya Napier yang didalamnya terdapat sebuah tabel
logaritma alami, namun pada saat itu bilangan e belum diakui. Gottfried Leibniz mendefinisikan
e sebagai suatu konstanta, namun pada saat itu, Leibniz menggunakan notasi b untuk
melambangkan bilangan yang sekarang kita sebut e. Leonhard Euler menemukan banyak hal
yang luar biasa dari bilangan e. Bilangan e mempunyai daya tarik tersendiri dan berperan

230230 |

page

Sejarah
Matematika

Sejarah
Phi

banyak dalam sejarah perkembangan matematika modern. Ini adalah sejarah yang menarik dan
mengahasilkan sesuatu yang luar biasa dalam matematika.

A.Sejarah Bilangan e
1. John Napier (1618)
Bilangan e pertama kali muncul dalam matematika melalui cara yang sangat kecil. Bilangan
e muncul pada tahun 1618, dalam sebuah tulisan karya Napier tentang logaritma. Dalam tulisan
Napier tersebut di dalamnya terdapat sebuah tabel yang menunjukkan logaritma dari berbagai
bilangan. Tabel dalam tulisan itu, diyakini ditulis oleh William Oughtred.

Gambar 21.1. John Napier

2. Briggs (1624)
Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 1624, bilangan e hampir masuk dalam daftar
literature matematika. Tahun 1624, Briggs memberikan pendekatan logaritma basis 10 untuk e,
namun ia tidak menyebutkan e dalam karyanya.

Gambar 21.2. Briggs

3. Saint Vincent (1647)

Tahun 1647, Saint-Vincent menghitung luas daerah persegi panjang di bawah hiperbola. Dia
mengakui ada hubungan luas daerah tersebut dengan logaritma, namun masih diperdebatkan,
bahkan jika dia punya sedikit alasan untuk mengatakan bahwa e adalah bilangan eksplisit.

Gambar 21.3. Saint Vincent

4. Huygens (1661)
Tepatnya pada tahun 1661, Huygens memahami adanya hubungan antara hiperbola dengan
logaritma. Dia memeriksa hubungan antara luas daerah persegi panjang di bawah hiperbola yx=1
dan logaritma. Bilangan e merupakan luas daerah persegi panjang di bawah hiperbola dari 1
sampai e adalah sama dengan 1. Ini adalah dasar e menjadi basis dari logaritma alami, namun hal
ini masih belum bisa dimengerti oleh matematikawan pada saat itu.
Huygens membuat perkembangan baru pada tahun 1661. Dia mendefinisikan sebuah kurva
yang dia sebut logaritma (tetapi dalam terminologi kita, kurva tersebut adalah kurva
eksponensial) yang mempunyai bentuk

. Setelah itu, muncul logaritma berbasis 10

untuk e, dimana Huygens menghitung sampai 17 tempat desimal. Dalam karyanya, hal itu
muncul sebagai perhitungan konstanta dan tidak diakui sebagai logaritma dari suatu bilangan.

Huygens
Saint Vincent

5. Nicolaus Mercantor (1668)

Tahun 1668 Nicolaus Mercantor menerbitkan Logarithmotechnia yang berisi tentang


perluasan dari

. Dalam karyanya, Mercantor menggunakan istilah logaritma alami

untuk pertama kalinya pada logaritma berbasis e. Bilangan e sendiri masih merupakan bilangan
yang sukar dimengerti.

Gambar 21.4. Mercantor

6. Jacob Bernoulli (1683)


Secara mengejutkan, sejak munculnya logaritma, pengenalan bilangan e menjadi semakin
dekat. Ketika e pertama kali ditemukan, kemunculannya tidak melalui pengertian logaritma,
namun lebih melalui studi bunga majemuk. Tahun 1683, Jacob Bernoulli melihat permasalahan
bunga majemuk dan bunga majemuk kontinyu. Dia mencoba untuk menemukan batas dari
dimana n tak hingga. Dia menggunakan teorema binomial untuk menunjukkan batas
harus terletak antara 2 dan 3, sehingga dapat dipertimbangkan hal ini menjadi pendekatan
pertama untuk menemukan bilangan e. Jika hal ini diakui sebagai definisi e, untuk pertama kali
bilangan yang didefinisikan dengan proses limit. Jacob Bernoulli tidak memahami adanya
hubungan antara pandangannya tersebut dengan logaritma.

Gambar 21.5. Jacob Bernouli

Pada tahun-tahun awal perkembangannya, logaritma tidak memiliki hubungan dengan


eksponen. Dari persamaan

, kemudian disimpulkan

dimana log untuk basis a.

Jacob Bernoulli mungkin orang yang pertama kali mengerti bahwa fungsi logaritma adalah
balikan dari fungsi eksponensial. Di sisi lain, orang pertama yang membuat hubungan logaritma
dengan eksponen adalah James Gregory. Tahun 1684, dia mengakui adanya hubungan antara
logaritma dan eksponen.
Masalah muncul dari sebuah fakta bahwa log bukanlah sebuah fungsi. Johann Bernoulli
mulai mempelajari kalkulus tentang fungsi eksponensial pada tahun 1697, yang kemudian dia
menerbitkan Principia calculi exponentialium seu percurrentium. Di dalam tulisan tersebut,
berisi tentang perhitungan beberapa jenis eksponensial dan banyak hasil yang diperoleh dengan
menggunakan integrasi.
7. Leonhard Euler (1731)
Notasi e pertama kali muncul dalam surat Euler yang ditulis untuk Goldbach pada tahun
1731. Tahun 1736, Euler menerbitkan Euler Mechanica, dan untuk pertama kalinya notasi e
untuk bilangan ini digunakan. Terjadi permasalahan ketika bilangan ini muncul dengan notasi e,
diduga Euler menggunakan huruf e karena itu e adalah huruf pertama dari namanya. Bahkan ada
juga yang menduga bahwa e berasal dari eksponensial, atau mungkin karena huruf vokal
setelah a, sedangkan Euler sudah menggunakan notasi a dalam karyanya.

Gambar 21.6. Leonhard Euler

Euler membuat berbagai penemuan menggunakan e pada tahun-tahun berikutnya. Sejak saat
itu, penggunaan notasi e menjadi lebih umum dan menjadi notasi untuk bilangan ini. Tahun
1748, ketika Euler menerbitkan Introductio in Analysin infinitorium, dia menemukan gagasan
tentang e. dia menunjukkan

dan

Euler

memberi

pendekatan

untuk

sampai

18

tempat

desimal,

yaitu

, tanpa memberitahukan darimana asalnya. Dia menghitungnya


sendiri, tetapi tidak ada indikasi bagaimana ini dilakukan. Faktanya, jika dihitung
, hasilnya akan sama dengan nilai yang dihitung Euler. Hal menarik lain dari
karyanya adalah hubungan antara fungsi sinus dan cosines, dan fungsi eksponensial yang
disimpulkan Euler menggunakan rumus De Moivre.
Menariknya lagi, Euler menemukan perluasan ekspansi kontinyu dari e. secara khusus, ia
menuliskan

dan

Euler tidak memberikan bukti bahwa pola diatas kontinyu, tapi dia tahu jika bukti tersebut
diberikan, maka e akan menjadi bilangan irrasional, karena jika dilanjutkan untuk

akan

mengikuti pola 6, 10, 14, 18, 22, 26, (n + 4), sehingga nilainya jadi tak hingga. Jadi

(dan

e) tidak mungkin rasional. Hal itu menunjukkan untuk pertama kalinya dibuktikan bahwa e
bukan bilangan rasional. Tahun 1854, Shanks menghitung e sampai 205 tempat desimal. Untuk

mendapatkan nilai e tepat 200 tempat desimal, dibutuhkan perhitungan hingga 120, yaitu
.
Kebanyakan orang menganggap bahwa Euler adalah orang pertama yang membuktikan
bahwa e adalah bilangan irrrasional. Tahun 1873, Hermite membuktikan bahwa e bukan sebuah
aljabar. Tahun 1884, Boorman menghitung e sampai 346 tempat desimal dan menemukan bahwa
perhitungannya sama dengan Shanks sejauh 187 tempat desimal, walaupun untuk tempat desimal
selanjutnya berbeda.
Berikut adalah perhitungan nilai e sampai 1.000.000.000.000
Tanggal

Tempat
Desimal

Dihitung oleh

1748

23

Leonhard Euler

1853

137

William Shanks

1871

205

William Shanks

1884

346

J. Marcus Boorman

1946

808

Tidak diketahui

1949

2.010

1961

100.265

Daniel Shanks & John Wrench

1978

116.000

Stephen Gary Wozniak

1 April 1994

10.000.000

Mei 1997

18.199.978

Patrick Demichel

Agustus 1997

20.000.000

Birger Seifert

September
1997

50.000.817

Patrick Demichel

Februari 1997

200.000.579

Sebastian Wedeniwski

Oktober 1999

869.894.101

Sebastian Wedeniwski

21 November

1.250.000.000

John von Neumann

Robert
Bonnell

Nemiroff

Xavier Gourdon

&

Jerry

1999
10 Juli 2000

2.147.483.648

16 Juli 2000

3.221.225.472

2 Agustus
2000

6.442.450.944

Shigeru
Gourdon

Kondo

&

Xavier

Colin Martin & Xavier Gourdon


Shigeru
Gourdon

Kondo

&

Xavier

16 Agustus
2000

12.884.901.00
Shigeru
0 Gourdon

Kondo

&

Xavier

21 Agustus
2003

25.100.000.00
Shigeru
0 Gourdon

Kondo

&

Xavier

18 September
2003

50.100.000.00
Shigeru
0 Gourdon

Kondo

&

Xavier

27 April 2007

100.000.000.0
Shigeru
00 Pagliarulo

Kondo

&

Steve

6 Mei 2009

200.000.000.0
Shigeru
00 Pagliarulo

Kondo

&

Steve

21 Februari
2010

500.000.000.0
00

5 Juli 2010

1.000.000.000.
Shigeru Kondo & Alexander J.
000 Yee

Alexander J. Yee

B. Relevansi e dengan matematika


1. Masalah Bunga Majemuk
Jacob Bernoulli menemukan konstanta e ini dengan mempelajari pertanyaan tentang bunga
majemuk. Salah satu contohnya adalah harga yang dimulai dengan $1,00 dan membayar 100%
per tahun. Jika bunga tersebut dikreditkan sekali, pada akhir tahun nilainya $2,00, tetapi jika
bunga dihitung dan ditambahkan dua kali di tahun ini, $1 dikalikan dengan $1,5 kuadrat,
menghasilkan $1,00 x

= $2,25. Perhitungan hasil kuartalan $1,00 x

pemajemukan hasil bulanan $1,00 x

= $2,4414... dan

= $2,613035.

Bernoulli melihat bahwa urutan ini mendekati batas (dengan kekuatan bunga) untuk
perhitungan interval yang lebih besar maupun lebih kecil. Perhitungan hasil secara mingguan

$2,692597, sedangkan hasil gabungan harian $2,714567, hanya lebih besar 2 sen dari hasil
perhitungan secara mingguan. Menggunakan n sebagai jumlah interval perhitungan, dengan
bunga

di setiap interval, batas untuk n yang bernilai besar adalah angka yang kemudian

dikenal sebagai e. Dengan perhitungan terus menerus, nilai harga akan mencapai $2,7182818
Secara umum, harga yang dimulai dari $1 dan menghasilkan (1 + R) dolar dibunga sederhana,
akan menghasilkan dolar

dengan perhitungan kontinyu.

2. Percobaan Bernoulli
Bilangan e juga digunakan dalam aplikasi teori peluang. Dimana ia muncul dalam cara yang
tidak jelas dan berhubungan dengan pertumbuhan eksponensial, misalkan, penjudi memainkan
mesin slot dengan menggunakan peluang satu di n dan memainkannya sebanyak n kali.
Kemudian untuk n yang bernilai besar (seperti satu juta), peluang penjudi itu akan kalah sekitar
.
Ini adalah contoh dari kasus percobaan Bernoulli. Setiap kali penjudi itu memainkan slot,
ada satu dalam satu juta kesempatan untuk menang. Bermain satu juta kali dimodelkan dengan
distribusi binomial, yang kaitannya erat dengan teorema binomial. Peluang menang k dari satu
kali percobaan adalah :

Secara khusus peluang menang nol kali (k = 0) adalah

Hal ini sangat dekat dengan batas berikut untuk :

3. Derangements
Aplikasi lain bilangan e juga ditemukan Jacob Bernoulli bersama dengan Pierre Raimond de
Montmort dalam masalah derangements yang juga dikenal sebagai masalah cek topi. Sebagai
contoh, terdapat tamu sebanyak n diundang ke pesta, dan di depan pintu, setiap tamu
memberikan topinya kepada kepala pelayan, kemudian kepala pelayan menempatkan topi-topi

tersebut kedalam kotak dengan label nama tamu di setiap kotak. Tetapi kepala pelayan tidak tahu
nama para tamu, sehingga ia menempatkan topi-topi teersebut kedalam kotak yang telah dipilih
secara acak. Masalah de Montmort adalah untuk menemukan peluang bahwa tidak ada topi yang
dimasukkan ke dalam kotak yang benar. Dan jawabannya adalah :

n sebagai jumlah tamu yang hadir tidak terbatas,


yang ditempatkan di kotak yang benar adalah

mendekati . Selain itu, tidak ada topi

di bulatkan ke bilangan bulat terdekat untuk

setiap n positif.
4. Asymtot
Bilangan e terjadi secara alami sehubungan dengan banyak masalah yang berkaitan dengan
asymtot. Sebuah contoh yang menonjol adalah Stirlings formula untuk asymtot dari fungsi
faktorial, dimana kedua bilangan e dan

masuk di dalamnya :
n!

konsekuensi dari hal ini adalah :

5. e dalam Kalkulus

Logaritma alami di e, ln (e) = 1


Alasan utama memperkenalkan bilangan e di kalkulus adalah untuk melakukan diferensial
dan kalkulus integral dengan fungsi eksponensial dan logaritma. Sebuah fungsi ekponensial
umum

memiliki derivatif diberikan sebagai limit :

Batas di sisi kanan adalah independen dari variabel x, itu tergantung hanya pada basis

Ketika basisnya adalah e, batasnya adalah sama dengan satu, dan e adalah simbolis yang
didefinisikan oleh persamaan :

Akibatnya fungsi eksponensial dengan basis e sangat cocok untuk kalkulus. Memilih e,
dibandingkan dengan beberapa bilangan lain sebagai dasar dari fungsi eksponensial membuat
perhitungan yang melibatkan derivatif lebih sederhana.
Alasan yang lain muncul karena adanya logaritma basis a. Definisi turunan dari log x
sebagai limit :

Dimana substitusi u = digunakan pada langkah terakhir. Batas terakhir yang muncul dalam
perhitungan adalah batas yang belum ditentukan yang tergantung hanya pada basis a, dan jika
basisnya adalah e, batasnya 1. Jadi secara simbolis,

Logaritma dalam dasar khusus disebut logaritma alami (sering direpresentasikan sebagai
ln atau hanya log). Terdapat dua cara untuk memilih bilangan a = e. Salah satunya adalah
dengan mengatur derivatif dari fungsi eksponensial

ke

. Cara lainnya adalah mengatur

turunan dari dasar logaritma berbasis a untuk . Bahkan dua basis tersebut sebenarnya sama
yaitu bilangan e.
6. Limit Fungsi

240240240

| page

Daerah antara sumbu x dan grafik

, antara x = 1 dan x = e adalah 1.

Karakterisasi lain dari bilangan e adalah satu adalah sebagai limit fungsi turunan dan yang
lain adalah sebagai jumlah dari deret tak terbatas, dan masih bergantung pada integral dan
kalkulus. Sejauh ini terdapat dua sifat (ekuivalen) yang telah diperkenalkan, yaitu :
1. Bilangan e adalah bilangan real positif, sehinga :

2. Bilangan e adalah angka real positif, sehinga :

Berikut ini, tiga karakteristik bisa dibuktikan setara:


1.

Bilangan e adalah limit.

Demikian pula :

2.

Bilangan e adalah jumlah dari deret tak hingga.

Dimana n! adalah faktorial dari n.


3. Bilangan e adalah bilangan riil positif, sehinga :

7. Fungsi Eksponensial

Nilai maksimum dari grafik

terjadi pada x = e

Nilai maksimum untuk fungsi

terjadi pada x = e. Demikian pula

adalah

dimana nilai minimum terjadi untuk fungsi

dide finisikan untuk x positif. Secara

umum,

untuk setiap n > 0, konvergen jika dan

adalah nilai minimum fungsi

hanya jika

(atau sekitar antara 0,660 dan 1,4447), menurut teorema Leonhard

Euler.
8. Teori Bilangan
Bilangan e adalah bilangan irrasional. Euler membuktikan hal ini dengan menunjukkan
bahwa e merupakan perluasan dari fraksi kontinyu tak terbatas. Selanjutnya, e adalah
transendental (teorema Lindemann-Weierstrass). Ini adalah bilangan pertama yang dibuktikan
transedental tanpa dibuat secara khusus untuk tujuan ini, bukti ini diberikan oleh Charles
Hermite pada tahun 1873.
9. Bilangan Kompleks
Fungsi eksponensial

dapat ditulis sebagai deret Taylor.

Karena persamaan ini membuat banyak sifat penting untuk

bahkan ketika x adalah

kompleks, maka hal ini biasanya digunakan untuk memperluas definisi

ke bilangan kompleks.

Persamaan dengan deret Taylor untuk sin dan cos x memungkinkan seseorang untuk memperoleh
rumus Euler :
Yang berlaku untuk semua x. Kasus khusus dengan

adalah merupakan identitas Euler.

Dan yang berarti bahwa dalam cabang utama dari logaritma,


Selanjutnya dengan menggunakan persamaan untuk eksponensial, maka :
,
Persamaan tersebut merupakan rumus de Moivre. Kasus ini :
cos(x) + i sin (x)
10. Persamaan Diferensial
Fungsi umum :
Adalah solusi untuk persamaan diferensial:

y = y

Kesimpulan
Bilangan e pertama kali muncul dalam sebuah karya Napier pada tahun 1618. Bilangan
e pada saat itu masih belum mendapat pengakuan dari matematikawan lain. Tahun 1683, Jacob
Bernoulli menemukan nilai e dari permasalahan bunga majemuk dan bunga majemuk kontinyu,
dia menghitung bunga majemuk dan bunga majemuk kontinyu dengan teori binomial.
Leonhard Euler (1731) menggunakan notasi e untuk melambangkan bilangan ini dalam
suratnya yang ia tulis untuk Godlbach. Tahun 1736, Euler menerbitkan sebuah karya yang
berjudul Euler Mechanica, dan untuk pertama kalinya notasi e digunakan untuk publikasi. Sejak

saat itu, penggunaan notasi e menjadi lebih umum dan menjadi notasi untuk bilangan ini. Tahun
1748, ketika Euler menerbitkan Introductio in Analysin infinitorium.
Euler membuktikan bahwa e adalah bilangan irrasional. Euler menghitung nilai e hingga 18
tempat desimal. Tahun 1854, Shanks menghitung e sampai 205 tempat desimal. Tahun 1873
Hermite membuktikan bahwa e bukan sebuah aljabar. Tahun 1884, Boorman menghitung e
sampai 346 tempat desimal dan menemukan bahwa perhitungannya sama dengan Shanks sejauh
187 tempat desimal, walaupun untuk tempat desimal selanjutnya berbeda. Tahun 1887, Addams
menghitung logaritma untuk e dengan basis 10 sampai 272 tempat desimal.
Relevansi bilangan e dalam matematika diantaranya adalah dalam perhitungan bunga
majemuk, limit tak hingga, teori peluang, e sebagai basis logaritma alami, teori bilangan, fungsi
eksponensial, bilangan kompleks, persamaan diferensial.

SEJARAH PHI
( )
Pada saat ini, masih banyak siswa bahkan mahasiswa yang hanya menerima matematika
dengan begitu saja tanpa memahami tentang matematika itu sendiri. Mereka hanya sebatas
mengetahui suatu rumus tanpa mengetahui asal usul dari mana ditemukan suatu rumus yang
digunakan dan yang sudah berkembang sampai pada saat ini. Seperti halnya dalam menentukan
nilai . Kebanyakan siswa hanya mengetahui bahwa nilai

adalah 3,14 atau

mengetahui apa pengertian dan bagaimana sejarah bisa mendapatkan nilai

, mereka tidak
= 3,14 tersebut

serta bagaimana penerapannya dalam matematika. Sehingga terkadang bagaimana menemukan


nilai

menjadi pertanyaan oleh sejumlah siswa. Tetaphi sesungguhnya banyak fakta menarik

mengenai .

A. PENGERTIAN PHI ( )
Phi diketahui sebagai sebuah konstanta (tunggal) yang merupakan perbandingan antara
keliling

(perimeter)

lingkaran

dan

diameter

lingkaran.

Sebenarnya,

merupakan

bilangan irrasional yang berarti tidak dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara 2 bilangan
bulat. Bilangan yang dilambangkan dengan huruf Yunani tersebut selalu memiliki nilai konstan
pada setiap lingkaran yaitu 3,14159

B. SEJARAH NILAI

(phi)

Phi ditemukan pada 7 zaman yang berbeda yaitu :


1. Zaman Mesopotamia dan Mesir Kuno
Perhitungan nilai phi mulai dikenal oleh masyarakat Mesopotamia dan Mesir Kuno sekitar
4000 tahun yang lalu. Pada masa itu, masyarakat Mesopotamia dan Mesir Kuno telah mampu
memecahkan masalah yang berhubungan dengan perhitungan-perhitungan yang cukup rumit
sampai pada perhitungan dalam bentuk-bentuk ilmu ukur atau yang disebut dengan geometri.
Tetaphi, sampai saat ini belum diketahui secara spesifik siapa saja para penemu-penemu pada
masa itu. Bukti-bukti tertulis yang pernah ditemukan mengenai masa itu yaitu seperti Bata
Bertulis Strassburg (1800 SM ) dari masa Mesopotamia atau Papyrus Rhind (1650 SM) dari
masa Mesir Kuno yang mencantumkan soal-soal tentang hitungan.

Gambar 22.1 Papyrus Rhind

Sejarah
Matematika

Selain mampu memecahkan masalah dalam perhitungan, masyarakat Mesopotamia dan


Mesir Kuno sudah bisa menuliskan bilangan-bilangan (numbers) dengan lambang-lambang yang
berupa angka-angka (numeral). Suatu keputusan yang diambil tentang bagaimana cara menulis
bilangan pada masa itu turut menentukan perkembangan pengetahuan tentang berhitung pada
masa yang akan datang. Teknik berhitung sangat dipengaruhi oleh sistem penulisan bilangan
sehingga sistem penulisan yang kurang baik akan mempersulit teknik berhitung. Sehingga, soal
hitungan yang sederhana sekalipun akan menjadi lebih sulit dan rumit. Oleh sebab itu, sistem
penulisan dari zaman Mesopotamia dan Mesir Kuno dianggap sebagai suatu penemuan terbesar.
Tulisan yang berkaitan dengan phi pertama kali ditemukan pada gulungan daun lontar
(papyrus) oleh A. Henry Rhind sekitar abad ke-18 M, sehingga papyrus tersebut dikenal dengan
nama Papyrus Rhind. Namun, orang-orang Mesir lebih mengenalnya dengan nama Papyrus
Ahmes, karena Ahmes adalah orang yang telah menyalin papyrus itu sekitar tahun 1650 SM.
Papyrus tersebut bertuliskan tentang berbagai macam soal-soal matematika dan bagaimana cara
penyelesaiannya. Berdasarkan tulisan pada Papyrus Rhind dan papyrus-papyrus lain yang
ditemukan, dapat diketahui bahwa perkembangan pengetahuan orang Mesir kuno pada masa itu
sudah sangat maju dalam penghitungan terutama dalam bidang astronomi dan geometri.
Dalam menghitung ukuran suatu bentuk, orang Mesir Kuno telah menggunakan berbagai
macam rumus untuk dapat menentukan panjang, luas, dan volum dari berbagai bentuk bidang
dan bangun ruang. Khusus mengenai irisan kerucut, pada ujung gulungan papyrus tersebut
terdapat cara untuk mencari luas lingkaran dengan membujur sangkarkan lingkaran tersebut.
Mereka juga telah mengetahui bahwa luas lingkaran sama dengan luas bujur sangkar dengan sisi
sepanjang

garis tengah lingkaran itu atau luas lingkaran sama dengan kuadrat dari

diameter

lingkaran. Jika ketentuan ini digunakan dalam menghitung luas lingkaran seperti masa sekarang
2

ini (L=r ), maka orang-orang Mesir Kuno sebenarnya telah menemukan nilai phi sebesar
atau sama dengan 3,16049. Nilai tersebut ternyata lebih akurat dari nilai yang
ditemukan oleh orang-orang Mesopotamia yakni hanya sebesar 3. Dalam Papyrus Rhind yang
ditemukan oleh Henry Rhind, Ahmes telah menuliskan tentang temuan-temuan orang-orang
Mesir Kuno yaitu seperti "potong

bagian dari diameter dan bentuklah sebuah persegi dengan

menggunakan sisa diameter yang telah dipotong tadi. Persegi ini akan memiliki luas yang sama
seperti luas lingkaran." Dengan kata lain, dia ingin menunjukkan bahwa phi = 4 ( ) 2 = 3,16049,
yang juga merupakan nilai yang cukup akurat. Hal ini sesuai dengan temuan orang Mesir Kuno.

2.

Zaman Yunani Kuno

Gambar 22.2. Archimides

Seorang ilmuwan dari Yunani yang pertama kali menemukan nilai phi dengan cara
membandingkannya dalam geometri adalah Archimedes ( 287 212 SM ), sekitar tahun 240
SM. Ia berasal dari kota Syracuse, Yunani kuno.

Archimedes memperkirakan besarnya luas

lingkaran dengan menggunakan Teorema Pythagoras untuk menemukan bidang 2 poligon


regular, yaitu: poligon tertulis di dalam lingkaran dan poligon di mana lingkaran itu dibatasi.
Karena daerah yang sebenarnya lingkaran terletak di antara area ditulis dan dibatasi poligon, luas
dari poligon memberikan batas atas dan batas bawah untuk daerah lingkaran. Archimedes
mengetahui bahwa ia tidak menemukan nilai phi tetaphi hanya sebuah pendekatan dalam batasbatas tersebut. Dengan cara ini, Archimedes menunjukkan bahwa phi berada diantara nilai 3
dan 3

.
Archimedes menghitung keliling segi 6, segi 12, segi 24, segi 48, dan segi 96 beraturan

yang dinyatakan dengan diameter lingkaran. Keliling lingkaran terletak diantara keliling poligon
luar dengan poligon dalam regular dari lingkaran tersebut. Makin besar jumlah sisi poligon
regular itu makin semphit pula selisih nilai diantara keduanya sehingga makin teliti pula nilai phi
yang diperoleh.

Gambar 22.2.beda lingkaran dengan poligon dalam dan poligon luarnya.

Dengan menggunakan setara hingga segi 96 beraturan dengan memiliki 96 sisi poligon, ia
membuktikan bahwa
3.

. Rata- rata dari nilai-nilai ini adalah sekitar 3,14185.

Zaman Cina Kuno (429 M 500 M)

Gambar 22.3. Zu Chongzhi

Zu Chongzhi adalah seorang matematikawan dan ilmuwan terkenal yang berasal dari
zaman Tiongkok Kuno atau Cina Kuno. Ketika masih muda, Zu Chongzhi mempunyai minat
yang besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu alam dan filsafat. Selain itu,
dia juga sangat tertarik pada matematika, astronomi, dan mesin. Penemuan Zu Chongzhi yang
telah diakui secara internasional yaitu dalam hal perhitungan nilai phi ().
Sebelumnya, Liu Hui, seorang ahli matematika di zaman Tiga Kerajaan mengemukakan
cara untuk menghitung nilai phi dengan menggunakan Metode Memotong Lingkaran.
Berdasarkan penelitian Liu Hui tersebut, kemudian Zu Chongzi meneliti kembali Metode
Memotong Lingkaran tersebut. Setelah melakukan lebih dari 1000 kali perhitungan, Zu
Chongzi menyimpulkan bahwa nilai phi berada di antara angka 3,1415926 dan angka 3,1415927.
Zu Chongzi juga berpendapat bahwa nilai phi kira-kira sebesar

atau 3,1415929, yang

disebut "Milu" dan kemudian mendorong perhitungan phi menuju ke fase yang baru. Bilangan
irrasional ini diperoleh dengn menggunakan metode klasik. Namun, pada masa itu di Cina lebih
sering digunakan bilangan

sebagai pengganti phi. Perhitungan nilai phi oleh Zu Chongzhi

pada masa China Kuno dilakukan 1000 tahun lebih awal dibandingkan dengan para
matematikawan barat yang mulai tertarik dengan phi pada 1000 tahun kemudian. Dengan
demikian nilai phi juga disebut "Zu Lu" sebagai penghargaan atas jasanya.
Selain berprestasi dalam bidang matematika, Zu Chongzhi juga mampu memecahkan
masalah perhitungan untuk mencari volum bola. Di negara barat, metode yang diadopsi dari
temuan Zu Chongzi disebut dengan Prinsip Cavalieri, yang diciptakan oleh seorang
matematikawan Italia bernama Cavalieri pada 1000 tahun kemudian. Prinsip Cavalieri ini juga
disebut dengan "Prinsip Zu".
4.

Zaman India Kuno

Gambar 22.4.Aryabhata

Pada tahun 530 M, seorang matematikawan yang berasal dari India yaitu Aryabata
mencoba untuk menghitung nilai phi sebagai konstanta lingkaran.
Nilai phi diperoleh setelah melakukan kalkulasi geometris bahwa konstanta lingkaran yang
berada pada kisaran

atau sepadan dengan 3,1416. Sekalipun demikian, dalam perhitungan

matematika India Kuno masih saja menggunakan angka 3 atau

sebagai pengganti dari

konstanta Aryabhata 3,14159265.


Secara umum, masyarakat India Kuno telah mengenal pula pembujur sangkaran lingkaran,
seperti yang telah dilakukan oleh masyarakat Mesir Kuno. Dalam hal ini, mereka menuliskan
bahwa jika d merupakan diameter suatu lingkaran maka luas lingkaran adalah
atau juga
pembilang satuan :
desimal adalah 1,414215686

. Pecahan irrasional untuk

dengan

dinyatakan dengan pecahan


dan jika diuji dengan pecahan

yang memiliki ketelitian hingga lima angka decimal. Jadi,

berdasarkan cara pembujursangkaran lingkaran tersebut, masyarakat India Kuno mengenal juga
pendekatan konstanta lingkaran yang lain yaitu 3,088 dan 3,004 yang disederhanakan menjadi
3,1 dan 3.
5.

Zaman Arab (1000 M 1500 M)


Setelah penemun Archimedes, tidak ada lagi pengembangan ataupun penemuan lanjutan

yang mempunyai arti penting dalam kaitannnya dengan bilangan phi, sampai kemudian 2 orang
ahli Arab kembali membahasnya dengan lebih cermat sekitar abad ke 10-15 M. Mereka adalah
Abu al-Raihan Muhammad Ibn Ahmad ( 973 M 1050 M ) dan al- Kasyi (839H/1435M)
a.

Abu al-Raihan Muhammad Ibn Ahmad ( 973 M 1050 M)

Gambar 22.5.Muhammad Ibn Ahmad

Abu al-Raihan Muhammad Ibn Ahmad ( 973 M 1050 M ) lebih dikenal dengan sebutan
al-Biruni. Dalam kitab ketiganya yang berjudul Qanum al Masudi, beliau membuat suatu
perkiraan yang akurat mengenai phi. Pertama, ia menentukan perbandingan diameter terhadap
keliling poligon regular 180 sisi, yang digambarkan dan dibatasi dalam lingkaran satuan (ruji 1
satuan panjang). Dari perhitungannya tersebut, ia memperoleh 2 nilai yaitu

dan

. Jika dihitung dengan menggunakan perhitungan saat ini, secara berturut-turut maka
akan diperoleh nilai
bilangan
yaitu

phi

adalah

dan
lanjutan
dan

. Ia kemudian mengambil kesimpulan bahwa


dari

antara

dua

bilangan

sistem

sexagesimal

Dari pengambilan nilai tersebut, ia mendapatkan

hasil yang tepat untuk keenam urutannnya seperti

. Kemudian, ia

melanjutkan perhitungannya lebih jauh lagi dengan mengganti seluruh bilangan tersebut ke

dalam bilangan irrasional yang mendekati

yang nilainya sepadan dengan 3,141598. Hal

ini merupakan salah satu kejadian yang menunjukkan bahwa al-Biruni mengetahui bagaimana
cara mengganti skala sexagesimal kedalam sebuah bilangan rasional skala desimal dan
sebaliknya.
b. Al- Kasyi (1435 M)

Gambar 22.6. Al- Kasyi

Setelah al-Biruni, ilmuan muslim kedua yang membahas tentang konstanta phi adalah alKasyi (839 H/1435 M). Dalam risalahnya yang berjudul Ar Risalah al Muhithah, ia
menuliskan tentang hubungan rasio antara lingkaran bola dengan setengah dari garis tengahnya
yang ia notasikan

, dengan menggunakan pendekatan pecahan desimal. Ia kemudian

menemukan nilai phi sebesar 3,1415925358979325 yang merupakan suatu hasil yang sangat
akurat karena nilai phi yang diperolehnya mencapai 16 digit angka desimal. Hasil ini lebih akurat
daripada hasil-hasil yang dicapai oleh matematikawan sebelumnya, bahkan sampai beberapa
abad sesudahnya. Di sini terlihat simbol bilangan phi versi al-kasyi adalah
6.

Zaman Renaissance (16 M)


Zaman Renaissance

berlangsung sekitar abad pertengahan abad ke-16 M. Renaissance

sering diartikan dengan kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu dilahirkannya
kembali sebagai manusia yang bebas untuk berphikir. Zaman Renaissance disebut sebagai
zaman kebangkitan ilmu pengetahuan. Dikatakan zaman kebangkitan karena sebelum abad
tersebut Eropa dilanda keterpurukan dan kegelapan yang berkepanjangan dalam ilmu
pengetahuan akibat kungkungan dan hegemoni gereja dengan aturan yang ketat dan keras.
Zaman ini juga disebut dengan peralihan ketika kebudayaan abad tengah mulai berubah menjadi
kebudayaan yang modern dan pemikiran yang terbebas dari dogma-dogma agama. Hal ini
ditandai dengan lahirnya penemuan-penemuan baru.

Pada masa kebangkitan itu, mulai bermunculan ilmuwan-ilmuwan baru. Mereka telah
menemukan teori atau konsep baru yang menjadi sejarah dalam perkembangan ilmu
pengetahuan. Sekitar abad ke-11 setelah penguasa Dinasti Umayyah di Spanyol membuka kotakota tempat perdagangan, maka interaksi perdagangan antara orang Eropa dan orang Arab
terjalin sehingga terjalinlah suatu hubungan antara kota-kota di Eropa dengan kebudayaan Arab.
Melalui perdagangan itu, pengetahuan-pengetahuan dari Arab dan pengetahuan dari dunia bagian
timur berangsur-angsur masuk ke Eropa. Apalagi dalam perdagangan diperlukan pengetahuan
mengenai cara berhitung yang lebih praktis sehingga pengetahuan mengenai cara berhitung
mauk ke kota-kota itu. Memang tak bisa dipungkiri tentang serbuan Arab ke dunia bagian barat
(Spanyol dan sekitarnya) yang yang membuat kekacauan di Eropa pada awalnya memencilkan
sebagian wilayah-wilayah di Eropa dari dunia bagian timur yang sudah berkebudayaan dan
berpengetahuan tinggi. Namun, hal ini tidak berlangsung lama, apalagi dengan mundurnya Arab
dari Spanyol ternyata telah membawa berkah bagi oang-orang Eropa, sebab mereka telah
menemukan banyak ilmu pengetahuan di Spanyol yang merupakan warisan dari Arab yang tak
ternilai harganya. Pada saat itu, perpustakaan Arab yang ada di Cordoba, Spanyol menyimpan
kurang lebih 600 ribu buku. Sehingga, pengetahuan Arab di pusat-pusat pengetahuan di Spanyol
terbuka bagi para ahli-ahli / matematikawan di Eropa. Karena sebelum itu, pada abad ke-10
orang-orang Eropa telah mempelajari ilmu dagang dan ilmu hitung dari pedangang-pedagang
Arab lewat kota Toledo dan kota-kota lain di sekitar Itali. Warisan dari Arab untuk Eropa yang
sangat berharga adalah kesederhanaan perumusan berhitung melalui lambang bilangan Arab
(1,2,3,4,5,6,7,8,9,0). Dengan menggunakan lambang berhitung yang lebih sederhana dan jelas
akan memberikan peluang lebih besar bagi pengembangan pengetahuan ke tingkat yang lebih
tinggi.
Melalui perdagangan itulah bilangan-bilangan mulai dikenal luas, terutama oleh orang-orang
Eropa. Mereka memerlukan hitungan-hitungan untuk menentukan harga, laba, kerugian, alat
ukur, timbangan, dan takaran lain. Dalam kaitannya dengan bilangan phi, dapat dijumpai pada
masalah tentang bagaimana mengkonversikan takaran berbentuk balok atau kubus ke bentuk
silinder dalam satuan isi yang sama. Adapun kegunaan bilangan phi dalam kehidupan sehari-hari
yaitu misalnya dalam urusan perdagangan (menghitung volum takaran model silinder, setengah
bola, cincin dan lain-lain), besarnya roda-roda kereta atau alat-alat pengangkut, ataupun untuk
kepentingan matematika itu sendiri, mendorong para matematikawan saat itu untuk
membicarakan dan membahas lebih lanjut mengenai bilangan tersebut. Meskipun demikian,

menurut bukti-bukti sejarah yang ada, baru pada abad ke-16 konstanta unik phi mulai dibahas
dalam kitab matematika oleh matematikawan Eropa.
a.

Francois Viete
Pertama kali, pada tahun 1579 Francois Viete dari prancis menghitung nilai phi dengan nilai

pendekatan sampai 9 digit angka desimal melalui poligon dengan sisi beraturan, seperti yang
dilakukan oleh Archimedes, dan ia menyatakannya juga ke dalam bentuk deret tak hingga.

Gambar 22.7. Francois Viete

b. Lodolph Van Ceulen


Seorang lagi dengan ketramphilan berhitung yang luar biasa menggunakan sebagian waktu
dari sisa hidupnya untuk menentukan pendekatan nilai phi hingga 35 digit angka desimal yakni
3,1415926535897932384626433827950288 melalui poligon reguler (segi banyak beraturan).
Orang yang luar biasa ini bernama Lodolph Van Ceulen (1540 M 1610 M). Beliau adalah ahli
matematika yang berasal dari Jerman. Karena hal itu, di inggris dan di Eropa daratan, bilangan
phi disebut juga dengan bilangan Ludolphian yang merujuk pada namanya yaitu Lodolph Van
Ceulen.
Gambar 22.8. Lodolph Van Ceulen

c.

John Wallis

Matematikawan Eropa lainnya yang namanya pantas dicatat untuk hal yang berkaitan
dengan bilangan phi adalah John Wallis. Pada tahun 1650, ia berusaha keras menentukan nilai
phi bukan dengan deret tetaphi dengan hasil kali tak hingga dalam menghitung
Melalui interpolasi dan hitungan yang rumit diperoleh

luas lingkaran.

. Ia menentukan pula

hasil kali Wallis :


Gambar 22.9. John Wallis

d. James Gregory
Selanjutnya pada tahun 1667 yaitu James Gregory (1638 1675) dari Skotlandia. Ia telah
menyusun deret tak berhingga untuk arc tan x, tan x, dan arc sin x. Dari deret tak hingga arc tan
x ia menemukan pendekatan nilai phi dan jika ditulis dalam penulisan sekarang adalah

Gambar 22.10. James Gregory

e.

Father Adam Kochansky


Adalagi pendekatan secara geometri yang lebih rumit mengenai nilai phi yaitu yang

dilakukan oleh Father Adam Kochansky pada tahun 1685. Ia melakukan perhitungan untuk
pendekatan phi melalui penjabaran keliling lingkaran menjadi garis lurus. Ia menyimpulkan
bahwa panjang keliling setengah lingkaran adalah
3,14153

atau jari-jari dikalikan

f.

Mascheroni
Sedangkan pendekatan nilai phi dikemukakan oleh matematikawan yang berasal Italia yaitu

Mascheroni. Ia menghitung panjang busur seperempat lingkaran yang nilainya adalah


kali jari-jari lingkaran yang nilainya sama saja dengan 3,14240 kali
jari-jari untuk panjang busur setengah lingkaran.
Nilai dari perbandingan keliling dan diameter inilah yang kemudian hari dalam dunia
matematika geometri dan trigonometri dinyatakan dengan huruf Yunani .

Gambar 22.11. Mascheroni

g.

William Ougthret dan William Jones


Lambang

pertama kali digunakan oleh ahli matematika Inggris William Oughtret pada

tahun 1737. Tetaphi matematikawan yang memperkenalkan nilai

sebagi huruf Yunani

adalah William Jones seorang ahli matematika asal inggris. Jadi secara resmi simbol

baru

dikenal pada tahun 1737.


Gambar 22.12. William Ougthret dan William Jones

7.

Zaman Abad Ke-20


Pada tahun 1800-an banyak orang yang berusaha selama bertahun-tahun untuk mencari

nilai phi sampai kira-kira 1000 digit angka desimal dengan menggunakan perhitungan secara
manual. Pada abad ke-20, ada dua perkembangan penting yaitu penemuan komputer listrik dan

penemuan rumus-rumus dalam bentuk program komputer yang lebih canggih untuk menghitung
nilai phi. Misalnya, pada tahun 1910, seorang ahli matematika India, Ramanujan menemukan
suatu rumus yang pada tahun 1985 digunakan untuk menghitung phi sampai 17 juta digit angka
desimal. Akhir-akhir ini metode-metode yang lebih baik telah dikembangkan dan komputer
semakin canggih sejalan dengan kemutakhirannya. Hasil perhitungan phi terakhir ini (tahun
2001) kira-kira mencapai 51 trilyun digit angka desimal. Akan tetaphi, sampai kapanpun semua
angka phi tidak akan pernah diketahui. Bilangan phi adalah transenden-irrasional untuk
menentukan komposisi angka-angka dalam urutannya di belakang koma.
Demi alasan fungsional dan kepraktisan, pada umumnya

atau

atau pecahan

desimal 3,14 ditulis sebagai pendekatan rasional untuk phi. Nilai-nilai tersebut sering dipakai
dalam matematika tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah. Untuk tingkat perguruan tinggi,
biasanya nilai pendekatan phi jarang dipakai, sehingga phi lebih sering ditulis secara utuh
sebagai bilangan irrasional eksak.

C. PENERAPAN PHI DALAM MATEMATIKA


Phi diterapkan dalam matematika yang digunakan dalam perhitungan rumus-rumus seperti
mencari keliling, luas atau volum bangun datar maupun bangun ruang. Misalnya saja dalam
menghitung luas dan keliling lingkaran, bola, tabung dan lain-lain tentu menerapkan nilai phi.
Berikut contoh penerapan nilai phi dalam rumus matematika :
PENERAPAN RUMUS
Bentuk

Rumus

Keliling lingkaran dengan


jari- jari r dan diameter d

K = d = 2r

Luas lingkaran dengan jari-jari r dan diameter d

L = r = d

Volume bola dengan jari-jari r

V = r

Luas permukaan bola dengan jari-jari r

L = 4 r

Volume silinder setinggi h dan berjari-jari r

V = r h

Luas permukaan silinder setinggi h dan berjarijari r

L = 2(r ) + (2r)h = 2r(r + h)

Volume kerucut setinggi h dan berjari-jari r

V = r h

Luas permukaan kerucut setinggi h dan berjariL


jari r
+

r
)

r(r

D. FAKTA-FAKTA MENARIK TENTANG PHI


1. Kata phi diambil dari huruf Yunani Phiwas. Itu juga merupakan Abjad Yunani yang
ke-16;
2.

Pada tahun 1706, seorang ahli Matematika dari Inggris memperkenalkan abjad Yunani
phi untuk mewakili nilai yang dikatakan;

3.

Pada tahun 1737, Euler resmi mengadopsi simbol phi() untuk mewakili bilangan;

4. Pada tahun 1768, Johann Lambert membuktikan nilai phi adalah sebuah bilangan
irrasional;
5. Pada tahun 1882, Ferdinand Lindemann yang merupakan seorang ahli Matematika
terkenal membuktikan bahwa phi adalah bilangan yang sulit dipahami;
6. Pada tahun 1897, legislatif dari Indiana mencoba menentukan nilai yang paling akurat
untuk phi. Namun ternyata kebijakan ini tidak berhasil;
7. Seorang pengusaha di Cleveland, AS, menerbitkan buku pada pada tahun 1931 untuk
mengumumkan bahwa nilai phi adalah

8. Seorang Ahli Matematika Jerman, Ludolph Van Ceulen, mendedikasikan seluruh


hidupnya untuk menghitung 35 digit angka desimal pertama phi;

9.

Yasumasa Kanada, seorang profesor di Universitas Tokyo membutukan waktu sekitar


116 jam untuk menemukan sebanyak 6.442.450.000 angka desimal phi dengan
menggunakan komputer;

10. Ada orang yang hafal semua angka desimal phi dan menciptakan lagu berdasarkan digit
dari nilai phi;
11. Nilai phi dengan 100 angka desimal pertama adalah:
3,141592653589793238462643383279502884197169399375105820974944
5923078164062862089986280348253421170679;
12. Tidak akan ditemukannya angka nol dalam 31 digit pertama dari angka desimal phi;
13. Terdapat banyak digit yang tak terbatas dari phi, yaitu:
3,1415926535

8979323846

2643383279

5028841971

6939937510

5820974944

5923078164

0628620899

8628034825

3421170679

8214808651

3282306647

0938446095

5058223172

5359408128

4811174502

4811174502

8410270193

8521105559

6446229489

5493038196

4428810975

6659334461

2847564823

3786783165

2712019091

4564856692

3460348610

4543266482

1339360726

0249141273

7245870066

0631558817

4881520920

9628292540

9171536436

7892590360

0113305305

4882046652

1384146951

9415116094

3305727036

5759591953

0921861173

8193261179

3105118548

0744623799

6274956735

1885752724

8912279381

8301194912

9833673362

4406566430

8602139494

6395224737

1907021798

6094370277

0539217176

2931767523

8467481846

7669405132

0005681271

4526356082

7785771342

7577896091

7363717872

1468440901

2249534301

4654958537

1050792279

6892589235

4201995611

2129021960

8640344181

5981362977

4771309960

5187072113

4999999837

2978049951

0597317328

1609631859

5024459455

3469083026

4252230825

3344685035

2619311881

7101000313

7838752886

5875332083

8142061717

7669147303

5982534904

2875546873

1159562863

8823537875

9375195778

1857780532 1712268066 1300192787 6611195909 .....


Dari pembahan diatas, didapt banyak informsi menarik tentang phi, antara lain Phi diketahui
sebagai sebuah konstanta (tunggal) yang merupakan perbandingan antara keliling (perimeter)
lingkaran dan diameter lingkaran. merupakan

bilangan irrasional. Bilangan

memiliki
nilai konstan pada setiap lingkaran yaitu 3,14159 atau

selalu

Bilangan phi ditemukan sejak zaman Mesopotamia dan Mesir Kuno 4000 tahun yang lalu.
Namun, perhitungan nilai phi yang memiliki ketelitian relative baik dimulai pada zaman Yunani
Kuno oleh Archimedes sekitar tahun 240 SM, zaman Cina Kuno oleh Zu Chongzhi di kitaran
tahun 480 SM dengan ketelitian 7 digit angka desimal, menyusul ilmuan muslim Al-Kasyi pada
tahun 1435 M dengan ketelitian 16 digit angka desimal. Melalui poligon regular dengan metode
klasik Ludolph Van Ceulen (1540-1610 M) memperoleh nilai phi sampai ketelitian 35 digit
angka desimal. Sebelum dikenal dengan lambang bilangan phi yaitu

seperti sekarang ini, ada

versi lambang lain yang digunakan sebagai representasi dari perbandingan keliling dan lingkaran
yaitu

yang diperkenalkan oleh Al-Kasyi pada tahun 1435. Bilangan

digunakan sebagai

penganti phi dalam keperluan hitungan yang praktis dan sederhana yang sudah digunakan dan
meluas pada zaman Cina kuno sekitar abad ke-5 M. Namun, penggunaan

untuk pertama

kalinya dapat ditelusuri pada hasil-hasil tulisan metematikawan Yunani Kuno, terutama
Archimedes, sehingga tidak menutup kemungkinan bilangan

sudah dipakai sebagai pengganti

phi pada kitaran tahun 240 SM.


Penerapan phi dalam matematika yaitu digunakan dalam perhitungan rumus-rumus seperti
mencari keliling atau luas bangun datar maupun bangun ruang. Misalnya saja dalam menghitung
luas dan keliling lingkaran, bola, tabung dan lain-lain tentu menerapkan nilai phi.
Banyak fakta-fakta menarik yang bisa diperoleh tentang nilai phi. Terdapat 13 fakta menarik
yang tersedia. Fakta menarik tersebut diantaranya adalah kata phi diambil dari huruf Yunani
Phiwas, yang juga merupakan Abjad Yunani yang ke-16; ada orang yang hafal semua angka
desimal phi dan menciptakan lagu berdasarkan digit dari nilai phi; nilai phi dengan 100 digit
desimal yaitu:
3,1415926535897932384626433832795028841971693993751058209749445923078164062862
089986280348253421170679; tidak akan ditemukannya angka nol dalam 31 digit pertama dari
angka desimal phi dan lain-lain.

SEJARAH
GOLDEN RATIO

Golden ratio mempunyai arti rasio emas. Rasio emas ini diperoleh dari bilangan Fibonacci.
Bilangan Fibonacci mempunyai arti dua kuantitas dikatakan sebagai rasio emas jika bilangan
pertama dan bilangan kedua dijumlahkan maka akan menghasilkan bilangan ketiga dan apabila
bilangan kedua dan bilangan ketiga dijumlahkan maka akan menghasilkan bilangan keempat
begitu juga sebaliknya.
Rasio emas memiliki nilai konstan 1.61803398874989. Rasio emas memiliki beberapa istilah
diantaranya dalam bahasa latin (sectio Aurea) yang berarti bagian emas, (sectio divina) yang
berarti bagian rataan rasio, dan (sectio Phidias) yang berarti rataan nilai phi. Dalam penulisan
huruf latin lambang rasio emas dibagi menjadi 2 yaitu dilambangkan dengan huruf kecil
dibaca phi sedangkan huruf besarnya dilambangkan dengan dibaca phi.

A. SEJARAH GOLDEN RATIO

Golden ratio atau rasio emas ini ditemukan oleh Leonardo Pisano Fibonacci di Pisa, Italia
pada tahun 1170 1250. Leonardo pisano Fibonacci adalah seorang ahli matematika yang
hidup pada abad pertengahan di Aljazair. Semasa kecilnya Leonardo Pisano Fibonacci pernah
berguru kepada seorang ahli matematika Muslim, hingga akhirnya Fibonacci membawa ilmu
Golden Ratio di benua Eropa.
Dilihat dari kata golden ratio yang artinya rasio emas, sejak abad ke 20 rasio emas ditulis
dengan huruf yunani dilambangkan dengan huruf kecil ditulis
huruf besar ditulis

dibaca phi sedangkan

juga dibaca phi. Rasio emas adalah sebuah angka yang dapat

diperoleh dari perbandingan ukuran pada benda. Dalam ilmu matematika bilangan rasio emas
ini terdapat dalam bilangan deret Fibonacci yang bernilai 1,618 bagaimana bilangan ini bisa
di dapat? Dalam buku yang berjudul The Da Vinci Code dijelaskan dalam uraian brown
tentang keagungan nilai phi sebagai proporsi ilahi angka emas atau golden ratio.
Golden ratio ini diperoleh dari sebuah deret bilangan Fibonacci, deret bilangan Fibonacci
ini dimulai dari angka yang pertama adalah angka 0 dan angka kedua adalah angka 1. Cara
menemukan deret angka yang lain dari deret bilangan Fibonacci ini kita hanya menjumlahkan
saja bilangan yang pertama yaitu 0 dan bilangan yang kedua yaitu 1 sehingga di dapat
bilangan yang ketiga yaitu angka 1. Begitu juga untuk mendapatkan bilangan yang keempat
yaitu angka 2 dengan cara menjumlahkan angka 1 pada urutan bilangan kedua dan angka 1
pada urutan bilangan ketiga. Sehingga deret Fibonacci menjadi 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34,
55, 89, 144, 233, 377, 610, 987. dst.
Golden ratio itu sendiri yang bernilai 1,618 diperoleh dari deret Fibonacci. Angka
Fibonacci memiliki satu sifat menarik. Jika kita membagi satu angka dalam deret tersebut
dengan angka sebelumnya, akan kita dapatkan sebuah angka hasil pembagian yang besarnya
sangat mendekati satu sama lain. Ternyata, angka ini bernilai tetap setelah angka ke-13 dalam
deret tersebut. Angka ini dikenal sebagai golden ratio atau rasio emas.

GOLDEN RATIO (RASIO EMAS) = 1,618


233 / 144 = 1,618
377 / 233 = 1,618
610 / 377 = 1,618
987 / 610 = 1,618
1597 / 987 = 1,618

Pada matematika golden ratio dirumuskan dengan

Nilai 1,618 inilah yang kemudian dikenal dengan golden ratio dan kemudian dilambangkan
dengan

atau dibaca phi.

Leonardo Pisano Fibonacci

B. TEMUAN GOLDEN RASIO


1. GOLDEN RATIO PADA MANUSIA
a. Golden ratio pada tubuh manusia
Sebuah novel The Da Vinci Code, Brown memberikan sejumlah contoh Golden Ratio
dalam tubuh kita. Hubungan kesesuaian "ideal" yang dikemukakan pada berbagai bagian
tubuh manusia rata-rata dan yang mendekati nilai rasio emas dapat dijelaskan dalam sebuah
bagan umum sebagaimana berikut:

Nilai perbandingan M/m pada diagram berikut selalu setara dengan rasio emas. M/m =
1,618

Berbagai perbandingan ukuran anggota tubuh kita selalu setara dengan rasio emas. M/m=
1,618. Rasio emas pada tubuh manusia rata-rata adalah jika antara pusar dan telapak kaki
dianggap berjarak 1 unit, maka tinggi seorang manusia setara dengan 1,618 unit. Beberapa
rasio emas lain pada tubuh manusia adalah:
a. Jarak antara ujung jari dan siku / jarak antara pergelangan tangan dan siku =1,618.

b. Jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala / panjang kepala =1,618.
c. Jarak antara pusar dan ujung atas kepala / jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala
=1,618.
d. Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan telapak kaki =1,618.
b. Tangan manusia
Jari-jemari memiliki tiga ruas. Perbandingan ukuran panjang dari dua ruas pertama
terhadap ukuran panjang keseluruhan jari tersebut menghasilkan angka rasio emas (kecuali
ibu jari). Perbandingan ukuran panjang jari tengah terhadap jari kelingking juga merupakan
rasio emas.
Manusia memiliki dua (2) tangan, dan jari-jemari yang ada padanya terdiri dari tiga (3)
ruas. Terdapat lima (5) jari pada setiap tangan, dan hanya delapan (8) dari keseluruhan

sepuluh jari ini tersambung menurut rasio emas: 2, 3, 5, dan 8 bersesuaian dengan angkaangka pada deret Fibonacci.

c. Wajah
Terdapat beberapa rasio emas pada wajah manusia. Misalnya, jumlah lebar dua gigi depan
pada rahang atas dibagi dengan tingginya menghasilkan rasio emas. Lebar gigi pertama dari
tengah dibandingkan gigi kedua juga menghasilkan rasio emas. Semua ini adalah
perbandingan ukuran ideal yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang dokter. Sejumlah
rasio emas lain pada wajah manusia adalah:
a. Panjang wajah / lebar wajah.
b. Jarak antara bibir dan titik di mana kedua alis mata bertemu / panjang hidung.
c. Panjang wajah / jarak antara ujung rahang dan titik di mana kedua alis mata bertemu.
d. Panjang mulut / lebar hidung.
e. Lebar hidung / jarak antara kedua lubang hidung.
f.Jarak antara kedua pupil / jarak antara kedua alis mata.
Keterangan: jumlah lebar dua gigi
depan
pada rahang atas dibagi dengan
tingginya menghasilkan rasio
emas. Lebar gigi pertama dari
tengah dibandingkan gigi kedua
juga menghasilkan ratio emas.

d. Rasio Emas pada Paru-Paru


Dalam sebuah penelitian yang dilakukan antara tahun 1985 dan 1987, fisikawan Amerika
B. J. West dan Dr. A. L. Goldberger menemukan keberadaan rasio emas pada struktur paruparu. Salah satu ciri jaringan bronkia yang menyusun paru-paru adalah susunannya yang
asimetris. Misalnya, pipa saluran udara yang bercabang membentuk dua bronkia utama, satu
panjang (bronkia kiri) dan yang kedua pendek (bronkia kanan). Percabangan asimetris ini
terus berlanjut ke percabangan-percabangan bronkia selanjutnya. Telah dipastikan bahwa
pada seluruh percabangan ini perbandingan antara bronkia pendek terhadap bronkia panjang
selalu bernilai 1,618.

e.

Rasio Emas pada Organ Pendengaran dan Keseimbangan


Koklea pada telinga bagian dalam manusia berperan menghantarkan getaran suara.

Struktur bertulang ini, yang berisi cairan, memiliki bentuk spiral logaritmik dengan sudut
tetap =7343 yang memiliki rasio emas.

f. Rasio Emas pada DNA


Molekul yang mengandung informasi tentang seluruh sifat-sifat fisik makhluk hidup juga
telah diciptakan dalam bentuk yang didasarkan pada rasio emas. Molekul DNA, cetak biru
kehidupan, didasarkan pada rasio emas. DNA tersusun atas dua rantai heliks tegaklurus yang
saling berjalinan. Panjang lengkungan pada setiap rantai heliks ini adalah 34 angstroms dan

lebarnya 21 angstroms. (1 angstrom adalah seperseratus juta sentimeter). 21 dan 34 adalah


dua angka Fibonacci yang berurutan.

2. GOLDEN RATIO PADA TUMBUHAN


a. Pola Bunga Matahari
Titik tengah bunga matahari, biji-bijinya tersusun membentuk pilinan (spiral) yang
membelok ke kiri dan kanan. Jika dihitung, maka jumlah masing-masing pilinan ini adalah
dua angka Fibonacci berurutan, umumnya 21 dan 34, 34 dan 55, 55 dan 89, atau 89 dan 144.
Hal yang sama terjadi pada pilinan buah pohon cemara, nanas, dan blumkol. Jika angka-angka
tersebut dibandingkan maka akan bernilai 1,618.

b. Jumlah daun pada Bunga (petals) mungkin sebagian besar tidak terlalu memperhatikan
jumlah daun pada sebuah bunga. Jika diamati, ternyata jumlah daun pada bunga itu
menganut deret fibonacci. Contohnya:
jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris.
jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok).
jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria.
jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory.
jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum.

jumlah daun bunga 55 : michaelmas daisies, the


asteraceae. Jika angka-angka tersebut dibandingkan maka akan
bernilai 1,618.

3. GOLDEN RATIO PADA ARSITEKTUR


a. Arsitektur Parthenon di Yunani.

Bangunan Parthenon menggunakan kaidah golden rectangles atau golden proportions


mulai dari lingkup bangunan secara keseluruhan sampai pada detail terkecilnya. Parthenon
dirancang sesuai dengan rasio emas 1,618. Yunani kuno percaya bahwa struktur yang
dirancang dengan rasio ini lebih menyenangkan untuk dilihat. Panjang dan tinggi bangunan,
jarak antara kolom dan atap pitch semuanya dirancang sesuai dengan rasio emas.

b. Golden ratio pada piramida Mesir.

Ahmes papirus Mesir memberikan gambaran dari pembangunan Piramida Besar di Giaz
4700 SM dengan proporsi sesuai dengan rasio emas.

4. GOLDEN RATIO PADA SENI


a. Gambar Monalisa sebuah karya dari Leonardo Da Vinci

Lukisan diatas berbentuk persegi panjang emas. Persegi panjang yang alasnya memanjang
dari pergelangan tangan kanan wanita itu ke siku kirinya dan memperpanjang persegi panjang
secara vertikal hingga mencapai puncak kepalanya. Kotak di dalam persegi panjang emas
ditemukan garis baru pada kotak ke semua titik fokus penting dari wanita: dagunya, matanya,
hidungnya, dan terbalik sudut mulut misterius. Hal ini diyakini bahwa Leonardo, sebagai
seorang ahli matematika mencoba untuk memasukkan matematika menjadi seni. Lukisan ini
tampaknya sengaja dibuat menggunakan persegi panjang emas (golden rectangle). Lukisan
monalisa jika dilihat lebih detail pada wajahnya konon katanya setengah wajah sebelah kanan
adalah laki-laki dan yang sebelah kiri adalah perempuan. Da Vinci mendesain lukisan itu
dengan sangat memperhatikan perpaduan antara laki-laki dan perempuan karena dia

menganut pagan. Pagan disini mengandung arti yaitu pentagram, simbol harmoni alam,
mengandung golden ratio.
b. Vitruvian Man

Vitruvian Man merupakan karya Leonardo Da Vinci dalam anatomi. Gambar Vitruvian
Man dianggap mengagumkan karena menunjukkan bahwa tubuh manusia mengandung
banyak golden ratio. Gambar ini seringkali dijadikan patokan proporsi pada tubuh manusia.
Gambar ini, leornado ingin menceritakan bahwa bila seseorang berbaring terlentang dengan
tangan dan kaki yang direntangkan dan pusar sebagai pusatnya, maka dapat dibuat lingkaran
yang menyentuh ujung-ujung jari tangan dan jari kakinya (seperti memakai jangka). Leonardo
Da Vinci juga membuat bujur sangkar dengan garis horizontal di puncak kepala dan kaki serta
garis vertical dari ujung jari tangan yang terentang lebar.

C. HUBUNGAN DAN
Pi dan Phi adalah dua bilangan, atau kita sebut sebagai suatu konstanta yang merupakan
bilangan irasional, bentuk desimalnya tidak berulang, dan bentuk pecahan berulangnya tidak
berhenti. Jika ingin lebih tahu mengenai hubungan Pi dengan Phi, maka kami mencoba
membedakannya dalam berbagai kasus. Berikut ini adalah ulasannya :
1. Desimal tak berulang

2. Pecahan berulang yang tak berhenti

latex 3+ \frac{1}{7+ \frac{1}{15+

latex

1+

\frac{1}{1+

\frac{1}{1+

\frac{1}{1+ \frac{1}{292 + \frac{1}{1 + \frac{1}{1+ \frac{1}{1 + \frac{1}{1 +


\dots}}}}}&s=2$
\dots}}}}}&s=2$

Dalam bentuk penulisan umumnya yaitu :

Untuk , penulisan resminya juga bisa seperti ini :


3. Bilangan irasional

Karena pi adalah bilangan transenden.


4. Hubungan antara pi dan phi
Bentuk-bentuk lain tentang pi dan phi, bentuk sigma, penjumlahan, integral maupun yang
lainnya mengenai pi dan phi. Sebagai berikut :

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sejarah golden ratio ditemukan oleh Leonardo Pisano Fibanacci di Pisa Italia pada tahun
1170 - 1250. Sesuai dengan nama penemunya golden ratio didapat dari sebuah deret bilangan
Fibonacci. Deret Fibonacci sendiri mempunyai bentuk deret yaitu dimulai dari angka 0, 1, 1,
2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987. dst. Cara menemukan
bilangan golden ratio yang bernilai 1,618 pada deret bilangan fibonacci yaitu dengan
membagi urutan bilangan ke empat belas yaitu angka 233 dengan urutan bilangan ke tiga
belas yaitu angka 144 sehingga didapat

= 1,618. Golden ratio ini juga ditemukan pada

tubuh manusia diantara badan atau anggota tubuh manusia yaitu tubuh manusia secara
keseluruhan, tangan, wajah, paru paru, telinga, dan DNA. Tanaman juga mengandung unsur

golden ratio yang ternyata jumlah daun pada bunga itu terdiri dari deret bilangan Fibonacci,
contohnya: bunga lili, iris, buttercup (sejenis bunga mangkok) dan masih banyak lagi.
Penemuan yang lain pada bidang arsitektur dan seni yaitu piramida, bangunan Parthenon di
yunani dan lukisan monalisa.

SEJARAH
BILANGAN
PRIMA
Asal mula pemikiran matematika terletak di dalam konsep bilangan, besaran, dan
bangun. Dalam konsep bilangan ini tak terlepas dari barisan bilangan prima. Bilangan prima
termasuk salah satu misteri alam semesta yang tidak pernah terbayangkan oleh manusia
sebelumnya, sampai ditemukan bahwa bilangan prima juga merupakan dasar dari kehidupan
alamyang ingin dijelaskan oleh para matematikawan dalam ilmu sains.
Pada umumnya banyak orang yang berpendapat bahwa matematika khususnya
bilangan prima hanyalah penemuan manusia biasa. Namun, beberapa pemikir masa lalu seperti
: Pythagoras, Plato, Cusanus, Kepler, Leibnitz, Newton, Euler, Gauss, termasuk para
revolusioner abad ke-20 yaitu Planck, Einstein dan Sommerffeld, mereka yakin bahwa
keberadaan angka dan bentuk geometris merupakan konsep alam semesta dan konsep yang
bebas (independent). Sedangkan Galileo sendiri beranggapan bahwa matematika adalah bahasa
Tuhan ketika menulis alam semesta. Sehingga sampai saat ini bilangan prima dianggap sebagai
salah satu teka-teki lama yang belum sepenuhnya terpecahkan. Oleh karena itu, dalam makalah
ini akan dijelaskan tentang bilangan prima dan perkembangannya serta manfaat bilangan prima
bagi kehidupan manusia.

A.Pengertian Bilangan Prima


Bilangan prima adalah bilangan asli yang hanya memiliki dua faktor, yaitu satu dan bilangan
itu sendiri.Bilangan asli lebih dari satu dan bukan prima disebut composite numbers.Bilangan
1 adalah kasus khusus, tidak termasuk ke bilangan prima ataupun komposit. Banyak orang
menanyakan sebabnya. Walau bilangan 1 dulunya dianggap sebagai bilangan prima sehingga
diperlukan penanganan khusus di banyak definisi dan aplikasi yang mencakup bilangan prima,
sehingga bilangan 1 tersebut biasanya diletakkan pada sebuah kelas khusus.
Bilangan prima ini berbeda karena tidak adanya pola terhadap kemunculannya, bisa
dikatakan bilangan ini muncul secara acak.Jadi, cukup sulit untuk menentukan suatu bilangan
adalah prima atau bukan. Jika saja bilangan prima muncul setiap dua puluh empat angka, akan
sangat mudah untuk menentukannya. Oleh karena itu, setiap angka harus diperiksa untuk
menentukan apakah bilangan tersebut prima atau bukan.

B.Sejarah Perkembangan Bilangan Prima


Beberapa orang menduga bahwa manusia telah mengenal bilangan prima sekitar 5989 SM.
Hal ini terkait dengan penemuan tulang Ishango di Afrika (sekarang disimpan di Musee
dHistoire Naturelle di Brussels) oleh para arkeolog, pada tulang tersebut terdapat tiga kolom
takik. Salah satu kolomnya memiliki 11, 13, 17, dan 19 takik yang merupakan bilangan prima
antara 10 sampai dengan 20.

Gambar 24.1. Tulang Ishango

Beberapa ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa takik pada tulang tersebut hanya sebuah
catatan tanggal dan secara tidak sengaja berupa bilangan prima.Dari semua keraguan tersebut,
satu hal yang pasti bahwa masyarakat pertama yang mempelajari bilangan prima ini secara lebih
mendalam adalah masyarakat Yunani Kuno. Seperti yang kita ketahui Yunani Kuno memiliki
kemajuan dalam ilmu pengetahuan. Mereka banyak berpikir tentang sains, termasuk matematika.
Pada saat itu mereka mempelajari bahwa ada bilangan yang tidak dapat dibagi lagi dan bilangan

tersebut merupakan dasar dari banyak bilangan artinya setiap bilangan dapat terbentuk dari
perkalian bilangan-bilangan tersebut, bilangan tersebut adalah bilangan prima.

C. Bilangan Prima pada Rumusan Pythagorean Tripels


Dalam sejarah Yunani kuno tercatat nama besar Pythagoras (570 500 SM), ia sangat
terkenal lewat `Theorem of Pythagoras` dan memunculkan bilangan ganda 3 atau dikenal dengan
istilah Pythagorean Triples yang sebenarnya telah ada sejak 1000 tahun sebelum masa
Pythagoras. Menurut catatan sejarah bangsa Babilonia telah mengenal ganda 3 tersebut, yang
terkenal dengan namaBabylonian Triples. Di dalam Babylonian tablet Plimton 322, yang
diperkirakan berasal dari tahun 1700 S M, tercatat Babylonian Triples tersebut ketenarannya
terkalahkan oleh ketenaran nama Pythagorean Triples. Sebenarnya, diantara keduanya terdapat
perbedaan.Pada Babylonian Triples disyaratkan bahwa u dan v sebagai generator 2uv, u2 v2
dan u2 + v2 yang merupakan ukuran sisi-sisi segitiga siku-siku, harus relatif prima dan tidak
mempunyai faktor prima selain 2, 3 atau 5. Sebagai contoh, tiga angka seperti (56,90,106) adalah
Babylonian Triples hal ini dimungkinkan karena jika u = 9 dan v = 5 dan disubstitusikan pada
generatornya akan menghasilkan bilangan 56, 90, 106, tetapi untuk ketiga bilangan (28,45,53)
adalah bilangan Pythagorian Triples tetapi bukan Babylonian Triples, karena untuk u = 7, u
memiliki faktor prima 7 bukan 2 atau 3 atau 5.

D. Bilangan Prima di Rumusan Bilangan Sempurna


Bilangan Prima dalam Rumusan Bilangan Sempurna, sesuai karya Euclid dalam buku IX
Elements (300 SM) diberikan bukti dari sebuah proposisi, yaitu :Jika 2n 1 adalah prima maka
2n 1.(2n 1) adalah bilangan sempurna (perfect number).Bukti preposisi tersebut adalah
sebagai berikut :Karena 2m 1 adalah prima maka 2m 1 = p dengan p prima sehingga untuk n
= 2m-1.(2m 1 dan n = 2m1 ). P dengan pembagi-pembagi : 1, 2, 22, , 2m-1, p, 2p, ,2m1.P jumlah pembagi-pembaginya :1+2+22++p+2p + + 2m - 1.PS(n) = (1+2+22++2m1).(1+p)=( 2m-1).(1+p) = p . (1+p),dengan p = 2 m-1 dan p+1 = 2m- 1+1=2m = p . 2m,
sementaran = 2m-1. p maka 2n = 2.2m-1 .p =2m . p =p . 2m.
Pada masa itu bangsa Yunani telah menemukan 4 bilangan sempurna yaitu 6, 28, 496 dan
8128 (Kart : 458). Berkenaan dengan bilangan sempurna ini, sekitar 2000 tahun kemudian
seorang matematikawan Euler pada tahun 1947 telah mampu menunjukkan bahwa semua
bilangan sempurna yang didapat dari rumusan di atas adalah genap. Tidak diketahui sampai hari
ini apakah ada bilangan sempurna yang ganjil.Teorema ke-20 dari buku IX The Elements

Euclide menyatakan bahwa Tidak ada bilangan prima yang terakhir (There is no last Prime).
Pernyataan ini menunjukan ketakberhinggaan bilangan prima (Infinitude of Prime) yang
dibuktikan Euclid dengan menggunakan cara pembuktian kontradiksi.Untuk hal tersebut
perhatikanlah definisi bahwa suatu bilangan p prima jika p 1 dan pembagi-pembaginya hanya 1
dan p dengan demikian hanya p, p dan1p. Misalkan p1, p2, p3. pn adalah n prima berbeda
maka

bilangan

prima

dapat

dinyatakan

dengan:

a = p1 . p2 .p3 . .pn + 1, maka p1 a , karena p1 p1 . p2 .p3 . pn dan andaikan p1a maka


p1 (a - p1 . p2 . p3 . pn ) atau p1 1, tentu hal ini tidak mungkin terjadi karena hanya 11,
sementara p1 prima ( p1 1 ), terjadi kontradiksi, sehingga yang benar: p1a dan p2a, p3a, ...
, pna dengan demikian ada suatu bilangan a yang tidak terbagi oleh bilangan prima manapun
dengan pengambilan suatu n. Dalam hal ini a adalah bilangan prima yang besarnya ditentukan
oleh n. Nilai n dapat membesar sampai tak hingga.

E. Pencarian Bilangan Prima


Sebenarnya Euclid dalam beberapa definisi dan proposisi buku Elements-nya menaruh
perhatian yang sangat besar akan keberadaan bilangan prima ini. Dalam buku IX Elements,
beliau memberikan bukti tentang ketakberhinggaan banyaknya bilangan-bilangan prima dengan
menggunakan metode kontradiksi, yang dilakukan pertama kali dalam sejarah matematikan.
Selain itu, Euclid juga memberikan sebuah bukti Teorema Fundamental Aritmetika : Setiap
bilangan bulat dapat ditulis sebagai hasil kali bilangan-bilangan prima dalam sebuah bentuk
dasar yang unik. Kemudian dikenal dengan nama Eratosthenes ( 230 SM) dengan
`Eratosthenes sieve` atau saringan Eratosthenes,. Pertama-tama ia memperkenalkan metode
untuk mendapatkan seluruh bilangan prima yang terbatas hingga suatu bilangan bulat positif n.
Dari saringan itu akan didapat bilangan-bilangan prima yang kurang dari n, bahkan dengan
saringan tersebut diturunkan suatu konjektur dalam bentuk formula yang dapat dipergunakan
untuk memprediksi banyaknya bilangan prima kurang dari suatu bilangan n, yang dinyatakan
dengan n. Sebagai contoh diberikan cara mencari bilangan prima kurang dari 50, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Susun bilangan asli secara berurutan kurang dari 50
2. Hilangkan bilangan 1 karena 1 bukan prima
3. Hilangkan bilangan kelipatan 2, kecuali 2
4. Hilangkan bilangan kelipatan 3, kecuali 3
5. Hilangkan bilangan kelipatan 5, kecuali 5

6. Hilangkan bilangan kelipatan 7, kecuali 7


Realisasi langkah tersebut seperti berikut ini:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50.
Sehingga didapat bilangan prima yang kurang dari 50 adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29,31,
37, 41, 43, 47.
Keberadaan formula untuk memprediksi banyaknya bilangan prima kurang dari n, yaitu
n, diperkuat oleh Ernst Meissel yang sukses menunjukkan banyaknya bilangan prima kurang
dari 108 sebanyak 5.761.455 pada tahun 1870. Bertelsen, melanjutkan perhitungan Ernst dan
tahun 1893, ia mengumumkan bahwa banyak bilangan prima yang kurang dari 109 adalah
50.847.478, dan hasil ini kemudian dikoreksi oleh D. H. Lehmer pada tahun 1959 yang
menyatakan bahwa Bertelsen keliru, seharusnya 50.847.534, ia juga menunjukkan bahwa banyak
bilangan prima kurang dari 1010 adalah sebanyak 455.052.511. Meskipun telah sebegitu jauh
para matematikawan berusaha, tapi sampai saat ini belum dikenal suatu prosedur praktis yang
dapat dipergunakan untuk menentukan suatu bilangan prima.
Matematikawan masa lalu beranggapan bahwa bentuk 2n 1 akan menghasilkan semua bilangan
prima untuk n bilangan prima, jika n bukan prima maka bilangan yang didapat adalah komposit.
Rumus berbentuk 2n 1 ini tampaknya diadopsi dari rumus bilangan sempurna 2n-1.( 2n 1)
yang mempersyaratkan 2n 1 adalah prima. Sementara 2n 1 tidak prima jika n bukan prima,
tetapi pada tahun 1536 Hudalricus Regius menunjukkan bahwa 211 1 = 2047 bukan prima
karena 2047 = 23 x 89. Selain itu Pietro Cataldi dari Italia pada tahun 1603 melakukan verifikasi
terhadap 217 1 dan 219 1 , ternyata keduanya adalah prima dan menurut Cataldi pula 2n 1
adalah prima juga untuk n = 23, 29, 31 dan 37. Pada tahun 1640, Pierre de Fermat berhasil
menunjukkan bahwa Cataldi keliru untuk n = 29 dan beberapa waktu kemudian Euler
menunjukkan bahwa Cataldi kali ini benar untuk n = 31.

F. Bilangan Prima Terbesar


Perlu diketahui bahwa tidak ada bilangan prima terbesar karena bilangan prima berjumlah
tak terhingga, sebagaimana telah dibuktikan Euclides.Hal ini berarti untuk bilangan prima
terbesar yang diketahui saat ini, pasti ada bilangan prima yang lebih besar daripada bilangan

tersebut. Hingga Agustus 2007, bilangan prima terbesar yang diketahui merupakan penemuan
dari komputasi terdistribusi (distributed computing) dari proyek Great Internet Mersenne Prime
Search (Pencarian Internet Besar Bilangan Prima Mersenne) (GIMPS),yang memiliki panjang
9.808.358 digit.Pencarian bilangan prima besar biasanya dilakukan untuk tujuan kesenangan
oleh para matematikawan dan orang yang memiliki hobi di bidang tersebut.Selain itu, juga ada
hadiah yang disediakan Electronic Frontier Foundation untuk individu atau kelompok yang
menemukan bilangan prima yang melebihi angka-angka tertentu.
Sejak 1951, penggunaan komputer mempercepat penemuan bilangan prima besar, dan
semua rekor sejak 1951 ditemukan dengan bantuan komputer. Pada tahun 1999, rekor bilangan
prima terbesar yang diketahui mencapai 1 juta digit, dan penemunya diberi hadiah 50.000 dolar
AS oleh Electronic Frontier Foundation.
Bilangan prima terbesar yang diketahui hingga saat ini merupakan penemuan GIMPS.
Bilangan prima dipastikan merupakan bilangan prima pada 11 September 2006, memiliki
panjang 9.808.358 digit dan merupakan bilangan prima Mersenne ke 44. GIMPS menemukan 10
rekor terakhir dengan cara menyebarkan perangkat lunak khusus pada sukarelawan di seluruh
dunia.
Hadiah Electronic Frontier Foundation berikutnya akan diberikan kepada penemu
pertama bilangan prima yang memiiki panjang setidaknya 10.000.000 digit (besar hadiah adalah
100.000 dolar AS). Rekor saat ini amat dekat dengan batas tersebut, dan kemungkinan rekor
berikutnya akan memecahkan batas tersebut. Bilangan prima Mersenne dengan ukuran p lebih
atau sama dengan 33.219.281 akan memiliki setidaknya 10.000.000 digit, dan GIMPS sedang
melakukan tes terhadap banyak kandidat dengan ukuran ini

G.

Tokoh-Tokoh dalam Bilangan Prima

a. 325 SM - Euclid
Euclid membuktikan bahwa bilangan prima memiliki
jumlah yang tidak terbatas. Euclid juga membuktikan teorema
dasar aritmatika. Di dalam teori bilangan, teori dasar arimatika
menyatakan bahwa setiap bilangan bulat lebih dari satu dapat
dituliskan sebagai perkalian unik dari bilangan prima, misalnya
3

6936 = 2 x 3 x 17 ; 1200= 2 x 3 x 5 adalah dua contoh


bilangan yang memenuhi teorema bahwa bilangan-bilangan
tersebut dapat dituliskan sebagai perkalian dari bilangan prima.

b. 276BC Eratosthenes

Eratosthenes

menciptakan

metode

untuk

menemukan bilangan prima yang disebut dengan The


Sieve of Eratosthenes atau dalam Bahasa Indonesia
Saringan

Eratothenes.

Contohnya,untuk

menemukan

bilangan prima lebih kecil atau sama dengan 30, prosesnya


adalah sebagai berikut:

Pertama, tuliskan daftar bilangan bulat dari 2 sampai 30:


2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Dimulai dari angka 4, angka yang dapat dibagi 2 dicoret:


2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Bilangan pertama pada daftar setelah 2 adalah 3, bagi semua angka dengan 3 dimulai
dari 9 dan yang dapat dibagi 3 dicoret:
2 3 4 5 6 7 8910 11 12 13 141516 17 18 19 202122 23 24 25 26 27 28 29 30
Bilangan pertama pada daftar setelah 3 adalah 5, bagi semua angka dengan 5 dimulai
dari 25 dan yang dapat dibagi dicoret juga:
2 3 4 5 6 7 8910 11 12 13 141516 17 18 19 202122 23 242526 27 28 29 30
Angka berikutnya setelah 5 yang belum dicoret adalah 7, tapi 7 kuadrat adalah 49
dimana lebih besar dari 30 sehingga proses ini selesai. Angka tersisa yang tidak
tercoret adalah bilangan prima lebih kecil atau sama dengan 30:
2 3 5 7 11 13 17 19 23 29
c. 1588 Mersenne
Seorang biarawan dari Perancis bernama Marinne Mersenne.
Dia mengemukakan sebuah formula yang kini disebut Mersenne
p

Number atau Angka Mersenne yaitu, Mp = 2 1 (dua pangkat


p dikurang 1) merupakan sebuah bilangan prima. Sebagai

contoh:

adalah prima, 2 - 1 = 31

adalah prima,

adalah
prima,
Mersennedan seterusnya. Faktanya, matematikawan telah membuktikan bahwa
number dapat berupa bilangan prima jika eksponennya adalah bilangan prima. Namun,
tidak semuanya dapat menghasilkan bilangan prima, contohnya,
adalah bukan prima. Bilangan prima Mersenne terkecil adalah 2 dan bilangan

prima Mersenne terbesar yang telah diketahui adalah

d. 1601 Fermat
Perkembangan penting berikutnya dilakukan oleh Fermat
pada awal abad ke-17. Ia menyatakan bahwa p adalah prima
p

maka untuk setiap bilangan bulat a kita mendapatkan a = a


p

modulo p atau lebih jelasnya, p|a - a(p dapat membagi a - a


tanpa sisa) . Misalnya:
3

2 2 = 6 , |6 (3 dapat membagi 6 tanpa sisa)


5

3 3 = 240 , |240 (5 dapat membagi 240 tanpa sisa)


7

4 4 = 16380 ,

|16380 (16380 habis dibagi 7)

Namun, tidak semua angka dapat memenuhi formula ini, contohnya, 341 bukan
341

bilangan prima karena 31x11=341, tetapi 2

- 2 dapat dibagi 341.

Fermat menulis surat kepada matematikawan lain pada masanya, yaitu Marin
Mersenne. Pada salah satu dari surat yang ia kirimkan, Fermat mengemukakan bahwa
n

bilangan yang dihasilkan dari 2 + 1 akan selalu prima jika n adalah pangkat dari 2
atau dapat dinyatakan sebagai:

Bilangan yang dihasilkan dari rumus tersebut disebut Fermat Numbers atau Fermat
Prime. Namun, hal tersebut tidak sampai 100 tahun kemudian karena Euler
32

menunjukan pada kasus berikutnya yaitu n=5, 2 + 1 = 4294967297 dapat dibagi 641
dan bukan prima.
The only known Fermat primes are:

e. 1777- Gauss
Tabel berikut menunjukan bilangan primakurang
dari 100:

Gauss mempelajari kepekatan Bilangan Prima. Dia menemukan hubungan antara


sebuah bilangan dengan jumlah bilangan prima yang lebih kecil dari bilangan tersebut.
Dia mengemukakan: (x)

, sehingga,

Pernyataan tersebut dikenal sebagai Teorema Bilangan Prima. Seperti ditunjukan pada
tabel berikut:

f. Euler

Definisi.
Untuk
dan
dikatakan
multiplikatif
jika
ketika
.
Sedangkan
dikatakan
multiplikatif lengkap jika
untuk sebarang
Teorema. Untuk
dan
konvergen mutlak, Identitas Perkalian
Euler menyatakan bahwa jika
multiplikatif maka :

dan jika

multiplikatif lengkap maka:

Bukti :
Bila diketahui
konvergen mutlak, maka deret
konvergen mutlak untuk
masing-masing bilangan prima karena ini merupakan sub bagian dari deret
. Bila
didefinisikan

di mana deret perkalian bekerja untuk semua bilangan prima kurang dari atau sama
dengan , adalah deret perkalian berhingga dari deret penjumlahan yang
konvergen absolut. Maka
dapat dinyatakan dalam deret sederhana yang
konvergen mutlak di mana bagian-bagian deret yang selain 1 adalah dalam bentuk :

dengan
dan
bagi
Kesamaan ini didasarkan kepada
adalah multiplikatif. Jika
adalah himpunan bilangan natural
yang dekompisisi primanya hanya mengandung bilangan prima lebih kecil
dari (termasuk 1) maka :

Sehingga:
karena
jika
maka didapat

Melalui

kekonvergenan

mutlak

dari

dan

Jika
multiplikatif lengkap, maka
prima sedangkan yang lainnya

untuk setiap bilangan

adalah divergen yang berkontradiksi dengan kekonvergenan mutlak dari


Karena itu untuk setiap bilangan prima berlaku

H.

Manfaat atau Aplikasi Bilangan Prima dalam Kehidupan


Salah satu teka-teki lama yang belum sepenuhnya terpecahkan adalah bilangan

prima.Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh bilangan itu

sendiri dan angka 1.Angka 12 bukan merupakan bilangan prima, karena dapat habis
dibagi oleh angka lainnya 2, 3, dan 4. Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, .dan
seterusnya. Banyak bilangan prima tidak terhingga. Tidak peduli berapa banyak kita
menghitung, pasti kita akan menemukan bilangan prima, walaupun mungkin makin
jarang. Hal ini menjadi teka-teki jika kita ingat bilangan ini tidak dapat dibagi oleh angka
lainnya. Salah satu hal yang menakjubkan, dalam era komputer adalah memberikan
kodetifikasi semua hal yang penting dan rahasia, di bank, asuransi, dan perhitunganperhitungan peluru kendali, security system dengan enkripsi. Enkripsi adalah suatu
proses transformasi data menggunakan perhitungan tertentu sehingga tidak dapat dibaca
oleh orang lain kecuali bagi mereka yang telah mengetahui cara perhitungan tersebut.
Fenomena inilah yang ditemukan ilmuwan dari Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan
dengan penciptaan alam, yaitu distribusi misterius bilangan prima.Para ilmuwan sudah
lama percaya bahwa bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat dimengerti oleh
semua makhluk (spesies) berintelegensia tinggi, sebagai komunikasi dasar.Bahasa ini
penuh misteri karena berhubungan dengan perencanaan universal kosmos.
Kesimpulan
Bilangan prima ditemukan sekitar tahun 5989 SM yang terkait dengan penemuan
tulang Ishango di Afrika.pada tulang tersebut terdapat tiga kolom takik. Salah satu
kolomnya memiliki 11, 13, 17, dan 19 takik yang merupakan bilangan prima antara 10
sampai dengan 20.
Bilangan prima memiliki keistimewaan, yaitu tidak adanya pola yang mengatur
kemunculannya, bilangan prima nampak muncul secara acak.Masyarakat pertama yang
diketahui telah mempelajari bilangan prima secara lebih mendalam adalah para
matematikawan dari Yunani Kuno.
Bilangan prima terbesar tidak ada sebagaimana yang telah dibuktikan oleh Euclid
yang menyaakan bahwa bilangan prima berjumlah tak terhingga.Pencarian bilangan
prima

terbesar

biasanya

dilakukan

untuk

tujuan

kesenangan

oleh

para

matematikawan.Bilangan prima terbesar yang diketahui merupakan penemuan dari


komputasi

terdistribusi

dari

proyek

Great

Internet

Mersenne

Prime

Search

(GIMPS).Bilangan prima terbesar saat ini merupakan bilangan prima yang ditemukan
pada 11 September 2006 yang memiliki panjang 9.808.358.Pencarian bilangan prima
terbesar masih terus dilakukan sampai saat ini.

Bilangan prima diaplikasikan pada komputer dalam hal pengkodean yang penting
dan rahasia seperti asuransi, pengkoden bank, perhitungan-perhitungan peluru kendali
dan security sistem dengan enskripsi. Enkripsi adalah suatu proses transformasi data
menggunakan perhitungan tertentu sehingga tidak dapat dibaca oleh orang lain kecuali
bagi mereka yang telah mengetahui cara perhitungan tersebut.

Sejarah
Matematika

SEJARAH
BILANGAN
SEMPURNA

Pembelajaran bilangan sempurna menjadi bagian dari matematika, matematika murni


yang tidak dapat diterapkan dalam dunia nyata. Akan tetapi masih cukup banyak orang yang
belum mengetahui tentang bilangan sempurna.Dalam makalah ini kami akan menjelaskan
tentang pengertian, sejarah, dan tokoh-tokoh bilangan sempurna. Bilangan sempurna adalah
bilangan yang nilainya sama dengan jumlah nilai pembagi-pembaginya (kecuali pembagi
sebesar nilai bilangan itu sendiri). Euclid menemukan empat bilangan sempurna pertama.
Biarawan Marin Mersenne menemukan bilangan prima maersenne.Leonard Euler menemukan
teorema Euclid-Euler yang menemukan 47 prima mersenne,tapi tidak diketahui apakah ada
bilangan sempuna lainnya diantara bilangan yang ditemukan oleh tokoh tokoh bilangan
sempurna Oleh karena itu bilangan sempurna dianggap menarik oleh matematikawan karena
sampai saat ini mereka belum dapat membuktikan angka sempurna ganjil meskipun mereka
mempunyai banyak bukti mengenai angka sempurna ganjil.Kita disini akan belajar tentang
pengertian, sejarah, tokoh penemu dalam bilangan sempurna .

40

Sejarah
Matematika

A. Pengertian Bilangan Sempurna


Bilangan sempurna adalah bilangan yang nilainya sama dengan jumlah nilai pembagipembaginya (kecuali pembagi sebesar nilai bilangan itu sendiri). Pembagi itu sendiri maksudnya
pembagi (faktor) dari suatu bilangan
jika

selain dari

itu sendiri. Dalam bahasa mamematikanya,

suatu pembagi (faktor) dari bilangan positif , atau

adalah pembagi dari . Apabila jumlah semua pembagi dari

, memenuhi

, maka

sama dengan

itu sendiri, maka

dikatakan sebagai bilangan sempurna. Sebagai contoh bilangan sempurna adalah 6. Bilangan 6
mempunyai faktor pembagi 1 , 2 , 3 , 6 karena apabila semua faktor pembagi dijumlahkan akan
didapatkan hasil 1 + 2 + 3 = 6 maka dari itulah 6 dianggap sebagai bilang sempurna. Karena itu
bisa dinyatakan bahwa, jika
bilangan positif
atau

, termasuk

menyatakan jumlah semua pembagi (faktor) dari sebuah


itu sendiri, maka

bilangan sempurna jika dan hanya jika

. Contoh bilangan Sempurna adalah 6 Bilangan pembagi dari 6 adalah

1, 2, 3, 6. Bila semua pembagi dari 6 dijumlahkan maka akan didapat 1+2+3+6 = 12. Separuh
dari 12 adalah

= 6. Contoh bilangan sempurna yang lain adalah bilangan pembagi dari 28

adalah 1, 2, 4, 7, 14 ,28. Total bilangan pembagi 1 + 2 + 4 + 7 14 + 28 = 56. Separuh dari 56


adalah

= 28.

B. Sejarah Bilangan Sempurna


Bilangan sempurna dipelajari sejak zaman kuno.Meskipun tidak pasti,Mesir menemukan
bilangan sempurna seperti bagaimana metode perhitungan mereka bekerja, lihat misalnya [17] di
mana pembenaran rinci dari ide ini diberikan. Bilangan sempurna telah dipelajari oleh
Pythagoras dan para pengikutnya (500 300 SM). Mereka tertarik untuk mempelajari bilangan
sempurna karena dipercaya mempunyai kandungan mistik dan peramalan dengan angka
(numerology). Mereka memahami ide primalitas dalam bilangan serta tertarik dengan pengertian
bilangan sempurna. Sebelum mulai mempelajari sejarah dari studi angka sempurna, kita
mendefinisikan konsep-konsep yang terlibat. Definisi biasa dari sebuah angka sempurna
sekarang dalam hal pembagi, tetapi definisi yang awal dengan istilah 'aliquot.

Aliquot adalah suatu hasil bagi sesuai angka tersebut. Jadi, misalnya, aliquot dari 10
adalah 1, 2 dan 5.Aliquot ini terjadi karena,

. Perhatikan bahwa 10

bukanlah aliquot 10 karena bukan merupakan hasil bagi yang tepat, artinya rasio yang berbeda
dari nomor itu sendiri. Sebuah angka sempurna didefinisikan sebagai salah satu yang sama
dengan jumlah bagian-bagiannya aliquotnya.
Empat angka sempurna 6, 28, 496 dan 8128 tampaknya telah dikenal sejak zaman kuno,
dan tidak ada catatan dari temuan ini.
6 = 1 + 2 + 3,
28 = 1 + 2 + 4 + 7 + 14,
496 = 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + 31 + 62 + 124 + 248
8128 = 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + 32 + 64 + 127 + 254 + 508 + 1016 + 2032 + 4064

C. Angka Pembagi dan Sempurna Bilangan


Dalam mempelajari perhitungan angka yang habis dibagi atau ada sisa saat dibagi..
Ditemukan beberapa angka membagi rata misalnya, 3 membagi rata 15. Yang dimaksud disini
adalah ketika anda membagi 15 dengan 3, anda mendapatkan seluruh angka sebagai hasilnya
tanpa ada sisa. 3 dikatakan menjadi pembagi dari 15 karena 3 membagi secara rata. Angka yang
hanya memiliki satu pembagi disebut angka pembagi. Dari uraian diatas orang dari Yunani kuno
terinspirasi untuk menunjukkan bahwa angka pembagi membagi rata angka yang dibagi.
Berdasarkan hasil penelitian orang yunani kuno angka dikategorikan menjadi tiga :
a. Jika jumlah dari pembagi kurang dari angka, jumlah ini disebut kekurangan
b. Jika jumlah dari pembagi lebih besar dari angka, jumlah ini disebut berlimpah
c. Jika jumlah dari pembagi persis sama dengan nomor, jumlah ini disebut sempurna
Dari penelitian orang yunani kuno dengan metode konstruksi yang menghasilkan semua
angka sempurna, ia mengatakan tentang angka sempurna ganjil. Sampai sekarang tidak ada yang
tahu apakah hal tersebut ada atau tidak. Matematikawan telah menguji semua angka ganjil
sampai satu triliun dan telah menunjukkan bahwa tidak satupun dari angka ganjil sempurna.
Meskipun banyak bukti yang cukup baik akan tetapi semua upaya untuk membuktikan bahwa

angka sempurna ganjil telah gagal. Ini salah satu misteri yang belum terpecahkan oleh para
matematikawan.

D. Tokoh Tokoh Matematikawan Bilangan Sempurna


Euclid menemukan bahwa empat bilangan sempurna pertama dihasilkan oleh
,

adalah bilangan prima.


Untuk

= 2;

Untuk

= 3;

Untuk

= 5;

Untuk

= 2;
p

Euclid mengungkapkan bila ( 2 1 ) dari rumus diatas adalah bilangan prima maka akan
didapat Angka Sempurna Genap.

Menyadari bahwa dalam setiap kasus


bahwa

adalah bilangan prima. Euclid membuktikan

adalah bilangan sempurna genap jika


menjadi prima, maka perlu bahwa

adalah bilangan prima.Supaya

itu sendiri adalah prima. Bilangan prima berbentuk

dikenal sebagai bilangan prima Mersenne, setelah ditemukan oleh biarawan Marin
Mersenne abad ke-17, yang belajar teori bilangan dan bilangan sempurna. Namun tidak semua
bilangan berbentuk

dengan

prima adalah bilangan prima. Pada kenyataannya, bilangan

prima Mersenne sangat jarang dari dari 78.498 bilangan prima

dibawah 1.000.000,

yang merupakan bilangan prima hanya 33 dari 78.498 bilangan prima tersebut.
Lebih dari satu milenium setelah Euclid, Ibn al-Haytham (Alhazen) sekitar tahun 1000
Masehi menduga bahwa setiap bilangan sempurna genap berbentuk

dimana

adalah bilangan prima, tetapi ia tidak dapat membuktikan hasil tersebut.Pada abad ke-18,
Leonhard Euler membuktikan bahwa rumus

akan menghasilkan semua bilangan

genap dan bilangan prima Mersenne. Setiap bilangan prima Mersenne mengahasilkan suatu
bilangan sempurna, dan sebaliknya. Hal ini sering disebut sebagai teorema Euclid-Euler.Ada 47
bilangnan prima Mersenne dan karenanya 47 bilangan sempurna genanp dikenal. Yang terbesar
dengan 25.956.377

40 bilangan sempurna genap pertama adalah

untuk

2, 3, 5, 7, 13, 17,

19, 31, 41, 61, 89, 107, 127, 521, 607, 1279, 2203, 2281, 3217, 4253, 4423, 9689, 9941, 11213,
19937, 21701, 23209, 44497, 86243, 110503, 132049, 216091, 756839, 859433, 1257787,
1398269, 2976221, 3021377, 6972593, 13466917.
7 lainnya yang dikenal adalah untuk

20996011, 25964951, 30402457, 32582657,

37156667, 42643801 43112609. Tidak diketahui apakah ada bilangan sempurna lain di antara
bilangan tersebut. Hal ini masih belum pasti apakah ada bilangan prima Mersenne dan bilangan
sempurna tak terhingga. Karena setiap bilangan sempurna genap memiliki bentuk
itu adalah bilangan segitiga ke (

) dan bilangan heksagonal ke-

. Seperti semua

bilangan segitiga, yang merupakan penjumlahan dari semua bilangan asli sampai bilangan
tertentu, dalam hal ini

. Setiap bilangan sempurna genap kecuali yang pertama adalah

bilangan nonagonal berpusat (

) juga penjumlahan dari

pangkat tiga ganjil yang

pertama.
Bilangan sempurna genap (kecuali 6) bersisa 1 ketika dibagi dengan 9. Hal ini dapat
dirumuskan sebagi berikut. Tambahkan angka pada sebarang bilangan sempurna genap (kecuali
6), kemudian tambahkan angka pada bilangan hasil, dan ulangi proses ini sampai satu digit.
Contoh:
Angka digital 8128 =1, karena 8+1+2+8=19, 1+9=10, dan 1+0= 1
Alasan bahwa akar digital ini tidak berlaku pada bilangan sempurna 6 adalah karena
hanya berlaku pada bilangan sempurna

, dengan bilangan prima ganjil , bilangan

sempurna 6 dikaitkan dengan bilangna prima genap 2. Karena bentuk bilangan tersebut
, maka setiap bilangan sempurna genap dinyatakan dalam angka 1 sebanyak
diikuti oleh angka 0 sebanyak

Semua bilangan sempurna genap memiliki bentuk yang sangat tepat, bilangan sempurna
ganjil sangat jarang, jika memang terdapat bilangan sempurna ganjil. Ada bilangan hasil pada
bilangan sempurna yang sebenarnya cukup mudah untuk membuktikan namun demikian dangkal
untuk menjelaskan, beberapa dari mereka juga berada di bawah hokum kuat Richard Guy pada
bilangan kecil.
Dari hokum Richard Guy didapat bahwa setiap bilangan sempurna adalah bilangan
harmonic Ore. Bilangan sempurna bukan merupakan bilangan trapesium, yaitu mereka tidak
dapat dinyatakan sebagai selisih dari dua bilangan segitiga positif tidak berurutan. Hanya ada
tiga jenis bilangan non-trapesium. Bilangan sempurna genap, pangkat dari dua, dan kelas
bilangan terbentuk dari bilangan prima Fermat dengan cara yang mirip dengan bentuk bilangan
sempurna genap dari bilangan prima Mersenne.
Menurut definisi, bilangan sempurna adalah titik dari fungsi pembagi terbatas
, dan barisan aliquot dihubungkan denga bilangan sempurna adalah barisan konstan.
Dari pembahasan diatas, telah didapat banyak informasi tentang bilangan sempuran, antara
lain, definisi bilangan sempurna (perfect numbers) yaitu bilangan yang nilainya sama dengan
jumlah nilai pembagi-pembaginya (kecuali pembagi sebesar nilai bilangan itu sendiri). Pembagi
itu adalah pembagi (faktor) dari suatu bilangan .Jika
positif

, atau

, memenuhi

semua pembagi dari

sama dengan

, maka

suatu pembagi (faktor) dari bilangan

adalah pembagi dari

itu sendiri, maka

. Apabila jumlah

dikatakan sebagai bilangan sempurna.

Euclid menemukan bahwa empat bilangan sempurna pertama dihasilkan oleh

adalah bilangan prima.Untuk p = 2 bilangan sempurnanya 6, untuk p = 3 bilangan sempurnanya


28, untuk p = 5 bilangan sempurnanya 496, sedangkan untuk p = 7 bilangan sempurnanya
8128.Bilangan sempurna 6, 28, 496, 8128 adalah Bilangan Sempurna Genap.

Sejarah
Matematika

SENI DAN

MATEMATIKA
PERSPEKTIF

Sebagian besar orang beranggapan bahwa matematika selalu identik dengan angka dan
rumus serta tidak mempunyai hubungan dengan seni. Karena itu matematikawan selalu
dibayangkan sebagai seorang yang tidak mempunyai daya seni, atau pun seniman tidak
mengenal ilmu matematika. Jika dicermati, sebenarnya matematika memiliki berbagai bentuk
bangun-bangun yang indah, seperti segitiga, segi-n, bangun ruang, dan sebagainya. Akan tetapi
tidak banyak orang yang menyadarinya.
Berbeda hal nya dengan seni. Seni merupakan sesuatu yang menarik bagi sebagian besar manusia.
Bahkan dunia seni dipelajari hingga jenjang perguruan tinggi dan dapat dijadikan lapangan pekerjaan
yang menjanjikan. Misalnya saja sebagai pelukis, arsitek, dan sebagainya. Namun, bagaimana jika seni
dikaitkan dengan matematika. Pada bagian ini akan dibahas mengenai sejarah perkembangan seni

dan kaitannya dengan matematika perspektif

A. Pengertian Perspektif

46

Sejarah
Matematika

Perspektif berasal dari bahasa Latin yaitu perspicere yang berarti untuk melihat
melalui. Perspektif dalam seni grafis seperti menggambar adalah representasi perkiraan, pada
permukaan datar (seperti kertas) dari suatu gambar seperti yang dilihat oleh mata. Dua fitur yang
paling memiliki karakteristik dari perspektif adalah obyek yang digambar lebih kecil karena
jarak dari pengamat meningkat. Serta foreshortened, yaitu ukuran sebuah objek dimensi
sepanjang garis pandang relative lebih pendek dari dimensi pada garis pandang.

Gambar 26.1. Gambaran perspektif

1. Jenis-Jenis Perspektif
Dari banyak jenis gambar perspektif, kategori yang paling umum dari perspektif buatan
adalah satu, dua dan tiga titik. Nama-nama kategori ini mengacu pada jumlah titik hilang dalam
gambar perspektif.
a)

Satu Titik Perspektif

Salah satu titik hilang biasanya digunakan untuk jalan, kereta api, jalan setapak, atau
bangunan yang dilihat sehingga bagian depan langsung menghadap penonton. Objek yang
dibentuk oleh garis-garis sejajar langsung pada garis visual pemirsa atau langsung tegak lurus
dapat direpresentasikan sebagai titik perspektif. Perspektif satu titik ada ketika piring lukisan
(juga dikenal sebagai pesawat gambar) adalah sejajar dengan dua sumbu. Seluruh objek
terdiri dari unsur-unsur linier yang bersinggungan yang hanya pada sudut kanan. Jika satu
sumbu sejajar dengan bidang gambar, maka semua elemen baik sejajar dengan pelat lukisan
(baik secara horisontal maupun vertikal) atau tegak lurus. Semua elemen yang sejajar dengan
pelat lukisan digambar sebagai garis paralel. Semua elemen yang tegak lurus terhadap
pelat lukisan berkumpul di satu titik (titik hilang) di cakrawala.

Gambar 26.1. Perspektif satu titik hilang

b) Dua Titik Perspektif


Perspektif dua titik dapat digunakan untuk menggambar obyek yang sama sebagai salah
satu titik perspektif. Misalnya, melihat di sudut rumah, atau melihat dua jalan bercabang
menyusut ke kejauhan. Dapat di bayangkan satu titik mewakili satu set garis paralel, dan titik
lain mewakili yang lain. Melihat rumah dari suatu sudut, salah satu dinding akan mengecil
menuju satu titik hilang, dinding lain akan mengecil menuju titik hilang sebaliknya.
Perspektif dua titik ada ketika piring lukisan sejajar dengan sumbu cartesian dalam satu
poros (biasanya sumbu z) tetapi tidak untuk dua sumbu lainnya. Jika adegan yang dilihat hanya
terdiri dari sebuah silinder duduk pada bidang horisontal, tidak ada perbedaan dalam gambar dari
silinder antara satu titik dan dua titik perspektif.
Dua titik perspektif memiliki satu set garis paralel ke pesawat gambar dan dua set miring.
Garis sejajar dengan bidang miring gambar konvergen ke titik hilang, yang berarti bahwa ini
akan membutuhkan dua titik hilang.
Contoh perspektif dua titik

Gambar 26.3. Perspektif dua titik hilang

c)

Tiga Titik Perspektif

Tiga titik perspektif biasanya digunakan untuk bangunan yang dilihat dari atas atau bawah.
Selain dua titik hilang dari sebelumnya untuk setiap satu dinding, sekarang ada satu lagi
bagaimana dinding-dinding hilang ke dalam tanah. Maka titik ketiga akan hilang di bawah tanah.
Melihat bangunan tinggi adalah contoh umum lainnya dari titik hilang ketiga. Kali ini titik hilang
ketiga adalah tinggi di langit.
Perspektif tiga titik ada ketika pandangan dari adegan di mana pesawat gambar Cartesian
tidak sejajar dengan salah satu dari tiga adegan di sumbu. Masing-masing dari tiga titik hilang
sesuai dengan salah satu dari tiga sumbu.

Gambar 26.4. Perspektif tiga titik hilang

d) Empat Titik Perspektif

Empat titik perspektif juga disebut titik perspektif tak terbatas, yaitu varian melengkung
dari dua sudut pandang. Hasil saat dibuat menjadi versi dari titik yang tak terbatas yaitu ketika
jumlah titik hilang melebihi jumlah minimum yang diperlukan, empat titik perspektif digambar
ke dalam panorama yang bisa masuk dalam 360 derajat dan seterusnya.
e) Nol Titik Perspektif
Sebagai titik hilang ada hanya ketika ada di tempat garis parallel. Titik nol perspektif
terjadi jika penampil sedang mengamati adegan nonlinier. Contoh yang paling umum dari sebuah
adegan nonlinier adalah pengaturan alam (misalnya gunung). Seringkali tidak berisi garis paralel.
Sebuah perspektif tanpa titik hilang dapat membuat seperti ada kedalaman yang jelas terlihat
dalam sebuah foto dari berbagai gunung, dimana gunung yang jauh memiliki skala yang lebih
kecil.

Gambar 26.5. Contoh perspektif nol titik

B. Sejarah Perspektif
Pada abad 13M dan 14M, sebelum ditemukan perspektif linier, seniman kadang-kadang
digunakan sesuatu yang disebut perspektif terbalik, di mana garis paralel melebar daripada
bertemu ketika mereka mendekati garis horizon. Salah satu aturan yang ditetapkan dalam buku
manual seniman awal adalah bahwa unsur-unsur di atas mata pengamat cenderung ke bawah
(seperti atap), sementara unsur-unsur di bawah mata pemirsa cenderung ke atas (seperti tabel).
Sementara garis miring ke atas dan ke bawah dapat membuat efek yang tidak biasa, ini
umumnya dianggap sebagai langkah signifikan dalam perkembangan menuju penerapan rasional
perspektif linier.
Pada jaman Renaissance dianggap ditemukannya pertama kali teori perspektif. Awalnya,
diyakini bahwa pandangan ini disebabkan oleh emisi dari sebuah "balok mata" aktif, tetapi
kemudian ditemukan menjadi penerimaan cahaya oleh mata. Dalam setiap kasus, metode

geometris yang digunakan untuk menggambarkan cara kita memandang tetap tidak berubah.
Mengabaikan masalah fisika dan berfokus pada geometri, teori perspektif untuk menjelaskan
bagaimana proyek tiga-dimensi objek menjadi dua-dimensi permukaan.

Upaya Awal Untuk Menggambarkan Dunia Nyata Di Seni


Galileo berbicara mengenai bukunya yang berjudul Mengenai Sistem Dunia Dua
Kepala yang diterbitkan tahun 1632 yaitu mengenai anatomi kuliyah. Gambar mewakili apa
yang telah dokter pelajari dari seniman Renaissance yang merepresentasikan berdasarkan
observasi yang cermat melalui anatomi yang mengungkap struktur tersembunyi yang mendasari
bentuk manusia.
Seniman dari Abad Pertengahan, kurang tertarik pada perspektif matematika, dan lebih
tertarik dalam agama, kebenaran rohani dari dunia. Saat itu orang Italia yang bernama Spert
Giotto mulai menggambar ruang nyata dan bentuk kekurangan teori perspektif yang membuat
pandangan itu dari Arezzo. Dengan teori matematika perspektif seniman mudah mencapai
sesuatu yang lebih baik.
Awal menuju realitas artistik yaitu pada abad ke-15. Salah satu awalnya adalah observasi
manusia oleh Masaccio. Dalam Pengusiran dari surga, yaitu pada tahun 1427 di Florence yang
dapat dilihat dari observasi tersebut secara cermat mengenai anatomi manusia.

Gambar 26.6. Lukisan Pengusiran dari Surga

Masaccio menggambarkan struktur yang mendasari tulang dan otot superimposed, seperti halnya
lukisan dinding tentang Petrus Membaptiskan Neophytes

Gambar 26.7. Lukisan Petrus Membaptiskan Neophytes

Satu abad kemudian, seni dan anatomi dikombinasikan dalam karya Andres Vesalius, Dokter
Flemish yang bekerja pada Struktur Tubuh Manusia. Ilustrasi yang dilakukan memberikan
catatan, grafis rinci tentang otot dan kerangka-kerangka tubuh manusia, dan kerangka manusia
itu tampak berlapis-lapis otot untuk mengungkapkan struktur tersembunyi di bawahnya.

Gambar 26.8. ilustrasi Struktur Tubug Indonesia

Seniman pertama yang melakukan pembedahan, yang sebenarnya untuk meningkatkan


pengetahuan anatomi yaitu Antonoi Pollaiuolo. Lukisan Kemartiran St Sebastian, karya
terakhirnya selesai pada tahun 1475.

Gambar 26.9. Lukisan Kemartiran St. Sebastian

Dalam banyak cara yang sama, tetapi lebih menarik, Luca Signorelli menyelesaikan
serangkaian lukisan dinding di Orvieto antara tahun 1449 dan 1504. Orang-orang terkutuk
dalam neraka dan dalam Kebangkitan Orang Mati, Signorelli tampaknya telah mengadopsi
posisi dan dibuat banyak tokoh, yaitu untuk menunjukkan keahliannya dalam manusia.
Pencapaian utama ini dibawa kesempurnaan oleh Michelangelo di Kapel Sistina seperti evolusi
langsung dari Signorelli di Orvieto.

Gambar 26.10. Lukisan Kebangkitan Orang Mati

Pada akhirnya abad ke-15, Michelangelo dan Leonardo aktif mengajar pembedahan
anatomi untuk menyempurnakan pemahaman mereka tentang bentuk manusia. Seperti terlihat
pada gambar di bawah ini oleh Michelangelo dan dalam studi Leonardo.

anatomi oleh Michelangelo

anatomi oleh Leonardo

Gambar 26.11. Anatomi oleh Michelangelo dan Leonardo

C. Tokoh tokoh dalam seni dan perspektif


matematika
1. Al-Haytham
Ini adalah al-Haytham sekitar 1000 setelah Masehi

yang

memberi penjelasan pertama menunjukkan bahwa cahaya dipantulkan


dari sebuah obyek ke mata. Dia mempelajari ilmu visi lengkap disebut Perspektif, pada abad
pertengahan, dan meskipun dia tidak menerapkan ide-ide untuk lukisan, para seniman
Renaissance kemudian memanfaatkan penting optik al-Haytham's. Al-Haytham juga dikenal
sebagai Alhazen. Dia adalah seorang matematikawan Islam yang
menulis karya-karya awal pada optik serta geometri dan teori
bilangan.
2. Filippo Brunelleschi
Filippo Brunelleschi adalah seorang seniman Florentine
dan arsitek terkenal dalam kubah itu katedral Florence.
Brunelleschi berusaha untuk memahami geometri yang mendasari
perspektif.
Seniman renaisans yang telah jelas dicapai melalui pengamatan alam, termasuk studi
tentang anatomi bedah adalah sarana untuk membuat tiga dimensi realitas fisik dari bentuk
manusia dalam dua dimensi permukaan. Pada pemahaman ini, terletak struktur yang mendasari
tersembunyi nya dari tubuh manusia yang kemudian memungkinkan seniman untuk
menghasilkan representasi yang realistis dari apa yang ia lihat pada permukaan dinding datar
dalam kasus lukisan dinding atau pada kayu panel.
Jika para seniman di abad ke-15 telah belajar untuk menggambarkan dengan akurasi yang
setia bentuk manusia melalui pengamatan yang cermat dan diseksi anatomi, sebuah inspirasi
yang sama untuk mereka yang akan mencari kenyataan yang cocok dramatis dalam representasi
ruang fisik. Berarti A dirancang pada abad ke-15 awal untuk menerjemahkan tiga dimensi
realitas fenomena alam ke dalam dua dimensi permukaan yang menghasilkan salinan hampir

realistis. Sebuah korespondensi sehingga dimungkinkan melalui matematika antara seniman


representional realitas dan sifat realitas fisik.
Yang pertama untuk melakukan serangkaian percobaan optik yang menyebabkan teori
matematika perspektif adalah insinyur dan arsitek Filippo Brunelleschi di Florence.
Pencapaian paling luar biasa adalah mahkota kubah katedral yang luar biasa di Florence.

Gambar 26.11. Mahkota kubah

Sekarang, dengan versi 2 dimensi, hal itu mungkin untuk menganalisis struktur matematis
Brunelleschi. Terdapat kunci matematika tidak hanya pusat titik hilang yang dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.

Titik hilang yang didefinisikan persis berlawanan dengan posisi permanen berdiri nya
Brunelleschi pada Baptistery, tetapi hal ini juga untuk menentukan garis horizon atau cakrawala.

Garis Horizon tidak hanya melalui pusat titik hilang, tetapi juga garis yang ditentukan
oleh dua ttitik hilang miring perspektif juga jatuh, yaitu garis yank mendefinisikan perspektif
Baptistery sendiri.

Yang jelas adalah deskripsi dari panel Manetti dibangun oleh Brunelleschi dilakukan
dengan perhitungan matematika yang cermat.
Setelah itu, hampir setiap seniman di Florence dan Italia menggunakan perspektif
geometri dalam lukisan mereka.
3. Leone Battista Alberti (1404 1472)
Alberti adalah seorang matematikawan Italia yang
menulis

risalah

umum

pertama

pada

hukum-hukum

perspektif dan juga menulis sebuah buku tentang kriptografi


yang berisi contoh pertama dari tabel frekuensi. Bahkan ia
memberikan definisi dari sebuah lukisan yang menunjukkan
betapa penting menganggap gagasan tentang perspektif
menjadi:
Lukisan persimpangan dari piramida visual pada jarak tertentu, dengan pusat tetap dan
posisi didefinisikan cahaya, diwakili dengan seni dengan garis dan warna pada permukaan yang
diberikan. Orang pertama yang menulis penjelasan tentang aturan kerja perspektif yaitu Alberti
yang berada di Risalah tentang lukisan. Sekarang pada kenyataannya Alberti menulis dua risalah,
yang pertama ditulis dalam bahasa Latin pada 1435 dan berjudul De pictura sedangkan yang
kedua, yang didedikasikan untuk Brunelleschi, adalah sebuah karya Italia ditulis pada tahun
berikutnya berjudul Pittura Della. Tentu saja buku-buku ini tidak hanya pekerjaan yang sama
diterjemahkan ke dalam dua bahasa yang berbeda. Buku Latin jauh lebih teknis dan ditujukan
kepada cendekiawan sementara versi Italia ini ditujukan untuk khalayak umum. Pictura De
dibagi dalam tiga bagian, yang pertama memberikan gambaran perspektif matematika yang
Alberti menganggap perlu pemahaman yang tepat dari lukisan. Ini adalah Albert menulis:

sepenuhnya matematis, tentang akar di bangunlah alam dari yang ini seni yang anggun
dan mulia.
Alberti memberikan latar belakang pada prinsip-prinsip geometri, dan ilmu optik. Ia
kemudian mendirikan sebuah sistem segitiga antara mata dan obyek dilihat yang menentukan
piramida visual. Dia memberikan konsep yang tepat proporsionalitas yang menentukan ukuran
nyata dari suatu obyek dalam gambar relatif terhadap ukuran aktual dan jarak dari pengamat.
Salah satu contoh yang paling terkenal digunakan oleh Alberti dalam teks yang ada pada lantai
ditutupi dengan ubin persegi.
3. Piero della Francesca

Piero della Francesca adalah seorang seniman Italia yang

merintis penggunaan perspektif dalam seni Renaissance dan


melanjutkan menulis beberapa risalah matematika. Piero menulis
sebuah buku Pendek pada lima padat biasa. Namun, tiga
volumenya Risalah Dalam perspektif untuk lukisan (yang tertulis
pertengahan 1470-an, yang ditulis dalam 1460-an) Yang paling
menarik adalah bukunya diawali dengan deskripsi lukisan:
Lukisan memiliki tiga bagian utama, yaitu gambar, proporsi dan mewarnai. Menggambar
seperti memahami makna dan Garis-garis kontur yang terdapat dalam hal. Proporsi di katakan
Outlines dan kontur diposisikan dalam proporsi di tempat-tempat mereka. Mewarnai kita
maksudkan sebagai memberi warna seperti yang ditunjukkan pada hal-hal, terang dan gelap
menurut sebagai cahaya yang membuat berbeda-beda. Dari tiga bagian untuk hanya berurusan
dengan proporsi, yang di sebut perspektif, pencampuran dengan itu beberapa bagian dari gambar
tersebut, karena tanpa ini perspektif tidak bisa ditampilkan dalam tindakan; Mewarnai dan akan
membahas bagian yang dapat ditunjukkan dengan cara garis, sudut dan proporsi, titik berbicara,
garis, permukaan dan tubuh.
Seniman Matematika yag terkenal mengenai karya pada perspektif yang ditulis oleh para
seniman Renaissance Italia di tengah abad ke-15 yaitu Piero della Francesca. Dalam arti tertentu
ini tidak mengherankan karena juga menjadi salah satu seniman terkemuka di masa itu, ia juga
ahli matematika terkemuka menulis beberapa teks matematika dengan baik. Dalam d'Abaco
Trattatori yang dia tulis sekitar 1450, Piero mmpelajari materi aritmatika dan aljabar dan bagian
panjang pada geometri yang sangat tidak biasa untuk teks tersebut pada saat itu. Hal ini juga

berisi hasil matematika asli dalam sebuah buku yang ditulis dalam gaya teks mengajar (walaupun
dalam pendahuluan Piero tidak mengatakan bahwa Dia menulis buku itu atas permintaan
pelindung dan teman-temannya dan bukan sebagai buku sekolah). Apakah ada hubungannya
dengan Perspektif? Ya ada, untuk menggambarkan Piero teks dengan tokoh padat diagram
digambar dalam perspektif.
4. Euclid dari Alexandria sekitar 325 SM - 265 SM
Euclid adalah matematikawan Yunani yang terkenal karena
risalah tentang geometri: The Elements. This influenced the
development of Western mathematics for more than 2000 years. Hal
ini mempengaruhi perkembangan matematika Barat selama lebih
dari 2000 tahun.

5. Luca Pacioli (1445 1517)


Luca Pacioli adalah seorang matematikawan Italia yang
menerbitkan buku berpengaruh Suma pada tahun 1494 memberikan
ringkasan dari semua matematika yang dikenal pada waktu itu.
Piero della Francesca karya yang sangat diandalkan oleh Luca
Pacioli untuk
Pacioli

publikasi

sendiri.

Bahkan

buku

ketiga

's proportione Divina adalah terjemahan Italia

dari
Piero

'buku Pendek
pada lima padat reguler dalam.

6. Leonardo da Vinci 1452 - 1519


Leonardo da Vinci adalah seorang seniman Italia dan sarjana
yang memiliki banyak bakat di samping lukisannya. Dia bekerja di
bidang mekanika, meskipun geometri adalah cinta utamanya. Dia
terlibat dalam hidrodinamika, anatomi, mekanika, matematika dan
optik. Tulisan Leonardo ditemukan yang mana dia menggemakan
teori yang tepat dari perspektif seperti diatur oleh Alberti dan Piero.
Dia menulis:

Perspektif adalah demonstrasi rasional oleh pengalaman yang menegaskan bahwa gambar
dari semua hal yang ditransmisikan ke mata dengan garis piramidal. Badan-badan dari ukuran
yang sama akan membuat piramida yang lebih besar atau lebih kecil di sudut mereka sesuai
dengan jarak yang berbeda antara satu dan lainnya oleh piramida garis yang berangkat dari tepi
dangkal badan dan bertemu lebih dari jarak yang akan ditarik bersama dalam satu titik.
Kontribusi lain dengan perspektif yang dibuat oleh Drer dalam bukunya Treatise 1525 adalah
deskripsi berbagai alat bantu mekanik yang dapat digunakan untuk menggambar gambar dalam
perspektif yang benar.
7. Frederico Commandino (1506 1575)
Frederico Commandino adalah seorang matematikawan Italia
yang menerbitkan terjemahan penting dari karya matematikawan Yunani
Kuno. Dia pertimbangkan beberapa kontribusi lain untuk mempelajari
perspektif mengikuti lebih dari 200 tahun. Federico Commandino
membuat buku yang diterbitkan dalam Ptolemaei planisphaerium
commentarius pada tahun 1558. Dalam karya ini ia memberikan account
proyeksi stereografik Ptolemy, itu penting dalam perspektif. Commandino lebih tertarik pada
penggunaan perspektif dalam pembuatan tahap pemandangan terutama karena bunga utamanya
adalah klasik dalam teks dan tidak seperti risalah sebelumnya banyak dia menulis untuk
matematikawan daripada seniman.

D. Aplikasi Perspektif Di Seni Renaissance


Kasus Brunelleschi, tampaknya masuk akal bahwa ia menciptakan metode perspektif
untuk keperluan arsitektur, dia mengatakan akan berencana membuat rancangan untuk Gereja
Santo Spirito yang akan menghasilkan gambar perspektif untuk menunjukkan kepada orangorang dan perspektif itu akan terlihat setelah itu di bangun. Kita dapat melihat gambar tersebut
seperti berikut.

Gambar 26.13. Gereja Santo Spirito

Dari gambar diatas dapat terlihat jelas matematika perspektif terdapat seninya tetapi ini
hanya awal. Setahun kemudian, Masaccio menerapkan metode baru mengenai matematika
perspektif bahkan lebih spektakuler yaitu Holy Trinity dimana langit-langit berkubah barel di
kompleks penggunaanya matematika perspektif.

Gambar 26.14. Perspektif holy trinity

Geometri digunakan untuk merekontruksi volume dan akurasi diukur dari ruang 3
dimensi. Dan ini persis menggambarkan seperti gambar Brunelleschi yang dalam pikirannya
mampu menterjemahkan schemata langsung antara dua dan tiga dimensi
Dari pembahasan diatas, didapat banyak pengetahuan tentang perpektif, antara lain
pengertian perspektif yaitu representasi perkiraan, pada permukaan datar (seperti kertas) dari
suatu gambar seperti yang dilihat oleh mata serta memiliki dua fitur yang paling memiliki
karakteristik dari perspektif adalah obyek yang digambar lebih kecil karena jarak dari pengamat
meningkat. Serta foreshortened, yaitu ukuran sebuah objek dimensi sepanjang garis pandang
relative lebih pendek dari dimensi pada garis pandang.

Teori perspektif pertama kali ditemukan pada zaman Renaissance lalu untuk mempelajari
tentang perspektif lebih lanjut maka dilakukan kontruksi atau percobaan-percobaan oleh Leon
Battista Alberti dan seniman lainnya. Sebelum munculnya perspektif secara umum diterima
bahwa fungsi seni bukanlah representasi naturalistik, melainkan ekspresi kekuatan spiritual.
Seniman cenderung menggambarkan pentingnya ukuran.
Seorang seniman yang berupaya memperkenalkan seni pada awalnya dalam dunia nyata
adalah Spert Galileo pada tahun 1632 dan pada abad pertengahan seniman kurang tertarik pada
perspektif matematika, dan lebih tertarik dalam agama, kebenaran rohani dari dunia. Dan
akhirnya pada abad 15 para seniman tertarik pada seni, itu dibuktikan dengan observasi manusia
oleh Masaccio dalam Pengusiran dari surga, yaitu pada tahun 1427 di Florence dan pada satu
abad kemudian, seni dan anatomi dikombinasikan secara dalam karya Andres Vesalius. Seorang
Seniman pertama yang melakukan pembedahan untuk meningkatkan pengetahuan anatomi yaitu
Antonoi Pollaiuolo lukisan Kmartiran St Sebastian. Dan seniman

Michelangelo yaitu

melakukan evolusi langsung dari Signorelli di Orvieto dan Michelangelo melakukan


pembedahan anatomi. Dan pada akhirnya abad ke-15, Michelangelo dan Leonardo aktif
mengajar pembedahan anatomi untuk menyempurnakan pemahaman mereka tentang bentuk
manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Muhammad Zainal. 2010. Sejarah Perkembangan Matematika. Sumber:
http://www.masbied.com/2010/06/04/sejarah-perkembangan-matematika/#more-3029
Diunduh 21 Oktober 2011.
Adit. 2008. Aljabarnya Al-Khawarizmi. Sumber: http://adit38.wordpress.com/2008/11/15/
aljabarnya-al-khwarizmi/ Diakses (22 September 2011)
Aguskristiyono. 2011. Matematika Jaina. Sumber:
http://matematikajainadanmayan.blogspot.com/2011/09/jaina-matematika.html.

Diakses 24
September 2011
Al Hifni, Heriadi. 2011. Sejarah Matematika Bangsa Mesir. Sumber : http://alhifnie.
wordpress.com/2011/05/22/sejarah-matematika-bangsa-mesir/. Diunduh tanggal 27
September 2011.
Ancient Egyptian Number Hieroglyphs . http://www.eyelid.co.uk/numbers.htm. Diakses
tanggal
15 September 2011.
Ancient Egyptian Number Hieroglyphs. Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Egyptian_numerals.

Diakses tanggal 15 September 2011.

Andini. 2011. Sejarah Teori grup. Sumber:


http://historyofmathematicsbyandini.blogspot.com/2011 /06/sejarah-teori-grup.html.
Diunduh tanggal 12 September 2011.
Anis Rumsari. 2011. Sejarah Bilangan Prima. Sumber:
http://anisrum.blogspot.com/2011/07/sejarah-bilangan-prima.html. Diunduh tanggal 4
November 2011.
Argana, Daud. 2011. Kalender Hijriyah. Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyah. Diunduh tanggal 18 November 2011.
Aria Turns. 2010. Ruang Topologi. Sumber:http://ariaturns.wordpress.com/2010/05/12/ruangtopologi/. Diunduh 23 Oktober 2011
Baru, Era. 2011. Siapakah Penemu Nilai Phi ()?. Sumber: http://erabaru.net/iptek/90komputer-a-internet/22266-siapakah-penemu-nilai-phi-. Diunduh tanggal 1 November 2011
Bria, Yuliana. 2011. Pengertian Phi Dan Fakta Menarik Mengenai Phi. Sumber: yulianabria.
blogspot.com/2011/06/pengertian-phi-dan-fakta-menarik.html. Diunduh tanggal 31 Oktober
2011
Burton, David M. 1988. Sejarah Matematika-pengantar. Dubuque, lova:Willim C. Brown.
Burton, David M., Elementary Number theory, 6th edition, McGraw Hill, 2007
Camp, Adsesns. 2011. Sejarah Matematika Abad ke-7. Sumber: http://makalahdownload.blogspot.com/2011/06/sejarah-matematika-abad-ke-7.html Diakses (22
September 2011)
Casson, Lionel. 1983. Mesir Kuno. Jakarta: Tira Pustaka.

Chris, C. K.2003. The Largest Known Prime by Year A Brief History.


http://www.utm.edu/research/primes/largest.html. Diunduh pada tanggal 15 November
2011.
Cohen, Bernard I . 1985. Revolution In Science. Cambridge: The Belknap Press of Harvard
University Press
Digests, Eric. 2010. Kalender Cina. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Cina.
Diunduh tanggal 9 November 2011.
Downey, Tika.2004. The History of Zero : Exploring Our Place Values Number System .
Sumber : Books.google.co.id. Diakses tanggal 14 September 2011.
E Widodo, Cahyo. 2011. Time Line Hystory of Mathematics. Sumber : http://cahyoew.
blogspot.com/2011/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html. Diunduh tanggal 29
September 2011
Era. 2010. Cara jitu Menghitung Orang Mesir Kuno. Sumber : http://erabaru.net/iptek/55iptek/13349-cara-jitu-menghitung-orang-mesir-kuno. Diunduh tanggal 27 September 2011.
Fakta Wow. 2010. Sejarah Sistem Waktu. Sumber : http://www.faktawow.com/fakta/sejarahsistem-waktu. Diunduh tanggal 9 November 2011.
Galileo. 2011. Perspective . Sumber: http://www.mcm.edu/academic /galileo/ars/arshpers pectiva
.html. Diunduh tang gal 20 November 2011
Golding, William.2011. Egyptian numerals.
Sumber:http://www.enotes.com/topic/Egyptian_numerals.Diakses tanggal 15
September 2011.
Google. 2011. Thall Sejarah Mekanika kuantum. Sumber:
http://web.fccj.org/~ethall/quantum/quant.htm. Diakses 19 September 2011
Google. 2011. Teory perspective. Sumber: http://www.math.nus. edu.sg/aslaksen /project
/perspective/theory.html. Diunduh tanggal 23 November 2011
Goudsmit, Claiborne, Robert. 1981. Waktu. Jakarta: Tira Pustaka.
Guiness, grattan.1994. Companion encyclopedia of the history and philosophy of the
mathematical sciences (edited) . New York : Routledge
Harjapamekas, R.S.2010. Sekelumit Mitologi Yunani. Mandar maju : Bandung.
Hazewinkel ,Michiel.2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus. 11 September 2011.
Hazewinkel, Michiel. 2010. Sejarah Jam. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Jam.
Diunduh tanggal 9 November 2011.
Herusaptono. 2008. sejarah Matematika Inca, Maya dan Astec, sumber:
http://queenqolbu.wordpress.com/2009/03/18/sejarah-matematika/, Diakses

tanggal 27
September 2011
Ismunamto, A. 2011. Ensiklopedi Matematika. Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi.
Jimmy Walles. 2011. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/E_%28mathematical_ constant%29.
Diunduh tanggal 6 November 2011

Jimmy Walles. 2011. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/E_%28mathematical_ constant%29.


Diunduh tanggal 6 November 2011
Joseph, George Gheverghese. 1994. The Crest of the Peacock: Non-European Roots of
Mathematics. London: Penguin Books.
Joseph, George Gheverghese. Joseph, Gheverghese George. 1994. The Crest of the Peacock:
Non-European Roots of Mathematics. 1994:. The Crest dari Merak-Akar Non Eropa
Matematika. London: Penguin Books. London: Penguin Books.
Karmer, Samuel A. 1985. Tempat Lahir Peradaban. Jakarta: Tira Pustaka.
Klee, V. and Wagon, S., Old and New Unsolved Problems in Plane Geometry and Number
Theory, MAA, New York, 1991.
Kuriyama, Shigeshi. 1999. The Expressiveness of the Body and the Divergence of Greek and
Chinese Medicine. New York: Zone Books.
Kuriyama, Shigeshi. Kuriyama, Shigeshi. 1999. The Expressiveness of the Body and the
Divergence of Greek and Chinese Medicine . 1999. Ekspresif Tubuh dan Divergence
Yunani dan Kedokteran Cina. New York: Zone Books. New York: Buku Zone.
Lailiah. 2011. Sejarah Matematika. Sumber: http://blog.sunan
ampel.ac.id/lailiah/2011/02/11.
Diakses tanggal 23 September 2011
Leplace.2007. Artikel tentang angka India. Sumber :
http://wwwhistory.msc.standrews.ac.uk/HistTopics/India_numerals.html. Diakses

tanggal 14
September 2011
Lukman. 2011. Matematika Mesir. Sumber : http://indopostingan.wordpress.com/2011/
01/18/matematika-mesir/. Diunduh tanggal 27 September 2011.
Mahardhikazifana. 2010. Sejarah Peradaban Bangsa Aztec Inca dan Maya, Sumber:
http://mahardhikazifana.com/social-history-sosial-sejarah/sejarah-peradabanbangsa-aztec-inca- dan-maya.html. Diakses tanggal 26 Septemberr 2011.

Majalengka.blogspot.com. 2009. Sejarah Perkembangan Bilangan Prima.Sumber:http://rudyks3majalengka.blogspot.com/2009/01/sejarah-perkembangan-bilangan-prima-drs.html.


Diunduh tanggal 4 November 2011.
Maulanusantara. 2010. Sejarah Matematika. Sumber: http://maulanusantara.wordpress.com
/2010/06/12 / sejarah-matematika/. Diunduh tanggal 1 November 2011
Melville, Duncan J. 2003. Kalender Maya. Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Maya. Diunduh tanggal 9 November 2011
Miftachul Hadi. A Brief of Topology. Sumber: http://www.fisikanet.lipi.go.id/
utama.cgi?cetakartikel&1119934986. Diunduh 23 Oktober 2011
OConnor J J dan E F Robertson. 2002. A History of the Burnside Problem. Sumber:
http://www-history.mcs.st-andrews.ac.uk/HistTopics/Burnside_problem.html. Diunduh
tanggal 24 Oktober 2011.

OConnor, J.J. and Robertson, E.F.2001.Prime Number. Sumber: http://www-history.mcs.standrew.ac.uk/ history/Hist Topis/prime_numbers.html. Diunduh tanggal 10 Oktober 2011.
O'Connor, J and E F Robertson. 1996. The development of group theory. Sumber :
http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/HistTopics/Development_group_theory.html. Diunduh
tanggal 12 September 2011
O'Connor, JJ. 1996. Sejarah Mekanika kuantum. Sumber: http://www-history.mcs.standrews.ac.uk/HistTopics/The_Quantum_age_begins.html. Diakses 19 September 2011.
Octobi, dkk. 2003. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga
Ore, Oystein, Number Theory and its History, Dover Publications Inc., New York, 1988.
Perdana, Arif. 2008. Al-Khawarizmi, Penemu Algoritma. Sumber:
http://rumahislam.com/tokoh/3-ilmuwan-muslim/72-al-khawarizm.html Diakses (22

September
2011)
Purcell, Edwin J, Dale Varberg . 2004. Kalkulus Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Purwanto, Agus. 2006. Fisika Kuantum. Yogyakarta: Gava Media
Putra, Fagiel Rachman Darmawan. 2011. Sejarah Himpunan Matematika. Sumber:
http://rythem-fagiel.blogspot.com/ Diunduh 03 November 2011.
Rapar, Jan Hendrik. 2010. Kalender Saka. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Saka.
Diunduh tanggal 9 November 2011.
Renal. 2010. Ilmuwan Penting dalam Sejarah. Sumber:
Diunduh 29 September 2011

http://renal-blogger.blogspot.com/

Rijiwa. 2009. Selayang Pandang Sejarah Matematika. Sumber:


http://rijalwafiq.blogspot.com/2009/05/selayang-pandang-sejarahmatematika.html Diakses (23

September 2011)

Robert L. Ward. 2010. Sumber: http://mathforum.org/dr.math/faq/faq.e.html. Diunduh tanggal


28 Oktober 2011
Robert L. Ward. 2010. Sumber: http://mathforum.org/dr.math/faq/faq.e.html. Diunduh tanggal
28 Oktober 2011
Robertson, E.F. 2000. India Numeral. Sumber :
http://wwwhistory.mcs.standrews.ac.uk/HistTopics/India_numerals.html. Diakses

tanggal 14
September 2011 pukul 18.30
RudyKS3 Majalengka, http://rudyks3-majalengka.blogspot.com/2009/01/sejarah-perkembanganbilangan-prima-drs.html 28/09/20101.
Ruslam. 2010. Aljabar. Sumber: http://slemgaul.wordpress.com Diakses (21 September 2011)
Samparadja, Hafiludin. 2010. Tinjauan Konstanta Phi Sebagai Perbandingan Perimeter Dan
Diameter
Dari Aspek Sejarah. Sumber:
http://isjd.pdii.liphi.go.id/admin/jurnal/142073643.pdf. Diunduh tanggal 14 Oktober 2011

Sarton, George. 1966. A history of science. Cambridge: Harvard University Press


Sci.math, FAQS. Sumber: http://www.faqs.org/faqs/sci-math-faq/primes; Diunduh tanggal 14
Oktober 2011.
Sen, S.N. 1971. Mathematics. In A Concise History of Science in India (Eds.) D. M. Bose, S. N.
Sen and B.V. Subbarayappa. New Delhi: Indian National Science Academy. Pp. 136-212.
Shan. 2010. shuzhou Numerals. Sumber: http://www.shandonghan.com/my_software/suzhounumerals-conv-tool.html . Diakses tanggal 30 September 2011
Starbird, Kay. 1986. Matematika Ria. Jakarta: Tira Pustaka.
Sukma Indar Kurniawan. 2008. Definisi Topologi. Sumber:http://kuzon.wordpress.com/2008/
05/25/definisi-topologi/. Diunduh 23 Oktober 2011
Wiemer, Michael. 2007. Sejarah Singkat Mekanika Kuantum. Sumber:
http://cvitae.org/images/stories151/history_of_quantum.pdf. Diakses 14 September 2011
Wikipedia. 2011. Burnsides Problem. Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Burnside_problem. Diunduh tanggal 24 Oktober 2011.
Wikipedia. 2011. Mekanika Kuantum. Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_kuantum. Diakses 14 September 2011
Wikipedia. 2011. William Burnside. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/William_Burnside.
Diunduh tanggal 24 Oktober 2011.
Wikipedia. 2011. History of Group Theory. Sumber: http://en.wikipedia,org/wiki/history of
group theory. Diunduh tanggal 12 September 2011.
Wikipedia. 2011. Bilangan Prima. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_prima.
Diunduh tanggal 10 Oktober 2011.
Wikipedia. 2011. Matematics and art . Sumber: http:/www.en.wikipedia.org/wiki /Mathem atic
and art html. Diunduh tanggal 20 November 2011
William Mueller. 2010. Sumber: http://www.wmueller.com/precalculus/e/e0.html. Diunduh
tanggal 13 November 2011
William Mueller. 2010. Sumber: http://www.wmueller.com/precalculus/e/e1.html. Diunduh
tanggal 13 November 2011
William Mueller. 2010. Sumber: http://www.wmueller.com/precalculus/e/e2.html. Diunduh
tanggal 13 November 2011
William Mueller. 2010. Sumber: http://www.wmueller.com/precalculus/e/e0.html. Diunduh
tanggal 13 November 2011
William Mueller. 2010. Sumber: http://www.wmueller.com/precalculus/e/e1.html. Diunduh
tanggal 13 November 2011
William Mueller. 2010. Sumber: http://www.wmueller.com/precalculus/e/e2.html. Diunduh
tanggal 13 November 2011

Wira. 2009. Mengenal Mesir Kuno dan Tulisan Hieroglif. Sumber : http://blog.loksado.com/
mengenal-mesir-kuno-dan-tulisan-hieroglif. Diunduh tanggal 28 September 2011.
Yan, Song Y., Number Theory for Computing, 2ndedition, Springer,Berlin, 2002.
Zulaekhah. 2011. Sejarah Teori Himpunan.
Sumber:http://zulaekhah09.blogspot.com/2011/06/sejarah-teori-himpunan.html
Diunduh 29
September 2011.

---. ---. Mesir Kuno. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir_Kuno. Diunduh tanggal 28


September 2011.
----. 2011. 20th Century Mathematics. Sumber: http://storyofmathematics.com/20th-Centuryof-Mathematics/. Diakses tanggal 9 November 2011
----. 2011. Hipotesis Riemenn bagian III. Sumber: http://pppkpetra.or.id/hipotesis-riemannbagian-iii.html. Diakses tanggal 5 November 2011
----. 2011. Paradox Russel. Sumber: http://ariaturns.wordpress.com/paradox-russel/. Diakses
tanggal 9 November 2011
----. 2011. Matematikawan Godel. Sumber:
http://www.mate-matikaku.com/matematikawan/godel.html Diunduh 03 November 2011.
----. 2011. Phytagoras dan Mesir Kuno. Sumber : http://ilmumatematika.com/pythagoras-danmesir-kuno/. Diunduh tanggal 27 September 2011.
----. 2011. Tulisan Kuno (Sejarah Matematika Mesir). Sumber : http://www.kaskus.us/
showthread.php?t=8923243. Diunduh tanggal 27 September 2011.
----.2008. Perspective. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Perspective_graphical html.
Diunduh tanggal 23 No vember 2011
----.2011.Paradox Tukang Cukur. Sumber: http://deking.wordpress.com/paradox-tukangcukur/.Diakses tanggal 9 November 2011

Anda mungkin juga menyukai