SKRIPSI
Oleh :
Makmur Butar-Butar
180210111
bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
khususnya:
1. Prof. Dr. Ir. Herman Fithra, S.T., MT., IMP., ASEAN Eng., selaku
2. Dr. M. Nazaruddin, S.S., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
i
9. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Akademik.
10. Ayahanda Nazarul Hasbi Butar-Butar dan Ibunda Erniwati Zega, serta
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis
Makmur Butar-Butar
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat, hidayah dan karunia-nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
ujian sarjana S1. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih
perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini, tetapi Alhamdulillah dapat penulis atasi
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat
Penulis
Makmur Butar-Butar
180210111
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
ABSTARAK.........................................................................................................iv
ABSTRACT.........................................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................7
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................7
1.3 Fokus Penelitian..................................................................................7
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................7
1.5 Manfaat Penelitian...............................................................................8
vi
4.1.3.1 Komunikasi..................................................................51
4.1.3.2 Sumberdaya.................................................................55
4.1.3.1 Disposisi atau Sikap Pelaksana....................................59
4.1.4 Dampak Program Kartu Prakerja Terhadap Pengangguran di
Kabupaten Asahan..................................................................60
4.2 Pembahasan........................................................................................63
4.2.1 Kendala yang Dihadapi Dalam Implementasi Program Kartu
Prakerja Dalam Menurunkan Angka Pengangguran di
Kabupaten Asahan..................................................................63
4.2.1.1 Komunikasi....................................................................64
4.2.1.2 Sumber Daya..................................................................66
4.2.1.3 Disposisi.........................................................................68
4.2.2 Dampak Program Kartu Prakerja Terhadap Pengangguran di
Kabupaten Asahan..................................................................69
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................75
LAMPIRAN.........................................................................................................80
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Untuk
mengimplementasikan kebijakan publik maka ada dua pilihan langkah yang ada,
kebijakan publik baru dapat dimulai apabila tujuan-tujuan kebijakan publik telah
pengertian yang luas, yaitu alat administrasi hukum dimana sebagai aktor,
organisasi, prosedur, dan teknik bekerja sama untuk menjalankan kebijakan guna
yang ada di Indonesia merupakan masalah sosial dan ekonomi yang senantiasa
1
2
Pendapatan ekomonis bisa diperoleh dari upah atau gaji sesorang yang bekerja atau
pun pendapatan yang di peroleh dari kegiatan-kegiatan atau usaha yang bernilai
dimana seseorang yang termasuk angkatan kerja ingin memperoleh pekerjaan akan
pada periode februari 2019 sampai dengan februari 2020 mengalami kenaikan
menjadi sekitar 6,88 juta orang. Berdasarkan data diatas, pemerintah Indonesia
Sasaran dari program kartu Prakerja ini adalah para pencari kerja, pekerja atau buruh
yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan juga pekerja yang
angkatan kerja. Hal ini di pertegas lagi dalam siaran pers Kemenko Perekonomian
prakerja ini berperan dalam skilling, upskilling, dan reskilling SDM dan ciptakan
3
lapangan kerja baru guna pemulihan ekonomi nasional. Sehingga, angkatan kerja
Berdasarkan tujuan utama kebijakan kartu Prakerja ini yaitu untuk menekan
Implementasi program yang di mulai pada februari 2020 dengan anggaran 20 triliun
Rupiah untuk target 5,6 juta orang peserta di seluruh indonesia ini belum mampu
Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan februari 2021 yang menyampaikan bahwa
sebanyak 2,67 juta orang dan di perkirakan akan terus mengalami peningkatan di
tahun 2021.
terbitkan nya program kartu Prakerja ini. Kabupaten Asahan ialah salah satu
Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara yang mana menurut data
Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Kabupaten Asahan setiap tahun
22.441 jiwa (6,68% dari total angakatan kerja). Kemudian yang terbaru untuk tahun
2021, angka pengangguran bertambah menjadi 22.999 jiwa (7,24% dari total
Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan, Drs. Budi Anshari, M.Si melalui Kepala Seksi
4
SINDOnews.com.
Asahan, jumlah masyarakat yang mendaftar dan lulus untuk mengikuti program
usaha/lapangan pekerjaan. Hal ini di karenakan pelatihan yang ia ikuti secara online
tidak begitu efektif untuk menambah skill untuk bekal dirinya mendapat pekerjaan.
Peserta tersebut juga menyatakan bahwasanya belum ada arahan yang efektif untuk
bisa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan minat dan bakat yang ia miliki.
supaya kepesertaannya di program ini tidak di cabut dan insentif pun bisa cair.
Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Kabupaten Asahan pada tahun 2021,
pengangguran terbuka ke-4 tertinggi di provinsi Sumatera Utara setelah Kota Medan,
5
Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Deli Serdang. Adapun fluktuasi kenaikan nya di
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, dan Pengangguran Terbuka di Kabupaten
Asahan
22.441 jiwa tahun 2020, terdapat 9.722 masyarakat yang mengikuti program
Prakerja per Juli 2020, namun peserta yang mengikuti program Prakerja tidak
langsung serta merta mendapatkan pekerjaan atau pun membuka lapangan pekerjaan
yang baru. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program ini belum bisa
Jika kita lihat dari total penerimanya, maka seharusnya jumlah pengangguran
yang awal nya 22.441 orang per 2020, bisa turun dengan melihat kalkulasi penerima
penambahan menjadi 22.999 orang menurut data BPS Kabupaten Asahan. Hal ini
Yang mana, efeknya adalah akan meningkatnya angka kemiskinan karena turun nya
pendapatan Per Kapita. Disamping itu, daya beli masyarakat yang turun akan
ini terus berlanjut, akan sulit untuk menaikkan perekonomian di Kabupaten Asahan.
ialah dapat menimbulkan biaya sosial dan masalah-masalah sosial lain. Masalah-
masalah sosial lain yang berpotensi timbul dari peningkatan jumlah pengangguran
lain-lain. Pengangguran juga dapat memunculan beban sosial yang berat bagi
menekan angka pengangguran, yang dalam hal ini di kabupaten Asahan. Yang mana
produktivitas angkatan kerja, dan daya saing bagi angkatan kerja. Seharusnya,
menurun.
7
berikut:
Asahan?
adalah :
Asahan.
Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan dari
Kabupaten Asahan.
8
diharapkan bermanfaat secara praktis dan teoritis. Adapun rincian manfaat penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan peneliti dalam melakukan
menemukan penelitian dengan judul yang sama dengan seperti judul penelitian
terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan peneliti
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama dan Judul Masalah Perbedaan Persamaan Saran
Penelitin Penelitian
9
10
penerima
bansos
reguler,
seperti PKH.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya teori yang bisa
menjawab hasil penelitian di lapangan dan bisa membantu dalam mencari data
Sesuatu tersebut dilakukan untuk menimbulkan dampak atau akibat itu dapat berupa
bertalian dengan penyelesain suatu pekerjaan dengan penggunaan sarana (alat) untuk
kebijakan publik, maka kata implementasi kebijakan publik dapat diartikan sebagai
yaitu tujuan yang jelas, sasaran yang spesifik, dan cara mencapai sasaran tersebut.
Komponen cara berkaitan siapa pelaksananya, berapa besar dan dari mana dana
13
sebagai to provide the means for carrying out (menyediakan saranan melaksanakan
sesuatu (Wahab, 2012) Maka Implementasi juga dapat diartikan sebagai penyedia
dan swasta baik secara individu maupun secara kelompok yang dimaksudkan untuk
akan dimulai apabila tujuan dan sararan telah ditetapkan, program kegiatan telah
14
tersusun dana telah disiapkan dan telah disalurkan untuk mencapai sasaran.
umum tindakan adminstratif yang dapat diteliti pada tingkat program tertentu.
Implementasi kebijakan publik adalah salah satu tahap dari proses kebijakan
penentu dalam proses kebijakan, apakah kebijakan tersebut berjalan dengan baik
sekitar 20 persen. Artinya, jika kebijakan yang dirumuskan sebaik apapun jikalau
Dalam kamus besar Webster dalam Wahab, 2006:64 dalam buku (Anggara,
2018) yang berjudul “Kebijakan Publik” merumuskan secara singkat bahwa “to
kebijakan dapat mencapai tujuannya. Oleh karena itu, Mazmanian dan Sabatier
kebijakan merupakan suatu yang sangat penting, bahkan mungkin lebih penting dari
rencana yang tersimpan dalam arsipan apabila tidak diimplementasikan. (Maulana &
Nugroho, 2019)
banyaknya aktor atau unit organisasi yang terlibat, tetapi juga dikarenakan proses
saling berinteraksi satu sama lainnya. Faktor-faktor atau variabel yang dapat
publik banyak diungkap oleh para ahli atau pakar kebijakan publik yang kemudian
yang dikembangkan oleh para pakar kebijakan untuk keperluan dalam implementasi
Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier (1983) dalam (Nugroho R. D., 2008)
a statute but wich can also take the form of important executives orders or court
1. Variabel independen.
2. Variabel intervening.
3. Variabel dependen.
Model George Edward III (1980) dalam (Nugroho R. D., 2008) menegaskan
dalam (Indiahono, 2009, hal. 31) menyarankan untuk memerhatikan empat isu pokok
untuk melaksanakan kebijakan, sikap dan tanggapan dari para pihak yang
kebijakan, sikap dan tanggap dari para pelaku yang terlibat, dan bagaimana
17
pelaksana kebijakan untuk mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Bagi
informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam
efektif.
personal.
tersebut.
untuk carry out kebijakan tersebut. Kecakapan saja tidak mencukupi, tanpa
3. Model Grindle
1. Content of Policy
2. Context of Policy
Van Meter dan Van Horn (Tahir, 2014, hal. 71-72) merumuskan sebuah
impementasi, yakni:
2) Sumberdaya,
20
1. Faktor Pendukung
pengertian yang luas, merupakan Alat administrasi hukum dimana berbagai aktor,
kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkan” (Winarno 2002:102).
dilaksanakan untuk intern pemerintah saja, akan tetapi ditujukan dan harus
dikarenakan :
badan-badan pemerintah;
3. Adanya keyakinan bahwa kebijakan itu dibuat secara sah, konstitusional, dan
dibuat oleh para pejabat pemerintah yang berwenang melalui prosedur yang
ditetapkan;
harus didukung dan diterima oleh masyarakat, apabila anggota masyarakat mengikuti
dan mentaati sebuah kebijakan maka sebuah implementasi kebijakan akan berjalan
mengakibatkan sebuah kebijakan tidak berjalan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
2. Faktor Penghambat
pelaksanaan suatu kebijakan publik. Gow dan Morss dalam Pasolong (2010:59),
2. Kelemahan institusi
Semua hambatan ini dapat dengan mudah dibedakan atas hambatan dari
dalam (faktor internal) dan dari luar (faktor eksternal). Dalam Pasolong (2010:59),
22
hambatan dari dalam atau yang sering disebut dengan faktor internal dapat dilihat
dari ketersediaan dan kualitas input yang digunakan seperti sumber daya manusia,
dana, struktur organisasi, informasi, sarana dan fasilitas yang dimiliki, serta aturan-
aturan, sistem dan prosedur yang harus digunakan. ataupun tidak langsung kepada
Kartu Prakerja Kartu Prakerja terdapat dua kata yaitu pra yang memiliki arti
sebelum, dan kerja yang memiliki arti suatu kegiatan untuk melakukan sesuatu.
Kartu Prakerja merupakan bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat Indonesia yang
ingin memiliki atau meningkatkan keterampilannya, dimana hal ini bertujuan untuk
sebuah treatment seperti meningkatkan softskill yang sesuai dengan apa yang
Indonesia pada bulan Februari dengan landasan hukum Perpres Nomor 36 Tahun
dana dalam program ini berlandaskan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Pertanggungjawaban Dana Kartu Prakerja. Komite Cipta Kerja dalam program Kartu
ketua yakni Kepala Staff Kepresidenan yang terdiri dari enam anggota menteri
Menteri Dalam Negeri. Komite ini bertanggung jawab dalam perumusan dan
manusia (SDM) yang unggul di Indonesia. Program ini menyediakan "pasar" atau
negara Indonesia (WNI) dengan usia 18 tahun keatas yang tidak sedang bekerja
ataupun bersekolah dapat mendaftarkan diri pada program ini dan mengikuti seleksi.
Proses seleksi dari peserta yang mendaftar terdapat beberapa tingkatan, dimana
2. Insentif Pasca pelatihan sebesar Rp. 2.400.000 untuk 4 bulan. Yang mana
2. Jenis Pelatihan
prakerja yang nantinya bisa pilih dan diikuti oleh penerima manfaat program
prakerja. Jenis pelatihan yang akan diikuti oleh peserta program ini disesuaikan
dengan bakat serta minat peserta program. Yang mana nantinya pelatihan yang
dipilih oleh peserta program diharapkan mampu memberikan bekal berupa skill
24
sebagai modal untuk peserta dalam mencari pekerjaan atau membuka usaha baru.
Adapun jenis-jenis pelatihan yang tersedia dan bisa dipilih oleh peserta pada
Sumber: www.prakerja.go.id
Gambar 2.1 Jenis Pelatihan Prakerja
3. Pertanian. Untuk jenis pelatihan ini, nantinya peserta diajarkan mengenai hal-
hal yang bisa dimanfaatkan atau di lakukan untuk menghasilkan atau pun
sekarang.
4. Makanan & Minuman. Pelatihan pada jenis makanan dan minumal ini ialah
pemasaran produk yang baik sesuai dengan disiplin keilmuan dan kondisi
bahasa asing dengan harapan setelah pelatihan ini selesai, peserta dapat
memiliki kemampuan bahasa asing yang baik sesuai dengan kebutuhan pasar.
10. Industri Kreatif. Pada pelatihan Industri kreatif ini peserta dilatih untuk
menghasilkan uang.
sama dengan program Prakerja. Mitra program Prakerja ini dibagi menjadi 3
kategori. Yang mana setiap mitra memiliki kaitan kerjasama yang berbeda satu sama
26
lain. Adapun mitra yang bekerja sama dengan program Prakerja ini adalah sebagai
berikut:
1. Mitra Pelatihan.
program Kartu Prakerja. Adapun platform-platform digital yang menjadi mitra untuk
bisnis, bahasa, marketing, IT & data, media, fotografi, sertifikasi, kesenian, dan
kecantikan.
Disini kita membeli pelatihan melalui voucher layaknya seperti kita belanja
online.
atau satuan yang terdiri dari beberapa kelas sekaligus. Kelas yang tersedia disini
ialah kelas di bidang investasi, aplikasi android, teknik melamar kerja, pelatihan
bisa dipilih oleh para peserta program Prakerja. Yang mana nantinya dapat
seni, tata kecantikan, pariwisata, hotel, restoran, digital teknologi, dan dakwah.
g. Pijar Mahir. Platform ini menyediakan pelatihan untuk strategi bisnis, kuliner,
dibidang elektronika, garmen, hingga desain batik dan tata busana. Disini juga
2. Mitra Pembayaran
menyalurkan intensif yang di terima oleh peserta program Prakerja. Adapun yang
menjadi mitra pembayaran pada program Prakerja ini ialah sebagai berikut:
b. OVO
c. DANA
d. Link Aja
e. Gopay
mempertemukan antara pencari kerja dengan lowongan kerja yang tersedia setelah
a. Jobstreet.id
b. Jobs.id
28
c. Karir.com
Untuk menjadi penerima kartu Prakerja, terdapat 7 tahapan yang harus dilalui
Sumber: www.prakerja.go.id
Gambar 2.2 tahapan program prakerja
e-mail, dan kata sandi baru. Kemudian cek e-mail dari kartu Prakerja pada
c. Klik selanjutnya.
d. Lakukan tes motivasi dan kemampuan dasar selama 15 menit. Siapkan alat
tes.
ke gelombang pendaftaran.
2. Mengikuti seleksi. Seleksi yang diikuti berupa tes motivasi dan kemampuan
3. Memilih pelatihan. Pada tahap ini peserta akan memilih pelatihan yang akan
yang menjadi mitra platform digital resmi. Adapun platform resmi yang
ulasan dan rating terkait pelatihan yang baru diikuti sebagai bahan evaluasi.
30
peserta akan mendapatkan insentif Rp. 600.000 per bulannya selama 4 bulan
bisa digunakan untuk melamar pekerjaan. Pada website Prakerja juga terdapat akses
online yang menampilkan lowongan kerja yang tersedia di Seluruh Indonesia antara
lain Jobstreet, Job.id, dan lain-lain. Sehingga, penerima manfaat program diharapkan
bisa langsung melamar dan mendapat pekerjaan setelah menerima pelatihan kerja.
II.2.6 Pengangguran
Pengangguran atau tunakarya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja
sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Menurut
angkatan kerja yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah
lainnya.
31
yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial
panjang adalah menurunnya Produk Nasional Bruto (PNB) dan pendapatan per
penduduk serta tidak didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau
keengganan untuk menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk dirinya sendiri atau
menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk diri sendiri akan berdampak positif
untuk orang lain, misalnya dari sebagian hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk
macam:
macam:
kerja.
33
sejenis yang beroperasi atau daya beli produk oleh masyarakat menurun.
mendapat pekerjaan, karena tidak adanya lapangan kerja atau tidak adanya
mengetahui hubungan atau alur pemikiran dalam proses penelitian ini, maka dari itu
Dasar Hukum
Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 Tentang Pengembangan
Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja.
Masalah
Program Kartu Prakerja Kendala yang dihadapi dalam
belum maksimal dalam
implementasi Program Kartu
mengatasi pengangguran di
Prakerja dalam menurunkan
Kabupaten Asahan.
angka pengangguran di
Kabupaten Asahan.
Dampak Program Kartu Prakerja
terhadap pengangguran di
Kabupaten Asahan.
kerja baru dan skilling, upskilling, dan reskilling SDM agar tenaga kerja memiliki
kompetensi kerja yang bisa di terima dan di butuhkan oleh pasar. Namun sejauh ini
implementasi dari program ini masih belum efektif dalam mengatasi maslah
kenaikan angka pengangguran pasca implementasi kebijakan ini yaitu dari 6.80%
pada tahun 2020 menjadi 7,24% pada tahun 2021 dan di prediksi akan terus
bertambah angkanya. Jika di telaah isi kebijakan dari Peraturan Presiden Nomor 36
antusiasme pendaftar dan dana yang sudah di gelontorkan pemerintah sampai saat ini
Jika keadaan ini terus berlanjut, efek nya adalah akan meningkatnya angka
kemiskinan karena turun nya pendapatan Per Kapita. Disamping itu, daya beli
pendapatan negara . Jika kelesuan ini terus berlanjut, akan sulit untuk menaikkan
memunculan beban sosial yang berat bagi masyarakat yang menjadi pengangguran.
dari George Edward wilson. Menurut Teori George Edward III (1980), perlu
memerhatikan empat isu pokok agar implementasi kebijakan menjadi efektif, yaitu:
1. Komunikasi
2. Sumber Daya
3. Disposisi
Alasan peneliti menggunakan teori ini karena teori ini mudah dipahami oleh
peniliti karena mencakup informasi yang dibutuhkan. Fokus penelitian ini mengarah
Kabupaten Asahan. Dengan harapan penelitian ini nantinya bisa memberikan saran
dan masukan kepada semua pihak-pihak yang terkait termasuk masyarakat dan
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah lokasi yang dicirikan oleh adanya unsur yaitu
pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat di observasi untuk keperluan penelitian.
Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Alasan
peneliti memilih lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian karena Kabupaten Asahan
menurut data BPS Kabupaten Asahan, pengangguran meningkat dari 6,68% menjadi
misalnya Kota Medan, angka pengangguran bisa bertambah karena faktor Lonjakan
Covid-19 dan Kota Medan juga menjadi lokasi rujukan pasien Covid-19. Sehingga
wajar jika covid-19 juga menjadi alasan mengapa penambahan tingkat pengangguran
yang tinggi di Kota Medan. Namun peneliti tidak bisa menyamakan kondisi tersebut
di Kabupaten Asahan. Karena total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Asahan per
Agustus 2021 sebesar 1.970 dan berbanding jauh dengan Kota Medan yang
mencapai angka 39.176 kasus positif. Sehingga peneliti berasumsi bahwa Covid-19
38
39
Asahan jika melihat persentase dari total jumlah penduduk, kegiatan dan mobilitas
kekuatannya bukan pada data dan analisis statistik, tapi pada deskripsi. Menurut
Bogdan dan Taylor yang dikutip (Basrowi & Suwandi, 2008), penelitian kualitatif
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Corbin, 2003).
sehingga dengan ini hasil akhir yang akan digambarkan dengan kata-kata atau
deskriptif, dimana penelitian deskriptif ini sendiri adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu peristiwa dengan cara membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada serta
40
yang terjadi antara fenomena dengan perilaku, persepsi, dan tindakan yang ada.
Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan
ini di dalam penelitian yang peneliti lakukan dikarenakan fokus penelitian yang
peneliti kaji berkaitan dengan hubungan antara prilaku dengan tindakan, serta
bersifat kualitatif. Hal ini dikarenakan pendekatan ini merupakan sutau metode yang
paling tepat untuk dipakai ketika ingin menjelaskan mengenai suatu hubungan yang
informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian dan merupakan orang
yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan di teliti (Moleong, 2015, hal.
163).
digunakan dalam penelitian kualitatif adalah purposive sampling. Pada penelitian ini
sampel sumber data dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan tertentu
yang dimaksud adalah memilih sumber data atau orang yang dianggap paling tahu
mengumpulkan suatu data yang benar-benar real atau nyata dengan mewawancarai
seorang informan yang dianggap mengetahui atau menguasai suatu keahlian atau
peneliti gunakan untuk penelitian itu guna mempermudah pengolahan data untuk
Tabel 2.3
Informan Penelitian
No Informan Teknik Penentuan Informan
fokus penelitian yang telah di teliti. Informan yang diambil merupakan orang yang
42
lingkungan dan hasil pencarian peneliti yang di bantu oleh beberapa teman.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
a. Data primer yaitu data yang berupa teks hasil wawancara yang diperoleh
b. Data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
Pemilihan sumber data berupa data primer dan data sekunder dalam
penelitian ini dikarenakan data tersebut dapat menjelaskan secara langsung mengenai
permasalahan dan fokus penelitian yang ada di dalam penelitian ini, seperti
wawancara dari informan penelitian tentu akan menjawab segala permasalahan dan
fokus penelitian yang peneliti miliki, sehingga data yang didapatkan dari wawancara
tersebut dapat menghasilkan sebuah hasil penelitian yang tidak dapat diganggu
43
keabsahannya karena berasal dari informan yang merupakan aktor di dalam realisasi
kebijakan tersebut. Selain itu, data observasi sangat dibutuhkan dalam penelitian ini.
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui metode pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Adapun teknik yang digunakan dalam
1. Observasi
gejala yang terjadi dilapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan, sebagai
dalam melakukan wawancara yang terstruktur dan telah ditetapkan oleh peneliti
observasi, maka observasi akan berjalan lebih terstruktur sesuai dengan kebutuhan
penelitian
2. Wawancara
44
Menurut (Bungin, 2003, hal. 62) Wawancara dalam suatu penelitian yang
observasi (pengamatan), sudah tentu para peneliti, walaupun dibantu oleh banyak
kekurangan data yang di dapat dari observasi harus diisi dengan data yang didapat
dari wawancara.
Wawancara atau interview adalah proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
3. Dokumentasi
catatan atau foto-foto dan rekaman, yang ada di lokasi penelitian serta sumber-
sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. Sebelum ke lapangan peneliti
dan Miles. Model interaktif ini terdiri dari tiga hal utama yaitu reduksi data,
merupakan kegiatan yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah
pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
kegiatan analisis sehingga pilihan-pilihan peneliti tentang bagian data mana yang
dikode, dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebut,
tindakan. Dengan mencermati penyajian data ini, peneliti akan lebih mudah
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Maksudnya
dengan memperdalam temuan tersebut. Kegiatan reduksi data dan proses penyajian
data adalah aktivitas-aktivitas yang terkait langsung dengan proses analisis data
46
model interaktif. Dengan begitu, kedua proses ini pun berlangsung selama proses
penelitian berlangsung dan belum berakhir sebelum laporan hasil akhir penelitian
disusun sehingga jangan terburu-buru untuk menghentikan kegiatan display data ini
sebelum yakin bahwa semua yang seharusnya diteliti telah dipaparkan atau disajikan.
analisis data yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkan.
Pemberian makna ini tentu sejauh pemahaman peneliti dan intepretasi yang
dibuatnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam proses ini adalah dengan
kasus-kasus (kasus khas, berbeda, mungkin pula menyimpang dari kebiasaan yang
reduksi dan penyajian data. Hanya saja perlu disadari bahwa kesimpulan yang dibuat
itu bukan sebagai sebuah kesimpulan final. Hal ini karena setelah proses
penyimpulan tersebut, peneliti dapat saja melakukan verifikasi hasil temuan ini
kembali di lapangan.
Tabel 3.3
Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan/Tahun 2021
No. Jadwal Kegiatan
Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb
I Pengajuan Judul
Bimbingan Proposal
Perbaikan/Persiapan
II
Proposal
Seminar Proposal
Penelitian Lapangan
Analisis Data
Penelitian Laporan
IV Sidang
Penggandaan
kawasan pantai timur wilayah propinsi Sumatera Utara, luas wilayah berada pada
ketinggian 0-1000 mdpl. Secara geografis Kabupaten Asahan berada pada 2003’00-
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab. Labuhan Batu dan Kab. Toba
kelurahan dan 177 desa. Luas wilayahnya mencapai 3.702,21 km kuadrat dan
tinggal didaerah perkotaan yaitu sebanyak 64.418 rumah tangga dan sisanya 102.012
rumah tangga bertempat tinggal di daerah perdesaan. Setiap numah tangga rata-rata
48
49
dihuni oleh sekitar 4 orang, sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2018-
2022 sebesar 1,08%. Jumlah penduduk perempuan pada tahun 2020 lebih sedikit dari
penduduk laki-laki yang terdiri dari 389.391 jiwa penduduk laki-laki dan 380.569
jiwa perempuan atau dengan rasio jenis kelamin sebesar 102,32 yang artinya dari
100 penduduk perempuan terdapat sekitar 102 penduduk laki-laki. Yang mana dari
jumlah tersebut 317.794 merupakan angkatan kerja dan terdapat 22.999 merupakan
a. Tugas
Tugas utama Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Asahan adalah sebagai instansi
pemerintah di bidang tenaga kerja dan transmigrasi pada daerah wilayah kerjanya.
b. Fungsi
2. Administrasi Ketenagakerjaan.
4. Izin kerja.
a. Visi
b. Misi
berbasis keimanan dan ketaqwaan (imtaq) kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Struktur Organisasi
yang sangat penting untuk langsung berinteraksi dengan sosial. Dengan adanya
pemerintah yang telah disesuaikan dengan struktur yang ada. Fungsi dan struktur
efektifitas kerja yang dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koorDinasi yang
4.1.3.1 Komunikasi
dengan baik jika terjadi komunikasi efektif antara pelaksana program (kebijakan)
dengan para kelompok sasaran (target group). Tujuan dan sasaran dari program
merupakan program yang bisa diikuti oleh semua golongan masyarakat. Namun,
informasi dan komunikasi. Sehingga kurangnya sosialisasi dari Dinas terkait sangat
sebagai salah satu penerima manfaat program Kartu Prakerja menyatakan bahwa:
Kartu Prakerja dari segi komunikasi masih kurang cukup untuk bisa memberikan
pengetahuan lebih mengenai program Kartu Prakerja ini. Sehingga peserta program
dan masyarakat harus mencari tahu sendiri mengenai program ini dan
keberlangsungannya.
53
menyatakan bahwa:
terbatas di karenakan kondisi geografis dan juga anggaran yang tidak ada. Sehingga
masyarakat harus dituntut untuk lebih aktif untuk mencari informasi mengenai
merupakan salah satu penerima manfaat program Kartu Prakerja menyatakan bahwa:
digital yang tersedia setiap bulannya. Namun peserta program seringkali tidak bisa
54
menganalisis minat dan bakat yang ia miliki dan menyesuaikannya dengan program
pelatihan yang ada. Sehingga peserta hanya mengambil pelatihan secara asal-asalan
agar status kepesertaannya tidak dicabut. Padahal tujuan dari diadakannya pelatihan
agar para peserta dapat meningkatkan kompetensinya untuk dapat digunakan untuk
Prakerja bahwasanya setiap peserta program yang telah selesai mengikuti pelatihan
kerja akan mendapatkan sertifikat pelatihan. Yang mana sertifikat tersebut dapat
digunakan untuk melamar pekerjaan sesuai dengan bidang yang dibutuhkan. Namun
kenyataannya dilapangan berbeda. Salah satu peserta program Prakerja, bapak ferry
yang berasal program Kartu Prakerja belum mampu memberikan nilai lebih ataupun
tidak cukup membantu pada saat kita gunakan untuk mendaftar kerja.
sertifikat pelatihan dari program Prakerja ini belum begitu efektif untuk membuat
seseorang diterima bekerja ialah peserta yang telah mengikuti pelatihan kerja dan
kebijakan proses implementasi. Sumber daya yang diminta dan dimaksud oleh.
Sumber daya finansial adalah kecukupan modal investasi atas sebuah program atau
peranan penting, karena implementasi kebijakan tidak akan efektif bilamana sumber-
sumber pendukungnya tidak tersedia. Dalam konteks sumber daya terdapat lima poin
penting yakni SDM, informasi, kewenangan, sarana dan prasarana serta pendanaan.
a. Suberdaya Manusia
wawancara peneliti dengan bapak Drs. Budi Anshari, M.Si selaku kepala Dinas
“Sumber daya manusia yang kita miliki sudah ada yang khusus
untuk mengurusi program Kartu Prakerja dibawah seksi
penempatan. Yang mana nantinya mereka akan memantau
bagaimana berjalannya program Kartu Prakerja di Kabupaten
Asahan. Sebagaimana yang tertera dalam peraturan presiden
tersebut mengenai peran daerah, maka kita membekali mereka
untuk melakukan tugas-tugas tersebut.”
(Wawancara 4 Januari 2022).
Presiden Nomor 36. Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui
daerah.
Kartu Prakerja.
diatas dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia yang disediakan oleh Dinas
dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 36. Tahun 2020 tentang Pengembangan
Salah satu unsur dari sumber daya manusia ialah keterampilan dan
keberhasilan dari implementasi. Menurut ketua unit pelaksana tugas program Kartu
57
SH., MM menyatakan:
tugas yang membidangi program Kartu Prakerja ini terus berusaha untuk
dibebankan ke APBD. Hal ini juga berlaku di Kabupaten Asahan. Berdasarkan hal
tersebut kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan bapak Drs. Budi Anshari,
program ini tidak mendapat dukungan sumber daya finansial dari APBD Kabupaten
Program Kartu Prakerja memberikan total insentif Rp. 3.550.000 per peserta
program jumlah ini dibagi dalam tiga kategori yaitu voucher pelatihan sebesar Rp.
1.000.000, insentif pelatihan sebesar Rp.2.400.000, dan insentif survey sebesar Rp.
150.000. mengenai insentif program ini, salah satu penerima program yaitu ibu Ratih
dalam program Kartu Prakerja. namun berdasarkan hasil survey penggunaan insentif
peserta.
kebijakan atau program. Karakter yang penting yang dimiliki oleh implementor
tinggi dan jujur akan senantiasa bertahan di antara hambatan yang ditemui dalam
59
Jika para pelaksana mempunyai kecenderungan atau sikap positif atau adanya
sebaliknya, jika para pelaksana bersikap negatif atau menolak terhadap implementasi
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Penempatan Tenaga Kerja Tenaga Kerja
tujuannya yaitu menanggulangi pengangguran. Hal ini bisa dilihat dari sikap Dinas
asal-asalan.
Kabupaten Asahan
dengan metode skilling, upskilling, reskilling, dan membuka lapangan kerja baru
menjadi mitra program Kartu Prakerja dengan harapan setelah mengikuti pelatihan
dalam program Kartu Prakerja, kompetensi kerja dari peserta program bisa
meningkat sehingga bisa mempermudah peserta dalam melamar pekerjaan atau pun
membuka usaha.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu penerima program Kartu Prakerja
pelatihan dengan sistem yang ada yaitu dengan cara menonton vidio yang disediakan
oleh platform digital yang menjadi mitra program Kartu Prakerja ini belum efektif
dalam meningkatkan kompetensi peserta. Karena durasi vidio yang panjang dan juga
Tujuan peningkatan kompetensi kerja ialah agar para peserta program yang
telah selesai mengikuti pelatihan memiliki daya saing di bursa kerja pada saat
melamar pekerjaan. Sehingga para peserta bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan
atau pun membuka usaha dan lapangan pekerjaan. Sehingga angka pengangguran
bisa berkurang dan lapangan kerja juga bisa tercipta. Namun setelah program ini di
yang awalnya pada tahun 2020 sebanyak 22.441 jiwa bertambah menjadi 22.999
angka pengangguran tetap naik di Kabupaten Asahan karena peserta program yang
telah mengikuti pelatihan secara online sebenarnya belum siap untuk bersaing di
bursa kerja. Karena hasil dari pelatihan kerja dalam program ini tidak mampu
mungkin harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah
bapak Edhie Catur Prayitno, SH., MM selaku Kepala Seksi Penempatan Tenaga
ini sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh para pencari kerja di Kabupaten
pasca mengikuti pelatihan, itu kembali kepada peserta masing-masing. Karena perlu
63
adanya langkah tindak lanjut yang harus dilakukan oleh masing-masing peserta
seperti harus giat berlatih dan belajar lagi untuk mengasah dan meningkatkan
kemampuan yang didapat selama mengikuti pelatihan kerja. Karena pada dasarnya
ketika kita melamar suatu pekerjaan, kita tidak cukup melampirkan bukti
bahwasanya kita telah mengikuti pelatihan. Tetapi juga diperlukan juga dibuktikan
4.2 Pembahasan
Peneliti disini akan membahas dan menjelaskan dari hasil penelitian yang
pembahasan ini peneliti menyesuaikan dengan sub bab yang ada di hasil penelitian.
Pembahasan ini peneliti rangkai dengan kalimat yang lebih sederhana dan sesuai
melalui untuk Peraturan Presiden Nomor 36. Tahun 2020 tentang Pengembangan
Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja. Kartu Prakerja. Prakerja terdiri
dari dua kata yaitu pra yang memiliki arti sebelum, dan kerja yang memiliki arti
suatu kegiatan untuk melakukan sesuatu. Kartu Prakerja merupakan bantuan biaya
keterampilannya, dimana hal ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang
64
meningkatkan softskill yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pekerja.
kompetensi kerjanya sehingga pekerja bisa bersaing untuk mengisi lowongan kerja
yang tersedia ataupun dapat membuka lapangan kerja sendiri sehingga angka
sebanyak 22.441 jiwa dan pada tahun 2021 setelah di implementasikannya kebijakan
ini angka pengangguran malah bertambah menjadi 22.999 jiwa. Sehingga dapat
dalam Indiahono (2009:31), menjelaskan bahwa terdapat empat variabel kritis dalam
dan disposisi. Variabel-variabel tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk
4.2.1.1 Komunikasi
atas ke bawah maupun dari bawah ke atas. Untuk menghindari terjadinya distorsi
informasi yang disampaikan atasan kebawahan, perlu adanya ketetapan waktu dalam
dalam mengatasi pengangguran di Kabupaten Asahan belum sesuai dengan apa yang
program ini tidak detail karena hanya memperoleh informasi-informasi sekilas dari
media-media elektronik dan juga dari orang per orang itupun hanya sekedar kapan
gelombang pendaftaran dibuka dan ditutup. Sehingga sering terjadi distorsi informasi
mengenai program ini. Misalnya mengenai pelatihan yang diambil secara asal-asalan
dampak positif bagi keberhasilan program ini. Menurut Peraturan Presiden Nomor
36 tahun 2020 salah peran yang seharusnya dijalankan oleh daerah ialah
bimbingan dan arahan untuk bisa memilih pelatihan sesuai dengan minat dan bakat
yang dimiliki. Sehingga dengan arahan yang jelas, peserta dapat mengikuti pelatihan
sesuai dengan kompetensi kerja apa yang dibutuhkan. Belum lagi dengan kondisi
beberapa lapisan masyarakat yang ingin mendaftar dan mengikuti pelatihan program
namun terkendala karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang mana
gagal untuk menjadi peserta program. Karena selain semua prosesnya berbasis
online, proses seleksinya juga calon peserta diwajibkan untuk menjawab soal
intelegensi umum.
manusia yang relatif cukup jumlahnya dan mempunyai keahlian dan keterampilan
untuk melaksanakan kebijakan, dan juga sumberdaya finansial yang memadai untuk
Berdasarkan peraturan presiden nomor 36 tahun 2020 peran yang harus dijalankan
daerah, penyediaan data kebutuhan tenaga kerja oleh industri di daerah, fasilitasi
pendaftaran peserta dan pemilihan jenis Pelatihan pada Program Kartu Prakerja.
67
Sehingga unit pelaksana tugas yang membidangi program Kartu Prakerja tersebut
harus memiliki staf yang kompeten dan jumlah yang mencukupi untuk menjalankan
2020 menyatakan bahwa Segala biaya yang diperlukan Pemertntah Daerah untuk
menyongsong implementasi program ini tidak ada dalam APBD. Hal ini dikarenakan
peranan yang dapat dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan dalam
Kabupaten Asahan.
mendapatkan insentif total sebesar Rp. 3.550.000 per peserta program. Jumlah ini
dibagi dalam tiga kategori yaitu voucher pelatihan sebesar Rp. 1.000.000, insentif
pelatihan sebesar Rp.2.400.000, dan insentif survey sebesar Rp. 150.000. Dari
untuk dijadikan modal usaha atau keperluan produktif lainnya. Namun dengan
jumlah segitu dan di cairkan per bulan Rp. 600.000 membuat peserta program sulit
68
4.2.1.3 Disposisi
saja tidak mencukupi tanpa kesediaan dan komitmen untuk melaksanakan kebijakan.
Disposisi untuk menjaga konsistensi tujuan untuk menjaga apa yang ditetapkan
Asahan dapat dilihat dari temuan peneliti yang menunjukkan bahwa pihak Dinas
dari program Kartu Prakerja ini yaitu meningkatkan kompetensi kerja agar jumlah
yang tertuang dalam peraturan presiden nomor 36 tahun 2020 tentang pengembangan
pendampingan dalam memanfaatkan program Kartu Prakerja ini terlebih lagi dengan
69
sistem yang dilakukan secara online dengan menonton vidio pelatihan yang
fasilitas yang di berikan oleh program Kartu Prakerja ini. sehingga dilapangan acap
Kartu Prakerja ini gagal mencapai tujuannya yaitu mengurangi angka pengangguran
di Kabupaten Asahan.
Kabupaten Asahan
Asahan jika dilihat dari tujuan program tersebut yaitu meningkatkan kompetensi
kerja bagi tenaga kerja di Kabupaten Asahan berdasarkan hasil penelitian yang
program ini belum tercapai secara maksimal. Dampak yang dirasakan oleh peserta
bidang pelatihan yang diikuti. Karena dengan metode pelatihan berbasis online
dengan menonton vidio pelatihan yang dibeli dengan voucher yang disediakan belum
mampu menciptakan tenaga kerja yang profesional di bidangnya. Terlebih lagi tidak
adanya evaluasi yang dilakukan sebelum peserta tersebut dinyatakan lulus dan
mendapat sertifikat. Sehingga tenaga kerja yang masih menganggur tetap kesulitan
mampu bersaing di bidangnya pada saat mendaftar pada sebuah lowongan pekerjaan.
70
sertifikat pelatihan yang dapat digunakan untuk melamar pekerjaan. Namun sertifikat
yang diterima oleh peserta program Kartu Prakerja tersebut tidak cukup membantu
peserta program untuk bisa diterima bekerja. Sertifikat yang diterima oleh peserta
pertimbangan yang kuat bagi untuk meluluskan seseorang dalam proses open
recruitment pegawai atau karyawan. Hal ini mengakibatkan seseorang yang telah
mengikuti program Kartu Prakerja tetap sulit mendapatkan pekerjaan sehingga angka
pengangguran di Kabupaten Asahan tetap naik meskipun program Kartu Prakerja ini
telah diimplementasikan dan telah di ikuti oleh 13.955 peserta di Kabupaten Asahan
pelatihan setiap bulannya selama 4 bulan agar intensif bisa dicairkan dan diterima
oleh peserta program. Karena kurangnya bimbingan dan arahan serta pendampingan
dari Dinas terkait di Kabupaten Asahan, sering terjadi kasus peserta program Kartu
Prakerja memilih pelatihan secara asal-asalan atau tidak sesuai dengan minat dan
bakatnya yang bertujuan agara intensif program Kartu Prakerja nya bisa diterima dan
status kepesertaannya bisa dicabut. Sehingga hal ini merugikan peserta itu sendiri
karena memilih pelatihan yang tidak sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki
maka hasil dari pelatihan juga tidak dapat meningkatkan kompetensi kerja peserta itu
sendiri. Hal inilah yang menjadi penyebab gagalnya program ini dalam mencapai
tujuannya.
BAB V
5.1 Kesimpulan
peserta dan juga calon peserta kesulitan untuk mendaftar dan mengikuti
c. Jika dilihat dari sisi disposisi atau sikap pelaksana, Kendala yang dihadapi
72
73
mengikuti program Kartu Prakerja ini ialah sertifikat pelatihan yang didapat
dari program ini belum cukup membantu peserta program untuk diterima
Kabupaten Asahan.
5.2 Saran
lowongan pekerjaan yang bisa diisi oleh para peserta program dan melakukan
Buku
75
76
Sukirno, S. (2007). Makro Ekonomi Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Veitzal. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori
ke Praktik. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Jurnal
Ashman, R. M. (2015). An Old Modey for a New Age: Consumer Decision Making
in Participatory Digital Culture. Journal of Customer Behaviour, Volume.14,
No.2, 5-14.
Palmira Permata Bachtiar, d. (2020). Kartu Prakerja di Tengah Pandemi Covid 19:
Asesmen Cepat Dari Sudut Pandang Peserta Program. Jurnal Smeru,
Volume.03, No.3, 1-23.
Permata, C. Q. (2021). Analisis Kebijakan Kartu Pra kerja Terhadap Pekerja Yang di
PHK Untuk Menanggulangi Pengangguran di Indonesia. Jurnal Retrieval,
Volume.1, No.1, 28-30.
Media Massa/Internet
Bachtiar, Palmira Permata, Rendy Adriyan Diningrat, Ahmad Zuhdi Dwi Kusuma,
dan Abella Diandra (2020) <‘Mewujudkan Ekonomi Digital yang Inklusif.’
Catatan Kebijakan [dalam jaringan] https://smeru.or.id/sites/default/files/
publikation/pb_edi-in.pdf> [25 Juni 2020].
Badan Statistik Kabupaten Asahan. (n.d.). Retrieved Agustus Rabu, 2021, from
https://asahankab.bps.go.id/
78
CNBC Indonesia (2020a) ‘Lho Kok Kartu Prakerja Belum Beres Juga?’ CNBC
Indonesia 12 Maret [dalam jaringan] <https://
www.cnbcindonesia.com/news/20200312153301-4-144411/lho-kok-kartu-
pra-kerja-belum-beres-juga> [25 Juni 2020].
CNBC Indonesia (2020b) ‘Jokowi: Kartu Prakerja itu Semi Bansos.’ CNBC
Indonesia 23 April [diakses dalam jaringan internet] <https://www.
cnbcindonesia.com/tech/20200422203628-37-153790/jokowi-kartu-prakerja-
itu-semi-bansos> [30 Juni 2020].
Menko Airlangga: Program Kartu Prakerja Berperan dalam Upskilling SDM dan
Ciptakan Lapangan Kerja Baru Guna Pulihkan Ekonomi Nasional. (2021,
Juni). Retrieved Agustus Rabu, 2021, from Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia:
https://ekon.go.id/publikasi/detail/3048/menko-airlangga-program-kartu-
prakerja-berperan-dalam-upskilling-sdm-dan-ciptakan-lapangan-kerja-baru-
guna-pulihkan-ekonomi-nasional
Peraturan-Peraturan
Peraturan Presiden Nomor 36 tahun 2020 Tentang Pengembangan Kompetensi Kerja
Melalui Program Kartu Prakerja
LAMPIRAN
80