Anda di halaman 1dari 7

I.

ILMU POLITIK
A. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK

Ilmu politik adalah salah satu ilmu tertua dari berbagai cabang ilmu yang ada. Sejak orang
mulai hidup bersama, masalah tentang pengaturan dan pengawasan dimulai. Sejak itu para
pemikir politik mulai membahas masalah-masalah yang menyangkut batasan penerapan
kekuasaan, hubungan antara yang memerintah serta yang diperintah, serta sistem apa yang paling
baik menjamin adanya pemenuhan kebutuhan tentang pengaturan dan pengawasan. Ilmu politik
sebagai pemikiran mengenai

Ilmu politik diawali dengan baik pada masa Yunani Kuno, membuat peningkatan pada
masa Romawi, tidak terlalu berkembang di Zaman Pertengahan, sedikit berkembang pada Zaman
Renaissance dan Penerangan, membuat beberapa perkembangan substansial pada abad 19, dan
kemudian berkembang sangat pesat pada abad 20 karena ilmu politik mendapatkan karakteristik
tersendiri. Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai Negara sudah dimulai pada tahun 450 S.M.
seperti dalam karya Herodotus, Plato, Aristoteles, dan lainnya.

Di negara-negara Eropa seperti Austria, Jerman, dan Prancis topik bahasan mengenai
politik pada abadi ke-18 dan ke 19 masih banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum dan karena itu
fokus perhatian pembahasannya masih berkisar negara saja. Hingga Perang Dunia II pengaruh
ilmu hukum, filsafat, dan sejarah masih terasa di dalam ilmu politik. Sedikit berbeda dengan
perkembangan politik di Amerika Serikat. Memang pada awalnya tekanan yuridis seperti di
Eropa memberikan tekanan pada perkembangan ilmu politik, akan tetapi pengaruh itu kian
memudar seiring keinginan untuk mendasarkan diri pada pengumpulan data empiris.
Perkembangan ilmu politik di Amerika Serikat bersamaan dengan perkembangan sosiologi dan
psikologi, sehingga kedua cabang ilmu sosial ini sedikit banyak mempengaruhi metodologi dan
terminologi ilmu politik.

Pada masa selanjutnya ilmu-ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan dari


antropologi, psikologi, ekonomi, dan sosiologi, dan dengan demikian ilmu politik telah dapat
meningkatkan mutu dengan banyak mengambil model dari cabang-cabang ilmu sosial lainnya.
Hal ini telah banyak mengubah wajah ilmu politik. Dengan begitu ilmu politik telah menjadi
ilmu yang terpandang yang perlu dipelajari untuk mengerti kehidupan politik.

B. PENGERTIAN ILMU POLITIK MENURUT PARA AHLI


 Menurut Ramlan Surbakti (1999 : 1)
Ramlan Surbakti Menjelaskan Politik merupakan suatu interaksi terhadap pemerintah serta
masyarakat mengenai dari segi proses pembuatan dan juga pelaksanaan pada suatu keputusan
terkait dengan berbagai kebijakan bersama masyarakat yang menetap pada wilayah yang sama.
 Menurut F. Isjwara, (1995 : 42)

Kemudian yang ke-2 F. Isjwara pun memiliki pandangan bahwasanya politik adalah usaha
dalam mendapatkan kekuasaan atau suatu strategi/teknik dalam menjalankan kekuasaan

 Menurut Kartini Kartono (1996 : 64)

Beliau menuturkan bahwsanya Politik bisa di bilang suatu kegiatan perilaku atau proses
dalam menggunakan kekuasaan dengan tujuan menegakkan berbagai peraturan serta berbagai
keputusan yang sah dan di berlakukan di tengah masyarakat.

C. PENGERTIAN ILMU POLITIK SECARA UMUM

Pengertian ilmu politik secara etimologi dapat diartikan dalam Bahasa Yunani ataupun
Bahasa Belanda. Berdasarkan bahasa Yunani, kata politik berarti "Politika" yang artinya yang
berkaitan dengan negara. Kata politika tersebut berasal dari kata dasar "Polites" artinya warga
negara dan "Polis" artinya negara kota. Sedangkan menurut bahasa Belanda, kata politik berarti
"Politiek". Jadi secara etimologi, ilmu politik berkaitan dengan kata politisi, politik dan politis.
Pengertian politisi ialah orang yang bergerak dalam bidang politik. Politik ialah hal yang
berkaitan dengan kebijakan dan polisi. Sedangkan politis ialah hal yang memiliki kaitan erat
dengan politik.

Secara Umum Pengertian Ilmu Politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas
mengenai teori dan praktik politik serta gambaran dan analisis mengenai sistem politik dan
perilaku politik. Ilmu politik mempelajari mengenai alokasi dan transfer kekuasaan dalam
pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan yang termasuk dalam pemerintah dan
organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik. Ilmu politik mengukur
keberhasilan pemerintahan dan kebijakan khusus dengan melakukan pemeriksaan dari berbagai
faktor seperti stabilitas keadilan, kesejahteraan material dan perdamaian.

D. PENTINGNYA ILMU POLITIK


Pentingnya ilmu politik terletak pada kenyataan bahwa kita semua hidup dalam sistem
politik dan kita dipengaruhi oleh perubahan ekonomi politik global. Dengan munculnya
globalisasi, telah terjadi peningkatan minat masyarakat dunia dalam memahami sistem politik
negara-negara lain. Oleh karena itu, para ilmuwan politik menjadi dihargai dan penting karena
mereka menyediakan lensa yang melaluinya kita dapat memahami ekonomi politik global.

E. BIDANG-BIDANG KAJIAN ILMU POLITIK


1. Teori ilmu politik yang meliputi teori politik dan sejarah perkembangan ide-ide
politik
2. Lembaga-lembaga politik yang meliputi UUD, pemerintahan nasional,
pemerintahan daerah dan lokal, fungsi ekonomi dan social dari pemerintah dan
perbandingan lembaga-lembaga politik
3.Partai politik, organisasi kemasyarakatan, pendapat umum, partisipasi warga
Negara dalam pemerintahan dan administrasi
4. Hubungan internasional yang meliputi politik internasional, organisasi-
organisasi dan administrasi internasional dan hokum internasional.

II. ILMU ADMINISTRASI


A. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI

Ilmu Administrasi Negara lahir berawal dari naskah yang ditulis Woodrow Wilson yang
berjudul The Study of Administration pada tahun 1887 di Amerika Serikat. Tulisannya sempat
mengejutkan masyarakat Amerika Serikat dan sejak saat itu berkembang sampai ke seluruh
dunia. Pada dekade 1900an, Administrasi Negara berkembang pesat di negara-negara maju
seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Pada saat itu
Administrasi Negara tidak begitu muncul atau intens di negara-negara berkembang (developing
country).
Setelah itu, muncul berbagai teori, konsep, dan paradigma tentang Administrasi Negara .
banyak bermunculan teori teori kontemporer yang menambahkan teori atau mengkritik teori
dalam administrasi negara. Perkembangan ini adalah sesuatu yang wajar mengingat Ilmu
Administrasi Negara adalah cabang Ilmu yang baru dan merupakan bagian dari ilmu sosial yang
memiliki karakteristik yang dinamis, tidak seperti halnya ilmu-ilmu alam yang cenderung pasif.
Pada tahun 1886 sampai sekarang, Dua perkembangan penting di bidang administrasi
yaitu:

a. berakhirnya “status” administrasi sebagai seni semata mata.

b. Tibanya era modern bagi administrasi yang disamping sebagai seni mulai berkembang
sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.

Fase ini diawali dengan lahirnya gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori oleh
Frederick Winslow Taylor pada tahun 1886. Taylor adalah seorang sarjana teknik dan bekerja di
di pabrik baja di Amerika serikat. Taylor melihat bahwa dalam melakukan pekerjaanya pekerja
terlalu membuang banyak waktu dan tenaga, tidak efisien dan tidak produktif, dengan
melakukan gerakan mondar-mandir yang berulang-ulang. Melihat fenomena itu taylor kemudian
mengadakan studi ilmiah tentang cara meningkatkan efisiensi kerja dari pekerja. Hasil studi
tersebut ia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul “The Principles of scientific
management”. Dalam waktu yang hampir bersamaan di Perancis timbul pula perkembangan
keilmuan administrasi. Henry fayol seorang insinyur yang bekerja pula pada perusahaan
pertambangan baja yang sedang terancam kehancuran. Fayol melihat bahwa masalahnya terletak
pada ketidakmampuan pemimpin perusahaan dalam mendayagunakan sumber-sumber yang
terbatas. Ia kemudian menyajikan saran-saran pemecahannya , dan perusahaan pertambangan
tersebut berhasil kembali memperoleh titik kemajuannya. Dalam hal ini menunjukkan bahwa
dalam sebuah pekerjaan pengetahuan teknik saja tidak cukup tapi harus diimbangi dengan
penguasaan dibidang organisasi dan manajemen yang melandasi ilmu administrasi.

B. PENGERTIAN ILMU ADMINISTRASI MENURUT PARA AHLI


 Arthur Grager: Pengertian administrasi menurut Arthur grager adalah fungsi tata
penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi.
 George Terry: Pengertian administrasi menurut George Terry adalah perencanaan,
pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka
yang melaksanakan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Sondang P. Siagian: Pengertian administrasi menurut Sondang P.Siagian adalah
keseluruhan dari proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan dari
atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

C. PENGERTIAN ILMU ADMINISTRASI SECARA UMUM


Secara Umum Pengertian Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan
penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Pengertian administrasi juga dibedakan
menjadi dua yaitu pengertian administrasi dalam arti sempit dan pengertian administrasi dalam
arti luas. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi dari catat-mencatat, surat-
menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda, dan sebagainya yang memiliki sifat teknis
ketatausahaan. Sedangkan pengertian administrasi bersifat luas adalah seluruh proses kerja sama
dari dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan pemanfaatan sarana dan prasarana
tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.

D. PENTINGNYA ILMU ADMINISTRASI


Ilmu Administrasi yang terdiri dari publik maupun Bisnis, sangat besar sekaliu peranan dan
sumbangannya dalam proses kemajuan dan peradaban kehidupan manusia. Banyak orang yang
mengatakan, peradaban kehidupan manusia itu tergantung pada ada atau tiadanya suatu
administrasi.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa administrasi itu sangat dibutuhkan sekali
oleh manusia. Kita sebagai manusia sulit sekali membayangkan bagaimana kelangsungan hidup
manusia dalam proses sekarang yang modernisasi tanpa adanya seorang pemimpin/administrator
yang menggerakannya. Dengan ilmu administrasi, manusia dapat ditolong dari efek-efek negatif
dari perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi modern yang sangat cepat dan
berkembang pesat.

E. BIDANG - BIDANG KAJIAN ILMU ADMINISTRASI


1.Organisasi publik, yang pada prinsipnya berkenaan dengan model-model organisasi
dan perilaku birokrasi.

2. Manajemen publik, yaitu berkenaan dengan sistem dan ilmu manajemen, evaluasi programdan
produktivitas, anggaran publik dan manajemen sumber daya menusia.

3. Implementasi yaitu menyangkut pendekatan terhadap kebijakan publik dan

implementasinya, privatisasi, administrasi antar pemerintah dan etika birokrasi

III. Hubungan Ilmu Administrasi Negara dengan Ilmu Politik

Ilmu administrasi negara dengan politik memiliki keterkaitan yang sangat erat yang tidak
dapat dipisahkan dari keduanya. Hal ini sesuai dengan salah satu pendapat bahwa administrasi
negara / publik adalah anak dari ilmu politik. Pendapat tersebut memandang administrasi publik
sebagai pelaksana bagi politik. Keduanya terangkai dalam jalinan interkoneksi. Satu kebijakan
publik yang dirumuskan oleh politik, tidak akan sempurna, kalau tidak memperoleh masukan
dari administrasi. Bahkan, dapat dikatakan dengan masukan dari administrasi, politik dapat
merumuskan kebijakan. Seperti keputusan politik untuk menetapkan siapa yang akan menjadi
gubernur dan wakil gubernur di Kalimantan Selatan dalam pemilu yang dilaksanakan pada Hari
Rabu, 09 Desember 2015 . kebijakan tersebut diambil setelah pemerintah atau penyelenggara
administrasi menyajikan berbagai pertimbangan dan data sebagai dasar pembuatan kebijakan.

Politik dan administrasi negara sangatlah erat berkaitan, ini dibuktikan dengan politik
merupakan pangkal tolak administrasi negara dan administrasi negara adalah merupakan
kelanjutan dari proses politik. Menurut Woodrow Wilson (1974), administrasi adalah kelanjutan
dari sebuah kebijakan artinya administrasi berjalan ketika sebuah kebijakan yang dihasilkan dari
proses politik itu terjaga kestabilannya. Mempelajari negara dan pemerintahannya berarti
mempelajari kekuatan dan kekuasaan dan hal tersebut merupakan salah satu dari tujuan atau
orientasi dari kontestasi politik yakni kekuasaan. Ketika meninjau pengaruh politik terhadap
administrasi negara, suatu hal yang perlu untuk diperhatikan adalah sistem politik. Sistem politik
adalah sistem pola hubungan kekuasaan dalam pemerintahan dan hubungan kekuasaan
pemerintah dengan konstituennya (yakni rakyat). Sistem politik mencakup hubungan pengemban
kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Bagaimana pola hubungan pemerintah dengan
wakil – wakil rakyat diparlemen, bagaimana rakyat diorganisir untuk dapat mengefektifkan
kekuasaan (kepartaian).

Administrasi negara yang memberikan sebuah pelayanan yang prima kepada publik itu
dicapai ketika terjadinya kestabilan politik disuatu negara. Politik dan administrasi adalah dua
rangkai mekanisme yang seharusnya saling mendamaikan. Administrasi negara ada untuk
mentertibkan proses politik, sedangkan hasil proses politik sudah seharusnya mendewasakan
aparatur birokrasi di negeri ini. Jadi, politik merupakan dimensi penting dalam administrasi
negara. Politik dan administrasi negara seumpama dua sisi dari keping mata uang. Politik
perumus strategi negara dan administrasi negara implementor strategi tersebut. Politik tanpa
administrasi negara hanya sekedar jargon dan janji – janji, sebaliknya administrasi negara tanpa
politik seperti mobil yang berjalan tanpa arah tujuan. Karena itu, perlu dipahami apa pengertian
dan fungsi politik dan administrasi negara, serta perdebatan seputar hubungan administrasi
negara dengan politik yang telah menjadi isu klasik dalam ilmu administrasi negara. Pengaruh
politik terhadap administrasi negara telah berjalan cukup lama sejak orde lama hingga orde
reformasi.

Administrasi negara adalah kelanjutan dari proses politik namun bukan bagian dari proses
politik praktis. Adanya birokrasi hanyalah sebatas pelaksanaan administrasi proses politik,
Artinya administrasi negara itu ada untuk menciptakan ketertiban proses politik, namun tidak di
infiltrasi oleh proses (hasil) politik. Proses politik di Indonesia kadang tidak terselesaikan setelah
proses pemilu. Secara konkret kita melihat bahwa ada ekses – ekses lain yang terjadi setelah
pemilu. Perang kepentingan masih terjadi setelah pemilu yang parahnya malah membuat aparatur
birokratnya menjadi kehilangan kenetralitasannya. Padahal dalam aspek tata perilaku seorang
birokrat ialah ia harus netral atau sebagai stabilisator konflik. Jalannya sebuah administrasi
kebijakan negara yang baik itu diawali dengan pra kondisi kestabilan politik tentu saja sebuah
keniscayaan administrasi negara yang handal, efisien dan menghasilkan output yang prima hanya
menjadi mimpi – mimpi belaka yang tak akan pernah usai.
Pada masa ini Administrasi negara telah berkembang sebagai bagian dari ilmu
politik. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Politik, yaitu: (Metode Riset Ilmu
Administrasi/ Husein Umar. 2004). Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah
berjalan lama, karena secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan
administrasi. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negara
sebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara dipandang sebagai satu
aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan. Munculnya dikhotomi
politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan koreksi terhadap buruknya karakter
pemerintah. Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara di
kombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-manajerial, dan
orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologis.

Administrasi publik dapat menempati tempat di jantung gerakan demokratisasi politik, asal
memenuhi paling tidak tiga persyaratan. Pertama, mampu melakukan perencanaan strategis yang
menyeluruh seperti yang dilakukan di Taiwan seperti yang dikemukakan Sun dan
Gargan. Kedua, mempunyai struktur organisasi yang tidak terlalu hirarkis dan parokial seperti
yang dikemukakan O’Toole. Ketiga, membebaskan diri dari pendekatan dan kultur militeristik
dalam melakukan pelayanan publik. Mengenai perencanaan strategis, Indonesia mempunyai
pengalaman dan institusi perencanaan seperti Bappenas di tingkat pusat, dan Bappeda di tingkat
daerah.

Perkembangan ilmu administrasi publik dipengaruhi oleh berbagai disiplin ilmu lain, seperti
ilmu politik, hukum, sosiologi, manajemen, ekonomi, dan lain-lain. Oleh karena itu, konsep
administrasi publik sebagai suatu pemikiran yang dipelajari secara interdisiplin minimal
mencakup aspek:

(1) organisasi dan manajemen,

(2) politik, dan

(3) hukum (lihat Kasim, 1993).

Namun, administrasi publik berbeda dengan ilmu politik berdasarkan penekanannya pada
struktur dan perilaku birokrasi serta metodologi yang digunakan. Administrasi publik juga
berbeda dengan manajemen dalam arti bahwa teknik evaluasi yang digunakan oleh organisasi
publik non-profit tidak sama dengan teknik evaluasi yang digunakan oleh organisasi privat yang
mengejar keuntungan.

IV. KESIMPULAN
Mengenai pembahasan materi diatas tentang ilmu politik dan ilmu administrasi dapat
disimpilkan bahwa Ilmu administrasi negara dengan politik memiliki keterkaitan yang sangat
erat yang tidak dapat dipisahkan dari keduanya. Hal ini sesuai dengan salah satu pendapat bahwa
administrasi negara / publik adalah anak dari ilmu politik. Pendapat tersebut memandang
administrasi publik sebagai pelaksana bagi politik. Keduanya terangkai dalam jalinan
interkoneksi. Satu kebijakan publik yang dirumuskan oleh politik, tidak akan sempurna, kalau
tidak memperoleh masukan dari administrasi. Bahkan, dapat dikatakan dengan masukan dari
administrasi, politik dapat merumuskan kebijakan.

Politik dan administrasi adalah dua rangkai mekanisme yang seharusnya saling
mendamaikan. Administrasi negara ada untuk mentertibkan proses politik, sedangkan hasil
proses politik sudah seharusnya mendewasakan aparatur birokrasi di negeri ini. Jadi, politik
merupakan dimensi penting dalam administrasi negara. Politik dan administrasi negara
seumpama dua sisi dari keping mata uang. Politik perumus strategi negara dan administrasi
negara implementor strategi tersebut. Politik tanpa administrasi negara hanya sekedar jargon dan
janji – janji, sebaliknya administrasi negara tanpa politik seperti mobil yang berjalan tanpa arah
tujuan.

Anda mungkin juga menyukai