Halaman
SAMPUL...............................................................................................................i
PEMBAGIAN TUGAS KELOMPOK...............................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN .......................................................
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................
1.2 Tujuan....................................................................................................
1.3 Manfaat..................................................................................................
1.4 Sistematika Laporan..............................................................................
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Komunitas.................................................................................
2.2 Konsep Keperawata Komunitas ............................................................
2.3 Konsep Puskesmas.................................................................................
BAB 3 PENGKAJIAN KOMUNITAS
3.1 Tahap Persiapan.....................................................................................
3.2 Tahap Pengkajian...................................................................................
3.2.1 Data Umum...................................................................................
a. Geografi.....................................................................................
b. Denah Wilayah..........................................................................
c. Demografi..................................................................................
3.2.2 Data Khusus...................................................................................
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).................................................
1) Pasangan Usia Subur (PUS) ................................................
2) Balita.....................................................................................
b. Kesehatan Anak dan Remaja.....................................................
1) Anak Sekolah........................................................................
2) Remaja..................................................................................
c. Kesehatan Lansia.......................................................................
. d. Kesehatan Lingkungan...............................................................
3.3 Analisa Data...........................................................................................
3.4 Penapisan Masalah.................................................................................
BAB 4 DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosa Keperawatan Komunitas................................................................
BAB 5 RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
5.1 Rencana Keperawatan............................................................................
5.2 POA (Plan Of Action)............................................................................
BAB 6 PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Implementasi Keperawatan............................................................................
BAB 7 EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Evaluasi Keperawatan....................................................................................
BAB 8 PENUTUP
8.1 Kesimpulan...............................................................................................
8.1 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
1
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil Tabulasi
2. Gan Chart
3. Pre Planning Dan Laporan Setiap Kegiatan
4. Foto Dokumentasi
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan
komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2016).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan
nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas
geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun, 2016).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam
membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi dan Makhfudli,
2016).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak melupakan upaya-upaya
pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam
kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal, 2015).
Tujuan dari keperawatan komunitas menurut (Wahit Iqbal, 2015) adalah untuk mencegah
dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui upaya keperawatan, sehingga diharapkan
masyarakat dapat secara mandiri untuk mengidentifikasi masalah kesehatan, menetapkan dan
memprioritaskan masalah tersebut, merumuskan serta memecahkan, menanggulangi masalah
kesehatan serta mengevaluasi keberhasilan dari suatu pemecahan masalah sehingga dapat
meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri. Tujuan inilah yang
dapat dijadikan strategi utama dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal seperti yang
diharapkan dalam pembangunan nasional. Guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sesuai dengan tujuan pembangunan nasional, khususnya di daerah pedesaan, mahasiswa
profesi ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang melakukan
upaya dengan menjalankan Praktik Keperawatan Komunitas selama tiga minggu Di Dusun
Suwareh Desa Brabowan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora
3
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
4
1.4 Sistematika Laporan
BAB 1 : Pendahuluan
Berisi tentang latar Belakang, Tujuan praktik, Manfaat praktik dan
sistematika Laporan.
BAB 2 : Tinjauan Teori
Berisi tentang teori tentang komunitas, keperawatan komunitas dan
Puskesmas.
BAB 3 : Pengkajian dan Analisa Data
Berisi kumpulan data umum, data khusus dan perumusan masalah. Data
umum meliputi: data geografi, data demografi, dan data sosial budaya.
Sedangkan data khusus meliputi: PUS, Kesehatan ibu, Kesehatan anak,
Kesehatan Remaja, Kesehatan lansia, Lingkungan, Analisa data dan
Penapisan masalah.
BAB 4 : Diagnosa Keperawatan Komunitas
Berisi prioritas masalah dan diagnosa keperawatan yang muncul.
BAB 5 : Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas / Plan Of Action ( POA )
Berisi tentang rencana kegiatan desa.
BAB 6 : Pelaksanaan (Implementasi Kep.)
Berisi rincian kegiatan dan pelaksanaannya
BAB 7 : Hasil Kegiatan ( evaluasi )
Berisi tentang hasil kegiatan desa
BAB 8 : Penutup
Berisi tentang kesimpulan, kritik dan saran.
Lampiran-lampiran
5
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Istilah kata komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata dasar
communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang. Wikipedia Bahasa Indonesia
menjelaskan pengertian komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam
komunitas manusia, individu-individu didalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan,
sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa (Agoes
Patub BN, 2015).
Komunitas (community) adalah sebuah kelompok sosial yang terdiri dari beberapa
organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama,
komunitas dalam konteks manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang
serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian
dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”.
Mansyur Cholil (2016) menyatakan bahwa community diistilahkan sebagai persekutuan
hidup atau paguyuban dan dimaknai sebagai suatau daerah masyarakat yang ditandai dengan
beberapa tingkatan pertalian kelompok sosial satu sama lain. Keberadaan komunitas biasanya
didasari oleh beberapa hal yaitu:
a. Lokalitas
b. Sentiment Community
Soerjono Soekanto (2015), menyatakan unsur- unsur dalam sentiment community
adalah:
a) Seperasaan Unsur seperasaan muncul akibat adanya tindakan anggota dalam
komunitas yang mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok dikarenakan
adanya kesamaan kepentingan
b) Sepenanggungan Sepenanggungan diartikan sebagai kesadaran akan peranan dan
tanggung jawab anggota komunitas dalam kelompoknya
c) Saling memerlukan Unsur saling memerlukan diartikan sebagai perasaan
ketergantungan terhadap komunitas baik yang sifatnya fisik maupun psikis
6
2.1.2 Konsep Komunitas
Ambar Sulistiyani (2016) menyatakan bahwa terdapat sembilan konsep komunitas yang
baik dan empat kompetensi masyarakat, yakni:
a. Setiap anggota komunitas berinteraksi berdasar hubungan pribadi dan hubungan
kelompok.
b. Komunitas memiliki kewenangan dan kemampuan mengelola kepentingannya secara
bertanggungjawab.
c. Memiliki vialibitas, yaitu kemampuan memecahkan masalah sendiri.
d. Pemerataan distribusi kekuasaan.
e. Setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi demi kepentingan
bersama.
f. Komunitas memberi makna pada anggota.
g. Adanya heterogenitas dan beda pendapat.
h. Pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat dan secepat kepada yang berkepentingan.
i. Adanya konflik dan managing conflict.
Sedang untuk melengkapi sebuah komunitas yang baik perlu ditambahkan kompetensi
sebagai berikut:
a. kemampuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan komunitas.
b. menentukan tujuan yang hendak dicapai dan skala prioritas.
c. kemampuan menemukan dan menyepakati cara dan alat mencapai tujuan.
d. kemampuan bekerjasama secara rasional dalam mencapai tujuan.
Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama adalah kepentingan bersama dalam
memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar
belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas
biasanya diikat oleh batas lokasi atau geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan
memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan
yang dihadapinya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya.
7
1. hubungan yang intim.
2. Privat.
3. eksklusif.
Sedangkan tipe gemeinschaft sendiri ada tiga yaitu:
a. Gemeinschaft by blood, hubungannya didasarkan pada ikatan darah atau keturunan.
b. Gemeinschaft of place, hubungannya didasarkan pada kedekatan tempat tinggal
atau kesamaan lokasi,
c. Gemeinschaft of mind, hubungannya didasarkan pada kesamaan ideologi meskipun
tidak memiliki ikatan darah maupun tempat tinggal yang berdekatan.
Mansyur Cholil (2016), menyatakan bahwa keberadaan communal code (keberagam
aturan dalam kelompok) mengakibatkan komunitas terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Primary group, hubungan antar anggota komunitas lebih intim dalam jumlah
anggota terbatas dan berlangsung dalam jangka waktu relatif lama Contoh:
keluarga, suami-istri, pertemanan, guru-murid, dan lain-lain.
b. Secondary group, hubungan antar anggota tidak intim dalam jumlah anggota yang
banyak dan dalam jangka waktu relatif singkat
9
sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan
penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane, 2015).
2.2.2 Tujuan dan fungsi keperawatan komunitas
1. Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, dan
keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat
yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk:
a. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
2. Fungsi keperawatan komunitas
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
b. Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan kebutuhannnya di
bidang kesehatan.
c. Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan permasalahan atau
kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak,2016).
12
2. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien /
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer,
sekunder dan tersier (Efendi Ferry dan Makhfudli, 2016)
13
2.2.7 Strategi intervensi keperawatan komunitas
Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2016) dijelaskan strategi intervensi keperawatan
komunitas antara lain:
1. Proses kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media masa,
Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan
masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling
sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan
penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat
individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka
mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan (health promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana perubahan
tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan
bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran
dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan
kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun
secara sosial.
3. Kerjasama (partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak
ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena
itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan
komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat
diatasi dengan lebih cepat.
14
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tiingginya di wilayah
kerjanya (Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang puskesmas 2016).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes RI, 2015).
2.3.2 Tujuan puskesmas
Hetty (2015) menyatakan bahwa tujuan pembangunan kesehatahan yang di
selenggarakan oleh puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan
Kesehatan nasional yakni menningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat
Kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2015.
Puskesmas memiliki upaya Kesehatan yang wajib di lakukan yaitu:
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya Kesehatan lingkungan
c. Upaya Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan
kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus sesuai dengan
situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat (Depkes RI, 2015).
16
2. Misi Puskesmas
Depkes RI (2015) menyatakan bahwa misi pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan
nasional. Misi tersebut adalah:
a) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan di
wilayah kerjanya agar memerhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidaknya terhadap lingkungan dan
perilaku masyarakat. Pengembangan perumahan untuk keluarga yang dilaksanakan oleh
pengembang atau individu sebaiknya melibatkan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan
akan memberikan masukan berkaitan dengan terciptanya rumah yang sehat sehingga
keluarga yang tinggal di rumah tersebut sehat.
b) Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya mempunyai kemampuan di bidang kesehatan, melalui
peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
c) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang memenuhi standar dan memuaskan masyarakat.
Mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi
pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan keluarga. Sebagai pilar
utama terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu, pelayanan kesehatan
tidak dipandang sebagai pelayanan yang terjangkau oleh seluruh lapisan keluarga.
d) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta
lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa
diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan tekhnologi kesehatan yang sesuai.
Upaya pemeliharaan kesehatan, individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya
memerlukan asuhan keperawatan keluarga secara terus-menerus dan bekesinambungan
yang dilakukan perawat keluarga. Perawat keluarga sebagai pilar utama terlaksananya
17
asuhan keperawatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas merupakan ujung tombak
memandirikan keluarga di bidang kesehatan sehingga tercipta sehat sebagai gaya hidup.
18
Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) maka puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama
(Kemenkes, 2016).
20
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari
daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yakni: (1) Upaya Kesehatan
Sekolah, (2) Upaya Kesehatan Olah Raga, (3) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat,
(4) Upaya Kesehatan Kerja, (5) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, (6) Upaya Kesehatan
Jiwa, (7) Upaya Kesehatan Mata, (8) Upaya Kesehatan Usia Lanjut, (9) Upaya
Pembinaan Pengobatan Tradisional (Depkes RI, 2015).
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota bertanggunjawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat inap. Untuk ini
di puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang dalam
pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana dan prasarana
sesuai standar yang telah ditetapkan (Depkes RI, 2015).
Lebih lanjut, di beberapa daerah tertentu telah muncul pula kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan medik spesialistik. Dalam keadaan ini, apabila ada kemampuan, di
puskesmas dapat dikembangkan pelayanan medik spesialistik tersebut, baik dalam bentuk
rawat jalan maupun rawat inap. Keberadaan pelayanan medik spesialistik di puskesmas
hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang
membutuhkan. Status dokter dan atau tenaga spesialis yang bekerja di puskesmas dapat
sebagai tenaga konsulen atau tenaga tetap fungsional puskesmas yang diatur oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat (Depkes RI, 2015).
BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Asuhan keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa profesi STIKES Insan
Cendekia Medika Jombang melalui praktik keperawatan di masyarakat berlangsung mulai
dari tanggal 2 November s/d 28 November 2020 Praktik keperawatan komunitas ini dilakukan
di Dusun Suwareh Desa Brabowan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.
22
3.2. Tahap Pengkajian
1. Data Umum
a. Geografi
Desa Brabowan suatu desa yang terletak di dataran rendah yang merupakan bagian
dari wilayah Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.
Gambar 1.1 : Denah wilayah Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab.
Blora
c. Demografi
Wilayah Dusun Suwareh Desa Brabowan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora
memiliki 2 RW dan 9 RT dengan:
1) Jumlah penduduk : 300 jiwa
23
2) Jumlah KK :.90 KK
3) Komposisi Penduduk
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
152
151
150
149
148
147
147
146
145
144
Laki-Laki Perempuan
160 155
140
120
100
80
58
60
40 30
23
14 18
20
2
0
0-<5 5-<13 13-<18 18-<45 45-<60 60-<90 90 >
24
c) Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan Dalam KK
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan hubungan dalam KK dilihat pada gambar 1.4
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan hubungan dalam KK bulan November 2020
250
210
200
150
100 90
50
0
KK AK
100
80
60
40
28
20
0
Kawin Tidak Kawin Janda/Duda
25
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan agama bulan November 2020
350
300
300
250
200
150
100
50
0 0 0 0 0
0
Islam Kristen Hindu Budha Khatolic Lain-lain
250
200
150
100
50
14
1 3
0
Jawa Madura Kalimantan Sulawesi
103
100
90
80
64
60
40
22
20 13
8
0
0
Tidak Sekolah TK SD SMP SMA Perguruan Non Formal
Tinggi
140
120
100
80
60
45 48
40 30
20 12
10
5
0
PNS/TNI/Polri Peg. Swst Wiraswasta Petani Brh Tani Nelayan Tdk Bkj
35 33
30
25
20
17
15
10
0
< 1 jt 1 - <3 jt 3 jt >
27
Proporsi keluarga di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan pengeluaran (per KK) bulan November 2020
45
40
40
35 33
30
25
20
17
15
10
0
< 1 jt 1 - <3 jt 3 jt >
80
60
45
40
20
20 13 11
8 6
3 0 0 0 0
id
t
a
ra
g
to
ke
l
l
re
w
A
n
C
ja
F
M
ta
T
u
H
tu
P
a
B
Ji
H
ia
in
a
D
m
IS
tr
T
m
n
n
G
G
u
S
Ja
sa
g
eh
G
A
R
2. Data Khusus
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
1) Pasangan Usia Subur
a) Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi
Yang dipakai
Proporsi PUS yang menjadi akseptor KB berdasarkan jenis kontrasepsi yang
dipakai di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat
pada gambar 1.13
28
Proporsi Proporsi PUS yang menjadi akseptor KB berdasarkan jenis kontrasepsi
yang dipakai di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
16
14
14
12 12
12
10
8 7
2
0 0 0 0
0
IUD Pil Suntik Kondom Implan MOW MOP Tidak KB
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0
Ya Tidak
40
35
30
25
20
15
10
5
0 0 0
0
Go Sph HIV Tidak ada
2) Balita
a) Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS
Proporsi balita berdasarkan BB di KMS di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.16
Proporsi balita berdasarkan BB di KMS di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
14
13
12
10
2
1
0
0
Hijau Kuning Merah
12
10
2
1
0
Ya Tidak
30
Proporsi balita berdasarkan imunisasi dasar di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
14
13
12
10
2
1
0
0
Lengkap Belum Lengkap Tidak Lengkap
12
10
2
0 0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah
12
10
2
0 0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah
12
10
2
0
0
< 6bln > 6bln
30
30
25
20
15
10
0 0
0
Baik Cukup Kurang
Gambar 1.22: Proporsi anak sekolah berdasarkan status gizi di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.22 diketahui bahwa proporsi anak sekolah berdasarkan
status gizi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
seluruhnya (100%) adalah baik.
32
b) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status imunisasi
Proporsi anak sekolah berdasarkan status imunisasi di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.23
Proporsi anak sekolah berdasarkan status imunisasi di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
35
30
30
25
20
15
10
0 0
0
Lengkap Belum Lengkap Tidak Lengkap
16
14
12
12
10
2
0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah
33
Proporsi anak sekolah berdasarkan pernah tidaknya mengalami sakit gigi di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
20
18
18
16
14
12
12
10
0
Ya Tidak
25
20
15
10
5
2
0
Pernah Tidak Pernah
Gambar 1.26: Proporsi anak sekolah berdasarkan pernah tidak naik kelas di
Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.26 diketahui bahwa proporsi anak sekolah di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora hampir seluruhnya (93%)
tidak pernah tidak naik kelas
f) Berdasarkan hasil wawancara dengan orangtua dan anak sekolah di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora, seluruh anak memiliki
status gizi baik dan imunisasi lengkap, sebagian besar memiliki kebiasaan
gosok gigi rutin dan tidak pernah mengalami sakit gigi serta hampir seluruh
anak selalu naik kelas.
2) Remaja
a) Proporsi Remaja berdasarkan Kenakalan
Proporsi remaja berdasarkan kenakalan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.27
34
Proporsi remaja berdasarkan kenakalan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
16
14
14
12
10
9
2
0 0 0 0
0
Rokok Napza Miras Seks Bebas Geng Motor Tidak Ada
16
14
12
10
6
4
4
0
Aktif Tidak Aktif
c. Kesehatan Lansia
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
1) Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu
Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.29
35
Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
18 17
16
14
12
10
4 3
2
0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah
14
12
10
4 3
2
0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah
20
20
15
10
0 0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah
36
Gambar 1.31: Proporsi lansia berdasarkan kegaiatan sosial di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.31 diketahui bahwa proporsi lansia di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora seluruhnya (100%) tidak pernah
mengikuti kegiatan sosial.
4) Berdasarkan hasil wawancara dengan kader kesehatan, minat lansia untuk
datang ke posyandu masih sangat kurang dimana hampir seluruhnya lansia
tidak ikut serta dalam posyandu dan tidak memeriksakan kesehatannya,
keluarga dan lansia di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
mengatakan alasan tidak datang ke posyandu karena menganggap posyandu
lansia bukan suatu hal yang penting karena menurut mereka tugas lansia
adalah menunggu kematian.
d. Kesehatan Lingkungan
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
1) Lingkungan Fisik (Diisi per KK)
a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah
Proporsi keluarga berdasarkan status rumah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.32
Proporsi keluarga berdasarkan status rumah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
100
90 86
80
70
60
50
40
30
20
10 4
0
Sendiri Sewa
40
35
30
25
25
20
20
15
10
0
Permanen Semi Permanen Tidak Permanen
37
Berdasarkan gambar 1.33 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora setengahnya (50%) memiliki rumah
permanen.
52
50
40 38
30
20
10
0
Aman Tidak Aman
Gambar 1.34: Proporsi keluarga berdasarkan jenis lantai di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.34 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora sebagian besar (58%) memiliki jenis
lantai tidak aman.
47
46
45
44
43
42
42
41
40
39
< 20% > 20%
38
Proporsi keluarga berdasarkan luas rumah 8m2/org di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
60
56
50
44
40
30
20
10
0
Ya Tidak
50
40
30 28
20
10
6
0
0
PDAM Sumur Sungai Lain-lain
40 37
30
20
10
0
0
Air Masak Air Mineral Tidak Dimasak
39
Gambar 1.38: Proporsi keluarga berdasarkan sumber air minum di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.38 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan
sumber air minum di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
sebagian besar (59%) adalah air masak.
60
50
40
34
30
20
10
0
0
Leher Angsa Cemplung Tidak Punya
70 68
60
50
40
30
22
20
10
0
0
WC Sungai Ladang
40
Proporsi keluarga berdasarkan adanya jentik di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
80
71
70
60
50
40
30
19
20
10
0
Ya Tidak
70 68
60
50
40
30
22
20
10
0
0
Ditimbun Dibakar TPA
50
40
30 28
20
10
6
0
Got Sungai Tidak Ada
50
40
30
24
20
10 9
0
Piaraan Pengerat Serangga
52
50
40
33
30
20
10
5
0
Bersih Kotor Tidak Ada
42
kondisi kandang yang kotor)
30
25
20
15
10 8
5
5
0
Rumah Sakit Puskesmas Klinik Alternatif
60
50
40
30
20 18
10
0
0
BPJS Mandiri Tidak mempunyai jaminan kesehatan
43
Proporsi keluarga berdasarkan kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di
Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
80
70 67
60
50
40
30
23
20
10
0
Ya Tidak
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0
Ya Tidak
59
60
50
40
31
30
20
10
0
Ya Tidak
44
Gambar 1.50: Proporsi keluarga berdasarkan makan sayur dan buah/ hari di
Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.50 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora sebagian besar (65%) makan sayur
dan buah/ hari.
80 78
70
60
50
40
30
20
12
10
0
Ya Tidak
70 67
60
50
40
30
23
20
10
0
Ya Tidak
Gambar 1.52: Proporsi keluarga berdasarkan olah raga/ hari di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.52 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora sebagian besar (75%) tidak
olahraga/hari.
h) -Berdasarkan hasil wawancara dengan kader kesehatan di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora belum mampu mengubah perilakunya
sesuai dengan syarat sehat.
-Berdasarkan hasil wawancara dengan sebagian besar masyarakat di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora, alasan mereka susah
mengubah perilaku adalah karena kebiasaan yang sudah membudaya.
45
3. Fasilitas Umum (Dalam Satu Komunitas)
a. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Pendidikan yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.53
No. Jenis Pendidikan Jumlah
1. TK 2
2. SD 3
3. SMP 1
4. SMA 0
5. Perguruan Tinggi 0
Tabel 1.53:Proporsi fasilitas pendidikan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora
b. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.54
No. Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah
1. RS 0
2. PKM 0
3. Klinik Swasta 1
4. Poskesdes/Ponkesdes 1
5. Posyandu Balita 1
6. Posyandu Lansia 0
7. Klinik Alternatif 0
8. Lain-lain 0
Tabel 1.54:Proporsi fasilitas kesehatan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora
46
d. Sarana Ibadah
Sarana ibadah yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora dapat dilihat pada tabel 1.56
No. Jenis Tempat Ibadah Jumlah
1. Masjid 3
2. Mushola 7
3. Gereja 0
4. Vihara 0
5. Pura 0
6. Lain-lain 0
Tabel 1.56:Proporsi sarana ibadah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora
f. Tempat Pertemuan
Tempat pertemuan yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.58
No. Tempat Pertemuan Jumlah
1. Balai Desa 1
2. Balai Dukuh 1
3. Balai RW 0
4. Balai RT 0
5. Lain-lain 0
Tabel 1.58:Proporsi tempat pertemuan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora
47
g. Pusat Kegiatan Ekonomi
Pusat kegiatan ekonomi yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.59
No. Jenis Jumlah
1. Pasar Tradisional 1
2. Pasar Swalayan 0
3. Toko Kelontong 7
4. Warung 6
5. Lain-lain 0
Tabel 1.59:Proporsi pusat kegiatan ekonomi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora
h. Industri
Industri yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
dapat dilihat pada tabel 1.60
No. Jenis Jumlah
1. Makanan 0
2. Pakaian 0
3. Sepatu 0
4. Lain-lain 0
Tabel 1.60:Proporsi industri di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora
48
b. Transportasi
Transportasi yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora dapat dilihat pada tabel 1.62
No. Jenis Ada/Tidak ada
1. Angkutan Umum Tidak Ada
2. Angkutan Pribadi Ada
Tabel 1.62:Proporsi transportasi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora
6. Komunikasi
a. Fasilitas
Fasilitas komunikasi yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora dapat di lihat pada tabel 1.64
No. Fasilitas Ada/Tidak ada
1. Radio Ada
2. TV Ada
3. Telepon/HP Ada
4. Internet Ada
5. Koran/Majalah Ada
Tabel 1.64:Proporsi fasilitas komunikasi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora
b. Layanan Informasi
Layanan informasi yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.65
No. Layanan Informasi Ada/Tidak ada
1. Radio Ada
2. TV Ada
3. Internet Ada
4. Papan Pengumuman Tidak ada
5. Keliling Ada
49
Tabel 1.65:Proporsi layanan informasi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora
7. Rekreasi
Tempat rekreasi yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora dapat dilihat pada tabel 1.66
No. Fasilitas Ada/Tidak ada
1. Wisata Alam Tidak ada
2. Kolam Renang Tidak ada
3. Taman Kota Tidak ada
4. Bioskop Tidak ada
5. Lain-lain Tidak ada
50
menunggu kematian.
2 (Kesling) (Kesling)
*Dapat ditambahkan kelompok khusus lain yang ada dan penting diberikan ASKEP di daerah
tersebut (contoh : pondok pesantren, kelompok penderita HIV/AIDS, dsb.)
52
3.4. Tahap Penapisan Masalah
SELEKSI (PENAPISAN)
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN DI DSN. SUWAREH DS. BRABOWAN KEC. SAMBONG KAB. BLORA
KRITERIA PENAPISAN
Tersedia sumber
Relevan Dengan
Kesehatan (He)
Peran Perawat
Sesuai Dengan
Kemungkinan
Potensi Untuk
Resiko Tinggi
Resiko Parah
MASALAH KESEHATAN / DIAGNOSA
Pendidikan
Komunitas
Komunitas
JUMLAH
Program
Interest
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diatasi
SKORE
Fasilitas
Sumber
Tempat
Waktu
Dana
Daya
Defisiensi pengetahuan tentang posyandu lansia di
Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 47
Blora
Hambatan pemeliharaan rumah di Dsn. Suwareh
5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 40
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
Perilaku kesehatan cenderung berisiko di Dsn.
5 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3 49
Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
KETERANGAN :
1= SANGAT RENDAH
2 = RENDAH
3 = SEDANG
4 = TINGGI
5 = SANGAT TINGGI
53
PRIORITAS MASALAH
NO MASALAH SKOR
1 Perilaku kesehatan cenderung berisiko di Dsn. 49
Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
Keterangan :
Semakin besar jumlah skor, maka semakin penting untuk diatasi lebih dulu (menjadi prioritas)
karena ketertarikan masyarakat dan ketersediaan sumber daya lebih memungkinkan
digunakan dalam menyelesaikan masalah.
BAB 4
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong
Kab. Blora
2. Defisiensi pengetahuan tentang posyandu lansia di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora
3. Hambatan pemeliharaan rumah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
54
BAB 5
RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DSN. SUWAREH DS. BRABOWAN KEC. SAMBONG KAB. BLORA
Masalah
Tujuan Rencana Kegiatan Hari/
No Keperawatan Sasaran Strategi Tempat
(NOC) (NIC) Tanggal
Komunitas
1 Perilaku kesehatan 1) Tokoh Setelah dilakukan 1. Promosi NIC Senin/ Balai desa
cenderung berisiko tokoh
tindakan keperawatan kesehata PREVENSI 23 November
di Dsn. Suwareh Ds. masyarak
PRIMER
Brabowan Kec. at di Dsn. selama 3 minggu n/penyul 2020
Sambong Kab. Suwareh
diharapkan masyarakat uhan Pendidikan
Blora Ds.
Kesehatan (2605)
Brabowan Dusun Suwareh Ds. 2. Kerja
1. Identifikasi factor
Kec.
Brabowan Kec. sama internal dan
Sambong
eksternal yang
Kab. Sambong Kab. Blora 3. Gerakan
dapat
Blora
mampu : Ge meningkatkan atau
2) Seluruh
mengurangi
warga di NOC : ra
motivasi untuk
Dsn.
PREVENSI PRIMER ka berprilaku sehat
Suwareh
2. Tentukan
Ds. n
Pengetahuan Gaya pengetahuan
Brabowan
Hidup Sehat (1855) kesehatan dan
Kec.
1. Porsi buah harian gaya hidup
Sambong
yang perilaku saat ini
Kab.
direkomendasikan pada individu,
Blora
(3) keluarga atau
2. Porsi sayuran harian kelompok sasaran
55
yang 3. Rumuskan tujuan
direkomendasikan dalam program
(3) pendidikan
3. Strategi untuk kesehatan
menghindari asap 4. Identifikasi
rokok (3) sumber daya
4. Strategi untuk misalnya tenaga,
berhenti merokok ruang, peralatan,
(4) dll yang
5. Manfaat olahraga diperlukan untuk
teratur (3) melaksanakan
6. Pentingnya aktif program
secara fisik (3) 5. Libatkan individu,
7. Faktor personal keluarga dan
yang mempengaruhi kelompok dalam
perilaku kesehatan perencanaan dan
(3) rencana
8. Faktor lingkungan implementasi gaya
yang hidup atau
memepengaruhi modifikasi
perilaku kesehatan perilaku kesehatan
(3) 6. Pertimbangkan
dukungan
keluarga, teman
PREVENSI
sebaya dan
SEKUNDER
masyarakat
terhadap perilaku
Perilaku promosi
yang kondusif bagi
kesehatan (1602)
kesehatan
1. Menggunakan
7. Tekankan
perilaku yang
pentingnya pola
menghindari
makan yang sehat,
risiko (4)
tidur, berolahrga,
2. Memonitor
bagi sasaran
56
lingkungan terkait kelompok
dengan risiko (4) 8. Rencanakan tindak
3. Melakukan lanjut jangka
perilaku kesehatan panjang untuk
secara rutin (4) memperkuat
4. Menggunakan perilaku kesehatan
dukungan social atau adaptasi
untuk terhadap gaya
meningkatkan hidup
kesehatan (3)
5. Memperoleh
PREVENSI
pemeriksaan rutin
SEKUNDER
(3)
6. Menggunakan
Modifikasi Perilaku
latihan rutin yang
(4360)
efektif (3)
1. Tentukan motivasi
7. Menghindari
individu, keluarga,
paparan penyakit
kelompok sasaran
menular (3)
terhadap perlunya
8. Menghindari
perubahan
paparan sisa asap
perilaku
rokok (3)
2. Dukung untuk
mengganti
Perilaku berhenti
kebiasaan yang
merokok (1625)
tidak diinginkan
1. Mengekpresikan
menjadi kebiasaan
keinginan berhenti
yang diinginkan
merokok (3)
3. Kenalkan
2. Komitmen
kelompok sasaran
terhadap strategi
pada kelompok
berhenti merokok
yang telah berhasil
(4)
melewati
3. Menggunakan
pengalaman yang
strategi modifikasi
57
perilaku (4) sama
4. Menggunakan 4. Pilah-pilah
strategi koping perilaku menjadi
yang efektif (3) bagian bagian
5. Berhenti merokok keciil untuk
(4) dirubah menjadi
6. Komitmen tanpa unit perilaku yang
rokok (4) terukur, misalnya
berhenti merokok,
jumlah rokok yang
PREVENSI TERSIER
dihisap, dll.
5. Dukung kelompok
Partisipasi dalam
untuk
latihan [1633]
mempertahankan
1. Merencanakan
perilaku yang
latihan/perilaku
sesuai
yang tepat dengan
6. Kembangkan
tenaga kesehatan
program
(3)
perubahan
2. Mengidentifikasi
perilaku
hambatan dalam
program (3)
PREVENSI
3. Menentukan tujuan
TERSIER
jangka pendek
yang realistis (3)
Pengembangan
4. Menyeimbangkan
Program (8700)
aktifitas sehari-hari
1. Edukasi anggota
dengan olahrga (3)
kelompok
5. Menggunakan
perencanaan
peralatan dengan
menganai proses
tepat (3)
perencanaan yang
6. Patuh pada
sesuai
program latihan
2. Identifikasi
yang sudah
alternative
58
direncanakan (4) pendekatan untuk
7. Menghubungi mengatasi masalah
pertugas kesehatan yang kemungkinan
jika diperlukan (3) muncul
3. Evaluasi
alternative
pendekatan terkait
dengan rincian
biaya, kebutuhan
sumber daya,
kelayakan dan
kegiatan yang
dibutuhkan
4. Jelaskan metode,
kegaiatan dan
kerangka waktu
untuk
implementasi
program
5. Rencanakan
evaluasi program
6. Siapkan peralatan
dan perlengkapan
7. Pantau kemajuan
pelaksanaan
program
8. Evaluasi,
modifikasi dan
sempurnakan
program
2 Defisiensi 1. Tokoh- Setelah dilakukan 1. Promosi NIC Selasa/ Balai desa
pengetahuan tentang
tokoh tindakan keperawatan kesehatan 24 November
posyandu lansia di PREVENSI
Dsn. Suwareh Ds. selama 3 minggu /penyuluh
59
Brabowan Kec. masyarakat diharapkan masyarakat an PRIMER 2020
Sambong Kab.
2. Pokjakes di Dusun Suwareh Ds. 2. Kerja
Blora Pengembangan
Dsn. Brabowan Kec. sama
program
Suwareh Sambong Kab. Blora 3. Gerakan 1. Edukasi anggota
Ds. mampu : kelompok
Brabowan NOC perencanaan
Kec. mengenai proses
Sambong PREVENSI PRIMER
perencanaan yang
Kab. Blora sesuai
Pengetahuan :
3. Seluruh 2. Identifikasi
Prosedur penanganan
keluarga alternatif
1. Tujuan prosedur
dan lansia pendekatan untuk
atau tindakan (3)
di Dsn. mengatas
2. Langkah-langkah
Suwareh kebutuhan atau
prosedur atau
Ds. masalah
tindakan (3)
Brabowan 3. Pilih pendekatan
3. Tindakan
Kec. yang paling tepat
pencegahan yang
Sambong 4. Rencanakan
berkaitan dengan
Kab. Blora evaluasi program
prosedur atau
tindakan (3) 5. Pantau kemajuan
60
atau tindakan (3)
5. Perawatan lansia PREVENSI
yang benar (4) SEKUNDER
6. Efek samping
Pendidikan
perawatan (4) kesehatan
7. Kontraindikasi 1. Targetkan sasaran
PREVENSI
TERSIER
Dukungan
pengambilan
keputusan
1. Fasilitasi
percakapan klien
mengenai tujuan
keperawatan
2. Hormati hak-hak
klien untuk
menerima atau
tidak menerima
informasi
3. Berikan informasi
sesuai permintaan
63
klien
3 Hambatan 1. Tokoh Setelah dilakukan 1. Promosi NIC Rabu/ Balai desa
pemeliharaan rumah
tokoh tindakan keperawatan kesehata PREVENSI 25 November
di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. masyarakat selama 3 minggu n/penyul PRIMER 2020
Sambong Kab.
2. Seluruh diharapkan masyarakat uhan
Blora
warga di Dusun Suwareh Ds. 2. Kerja Pendidikan
Dsn. Brabowan Kec. sama kesehatan
Suwareh Sambong Kab. Blora 3. Gerakan 1. Identifikasi factor
Ds. mampu : internal atau
Brabowan NOC eksternal yang
Kec. dapat
PRVENSI PRIMER
Sambong meningkatkan atau
Kab. Blora Pengetahuan : mengurangi
Aktfitas yang motivasi untuk
disarankan (1811)
berprilaku sehat.
1. Aktifitas yang
disarankan (4) 2. Tentukan
2. Tujuan aktifitas
pengetahuan
yang disarankan
(4) kesehatan dan
3. Aktifitas yang
gaya hidup
mempengaruhi
lingkungan yang perilaku saat ini
aman (4)
pada individu,
PREVENSI keluarga atau
SEKUNDER
64
kelompok sasaran.
Keamanan
3. Bantu individu,
Lingkungan Rumah
(1910) keluarga dan
1. Pemeliharaan
masyarakat untuk
rumah/gedung (4)
2. Pencahayaan memperjelas
interior (5)
keyakinan dan
3. Ketersediaan air
bersih (5) nilai-nilai
4. Kebersihan hunian
kesehatan
(4)
5. Pemberantasan 4. Buat program
hama (4)
pendidikan
6. Ruang dalam
hunian untuk kesehatan
bergerak dengan
5. Rumuskan tujuan
aman (4)
7. Pembuangan yang dalam program
aman untuk bahan
pendidikan
berbahaya (4)
8. Pengatura suhu kesehatan tersebut
ruangann (5)
6. Berikan promosi
9. Penempatan teralis
jendela (3) kesehatan tentang
pembuangan dan
PREVENSI TERSIER pengolahan
sampah yang baik
Status Kenyamanan :
Lingkungan (2009) dan benar
1. Peralatan yang
dibutuhkan berada
dalam jangkauan Pengajaran :
65
(5) Kelompok (5604)
2. Suhu ruangan (5) 1. Tetapkan
3. Kebersihan kebutuhan
lingkungan (5) terhadap
4. Pencahayaan program/aktifitas
ruangan (5) yang disarankan
5. Lingkungan yang 2. Koordinasikan
damai (5) sumber daya yang
6. Mengontrol bau- ada dalam
bauan (5) fasilitas untuk
membentuk
perencanaan
3. Tuliskan tujuan
program
4. Evaluasi
perkembangan
program
5. Evaluasi sejauh
mana tujuan
program tercapai
PREVENSI
SEKUNDER
Bantuan
Pemeliharaan
Rumah (7180)
1. Tentukan
kebutuhan
pemeliharaan
rumah
2. Libatkan keluarga
dalam memtuskan
66
kebutuhan
pemeliharaan
rumah
3. Sediakan informasi
mengenai
bagaimana
membuat rumah
aman dan bersih
4. Anjurkan untuk
menghilangkan bau
yang tidak enak
5. Sarankan pelayanan
untuk mengontrol
hama sesuai
kebutuhan
6. Bantu keluarga
menggunakan
jaringan dukungan
social
PREVENSI
TERSIER
Peningkatan Sistem
Dukungan (5440)
1. Monitor situasi
keluarga saat ini
dan jaringan
dukungan
2. Ajurkan hubungan
dengan kelompok
67
yang memiliki
minat dan tujuan
yang sama
3. Sediakan layanan
dengan sikap
peduli dan
mendukung
4. Rujuk pada
program
pencegahan dan
pemelihraan yang
sesuai
PLAN OF ACTION
70
penyakit DHF
3) Saluran pembuangan
limbah yang benar
2. Menjadwalkan kerja
bakti bersama 1x dalam
seminggu
3. Mendiskusikan dengan
perangkat dan semua
masyarakat desa tentang
hambatan-hambatan yang
menyebabkan
kecenderungan
kegagalan pelaksanaan
71
BAB 6
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DSN. SUWAREH DS. BRABOWAN KEC. SAMBONG KAB. BLORA
Dalam kegiatan praktik keperawatan komunitas ini implementasi yang berhasil kami laksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pada
perencanaan antara warga di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dengan mahasiswa profesi Stikes ICME Jombang adalah
sebagai berikut :
77
BAB 7
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN SUWAREH DS. BRABOWAN KEC. SAMBONG KAB. BLORA
Dalam kegiatan praktik keperawatan komunitas ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan , maka hal-hal yang
dapat kami evaluasi berdasarkan analisa SWOT adalah sebagai berikut :
Dalam kegiatan praktek keperawatan komunitas ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan, maka hal-hal yang
dapat kami evaluasi adalah sebagai berikut:
No Diagnosa Keperawatan Tindakan Tanggal dan Evaluasi Tindak Lanjut
Komunitas tempat
1 Perilaku kesehatan cenderung Memberikan 23 November Struktur Melaksanakan
beresiko di Dsn. Suwareh Ds. penyuluhan terkait 2020/Balai desa a. Warga ikut dalam kegiatan gerakan
beberapa topik yang
Brabowan Kec. Sambong Kab. berhubungan dengan penyuluhan. mewujudkan
Blora perilaku kesehatan di b. Penyelenggaraan perilaku sehat
antaranya:
penyuluhan dilakukan di diantaranya:
1) Pentingnya gaya
Balai Desa - Melakukan
hidup sehat
2) Cara pengelolaan Proses CTPS
sampah yang baik a. Warga antusias terhadap - Melakukan
dan benar
materi penyuluhan. olahraga rutin
3) Gizi yang sehat dan
seimbang serta b. Warga terlibat langsung - Mengurangi
memberikan dalam kegiatan penyuluhan dan
alternative gizi
78
yang lain seperti (diskusi, Tanya jawab). menghindari
mengganti telur Hasil rokok
dengan tempe
(tidak perlu mewah Warga memahami tentang - Makan
yang penting perilaku sehat, mampu makanan
kandungan gizinya
menjawab pertanyaan dengan gizi
seimbang).
4) Bahaya merokok pemateri secara garis besar, yang seimbang
5) Mendemonstrasikan meliputi: setiap harinya
langkah-langkah
cuci tangan pakai Cara pengelolaan
sabun dengan baik sampah yang benar
dan benar
Gizi yang diperlukan
6) Manfaat olahraga,
dan macam-macam oleh tubuh
olahraga sederhana Bahaya merokok
yang dapat
dilakukan CTPS 6 langkah
Manfaat olahraga
80
3 Hambatan pemeliharaan rumah 1. Memberikan 23 November Struktur Melaksanakan
di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan penyuluhan terkait 2020/Balai a. Warga ikut dalam kegiatan gerakan
Kec. Sambong Kab. Blora beberapa topik yang desa
berhubungan dengan penyuluhan. mewujudkan
kesehatan lingkungan b. Penyelenggaraan perilaku sehat
di antaranya:
penyuluhan dilakukan di diantaranya:
1) Ciri-ciri
lingkungan Balai Desa - Kerja bakti
rumah yang Proses membersihkan
sehat seperti
kebersihan a. Warga antusias terhadap lingkungan
rumah, materi penyuluhan. sesuai waktu
kebersihan
b. Warga terlibat langsung yang
kandang jika ada,
keamanan lantai dalam kegiatan penyuluhan disepakati
dan pecahayaan (diskusi, Tanya jawab). (minimal satu
yang cukup.
2) Kegiatan 3M dan Hasil bulan sekali)
pemberian bubuk Warga memahami tentang - Melakukan
abate untuk
perilaku sehat, mampu 3M
membasmi
jentik-jentik dan menjawab pertanyaan pemateri - Melakukan
mencegah secara garis besar, meliputi: fogging untuk
penyakit DHF
3) Saluran a. Ciri-ciri lingkungan yang membasmi
pembuangan sehat jentik nyamuk
81
limbah yang b. Cara membasmi jentik (satu bulan
benar dengan 3M sekali)
2. Menjadwalkan kerja
bakti bersama 1x c. Saluran pembuangan - Membuang
dalam seminggu limbah yang benar sampah pada
3. Mendiskusikan
tempat yang
dengan perangkat dan
semua masyarakat benar (TPA)
desa tentang
hambatan-hambatan
yang menyebabkan
kecenderungan
kegagalan
pelaksanaan
82
BAB 8
PENUTUP
8.1. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas telah dilaksanakan oleh mahasiswa profesi
ners STIKES ICME Jombang Di Dusun Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab.
Blora berlangsung mulai dari Tanggal …………………., yang meliputi:
8.2. Saran
a. Pokjakes Lansia
- Untuk membuat grup khusus (seperti grup whatsapp) bagi keluarga yang
mempunyai lansia guna peyampaian informasi-informasi penting terkait posyandu
lansia.
- Untuk mengadakan penyuluhan rutin setiap bulan guna memtovasi keluarga dan
lansia tentang pentingnya ikut serta dalam posyandu lansia dan pemeriksaan fisik.
c. Pokja Kesling
- Untuk mengadakan kerja bakti rutinan bagi warga Di Dusun Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
- Untuk menyediakan sarana dan prasarana guna mendukung tercapainya
lingkungan yang sehat, seperti tempeh sampah sesuai jenis sampah, tempat cuci
tangan dan lain-lain,
- Untuk mengadakan kegiatan fogging guna membasmi jentik setiap bulan
83
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Patub B. N. (2015). Modul Seminar “Peran Komunitas Musik Etnik dalam
Kebangkitan Budaya Bangsa. Yogyakarta: Komunitas Suling Bambu Nusantara.
Ambar Teguh Sulistiyani. (2016). Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media.
Anderson & McFarlane, (2015). Community As Partner: Theory And Practice In Nursing.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Cholil Mansyur. (2016). Sosiologi Masyarakat Desa dan Kota. Surabaya: Usaha Nasional.
Departemen Kesehatan RI, (2015). Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.128/MENKES/PER/II/2015 tentang Puskesmas. Jakarta
Delobelle, V. (2008). Corporate Community Management. www.vaninadelobelle.com
Efendi, Ferry dan Makhfudli. (2016). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Harnilawati. (2015). Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As Salam
Kemenkes. (2016). Data Dasar Puskesmas Kondisi Desember 2015. Jakarta: Kemenkes RI
Mubarak, Iqbal Wahit. (2016). Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Jakarta:
CV. Sagung Seto
Oktafiana, Rinda. (2019). Analisis Gambaran Persepsi Perawat Tentang Beban Kerja Dan
Kinerja Perawat Ruang Rawat Inap Di Puskesmas Losari Rembang Purbalingga.
Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan : Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Riyadi. (2017). Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika
Santoso, Slamet. (2009). Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
Soerjono Soekanto. (2015). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas
Indonesia.
Stanhope dan Lancaster, (2015) community & public health nursing (six ed. St. Louis,
Missouri: Mosby
Sumijatun. (2016). Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC
84
LAMPIRAN
1. HASIL TABULASI
Data Umum
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat pada
diagram berikut:
Tabel 1.2
Proporsi penduduk berdasarkan jenis kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
1. Laki-Laki 147 49
2. Perempuan 153 51
Jumlah 300 100
Tabel 1.3
Proporsi penduduk berdasarkan umur dalam tahun
No. Umur dalam tahun Frekuensi Presentase (%)
1. 0-<5 14 5
2. 5-<13 30 10
3. 13-<18 23 7
4. 18-<45 155 52
5. 45-<60 58 19
6. 60-<90 18 6
7. 90 > 2 1
Jumlah 300 100
Tabel 1.4
Proporsi penduduk berdasarkan hubungan dalam KK
No. Hubungan dalam KK Frekuensi Presentase (%)
1. KK 90 30
2. AK 210 70
Jumlah 300 100
Tabel 1.5
Proporsi penduduk berdasarkan status perkawinan
No. Status Kawin Frekuensi Presentase (%)
1. Kawin 146 49
2. Tidak Kawin 126 42
3. Janda/Duda 28 9
Jumlah 300 100
Tabel 1.6
Proporsi penduduk berdasarkan agama
No. Agama Frekuensi Presentase (%)
1. Islam 300 100
2. Kristen 0 0
3. Hindu 0 0
4. Budha 0 0
5. Khatolic 0 0
6. Lain-lain 0 0
Jumlah 300 100
85
Tabel 1.7
Proporsi penduduk berdasarkan suku
No. Suku Frekuensi Presentase (%)
1. Jawa 282 94
2. Madura 14 4,7
3. Kalimantan 1 0,3
4. Sulawesi 3 1
Jumlah 300 100
Tabel 1.8
Proporsi penduduk berdasarkan pendidikan
No. Pendidikan Frekuensi Presentase (%)
1. Tidak Sekolah 13 4,3
2. TK 8 2,7
3. SD 103 34,3
4. SMP 64 21,3
5. SMA 90 30
6. Perguruan Tinggi 22 7,3
7. Non Formal 0 0
Jumlah 300 100
Tabel 1.9
Proporsi penduduk berdasarkan pekerjaan
Ds. Brabowan Kec. Bareng Kab. Blora
No. Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)
1. PNS/TNI/Polri 10 3,3
2. Peg. Swst 45 15
3. Wiraswasta 48 16
4. Petani 30 10
5. Brh Tani 12 4
6. Nelayan 5 1,7
7. Tdk Bkj 150 50
Jumlah 300 100
Tabel 1.10
Proporsi keluarga berdasarkan pendapatan (per KK)
No. Pendapatan Frekuensi Presentase (%)
2. < 1 jt 33 36,7
3. 1 - <3 jt 40 44,4
4. 3 jt > 17 18,9
Jumlah 90 100
Tabel 1.11
Proporsi keluarga berdasarkan pengeluaran (per KK)
No. Pengeluaran Frekuensi Presentase (%)
1. < 1 jt 33 36,7
2. 1 - <3 jt 40 44,4
3. 3 jt > 17 18,9
Jumlah 90 100
86
Tabel 1.12
Proporsi penduduk berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (Tiap Anggota Keluarga)
No. Penyakit 6 Bulan Terakhir Frekuensi Presentase (%)
1. ISPA 45 15
2. TBC 3 1
3. HT 13 4,3
4. Jantung 0 0
5. Ginjal 0 0
6. Stroke 0 0
7. DM 8 2,7
8. DHF 20 6,7
9. Diare 11 3,7
10. Gatal 6 2
11. Ggn Jiwa 0 0
12. Rehumatoid 93 31
13. Asam urat 101 33,7
Jumlah 300 100
Data Khusus
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat pada
diagram berikut:
1) Pasangan Usia Subur
Tabel 1.13
Proporsi penduduk berdasarkan Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB
Berdasarkan Jenis Kontrasepsi yang dipakai
No. Keluarga Berencana Frekuensi Presentase (%)
1. IUD 0 0
2. Pil 12 26,7
3. Suntik 12 26,7
4. Kondom 14 31,1
5. Implan 7 15,5
6. MOW 0 0
7. MOP 0 0
8. Tidak KB 0 0
Jumlah 45 100
Tabel 1.14
Proporsi penduduk berdasarkan Proporsi PUS yang mempunyai keluhan
No. Keluhan Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 0 0
2. Tidak 45 100
Jumlah 45 100
87
Tabel 1.15
Proporsi PUS yang memiliki penyakit kelamin
No. Penyakit Kelamin Frekuensi Presentase (%)
1. Go 0 0
2. Sph 0 0
3. HIV 0 0
4. Tidak ada 45 100
Jumlah 45 100
2) Balita
Tabel 1.16
Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS
No. BB Di KMS Frekuensi Presentase (%)
1. Hijau 13 93
2. Kuning 1 7
3. Merah 0 0
Jumlah 14 100
Tabel 1.17
Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif
No. Asi Eksklusif Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 13 93
2. Tidak 1 7
Jumlah 14 100
Tabel 1.18
Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar
No. Imunisasi Dasar Frekuensi Presentase (%)
1. Lengkap 13 93
2. Belum Lengkap 1 7
3. Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 14 100
Tabel 1.19
Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu
No. Posyandu Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 14 100
2. Tidak Rutin 0 0
3. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 14 100
Tabel 1.20
Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A
No. Pemberian Vit. A Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 14 100
2. Tidak Rutin 0 0
3. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 14 100
88
Tabel 1.21
Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI
No. MP ASI Frekuensi Presentase (%)
1. < 6bln 0 0
2. > 6bln 14 100
Jumlah 14 100
Tabel 1.23
Proporsi anak sekolah berdasarkan status imunisasi
No. Imunisasi Frekuensi Presentase (%)
1. Lengkap 30 100
2. Belum Lengkap 0 0
3. Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 30 100
Tabel 1.24
Proporsi anak sekolah berdasarkan kebiasaan gosok gigi
No Gosok Gigi Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 18 60
2. Tidak Rutin 12 40
3. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100
Tabel 1.25
Proporsi anak sekolah berdasarkan pernah tidaknya mengalami sakit gigi
No Sakit Gigi Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 12 40
2. Tidak 18 60
Jumlah 30
Tabel 1.26
Proporsi anak sekolah berdasarkan tidak naik kelas
No Tidak Naik Kelas Jumlah Frekuensi
1. Pernah 2 7
2. Tidak Pernah 28 93
Jumlah 30 100
89
Tabel 1.27
Proporsi anak remaja berdasarkan kenakalan
No Kenakalan Frekuensi Presentase (%)
1. Rokok 9 40
2. Napza 0 0
3. Miras 0 0
4. Seks Bebas 0 0
5. Geng Motor 0 0
6. Tidak Ada 14 60
Jumlah 23 100
Tabel 1.28
Proporsi anak remaja berdasarkan keikutsertaan dalam organisasi
No Organisasi Frekuensi Presentase (%)
1. Aktif 19 83
2. Tidak Aktif 4 17
Jumlah 23 100
d. Kesehatan Lansia
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat pada
diagram berikut :
Tabel 1.29
Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu
No. Posyandu Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 0 0
2. Tidak Rutin 3 15
3. Tidak Pernah 17 85
Jumlah 20 100
Tabel 1.30
Proporsi lansia berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan
No. Pemeriksaan Kesehatan Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 0 0
2. Tidak Rutin 3 15
3. Tidak Pernah 17 85
Jumlah 20 20
Tabel 1.31
Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social
No. Kegiatan Sosial Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 0 0
2. Tidak Rutin 0 0
3. Tidak Pernah 20 100
Jumlah 20 100
90
e. Kesehatan Lingkungan
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat pada
diagram berikut :
1. Lingkungan Fisik (diisi per KK)
Tabel 1.32
Proporsi keluarga berdasarkan status rumah yang dimiliki
No Status Rumah Frekuensi Presentase (%)
1. Sendiri 86 95
2. Sewa 4 5
Jumlah 90 100
Tabel 1.33
Proporsi rumah berdasarkan jenis rumah yang dimiliki penduduk
No Jenis Rumah Frekuensi Presentase (%)
1. Permanen 45 50
2. Semi Permanen 20 22
3. Tidak Permanen 25 28
Jumlah 90 100
Tabel 1.34
Proporsi rumah berdasarkan jenis lantai yang dimiliki penduduk
No Lantai Frekuensi Presentase (%)
1. Aman 38 42
2. Tidak Aman 52 58
Jumlah 90 100
Tabel 1.35
Proporsi rumah berdasarkan ventilasi yang dimiliki penduduk
No Ventilasi Frekuensi Presentase (%)
1. < 20% 48 53
2. > 20% 42 47
Jumlah 90 100
Tabel 1.36
Proporsi keluarga berdasarkan luas rumah 8m2/org yang dimiliki penduduk
No Luas Rumah 8m2/org Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 56 62%
2. Tidak 44 38%
Jumlah 90 100
Tabel 1.37
Proporsi keluarga berdasarkan sumber bersih yang dimiliki penduduk
No Sumber Air Bersih Frekuensi Presentase (%)
1. PDAM 28 31
2. Sumur 56 62
3. Sungai 6 7
4. Lain-lain 0 0
Jumlah 90 100
91
Tabel 1.38
Proporsi keluarga berdasarkan sumber air minum yang dimiliki penduduk
No Sumber Air Minum Frekuensi Presentase (%)
1. Air Masak 53 59
2. Air Mineral 37 41
3. Tidak Dimasak 0 0
Jumlah 90 100
Tabel 1.39
Proporsi keluarga berdasarkan jenis jamban yang dimiliki penduduk
No Jenis Jamban Frekuensi Presentase (%)
1. Leher Angsa 66 73
2. Cemplung 0 0
3. Tidak Punya 34 37
Jumlah 90 100
Tabel 1.40
Proporsi keluarga berdasarkan tempat BAB yang dimiliki penduduk
No Tempat BAB Frekuensi Presentase (%)
1. WC 68 75
2. Sungai 22 25
3. Ladang 0 0
Jumlah 90 100
Tabel 1.41
Proporsi keluarga berdasarkan adanya jentik
No Jentik Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 71 80
2. Tidak 19 20
Jumlah 90 100
Tabel 1.42
Proporsi keluarga berdasarkan ada tidaknya tempat sampah
No Tempat Sampah Frekuensi Presentase (%)
1. Ditimbun 22 24
2. Dibakar 68 76
3. TPA 0 0
Jumlah 90 100
Tabel 1.43
Proporsi keluarga berdasarkan kondisi saluran limbah
No Saluran Limbah Frekuensi Presentase (%)
1. Got 28 31
2. Sungai 56 62
3. Tidak Ada 6 7
Jumlah 90 100
92
Tabel 1.44
Proporsi keluarga berdasarkan ada tidaknya binatang
No Binatang Frekuensi Presentase (%)
1. Piaraan 57 63
2. Pengerat 24 27
3. Serangga 9 10
Jumlah 90 100
Tabel 1.45
Proporsi keluarga berdasarkan kondisi kandang ternak
No Kandang Ternak Frekuensi Presentase (%)
1. Bersih 5 5
2. Kotor 52 58
3. Tidak Ada 33 27
Jumlah 90 100
Tabel 1.46
Proporsi keluarga berdasarkan pemanfaatan fasyankes
No Pemanfaatan Fayankes Frekuensi Presentase (%)
1. Rumah Sakit 8 10
2. Puskesmas 37 41
3. Klinik 40 44
4. Alternatif 5 5
Jumlah 90 100
Tabel 1.47
Proporsi keluarga berdasarkan jaminan kesehatan
No Jaminan Kesehatan Frekuensi Presentase (%)
1. BPJS 72 80
2. Mandiri 18 20
3. Tidak mempunyai jaminan 0 0
kesehatan
Jumlah 90 100
Tabel 1.48
Proporsi keluarga berdasarkan CTPS kesehatan
No CTPS Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 23 25
2. Tidak 67 75
Jumlah 90 100
Tabel 1.49
Proporsi keluarga berdasarkan konsumsi lauk/hari
No Konsumsi Lauk/hr Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 90 100%
2. Tidak 0 0%
Jumlah 90 100
93
Tabel 1.50
Proporsi keluarga berdasarkan makan sayur dan buah/ hari
No Makan Sayur&buah/hr Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 59 65
2. Tidak 31 35
Jumlah 90 100
Tabel 1.51
Proporsi keluarga berdasarkan tidak merokok dalam rumah
No Tdk Merokok Dlm Rumah Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 12 13
2. Tidak 78 87
Jumlah 90 100
Tabel 1.52
Proporsi keluarga berdasarkan olahraga/hari
No Olah Raga/hari Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 23 25
2. Tidak 67 75
Jumlah 90 100
Tabel 1.54
Proporsi Fasilitas Kesehatan
No. Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah
1. RS 0
2. PKM 0
3. Klinik Swasta 1
4. Poskesdes/Ponkesdes 1
5. Posyandu Balita 1
6. Posyandu Lansia 0
7. Klinik Alternatif 0
8. Lain-lain 0
94
Tabel 1.55
Proporsi Sarana Kegiatan Kelompok
No. Jenis Kegiatan Kelompok Jumlah
1. Karang Taruna 3
2. PKK 1
3. TPA 3
4. Kegiatan Keagamaan 6
5. Lain-lain 0
Tabel 1.56
Proporsi Sarana Ibadah
No. Jenis Tempat Ibadah Jumlah
1. Masjid 3
2. Mushola 7
3. Gereja 0
4. Vihara 0
5. Pura 0
6. Lain-lain 0
Tabel 1.57
Proporsi Sarana Olah Raga
No. Tempat Olahraga Jumlah
1. Lap. Sepak Bola 1
2. Lap. Bola Volly 1
3. Lap. Bulu Tangkis 0
4. Lain-lain 0
Tabel 1.58
Proporsi Tempat Pertemuan
No. Tempat Pertemuan Jumlah
1. Balai Desa 1
2. Balai Dukuh 1
3. Balai RW 0
4. Balai RT 0
5. Lain-lain 0
Tabel 1.59
Proporsi pusat kegiatan ekonomi
No. Jenis Jumlah
1. Pasar Tradisional 1
2. Pasar Swalayan 0
3. Toko Kelontong 7
4. Warung 6
5. Lain-lain 0
95
Tabel 1.60
Proporsi Industri
No. Jenis Jumlah
1. Makanan 0
2. Pakaian 0
3. Sepatu 0
4. Lain-lain 0
Tabel 1.62
Proporsi Transportasi
No. Jenis Ada/Tidak ada
1. Angkutan Umum Tidak Ada
2. Angkutan Pribadi Ada
Tabel 1.64
Proporsi Komunikasi
No. Fasilitas Ada/Tidak ada
1. Radio Ada
2. TV Ada
3. Telepon/HP Ada
4. Internet Ada
5. Koran/Majalah Ada
Tabel 1.65
Proporsi Layanan Informasi
No. Layanan Informasi Ada/Tidak ada
1. Radio Ada
2. TV Ada
3. Internet Ada
4. Papan Pengumuman Tidak ada
5. Keliling Ada
96
Tabel 1.66
Proporsi Rekreasi
No. Fasilitas Ada/Tidak ada
1. Wisata Alam Tidak ada
2. Kolam Renang Tidak ada
3. Taman Kota Tidak ada
4. Bioskop Tidak ada
5. Lain-lain Tidak ada
97
2. GAN CHART
JADWAL KEGIATAN
No Nama Kegiatan
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1 Pengkajian
Form 1a-1b
2 Pengkajian
Form 2-3
3 Tabulasi kelompok
via zoom
4 Pengumpulan
tabulasi via GCR
Evaluasi tabulasi via
zoom
5 Tabulasi diagram
6 Penyusunan laporan
7 Analisa data
8 Menyusun diagnosa
9 Mengidentifikasi
sumber yg ada di
masyarakat
10 Menyusun intervensi
11 Pengumpulan via GCR
98
99
3. PRE PLANNING DAN LAPORAN SETIAP KEGIATAN
100
4. FOTO DOKUMENTASI
Pengkajian Kelompok
101
102
103
Tabulasi dan Persamaan Presepsi Kelompok Via Zoom dan WA
104