NIM : 610017160
1) Kawasan Lindung
a) Perlindungan Setempat (PS)
Kawasan perlindungan meliputi:
a. sempadan sungai;
b. kawasan sekitar mata air;
c. kawasan sekitar embung; dan
d. ruang terbuka hijau perkotaan.
(2) Kawasan sekitar mata air ditetapkan paling sedikit 200 (dua ratus) meter
dari titik mata air yang memiliki debit pada musim kemarau lebih besar
dari 10 (sepuluh) liter per detik.
a) Diperbolehkan pengembangan ruang terbuka hijau
b) Diperbolehkan kegiatan wisata yang tidak mengganggu kelestarian
mata air
c) Tidak diperbolehkan pembangunan bangunan fisik di dalam sempadan
mata air kecuali dimaksudkan untuk pengelolaan badan air dan/atau
pemanfaatan air dan/atau untuk mendukung fungsi taman rekreasi
d) Tidak diperbolehkan mendirikan bangunan permukiman atau kegiatan
lain yang dapat mengganggu kelestarian mata air.
(3) Kawasan sekitar embung ditetapkan paling sedikit 100 (seratus) meter dari
tepi saat pasang tertinggi baik embung yang sudah dibangun maupun yang
akan di bangun.
a) Diperbolehkan pengembangan ruang terbuka hijau
b) Diperbolehkan kegiatan wisata yang tidak mengganggu kelestarian
embung
c) diperbolehkan pemanfaatan embung untuk perikanan budidaya
d) Tidak diperbolehkan pembangunan bangunan fisik di dalam sempadan
embung kecuali dimaksudkan untuk pengelolaan badan air dan/atau
pemanfaatan air dan/atau untuk mendukung fungsi taman rekreasi
e) Tidak diperbolehkan mendirikan bangunan permukiman atau kegiatan
lain yang dapat mengganggu kelestarian embung.
2) Fungsi Budidaya
Ketentuan kawasan budidaya terdiri atas:
a. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan hutan rakyat
b. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian
c. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan perikanan
d. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertambangan
e. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan industri
f. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pariwisata
g. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan permukiman
h. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan lainnya.
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan hutan rakyat sebagai
berikut:
a. diperbolehkan kegiatan pengembangan hutan rakyat dengan mempertahankan
kelestarian sumberdaya lahan
b. diperbolehkan peningkatan produktivitas hutan rakyat berdasarkan komoditas,
produktivitas lahan, akumulasi produksi, dan kondisi penggunaan lahan
c. diperbolehkan aktivitas penghijauan dan rehabilitasi hutan
d. diperbolehkan aktivitas rehabilitasi lahan
e. diperbolehkan dengan syarat pemanfaatan hasil hutan
f. diperbolehkan dengan syarat pendirian bangunan untuk menunjang pemanfaatan
hasil hutan;
g. tidak diperbolehkan aktivitas pengembangan budidaya lainnya yang mengurangi
luas dan fungsi hutan.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian sebagai berikut:
a. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan
b. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian hortikultura
c. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan perkebunan
d. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peternakan.
(3) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan
sebagai berikut:
a. diperbolehkan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi;
b. diperbolehkan dengan syarat kegiatan pendukung pertanian tanaman pangan
c. tidak diperbolehkan alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan untuk
kegiatan budidaya lainnya
d. tidak diperbolehkan mendirikan bangunan pada lahan sawah irigasi.
(9) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan industri sebagai berikut :
a. diperbolehkan kegiatan industri yang mendayagunakan teknologi, potensi sumber
daya alam, dan sumber daya manusia di wilayah sekitarnya
b. diperbolehkan penyediaan ruang untuk zona penyangga berupa sabuk hijau dan
ruang terbuka hijau
c. diperbolehkan pengembangan prasarana dan sarana pendukung kegiatan industri
d. diperbolehkan pembangunan industri pada lahan pertanian tidak beririgasi
e. diperbolehkan dengan syarat mengembangkan kegiatan industri yang menggunakan
air dalam jumlah banyak
f. tidak diperbolehkan pengembangan industri yang tidak ramah lingkungan
g. tidak diperbolehkan membuang limbah tanpa melalui proses pengolahan.
(12) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan lainnya sebagai berikut :
a. tidak diperbolehkan kegiatan budidaya yang mengganggu fungsi kawasan
pertahanan dan keamanan negara
b. dipebolehkan pengembangan kampus di dalam KPY sesuai dengan rencana rinci
tata ruang
c. dipebolehkan mengembangkan perdagangan jasa serta fasilitas umum dan fasilitas
sosial untuk mendukung fungsi pendidikan dengan prinsip efisiensi dan
keseimbangan kebutuhan sesuai dengan skalanya.
Masing-masing ketentuan diatas dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai
contoh dalam menghitung KDB dan KLB berikut:
Jika diketahui luas lahan = 12.000 m2, KLB = 1,20 dan KDB = 40%, maka dapat
dihitung;
2. Fungsi RTH
GSB
Garis sempadan bangunan terhadap jalan minimal 3 meter.
Garis sempadan bangunan pada sungai bertanggul di luar permukiman 25
meter dari kaki tanggul terluar.
Garis sempadan bangunan pada sungai tidak bertanggul di luar
permukiman 50 meter dari bibir sungai.
Garis sempadan bangunan pada sungai bertanggul di dalam permukiman 3
meter dari kaki tanggul terluar.
Garis sempadan bangunan pada sungai tidak bertanggul di luar
permukiman 15 meter dari bibir sungai.
Ketinggian Maksimal dan Minimal
Ketinggian bangunan maksimal yaitu 1 lantai.
Jarak bebas antar bangunan minimal :
Jarak bebas samping 2 meter dan jarak bebas belakang 2 meter.
Tampilan bangunan :
Bangunan yang diperkenankan adalah konstruksinya tidak mengganggu
resapan air dan mendukung fungsi pemakaman sebagai RTH yang ramah
lingkungan.
B. Kawasan Budidaya
1. Fungsi Permukiman
GSB Pada Sungai
GSB pada sungai yang bertanggul 3 meter dari kaki terluar tanggul dan yang
tidak bertanggul 15 meter dari bibir sungai
GSB pada bangunan rumah
Untuk ruang milik jalan (rumija) < 8m, GSB minimum = ½ rumija.
Untuk ruang milik jalan ≥ 8m, GSB minimum = ½ rumija + 1 m.
Sempadan bangunan terhadap jalan adalah minimal 6 meter
Ketinggian maksimal dan minimal :
Ketinggian bangunan permukiman dan fasilitas penunjang permukiman ini
adalah 2 lantai. Jarak vertical dari lantai dasar ke lantai atasnya tidak boleh
lebih dari 8 meter.
Ketinggian bangunan maksimum perumahan berkepadatan tinggi tidak
bersusun adalah 10 meter (setara dengan 2 lantai).
Jarak bebas antar bangunan minimal :
Perumahan berkepadatan tinggi tidak bersusun dengan jarak bebas samping 2
meter dan jarak bebas belakang 2 meter.
Tampilan bangunan :
Sebagian besar bangunan yang ada di Prambanan-Kalasan khususnya wilayah
perencanaan masih mengikuti sosok bangunan tradisional Yogyakarta. Arahan
arsitektural yang diperkenankan adalah arsitektural bangunan yang sesuai
dengan adat dan kearifan lokalnya dan selaras dengan lingkungan, sehingga
tetap menjaga tatanan dan citra kawasan permukiman tersebut.