Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN OBESERVASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS

LINGKUNGAN MELALUI BANK SAMPAH PRABUMULIH

OLEH:

RIZKA DIAN PERTIWI 10011181621003


NABILAH WIDY PRATIWI 10011181621008
CATHERINE DWI AUGUSTHI .P 10011281621051
DEBRINA OCTAVIA LESTARI 10011281621055
BUNGA ANGGRAINI SINAGA 10011281621058
NUR RIZKA FADILA 10011381621084
PUTRI FEBRIYENI 10011381621086
LINSY ANGGRAINI PUTRI 10011381621109
MEGA INNERS 10011381621110
INDAS DARA NANDA 10011381621119
KELAS: A

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ 3
DAFTAR TABEL..................................................................................................................... 4
BAB I ........................................................................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 5
1.2 Fokus Program ................................................................................................................ 6
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 7
1.4 Manfaat ........................................................................................................................... 7
BAB II....................................................................................................................................... 9
2.1 Pemberdayaan Masyarakat ............................................................................................. 9
2.2 Pengertian Sampah.......................................................................................................... 9
2.3 Bank Sampah ................................................................................................................ 10
2.4 Kerajinan ....................................................................................................................... 10
2.5 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)................................................................................. 10
BAB III ................................................................................................................................... 11
3.1 Data Mahasiswa ............................................................................................................ 11
3.2 Deskripsi / Identitas Singkat Objek Yang Di Observasi .............................................. 11
3.3 Pelaksanaan / Waktu Observasi .................................................................................... 12
3.4 Uraian Hasil Observasi ................................................................................................. 12
3.4.1 Bank Sampah Prabumulih.......................................................................................... 12
3.4.2 Kerajinan ................................................................................................................... 17
3.4.3 Tanaman Obat Keluarga (TOGA).............................................................................. 19
3.5 Ringkasan Konteks program, Input, Output, Hasil dan Tindak lanjut Bank Sampah ... 20
BAB IV ................................................................................................................................... 26
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 26
4.2 Rekomendasi ................................................................................................................. 26

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar. 3.4. Mekanisme Menabung Sampah……………………………………….15

Gambar. 3.4. 1. Daftar Harga Sampah …………………………………………....…16

Gambar. 3.4. 2. Kerajinan Daur Ulang …………………………...……………....…19

Gambar. 3.4. 3. Hasil Produk Olahan TOGA...…………………………………...…20

3
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Data Mahasiswa……………………………………………….………..11

Tabel 3.3. Pelaksanaan Observasi………………………………………………….12

Tabel 3.4. Susunan Pengurus Bank Sampah Induk…...…………………………....11

Tabel 3.5. Ringkasan Program………………………...………………………..…..20

Tabel 3.6. Usulan Program...………………………...………………………….…..24

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perhatian terhadap permasalahan kesehatan terus dilakukan terutama dalam
perubahan paradigma sakit yang selama ini dianut masyarakat, ke paradigma
sehat. Paradigma sakit merupakan upaya untuk membuat orang sakit menjadi
sehat, menekankan pada kuratif dan rehabilitatif sedangkan paradigma sehat
merupakan upaya membuat orang sehat tetap sehat dengan menekankan pada
pelayanan promotif dan preventif. Berubahnya paradigma masyarakat akan
kesehatan juga akan merubah pemeran dalam pencapaian kesehatan masyarakat
dengan tidak mengesampingkan peran pemerintah dan petugas kesehatan.
Perubahan paradigma menjadikan masyarakat sebagai pemeran utama dalam
pencapaian derajat kesehatan. Dengan perubahan paradigma sakit menjadi
paradigma sehat ini akan membuat masyarakat mandiri dalam mengusahakan dan
menjalankan upaya kesehatannya, hal ini sesuai dengan Visi Indonesia Sehat
yaitu “Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan” (Supardan, 2013). Dalam
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dapat melalui
pemberdayaan komponen sosial masyarakat, usaha dan ekonomi, serta
lingkungan sebagai pendekatan pembangunan yang berkelanjutan. Berdasarkan
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 pasal 3 ayat (1) huruf C,
prinsip kemandirian masyarakat ditujukan agar mendorong kemandirian hidup
sehat bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Kesehatan lingkungan masih menjadi salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Salah satunya adalah sampah, lingkungan menjadi tidak
sehat karena makin meningkatnya volume sampah. Menurut bank dunia volume
sampah di kota-kota besar di dunia saat ini telah menghasilkan 1,3 miliar ton
sampah pada setiap tahunnya, dan akan mencapai 2,2 miliar ton pada tahun 2025.
Hal itu disebabkan karena kebiasaan masyarakat yang masih buang sampah
sembarangan hingga kurangnya kesadaran untuk mengolah sampah lebih baik.

5
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang
berbentuk padat (UU No.18 Pengelolaan Sampah Tahun 2008).
Populasi penduduk yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi saat ini
pengelolaan sampah masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan
masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan. Oleh karena itu,
berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengamanatkan perlunya
perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah. Prinsip dasar
pengelolaan sampah yang ramah lingkungan adalah harus diawali oleh perubahan
cara kita memandang dan memperlakukan sampah. Sudah saatnya kita
memandang sampah punya nilai guna dan manfaat sehingga tidak layak dibuang
percuma.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pengolahan sampah
yang benar sehingga memiliki nilai jual dapat dilakukan dengan pemberdayaan
masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan social untuk memperbaiki
situasi dan kondisi diri sendiri.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk memberdayakan masyarakat agar
dapat mengelola lingkungan menjadi lebih baik dengan pengelolaan sampah
adalah mengadakan bank sampah. Bank sampah merupakan salah satu bentuk
pemberdayaan masyarakat dalam ruang lingkup lingkungan dan kesehatan.
Seperti yang dilakukan oleh Bank Sampah Prabumulih Ijo Community yang
merupakan wadah pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan.

1.2 Fokus Program


Bank Sampah Prabumulih Ijo Community memiliki fokus program dalam
melaksanakan pemberdayaan masyarakat yaitu:
- Bank Sampah
- Pembuatan Kerajinan dari Sampah
- Taman Obat Keluarga (TOGA)

6
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun dari tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
peran masyarakat dalam mengolah sampah dan meningkatkan kualitas lingkungan
melalui Bank Sampah di Kota Prabumulih.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Tujuan untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat
Untuk menjadi referensi bagi fakultas kesehatan masyarakat dalam
mengolah sampah atau memberdayakan masyarakat melalui bank sampah.
1.3.2.2 Tujuan untuk mahasiswa
1. Untuk mengetahui cara memanfaatkan sampah sehingga dapat
dijadikan kerajinan, pupuk, yang bernilai guna dan ekonomis.
2. Mengetahui cara pengolahan sampah.
3. Mendapatkan informasi tentang pentingnya kepedulian terhadap
sampah.
4. Menambah pengetahuan tentang sampah yang berdaya guna.
5. Mengetahui cara pengelolaan bank sampah
1.3.2.3 Tujuan untuk masyarakat
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bank sampah.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Umum
Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah di Kota Prabumulih yang
diobservasi.
1.4.2 Manfaat Khusus
1.4.2.1 Manfaat Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Hasil dari observasi mengenai program pemberdayaan masyarakat
melalui Bank Sampah di Kota Prabumulih dapat menambah referensi data kegiatan
pemberdayaan masyarakat. Serta sebagai referensi bagi pemecahan permasalahan

7
yang relevan terkait sampah atau permasalahan lingkungan dengan pemberdayaan
masyarakat.
1.4.2.2 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Pengorganisasian
dan pengembangan masyarakat
2. Memberi sumbangan pemikiran dalam upaya pengembangan
pemberdayaan masyarakat
3. Mengetahui mekanisme pengolahan dan pemberdayaan masyarakat
melalui program bank sampah.
4. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam pengorganisasian dan
pemberdayaan masyarakat
1.4.2.3 Manfaat Bagi Masyarakat
1. Hasil observasi laporan dapat dijadikan sebagai referensi dalam
mencari sebab masalah atau kegagalan yang terjadi dalam Program
Pemberdayaan Masyarakat melalui Bank Sampah di Kota Prabumulih
untuk memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah dalam
masyarakat.
2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyusun
strategi pengembangan pemberdayaan dalam masyarakat khususnya
dalam bidang lingkungan.

8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pemberdayaan Masyarakat


Menurut Chambers dalam Kartasasmita pemberdayaan masyarakat adalah sebuah
konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini
mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat “People-Centered,
Participatory, Empowering, and Sustainable” (Chambers, 1995 dalam Kartasasmita,
1996).

Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat


berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan
kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat
itu sendiri ikut pula berpartisipasi.

. Pengertian pemberdayaan masyarakat menurut CIDA, dalam Effendi (1993)


dengan mengatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah upaya untuk
mengembangkan manusia, yaitu proses peningkatan kualitas atau kemampuan
manusia (melalui investasi pada manusia itu sendiri) dan pada pemanfaatan
kemampuan itu (melalui penciptaan kerangka keterlibatan manusia) untuk
mendapatkan penghasilan dan perluasan peluang kerja. Konteks pemberdayaan,
sebenarnya terkandung unsur partisipasi yaitu bagaimana masyarakat dilibatkan
dalam proses pembangunan, dan hak untuk menikmati hasil pembangunan.
Pemberdayaan mementingkan adanya pengakuan subyek akan 16 kemampuan atau
daya (power) yang dimiliki objek.

2.2 Pengertian Sampah


WHO (World Health Organization) mengemukakan bahwa sampah adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Sedangkan UU Pengelolaan Sampah Nomor 18 Tahun 2008 sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.

9
2.3 Bank Sampah
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2012
Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur
ulang dan atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi. Sedangkan Program Green
and Clean Kota Bandung Bank sampah sebagai upaya memaksimalkan nilai sampah
dengan tujuan menciptakan lingkungan yang sehat, bersih,hijau dan asri, mengurangi
sampah ke TPA, mengubah perilaku masyarakat, mendidik masyarakat peduli
lingkungan dan berorganisasi, meningkatkan kreatifitas, dan memberikan keuntungan
bagi penghasil sampah.

Pengertian bank sampah menurut Astuti, N.A. 2013 menyatakan bahwa


pengertian bank sampah yaitu suatu unit kerja yang melakukan pengelolaan sampah
dimana kegiatannya meliputi pemilahan sampah dari sumbernya yang kemudian
dikumpulkan pada suatu tempat kemudian dijual ke pihak ketiga. Bank Sampah
dibuat dengan menerapkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah bahwa prinsip pengelolaan sampah adalah reduce, reuse, dan
recycle yaitu mengurangi, menggunakan kembali dan mengolah sampah.

2.4 Kerajinan
Produk kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau
kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan
(kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari
kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.

2.5 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


Menurut Maheswari (2002) TOGA dapat didefinisikan sebagai sebidang tanah
baik dipekarangan rumah, kebun atau ladang yang digunakan untuk membudayakan
tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Tujuan dasarnya adalah untuk memenuhi
keperluan keluarga akan obat-obatan dan mengurangi ketergantungan terhadap obat-
obatan kimia. Pengelolaannya sesuai dengan luas lahan yang tersedia, lingkungan
yang mendukung.

10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Mahasiswa

No Nama NIM
1 Rizka Dian Pertiwi 10011181621003
2 Nabilah Widy Pratiwi 10011181621008
3 Catherine Dwi Augusthi P 10011281621051
4 Debrina Octavia Lestari 10011281621055
5 Bunga Sinaga 10011281621058
6 Nur Rizka Fadila 10011381621084
7 Putri Febriyeni 10011381621086
8 Linsy Anggraini Putri 10011381621109
9 Indas Dara Nanda 10011381621119
10 Mega Inners 10011381621110

Tabel 3.1.Data Mahasiswa

3.2 Deskripsi / Identitas Singkat Objek Yang Di Observasi


Bank Sampah Prabu Ijo Community (PIC), berdiri sejak 11 Desember 2013.
Bank Sampah PIC yang di inisiasi Mandiri Daya Insani (MDI) dan RZ (Rumah
Zakat) ini merupakan wadah pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan dan
kesehatan. Perbedaan mendasar antara bank sampah PIC dan bank sampah pada
umumnya terletak pada nilai pemberdayaan masyarakatnya. Bank Sampah PIC lebih
menekankan kepada proses penyadaran masyarakat untuk berperan aktif menjaga
lingkungan dengan cara memilah sampah dari rumah mereka. Sebagai bonusnya,
mereka mendapatkan nilai tambah ekonomis dari barang yang terpilah yang dapat
dijual atau didaur ulang kembali.
Bank Sampah Prabumulih ini terletak di RT. 02 RW. 05 Kel., Jl. Arjuna I,
Wonosari, Prabumulih Utara, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan 31121. Sejak
berdiri sampai sekarang Bank Sampah Prabumulih memiliki 5000 nasabah dan 63

11
unit cabang di tempat lain. Selain memilah sampah dan menabung bank sampah juga
memiliki program membuat kerajinan yang berbahan dasar sampah dan menanam
tanaman obat tradisional (TOGA). Target utama Bank PIC adalah memperbanyak
sosialisasi tentang pilah sampah serta membuka unit-unit Bank Sampah PIC di
tempat lain. Semua ini dilakukan untuk merubah mindset masyarakat agar lebih
peduli pada lingkungan.

3.3 Pelaksanaan / Waktu Observasi


Pelaksanaan observasi ke Bank Sampah Prabumulih dilakukan sebanyak 4 kali
yaitu pada tanggal 20 Januari 2018, 27 Januari 2018, 28 Januari2018, dan 3 Februari
2018.

No Waktu Observasi Tempat


1 20 Januari 2018 Bank Sampah Induk Prabumulih
2 27 Januari 2018 Bank Sampah Induk Prabumulih
3 28 Januari 2018 Cabang Bank Sampah Unit Padu Mandiri
4 3 Februari 2018 Cabang Bank Sampah Unit Asuhan Mandiri Toga
Tabel 3.3. Waktu Observasi

3.4 Uraian Hasil Observasi

3.4.1 Bank Sampah Prabumulih


Bank Sampah Prabumulih atau yang dulunya bernama Bank Sampah Prabu
Ijo Community (PIC) didirikan tanggal 11 Desember 2013 yang di inisiasi
Mandiri Daya Insani (MDI) dan RZ (Rumah Zakat), awalnya sepasang suami
istri yaitu Dadi Prayogi dan Desti Fajarini merasa sampah di rumah mereka tidak
diangkut oleh petugas sampah sehingga berinisiatif membuat suatu komunitas
untuk mengolah sampah bersama dengan 4 orang lainnya yang sekarang menjadi
pengurus inti di Bank Sampah Induk Prabumulih. Tempat bank sampah awalnya
dengan menyewa sebuah rumah dan pada tahun 2016 walikota mengeluaran
Keputusan Walikota Prabumulih Nomor 289/KPTS/BLH/2016 tentang
pembentukan Bank Sampah Induk Prabumulih.

12
Bank Sampah Prabumulih berpusat di RT. 02 RW. 05 Kel., Jl. Arjuna I,
Wonosari, Prabumulih Utara, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan 31121. Sejak
berdiri dari tahun 2013 sampai sekarang Bank Sampah Prabumulih memiliki
kurang lebih 5000 nasabah dan 63 unit cabang.
Sebagai bentuk dukungan ke Bank Sampah Prabumulih pihak pemerintah
memberikan simpan pinjam gedung, 2 buah mesin pencacah sampah, 2 buah
motor, dan 1 buah mobil box.

3.4.1.1 Susunan Pengurus Bank Sampah Induk Prabumulih

NO NAMA JABATAN
1 Walikota Prabumulih Pengarah I
2 Wakil Walikota Prabumulih Pengarah II
3 Sekretaris Daerah Kota Prabumulih Pembina I
4 Asisten III Kota Prabumulih Pembina II
5 Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Penanggung Jawab
Prabumulih
Kepala Bidang Penataan dan Komunikasi
6 Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kota Koordinator
Prabumulih
7 Dadi Prayoga Direktur
8 Desti Fajarini Manajer Bisnis dan Pemasaran
9 Desy Laila Sari Manajer Keuangan
10 Siti Zulaikha Manajer Humas dan Jaringan
11 Agung Setiadi Manajer Operasional
12 Alamsyah Manajer Gudang dan Pengolahan
Tabel 3.4. Susunan Pengurus Bank Sampah Induk Prabumulih

Bank Sampah Induk Prabumulih saat ini memiliki 9 orang pegawai yaitu 7
orang bagian gudang, 1 customer service, dan 1 orang teller.

13
3.4.1.2 Pengelolaan Bank Sampah
Bank sampah adalah penampung sampah, kemudian dikelola
sedemikian rupa agar sampah tersebut menghasilkan income atau bernilai
ekonomis. Masyarakat yang menjadi nasabah tinggal menyetor sampah yang
telah dipilah sesuai dengan kategori. Pihak bank sampah akan mencatat nilai
rupiah tabungan sampah sesuai dengan harga sampah yang ditetapkan.
Bank Sampah Prabumulih memiliki 63 cabang yang diantaranya 36
aktif dan 27 tidak aktif. Setiap unit/cabang memiliki kegiatan tersendiri dalam
mengembangkan bank sampah seperti membuat kerajinan dan TOGA seperti
pada unit Padu Mandiri dan Asuhan Mandiri TOGA.Jadwal penimbangan dan
penjemputan sampah di setiap unit di atur sedemikian rupa oleh pihak bank
sampah induk.
Cara pengelolaan bank sampah Prabumulih, yaitu:
a. Membentuk unit-unit atau cabang dari bank sampah di kota
Prabumulih.
b. Menyusun struktur kepengurusan baik di bank sampah induk
maupun unit cabang untuk menjadi petugas pengelola yang
memiliki tugas masing-masing.
c. Membuat jadwal penimbangan dan penjemputan sampah dari unit
cabang.
d. Melakukan sosialisasi atau pelatihan kepada masyarakat mengenai
cara mengolah sampah atau tentang menjaga lingkungan.
e. Melakukan penimbangan sampah di setiap unit sesuai jadwal
masing-masing setelah dilakukan penimbangan, petugas dari bank
sampah induk akan menjemput sampah yang telah ditimbang dan
melakukan pencatatan di buku tabungan. Setelah sampah di bawa
ke bank sampah induk untuk sampah yang masih bisa di daur ulang
akan di antar ke unit cabang yang memiliki kegiatan dalam hal
membuat kerajinan dari sampah.

14
f. Hasil kerajinan dari unit cabang akan di bawa ke bank sampah
induk untuk di jual yang dilakukan dengan 2 cara yaitu kerajinan
langsung di bayar oleh bank sampah induk atau kerajinan dititipkan
di bank sampah induk untuk dijual dan hasilnya akan diberikan ke
unit cabang.

Mekanisme Menabung Sampah di Bank Sampah Prabumulih

NASABAH
(membawa sampah layak
tabung)

Nasabah Baru

CUSTOMER
SERVICE
Nasabah Lama
(mendaftar)

MEJA TIMBANG

(sampah ditimbang)

TELLER

(pencatatan di buku
tabungan)

Gambar. 3.4. Mekanisme Menabung di Bank Sampah Prabumulih


15
Figure 1
Mekanisme menabung sampah di Bank Sampah Induk Prabumulih
bagi masyarakat yang ingin menjadi nasabah baru datang ke kantor Bank
Sampah Induk untuk melakukan registrasi atau mendaftar, mengisi
formulir dan melampirkan fotocopy KTP, membayar uang registrasi
sebesar Rp.5.000 untuk mencetak buku tabungan setelah itu menuju meja
timbang dan teller. Sedangkan untuk nasabah lama langsung menuju ke
meja timbang untuk menimbang sampah yang dibawa selanjutnya menuju
teller untuk melakukan pencatatan di buku tabungan sesuai dengan harga
hasil sampah yang telah ditimbang.

Gambar. 3.4.1. Daftar Harga Sampah di Bank Sampah Prabumulih

Program bank sampah yang memberdayakan masyarakat berbasis


lingkungan ini telah berdampak kepada masyarakat salah satunya
meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan sampah dan
menjaga lingkungan. Masyarakat menjadi tau, paham, dan sadar pentingnya

16
menjaga lingkungan salah satunya dengan mengolah sampah dengan benar
karena sering nya dilakukan sosialisasi ataupun pelatihan. Lingkungan menjadi
lebih bersih karena kesadaran masyarakat meningkat dalam menjaga
lingkungan, dengan lingkungan yang bersih maka derajat kesehatan masyarakat
pun meningkat. Atas kinerja yang dilakukan oleh bank sampah Prabumulih
mendapat apresiasi dari kementerian lingkungan hidup yaitu sebagai bank
sampah nomor 3 terbaik se-Indonesia.

Menurut ketua bidang 7K OSIS SMP Negeri 1 Prabumulih bank sampah


ini menjadi jalan keluar dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada di
sekolahnya, OSIS SMP Negeri 1 Prabumulih bergabung dengan bank sampah
karena kebingungan melihat sampah di sekolah yang menumpuk selain itu
dengan menjadi nasabah di bank sampah menambah pemasukan kas OSIS.
Salah satu nasabah aktif bank sampah Prabumulih yaitu mbah Sopiah yang
bekerja sebagai tukang sampah di SMP Negeri 1 Prabumulih merasakan
manfaat yang di dapat dengan bergabung di bank sampah ini, setiap hari ia
menabung sampah ke kantor Bank Sampah Induk dan sekarang jumlah
tabungannya mencapai 4 juta rupiah.

3.4.2 Kerajinan
Bank Sampah Prabumulih memiliki 63 cabang diantaranya unit PADU
Mandiri (Pasar Dua Mandiri) yang memiliki kegiatan membuat kerajinan dari
sampah daur ulang. Sampah yang digunakan untuk membuat kerajinan berasal
dari bank sampah induk yang diantarkan langsung oleh petugas bagian
gudang. Kerajinan yang dibuat bermacam-macam seperti daur ulang dari
bungkus plastik yang dibuat menjadi aneka tas, dompet, aksesoris, dan lain-
lain. Barang kerajinan ini akan di jual langsung oleh setiap unit atau dititipkan
di bank sampah induk. Kerajinan ini dibuat oleh anggota-anggota dari bank
sampah setiap hari rabu sore mereka berkumpul untuk membuat macam-
macam kerajinan yang dapat bernilai jual dari barang yang sudah tidak
terpakai lagi mejadi barang yang bernilai rupiah.

17
Kegiatan yang dilakukan di unit PADU Mandiri di antaranya melakukan
sosialisasi kepada masyarakat mengenai memilah sampah, mengolah sampah
dan menjaga lingkungan, melakukan pelatihan pembuatan kerajinan dari
sampah daur ulang, melakukan gotong royong membersihkan sungai, serta
mengecat rumah-rumah, jalan, fasilitas umum menjadi warna warni.
Unit dari bank sampah Prabumulih ini lokasinya di keluarahan Pasar Dua
kota Prabumulih. Unit PADU Mandiri ini bermitra dengan instansi seperti
Pertamina untuk memberikan bantuan dana mengecat kampung mereka
menjadi warna-warni atau sering disebut kampung belang-beleng pertama kali
di Kota Prabumulih. Ini tentunya akan menjadi daya tarik masyarakat
Prabumulih sendiri atau masyarakat luar yang berkunjung ke Prabumulih.
Masyarakat Pasar Dua perlahan-lahan sudah berhasil mengubah kampung
yang dulunya terkenal dengan kampong kumuh menjadi kampung destinasi
wisata. Terbukti, aliran sungai di sekitat rumah warga sudah bersih, kotak
sampah sudah terpisah menjadi 5 yaitu, daun atau sisa makanan, kertas,
plastik, kaca dan kaleng, serta logam.

Gambar. 3.4.2. Kerajinan Dari Sampah Daur Ulang Oleh Unit Padu Mandiri

18
3.4.3 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Unit cabang bank sampah Prabumulih Kelompok Asuhan Mandiri TOGA
selain bank sampah memberdayakan masyarakat dengan TOGA (tanaman obat
keluarga). Masyarakat memanfaatkan lahan di pekarangan rumah mereka untuk
menanam tanaman obat, melakukan pembinaan kepada masyarakat maupun ke
sekolah-sekolah mengenai pengolahan hasil TOGA.
Kegiatan di unit ini diawali dengan memperbanyak jenis tanaman yang dapat
dimanfaatkan menjadi obat salah satu penyumbang tanaman yatu dinas
pertanian kota Prabumulih, melaksanakan pelatihan pembuatan jamu herbal,
pelatihan pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan pembuatan sabun mandi
herbal yang dilatih oleh petugas pendamping forum CSR dari Pertamina dan
praktisi penyuluhan atau mentor. Melakukan penyulingan minyak herbal Astili
dari tanaman herbal yang diolah dari tanaman mawar, melati, dan sereh wangi.
Pelatihan pengemasan atau packing produk olahan Toga dengan dilatih oleh
Dinas Kesehatan Kota Prabumulih dan didukung oleh praktisi penyuluhan
pertanian atau mentor dan petugas pendamping CSR.
Banyak manfaat yang dirasakan masyarakat dengan TOGA ini yaitu
meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai tanaman obat, memiliki
keterampilan mebuat produk olahan TOGA, menambah pemasukan hasil dari
penjualan produk olahan TOGA, lingkungan menjadi lebih asri.

Gambar. 3.4.3. Hasil Olahan TOGA Berupa Minuman Bugar


19
3.5 Ringkasan Konteks program, Input, Output, Hasil dan Tindak lanjut Bank
Sampah
Hasil / Outcome
Konteks
No Input Proses Output Jangka Pendek Jangka
Program
Panjang
1 Bank -Sampah -Metode: Tabungan -Pengetahuan -Masyarakat
Sampah -Gedung Penyuluhan, berupa uang masyarakat menjadi mandiri
Induk -Timbangan praktik meningkat
SK.289/K -Buku llangsung mengenai -Meningkat nya
PTS/BLH/ tabungan pengolahan derajat
2016 -Mesin -Partisipa si sampah, manfaat Kesehatan
pencacah : 5000 menabung di bank Masyarakat
sampah Orang sampah
-Sarana dan -Lingkung an
prasarana -Meningkatnya menjadi bersih
lain nya kesadaran Mendapat kan
masyarakat dalam Penghasilan
-SDM mengolah sampah Tambahan(Ekon
-Masyarakat, dan menjaga omi Meningkat)
kader, lingkungan
pertamina,
DLH, Dinas
Pertanian,

20
2 Membuat -Sampah -Sosialisa si Kerajinan -Pengetahuan -Masyarakat
Kerajinan daur ulang pengolahan dari sampah masyarakat menjadi mandiri
di Unit - SDM sampah, daur ulang meningkat -Lingkung an
PADU (kader, pelatihan (dompet, mengenai menjadi bersih
Mandiri masyarakat, membuat tas, bantal, pengolahan sampah -Derajat
PT.Pertamina kerajinan vas bunga, -Keterampilan kesehatan
,) dll) masyarakat masyarakat
- Alat-alat -Partisipa bertambah dalam meningkat
untuk si: 20-50 membuat kerajinan -Mendapat
membuat orang dari sampah daur penghasilan
kerajinan ulang tambahan

3 Tanaman -Sumber -Metode: Rentak -Pengetahuan -Masyarakat


Obat Daya Alam Teori Jahe, Wajik anggota kelompok lebih
Keluarga -Tanaman Praktik Jahe, asuhan Toga Melati mandiri.
(TOGA) Obat: Kunyit, Langsung Puding menjadi meningkat
Serai, Jahe, Kelor, mengenai manfaat -Meningkat kan
Daun salam, -Partisipa si Puding dan kegunaan dari dan Menjaga
Jeruk Nipis, : 25 Orang Lidah berbagai jenis Kesehatan
Cabe Jawa Buaya, tanaman obat yang Masyarakat
dll Minuman dibudidayakan (masyarakat
- Air, Tanah, Segar lidah -Meningkatnya dapat
Sinar buaya, keterampilan dalam memanfaatkan
matahari, Banana mengolah tanaman tanaman herbal
udara Cookies, tersebut untuk mengobati

21
Jamu sedu penyakit)
-SDM beras
-Masyarakat, kencur, -Mendapat kan
kader, minuman Penghasilan
pertamina serai jahe Tambahan(Ekon
gas, Dinkes, teh kotak omi Meningkat)
Dinas daun kelor,
Pertanian, kunyit
PKK asem, teh
celup daun
-Sarana dan salam,
Prasarana: temulawak
1.Material: instant,teh
Polybag, daun sirsak,
pupuk wedang
organik, pot, sereh, dll
meja, etalase,
bibit tanaman
tenda
payung,
timbangan,
baskom,
blender,
parutan, kasa,
saringan,
plastik,
kompor,
tabung gas,
alat

22
penggiling
manual,
mixer, pisau,
kuali, panci,
spatula,
Showcase.
2. Dana:
Iuran anggota
kelompok
25rb / Bulan
dan
Pertamina
Gas
Tabel. 3.5. Ringkasan Konteks program, Input, Output, Hasil dan Tindak lanjut

23
3.6 Rancangan Program Usulan Pemberdayaan Masyarakat

Program: Biogas

Situasi/ situation Inputs Output Outcome-Impacts


Cabang bank -SDM (masyarakat Activities Participation Short Middle Long
sampah Prabumulih desa Gunung Kemala, -Sosialisasi & -Pekerja bank sampah : -Meningkat -Meningkat -Terpenuhi
(Ar-Rahman, pengurus/kader bank pelatihan cara mengedarkan biogas, nya nya nya
Gapok Jaya, sampah, petugas membuat biogas membuat catatan tentang stok pengetahuan kesadaran kebutuhan
Gerawan Patah) pelatih membuat -Membuat biogas biogas, dan merencanakan masyarakat masyarkat gas rumah
yangterdapat di biogas) sesuai dengan cara pemasaran biogas di mengenai untuk tangga
desa Gunung -Sampah organik dari prosedur yang ada masyarakat memilah menjaga -Mendapat
Kemala. Desa masyarakat sekitar ( -Memasarkan -Masyarakat : sebagai sampah dan lingkungan penghasilan
Gunung Kemala seperti sisa bahan produk biogas ke pemasok bahan baku untuk memanfaatkan dengan tambahan dari
sendiri belum rumah tangga, masyarakat pembuatan biogas di bank nya memilah penjualan
dipasang jaringan ataupun kotoran sampah, dan komsumen dari -Meningkat sampah biogas
gas bumi untuk hewan ) produk biogas nya - Memiliki -
rumah tangga. -Peralatan pembuatan -Pengurus cabang: melakukan pengetahuan keterampilan
Beberapa warga biogas sampah sosialisasi & pelatihan masyarakat membuat
kesulitan mendapat organic seperti tabung -Pemerintah : membuat cara membuat biogas
gas karena sulit gas, reactor,dll. regulasi atau peraturan serta biogas
mencari gas tabung membuat standar tentang
di warung. biogas.

External Factors

Geografis, Sosial Ekonomi

Tabel 3.6. Usulan Program Pemberdayaan Masyarakat

24
Bank sampah Prabumulih memiliki 63 cabang diantaranya Ar-Rahman,
Gerawan Patah, dan Gapok Jaya yang terletak di desa Gunung Kemala. Desa Gunung
Kemala adalah salah satu desa yang belum ada jaringan gas bumi untuk rumah tangga
dari pemerintah karena akses jalan ke desa yang jauh. Masyarakat sering kesulitan
mendapat gas di warung karena sering tidak ada stok, untuk itu program
pemberdayaan masyarakat yang di usulkan adalah pembuatan biogas dari sampah.
Lingkungan desa Gunung Kemala berupa perkebunan dan rawa sebagian masyarakat
bermata pencaharian dengan bercocok tanam. Pemberdayaan masyarakat dengan
program biogas ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pemilahan sampah dan mengenai biogas, membantu masyarakat memenuhi
kebutuhan gas sehari-hari dan menambah penghasilan dari penjualan biogas serta
menciptakan lingkungan yang sehat dari pemilahan sampah.

Pembuatan biogas dimulai dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada


masyarakat mengenai pembuatan biogas dari sampah yang dilakukan oleh pengurus
cabang ataupun kader. Pekerja bank sampah bertugas mengedarkan biogas, membuat
catatan tentang stok biogas, dan merencanakan cara pemasaran biogas di masyarakat.
Masyarakat sebagai pemasok bahan baku untuk pembuatan biogas di bank sampah,
dan komsumen dari produk biogas sekaligus membuat biogas sendiri. Pengurus
cabang melakukan sosialisasi & pelatihan. Pemerintah sebagai regulator membuat
kebijaka serta membuat standar tentang biogas.Sampah yang dijadikan bahan baku
untuk biogas berasal dari sampah yang telah dipilah oleh masyarakat dan
dikumpulkan di kantor cabang untuk dibuat biogas. Untuk membuat biogas peralatan
yang dibutuhkan adalah tabung gas, reactor, pipa, dll. Biogas ini dapat digunakan
untuk memasak selama 5 hari.

25
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Kesimpulan
Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dalam berbagai bidang salah satunya
adalah dalam bidang lingkungan seperti program bank sampah. Bank sampah adalah
program pemberdayaan masyarakat dengan memilah dan mengolah sampah sehingga
sampah tersebut menjadi bernilai ekonomis.

Input dari program bank sampah adalah sampah daur ulang, nasabah, petugas
bank sampah, kader, pemerintah, sarana prasarana, dana, dll. Proses dalam program
bank sampah ini adalah sosialisasi mengenai memilah dan mengolah sampah,
partisipasi dari masyarakat menabung sampah, petugas yang menimbang, menjemput
dan melakukan pencatatan di buku tabungan. Program bank sampah berdampak pada
masyarakat yaitu meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai memilah dan
mengolah sampah, meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan,
masyarakat menjadi mandiri, menambah penghasilan masyarakat dari kerajinan yang
dibuat, dan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

4.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil observasi, saran/rekomendasi yang dapat diberikan penulis
kepada pihak-pihak terkait yaitu:

1. Bagi Masyarakat
Masyarakat yang berada di sekitaran Bank Sampah Prabumulih atau
cabangnya yang menjadi anggota diharapkan untuk berbagi ilmu kepada
masyarakat yang belum menjadi anggota / belum paham mengenai program
bank sampah.
2. Bagi Pengelola Bank Sampah
Pihak pengelolah bank sampah diharapkan untuk melakukan inovasi dalam
bentuk kegiatan baru yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan dan
memberikan motivasi kepada para anggota.

26
3. Bagi Pemerintah
Pemerintah kota Prabumulih khususnya dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup)
diharapkan lebih mendukung program ini dengan memberikan bantuan baik
berupa barang, dana atau pelatihan kepada pengurus bank sampah dan
masyarakat.

27
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC: Jakarta.

Green and Clean Kota Bandung Tahun 2011.

K, Suhendra. 2006. Peran Birokrasi dalam Pemberdayaan Masyarakat. Alfabeta:


Bandung .
Kartasasmita, Ginandjar. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat. Memadukan
Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta: PT. Pustaka Cidesindo.
Maheshwari, Hera. 2002. Pemanfaatan Obat Alami:Potensi dan Prospek.
Pengembangan. dilihat 7 Februari 2018 <http://rudct.tripod.com/sem
2_012/hera-maheshwari.htm>.

Mamilianti, W, & Faris. 2017. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan


Sampah Pasar dan Limbah Ternak Menjadi Biogas dan Kompos di Desa
Gerbo Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan. Jurnal Terapan Abdimas, Vol. 2, hh.
8-18.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 13 Tahun 2012
.PMLH NO.13 2012. Jakarta: Pusat Data Informasi.

Notoatmodjo, Soekidjo. 1992. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT


Rienka Cipta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 Tahun 2016. PMK NO.9
2016.Pusat Data Informasi. Jakarta

Robinson, James, A, Christenson, & Jerry, W. 1989. Community Development In


Perspective.Iowa State University Press.

Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 Tahun 2008.

28
Lampiran 1

Daftar Cabang Bank Sampah Prabumulih

No Nama Unit Status No Hp/Telp Alamat


Unit

1 Grisabel Aktif 082281086546 Prumnas Blitung


2 SMP N 1 PBM Aktif 085381779009 Jalan Mangga
3 SMP N 3 PBM - Jalan Prabumulih Baturaja
4 SMP N 10 PBM Aktif Cambai
5 Kerinci Aktif 085383618800 Jalan Kerinci
6 Pertasamtan - Anak Petai
7 Puskemas Barat - Jalan Jendral Sudirman
8 Ashoka - 085208019207 Prumnas Gunung Ibul
9 Srikandi Aktif 085268028091 Prumnas Gunung Ibul
10 Vinsa Pertiwi Aktif 082371964949 Prumnas Gunung Ibul
11 Krisna - 082182382257 Wonosari
12 Kamboja - Karang Raja
13 Scou’t - Wonosari
14 Puskesmas Tanjung - 081271187978 Tanjung Rambang
Rambang
15 Ar Rahmah 01 - 085609601990 Gunung Kemala
16 Ar Rahmah 02 - 085609601990 Gunung Kemala
17 Gapok Jaya 01 - 085609601990 Gunung Kemala
18 Gapok Jaya 02 - 085609601990 Gunung Kemala
19 Gerawan Patah 01 - 085609601990 Gunung Kemala
20 Gerawan Patah 02 - 085609601990 Gunung Kemala
21 Nurul Jihad 01 - 085609601990 Gunung Kemala
22 Nurul Jihad 02 - 085609601990 Gunung Kemala
23 Al Furqon 01 Aktif 081367128079 Tanjung Rambang
24 Al Furqon 02 Aktif 081367128079 Tanjung Rambang
25 Griya Prabu Indah - Gunung Ibul
26 SMP N 5 PBM Aktif Muara Dua
27 Mandir Aktif 085367822266 Kel.Pasar Ii Pbm
28 Kelurahan Prabujaya - Kel.Prabujaya
29 Bank Sampah Duspra Aktif Rw.2 Kel.Pbm
30 SMP N 7 PBM Aktif
31 SMP N 2 PBM Aktif
32 Gapok Jaya 01 - 085609601990 Gunung Kemala
33 Gapok Jaya 02 - 085609601990 Gunung Kemala
34 Gerawan Patah 01 - 085609601990 Gunung Kemala
35 Gerawan Patah 02 - 085609601990 Gunung Kemala

29
36 Nurul Jihad 01 - 085609601990 Gunung Kemala
37 Nurul Jihad 02 - 085609601990 Gunung Kemala
38 Al Furqon 01 Aktif 081367128079 Tanjung Rambang
39 Al Furqon 02 Aktif 081367128079 Tanjung Rambang
40 Griya Prabu Indah - Gunung Ibul
41 SMP N 5 PBM Aktif Muara Dua
42 Mandir Aktif 085367822266 Kel.Pasar Ii Pbm
43 Kelurahan Prabujaya - Kel.Prabujaya
44 Bank Sampah Duspra Aktif Rw.2 Kel.Pbm
45 SMP N 7 PBM Aktif
46 SMP N 2 PBM Aktif
47 Kopaja Aktif 085273241923
48 SMP N 6 Aktif
49 SMP N 3 RAMBANG Aktif
DANGKU
50 Bank Sampah Aktif 082185096263 Tanjung Menang
Tj.Menang (Dahlia)
51 Bank Sampah Aktif 082175852574 Kerinci Lekipali
Mawada
52 Bank Sampah Simpati Aktif 082184848818
53 SMP N 4 PBM Aktif Patih Galung
54 SMK N 1 PBM Aktif
55 Bank Sampah Anak Aktif Jl.Bima Sukaraja
Ijo
56 Bank Sampah Sinar Aktif Desa Sinar Rambang
Rambang
57 Hijau Lestari Aktif Jl.Nias
58 Bank Sampah Simpati Aktif Simpang Patih Galung
3
59 SMA MAN PRA Aktif Taman Murni
60 Bank Sampah Aktif Majasari
Cempaka
61 Bank Sampah Aktif Simpang Patih Galung
Sejahtera
62 Bank Sampah Aktif Simpang Patih Galung
Marcelia
63 SMP N 4 - Perumnas Sukajadi
PRABUMULIH

30
Lampiran 2

Dokumentasi Observasi

Lokasi: Bank Sampah Induk Prabumulih

Ket. Wawancara bersama pegawai Bank Sampah Induk Prabumulih Ket.Gudang Tempat Sampah di Bank Sampah Induk Prabumulih

Ket. Kerajinan dari Sampah Daur Ulang

Ket. Foto Bersama Pegawai Bank Sampah Induk Prabumulih

31
Lokasi: Cabang Bank Sampah Unit PADU Mandiri

Ket. Wawancara bersama Ketua Unit PADU Mandiri Ket. Dokumentasi Kegiatan Unit PADU Mandiri

Ket. Kampung Belang Beleng

Ket. Kerajinan dari Sampah Daur Ulang oleh unit PADU Mandiri Ket. Kotak Sampah di Kelurahan Pasar Dua

32
Ket. Sungai di Kelurahan Pasar Dua

Ket. Penghargaan yang diterima Unit PADU Mandiri

Ket. Foto bersama Ketua Pengurus Unit PADU Mandiri

33
Lokasi: Cabang Kelompok Asuhan Mandiri TOGA

Ket. Tanaman TOGA yang di budidayakan Kelompok Asuhan Mandiri TOGA

Ket. Anggota Kelompok Membuat Olahan dari tanaman TOGA Ket. Tempat Sampah di Rumah Pengurus Asuhan Mandiri TOGA

Ket. Produk Hasil Olahan Tanaman TOGA Ket. Foto Bersama Pengurus Kelompok Asuhan Mandiri TOGA

34
Lokasi: SMP Negeri 1 Prabumulih

Lampiran 3

Ket. Wawancara & Foto Bersama Nasabah Bank Sampah Prabumulih

35
Hasil Wawancara

Narasumber 1: Pegawai Bank Sampah Induk Prabumulih

Mhs : Kami dari mahasiswa kesehatan masyarakat UNSRI ingin wawancara


mengenai bank sampah Prabumulih

N1 : Iya dek

Mhs : Bagaimana latar belakang berdirinya bank sampah ini mbak?

N1 : Bank sampah ini pertama kali didirikan tahun 2013 oleh direktur sama
manajer sekarang, awalnya karena pak direktur sama ibu manajer risih sampah
mereka tidak diambil oleh tukang sampah jadi mereka berinisiatif mendirikan
suatu komunitas khusus mengelola sampah. Kegiatan pertama waktu itu
sosialiasi ke masyarakat tentang memilah dan mengolah sampah, mengajak
masyarakat buat ikut di komunitas ini tapi masyarakat banyak yang tidak
merespon jadi dikasih ember satu-satu untuk buat pupuk kompos dari sampah
organik dan pihak bank sampah yang beli masyarakat jadi tertarik. Bank
sampah ini di inisiasi oleh Mandiri Daya Insani dan Rumah Zakat.

Mhs : Fokus dari bank sampah ini sendiri apa ya mbak?

N1 : Jadi bank sampah Prabumulih ini sudah memiliki 63 cabang yang tersebar di
daerah Prabumulih, setiap cabang itu tidak hanya bank sampah ada juga
kegiatan pemberdayaan seperti membuat kerajinan dari sampah daur ulang
terus ada TOGA

Mhs : Sistem pengelolaan bank sampah Prabumulih gimana? kan ada 63 cabang

N1 : Di bank sampah induk ada 9 orang pegawai, 7 orang bagian gudang 1 orang
sebagai customer service dan 1 orang sebagai teller. Untuk penjemputan dan
penimbangan di masing-masing cabang diatur oleh pihak bank sampah induk,
karena yang melakukan penjemputan dan penimbangan sampah adalah bank
sampah induk.

36
Mhs : Bagaimana cara bergabung menjadi nasabah bank sampah?

N1 : Untuk masyarakat yang mau menjadi nasabah langsung datang ke kantor bank
sampah induk membawa sampah yang akan ditabung, fotocopy ktp dan uang
administrasi sebesar Rp.5.000 untuk pencetakan buku tabungan. Isi formulir di
bagian administrasi dan melakukan penimbangan setelah itu melakukan
pencatatan di buku tabungan oleh teller sesuai harga jenis sampah.

Mhs : Kerajinan yang ada disini siapa yang buat?

N1 : Kerajinan-kerajinan ini dari unit cabang dek, jadi sampah yang ada di bank
sampah induk diantar ke unit yang bergerak di bidang membuat kerajinan. Lalu
kerajinan tadi dijual langsung oleh cabang, bisa juga dititip ke bank sampah
induk untuk dijual nanti hasilnya di kembalikan ke unit.

Mhs : Peran pemerintah dalam program bank sampah ini apasih mbak? Apakah
berupa dana atau yang lain?

N1 : Pemerintah setempat memberikan bantuan simpan pinjam gedung, 1 buah


mobil box, 2 buah motor, 2 buah mesin pencacah sampah dan menjadi
narasumber dalam sosialisasi atau pelatihan biasanya dari dinas lingkungan
hidup. Kalo masalah dana pemerintah tidak memberi dana jadi pengelolaan
bank sampah ini memakai dana operasional.

Mhs : Jumlah nasabah bank sampah sekarang sudah berapa?

N1 : Kurang lebih 5000 nasabah

Mhs : Apakah ada jadwal rutin pelatihan atau sosialisasi mengenai bank sampah?

N1 : Tidak dek, sosialisasi atau pelatihan tergantung dari permintaan masyarakat


seperti waktu itu dari MAN Prabumulih meminta diadakan pelatihan membuat
kerajinan. Tapi dari pihak bank sampah juga melakukan sosialisasi mengenai
pentingnya menjaga lingkungan.

37
Mhs : Bagaimana dampak dari program bank sampah ini?

N1 : Tentunya masyarakat jadi tahu dan mengerti bagaimana memilah dan


mengolah sampah, yang awalnya sampah itu dianggap tidak ada nilai jual atau
manfaat nya sekarang tidak lagi. Masyarakat juga jadi mandiri karena adanya
kegiatan membuat kerajinan dan TOGA di unit cabang yang hasilnya bisa
mereka gunakan sendiri atau dijual sehingga menambah pemasukan, menambah
keterampilan juga yang dimiliki oleh masyarakat. Bank Sampah Prabumulih
pernah mendapat penghargaan dari kementerian lingkungan hidup sebagai bank
sampah nomor 3 terbaik se-Indonesia.

Mhs : Berarti itu capaian yang luar biasa untuk bank sampah ini ya mbak. Baiklah
mbak terimakasih atas waktu dan informasi yang diberikan.

N1 : Iya, sama-sama.

38
Narasumber : Ketua Unit PADU Mandiri (Bapak Muhajirin)

Mhs : Kami dari mahasiswa kesehatan masyarakat UNSRI, ingin bertanya


mengenai unit PADU Mandiri ini. Awal mula nya terbentuk unit ini menjadi
cabang bank sampah bagaimana?

Bpk : Awal berdiri unit ini tahun 2015, dulu ini kawasan sampah jadi gotong
royong dibersihkan sampah sampah dari kegiatan itu dibentuklah bank
sampah karena masyarakat dulu buang sampah di jalan langsung lempar
sembarangan. Pertama kita sosialisasi melalui RT/RW agar masyarakat
paham pentingnya menjaga lingkungan dengan memilah dan mengolah
sampah setelah itu sosialisasi mengenai bank sampah apa guna nya ke
masyarakat itu diberi pengetahuan. Sosialisasi juga mengenai pemilahan
sampah, daur ulang sampah yang bisa dibuat kerajinan tapi emang dari awal
sudah dijelaskan bahwa tidak ada prinsip untung rugi disini kita bekerja
dengan ikhlas, orientasi kita ke lingkungan.

Mhs : Dana unit PADU Mandiri ini berasal dari mana pak?

Bpk : Dana berasal dari hasil penjualan kerajinan yang dibuat oleh masyarakat,
setiap ada jadwal penimbangan sampah kita membuka bazar, kita juga
menitipkan hasil kerajinan di bank sampah induk. Unit PADU Mandiri
bermitra dengan CSR PT.Pertamina Gas jadi pertamina memberikan bantuan
berupa cat untuk membuat kampong ini menjadi warna warni atau istilahnya
kampong belang beleng.

Mhs : Apakah ada jadwal khusus untuk membuat kerajinan dari sampah daur
ulang nya disini?

Bpk : Iya, dalam seminggu itu 2 kali hari rabu sama sabtu biasanya sore
masyarakat kumpul disini. Sebenernya hari ini ada tapi saya ada kegiatan di
luar.

39
Mhs : Sekarang anggota unit ini sudah mencapai berapa orang pak?

Bpk : Sampai sekarang sudah 100 orang

Mhs : Baiklah terimakasih pak atas waktu nya kami permisi

Bpk : Sama-sama, silahkan

40
Narasumber: Ketua Cabang Bank Sampah Kelompok Asuhan Mandiri TOGA
(Ibu Siti Sulbiyah)

Mhs : Perkenalkan bu kami dari mahasiswa kesehatan masyarakat UNSRI, mau


nanya tentang pemberdayaan masyarakat di Kelompok Asuhan Mandiri
TOGA. Bagaimana latar belakang terbentuknya kelompok mandiri melati
toga cabang dari bank sampah ini bu?

Ibu : Awalnya kita membentuk cabang bank sampah ini dimulai pada tahun 2015
anggotanya sebanyak 25 orang diberi nama Kelompok Asuhan Mandiri
TOGA

Mhs : Fokus program pemberdayaan masyarakat di kelompok mandiri sebenernya


apa bu?

Ibu : Fokus program pemberdayaan masyarakat yang ada di kelompok asuhan


mandiri adalah bank sampah dan TOGA atau disebut taman obat keluarga.
Bank sampah untuk membuat masyarakat paham memilah dan mengolah
sampah sedangkan TOGA untuk meningkatkan atau menjaga kesehatan
daripada anggota itu sendiri. Dengan itu kita juga ikut melestarikan dan
menghijaukan alam. Serta juga untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat sendiri.

Mhs : TOGA itu sendiri apa ya bu?

Ibu : Toga itu singkatan dari taman obat keluarga yang berarti dalam satu
halaman itu, terdapat macam-macam tanaman yang ditanami beberapa
macam-macam obat atau tanaman-tanaman yang bermanfaat yang bisa
digunakan untuk upaya pencegahan atau mengatasi penyakit dari gejala
ringan.

Mhs : Sistem pengelolaan kelompok ini bagaimana bu?

41
Ibu : Jadi disini masyarakat memilah sampah dan dilakukan penimbangan oleh
petugas bank sampah induk sesuai jadwal setelah itu dilakukan pencatatan di
buku tabungan. Lalu TOGA sistemnya dimulai dari menanam tanaman obat di
pekarangan rumah yang dapat dimanfaatkan langsung oleh mereka. Dari hasil
TOGA itu pengolahan hasil dari produksi tanaman juga dibuat dalam bentuk
tepung, minuman bugar, dll. Produk kita juga sudah mendapatkan izin PIRT
dari Dinkes. Dinas pertanian membantu menyumbang polybag, bibit, dll.
Sarana dan prasarana yang lain kita menggunakan barang pribadi anggota
seperti corong, kompor, kasa, dll.

Mhs : Untuk membuat produk olahan dari tanaman itu sendiri bagaimana?

Ibu : Disini kita belajar teori langsung praktek yang awalnya mereka tidak tahu
menjadi tahu. Setelah paham mentor didatangkan mereka diberi pelatihan
terlebih dahulu

Mhs : Makasih banyak atas waktu dan informasinya bu

Ibu : Iya

42
Narasumber: OSIS SMP Negeri 1 Prabumulih (Kabid 7K)

Mhs : Kami dari mahasiswa kesehatan masyarakat UNSRI, katanya OSIS SMP
Negeri 1 ini menjadi nasabah bank sampah Prabumulih?

OSIS : Iya kak kami dari bidang 7K OSIS SMP Negeri 1 menjadi nasabah bank
sampah

Mhs : Kenapa tertarik menjadi nasabah bank sampah?

OSIS : Awalnya karena sampah-sampah di sekolah ini udah banyak jadi sulit
untuk dikelola terus ada guru yang berinisatif jadi nasabah bank sampah

Mhs : Cara mengelola sampah nya buat ditabung ke bank sampah itu gimana?

OSIS : Jadi kami itu setiap hari kamis dan jumat milah sampah dan hasilnya akan
di jual di bank sampah, jadi hasil dari bank sampah itu bisa ditabung di kas
OSIS

Mhs : Siapa yang memilah sampahnya?

OSIS : Anggota dari bidang 7K sendiri kak, setelah jam istirahat anggota sekbid
melakukan pemilahan sampah kenapa setelah jam istirahat karena kalo
sebelum jam istirahat nanti waktu jam istirahat kan pada jajan sampahnya
numpuk lagi

Mhs : Sebagai anggota osis pastikan ada manfaatnya menjadi nasabah bank
sampah, kalau dari kalian apasih manfaatnya khususnya perwakilan 7K?

OSIS : Manfaatnya sampah di sekolah ini bisa berkurang , bisa menambah


tabungan di kas osis sebelum menjadi nasabah sampah di sekolah selalu
penuh bingung au mengelola nya seperti apa, hitung-hitung juga
meringankan pekerjaan mbah Sopiah yang jadi tukang sampah di sini

43
Narasumber: Mbah Sopiah (Nasabah aktif bank sampah Prabumulih)

Mhs : Mbah kenalin kami mahasiswa dari Indralaya, kami mau tanya tentang
bank sampah ke mbah karena katanya tabungan mbah di bank sampah yang
paling besar

Mbah : Iya boleh hehe

Mhs : Jadi mbah kenapa bisa jadi nasabah bank sampah?

Mbah : Mbah tuh nanya-nanya dating ke sana jadi ikut nabung dari pertama bank
sampahnya berdiri

Mhs : Mbah berapa kali nabung sampah dalam seminggu?

Mbah : Setiap hari setelah pulang dari SMP 1 bawa sampah ke sana buat ditabung

Mhs : Sehari itu biasanya sampah yang ditabung nominalnya berapa?

Mbah : Sehari 10 ribu biasanya kadang 5 ribu malah pernah cuma seribu lima ratus
karena anak-anak libur kan sampahnya dikit

Mhs : Mbah dapet hadiah dari walikota yam bah karena tabungan nya paling
besar?

Mbah : Iya dikasih rumah sama pak Ridho, katanya buat apa tabungan mbah kata
mbah buat benerin rumah jadi dikasih rumah sama pak Ridho

Mhs : Kalo boleh tau berapa tabungan mbah sekarang?

Mbah : Katanya sudah 4 juta lebih tapi kemaren diambil 700 untuk bayar zakat

Mhs : Mbah kan dari awal bank sampah ini berdiri jadi nasabah, apasih mbah
manfaat yang mbah rasakan?

Mbah : Itu ada manfaatnya buat kalo nanti mbah udah dak bisa kerja lagi itu jadi
tabungan mbah sekarang kan umur mbah lah 80 tahun

44
Mhs : Mbah ikut pelatihan bbuat kerajinan dak mbah?

Mbah : Idak ikut karena pulang dari sini sudah capek

Mhs : Oh iya mbah, makasih banyak mbah sudah mau di tanya-tanya

Mbah : Iya sama-sama hehehe

45

Anda mungkin juga menyukai