Keterangan :
= Batas tapak
Tanggapan :
- Tapak berada di kawasan objek pariwisata kota batu sehingga
sangat potensial untuk dijadikan lokasi perancangan hotel resort.
- Di sekitar tapak ditumbuhi berbagai macam tanaman sehingga memudahkan
dalam penataan lansek dan mengarahkan view ke luar tapak.
- Tapak berada di daerah pegunungan yang memiliki potensi alam yang
masih terjaga.
Aternatif :
1. Lokasi tapak yang berada di daerah pegunungan dan memiliki tanah berkontur
sangat sesuai untuk perancangan hotel resort dalam bentuk bangunan horizontal
atau datar dengan mengoptimalkan pengolahan lansekap.
2. Menggunakan jenis bangunan tinggi dalam perancangan hotel resort ini,
sehingga dapat mengoptimalkan view di sekitar tapak.
3. Mengembangkan objek wisata yang berhubungan dengan potensi lokal dimana
tapak berada sebagai fasilitas perancangan hotel resort.
b. Analisis Kontur
Kemiringan kontur pada perancangan tapak antara 0,5 meter sampai 1 meter pada
setiap konturnya dari garis horizontal di sepanjang jalan Abdul Gani Atas.
c. Analisis Entrance
Di sekeliling tapak terdapat satu jalan utama dan dua jalan alternatif yang
berhubungan langsung dengan tapak.
3) Pengertian KBD
Secara sederhana, KDB adalah batas maksimal yang diperbolehkan untuk
dibangun di sebuah lahan. KDB bangunan adalah sebuah peraturan yang sudah diatur
dengan undang-undang dan sangat penting untuk ditaati. Dengan undang-undang yang
sudah tertulis, resiko melanggar KDB adalah sanksi jika dilaporkan. Sanksi ini mulai dari
surat peringatan, penarikan izin, denda hingga pembongkaran jika pelanggaran tetap
berjalan. Sanksi yang tegas ini dibuat karena KDB adalah sebuah hal yang penting,
supaya wilayah kota tetap tertata rapi serta mencegah perkembangan liar di kota.
a. `Fungsi KDB
Sebagai penentu luas bangunan di sebuah lahan, fungsi KDB adalah untuk:
1. Menyisihkan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH)
KDB adalah elemen penting yang harus diperhatikan untuk menjaga keasrian
lingkungan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area yang bersifat terbuka untuk
tanaman, baik yang di tanam atau yang ada secara alamiah.
RTH berfungsi untuk memberi keseimbangan antara lingkungan alam dan buatan.
Dengan itu, RTH dapat meningkatkan keasrian lingkungan dengan menjaga kualitas
udara dan mengurangi kebisingan kota.
Ketersediaan RTH sudah diatur oleh Undang-undang No.26 tahun 2007 tentang
penataan ruang, yang menyebutkan bahwa 30% wilayah kota harus disisihkan untuk
RTH, dengan 20% dari publik dari 10% dari privat. RTH privat adalah yang dimiliki oleh
perorangan atau organisasi.
2. Resapan Air
Tidak bisa dipungkiri bahwa peran resapan air sangat krusial dalam
pembangunan. Beberapa studi telah memprediksi bahwa pulau Jawa akan kehabisan air
pada tahun 2040 mendatang. Dengan itu, ketersediaan resapan air cukup penting untuk
menambah stok air tanah.Selain itu, resapan air juga bisa meminimalisir aliran air hujan,
sehingga menurunkan kemungkinan banjir. Dengan mengikuti KDB, Anda dapat
mencukupi kebutuhan resapan air untuk bangunan Anda.
3. Menjaga kerapian tata kota
Sistem KDB dibuat untuk menjaga keseimbangan antara bangunan dan lahan
terbuka di sebuah kota. KDB membantu menjaga kerapian kota dengan baik. Dengan
memahami dan menaati KDB, Anda membantu mempertahankan lingkungan dengan
oksigen segar dari tanaman dan resapan air yang mencukupi.
Perbedaan KDB KLB
KDB KLB merupakan dua istilah penting yang berkaitan ketika Anda ingin
membangun rumah atau proyek lainnya. Namun apa perbedaannya?
Secara singkat, kedua persentase ini memiliki fungsi yang berbeda. Koefisien lantai
bangunan (KLB), digunakan pada jumlah lantai maksimal yang boleh dibangun untuk
sebuah bangunan bertingkat. Jika Anda ingin membangun sebuah bangunan bertingkat,
KLB akan membantu Anda menentukan ketinggiannya sesuai dengan peraturan. Di sisi
lain, KDB adalah batas maksimal luas bangunan beratap dengan dinding yang lebih dari
1,2 meter.
Sebagai penjelas, konsep Ruang Terbuka Hijau dapat merujup pada satu wilayah
yang ditumbuhi oleh berbagai macam tanaman dan pohon yang rimbun. Pemanfaatannya
pun turut diatur dalam UU Nomor 26 Tahun 2007, bahwa sekitar 30% kawasan di
perkotaan harus memiliki RTH dengan komposisi sebagai berikut:
20% untuk ruang publik
10% untuk privat
Pada umumnya, RTH dikelola oleh pemerintah sebagai ruang publik yang bisa
dikunjungi oleh masyarakat seperti taman kota, hutan terbuka, dan lain sebagainya.
RTH sendiri memiliki tujuan untuk menjaga ketersediaan lahan untuk resapan air dan
menyeimbangkan alam dan lingkungan binaan di sekitar penduduk. Tujuan lainnya adalah
mencegah erosi serta badai, serta menciptakan kualitas visual dari keasrian tumbuhan yang
ditanam. Dengan demikian, pohon maupun bunga yang ditanam biasa dipilih dan
diperhatikan betul karena dapat mempengaruhi nilai estetikanya.
BAB III
3. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari Pembahasan
1) Apa Pengertian dan Tujuan Perancangan Tapak Tapak adalah sebidang lahan, sebidang
kavling dengan ukuran dan batas-batas yang sah, kelandaian permukaan dan kadang –
kadang dengan ciri-ciri istimewa yang sangat khas (Laure, 1975).
1.1 Tujuan Perancangan Tapak Tujuan dari perencanaan tapak adalah agar keseluruhan
program ruang dan kebutuhan- kebutuhannya dapat diwujudkan secara terpadu dengan
memperhatikan kondisi, lingkungan alam, lingkungan fisik buatan dan lingkungan
sosial disekitarnya.
2) Analisis Tapak
a.Pemilihan tapak Pemilihan tapak berada di kota Batu tepatnya berada dikelurahan
Sisir di jalan Abdulgani atas yang lokasinya dikelilingi oleh panorama alam yang
masih sangat natural sehingga dapat menunjang fasilitas yang akan diberikan oleh
objek perancangan itu sendiri yaitu sebuah hotel resort yang syarat akan kebutuhan
rekreatif khususnya tentang potensi alam.
b.Kondisi tapak Di dalam perencanaan perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini
dibutuhkan data tentang tapak, yang digunakan untuk menganalisis kondisi yang ada
pada tapak, adapun kondisi tapak dalam perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini
antara lain sebagai berikut:
c.Kondisi Geologis Analisis tanah dilakukan untuk mengetahui keadaan tanah layak
atau tidaknya lahan/ tapak tersebut digunakan untuk objek perancangan, dari berbagai
sumber analisis yang didapat tapak memiliki jenis tanah andosol, yaitu jenis tanah 71
yang subur sehingga memudahkan dalam perancangan lansekap sebagai aspek
pendukung objek perancangan.
3) Pengaruh KBD Kecil Bagi Arsitektur Hijau 4.1 Apa Itu KBD Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 36 tahun 2005, koefisien dasar bangunan adalah angka persentase
perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan/tanah
perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai/dimiliki sesuai rencana tata ruang dan
rencana tata bangunan dan lingkungan.
4) Perbedaan KDB dan KLB Jika KDB merupakan perbandingan antara luas bangunan
yang boleh dibangun dengan luas lahan, maka KLB (Koefisien Lantai Bangunan)
berarti angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan
luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan
rencana tata bangunan dan lingkungan.
5) Konsep Ruang terbuka Hijau Green Open Space atau Ruang Terbuka Hijau (RTH)
adalah sebuah area atau jalur di dalam kota atau wilayah hunian di mana
penggunaannya bersifat terbuka.
Hunian dengan konsep Ruang Terbuka hijau pun memiliki banyak manfaat, terutama
jika terletak di tengah kawasan yang padat penduduk.Seperti yang kita ketahui, jumlah
hunian di kota besar semakin bertambah setiap tahunnya.
Di sisi lain, jumlah ruang terbuka yang tersedia di sekitarnya justru sangat
terbatas.Maka dari itu, diperlukan Ruang Terbuka Hijau, baik di dalam maupun di dekat
kawasan pemukiman, demi menciptakan harmoni antara alam dan manusia yang hidup di
dalamnya.Lantas, apa saja manfaat dan tujuan pembangunan RTH, terutama di
lingkungan perumahan?
a) Tujuan Ruang Terbuka Hijau di Tengah Perumahan Sebagai penjelas, konsep Ruang
Terbuka Hijau dapat merujup pada satu wilayah yang ditumbuhi oleh berbagai macam
tanaman dan pohon yang rimbun.
Saran
Penulis dengan rendah hati masih banyak kekurangan dan belum mencapai target
yang diinginkan. Sehingga penulis akan menyempurnakan Karya Ilmiah ini dengan
beberapa panduan. Selain itu ada beberapa saran agar aktivitas bisa lebih efektif.
Diantaranya adalah perlunya pengetahuan lebih dan wawasan luas serta detail pada
perkara yang di ambil. terutama dalam Hal Green Architecture karena banyak kita
sebagai Mahasiswa yang kurang mengetahui secara detail soal Green Architecture
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.studocu.com/id/document/universitas-sriwijaya/perancangan-alat-
proses/perencanaan-tapak/20847236
2. El-Shimy, R., Armani, & Ghada, R. (2016). Green Architecture: A concept Of Sustainability. Jurnal
of Urban Planning and Architecture Development, 216, 778–787.
3. http://isiarticles.com/bundles/Article/pre/pdf/53509.pdf
4. Republik Indonesia, D. P. R. (2009) UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Agkutan Jalan
(2009).
5. www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2009_22.pdf%0A
6. https://prospeku.com/artikel/kdb-adalah---3137
7. https://www.rumah.com/panduan-properti/mengenal-kdb-fungsi-dan-cara-
menghitungnya-59614
8. https://www.rumah123.com/panduan-properti/mengenal-konsep-ruang-terbuka-
hijau-di-lingkungan-perumahan/
9. https://media.neliti.com/media/publications/143180-ID-terciptanya-ruang-terbuka-
hijau-kota-di.pdf