Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UKBM dalam Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

Disusun Oleh :

Desy Rahmadani (1814301013)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “UKBM dalam
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan”
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.Semoga dengan terselesaikan makalah ini dapat membantu dan
menambah wawasan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna.Oleh karena itu, dengan
senang hati kami senantiasa menerima kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca.

Bandar Lampung, 15 April 2021

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................... ii

Daftar Isi ...................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan .................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3. Tujuan ........................................................................................ 1

BAB II Pembahasan ................................................................................... 2

2.1. Pengertian ................................................................................. 2

2.2. Tujuan ........................................................................................ 3

2.3. Sasaran ....................................................................................... 4

2.4. Upaya Pemberdayaan Bersumber Daya masyarakat (UKBM) .. 4

2.5. Peran Pengembangan UKBM Di Desa....................................... 9

BAB III Penutup ......................................................................................... 12

3.1. Kesimpulan ................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

Pendahuluan

1.1...................................................................................................................Latar
Belakang
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk membangun masyarakat
agar mereka memiliki inisiatif melakukan aktivitas sosial agar mereka bisa
membenahi situasi dan kondisi mereka sendiri.
Dalam memberdayakan masyarakat ada upaya yang dilakukan, upaya
tersebut berupa UKBM. UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari,
untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
guna memberdayaan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar / sosial dasar untuk mempercepat penurunan Angka
Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Pencegahan Stunting.
Tujuan Meningkatnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) sehingga masyarakat mampu mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapi secara mandiri dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
dengan lingkungan yang kondusif melalui pembinaan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari UKBM?
2. Apa tujuan dari UKBM?
3. Siapa saja sasaran dalam UKBM?
4. Apa saja upaya pemberdayaan bersumber daya masyarakat (UKBM)?
5. Apakah peran pengembangan UKBM di desa
1.3...................................................................................................................Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui tentang UKBM dalam pemberdayaan masyarakat
2. Mahasiswa mengetahui tujuan dari UKBM
3. Mahasiswa mengetahui sasaran UKBM
4. Mahasiswa mengetahui apa saja upaya pemberdayaan bersumber daya
masyarakat (UKBM)
5. Mahasiswa mengetahui peran pengembangan UKBM di desa

1
BAB II

Pembahasan

2.1. Pengertian

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan bentuk


fasilitas pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat. Beberapa
bentuk UKBM yang dikenal adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes
(Pondok Bersalin desa) dan Desa Siaga.

UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu wujud


nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini
ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti
Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja),TOGA(taman
obat keluarga), dana sehat, dll
Pemberdayaan masyarakat terus diupayakan melalui pengembangan Usaha
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang ada di desa. Kegiatan
difokuskan kepada upaya survailans berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan.
Survailans berbasis masyarakat adalah pengamatan dan pencatatan penyakit
yang diselenggarakan oleh masyarakat (kader) dibantu oleh tenaga kesehatan, dengan
berpedoman kepada petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.Kegiatan-
kegiatannya berupa:

1. Pengamatan dan pemantauan penyakit serta keadaan kesehatan ibu dan anak,
gizi, lingkungan, dan perilaku yang dapat menimbulkan masalah kesehatan
masyarakat,
2. Pelaporan cepat (kurang dari 24 jam) kepada petugas kesehatan untuk respon
cepat,
3. Pencegahan dan penanggulangan sederhana penyakit dan masalah kesehatan,
serta
4. Pelaporan kematian.

2
Kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana adalah upayaupaya yang
dilakukan oleh masyarakat dalam mencegah dan mengatasi bencana dan kedaruratan
kesehatan, dengan berpedoman kepada petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.
Kegiatan-kegiatannya berupa:

1. Bimbingan dalam pencarian tempat yang aman untuk mengungsi,


2. Promosi kesehatan dan bimbingan mengatasi masalah kesehatan akibat
bencana dan mencegah faktor-faktor penyebab masalah,
3. Bantuan/fasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar (air bersih,
jamban, pembuangan sampah/limbah, dan lain-lain) di tempat pengungsian,
4. Penyediaan relawan yang bersedia menjadi donor darah, dan
5. Pelayanan kesehatan bagi pengungsi.

Penyehatan lingkungan adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat


untuk menciptakan dan memelihara lingkungan desa/kelurahan dan permukiman agar
terhindar dari penyakit dan masalah kesehatan, dengan berpedoman kepada petunjuk
teknis dari Kementerian Kesehatan. Kegiatan-kegiatannya berupa:
(1) Promosi tentang pentingnya sanitasi dasar,
(2) Bantuan/fasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar (air bersih,
jamban, pembuangan sampah dan limbah, dan lain-lain), dan
(3) Bantuan/fasilitasi upaya pencegahan pencemaran lingkungan.
2.2. Tujuan
Tujuan Terbentuknya UKBM
1. Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM
2. Meningkatnya kemampuan pemimpin/Toma dalam merintis dan
mengembangkan UKBM
3. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
penyelenggaraan UKBM
4. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
menggali,

3
5. menghimpun dan mengelola pendanaan masyarakat untuk
menumbuhkembangkan UKBM
2.3. Sasaran
1. Individu/Toma berpengaruh
2. Keluarga dan perpuluhan keluarga
3. Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dll
4. Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll
5. Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus
2.4. Upaya Pemberdayaan Bersumber Daya masyarakat ( UKBM )
1. Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu )
Posyandu merupakan jenis UKM yang paling memasyarakatkan
dewasa ini Posyandu yang meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA,
Imunisasi,dan penanggulangan Diare.terbukti mempunyai daya ungkit besar
terhadap penurunan angka kematian bayi . sebagai salah satu tempat
pelayanan kesehatan masyarakat yang langsung bersentuhan dengan
masyarakat level bawah , sebaiknya posyandu digiatkan kembali seperti pada
masa orde baru karena terbukti ampuh mendeteksikan permasalahan gizi dan
kesehatan di berbagai daerah.permasalahan gizi buruk anak balita, kekurangan
gizi, busung lapar dan masalah kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu
dan anak akan mudah dihindari jika posyandu kembali diprogramkan secara
menyeluruh
Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang, meliputi :
1. Meja 1 : Pendaftaran
2. Meja 2 : Penimbangan
3. Meja 3 : Pengisian Kartu Menuju Sehat
4. Meja 4 : Penyuluhan Kesehatan pembarian oralit Vitamin A ,dan tablet
besi
5. Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan,serta pelayanan keluarga berencana
2. Pondok Bersalin Desa ( Polindes )

4
Pondok bersalin desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
pemeliharaan kesehatan ibu dan anak . UKBM ini dimaksudkan untuk menutupi
empat kesenjangan dalam KIA ,yaitu kesenjangan geografis kesejangan
informasi, kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial budaya.
Keberadaan bidan ditiap desa diharapkan mampu mengatasi kesenjangan
geografis, sementara kontak setiap saat dengan dengan penduduk setempat
diharapkan mampu mengurangi kesenjangan informasi. Polindes
dioperasionalkan melalui kerja sama antara bidan dengan dukun bayi , sehingga
tidak menimbulkan kesenjangan sosial budaya,sememtara tarif pemeriksaan ibu,
anak dan melahirkan yang ditentukaN dalam musyawarah LKMD diharapkan
mampu mengurangi kesenjangan ekonomi.

3. Pos Obat Desa ( POD )


Pos obat desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam hal
pengobatan sederhana. Kegiatan ini dapat dipandang sebagai perluasan kuratif
sederhana, melengkapi kegiatan preventif dan promotif yang telah di
laksanakan di posyandu.
Dalam implementasinya POD dikembangkan melalui beberapa pola
sesuaikan dengan stuasi dan kondisi setempat .Beberapa pengembangan POD
itu antara lain :
POD murni, tidak terkait dengan UKBM lainnya.
1. POD yang di integrasikan dengan Dana Sehat ;
2. POD yang merupakan bentuk peningkatan posyandu:
3. POD yang dikaitkan dengan pokdes/ polindes ;
4. Pos Obat Pondok Pesantren ( POP ) yang dikembangkan di beberapa
pondok pesantren ;POD jumlahnya belum memadai sehingga bila ingin
digunakan di unit-unit desa , maka seluruh,diluar kota yang jauh dari
sarana kesehatan sebaiknya mengembangkan Pos Obat Desa masing-
masing
4. Dana Sehat

5
Dana telah dikembangkan pada 32 provinsi meliputi 209
kabupaten/kota. Dalam implementasinya juga berkembang beberapa pola
dana sehat, antara lain sebagai berikut.
a. Dana sehat pola Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dilaksanakan pada
34 kabupaten dan telah mencakup 12.366 sekolahan.
b. Dana sehat pola pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
dilaksanakan pada 96 kabupaten.
c. Dana sehat pola pondok Pesantren, dilaksanakan pasa 39
kabupaten/kota.
d. Dana sehat pola koperasi Unit Desa (KUD), dilaksanakan pada lebih
dari 23 kabupaten, terutama pada KUD yang sudah tergolong mandiri.
e. Dana sehat yang dikembangkan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), dilaksanakan pada 11 kabupaten/ kota.
f. Dana sehat organisasi/kelompok lainnya (seperti tukang becak, sopir
angkutan kota dan lain-lain), telah dilaksanakan pada 10
kabupaten/kota.
Seharusnya dana sehat merupakan bentuk jaminan pemeliharaan
kesehatan bagi anggota masyarakat yang belum dijangkau oleh asuransi
kesehatan seperti askes, jamsostek, dan asuransi kesehatan swasta lainnya.
Dana sehat berpotensi sebagai wahana memandirikan masyarakat,yang pada
giliranya mampu melestarikan kegiatan UKMB setempat. Oleh karena itu,
dana sehat harus dikembangkan keseluruh wilayah.kelompok sehingga semua
penduduk terliput oleh dana sehat atau bentuk JPKM lainnya.
5. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Di tanah air kita ini terdapat 2.950 lembaga swadaya masyarakat
(LSM), namun sampai sekarang yang tercatat mempunyai kegiatan di bidang
kesehatan hanya 105 organisasi LSM. Ditinjau dari segi kesehatan, LSM ini
dapat digolongkan manjadi LSM yang belum mempunyai kegiatannya bidang
kesehatan atau LSM yang aktivitasnya seluruhnya kesehatan dan LSM khusus
antara lain, organisasi profesi kesehatan, organisasi swadaya internasional.

6
Dalam hal ini kebijaksanaan yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta pada semua
tingkatan:
b. Membina kepemimpinan yang berorientasi kesehatan dalam setiap
organisasi kemasyarakatan.
c. Memberi kemampuan, kekuatan dan kesempatan yang lebih besar kepada
organisasi kemasyarakatan untuk berkiprah dalam pembangunan
kesehatan dengan kemapuan sendiri.
d. Meningkatkan kepedulian lsm terhadap upaya pemerataan pelayanan
kesehatan.
e. Masih merupakan tugas berat untuk melibatkan semua lsm untuk
berkiprah dalam bidang kesehatan
6. Upaya Kesehatan Tradisional
Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah dihalaman
atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam yang berkhasiat sebagai obat.
Dikaitkan dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud
partisipasi mereka dalam bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan
sederhana dengan memanfaatkan obat tradisinal. Fungsi utama dari TOGA
adalah menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan antara lain untuk
menjaga dan meningkatan kesehatan dan mengobati gejala (keluhan) dari
beberapa penyakit yang ringan. Selain itu, TOGA juga berfungsi ganda
mengingat dapat digunakan untuk memperbaiki gizi masyarakat, upaya
pelestarikan alam dan memperindah tanam dan pemandangan.
7. Upaya Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja menjadi semakin penting pada industrilisasi
sekarang ini. Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal
semakin banyak, yang biasanya tetap diiringi oleh meraknya tenaga tenaga
kerja imformal. Salah satu wujud upaya kesehatan kerja adalah dibentuknya
Pos Upaya kesehatan kerja (Pos UKK) di sektor informal dan pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor formal.Pos Upaya Kesehatan

7
Kerja (Pos UKK) untuk operasional OKMD di lingkungan pekerja merupakan
wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang
terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggarakan oleh
masyarakat pekerja atau kelompok pekerja yang memiliki jenis kegiatan usaha
yang sama dan bertujuan untuk maningkatkan produktivitas kerja. Dengan
demikian, implamentasi selalu mencakup tiga pilar PKMD, yaitu adanya
kerjasama lintas sektor, adanya pelayanan dasar kesehatan kerja, dan adanya
peran serta masyarakat. Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja ( Pos UKK)
sampai dengan tahun 2003 tercatat sebanyak 9.139 UKK (Profil Kesehatan
2003)
8. Upaya Kesehatan Dasar Swasta
Upaya kesehatan dasar swasta dapat dikelompokkan menjadi :
a. kelompok pelayanan swasta dasar di bidang medik, meliputi Balai
Kesehatan Ibu dan anak (BKIA), Balai pengobatan (BP) Swasta dan
Rumah bersalin (RB):
b. kelompok berdampak kesehatan, meliputi salon kecantikan, pusat
kebugaran, dan sebagainya:
c. kelompok tradisional, meliputi tabib, sinshe, panti pijat, dukun patah
tulang, yang pembinaan teknisnya dilakukan oleh upaya kesehatan
tradisional (Ukestra)
9. Kemintraan LSM dan Dunia Usaha
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan organisasi non
pemerintah (Non Governmental organization/ NGO) yang sebenarnya
mempunyai bebeerapa potensi yang bisa digunakan untuk meningkatkan
derajat kesehatam masyarakat, antara lain dalam hal community development,
pemberi pelayanan kesehatan, pelatihan untuk berbagai macam bidang, dan
penghimpunan dana masyarakat untuk kesehatan.
Untuk meningkatkan fungsi LSM, forum komunikasi ditingkatkan
menjadi jejaring LSM yang ternyata berkembang beberapa peminatan. Ada
beberapa kelompok peminatan kesehatan, yaitu :

8
a. Pembangunan Kesehatan Fungsi Masyarakat Desa (PKMD) /Primary
health Care (PHC)
b. Keluarga berencana /Kesehatan Ibu dan Anak (KB/KIA)
c. Penyakit Menular Seksual (PMS/AIDS)
d. Kesehatan anak, ramaja, dan generasi muda
e. Kesehatan wanita
f. Pengobatan tradisional
g. Kesehatan kerja
h. Kesehatan lingkungan/air bersih
i. Penyakit menular
j. Klinik/ balai pengobatan
10. Kader Kesehatan
Kader di indonesia merupakan sosok insan yang menarik perhatian
khalayak. Kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat,
telah membuat kader begitu dekat dengan masyarakat membuat alih
pengetahuan dan olah keterampilan dari kader kepada tetangganya demikian
mudah. Kedekatanya dengan petugas puskesmas telah membuat mereka
menjadi penghubung yang andal antara petugas kesehatan dengan masyarakat.
Profil kader yang paling dikenal adalah kader posyandu. Melejitnya jumlah
dan peran posyandu dalam keberhasilan program keluarga berencana dan
kesehatan. Telah turut mengangkat kepopelaran kader posyandu di Indonesia.
Peran PKK (Pembinaaan Kesejahteraan Keluarga) dalam kader ini sangat
besar, karena kampir seluruhnya kader posyandu atau kader PKK adalah
wanita. Tim Penggerak PKK dari mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten /
kota, kecamatan dan desa/kelurahan, selalu berupaya melakukan penggerakan
dan pembinaan intensif terhadap kader PKK yang menjadi kegiatan posyandu.
2.5. Peran Pengembangan UKBM Di Desa
1. Setiap desa: memiliki potensi untuk mengembangkan UKBM di Desa
2. Setiap desa, umumnya memiliki UKBM
3. UKBM yang mandiri, entry point pengembangan Desa

9
4. UKBM Mandiri (contoh: Posyandu)
UKBM selayaknya ada di desa
1) UKBM dalam pemeliharaan kesehatan:
a. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
b. Pos UKK
c. Pos Kesehatan Pesantren
d. Dana Desat
e. Tabulin, jambulin, Dasolin
f. Ambulan Desa, suami siaga
g. Kelompok donor darah
h. Kader
i. Dokter Kecil

2) UKBM di bidang kesehatan ibu & anak:


a. Polindes
b. BKB (Bina Kesehatan Balita)
c. KP-KIA (Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak
d. PAUD (Pembinaan AnakUsia Dini)
e. GSI
3) UKBM di Bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan:
a. Pokmair (Kelompok Pemakai Air)
b. DPKL (Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan)
c. Jumantik
d. Kader Kesling
e. Kelompok siaga bencana
f. Kelompok pengelola sampah dan limbah
g. Kelompok pengamat (surveilan) dan pelaporan dll
4) UKBM di Bidang Gizi dan farmasi:
a. Posyandu
b. Posyandu Usila

10
c. Warung sekolah
d. POD/WOD
e. Taman Obat Keluarga (TOGA)
f. Kader: Posyandu, Usila, POD

11.

11
BAB III

Penutup

3.1. Kesimpulan

UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu wujud


nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini
ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti
Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja),TOGA(taman
obat keluarga), dana sehat, dll

Pemberdayaan masyarakat terus diupayakan melalui pengembangan Usaha


Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang ada di desa. Kegiatan
difokuskan kepada upaya survailans berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan. 2013.” Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan


UKBM”. https://promkes.kemkes.go.id/content/?p=1668.(Diakses pada 16
April 2021).
Unpad.Tanpa Tahun.”UKBM-Jurnal Unpad”.

http://jurnal.unpad.ac.id/jsk_
ikm/article/download/10336/4695#:~:text=Upaya%20Kesehatan%20Bersumb
erdaya%20Masyarakat%20(UKBM)%20merupakan%20bentuk%20fasilitas%
20pelayanan%20kesehatan,Bersalin%20desa)%20dan%20Desa%20Siaga.
(Diakses pada 16 April 2021)
Tanuwidjaja, Doddy.2018. “UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT (UKBM)”
http://docplayer.info/73029610-Upaya-kesehatan-
bersumberdaya-masyarakat-ukbm.html.(Diakses pada 16 April 2016)

13

Anda mungkin juga menyukai