Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN
PEMBUATAN GRAND DESIGN WISATA PANTAI DAN TERUMBU KARANG DI
KAB TANAH BUMBU DAN KOTABARU

DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA


PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2016

1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara bahari yang sangat luas yang membentang
dari Sabang di sebelah barat hingga Merauke disebelah timur dan dari Pulau Rote
disebelah selatan sampai Pulau Miangas disebelah utara.Dalam wilayah negara
bahari itu terdapat sekitar 13.667 pulau, dengan luas daratan sekitar 1.922.570
km2 dan luas perairan lautnya sekitar 3.257.483km2.Adapun panjang garis pantai
mencapai 81.497 km2 yang merupakangaris pantai terpanjang di dunia. Jika
ditambah dengan perairan Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE), maka luas perairan
Indonesia sekitar 7,9juta km2 atau 81% dari luas keseluruhan. Dengan luasnya
wilayah lautan dan panjangnya garis pantai maka potensi pengembangan wisata
bahari di Indonesia sangat luar biasa.
Sebagai negara bahari, Indonesia sangat kaya dengan berbagai macam
ekosistem pesisir dan laut (seperti pantai berpasir, goa, laguna, estuaria, hutan
mangrove, padang lamun, rumput laut, dan terumbu karang) yang paling indah dan
relatif masih perawan (pristine, unspoiled) (Mann, 1992). Selain itu, sebagai bukti
kekayaan dan keindahan negara Indonesia adalah adanya enam dari sepuluh
ekosistem terumbu karang terindah dan tarbaik di dunia berada di Indonesia, yaitu:
Raja Ampat, Wakatobi, Taka Bone Rate, Bunaken,Karimun Jawa, dan Pulau Weh
(WTO, 2000).
Meskipun potensi wisata bahari Indonesia sangat besar, namun hanya
beberapa darah / kawasan saja yang dikenal dan masih banyak daerah/kawasan
lain yang memiliki potensi serupa namun belum dikembangkan.
Salah satu daerah / kawasan wisata bahari yang juga memiliki keindahan
yang tidak kalah dengan daerah lainnya adalah kawasan pantai dan terumbu
karang yang tersebar di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Baru di Provinsi
Kalimantan Selatan. Menurut informasi para turis yang pernah berkunjung,
keindahan wisata pantai dan terumbu karang di Kabupaten Tanah Bumbu dan
Kota Baru tidak kalah dengan daerah lain. Akan tetapi perkembangan wisata
bahari di kedua daerah ini belum berkembang dengan baik.Dalam priode tahun
2008-2012, wisnus tumbuh sekitar 14% per tahun. Jumlah wisnus yang datang ke
Kalimantan Selatan tahun 2008 sebanyak 329.082 orang, dan pada tahun 2012
meningkat menjadi 517.197 orang. Namun demikian, lama tinggal wisnus masih
relati rendah, yakni hanya 1,9 hari. Dari segi pendapatan daerah yang diperoleh
dari wisnus pada tahun 2012 sekitar Rp 620 milyar. Dalam priode yang sama,
wisman tumbuh sekitar 5% per tahun dan tahun 2014 jumlah wisman yang
mengunjungi Kalimantan Selatan sebanyak 26.395 wisatawan mancanegara.
Sama seperti halnya dengan wisnus, lama tinggal wisman juga rendah, yakni
sekitar 3 hari. Sedangkan pendapatan daerah dari wisman tahun 2012 hanya
sekitar $ 12 juta.Angka (data) jumlah kunjungan, lama tingga, dan pendapatan dari
sektor wisatawan ini masih sangat kecil dibandingkan dengan daerah lain atau
dibandingkan dengan di tingkat nasional.
Berdasarkan Review Rencana Induk Pariwisata Daerah Kalimantan Selatan
(2011), diperoleh gambaran bahwa pariwisata Kalimantan Selatan kurang memiliki
daya saing di tingkat regional dan nasional, sehingga kurang berdampak signifikan
terhadap perekonomian daerah dan salah satu faktor penyebab rendahnya daya
saing pariwisata Kalimantan Selatan dibanding provinsi lainnya adalah belum
Page 2 of 10

tergalinya secara maksimal potensi wisata yang ada.Selanjutnya berdasar analisis


atas potensi wisata yang ada, diperoleh simpulan bahwa potensi di Kalimantan
Selatan yang belum tergarap adalah potensi wisata bahari.Pengembangan atau
pembangunan wisata bahari menjadi sangat penting untuk melengkapi destinasi
yang sudah ada, yaitu destinasi sungai (terpusat di DPN Kota BanjarmasinMartapura) dan wisata alam/budaya (terpusat di KSPN Loksado).
Berdasar latar belakang di atas, maka sangat penting untuk semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan melalui pengembangan atau pembangunan
destinasi baru yang belum tergarap, seperti wisata bahari.
1.2 Dasar Hukum
Dalam melaksanakan kegiatan Pembuatan Grand Design Wisata Pantai dan
Terumbu Karang di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru harus sesuai
denganketentuan yang mengacu pada peraturan perundang-undangan, antara lain
:
1. Undang- Undang Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan;
2. Undang Undang Nomor 7 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025;
3. Undang - Undang No.25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Nasional;
4. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN);
6. Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional tahun 2010-2014;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 2025;
8. Perda Provinsi Kalimantan SelatanNo. 8 Tahun 2010 tentangKepariwisataan
9. Perda Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2013 Tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2013-2028
10. Perda Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 - 2035
11. Perda Provinsi Kalimantan Selatan Nomor17 Tahun 2009 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2005 2025
12. Perda Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2011-2015
13. Perda Kabupaten Kotabaru Nomor 04 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan
dan Izin Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan
14. Perda Kabupaten Kotabaru Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kotabaru Tahun 20112015
15. Perda Kabupaten Kotabaru Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Kotabaru Tahun 2005-2025
16. Perda Kabupaten Kotabaru Nomor 06 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
17. Perda Kabupaten Kotabaru Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Kotabaru Tahun 2012-2032
Page 3 of 10

18. Perda Kabupaten Kotabaru Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan


Terumbu Karang Di Kabupaten Kotabaru
19. Dan produk hukum terkait lainnya.

2.

MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


2.1 Maksud
Maksud dari pekerjaan Pembuatan Grand Design Wisata Pantai dan
Terumbu Karang di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru di Provinsi Kalimantan
Selatanadalah agar tersedianya dokumen rujukan atau referensi dalam rangka
pengembangan wisata pantai dan terumbu karang di Provinsi Kalimantan
Selatansebagai salah satu penunjang DPN Provinsi Kalimantan Selatan.
2.2 Tujuan
PekerjaanPembuatan Grand Design Wisata Pantai dan Terumbu Karang di
Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru bertujuan untuk dapat memberi arahan
bagi pengembangan dan pengelolaan kepariwisataan bahari sesuai dengan
karakteristik dan fungsi yang ditetapkannya sebagai penunjang DPN dan untuk
mendukung terwujudnya kepariwisataan Indonesia yang berkelanjutan dan mampu
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2.3 Sasaran
Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
1) Terpetakannya aspek pembangunan kepariwisataan, meliputi: destinasi,
industri, pemasaran, dan kelembagaan di wilayah bahari Provinsi Kalimantan
Selatan.
2) Teranalisanya potensi, permasalahan, dan isu strategis aspek pembangunan
kepariwisataan yang mendukung pembangunan wisatabahari di Provinsi
Kalimantan Selatan.,
3) Terciptanya perencanaan yang komprehensif dan holistik di DPN Kal-Sel
umumnya dan kawasan bahari di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kota baru
khususnya.

3.

NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pemilik pekerjaan adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan Pembuatan
Grand Design Wisata Pantai dan Terumbu Karang di Kabupaten Tanah Bumbu dan
Kotabaru pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Kalimantan Selatan.

4.

SUMBER PEMBIAYAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Rp. 450.000.000,-(Empat
ratus lima puluh jutarupiah), termasuk PPN dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2016.

Page 4 of 10

5.

LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN, DATA PENUNJANG SERTA ALIH


PENGETAHUAN
5.1 Lingkup Kegiatan
Lingkup pekerjaanPembuatan Grand Design Wisata Pantai dan Terumbu Karang
di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru secara garis besarmencakup:
1. Kajian terhadap berbagai kebijakan pembangunan nasional yang tertuang di
dalam berbagai produk hukum lainnya seperti : RTRWN, RPJPN dan RPJMN,
dan Rencana lain yang akan mempengaruhi pola pengembangan
kepariwisataan di kawasan bahari di Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Kajian terhadap kebijakan di tingkat Provinsi serta Kabupaten terkait yang
tertuang di dalam RTRW Provinsi maupun Kabupaten;
3. Kajian terhadap rencana sektoral lain
4. Pertimbangan multiaspek dalam penentuan batas wilayah perencanaan;
5. Penyusunan profil kewilayahan perencanaan yang terkait langsung atau tidak
langsung dengan upaya pengembangan kepariwisataan sesuai dengan posisi
wilayah bahari yang bersangkutan, yang meliputi aspek destinasi, industri,
pemasaran dan kelembagaan, yang antara lain tetapi tidak terbatas kepada:
(i)
Kondisi fisik geografik, serta bio-geologi/morfologi;
(ii) Pemanfaatan lahan di wilayah perencanaan saat kini;
(iii) Sistem transportasi dan kondisi aksesibilitas dengan cakupan
nasional/internasional ke, dari dan intra destinasi;
(iv) Ketersediaan prasarana dan sarana umum pelayanan masyarakat/atau
wisatawan;
(v) Sumberdaya alam dan lingkungan;
(vi) Potensi sumberdaya pariwisata;
(vii) Kunjungan wisatawan dan karakteristik pasar internasional maupun
domestik;
(viii) Profil ekonomi lokal dan wilayah serta profil dan struktur industri
kepariwisataan, berbagai kegiatan usaha formal maupun informal yang
ada di wilayah perencanaan;
(ix) Sistem kelembagaan yang ada pada tingkat lokal, Kabupaten/kota dan
provinsi;
(x) Kajian terhadap Peraturan-peraturan daerah terkait pariwisata, khususnya
wisata bahari;
(xi) Kondisi SDM kepariwisataan di wilayah wisata bahari Provinsi Kalimantan
Selatan.
5.2 Lokasi Kegiatan
Kegiatan ini meliputi Pantai dan Terumbu Karang di Kabupaten Tanah
Bumbu dan Kotabaru di Provinsi Kalimantan Selatan.
5.3 Data Penunjang
Pengguna Jasa menyediakan bahan-bahan kebijakan kepariwisataan di
tingkat nasional serta data dan informasi lainnya yang dimiliki.
Page 5 of 10

`
Penyedia jasa menyediakan peta, citra dan data terkait dengan pekerjaan ini.
Data antara lain berupa :
Data dan Kebijakan di bidang Kepariwisataan, baik di tingkat Regional,
Nasional, Provinsi dan Kabupaten (Daerah),
Data dan Kebijakan sektoral dan wilayah,
Data Sarana dan Prasarana Pariwisata,
Data Fisik dan Lingkungan,
Data Ekonomi Wilayah,
Data Sosial dan Budaya,
Data tersebut di atas difungsikan diantaranya sebagai atribut peta yang melekat
pada data spasial.
5.4 Alih Pengetahuan
Penyedia Jasa diwajibkan untuk melakukan koordinasi dengan instansi
Provinsi dan Kabupaten terkait di bidang pariwisata dalam proses pelaksanaan
pekerjaan ini, dan berkonsultansi dengan stakeholder yang ada di daerah dalam
rangka memahami substansi pekerjaan, baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi komunikasi.

6.

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


1. Menyiapkan tim kerja yang bekerja secara simultan dan sinergis serta tidak saling
tumpang tindih dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Melakukan desk study (studi literatur) : best practice, pedoman, literatur,studi
terdahulu, terkait.
3. Melakukan field study (studi lapangan) untuk inventarisasi data dilakukan dengan
pengumpulan data sekunder pada instansi terkait maupun survey pengamatan
langsung.
4. Melakukan pembahasan dengan Tim Teknis sebelum melakukan pembahasan
Laporan Pendahuluan, Laporan Antaradan Laporan Akhir (diskusi teknis).
5. Melakukan pembahasan internal dengan Deputi Pengembangan Destinasi dan
Industri Pariwisata dan Dinas Pariwisata terkait.
6. Mengadakan peta yang mempunyai tingkat ketelitian sesuai dengan ketentuan yang
dibutuhkan.Peta skala 1: 25.000 untuk rencana detil.

7.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pelaksanaan kegiatan akan dilakukan selama 4 (empat) bulan sejak proses
persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi dan penyusunan laporan.

8.

TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan 4keahlian dengan 4 orang


tenaga ahli sebanyak11 MM (Man Monthly /Orang Bulan)sesuai bidang
keahliannya dengan pengalaman profesi sebagai berikut:
1) Ahli Perencanaan Arsitektur sebagai team leader
Page 6 of 10

Ahli Perencanaan kawasan atau ahli arsitektur dengan jumlah Orang


Bulan sebesar 4 OB, disyaratkan seorang sarjana S1Teknik
Arsitekturlulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan minimal6 (enam) tahun., memiliki SKA
Madya. Tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
pekerjaan dinyatakan selesai. Selain itu melakukan perencanaan arahan
pengendalian pemanfaatan kawasan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.

2) Ahli Pariwisata
Mempunyai sertifikat keahlian Pengembangan Pariwisata dengan jumlah
Orang Bulan sebesar 2 OB. Disyaratkan berpendidikan Strata 1 (S1)
Pariwisata lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman profesional dalam melaksanakan pekerjaan minimal 3
(tiga) tahun.
3) Ahli Perencanaan Wilayah
Mempunyai sertifikat keahlian Perencanaan Wilayah dengan jumlah
Orang Bulan sebesar 3 OB. Disyaratkan berpendidikanStrata 1 (S1)
Planologi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman
profesional dalam melaksanakan pekerjaan minimal 3 (tiga) tahun.
Memiliki SKA Madya ahli Perencanaan Wilayah dan Kota.

4) Ahli Lingkungan
Ahli Kelautandengan jumlah Orang Bulan sebesar 3 OB, disyaratkan
seorang sarjana S1 T. Lingkunganlulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang
telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan minimal
3 (tiga) tahun. Tugas utamanya adalah membantu ketua tim dalam
melakukan analisa kelautan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

Page 7 of 10

Tenaga Pendukung, dengan jumlah dan kualifikasi yang disesuaikan dengan


kebutuhan, meliputi :
1) Asisten Tenaga Ahli
Bertugas sebagai tim pendukung tim ahli dalam melaksanakan kegiatan
kompilasi data, survey/ FGD, serta pengolahan data untuk analisis dan
penyusunan pelaporan.
2) Surveyor
Bertugas sebagai tim pendukung tim ahli dalam melaksanakan survey
lapangan dalam mencari dan mengumpulkan data primer maupun
sekunder.
3) Drafter
Bertugas sebagai tim gambar dalam mendukung pemetaan dan visualisasi
kondisi eksisting dan rencana dalam bentuk grafis dan peta.
4) Tenaga Administrasi/Operator Komputer
Bertugas sebagai tim pendukung kesekretariatan.

9. KELUARAN
Keluaran yang harus dihasilkan adalah sebagai berikut:
9.1 Buku Data dan Analisis
Substansi dari Buku Data dan Analisisini antara lain berupa evaluasi
terhadap kondisi eksisting maupun potensi dari pekerjaan pariwisata
berdasarkan data yang diperoleh baik dari studi literatur, observasi,
dokumentasi maupun FGD.
9.2 BukuPerencanaan
Substansi dari BukuPerencanaanadalah berupa kelanjutan dari hasil
pemetaan kawasan rencana yang digunakan sebagai dasar melakukan
pekerjaan perencanaan yang terdiri dari Analisis Perencanaan
Pengembangan serta penyusunan Konsep dan Strategi Perencanaan
Pengembangan. Disajikan dalam format A4.
9.3 BukuPerancangan
Substansi dari BukuPerancanganadalah berupa kelanjutan dari hasil
perencanaanyang digunakan sebagai dasar melakukan pekerjaan
perancangan yang didasarkan pada analisis kondisi saat ini dan melihat visi
yang akan dicapai di masa yang akan datang.

Page 8 of 10

9.4 BukuPeta
Substansi dari Buku Peta adalah berupa gambaran peta dari hasil
pengumpulan data, analisis, perencanaan dan perancangan. Disajikan
dalam format A3.

10. MANFAAT KEGIATAN


Manfaat dari kegiatan ini adalah agar penyelenggaraan pembangunan
pariwisata (khususnya wisata bahari) di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru
dapat berjalan terarah dan terukur dengan berpedoman pada dokumen rencana
induk dan rencana detil yang disusun.

11. PELAPORAN
Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap pelaporan sebagai berikut:
11.1

Laporan Pendahuluan
Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, yang didalamnya
memuat: pemahaman terhadap KAK (Kerangka Acuan Kerja), rencana
kerja dan metoda pelaksanaan, deskripsi awal target/sasaran wilayah dan
pekerjaan.Laporan diserahkan setelah melaksanakan 30% pekerjaan
atau selambatnya pada hari ke 60 pelaksanaan pekerjaan.

11.2

Laporan Antara
Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, yang didalamnya
memuat laporan kemajuan pekerjaan dengan lampiran
laporan
pemetaan yang mencakup aspek destinasi, pemasaran, industri dan
kelembagaan kepariwisataan.Laporan diserahkan setelah melaksanakan
80% pekerjaan atau selambatnya pada hari ke 120 pelaksanaan
pekerjaan.

11.3

Laporan Akhir
Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, yang didalamnya
memuatkemajuan pekerjaan dengan lampiran laporan perencanaan dan
perancangan pengembangan kawasan wisata pantai dan terumbu
karang.Laporan diserahkan setelah melaksanakan 100% pekerjaan pada
hari ke 180 pelaksanaan pekerjaan.

11.4

Executive Summary
Dalam Executive Summary dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar,
yang memuat kesimpulan dari keseluruhan pelaksanaan pekerjaan
penyusunan perancangan pengembangan wisata pantai dan terumbu
karang di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Baru.

Page 9 of 10

11.5

Buku Peta
Peta dibuat sebanyak 5 (lima) buah, yang memuat peta gambar
perencanaan dan perancanganwisata pantai dan terumbu karang di
Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.

11.6

Buku Data dan Analisis


Buku laporan ini adalah bagian dari Laporan Antara yang di dalamnya
hanya memuat materi pemetaan sebelum diolah dengan menggunakan
perangkat analisis.Buku laporan dibuat sebanyak 10 exemplar.

11.7

Buku Perencanaan
Buku laporan ini adalah bagian dari Laporan Akhir yang di dalamnya
hanya memuat materi perencanaan Wisata Pantai dan Terumbu Karang
di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.Buku laporan dibuat sebanyak
10 exemplar.

11.8

Buku Perancangan
Buku laporan ini adalah bagian dari Laporan Akhir yang di dalamnya
hanya memuat materi perancanganWisata Pantai dan Terumbu Karang di
Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.Buku laporan dibuat sebanyak
10 exemplar.

11.9

Soft Copy
Softcopy dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buah dalam media flashdisk yang
berisi ketikan naskah berikut lampiran semua laporan dalam bentuk PDF
dan MSWord.

12. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN


Semua bentuk data, dokumen, peta, peta citra, atau fotoyang dipergunakan
selama pekerjaan, dengan terbitnya kontrak tersebut menjadi hak milik pemberi
pekerjaan.

Banjarmasin,

Maret 2016

KEPALA DINAS
PEMUDA OLAHRAGA
KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Drs. H. MOHANDAS H. HENDRAWAN


Pembina UtamaMadya
NIP.19590115 198503 1 015

Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai