Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

DAN DISPOSISI MATEMATIS MAHASISWA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PADA MATA KULIAH TRIGONOMETRI

oleh:
Purningsih Rasid
(03081621119)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2020
BAB 1 PENDAHULUAN
A. latar belakang

Kemampuan berpikir kritis dibutuhkan oleh setiap orang begitu juga


bagi pembelajar matematika salah satunya mahasiswa program
studi pendidikan matematika fakultas keguruan ilmu pendidikan
universitas khairun Ternate, untuk mempermudah mereka dalam
memahami matematika secara keseluruhan dan benar, namun
sejauh ini belum ada penelitian terkait kemampuan berpikir kritis
mahasiswa matematika. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian kualitatif dengan menganalisis terkait
kemampuan berpikir kritis yang mereka miliki
B. Identifikasi Masalah

1. Penelitian terkait kemampuan berpikir kritis dan disposisi
matematis mahasiswa program studi pendidikan matematika
seharusnya perlu diteliti untuk diketahui dan dikembangkan
namun sampai sekarang belum pernah adanya penelitian
tentang hal tersebut sehingga peneliti merasa perlu untuk
menelitinya.
2. Materi dalam mata kuliah trigonometri yang telah dipelajari
seharusnya sudah dapat dipahami dengan baik namun dalam
observasi awal yang dilaukan menunjukan bahwa masih ada
masasiswa matematika sebagai subjek penelitian yang belum
dapat menjawab soal tes yang mengacu pada indikator
berpikir kritis dengan baik
C. Pembatasan Masalah
Masalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini dibatasi
dengan melakukan analisis kemampuan berpikir kritis
dan disposisi matematis mahasiswa program studi
pendidikan Matemtika pada mata kuliah trignometri

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kemampuan berpikir kritis yang dimiliki
mahasiswa program studi pendidikan matematika pada
mata kuliah trigonometri?
2. Bagaimana kemampuan disposisi matematis
mahasiswa program studi pendidikan matematika pada
mata kuliah trigonometri?
3. Bagaimana keterkaitan antara kemampuan berpikir
kritis dan disposisi matematis mahasiswa program studi
pendidikan matematika pada mata kuliah trigonometri?
E . T U J UA N P E N E L I T I A N

1. Mengetahui kemampuan berpikir kritis mahasiswa program sudi


pendidikan matematika pada mata kuliah trigonometri.

2. Mengetahui kemampuan disposisi matematis mahasiswa program


studi pendidikan matematika pada mata kuliah triginometri.

3. Mengetahui keterkaitan antara kemampuan berpikir kritis dan


disposisi matematis mahasiswa program studi pendidikan
matematika pada mata kuliah trigonometri
F. MANFAAT PENELITIAN

Bagi Dosen
Dosen dapat mengetahui kemampuan berpikir kritis dan disposisi
matematis mahasiswa program studi pendidikan matematika pada
mata kuliah trigonometri serta menjadi bahan rujukan dalam upaya
perbaikan proses belajar mengajar pada mata kuliah trigonometri

Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui dan menyadari kemampuan berpikir
kritis dan disposisi matematis yang mereka miliki agar dapat
dikembangkan kedepannya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Berpikir Kritis
1. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis
2. Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika
3. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
B. Disposisi Matematis
1. Pengertian Disposisi Matematis
2. Indikator Disposisi Matematis
3. Keterkaitan anatara Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis
C. Trigonometri
1. Sejarah Trigonometri
2. Pengertian Trigonometri
3. Pokok-pokok bahasan pada mata kuliah Trigonometri
D. Penilitian yang Relevan
A. Kemampuan Berpikir Kritis
1. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis
Menurut Ennis dalam Hassoubah (2004) berpikir
kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif
dengan menekankan pada pembuatan keputusan
tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.
Dalam artian bahwa berpikir kritis dilakukan dengan
alasan-alasan logis dan dikaitkan dengan
pengalamanan untuk menentukan apa yang harus
dilakukan dalam menghadapi suatu masalah
terkhususnya dalam pembelajaran matematika.
2. Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika

Seperti yang kita ketahui matematika dapat diartikan sebagai


ilmu yang mempelajari tentang pola, struktur, keteraturan yang
terorganisasi, yang dimulai dari unsur-unsur yang tidak terdefinisi
kemudian ke unsur-unsur yang terdefinisi, hingga ke aksioma atau
postulat dan dalil-dalil atau teorema (Lambertus 2009). Komponen
matematika saling berkaitan antar satu sama lain hingga membentuk
suatu sistem yang saling berhubungan dan terorganisir dengan baik.
Dengan Adanya Keunikan dan kompleksitas unsur matematika
para pembelajar matematika diharapkan memiliki kemampuan berpikir
kritis agar mampu menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi dan
membuat penyimpulan yang benar dalam pembelajaran matematika serta
meminimalisir dan mencegah kesalahan dalam pemecahan masalah
matematika. Hal ini dikarenakan kemampuan berfikir kritis merupakan
dasar untuk menganalisis argumen dan dapat mengembangkan pola fikir
secara logis (Hasibuan & Surya 2016).
3. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Dalam penelitian ini akan digunakan indikator kemampuan berpikir kritis
Facione (1994) yang telah dimodifikasi oleh Ismaimuza (2013) yang disertai
dengan respon peserta didik dalam hal ini adalah Mahasiswa sebagai subjek
penelitian

Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Respon Mahasiswa Terhadap Soal

Interpretasi Menuliskan yang diketahui dan ditanyakan dengan


soal dengan tepat dengan lengkap

Analisis Membuat model matematika dari soal yang diberikan


dengan tepat dan memberi penjelasan yang benar
dan lengkap

Evaluasi Menggunakan strategi yang tepat dalam


menyelesaikan soal, lengkap dan benar dalam
melakukan perhitungan atau penjelasan

Inferensi Membuat kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan


konteks soal dan lengkap
B. DISPOSISI MATEMATIS
1. Pengertin Disposisi Matematis
Disposisi matematis adalah keinginan, kesadaran dan
dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk
belajar matematika dan melaksanakan berbagai kegiatan
matematika (Sumarmo 2006),
2. Indikator Disposisi Matematis
Berdasarkan beberapa indikator disposisi yang dikemukan
oleh par ahli maka dalam penelitian ini akan diambil
beberapa indikator dan akan diukur menggunakan angket
yaitu:
1)Kepercayaan diri.
2) Kegigihan dan ketekunan.
3) Berpikir terbuka atau fleksibel.
4) Minat dan keingintahuan dan
5) Monitor dan mengevaluasi.
3. Keterkaitan anatara Kemampuan Berpikir Kritis
dan Disposisi Matematis
Belajar matematika tidak hanya cukup dengan
mengembangkan ranah kognitif seperti kemampuan berpikir kritis
tetapi harus sejalan dengan ranah afektif dalam hal ini disposisi
matematis juga diperlukan. Hal ini dikarenakan, pembelajaran
matematika tidak hanya berkaitan tentang pembelajaran konsep,
prosedural, dan aplikasinya, tetapi juga terkait dengan pengembangan
minat dan ketertarikan terhadap matematika sebagai cara yang
powerful dalam menyelesaikan masalah (Dahlan, 2011)
Seseorang yang memiliki disposisi matematis yang tinggi akan
membentuk individu yang tangguh, ulet, bertanggung jawab, memiliki
motif berprestasi yang tinggi, serta membantu individu mencapai hasil
terbaiknya (Sumarmo, 2012). Hal ini dikarenakan terdapat hubungan
yang positif antara sikap terhadap matematika dengan prestasi
matematika (Mullis, Martin, Foy, Arora, 2012). Kemampuan berpikir
kritis dalam pembelajaran matematika dapat dioptimalkan dengan baik
apabila orang tersebut memiliki ketertarikan dan apresiasi terhadap
matematika atau yang disebut dengan disposisi matematis.
C. Trigonometri
1. Sejarah Trigonometri
Sejarah awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir
Kuno, Babilonia, dan peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun
yang lalu. Matematikawan india adalah perintis perhitungan variabel
aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga
trigonometri
Perkembangan trigonometri tidak terlepas dari kontribusi
ilmuwan muslim yang telah berjasa dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam pengembangan ilmu trigonometri
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Abdul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Al-
Buzjani.
b. Abdullah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi
c. Nashiruddin At-Tusi
2. Pengertian Trigonometri

 Kata trigonometri berasal dari



bahasa Yunani, yaitu trigono
yang berarti “tiga sudut” dan
metro artinya “mengukur”. Jadi
trigonometri adalah sebuah
cabang matematika yang
berkaitan dengan sudut segitiga
dan fungsi trigonometric, seperti
sinus, kosinus, dan tangent.
Selanjutnya Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Trigonometri adalah ilmu ukur
mengenai sudut dan sempadan
dengan segitiga (digunakan
dalam astronomi). Berikut fungsi
dasar trigonometri
3. Pokok-pokok bahasan pada mata kuliah Trigonometri

1. Konsep dasar Trigonometri


2. Ukuran sudut
3. Perbandingan Trigonometri
4. Koordinat Kutub
5. Identitas Trigonometri
6. Grafik Fungsi Trigonometri
7. Dalil-dalis dalam segitiga (aturan sinus dan kosinus)
8. Penerapan trigonometri dalam kehidupan sehari-hari
9. Pertidaksamaan dalam trigonometri
10. Bentuk cos 𝑥° + 𝑏 𝑠𝑖𝑛° = cos 𝑥 − á °
D. Penelitian yang Relevan
• Aristika, A. (2017) dalam penelitian • Robi’atun, L. (2017) dalam penelitian
yang berjudul “Pengembangan yang berjudul “Pengembangan LKPD
Pembelajaran Berbasis Masalah pada Pembelajaran Berbasis
untuk Meningkatkan Kemampuan Masalah untuk Mengembangkan
Berpikir Kritis dan Disposisi Kemampuan Berpikir Kritis dan
Matematis” Disposisi Matematis Siswa (Studi
pada Siswa Kelas VIII Semester
Ganjil SMP Integral Minhajuth
Thullab Way Jepara Lampung Timur
Tahun Pelajaran 2016/2017)
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di Kampus 1 Universitas Khairun Ternate, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika.
Lokasi kampus 1 berada di Jl Bandara Babullah Kelurahan Akehuda
Kecamatan Ternate Utara Kota Ternate Maluku Utara
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai sejak Desember 2019 dengan rincian waktu pelaksanaan
sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu
1 Observasi Desember 2019
2 Penyusunan draf proposal penelitian Desember 2019
3 Seminar proposal Januari 2020
4 Penyusunan draf instrument penelitian Januari 2020
5 Validasi instrument penelitian Februari 2020
6 Pengambilan data penelitian Februari 2020
7 Analisis data penelitian Maret 2020
8 Penyampaian hasil April 2020
B. Desain Penelitian
Penelitin ini menggunakan desain deskriptif kualitatif
dimana penelitian kualitatif salah satunya menurut Moleong
(2005) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain
secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
C. Subjek Penelitian
• Menurut Arikunto (2012), subjek penelitian adalah
benda, hal, atau orang. Subjek Penelitian atau responden
adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam
sebuah penelitian untuk dijadikan sebagai sumber data
atau sumber informasi oleh peneliti untuk riset yang
dilakukan. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai
sumber penelitian adalah mahasiswa semester dua
program studi pendidikan matematika, fakultas keguruan
dan ilmu pendidikan, Universitas Khairun Ternate
D. Variabel Penelitian

Sugiyono (2009) mengartikan bahwa variabel adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini
menggunakan variabel bebas yaitu kemampuan berpikir kritis
dan disposisi matematis mahasiswa program studi pendidikan
matematika, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas
Khairun Ternate
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Insrumen Tes
Tes yang dipakai dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan
berpikir kritis mahasiswa. Soal tes yang diberikan adalah satu soal tes uraian pada
materi trigonometri yang memuat 4 butir soal
2. Angket
Pilihan
Sifat Sangat Tidak Sangat Tidak
Setuju
Setuju Setuju Setuju
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
3. Wawancara
4. Dokumentasi
F. Instrumen Pengumpulan Data

 Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam


penelitian ini adalah instrument tes disertai angket. untuk
angket sendiri akan dibuat dalam bentuk angket terstruktur
yang memuat pertanyaan yang mengacu pada tingkat
disposisi matematis mahasiswa. sementara itu untuk soal tes
akan dilakukan uji validitas isi terlebih dahulu hingga
tersusunnya butir-butir soal yang berkesesuaian dengan
indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan
G. Mengkonversi Skor Hasil Data Mahasiswa

 Skor hasil tes maupun angket yang diperoleh oleh mahasiswa yang menjadi
subjek penelitian akan di konversi untuk mengetahui tingkat ketercapaian
mahasiswa dalam kemampuan berpikir kritis dan disposisi matematis. yang
termuat dalam tabel berikut ini
Skor (%) Kategori

80 ≤ Skor ≤ 100 Sangat baik

66 ≤ Skor ≤ 79 Baik

56 ≤ Skor ≤ 65 Cukup

46 ≤ Skor ≤ 55 Kurang

Skor ≤ 45 Buruk

Tabel konversi pengkategorian data hasil penelitian


( modifikasi dari Sudijono, 2011)
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan secara
berkesinambungan dari awal sampai akhir penelitian, baik
dilapangan maupun diluar lapangan dengan memperguankan
teknik seperti yang dikemukan oleh Miles dan huberman
(Sugiyono, 2007: 204) yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan
Jazakallahu Khairan

Anda mungkin juga menyukai