Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN DATABASE WILAYAH


PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

TAHUN ANGGARAN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA


PENYUSUNAN DATABASE WILAYAH PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
1.

Latar Belakang
Indonesia dengan luas lautan mencapai 5,8 juta km 2 yang terdiri dari
perairan territorial 3,1 juta km2 dan ZEE Indonesia 2,7 km2. Wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil di Indonesia terdiri dari 17.504 buah pulau dan panjang
pantai mencapai 95.181 km. Pada wilayah pesisir Kabupaten Kepulauan
Selayar terdiri atas Kecamatan Pasimarannu, Pasi Lambena, Pasimasunggu,
Pasimasunggu Timur, Taka Bonerate, Bontosikuyu, Bontoharu, Benteng,
Bontomanai, Buki, dan Bontomatene. Kabupaten Kepulauan Selayar
mempunyai letak geografis 05042- 07035 LS dan 120015- 122030 BT dengan
luas wilayah 1.357,03 Km2 dan Luas Wilayah lautan adalah 9.146,66 km 2(BPSKabupaten Kepulauan Selayar, 2015). Batas wilayah Kabupaten Kepulauan
Selayar yaitu sebelah utara adalah Kabupaten Bulukumba, sebelah timur
adalah Laut Flores, sebelah selatan adalah Provinsi Nusa Tenggara timur, dan
sebelah barat adalah Laut Flores dan Selat Makassar.
Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai lingkungan hidup,
merupakan suatu himpunan integral dari komponen hayati dan nir-hayati yang
mutlak dibutuhkan oleh manusia untuk hidup dan untuk meningkatkan mutu
kehidupan. Komponen hayati dan nir-hayati secara fungsional berhubungan
satu sama lain dan saling berinteraksi membentuk suatu sistem. Apabila
terjadi perubahan pada salah satu dari kedua komponen tersebut, maka akan
dapat mempengaruhi keseluruhan sistem yang ada baik dalam kesatuan
struktur fungsional maupun dalam keseimbangannya. Kelangsungan fungsi
wilayah pesisir sangat menentukan kelestarian dari sumberdaya hayati
sebagai komponen utama dalam sistem di wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil dan pulau-pulau kecil (Bengen, 2002).Karena itu pengelolaan wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil baik langsung maupun tidak langsung harus
memperhatikan keterkaitan ekologis antar ekosistem di wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil.
Dengan lahirnya UU No.27 Tahun 2007 jo UU No 1 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil serta Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan No.16 Tahun 2008 tentang Perencanaan Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, maka dipandang perlu adanya upaya
untuk mendorong Pemerintah Daerah dalam melakukan pengelolaan wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu, yang diawali dengan melakukan
penyusunan database wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara baik.
Kabupaten Kepulauan Selayar mempunyai letak yang strategis karena dilintasi
oleh pelayaran nusantara dari barat ke timur maupun sebaliknya serta menjadi
pusat perdagangan baik itu skala nasional dan internasional. Penyusunan
Database Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Kepulauan Selayar

diperlukan agar dalam pengelolaan dan pemanfaatan ruang di wilayah pesisir


dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi terarah.
2.

Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun database Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Kepulauan Selayar.

3.

Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini yaitu tersedianya database wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil sebagai dasar kebijakan pengelolaan wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil serta optimalisasi hasil-hasil perikanan.

4.

Keluaran (Output)
Output kegiatan ini berupa Database Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Kabupaten Kepulauan Selayar yang dilengkapi dengan album peta
dengan skala 1 : 50.000 dengan ukuran A3 dan A1. Untuk lebih lengkapnya
sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Antara
3. Laporan Akhir
4. Album peta
5. Executive Summary
6. DVD Softcopy seluruh Laporan, Album Peta serta Excecutive Summary

5.

Lokasi Kegiatan
Wilayah perencanaan kegiatan Penyusunan Database Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Kepulauan Selayar adalah ke arah darat
adalah Kecamatan Pesisir dan ke arah laut sejauh 12 mil laut.

Gambar 1. Peta Wilayah Perencanaan Penyusunan Database Kabupaten


Kepulauan Selayar
6.

Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber ..... sebesar Rp.1.505.570.000,- (Satu
Milyar Lima Ratus Lima Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah), dengan
rincian anggaran seperti terlampir pada RAB.

7.

Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ..............................
Satuan Kerja : .............................

8.

Landasan Hukum
- Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan


Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Republik Indonesia No.31 Tahun 2004 Tentang
Perikanan.
Undang-Undang No.32 Tahun 2014 Tentang Kelautan.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran dan/atau Perusakan Laut.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.20/MEN/2008 Tentang
Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil dan Perairan Di Sekitarnya.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.30/MEN/2010 Tentang
Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.PER.2/MEN/2011 Tentang
Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat
Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara
Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.34/MEN/2014 Tentang
Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar No. 8 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan Terumbu Karang.
Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar No. 5 Tahun 2012 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 20122032.

9.

Data Dasar
Data dasar terdiri dari :
a. Citra Satelit
b. Peta Dasar RBI Kabupaten Kepulauan Selayar skala 1:50.000
c. Peta Dasar LPI Kabupaten Kepulauan Selayar skala 1:50.000
d. Peta Laut Dishidros TNI AL (Peta Bathimetri)

10.

Ruang Lingkup Pekerjaan


Tahapan pelaksanaan kegiatan penyusunan database WP-3-K Kabupaten
Kepulauan Selayar adalah sebagai berikut:
Persiapan
Penyiapan personil dalam tim kerja (tenaga ahli dan tenaga
pendukung sesuai dengan tata laksana personil).
Penyiapan administrasi, meliputi surat permohonan data
sekunder, surat ijin survey, dan lain-lain.
Studi literatur sebagai awal atau referensi untuk pelaksanaan
kegiatan.
Penyusunan Laporan Pendahuluan/ rencana kerja
- Jadwal pekerjaan
- Metode pengumpulan data/survei lapangan berdasarkan Peta RBI, LPI,
Peta Laut Dishidros TNI AL, dan Citra Satelit di wilayah perencanaan.

10.1.
1)
2)
3)
4)

Peta rencana lokasi sampling

10.2. Koordinasi I DKP Kabupaten Kepulauan Selayar


Pihak konsultan melakukan koordinasi awal ke DKP Kabupaten
Kepulauan Selayar dan melakukan presentasi terkait teknis dan jadwal
pelaksanaan kegiatan (waktu pelaksanaan survey, metodologi, lokasi-lokasi
yang akan disurvey). Tim Teknis DKP Kabupaten Kepulauan Selayar
memberikan masukan terkait rencana kegiatan. Hasil konsultasi dibuatkan
berita acara termasuk perubahan pada rencana kerja.
10.3. Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penyusunan database, meliputi :
A. Data Set Dasar/ Baseline Datasets
Data spasial dasar merupakan data spasial yang menjadi dasar dalam
pemetaan tematik suatu wilayah. Data spasial dasar terbagi menjadi data
terestrial dan bathimetri.
1.
Terestrial
Data teresterial (tanah, Topografi dan Kemiringan Lereng) diperoleh dari
data sekunder.
2.
Bathimetri
Data spasial kedalaman perairan laut diperoleh dari data sekunder
(Dishidros AL).
B. Dataset Tematik/ Thematic Datasets
1. Oseanograf
Seluruh pengumpulan data primer dataset oseanografi dilakukan hingga
12 mil laut, data yang diambil meliputi oseanografi fisika, oseanografi kimia
dan biologi perairan, yaitu :
Oseanografi Fisika
a. Arus dan Gelombang
Arus dan gelombang diukur dengan ADCP (Acoustic Dopler Current
Profiler). Pengukuran arus untuk mengetahui arah dan kecepatan arus.
Sedangkan pengukuran gelombang untuk mengetahui arah dan tinggi
gelombang. Arus dan gelombang diukur selama 3 hari 3 malam pada 2 titik
lokasi pengamatan secara simultan bersamaan dengan pengukuran
pasang surut. Pengukuran sebaiknya dilakukan pada saat kondisi pasang
surut pada fase spring tide (pasang surut di saat bulan purnama atau
bulan mati), hal ini untuk memperoleh hasil pengukuran arus dan
gelombang yang optimal.
b. Pasang Surut
Pasang surut diukur dengan menggunakan peralatan Tide Recorder.
Pasang surut diukur di perairan laut dilakukan selama 7 hari x 24 jam
dengan interval waktu pencatatan antara 15 menit 1 jam pada 2 stasiun
pengamatan. Penentuan titik pengamatan pasut mengacu pada Bench
Mark terdekat (jika ada). Jika tidak ada maka harus dibuatkan Bench Mark.
Pengukuran pasang surut dilakukan untuk mengetahui karakteristik pasang
surut, sehingga dapat diketahui elevasi muka air laut, tipe pasang surut
4

dan komponen pasang surutnya. Data pasang surut yang dikumpulkan


diharapkan dapat menjelaskan: tipe pasang surut, Mean Sea level (MSL),
Mean High Water Level (MHWL), Mean Low Water Level (MLWL), Mean
Lowest Low Water Level (MLLWL) dan tunggang air (maksimum, minimum
dan rata rata).
c. Suhu Perairan
Penyediia jasa harus menganalisis suhu permukaan laut melalui
interpretasi citra satelit yang memiliki band thermal contohnya Citra
MODIS. Untuk mendapatkan sebaran nilai suhu permukaan laut setiap grid
500 m pada citra satelit dilakukan tranformasi matematis menggunakan
software pengolah citra.
Analisis suhu permukaan laut dilakukan
berdasarkan data bulanan (musim barat, musim peralihan 1, musim timur,
dan musim peralihan 2) minimal selama lima tahun.
Hasil transformasi matematis tersebut digunakan untuk menentukan titik
sampling pengukuran suhu permukaan laut di lapangan. Jumlah dan lokasi
sampel ditentukan berdasarkan keragaman nilai suhu permukaan laut dan
keterwakilan wilayah sebanyak 30 titik.
d. Kecerahan Perairan
Penyedia jasa harus melakukan pengukuran kecerahan secara langsung
(insitu) di lapangan dengan menggunakan secchi disk. Lokasi sampel
ditentukan dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah perairan
setempat dan mempertimbangkan aspek keterwakilan wilayah, dengan
jumlah titik pengukuran sebanyak 30 titik.
e. Salinitas
Penyedia jasa harus melakukan pengukuran salinitas secara langsung di
lapangan dengan menggunakan water checker. Lokasi sampel ditentukan
dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah perairan setempat dan
mempertimbangkan aspek keterwakilan wilayah, dengan jumlah titik
pengukuran sebanyak 30 titik.
f. Total Suspendid Solid (TSS)
Pengukuran/ analisis parameter TSS dilakukan di laboratorium. Lokasi
sampling ditentukan dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah
perairan setempat dan mempertimbangkan aspek keterwakilan wilayah,
dengan jumlah titik pengukuran sebanyak 30 titik.
Oseanografi Kimia
a. pH air dan Oksigen Terlarut (DO)
Penyedia jasa harus melakukan pengukuran pH air dan oksigen terlarut
(DO) secara langsung di lapangan dengan menggunakan water checker.
Lokasi sampel ditentukan dengan mempertimbangkan karakteristik
wilayah perairan setempat dan mempertimbangkan aspek keterwakilan
wilayah, dengan jumlah titik pengukuran sebanyak 30 titik.
b. BOD, COD, Amonia, Fosfat, Nitrat, Nitrit, Logam Berat (Pb, Hg, Cu, dan Zn)
Pengukuran/ analisis parameter BOD, COD, amonia, fosfat, nitrat, nitrit,
dan logam berat (Pb, Hg, Cu, dan Zn) dilakukan di laboratorium. Lokasi
sampling ditentukan dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah

perairan setempat dan mempertimbangkan aspek keterwakilan wilayah,


dengan jumlah titik pengukuran sebanyak 30 titik.
Oseanografi Biologi
a. Klorofil-a
Penyedia jasa harus menganalisis klorofil melalui interpretasi citra satelit
yang memiliki band thermal contohnya Citra MODIS. Untuk mendapatkan
sebaran nilai klorofil setiap grid 500 m pada citra satelit dilakukan
tranformasi matematis menggunakan software pengolah citra. Analisis
klorofil dilakukan berdasarkan data bulanan (musim barat, musim
peralihan 1, musim timur, dan musim peralihan 2) minimal selama lima
tahun. Hasil transformasi matematis tersebut digunakan untuk
menentukan titik sampling pengambilan sampel klorofil dan dilakukan
analisis laboratorium. Jumlah dan lokasi sampling ditentukan berdasarkan
keragaman nilai klorofil dan keterwakilan wilayah sebanyak 30 titik.
b. Fitoplankton
Pengukuran/ analisis fitoplankton dilakukan di laboratorium. Lokasi
sampling ditentukan dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah
perairan setempat dan mempertimbangkan aspek keterwakilan wilayah,
dengan jumlah titik pengukuran sebanyak 30 titik.
2. Ekosistem Pesisir
a. Terumbu Karang (Karang, Ikan Karang, dan Megabenthos)
Penyedia jasa harus melakukan survey untuk mengumpulkan data dan
informasi tentang terumbu karang yang meliputi : jenis, sebaran,
luasan, dan kondisi terumbu karang. Untuk mendeteksi keberadaan,
sebaran dan luasan terumbu karang dilakukan analisis citra satelit,
dengan resolusi minimal 30 x 30 m. Hasil analisis citra satelit digunakan
untuk penentuan lokasi sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 30
titik pengamatan.
Berdasarkan penentuan titik sampel, dilakukan survey lapangan untuk
mengetahui jenis, tutupan dan kondisi terumbu karang.
Survey
lapangan dilakukan dengan menggunakan metode RRA (Rapid Reef
Assesment) untuk mendapatkan informasi sebaran terumbu karang dan
metode LIT untuk mendapatkan informasi kondisi terumbu karang
diantaranya presentase tutupan karang, indeks keseragaman, indeks
keanekaragaman, dan indeks dominansi serta indeks nilai penting.
Selain pengambilan data karang, penyedia jasa juga harus melakukan
pengamatan terhadap ikan karang dan megabenthos pada stasiun yang
sama dengan pengamatan data terumbu karang dan menghitung
keanekaragaman jenis, densitas, dan biomassa.
b. Padang Lamun
Penyedia jasa harus melakukan survey untuk mengumpulkan data dan
informasi tentang lamun yang meliputi: jenis, sebaran, luasan, dan
kondisi lamun. Jumlah sampel 25 titik pengamatan. Berdasarkan
penentuan titik sampel, dilakukan survey lapangan untuk mengetahui
jenis, tutupan dan kondisi lamun.

Untuk mendeteksi keberadaan, sebaran dan luasan lamun dilakukan


analisis citra satelit, dengan resolusi spasial minimal 30 x 30 m. Hasil
analisis citra satelit digunakan untuk penentuan lokasi sampling, dengan
jumlah sampel 25 titik pengamatan. Metode pengamatan lamun dengan
menggunakan transek kuadran ukuran 1 m x 1 m, lalu menghitung
tegakan, persentase tutupan lamun serta indeks nillai penting.
c. Mangrove
Penyedia jasa melakukan pengambilan data dan informasi tentang
ekosistem mangrove meliputi : sebaran, luasan, dan kondisi mangrove
(kerapatan dan tutupan). Untuk mendeteksi keberadaan, sebaran dan
luasan ekosistem mangrove dilakukan analisis citra satelit, dengan
resolusi spasial minimal 30 x 30 m. Hasil analisis citra satelit digunakan
untuk penentuan lokasi sampling, dengan jumlah sampel 25 titik
pengamatan. Metode pengamatan ekosistem mangrove dengan
membuat plot bujur sangkar (metode transek) dengan ukuran 10 m x 10
m, lalu menghitung jumlah tegakan dan diameter batang pohon, serta
indeks nilai penting.
3. Perikanan Tangkap
Pengumpulan data dan analisis perikanan tangkap seperti potensi dan
status sumberdaya ikan, alat tangkap ikan, armada, seleksi alat tangkap
ramah lingkungan dan berkelanjutan, kearifan lokal, dan analisis
pengembangan potensi masyarakat nelayan. Selain itu, penyedia jasa,
juga melakukan pengumpulan data seperti jumlah RTP/ Perusahaan
perikanan, jumlah perahu/ kapal perikanan tangkap, jumlah unit
penangkapan ikan, produksi dan nilai produksii perikanan tangkap, jumlah
nelayan perikanan tangkap, dan jumlah trip penangkapan dilaut.
4. Perikanan Budidaya laut
Pengumpulan data dan analisis Perikanan Budidaya laut berupa potensi
kawasan budidaya laut, jumlah pelaku usaha, jenis/ spesies yang dapat
dibudidayakan, asal bibit, jenis pakan yang diperbolehkan, teknologi yang
diperbolehkan, analisis kesesuaian budidaya laut, jumlah unit usaha yang
diperbolehkan, dan analisis pengembangan potensi. Selain itu, penyedia
jasa, juga melakukan pengumpulan data seperti jumlah RTP perikanan
budidaya, jumlah tenaga kerja perikanan budidaya, luas usaha perikanan
budidaya, produksi dan nilai produksi perikanan budidaya.
5. Pemanfaatan Wilayah Laut Eksiting
- Kegiatan survei pemanfaatan wilayah laut eksisting bertujuan
mengumpulkan data dan informasi mengenai jenis dan lokasi
pemanfaatan wilayah laut yang telah ada. Untuk mendeteksi lokasi
pemanfaatan wilayah laut yang ada menggunakan data GOOGLE EARTH
dan digunakan untuk ground check untuk mengetahui jenis
pemanfaatan wilayah laut yang ada.
- Diantara pemanfaatan wilayah laut yang perlu diidentifikasi adalah area
pertambangan, bangunan perikanan permanen (keramba jaring apung),

area penangkapan ikan modern dan tradisional, tambak ikan dan udang,
budidaya laut (rumput laut, mutiara), pariwisata.
- Data sekunder pemanfaatan wilayah laut diperoleh dari BAPPEDA, PU,
Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata dan Dinas Kelautan dan Perikanan.
6. Sosial, Ekonomi, dan Budaya Perikanan
Pengumpulan data dan analisis kondisi sosial, ekonomi dan budidaya
berupa kondisi umum kondisi ekonomi serta kondisi sosial dan budidaya
masyarakat pesisir Kabupaten Kepulauan Selayar. Selain itu, penyedia jasa,
juga melakukan pengumpulan data seperti :
a)
Demografi, meliputi : jumlah penduduk, gender, tenaga kerja,
jumlah nelayan dan pembudidaya ikan, mata pencaharian, pendidikan.
b)
Sosial, meliputi : wilayah masyarakat hukum adat (lokasi, batas
dan karakteristik), wilayah penangkapan ikan secara tradisional (lokasi,
batas, dan karakteristik), kelembagaan
c)
Budaya, meliputi : kondisi dan karakteristik masyarakat setempat
termasuk agama, tempat suci dan kegiatan peribadatannya,
aktifitas/ritual keagamaan, kearifan lokal, situs cagar budaya dll.
Terkait ekonomi wilayah data dan informasi yang dikumpulkan, meliputi :
pendapatan perkapita provinsi, pertumbuhan pendapatan perkapita
provinsi, angkatan kerja dan tingkat pengangguran, tenaga kerja dibidang
perikanan dan lain-lain, Pendapatan di sektor perikanan, Produksi
perikanan, pendapatan rata-rata dan pengeluaran, komoditas unggulan.
10.4.
Penyusunan laporan Antara
Laporan antara merupakan hasil survei dari kegiatan penyusunan
database wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Kepulauan
Selayar. Dalam laporan antara telah dilakukan proses pengolahan data
dan analisis.
10.5.
Koordinasi II DKP Kabupaten Kepulauan Selayar
- Pemaparan laporan antara yang memuat hasil survei lapangan
berupa data primer dan sekunder.
- Tim Teknis DKP Kabupaten Kepulauan Selayar memberikan masukan
dan saran terkait hasil survei.
10.6.
Penyusunan Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan penyempurnaan Laporan Antara yang telah
diberikan masukan dan informasi. Dalam tahap ini dapat dilakukan
proses pengolahan data dan analisis kembali.
10.7.
Koordinasi III DKP Kabupaten Kepulauan Selayar
- Pemaparan laporan akhir dan album peta.
- Tim Teknis DKP Kabupaten Kepulauan Selayar memberikan masukan
dan saran.
11.

Standar Teknis
Standar teknis Pelaporan dan Peta adalah sebagai berikut :
8

1) Format Laporan
Kertas (HVS, A4, 80 gram)
Tulisan (huruf standar, 1,5 spasi)
Sampul/cover (Hard cover, laminating, biru)
2) Format Peta
(1) Peta disajikan berdasarkan hasil interpertasi citra, ground check
dan analisis potensi wilayah.
(2) Peta-peta yang disajikan meliputi:
- Peta Hasil Interpretasi Citra, skala sesuai sumber citra.
- Peta-peta Tematik, skala sesuai sumbernya.
- Peta Kerja / Peta Analisis, skala 1:50.000
- Draft peta dibuat dengan sistim referensi geografis grid UTM
(Universal Tranverse Mercartor) dan sistem proyeksi WGS 84.
(3) Untuk Softcopy
keseluruhan laporan dan peta tersebut
meliputi:
- Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, dan Laporan Akhir
dalam bentuk MsWord dan (.pdf)
- Peta Dasar dan Peta Tematik dalam bentuk digital dalam
format shape file (*.shp) dan disusun dalam bentuk
geodatabase (*.gdb).
- Citra Satelit dalam bentuk raw data dan header citra dasar
serta sudah terkoreksi secara geometrik dan radiometrik.
Citra satelit yang digunakan memiliki resolusi spasial 30 x 30
m dan minimal perekaman tahun 2014.
- Album Peta dibuat dalam skala 1:50.000.
- Softcopy tersebut disimpan dalam Digital Video Disk (DVD)

12.

Personil
12.1.
Kebutuhan Tenaga Ahli
No
Klasifkasi Tenaga
Kualifkasi/Jumlah
Ahli
Tenaga Ahli
1
Ahli Pengelolaan
S2 Manajemen Sumberdaya
Sumberdaya Pesisir
Perairan/ S2 Pengelolaan
(Team Leader)
Sumberdaya Pesisir dan Laut
(1 orang)
2
Ahli Sistem Informasi
S1 Geografi/ S2 Geografi/ S2
Geografi dan
Teknologi Kelautan (1 orang)
Penginderaan Jauh

Pengalam
an

Masa
Kerja

5 Tahun

5 Bulan

5 Tahun / 3
Tahun

5 Bulan

No
3

Klasifkasi Tenaga
Ahli
Ahli Ekosistem
Pesisir

Ahli Kelautan

Ahli Perikanan
Tangkap

Ahli Perikanan
Budidaya
Ahli Sosial Ekonomi

7
8

Ahli Permodelan
Hidrodinamika

Asisten Tenaga Ahli


1
Tenaga
Selam
/
Scientific
Diver/
Surveyor Ekosistem
Terumbu Karang
2

5
6

Surveyor Kualitas
Perairan (Fisika,
Kimia, dan Biologi)
Surveyor/ Pengolah
data Oseanografi
(Arus dan
Gelombang)
Surveyor/ Pengolah
data Oseanografi
(Pasang Surut)
Surveyor Sosial
Ekonomi
Surveyor ekosistem
Mangrove dan
Padang Lamun

Kualifkasi/Jumlah

Pengalam
an
5 Tahun / 3
Tahun

Masa
Kerja
5 Bulan

5 Tahun / 3
Tahun

5 Bulan

5 Tahun / 3
Tahun

5 Bulan

5 Tahun / 3
Tahun
5 Tahun / 3
Tahun
5 Tahun / 3
Tahun

5 Bulan

3 Tahun

20 hari

S1 Ilmu Kelautan/ S1
Oseanografi/ S1 Perikanan (2
orang)
S1 Ilmu Kelautan/ S1
Oseanografi/ S1 Teknik
Kelautan (2 orang)

2 Tahun

14 hari

2 Tahun

14 hari

S1 Ilmu Kelautan/ S1
Oseanografi/ S1 Teknik
Kelautan (2 orang)
S1 Sosial Ekonomi Perikanan
(1 orang)
S1 Ilmu Kelautan/ S1 Perikanan
(3 orang)

2 Tahun

14 hari

2 Tahun

14 hari

2 Tahun

20 hari

S1 Ilmu Kelautan/ S2 Ilmu


Kelautan/ S1 Manajemen
Sumberdaya Perairan/ S2
Pengelolaan Sumberdaya
Pesisir dan Laut
(1 orang)
S1 Ilmu Kelautan,S1
Oseanografi,S1 Sipil Hidro /
S2 Ilmu Kelautan,S2
Oseanografi,S2 Sipil Hidro
(1 orang)
S1 Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan/ S2 Teknologi
Perikanan Laut (1 orang)
S1 Budidaya Perairan/ S2 Ilmu
Akuakultur (1 orang)
S1 Sosial Ekonomi/ S2 Sosial
Ekonomi (1 orang)
S1 Ilmu Kelautan, S1
Oseanografi, S1 Teknik
Kelautan/ S2 Ilmu Kelautan,
S2 Oseanografi, S2 Teknik
Kelautan
(1 orang)
Sertifikat A1 (3 orang)

10

5 Bulan
5 Bulan

No
7

10

Klasifkasi Tenaga
Ahli
Surveyor
Groundcheck
Landuse dan
Infrastruktur
Operator GIS dan
Remote Sensing
Kartografer

Tenaga Administrasi

Kualifkasi/Jumlah
S1 Planologi/ S1 Geodesi/ S1
Geografi
(1 orang)
S1 Geografi/S1 Geodesi/S1
Kelautan
(1 orang)
S1 Geografi / S1 Geodesi/ S1
Kelautan/ S1 Planologi (1
orang)
D3 Akuntansi/ keuangan/
ekonomi
Memiliki kemampuan
administrasi
(2 orang)

Pengalam
an
2 Tahun

Masa
Kerja
14 hari

2 Tahun

5 bulan

2 Tahun

5 bulan

1 Tahun

5 bulan

12.2.
Kualifkasi Personil
Kualifikasi personil untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
A. Tenaga Ahli
1) Ahli Pengelolaan Sumberdaya Pesisir (Team Leader)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
b. menyusun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan perencanaan
yang dilakukan seluruh bidang keahlian.
c.
melaksanakan pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara,
laporan akhir dengan tim teknis DKP Kabupaten Kepulauan Selayar.
d. melakukan asistensi dengan pemberi pekerjaan dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
e. memimpin pelaksanaan survei lapangan.
f.
melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan masingmasing bidang keahlian.
2) Ahli Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. membantu Team Leader dalam analisis GIS.
b. melakukan proses pengolahan citra (koreksi dan interpretasi).
c. menyiapkan peta kerja sebagai acuan untuk survei lapangan.
d. melakukan survei lapangan berupa ground check hasil interpretasi
citra, plotting posisi pemanfaatan perairan laut yang sudah ada
(eksisting) dan infrastruktur.
e. melakukan analisis data hasil survei lapangan.
f. menyiapkan peta-peta tematik hasil survei lapangan masingmasing bidang keahlian.
g. melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan penyedia pekerjaan,
pada saat pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, dan
laporan akhir, serta asistensi.
11

3) Ahli Ekosistem Pesisir


Tugas dan tanggung jawab :
a. membantu Team Leader dalam analisis ekosistem pesisir.
b. menelaah data-data sekunder terkait ekosistem pesisir.
c. melakukan survei lapangan terkait ekosistem pesisir.
d. melakukan pengolahan data hasil survei terkait ekosistem pesisir.
e. menyiapkan hasil analisis dalam bentuk numerik, tubular, dan
sebaran (spasial).
f. memberi masukan penyiapan peta-peta tematik hasil survei
lapangan terkait ekosistem pesisir.
g. melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan penyedia pekerjaan,
pada saat pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, dan
laporan akhir, serta asistensi.
4) Ahli Kelautan
Tugas dan tanggung jawab :
a. membantu Team Leader dalam analisis kualitas perairan laut.
b. menelaah data-data sekunder terkait kualitas periran laut.
c. melakukan survei lapangan terkait kualitas perairan laut.
d. melakukan pengolahan data hasil survei terkait kualitas perairan
laut.
e. menyiapkan hasil analisis dalam bentuk numerik, tubular, dan
sebaran (spasial).
f. memberi masukan penyiapan peta-peta tematik hasil survei
lapangan terkait kualitas perairan.
g. melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan penyedia pekerjaan,
pada saat pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, dan
laporan akhir, serta asistensi.
5) Ahli Perikanan Tangkap
Tugas dan tanggung jawab :
a. membantu Team Leader dalam analisis perikanan tangkap.
b. menelaah data-data sekunder terkait perikanan tangkap.
c. melakukan survei lapangan terkait perikanan tangkap.
d. melakukan pengolahan data hasil survei terkait perikanan tangkap.
e. menyiapkan hasil analisis dalam bentuk numerik, tubular, dan
sebaran (spasial).
f. memberi masukan penyiapan peta-peta tematik hasil survei
lapangan terkait perikanan tangkap.
g. melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan penyedia pekerjaan,
pada saat pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, dan
laporan akhir, serta asistensi.
6) Ahli Perikanan Budidaya
Tugas dan tanggung jawab :
membantu Team Leader dalam analisis perikanan budidaya laut.
b. menelaah data-data sekunder terkait perikanan budidaya laut.
c. melakukan survei lapangan terkait perikanan budidaya.
d. melakukan pengolahan data hasil survei terkait perikanan
budidaya.
e. menyiapkan hasil analisis dalam bentuk numerik, tubular, dan
sebaran (spasial).

12

f.

memberi masukan penyiapan peta-peta tematik hasil survei


lapangan terkait perikanan budidaya.
g. melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan penyedia pekerjaan,
pada saat pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, dan
laporan akhir, serta asistensi.
7) Ahli Sosial Ekonomi
Tugas dan tanggung jawab :
a. membantu Team Leader dalam analisis sosial ekonomi.
b. menelaah data-data sekunder terkait sosial ekonomi.
c. melakukan survei lapangan terkait sosial ekonomi.
d. melakukan pengolahan data dan informasi hasil survei terkait
sosial ekonomi.
e. menyiapkan hasil analisis dalam bentuk numerik, tubular, dan
sebaran (spasial).
f. memberi masukan penyiapan peta-peta tematik hasil survei
lapangan terkait sosial ekonomi.
g. melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan penyedia pekerjaan,
pada saat pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, dan
laporan akhir, serta asistensi.
8) Ahli Permodelan Hidrodinamika
Tugas dan tanggung jawab:
a. membantu Team Leader dalam analisis arus, gelombang, dan
pasut.
b. menelaah data-data sekunder terkait arus, gelombang, dan pasut.
c. melakukan survei lapangan terkait asrus, gelombang, dan pasut.
d. melakukan permodelan hidrodinamika, yang meliputi : pola arus
dan gelombang untuk berbagai musim (musim barat, musim,
timur, musim peralihan 1 dan 2).
e. Melakukan analisis pasang surut.
f. memberi masukan penyiapan peta-peta tematik hasil survei
lapangan terkait arus, gelombang dan pasang surut.
g. melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan penyedia pekerjaan,
pada saat pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, dan
laporan akhir, serta asistensi.
B. Asisten Tenaga Ahli
1) Tenaga Selam / Scientific Diver/ Surveyor Ekosistem Terumbu Karang
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membantu Tenaga Ahli Ekosistem Pesisir dalam melakukan survey
terumbu karang dan sumberdaya ikan (ikan demersal).
b. Membantu dalam mengolah data ekosistem pesisir.
c. Membantu menyusun database hasil pengumpulan data.
d. Mendokumentasikan pelaksanaan survei berupa foto pelaksanaan
kegiatan.
2) Surveyor Kualitas Perairan (Fisika, Kimia, dan Biologi)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membantu tenaga ahli melakukan pengukuran dan groundcheck
data kualitas perairan (fisika, kimia, biologi) perairan
b. Membantu tenaga ahli menyiapkan peralatan survey dan
memastikan berfungsinya peralatan survey.
13

c. Membantu tenaga ahli menyiapkan bahan dan peralatan

3)

4)

5)

6)

7)

pengambilan sample serta membantu mobilisasi proses


pengiriman ke laboratorium untuk uji sample.
d. Membantu menyusun database hasil pengumpulan data.
e. Mendokumentasikan pelaksanaan survei berupa foto pelaksanaan
kegiatan.
Surveyor/ Pengolah data Oseanografi (Arus dan Gelombang)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membantu tenaga ahli melakukan pengukuran arus dan
gelombang.
b. Membantu pemasangan peralatan survey.
c. Membantu menyusun database hasil pengumpulan data.
d. Mendokumentasikan pelaksanaan survei berupa foto pelaksanaan
kegiatan.
Surveyor/ Pengolah data Oseanografi (Pasang Surut)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membantu tenaga ahli melakukan pengukuran pasang surut.
b. Membantu pemasangan peralatan survey.
c. Membantu menyusun database hasil pengumpulan data.
d. Mendokumentasikan pelaksanaan survei berupa foto pelaksanaan
kegiatan.
Surveyor sosial ekonomi
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membantu tenaga ahli Sosial Ekonomi dalam melakukan survey
sosial, ekonomi, dan budaya
b. Membantu tenaga ahli melakukan pengumpulan data ekonomi
wilayah.
c. Membantu menyusun database hasil pengumpulan data.
d. Mendokumentasikan pelaksanaan survei berupa foto pelaksanaan
kegiatan.
Surveyor ekosistem Mangrove dan Padang Lamun
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membantu Tenaga Ahli dalam melakukan survey ekosistem
Mangrove dan Padang Lamun
b. Membantu dalam mengolah data ekosistem pesisir.
c. Membantu menyusun database hasil pengumpulan data.
d. Mendokumentasikan pelaksanaan survei berupa foto pelaksanaan
kegiatan.
Surveyor Groundcheck Landuse dan Infrastruktur
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membantu tenaga ahli melakukan pengumpulan data dan
groundcheck terhadap tutupan lahan/landuse wilayah pesisir dan
pulau pulau kecil.
b. Membantu tenaga ahli melakukan pengumpulan data dan
groundcheck terhadap penggunaan lahan eksisting wilayah
pesisir dan laut.
c. Membantu tenaga ahli melakukan pengumpulan data dan
groundcheck terhadap ketersediaan infrastruktur wilayah pesisir
dan pulau pulau kecil.
14

d. Membantu menyusun database hasil pengumpulan data.


e. Mendokumentasikan pelaksanaan survei berupa foto pelaksanaan
kegiatan.
8) Operator GIS dan Remote Sensing
Tugas dan Tanggung Jawab :
a.
Membantu proses pemasukan data digital spasial;
b.
Membantu menyusun peta-peta tematik;
c.
Membantu menginterpretasi citra;
d.
Membantu
menyusun
database
manajemen
sistem.
9) Kartografer
Tugas dan Tanggung Jawab :
a.
Membantu Tenaga Ahli GIS dalam menyiapkan
format standar (layout) peta tematik.
b.
Membantu Tenaga Ahli GIS dalam menuangkan
data dan informasi, serta rencana ke dalam peta yang sesuai
dengan kaidah-kaidah kartografi.
10)
Tenaga Administrasi
Tugas dan Tanggung Jawab :
a.
Membantu menyusun dokumen laporan;
b.
Membantu dalam bidang administrasi kegiatan,
surat menyurat dan lain-lain.
13.

Jadwal dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016, sebagaimana
terinci pada tabel berikut ini.
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Bulan I
Kegiatan

Bulan II
4

Persiapan
Pembuatan Peta dasar dan
Interpretasi Citra
Koordinasi ke I DKP
Kab.Kepulauan Selayar
Pengumpulan Data (Sekunder)
dan Survey Lapangan (Primer)
Penyusunan Laporan Antara
Koordinasi ke II DKP
Kab.Kepulauan selayar
Penyusunan Laporan Akhir
Koordinasi ke III DKP
Kab.Kepulauan Selayar
Penyusunan Dokumen Database

15

Bulan III
4

Bulan IV
4

Bulan V
4

Anda mungkin juga menyukai