Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Analisis Situasi...................................................................................................1

1.2 Permasalahan Mitra............................................................................................4

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN...............................................................7

2.1 Solusi..................................................................................................................7

2.2 Target Luaran......................................................................................................9

BAB III METODE PELAKSANAAN.......................................................................11

3.1 Metode, Perencanaan, dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan.............................11

3.1.1 Persiapan....................................................................................................11

3.1.2 Pelatihan Pengelolaan Budidaya Ikan Lele Sitem Bioflok........................12

3.1.3 Pendampingan Pengelolaan Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok.............14

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI....................................................15

BAB V BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN.................................................17

5.1 Rencana Anggaran Biaya.................................................................................17

BAB VI PENUTUP....................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................19

i
RINGKASAN

Program pengabdian masyarakat masyarakat Universitas Malikussaleh 2021 dengan


kajian di kampung rentan narkoba Gampong Meunasah Mesjid Kecamatan Muara
Dua Kota Lhokseumawe. Yang mana dalam hal ini yang bertindak sebagai mitra
adalah Pemuda Gampong Meunasah Mesjid (PGM) Bersinar yang menjalankan
program budidaya ikan lele dengan sistem bioflok. Yang mana, dalam
pengelolaannya, mitra mengalami kendala soal tidak adanya sistem manajemen
keuangan, tidak adanya nya struktur organisasi yang baku, keterbatasan penguasaan
teknik budidaya ikan lele sistem bioflok, pemasaran produk, dan kerentanan
masyarakat terhadap penyalahgunaan narkoba. Untuk mengatasi masalah itu akan
ditawarkan solusi-solusi untuk mitra dalam mengatasi masalah yang dihadapi mitra
yang kami kemas dalam bentuk pertemuan dengan mitra dan pihak-pihak terkait.
Solusi-solusi itu ialah melaksanakan pelatihan untuk budidaya ikan lele dengan
sistem bioflok, pembuatan laporan keuangan, pembuatan struktur organisasi,
pengembangan teknik pemasaran secara digitalisasi, dan sosialisasi tentang bahaya
narkoba. Yang mana target luaran nya adalah penyadaran dan pemberian
pengetahuan.

Kata kunci: budidaya ikan lele sistem bioflok; pemasaran digitalisasi, pelatihan

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Analisis Situasi

Gampong Meunasah Mesjid ialah Gampong yang terletak di Kecamatan


Muara Dua Kota Lhokseumawe. Gampong Mns. Mesjid terletak ± 500 meter dari
Kota Lhokseumawe, yang merupakan salah satu Gampong dari 17 Gampong di
Kecamatan Muara Dua. Berdasarkan informasi dan keterangan- keterangan yang di
peroleh dari Pimpinan Masyarakat Bahwa sejak awal Gampong tersebut diberi nama
Gampong Meunasah Mesjid dikarenakan di Gampong ini terdapat tempat Ibadah
bagi umat Islam yaitu sebuah Mesjid, Mesjid ini khususnya disediakan bagi Umat
beragama Islam di Kemukiman Cunda dan pada umumnya bagi umat Islam lainnya,
selanjutnya disamping Mesjid tersebut dibangun sebuah Meunasah yang juga
dipergunakan untuk tempat Ibadah, belajar Pengetahuan dan Pendidikan Agama
Islam, tempat bermusyawarah, kegiatan kepemuadaan, kegiatan wanita dan kegiatan-
kegiatan lainnya yang ada hubungannya dengan masyarakat Penduduk Gampong
Meunasah Mesjid.
Gampong Meunasah Mesjid memiliki gerakan Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK). PKK merupakan sebuah gerakan yang tumbuh dari
bawah dengan perempuan sebagai motor penggerak utama dan juga dinamisatornya
dalam membangun, membina, dan juga membentuk keluarga guna mewujudkan
kesejahteraan keluarga sebagai unit kelompok terkecil dalam masyarakat. Gerakan
PKK adalah gerakan pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga-
keluarga yang sehat, sejahtera, dan mandiri salah satunya melalui pemberdayaan
masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembanguan ekonomi yang
merangkum nilai-nilai masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam
pembangunan yang bersifat peoplecentered, participatory, empowerment and
sustainable (Chamber, 1995). Lebih jauh Chamber menjelaskan bahwa konsep

1
pembangunan dengan model pemberdayaan masyarakat tidak hanya semata-mata
memenuhi kebutuhan dasar (basic need) masyarakat tetapi lebih sebagai upaya
mencari alternative pertumbuhan ekonomi lokal.
Pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai strategi alternative
dalam pembangunan telah berkembang dalam berbagai literatur dan pemikiran
walaupun dalam kenyataannya belum secara maksimal dalam implementasinya.
Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat merupakan hal banyak dibicarakan
masyarakat karena terkait dengan kemajuan dan perubahan bangsa ini kedepan
apalagi apabila dikaitkan dengan skill masyarakat yang masih kurang akan sangat
menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Dalam UU Nomor 25 Tahun 2000 tentnag Program Pembangunan Nasional
(PROPENAS) Tahun 2000-2004 dan Program Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
dinyatakan bahwa tujuan dari pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan
keberdayaan masyarakat melalui penguatan lembaga dan organisasi masyarakat
setempat, penanggulangan kemiskinan dan perlindungan social masyarakat,
peningkatan kswadayaan masyarakat luas guna membantu masyarakat untuk
meningkatkan kehidupan ekonomi, social dan politik. Dalam rangka mengemban
tugas dalam bidang pemberdayaan masyarakat, Badan Pemberdayaan menetapkan
visi, misi, kebijakan, strategi dan program pemberdayaan masyarakat sebagai
berikut:
a. Visi Pemberdayaan Masyarakat adalah meningkatkan kemandirian
masyarakat.
b. Misi Pemberdayaan Masyarakat adalah mengembangkan kemampuan dan
kemandirian dan secara bertahap masyarakat mempu membangun diri
dan juga lingkungannya secara mandiri. Kemandirian dalam konsep
pemberdayaan masyarakat yang dimaksud adalah tingkat kemajuan yang
harus dicapai sehingga masyarakat dapat membangun dan memelihara
kelangsungan hidupnya berdasarkan kekuatan dan karyanya sendiri
secara berkelanjutan, artinya untuk membangun bangsa yang mandiri
dibutuhkan perekonomian yang mapan.

2
Kota Lhokseumawe masih memiliki masalah terkait pengelolaan sampah
khususnya sampah plastik yang berasal dari limbah rumah tangga. Persoalan
mengenai sampah ini menurut pemerintah Kota Lhokseumawe terjadi karena belum
maksimalnya Tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Sehingga warga sering
membuang sampah secara sembarangan dipinggir jalan. Permasalahan ini semakin
besar karena tim pengangkut sampah yang setiap pagi keliling untuk mengangkut
sampah memiliki armada yang terbatas. Sehingga pihak Pemko Lhokseumawe
mencari solusi agar setiap Gampong yang ada di Lhokseumawe bersedia untuk
melakukan pengadaan motor bak sampah sendiri yang di anggarkan melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) untuk mengatasi masalah
sampah di kota Lhokseumawe. (SerambiNews.Com)
Permasalahan sampah memang dapat menjadi masalah lingkungan baik itu
dalam waktu dekat atau pun jangka panjang khususnya sampah yang berjenis
sampah plastik. Penumpukan sampah dapat berdampak pada kesehatan karena
timbulnya penyakit yang berkembang pada tumpukan sampah tersebut. Di tambah
lagi, tumpukan sampah akan menimbulkan bau yang tak sedap dan dapat
mengganggu kenyamanan masyarakat. Untuk jangka panjang, dampak negatif
sampah plastik terhadap lingkungan sangat signifikan karena dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan dan ekosistem yang ada di dalamnya. Karena sampah plastik
merupakan sampah yang sangat sulit dan membutuhkan waktu lama untuk terurai.
Sampah plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun untuk
terurai dengan sempurna. Sehingga hal ini bisa menimbulkan dampak diantaranya
berbahaya bagi keberlangsungan rantai makanan, mencemari air dan tanah, merusak
kesuburan tanah, terjadinya global warming, dan polusi pada udara.
Sampah plastik adalah semua barang bekas atau tidak terpakai yang
materialnya di produksi dari bahan kimia yang tidak terbarukan. Yang mana dalam
kehidupan sehari-hari bahan plastik ini sering digunakan untuk pengemasan seperti
botol, plastik kresek, dan lain-lain. Sampah plastik terbuat dari penyulingan gas dan
minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas, dan batubara mentah adalah sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga semakin banyak penggunaan
plastik maka semakin cepat menghabiskan sumberdaya alam tersebut.

3
Gambar 1. Ibu belanja menggunakan plastik
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu jenis sampah plastik yang banyak
ditemui ialah sampah plastik kresek. Plastik kresek biasa digunakan sehari-hari oleh
masyarakat sebagai alat pengemasan pada saat melakukan jual beli. Sehingga sering
sekali terjadi penumpukan sampah plastik berjenis plastik kresek ini. Hal ini terjadi
karena tidak adanya solusi untuk menanggulangi permasalahan sampah plastik ini.
padahal, sampah plastik kresek ini masih memungkinkan untuk dimanfaatkan
kembali (reuse), atau diatasi dengan cara mengurangi penggunaan plastik kresek ini
dalam kehidupan sehari-hari (reduce), dan juga dapat di daur ulang (recycle).
Penanggulangan sampah plastik kresek ini juga menjadi permasalahan di
Gampong Meunasah Mesjid. Hal ini terjadi karena kurang optimal nya pengelolaan
sampah di Kota Lhokseumawe termasuk di Gampong Meunasah Mesjid ini.
ditambah lagi intensitas penggunaan bahan plastik kresek yang menimbulkan
sampah pasca penggunaan sangat masif di Gampong Meunasah Mesjid. Ditambah
lagi tidak adanya pemanfaatan limbah plastik kresek ini untuk didaur ulang sehingga
penumpukan sampah semakin banyak Gampong Meunasah Mesjid.

4
I.2 Permasalahan Mitra
Berdasarkan pengamatan kami di lapangan, Permasalahan sampah menjadi
problema klasik yang selalu dihadapi oleh penduduk terutama di wilayah Gampong
Meunasah Mesjid, Kota Lhokseumawe. Hal ini disebabkan kerena usaha mengurangi
volume sampah lebih kecil dari pada laju produksinya. Sehingga keberadaan sampah
semakin menumpuk di setiap penjuru lingkungan. Dengan volume timbunan sampah
berlebihan menyebabkan kegiatan pengangkutan dan mengolah di TPA diluar
kapasatitas yang ada. Sebagai dampak penggunaan platik kresek oleh masyarakat di
Gampong Meunasah Mesjid masih sangat tinggi. Hal ini terlihat dari penumpukan
sampah plastik yang sangat banyak dan tidak terkelola dengan baik. Sehingga
mengakibatkan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat di Gampong Meunasah
Mesjid. Penggunaan sehari-hari plastik kresek di Gampong Meunasah Mesjid oleh
masyarakat biasanya untuk belanja atau pun kegiatan jual beli lainnya dan itu
dilakukan sangat intens setiap harinya. Yang menyebabkan setiap hari semakin
banyak sampah plastik kresek di Gampong Meunasah Mesjid. Penumpukan ini
menimbulkan permasalahan yang diantaranya menyebabkan ketidaknyamanan
karena adanya bau tak sedap yang timbul dari sampah tersebut. Kemudian
menyebabkan tanah di Gampong Meunasah Mesjid menjadi tidak subur karena
sulitnya sampah plastik ini terurai mempengaruhi kesuburan tanah karena kehidupan
hewan pengurai tanah seperti cacing juga terganggu. Kemudian menyebabkan
tersumbatnya selokan-selokan akibat pembuangan sampah plastik kresek
sembarangan.

5
Gambar 2. Penumpukan Sampah di Gampong Meunasah Mesjid
Penumpukan sampah plastik ini terjadi karena tidak adanya sistem
pengelolaan sampah yang baik di Gampong Meunasah Mesjid dan juga tidak adanya
pemanfaatan sampah khusus nya sampah plastik kresek Gampong Meunasah Mesjid.
Padahal sampah plastik kresek ini dapat dimanfaatkan menjadi bernilai ekonomis
apabila kita bisa melihat peluang yang ada dan bagaimana cara kita menyikapinya
seperti hal nya sampah plastik kresek ini. Sehingga sampah plastik kresek ini tidak
lagi menjadi masalah bagi masyarakat di Gampong Meunasah Mesjid dan malah
dapat mendatangkan pendapatan bagi masyarakat apabila dimanfaatkan dengan tepat
dan bernilai guna.

6
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

II.1 Solusi

Berdasarkan permasalahan yang diutarakan diatas, kami melalui program


pengabdian masyarakat Universitas Malikussaleh ingin menawarkan solusi dari
permasalahan yang di hadapi oleh mitra. Disini kami menggandeng ibu-ibu
penggerak PKK di Gampong Meunasah Mesjid untuk membantu menanggulangi
permasalahan sampah khususnya sampah plastik kresek di Gampong Meunasah
Mesjid dengan cara mendaur ulang sampah plastik kresek menjadi barang yang
bernilai ekonomis untuk menambah pendapatan bagi masyarakat di Gampong
Meunasah Mesjid.
Salah satu cara penanggulangan sampah plastik kresek adalah dengan cara
mendaur ulang menjadi barang yang siap pakai kembali (recyle). Disini kami
menawarkan daur ulang sampah plastik kresek untuk dibuat kerajinan tangan bernilai
ekonomis dengan cara mengolahnya menjadi berbagai bentuk kreatifitas seperti
bunga, dan lain sebagainya. Yang mana nantinya hasil dari daur ulang ini bisa di
gunakan untuk hiasan rumah dan dapat dijual untuk menghasilkan pendapatan
tambahan bagi masyarakat khususnya penggerak PKK di Gampong Meunasah
Mesjid. Yang mana beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

7
Tata cara mengatasi permasalahan sampah plastik kresek di Gampong
Meunasah Mesjid ialah dengan bekerja sama dengan ibu-ibu PKK Gampong
Meunasah Mesjid untuk mendaur ulang sampah plastik kresek menjadi barang yang
bernilai ekonomis. Yang mana kami akan memfasilitasi pelatihan ibu-ibu PKK di
Gampong Meunasah Mesjid untuk dapat mendaur ulang sampah plastik kresek
tersebut dan juga menghadirkan Tutor yang berpengalaman dan kompeten di bidang
pemanfaatan sampah plastik kresek untuk memberikan pemahaman dan juga
pengkapasitasan kepada ibu-ibu PKK di Gampong Meunasah Mesjid. Sehingga
diharapkan dari kegiatan ini masyarakat khususnya ibu-ibu PKK di Gampong

8
Meunasah Mesjid sudah mempunyai kapasitas untuk mengolah limbah plastik kresek
ini menjadi bernilai ekonomis sehingga mampu memberikan pendapatan tambahan
bagi masyarakat dan masalah sampah plastik kresek pun bisa di minimalisir.

II.2 Target Luaran

Adapun target luaran yang kami harapkan dari terlaksananya program


pengabdian masyarakat Universitas Malikussaleh ini adalah sebagai berikut:
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
1. Publikasi ilmiah pada jurnal pengabdian berbasis OJS Submitted
2. Publikasi kegiatan pada media cetak atau online Published
3. Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas,
Accepted
kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa,
diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya)
4. Peningkatan penerapan iptek di masyarakat
Accepted
(mekanisasi, IT, dan manajemen)

5. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya,


Accepted
sosial, politik, keamanan, ketentraman, pendidikan,
kesehatan)

9
BAB III
METODE PELAKSANAAN

III.1 Metode, Perencanaan, dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian “Pemberdayaan Masyarakat Melalui


Pemanfaatan Limbah Kresek Menjadi Bernilai Ekonomis”, (Kajian: Gampong
Meunasah Mesjid Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe)”, akan dilaksanakan
beberapa kegiatan yang berimplikasi pada program Gampong Meunasah Mesjid
Bersinar, Tangguh, Mandiri, dan berakhlak mulia terkait pendampingan untuk
peningkatan skala usaha ibu-ibu PKK dan memberikan solusi alternatif yang mampu
meningkatkan kinerja dan sinergitas seluruh stakholder. Secara lebih rinci, ada 4
tahapan kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan pengabdian ini, yaitu:

III.1.1 Persiapan
a. Membangun koordinasi dengan pihak Gampong
Tahapan pertama, ketua pelaksana dan tim melakukan kunjungan ke
gampong Meunasah Mesjid untuk melakukan silaturrahmi dan kordinasi
dengan Kelompok Pemuda Meunasah Mesjid. Dalam pertemuan ini
membahas mekanisme kegiatan, dengan menganalisis permasalahan
masyarakat sebagai bagian dari perencanaan kegiatan
b. Observasi
Ketua pelaksana dan tim melakukan observasi awal terkait dengan rencana
pelaksanaan pengabdian. Temuan pemetaan ini akan penting dalam
membangun rancangan kerja tindak lanjut yang akan dilaksanakan.
c. Wawancara semi terstruktur.
Tim pelaksana juga melakukan wawancara sekilas atau wawancara sambil
lalu dengan stakeholder di wilayah Gampong Meunasah Mesjid. Info yang
didapatkan juga penting untuk basis pelaksanaan kegiatan nantinya.
d. Penutupan Kegiatan

10
Pada tahapan ini, akan dilakukan penutupan dan penyampaian beberapa
kegiatan lanjutan.

III.1.2 Pelatihan Pemanfaatan Daur Ulang Sampah


A. Persiapan
Persiapan kegiatan pelatihan dilaksanakan untuk pembagian tanggung jawab
kerja (job desk) di antara anggota tim. Serta tim melakukan koordinasi dengan mitra,
solusi untuk memanfaatkan mendaur ulang sampah plastik kresek menjadi barang
yang bernilai ekonomis.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan mitra mengenai
sampah-sampah plastik yang akan di daur ulang untuk dibuat kerajinan tangan
bernilai ekonomis dengan cara mengolahnya menjadi berbagai bentuk kreatifitas
seperti bunga, dan lain sebagainya.
B. Pelatihan Teknis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah
Melakukan pelatihan di tempat yang telah disepakati dengan mengundang
Perangkat Desa, Ibu-Ibu PKK Gampong Meunasah Mesjid sebagai pelaku usaha,
dan perwakilan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengajak seluruh
stakeholder Gampong Meunasah Mesjid untuk terlibat aktif dalam Program
Meunasah Mesjid Bersinar. “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan
Limbah Kresek Menjadi Bernilai Ekonomis”. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengatasi permasalahan sampah plastik kresek di Gampong Meunasah Mesjid untuk
mendaur ulang sampah plastik kresek menjadi barang yang bernilai ekonomis.
C. Memberikan Pemahaman Oleh Tutor Tentang Pemanfaatan Sampah Plastik
Kresek
Kegiatan ini akan dilaksanakan di balai desa bersama masyarakat mitra agar
tidak bertambah lagi penumpukan sampah plastik. Mekanisme nya dengan cara
pengkapasitasan kepada ibu-ibu PKK di Gampong Meunasah Mesjid untuk
mengolah limbah plastik kresek ini menjadi bernilai ekonomis sehingga mampu
memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat dan masalah sampah plastik
kresek pun bisa di minimalisir.

11
D. Pelatihan Pembuatan Laporan Keuangan Dan Struktur Organisasi
Pelatihan ini dilakukan oleh tim pengabdian dan berkolaborasi dengan
mitra untuk mengaplikasikannya pada program usaha yang dijalankan oleh mitra.
Kegiatan ini akan dilakukan secara intens sampai mitra benar-benar menguasai
dengan baik mengenai pembuatan laporan keuangan dan struktur organisasi serta
implementasinya.
E. Persiapan Pengambangan Pemasaran Secara Digital
Persiapan ini dilakukan dengan cara mempersiapkan resmi akun-akun
media sosial untuk usaha yang dijalankan oleh mitra seperti Facebook,
Instagram, dan akun-akun E-Commerce untuk kepentingan promosi. Disini juga
akan diusahakan semaksimal mungkin agar tampilan-tampilan tatap muka dari
produk dalam akun-akun milik mitra untuk dibuat semenarik mungkin. Agar
menimbulkan ketertarikan calon konsumen untuk membeli produk mitra.
F. Merumuskan Rencana Tindak Lanjut
Pada tahapan ini, pelaksana membicarakan beberapa rencana tindak
lanjut yang dapat dilakukan dan pendampingan secara berkala oleh pihak
pelaksana.

III.1.3 Pengkapasitasan Pemanfaatan Limbah Kresek Melalui Daur Ulang


Sampah
A. Persiapan
Tim pelaksana merumuskan kegiatan daur ulang sampah yang dapat memberi
efek peningkatan kesejahteraan dan perekonomian kepada masyarakat.
B. Pelaksanaan kegiatan
Tim pelaksana akan melakukan Pengkapasitasan terkait struktur organisasi
yang berstandar manajemen, serta memberikan pelatihan pembuatan sistem
akuntansi keuangan pada wirausaha Pemanfaatan Limbah Kresek Menjadi Bernilai
Ekonomis yang akuntabel, serta memberiakan pelatihan soal pemasaran hasil dari
daur ulang melalui media sosial dan E-Commerce.
C. Evaluasi awal

12
Evaluasi awal (perdana) akan dilaksanakan di bulan November. Jika nantinya
bentuk kerjasama ini berlanjut, Gampong Meunasah Mesjid dapat bermitra dengan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Gampong ini akan menjadi salah satu
Gampong binaan. Proses pendampingan akan terus berlanjut dengan melaksanakan
evaluasi berkala terkait program yang dijalankan. Tujuannya adalah untuk
monitoring dan mencarikan solusi atas permasalahan yang terjadi di lapangan.

3.2. Lokasi Pengabdian


A. Lokasi
Lokasi kegiatan pengabdian “Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Pemanfaatan Limbah Kresek Menjadi Bernilai Ekonomis”, di Gampong
Meunasah Mesjid Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
B. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian “Pemberdayaan Masyarakat melalui
Pemanfaatan Limbah Kresek Menjadi Bernilai Ekonomis” akan diadakan pada
bulan 2022.

3.3. Target dan Manfaat Kegiatan


Target kegiatan ini menyasar masyarakat dan Ibu-Ibu PKK Meunasah Mesjid
untuk terlibat aktif dalam menyukseskan Program gampong Meunasah Mesjid
berjumlah 60 orang. manfaat kegiatan ini juga untuk meningkatkan skala usaha dan
perekonomian sehingga bisa meminimalisir penumpukan sampah plastik.

BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Hibah pengabdian kepada masyarakat dimaksudkan untuk memberikan


kesempatan bagi dosen di lingkungan Universitas Malikussaleh untuk melakukan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan secara berkelompok.
Hibah pengabdian kepada masyarakat diberikan kebebasan bagi para dosen di
lingkungan Universitas Malikussaleh untuk memilih topik pengabdian sesuai dengan

13
bidang ilmu masing-masing. Hibah pengabdian kepada masyarakat ini diprogramkan
oleh Unimal bertujuan untuk:
a. Mendorong dan memfasilitasi para dosen di lingkungan Unimal dalam
melakukan salah satu unsu tri dharma perguruan tinggi yaitu dalam
bidang pengabdian kepada masyarakat.
b. Meningkatkan atmosfir pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Unimal
sebagai salah satu basis dari proses pembelajaran;
c. Menumbuhkan semangat dan motivasi para dosen Unimal untuk terus
berkarya membangun masyarakat melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat sehingga semakin mendorong berkembangnya peran akademisi
dalam pembangunan dan pemerdayaan masyarakat.
Sumberdaya manusia yang terlibat dalam kegiatan ini adalah dosen yang
memiliki kepakaran untuk menyelesaikan persoalan mitra dan mahasiswa yang
membantu aspek teknis.
Berikut disajikan dalam tabel 4.1 adalah kepakaran masing-masing dosen
yang tertuang dalam bentuk tugas dan kewajiban.
No Nama Status Tugas dan Kewajiban
Risna Dewi, S. Sos., Ketua Mengorganisir kegiatan
MSP pelaksanaan pengabdian
masyarakat, dari mengakomodasi
informasi, permasalahan, solusi
alternatif, pemantauan dan
laporan kegiatan Budidaya ikan
Lele sistem bioflok serta
komunikasi dengan pihak lain.
Dwi Fitri, S. Com Anggota 1 Perancangan metode penyuluhan
pengelolaan Budidaya ikan Lele
bioflok dalam rangaka
meningkatkan SDA dan
perekonomian (pembenihan,
pemeliharaan, pengolahan dan

14
pemasaran ikan lele) sasaran
dalam pengeloaan Budidaya ikan
Lele.

BAB V
BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

V.1.1 Rencana Anggaran Biaya


Pendanaan kegiatan ini akan dibebankan kepada Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Universitas Malikussaleh tahun 2022 yang bersumber dari dana
PNBP Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Adapun
besaran biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian ini
diperkirakan sebesar Rp. 15.000.000 (Empat Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah.
Daftar biaya terlampir.

No. Uraian Jumlah (Rp)


1. Honorarium petugas laboratorium,
pengumpul data, pengolah data, penganalisis
3,300,000
data, honor operator, dan honor pembuat
sistem, tenaga administrasi (maksimum 30%)
2. Pembelian bahan habis pakai untuk ATK,
fotocopy, surat menyurat, penyusunan
laporan, cetak, penjilidan laporan, publikasi, 5,900,000
pulsa, internet, bahan laboratorium,
langganan jurnal (maksimum 60%)
3. Perjalanan untuk biaya survei/sampling data,
seminar/workshop DN-LN, biaya akomodasi- 2,100,000
konsumsi, transport (maksimum 40%)
4. Sewa untuk peralatan/mesin/ruang 700,000
laboratorium, kendaraan, kebun percobaan,

15
peralatan penunjang, penelitian lainnya.
(maksimum 60%)
Jumlah 12,000,000

5.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No. Nama Kegiatan
2 3 4 5 6 7
1. Penyusunan Proposal Dan
Revisi
2. Observasi awal
3. Persiapan Kegiatan
4. Pelatihan
5. Pemberian Pengetahuan
6. Pengkapasitasan
7. Evaluasi Perdana
8. Penyusunan Laporan
9. Submit Tulisan ke Jiurnal

BAB VI
PENUTUP

Demikianlah pengajuan kegiatan pengabdian Dosen “Pemberdayaan


Masyarakat Melalui Pemanfaatan Limbah Kresek Menjadi Bernilai Ekonomis” yang
akan dilaksanakan di Gampong Meunasah Mesjid Kecamatan Muara Dua Kota
Lhokseumawe., Kabupaten Aceh Utara. Semoga pengajuan ini dapat diterima dan
dapat bermanfaat dalam pelaksanaannya.

DAFTAR PUSTAKA

16
011, M. K. (2021, April). Korem 011. Dipetik Juni 2021, dari
https://korem011lilawangsa.id/berita/danram-011-lw-apresiasi-bi-
perwakilan-lhokseumawe-dan-bnnk-lhokseumawe-cipta-gampong-tangguh-
cegah-narkoba/
Eka Dodi Suryanto, B. D. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Pengembangan Budidaya Ikan Lele Dumbo Di Kelurahan tanjung Gusta.
UNIMED, 14.
Faridah, S. D. (2019). Budidaya Ikan Lele Dengan Metode Bioflok Pada Peternakan
Ikan Lele Konvensional. institute ILIN, 225.
Sofiyanto, M. (2021, April). rri.co.id. Dipetik Juni 2021, dari RRI Lhoksuemawe:
https://m.rri.co.id/lhokseumawe/polhukam/kumham/1017037/bnnp-aceh-
launching-desa-mon-geudong-bersinar

17

Anda mungkin juga menyukai