OLEH:
Ragil Saputra
D1E020063
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
HALAMAN PEGESAHAN
RAGIL SAPUTRA
D1E020063
Disetujui Oleh
Mengetahui
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
ii
KATA PENGANTAR
iii
Bengkulu,07 November 2022
Penulis,
Ragil Saputra
D1E019082
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................vi
BAB I. Pendahuluan
1.1.............................................................................................Latar Belakang.......1
1.2........................................................................................Rumusan Masalah.......2
1.3..........................................................................................................Tujuan.......2
1.4......................................................Metode dan Teknik Pengumpulan Data.......2
BAB II. Tinjaun Pustaka
2.1..................................................................................................Komunikasi.......4
2.2. HUMAS/ PUBLIC RELATIONS (PR) ...................................................5
BAB III
3.1...................................Peta Lokasi DISKOMINFOTIK Provinsi Bengkulu.......7
3.2......................Struktur Organisasi DISKOMINFOTIK Provinsi Bengkulu.......7
3.3.Sejarah Kominfo........................................................................................8
3.4...............................................................................Tugas dan Fungsi Dinas.......8
3.5................................................................................................Visi dan Misi.....12
Bab IV Pembahasan
4.1.Uraian Kegiatan Magang..........................................................................13
4.2 Bidang Informasi dan Komunikasi Publik................................................14
4.3 Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat......................................15
4.4 PPID...........................................................................................................16
4.5 Strategi Humas Menurut Cutlip and Center...............................................17
BAB V
5.1..................................................................................................Kesimpulan.....19
5.2............................................................................................................Saran.....19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................20
LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Laporan kegiatan mingguan magang.....................................................
Lampiran 2. Dokumentasi kegiatan magang…..........................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
vii
Belajar dari Profesional Berpengalaman, saya sangat menginginkan
pengalaman belajar langsung dari para ahli dan praktisi di industri komunikasi
dan informatika. Diskominfo adalah tempat ideal untuk dapat bekerja dan
belajar dari profesional berpengalaman yang memiliki pengetahuan mendalam
dalam berbagai aspek teknologi informasi dan komunikasi.
Keputusan ini tercermin dari komitmen saya untuk belajar, berkontribusi,
dan mengembangkan diri di lingkungan yang memfasilitasi pertumbuhan dan
pemberdayaan. Magang di Diskominfo Rejang Lebong adalah langkah
penting dalam perjalanan karir yang saya nantikan dengan antusiasme.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana tugas daan kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan
PKL di Kominfotik Prov Bengkulu, Bidang IKP ?
Apa saja peran/tugas yang ada di Bidang IKP Kominfotik Prov
Bengkulu ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang dan rumusan masalah, maka
tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana tugas
dan kegiatan yang dilakukan penulis selama pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan yang penulis lakukan di Bidang IKP Kominfotik Prov Bengkulu
dan untuk mengetahui apa saja peran/tugas yang ada di Bidang IKP
Kominfotik Prov Bengkulu.
viii
2. Teknik pengumpulan data secara observasi adalah teknik pengumpulan
data yang dimana penulis (peneliti) melakukan pengamatan langsung
objek yang diteliti. Pengamatan langsung yang dilakukan penulis
dilakukan secara dekat dan dilakukan menggunakan pancaindra peneliti.
3. Studi pustaka dalam metode studi pustaka penulis dapat mengumpulkan
data dengan cara memperoleh data melalui berbagai buku maupun refrensi
lain yang tentunya ada keterkaitan dengan masalah.
ix
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin
communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Arti
communis di sini adalah sama, dalam arti kata mengenai makna suatu hal.
Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat
terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.
Pengertian secara etimologis merujuk pada proses penyampaian suatu
pernyataan yang dilakukan oleh seorang sebagai konsekuensi dari hubungan
sosial. Ada pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu.
Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
kepada orang lalin untuk memberi tahu atau untuk mengubah pendapat dan
sikap, pendapat atau perilaku, baik secara lisan atau tulisan, maupun tidak
langsung tetapi melalui media (Effendy, 2001 : 3).
Definisi komunikasi sangat banyak ragamnya, tergantung dari sudut
pandang mana dalam melihat komunikasi tersebut. Kerangka konsep
komunikasi dapat dilihat dari tiga hal, yaitu komunikasi sebagai tindakan satu
arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep komunikasi sebagai tindakan
satu arah adalah :
1) Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku mereka. (Rogers dalam Mulyana, 2006 : 62).
2) Komunikasi terjadi ketika sumber menyampaikan suatu pesan kepada
penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
Komunikasi bisa juga ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu pengertian
komunikasi secara umum dan secara paradigmatik.
x
2.2 HUMAS/ PUBLIC RELATIONS (PR)
Hubungan masyarakat (Humas) atau yang biasa disebut public relation (PR),
menjadi hal yang tidak asing disetiap lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan
maupun lembaga perusahaan. Humas memiliki peranan penting dalam setiap
lembaga karena humas menjadi salah satu strategi dalam membentuk citra
perusahaan baik itu citra positif maupun citra negatif. Dalam membentuk citra
suatu lembaga, humas biasanya memiliki relasi yang luas.
Pengertian Humas menurut The British Institute Of Public Relations
dalam Morissan (2006) adalah suatu upaya untuk membangun dan
mempertahankan saling pengertian antara organisasi dan publiknya. Dalam
perkembangannya, humas memiliki berbagai macam definisi, ada definisi yang
sangat singkat seperti humas adalah upaya melalukan hal – hal baik sehingga
mendapatkan kepercayaan.
Menurut Frank Jefkins (1992) terdapat begitu banyak definisi humas
namun ia sendiri memberikan batasan humas yaitu sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antara
suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan –
tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Menurut Frank Jefkins, humas pada intinya senantiasa berkenaan dengan
kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan –
kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang
positif. Fungsi humas sendiri tidak dapat terlepas dari opini publik, karena salah
satu fungsi humas adalah menciptakan opini publik yang memiliki kemauan baik
(good will) dan partisipasi. Kinerja humas dalam suatu pemerintahan biasanya
membantu dalam menjalankan suatu program 5 pemerintahan untuk mencapai
tujuan tertentu yang ditargetkan oleh pemerintah.
Selain itu, humas pemerintah juga berperan penting dalam membangun
dan memberikan informasi baik secara internal maupun eksternal. Bila dilihat
secara eksternal, biasanya humas berperan memberikan informasi mengenai
kebijakan pemerintah, memberikan sanggahan mengenai suatu pemberitaan yang
xi
dapat merugikan pemerintah, dan menginformasikan berbagai kebijakan
pemerintah kepada masyarakat.
Dalam suatu lembaga atau organisasi, seorang humas mempunyai peran
penting guna mendukung tercapainya suatu tujuan organisasi tersebut. Menurut
Mukarom & Laksana (2015:153) peran humas terbagi dalam 3 (tiga) peranan
yakni:
1) Expert Preciber (ahli atau penasihat manajemen) praktisi humas
dianggap sebagai seorang ahli yang bisa memberikan solusi bagi permasalahan
humas sebuah organisasi dan manajemen;
2) Communication Facilitator artinya praktisi humas bertindak sebagai
perantara, penghubung, penerjemah serta mediator, dan menjaga terwujudnya
komunikasi dua arah antara organisasi dan publiknya;
3) Problem Solving Process Facilitator berarti humas dilibatkan dalam
memecahkan masalah organisasi meskipun peranannya masih dalam koridor
komunikasi.
Peran humas dalam sebuah organisasi sangatlah penting. Dalam riset
tentang kegiatan humas (public relations), ada dua peran besar yang secara
konsisten muncul dalam kegiatan humas yaitu peran sebagai teknisi dan
manajemen. Peran humas sebagai teknisi mewakili seni dari humas seperti
menulis, mengedit, mengambil foto, menangani produksi komunikasi, membuat
event spesial, dan melakukan kontak telepon dengan media. Peran humas sebagai
manajer berfokus pada kegiatan yang membantu organisasi dalam
mengidentifikasi dan memecahkan masalah terkait humas.
xii
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH / TEMPAT MAGANG
Gambar 3.1. Peta Lokasi Dinas Komunikasi, Informasi Dan Statistik Provinsi
Bengkulu
Alamat dari Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Provinsi Bengkulu
Jl. Basuki Rahmat No.6, Sawah Lebar Baru, Kec. Ratu Agung, Kota
Bengkulu.
xiii
3.3. Sejarah Kominfo
Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebelumnya bernama
"Departemen Penerangan" (1945-1999), "Kementerian Negara
Komunikasi dan Informasi" (2001- 2005), dan Departemen Komunikasi
dan Informatika (Depkominfo) (2005-2009). Setelah proklamasi
kemerdekaan dibentuk Lembaga Penerangan yang secara fungsional
menjalankan kebijakan, pola dan pedoman penerangan dengan tujuan (1)
membela dan mempertahankan kemerdekaan, (2) mengajak rakyat agar
turut serta mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta (3)
memperkenalkan Republik Indonesia di dan ke luar negeri. Selama
periode 1959-1965, sesuai Haluan Pembangunan Nasional sebagai
ketetapan MPRS, Departemen Penerangan dibentuk untuk
menyelenggarakan penerangan melalui media penerangan antara lain
radio, film, toestel dan foto, percetakan, kendaraan, mesin stensil, dan
mesin ketik.
Salah satu fungsi penting Departemen Kominfo yang berkaitan
dengan informasi adalah penyebarluasan informasi nasional dengan
menciptakan keterbukaan akses informasi dan membangun serta
mengembangkan infrastruktur telekomunikasi guna kepentingan seluruh
warga negara.
Akhir tahun 2010 lalu, lembaga Kementerian Komunikasi dan
Informatika menyempurnakan penataan organisasi. Paradigma baru
xiv
kebijakan komunikasi menempatkan informasi sebagai bagian kebutuhan
keseharian masyarakat. Fungsi informasi dikembangkan pada nilai tambah
ekonomi, bukan sekadar 'penerangan', namun lebih dukungan komunikasi
strategis untuk membangun integrasi nasional dengan baik.
xv
e. Pelayanan informasi publik di bidang komunikasi, informatika
dan statistik;
f. Mengkoordinasian identifikasi produk hukum daerah;
g. Pengkoordinasian dan pengidentifikasian permasalahan pada
bidang teknis dalam melaksanakan tugas fungsi serta
pelaksanaan fasilitasi dalam penyelesaian permasalahan
http://jdih.bengkuluprov.go.id - 8 - pada Dinas Komunikasi,
Informatika dan Statistik;
h. Menghadiri rapat-rapat kedinasan sesuai disposisi Kepala
Dinas;
i. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Sekretariat;
j. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Sekretariat;
k. dan pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan
Sekretaris membawahi:
1. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
2. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
3. Kepala Sub Bagian Keuangan.
3. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
1. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas
mengelola administrasi persuratan, kearsipan kepegawaian,
perlengkapan, rumah tangga, dokumentasi, informasi,
menghimpun peraturan perundang-undangan, mengidentifikasi
kebutuhan produk hukum di bidang komunikasi dan informatika,
bidang statistik dan bidang persandian serta tugas lainnya yang
diberikan atasan.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan
Perlengkapan;
xvi
b. Pengelolaan administrasi persuratan dan pengelolaan
kearsipan;
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. Perencanaan kebutuhan peralatan dan perlengkapan,
pengkoordinasian pemeliharaan perlengkapan, perawatan
sarana dan prasarana pada Dinas;
e. Pelaksanaan administrasi pencatatan aset dan barang milik
negara maupun daerah;
4. Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Keuangan melaksanakan tugas penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria penyelenggaraan administrasi keuangan di
Dinas.
5. Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik
1. Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik melaksanakan
tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang pengelolaan opini dan aspirasi publik di
lingkup pemerintah daerah, pengelolaan informasi untuk
mendukung kebijakan nasional dan pemerintah daerah, pelayanan
informasi publik, penyediaan konten lintas sektoral dan
pengelolaan media komunikasi publik pemerintah daerah (media
center).
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Bidang Informasi dan
Komunikasi Publik;
b. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan
pelaksanaan tugas Bidang Informasi dan Komunikasi Publik;
xvii
c. Pelaksanaan fasilitasi dalam perumusan dan pelaksanaan
kebijakan dalam pengelolaan opini dan aspirasi publik di
lingkup pemerintah daerah, pengelolaan informasi untuk
mendukung kebijakan nasional dan pemerintah daerah,
pelayanan informasi publik, penyediaan konten lintas sektoral
dan pengelolaan media komunikasi publik di provinsi;
6. Kepala Bidang Penyelenggaraan E-Government
1. Kepala Bidang Penyelenggaraan E-Government melaksanakan
tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang layanan Infrastruktur dasar data center,
disaster recovery center dan Pengelolaan TIK Pemerintah Daerah,
layanan pengembangan intranet dan penggunaan akses internet,
layanan pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik, spesifik
dan suplemen yang terintegrasi, layanan manajemen data informasi
E-Government, integrasi database layanan publik dan
kepemerintahan, layanan keamanan informasi E-Government dan
layanan sistem komunikasi intra Pemerintah Daerah,
penyelenggaraan Government Chief Information Officer (GCIO)
Pemerintah Daerah serta penyelenggaraan ekosistem TIK smart
province.
xviii
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang profesional berbasis
teknologi informasi
2. Meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur jaringan untuk
layanan teknologi informasi dan komunikasi
3. Meningkatkan kualitas sistem aplikasi yang terintegrasi di semua
lembaga pemerintahan
4. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan bersama komunitas teknologi
informasi berbasis potensi lokal
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang
teknologi informasi dan komunikasi
6. Meningkatkan pemanfaatan data statistik sektoral yang akuntabel, tata
kelola persandian dan keamanan informasi
BAB IV
PEMBAHASAN
xix
Tugas pertama diberikan pada tanggal 5 September 2023, sementara
penarikan mahasiswa magang dilaksanakan pada tanggal 30 September 2023,
dan kegiatan magang berakhir pada tanggal 1 November 2023.
Selama PKL di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statitistik Provinsi
Bengkulu, mahasiswa magang ditempatkan di Bidang Komunikasi dan
Informasi Publik (IKP). Penempatan ini dilakukan dengan tujuan agar
mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat memperoleh pengalaman yang sesuai
dengan bidang studinya, melibatkan kegiatan kehumasan dan kejurnalistikan.
Dalam pelaksanaan kegiatan magang, mahasiswa peserta bertugas melakukan
aktivitas seperti penginputan data, merevisi dokumen, dan pembuatan surat di
lingkungan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bengkulu.
Berikut ini uraian kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Dinas Kominfotik Provinsi Bengkulu:
Bagian Bidang umum dan perlengkapan
Melaksanakan apel rutin setiap pagi hari.
Mengarsipkan surat masuk dan keluar
Memberikan Nomor Surat
Mengetik RKA
Menaikkan Surat Disposisi kepada staff kadis
Melakukan scan pada surat dan dokumen dilakukan agar terdapat
soft copy dalam bentuk pdf.
Mengarsipkan Surat Masuk dan Surat Keluar Bidang
Membuat surat undangan rapat.
Mengambil surat ke Kantor Gubernur,dan DPRD Provinsi
Mempuat SPT ASN
Mengarsipkan surat perjalanan dinas staff bidang
Melakukan scan pada surat dan dokumen dilakukan agar
terdapat soft copy dalam bentuk pdf.
Mendata riwayat jabatan staff bidang.
4.2 Bidang Informasi dan Komunikasi Publik
xx
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik yang dimaksud dengan informasi publik adalah informasi
yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu
badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan
negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya
yang sesuai dengan undang-undang serta informasi lain yang berkaitan dengan
kepentingan publik. Sedangkan badan publik adalah lembaga eksekutif,
legislatif, yudikatif dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan
dengan penyelenggaraan negara yang sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan/atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau organisasi non
pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN
dan/atau APBD.
Dengan adanya peraturan daerah tentang keterbukaan informasi publik
maka seluruh instansi pemerintah baik pemerintah pusat dan pemerintah
daerah (provinsi dan kabupaten/kota) diwajibkan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat melalui berbagai media penyebaran informasi terkecuali
jenis informasi yang mendapatkan pengecualian oleh undang-undang.
Bidang Informasi dan Komunikasi Publik adalah area yang berkaitan
dengan pengelolaan dan penyebaran informasi dalam lingkup pemerintahan,
organisasi, atau masyarakat umum. Tujuan utama dari bidang ini adalah untuk
memastikan bahwa informasi yang relevan, akurat, dan penting disampaikan
dengan efektif kepada publik atau pemangku kepentingan yang berbeda.
Dalam konteks pemerintahan, bidang ini berperan dalam memastikan
transparansi, partisipasi publik, dan akuntabilitas dalam pengambilan
keputusan. Dalam dunia bisnis, fokusnya adalah pada hubungan masyarakat,
manajemen reputasi, dan penyampaian pesan yang mendukung tujuan
organisasi. Di sektor non-profit, informasi dan komunikasi publik sering
digunakan untuk mendukung upaya penggalangan dana dan kesadaran sosial.
xxi
Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) merupakan
platform penyampaian beragam aspirasi dan pengaduan masyarakat Indonesia
melalui berbagai saluran, termasuk situs web www.lapor.go.id, SMS ke nomor
1708 (tersedia di Telkomsel, Indosat, Three), akun Twitter @lapor1708, dan
aplikasi mobile untuk perangkat Android dan iOS. SP4N-LAPOR! dikelola
oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Kementerian PANRB) sebagai Pembina Pelayanan Publik, Kantor Staf
Presiden (KSP) sebagai Pengawas Program Prioritas Nasional, dan
Ombudsman Republik Indonesia sebagai Pengawas Pelayanan Publik.
LAPOR! telah diakui sebagai Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan
Publik Nasional (SP4N) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun
2013 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 3 Tahun 2015.
Pada Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 pasal 3 ayat 1 menyebutkan
setiap penyelenggara wajib menyediakan sarana pengaduan untuk mengelola
pengaduan pelayanan publik. Pengaduan masyarakat merupakan suatu bentuk
partisipasi masyarakat agar penyedia pelayanan publik dapat mendengar
keluhan dari masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar pelayanan
publik dapat memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat
sehingga tercipta pelayanan publik yang lebih baik (Tjiptono, 2012).
E-LAPOR adalah aplikasi media sosial yang melibatkan partisipasi publik
dan bersifat dua arah, yang digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan
monitoring dan verifikasi pencapaian program pembangunan maupun
pengaduan masyarakat terkait pelaksanaan program pembangunan nasional.
E-LAPOR dikembangkan oleh UKP4 sejak tahun 2011 setelah melihat
pesatnya perkembangan media digital. Di Indonesia sendiri, pengguna media
digital kian bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Media digital
menjadi suatu kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan sumber informasi.
Dengan adanya fenomena tersebut bisa dijadikan sebagai potensi bagi
pemerintah untuk melakukan pemantauan kinerja kementerian dan lembaga
pemerintahan.
xxii
Penerapan penerapan E-LAPOR dalam pelayanan pengaduan masyarakat
di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu secara
prinsip sudah menerapkan layanan E-LAPOR sesuai dengan Standar
Oprasional Prosedur (SOP). Indikator penerapan dan pelayanan pengaduan
dijalankan dengan baik sehingga proses pelayanan masyarakat dapat
ditindaklanjuti oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi
Bengkulu, baik dalam bentuk aspirasi, saran dan kritikan ataupun pengaduan.
Akan tetapi di samping itu perlu adanya peningkatan sumber daya manusia
disetiap masing-masing OPD yang ada di Provinsi Bengkulu serta
peningkatan sosialisasi terhadap aparatur sebagai pengelola E-LAPOR dan
masyarakat umum sebagai pengguna layanan baik secara langsung maupun
melalui media sosial karena hal tersebut akan mempengaruhi terhadap hasil
dan kinerja dalam menerapkan E-LAPOR.
4.4 PPID
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) sebagai penyampai
informasi pada pemerintahan, mempunyai peran yang strategis dalam
menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat, baik yang
bersinggungan dengan kinerja pemerintahan ataupun aspek pengelolaan
keuangan daerah. Tugas tersebut merupakan tuntutan tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance) yang mengharuskan pemerintahan semakin
terbuka dan transparan, akuntabel, dan dapat diakses masyarakat. Masyarakat
mempunyai hak untuk memperoleh informasi publik sebagaimana diatur pada
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik
(KIP).
PPID sebagai alat transfer informasi dapat lebih berperan dalam
membangun pencitraan baru yang lebih baik tentang institusi publik terutama
pada pemerintahan di Provinsi Jawa Barat, yang jelas-jelas sedang
meningkatkan transparasi informasi menuju pemerintah yang lebih baik (good
governance). Adapun pencitraan yang perlu dibangun di era demokrasi ini
xxiii
adalah institusi publik yang user friendly, yang memahami kebutuhan
masyarakatnya serta dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.
Pusat Informasi dan Dokumentasi (PPID) merupakan bagian penting dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang berperan dalam
menyediakan akses informasi publik kepada masyarakat. Analisis mengenai
fungsi dan tujuan PPID dalam konteks Kementerian Komunikasi dan
Informatika perlu dijelaskan. Ini termasuk proses penyediaan informasi
publik, pembangunan dan pemeliharaan sistem dokumentasi, serta upaya
untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan
informasi di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
PPID bertanggung jawab untuk menanggapi permohonan informasi publik
dari masyarakat. Tinjauan pustaka dapat memaparkan prosedur dan
mekanisme yang diterapkan oleh PPID Kementerian Komunikasi dan
Informatika dalam menerima, menanggapi, dan menyediakan informasi publik
kepada pemohon.
PPID memiliki peran strategis dalam mendukung prinsip keterbukaan
informasi publik. Analisis ini dapat mencakup keterlibatan PPID dalam
memastikan bahwa informasi yang dimiliki oleh Kementerian Komunikasi
dan Informatika dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat, serta
bagaimana hal tersebut berkontribusi pada peningkatan akuntabilitas dan
tanggung jawab pemerintah.
4.5 Strategi Humas Menurut Cutlip and Center
Konsep Teori Strategi Kehumasan Menurut Cutlip dalam bukunya
Effective Public Relation menyatakan bahwa “Public Relations adalah fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan
atau kegagalan organisasi”. Empat tahapan proses strategi Humas menurut
Cutlip and Center dalam Ruslan(2010: 148-149) adalah:
1. Defining the problem
Langkah pertama ini melibatkan pengkajian dan pemantauan
pengetahuan, opini, sikap, dan perilaku yang terkait dengan tindakan
xxiv
dan kebijakan organisasi.
2. Planning and programming
Informasi yang terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk
membuat keputusan mengenai publik, sasaran, tidakan dan strategi
komunikasi, taktik dan tujuan program. Langkah kedua dalam proses
Humas ini mempelajari situasi berdasarkan apa dan apa yang harus
diubah, dilakukan atau dikatakan.
3. Taking action and communicating
Langkah ketiga melibatkan implementasi program dari tindakan
dan komunikasi yang telah didesain untuk mencapai tujuan spesifik
bagi setiap publik untuk mencapai sasaran program.
4. Evaluating the proble
Langkah terakhir dalam proses ini melibatkan kesiapan, penilaian,
implementasi, dan hasil dari program tersebut. Penyesuaian telah
dibuat sejak program tersebut terimplementasi, berdasarkan umpan
balik evaluasi mengenai berhasil atau tidak.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
xxv
Proses penemuan fakta dimulai dengan pembentukan e-lapor dan melibatkan
fungsi verifikasi serta klarifikasi untuk menyaring aduan sebelum dikirimkan ke
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna ditindaklanjuti. Langkah kedua adalah
perencanaan. DISKOMINFOTIK merancang perencanaannya berdasarkan dasar
hukum, seperti peraturan gubernur, dan melibatkan aspek perencanaan rencana
kerja serta rencana strategis. Tahapan ketiga adalah aksi dan komunikasi. Inisiatif
yang diambil oleh IKP mencakup pemanfaatan semua saluran media yang
disediakan oleh S4PN dan sistem e-Lapor. Komunikasi dilakukan oleh IKP
melalui tim internal dengan pendekatan monitoring dan melibatkan komunikasi
dengan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi. Tahap terakhir adalah evaluasi.
Evaluasi yang dilakukan oleh IKP sesuai dengan pedoman gubernur. Evaluasi
untuk program-program baru di Bengkulu berasal dari aduan masyarakat melalui
berbagai saluran media atau e-Lapor yang telah disediakan oleh Pemerintah
Provinsi Bengkulu. Aduan tersebut dijadikan dasar evaluasi oleh Pemerintah
Provinsi Bengkulu untuk membentuk kebijakan yang lebih baik.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
xxvi
Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu),” Dialogue J. Ilmu Adm. Publik,
vol. 2, no. 2, pp. 114–123, 2020, doi: 10.14710/dialogue.v2i2.9839.
2. [2] P. W. Sakti, “Pengaruh Praktik Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Kelas XII Teknik Pemesinan B SMK Nasional Berbah,” J. Pendidik., vol. 2,
no. 1, pp. 11–40, 2020.
3. S. Budhirianto, “PPID dan Transfer Informasi dalam perspektif Keterbukaan
Informasi Publik di Jawa Barat,” Observasi, vol. 12, no. 1, pp. 1–10, 2014.
4. [1] J. Gerard, “Sejarah kementerian komunikasi dan informatika,” Kominfo,
pp. 2008–2010,2019,[Online].Available:https://www.kominfo.go.id/content/
detail/16505/apa-itu-in
5. R. Mersyah, “Peraturan Gubernur Bengkulu,” pp. 6-17, 2015, [Online].
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Minggu Ke 1.
Tgl/Bln/Thn Uraian Kegiatan Keterangan
xxvii
1 September 2023 Perkenalan ruang kantor IKP Hadir
Minggu Ke 2.
xxviii
structural JFT
Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh DPL pada tempat PKL
Minggu Ke 3.
Minggu Ke 4.
xxix
Perjalanan Dinas)
26 September Membantu dalam memperbaiki Hadir
2023 dokumen excel berkaitan dengan
kegiatan sosial bidang IKP
27 September Membuat salinan berkas laporan Hadir
2023
28 Septerber Libur Libur
2023
29 September Kegiatan Senam Pagi Hadir
2023
Minggu Ke 5.
Minggu Ke 6.
xxx
10 Oktober 2023 Melakukan Pengambilan foto copy Hadir
dokumen
11 Oktober 2023 Penomoran surat kegiatan Bidang IKP Hadir
ke bagian sekretariatan
12 Oktober 2023 Melakukan Kegiatan Apel pagi pada Hadir
pukul 07:45
Koordinasi sosialisasi ke SMA 4,
SMA 9 dan SMA 3
13 Oktober 2023 Jalan santai dalam rangka Gebyar Hadir
Literasi Nusantara 2023
Mengedit foto untuk pamflet kegiatan
Minggu ke 7.
Minggu Ke 8.
xxxi
Membantu membuatan duplikat
dokumen laporan Penanggung
Jawaban Belanja kegiatan
Pengembalian berkas SP2D ke bidang
keuangan
24 Oktober 2023 Peminjaman berkas SP2D LS Honor Hadir
Tenaga Ahli dan Informsi
Penomoran Kwitansi kegiatan kegiatan
Merapikan berkas Rekapikulasi
pengeluaran kegiatan
25 Oktober 2023 Pengambilan bukti pajak kegiatan di Hadir
Bank BPD
26 Oktober 2023 Melakukan Kegiatan Apel pagi pada Hadir
pukul 07:45
Membantu pencetakan jadwal dinas
luar pegawai
27 Oktober 2023 Membersamai kegiatan pertandingan Hadir
voli antar Instansi
31 Oktober 2023 Penarikan mahasiswa magang yang di
dampingan oleh dosen pembimbing
lapangan dan menyerahan cendramata
kepada bidang IKP
1 November Perpisahan dan berpamintan dengan
2023 seluruh pegawai dan staff Bidang IKP
xxxii
xxxiii
xxxiv