Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PEMBANGUNAN TAMAN KOTA DAN PENATAAN LINGKUNGAN

JL. SYEKH MUBAROK

KECAMATAN TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG

Disusun oleh :

Panitia Pembangunan Taman Kota

Kecamatan Tigaraksa - 2019


1. Latar Belakang

Menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka


pengertian Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan/atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik
yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Sesuai PP No 54/2008 setiap
wilayah di Kota/Kabupaten tersebut minimal harus memiliki 30% RTH dari keseluruhan
wilayah, yakni 20% RTH publik dan 10% RTH private, yakni berada di rumah atau
pekarangan.
Kabupaten Tangerang dengan jumlah penduduk 3,5 juta jiwa dengan sebagian
penduduk urban yang cukup tinggi di beberapa wilayah kecamatan diantaranya Cikupa,
Pasarkemis Tigaraksa dan Balaraja. Setiap tahunnya penduduk Kabupaten Tangerang
bertambah sebesar 3,4 % atau sekitar 120ribu tentunya dengan pertambahan penduduk
akan bertambah pula tuntutan dan pelayanan yang lain, pelayanan pendidikan dan
kesehatan dan administrasi lainnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan
tingginya kebutuhan untuk tempat tinggal. Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan
semakin berkurangnya lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman,
sehingga berdampak pula pada berkurangnya lahan terbuka hijau.
Pemerintah daerah harus terus membangun fasilitas umum untuk menyenangkan
masyarakatnya. Pada saat ini sudah banyak sekali program dan kebijakan yang sangat
penting bagi masyarakat, infrastruktur, gedung-gedung sekolah, puskesmas dan lainnya.
Namun demikian, dibalik keberhasilan yang diperoleh, masih ada sedikit yang kiranya
perlu diperbaiki, yaitu meliputi tanah lapang yang ada di Jl. Syekh Mubarok, telah sekian
lama terbengkalai dan amat sangat menganggu pemandangan dan keindahan kota.
Hingga pada akhirnya muncul ide ide yang brilian untuk menuntaskan terbengkalainya
asset daerah yang salah satunya adalah tanah lapang tersebut, dengan mengemukakan ide
pembangunan Taman Kota.
Direncanakan untuk kedepannya dimanfaatkan sebagai taman yang
mengakomodasi kegiatan masyarakat sekitarnya. Pada perencanaan ruang terbuka hijau
yang akan diterapkan diruang terbuka tersebut harus dapat menampung kegiatan warga
dengan desain yang tidak membahayakan penduduk seperti misalnya desain yang
menggunakan permukaan lantai licin atau bahan-bahan yang berujung tajam.
Tujuan utama dari perencanaan yang ada di taman kota tersebut adalah
mengakomodir kegiatan warga dengan menambahkan fasilitas, maupun menambahkan
dan menganalisis penggunaan taman warga sekitar. Dengan begitu dapat diperoleh
persetujuan rencana desain dari masyarakat sekitar dan juga masyarakat dapat
diberdayakan dengan cara ikut membantu, mendukung dan juga merawat tanah di jl.
Syekh Mubarok tersebut dengan baik karena merasa memiliki taman tersebut bersama-
sama.

2. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Maksud dibangunnya “Taman Kota dan Penataan Lingkungan di Jl. Syekh Mubarok
adalah :
1) Menciptakan Ruang Publik baru bagi masyarakat
2) Menata keindahan dan sanitasi lingkungan
3) Mendayagunakan potensi dan merawat aset pemerintah daerah yang ada
4) Memperindah Kota
5) Menata dan membangun akses pertumbuhan ekonomi baru

2. Tujuan
1) Melestarikan dan menjaga hasil pembangunan
2) Menciptakan lingkungan yang bersih, aman, tertib dan terjaga keasriannya
3) Menjaga kepemilikan aset pemerintah daerah
STRUKTUR ORGANISASI

PEMILIK PROYEK

Manajer. Proyek
Etri Suryati

Bendahara Sekertaris
Dhea Abdillah Nur Handayani

Divisi Desain Divisi Analisa Divisi Pembelian &


Logistik
Nia Husniatil Wa’dah Revy Anika
Anis Rahmania

Pengawas Lapangan

3. Gambaran Umum Lokasi Pelaksanaan


Gambaran umum daerah perencanaan Taman Kota ini terltak di Kabupaten
Tangerang, Kecamatan Tigaraksa. Lokasi perancanaan taman kota tersebut sangat
strategis dan dekat dengan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Luas yang dimiliki
oleh daerah perencanaan yakni seluas 1000 meter persegi dengan rincian lebar adalah
±200 meter persegi dan panjang ±500 meter persegi.

4. Identifikasi Potensi dan Masalah

Identifikasi potensi dan masalah yang berada di wilayah perencanaan akan


dijelaskan sesuai dengan kondisi eksisting setelah dilakukan survey ke daerah tersebut.
Potensi yang ada di daerah perencanaan yakni:

1) Terdapat minat dan kemauan warga untuk menanam vegetasi yang dapat
dimanfaatkan oleh lingkungan sekitarnya (sebagai fungsi estetika, ekologi maupun
fingsi kerindangan/ peneduh)
2) Terdapat warga yang aktif dalam melakukan diskusi dan memberikan saran-saran
yang harus ada di daerah perencanaan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan warga
sekitar.
3) Kesediaan dan jiwa gotong royong warga untuk membantu penyelesaian ruang
terbuka hijau, terlihat dari aktifnya warga dengan menanam sendiri pohon-pohon dan
vegetasi lain untuk mendukung keasrian lingkungan ruang terbuka hijau.

Masalah yang ada sesuai dengan eksisting lokasi untuk membantu menentukan
desain yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yakni:

1) Drainase di sekelilingi daerah perencanaan merupakan drainase yang tidak aktif


karena banyak terdapat sampah daun kering dan juga sebagian drainase rusak karena
sudah tak terawat.
2) Terdapat banyak sampah, banyak daun kering dan sering digunakan sebagai tempat
pembakaran sampah.
3) Belum adanya fasilitas yang digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan warga
(ditekankan pada lansia dan anak-anak).
4) Jalan setapak dan kondisi yang tidak terawat karena jarang digunakan sebagai tempat
yang semestinya.
Masalah diatas dapat ditangani dengan cara berikut :
1) Memperbaiki saluran Drainase yang rusak dan tidak terawat
2) Membersihkan lokasi lahan
3) Menciptakan fasilitas untuk menunjang aktifitas warga sekitar ( ditekankan untuk
lansia dan anak –anak )
4) Membangun jalan setapak dengan bahan terbaik

5. Keadaan Yang Diinginkan Pasca Pembangunan (Output)


1. Pembangunan Taman Kota
Masyarakat berharap tanah lapang tersebut dapat didayagunakan guna membangun
taman kota sehingga dapat menambah keindahan dan juga dapat sebagai ciri khas
(trademark) keindahan Kabupaten Tangerang yang sekarang sedang giat giatnya
menumbuhkan investasi dan meningkatkan sector pariwisata.
2. Relokasi PKL
Warga berharap PKL yang ada tidak dengan semena mena digusur, namun solusi
yang ditawarkan adalah mensinergikan permasalahan tersebut kedalam pembangunan
taman kota dengan memasukkan PKL kedalam salah satu elemen taman (Rencana
terlampir) alasannya adalah :
1. Meraka ada karena dibutuhkan oleh warga Kelurahan Bojong
2. Dapat menambah kontribusi PAD ( Dengan adanya biaya sewa kios )
3. Sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi diwilayah Kecamatan Tigaraksa
4. Mereka juga warga sekitar yang berharap dapat mencari penghasilan yang halal,
demi menghidupi keluarganya.

6. Rencana Pengembangan Ruang Terbuka Hijau

Tahap persiapan pada rencana pembangunan taman kota ini antara lain:

1. Permohonan ijin kepada Dinas PU Kabupaten Tangerang yang berkaitan dengan


kepengurusan taman kota
2. Penentuan lokasi taman yang sesuai dengan saran Dinas PU dikarenakan kegiatan ini
ditujukan mengembangkan ruang terbuka yang belum berfungsi secara optimal
3. Survei lokasi :
a) Mengidentifikasi kondisi eksisting wilayah taman
b) Mengidentifikasi keterkaitan fungsi taman dengan aktivitas masyarakatnya,
c) Mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di dalam taman yang akan
direncanakan,
d) Untuk mengetahui seberapa jauh minat masyarakat untuk membantu mendukung
perbaikan kembali ruang terbuka yang sudah tidak terawat tersebut,
4. Survei ekologi (vegetasi, penghijauan, lingkungan kehidupan di luar manusia)
a) Untuk mengetahui tanaman-tanaman apa yang cocok dan dapat di tanam oleh
masyarakat sesuai dengan lokasi,
b) Untuk mengetahui kemampuan lahan disesuaikan dengan vegetasi yang berada di
sekitarnya,
c) Untuk mengetahui tanaman apa saja yang memiliki kegunaan dan fungsi bagi
masyarakat sekitar,
d) Untuk mengetahui suasana dan lingkungan eksisting (seperti hewan: burung,
capung, dan lain-lain)
e) Untuk mengetahui perbaikan dan inovasi apa saja yang akan dapat diterapkan
pada daerah tapak guna membantu mewujudkan lingkungan ruang terbuka hijau
secara berkelanjutan (misalnya: lubang biopori, penggunaan lampu hemat energi,
dan lain-lain)
5. Survei Estetika (keindahan)
a) Untuk penentuan bunga apa yang cocok untuk kawasan taman tersebut (yang
dapat memberikan warna cerah dan indah);
b) Untuk penataan taman yang bagaimana agar dapat tetap bersinergi dengan
penggunaan masyarakat yang sebagian besar lansia dan anak-anak; dan
c) Untuk memperkirakan segala kemungkinan-kemungkinan dari peletakan suatu
atribut taman yang aman dan nyaman saat digunakan.

Pada tahap pelaksanaan akan lebih banyak melibatkan masyarakat sekitar


dikarenakan partisipasi yang baik akan membantu untuk menciptakan taman yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat disekitarnya, pada tahap pelaksanaan ini dapat di jelaskan
sebagai berikut:

1. Pelaksanaan akan melibatkan partisipasi masyarakat sekitar tersebut, sudah


didiskusikan dengan warga setempat bahwa mereka akan ikut turun tangan membantu
penyelesaian rencana ruang terbuka hijau;
2. Pelaksanaan membutuhkan dana kurang lebih Rp 1.141.143.000. Pelaksanaan juga
akan melibatkan 2 tukang dan 8 pekerja kuli,
3. Pertama yang akan direalisasikan adalah penataan pohon dan pembersihan taman.
Kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon yang rencana akan ditanam dengan
mengelilingi taman. Pohon yang digunakan adalah pohon yang berguna bagi
masyarakat seperti pohon buah mangga, dan pohon hias seperti pohon ketapang
kencana.
4. Kemudian pemasangan paving block untuk jalan setapak yang akan dipasang di
bagian belakang taman, kemudian untuk bagian depan taman akan dipasang batu
kerikil khusus yang berguna untuk terapi kesehatan;
5. Kemudian dilanjutkan untuk pemasangan vegetasi disekitar taman, yakni menanam
rumput yang rencananya akan ditanam di bagian belakang taman karena nantinya
bagian tersebut akan dipergunakan sebagai sarana bersantai dan rekreasi, dan yang
bagian depan digunakan untuk berolahraga;
6. Setelah pemasangan vegetasi berupa rumput-rumputan, dilakukan penanaman bunga
yang rencananya akan ditanam disekitar taman (memutari taman) dan bagian
belakang taman juga akan diisi bunga bugenvil dan juga bunga tabebuya. Dilanjutkan
dengan pemasangan bangku-bangku taman dan juga beberapa ayunan untuk sarana
rekreasi bagi anak-anak dan juga tempat bersantai bagi warga sekitar;
7. Kemudian pemasangan infrastruktur berupa lampu taman rencananya akan dipasang
dipinggir taman dan tengah taman, lampu taman direncanakan akan menggunakan
lampu yang tinggi dan terang, spesifikasi lampu akan menggunakan lampu jenis LED
yang dapat menghemat banyak biaya pengeluaran untuk listrik.
8. Dilanjutkan dengan pembersihan selokan (drainase) yang mengelilingi taman
kemudian dilanjutkan dengan pembuatan biopori disekitar taman yang berguna untuk
penyerapan air yang nanti akan melimpas atau tidak tertampun di dalam tanah, jadi
dapat meminimalisir banjir dikawasan tersebut;
9. Kemudian pemasangan kran air dan juga rotary sprinkle yang nantinya akan
digunakan untuk menyirami vegetasi yang ada di dalam taman, rotary sprinkle
dipasang dengan cara menghubungkan kran air dengan pipa khusus yang berukuran
sama dengan input yang dimiliki rotary sprinkle, dan pemasangan sprinkle
rencananya akan ditempatkan pada pojok kanan dan kiri pada taman bagian belakang.
Untuk air akan menggunakan air PDAM.

JADWAL RENCANA AKSI


Pelaksanaan : Konstruksi
Tahun Anggaran : 2019
Lokasi : Kecamatan Tigaraksa
Kabupaten Tangerang
Oktober 2019
KEGIATAN MINGGU
I II III IV V VI
A. Persiapan implementasi
1. Sosialisasi kepada masyarakat
2. Pencarian tukang
3. Pemesanan bahan untuk pengembangan taman
B. Pelaksanaan Pengembangan
1. Penataan pohon dan pembersihan taman
2. Penanaman pohon baru
3. Pembangunan jalan setapak, batu refleksi dan
pemasangan rumput
4. Pemasangan bunga, ayunan, kursi, meja, dan lampu
penerangan
5. Pembuatan biopori, pembersihan drainase, dan
pemasangan kra air & rotary sprinkle
No Uraian Satuan Volume Biaya Per Satuan Jumlah Biaya
A BIAYA PERSONIL
I. Tenaga Pekerja
1 Tukang 8 jam/org = 150000 x 21 hari 2 150.000 6.300.000
2 Kuli 8 jam/org = 100000 x 21 hari 8 100.000 12.600.000
B BIAYA NON PERSONIL
II. Bahan
1 Pohon Ketapang Kencana pcs 12 1.200.000 144.000.000
2 Bunga Bugenvill Pcs 4 200.000 800.000
3 Pohon Hias Tabebuya Pcs 25 750.000 18.750.000
4 Ayunan Pcs 2 4.500.000 8.000.000
5 Set Prosotan & jungkit Pcs 1 3.800.000 3.800.000
6 Permainan Putaran Pcs 2 2.500.000 5.000.000
7 Kursi Taman Pcs 6 600.000 3.600.000
8 Rumput Jepang m2 250 25.000 6.250.000
9 Tiang Lampu 1pcs / 5m 19 1.200.000 22.800.000
10 Lampu LED Spotlight Pcs 19 22.000 418.000
11 Tempat sampah Pcs 5 600.000 3.000.000
12 Paving blok / m2 7000 75.000 525.000.000
13 Batu refleksi / Karung 50 45.000 2.250.000
14 Semen 50 kg 25 70.000 1.750.000
15 Pasir urug m3 1000 350.000 350.000.000
16 Pipa maspion 0,75 inci M 100 8.250 825.000
17 Gazebo 2 13.000.000 26.000.000
Total 1.141.143.000
C. BIAYA TIDAK TERDUGA (10% dari biaya total) 114.114.300
TOTAL 1.255.257.300
Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
DESAIN TAMAN KOTA

Jalan utama

AREA BATU REFLEKSI AREA BATU REFLEKSI

Gazebo

AREA BERMAIN
KESEIMPULAN

Adapun proyek pembangunan taman kota dan penataan lingkungan di Jl. Syekh
Mubarok Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang akan dilaksanakan pada bulan Oktober
hingga November 2019 dengan memakan waktu ± 6 minggu. Dan jumlah anggaran biaya
sebesar Rp. 1.255.257.300,- . Kedepannya Taman Kota tersebut dapat digunakan sebagai fasilitas
penunjang aktifitas warga sekitar.
Keberhasilan suatu proyek sangat ditentukan oleh perencanaan yang matang serta kerja
sama dan manajemen yang baik dari semua pihak. Fasilitas dan peralatan yang memadai serta
tenaga kerja yang terampil, berpengalaman dan disiplin sangat menentukan keberhasilan proyek
taman kota ini. Maka dari itu peran dari semua pihak sangat penting untuk dapat melancarkan
dan mendukung pelaksanaan pembangunan proyek taman di Jl. Syekh Mubarok agar dapat ter-
realisasikan dan dapat di gunakan tepat waktu sesuai dengan yg kita harapkan. Pembangunan
Taman Kota ini guna mendukung dalam hal Pelestarian dan menjaga hasil pembangunan,
Menciptakan lingkungan yang bersih, aman, tertib dan terjaga keasriannya, dan menjaga
kepemilikan aset pemerintah daerah.
PENUTUP

Demikian proposal ini kami susun, sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan skala
prioritas pembangunan di Kecamatan Tigaraksa. Keberhasilan pembangunan taman kota dan
penataan lingkungan di kecamatan Tigaraksa tersebut nantinya akan lebih ditentukan oleh
semangat, motivasi dan bimbingan serta bantuan pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang
khususnya dan peran serta masyarakat serta segenap pelaksananya guna turut mewujudkan
Kabupaten Tangerang Yang Mandiri, Berdaya Saing, guna Mewujudkan Masyarakat yang
sejahtera dan berahlak mulia.

Akhirnya dengan dilandasi oleh keiklasan hati, semangat dan optimisme, semoga taman
kota di kecamatan Tigaraksa dapat dibangun dan menjadi monument keberhasilan
pembangunan di Kabupaten Tangerang.

Tangerang, Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai