Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM


BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM NUSA TENGGARA TIMUR
BIDANG KONSERVAI SUMBER DAYA ALAM WILAYAH I
SEKSI KONSERVASI WILAYAH II
Jln. Timor Raya KM. 47 Camplong

LAPORAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA KOORDINASI 3 PILAR (PEMERINTAH AGAMA dan ADAT)
di RESORT KONSERVASI WILAYAH BAUMATA

A. Profil/Keterangan Perjalanan Dinas


1 Pelaksana Perjalanan Rustandi, S.S.T / 19871027 201012 1 006
Dinas

2 Jabatan Kepala RKW Baumata

3 Tanggal Pelaksanaan Tanggal 8 November 2022


Perjalanan Dinas

4 Anggaran Biaya Dibebankan pada Anggaran Rencana Kerja Tahunan


Periode 2021-2022 (Kegiatan VIII) PKS antara Balai Besar
KSDA NTT dengan PT PLN (Persero ) UIP Nusa Tenggara

5 Maksud Perjalaan Dalam Rangka Koordinasi 3 Pilar (Pemerintah Agama Dan


Dinas Adat) di Resort Konservsi Wilayah Baumata

B. Catatan Hasil Pelaksanaan Perjalanan Dinas


Pada pelaksanaan koordinasi, disampaikan informasi kawasan TWA Baumata
sebagai berikut:
1. Kawasan Konservasi Taman Wisata Alam Baumata terletak di daratan Pulau Timor
yang secara administrasi pemerintahan berada di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu,
Kabupaten Kupang. Kawasan TWA Baumata berada sekitar 17 Km sebelah Timur Kota
Kupang, Ibukota Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kawasan ini ditunjuk sebagai Taman
Wisata Alam berdasarkan Penunjukan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan Nomor SK. 423/Kpts-II/1999 Tanggal 15 Juni 1999, dengan luas 87 ha.
Namun dalam perkembangannya,pada saat dilakukan orientasi batas oleh BPKH
Wilayah XIV Kupang dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor
SK. 3911/MENHUT-II/KUH/2014 tanggal 14 Mei 2014 tentang Kawasan Hutan dan
Konservasi Perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur, luas kawasan TWA Baumata
mengalami perubahan menjadi 36,21 Ha.
2. Taman Wisata Alam Baumata memiliki vegetasi yang merupakan perwakilan tipe
ekosistem hutan dataran sedang dan terletak pada ketinggian 184 sampai dengan 260
meter diatas permukaan laut. Jenis-jenis vegetasi yang terdapat dalam kawasan ini
antara lain asam (Tamarindus indica), Kesambi (Schleichera oleosa), Jati (Tectona
grandis), Johar (Cassia siamea) dan Beringin (Ficus spp.). Jenis-jenis satwa liar yang
dapat ditemui antara lain Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), Biawak timor
(Varanus timorensis), Elang (Elanus spp.), Ular Sanca timor (Phyton timorensis), perkici
dada kuning (Trichoglosus haematodus), Koak kiu (Philemon inornatus) dan Sri gunting
(Dicrurus densus), Decu Timor, Sesap Madu, Anis Timor, Ayam Hutan(Gallus sp.),
Tokek).
3. Obyek Wisata
a. Gua alam dan penjelajah hutan
Di dalam kawasan terdapat 2 gua alam atau gua karang yang pertama terletak di
tengah kawasan, sedangkan gua yang kedua terletak di sebelah selatan gua pertama
dan merupakan sarang kelelewar dan burung seriti. Dengan tipe vegetasi hutan yang
masih utuh serta udara sejuk, maka kawasan ini cukup memadai bagi pengunjung
untuk melakukan berbagai aktivitas.Aktivitas terebut antara lain lintas alam atau
menjelajah hutan, berkemah, memotret, studi wisata menikmati keindahan/kesejukan
alam, mempelajari keanekaragaman hayati flora dan fauna serta rekreasi mandi
b. Mata air dan kolam renang
Di dalam kawasan terdapat mata air yang warnanya sangat jernih dan mempunyai
debit air yang cukup besar dan lokasi mata airnya berada di dalam gua yang mengalir
ke sumber air yang berada di luar kawasan.Sumber mata air yang berada di luar
kawasandimanfaatkan oleh PDAM, TNI-AU, PT. Aguamor Timorindo Baumata
Kupang dan masyarakat setempat untuk keperluan sehari-hari seperti mandi,
mencuci, memasak, air minum dan untuk pertanian. Selain itu, dialirkan ke kolam
renang sebagai sarana wisata yang keberadaannya saat ini cukup memadai, yang
berada diluar TWA Baumata dengan jarak ± 20 m dari sumber mata air.Berdasarkan
hasil pengukuran debit mata air pada bulan Maret 2021 diketahui debit mata airdigua
alam adalah 0,116031227 m3/detik,yang berada didalam kawasan TWA. Baumata
dan mata air yang berada diluar kawasan adalah 0,10737877 m3/detik, kedua mata
air tersebut tidak pernah mengalami kekeringan pada musim kemarau.
Untuk menjamin kelangsungan kelestarian kawasan, perlu adanya partisipasi dari
Pemerintah setempat antara lain Camat, Desa, Desa Penyangga, Petugas Keamanan baik
Pihak Polsek, TNI AD dan Au serta masyarakat sekitar kawasan dalam upaya perlindungan
dan pengamanan kawasan.
Koordinasi Pengelolaan Kawasan TWA Baumata dengan pihak Babinpotdirga (AU) dan
Babinsa (AD) terkait pengamanan dan perlindungan kawasan, disambut baik oleh pihak-
pihak tersebut bahwa merekapun selalu memantau dan mengawasi aktivitas masyarakat
setempat dalam hal-hal yang berkaitan dengan pengamanan dan perlindungan kawasan
bahkan dalam hal ini sering menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah
sembarangan agar sekitar kawasan tetap terjaga kebersihannya.

C. Masukan dan Saran


Sebaiknya Pihak Pemerintah, Tokoh Agama dan Tokoh Adat dapat dilibatkan dalam
kegiatan Perlindungan dan Pengamanan Kawasan.

Demikian laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan Perjalanan Dinas
dalam rangka koordinasi pengelolaan kawasan diucapkan terima kasih.

Ka. RKW Baumata,

Rustandi, S.S.T
NIP. 19871027 201012 1
006

Dokumentasi Pelaksanaan Perjalanan Dinas dalam Rangka Koordinasi 3 Pilar (Pemerintah


Agama Dan Adat)

Anda mungkin juga menyukai