Anda di halaman 1dari 94

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Wilayah pesisir merupakan sumber daya potensial di Indonesia yang merupakan suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Sumber daya ini sangat besar yang didukung oleh adanya garis pantai sepanjang sekitar 81.000 km (Dahuri et al. 2001). Garis pantai yang panjang ini menyimpan potensi kekayaan sumber alam yang besar. Potensi itu diantaranya potensi hayati dan non hayati. Potensi hayati misalnya: perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang, sedangkan potensi nonhayati misalnya: mineral dan bahan tambang serta pariwisata.. Surabaya merupakan salah satu kota pesisir di Indonesia yang masih banyak menyimpan kekayaan-kekayaan pesisir yang belum tereksplorasi secara mendalam. Makalah ini akan memberikan gambaran umum mengenai salah satu kawasan pesisir yang berada di Kota Surabaya. Kawasan pesisir yang akan dieksplorasi kali ini adalah kawasan pesisir yang berada di Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Dengan adanya pengksplorasian kawasan pesisir diwilayah studi, nantinya diharapkan dapat membantu proses perencanaan dan arahan pengelolaan kawasan pesisir secara komperhensif. Perencanaan dengan memperhatikan kondisi eksisting dimaksudkan untuk mendapatkan hasil perencanaan yang maksimal, pemanfaatan potensi sumber daya yang optimal dengan memperhatikan keseimbangan alam agar tetap terjaga dengan baik. Dalam pengeksplorasian kali ini, akan disuguhkan beberapa fakta serta data-data kondisi eksisting yang ada pada kawasan pesisir kelurahan Gunung Anyar Tambak. serta Selain itu, juga yang akan dijelaskan akan beberapa potensi, permasalahan issue strategis nantinya direkomendasikan

penyelesaiannya.

Page 1

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

1.2

Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi kenampakan fisik, social maupun budaya di kawasan pesisir Kota Surabaya umumnya dan Kelurahan Gunung Anyar pada khususnya. Selain itu, penulisan profil pessir ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi potensi, masalah dan issue strategis yang terdapat di kawasan pesisir kelurahan Gunung Anyar Tambak. 1.3 Metodologi

Metode Pendekatan dalam Penyusunan makalah adalah melalui tahapan/proses pengumpulan data data informasi primer maupun sekunder, antara lain melihat (survey langsung) kondisi permasalahan yang ada di kawasan pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Selain itu, data-data serta pedoman dalam penyusunan makalah ini didasarkan dari literature-literatur baik dari instansi terkait maupun sumber-sumber media yang relevan yang membahas mengenai kawasan pesisir. Survey primer didapatkan langsung dari lapangan dan dengan melakukan beberapa wawancara langsung dengan nara sumber masyarakat pesisir setempat utamanya masyarakat nelayan. Untuk survey skunder, data-data yang didapatkan dari instansi Dinas Pertanian (dokumen profil wilayah pesisir Kota Surabaya), BMKG (Data Oceanografi), Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (peta pesisir kelurahan Gunung Anyar Tambak), BPS (Kecamatan dalam angka) dan Kelurahan Gunung Anyar Tambak (data monografi kelurahan Gunung Anyar Tambak).

1.4

Ruang Lingkup

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas serta dapat memberikan arah yang baik dan dapat mencapai tujuan sesuai yang diharpkan maka perlu dilakukan pembatasan dalam pembahasan. Batasan penelitian ini dilakukan d Kawasan pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya.

Page 2

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Pesisir

Gambar 2.1.a. Kawasan Pesisir Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin, sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh prosesproses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran (Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001). Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:

KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah laut 12 mil dari garis pantai

Page 3

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

untuk propinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan propinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi kabupaten/kota.
2.2. Perencanaan Kawasan Pesisir Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang tersedia (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:

KEP.10/MEN/2002) Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil antarsektor, antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002) Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan social (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002).

2.2

Aspek-Aspek Perencanaan Wilayah Pesisir Oseanografi Oseanografi terdiri dari dua kata: oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi (bahasa Yunani). Secara sederhana kita dapat mengartikan oseanografi sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti kita ketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer.

Page 4

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut; fisika oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus, gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang mempelajari masalah-masalah kimiawi air laut dan yang terakhir biologi oseanografi yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna di laut. Salinitas Salinitas adalah konsentrasi dari total ion yang terdapat di dalam perairan. Pengertian salinitas yang sangat mudah dipahami adalah jumlah kadar garam yang terdapat pada suatu perairan. Hal ini dikarenakan salinitas ini merupakan gambaran tentang padatan total di dalam air setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan iodida digantikan oleh chlorida dan semua bahan organik telah dioksidasi.

Page 5

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

BAB III PROFIL PESISIR


3.1 GAMBARAN UMUM WILAYAH Luas total Kota Surabaya adalah 326,37 km2. Berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka, diketahui bahwa luas total wilayah pesisir Kota Surabaya adalah sebesar 87,42 km2 dengan proporsi luas wilayah adalah 26,79% dari total luas Kota Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya telah menetapkan batasan wilayah pesisir, yang terdiri atas 12 kecamatan dan 24 kelurahan seperti pada tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1. Batasan Wilayah Pesisir Kota Surabaya
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KECAMATAN Gunung Anyar Rungkut Sukolilo Mulyorejo Bulak Kenjeran Semempir Pabean Cantikan Krembangan Asemrowo Benowo Pakal KELURAHAN Gunung Anyar Tambak Medokan Ayu dan Wonorejo Keputih Dukuh Sutorejo, Kalisari dan Kejawan Putih Bulak, Kedung Cowek, Sukolilo dan Kenjeran Bulak Banteng dan Tambak Wedi Ujung Perak Utara dan Perak Timur Morokrembangan dan Perak Barat Tambak Langon, Greges dan Kalianak Romo Kalisari dan Tambak Oso Wilangun Tambakdono

Sumber: Buku RTRW Kota Surabaya Tahun 2013


Dalam hal ini, batasan wilayah studi yang diambil adalah Kelurahan Gunung Anyar Tambak yang teridentifikasi sebagai wilayah pesisir.

Page 6

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan Gunung Anyar memiliki satu kelurahan yang teridentifikasi sebagai wilayah pesisir, yaitu terdapat pada Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Kelurahan Gunung Anyar Tambak memiliki luas 4,42 km2 dengan panjang garis pantai adalah 2 km.

3.1.2. Batas Administrasi Adapun batas-batas administratif wilayah pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak adalah: Utara Timur Selatan Barat : Kelurahan Medokan Ayu : Selat Madura : Kelurahan Tambak Oso : Kelurahan Gunung Anyar

Page 7

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.2. ASPEK KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Kebijakan yang terkait dengan penyusunan profil wilayah pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak ini mengacu pada kebijakan RTRW Surabaya 2013. Beberapa hal yang digariskan dalam RTRW Surabaya 2013, khususnya yang menyangkut wilayah pesisir sebagai berikut: 1. Rencana Penggunaan Lahan Diprediksikan 85% peruntukan lahan terbangun sedangkan lahan tidak terbangun 2,64% hanya berupa RTH, lapangan olah raga, makam. Sedangkan penggunaan lahan untuk jalur hijau seperti tambak dan kawasan konservasi diprediksikan sebesar 12,36%. 2. Struktur Kegiatan Kota Surabaya Terkait dengan konservasi tambak, RTRW 2013 memberikan arahan pada wilayah timur (konservasi pantai) dan barat (konservasi tambak). Selanjutnya untuk penggunaan lahan beserta proporsi penggunaan lahannnya dapat dilihat pada tabel 3.2.a di bawah ini: Tabel 3.2.a. Rencana Penggunaan Lahan Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 Jenis Penggunaan Lahan Ha Perumahan Perniagaan Industri dan Gudang RTH (sarana olah raga, makam, dan taman) Jalur Hijau (tambak dan konservasi) Fasum / jasa Jumlah Sumber: Hasil Analisa 4035,46 5116,98 32637,75 12,36 15,68 100 17573,95 983,77 4067,39 860,20 Peruntukan % 53,85 3,01 12,46 2,64

Page 8

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penggunaan lahan yang berhubungan dengan penggunaan wilayah pesisir berupa tambak yang tergolong dalam penggunaan lahan dalam jalur hijau sebesar 12,36% yaitu seluas 4035,46 Ha. 3. Pemanfaatan Lahan Perairan Berdasarkan UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pantai, kawasan perairan lepas sejauh 4 mil merupakan wewenang pemerintah kota / kabupaten. Mengacu pada hal tersebut maka arahan untuk masing-masing kawasan adalah sebagai berikut: Kawasan perairan pantai utara Kawasan perairan lepas sejauh 4 mil di sebelah utara diperuntukkan sebagai kawasan pengembangan pelabuhan sekaligus industri strategis. Kawasan perairan pantai timur Kawasan perairan lepas sejauh 4 mil (pada bagian yang menghadap Pulau Madura, lebar perairannya adalah separuh jarak pantai Surabaya-Madura) dari garis pantai, dialokasikan untuk eksploitasi dan eksplorasi sumber kekayaan alam, jalur pelayaran laut, penyelidikan ilmiah, penempatan infrastrukturdengan mengindahkan kepentingan pertahanan keamanan nasional, perhubungan telekomunikasi dan transmisi listrik bawah laut, perikanan, penyelidikan oseanografi, cagar alam dan pariwisata. 3.2.1. Organisasi

Kawasan gunung anyar merupakan daerah pesisir yang ada di Surabaya. Merupakan daerah yang potensial dengan wisata anyar mangrovenya, perikanannya, hingga perumahannya. Sebagai suatu kawasa administrasi, kawasan gunung anyar memiliki beberapa lembaga hukum dan sosial yang menaungi aktivitas dan kegiatan masyarakatnya, jumlah lembaga hukum dan sosial di wilayah gunung anyar tambak Surabaya meliputi:

Page 9

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Tabel 3.2.b. Nama Lembaga di Gunung Anyar Tambak KELURAHAN GUNUNG ANYAR TAMBAK Nama lembaga Yayasan social Rumah yatim piatu Ormas agama Organisasi wanita Kelompok tani Forum nelayan Badan swadaya Lain-lain Jumlah 1 1 1 4 2 1 Sumber: DPKPPK Kota Surabaya 3.2.2. Koperasi

Organisasi koperasi diwilayah gunung anyar tambak bisa dibilang sangat sukses. Dapat dilihat dari prestasi yang di dapat oleh koperasi gunung anyar tambak merupakan salah satu dari tiga koperasi tersusukses di Surabaya. Hal ini disebabkan karena para pengurus yang giat serta swadaya masyarakat sekitar sehingga koperasi gununga anyar tambak mampu berfungsi dengan baik. Adanya koperasi ini sunggu sangat membantu masyarakat gunung anyar, baik untuk pinjaman modal maupun menjual hasil kerja mereka. Koperasi pun menjaring komponen masyarakat yang paling potensial yaitu para ibu-ibu. Para ibu di gunung anyar tambak mayoritas merupakan ibu-ibu rumah tangga yang menunggu para ayah pulang dari laut dan ikut membantu mengolah hasil tangkap.

Page 10

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.2.3.

Organisasi Nelayan Sukolilo

Kelompok nelayan sukolilo memiliki suatu organisasi yang dikenal dengan Rukun

Nelayan. Keberadaan Rukun Nelayan ini merupakan suatu unit dari Himpunan Nelayan
Seluruh Indonesia (HNSI). Keberadaan HNSI ini sudah ada sejak tahun 1974, yang terhimpun pada DPP (Dewan Perwakilan Pusat). Pada tingkat propinsi terdapat DPD (Dewan Perwakilan Daerah), di tingkat kabupaten/kota terdapat DPC (Dean Perwakilan Cabang), sedangkan untuk tingkat kelurahan berupa rukun-rukun nelayan. Sehingga komunitas nelayan sukolilo memiliki hirarki kepengurusan. Tetapi dalam pembahasan ini, akan lebih difokuskan pada komunitas pada tingkat Rukun Nelayan Sukolilo. Tujuan kelompok nelayan sukolilo adalah menampung segala aspirasi dan beberapa hal yang sangat dibutuhkan oleh nelayan sehingga menjadikan keanggotaan menjadi sangat bermanfaat seperti: Pembagian tempat mencari ikan Pembagian tempat mencari ikan dimaksudkan agar tidak terjadi perselisihan. Hal ini dapat ditujukan pada intern komunitas saja, namun dapat juga dengan komunitas lain. Sebagai contohnya kasus pertikaian nelayan Surabaya dengan Madura dalam hal perebutan wilayah tangkapan ikan. Pada permasalahannya semacam ini maka rukun nelayan akan melakukan rapat bersama dengan struktur diatasnya yaitu DPC karena sudah mencakup lingkup kabupaten/kota. Selain itu rukun nelayan juga bekerja sama dengan pihak AL (Angkatan Laut) untuk mengamankan kondisi. Keamanan Hal ini dilakukan bila ada nelayan yang tidak kembali saat mencari ikan, maka pihak keluarga bisa langsung melapor pada rukun nelayan. Selanjutnya dari rukun nelayan akan melakukan koordinasi untuk tim pencarian. Selain itu terdapat program asuransi bagi 300 jiwa dengan masing-masing mendapat 5

Page 11

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

juta perjiwa. Dana ini merupakan dana bantuan dari pusat yang diturunkan pada tiap provinsi dan kemudian dikucurkan pada tiap-tiap rukun nelayan yang berusia produktif. Perlindungan Hal ini bisa terjadi bila ada nelayan yang dirugikan, missal perahu yang tertabrak kapal. Rukun nelayan akan melapor pada DPC untuk ditindak lanjuti pada perusahaan kapal tersebut untuk meminta ganti rugi. Penyuluhan dan pelatihan Biasanya rukun nelayan bekerjasama dengan pihak luar, seperti akademisi dan perusahaan baik dalam dan luar negeri. Misalnya penyuluhan untuk metode pengeringan ikan dengan tenaga matahari oleh ITS, pelatihan penangkapan ikan tuna oleh jepang. Bantuan sosial Rukun nelayan juga berperan dalam membantu anggota dalam penyediaan pangan seperti beras murah yang dikoordinasikan melalui DPC dari bantuan pemerintah. Selain itu pengajuan dana pada pihak luar dalam kegiatan bakti social lainnya seperti khitanan missal. Selain itu menggalang swasembada masyarakat dalam perbaikan kualitas kampung melalui kegiatan pembersihan kampung.

Interaksi rukun nelayan sangat terkait dengan aktivitas kesehariannya, seperti melaut bersama atau merakit jarring bersama. Hal ini dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Tidak hanya bagi nelayan juga, tetapi juga bagi para ibu rumah tangga yang melakukan segala kegiatan pemilihan dan pencucian ikan secara bergotong royong di sungai. Kebersamaan inilah yang bisa menjadi wadah untuk saling bertukar

Page 12

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

pikiran. Namun secara formal, seperti rapat seluruh anggota rukun nelayan sangat sulit dilakukan karena antusiasme terhadap pertemuan-pertemuam formal sangat kurang. Sebagai suatu komunitas, rukun nelayan sukolilo memiliki suatu visi yang ini dibangun, yaitu peningkatan taraf hidup bagi para nelayan, terutama bagi generasi mendatang. Yaitu melalui penguasaan transfer teknologi dari pihak luar guna menunjang peningkatan kualitas produksi. Itulah sebabnya maka komunitas ini sangat terbuka pada pihak luar untuk lebih mengembangkan kemampuan untuk melaut. Namun tentu saja harus sesuai dengan karakteristik atau kebiasaan penduduk setempat.

Page 13

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.3 ASPEK FISIK DAN LINGKUNGAN 3.3.1 Komponen Fisik dan Rona Lingkungan Komponen lingkungan yang dibahas dalam sub bab ini adalah mengenai aspek fisiografi, antara lain topografi, geologi, jenis tanah, geologi teknik, hidrologi-debit, hidrologi produktifitas, hidrologi-transmisivitas. Topografi Secara umum, wilayah Kota Surabaya memiliki ketinggian berkisar antara 0,9 6 meter di atas permukaan laut. Sedangkan, pada wilayah studi Kelurahan Gunung Anyar Tambak memiliki ketinggian 3 meter di atas permukaan laut. Geologi Geologi di wilayah studi mayoritas memilki kesamaan dengan kondisi geologi di Kota Surabaya. Kondisi geologi tersebut berupa alluvium dengan komposisi kerakal, kerikil, pasir, dan lempung. Jenis Tanah Jenis tanah di wilayah pesisir Kota Surabaya umumnya berjenis aluvial hidromorf dan aluvial kelabu tua. Sedangkan, pada wilayah studi Kelurahan Gunung Anyar Tambak jenis tanahnya berupa aluvial hidromorf. Geologi Teknik Satuan geoteknik wilayah pesisir Kota Surabaya adalah lempung lanau, lempung lanau dan pasiran, lempung pasiran serta lempung pasiran dan lempung. Di Kecamatan Gunung Anyar memiliki geologi teknik berupa lempung lanau serta lempung pasiran dan lempung. Sedangkan, mayoritas kondisi geologi teknik di wilayah studi Kelurahan Gunung Anyar Tambak berupa lempung lanau.

Page 14

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Hidrologi-Debit Jumlah debit air di wilayah pesisir Kota Surabaya terdiri dari wilayah yang jumlah

debit airnya lebih kecil 5 liter per detik serta wilayah yang langka. Begitupun dengan kondisi hidrologi-debit di Kota Surabaya yang mayoritas langka. Kecamatan Gunung Anyar juga mayoritas memiliki kondisi hidrologi-debit langka, khususnya di wilayah studi Kelurahan Gunung Anyar Tambak serta sebagian kecil saja di daerah kelurahan tersebut memilki kondisi hidrologi debit sebesar 5-10 liter per detik. Hidrologi-Produktivitas Ditinjau dari hidrologi-produktivitas wilayah pesisir Kota Surabaya mempunyai wilayah yang produktivitasnya kecil setempat berarti serta wilayah yang produktivitasnya sedang dengan penyebaran luas. Untuk wilayah Kecamatan Gunung Anyar memiliki karakter hidrologi-produktivitas yang mayoritas adalah kecil, setempat berarti, tepatnya di wilayah studi Kelurahan Gunung Anyar Tambak dan sebagian kecil yang memiliki hidrologi-produktivitas kecil dengan penyebaran luas. Hidrologi-Transmisivitas Dari segi hidrologi-transmisivitas wilayah pesisir Kota Surabaya mempunyai wilayah dengan jumlah debit bertransmisivitas rendah dan wilayah yang jumlah debit bertransmisivitas sedang. Untuk wilayah Kecamatan Gunung Anyar memiliki karakteristik hidrologi-transmisivitas yang mayoritas rendah dan sebagian kecil memiliki hidrologi-transmisivitas sedang. Sedangkan di wilayah studi Kelurahan Gunung Anyar Tambak tergolong memiliki karakter hidrologi-transmisivitas yang rendah.

Page 15

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.3.2 Klimatologi A. Suhu Udara Suhu udara ambien wilayah pesisir kota Surabaya tahun 2000 2007 rata-rata 27,4oC dengan suhu udara maksimum 32,3oC dan suhu udara minimum 22,8oC. Data suhu udara Ambien tahun 2000-2007 seperti dgambarkan pada grafik berikut.
40 35 30 Suhu(0C) 25 20 15 10 5 0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Axis Title Min Max Rata-Rata

Grafik 3.3.a. Data Suhu Udara Wilayah Pesisir Kota Surabaya per Tahun Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007

Page 16

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Suhu Udara Wilayah Pesisir Kota Surabaya Tahun 2006


40 35 30 Suhu (0C) 25 20 15 10 5 0 Min Rata-Rata Max

Grafik 3.3.b. Data Suhu Udara Wilayah Pesisir Kota Surabaya Tahun 2006 Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007 B. Titik Embun Titik embun wilayah pesisir kota Surabaya tahun 2007 rata-rata 22,1oC dengan titik embun maksimum 23,6oC dan titik embun minimum 21,7oC. Data titik embun tahun 2005 2006seperti tabel berikut.

Page 17

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Titik Embun Wilayah Pesisir Kota Surabaya


30 25 Axis Title 20 15 10 5 0 2005 2006

Grafik 3.3.c. Data Titik Embun Wilayah Pesisir Kota Surabaya Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007

C. Curah Hujan Curah hujan wilayah pesisir kota Surabaya tahun 2000 2007 rata-rata Jumlah Hujan 1.832 mm dan Hari Hujan 95 dalam setahun. Data rata-rata curah hujan dari tahun 2000 2007 seperti grafik C berikut.

Page 18

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Curah Hujan Wilayah Pesisir Kota Surabaya


450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 20 17 14 11 3 120 91 44 2 1 00 34 0 60 2 8 18 96 271 290 218 206 JH HH 402

Grafik 3.3.d. Data Curah Hujan Rata-rata Wilayah Pesisir Kota Surabaya Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007

D. Kecepatan Angin Kecepatan Angin wilayah pesisir kota Surabaya tahun 2007 rata rata 2,9 km/jam dengan kecepatan maksimum 5,7 km/jam. Data kecepatan angin mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 seperti pada grafik D berikut.

Page 19

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Kecepatan Angin Wilayah Pesisir Kota Surabaya


6 Kecepatan Angin (km/jam) 5 4 3 2005 2 1 0 2006

Grafik 3.3.e. Data Kecepatan Angin Rata-rata Tahun 2005 2006 Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007

E. Jarak Pandang Jarak pandang wilayah pesisir kota Surabaya tahun 2007 rata- rata 3,6 mil dengan jarak pandang maksimum 4,4 mil dan jarakpandang minimum 2 mil. Data jarak pandang tahun 2005 2007 seperti pada tabel berikut.

Jarak Pandang Wilayah Pesisir Kota Surabaya


Jarak pandang (mil) 6 5 4 3 2 1 0

2005 2006

Grafik 3.3.f. Data Jarak Pandang Rata-rata

Page 20

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007 F. Kelembaban Kelembaban nisbi wilayah pesisir kota Surabaya tahun 2000 sampai dengan tahun 2007 rata rata 73,5 % dengan kelembaban maksimum 90 % dan kelembaban minimum 50,6 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut.

Kelembaban Nisbi Udara Wilayah Pesisir Kota Surabaya


Kelembaban (%) 100 80 60 40 20 0 81 74 72 79 77 76 68 71 68 68 69 79 Min Rata-rata Max

Grafik 3.3.g. Data Kelembaban Nisbi Udara (%) Tahun 2000 2007 Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007

Page 21

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.3.3 Oseanografi Tinggi Gelombang Gelombang laut adalah gerakan naik turun permukaan air laut yang secara teratur memperlihatkan bagian-bagian yang tinggi sebagai puncak dan yang rendah sebagai lembah yang bergerak pada arah tertentu. Bila gelombang mencapai suatu pantai, maka massa air laut akan menghempas atau memukul ke pantai atau daratan. Gelombang di permukaan laut adalah hasil dari intraksi antara massa air laut dengan massa udara di atasnya. Gelombang laut yang dominan adalah yang terjadi karena tiupan angin. Gerakan naik turunnya air laut di laut lepas dan gerakan air laut memukul ke pantai dapat dikonversikan menjadi energi listrik. Secara gerakan air laut yang naik turun itu dipakai untuk menggerakkan suatu tuas naik turun, atau untuk menggerakkan suatu pompa, atau untuk menekan kolom udara untuk menggerakkan baling-baling. Prinsipnya adalah mengkonversi gerak mekanik menjadi energi listrik. Tinggi gelombang air laut di wilayah pesisir kota Surabaya tahun 2007 cm terendah adalah 10,6, yaitu pada bulan februari. Sedangkan tinggi gelombang tertinggi terjadi pada bulan maret, yaitu 82,6 cm. berdasarkan penelitian kondisi laut Sumatera barat dan Jawa bisa menciptakan energi listrik sebesar 40 kw / meter Tabel 3.3.a. Tinggi gelombang Laut pada Tahun 2005 Hingga Tahun 2007

Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007

Page 22

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Pasang Surut Pasang-surut adalah fenomena naik turunnya permukaan laut karena pengaruh gravitasi bulan dan matahari. Gaya gravitasi dri bulan dan matahari itu menyebabkan permukaan air laut di suatu tempat tertentu naik mencapai ketinggian tertentu dan kemudian turun kembali seiring dengan perubahan konfigurasi benda-benda langit tersebut. Fenomena Pasang Surut ini bisa dpergunakan untuk mendapatkan Energi. Pengambilan energi ini dapat diambil dengan memanfatkan perbedaan ketinggian permukaan air laut ketika pasang dan ketika surut, dan arus yang terjadi ketika air laut bergerak naik pada waktu pasang dan arus yang terjadi ketika air laut bergerak turun pada waktu surut. Perbedaan ketinggian permukaan air laut dapat dimanfaatkan dengan cara membuat bendungan di mulut terul atau estuari. Pengambilan energi besarnya tergantung dari rekayasa alam sehingga bisa diapat kondisi yang optimal. Dari data penelitian Data Pasang surut selalu berubah setiap saat tergantung dari perputaran bumi dan bulan. Dilihat dari jenisnya, di wilayah pesisir kota Surabaya tergolong jenis pasut Mixed Tide, Prevaling Semidiurnal yaitu terjadi dua kali surut dalam sehari, tetapi berada dalam tinggi dan waktunya (Nontji, 1987) atau pasang surut campuran condong ke harian ganda. Pasang tertinggi tahun 2007 sebesar 1,3, dan surut terendah sebesar 1,5 m. Data pasang surut kota Surabaya seperti tabel Grafik 3.3.h. Tinggi Gelombang Air Laut Pada Tahun 2005
76.00 74.00 72.00 70.00 68.00 66.00 Januari Ferbruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September

2005 Min 2005 Rata2 Oktober November Desember 2005 Max Rata rata

Page 23

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007 Grafik 3.3.i. Tinggi Gelombang Air Laut Pada Tahun 2006
85.00 80.00 75.00 70.00 65.00 Januari Ferbruari Maret April Mei Juni Juli Agustus 2006 Min September Oktober 2006 Min 2006 Rata2 2006 Max November 2006 Rata2 2006 Max

Desember

Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007 Grafik 3.3.j. Pasang Surut Air Laut Tahun 2007

Rata rata

TGL Januari Pasang Max Januari Surut Min Februari Pasang Max Februari Surut Min Maret Pasang Max

150 100 50 0 -50 -100 -150 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33

Maret Surut Min April Pasang Max April Surut Min Mei Pasang Max Mei Surut Min

Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007

Page 24

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Grafik 3.3.k. Pasang Surut Air Laut Tahun 2007


Juli

150
Agustus

100 50 0 TGL 1 3 5 7 9 12 14 16 18 20 21 23 25 27 29 31 -50 -100


November September

Oktober Juli
Oktober

-150
Desember

Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007

Page 25

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Tabel 3.3.b. Data Pasang Surut Air Laut Pantai Timur Surabaya

Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007

Page 26

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Tabel 3.3.c. Data Pasang Surut Air Laut Pantai Timur Surabaya

Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007

Page 27

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Salinitas

Merupakan jumlah kandungan garam dari suatu perairan, yang dapat dinyatakan dalam satuan permil atau persen. Tabel 3.3.d. Kadar Salinitas dalam air No Pamarameter 1 2 3 4 5 Suhu (temperature) Salinitas Keceraan TSS (Total Suspended Solid) TDS (Total Dissolved Solid) Nilai 29 C 26 0,47 m 2393,9 mg/L (ppm) 780,4 mg/L (ppm)

Sumber : BMG Juanda Surabaya Tahun 2007 Keadaan suhu di dalam tabel sebesar 29 C kondisi suhu ini masih termasuk dalam batas normal untuk kehidupan biota laut. Kondisis kecerahan disini menunjukkan sejauh mana sebuah benda dapat dilihat jika dicelupkan kedalam air laut. Dari hasil pengukuran didapat angka 0,47 meter berarti benda yang jatuh di atas kedalaman 0,47 meter tidak akan terlihat lagi. Kondisi ini bisa dikatakan keruh. Menurut Wardhana (2004), kekeruhan pada perairan lebih banyak disebabkan oleh bahan tersuspensi yang berupa koloid dan partikel-partikel halus. Bahan buangan industri yang berbentuk padat kalau tidak dapat larut sempurna akan mengendap dan yang dapat larut sebagian akan menjadi koloid. Menurut Sugiharto (1987) TSS adalah jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berkuran 0,45 mikron. Sedangkan TDS adalah jumlah zat yang terlarut Total padatan tersuspensi (TSS) sangat jauh dari nilai standar baku mutu air limbah, dimana kandungan padatan tersuspensi total (TSS) adalah 2393,9 mg/L. Sedangkan standar baku mutu yang ditetapkan adalah 50 mg/L. Untuk padatan terlarut (TDS) juga

Page 28

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

sangat kurang dari nilai baku mutu yaitu 780,4 mg/L. Nilai standar baku mutu yang ditetapkan untuk TDS adalah 2000 mg/L.

Page 29

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.3.4. Lingkungan Kawasan Pesisir Lingkungan kawasan pesisir pesisir merupakan ekosistem pembentuk pesisir, baik berupa vegetasi ataupun material pembentuk lainnya. Dalam pembahasan ini akan dibahas dalam kerangka ekologi serta komponen pembentuknya yang merupakan vegetasi yang ada di Kelurahan Gunung Anyar Tambak. 3.3.4.1 Ekologi Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari baik interaksi antara makhluk hidup maupun antara interaksi makhluk hidup dan lingkungannya. Di dalam suatu ekologi terdapat suatu ekosistem, ekosistem merupakan komponen-komponen yang berkaitan dalam suatu ruang (system) baik menyangkut makhluk hidup serta lingkungannya. Di dalam pesisir dikenal adanya suatu ekosistem, ekosistem ini sangat dipengaruhi oleh adanya arus pasang surut air laut. Ekosistem di pesisir dibedakan menjadi ekosistem perairan (di wilayah genangan air) dan ekosistem daratan (di daerah kering, namun masih terpengaruh oleh adanya aktifitas air laut). Ekosistem pesisir di Kelurahan Gunung Anyar Tambak diantaranya : A. Hutan Mangrove Hutan mangrove jika ditinjau dari tata bahasa terdiri atas dua kata, yaitu hutan dan mangrove. Hutan menurut Undang-undang No.41 Tahun 1999 dan Undangundang No.19 tahun 2004 yang mengatur tentang kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang disominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yaitu satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Sedangkan mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh pada tanah alluvial di daerah pantai dan sekitar muara sungai yang dipengaruhi oleh arus pasang surut air laut.

Page 30

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

A.1. Jenis Vegetasi Mangrove Secara Umum Avicennia alba (white mangrove atau api-api) Mangrove jenis ini tumbuh pada substrat berpasir dan berlumpur tipis dengan salinitas yang relative tinggi. Ketinggian pohon dapat mencapai 15 m. Daun pada sisi sebelah atas berwarna hijau muda, sedangkan sisi sebelah bawah abu-abu keperakan berbentuk elips dengan panjang daun 10 cm. Bunga berbentuk kecil berwarna orange dan berdiameter 4-5 mm. buah berbentuk bulat dan agak berbulu dengan panjang 2-3 cm dan berwarna hijau keabu-abuan. Kulit batang halus berwarna putih keabuan dan akar berbentuk cakar ayam (bengen, 1999) Rhizopora mucronata (black mangrove atau bakau) Bakau merupakan jenis mangrove yang memiliki persebaran yang luas, serta dapat mencapai ketinggian 25 m. Daun lebar dengan panjang 10 cm, berwarna hijau pada bagian atas dan hijau muda pada bagian bawah. Daunnya tersusun dalam rumpun sampai ujung tangkai. Bunga berwarna putih dan berukuran kecil. Buah berbentuk memanjang dengan ukuran mencapai 60 cm meruncing pada bagian ujungnya. Kulit batan berwarna coklat sampai abu-abu gelap, dengan permukaan yang kasar. Akar berbentuk akar tongkat yang keluar dari batang dan memiliki lenti sel untuk pernafasan. Sonneratia alba (gogem) Termasuk jenis mangrove yang sering dijumpai, ketinngian dapat mencapai 15 m. daun berbentuk bulat dan berpasangan pada cabangnya dengan panjang mencapai 7 cm. pada bagian ujung daun agak melengkung ke bawah. Bunga berwarna putih. Buah agak besar dengan lebar 4 cm, berwarna hijau, keras dan dengan bentuk bintang. Kulit batang berwarna abu-abu sampai coklat dan agak retak-retak dan akar berbentuk cakar ayam.

Page 31

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

A.2. Zonasi dan Formasi Mangrove Pohon mangrove tumbuh membentuk sebuah kelompok yang begitu teratur atau membentuk suatu zonasi. Zonasi merupakan daerah berjarak (dekat atau jauh) yang tiap daerahnya didominasi oleh spesies mangrove berbeda yang biasanya berada pada hutan mangrove yang tumbuh dengan baik. Secara umum di Indonesia hutan mangrove terbagai menjadi 4 zonasi (Anonim, 1995) yaitu sebagai berikut : 1. Zona Api-api Prepat (Avicenna-Sonneratia) Terletak paling jauh/luar atau terdekat dengan laut, keadaan tanah berlumpur agak lembek (dangkal), sedikit bahan organic dan kadar garam agak tinggi. Zona ini didominai oleh jenis api-api (Avicenna spp.) dan prepat (Sonneratia spp.) dan biasanya dengan jenis bakau (Rhizophora spp). 2. Zona Bakau (Rhizophora) Terletak di belakang api-api dan prepat, kedaan tanah berlumpur lembek (dalam). Pada umumnya didominasi oleh jenis bakau (Rhizophora spp.) dan di beberapa tempat dijumpai berasosiasi dengan jenis lain seperti tanjang (Bruguiera spp) dan nyirih (Xilocarpus spp) dan dungun (Heritiera spp). 3. Zona Tanjang (Bruguiera) Terletak di belakang hutan bakau, agak jauh dari laut dekat dengan daratan. Keadaan berlumpur agak keras, agak jauh dari garis pantai. Pada umumnya ditumbuhi jenis tanjang (Bruguiera spp) dan di beberapa tempat berasosiasi dengan jenis lain seperti tingi (Ceriops spp.) dan duduk (Lumnitzera spp) 4. Zona Nipah (Nypa fructicane) Terletak paling jauh dari laut dan dekat dengan daratan. Zona ini mengandung air dengan salinitas sangat rendah dibandingkan zona lainnya, tanahnya keras, kurang dipengaruhi pasang surut dan kebanyakan berada di tepi-tepi sungai dekat laut. Pada umumnya ditumbuhi jenis nipah (Nypa fructicane), Deris spp. Dsb.

Page 32

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Gambar A.2.a. Zona Api-api Prepat (Avicenna-Sonneratia) Sumber : Survey Primer, 10 Desember 2010 A.3. Potensi Hutan Mangrove Potensi hutan mangrove dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu sisi potensi ekologi dan potensi ekonomi. Potensi Ekologi Ekologi lebih ditekankan pada kemampuannya dalam mendukung ekosistem lingkungan pantai, yaitu sebagai hutan di kawasan air payau, penahan air dan angin, penagkis gempuran ombak, tempat persembunyian ikan dan binatang perairan lainnya seperti udang dll. Potensi Ekonomi Difokuskan pada kemampuan mangrove dalam menyediakan bahan, produk dan lingkungan yang dapat diukur dengan uang. Produk tersebut diantaranya kayu serta pemanfaatan lingkungan mangrove yang asri sebagai obyek pariwisata (agrowisata). Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove (Davis, Claridge an Natarina, 1995) : Manfaat sosial ekonomi Rekreasi dan wisata alam Penghasil kayu arang

Page 33

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Penghasil bahan baku kertas Sumber bahan obat-obatan Sarana pendidikan dan penelitian Transportasi Manfaat fisik Penahan abrasi Penahan intrusi laut Menurunkan kondisi gas Co2 di atmosfer Penambat racun Penambah unsure hara Pelindung terhadap bencana Manfaat biologi Tempat hidup biota laut Sumber produktifitas perairan Habitat satwa liar dan langka A.4. Berbagai Pengaruh Lingkungan Temperature (suhu) Temperature mempunyai pengaruh terhadap proses essensial tumbuhan seperti fotosintesis, respirasi serta ekskresi. Temperature yang tinggi dapat meningkatkan proses penguapan pada tumbuhan. Temperature 3-48C merupakan kondisi yang baik dalam pembentukan klorofil namun temperature yang paling optimum berkisar antara 26-30C. Angin dan Evaporasi (penguapan) Angin mempengaruhi mangrove dalam beberapa cara. Angin dan kecepatan angin dapat memodifikasi arus laut. Hal ini akan mempengaruhi gerakan materi dalam air laut sehingga berpengaruh pada pengambilan materi oleh mangrove. Gerakan gelombang juga dapat ditimbulkan oleh angin, angin menyebabkan

Page 34

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

meningkatnya evatranspirasi dan meningkatkan salinitas. Pengaruh ini dapat mengakibatkan kerusakan fisiologis seperti pengeringan daun. Sedangkan sisi positifnya, angin dapat membantu proses polinasi (penyerbukan). Pasang Surut Pasang surut laut mempunyai beberapa pengaruh tidak langsung terhadap pertumbuhan dan produktifitas mangrove. Pengaruh tersebut diantaranya : Control pasang surut menentukan pengangkutan oksigen ke system akar Pembasuhan air pasang mempengaruhi pengendapan/erosi dan secara fisik mengubah sifat fisik kimia air tanah. Mengurangi sulfide toksik dan kandungan garam pada air tanah. Pergerakan vertical selama periode pasang dapat mengangkut nutrisi yang dihasilkan oleh penguraian detritus ke zona akar. Drainase/aerasi Aerasi tanah dalam lingkungan mangrove merupakan factor yang selalu berubah, serta berkaitan erat dengan masukan drainase, elevasi dan topografi. Selain itu structural tegakan mangrove seperti akar tunjang, akar banir dan pneumatrofor (akar napas) mempunyai peranan penting dalam aerasi dan membantu respirasi mangrove dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Salinitas Air tanah (kadar garam) Salinitas mempunyai peranan penting sebagai factor penentu dalam pengaturan pertumbuhan. Salinitas tanah dipengaruhi oleh sejumlah factor sepert genangan pasang, topografi, curah hujan, masukan air taear dari sungai dan evaporasi.

Page 35

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

A.5. Hutan Mangrove di Pesisir Kota Surabaya Jumlah total luasan hutan mangrove di kota Surabaya adalah sebesar 1.175,01 ha. Lebih jelasnya lihat pada tabel :
Tabel A.5.a. Luasan (Ha) dan Kondisi Mangrove di Wilayah Pesisir Kota Surabaya
No Kecamatan Kelurahan Jarang Agak Jarang 1 2 Gunung Anyar Rungkut Gunung Anyar Tambak Medokan Ayu Wonorejo 3 4 Sukolilo Mulyorejo Keputih Dukuh Sutorejo Kalisari Kejawen Putih Tambak 5 Bulak Bulak Kedung Cowek Sukolilo Kenjeran 6 Kenjeran Bulak Banteng Tambak wedi 7 8 Semampir Pabean Cantikan Ujung Perak Utara Perak Timur 9 Krembangan Morokrembangan Perak Barat 10 Asemrowo Tambak langon Greges Kalianak 11 Benowo Romokalisari Tambak Oso Wilangun 12 Pakal Tambak Dono 35,27 Jumlah Total 226,29 373,72 398,57 141,22 1175,07 0,14 0 1,29 1,88 2,41 0,02 1,24 1,07 0 0,04 24,55 0,93 0 0 0,13 0 0 0,99 0,57 0 0,01 3,61 1,21 3,61 7,54 8,7 3,86 18,1 37,6 0,39 6,74 102,48 5,01 3,9 2,53 1,29 2,23 0,17 2,16 9,22 0,13 5,81 5,06 1,73 7,27 5,18 2,03 2,08 22,33 77,77 11,52 36,51 125,86 4,27 20,51 10,42 3,07 8,65 0,91 3,65 12,87 1,26 10,77 2,09 0,89 1 1,12 0 0,07 2,13 63,58 24,13 113,76 126,39 3,18 11,51 3,01 4,97 8,09 0,76 1,18 9,42 0,55 20,74 2,31 0,02 0 0 0 0 0 Kondisi Sedang Rapat Sangat Rapat 17,34 13,58 51,13 41,56 0 1,6 0 2,59 2,33 0,2 0,05 0,41 0 8,1 197,36 49,62 208,18 420,84 13,39 37,52 15,96 12,05 21,3 2,04 8,03 32,49 1,94 45,43 0 0 13,21 3,85 13,17 15,72 13,14 6,03 43,8 Jumlah (Ha)

Sumber : Hasil Analisa (Citra Landsat) Tahun 2005, dalam Profil Pesisir Pamorbaya
Page 36

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Keterangan tabel3 13 : Jarang Agak Jarang Sedang Rapat Sangat Rapat Landsat 2005. Untuk jenis tumbuhan yang ada di hutan mangrove pesisir kota Surabaya didominasi oleh jenis Avicenna (Api-api) dan jenis Rhizhopora (bakau). Jenis yang lain masih dapat ditemukan, misalnya Bruguiera (Tanjang) dan Nypa fructicane (nipah) namun dengan jumlah yang lebih sedikit. A.6. Vegetasi mangrove di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Vegetasi mangrove di Kelurahan Gunung Anyar Tambak termasuk masih perawan kondisinya. Jenis-jenis mangrove yang ada yaitu jenis Avicennia alba (white mangrove atau api-api), Rhizopora mucronata (black mangrove atau bakau), dan jenis tanjang (Bruguiera spp). Ketiga jenis mangrove tersebut tersebut di sepanjang pesisir di Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Namun mangrove yang paling mendominasi pertumbuhannya yaitu jenis Avicennia alba (white mangrove atau api-api). Sedangkan jenis tanjang (Bruguiera spp) merupakan salah satu jenis mangrove yang paling disukai masyarakat sekitar karena memiliki system perakaran tunjang yang kuat dan dapat menahan abrasi. Di Kelurahan Gunung Anyar Tambak sering diadakan acara penanaman mangrove massal oleh beberapa lembaga pemerintahan ataupun komersial. Namun akibat tidak adanya proses rehabilitasi serta system tanam yang terkesan seadanya, bibit-bibit mangrove yang tumbuh hanyalah 10-20% saja. : 0 20% nilai tutupan canopy mangrove : 20 40% nilai tutupan canopy mangrove : 40 60% nilai tutupan canopy mangrove : 60 - 80% nilai tutupan canopy mangrove : 80 100% nilai tutupan canopy mangrove

Metode yang digunakan adalah NDVI (Normal Different Vegetation Indeks) Citra

Page 37

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Gambar A.6.a. Jenis-jenis Vegetasi Mangrove di Gunung Anyar Tambak Sumber : Survei Primer, 10 Desember 2010 B. Estuaria B.1. Definisi Estuaria Estuaria menurut definisi yang dimodifikasikan dari Pritchard (1967) adalah suatu badan air pantai setengah tertutup yang berhubungan langsung dengan laut terbuka, sehingga sangat terpengaruh oleh gerakan pasang surut, dimana air laut bercampur dengan air tawar. Contoh muara sungai, teluk pantai, rawa pasut dan badan air di balik pematang pantai. Estuatia dapat dianggap sebagai zona transisi atau ekotone antara habitat air tawar dan habitat lautan. Kebanyakan estuaria didominasi oleh substrat berlumpur yang kaya bahan organic dan menjadi cadangan makanan utama bagi organism estuaria. Kombinasi pengaruh air laut dan air tawar tersebut akan menghasilkan komunitas yang khas dengan kondisi lingkungan yang bervariasi. Kondisi ini swecara umum menyebabkan keragaman organism yang lebih sedikit di wilayah ini tetapi dengan populasi yang tinggi (Supriharyono, 2000) Kawasan estuaria terbentuk di ujung sungai-sungai besar yang bermuara ke laut yang berpantai landai. Bercampurnya air laut dan air tawar menjadikan wilayah ini unik dengan terbentuknya air payau dengan salinitas yang berfluktuasi. Aloran air tawar dan

Page 38

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

air laut yang terus-menerus membawa mineral, bahan organic, serta sedimen dari hulu sungai ke laut dan sebaliknya dari laut ke muara. Karakteristik estuaria yang khas adalah fluktuasi salinitas dan suhu. Fluktuasi salinitas yang kompleks bergantung pada topografi, pasang surut dan masukan air tawar akibat hujan dan dari aliran sungai (Odum, 1993). Fluktuasi suhu karena kedalaman yang dangkal dan permukaan area yang luas (Castro and Hubber, 1997). B.2. Estuaria di Pesisir Kota Surabaya Kondisi esturia di wilayah pesisir kota Surabaya pada umunya mempunyai tingkat sedimentasi tinggi. Tingkat sedimentasi tertinggi terdapat di pantai Kenjeran sebesar 222mg/l dan terendah di muara wonorejo sebesar 17 mg/l. sedangkan parameter fisik dan kimia lainnya umumnya masih dalam batas toleransi. Wilayah-wilayah kelurahan yang memiliki estuaria adalah sebagai berikut : Gunung Anyar Tambak Medokan Ayu dan Wonorejo Keputih Kejawen Putih Tambak Tambak Wedi Ujung Tambak Langon, Greges dan Kalianak Romokalisar dan Tambak Oso Wilangun.

C. Fauna Jenis fauna yang sering ditemui di wilayah pesisir (wilayah hutan mangrove) kota Surabaya didominasi oleh jenis burung. Banyak jenis burung yang memanfaatkan mangrove sebagai sarangnya. Burung, menjadikan mangrove sebagai habitat untuk mencari makan, berkembang biak atau sekedar beristirahat.

Page 39

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Fauna jenis burung masih sering dijumpai adalah blekok sawah (Ardeola

speciosa), kuntul (Egretta spp.), bangau (Ciconiidae), kowak malam (Nycticorax nycticorax) dan cekakak (Todiramphus chloris).
Selain jenis burung, fauna mamalia yang masih ditemukan adalah katak dan biawak (Varanus salvator). Macam-macam fauna yang terdapat di sepanjang pesisir di Kelurahan Gunung Anyar tambak diantaranya : 1. Jenis Burung Jenis burung persinggahan (migrant) Burung-burung migrant ini umumnya burung-burung pelintas negara untuk melakukan migrasi dari Australia menuju asia. Arus migrasi ini diperkirakan sekitar pada bulan juni hingga November, puncaknya yaitu pada saat musim angin barat antara bulan desember hingga februari. Beberapa jenis burung migrant yang ditemui yaitu cerek kernyut (Pluvialis fulva), Cerek tilil (Charadrius

alexandrines), kedidi golgol (Calidris ferruginea), titihan Australia (Tachybaptus novaehollandiae) dan sebagainya.
Bubut Jawa Bubut jawa (Centropus nigrorufous) atau dalam bahasa inggris sering disebut Javan Coucal merupakan salah satu burung endemic jawa. Spesies ini menghuni daerah pesisir yang banyak ditumbuhi mangrove dan nipah. Burung ini termasuk ke dalam burung yang langka karena keberadaannya terancam punah. Woody Wood Packer Merupakan sejenis burung pelatuk yang bisanya mematuk-matuk di pohonpohon untuk mencari serangga.

Page 40

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Gambar B.1.a. Berbagai Satwa di Pesisir Gunung Anyar Tambak Sumber : Survei Primer dan Sekunder, 10 Desember 2010 2. Kera Laut (Macaca fascicularis) Macaca fascicularis atau kera ekor panjang yang hidup diketahui masih memelihara pola hidup natural. Artinya belum terkontaminasi kehidupan manusia. Para peneliti Yapeka pernah menyaksikan kera tersebut makan biji mangrove dengan cara memancing amarah kepiting. Biji mangrove diletakkan di capit kepiting yang kemudian memecahkan kulit buah mangrove. Sejurus kemudian biji mangrove terlempar ke udara. Seketika itu juga si monyet menangkap biji yang terlempar dengan mulutnya. Cara hidup seperti ini sudah jarang ditemui pada kera ekor

Page 41

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

panjang yang banyak dipelihara. Itu sesuai dengan bahasa Inggris satwa ini yaitu Crab Eating Monkey (Kera yang makan dengan bantuan kepiting. 3. Biawak (Varanus salvator) 4. Katak 5. Ular 6. Kepiting 7. Udang 8. Ikan - ikan air asin 9. Dan sebagainya.

Page 42

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.3.5. Sarana a. Kantor Pemerintahan Kantor Kelurahan merupakan pusat pemerintahan dan pusat pelayanan untuk masyarakat dalam lingkup wilayah kelurahan, secara umum kantor kelurahan di wilayah pesisir memiliki letak yang cukup strategis, dimana posisinya berdekatan langsung dengan wilayah pesisir seperti yang terdapat di Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Hal ini ditinjau dari tingkat kemudahan jarak jangkau (aksesibilitas) terhadap pusat layanan sehingga dapat menguntungkan bagi para nelayan, khususnya nelayan tambak untuk mendapatkan pelayanan umum administrasi serta dapat menerima informasi terkait program di sektor perikanan, khususnya perikanan tambak secara up to date.

b. Pendidikan Pada lingkup Kelurahan Gunung Anyar Tambak, hanya memiliki fasilitas pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar. Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kelurahan Gunung Anyar Tambak terdiri dari TK, SD, dan SMP. Berikut ini adalah rincian tabel mengenai fasilitas pendidikan di wilayah studi.

Tabel 3.3.5.a. fasilitas pendidikan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2009 Kelurahan Gunung Anyar Tambak Jenis Fasilitas Ibadah TK 4 SD Negeri 1 SD Swasta 1 SMP -

Sumber : Buku Monografi Gunung Anyar Tambak Tahun 2009

Page 43

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

c. Kesehatan Pada umumnya, layanan kesehatan setingkat Kelurahan adalah puskesmas pembantu. Namun, pada wilayah pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak tidak terdapat puskesmas pembantu, melainkan hanya terdapat posyandu. Untuk selanjutnya, akan dijelaskan pada tabel di bawah ini. Tabel 3.3.5.b. fasilitas kesehatan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2009
Kelurahan Jenis Fasilitas Kesehatan Puskesmas pembantu Gunung Tambak Anyar 9 Posyandu Rumah bersalin/BKIA 1 Praktek Dokter&Poliklinik 1 Balai Obat 2 Apotek

Sumber : Buku Monografi Gunung Anyar Tambak Tahun 2009


d. Peribadatan Mayoritas penduduk di wilayah pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak memeluk agama islam, hal ini ditandai dengan jumlah tempat ibadah berupa masjid dan surau yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan tempat peribadatan yang lain. Berikut ini adalah tabel mengenai fasilitas ibadah di wilayah studi. Tabel 3.3.5.c. fasilitas ibadah di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2009 Kelurahan Jenis Fasilitas Ibadah Masjid Gunung Anyar Tambak 4 Surau 7 Gereja Pura Wihara -

Sumber : Buku Monografi Gunung Anyar Tambak Tahun 2009

Page 44

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

e. Perdagangan dan Jasa Pada wilayah Kelurahan Gunung Anyar Tambak juga terdapat fasilitas perdagangan dan jasa sebagai penunjang kegiatan perekonomian masyarakat sekitarnya yang mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan tambak. Berikut ini data mengenai fasilitas perdagangan di wilayah studi. Tabel 3.3.5.d. fasilitas perdagangan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2009
Kelurahan Jenis Fasilitas Perdagangan Rumah dan Depot Gunung Anyar Tambak 3 45 makan Toko/kios/warung Koperasi Desa (KUD) 1 Unit

Sumber : Buku Monografi Gunung Anyar Tambak Tahun 2009


f. Sarana Transportasi Jenis sarana transportasi yang terdapat di wilayah Kelurahan Gunung Anyar Tambak terdiri dari sarana transportasi darat dan laut. Hal ini disebabkan oleh karakteristik wilayah studi yang merupakan kawasan pesisir. Berikut ini adalah data mengenai sarana transportasi yang terdapat pada wilayah studi. Tabel 3.3.5.e. Sarana transportasi di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2009 Kelurahan Jenis sarana transportasi Darat Lyn Gunung Anyar Tambak JRK, U Laut Perahu motor 39

Sumber : Buku Monografi Gunung Anyar Tambak Tahun 2009

Page 45

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.3.6. Prasarana Sarana dan prasarana merupakan aspek yang penting dalam mengetahui

perkembangan pembangunan dieilayah pesisir kota Surabaya, berikut beberapa prasarana yang akan dibahas dalam sub bab ini: a. Listrik Listrik merupakan kebutuhan utama mayarakat perkotaan begitu juga untuk masyarakat pesisir saat ini. Penggunaan listrik dari PLN bagi masyarakat pesisir di Kelurahan Gunung Anyar Tambak sangat penting keberadaanya. Selain untuk menerima dan memberikan informasi, listrik juga digunakan untuk kebutuhan langsung yang menyentuh kegiatan utama disektor perkanian. Selain digunakan untuk keperluan diatas, listrik juga digunakan untuk :

Sebagai alat penerangan guna memenuhi kebutuhan pendidikan dan teknologi. Keperluan ibadah. Mensukseskan keluarga berencana.

Hampir 100% wilayah pesisir di kelurahan Gunung Anyar Tambak telah dilayani oleh listrik dari PLN. Sekitar 1072 kepala keluarga telah mendapatkan pasokan listrik dari PLN pada tahun 2005. Kapasitas layanan ditentukan berdasarkan ketentuan secara umum diluar wilayah pesisir, PLN telah memberikan pelayanan untuk masyarakat dikawasan ini sebesar 900 watt, 1300 watt dan 2200 watt.

Page 46

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

b. Air Bersih Sarana berupa air bersih telah dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat diwilayah pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambaj. Pipa sekunder bahkan pipa tersier ( Sambungan Rumah) dengan mudah dijumpai, dengan kondisi seperti ini mendukung untuk kegiatan nelayan dalam kebutuhan akan air bersih. Dalam melayani kebutuhan akan air bersih, Pemerintah Kota Surabaya tidak hanya melayani kebutuhan perkotaan saja, tetapi sudah merambah ke wilayah pesisir yang notabennya Surabaya adalah kota Pesisir. Berikut ini akan ditunjukkan diagram peningkatan jumlah pelanggan PDAM di Kelurahan Gunung Anyar Tambak.

Grafik 3.3.6.a. Jumlah Pelanggan PDAM


1400 1200 1000 800 600 400 200 0 2004 2005 2007 Pelanggan PDAM

Sumber : Buku Monografi Gunung Anyar Tambak


Dari grafik diatas dapat diasumsikan bahwa pelayanan air bersih di kawasan pesisir kelurahan Gunung Anyar Tambak sudah cukup memadai.

Page 47

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

c. Drainase

Gambar 3.5.a. Kondisi Drainase dalam kondisi eksisting Semakin meningkatnya jumlah pertambahan penduduk, semakin meningkat pula kebutuhan akan permukiman. Dengan demikian, persediaan RTH akan semakin berkurang. Oleh karena itu, efektifitas saluran drainase harus benar-benar diperhatikan. Drainase pada Kelurahan Gunung Anyar Tambak mengikuti pola jalan dan pola permukiman di daerah tersebut. Sistem drainase yang ada umumnya adalah sistem terbuka dalam bentuk got/selokan, dengan kondisi yang baik dengan lebar berkisar antara 0,5 sampai dengan 5 meter dengan kedalaman antara 0,5 sampai 3 meter. Pada Kelurahan Pradah Kali Kendal terdapat tiga jenis saluran pematusan, yaitu primer, sekunder dan tersier. Saluran tersier dengan lebar 0,3 m, yang kemudian mengalir ke saluran sekunder dengan lebar 1 m dan bermuara ke saluran pematusan primer dengan lebar 3m. Saluran pematusan primer yang ada di Kelurahan Gunung Anyar Tambak mengalir ke arah utara yang nantinya akan langsung menuju ke laut.

Page 48

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

d. Sanitasi Sebagian besar limbah yang dihasilkan di kelurahan Gunung Anyar Tambak merupakan limbah domestic yang berasal dari limbah buangan rumah tangga seperti tinja, air bekas mencuci dan lain lain. Pembuangan limbah mayoritas dilakukan melalui septic tank pribadi karena sebagian besar penduduk sudah memilikinya. Septic tank biasa dibangun di bawah pondasi rumah karena keterbatasan lahan, hal ini tidak menjadi masalah karena mayoritas warga sudah menggunakan jasa PDAM dalam pemenuhan kebutuhan air bersih sehingga tidak dikhawatirkan terjadinya pencemaran air bersih. tersier. e. Persampahan Mayoritas penggunaan lahan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak adalah buangan sebagai sampah perumahan/pemukiman. Hal itu tidak menutup kemungkinan banyaknya terutama sampah rumah tangga yang cukup besar dalam perharinya. Perlu adanya system yang efektif dalam penanganannya agar tidak menimbulkan masalah di masa yang akan datang. Penyediaan tempat sampah oleh pemerintah setempat sudah cukup baik. Berdasarkan survey primer yang dilakukan diwilayah studi, hampir disetiap rumah terdapat tempat sampah permanen dan semi permanen, tetapi juga ada sebagian kecil rumah-rumah warga yang tidak terdapat tempat sampah. Sampah sampah tersebut diambil setiap hari oleh petugas kebersihan dan dialokasikan ke TPS di kelurahan lain. Sedangkan beberapa limbah seperti hasil air bekas cucian biasanya langsung dibuang melalui saluran drainase

Page 49

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Tetapi, untuk perumahan nelayan yang banyak berada pada RW I dan II, keberadaan tempat sampah masih jarang ditemukan. Kebanyakan mereka membuang sampah mereka dipinggiran jalan. f. Telekomunikasi Secara umum wilayah pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak telah dilengkapai jaringan telekomunikasi berupa pesawat telepon yang dapat dijumpai adalah wartel, pelanggan rumah tangga, bahkan para nelayan telah menggunakann prasarana ini secara pribadi guna untuk informasi dan pengembangan usahanya. Alat tersebut yaitu handphone, kondisi ini bagi nelayan bukan lagi menjadi suatu kebutuhan sekunder melainkan telah menjadi kebutuhan primer. Diagram berikut ini akan menunjukkan jumlah penggunanaan prasarana telekomunikasi di Kelurahan Gunung Anyar Tambak.

Grafik 3.3.6.b. Pengguna Prasarana Telekomunikasi di Kelurahan Gunung Anyar Tambak


800 700 600 500 400 300 200 100 0 2004 2005 6 3 5 3 Telepon Rumah Wartel Telepon Umum 716 725

Sumber : Buku Monografi Gunung Anyar Tambak

Page 50

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

g. Sistem Jaringan Jalan Peran jaringan jalan merupakan penghubung anatar komponen kegiatan diwilayah pesisir. Jalan menuju wilayah pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak mempunyai klasifikasi jalan local primer dan sekunder dan memiliki perkerasan berupa paving dan aspal dengan kondisi baik dengan dimensi jalan sebesar 3-5 meter. Kapasitas layanan jalannya, untuk kendaraan bermotor jenis kecil sampai dengan jenis kendaraan bermotor jenis sedang. Sedangkan jalan yang menghubungkan antar sumber daya alam sekitar pesisir (tambak) mempunyai ukuran 0,5-1 meter disebut sebagai (jalan setapak) dengan jenis perkerasan tanah.

Page 51

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.4 Aspek Sosial Kependudukan Gambaran umum data kependudukan merupakan sekumpulan data mengenai jumlah dan komposisi penduduk yang diperoleh melalui instansi-instansi terkait (data sekunder) ataupun terjun secara langsung ke lapangan (data primer). Wilayah studi yang ditentukan adalah Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Dalam melakukan identifikasi kependudukan di wilayah studi, data-data didapat melalui survey sekunder, yaitu diperoleh dari instansi terkait seperti Kelurahan. Jumlah Penduduk Laporan jumlah penduduk ini terbagi dalam 3 kelompok menurut jumlah dan pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk (berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, mata pencaharian, agama), serta kepadatan penduduk. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk pada Kelurahan Gunung Anyar Tambak tahun 2007 adalah sebesar 5.905 jiwa. Untuk lebih jelasnya, data mengenai jumlah dan pertumbuhan penduduk di Kelurahan Gunung Anyar Tambak dijelaskan pada tabel 3.4.a. Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan adanya peningkatan/perkembangan jumlah penduduk pada tiap-tiap tahun. Hal itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kelahiran, kematian, migrasi masuk, dan migrasi keluar. Sedangkan tingkat pertumbuhan penduduk di Kelurahan Gunung Anyar Tambak selalu berbeda dan terkadang mengalami kenaikan pada setiap tahunnya. Adapun tingkat pertumbuhan penduduk akan dijelaskan pada grafik 3.4.b.

Page 52

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Tabel 3.4.a Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kelurahan Gunung Anyar Tambak No. Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) 1. 2. 3. 2007 2008 2009 5905 6160 6313 Tingkat Pertumbuhan Penduduk ( % ) 4,32% 2,48%

Sumber : Monogarafi Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2008, 2009, 2010
Grafik 3.4.b Penduduk di Kelurahan Gunung Anyar Tambak

Jumlah Penduduk Kelurahan Gunung Anyar Tambak


18000 15000 12000 9000 5905 6000 3000 0 2007 2008 2009 6160 6313

Sumber : Monogarafi Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2008, 2009, 2010
Komposisi Penduduk Komposisi penduduk diidentifikasi meliputi struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin dan Sex Ratio, usia, tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan agama.

Page 53

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin merupakan data perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di suatu kawasan. Komposisi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan sex ratio di Kelurahan Gunung Anyar Tambak pada tahun 2007 terdiri dari laki-laki sebesar 2.989 jiwa dan perempuan sebesar 2.916 jiwa, dengan sex ratio sebesar 102,50 % yang berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 103 jiwa penduduk laki-laki. Berdasarkan data yang diperoleh, pada Kelurahan Gunung Anyar Tambak menunjukkan bahwa proporsi jumlah laki-laki (50,62%) lebih banyak dibandingkan dengan jumlah perempuan (49,38%) pada tahun 2007. Tabel 3.4.c Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kelurahan Gunung Anyar Tambak No. Tahun Laki-laki Jumlah Penduduk (%) Perempuan (%) Jumlah Total 1 2 3 2007 2008 2009 2989 3103 3156 50.62 50.37 49.99 2916 3057 3157 49.38 49.63 50.01 5905 6160 6313

Sumber : Monogarafi Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2008, 2009, 2010
Berdasarkan data yang diperoleh, pada Kelurahan Gunung Anyar Tambak menunjukkan bahwa proporsi jumlah laki-laki (49,99%) lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah perempuan (50,01%) pada tahun 2009. Untuk memperjelas gambaran mengenai jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kelurahan Gunung Anyar Tambak dapat dilihat dalam grafik 3.4.d

Page 54

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Grafik 3.4.c. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin


3200 3150 3100 3050 3000 2950 2900 2850 2800 2750 2007 2008 2009 Laki-laki Perempuan2

Sumber : Monogarafi Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2008, 2009, 2010
Grafik 3.4.e Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2007

Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2007


50.01% Laki-laki Perempuan

49.99%

Sumber : Monogarafi Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2008

Page 55

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Grafik 3.4.f Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008

Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008

49.63%

50.37%

Laki-laki

Perempuan

Sumber : Monogarafi Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2009

Grafik 3.4.g Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009

Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009

50.01%

49.99%

Laki-laki

Perempuan

Sumber : Monogarafi Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2010


Page 56

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Struktur Penduduk Menurut Umur Komposisi penduduk menurut umur merupakan data yang menggambarkan jumlah penduduk berdasarkan interval umur tertentu. Melalui data tersebut, dapat diketahui penduduk usia produktif dan usia non produktif. Selain itu, dapat dilakukan perhitungan proyeksi dengan lebih akurat untuk masing-masing kelompok umur sehingga dapat menentukan penyediaan fasilitas. Jumlah penduduk menurut kelompok umur pada wilayah studi disajikan pada tabel berkut Tabel 3.4.h Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur Kelurahan Gunung Anyar Tambak pada Tahun 2009
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Kelompok Umur 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40- 44 45-49 50-54 55-59 60-64 65+ Jumlah Laki laki 343 437 273 276 202 336 344 387 173 97 118 99 17 54 3156 Perempuan 241 566 225 202 291 328 313 395 165 110 99 98 27 97 3157 Jumlah 584 1003 498 478 493 664 657 782 338 207 217 197 44 151 6313

Sumber : Monografi Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2010

Page 57

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Gambar 3.4.i Piramida Penduduk Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2009

65+ 60-64 55-59 50-54 45-49 40- 44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 600 400 200 00 200 400 600 800

Perempuan Laki-Laki

Sumber : Monogarafi Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2008, 2009, 2010
Angka kelajiran mulai menurun dan angka kematian juga menurun sehingga tingkat pertumbuhan penduduk alami sudah menurun dan dasar piramida penduduk mengecil dibawah dan membengkak ditengah. Struktur penduduk mengalami transisi dari muda ke tua dan karakteristik penduduknya Constructive. Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan menggambarkan seberapa tinggi tingkat pendidikan di wilayah studi. Dengan memperoleh data ini, dapat diketahui kualitas SDM yang dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan di wilayah studi. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan disajikan pada tabel dan grafik berikut :

Page 58

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Grafik 3.4.j Proporsi Penduduk Menurut Pendidikan Tahun 2007-2009

Proporsi Penduduk Menurut Pendidikan Tahun 2009

2500 2000 1500 1000 500 0 2007 Tamat SD 2008 Tamat SMP 2009 Tamat SMA Tamat PT

Sumber : Monogarafi Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2008, 2009, 2010
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kelurahan Gunung Anyar Tambak memiliki pendidikan tamat SMA dan Perguruan Tinggi. Hal ini terdapat banyak pada masyarakat yang tinggal di RW 3-9 pada daerah perumahan. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian atau sektor ekonomi menggambarkan beberapa macam jenis mata pencaharian yang terdapat di wilayah studi dan dilakukan oleh masyarakat setempat sehari-hari. Melalui data ini, dapat diketahui seberapa banyak penduduk yang telah memiliki pekerjaan tertentu. Selain itu,

Page 59

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

data ini juga dapat mengetahui tingkat pengangguran yang terjadi di wilayah studi. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian disajikan pada grafik berikut : Grafik 3.4.k Proporsi Penduduk Menurut Sektor Ekonomi

Grafik Rumah Tangga Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2007


1% 2% Pedagang Pengumpul 4% 13% 3% Nelayan 77% Petani Tambak Pengusaha Ikan yang memiliki kapal lain-lain Pengusaha

Sumber : Sumber : Monogarafi Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2008


Mata pencaharian masyarakat wilayah pesisir Kota Surabaya khususnya di Kelurahan Gunung Anyar Tambak mayoritas adalah bermata pencaharian diluar bidang perikanan. Hal ini diakibatkan hanya sebagian kecil masyarakat yang merupakan penduduk asli gunung anyar tambak dimana hanya terdapat pada 2 RW dari 9 RW yang ada, sedangkan RW lainnya merupakan perumahan yang sebagian besar bermata pencaharian diluar bidang perikanan. Mata pencaharian dibidang perikanan adalah mata pencaharian minoritas penduduk. Jenis mata pencaharian dibidang perikanan tersebut diantaranya adalah sebagai pengepul, nelayan, petani tambak, pengusaha, dan pengusaha ikan yang tidak memiliki kapal.

Page 60

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Struktur Penduduk Menurut Agama Komposisi penduduk berdasarkan agama merupakan data yang menggambarkan persebaran jumlah penduduk dilihat dari agama dan kepercayaan yang dianut oleh masing-masing individu di Kecamatan Tragah pada tahun 2007Jumlah penduduk menurut agama disajikan pada tabel berikut : Tabel 3.4.l Struktur Penduduk Menurut Agama di Kelurahan Gunung Anyar Tambak No. Agama Tahun 2007 1 2 3 4 5 6 Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Hindu Budha Lain-lain Jumlah 5.444 131 116 80 43 81 5905

Sumber : Kecamatan Gunung Anyar Dalam Angka 2008


Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk di Kelurahan Gunung Anyar Tambak beragama Islam. Kepadatan Penduduk Kepadatan Bruto merupakan kepadatan berdasarkan luas seluruh wilayah. Kepadatan bruto ini tidak bersifat spesifik, sehingga tidak dapat membedakan antara wilayah yang padat dan wilayah yang tidak padat. Adapun berdasarkan penghitungan, maka didaptkan kepadatan bruto pada kelurahan Gunung Anyar Tambak adalah 1428,28 jiwa/km.

Page 61

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Karakteristik sosial budaya masyarakat pesisir kelurahan Gunung Anyar Tambak Masyarakat pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak memiliki kararteristik yang hampir sama dengan karakteristik masyarakat pesisir pada umumnya. Masyarakat di kawasan pesisir Gunung Anyar Tambak tidak memiliki adat istiadat atau tradisi yang khas, karena waktu saat berlayar pun tidak menentu bergantung kepada waktu dan musim. Masyarakat yang tinggal disekitar kawasan pesisir memanfaatkan potensi pesisir tersebut sebagai mata pencaharian seperti nelayan, nelayan tambak, dll. Dengan adanya skill atau keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat di sekitar kawasan pesisir tersebut, dimana masyarakat dapat mengelola hasil sumber daya perikanan secara optimal sehingga dapat menghasilkan added value bagi kawasan pesisir tersebut, contohnya pembuatan krupuk ikan sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat di sekitar kawasan pesisir tersebut. Sikap gotong royong dan rasa kekeluargaan juga masih kental di kalangan masyarakat kawasan pesisir tersebut. Sebagai contohnya, masyarakat di kawasan pesisir Gunung Anyar Tambak selalu berperan serta secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pengelolaan kawasan pesisir, misalnya kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pengelolaan ekosistem mangrove yang terdapat di kawasan pesisir tersebut. Oleh karena itu, Kelurahan Gunung Anyar Tambak, tepatnya RW1 dan RW2 Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya). juga tergolong sebagai salah satu ekowisata mangrove yang terdapat di Kota Surabaya, khususnya kawasan

Page 62

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.5 Aspek Ekonomi Indikator tingkat perekonomian di kelurahan gunung anyar tambak dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan penduduknya serta ketersediaan sektor dan komoditas potensial daerah. Ketersedian SDM dan SDA yang memadai merupakan salah satu faktor yang penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan daerah karena adanya SDA yang potensial tidak akan berkembang tanpa adanya pengelolaan dari SDM. Berdasarkan wawancara dengan Pak Imron (petugas Dinas Pertanian) dan Pak Suwarno (Kepala Koordinir WAM) diketahuilah bahwa wilayah kelurahan gunung anyar ini merupakan satu-satunya kelurahan yang menjadi penyumbang terbesar dalam sektor perikanan kecamatan gunung anyar. Hal tersebut dikarenakan wilayah kelurahan gunung anyar tambak merupakan satu-satunya wilayah pesisir yang terdapat di kecamatan gunung anyar. Mayoritas penduduk seperti yang telah dijelaskan di aspek kependuduk, bermata pencaharian sebagai pengusaha dan sebagian kecil masyarakat yang merupakan penduduk asli gunung anyar tambak dimana hanya terdapat di RW I dan RW II bermata pencaharian di bidang perikanan. Jenis mata pencaharian penduduk di bidang perikanan diantaranya adalah sebagai pengepul, nelayan, petani tambak, pengusaha ikan. Penduduk yang bekerja di bidang perikanan ini ditunjang oleh potensi gunung anyar tambak sendiri yang merupakan wilayah pesisir dengan komoditas unggulan di sektor perikanan. Hal tersebut yang mendorong pertumbuhan pesat di sektor perikanan sehingga menjadi penyumbang terbesar dalam PDRB Kecamatan. Sektor dan komoditas unggulan Sektor dan komoditas unggulan kelurahan gunung anyar tambak berada antara lain di sektor perikanan tangkap, budidaya, pengolahan ikan dan sektor pariwisata.

Page 63

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

a. Perikanan tangkap Dari hasil pengamatan langsung dan wawancara penduduk sekitar, diketahui bahwa potensi dari gunung anyar tambak sebagai wilayah pesisir sangat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk mencari ikan. Jumlah penangkap ikan lebih banyak melakukan penangkapan ikan di laut daripada perairan umum dan terlihat pada tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah nelayan. Pada tabel di bawah ini akan disajikan perbandingan jumlah nelayan dari tahun ke tahun didasarkan pada jenis perairannya Tabel 3.5.a Jumlah Nelayan Berdasarkan Jenis Perairannya di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2006-2010
Tahun Laut (perorangan) 2010 2009 2008 2007 2006 20 17 17 17 17 Perairan Umum (orang) -

Sumber: Surabaya dalam angka tahun 2006-2010


Berdasarakan pernyataan perkumpulan nelayan di gunung anyar tambak

mengatakan bahwa tidak hanya penduduk sekitar saja yang mencari ikan di perairan tersebut tetapi nelayan dari lamongan dan pasuruan juga mencari ikan di perairan tersebut. Sedangkan untuk mencari ikan di laut para nelayan menggunakan perahu miliknya sendiri untuk mencari ikan di laut.

Page 64

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Hasil Produksi: Menurut dokumen profil wilayah pesisir tahun 2006 wilayah gunung anyar tambak sektor perikanan tangkap laut menghasilkan 121,41 ton/th senilai dengan 660.592.000 dan berdasarkan hasil wawancara para nelayan tahun 2011 diketahui bahwa hasil rata-rata tangkap mencapai 20-50 kg per hari. Jenis hasil tangkapan laut yang didapat antara lain: rajungan, kepiting, dan ikat laut lainnya. Prosedur dan jangkauan pemasarannya Berdasarkan dokumen profil wilayah pesisir tahun 2006, diketahui bahwa volume lingkup pemasaran hasil tangkapan wilayah kelurahan gunung anyar tambak mencapai 55 ton/tahun dengan lingkup pemasaran lokal. Jangkauan pemasaran lokal yang dimaksud yaitu dengan jangkauan pemasaran ke warga sekitar gunung anyar tambak untuk diolah menjadi produksi olahan ikan maupun di jual ke pasar terdekat yaitu pasar rungkut. Adapun beberapa cara prosedur pemasarannya, yaitu: 1. NelayanJuragan ikan masyarakat sekitar/pasar rungkut 2. Nelayanmasyarakat sekitar/pasar rungkut Pendapatan: Berdasarkan hasil wawancara pada para nelayan tahun 2011 diketahui bahwa penghasilan perorangan dari sektor perikanan tangkap ini mencapai 150 ribu/hari apabila hasil tangkapan yang diperoleh banyak. Tetapi para nelayan ini tidak selalu berlayar tergantung pada cuaca.yang baik. Jadi penghasilan maksimum yang dapat diperoleh apabila berlayar penuh dapat mencapai 4,5 juta/bln tetapi apabila hasil tangkapan rendah dan tidak sepenuhnya berlayar setiap hari, pendapatan nelayan hanya mencapai 1 juta/bln.

Page 65

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Pengaruh terhadap masyarakat: Dari hasil pendapatan perorangan sektor perikanan laut dapat diindikasikan bahwa sektor perikanan tangkap sangat potensial apabila dimanfaatkan, hal tersebut terbukti bahwa penghasilan bersih para nelayan apabila hasil tangkapan besar mencapai 150.000 rb/hari. Hal tersebut berada di atas standar UMR Kota Surabaya 2011 yaitu: 1,115 juta/bln sehingga dapat dikatakan penghasilan para nelayan sudah cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari pada saat hasil tangkapan besar. Tetapi, apabila hasil tangkapan sedikit dan cuaca tidak mendukung penghasilan para nelayan hanya mencapi 1 jt/bulan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa penghasil para nelayan tersebut di bawah standar UMR Kota Surabaya 2011 yaitu: 1,115 juta/bln Kendala yang dihadapi dari sektor perikanan tangkap: 1. Penangkapan yang dilakukan masih menggunakan peralatan yang konvensional 2. Cuaca yang sering tidak mendukung menyebabkan tidak sepenuh para nelayan dapat mencari ikan laut setiap hari. b. Perikanan budidaya Perikanan budidaya merupakan salah satu sektor yang paling unggul di kelurahan gunung anyar tambak. Hal tersebut dikarenakan hasil produksi dari sektor perikanan budidaya terus meningkat dari tahun ke tahun dan penduduk kelurahan khususnya RW ! dan RW II selain bermata pencaharian sebagai nelayan ada juga yang bermata pencaharian sebagai petani tambak untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Di bawah ini akan disajikan jumlah petani tambak yang ada di kelurahan gunung anyar tambak dari tahun ke tahun.

Page 66

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Tabel 3.5.b Jumlah Nelayan Berdasarkan Jenis Perairannya di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2006-2009
Tahun 2009 2008 2007 2006 Pemilik 90 90 116 125 Pandega 25 25 58 39

Sumber: Kecamatan dalam angka tahun 2006-2009, BPS


Hasil produksi Menurut dokumen kecamatan dalam angka tahun 2006-2009 wilayah gunung anyar tambak menghasilkan produksi dari 618,27-884,72 ton/th. Hal tersebut mengidentifikasikan bahwa Hasil produksi dari perikanan budidaya ini terus

meningkat dari tahun ke tahun sehingga dapat dikatakan sektor perikanan budidaya ini merupakan sektor unggul yang ada di kelurahan gunung anyar tambak. Beriku ini akan disajikan grafik hasil produksi di wilayah kelurahan gunung anyar tambak beserta nilai produksinya. Tabel 3.5.c Produksi Tambak di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 20062009
Tahun 2009 2008 2007 2006 Produksi 884,72 842,60 584,02 618,27 Nilai (Rp 1000,-) 14.288.530 13.579.834 7.411.231 6.608.002

Sumber: kecamatan dalam angka tahun 2006-2009, BPS


Hasil dari perikanan budidaya tambak antara lain ikan bandeng dan udang tambak.dimana nilai hasil produksi udang windu dapat mencapai 3 kali lipat nilai
Page 67

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

produksi ikan bandeng. Nilai produksi ikan bandeng dan udang windu dipengaruhi oleh naik-turunnya harga pasar. Oleh karena itu, nilai produksinya dapat lebih kecil ataupn lebih besar per tahunnya. Berikut ini akan disajikan tabel hasil produksi ikan bandeng dan udang windu tahun 2006 dan 2009. Tabel 3.5.d Produksi Ikan Bandeng dan Udang WIndu di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2006
Pembesaran Kategori dan Nilai Budidaya Ikan Jumlah Produksi (ton/th) Bandeng Windu 253,70 260,26 Nilai (Rp 1.000,-) 2.283.638 7.369.647

Sumber: Data Profil Wilayah Pesisir Surabaya Tahun 2006


Tabel 3.4.e Produksi Ikan Bandeng dan Udang WIndu di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2009
Pembesaran Kategori dan Nilai Budidaya Ikan Jumlah Produksi (ton/th) Bandeng Windu 260,85 90,8475 Nilai (Rp 1.000,-) 2.608.5000 5.450.850

Sumber: Kecamatan dalam angka tahun 2009, Dinas Pertanian


Prosedur dan jangkauan pemasarannya. Berdasarkan dokumen profil wilayah pesisir tahun 2006, diketahui bahwa volume lingkup pemasaran hasil perikanan budidaya wilayah kelurahan gunung anyar

Page 68

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

tambak mencapai 377,4 ton/tahun dengan lingkup pemasaran lokal. Jangkauan pemasaran lokal yang dimaksud yaitu dengan jangkauan pemasaran ke warga sekitar gunung anyar tambak untuk diolah menjadi produksi olahan maupun di jual ke pasar terdekat yaitu pasar rungkut. Adapun beberapa cara prosedur pemasarannya, yaitu: 1. Buruh tambak Pemilik tambak masyarakat sekitar/pasar rungkut Pendapatan Berdasarkan hasil wawancara pada buruh tambak tahun 2011 diketahui bahwa pendapatan dari sektor perikanan tambak mencapai 10 juta/siklus. Sedangkan untuk pendapatan perorangan dari sektor perikanan budidaya tambak ini memiliki perbandingan 2:1. 2 yaitu untuk juragan/pemilik tambak sendiri, sedangkan 1 untuk buruh tambak. Pendapatan perorangan ini diperoleh per siklus. Siklus ini terjadi 4 bulan sekali dimana tambak-tambak mulai panen. Jadi pendapat satu tambak untuk pemilik tambak sendiri mencapai 7 juta/siklus, sedangkan untuk buruh tambak hanya mendapat 3 juta/siklus. Dimana satu tambak hanya membutuhkan 1 buruh. Pendapatan pemilik tambak setara 1,75 jt/bln sedangkan buruh tambak setara 750 rb/bln. Pengaruh terhadap masyarakat: Dari hasil pendapatan perorangan sektor perikanan budidaya dapat diindikasikan bahwa sektor perikanan budidaya sangat potensial apabila dimanfaatkan. Hal tersebut terbukti dari tiap tahunnya nilai produksi dari perikanan budidaya terus meningkat. Tetapi dampak nilai hasil produksi tambak yang terus meningkat kurang dapat dirasakan oleh buruh tambak karena dalam bagi hasil keuntungan, buruh tambak hanya mendapatkan nilai 1/3 dari keuntungan yang didapat dan pemilik tambak mendapat 2/3 dari keuntungan. Pendapatan buruh tambak sekitar 3 juta/siklus setara dengan 750 ribu/bln sedangkan pemilik tambak 1,75 juta/bln.

Page 69

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Pendapatan per bulan buruh tambak apabila dibandingkan dengan standar UMR Kota Surabaya tahun 2011 sekitar 1,115 juta/bln masih dibawah rata-rata. Pendapatan buruh tambak tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga selain bekerja buruh tambak mereka bekerja sebagai pedagang ikan di pasar. Sedangkan untuk pendapatan pemilik tambak telah berada di atas nilai UMR Kota Surabaya.

Kendala yang dihadapi dari sektor perikanan budidaya 1. Musim kali ini merupakan musim penyakit pada sektor perikanan budidaya dan belum ada alternatif untuk mengatasi hal tersebut sehingga banyak udang windu yang tidak dapat bertahan sehingga mati tak tersisa dan menimbulkan kerugian.

c. Pengolahan Hasil Laut Menurut sumber data profil wilayah pesisir tahun 2006, rumah tangga perikanan/usaha perikanan 100% status kepemilikannya perorangan. Bahan baku usaha perikanan berasal dari perikanan laut maupun hasil perikanan budidaya. Jumlah unit usaha perikanan menurut status kepemilikan di kelurahan gunung anyar untuk hasil laut mencapai 19 orang. Sedangkan jumlah unit usaha pengolahannya dibedakan menjadi 5 yaitu: pengeringan, pengasapan, peragian, produk segar, dan pembekuan. Dibawah ini akan disajikan tabel jumlah unit usaha pengolahan hasil perikanan menurut jenis pengolahannya pada tahun 2006.

Page 70

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Tabel 3.5.f Jumlah Unit Usaha Pengolahan Hasil Perikanan Menurut Jenis Pengolahan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Tahun 2006
Jenis Pengolahan Pengeringan Pengasapan Peragian Produk Segar Pembekuan Jumlah (unit) 5 4 3 7 2

Sumber: Data Profil Wilayah Pesisir Tahun 2006


Sedangkan untuk pengolahan hasil perikanan skala kecil/menengah diikuti oleh 5 orang anggota. Dimana UKM tersebut bekerja sama dengan disperindag untuk pemasaran hasil produk. Hasil produksi: Jenis produk hasil perikanan yang diperdagangkan di wilayah kelurahan gunung anyar tambak adalah pengeringan ikan, pengasapan ikan, peragian, krupuk ikan, dan ikan segar dingin. Dimana hasil penjualan produk olahan hasil perikanan ini juga digunakan untuk mendukung perekonomian keluarga yang berada di RW I dan RW II dimana modal yang digunakan yaitu modal sendiri. Berikut ini akan disajikann tabel mengenai jumlah dan nilai produksi yang diperdagangkan menurut jenis pengolahan.

Page 71

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Tabel 3.5.g Jumlah dan Nilai Produksi yang Diperdagangkan Menurut Jenis Pengolahan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak pada tahun 2006
Jenis Pengolahan Pengeringan Pengasapan Peragian Kerupuk ikan Ikan Segar Dingin Volume (ton/th) 4 2818 32,4 1,5 432,4 Nilai (Rp 1.000,-) 10.000 16.908 1.620.000 18.000 7.490.033

Sumber: Data Profil Wilayah Pesisir Tahun 2006

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara salah satu anggota UKM, untuk hasil produksi pengolahan hasil perikanan skala kecil dan menengah menghasilkan 1247,5 kg/bln dengan rata-rata produksi per bulan 25-30 kg/hari Prosedur dan jangkauan pemasaran Berdasarkan dokumen profil wilayah pesisir tahun 2006, diketahui bahwa lingkup pemasaran hasil pengolahan ikan yaitu skala lokal dengan jangkauan pemasaran ke wilayah sekitar kelurahan gunung anyar. Adapun beberapa cara prosedur pemasarannya, yaitu: 1. Pengolahan Ikan Peroranganmasyarakat sekitar kelurahan gunung anyar tambak dan ada juga yang mencapai sidoarjo. Untuk UKM dalam pemasarannya juga dibantu oleh disperindag dimana tiap bulannya dilakukan lelang komoditi produk masyarakat lokal tiap bulannya untuk mengenalkan masing-masing produk masyarakat lokal yang terdapat diseluruh Jawa Timur.
Page 72

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Pendapatan Berdasarkan hasil wawancara pada pengolah hasil perikanan diketahui bahwa penghasilan perorangan dari sektor pengolahan hasil perikanan ini seperti contohnya kerupuk ikan yaitu 300 ribu/bulan dan untuk hasil pendapatan dari pengolahan hasil perikanan budidaya contohnya ikan bandeng mencapai 800 ribu/bln. Dimana pendapatan ini dapat bertambah dan berkurang sesuai dengan pesanan yang diterima. Pengaruh terhadap masyarakat Pendapatan dari hasil produksi pengolahan ikan ini dapat dikatakan cukup untuk penghasilan tambahan per rumah tangga.

d. Pariwisata Kelurahan Gunung Anyar Tambak memiliki dua potensi unggulan untuk wisata mangrove yaitu WAM (Wisata Anyar Gunung Anyar) dan Wisata Kelopo Sewu. Dimana WAM dan Wisata Kelopo Sewu ini dalam hal pengeloalaannya dilakukan oleh para Nelayan kelurahan gunung anyar sendiri.

Pendapatan: Berdasarkan hasil wawancara penduduk sekitar, pendapatan perorangan dari sektor pariwisata ini mencapai 400-700 ribu/bulan dan bergantung pada banyaknya pengunjung yang datang. Pengaruh terhadap masyarakat Pendapatan dari sektor pariwisata iini merupakan pendapatan tambahan selain dari hasil perikanan tangkap dan budidaya dan pengolahan hasil ikan. Sektor ini sangat

Page 73

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

membantu masyarakat kelurahan gunung anyar khususnya para nelayan dan buruh tambak untuk menambah penghasilan penduduk. Kendala: 1. Kurangnya publikasi mengenai sektor pariwisata hutan mangrove ini sehingga jumlah pengunjung yang mengunjungi sektor pariwisata ini tidak terlalu banyak.

Page 74

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3.5 ASPEK PEMANFAATAN OLEH MANUSIA Pemanfaatan oleh manusia merupakan kegiatan yang dikembangkan oleh masyarakat sesuai dengan potensi pembangunan yang terdapat di wilayah pesisir dan lautan. Secara garis besar potensi kawasan pesisir dan lautan terdiri dari tiga kelompok meliputi sumber daya dapat pulih (renewable resources), sumber daya tak dapat pulih (non- renewable resources), dan jasa jasa lingkungan (environmental services). Adapun potensi kawasan pesisir yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kelurahan Gunung Anyar Tambak meliputi sumber daya pulih berupa hutan mangrove dan jasa jasa lingkungan berupa fungsi kawasan pesisir dan lautan sebagai tempat rekreasi dan pariwisata serta sarana pendidikan dan penelitian. Sesuai dengan definisi umum kawasan pesisir yaitu kawasan peralihan antara daratan dan lautan maka pemanfaatan kawasan pesisir dan lautan oleh manusia di Kelurahan Gunung Anyar Tambak secara komprehensif dibedakan menjadi dua area pemanfaatan yaitu lautan (marine area) dan area lahan atas/ daratan (terrestrial area). Adapun penjelasan mengenai dua area tersebut akan dijelaskana sebagai berikut : Area Lautan (Marine Area)

1. Pemanfaatan Kawasan Hutan Mangrove

Gambar 3.5.a. Hutan Mangrove di Kelurahan Gunung Anyar Tambak

Page 75

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Hutan mangrove merupakan salah satu potensi sumber daya pulih yang terdapat di Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Hutan mangrove yang berfungsi secara ekologis berupa penyedia nutrien bagi biota perairan, tempat pemijahan dan asuhan bagi berbagai macam biota, penahan abrasi, amukan angin taufan dan tsunami, penyerap limbah dan lain lain merupakan salah satu hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat tradisional. Adapun luasan hutan mangrove berdasarkan metode NDVI (Normal

Different Vegetatition Index) Cintra Landsat 2005 seluas 197,35 Ha. Hal ini dibedakan
berdasarkan kondisi jarang (0 20% nilai tutupan canopy mangrove) seluas 1,07 Ha, agak jarang (20 40% nilai tutupan canopy mangrove) 37,60 Ha, sedang (40 60% nilai tutupan canopy mangrove) 77,77, rapat (60 80 % nilai tutupan canopy mangrove) 63,58 Ha, Sangat rapat (80 100 % nilai tutupan canopy mangrove) 17,34 Ha. Secara komprehensif dengan tersedianya hutan mangrove sebagai salah satu area konservasi macam macam ekosistem maka hal itu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencari udang dan biawak. Udang dan biawak merupakan salah satu komoditas yang paling banyak dicari masyarakat nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Hal itu juga ditambah dengan pemanfaatan salah satu produk dari hutan mangrove yang secara ekonomi potensial berupa kayu. Selain pemanfaatan hutan mangrove oleh masyarakat sekitar, secara komprehensif hutan mangrove juga berfungsi untuk menyerap limbah yang dikirm dari industri SIER melalui aliran sungai yang mengalir dari daerah Kecamatan Rungkut menuju Kecamatan Gunung Anyar. Selain pemanfaatan oleh manusia berupa hasil tangkapan dan fungsinya secara ekologis, hutan mangrove juga dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu objek wisata pendidikan dan penelitian. Hal itu dilakukan di RW 7 dengan pembangunan wisata anyar mangrove (WAM). Rekreasi berbasis ecotourism ini juga terdapat di RW II yang dikembangkan oleh masyarakat lokal berupa wisata mangrove Bintang Pamungkas. Kegiatan pemanfaatan ini secara holistik sangat bermanfaat bagi para
Page 76

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

nelayan untuk mendapatkan keuntungan. Hal itu disebabkan karena nelayan akan berfungsi sebagai pelayan jasa rekreasi berupa penyewaan kapal. Kegiatan ini ramai dikunjungi pada event tertentu yang berhubungan dengan kegiatan pelatihan dan pendidikan alam seperti penanaman mangrove oleh siswa sekolah, LSM, perusahaan untuk kegiatan CSR maupun masyarakat dari berbagai profesi lainnya.

Gambar 3.5.b. Kawasan pemanfaatan jasa jasa lingkungan berupa wisata alam hutan mangrove di Kelurahan Gunung Anyar Tambak

Page 77

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

2. Perikanan Tangkap (Captured Fisheries) Perikanan tangkap secara garis besar dibedakan berdasarkan lokasinya yaitu terbagi kedalam tiga kelompok meliputi perikanan lepas pantai (offshore fisheries), perikanan pantai (coastal fisheries) dan perikanan darat (inland fisheries). Berdasarkan jenis komoditas yang dikorelasikan dengan lokasi tangkapan, sebagian besar masyarakat nelayan berkonsentrasi pada penangkapan jenis perikanan pantai berupa ikan rajunan, ikan asin (gerih), kepiting, dukang dan sembilang. Hasil tangkapan ini kemudian dipasarkan dengan skala pelayanan lokal yaitu menuju daerah Pasuruan dan Kediri, Provinsi Jawa Timur. Sedangkan berdasarkan jumlah dan kepemilikan armada perikanan sebagai sarana pendukung kegiatan. Di Kelurahan Gunung Anyar Tambak yang berprofesi sebagai nelayan perikanan tangkap sebanyak 17 orang (berdasarkan data profil kawasan pesisir Kota Surabaya tahun 2006) dengan metode penangkapan menggunakan sistem keramba, tramelnet dan pancing dan dengan dukungan kepemilikan armada berupa perahu motor tempel dengan ukuran 0,5 GT 5 GT sebanyak 35 kapal.

Gambar 3.5.c. Kegiatan Perikanan Tangkap di Kawasan Pesisir dan Laut Kelurahan Gunung Anyar Tambak
Page 78

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Area Lahan Atas/ daratan (Terrestrial Area) 1. Pemanfaatan Kawasan Permukiman Kawasan yang potensial untuk pengembangan permukiman meliputi hampir seluruh kawasan pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak, kecuali kawasan yang secara fisik kurang memenuhi syarat, seperti kawasan tergenang dan kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan lindung berupa hutan mangrove. Kawasan permukiman secara komprehensif di Kelurahan Gunung Anyar Tambak terbagi menjadi kawasan permukiman nelayan dan permukiman formal berupa perumahan real estate. Adapun pembagian kawasan permukiman digambarkan pada tabel 3.5.1 Tabel 3.5.1 Pembagian Kawasan Permukiman di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kawasan Permukiman Nelayan RW I RW II Kawasan Permukiman Real Estate RW III RW IV RW V RW VI RW VII RW VIII RW IX

Sumber : Hasil analisa, 2010


Kawasan Permukiman Nelayan Kawasan Permukiman Nelayan merupakan sekumpulan perumahan beserta sarana dan prasaran pendukungnya yang dihuni oleh masyarakat dengan mayoritas sebagai pekerja nelayan dan petani tambak. Lokasi permukiman nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak berada di RW I dan RW II. Adapun kondisi permukiman nelayan berupa perkampungan yang memiliki kondisi fisik dan lingkungan yang relatif buruk.

Page 79

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Hal itu teridentifikasi dari kondisi infrastruktur yang belum tersedia dengan baik dan kepadatan bangunan yang relatif padat. Sedangkan pemanfaatan ruang yang berada di sekitar bangunan rumah digunakan oleh sebagian besar masyarakat untuk menjemur hasil tangkapan ikan. Selain itu, berdasarkan batasan kawasan pesisir, area permukiman nelayan tidak berkembang secara masif hingga menyentuh garis pantai karena sebagian besar berada berkembang di sepanjang hilir sungai.

Gambar 3.5.d. Kawasan permukiman nelayan di Gg GAT RW II Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kawasan permukiman real estate Kawasan permukiman real estate merupakan salah satu guna lahan yang berkembang secara masif di Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Pemanfaatan permukiman yang berada di area kawasan pesisir ini merupakan lingkungan hunian yang secara komprehensif dibangun dengan mekonversi luasan usaha perikanan tambak yang dimiliki oleh masyarakat sekitar. Pemanfaatan kawasan pesisir yang saat ini berkembang mengarah pada kegiatan permukiman disebabkan karena lokasi

Page 80

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Kelurahan Gunung Anyar Tambak yang berada berdekatan dengan kawasan industri SIER sehingga menarik minat investor untuk membangun zona permukiman pekerja.

Gambar 1.b Kawasan Permukiman Perkotaan 2. Pemanfaatan Lahan Atas Kawasan Pesisir Berupa Ladang Pertanian Ladang pertanian merupakan salah satu kegiatan yang ada di lahan atas (terrestrial areas) kawasan pesisir. Pemanfaatan budidaya pertanian sebagian besar berupa pertanian padi sawah. Pengembangan pertanian secara holistik tidak dilakukan secara intensif karena luasan untuk kegiatan pertanian yang relatif kecil dan masyarakat sebagian besar bersifat urban (pendatang) dan nelayan (masyarakat tradisional).

Page 81

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3. Perikanan Budidaya (Aquaculture) Perikanan budidaya merupakan kegiatan yang mendominasi pola ruang pada kawasan terrestrial di Keluruahan Gunung Anyar Tambak. Kegiatan usaha perikanan tambak meliputi tambak udang maupun bandeng. Kegiatan ini memiliki luasan untuk ikan sebesar 1008,81 Ha dan jenis budidaya pembesaran udang sebesar 1172,75 Ha. Pemanfaatan perikanan budidaya juga memiliki jumlah produksi yang relatif besar dimana ikan bandeng sebesar 253,70 ton/tahun dan udang windu 260,26 ton/ tahun. Sedangkan jenis pengolahan berupa kegiatan penggaraman, pengasapan, peragian dan produk segar dengan ditambah jangkauan pemasaran dan sasaran penjualan berskala lokal. Sejalan dengan pengembangan pembangunan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak, saat ini perikanan budidaya terancam semakin hilang dikarenakan tingginya arus alih fungsi lahan. Hal itu teridentifikasi dari banyaknya tambak tambak yang tidak beroperasi karena telah dimiliki oleh investor swasta yang berlatarbelakang pengembang property. Namun dengan cepatnya arus perubahan penggunaan lahan, masih terdapat tambak tambak yang beroperasi dengan ketentuan hak pakai yang diberikan pemilik lahan terhadap masyarakat.

Gambar 3.5.e. Kegiatan Perikanan Budidaya di Kelurahan Gunung Anyar Tambak

Page 82

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

4. Kawasan Wisata Kolam Pemancingan Kawasan wisata pemancingan merupakan salah satu aktivitas masyarakat di kawasan pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Wisata pemacingan ini tersebar di beberapa lokasi dan salah satu lokasinya berada di RW II berupa pemacingan ikan bandeng. Kegiatan ini ramai dikunjungi oleh masyarakat terutama pada saat akhir pekan. Oleh sebab itu hal ini berpengaruh pada pergeseran fungsi kegiatan yang sebelumnya berupa pengembangan perikanan budidaya kemudian berubah menjadi kawasan wisata masyarakat berupa kolam pemancingan. Namun jika ditinjau dari pengembangannya, kegiatan wisata belum berkembang dengan dukungan fasilitas rekreasi yang baik karena masih dalam tahap pembangunan seperti fasilitas pendukung pemacingan berupa lesehan, dll. Akan tetapi pengembangan ini tetap menjadi salah satu aktivitas yang menarik banyak masyarakat pesisir di Kelurahan Gunung Anyar Tambak.

Gambar 3.5.f. Kawasan wisata kolam pemancingan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak

Page 83

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

BAB IV POTENSI DAN PERMASALAHAN


4.1 POTENSI DAN PERMASALAHAN Dalam suatu wilayah pesisir terdapat satu atau lebih sistem lingkungan (eksositem) dan sumber daya pesisir. Ekosistem yang bersifat alami ataupun buatan (man made). Eksositem alami yang terdapat di wilayah pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambka adalah hutan mangrove, estuaria, dll. Sedangkan ekosistem buatan antara lain berupa tambak, sawah, kawasan pariwisata dan kawasan permukiman. Sumber daya di wilayah pesisir Pantai Timur Kelurahan Gungung Anyar Tambak Surabaya juga terdiri dari sumber daya alam yang dapat pulih dan sumber daya alam yang tak dapat pulih, sumber daya yang dapat pulih antara lain, meliputi sumber daya periikanan, hutan mangroves, dan sebagainya. Sedangkan sumber daya tak dapat pulih belum sepenuhnya teridentifikasi dan dikelola dengan baik di wilayah tersebut. Dengan keberadaan sumber daya dan ekosistem pesisir di Kelurahan Gunung Anyar Tambak maka terdapat kegiatan pengelolaan pesisir oleh masyarakat. Kegiatan pengelolaan pesisir secara umum merupakan suatu pendekatan pengelolaan wilayah pesisir yang melibatkan beberapa ekosisitem, sumber daya, kegiatan pemanfaatan (pembangunan) guna mencapai kemanfaatan dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Namun di dalam perkembangannya, pengelolaan kawasan pesisir di Kelurahan Gunung Anyar Tambak belum sepenuhnya optimal sehingga masih terdapat potensi (yang dimiliki oleh kawasan pesisir tersebut) dan permasalahan yang melingkupinya. Kedua elemen berupa potensi dan permasalahan pada akhirnya akan menyimpulkan satu isu strategis yang berkaitan dengan pengelolaan wilayah pesisir di Kelurahan Gunung Anyar tambak. Adapun potensi dan permasalahan di kawasan pesisir Kelurahan Gunung Anyar pada masing masing aspek sebagai berikut :
Page 84

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Bagan 4.1 Potensi dan Permasalahan Pesisir Pantai Timur di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya

Potensi dan Permasalahan

Aspek Fisik dan Lingkungan

Aspek Sosio Kependudukan

Aspek Ekonomi

Aspek Pemanfaatan Oleh Manusia

ISU STRATEGIS

Sumber : Hasil analisa, 2010


4.1.1 Potensi dan Permasalahan Aspek Fisik dan Lingkungan Komponen fisik dan Rona Lingkungan : Permasalahan Angin muson timur yang berhembus di kawasan pesisir Gunung Anyar Tambak berakibat pada keanekaragaman jenis biota laut yang ada. Pada kawasan pesisir gunung anyar tambak mayoritas biota yang ada hanya sejenis kepiting, sehingga hasil tangkapan nelayan hanya terbatas. Lingkungan Kawasan Pesisir Potensi : Pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak memiliki sejumlah kawasan hutan mangrove yang masih alami, sehingga sangat berpotensi sebagai kawasan pariwisata. Hal ini telah didukung oleh adanya peresmian

Page 85

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

kawasan wisata mangrove baru yaitu Wisata Anyar Mangrove (WAM) yang diresmikan pada tanggal 1 Januari 2010 oleh pihak Walikota Surabaya serta kawasan wisata dan edukasi pesisir Kelapa Sewu. Tentunya pariwisata ini dapat dikembangkan juga sebagai sarana edukasi, rekreasi serta penelitian yang dapat mendatangkan manfaat baik bagi para pengunjung maupun pihak pengelola utamanya masyarakat pesisir Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Selain kawasan mangrove yang masih alami, juga terdapat beberapa fauna khas mangrove seperti keberadaan burung migrant dari Australia, beberapa kera laut dan sebagainya. Sehingga cukup untuk menjai daya tarik kekhasan vegetasi pesisir di Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Pemanfaatan kawasan hutan mangrove di Kelurahan Gunung Anyar Tambak memang dibatasi karena termasuk kawasan konservasi sehingga pemanfaatan hanya sebatas sebagai kawasan pariwisata alam dan edukasi. Hal ini tentunya membawa sedikit keuntungan yaitu pemanfaatan mangrove bisa terkendali serta menyelamatkan dari upaya pengrusakan dan eksploitasi berlebihan dari warga sekitar Permasalahan : Adanya pembukaan kawasan wisata mangrove baru di Kelurahan Gunung Anyar Tambak dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan baru, yakni kerusakan mangrove akibat ulah manusia. Mangrove yang sebelumnya tumbuh secara alami dikhawatirkan terkena dampak pencemaran oleh sampah-sampah akibat aktifitas pariwisata serta ulah pengunjung Kondisi ini memang sudah ditemukan di kawasan hutan mangrove dan estuaria di Kelurahan Gunung Anyar Tambak salah satunya adanya sampah yang berserakan serta pencemaran akibat limbah rumah tangga dari permukiman setempat. Sebenarnya upaya penanaman secara massal sering dilakukan baik oleh pihak pemkot maupun swasta, namun berdasarkan keterangan

Page 86

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

narasumber pihak pengelola setempat upaya ini sering mengalami kegagalan. Kegagalan diakibatkan oleh kurangnya koordinasi pihak pengelola dengan para penanam mangrove, sehingga dari 100% bibit mangrove yang ditanam hanya sekitar 20-30% saja yang bisa hidup dan tumbuh dengan baik. Aspek Sosio Kependudukan Potensi : Masyarakat Gunung Anyar Tambak mendukung dan turut berperanserta secara aktif dalam segala kegiatan yang terkait dengan pengelolaan ekowisata mangrove. Meskipun tingkat pendidikan masyarakat pesisir tergolong rendah, akan tetapi masyarakat memiliki keterampilan atau skill yang cukup baik dalam pengelolaaan sumber daya perikanan. Aspek Ekonomi Potensi : wilayah pesisir gunung anyar memiliki potensi dalam perikanan tangkap. Dimana sekali penangkapan para nelayan dapat menghasilkan 20-50 kg perhari dengan pendapatan rata-rata perhari 150 ribu/bulan. Hal tersebut dibuktikan dari tidak hanya masyarakat kelurahan gunung anyar tambak yang mencari ikan di wilayah pesisir gunung anyar tambak ini tetapi nelayan dari lamongan, pasuruan juga mencari ikan di wilayah ini. Wilayah gunung anyar tambak memiliki potensi dalam sektor perikanan budidaya tambak. Hal tersebut terlihat dari semakin meningkatnya hasil produksi perikanan tambak di wilayah tersebut dari tahun ke tahun.

Page 87

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Permasalahan : Para nelayan yang berada di kelurahan gunung anyar tambak masih menggunakan peralatan konvensional sehingga hasil tangkapan yang diperoleh belum optimal. Belum adanya solusi untuk mengatasi penyakit yang menyerang budidaya udang windu apabila hal tersebut tidak segera diatasi dapat menurunkan tingkat produksi perikanan budidaya. Nilai produksi sektor budidaya yang terus meningkat dari tahun ke tahun kurang dapat dinikmati oleh masyarakat kelurahan gunung anyar dan hanya dinikmati oleh para pemilik tambak. Karena sistem bagi hasil antara pemilik dan buruh tambak yang tidak menguntungkan pihak buruh tambak. Kurangnya publikasi untuk sektor pariwisata sehingga menyebabkan pendapatan masyarakat di sektor ini belum maksimal Aspek Pemanfaatan Oleh Manusia Potensi : Pemanfaatan hutan mangrove sangat potensial untuk dikembangkan sebagai area hutan lindung dan pariwisata Pemanfaatan perikanan budidaya di Kelurahan Gunung Anyar Tambak memiliki potensi pengembangan yang baik berupa pengembangan macam macam ikan, baik ikan bandeng, mujair, udang windu, dll Pemanfaatan perikanan tangkap di Kelurahan Gunung Anyar Tambak memiliki potensi yang baik dari aspek ekonomi Permasalahan : Pengembangan permukiman formal di area sekitar hutan mangrove menyebabkan ancaman keseimbangan lingkungan Pemanfaatan perikanan tangkap belum optimal karena infrastruktur pendukung nelayan tidak tersedia dengan baik

Page 88

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Ekosistem mangrove belum dimanfaatkan secara optimal Pengembangan permukiman formal yang sebagian besar mengkonversi lahan tambak dan mangrove

Isu Strategis kawasan Pesisir Pantai Timut Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya Isu strategis di Kawasan pesisir Pantai Timur di Kelurahan Gunung Anyar Tambak berupa pengelolaan hutan mangroves. Pengelolaan hutan mangroves menjadi isu strategis karena pengelolaan ini melibatkan banyak organisasi yaitu pemerintah, swasta, maupun masyarakat sekitar. Selain itu juga dikarenakan hutan mangroves merupakan potensi sumber daya alam kawasan pesisir dan menjadi potensi utama di wilayah pesisir Keluruhan Gunung Anyar Tambak. Secara empiris saat ini pengembangan hutan mangroves yang sesungguhnya menjadi katub ekonomi masyarakat dalam mencari macam macam biota seperti ikan, udang, biawak dan kegiatan lainnya berupa jasa rekreasi masih sedikit tercemar dan terancam oleh kegiatan lainnya. Adapun beberapa permasalahan terkait dengan pengembangan serta pengelolaan sumber daya hutan mangroves di kawasan pesisir Gunung Anyar Tambak sebagai berikut : 1. Pemanfaatan potensi hutan mangrove belum optimal Pemanfaatan hutan mangroves secara komprehensif tidak dimanfaatkan masyarakat dengan optimal. Hal itu disebabkan karena hutan mangrove hanya dimanfaatkan sebagai lokasi untuk penangkapan biota berupa udang dan biawak saja. Padahal potensi ekosistem hutan mangrove dapat memiliki banyak kegunaan seperti bahan bakar, konstruksi, pertanian, produksi kertas makanan, minuman dan obat obatan, produksi tekstil, peralatan rumah tangga, dan lain lain. Apabila hal ini dilakukan maka tentunya akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di kawasan pesisir yang masih relatif buruk. Namun

Page 89

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

pengelolaan hutan mangrove harus disesuaikan dengan landasan pengembangan yang berwawasan lingkungan dan keberlanjutan.

2. Pemanfaatan keindahan hutan mangroves sebagai kawasan wisata

ecotourism yang belum optimal


Pemanfaatan hutan magrove sebagai salah satu objek wisata berbasis ecotourism di Kelurahan Gunung Anyar Tambak berupa WAM maupun wisata mangrove bintang pamungkas secara menyeluruh belum berkembang dengan baik. Hal itu disebabkan karena kondisi wisata yang belum didukung oleh infrastruktur dan informasi yang memadai pada masyarakat. Hal itu pada akhirnya berdampak pada rendahnya keinginan pengunjung untuk datang ke wisata tersebut. Adapun beberapa wisatawan yang datang sebagian besar hanya berkepentingan untuk kegiatan penelitian saja sehingga animo masyarakat untuk menikmati keindahan hutan mangrove masih relatif sedikit. Sedangkan apabila potensi wisata ini dikembangkan dengan baik maka manfaat secara ekonomi akan didapatkan oleh masyarakat maupun pemerintah kota sebagai pengelola wisata tersebut.

Page 90

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

3. Kondisi hutan mangrove yang kotor karena adanya limbah pabrik dan rumah tangga

Gambar 3. Sampah yang menggenang di area hutan mangrove Kawasan hutan mangrove yang berada di sepanjang aliran sungai memiliki masalah yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan dibidang kebersihan. Hal itu disebabkan karena aliran sungai yang mengalir dari hulu merupakan salah satu tempat yang digunakan masyarakat sekitar maupun Kota Surabaya untuk membuang limbah. Adapun kegiatan yang dapat menyebabkan kematian hutan mangrove adalah adanya limbah limba minyak ataupun pencucian. Ekosistem mangrove pada dasarnya sangat peka terhadap hal tersebut karena akan menyebabkan penurunan kadar oksigen dengan cepat untuk kebutuhan respirasi. Terlebih aliran sungai yang ada merupakan salah satu aliran yang berhubungan langsung dengan kegiatan di kawasan industri SIER. Oleh sebab itu permasalahan ini harus segera ditangani dengan baik oleh beberapa stakeholders karena pada dasarnya kegiatan kegiatan yang berada di area terrestrial menyebabkan

Page 91

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

ketidakberlanjutan ekosistem mangorve di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya. 4. Kawasan hutan mangroves yang terancam di konversi oleh kegiatan permukiman formal Pantai Timur merupakan kawasan pesisir yang sejatinya memiliki permasalahan adanya konversi maupun alihfungsi lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan budidaya. Hal itu disebabkan karena batasan kawasan pesisir yang hingga saat ini masih belum jelas. Pengembangan kegiatan dibidang property atau berupa pengembangan perumahan telah secara dominan menginvasi kawasan mangrove maupun tambak yang ada di wilayah tersebut. Bahkan beberapa lokasi strategis yang sangat berdekatan dengan keberadaan hutan mangrove telah dimiliki oleh pengembang. Dengan kondisi ini maka akan mengancam fungsi mangrove sebagai salah satu kawasan lindung pesisir yang dimiliki oleh Kota Surabaya. Selain itu, ancaman adanya reklamasi yang tidak berwawasan lingkungan juga akan menyebabkan permasalahan keseimbangan lingkungan pesisir yang semakin tidak terjaga dan rawan terhadap bencana.

Page 92

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Page 93

Profil Kawasan Pesisir Kecamatan Gunung Anyar Tambak January 11, 2011

Page 94

Anda mungkin juga menyukai