Anda di halaman 1dari 30

RUKO

JL. AMPERA

Lokasi: Jl. Ampera, Kel. Simpang


Pasir, Kec. Palaran, Kota Samarinda.
KONSEP PENATAAN SITE KONSEP INTENSITAS BANGUNAN

Lokasi lahan untuk pembangunan ruko ini berada di Jl. a. Luas Lahan : 1.010 m²
Ampera, Kel. Simpang Pasir, Palaran. Pada area tersebut dapat b. KDB : 40% (404 m²)
diakses dengan mudah oleh kendaraan mulai dari roda dua c. RTH : 20% (202) m²
sampai kendaraan bermuatan besar karena berada di pinggir d. Luas Sirkulasi & Parkir : ± 191,29 m²
jalan. e. Parkir : ±2 Mobil Bongkaran
Jl. Ampera merupakan kawasan peruntukan industri Muat (Kontainer), ±
besar, sehingga bangunan sekitar ruko sebagian besar adalah 25 Motor,
toko, rumah makan, dan lain-lain.
KENDALA DAN SOLUSI
PADA SITE

Kendala Solusi

Ruko yang pembangunannya selalu berorientasi pada Bukaan pada arah timur dan barat dibuat tidak terlalu
jalan menyebabkan pertimbangan akan iklim setempat kurang besar agar sinar matahari tidak memberi dampak panas pada
diperhatikan sehingga menimbulkan konsumsi energi yang lebih sisi dalam bangunan.
besar bila orientasinya tidak menyesuaikan iklim setempat. Untuk mengatasi lahan yang rawan banjir adalah
Kendala lainnya adalah lokasi lahan merupakan area dengan memperhatikan alur dan dimensi drainase agar dapat
rawan banjir sehingga harus memperhatikan pendistribusian air menampung air hujan yang lebat sekalipun.
hujan di sekitar bangunan.
KONSEP―
ORIENTASI MATAHARI
Analisis Matahari

• Orientasi matahari pagi berada di area kanan site, dimana


pada area ini bagus untuk mendapatkan pencahayaan
matahari pagi karena aktivitas manusia banyak dilakukan
di area tersebut sehingga dapat menghemat pencahayaan
buatan.
• Orientasi matahari sore berada di kiri site, dimana pada
area tersebut terdapat area Gudang yang tidak terlalu
banyak aktivitas manusia.

Solusi

• Pada area yang terkena sinar matahari pagi sebaiknya


diberi bukaan agar dapat memaksimalkan pencahayaan
alami masuk ke dalam bangunan.
• Pada area yang terkena sinar matahari sore sebaiknya
diberi buffer berupa vegetasi agar cahaya matahari yang
masuk dapat terkontrol dan panas dari matahari sore ini
dapat tereduksi dengan baik.

Arah Matahari pada bangunan


KONSEP―
ORIENTASI ARAH
MATA ANGIN
Analisis Arah Angin

Berdasarkan pengamatan di lokasi tapak, arah


pergerakan angin di dominasi dari arah utara menuju selatan.
Intensitas angin yang ada di lokasi tapak tidak
terlalu kencang karena tapak terletak di daerah perkotaan.

Solusi

Jendela dan ventilasi udara didesain berada di fasad


bangunan mengikuti arah mata angin sehingga udara dapat
masuk ke dalam bangunan sebagai penghawaan alami agar
ruangan terasa lebih sejuk dan mengurangi kelembaban
ruang.
KONSEP―
SIRKULASI

Pola sirkulasi yang nyaman dan tidak


membingungkan bagi pengguna khususnya
pengunjung agar tidak terjadi crossing.
Maka dari itu pola sirkulasi pada bangunan
ruko ini dibuat mudah dan terarah
menyesuaikan dengan analisa aktivitas
pengunjung yang datang.

Sirkulasi Kendaraan Loading


Sirkulasi kendaraan
Sirkulasi Pembeli dan Penjaga Toko

alur sirkulasi pada site


KONSEP―
KEBISINGAN

Mereduksi tingkat kebisingan yang berasal dari luar site


dengan tujuan mendapatkan kenyamanan di dalam bangunan
dengan dasar pertimbangan sumber bunyi yang berasal dari luar site
yang merupakan bunyi kendaraan yang berlalu lalang di Jl. Ampera.

Penggunaan pagar pembatas dan vegetasi yang berdaun


lebat berfungsi mereduksi sumber bunyi kebisingan dari luar site
maupun dalam site,
Masalah kebisingan dapat diatasi dengan sistem zoning,
fasilitas yang tidak membutuhkan ketenangan serta fasilitas
penunjang diletakkan berdekatan dengan zona bising sehingga
dapat berfungsi sebagai barrier terhadap fasilitas yang
membutuhkan fasilitas tinggi seperti ruang staff/karyawan sehingga
penempatan bangunan lebih ke dalam atau jauh dari area yang
kebisingan yang tinggi.
KONSEP―
VIEW BANGUNAN

View bagian depan bangunan adalah


tempat makan dan swalayan yang
cukup ramai pengunjung.

View sebelah kiri bangunan adalah toko


baju yang jaraknya cukup dekat. RUKO

View sebelah kanan bangunan adalah


lahan kosong.

View bagian belakang bangunan juga


merupakan lahan kosong.
KONSEP―VEGETASI
Vegetasi yang digunakan dalam konsep perancangan
bangunan Gudang ini adalah vegetasi peneduh,
pengarah, estetika dan kenyamanan.

• Penggunaan vegetasi peneduh dimana jenis


percabangannya mendatar, daun lebat dan tidak
mudah rontok yang menghasilkan oksigen dan
penyerap karbondioksida diletakkan pada area
halaman parkir kendaraan roda dua dan roda
empat di samping kiri dan kanan tapak.
• Penggunaan vegetasi pengarah ditata sejajar
dengan berderetan di sepanjang jalur sirkulasi
kendaraan yang dapat mengarahkan gerakan
pengguna bangunan mengikuti jalan.
• Penggunaan vegetasi estetika dan kenyamanan
diterapkan pada sekitar dalam bangunan

JENIS―VEGETASI
• Tinggi pohon mencapai
• Daun hijau
25m
• Tepi daun keriting
• Bentuk tajuknya bulat
• Panjang rumput 5cm-
atau semiglobular
10cm dengan akar
sehingga membentuk
5cm-8cm.
seperti payung
Rumput Gajah Mini Pohon Kerai Payung • Memiliki cabang yang
yang banyak dengan
tinggi yang rendah.
KONSEP―
MASSA DAN GUBAHAN MASSA

Bentuk persegi pada bangunan dapat


memaksimalkan kapasitas ruang dalam
memenuhi kegiatan utamanya untuk penataan
barang dan penyimpanan barang.
Serta bentuk atap yang memiliki kemiringan 22
derajat dalam merespon iklim di Indonesia yang
tropis.
Bentuknya yang miring juga
memungkinkan air hujan untuk langsung jatuh
ke bawah tanah serta mengalir dengan cepat
dan mudah. Kemampuan ini bisa meminimalisir
penumpukan air di atap yang bisa memberikan
risiko kebocoran pada bangunan.
KONSEP―
RUANG LUAR

area loading dock area parkir pohon kerai payung

Pemisahan antara zona publik, semi publik, privat kedalam bentuk penzoningan ruang luar dimana
ruang luar di site dekat jalan kawasan merupakan zona publik yang berhubungan dengan orang banyak
(umum) sehingga harus mudah dicapai dengan pengolahan area parkir kendaraan roda dua dan empat,
pengolahan area loading dock.
KONSEP―RUANG DALAM
KONSEP―
RUANG DALAM
Konsep tata letak ruang dalam menggunakan
metode Grid. Sehingga tata letak rak dalam toko dibuat
berlajur-lajur, lajurnya terdiri atas lorong-lorong, dimana
setiap lorong diletakkan barang khusus.
Jenis ini sudah umum digunakan di minimarket, dan
supermarket ternama. Dengan konsep ini diharapkan barang
yang dipajang cukup banyak, tetapi konsumen cukup punya
keleluasaan untuk bergerak. Dimensi sirkulasi dan furniture
mengikuti standar untuk mencapai kenyamanan gerak
manusia untuk aktivitas di dalam ruko.

GRID Sistem Penataan Penyimpanan Barang Gudang


KONSEP―
PENCAHAYAAN
• Pencahayaan Alami

Bentuk jendela dengan besaran


yang untuk memenuhi kebutuhan
pencahayaan yang dapat digunakan pada
dinding ruang pengelola. Jenis pencahayaan
alami ini memberikan pencahayaan ruang
yang mengedepankan kenyamanan.
Pencahayaan dari sinar matahari
tidak terlalu besar atau dapat dikatakan
seimbang yang membuat pencahayaan
dengan cahaya alami dapat menyebar
secara baik dalam ruang pada bangunan.

• Pencahayaan Buatan

Pencahayaan yang merata


digunakan lampu DOWN LIGHT 4'
OUTBOW LED 10 WATT untuk area took,
ruang administrasi dan area pantry. Untuk
lampu DOWN LIGHT 2.5' OUTBOW LED 7
WATT untuk ruang sanitasi.
.
KONSEP―
PENGHAWAAN

Penghawaan Alami

Atap dikonsepkan dengan sudut kemiringan 22 derajat sehingga


udara dapat berhembus didalam ruangan dengan bantuan lubang ventilasi
melintang dengan ukuran 20 cm x 10 yang berada di fasad bangunan untuk
bukaan udara cross ventilasi.

Penghawaan Buatan

Pada sistem penghawaan buatan yang diterapkan pada


perancangan gudang yaitu disarankan dengan menambahkan AC (Air
Conditioner) dengan jenis AC split 2 PK 5 buah.
KONSEP―
UTILITAS
Jaringan Air Bersih

Kebutuhan air bersih pada kawasan ini


digunakan untuk memenuhi kebutuhan para
pengguna bangunan dengan sumber air bersih di
lokasi ini menggunakan PDAM.

Keterangan:
Penyaluran air bersih
PDAM
Kotak Meteran Air
KONSEP―
UTILITAS

Jaringan Air Kotor

Jaringan air kotor bangunan berupa air hujan


dan limbah sanitasi. Pengolahan air kotor pada
perencanaan ini yaitu dengan dibuat jarungan
saluran pembuangan air kotor, jaringan septictank,
air hujan dan kolam penampung air di tepi
bangunan yang dipertemukan dengan saluran air
folder pada kawasan.

Keterangan:
Penyaluran air kotor
Penyaluran kotoran
Septictank
SEPTIC TANK
TALANG AIR HUJAN
Lubang
Biopori

Perhitungan Jumlah Biopori (permen pu no. 11 tahun 2014)


Luas ruang terbuka pada persil tapak berbentuk persegi dg ukuran
tapak yg di pakai untuk penempatan lubang biopori 19 x 10
meter.

Jb = (p-l) (l-l)
Jb = jumlah biopori
P = panjang persil
L = jarak antar lubang
L = lebar persil

Jb = (19-3) (10-3)
= 112 buah

Musim penghujan terjadi antara bulan maret-april, agustus-


desember dengan kondisi curah hujan rata-rata di tapak adalah
95mm-149mm per bulan.
Dari kondisi curah hujan, maka ketika hujan, air hujan
dimanfaatkan dengan penggunaan lubang biopori dalam merespon
meningkatkan daya resep air hujan ke dalam tanah sehingga mampu
mengurasi resiko banjir akibat meluapnya air hujan.
KONSEP―
RENCANA TALANG AIR HUJAN
PADA BANGUNAN
Talang Air

Drainase

Fungsi drainase ialah untuk


mengalirkan kelebihan air ke permukaan
badan air terdekat secara cepat.
Tujuannya supaya nantinya tidak
membanjiri wilayah tersebut dan tidak
dapat merusak harta benda milik warga
maupun infrastruktur perkotaan yang ada.
Selain itu, drainase juga berfungsi
untuk mengendalikan sebagian air
permukaan yang masuk karena guyuran
hujan sehingga dapat dimanfaatkan untuk
persediaan air ataupun kehidupan akuatik.
JARINGAN―
ELEKTRIKAL

Alur Jaringan Elektrikal

Pada perancangan ini sumber listrik didapatkan dari dua


sumber yaitu dari saluran PLN dan penggunaan genset.
Penempatan ruang control listrik dan genset pada
perancangan ini berada pada lantai 1.
JARINGAN―
PEMADAM KEBAKARAN
KESELAMATAN BANGUNAN

Sistem penanggulangan bahaya kebakaran


pada perancangan ini yaitu penempatan APAR di
dalam gedung, penempatan APAR gedung dan
memberikan ruang terbuka untuk menjangkau
area titik kumpul dalam memenuhi persyaratan
keselamatan bangunan gedung.
Fungsi APAR diletakkan pada bangunan
sebagai pemadam kebakaran aktif yang
digunakan saat mobil pemadam kebakaran telah
tiba.
Titik peletakkan APAR pada bangunan
JALUR
EVAKUASI
Rambu Titik Kumpul

Merancang bangunan dengan sarana


jalan keluar dan tangga-tangga kebakaran
dan sarana titik kumpul sesuai persyaratan
dan peraturan yang berlaku.

Peletakkan rambu titik kumpul berada di


depan bangunan karena merupakan area
terbuka yang cukup luas untuk Tempat
Evakuasi Sementara (TES).

Peletakkan Rambu-Rambu Petunjuk Keselamatan


PENGELOLAAN―
SAMPAH

Pengolahan sampah akan mudah dilakukan


apabila sampah tersebut dari sumbernya sudah
dipilahkan. Saat ini pemilahan umumnya baru
sampah basah dan kering atau sampah organik
dan sampah anorganik dan hasil dari pemilahan
tersebut ditempatkan di area atau tempat
penampungan sementara sampah.

Alur Pengelolaan Sampah


SISTEM―
KEAMANAN

Sistem Keamanan bangunan


berupa CCTV

Keamanan aktif dengan


adanya kontrol oleh satpam. Sistem
Keamanan Pasif Dengan memberikan
cctv pada bagian-bagian koridor
maupun tiap-tiap ruang dan ruang
luar. dengan adanya pemantauan
pada ruang cctv.
Titik letak CCTV pada bangunan
KONSEP― STRUKTUR ATAS
STRUKTUR Struktur bagian atas bangunan yang
terbentuk dari struktur rangka baja yang saling
berkaitan untuk menyalurkan menuju pondasi dan
tanah sehingga menjadi sistem utama yang
membentuk fisik bangunan yang bekerja menopang
struktur atap dan menyalurkan beban dari atas menuju
struktur bagian bawah.
Berikut adalah analisa sistem bangunan
berdasarkan pertimbangan penggunaan struktur atap:
• Kesesuaian dengan tampilan bangunan (estetika
eksterior),
• Sesuai dengan iklim setempat,
• Kebutuhan fungsi ruang-rang dengan struktur
bentang yang bervariasi,
• Sistem struktur mempertimbangkan aspek
lingkungan dan dampak yangditimbulkan setelah
penerapan,
• Sistem struktur yang sesuai dengan jenis dan
kondisi tanah,
• Mempertimbangkan aspek ketahanan, kelanjutan,
kekuatan.

STRUKTUR BAWAH
Sub struktur adalah struktur pendukung bagian
bawah bangunan yang menahan beban bagian
diatasnya. Pada bangunan gudang ini menggunakan
Pondasi Floot Plat dan Pondasi Batu Gunung. Sistem ini
pada umumnya memberikan gaya reaksi terhadap aksi
yang terjadi pada struktur bagian atasnya.
KONSEP―
MATERIAL

Finishing Cat Putih Keramik Putih Atap Seng Talang Seng Kusen Alumunium
Alumunium

KONSEP― KONSEP―
MATERIAL FASAD MATERIAL RUANG LUAR
Penggunaan material bata
Salah satu elemen penting
dengan finishing cat berwarna
yang dihadirkan untuk menunjang
putih akan menampilkan kesan
keindahan ruang luar adalah
bersih dan minimalis mengikuti
taman. Taman sendiri terdiri dari
fungsi bangunan gudang itu
elemen lunak (softscape) dan
sendiri yang lebih fokus kepada
elemen keras (hardscape).
penataan pada ruang dalam.
Untuk elemen lunak terdapat
Pada fasad bangunan diberi
rumput gajah mini dan pohon
bukaan berupa jendela untuk
kerai payung, sementara untuk
sirkulasi udara pada bangunan.
elemen keras terdapat bebatuan
dan perkerasan sebagai
pendukung keindahan taman.

Rumput
Perkerasan
Gajah Mini

Detail Material pada Bangunan


KONSEP―
PENANGKAL PETIR

CLAMP

KABEL DC

Fungsi penangkal petir pada bangunan adalah Jenis penangkal petir yang digunakan pada
sebagai penurun daya dari tegangan listrik serta mengalirkan gudang ini adalah Splitzen atau air terminal. Radius
petir ke tanah. Selain itu, penangkal petir juga dapat meredam perlindungan yang dihasilkan tergantung pada nilai muka
efek sambaran petir yang membahayakan. Penangkal dapat pemicu konduktor petir (int dalam μs), tinggi dan efektivitas
mencegah terjadinya konslet aliran listrik saat cuaca buruk dan perlindungan, Nilai maksimumnya adalah 120 meter (tingkat
banyak petir. III, tinggi = 60 meter).
Telepon dan
Internet
Jaringan Internet
Untuk jaringan internet, bangunan pada gedung ini
menggunakan satelit. Satelit merupakan salah satu
medium yang digunakan dalam transmisi komunikasi..
Jaringan satelit ini sudah dapat menjangkau hingga
pelosok Indonesia termasuk area pergudangan ini.
Untuk penginstalan WI-FI, pada bangunan gudang
Wi-Fi terhubung dengan Internet menggunakan titik
akses (hotspot) terdekat. Titik akses tersebut biasanya
terhubung dengan BTS (Base Transciever Station) yang
merupakan tower penguat pemancar sinyal seluler.

Jaringan Instalasi Telepon


Jaringan instalasi telepon yang pada bangunan
gedung ini menggunakan jaringan Telkom yang
mempunyai fasilitas hubungan keluar local, hubungan
keluar interlokal dan hubungan internasional. Melalui kabel
distribusi (DC – Distribution Cable) jaringan telepon
disebarkan ke kotak terminal (JB – Junction Box) yang ada
pada tiap – tiap lantai bangunan. Dari kotak terminal ini
jaringan telepon diteruskan ke pesawat telepon.

Anda mungkin juga menyukai