Anda di halaman 1dari 15

8.4.

PERATURAN ZONASI
Rencana penggunaan lahan di Dukuh Pening disesuaikan dengan arahan perancangan RTBL.
Dimana arahan pengembangannya sebagaimana tertuang dalam RTRW Kabupaten Kendal yaitu pengembangan
pariwisata alam bagi Kecamatan Kangkung. Sedangkan penjelasan mengenai pengaturan zonasi akan dibahas
dalam zoning text dan zoning map berikut.

ZONING TEXT
Tabel Zoning Text Blok I Perikanan

SUBZONA

PS-1
(Sempadan
Sungai)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1 meter
KDB : 10 %
KLB : 0,2
KDH : 30 %

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Overlay Zone

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Pembuatan
jembatan dan
pengaspalan jalan,
dengan
memperhatikan
ekosistem
sempadan sungai

Ketentuan
Pelaksanaan

Penggunaan lahan
saat ini adalah
berupa lahan
mangrove di
sepanjang sisian
sungai.
Pembangunan
boleh dilakukan
dengan
memperhatikan
AMDAL

Ketentuan
Peraturan
Zonasi

Ketentuan Tambahan

Ketentuan Khusus

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona)
dan tidak
mengubah pola
ruang (zoning
map) wilayah
perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas
teknis terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
berupa wisata alam,
diijinkan terbatas
dengan batasan:
1) Kegiatan yang
berbasis alam
(memanfaatkan potensi
sungai);
2) Tidak mengganggu
aliran sungai;
3) Tidak mengganggu,
merusak, maupun
menurunkan kualitas
ekosistem atau
lingkungan sekitarnya;
dan
4) Dilakukan
penanaman tanaman
berakar kuat atau
tanaman lokal

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
perikanan dan
pariwisata alam
sesuai ketentuan
intensitas
pemanfaatan ruang

SUBZONA

PS-2
(Sempadan
Pantai)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1 meter
KDB : 20 %
KLB : 0,4
KDH : 30 %

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Ketentuan
Pelaksanaan

Ketentuan
Peraturan Zonasi

Ketentuan
Tambahan

Ketentuan Khusus

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
berupa wisata alam
dan perikanan,
diijinkan terbatas
dengan batasan:
1) Kegiatan yang
berbasis alam
(memanfaatkan
potensi pantai); dan
2) Tidak
mengganggu,
merusak, maupun
menurunkan kualitas
ekosistem atau
lingkungan
sekitarnya

Pembatasan
bangunan dengan
hanya memberikan
izin pembangunan
pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung kegiatan
nelayan / perikanan
dan pariwisata alam,
disertai dengan
prasarana
lingkungan
permukiman

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
berupa pendukung
pariwisata diijinkan
dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggun fungsi
utama RTH
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Pembatasan
bangunan /
perkerasan di atas
RTH dengan hanya
memberikan izin
pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
RTH

Pembuatan jalan
dengan
memperhatikan
perkerasan yang
dapat menyerap
air, tanpa
mengubah
ekosistem
sempadan pantai.
Serta dilengkapi
dengan prasarana
lingkungan

Penggunaan lahan
saat ini adalah
berupa lahan pasir
dan sebagai tempat
docking kapal.
Pembangunan
boleh dilakukan
dengan
memperhatikan
AMDAL

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Pembuatan jalan
dengan
memperhatikan
perkerasan yang
dapat menyerap
air, dilengkapi
dengan pelengkap
jalan dan prasarana
lingkungan
permukiman

Penggunaan lahan
saat ini tidak sesuai
karena berada di
sempadan pantai,
sehingga setelah
peraturan ini
disahkan RTH tidak
direlokasi dan tetap
ada, namun
perkerasan di dalam
lingkungan ini
dibatasi serta harus
memperhatikan
AMDAL

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Overlay Zone

RTH-1
(RTH Publik)

GSB : 1 meter
KDB : 10 %
KLB : 0,2
KDH : 30 %:

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Overlay Zone

SUBZONA

SPU-4
(Olahraga)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1,25 meter


KDB : 42%
KLB : 0,84
KDH : 30%

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Ketentuan
Pelaksanaan

Pembuatan jalan
dengan
memperhatikan
perkerasan yang
dapat menyerap
air, dilengkapi
dengan sarana dan
prasarana
pendukung

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Overlay Zone

PL-4
(Pertamba
kan)

GSB : 1 meter
KDB : 10 %
KLB : 0,2
KDH : 30 %

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Overlay Zone

Penyediaan
penerang jalan
dilengkapi dengan
infrasturktur
pendukung lainnya

Ketentuan
Peraturan Zonasi

Ketentuan
Tambahan

Ketentuan Khusus

Penggunaan lahan
saat ini tidak sesuai
karena berada di
sempadan pantai,
sehingga setelah
peraturan ini
disahkan zona
olahraga tidak
direlokasi dan tetap
ada, namun
perkerasan di dalam
lingkungan ini
dibatasi yang dapat
mendukung
kawasan pariwisata
alam dan kegiatan
di zona olahraga
yang harus
memperhatikan
AMDAL

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
berupa pendukung
pariwisata diijinkan
dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama Olahraga
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
pariwisata dan
kegiatan di dalam
zona olahraga

Penggunaan lahan
saat ini sesuai
karena berupa
tambak payau yang
terletak di pesisir
untuk mendapat
campuran air darat
dengan air asin dari
laut

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama zona
pertambakan
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
pertambakan dan
pariwisata alam
sesuai ketentuan
intensitas
pemanfaatan ruang

Tabel Zoning Text Blok II Permukiman

SUBZONA

PS-2
(Sempadan
Pantai)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1 meter
KDB : 20 %
KLB : 0,4
KDH : 30 %

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Overlay Zone

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Pembangunan
prasarana
lingkungan dan
jalur hijau

Ketentuan
Pelaksanaan

Penggunaan lahan
saat ini berupa
kawasan
permukiman,
dikarenakan
terdapat perbedaan
elevasi di kawasan
permukiman
dengan lahan pasir
di sempadan
pantai. Sehingga
bangunan yang
terdapat di
sempadan pantai
tidak direlokasi dan
tetap ada

Ketentuan
Peraturan Zonasi

Ketentuan
Tambahan

Ketentuan Khusus

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya,
diijinkan terbatas
dengan batasan:
1) Kegiatan yang
berbasis alam
(memanfaatkan
potensi pantai); dan
2) Tidak
mengganggu,
merusak, maupun
menurunkan kualitas
ekosistem atau
lingkungan
sekitarnya

Pembatasan
bangunan dengan
hanya memberikan
izin pembangunan
pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung kegiatan
nelayan / perikanan,
disertai dengan
prasarana.
Pembangunan di
sekitarnya dibatasi
dengan
memperhatikan
intensitas
pemanfaatan ruang

SUBZONA

RTH-1
(RTH Publik)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1 meter
KDB : 10 %
KLB : 0,2
KDH : 30 %

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Growth Control

R-1
(Permuki
man
Berkepadat
an Rendah)

GSB : 1,25 meter


KDB : 46 %
KLB : 0,92
KDH : 30 %

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Growth Control

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Ketentuan
Pelaksanaan

Ketentuan
Peraturan Zonasi

Ketentuan
Tambahan

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
berupa pendukung
pariwisata diijinkan
dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama RTH
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang
Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama zona
permukiman
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Pembuatan jalan
dengan
memperhatikan
perkerasan yang
dapat menyerap
air, dilengkapi
dengan pelengkap
jalan dan prasarana
lingkungan
permukiman

Penggunaan lahan
saat ini adalah
berupa RTH

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Pembangunan
prasarana
lingkungan dan
jalur hijau

Penggunaan lahan
saat ini sesuai
karena berada di
kawasan budidaya,
serta harus
dilengkapi dengan
pengaspalan jalan
dan penyediaan
infrastruktur
pendukung serta
pelengkap jalan

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Ketentuan Khusus

Pembatasan
bangunan /
perkerasan di atas
RTH dengan hanya
memberikan izin
pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
RTH. Pembangunan
TPS harus dilengkapi
dengan pengaturan
AMDAL serta sarana
dan prasarana
pendukung
Pembatasan
bangunan dengan
memperhatikan
intensitas
pemanfaatan ruang.
Rumah yang
difungsikan sebagai
toko ataupun
pembuat jaring
rajungan, tetap
masuk ke dalam zona
permukiman

SUBZONA

SPU-1
(Pendidi
kan)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1,25 meter


KDB : 46 %
KLB : 0,92
KDH : 30 %

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Pengaspalan jalan
dan penyediaan
infrastruktur
pendukung serta
pelengkap jalan

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Overlay Zone

SPU-4
(Olahraga)

GSB : 1,25 meter


KDB : 42%
KLB : 0,84
KDH : 30%

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Spesial Zoning

Pengaspalan jalan
dan penyediaan
infrastruktur
pendukung serta
pelengkap jalan

Ketentuan
Pelaksanaan

Ketentuan
Peraturan Zonasi

Ketentuan
Tambahan

Penggunaan lahan
saat ini tidak sesuai
karena berada di
sempadan pantai,
sehingga setelah
peraturan ini
disahkan zona
pendidikan tidak
direlokasi dan tetap
ada, pembangunan
harus
memperhatikan
AMDAL

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama zona
pendidikan
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Penggunaan lahan
saat ini sesuai
karena berada di
kawasan budidaya
dan terletak di
tengah kawasan
permukiman

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama zona olahraga
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Ketentuan Khusus

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
pendidikan sesuai
ketentuan intensitas
pemanfaatan ruang.
Jumlah maksimal
sesuai kebutuhan
pelayanan
Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
olahraga sesuai
ketentuan intensitas
pemanfaatan ruang.

SUBZONA

SPU-6
(Peribada
tan)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1,25 meter


KDB : 47%
KLB : 0,94
KDH : 30%

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Pengaspalan jalan
dan penyediaan
infrastruktur
pendukung serta
pelengkap jalan

Ketentuan
Pelaksanaan

Ketentuan
Peraturan Zonasi

Ketentuan
Tambahan

Ketentuan Khusus

Penggunaan lahan
saat ini sesuai
karena berada di
kawasan budidaya
dan terletak di
tengah kawasan
permukiman

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama zona
peribadatan
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
peribadatan sesuai
ketentuan intensitas
pemanfaatan ruang.
Jumlah maksimal
sesuai kebutuhan
pelayanan

Penggunaan lahan
saat ini sesuai
karena berada di
kawasan budidaya
dan terletak sekitar
kawasan
permukiman

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama zona
pertanian
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
pertanian sesuai
ketentuan intensitas
pemanfaatan ruang.

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Special Zoning

PL-1
(Pertanian)

GSB : 1 meter
KDB : 10 %
KLB : 0,2
KDH : 30 %

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Special Zoning

Pengaspalan jalan
dan penyediaan
infrastruktur
pendukung serta
pelengkap jalan
dan jalur hijau

Tabel Zoning Text Blok III Pertanian

SUBZONA

PS-1
(Sempadan
Sungai)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1 meter
KDB : 10 %
KLB : 0,2
KDH : 30 %

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Overlay Zone

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Pembuatan
jembatan dan
pengaspalan jalan,
dengan
memperhatikan
ekosistem
sempadan sungai

Ketentuan
Pelaksanaan

Penggunaan lahan
saat ini adalah
berupa lahan
mangrove di
sepanjang sisian
sungai.
Pembangunan
boleh dilakukan
dengan
memperhatikan
AMDAL

Ketentuan
Peraturan Zonasi

Ketentuan
Tambahan

Ketentuan Khusus

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan terbatas
dengan batasan:
1) Kegiatan yang
berbasis alam
(memanfaatkan
potensi sungai);
2) Tidak
mengganggu aliran
sungai;
3) Tidak
mengganggu,
merusak, maupun
menurunkan kualitas
ekosistem atau
lingkungan
sekitarnya; dan
4) Dilakukan
penanaman tanaman
berakar kuat atau
tanaman lokal

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
perikanan dan
pariwisata alam
sesuai ketentuan
intensitas
pemanfaatan ruang

SUBZONA

PL-1
(Pertanian)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1 meter
KDB : 10 %
KLB : 0,2
KDH : 30 %

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Ketentuan
Pelaksanaan

GSB : 1 meter
KDB : 10 %
KLB : 0,2
KDH : 30 %

GSB : 1 meter
KDB : 10 %
KLB : 0,2
KDH : 30 %

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Special Zoning

Ketentuan Khusus

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama zona
pertanian
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
pertanian dan
pariwisata alam
sesuai ketentuan
intensitas
pemanfaatan ruang.

Pengaspalan jalan
dan penyediaan
infrastruktur
pendukung serta
pelengkap jalan
dan jalur hijau

Penggunaan lahan
saat ini sesuai
karena berada di
kawasan budidaya
dan berupa lahan
pertanian tanaman
pangan

Penyediaan
penerang jalan
dilengkapi dengan
infrasturktur
pendukung lainnya

Penggunaan lahan
saat ini sesuai
karena berupa
tambak payau yang
terletak di pesisir
untuk mendapat
campuran air darat
dengan air asin dari
laut

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Penggunaan lahan
saat ini adalah
berupa RTH

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Special Zoning

RTH-1
(RTH Publik)

Ketentuan
Tambahan

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Special Zoning

PL-4
(Petamba
kan)

Ketentuan
Peraturan Zonasi

Pembuatan jalan
dengan
memperhatikan
perkerasan yang
dapat menyerap
air, dilengkapi
dengan pelengkap
jalan dan prasarana
lingkungan
permukiman

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama zona
pertambakan
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang
Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
berupa pendukung
pariwisata diijinkan
dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama RTH
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
pertambakan sesuai
ketentuan intensitas
pemanfaatan ruang

Pembatasan
bangunan /
perkerasan di atas
RTH dengan hanya
memberikan izin
pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
RTH.

Tabel Zoning Text Blok IV Pariwisata

SUBZONA

PS-1
(Sempadan
Sungai)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1 meter
KDB : 10 %
KLB : 0,2
KDH : 30 %

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Overlay Zone

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Pembuatan
jembatan di
Kalipening dan
pelestarian
Kalimati sesuai
kondisi aslinya,
dengan
memperhatikan
ekosistem
sempadan sungai

Ketentuan
Pelaksanaan

Penggunaan lahan
saat ini adalah
berupa lahan
mangrove di
Kalipening di
sepanjang sisian
sungai.
Pembangunan
boleh dilakukan
dengan
memperhatikan
AMDAL

Ketentuan
Peraturan Zonasi

Ketentuan
Tambahan

Ketentuan Khusus

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan terbatas
dengan batasan:
1) Kegiatan yang
berbasis alam
(memanfaatkan
potensi sungai);
2) Tidak
mengganggu aliran
sungai;
3) Tidak
mengganggu,
merusak, maupun
menurunkan kualitas
ekosistem atau
lingkungan
sekitarnya; dan
4) Dilakukan
penanaman tanaman
berakar kuat atau
tanaman lokal

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
perikanan dan
pariwisata alam
sesuai ketentuan
intensitas
pemanfaatan ruang

SUBZONA

PS-2
(Sempadan
Pantai)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1 meter
KDB : 20 %
KLB : 0,4
KDH : 30 %

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Pembuatan jalan
dengan
memperhatikan
perkerasan yang
dapat menyerap
air, tanpa
mengubah
ekosistem
sempadan pantai.
Serta dilengkapi
dengan prasarana
lingkungan untuk
mendukung
kawasan pariwisata

Ketentuan
Pelaksanaan

Penggunaan lahan
saat ini adalah
berupa lahan pasir
dan sebagai tempat
docking kapal.
Pembangunan
boleh dilakukan
dengan
memperhatikan
AMDAL

Ketentuan
Peraturan Zonasi

Ketentuan
Tambahan

Ketentuan Khusus

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
berupa wisata alam,
diijinkan terbatas
dengan batasan:
1) Kegiatan berbasis
alam (memanfaatkan
potensi pantai); dan
2) Tidak
mengganggu,
merusak, maupun
menurunkan kualitas
ekosistem atau
lingkungan
sekitarnya

Pembatasan
bangunan dengan
hanya memberikan
izin pembangunan
pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung kegiatan
pariwisata alam,
disertai dengan
prasarana.
Pembangunan
sarana pendukung
seperti gazebo,
plaza, shelter, dan
lain sebagainya
sebagaimana diatur
dalam ketentuan
intensitas
pemanfaatan ruang

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan dengan
memperhatikan
1) Kegiatan berbasis
alam (memanfaatkan
potensi pantai)
2) Tidak
mengganggu fungsi
utama zona
pertambakan,
pariwisata, dan
sempadan pantai
3) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
pariwisata sesuai
ketentuan intensitas
pemanfaatan ruang

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Overlay Zone

PL-3
(Pariwisata)

GSB : 1 meter
KDB : 20 %
KLB : 0,4
KDH : 30 %

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Overlay Zone

Penyediaan
penerang jalan
dilengkapi dengan
infrasturktur
pendukung lainnya

Penggunaan lahan
saat berupa lahan
pasir yang akan
dikembangkan
sebagai tempat
pariwisata
pemancingan
tambak. Sehingga
dibutuhkan AMDAL

SUBZONA

PL-4
(Petamba
kan)

Ketentuan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

GSB : 1 meter
KDB : 10 %
KLB : 0,2
KDH : 30 %

Alternatif Teknik Peraturan Zonasi :


Growth Control

Keterangan :
Growth Control
Overlay Zone
Special Zoning

Ketentuan
Prasarana dan
Sarana Minimum

Ketentuan
Pelaksanaan

Penyediaan
penerang jalan
dilengkapi dengan
infrasturktur
pendukung lainnya

Penggunaan lahan
saat ini sesuai
karena berupa
tambak payau yang
terletak di pesisir
untuk mendapat
campuran air darat
dengan air asin dari
laut. Sebagian
tambak yang
terletak
bebrbatasan
dengan lahan pasir
pantai digunakan
sebagai kawasan
pariwisata
pemancingan,
sedangkan
sebagian lainnya
tetap digunakan
sebagai tambak
dengan
emperhatikan
ekosistem tambak
dan AMDAL

Ketentuan
Peraturan Zonasi

Ketentuan
Tambahan

Ketentuan Khusus

Perubahan kecil
(kurang dari 10%
fungsi subzona) dan
tidak mengubah pola
ruang (zoning map)
wilayah perencanaan
dapat diputuskan
oleh bupati atau
kepala dinas teknis
terkait.

Jenis kegiatan
peruntukan lainnya
diijinkan dengan
memperhatikan
1) Tidak
mengganggu fungsi
utama zona
pertambakan
2) Kesesuaian
dengan pemanfaatan
ruang

Pembatasan
bangunan /
perkerasan dengan
hanya memberikan
izin pada bangunan /
aktivitas yang
mendukung fungsi
pertambakan sesuai
ketentuan intensitas
pemanfaatan ruang

: pengendalian ini dilakukan melalui faktor-faktor pertumbuhan seperti pembangunan sarana dan prasarana melalui penyediaan infrastruktur yang
diperlukan, mengelola faktor ekonomi dan sosial hingga politik
: satu atau beberapa zona yang mengacu kepada satau atau beberapa peraturan zonasi (misalnya kawasan perumahan di kawasan yang harus dilestarikan
akan merujuk pada aturan perumahan dan aturan pelestarian bangunan / kawasan
: ketentuan ini dibuat dengan spesifik sesuai dengan karakteristik setempat (universitas, pendidikan, bandar udara) untuk mengurangi konflik antara area ini
dan masyarakat sekelilingnya dengan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan area tersebut. Umumnya untuk menjaga kualitas lingkungan (ketenangan,
kelancaran lalu-lintas, dan sebagainya)
(sumber : Konsep Dasar Panduan Penyusunan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan)

Tabel Matriks ITBX RTBL Pantai Pening

SPU-1 =
Pendidik
an

SPU-4 =
Olahrag
a

SPU-6 =
Peribada
tan

PL-1 =
Pertania
n

PL-3 =
Pariwisa
ta

PL-4 =
Pertamb
akan

Zona Peruntukan Lainnya

R-1 =
Kepadat
an
Rendah

Perumahan
1 Rumah Tunggal
2 Rumah Kuno / Adat
Perdagangan dan Jasa
1 Ruko
2 Kios Kecil
3 Kios Besar
4 Restoran / Rumah Makan
Sarana Pelayanan Umum
1 SD
2 Musholla
3 Shelter
Ruang Terbuka Hijau
1 Jalur Hijau
2 Taman Lingkungan
Ruang Terbuka Non Hijau
1 Lapangan
2 Plasa
3 Tempat Parkir
4 Playground
5 Sculpture
Peruntukan lainnya
Pertanian Tanaman
1
Pangan
2 Perikanan
3 Pertambakan

Zona
Zona Sarana Pelayanan umum
Perumahan

RTH-1 =
RTH
Publik

KEGIATAN

Zona RTH

PS-2 =
Pantai

No

Zona Perlindungan
Setempat
PS-1 =
Sungai

ZONA

X
X

T
T

X
X

I
I

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X
X
X

T
X
X
X

X
X
X
X

I
I
I
I

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X

X
T
T
T

X
X
X
X

X
X
X

X
X
X

X
X
X

I
I
X

X
T
X

X
X
X

X
I
X

X
X
X

X
I
T

X
X
X

I
X

I
X

I
I

I
I

I
X

I
X

I
X

I
B

I
X

I
X

X
X
X
X
X

X
X
X
X
X

I
T
T
T
T

I
I
I
B
X

T
X
T
X
X

I
X
I
X
X

X
X
I
X
X

X
X
X
X
X

X
T
T
T
T

X
X
X
X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

Keterangan :
I
T
B
X

SPU-1 =
Pendidik
an

SPU-4 =
Olahrag
a

SPU-6 =
Peribada
tan

PL-1 =
Pertania
n

PL-3 =
Pariwisa
ta

PL-4 =
Pertamb
akan

Zona Peruntukan Lainnya

R-1 =
Kepadat
an
Rendah

4 Pengambilan Air Tanah


5 Wisata Alam
Peruntukan Khusus
1 TPS
2 Docking Kapal
3 TPI
4 Tempat Penjemuran Ikan
5 Pendopo
6 Gazebo
7 Tempat Pemancingan

Zona
Zona Sarana Pelayanan umum
Perumahan

RTH-1 =
RTH
Publik

KEGIATAN

Zona RTH

PS-2 =
Pantai

No

Zona Perlindungan
Setempat
PS-1 =
Sungai

ZONA

X
X

X
B

X
I

T
I

X
X

X
X

X
X

X
B

X
I

X
B

X
X
X
X
X
X
X

X
B
B
B
X
X
X

X
X
X
X
X
X
X

B
B
B
B
B
B
B

X
X
X
X
X
X
X

X
X
X
X
X
X
X

X
X
X
X
X
X
X

B
X
X
X
X
X
X

X
X
X
X
T
T
T

X
X
X
X
X
X
T

: pemanfaatan lahan diizinkan


: pemanfaatan lahan diizinkan secara terbatas
: pemanfaatan lahan diizinkan secara bersyarat
: pemanfaatan lahan tidak diizinkan

Z
O
N
I
N
G
M
A
P

Anda mungkin juga menyukai