Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH MATEMATIKA

Sejarah Barisan Bilangan Fibonacci

Oleh:

Amalia Ansari (06022681721011)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017/2018
A. Sejarah Barisan Bilangan
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-benda disekitar kita baik tanaman,
batu, hewan, dan lain-lain yang memiliki barisan bilangan tertentu. Sebagai contoh adalah
tanaman bunga matahari. Dalam susunan biji bunga matahari (kwaci) jika kita hitung
banyaknya kwaci dari dalam sampai luar, maka jumlahnya akan tampak suatu barisan bilangan
tertentu. Selain itu tidak hanya jumlah kwaci saja yang memiliki barisan bilangan, kita juga
dapat melihat susunan daun pada bunga, segmen-segmen dalam buah nanas atau biji cemara.
Semua contoh di atas menunjukkan barisan bilangan 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, . . . Barisan bilangan
ini dikenal sebagai barisan bilangan Fibonacci. Setiap bilangan atau angka dalam barisan ini
merupakan jumlah dari dua bilangan sebelumnya. Dengan mengetahui tentang barisan bilangan
Fibonacci, diharapkan dapat membantu siswa mempelajari pola barisan bilangan sederhana.
Akan tetapi tahukah anda bagaimana sejarah perkembangan barisan bilangan fibonacci itu
sendiri?
Berdasarkan buku The Art of Computer Programming karya Donald E. Knuth, barisan
ini pertama kali dijelaskan oleh matematikawan India, Gopala dan Hemachandra pada tahun
1150, ketika menyelidiki berbagai kemungkinan untuk memasukkan barang-barang ke dalam
kantong. Di dunia barat, barisan ini pertama kali dipelajari oleh Leonardo da Pisa, yang juga
dikenal sebagai Fibonacci (sekitar 1200), ketika membahas pertumbuhan ideal dari populasi
kelinci.

B. Biografi Penemu Barisan Bilangan Fibonacci

Leonardo Fibonacci (Leonardo anak Bonaccio ), atau terkenal juga dengan nama
Leonardo dar Pisa (Leonardo Pisano), adalah matematikawan yang paling berbakat pada
zaman pertengahan. Sewaktu kecil Leonardo belajar dengan gurunya orang Islam, dan
kemudian mengikuti ayahnya berdagang ke Mesir, Sicillio, Yunani dan Syria. Dalam
perjalanan ini, Leonardo banyak belajar tentang matematika Arab dan matematika Timur
praktis lainnya.

Karya Leonardo Fibonacci

Pada tahun 1202 di usianya 27 tahun, tidak lama setelah Fibonacci kembali ke Italia,
dia menerbitkan suatu karyanya yang terbesar berjudul Liber Abaci ( Buku
Perhitungan). Buku ini berhubungan dengan metoda metoda aljabar serta problem
problem dengan menggunakan lambang lambang Hindu Arab yang memperlihatkan
bahwa karya Fibonacci ini dipengaruhi oleh aljabarnya Al Khowarizmi dan Abu Kamil.

Karya Fibonacci ini masih menggunakan aljabar retorika, belum aljabar sinkopasi dan
belum mengenal akar akar imajiner dan akar akar negatife. Buku Liber Abaci ini lebih
banyak memfokus kepada bilangan dibandingkan dengan geometri. Buku ini dimulai
dengan penjelasan tentang Sembilan lambang bilangan India, dengan menambahkan
lambang bilngan nol, yang dinamakan Zephirum , yang dalam bahasa Arab berarti nol.
Dari perkataan Zephirum inilah berasalnya perkataan Chiper dan Zero.

Pemakaian garis datar ( - ) untuk menyatakan pembagian, yang sudah dikenal oleh
bangsa Arab sebelumya, digunakan secara tetap oleh Fibonacci, walaupun penggunaan
lambang ini di Eropa secara umum baru pada abad ke 16. Buku Liber Abaci Fibonacci
ini bukanlah buku yang banyak manfaatnya bagi generasi modern sekarang, karena buku
ini setelah memberikan penjelasan tentang proses proses aritmatika, termasuk menarik
akar, kemudian lebih banyak memfokuskan kepada problem-problem transaksi
perdagangan, penggunaan system pecahan yag rumit dalam perhitungan pertukaran uang
dan lain lain. Dalam buku ini Fibonacci menggunakan tiga jenis pecahan, yakni pecahan
biasa, pecahan sexadesimal, dan pecahan unit, tetapi Fibonacci tidak pernah menggunakan
pecahan decimal. Yang paling sering digunakan adalah pecahan biasa dan pecahan unit.
5 5
Dalam menuliskan pecahan campuran, misalnya 28 12 dituliskannya dengan 12 28. Begitu
5 1 1
juga pecahan seperti 11 6 tidak dituliskan seperti biasa, melainkan dengan 3 11, dimana
2

tempat kosong berarti penjumlahan.

C. Asal Mula Barisan Bilangan Fibonacci


Barisan bilangan adalah urutan bilangan yang memiliki aturan
atau pola tertentu. Elemen-elemen dari suatu barisan bilangan disebut
dengan suku. Ada beberapa barisan bilangan, seperti barisan
aritmetika, barisan geometri, barisan persegi, dan barisan Fibonacci.
Barisan bilangan Fibonacci ditemukan oleh Leonardo Pisano,
dikenal juga dengan Fibonacci. Ia adalah seorang matematikawan
terbesar pada abad pertengahan yang lahir di Pisa, Italia pada tahun
1170. Meskipun Leonardo lahir di Pisa, tetapi ia lebih banyak menyerap ilmu pengetahuan dari
orang-orang Timur, karena ia ikut ayahnya yang bekerja di Aljazair. Barisan yang ditemukan
Fibonacci disebut dengan barisan bilangan Fibonacci.
Barisan Fibonacci adalah barisan bilangan yang bentuknya unik dan mudah dikenali.
Suku pertama barisan ini adalah 1, begitu pula dengan suku ke-2. Suku berikutnya merupakan
penjumlahan 2 suku sebelumnya. Barisan bilangannya yakni seperti berikut:
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, ...dst
Barisan ini diperoleh Fibonacci dari pengamatannya terhadap peternakan kelinci. Pada
abad ke-13, Leonardo Pisano menuliskan suatu masalah di bukunya Liber Abaci (Book of the
Abacus or Book of Calculating). Pada bab 12 buku tersebut terdapat sebuah permasalahan yang
mampu mengusik akal sehat matematikawan yaitu tentang problem kelinci beranak-pinak.
Pertanyaan sederhana tapi diperlukan kejelian dalam berpikir.
Inilah masalah yang terdapat pada buku tersebut A certain man put a pair of rabbits
in a place surrounded by a wall. How many pairs of rabbits can be produced from that pair
in a year if it is supposed that every month each pair begets a new pair which from the second
month on becomes productive? Atau dalam Bahasa Indonesia berapa banyak pasangan
kelinci yang beranak-pinak selama satu tahun jika diawali dari sepasang kelinci (jantan dan
betina) dan kelinci tersebut tumbuh jadi dewasa dan bisa kawin setelah mereka berumur satu
bulan sehingga setiap bulan kedua masing-masing kelinci betina selalu melahirkan sepasang
kelinci baru?. Gambarannya seperti berikut ini:

Awalnya ada Pasangan


Bulan Pasangan Total
sepasang yang
ke- muda pasangan
melahirkan

1 0 1 1

Bulan ke- 2
2 tetap 0 1 1
sepasang

3 1 1 2

. .. ..

Pasangan
muda yang Bulan ke-3 pasangan ini
dilahirkan melahirkan pasangan lain.
Kejadian tersebut terus berulang. Pada bulan pertama terdapat satu pasangan kelinci.
Karena usia kelinci masih muda dan belum cukup memperoleh keturunan, sehingga pada bulan
kedua, sepasang kelinci tersebut masih belum memiliki keturunan. Pada bulan ketiga, sepasang
kelinci tersebut melahirkan sepasang kelinci muda. Kelinci yang sudah melahirkan dapat pula
melahirkan sepasang kelinci setiap bulannya. Sedangkan sepasang kelinci muda yang baru
lahir dapat melahirkan sepasang kelinci baru pada dua bulan yang berikutnya. Setelah itu, dapat
pula melahirkan sepasang kelinci baru setiap bulannya.

Pola barisan Fibonacci

Dari banyaknya pasangan kelinci setiap bulan berdasarkan penjelasan diatas diperoleh barisan
bilangan seperti berikut ini :

Bulan ke-1 : 1 pasangan kelinci

Bulan ke-2 : 1 pasangan kelinci

Bulan ke-3 : 2 pasangan kelinci

Bulan ke-4 : 3 pasangan kelinci

Bulan ke-5 : 5 pasangan kelinci

Barisan di atas disebut barisan Fibonacci. Dimulai dari suku ketiganya, setiap suku
barisan itu dapat diperoleh dari menjumlahkan dua suku tepat sebelumnya. Sehingga
banyaknya pasangan kelinci per bulannya digambarkan seperti baris bilangan berikut dengan
catatan suku berikutnya adalah penjumlahan dua suku sebelumnya.
Oleh karena barisan bilangan tersebut muncul gara-gara pertama kali dikemukakan oleh
Fibonacci maka disebutlah barisan tersebut sebagai barisan bilangan Fibonacci. Sehingga,
bilangan Fibonacci yang asal mulanya dari sepasang kelinci ternyata menghasilkan barisan
bilangan. Sebenarnya, Fibonacci sendiri tidak banyak menyelidiki lebih lanjut tentang barisan
dari masalah yang dikemukakannya itu. Ia juga tidak memberi nama barisannya sebagai
Barisan Fibonacci.
D. Fakta Bilangan Fibonacci dalam Kehidupan
1) Jumlah Daun pada Bunga (petals)
Mungkin sebagian besar tidak terlalu
memperhatikan jumlah daun pada sebuah bunga.
Dan bila diamati, ternyata jumlah daun pada bunga
itu menganut deret fibonacci.
contoh:
o jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris
o jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)
o jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
o jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory
o jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
o jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family
2) Pola Bunga

Dari titik tengah menuju ke lingkaran yang lebih luar, polanya mengikuti deret
fibonacci. yang lebih jelas adalah pada bunga matahari.

3) Tubuh Manusia
Tangan
Bila di ukur panjang jari kita, kemudian bandingkan
dengan panjang lekuk jari, maka hasilnya adalah 1.618

o Coba bagi tinggi badan dengan jarak pusar ke telapak kaki,


maka hasilnya adalah 1.618.
o Bandingkan panjang dari pundak ke ujung jari dengan
panjang siku ke ujung jari, maka hasilnya adalah1.618.
o Bandingkan panjang dari pinggang ke kaki dengan panjang
lutut ke kaki, maka hasilnya adalah 1.618
o Semua perbandingan ukuran tubuh manusia adalah 1.618.

4) Peternakan Kelinci (sesuai yang diteliti Fibonacci)


Untuk selanjutnya, barisan Fibonacci
ini muncul dalam berbagai macam
aplikasi. Sebagai contoh, di dalam
bidang pertanian, jumlah pola spiral
yang muncul pada tanaman (sering
disebut sebagai phyllotaxis) selalu
merupakan pola barisan Fibonacci.
Dan dapat kita temukan pada soal-soal matematika misalnya pada saat kita
mengikuti tes IQ, tes potensi akademik, dan sebagainya.
5) Penjumlahan angka pada tiap
diagonal dalan segitiga Pascal juga
menghasilkan bilangan bilangan
Fibonacci.

E. Barisan Bilangan Pada Pembelajaran di Sekolah

Terdapat beberapa materi pelajaran sekolah yang menggunakan barisan bilangan


Fibonacci sebagai sejarah dari materi tersebut. Beberapa diantaranya adalah:

1) Pola Bilangan
Berdasarkan barisan bilangan Fibonacci, ilmu matematika terus dikembangkan hingga
ditemukannya pembelajaran matematika yang salah satunya disebut dengan pola
bilangan, yang kini diajarkan di sekolah-sekolah. Pola adalah sebuah susunan yang
mempunyai bentuk yang teratur dari bentuk yang satu ke bentuk berikutnya. Sedangkan
bilangan adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan kuantitas (banyak,
sedikit) dan ukuran (berat, ringan, panjang, pendek, luas) suatu objek. Bilangan
ditunjukkan dengan suatu tanda atau lambang yang disebut angka.

Beberapa contoh barisan bilangan asli:

Bilangan ganjil = {1 , 3 , 5 , 7 , 9 , . . . }

Bilangan genap = {2 , 4 , 6 , 8 , . . .}
Bilangan kuadrat = {1 , 4 , 9 , 16, . . .}, dan

Bilangan prima = {2 , 3 , 5 , 7 , 11 , . . . }

2) Baris dan Deret Aritmatika & Geometri


Contoh:
1, 2, 3, 4, 5
2, 5, 8, 11, 14

3) Pembentukan Formula Binet


Berikut merupakan bentuk formula binet dari barisan bilangan Fibonacci:

1 1+5 1 15
= ( ) ( ) , untuk setiap n = 1, 2, 3, . . .
5 2 5 2

4) Golden Ratio
Pendekatan untuk mendapatkan nilai golden ratio (rasio emas) adalah salah satu dari
aplikasi barisan Fibonacci. Golden ratio diperoleh dari hasil bagi deret Fibonacci
sebelumnya dimulai setelah deret ke- 13. Deret ke- 13 pada deretan angka Fibonacci
adalah 233, yang jika dibagi dengan angka sebelumnya yaitu 144 menghasilkan angka
1,618 atau dengan kata lain yaitu rasio emas. Jika dilakukan pembagian serupa pada
deret selanjutnya bahkan sampai deret tak hingga sekalipun, maka angka ini akan tetap
bernilai sama, yaitu 1,618. Angka ini bernilai sama tanpa ada sedikitpun yang
menyimpang.

F. Sumbangsih Leonardo Fibonacci terhadap Bidang lain

Mengenalkan angka nol dan menghitung pola-pola alam tidak lazim sekaligus
memberi dasar pada penegenalan aljabar ke dunia Barat adalah sumbangsih terbesar
Fibonacci. Orang- orang Kristen menolak angka nol, tetapi pedagang dalam melakukan
transaksi membutuhkan angka nol. Alasan yang dipakai oleh Fibonacci adalah nol sebagai
batas. Apabila diperoleh hasil negative berarti kerugian. Orang yang mengenalkan angka
nol ke dunia Barat adalah Fibonacci.
Mampu menciptakan deret Fibonacci yang memberi jawaban atau alasan tentang
pola alam seperti yang dijabarkan dalam nisbah emas. Adopsi angka nol untuk penulisan
dan melakukan perhitungan di eropa mengubah system bilangan romawi yang tidak efisien
dengan system bilangan Hindu-Arabik ini kelak sangat mempengaruhi perkembangan
matematika di benua Eropa. Sistem bilangan pecahan Fibonacci yang rumit, kemudian
disederhanakan untuk kepentingan perdagangan.

G. Fakta-Fakta Lain Tentang Fibonacci


1. Jumlah lebah betina pasti lebih banyak dari jantan. Kalau dibandingkan antara
jumlah lebah betina dengan jumlah lebah jantan pada suatu tempat, maka hasilnya
adalah 1.618

2. Kerang laut
kerang laut memiliki cangkang keras yang berbentuk
spiral. kalau dibandingkan antara panjang garis spiral
paling depan dengan berikutnya, maka hasilnya adalah
1.618

3. Daun, tangkai, serangga, dan semua yang berbentuk spiral


Bila dibandingkan antara panjang spiral terakhir dengan sebelumnya, maka hasilnya akan

4. Parthenon

Bangunan yang diarsiteki oleh Phidias ini juga


menggunakan perbandingan yang berdasarkan angka
Phi. 1.618.

Sketsa Fibonacci Parthenon


Daftar Rujukan

http://matemakita.com/barisan-deret/asal-usul-barisan-fibonacci.php
http://www.analistademercado.com.br/Fibonacci01.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_Fibonacci
Purnamayanti, Naimah Hijriati. 2012. Formula Binet dan Jumlah n Suku Pertama
Pada Generalisasi Bilangan Fibonacci dengan Metode Matriks. Jurnal
Matematika Murni dan Terapan Vo.6 No.1, Banjarbaru.
Stakhov, A.P. 2005. Fibonacci Matrices, A Generalization Of The Cassini
Formula, And A New Coding Theory. International Club of the Golden Section,
Canada.
Yue Kwok Choy. Nth power of a square matrix and the Binet Formula for Fibonacci
sequence.

Anda mungkin juga menyukai