NIM 2010416320017
2023
BAB I
PENDAHULUAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam
komunitas beresiko, tingkat kesadaran tentang stunting masih perlu
ditingkatkan. Bamyak keluarga yang kurang memahami penyebab,
dampak jangka Panjang, dan Langkah-langkah pencegahan stunting. Hal
ini menunjukan pentingnya Upaya edukasi dan kampanye penyuluhan
untuk meningkatkan kesadaran di Masyarakat. Terdapat beberapa factor
risiko yang signifikan mempengaruhi tingginya angka stunting di
komunitas beresik. Faktor ini termasuk rendahnya akses terhadap
makanan bergizi, praktik pemberian makan yang tidak tepat, sanitasi yang
buruk, Pendidikan yang rendah, dan kemiskinan. Dalam Upaya
pencegahan stunting, diperlukan pengembangan dan penguatan program
pangan dan gizi. Program tersebut harus mencakup akses terhadap
makanan bergizi, suplemen gizi, dan pendampingan dalam praktik
pemberian makan yang sehat. Dalam hal ini, kolaborasi antar pemerintah,
organisasi non- pemerintah, dan sector swasta dapat memperkuat
implementasi program dan meningkatkan dampaknya.
6.2 Saran
Menyarankan pengembangan program edukasi yang komprehensif tentang
stunting dan pentingnya gizi yang baik kepada masyarakat beresiko.
Program ini dapat mencakup penyuluhan melalui seminar, lokakarya, atau
kampanye social untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang
stunting. Serta menyarankan penerapan pendekatan komunitas dalam
Upaya pencegahan stunting. Melalui partisipasi aktif masyarakat, seperti
kelompok ibu-ibu maupaun kelompok remaja, dapat dibangun kesadaran
kolektif dan saling dukung dalam menerapkan praktik gizi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S. (2018). Gerakan Pencegahan Stunting melalui pemberdayaan masyarakat di
kecamatan jatinangor kabupaten sumedang. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk
Masyarakat, 7(3), 185-188.
Daracantika, A., Ainin, A., & Besral, B. (2021). Pengaruh negatif stunting terhadap
perkembangan kognitif anak. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika
Kesehatan, 1(2), 124-134.
Hamzah, B. (2020). Gerakan pencegahan stunting melalui edukasi pada masyarakat di desa
muntoi kabupaten bolaang mongondow. JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Indonesia), 1(4), 229-235.
Haskas, Y. (2020). Gambaran stunting di Indonesia: literatur review. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis, 15(2), 154-157.
Laili, U., & Andriani, R. A. D. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan
Stunting. Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS, 5(1), 8-12.
Mediani, H. S., Nurhidayah, I., & Lukman, M. (2020). Pemberdayaan kader kesehatan
tentang pencegahan stunting pada balita. Media Karya Kesehatan, 3(1).
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan stunting dan pencegahannya. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 225-229.
Satriawan, E. (2018). Strategi nasional percepatan pencegahan stunting 2018-2024. Jakata:
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Setiawan, E., Machmud, R., & Masrul, M. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas Kecamatan Padang Timur Kota padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan
Andalas, 7(2), 275-284.
Vinci, A. S., Bachtiar, A., & Parahita, I. G. (2022). Efektivitas edukasi mengenai
pencegahan stunting kepada kader: Systematic literature review. Jurnal
Endurance, 7(1), 66-73.