Anda di halaman 1dari 19

Penyusun

Diah Ayu Puspita Rini


09020320023
Dosen Pempimbing
Muhamad Ratodi S.T, M.Kes
198103042014031001
Abstrak
Taman merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk diterapkan di area
lingkungan Perkantoran, Sekolah maupun Pemukiman. Sebagai besar orang yang
hidup di area tersebut pasti akan menghirup polusi, menghadapi macet atau terlalu
sibuk memandang gedung-gedung tinggi dengan tetap menoleransi cuaca yang
panas dan pengap. Karena kehidupan metropolitan yang seperti inilah Taman dibuat
untuk memberikan ruang terbuka hijau yang diharapkan dapat memberikan rasa
ketenangan, kelegaan dan media interaksi yang terkesan natural bagi masyarakat.
Pendekatan desain yang digunakan untuk menyelesaikan masalah desain
adalah pendekatan Metafora Berwujud, yang digunakan dalam perencanaan dan
perancangan ekspresi keseluruhan dari desain bangunan pada. Selain itu, penerapan
konsep desain bangunan pada taman juga didukung oleh potensi lokal yang terdapat
di daerah tersebut, suatu keistimewaan yang mencerminkan kekhasan yang hanya
terdapat di daerah tersebut.
Taman secara arsitektural merupakan sebuah seni untuk ruang rekreasi dan
public space yang terdapat sarana jual beli makanan dan minuman. Maka dari itu,
taman yang didesain di daerah tersebut akan menimbulkan karakteristik visual dan
material yang dapat dirasakan oleh pengunjung yang datang, tidak hanya sekedar
datang untuk rekreasi dan membeli makanan atau minuman tetapi juga menikmati
visual dari taman tersebut. Berikut Analisa taman kota
A. ANALISA SITE
A.0.1. Analisa :
Terletak pada kawasan strategis yaitu berbatasan langsung dengan jalan utama,
terletak di kawasan permukiman, perkantoran dan juga sekolah serta pedagang di
dalam site. Jenis pengunjung taman biasanya berasal dari permukiman di sekitar
wilayah perancangan. Jangkauan permukiman ke wilayah perancangan sekitar 2-4
Km sehingga mudah dijangkau untuk masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi
atau berjalan kaki seperti melakukan aktivitas olahraga pagi pada waktu weekend.
Ukuran site 640 m2 dengan batasan site yaitu :
 Bagian Barat : Berbatasan langsung dengan jalan lalu terdapat sekolahan
 Bagian Timur : Berbatasan langsung dengan jalan lalu terdapat Pemukiman
 Bagian Selatan : Jl.Lingkungan
 Bagian Utara : Berbatasan langsung dengan jalan lalu terdapat Perkantoran

SITE

A.0.2. Sintetis :
Site terletak pada perkotaan yang memungkinkan akan ramainya pengunjung
terutama pada konsumen dari anak sekolah serta guru dan karyawan perkantoran
juga masyarakat setempat. Di lihat site hanya berukuran 640 m2 terlalu kecil untuk
massa yang banyak dari lingkungan sekitarnya.
A.1. ANALISA DAN KONSEP PENCAPAIAN
Tujuan dari analisa pencapaian ini adalah untuk menentukan letak pintu masuk utama
(Main Entrence) dan untuk pintu masuk lainnya (Side Entrence),

A.1.1. Analisa :
 Lokasi site berada di lokasi yang lumayan strategis yaitu berada di samping jalan
raya yang luas

A.1.2. Konsep :
 Merespon site sebelah selatan kanan kiri site sebagai area parkir dan side entrance
 Sedangkan main entrance diletakkan pada site sebelah utara karena mudah
dijangkau oleh pengunjung baik itu dari luar daerah maupun warga sekitar, mudah
diakses kendaraan umum/pribadi dan pejalan kaki serta ekpose pintu masuk
mudah dikenali/dipahami letaknya
 Pola pencapaian yang digunakan adalah pencapaian langsung karena entrance
berhadapan lurus dengan taman

A.1.3. Sintetis :
 Main Entrance yang berada di dekat jalan raya mudah di kenali tetapi sangat
berbahaya dan mengganggu mobilitas pengguna jalan saat menurunkan
penumpang didepan Main Entrance.
 Tempat parkir dibagi menjadi dua untuk memudahkan parkir dari dua sisi yaitu
arah timur dan barat. Dan sebelah parkir juga dilengkapi dengan trotoar yang
memfasilitasi mobilitas menuju pintu taman ataupun Kembali ke parkir tanpa
melalui jalan raya.

A.2. ANALISA DAN KONSEP KEBISINGAN


Tujuan dari analisa kebisingan ini adalah untuk meminimalisir tingkat kebisingan yang
mengganggu aktivitas di dalam bangunan sehingga mendapatkan kenyamanan.

A.2.1. Analisa :
 Sumber kebisingan berasal dari kendaraan yang melintas pada Jl. Raya dan juga
bangunan yang ada di sekitar site yaitu sekolah dan pemukiman warga

A.2.2. Konsep :
 Penempatan bangunan lebih kedalam atau jauh dari jalan
 Penggunaan bahan isolasi akustik pada ruang tertentu
 Penggunaan pagar sebagai pembatas untuk mereduksi bising dengan cara
menanami tanaman pereduksi bunyi yaitu pohon Ketapang dan Tanaman perdu.
A.2.3. Sintetis :
Tidak dipungkiri bahwa site taman tersebut akan selalu terbisingi tetapi dengan
adanya vegetasi akan sedikit meredamkan dan juga mendapat kesan yang berbeda.
Tetapi tetap hal tersebut hanya berpengaruh kecil pada kebisingan sekitar taman.

A.3. ANALISA DAN KONSEP KLIMATOLOGI


Tujuan dari analisa klimatologi adalah bagaimana memanfaatkan potensi alam (iklim)
guna menampung aktifitas di dalam bangunan pada site.

A.3.1. Matahari
A.3.1.1. Analisa :
 Matahari terbit dari Timur dan Barat
 Bangunan yang berada di dalam site akan terkena matahari dan angin sepanjang
hari yang kemudian dapat dimanfaatkan secara optimal mengacu pada
pemanfaatan pencahayaan alami
 Intensitas matahari di daerah site bagus karena tidak terdapat Gedung pencakar
langit yang menutupi taman.
A.3.1.2. Konsep :
 Penggunaan ventilasi sebagai filter terhadap sinar matahari yang kurang baik bagi
manusia
 Pengoptimalan bukaan pada ruang – ruang yang membutuhkan sinar matahari
dan untuk pencahayaan alami sehingga mengurangi konsumsi listrik
A.3.1.3. Sintesis :
Karena taman merupakan ruang luar dengan pembukaan yang maksimal maka tidak
dapat menyimpan panas untuk malam hari.

A.3.2 Angin
A.3.2.1. Analisa :
 Angin berasal dari berbagai arah
 Angin yang cukup stabil karena didaerah perkotaan
A.3.2.2. Konsep
 Lokasi site merupakan daerah yang panas, maka sebaiknya memaksimalkan
konsep bukaan
 Penggunaan cross ventilation untuk mendistribusikan udara bersih kedalam ruang
booth karena polusi udara
 Menggunakan vegetasi atau tanaman yang rimbun untuk menyaring udara kotor.
Tanaman yang digunakan tidak beranting dan bercabang banyak. Jenis tanaman
yang cocok untuk meredam angin tersebut adalah bambu kuning yang
penanamannya diletakkan di bagian selatan dan utara taman.
A.3.2.3. Sintesis :
Dikarenakan massa yang banyak dan site yang cukup kecil atau sempit maka
penanaman pohon diminimalisir supaya penggunaan lahan untuk beraktivitas dapat
dimaksimalkan. Hal tersebut membuat angin pada taman tidak segar karena pohon
sedikit dan juga asal angin yang bercampur dengan polusi jalan raya memungkinnkan
mendapatkan angin yang panas.

A.3.3. Hujan
A.3.3.1. Analisa :
 Terletak pada daerah tropis yang curah hujannya tinggi di musim penghujan.
 Lokasi site berada di perkotaan sehingga harus terdapat saluran pembuangan air
A.3.3.1. Konsep :
 Penggunaan atap mirip pada bangunan agar air langsung turun ketanah
 Penggunaan over hang bangunan agar air hujan tidak langsung masuk ke dalam
ruangan
 Penggunakan system drainase pada kawasan perancangan termasuk dalam
drainase tertutup dengan kondisi yang tidak terawat, pada rencana nantinya akan
dibangun sistem drainase bawah permukaan yang aliran airnya berujung pada
drainase tertutup pada jalan.
A.3.3.3. Sintesis :
Efek dari hujan sangatla besar. Bisa membantu penyiraman tanaman ataupun
kesuburan tanaman terutaman pada rumput. Tetapi seiring berjalannya waktu hujan
juga akan merusak fasilitas seperti bangku taman dan sitting grup lainnya.

A.4. ANALISA DAN KONSEP VEGETASI


Kondisi iklim di taman tersebut termasuk kering dan panas, untuk itu dibutuhkan
vegetasi yang memadai sebagai peneduh pada Taman. Jenis vegetasi akan
disesuaikan dengan kondisi iklim, yaitu vegetasi yang cocok pada suhu tinggi dan
tidak memerlukan perawatan yang sulit.

A.4.1. Analisa :
Pada pembatas area taman dengan jalan akan ditanami Tamanan Ketapang
sedangkan pada area dalam taman akan ditanam beberapa Pohon Tanjung sebagai
peneduh. Beberapa bunga hias juga akan ditanami pada area sekitar taman seperti
bunga bungur, pisang-pisangan dan bunga cempaka. Pada kawasan yang dekat
dengan tingkat kebisingan tinggi akan dijadikan sebagai barrier dengan penanaman
vegetasi bambu kuning yang tinggiya mencapai 2-3 m, tanaman bambu kuning ini
dapat meredam kebisingan dan mengurangi pencemaran udara dari kendaraan
bermotor yang melintas di sepanjang jalan.

A.4.2. Sintesis :
Pohon pohon yang disebutkan diatas jika tidak dirawat dan dibiarkan terlalu lama akan
membesar tidak beraturan yang nantinya akan menggangu aktifitas dalam taman. Jadi
harus diperhatikan benar perkembangannya dan dirapikan untuk kelangsungan
aktifitas dan juga supaya terlihat lebih indah.

A.5. ANALISA DAN KONSEP VIEW


Tujuan dari analisa view adalah untuk mendapatkan arah pandang yang baik, dari luar
maupundalam site sehingga menjadi point of interest.

A.5.1. Analisa :
 View dari luar berasal dari arah mana saja karena taman terbuka
 View dari dalam berpotensi ke arah center yang direncanakan terdapat sculpture
A.5.2. Konsep :
 View dari luar di konsep agar dapat merespon tuntutan dari anlisa konsep yaitu
menghadap ke segala arah sehingga dapat nilai ekspos taman dapat lebih
menonjol sehingga bisa menjadi daya tarik pengunjung
 Sekeliling site diberi pagar pembatas yang aman tetapi tidak menganggu
pandangan dari luar sehingga didesain tidak terlalu tinggi dan terkesan rindang.

A.5.3. Sintesis :
Terdapat booth makanan yang pada dasarnya akan menghasilkan limbah membuat
view dari beberapa arah kurang baik, terutama bagian belakang booth yang dekat
dengan sekolan pada trotoar.

A.6. ANALISA DAN KONSEP SIRKULASI


Tujuan dari analisa sirkulasi ini untuk mendapatkan pola sirkulasi yang nyaman dan
tidak membuat para pengunjung bingung, serta tida terjadi crossing antar jalur
sirkulasi pengunjung dan pengelolaan.

A.6.1. Analisa :
 Area parkir
 Sirkulasi pengunjung berupa pedestrian
 Jalur evakuasi kebakaran
 Pemisahan sirkulasi antara pejalan kaki dan kendaraan bermotor

A.6.2. Sintesis :
 Terdapat adanya trotoar yang memfasilitasi pengunjung supaya bisa berjalan
dengan nyaman tanpa harus mengganggu mobilitas di jalan raya. Tetapi adanya
trotoar tersebut memakan site booth dan parkir, jadi booth makanan menjadi lebih
sempit lagi.
 Penempatan main entrance dan side entrance serta exit yang cukup terkonsep
memudahkan pengunjung yang dating ataupun pergi. Tetapi itu semua juga
membuang lahan untuk jalan yang berlebih yang seharusnya bisa dimaksimalkan
untuk lahan booth makanan.
A.7. ANALISA DAN KONSEP ZONIFIKASI
Tujuan dari analisa zonifikasi adalah pemisahan massa sesuai kebutuhan dan untuk
penataan tata ruang sesuai tingkat privasinya.

A.7.1. Analisa :
 Site terletak di lahan kosong
 Aktifitas sekitar site biyasanya ramai karena di dekat site terdapat Pemukiman
warga, Sekolah dan Perkantoran.

A.7.2. Konsep :
 Pemisahan antar booth makanan dan minuman
 Zona duduk terdapat pada timurnya booth 1 dan baratnya booth 2
 Zona Parkir terdapat pada sebelah kanan dan kiri site bagian selatan
 Zona booth 1 dan booth 4 menjual minuman
 Zona booth 2 dan booth 3 menjual makanan
A.8. ANALISA DAN STRUKTUR UTILITAS
A.8.1 Sistem Jaringan Air Bersih
A.8.1.1. Konsep :
Untuk keperluan penggunaan air bersih menggunakan air bersih dari PDAM.

A.8.2 Sistem Jaringan Air Kotor


 Air kotor sisa pembuangan cair, berasal dari bak mandi dan westafel
 Air kotor yang mengandung lemak, berasal dari dapur dan pantry
A.8.2.1 Konsep :
Sistem yang digunakan pada pembuangan air kotor dilakukan dengan proses
penetralisir limbah, dimana air kotor sebelum dibuang harus melalui bak control dan
penetral terlebih dahulu.

A.8.3. Listrik Penggunaan listrik yang berasal dari:


 Penggunaan Listrik Negara (PLN)
 Generator (Genset), sebagai sumber listrik cadangan yang akan beroprasi
apabila sumber listrik PLN mengalami gangguan
A.8.3.1 Konsep : Listrik mengambil dari lingkungan masyarakat

A.8.4. Sintesis :
Tidak adanya tandon air, jadi air langsung dari pdam yang terkadang tidak lancar dan
tidak bersih.

A.9. BENTUK DASAR MASSA


 Lingkaran
Meletakkan lingkaran ke pusat sebuah bidang akan memperkuat sentralitas
alamiyah. Menggabungkan dengan bentuk lurus atau bersudut atau meletakkan
sebuah elemen di sekelilingnya dapat menimbulkan suatu kesan gerak melingkar.
 Segi empat/bujur sangkar
Bujur sangkar mempunyai arti kemurnian dan rasionalitas. Bujur sangkar
meupakan figure yang statis dan netral yang tidak mempunyai kecenderungan
arah. Persegi panjang lainnya dapat dianggap sebagai variasi bentuk bujur
sangkar dengan penyimpangan penambahan panjang atau lebar.Seperti segitiga,
bujur sangkar merupakan bidang yang stabil pada semua sisinya dan dinamis bila
berdiri pada salah satu sudutnya.
B. ANALISA DAN KONSEP RUANG
B.0. Konsep Peruangan
B.0.1 Konsep Pola Kegiatan Pelaku
kegiatan pada Taman ini dikelompokan menjadi:
 Pengunjung
Pengunjung merupakan orang yang ingin melakukan rekreasi dan membeli
makanan atau minuman.
 Pengelola
Sistem Perancangan taman dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota
yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum.
 Pekerja
Orang yang bekerja pada booth makanan dan minuman
B.1. ANALISA JENIS RUANG
 Terdapat 4 ruangan booth secara terpisah. Ruangan booth hanya mencakup
dapur makanan dan minuman saja.
 Terdapat Sitting group pada Booth 1 dan Booth 2

(dapur booth minuman)

(sitting group)

B.2. ANALISA KUANTITATIF


 Dapur digunakan untuk menyiapkan dan menyajikan makanan atau minuman
oleh penjual
 Sitting Group digunakan untuk menikmati makanan atau minuman juga untuk
menikmati view pada taman.

C. ANALISA DAN KONSEP BANGUNAN


C.1. ANALISA TRANSFORMASI BENTUKAN
Bentukan bangunan menggunakan pendekatan Metafora bentuk dan pola pada
“Tangan” seperti yang dijelaskan pada gambar berikut :

C.1.1 Sintesis :
Transformasi bentuk pada konsep masih belum signifikan tetapi sudah
memperhatikan penggubahan yang melalui pendekatan metafora pada telapak
tangan dan jari tangan dengan membentuk segi empat pada telapat tangan yang di
gunakan pada bentuk booth yaitu balok. Yang kedua pada jari tangan sebagai bentuk
tiang pada booth.
C.2. ANALISA KARAKTER DAN STYE

C.2.1: Sederhana dan Damai

Desain simple dan material tidak difinishing dengan sempurna juga pada pemberian
warna yang alami mencakup coklat pada kayu, putih pada tembok.
C.2.2 Style : Modern Ruistic

Estetika sederhana yang menampilkan keindahan warna-warna lembut , bahan-


bahan alami (seperti balok kayu atau sentuhan batu dan tanah liat), dan perabotan
yang nyaman . Gaya desain serbaguna ini diterapkan pada eksterior dan interior
bangunan booth. Dan meskipun balok yang terbuka jelas merupakan awal yang baik,
ada baiknya juga mempertimbangkan rangka, lantai, dan batu bata asli.

C.3. ANALISA MATERIAL BANGUNAN

 Tembok menggunakan bata ekspose


 Model Atap menggunakan atap kuda kuda yang terdapat susunan genteng bersih
dan rapi juga memperlihatkan keaslian kayunya.
 Lantai menggunakan kayu taco vinyl dengan kesan kayu sesuai konsep ruistic
C.4 ANALISA UTILITAS PADA BANGUNAN

Terdapat tempat sampah di samping pintu masuk pada booth dengan jumlah 2 buah
untuk memisahkan antara sampah organic dan anorganik

Terdapat lampu 3 waat dipasang pada kanopi berjumlah 5 dan pada bangian dalam
bangunan booth terdapat 1 lampu yang sudah dijelaskan pada gambar berikut ini:
Sumber :
http://eprints.ums.ac.id/47635/34/BAB%20IV.pdf

Anda mungkin juga menyukai