Oleh :
Nur Hidayah
NIM. 1705045031
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugerah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan mengenai “Workshop Pendidikan Matematika Menara
Hanoi” sebagai tugas mata kuliah Workshop Matematika.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Laporan ini dibuat
berdasarkan pengalaman maupun sumber bacaan yang berkaitan tentang kegiatan
tersebut.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa terdapat banyak
kekurangan baik dari segi materi maupun penyusunan laporan. Saran dan
kritik sangat diharapkan oleh penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
1
mengelola informasi yang berguna sebagai bekal untuk bertahan hidup di
tengah keadaaan sekarang yang tidak menentu dan penuh persaingan.
Namun, seringkali ada pendapat siswa yang menganggap
matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, tidak mudah untuk
dipelajari, sehingga timbul rasa tidak senang atau bahkan benci. Setelah
diamati dari cara siswa menjawab masalah dalam soal matematika, bahwa
ketakutan itu disebabkan oleh rendahnya pengetahuan siswa akan
penguasaan konsep dasar matematika, baik mengenai memahaminya dan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi matematika.
Dalam pembelajaran matematika, agar siswa dapat dengan mudah
mengerti dan memahami konsep matematika yang memiliki objek kajian
abstrak, dapat digunakan alat peraga. Dengan menggunakan alat peraga,
siswa akan lebih mudah memahami konsep yang dipelajari, karena
pembelajarannya melibatkan aktivitas fisik dan mental dengan kegiatan
melihat, meraba, dan memanipulasi alat peraga yang sejalan dengan
karakteristik siswa sekolah dasar yang memiliki rasa ingin tahu yang kuat
dan tertarik untuk mengekplorasi situasi di sekitar mereka dengan perasaan
senang dan gembira ria. Selain itu alat peraga dapat merangsang daya fikir
dan nalar serta kreativitas siswa.
Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran yang tepat dapat
mengoptimalkan fungsi pancaindera siswa dan memungkinkan
terwujudnya kebermaknaan sehingga akan menimbulkan kesan yang
positif, mempengaruhi masa ingatan siswa tentang materi matematika
yang lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat hapalan
dan mempengaruhi motivasi serta minat siswa terhadap matematika.
Alat peraga yang dibahas pada makalah ini adalah mengenai
Menara Hanoi, penggunaan alat peraga ini mempertimbangkan
karakteristik dan mengaitkannya pada pengembangan berbagai aspek
perkembangan anak yaitu kognitif, fisik, dan motorik. Dengan demikian
diharapkan siswa dapat lebih memahami konsep materi yang diajarkan dan
dapat meningkatkan kemampuan penalaran bagi siswa.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana prosedur (langkah kerja) yang dilakukan untuk
menyelesaikan permainan Menara Hanoi ?
b. Bagaimana pengalaman dalam menyelesaikan permainan Menara
Hanoi?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui langkah kerja untuk menyelesaikan perminan
Menara Hanoi
b. Untuk mengetahui pengalam saat menyelesaikan permainan Menara
Hanoi.
2n - 1
C. PROSES KEGIATAN
Pada hari senin tanggal 9 september 2019 saya mengikuti perkuliahan
Workshop Matematika yang dilaksanakan pada pukul 12.30 WITA di ruang
16, dimana pada hari tersebut dilaksanakan praktek untuk permainan menara
Hanoi.
Dalam memainkan menara Hanoi terdapat beberapa peraturan yang
harus diingat yaitu keping yang lebih besar tidak boleh berada diatas keping
yang lebih kecil kemudian keping dengan nomor urut genap tidak boleh
bertemu dengan keping bernomor urut genap pula krena akan menyebabkan
langkah yang dijalankan tidak efisien.
Beberapa hari sebelum praktek saya latihan di lab matematika dan
mendownload aplikasi permainan menara Hanoi agar terbiasa dan paham.
Setiap waktu senggang saya memainkan aplikasi permainan menara Hanoi di
handphone saya.
Setelah nama saya dipanggil oleh pak Sugeng untuk melakukan
praktek permainan menara Hanoi di depan, saya pun maju dengan perasaan
gugup. Sebelum memulai praktek saya diminta untuk berkonsentrasi. Setelah
merasa cukup yakin saya pun memulai permainan menara Hanoi dengan
memindahkan keping pertama dari sisi kiri ke sisi paling kanan sambil
menyebutkan banyak langkah yang sudah saya lakukan ketika memindahkan
keping-keping tersebut. Ditengah permainan saat memindahkan kepingan,
keping tersebut terjatuh dan perhitungan saya terganggu dan kehilangan
konsentrasi sehingga saya belum berhasil menyelesaikan permainan menara
Hanoi dengan optimum, langkah yang saya lakukan sebanyak 129 sedangkan
penyelesaian optimumnya adalah 127 langkah.
D. FAKTOR KENDALA
1. Kesimpulan
a. Dalam permainan menara Hanoi, banyaknya cara dalam memindahkan
n kepingan dapat di rumuskan sebagai 2n – 1
b. Dalam memainkan permainan menara Hanoi ini, penulis berhasil
dalam memainkannya dimana penulis dapat menyelesaikan permainan
dengan langkah paling minimal yaitu 127 langkah
2. Saran
a. Sebelum melakukan praktek, diusahakan untuk melakukan latihan
terlebih dahulu agar melatih konsentrasi dan memperkuat ingatan akan
aturan permainan Menara Hanoi.
b. Pada saat praktek, konsentrasi sangat dibutuhkan agar saat memainkan
Menara Hanoi juga dapat menghitung langkah secara bersamaan.
c. Pada saat memindahkan kepingan-kepingan keping, perlu konsentrasi
untuk mengingat tehnik pemindahan kepingan-kepingan keping agar
banyaknya langkah pemindahan kepingan keping adalah langkah
paling sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Ma`mur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, danInovatif.
Jogjakarta: DIVA Press.