SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Rangka Penyelesaian Studi
Strata Satu untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pancasakti Tegal
Oleh :
RIZKI AMALIA FN
NPM. 2111500028
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Oleh :
Nama
RIZKI AMALIA FN
NPM
2111500028
Prodi
Ilmu Pemerintahan
Skripsi dengan judul di atas telah disahkan dan disetujui oleh Pembimbing.
Dosen Pembimbing I,
PENGESAHAN
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2012
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA TEGAL
DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Pancasakti Tegal.
Pada Hari
: Selasa
Tanggal
: 28 Juli 2015
Dewan Penguji
Penguji I
(...............)
Penguji II
(...............)
Penguji III
: Drs.Djoko Suyono,M.Si
(...............)
Mengesahkan,
Dekan
Dengan ini saya menyatakan, bahwa karya tulis dalam bentuk skripsi yang
berjudul IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2012
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA TEGAL DALAM
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTA beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya sendiri.
Dalam penulisan skripsi ini saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan sebagaimana mestinya.
Demikian pernyataan ini dapat menjadikan pedoman bagi yang
berkepentingan, dan saya siap menanggung segala resiko atau sanksi apabila di
kemudian hari ternyata dipermasalahkan keaslian skripsi saya.
Tegal,
Juli 2015
Yang Menyatakan,
RIZKI AMALIA FN
NPM 2111500045
iv
ABSTRAK
NAMA
: RIZKI AMALIA FN
NPM
: 2111500028
JUDUL
: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 4
TAHUN 2012 TENTANG TATA RUANG WILAYAH DALAM
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi
perda no. 4 tahun 2012 mengenai tata ruang wilayah Kota Tegal dalam
mewujudkan pembangunan berkelanjutan?
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui sejauh mana pola pembangunan Kota Tegal telah sesuai dengan
perda nomor 4 tahun 2012 tentang Tata Ruang Wilayah.
2. Mengetahui adakah kendala yang dihadapi dan bagaiman solusi
pemecahannya dalam implementasi perda nomor tahun 2012 tentang Tata
Ruang Wilayah.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
karena penelitian ini bertujuan memberikan gambaran atas implementasi
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Tata Ruang Wilayah dalam
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
dengan langkah-langkah: reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Data
diperoleh dari angket, wawancara, observasi dan kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan sosialisasi Peraturan Daerah No. 4 tahun
2012 belum terlaksana dengan maksimal. Hasil analisis diperoleh rata-rata
62,67% tegolong dalam kategori sedang-sedang saja. Hal ini dapat terlihat dari
sosialisasi yang belum tepat sasaran karena sumber media sosialisasi masih
terbatas pada famlet atau pengumuman-pengumuman di kecamatan dan
kurangnya kesadaran masyarakat dalam menghadiri acara sosialisasi peraturan
daerah yang diadakan dikecamatan-kecamatan. Implementasi Peraturan Daerah
No. 4 tahun 2012 tentang Tata Ruang Wilayah Kota Tegal merupakan
pelaksanaan kebijakan di bidang penataan ruang wilayah Kota Tegal diperoleh
rata-rata sebesar 66,67% tergolong dalam kategori sedang-sedang saja.
Implementasi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Tegal mempunyai beberapa hambatan, antara lain: masih
kurangnya koordinasi antra instansi, masih perlunya intensitas sosialisasi kepada
masyarakat yang lebih luas lagi tentang tata ruang wilayah kota Tegal, kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya tata ruang wilayah kota Tegal dalam
kelancaran pembangunan.
Saran dari penulis yaitu sosialisasi diharapkan menggunakan media yang
dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, seperti: radio, koran dan lainlain.Program-program peraturan daerah diharapkan memenuhi dan menampung
aspirasi masyarakat sehingga pelaksanaan implementasi peraturan daerah dapat
berjalan dengan lancar dan tidak menemui hambatan-hambatan
Kata Kunci : Peraturan Daerah, Tata Ruang, Pembangunan yang Berkelanjutan.
v
ABSTRAC
NAME: RIZKI AMALIA FN
NPM: 2111500028
Title: THE IMPLEMENTATION OF PERATURAN DAERAH NO.4 TAHUN
2012 ON SPATIAL REGION IN REALIZING SUITANABLE
DEVELOPMENT .
The Principal problems in this research is how the implementation of
perda No. 4 in 2012 about spatial Tegal City region in realizing sustainable
development?
The goals are going to be achieved in this research are:
1.To find out the suitability between development patterns of Tegal city with
perda no 4 tahun 2012 on spatial region.
2. To find out are there any obstacles faced and how the solution in the solution
implementation perda no 4 tahun 2012 about Spatial regions.
The research type used in this research is descriptive since this research
aims to provide an overview of the implementation of the perda No. 4 tahun 2012
about Spatial Locality in realizing sustainable development.
Data analysis technique used in this research is descriptive qualitative. The steps
are reduction of data, data presentation, and conclusion. Data collecting technique
used in this research is done by using interview, observation and literature.
The results shows that the socializing of perda No. 4 tahun 2012 has not
implemented well. The results of the analysis of the obtained average score
62,67% or belong to the mediocre category. This can be seen from the
socialization that is out of the target because the source media of socialization
itself is still limited.another reasons are the less of people awareness in attending
event of perda socialization held in sub-districts. The implementation of perda
No. 4 tahun 2012 on Spatial region of Tegal city is the implementation of policy
in the field of spatial regio obtains an average score of 66,67% or belong to the
mediocre category.The Implementation of perda No. 4 tahun 2012 on Planning of
spatial region of Tegal city has number of obstacles.They are:The less
coordination among instances,The less of the number of socialization to the public
about the plan it self,the less of people awareness about the importance of spatial
region in development.After had done the research ,the writer has some
suggestions.first,the socialization are expected to use media that can be reached by
people in general,such as radio,newspaper and etc
Perda programs are expected to be able to fulfill and accomodates the
aspirations of the people so that the implementation of perda can run well without
any obstacles.
vi
MOTTO
Satu pohon sejuta manfaat, mari menamam pohon untuk anak-cucu kita
kelak, lestari alamku, lestari lingkunganku! Selamatkan bumi ini dari
pemanasan global. (Penulis)
Keyakinan yang kuat terhadap apa yang kita kerjakan akan memberikan
Kekuatan Luar Biasa untuk Mengatasi kegagalan.
(Soichiro Honda)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka jika kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
yang lain, dan hanya kepada Tuhan-Mulah hendaknya kamu berharap.
(QS. Al Insyirah: 6-8).
vii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Segalanya...
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayangMu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu Atas karunia serta
kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah
Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi.
Ibunda dan Ayahanda Tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu dan Ayah yang telah memberikan
kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada
mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta
dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan
Ayah bahagia karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Ibu
dan Ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang,
selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik,
Terima Kasih Ibu.... Terima Kasih Ayah...
Kakak-kakak aku Tersayang
Untuk Mba Lely,Mas Aziz dan Mba Kiki, tiada yang paling membahagiakan saat
kumpul bersama kalian, terima kasih atas doa dan bantuan dan support kalian
selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat aku persembahkan.
My Best friends
Buat sahabatku di Fisip Budi Imam S terima kasih atas bantuan, doa, nasehat,
semangat yang kamu berikan selama aku kuliah.Buat yang paling pinter di Fisip
Mizarudin Risqian S.Ip terimakasih untuk bantuan ide untuk karya kecilku ini.
Buat sahabat gengges aku Deby,Andini,Ami,Yasmin,Putri terima kasih atas doa
kalian, semangat kalian dan candaan kalian, aku tak akan melupakan kalian.Buat
Temen jeng-jengku Boim,Miko,Rifki,Atho,Oki terimakasih untuk selalu
nemenin aku riset, nemenin nongkrong dan jeng-jeng selama putek ngerjain
revisian...terimakasih banyak guys..
viii
ix
KATA PENGANTAR
MEWUJUDKAN
Tegal,
Juli 2015
Penyusun,
RIZKI AMALIA FN
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
ii
ABSTRACT ............................................................................................................. vi
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................
PENDAHULUAN ....................................................................................
xii
DALAM
MEWUJUDKAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN ................................................................................. 32
A. Pembangunan Kota ............................................................................. 32
1. Perencanaan Tata Ruang ............................................................... 35
2. Pemanfaatan Ruang ....................................................................... 41
3. Penataan Ruang ....................................................................... ...... 46
4. Pengendalian Pemanfaatan Ruang ................................................ 53
B. Implementasi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 ...................... 61
BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN ....................................................... 68
A. Gambaran Umum Kota Tegal ............................................................. 68
1.
2.
xiv
DAFTAR GAMBAR
Grafik 3.1 Penduduk Kota Tegal
70
Grafik 3.2 Jumlah penduduk dan menurut umur dan jenis kelamin
71
xv
DAFTAR TABEL
81
82
83
84
86
87
88
90
91
92
94
95
96
97
98
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2 Ijin Research dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lampiran 3
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
19
20
21
proporsi ruang terbuka hijau di daerah dijelaskan pada pasal 29, dimana ruang
terbuka hijau terdiri dari ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau
privat. Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 persen
dari luas wilayah kota. Sedangkan proporsi ruang terbuka hijau publik pada
wilayah kota paling sdikit 20 persen dari luas wilayah kota.
Ruang terbuka hijau publik merupakan ruang terbuka hijau yang
dimiliki dan dikelola oleh pemerintah kota yang digunakan untuk kepentingan
masyarakat secara umum. Dalam hal ini yang termasuk ruang terbuka hijau
publik adalah taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang
jalan, sungai dan pantai. Sedangkan ruang terbuka hijau privat merupakan
ruang terbuka hijau yang berada pada lahan milik masyarakat. contohnya
kebun atau halaman rumah/ gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami
tumbuhan.
Dari uraian di atas, penyediaan ruang terbuka hijau di perkotaan
menjadi salah satu prioritas dalam perencanaan tata ruang. . Dimana
ketersediaan lahan yang semakin sedikit dan ancaman pemanasan global yang
terjadi akibat dari penggundulan hutan dan polusi udara yang tinggi di wilayah
kota. Untuk mengurangi polusi, ancaman pemanasan global serta terciptanya
kenyamanan di wilayah kota maka di dalam pembuatan Rancangan Tata
Ruang Wilayah, pemerintah telah menetapkan luasan ruang terbuka hijau dan
tempat sebagai ruang terbuka hijau tidak dapat dialihfungsikan sebagai tempat
pemukiman atau usaha.
22
23
B. Perumusan Masalah
Pemerintah Kota Tegal selalu berupaya membenahi diri untuk
mencapai visi Kota Tegal yaitu terwujudnya Kota Tegal sebagai pusat
industri, jasa dan maritime yang mempunyai daya saing untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi warganya melalui kebersamaan maka diperlukan misi Kota
Tegal yaitu salah satunya dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana
dan prasarana umum daerah serta mengembangkan cita kota yang berwawasan
lingkungan.
24
kendala
dan
bagaimana
solusi
pemecahan
dalam
25
bentuk pengetahuan. Sehubungan dengan hal ini maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui sejauh mana pola pembangunan Kota Tegal telah
sesuai dengan perda nomor 4 tahun 2012 tentang Tata Ruang Wilayah
b. Untuk mengetahui adakah kendala yang dihadapi dan bagaiman solusi
pemecahannya dalam implementasi perda nomor tahun 2012 tentang
Tata Ruang Wilayah
2. Manfaat Penelitian
Sedangkan yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi Penulis sebagai penerapan dari teori ilmu-ilmu yang pernah
penulis yang diperoleh di kampus dalam praktek pembuatan karya
ilmiah
b. Bagi pemerintah, sebagai bahan masukan kepada pemerintah daerah
Kota Tegal dalam pengambilan kebijakan di bidang penataan ruang.
c. Bagi ilmu pengetahuan, sebagai tambahan bagi ilmu pengetahuan dan
sebagai tambahan kepustakaan dalam penelitian sejenis.
d. Bagi masyarakat dalam hal ini lembaga swadaya masyarakat peduli
lingkungan, sebagai tambahan ilmu pengetahuan dalam rangka ikut
menjaga kelestarian lingkungan.
D. Kerangka Dasar Teori
Kerangka teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau
batasan-batasan tentang teori-teori yang akan dilakukan , yaitu mengenai
26
27
28
29
a. Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan. Rencana umum tata ruang kota
menggambarkan posisi kota yang direncanakan terhadap kota lain
secara nasional dan hubungannya dengan wilayah belakangnya.
b. Rencana Umum Tata Ruang Kota. Rencana umum tata ruang kota
menggambarkan pemanfaatan ruang kota secara keseluruhan.
c. Rencana Detail Tata Ruang Kota. Rencana detail tata ruang kota
menggambarkan pemanfaatan ruang kota secara lebih rinci.
d. Rencana
Teknik
Ruang
Kota.
Rencana
teknik
ruang
kota
30
31
32
33
34
35
kesesuaian
antara
pelaksanaan
pembangunan
yang
mewujudkan
keterpaduan
sumber
daya
alam
dengan
36
keterpaduan,
keterkaitan
dan
keseimbangan
37
38
B.
C.
D.
E.
F.
3. Implementasi Kebijakan
Menurut kamus besar bahasa inggris-Indonesia (Echols dan Hasan
Sadily, 1992:312), implementasi berasal dari kata implementation yang
berarti pelaksanaan, implemetasi.
Menurut Marcus Lukman, op-cit (hal 191-192) menyatakan
implementasi sebagai penerapan atau penggunaan peraturan kebijakan
oleh badan atau pejabat administrasi negara yang harus sesuai dan serasi
dengan asas-asas hukum umum yang berlaku dan tepat guna dengan tujuan
yang hendak dicapai.
Menurut Anderson (Tachan, 2008:30). Implementasi kebijakan
adalah aktifitas penyelesaian atau pelaksanaan suatu kebijakan yang telah
ditetapkan dengan penggunaan sarana atau alat untuk mencapai tujuan
kebijakan.
39
kuantitatif
(ekonomis)
maka
akan
lebih
mudah
40
kebijakan
dipengaruhi
empat
variabel,
yakni:
(1)
berubah-ubah
akan
membingungkan
dalam
41
42
E. Definisi Konsepsional
Definisi konsepsional adalah suatu definisi yang dapat digunakan
untuk memberikan gambaran secara abstrak suatu gejala social yang akan
diteliti (Masri Singarimbun, 1985). Berdasarkan penjelasan tersebut maka
diperoleh definisi konsepsional dari variabel tersebut adalah :
1. Implementasi adalah aktifiatas pelaksanaan suatu kebijakan dalam
pemanfaatan ruang di Kota Tegal bagi semua kebutuhan ruang secara
terpadu , berdaya guna, selaras, seimbang dan berkelanjutan
2. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 merupakan peraturan daerah
tentang rencana tata ruang wilayah Kota Tegal yang dibuat oleh
Pemerintah Daerah Kota Tegal dengan maksud sebagai alat kendali
sekaligus pedoman dalam proses pembangunan
3. Rencana Tata ruang Wilayah Kota Tegal merupakan suatu rencana
pemanfaatan ruang kota yang berisikan pembangunan Kota Tegal yang
43
terkait dengan ruang sehingga dapat tercapai tata ruang yang dituju dalam
kurun waktu tertentu di masa yang akan datang
4. Implementasi peraturan daerah nomor 4 tahun 2012 tentang tata ruang
wilayah Kota Tegal dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan
merupakan aktifitas suatu kebijakan yang berisi tentang peraturan daerah
yang mengenai tata ruang wilayah kota yang mencakup rencana sistem
perkotaan wilayah yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah
kota yang meliputi sistem pelayanan, sistem jaringan transportasi, sistem
jaringan energi , sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber
daya air, dan sistem jaringan lainnya
Pokok-Pokok Penelitian
Pokok-pokok penelitian yang dijabarkan dalam penelitian ini adalah
1. Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Tata Ruang
Wilayah
a. Sasaran
b. Media
c. Materi
2. Implementasi Rencana Tata Ruang Kota
a. Implementasi rencana sistem pusat pelayanan
b. Implementasi rencana sistem jaringan transportasi
c. Implementasi rencana sistem jaringan energi
d. Implementasi rencana sistem jaringan telekomunikasi
44
G. Metodologi Penelitian
1. Tipe Penelitian
Terdapat tiga tipe penelitian sebagai berikut (Kountur, 2003:103) :
a. Penelitian deskriptif, adalah jenis penelitian yang memberikan
gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ad
perlakuan terhadap obyek yang diteliti.
b. Penelitian korelasi, adalah penelitian untuk melihat hubungan antar
variabel. Dua atau lebih variabel diteliti untuk melihat hubungan yang
terjadi antara mereka tanpa mencoba untuk mengubah atau
mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut.
c. Penelitian eksperimen , adalah penelitian dimana ada perlakuan
(treatment) terhadap variabel independennya. Penelitian ini dapat
memberikan penjelasan tentang alasan mengapa hubungan sebab
akibat dapat diketahui karena peneliti melakukan perlakuan terhadap
obyek yang akan diteliti.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
karena penelitian ini bertujuan memberikan gambaran atas pelaksanaan
Peraturan Daerah. Menurut Kountur (2003:105) ciri-ciri penelitian
deskriptif adalah :
a. Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat ini
45
46
47
hanya melakukan
48
49
Ketiga
komponen
tersebut
saling
interaktif
yaitu
saling
BAB II
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2012
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA TEGAL DALAM
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
A. Pembangunan Kota
Pembangunan masa kini adalah usaha pembangunan yang dilakukan
untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Pada
tataran sebuah negara, maka pembangunan merupakan upaya yang
dilaksanakan untuk membawa rakyat kepada keadaan yang lebih maju,
sejahtera dan mandiri. Konsep pembangunan berkelanjutan memberikan
wacana baru mengenai pentingnya melestarikan lingkungan alam di masa
depan, generasi yang akan
19
20
mencapai
tujuan
tersebut
maka
bukan
hanya
dengan
21
beberapa hal,antara lain :(1) perkembangan kota secara acak yang pada
gilirannya menimbulkan kesemrawutan; (2) penyediaan fasilitasn pelayanan
dan infrastruktur yang mahal dan tidak efisien; (3) spekulasi tanah yang
angdapat
mengakibatkan
pelipatgandaan
biaya
pembangunan;
(4)
tuntutan
kebutuhan
dan
didukung
dengan
mekanisme
rencana
personal,pembangunan
prasarana
itu
sendiri,anggaran,penyiapan
dan
sebagainya.Di
samping
mengalami
perkembangan.
Mulai
dekade
1970-an
terdapat
22
23
pembangunan
dengan
kebutuhan
untuk
melindungi
tata
ruang
mencakup
langkah-langkah
untuk
24
25
3.Identifikasi pembatas dan kendala yang sudah ada saat ini maupun yang
diperkirakan akan muncul pada masa yang akan datang.
4. Proyeksikan berbagai variabel yang terkait ,baik yang bersifat
controllable (dapat dikendalikan) maupun non controllable (di luar
jangkauan pengendalian pihak perencana)
5. Tetapkan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu,yaitu berupa tujuan yang dapat diukur.
6. Mencari dan mengevaluasi berbagai alternativ untuk mencapai sasaran
tersebut.Dalam mencari alternatif perlu diperhatikan keterbatasan dana dan
faktor produksi yang tersedia.
7. Memilih alternatif yng terbaik termasuk menentukkan berbagai kegiatan
pendukung yang akan dilaksanakan.
8. Menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan.
9. Menyusun kebijakan dan strategi agar kegiatan pada tiap lokasi berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
1.2 Bidang-bidang yang tercakup dalam perencanaan kota
Perencanaan wilayah dapat dirumuskan dalam sebuah kalimat
sederhana,yaitu Menetapkan kegiatan apa yang perlu dibangun dan di
mana lokasinya.Namun definisi yang dikemukakan atas sebetulnya
mencakup bidang yang sangat luas karena menyangkut seluruh sektor
kegiatan dan lokasinya menyangkut seluruh wilayah analisis.Melihat
26
27
c. Perencanaan transportasi
4. Sub bidang perencanaan proyek (site planning)seperti :
a. Perencanaan lokasi proyek pasar
b.Perencanaan lokasi proyek pendidikan
c. Perencanaan lokasi proyek rumah sakit
d. Perencanaan lokasi proyek real estate
e. Perencanaan lokasi proyek pertanian
Dari bidang-bidang cakupan tata ruang kota di atas penulis meneliti
mengenai perencanaan lingkungan dalam cakupan sub bidang perencana
khusus.Perlu dicatat bahwa keseluruhan dari cakupan di atas harus melalui
disiplin ilmu yang rinci untuk berkembangnya tata ruang kota yang lebih
baik.Perencanaan tata ruang kota khususnya terhadap perencaanaan
lingkungan
harus
melalui
teknis
pengembangan
ilmu
yang
28
29
lahan
exixting
dengan
pengertian
sejauh
tidak
pengembangan
tata
ruang
kedalam
dengan
30
2.
3.
4.
5.
merupakan
pelaku
pembangunan
yang
memiliki
31
32
sama seperti peran yang diharapkan dari masyarakat. Namun, karena swasta
memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat umum, maka
terdapat peran lain yang dapat dilakukan oleh swasta, yaitu untuk tidak saja
menekankan pada tujuan ekonomi, namun juga sosial dan lingkungan dalam
memanfaatkan ruang perkotaan.
Beberapa peran yang diharapkan dimiliki oleh swasta antara lain:
a. Melaksanakan dan mengawasi pemanfaatan ruang sesuai ketentuan yang
berlaku.
b. Memposisikan masyarakat umum sebagai pihak yang harus diperhatikan
kepentingannya.
c. Mendukung proses perizinan yang melibatkan masyarakat.
d. Mendukung penyelenggaraan proses mediasi oleh pemerintah. Organisasi
non-pemerintah, konsultan pembangunan, atau organisasi lain yang serupa
berperan
utama
sebagai
perantara,
pendamping,
menghubungkan
33
Mendorong
dan
mendukung
pemerintah
untuk
melakasanakan
sebagai
Negara
kepulauan
dengankeanekaragaman
34
3.
35
1. Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan sistem
internal perkotaan.
2. Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan lindung dan kawasan
budidaya.
3. Penataan ruang berdasarkan wilayah administratif terdiri atas penataan
ruang wilayah nasional ,penataan ruang wilayah provinsi dan penataan
ruang wilayah kabutan/kota.
4. Penatan ruang berdasarkan kegiatan kawasan terdiri atas penataan ruang
kawasan perkotaan dan penataan ruang kawasan pedesaan.
5.Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan terdiri atas penataan
ruang kawasan strategis nasional, penataan ruang kawasan strategis
provinsi, dan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota.
Rencana umum tata ruang sebagaimana dimaksud pada pasal 14
ayat 1 dalam undang-undang penataan ruang secara hierarki terdiri atas :
1. Rencana tata ruang nasional
2. Rencana tata ruang provinsi
3. Rencana tata ruang kabupaten/kota
1. Prinsip-Prinsip Dasar dan Tujuan Penataan Ruang
Penataan ruang wilayah Indonesia, baik untuk kepentingan
pemeirntah maupun kepentingan masyarakat, pada dasarnya diletakkan di
atas beberapa prinsip dasar,yakni:
36
37
38
Mewujudkan
perlindungan
fungsi
ruang
dan
mencegah
serta
untuk
39
40
41
bentuk
pelaporan,evaluasi,penertiban
terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
dan wilayah diselenggarakan dalam bentuk sanksi sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.
Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan bagian dari kegiatan
penataan ruang yang dipersiapkan sejak awal proses perencanaan tata
ruang. Konsep pengendalian dimulai sebelum rencana tata ruang
diimplementasikan dengan memasukkan indikator pencapaian hasil
,sebagai dasar-dasar kriteria yang diperlukan ,pada saat rencana
dilaksanakan dan sesudah implementasi.Pengendalian dan pemanfaatan
ruang diselenggarakan melalui kegiatan pengawasan dan penertiban
terhadap pemanfaatan ruang.
1) Pengawasan
Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang diselenggarakan dalam
bentuk pelaporan dan evaluasi. Berdasarkan waktunya pengawasan
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
42
melalui 3 (tiga)
pendekatan ,yaitu :
a. Pengawasan by-process,artinya fokus pengawasan ditekankan pada
proses perubahan pemanfaatan ruang. Apakah proses perubahan
pemanfaatan ruang yang berlangsung sesuai dengan rencana peruntukan.
b. Pengawasan by-time, artinya waktu pengawasn dapat dilakukan secara
periodik maupun acak. Pengawasan periodik berguna untuk mengikuti
dinamika perkembangan karakteristik dampak yang dihasilkan dari
terjadinya perubahan pemanfaatan ruang.
c. Pengawasan by-place,artinya pengawasan dilakukan pada tempattempat yang mungkin mendorong terjadinya pelanggaran rencana
pemanfaatan ruang.
1) Pelaporan
Pelaporan berfungsi sebagai salah satu sumber informasi bagi
pemerintah atau instansi yang berwenang
43
44
45
suatu
kawasan
dengan
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
kelayakan
berjalan 40-50 %
kali setiap tahun (akhir tahun I,akhir tahun II, adan akhir tahun IV).
a. Dalam mengevaluasi digunakan indikator dan tolak ukur sebagai alat
evaluasi.
indikator dalam melakukan evaluasi adalah :
Konservasi lahan;
Dominasi fungsi
46
47
48
daerah
(SPID),ijin
lokasi,ijin
mendirikan
bangunan
dalam
untuk
penindakannya
membongkar
walikota
,menyegel
dan
berwenang
mengehntikan
49
Menurut
Anderson
(Tachan,2008:30).Implementasi
kebijakan
dan
Ramesh,1995
(dalam
Badjuri
dan
yuwono
implementasi
kebijakan
publik
akan
berjalan
dengan
waktu
penyelesaian
dalam
implementasi
50
51
52
53
terhadap
lingkungan
yang
menghasilkan
peningkatan
terhadap
ruang
dan
pengendalian
pemanfaatan
ruang.
54
pusat pelayanan,jaringan transportasi,jaringan minyak dsb).Berdasarkan prinsipprinsip keadilan ,keseimbangan ,keserasian,keterbukaan dan efisiensi agar tercipta
kualitas perkotaan yanglayak dan berkelanjutan. Rencana tata ruang merupakan
landasan pengelolaan pembangunan kawasan perkotaan.
BAB III
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kota Tegal
1. Keadaan Geografis
Letak geografis Kota Tegal sebagai salah satu daerah otonom di
Provinsi Jawa Tengah yang terletak antara 109o08 109o10 Bujur Timur
dan 6o50 6o53 Lintang Selatan. Kota Tegal dapat dikatakan sangat
strategis karena terletak di tiga jalur yang menghubungkan kota - kota besar
yaitu Purwokerto - Tegal - Jakarta dan Semarang Tegal
Jakarta.(sumber:Tegal dalam angka 2014)
Secara Adminmistratif wilayah Kota Tegal berbatasan dengan :
- Sebelah Utara
: Laut Jawa
- Sebelah Selatan
: Kabupaten Tegal
- Sebelah Timur
: Kabupaten Tegal
- Sebelah Barat
2. Keadaan Wilayah
a. Luas Wilayah
Luas wilayah Kota Tegal relatif kecil, yaitu 39,68 km2 atau sekitar
0,11% dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kota Tegal secara
administrasi dibagi menjadi 4 wilayah kecamatan dan 27 kelurahan yang
terdiri dari 156 Rukun Warga (RW) dan 1.044 Rukun Tetangga (RT).
Wilayah Kecamatan Tegal Barat adalah kecamatan yang memiliki wilayah
59
60
terluas di Kota Tegal dengan luas wilayah seluas 13,95 m2, disusul
Kecamatan Margadana dengan luas wilayah seluas 11,76 km2, kemudian
Kecamatan Tegal Selatan dan Kecamatan Tegal Timur dengan luas wilayah
masing-masing seluas 6,43 km2 dan 6,36 km2.(sumber data :Kota Tegal
dalam angka tahun 2014)
Luas daerah Kota Tegal menurut penggunaan lahan bukan
sawah,sebagai berikut :
Bangunan/Karangan :1.721,97 Ha (43,40%)
Kebon
: 42,52 Ha (1,07%)
Tambak
: 494,90 Ha (12,47%)
Lain-lainnya
: 816,01 Ha (20,56%)
b. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk kota tegal cenderung bertambah dari waktu ke
waktu. Pada tahun 2013 jumlah penduduk 240.540 jiwa. Terdiri dari
121.173 jiwa perempuan dan 119.367 jiwa laki-laki. Jumlah penduduk
perempuan lebih banyak bila dibandingkan dengan penduduk laki-laki.
Pertumbuhan penduduk di tegal 5 tahun terakhir dari tahun 2008-2013
mengalami gejala yang fluktuatif yaitu naik pada posisi 1,83% pada 2009
namun menurun pada tahun 2013 (-5,03%) akibat adanya migrasi penduduk
keluar kota tegal yang jumlahnya cukup signifikan. Rasio jenis penduduk
kota tegal mencapai angka 99, yang berarti terdapat 99 penduduk laki-laki
dalam penduduk perempuan 100 jiwa.
61
62
63
kewenangan
urusan
pemerintahan
di
bidang
64
65
pemerintahan
dibidang
perumahan,permukiman
dan
:106 orang
CPNS
: 38 orang
THL/Kontrak : 29 orang
66
Swakelola
: 184 orang
2. Sekertariat
Sekretarismempunyai
penyiapan
perumusan
tugas
pokok
kebijakan
melaksanakan
teknis,
pembinaan,
bahan
Program
perumusan
mempunyai
kebijakan
tugas
melakukan
teknis,
pembinaan,
bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan,
penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
67
ini
terdiri
dari
seksi-seksi,seksi-seksi
perumahan
bertugas
melakukan
pemberdayaan
68
seksi
persampahan
bertugas
mengangkut
69
Kelompok
jabatan
fungsional
mempunyai
tugas
kepada
Kepala
Dinas.
BAB IV
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS IMPLEMENTASI
PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA TEGAL DALAM
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
terjadi
kesesuaian
antara
pelaksanaan
pembangunan
yang
81
82
memperoleh
data
yang
diperlukan
guna
mengetahui
implementasi Perda Nomor 4 tahun 2012 mengenai Tata Ruang Wilayah Kota
Tegal dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan kendala serta
83
Nama
P/L
Usia
Pekerjaan
1.
Rochmat Wijaya
44
2.
Ahmad Busaepi
32
3.
Marsubi
50
4.
Isus Wiyanti
37
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12
13.
14.
15.
Andi Zulvirdianto
Rohmat
Idris Riyanto
P. Hery Prayitno
Slamet Sambudi
Enny S.
Heri Prihanto
Sugiarti
Yulia N. Pitna
Agus Handoyo
Nurkolid
L
L
L
L
L
P
L
P
P
L
L
25
51
33
41
28
38
29
42
37
33
30
Pend.
Terakhir
SLTA
D3
Komp.
SLTA
SLTA
D3
SLTA
SLTA
SLTA
D3 Ak.
D3
D3
SLTA
S2
SLTA
SLTA
84
TABEL IV.02
IDENTITAS INFORMAN
No
Nama
P/L
Usia
Pekerjaan
Pend.
Terakhir
1.
Nur Efendi
53
S2
2.
Agus Handoyo
31
SLTA
3.
Rifki Diah
Titisari
32
Staf Bappeda
S1
4.
Suhadi
53
Satpol PP.
S1
5.
LSM
30
LSM
SLTA
= 75 - 15 = 60
85
Kriteria
= 5
Interval kelas = 70 : 5 = 12
Selanjutnya dari kata-kata di atas dapat disusun kriteria kesimpulan
implementasi Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2012 mengenai Tata Ruang
Wilayah Kota Tegal dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan sebagai
berikut:
TABEL IV.03
KRITERIA JAWABAN RESPONDEN
Interval Skor
Persentase
63 75
84,00% - 100%
51 62
68,00% - 82,66%
39 50
52,00% - 66,66%
27 38
36,00% - 50,66%
15 26
20,00% - 34,66%
Sumber : Hasil olah data
Kriteria
Sangat Efektif / Sangat Sesuai
Baik / Efektif / Sangat Sesuai
Sedang-sedang saja
Kurang Efektif / Kurang Sesuai
Tidak Efektif / Tidak Sesuai
86
Alternatif Jawaban
Skor
Jumlah
87
Item
1.
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat efektif
Efektif
Sedang-sedang saja
Kurang efektif
Tidak Efektif
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 1
1
5
0
9
0
5
4
3
2
1
Skor
5
20
0
18
0
43
57,33%
88
Alternatif Jawaban
Skor
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat efektif
0
Efektif
10
Sedang-sedang saja
0
Kurang efektif
5
Tidak efektif
0
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 2
5
4
3
2
1
Jumlah
Skor
0
40
0
10
0
50
66,67%
yang
dilakukan
pemerintah
Kota
Tegal
untuk
Kota
Tegal
sedang-sedang
saja
dalam
89
Alternatif Jawaban
Sangat jelas
1
Jelas
11
Sedang-sedang saja
3
Kurang jelas
0
Tidak jelas
0
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 3
3.
a.
b.
c.
d.
e.
Skor
5
4
3
2
1
Jumlah
Skor
5
44
9
0
0
58
77,33%
90
Alternatif Jawaban
Sangat representatif
0
Representatif
4
Sedang-sedang saja
0
Kurang representatif
10
Tidak representatif
1
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 4
4.
a.
b.
c.
d.
e.
Skor
5
4
3
2
1
Jumlah
Skor
0
16
0
20
1
37
49,33%
91
implementasi
rencana
sistem
jaringan
telekomunikasi,
92
a.
b.
c.
d.
e.
Alternatif Jawaban
Skor
Sangat sesuai
Sesuai
Sedang-sedang saja
Kurang sesuai
Tidak sesuai
Jumlah
Persentase
0
9
3
3
0
5
4
3
2
1
Jumlah
Skor
0
36
9
6
0
51
68,00%
93
Berdasarkan
data
di
atas,
dapat
diketahui
bahwa
a.
b.
c.
d.
Alternatif Jawaban
Skor
Jumlah
Skor
Sangat sesuai
Sesuai
Sedang-sedang saja
Kurang sesuai
1
11
3
0
5
4
3
2
5
44
9
0
94
e. Tidak sesuai
Jumlah
Persentase
0
58
77,33%
data
di
atas,
dapat
diketahui
bahwa
95
No.
Item
Alternatif Jawaban
Sangat sesuai
0
Sesuai
13
Sedang-sedang saja
0
Kurang sesuai
1
Tidak sesuai
1
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 7
7.
a.
b.
c.
d.
e.
Berdasarkan
data
di
atas,
dapat
Skor
5
4
3
2
1
diketahui
Jumlah
Skor
0
52
0
2
1
55
73,33%
bahwa
96
Alternatif Jawaban
Sangat sesuai
0
Sesuai
10
Sedang-sedang saja
4
Kurang sesuai
1
Tidak sesuai
0
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 8
8.
a.
b.
c.
d.
e.
Skor
5
4
3
2
1
Jumlah
Skor
0
40
12
2
0
54
72,00%
97
Alternatif Jawaban
Sangat sesuai
0
Sesuai
9
Sedang-sedang saja
5
Kurang sesuai
1
Tidak sesuai
0
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 9
9.
a.
b.
c.
d.
e.
0
36
15
2
0
53
70,67%
98
Alternatif Jawaban
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat sesuai
0
Sesuai
7
Sedang-sedang saja
7
Kurang sesuai
0
Tidak sesuai
1
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 10
0
28
21
0
1
50
66,67%
99
Alternatif Jawaban
Sangat sesuai
1
Sesuai
11
Sedang-sedang saja
2
Kurang sesuai
1
Tidak sesuai
0
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 11
11.
a.
b.
c.
d.
e.
Skor
5
4
3
2
1
Jumlah
Skor
5
44
6
2
0
57
76,00%
100
Alternatif Jawaban
a.
b.
c.
d.
e.
Skor
Jumlah
Skor
5
16
27
0
1
49
65,33%
Sangat sesuai
1
5
Sesuai
4
4
Sedang-sedang saja
9
3
Kurang sesuai
0
2
Tidak sesuai
1
1
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 12
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui pelaksanaan
pembangunan jaringan minyak dan gas di Kota Tegal diperoleh
101
jawaban sangat sesuai 1 responden, sesuai 4 responden, sedangsedang saja 9 responden, dan tidak sesuai 1 responden sehingga
diperoleh skor sebesar 49 dengan persentase sebesar adalah
65,33% dari yang diharapkan. Dengan demikian pelaksanaan
pembangunan jaringan minyak dan gas di Kota Tegal sudah sesuai
dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Tata Ruang
Wilayah Kota Tegal.
d. Pembangunan Sistem Jaringan Telekomunikasi
Rencana
prasarana
sistem
jaringan
telekomunikasi
tertuang
Pasal
13
meliputi:
pengembangan
prasarana
setiap
SPPK;
penataan
dan
pengaturan
lokasi
menara
102
TABEL IV.16
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN
TELEKOMUNIKASI DI KOTA TEGAL
No.
Item
13.
Alternatif Jawaban
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat sesuai
Sesuai
Sedang-sedang saja
Kurang sesuai
Tidak sesuai
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 13
Skor
1
8
5
1
0
5
4
3
2
1
Jumlah
Skor
5
32
15
2
0
54
72,00%
103
Alternatif Jawaban
Sangat sesuai
0
Sesuai
9
Sedang-sedang saja
2
Kurang sesuai
1
Tidak sesuai
3
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 14
Berdasarkan data di atas, dapat
14.
a.
b.
c.
d.
e.
Skor
5
4
3
2
1
diketahui
Jumlah
Skor
0
36
6
2
3
47
62,67%
bahwa
104
sedang-sedang saja
Alternatif Jawaban
Skor
Sangat sesuai
0
Sesuai
6
Sedang-sedang saja
4
Kurang sesuai
2
Tidak sesuai
3
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 15
15.
a.
b.
c.
d.
e.
Berdasarkan
data
di
atas,
5
4
3
2
1
dapat
diketahui
Jumlah
Skor
0
24
12
4
3
43
57,33
bahwa
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
105
Alternatif Jawaban
Sangat sesuai
0
Sesuai
6
Sedang-sedang saja
7
Kurang sesuai
1
Tidak sesuai
1
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 16
16.
a.
b.
c.
d.
e.
Berdasarkan
data
di
atas,
dapat
Skor
5
4
3
2
1
diketahui
Jumlah
Skor
0
24
21
2
1
48
64,00%
bahwa
106
Alternatif Jawaban
Sangat sesuai
0
Sesuai
6
Sedang-sedang saja
5
Kurang sesuai
0
Tidak sesuai
4
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 17
Berdasarkan data di atas, dapat
17.
a.
b.
c.
d.
e.
Skor
5
4
3
2
1
diketahui
Jumlah
Skor
0
24
15
0
4
43
57,33%
bahwa
107
prasarana
sistem
infrastruktur
perkotaan
tertuang dalam Pasal 13 ayat (1) huruf f terdiri atas: rencana sistem air
minum kota; b.
dan
sarana
108
No.
Item
18.
Alternatif Jawaban
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat sesuai
0
Sesuai
5
Sedang-sedang saja
6
Kurang sesuai
4
Tidak sesuai
0
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 18
Berdasarkan
data
di
atas,
Jumlah
Skor
0
20
18
8
0
46
61,33%
Skor
5
4
3
2
1
dapat
diketahui
bahwa
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
pelaksanaan
109
TABEL IV.22
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SISTEM AIR LIMBAH
KOTA YANG MELIPUTI PENGOLAHAN LIMBAH,
PENGAMBILAN LIMBAH, PENGEMBANGAN LIMBAH
DI KOTA TEGAL
No.
Item
Alternatif Jawaban
Sangat sesuai
1
Sesuai
6
Sedang-sedang saja
2
Kurang sesuai
3
Tidak sesuai
3
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 19
19.
a.
b.
c.
d.
e.
Berdasarkan
data
di
atas,
dapat
Skor
5
4
3
2
1
diketahui
Jumlah
Skor
5
24
6
6
3
44
58,67%
bahwa
110
Alternatif Jawaban
Sangat sesuai
0
Sesuai
9
Sedang-sedang saja
1
Kurang sesuai
4
Tidak sesuai
1
Jumlah
Persentase
Sumber: Hasil data olah kuesioner nomor 20
20.
a.
b.
c.
d.
e.
Berdasarkan
data
di
atas,
dapat
Skor
5
4
3
2
1
diketahui
Jumlah
Skor
0
36
3
8
1
48
64,00%
bahwa
111
Tahun 2012 tentang Tata Ruang Wilayah Kota Tegal. Dalam hal
ini pemerintah Kota Tegal kurang memperhatikan fasilitas untuk
pejalan kaki, hal ini dapat terlihat dari banyaknya pedagang kaki
lima yang mengganggu akses pejalan kaki yang tidak tertangani
dengan baik.
Kriteria
62,00%
57,33%
Baik
Sedangsedang
saja
Sedangsedang
saja
66,67%
112
B.
3.
63,33%
77,33%
Baik
Baik
(Sesuai)
49,33%
Kurang
Representatif
62,67%
Baik
113
tersebut
dapat
membawa
hasil
sebagaimana
yang
114
115
adanya
sosialisasi
secara
bertatap
muka.
Dalam
116
117
implementasi
rencana
sistem
jaringan
transportasi,
TABEL IV.25
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2012
TENTANG TATA RUANG WILAYAH KOTA TEGAL
No.
Pokok-Pokok Penelitian
Item
A. Sistem Pusat Pelayanan
5.
Pelaksanaan pembangunan struktur pusat
pelayanan mencerminkan Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2012 tentang Tata Ruang
Wilayah Kota Tegal
6.
Pelaksanaan
pembangunan
sub
pusat
pelayanan kota di Kecamatan Tegal Timur,
Kecamatan Margadana, Kecamatan Tegal
Barat, dan Kecamatan Tegal Selatan
7.
Pelaksanaan pembangunan pusat lingkungan
yang ada di Bandung, Kraton, Kejambon, dan
Sumur Panggang
No.
Item
Pokok-Pokok Penelitian
Kriteria
72,89%
68,00%
Baik
Baik
(Sesuai)
77,33%
Baik
(Sesuai)
73,33%
Baik
(Sesuai)
Kriteria
118
B.
8.
9.
C.
10.
11.
12.
D.
13.
D.
71,33%
72,00%
Baik
Baik
(Sesuai)
70,67%
Baik
(Sesuai)
Baik
Sedangsedang
saja
72,00%
72,00%
jaringan
69,33%
66,67%
76,00%
65,33%
60,33%
14.
62,67%
15.
57,33%
16.
17.
F.
18.
64,00%
57,33%
61,33%
61,33%
Baik
(Sesuai)
Sedangsedang
saja
Baik
Baik
(Sesuai)
Sedangsedang
saja
Sedangsedang
saja
Sedangsedang
saja
Sedangsedang
saja
Sedangsedang
saja
Sedangsedang
saja
Sedangsedang
saja
119
No.
Pokok-Pokok Penelitian
Item
19. Pelaksanaan pengembangan sistem air limbah
kota yang meliputi pengolahan limbah,
pengambilan limbah, pengembangan limbah
di Kota Tegal
20. Pelaksanaan
pengembangan
tentang
penyediaan fasilitas pejalan kaki sudah di
Kota Tegal
Rata-rata
Kriteria
58,67%
Sedangsedang
saja
64,00%
Sedangsedang
saja
Sedangsedang
saja
66,67%
120
121
122
jelasnya
dapat dilihat pada Pasal 18-24.. (Wawancara:
Senin, 6 Maret 2015).
Pendapat tersebut sejalan dengan pernyataan dari Ibu Rifki
Diah Titisari, ST., selaku Staf Bappeda Bidang Prasbangwil, yang
menyatakan:
Pembangunan sistem jaringan transportasi di kota Tegal sudah
terlaksana sesuai dengan Perda No. 4 Tahun 2012, meliputi
sistem jaringan transportasi darat yaitu jaringan jalan;
prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; jaringan kereta api;
dan jaringan angkutan penyeberangan. Sedangkan sistem
transportasi laut yaitu alur pelayaran antar pulau; pelabuhan
Tegal sebagai pelabuhan pengumpul dengan lokasi di
Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegal Barat. (Wawancara:
Senin, 16 Maret 2015).
Sedangkan Bapak Suhadi, selaku Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Tegal mengatakan:
Saya merasa iya, pelaksanaan sistem jaringan transportasi
sudah berjalan dengan baik, terlihat dari jalan-jalan yang sudah
diperbaiki, peninggian jalan, dan lain-lain. (Wawancara:
Selasa, 17 Maret 2015).
Kemudian jawaban berbeda juga disampaikan oleh Anggota
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tidak mau disebutkan
namanya, mengatakan:
Ya, terlaksana dengan baik. (Wawancara: Selasa, 17 Maret
2015)
Berdasarkan hasil wawacara di atas dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pembangunan sistem jaringan transportasi di Kota Tegal
meliputi sistem
yaitu
jaringan jalan;
prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, jaringan kereta api, dan
123
124
125
126
pembangunan
127
128
129
130
pemanfaatan
prasarana
dan
sarana
131
132
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah penulis kemukakan
pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sosialisasi Peraturan Daerah No. 4 tahun 2012 belum terlaksana dengan
maksimal. Hal ini didasarkan pada hasil analisis diperoleh rata-rata sebesar
62,67% yang masuk dalam kategori sedang-sedang saja. Dengan demikian
sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Tata Ruang
Wilayah Kota Tegal sedang-sedang saja. Hal ini dapat terlihat dari
sosialisasi yang belum tepat sasaran karena sumber media sosialisasi
masih terbatas pada famlet atau pengumuman-pengumuman di kecamatan
dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menghadiri acara sosialisasi
peraturan daerah yang diadakan dikecamatan-kecamatan.
2. Implementasi Peraturan Daerah No. 4 tahun 2012 tentang Tata Ruang
Wilayah Kota Tegal merupakan pelaksanaan kebijakan di bidang penataan
ruang wilayah Kota Tegal meliputi:
a. Pelaksanaan pembangunan struktur pusat pelayanan diperoleh rata-rata
sebesar 72,89% yang masuk dalam kategori baik.
b. Pelaksanaan pembangunan sistem jaringan transportasi Kota Tegal
diperoleh rata-rata sebesar 71,33% yang masuk dalam kategori baik
129
130
131
132
DAFTAR PUSTAKA
132
133
134
ANGKET PENELITIAN
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2012
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA TEGAL
DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
A. Identitas Responden
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Umur
4. Pendidikan
5. Pekerjaan/Jabatan
1. Sosialisasi
A) Efektifitas Media
a) Sumber Media
1. Menurut saudara,apakah jumlah media dan frekuensi pemberitaan yang di
gunakan sosialisasi tentang Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal sudah efektif ?
a) Sangat Efektif
d) Kurang efektif
b) Efektif
e) Tidak efektif
c) Ragu-ragu
134
135
b. Jangkauan media terhadap sasaran
2. Menurut saudara, apakah jangkauan media yang di lakukan pemerintah kota
tegal untuk mensosialisasikan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang
rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal sudah tepat mengenai sasaran ?
a) Sangat Tepat
d) Kurang Tepat
b) Tepat
e) Tidak tepat
c) Ragu-ragu
B) Sosialisasi secara Bertatap muka
a) Performance narasumber
3) Menurut saudara,apakah performance narasumber dalam menyampaikan
sosialisasi peraturan daerah nomor 4 tahun 2012 tentang rencana tata ruang
wilayah kota tegal sudah sesuai dengan konsep materi yang di bawakan?
a) Sangat sesuai
d) Tidak sesuai
b) sesuai
c) Kurang sesuai
b) Jumlah Kehadiran
4) Menurut saudara,apakah dalam pelaksanaan sosialisasi peraturan daerah
nomor 4 tahun 2012 tentang tata ruang wilayah kota tegal jumlah masyarakat
yang hadir sudah representatif ?
a) Sangat representatif
d) Kurang representatif
b) representatif
e) Tidak representatif
c) Ragu-ragu
135
136
2. Implementasi Rencana Tata Ruang Kota
A) Rencana sistem pusat pelayanan
a) Pusat Pelayanan Kota
5) Menurut saudara,apakah di kecamatan Tegal timur pelaksanaan
pembangunan struktur pusat pelayanan selalu sesuai mencerminkan dengan
peraturan daerah nomor 4 tahun 2012 tentang rencana tata ruang wilayah kota
tegal ?
a) Selalu sesuai
d) kurang sesuai
b) pada umumnya
e) Tidak sesuai
c) kadang-kadang
b) Sub pusat Pelayanan Kota
6) Menurut saudara, apakah di kecamatan tegal timur,kecamatan
margadana,kecamatan tegal barat dan kecamatan tegal selatan pelaksanaan
pembangunan sub pusat pelayanan kota sudah sesuai dengan peraturan daerah
nomor 4 tahun 2012 tentang rencana tata ruang wilayah kota tegal ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
c) Pusat Lingkungan
7) Menurut saudara ,apakah pusat lingkungan yang ada di
bandung,kraton,kejambon dan sumurpanggang pelaksanaan
pembangunanannya sudah sesuai dengan peraturan daerah nomor 4 tahun
2012 tentang rencana tata ruang wilayah kota tegal ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
136
137
c) kurang sesuai
B) Rencana Sistem Jaringan Transportasi
a) Sistem Jaringan Transportasi Darat
8) Menurut saudara,apakah pelaksanaan pembangunan yang meliputi jaringan
jalan,prasarana lalu lintas,jaringan kereta api dan jaringan angkutan
penyebrangan sudah sesuai dengan peratutan daerah nomor 4 tahun 2012
tentang rencana tata ruang wilayah kota tegal ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
b) Sistem jaringan transportasi laut
9) Menurut saudara,apakah pelaksanaan pembangunan di sektor jaringan
transportasi laut di kota tegal sudah sesuai dengan yang ada di peraturan
daerah nomor 4 tentang rencana tata ruang kota tegal?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
C) Rencana Sistem Jaringan Energi
a) Saluran udara tegangan tinggi
10) Menurut saudara,apakah di daerah prioritas 1 dan prioritas II yang terletak
di kecamatan tegal barat,kecamatan margadana sudah sesuai pembangunanya
sebagai saluran udara tegangan tinggi ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
137
138
b) Bangunan pengelolaan jaringan listrik
11) Menurut saudara,apakah pelaksanaan pembangunan pengelolaan jaringan
listrik sudah sesuai dengan peraturan daerah nomor 4 tahun 2012 tentang
rencana tata ruang wilayah kota tegal ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
c) Jaringan Minyak dan gas
12) Menurut saudara,apakah pelaksanaan pembangunan jaringan minyak dan
gas sudah sesuai dengan peraturan daerah nomor 4 tahun 2012 tentang
rencana tata ruang wilayah kota tegal ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
D) Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi
13) Menurut saudara ,apakah pelaksanaan pembangunan sistem jaringan
telekomunikasi sudah sesuai dengan peraturan daerah nomor 4 tahun 2012
tentang rencana tata ruang wilayah kota tegal ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
E) Rencana Sistem Sumber Daya Air
a) Jaringan irigasi
14) Menurut sodara,apakah pelaksaanaan pengembangan sistem irigasi sudah
sesuai dengan peraturan daerah nomor 4 tahun 2012 ?
138
139
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
b) Sistem pengendalian banjir
15) Menurut saudara,apakah pelaksanaan pembangunan yang meliputi
pengembangan polder dan pengendalian rob sudah sesuai dengan peraturan
daerah nomor 4 tahun 2012 ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
c) Sistem Pengendalian abrasi banjir
16) Menurut saudara,apakah pelaksaan pembangunan yang meliputi
pembangunan konstruksi perlindungan pantai dan konservasi pengembangan
hutan sudah sesuai pada peraturan daerah nomor 4 tahun 2012 ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
d) Rencana perlindungan dan pelestarian sumber daya air
17) Menurut saudara,apakah pelaksanaan pembangunan yang meliputi
pelestarian sungai dan pemanfaatan air tanah sudah sesuai dengan peraturan
daerah nomor 4 tahun 2012
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
139
140
F) Rencana Sistem Infrastruktur perkotaan
a) rencana sistem air minum kota
18) Menurut sodara,apakah pelaksanaan pembangunan sistem air minum kota
sudah sesuai dengan peraturan daerah nomor 4 tahun 2012 ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
b) rencana sistem air limbah kota
19) Menurut saudara,apakah pelaksanaan pembangunan air limbah kota yang
meliputi pengolahan limbah,pengambilan limbah,pengembangan limbah sudah
sesuai dengan peraturan daerah nomor 4 tahun 2012 ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
c) rencana penyediaan dan pemanfaatan sarana prasarana pejalan kaki
20) Menurut saudara,apakah pelaksanaan pembangunan tentang penyediaan
fasilitas pejalan kaki sudah sesuai dengan peraturan daerah nomor 4 tahun
2012 ?
a) sangat sesuai
d) tidak sesuai
b) sesuai
c) kurang sesuai
140