Anda di halaman 1dari 104

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL...............................................................................................................i
PEMBAGIAN TUGAS KELOMPOK...............................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN .......................................................
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................
1.2 Tujuan....................................................................................................
1.3 Manfaat..................................................................................................
1.4 Sistematika Laporan..............................................................................
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Komunitas.................................................................................
2.2 Konsep Keperawata Komunitas ............................................................
2.3 Konsep Puskesmas.................................................................................
BAB 3 PENGKAJIAN KOMUNITAS
3.1 Tahap Persiapan.....................................................................................
3.2 Tahap Pengkajian...................................................................................
3.2.1 Data Umum...................................................................................
a. Geografi.....................................................................................
b. Denah Wilayah..........................................................................
c. Demografi..................................................................................
3.2.2 Data Khusus...................................................................................
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).................................................
1) Pasangan Usia Subur (PUS) ................................................
2) Balita.....................................................................................
b. Kesehatan Anak dan Remaja.....................................................
1) Anak Sekolah........................................................................
2) Remaja..................................................................................
c. Kesehatan Lansia.......................................................................
. d. Kesehatan Lingkungan...............................................................
3.3 Analisa Data...........................................................................................
3.4 Penapisan Masalah.................................................................................
BAB 4 DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosa Keperawatan Komunitas................................................................
BAB 5 RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
5.1 Rencana Keperawatan............................................................................
5.2 POA (Plan Of Action)............................................................................
BAB 6 PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Implementasi Keperawatan............................................................................
BAB 7 EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Evaluasi Keperawatan....................................................................................
BAB 8 PENUTUP
8.1 Kesimpulan...............................................................................................
8.1 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

1
DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Tabulasi
2. Gan Chart
3. Pre Planning Dan Laporan Setiap Kegiatan
4. Foto Dokumentasi

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan
komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2016).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan
nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas
geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun, 2016).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam
membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi dan Makhfudli,
2016).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak melupakan upaya-upaya
pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam
kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal, 2015).

Tujuan dari keperawatan komunitas menurut (Wahit Iqbal, 2015) adalah untuk mencegah
dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui upaya keperawatan, sehingga diharapkan
masyarakat dapat secara mandiri untuk mengidentifikasi masalah kesehatan, menetapkan dan
memprioritaskan masalah tersebut, merumuskan serta memecahkan, menanggulangi masalah
kesehatan serta mengevaluasi keberhasilan dari suatu pemecahan masalah sehingga dapat
meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri. Tujuan inilah yang
dapat dijadikan strategi utama dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal seperti yang
diharapkan dalam pembangunan nasional. Guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sesuai dengan tujuan pembangunan nasional, khususnya di daerah pedesaan, mahasiswa
profesi ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang melakukan
upaya dengan menjalankan Praktik Keperawatan Komunitas selama tiga minggu Di Dusun
Suwareh Desa Brabowan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

3
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Mampu menerapkan berbagai konsep dan ilmu yang terkait dengan Praktik
Keperawatan Komunitas dan Kelompok Khusus yang telah diperoleh pada saat
perkuliahan serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memberikan Asuhan
Keperawatan Komunitas.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melaporkan hasil pengkajian di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab.
Blora
2. Melaporkan hasil analisa data dari hasil pengkajian di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
3. Melaporkan hasil perencanaan kegiatan (intervensi keperawatan) yang akan
dilakukan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
4. Melaporkan program kerja apa saja yang akan dilakukan di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
5. Melaporkan pelaksanaan (impelementasi keperawatan) yang dilakukan di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
6. Melaporkan hasil kegiatan (evaluasi) pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas
di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Mahasiswa


Menimba pengalaman belajar mahasiswa untuk peka dalam mengenali masalah
kesehatan dalam masyarakat serta menentukan langkah penyelesaiannya dengan
mengaplikasikan ilmu yang didapatkan pada masyarakat khusus tentang kesehatan.
1.3.2 Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status kesehatannya
dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta mau menyelesaikan
permasalahan tersebut.
1.3.3 Bagi Pendidikan
Secara akademis tugas komunitas ini diharapkan dapat berguna untuk
mengembangkan studi-studi tentang ilmu keperawatan komunitas.
1.3.4 Bagi Keperawatan
Diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi tentang kondisi kesehatan
masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja perawat guna membantu program
kesehatan pada masyarakat.

4
1.4 Sistematika Laporan

Terdiri dari 8 BAB yaitu:

BAB 1 : Pendahuluan
Berisi tentang latar Belakang, Tujuan praktik, Manfaat praktik dan
sistematika Laporan.
BAB 2 : Tinjauan Teori
Berisi tentang teori tentang komunitas, keperawatan komunitas dan
Puskesmas.
BAB 3 : Pengkajian dan Analisa Data
Berisi kumpulan data umum, data khusus dan perumusan masalah. Data
umum meliputi: data geografi, data demografi, dan data sosial budaya.
Sedangkan data khusus meliputi: PUS, Kesehatan ibu, Kesehatan anak,
Kesehatan Remaja, Kesehatan lansia, Lingkungan, Analisa data dan
Penapisan masalah.
BAB 4 : Diagnosa Keperawatan Komunitas
Berisi prioritas masalah dan diagnosa keperawatan yang muncul.
BAB 5 : Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas / Plan Of Action ( POA )
Berisi tentang rencana kegiatan desa.
BAB 6 : Pelaksanaan (Implementasi Kep.)
Berisi rincian kegiatan dan pelaksanaannya
BAB 7 : Hasil Kegiatan ( evaluasi )
Berisi tentang hasil kegiatan desa
BAB 8 : Penutup
Berisi tentang kesimpulan, kritik dan saran.
Lampiran-lampiran

5
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Komunitas

2.1.1 Definisi komunitas

Istilah kata komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata dasar
communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang. Wikipedia Bahasa Indonesia
menjelaskan pengertian komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam
komunitas manusia, individu-individu didalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan,
sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa (Agoes
Patub BN, 2015).
Komunitas (community) adalah sebuah kelompok sosial yang terdiri dari beberapa
organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama,
komunitas dalam konteks manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang
serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian
dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”.
Mansyur Cholil (2016) menyatakan bahwa community diistilahkan sebagai persekutuan
hidup atau paguyuban dan dimaknai sebagai suatau daerah masyarakat yang ditandai dengan
beberapa tingkatan pertalian kelompok sosial satu sama lain. Keberadaan komunitas biasanya
didasari oleh beberapa hal yaitu:
a. Lokalitas
b. Sentiment Community
Soerjono Soekanto (2015), menyatakan unsur- unsur dalam sentiment community
adalah:
a) Seperasaan Unsur seperasaan muncul akibat adanya tindakan anggota dalam
komunitas yang mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok dikarenakan
adanya kesamaan kepentingan
b) Sepenanggungan Sepenanggungan diartikan sebagai kesadaran akan peranan dan
tanggung jawab anggota komunitas dalam kelompoknya
c) Saling memerlukan Unsur saling memerlukan diartikan sebagai perasaan
ketergantungan terhadap komunitas baik yang sifatnya fisik maupun psikis

6
2.1.2 Konsep Komunitas
Ambar Sulistiyani (2016) menyatakan bahwa terdapat sembilan konsep komunitas yang
baik dan empat kompetensi masyarakat, yakni:
a. Setiap anggota komunitas berinteraksi berdasar hubungan pribadi dan hubungan
kelompok.
b. Komunitas memiliki kewenangan dan kemampuan mengelola kepentingannya secara
bertanggungjawab.
c. Memiliki vialibitas, yaitu kemampuan memecahkan masalah sendiri.
d. Pemerataan distribusi kekuasaan.
e. Setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi demi kepentingan
bersama.
f. Komunitas memberi makna pada anggota.
g. Adanya heterogenitas dan beda pendapat.
h. Pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat dan secepat kepada yang berkepentingan.
i. Adanya konflik dan managing conflict.
Sedang untuk melengkapi sebuah komunitas yang baik perlu ditambahkan kompetensi
sebagai berikut:
a. kemampuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan komunitas.
b. menentukan tujuan yang hendak dicapai dan skala prioritas.
c. kemampuan menemukan dan menyepakati cara dan alat mencapai tujuan.
d. kemampuan bekerjasama secara rasional dalam mencapai tujuan.
Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama adalah kepentingan bersama dalam
memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar
belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas
biasanya diikat oleh batas lokasi atau geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan
memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan
yang dihadapinya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya.

2.1.3 Bentuk-bentuk Paguyuban atau Komunitas


Dalam kaitan komunitas yang diartikan sebagai paguyuban atau gemeinschaft,
paguyuban dimaknai sebagai suatu bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh
hubungan batin yang murni, alamiah, dan kekal, biasanya dijumpai dalam keluarga, kelompok
kekerabatan, rukun tetangga, rukun warga dan lain sebagainya (Soerjono Soekanto, 2015).
Soerjono Soekanto (2015) menyatakan bahwa ciri-ciri paguyuban atau gemeinschaft yaitu:

7
1. hubungan yang intim.
2. Privat.
3. eksklusif.
Sedangkan tipe gemeinschaft sendiri ada tiga yaitu:
a. Gemeinschaft by blood, hubungannya didasarkan pada ikatan darah atau keturunan.
b. Gemeinschaft of place, hubungannya didasarkan pada kedekatan tempat tinggal
atau kesamaan lokasi,
c. Gemeinschaft of mind, hubungannya didasarkan pada kesamaan ideologi meskipun
tidak memiliki ikatan darah maupun tempat tinggal yang berdekatan.
Mansyur Cholil (2016), menyatakan bahwa keberadaan communal code (keberagam
aturan dalam kelompok) mengakibatkan komunitas terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Primary group, hubungan antar anggota komunitas lebih intim dalam jumlah
anggota terbatas dan berlangsung dalam jangka waktu relatif lama Contoh:
keluarga, suami-istri, pertemanan, guru-murid, dan lain-lain.
b. Secondary group, hubungan antar anggota tidak intim dalam jumlah anggota yang
banyak dan dalam jangka waktu relatif singkat

2.1.4 Faktor pembentuk komunitas


Santoso (2019), menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor pembentuk terjadinya
komunitas, yaitu sebagai berikut:
1. Adanya suatu interaksi yang lebih besar di antara anggota yang bertempat tinggal di
satu daerah dengan batas-batas tertentu. 
2. Adanya normal sosial manusia di dalam masyarakat, di antaranya kebudayaan
masyarakat sebagai suatu ketergantungan yang normatif, norma kemasyarakatan
yang historis, perbedaan sosial budaya antara lembaga kemasyarakatan dan
organisasi masyarakat. 
3. Adanya ketergantungan antara kebudayaan dan masyarakat yang bersifat normatif.
Demikian jaga norma yang ada dalam masyarakat akan memberikan batas-batas pada
kelakuan anggotanya dan dapat berfungsi sebagai pedoman bagi kelompok untuk
menyumbangkan sikap kebersamaannya di mana mereka berada.
Sedangkan Delobelle (2018), menyatakan bahwa terdapat empat faktor yang
melatarbelakangi pembentukan komunitas, yaitu:
1. Komunikasi dan keinginan berbagi (sharing), para anggota saling menolong satu
sama lain.
2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu.
8
3. Ritual dan kebiasaan, orang-orang datang secara teratur dan periodik. 
4. Influencer, merintis sesuatu hal dan para anggota selanjutnya ikut terlibat.

2.2 Konsep Keperawatan Komunitas


2.2.1 Definisi keperawatan komunitas
1. Komunitas
Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2015) komunitas sebagai suatu kelompok
sosial yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama,
serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang
lainnya.
Menurut Spradley (1985) dalam Harnilawati (2015) komunitas sebagai sekumpulan
orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.
Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2015) komunitas (community)
adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest)
yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga.
2. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati, 2015).
3. Keperawatan komunitas
Harnilawati (2015) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas mencakup perawatan
kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas,
membantu masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai dengan
kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain
(WHO,1947).
Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing practice) merupakan sintesi
teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan
perawatan kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu,
keluarga dan kelompok yag mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas (Stanhope
dan Lancaster, 2015).
Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan dan
melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan, ilmu

9
sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan
penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane, 2015).
2.2.2 Tujuan dan fungsi keperawatan komunitas
1. Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, dan
keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat
yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk:
a. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
2. Fungsi keperawatan komunitas
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
b. Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan kebutuhannnya di
bidang kesehatan.
c. Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan permasalahan atau
kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak,2016).

2.2.3 Prinsip keperawatan komunitas


Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar
bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan
10
manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara
manfaat dan kerugian (Mubarak, 2016).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2017)
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan
utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2017).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai
dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2016).
5. Otonomi klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada
(Mubarak, 2016).

2.2.4 Sasaran keperawatan komunitas


Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau
perawatan, sasaran ini terdiri dari:
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, social dan spritual.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus
dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama,
di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti:
11
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan
serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin
lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,
jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunakan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu dan lain-lain
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti werdha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita

2.2.5 Falsafah keperawatan komunitas


Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan terhadap
pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual) terhadap kesehatan komunitas dan
memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan.
Falsafah yang melandasi komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma keperawatan
secara umum yaitu manusia atau kemanusia merupakan titik sentral setiap upaya
pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan bertolak dari pandangan ini
disusun falsafah atau paradigma keperawatan komunitas yang terdiri dari 4 komponen dasar.
Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sbg berikut:
1. Manusia
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau
batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama
serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

12
2. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien /
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer,
sekunder dan tersier (Efendi Ferry dan Makhfudli, 2016)

2.2.6 Tingkat pencegahan keperawatan komunitas


Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan komunitas
yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu (Mubarak, 2016) :
1. Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit sebelum terjadi
karena itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat kesehatan secara umum
dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan secara umum mencakup pendidikan
kesehatan baik pada individu maupun kelompok. Pencegahan primer juga mencakup
tindakan spesifik yang melindungi individu melawan agen-agen spesifik misalnya
tindakan perlindungan yang paling umum yaitu memberikan imunisasi pada bayi, anak
balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
2. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal dengan
mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko
dikalifikasikansebagai pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu dan puskesmas.
3. Pencegahan tersier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan stadium dini
dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar dapat secara optimal
berfungsi sesuai dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik pada
penderita patah tulang.

13
2.2.7 Strategi intervensi keperawatan komunitas
Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2016) dijelaskan strategi intervensi keperawatan
komunitas antara lain:
1. Proses kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media masa,
Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan
masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling
sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan
penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat
individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka
mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan (health promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana perubahan
tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan
bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran
dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan
kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun
secara sosial.
3. Kerjasama (partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak
ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena
itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan
komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat
diatasi dengan lebih cepat.

2.3 Konsep Puskesmas


2.3.1 Pengertian puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan upaya
Kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan

14
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tiingginya di wilayah
kerjanya (Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang puskesmas 2016).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes RI, 2015).
2.3.2 Tujuan puskesmas
Hetty (2015) menyatakan bahwa tujuan pembangunan kesehatahan yang di
selenggarakan oleh puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan
Kesehatan nasional yakni menningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat
Kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2015.
Puskesmas memiliki upaya Kesehatan yang wajib di lakukan yaitu:
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya Kesehatan lingkungan
c. Upaya Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan

2.3.3 Fungsi puskesmas


Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk:
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan.
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain.
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
15
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan.
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit (Kemenkes,
2016).

2.3.4 Jenis pelayanan puskesmas


Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan Puskesmas dikategorikan menjadi dua, yaitu
(Kemenkes, 2016):
a. Puskesmas non rawat inap
Puskesmas non rawat inap adalah Puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan
rawat inap, kecuali pertolongan persalinan normal
b. Puskesmas rawat inap.
Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas yang diberi tambahan sumber daya untuk
meenyelenggarakan pelayanan rawat inap, sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan

2.3.5 Visi dan Misi Puskesmas


1. Visi Puskesmas
Visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya “Indonesia
Sehat” adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku yang
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2015).
Indikator utama “Kecamatan Sehat” adalah sebagai berikut:
a) Lingkungan sehat
b) Perilaku sehat
c) Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d) Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan (Depkes RI, 2015).

Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan
kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus sesuai dengan
situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat (Depkes RI, 2015).

16
2. Misi Puskesmas
Depkes RI (2015) menyatakan bahwa misi pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan
nasional. Misi tersebut adalah:
a) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan di
wilayah kerjanya agar memerhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidaknya terhadap lingkungan dan
perilaku masyarakat. Pengembangan perumahan untuk keluarga yang dilaksanakan oleh
pengembang atau individu sebaiknya melibatkan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan
akan memberikan masukan berkaitan dengan terciptanya rumah yang sehat sehingga
keluarga yang tinggal di rumah tersebut sehat.
b) Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya mempunyai kemampuan di bidang kesehatan, melalui
peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
c) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang memenuhi standar dan memuaskan masyarakat.
Mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi
pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan keluarga. Sebagai pilar
utama terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu, pelayanan kesehatan
tidak dipandang sebagai pelayanan yang terjangkau oleh seluruh lapisan keluarga.
d) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta
lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa
diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan tekhnologi kesehatan yang sesuai.
Upaya pemeliharaan kesehatan, individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya
memerlukan asuhan keperawatan keluarga secara terus-menerus dan bekesinambungan
yang dilakukan perawat keluarga. Perawat keluarga sebagai pilar utama terlaksananya

17
asuhan keperawatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas merupakan ujung tombak
memandirikan keluarga di bidang kesehatan sehingga tercipta sehat sebagai gaya hidup.

2.3.6 Wilayah Kerja Puskesmas


Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila
di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja
dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan
atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2015).
Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah yang terjadi di wilayah
kerjanya, meskipun masalah tersebut lokasinya berkilo-kilo meter dari puskesmas. Dengan
asas inilah puskesmas dituntut untuk lebih mengutamakan tindakan pencegahan penyakit, dan
bukan tindakan untuk pengobatan penyakit. Dengan demikian puskesmas harus secara aktif
terjun ke masyarakat dan bukan menantikan masyarakat datang ke puskesmas. Wilayah kerja
puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah
kerja puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian
wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati KDH, mendengar saran teknis di Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi. Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa
satu kelurahan, sedangkan puskesmas di ibukota kecamatan merupakan puskesmas rujukan,
yang berfungsi sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga mempunyai fungsi
koordinasi. Sasaran penduduk yang dilaksanakan oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000
penduduk.
Luas wilayah yang masih efektif untuk sebuah puskesmas di daerah pedesaan adalah
suatu area dengan jari-jari 5 km, sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang optimal adalah
area dengan jari-jari 3 km (Kemenkes, 2016).

2.3.7 Kedudukan Puskesmas


a. Kedudukan dalam bidang administrasi
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II dan bertanggung
jawab langsung baik teknis maupun administrative kepada Kepala Dinas Kesehatan
Dati II.
b. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan

18
Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) maka puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama
(Kemenkes, 2016).

2.3.8 Satuan Penunjang


Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan serta kepadatan
penduduk dalam wilayah kerja puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah
mendapatkan pelayanan puskesmas. Agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih merata dan
meluas, perlu ditunjang dengan puskesmas pembantu, penempatan bidan di desa-desa yang
belum terjangkau oleh pelayanan yang ada di puskesmas keliling. Disamping itu penggerakan
peran serta masyarakat untuk mengelola posyandu dan membina desa wisma akan dapat
menunjang jangkauan pelayanan kesehatan. Demi pemerataan dan perluasan jangkauan
pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang
lebih sederhana yang disebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling (Kemenkes,
2016).
1. Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. Dalam
Repelita V wilayah kerja puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2 sampai 3 desa,
dengan sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa dan Bali) sampai 10.000
orang (di perkotaan Jaawa dan Bali). Puskesmas pembantu merupakan bagian integral
dari puskesmas, dengan lain perkataan satu puskesmas meliputi juga seluruh
puskesmas pembantu yang ada di wilayah kerjanya.
2. Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi
dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan,
peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas. Puskesmas
keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan
puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Kegiatan-kegiatan puskesmas keliling adalah:
1) Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang
tidak terjangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas pembantu, 4 hari
dalam 1 minggu
19
2) Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa
3) Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka rujukan
bagi kasusu gawat darurat
4) Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual

3. Bidan yang bertugas di desa


Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan, akan ditempatkan
seorang bidan yang bertempat tiggal di desa tersebut dan bertanggung jawab langsung
kepada kepala puskesmas. Wilayah kerja bidan tersebut adalah satu desa dengan
jumlah penduduk rata-rata 3000 orang, dengan tugas utamanya adalah membina peran
serta masyarakat melalui pembinaan posyandu yang membina pimpinan kelompok
persepuluhan, selain memberikan pelayanan aangsung di posyandu dan pertolongan
persalinan di rumah-rumah. Disamping itu juga menerima rujukan anggota keluarga
persepuluhan untuk diberi pelayanan seperlunya atau ditunjuk lebih lanjut ke
puskesmas atau fasilitas kesehatan yang lebih mampu dan terjangkau secara
tradisional.

1.3.9 Upaya Penyelenggaraan


Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas, yakni terwujudnya
Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau
dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya
kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus
diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah: (1) Upaya Promosi Kesehatan, (2) Upaya
Kesehatan Lingkungan, (3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana,
(4) Upaya Perbaikan Gizi, (5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular,
(6) Upaya Pengobatan (Depkes RI, 2015).
2. Upaya Kesehatan Pengembangan

20
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari
daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yakni: (1) Upaya Kesehatan
Sekolah, (2) Upaya Kesehatan Olah Raga, (3) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat,
(4) Upaya Kesehatan Kerja, (5) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, (6) Upaya Kesehatan
Jiwa, (7) Upaya Kesehatan Mata, (8) Upaya Kesehatan Usia Lanjut, (9) Upaya
Pembinaan Pengobatan Tradisional (Depkes RI, 2015).
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota bertanggunjawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat inap. Untuk ini
di puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang dalam
pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana dan prasarana
sesuai standar yang telah ditetapkan (Depkes RI, 2015).
Lebih lanjut, di beberapa daerah tertentu telah muncul pula kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan medik spesialistik. Dalam keadaan ini, apabila ada kemampuan, di
puskesmas dapat dikembangkan pelayanan medik spesialistik tersebut, baik dalam bentuk
rawat jalan maupun rawat inap. Keberadaan pelayanan medik spesialistik di puskesmas
hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang
membutuhkan. Status dokter dan atau tenaga spesialis yang bekerja di puskesmas dapat
sebagai tenaga konsulen atau tenaga tetap fungsional puskesmas yang diatur oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat (Depkes RI, 2015).

2.3.9 Struktur Organisasi Puskesmas


a. Unsur pimpinan
Kepala puskesmas
b. Unsur tata usaha
1) Data informasi
2) Perencanaan dan penilaian
3) Keuangan
4) Kepegawaian
c. Unsur pelaksana teknis fungsional puskesmas
1) Upaya kesehatan masyarakat
21
2) Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan pelayanan puskesmas
1) Unit puskesmas pembantu
2) Puskesmas keliling
3) Bidan desa/komunitas

BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS

Asuhan keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa profesi STIKES Insan
Cendekia Medika Jombang melalui praktik keperawatan di masyarakat berlangsung mulai
dari tanggal 2 November s/d 28 November 2020 Praktik keperawatan komunitas ini dilakukan
di Dusun Suwareh Desa Brabowan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

3.1. Tahap Persiapan


3.1.1 Persiapan tim mahasiswa
Tahap persiapan diawali dengan pembagian kelompok oleh ketua program studi ners
STIKES ICME Jombang. Pembagian kelompok dibagi menjadi 5 kelompok dengan anggota
masing-masing 9-10 anak. Selanjutnya dosen memberikan briefing terkait tugas dan capaian
kompetensi setiap hari/minggunya kepada mahasiswa profesi ners via zoom.
Setelah itu masing-masing kelompok diwajibkan untuk mengumpulkan data keluarga
binaan per anak 10 kartu keluarga sesuai dengam kriteria yang sudah ditentukan serta
masyarakat mana yang akan menjadi sasaran tugas komunitas. Data tersebut dikumpulkan ke
masing-masing dosen pembimbing kelompok.
3.1.2 Persiapan lapangan
Kegiatan praktik keperawatan komunitas diawali dengan pembekalan via zoom oleh
ketua stase komunitas STIKES ICME Jombang, pelaksanaan stase komunitas dibagi menjadi
pembelajaran secara daring (dalam jaringan) selama 4 minggu dan pembelajaran luring (luar
jaringan) dengan pengabdian masyarakat selama 2 minggu mulai tanggal 30 November-12
Desember 2020 di Desa yang menjadi sasaran. Kegiatan akan diawali dengan serah terima
mahasiswa dari STIKES ICME Jombang kepada pihak desa, setelah itu dilanjutkan dengan
orientasi ke wilayah desa kemudian mahasiwa mulai melakukan pengkajian sesuai format
asuhan keperawatan komunitas yang telah ditentukan.

22
3.2. Tahap Pengkajian
1. Data Umum
a. Geografi
Desa Brabowan suatu desa yang terletak di dataran rendah yang merupakan bagian
dari wilayah Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

Batas Wilayah Desa Brabowan:


1) Batas wilayah sebelah utara : Dusun Cancangan
2) Batas wilayah sebelah timur : Desa Kasiman
3) Batas wilayah sebelah selatan : Desa Biting
4) Batas wilayah sebelah barat : Tanah Pertanian
Dusun Suwareh Desa Brabowan terdiri dari 9 RT, desa ini merupakan wilayah
dataran rendah yang sebagian besar merupakan permukiman penduduk dan tanah
pertanian dengan curah hujan tergolong sedang serta tanah yang cukup subur.
b. Denah Wilayah

Gambar 1.1 : Denah wilayah Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab.
Blora

c. Demografi
Wilayah Dusun Suwareh Desa Brabowan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora
memiliki 2 RW dan 9 RT dengan:
1) Jumlah penduduk : 300 jiwa
23
2) Jumlah KK :.90 KK
3) Komposisi Penduduk
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :

a) Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan jenis kelamin dilihat pada gambar 1.2
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan jenis kelamin bulan November 2020
154
153
153

152

151

150

149

148
147
147

146

145

144
Laki-Laki Perempuan

Gambar 1.2 : Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.


Sambong Kab. Blora berdasarkan jenis kelamin bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.2 diketahui bahwa penduduk di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora sebagian besar (51%) adalah laki-laki.

b) Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur dalam tahun


Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan umur dalam tahun dilihat pada gambar 1.3
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan umur dalam tahun bulan November 2020
180

160 155

140

120

100

80
58
60

40 30
23
14 18
20
2
0
0-<5 5-<13 13-<18 18-<45 45-<60 60-<90 90 >

Gambar 1.3 : Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.


Sambong Kab. Blora berdasarkan umur dalam tahun bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.3 diketahui bahwa penduduk di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora sebagian besar (52%) adalah berusia 18-
<45 tahun.

24
c) Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan Dalam KK
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan hubungan dalam KK dilihat pada gambar 1.4
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan hubungan dalam KK bulan November 2020
250

210
200

150

100 90

50

0
KK AK

Gambar 1.4: Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.


Sambong Kab. Blora berdasarkan hubungan dalam KK bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.4 diketahui bahwa penduduk di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora sebagian besar (70%) adalah anggota
keluarga

d) Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan


Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan status perkawainan dilihat pada gambar 1.5
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan status perkawinan bulan November 2020.
160
146
140
126
120

100

80

60

40
28
20

0
Kawin Tidak Kawin Janda/Duda

Gambar 1.5: Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.


Sambong Kab. Blora berdasarkan status perkawinan bulan
November 2020.
Berdasarkan gambar 1.5 diketahui bahwa penduduk di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora hampi setengahnya (49%) adalah
berstatus kawin
e) Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan agama dilihat pada gambar 1.6

25
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan agama bulan November 2020
350

300
300

250

200

150

100

50

0 0 0 0 0
0
Islam Kristen Hindu Budha Khatolic Lain-lain

Gambar 1.6:Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.


Sambong Kab. Blora berdasarkan agama bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.6 diketahui bahwa penduduk di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora seluruhnya (100%) adalah Bergama
islam.

f) Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku


Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan suku dilihat pada gambar 1.7
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan suku bulan November 2020
300 282

250

200

150

100

50
14
1 3
0
Jawa Madura Kalimantan Sulawesi

Gambar 1.7:Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.


Sambong Kab. Blora berdasarkan suku bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.7 diketahui bahwa penduduk di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora hampir seluruhnya (94%) adalah suku
jawa.

g) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan


Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan pendidikan dilihat pada gambar 1.8
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan pendidikan bulan November 2020
120

103
100
90

80
64
60

40

22
20 13
8
0
0
Tidak Sekolah TK SD SMP SMA Perguruan Non Formal
Tinggi

Gambar 1.8:Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.


Sambong Kab. Blora berdasarkan pendidikan bulan November
2020
26
Berdasarkan gambar 1.8 diketahui bahwa penduduk di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora hampir setengahnya (34%) adalah
berpendidikan SD.

h) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan


Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan pekerjaan dilihat pada gambar 1.9
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan pekerjaan bulan November 2020
160
150

140

120

100

80

60
45 48
40 30

20 12
10
5
0
PNS/TNI/Polri Peg. Swst Wiraswasta Petani Brh Tani Nelayan Tdk Bkj

Gambar 1.9:Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.


Sambong Kab. Blora berdasarkan pekerjaan bulan November
2020
Berdasarkan gambar 1.9 diketahui bahwa penduduk di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora setengahnya (50%) adalah tidak bekerja.

i) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan (Per KK)


Proporsi keluarga di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan pendapatan (per KK) dilihat pada gambar 1.10
Proporsi keluarga di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan pendapatan (per KK) bulan November 2020
45
40
40

35 33

30

25

20
17
15

10

0
< 1 jt 1 - <3 jt 3 jt >

Gambar 1.10:Proporsi keluarga di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.


Sambong Kab. Blora berdasarkan pendapatan (per KK) bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.10 diketahui bahwa keluarga di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora hampir setengahnya (44%) memiliki
pendapatan 1-<3jt.

j) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)


Proporsi keluarga di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan agama dilihat pada gambar 1.11

27
Proporsi keluarga di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan pengeluaran (per KK) bulan November 2020
45
40
40

35 33

30

25

20
17
15

10

0
< 1 jt 1 - <3 jt 3 jt >

Gambar 1.11:Proporsi keluarga di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.


Sambong Kab. Blora berdasarkan pengeluaran (per KK) bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.11 diketahui bahwa keluarga di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora hampir setengahnya (44%) adalah
memiliki pengeluaran 1-<3jt.

k) Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (Tiap Anggota


Keluarga)
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (tiap anggota keluarga) dilihat pada
gambar 1.12
Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (tiap anggota keluarga) bulan November
2020
120
101
100 93

80

60
45
40
20
20 13 11
8 6
3 0 0 0 0
id

t
a

ra
g

to
ke
l

l
re

w
A

n
C

ja

F
M

ta
T

u
H
tu
P

a
B

Ji
H

ia
in

a
D

m
IS

tr
T

m
n

n
G
G

u
S
Ja

sa
g

eh
G

A
R

Gambar 1.12:Proporsi penduduk di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.


Sambong Kab. Blora berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir
(tiap anggota keluarga) bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.6 diketahui bahwa penduduk di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora hampir setengahnya (34%) mengidap
penyakit asam urat dalam 6 bulan terakhir.

2. Data Khusus
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
1) Pasangan Usia Subur
a) Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi
Yang dipakai
Proporsi PUS yang menjadi akseptor KB berdasarkan jenis kontrasepsi yang
dipakai di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat
pada gambar 1.13

28
Proporsi Proporsi PUS yang menjadi akseptor KB berdasarkan jenis kontrasepsi
yang dipakai di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
16
14
14
12 12
12

10

8 7

2
0 0 0 0
0
IUD Pil Suntik Kondom Implan MOW MOP Tidak KB

Gambar 1.13 :Proporsi Proporsi PUS yang menjadi akseptor KB berdasarkan


jenis kontrasepsi yang dipakai di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.13 diketahui bahwa PUS di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora hampir setengahnya (31%)
menggunakan jenis kontrasepsi kondom.
b) Proporsi PUS yang mempunyai Keluhan
Proporsi PUS yang mempunyai keluhan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.14
Proporsi PUS yang mempunyai keluhan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
50
45
45

40

35

30

25

20

15

10

5
0
0
Ya Tidak

Gambar 1.14 :Proporsi Proporsi PUS yang mempunyai keluhan di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.14 diketahui bahwa PUS di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora seluruhnya (100%) tidak mempunyai
keluhan.

c) Proporsi PUS yang memiliki penyakit Kelamin


Proporsi PUS yang memiliki penyakit kelamin di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.15
Chart Title
50
45
45

40

35

30

25

20

15

10

5
0 0 0
0
Go Sph HIV Tidak ada

Gambar 1.15:Proporsi Proporsi PUS berdasarkan yang memiliki penyakit


kelamin di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab.
29
Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.15 diketahui bahwa PUS di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora seluruhnya (100%) tidak memiliki
penyakit kelamin.

d) Berdasarkan hasil wawancara dengan kader kesehatan, minat untuk


melakukan KB bagi pasangan usia subur sudah baik dan tidak ada keluhan.

2) Balita
a) Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS
Proporsi balita berdasarkan BB di KMS di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.16
Proporsi balita berdasarkan BB di KMS di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
14
13

12

10

2
1
0
0
Hijau Kuning Merah

Gambar 1.16:Proporsi balita berdasarkan BB di KMS di Dsn. Suwareh Ds.


Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.16 diketahui bahwa proporsi balita berdasarkan BB di
KMS di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora hampir
seluruhnya (93%) berada pada kategori hijau.

b) Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif


Proporsi balita berdasarkan minum ASI eksklusif di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.17
Proporsi balita berdasarkan minum ASI eksklusif di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
14
13

12

10

2
1

0
Ya Tidak

Gambar 1.17:Proporsi balita berdasarkan minum ASI eksklusif di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.16 diketahui bahwa proporsi balita di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora hampir seluruhnya (93%) minum
ASI eksklusif.

c) Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar


Proporsi balita berdasarkan imunisasi dasar di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.18

30
Proporsi balita berdasarkan imunisasi dasar di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
14
13

12

10

2
1
0
0
Lengkap Belum Lengkap Tidak Lengkap

Gambar 1.18:Proporsi balita berdasarkan imunisasi dasar di Dsn. Suwareh


Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.18 diketahui bahwa proporsi balita di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora hampir seluruhnya (93%) imunisasi
dasar lengkap.

d) Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu


Proporsi balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.19
Proporsi balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
16
14
14

12

10

2
0 0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Gambar 1.19:Proporsi balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu di


Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.19 diketahui bahwa proporsi balita berdasarkan
keikutsertaan dalam posyandu di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong
Kab. Blora seluruhnya (100%) adalah rutin.

e) Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A


Proporsi balita berdasarkan pemberian Vit. A di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.20
Proporsi balita berdasarkan pemberian Vit. A di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
16
14
14

12

10

2
0 0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Gambar 1.20:Proporsi balita berdasarkan pemberian Vit. A di Dsn. Suwareh


Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
31
Berdasarkan gambar 1.20 diketahui bahwa proporsi balita berdasarkan
pemberian Vit. A di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
seluruhnya (100%) adalah rutin.

f) Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI


Proporsi balita berdasarkan konsumsi MP ASI di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.21
Proporsi balita berdasarkan konsumsi MP ASI di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
16
14
14

12

10

2
0
0
< 6bln > 6bln

Gambar 1.21:Proporsi balita berdasarkan konsumsi MP ASI di Dsn. Suwareh


Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.21 diketahui bahwa proporsi balita berdasarkan
konsumsi MP ASI di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
seluruhnya (100%) adalah di atas usia 6 bulan.
g) Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan pukesmas dan para ibu di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora didapatkan bahwa semua
balita sehat (BB cukup), pemberian MP ASI lebih dari 6 bulan serta rutin ke
posyandu balita.

b. Kesehatan Anak dan Remaja


Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
1) Anak Sekolah
a) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status Gizi
Proporsi anak sekolah berdasarkan status gizi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.22
Proporsi anak sekolah berdasarkan status gizi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
35

30
30

25

20

15

10

0 0
0
Baik Cukup Kurang

Gambar 1.22: Proporsi anak sekolah berdasarkan status gizi di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.22 diketahui bahwa proporsi anak sekolah berdasarkan
status gizi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
seluruhnya (100%) adalah baik.

32
b) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status imunisasi
Proporsi anak sekolah berdasarkan status imunisasi di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.23
Proporsi anak sekolah berdasarkan status imunisasi di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
35

30
30

25

20

15

10

0 0
0
Lengkap Belum Lengkap Tidak Lengkap

Gambar 1.23: Proporsi anak sekolah berdasarkan status imunisasi di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.23 diketahui bahwa proporsi anak sekolah berdasarkan
status imunisasi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
seluruhnya (100%) lengkap.

c) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi


Proporsi anak sekolah berdasarkan berdasarkan kebiasaan gosok gigi di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.24
Proporsi anak sekolah berdasarkan kebiasaan gosok gigi di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
20
18
18

16

14
12
12

10

2
0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Gambar 1.24: Proporsi anak sekolah berdasarkan kebiasaan gosok gigi di


Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.24 diketahui bahwa proporsi anak sekolah berdasarkan
kebiasaan gosok gigi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab.
Blora sebagian besar (60%) adalah rutin.

d) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Pernah tidaknya mengalami sakit Gigi


Proporsi anak sekolah berdasarkan pernah tidaknya mengalami sakit gigi di
Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar
1.25

33
Proporsi anak sekolah berdasarkan pernah tidaknya mengalami sakit gigi di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
20
18
18

16

14
12
12

10

0
Ya Tidak

Gambar 1.25: Proporsi anak sekolah berdasarkan pernah tidaknya mengalami


sakit gigi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab.
Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.25 diketahui bahwa proporsi anak sekolah di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora sebagian besar (60%) tidak
pernah mengalami sakit gigi.

e) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Tidak Naik Kelas


Proporsi anak sekolah berdasarkan pernah tidak naik kelas di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.26
Proporsi anak sekolah berdasarkan pernah tidak naik kelas di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
30
28

25

20

15

10

5
2

0
Pernah Tidak Pernah

Gambar 1.26: Proporsi anak sekolah berdasarkan pernah tidak naik kelas di
Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.26 diketahui bahwa proporsi anak sekolah di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora hampir seluruhnya (93%)
tidak pernah tidak naik kelas
f) Berdasarkan hasil wawancara dengan orangtua dan anak sekolah di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora, seluruh anak memiliki
status gizi baik dan imunisasi lengkap, sebagian besar memiliki kebiasaan
gosok gigi rutin dan tidak pernah mengalami sakit gigi serta hampir seluruh
anak selalu naik kelas.

2) Remaja
a) Proporsi Remaja berdasarkan Kenakalan
Proporsi remaja berdasarkan kenakalan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.27

34
Proporsi remaja berdasarkan kenakalan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
16
14
14

12

10
9

2
0 0 0 0
0
Rokok Napza Miras Seks Bebas Geng Motor Tidak Ada

Gambar 1.27: Proporsi remaja berdasarkan kenakalan di Dsn. Suwareh Ds.


Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.27 diketahui bahwa proporsi remaja berdasarkan
kenakalan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora sebagian
besar (60%) adalah tidak ada kenakalan remaja.

b) Proporsi Remaja berdasarkan Keikutsertaan dalam organisasi


Proporsi remaja berdasarkan keikutsertaan dalam organisasi di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.28
Proporsi remaja berdasarkan berdasarkan keikutsertaan dalam organisasi di
Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
20 19
18

16

14

12

10

6
4
4

0
Aktif Tidak Aktif

Gambar 1.28: Proporsi remaja berdasarkan keikutsertaan dalam organisasi di


Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.28 diketahui bahwa proporsi remaja di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora hampir seluruhnya (83%) aktif ikut
serta dalam organisasi.
c) Berdasarkan hasil wawancara dengan remaja di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora, sebagian besar remaja tidak melakukan kenakalan
remaja dan remaja aktif ikut serta dalam organisasi.

c. Kesehatan Lansia
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
1) Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu
Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.29

35
Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
18 17
16

14

12

10

4 3

2
0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Gambar 1.29: Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu di


Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.29 diketahui bahwa proporsi lansia di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora hampir seluruhnya (85%) tidak pernah
ikut serta dalam posyandu.

2) Proporsi lansia berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan


Proporsi lansia berdasarkan pemeriksaan kesehatan di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.30
Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
18 17
16

14

12

10

4 3
2
0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Gambar 1.30: Proporsi lansia berdasarkan pemeriksaan kesehatan di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.30 diketahui bahwa proporsi lansia di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora hampir seluruhnya (85%) tidak pernah
melakukan pemeriksaan kesehatan.

3) Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social


Proporsi lansia berdasarkan kegaiatan sosial di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.31
Proporsi lansia berdasarkan kegaiatan sosial di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
25

20
20

15

10

0 0
0
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

36
Gambar 1.31: Proporsi lansia berdasarkan kegaiatan sosial di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.31 diketahui bahwa proporsi lansia di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora seluruhnya (100%) tidak pernah
mengikuti kegiatan sosial.
4) Berdasarkan hasil wawancara dengan kader kesehatan, minat lansia untuk
datang ke posyandu masih sangat kurang dimana hampir seluruhnya lansia
tidak ikut serta dalam posyandu dan tidak memeriksakan kesehatannya,
keluarga dan lansia di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
mengatakan alasan tidak datang ke posyandu karena menganggap posyandu
lansia bukan suatu hal yang penting karena menurut mereka tugas lansia
adalah menunggu kematian.

d. Kesehatan Lingkungan
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
1) Lingkungan Fisik (Diisi per KK)
a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah
Proporsi keluarga berdasarkan status rumah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.32
Proporsi keluarga berdasarkan status rumah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
100

90 86

80

70

60

50

40

30

20

10 4
0
Sendiri Sewa

Gambar 1.32: Proporsi keluarga berdasarkan status rumah di Dsn. Suwareh


Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.32 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan
status rumah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
hampir seluruhnya (95%) memiliki rumah sendiri.

b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah


Proporsi keluarga berdasarkan jenis rumah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.33
Proporsi keluarga berdasarkan jenis rumah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
50
45
45

40

35

30
25
25
20
20

15

10

0
Permanen Semi Permanen Tidak Permanen

Gambar 1.33: Proporsi keluarga berdasarkan jenis rumah di Dsn. Suwareh


Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020

37
Berdasarkan gambar 1.33 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora setengahnya (50%) memiliki rumah
permanen.

c) Proporsi Rumah Berdasarkan Jenis Lantai


Proporsi keluarga berdasarkan jenis lantai di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.34
Proporsi keluarga berdasarkan jenis lantai di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
60

52
50

40 38

30

20

10

0
Aman Tidak Aman

Gambar 1.34: Proporsi keluarga berdasarkan jenis lantai di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.34 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora sebagian besar (58%) memiliki jenis
lantai tidak aman.

d) Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi


Proporsi keluarga berdasarkan ventilasi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.35
Proporsi keluarga berdasarkan ventilasi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
49
48
48

47

46

45

44

43
42
42

41

40

39
< 20% > 20%

Gambar 1.35: Proporsi keluarga berdasarkan ventilasi di Dsn. Suwareh Ds.


Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.35 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora sebagian besar (53%) memiliki
ventilasi < 20%.

e) Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah 8m2/org


Proporsi keluarga berdasarkan luas rumah 8m2/org di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.36

38
Proporsi keluarga berdasarkan luas rumah 8m2/org di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
60
56

50
44

40

30

20

10

0
Ya Tidak

Gambar 1.36:Proporsi keluarga berdasarkan luas rumah 8m2/org di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.36 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora sebagian besar (62%) memiliki luas
rumah 8m2/org.

f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih


Proporsi keluarga berdasarkan sumber air Bersih di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.37
Proporsi keluarga berdasarkan sumber air bersih di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
60
56

50

40

30 28

20

10
6

0
0
PDAM Sumur Sungai Lain-lain

Gambar 1.37: Proporsi keluarga berdasarkan sumber air bersih di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.37 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan
sumber air bersih di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
sebagian besar (62%) bersumber dari sumur.

g) Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum


Proporsi keluarga berdasarkan sumber air minum di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.38
Proporsi keluarga berdasarkan sumber air minum di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
60
53
50

40 37

30

20

10

0
0
Air Masak Air Mineral Tidak Dimasak

39
Gambar 1.38: Proporsi keluarga berdasarkan sumber air minum di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.38 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan
sumber air minum di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
sebagian besar (59%) adalah air masak.

h) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban


Proporsi keluarga berdasarkan jenis jamban di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.39
Proporsi keluarga berdasarkan jenis jamban di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
70 66

60

50

40
34

30

20

10

0
0
Leher Angsa Cemplung Tidak Punya

Gambar 1.39: Proporsi keluarga berdasarkan jenis jamban di Dsn. Suwareh


Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.39 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan
jenis jamban di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
sebagian besar (73%) adalah leher angsa.

i) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB


Proporsi keluarga berdasarkan tempat BAB di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.40
Proporsi keluarga berdasarkan tempat BAB di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora bulan November 2020
80

70 68

60

50

40

30
22
20

10
0
0
WC Sungai Ladang

Gambar 1.40: Proporsi keluarga berdasarkan tempat BAB di Dsn. Suwareh


Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.40 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan
tempat BAB di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
sebagian besar (75%) adalah WC.

j) Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik


Proporsi keluarga berdasarkan adanya jentik di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.41

40
Proporsi keluarga berdasarkan adanya jentik di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
80
71
70

60

50

40

30

19
20

10

0
Ya Tidak

Gambar 1.41: Proporsi keluarga berdasarkan adanya jentik di Dsn. Suwareh


Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.41 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora hampir seluruhnya (80%) terdapat
jentik.

k) Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada Tidaknya Tempat sampah


Proporsi keluarga berdasarkan ada tidaknya tempat sampah di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.42
Proporsi keluarga berdasarkan ada tidaknya tempat sampah di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
80

70 68

60

50

40

30
22
20

10
0
0
Ditimbun Dibakar TPA

Gambar 1.42: Proporsi keluarga berdasarkan ada tidaknya tempat sampah di


Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.42 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan ada
tidaknya tempat sampah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora hampir seluruhnya (76%) adalah dibakar.

l) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah


Proporsi keluarga berdasarkan kondisi saluran limbah di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.43
Proporsi keluarga berdasarkan kondisi saluran limbah di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
60
56

50

40

30 28

20

10
6

0
Got Sungai Tidak Ada

Gambar 1.43: Proporsi keluarga berdasarkan kondisi saluran limbah di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
41
November 2020
Berdasarkan gambar 1.43 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan
kondisi saluran limbah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora sebagian besar (62%) adalah sungai.

m) Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya Binatang


Proporsi keluarga berdasarkan ada tidaknya binatang di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.44
Proporsi keluarga berdasarkan ada tidaknya binatang di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
60 57

50

40

30
24

20

10 9

0
Piaraan Pengerat Serangga

Gambar 1.44: Proporsi keluarga berdasarkan ada tidaknya binatang di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.44 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan ada
tidaknya binatang di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
sebagian besar (57%) memiliki peliharaan.

n) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak


Proporsi keluarga berdasarkan kondisi kandang ternak di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.45
Proporsi keluarga berdasarkan kondisi kandang ternak di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
60

52
50

40
33
30

20

10
5

0
Bersih Kotor Tidak Ada

Gambar 1.45: Proporsi keluarga berdasarkan kondisi kandang ternak di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.45 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan
kondisi kandang ternak di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora sebagian besar (58%) adalah kotor.
o) -Berdasarkan hasil wawancara dengan kader kesehatan, kesadaran warga
terhadap kebersihan lingkungan rumah masih kurang, diantaranya masih
rendahnya kesadaran warga terhadap pemberantasan sarang nyamuk meliputi
3M (menutup, menguras, mengubur), sebagian besar warga kurang mampu
memelihara lingkungan rumah yang memenuhi syarat sehat .
-Berdasarkan observasi mahasiswa tampak sebagian besar rumah kurang
bersih (berdebu, pengap, lembab, banyak terdapat hewan pengerat serta

42
kondisi kandang yang kotor)

2) Perilaku Terhadap Kesehatan (Diisi per KK)


a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes
Proporsi keluarga berdasarkan pemanfaatan fasyankes di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.46
Proporsi keluarga berdasarkan pemanfaatan fasyankes di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
45
40
40
37
35

30

25

20

15

10 8
5
5

0
Rumah Sakit Puskesmas Klinik Alternatif

Gambar 1.46: Proporsi keluarga berdasarkan pemanfaatan fasyankes di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.46 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan
pemanfaatan fasyankes di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora hampir setengahnya (44%) adalah klinik.

b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan


Proporsi keluarga berdasarkan jaminan kesehatan di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.47
Proporsi keluarga berdasarkan jaminan kesehatan di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
80
72
70

60

50

40

30

20 18

10
0
0
BPJS Mandiri Tidak mempunyai jaminan kesehatan

Gambar 1.47: Proporsi keluarga berdasarkan jaminan kesehatan di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.47 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan
jaminan kesehatan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
hampir seluruhnya (80%) adalah BPJS.

c) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)


Proporsi keluarga berdasarkan kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada
gambar 1.48

43
Proporsi keluarga berdasarkan kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di
Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
80

70 67

60

50

40

30
23
20

10

0
Ya Tidak

Gambar 1.48: Proporsi keluarga berdasarkan kebiasaan CTPS (Cuci Tangan


Pakai Sabun) di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong
Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.48 diketahui bahwa proporsi keluarga berdasarkan
kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora sebagian besar (75%) tidak melakukan CTPS.

d) Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/ Hari


Proporsi keluarga berdasarkan konsumsi lauk/ hari di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.49
Proporsi keluarga berdasarkan konsumsi lauk/ hari di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
100
90
90

80

70

60

50

40

30

20

10
0
0
Ya Tidak

Gambar 1.49: Proporsi keluarga berdasarkan konsumsi lauk/ hari di Dsn.


Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.49 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora seluruhnya (100%) mengkonsumsi
lauk/hari.

e) Proporsi Keluarga Berdasarkan Makan Sayur dan Buah/ Hari


Proporsi keluarga berdasarkan makan sayur dan buah/ hari di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.50
Proporsi keluarga berdasarkan makan sayur dan buah/ hari di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
70

59
60

50

40
31
30

20

10

0
Ya Tidak

44
Gambar 1.50: Proporsi keluarga berdasarkan makan sayur dan buah/ hari di
Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.50 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora sebagian besar (65%) makan sayur
dan buah/ hari.

f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam Rumah


Proporsi keluarga berdasarkan tidak merokok dalam rumah di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.51
Proporsi keluarga berdasarkan tidak merokok dalam rumah di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
90

80 78

70

60

50

40

30

20
12
10

0
Ya Tidak

Gambar 1.51: Proporsi keluarga berdasarkan tidak merokok dalam rumah di


Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan
November 2020
Berdasarkan gambar 1.51 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora hampir seluruhnya (87%) merokok
dalam rumah.

g) Proporsi Keluarga Berdasarkan Olah Raga/ Hari


Proporsi keluarga berdasarkan olah raga/ hari di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora dilihat pada gambar 1.52
Proporsi keluarga berdasarkan olah raga/ hari di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
80

70 67

60

50

40

30
23
20

10

0
Ya Tidak

Gambar 1.52: Proporsi keluarga berdasarkan olah raga/ hari di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora bulan November 2020
Berdasarkan gambar 1.52 diketahui bahwa proporsi keluarga di Dsn. Suwareh
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora sebagian besar (75%) tidak
olahraga/hari.
h) -Berdasarkan hasil wawancara dengan kader kesehatan di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora belum mampu mengubah perilakunya
sesuai dengan syarat sehat.
-Berdasarkan hasil wawancara dengan sebagian besar masyarakat di Dsn.
Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora, alasan mereka susah
mengubah perilaku adalah karena kebiasaan yang sudah membudaya.

45
3. Fasilitas Umum (Dalam Satu Komunitas)
a. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Pendidikan yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.53
No. Jenis Pendidikan Jumlah
1. TK 2
2. SD 3
3. SMP 1
4. SMA 0
5. Perguruan Tinggi 0
Tabel 1.53:Proporsi fasilitas pendidikan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora

b. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.54
No. Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah
1. RS 0
2. PKM 0
3. Klinik Swasta 1
4. Poskesdes/Ponkesdes 1
5. Posyandu Balita 1
6. Posyandu Lansia 0
7. Klinik Alternatif 0
8. Lain-lain 0
Tabel 1.54:Proporsi fasilitas kesehatan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora

c. Sarana Kegiatan Kelompok


Sarana kegiatan kelompok yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.55
No. Jenis Kegiatan Kelompok Jumlah
1. Karang Taruna 3
2. PKK 1
3. TPA 3
4. Kegiatan Keagamaan 6
5. Lain-lain 0
Tabel 1.55:Proporsi sarana kegiatan kelompok di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora

46
d. Sarana Ibadah
Sarana ibadah yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora dapat dilihat pada tabel 1.56
No. Jenis Tempat Ibadah Jumlah
1. Masjid 3
2. Mushola 7
3. Gereja 0
4. Vihara 0
5. Pura 0
6. Lain-lain 0
Tabel 1.56:Proporsi sarana ibadah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora

e. Sarana Olah raga


Sarana olahraga yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora dapat dilihat pada tabel 1.57
No. Tempat Olahraga Jumlah
1. Lap. Sepak Bola 1
2. Lap. Bola Volly 1
3. Lap. Bulu Tangkis 0
4. Lain-lain 0
Tabel 1.57:Proporsi sarana olahraga di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora

f. Tempat Pertemuan
Tempat pertemuan yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.58
No. Tempat Pertemuan Jumlah
1. Balai Desa 1
2. Balai Dukuh 1
3. Balai RW 0
4. Balai RT 0
5. Lain-lain 0
Tabel 1.58:Proporsi tempat pertemuan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora

47
g. Pusat Kegiatan Ekonomi
Pusat kegiatan ekonomi yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.59
No. Jenis Jumlah
1. Pasar Tradisional 1
2. Pasar Swalayan 0
3. Toko Kelontong 7
4. Warung 6
5. Lain-lain 0
Tabel 1.59:Proporsi pusat kegiatan ekonomi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora

h. Industri
Industri yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
dapat dilihat pada tabel 1.60
No. Jenis Jumlah
1. Makanan 0
2. Pakaian 0
3. Sepatu 0
4. Lain-lain 0
Tabel 1.60:Proporsi industri di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora

4. Keamanan Dan Transportasi


a. Keamanan
Keamanan yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
dapat dilihat pada tabel 1.61
No. Fasilitas Keamanan Jumlah
1. Pemadam Kebakaran 0
2. Pos Polisi 0
3. Poskamling 10
4. Lain-lain 0
Tabel 1.61:Proporsi keamanan di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora

48
b. Transportasi
Transportasi yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora dapat dilihat pada tabel 1.62
No. Jenis Ada/Tidak ada
1. Angkutan Umum Tidak Ada
2. Angkutan Pribadi Ada
Tabel 1.62:Proporsi transportasi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora

5. Politik Dan Pemerintah


Politik dan pemerintah yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.63
No. Jenis Ada/Tidak ada
1. Struktur Organisasi Ada
2. PKK,LKMD, dll Ada
3. Kebijakan Yankes Ada
Tabel 1.63:Proporsi politik dan pemerintah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora

6. Komunikasi
a. Fasilitas
Fasilitas komunikasi yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora dapat di lihat pada tabel 1.64
No. Fasilitas Ada/Tidak ada
1. Radio Ada
2. TV Ada
3. Telepon/HP Ada
4. Internet Ada
5. Koran/Majalah Ada
Tabel 1.64:Proporsi fasilitas komunikasi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora

b. Layanan Informasi
Layanan informasi yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong
Kab. Blora dapat dilihat pada tabel 1.65
No. Layanan Informasi Ada/Tidak ada
1. Radio Ada
2. TV Ada
3. Internet Ada
4. Papan Pengumuman Tidak ada
5. Keliling Ada

49
Tabel 1.65:Proporsi layanan informasi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan
Kec.Sambong Kab. Blora

7. Rekreasi
Tempat rekreasi yang terdapat di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora dapat dilihat pada tabel 1.66
No. Fasilitas Ada/Tidak ada
1. Wisata Alam Tidak ada
2. Kolam Renang Tidak ada
3. Taman Kota Tidak ada
4. Bioskop Tidak ada
5. Lain-lain Tidak ada

Tabel 1.55:Proporsi tempat rekreasi di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong


Kab. Blora.

3.3. Tahap Analisa Data

ANALISA DATA PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS


MAHASISWA STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
DI DUSUN SUWAREH DS. BRABOWAN KEC.SAMBONG KAB. BLORA

NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH


1 (Lansia) (Lansia)

a. Berdasarkan hasil a. Terdapat 20 orang lansia Defisiensi pengetahuan


wawancara dengan di Dsn. Suwareh Ds. tentang posyandu lansia
kader kesehatan, minat Brabowan Kec.Sambong di Dsn. Suwareh Ds.
lansia untuk datang ke Kab. Blora Brabowan
posyandu masih  10 lansia menderita Kec.Sambong Kab.
sangat kurang dimana asam urat Blora
hampir seluruhnya  7 lansia menderita
lansia tidak ikut serta rheumatoid
dalam posyandu dan  2 lansia menderita HT
tidak memeriksakan  1 lansia menderita
kesehatannya. DM
b. Keluarga dan lansia di b. 15% lansia tidak rutin
Dsn. Suwareh Ds. ikut serta dalam
Brabowan posyandu.
Kec.Sambong Kab. c. 85% lansia tidak pernah
Blora mengatakan ikut serta dalam
alasan tidak datang ke posyandu.
posyandu karena d. 100% lansia tidak pernah
menganggap posyandu mengikuti kegiatan sosial.
lansia bukan suatu hal
yang penting karena
menurut mereka tugas
lansia adalah

50
menunggu kematian.

2 (Kesling) (Kesling)

a. Berdasarkan hasil a. 58% rumah memiliki jenis Hambatan


wawancara dengan lantai tidak aman pemeliharaan rumah
kader kesehatan, b. 53% rumah memiliki
kesadaran warga ventilasi < 20%.
terhadap kebersihan c. 27% keluarga tidak
lingkungan rumah mempunyai jamban
masih kurang, d. 38% keluarga memiliki
diantaranya masih luas rumah/orang <8m2
rendahnya kesadaran e. 80% rumah terdapat
warga terhadap jentik.
pemberantasan sarang f. 56% saluran limbah
nyamuk meliputi 3M keluarga adalah sungai
(menutup, menguras, g. 7% keluara tidak
mengubur), sebagian mempunyai saluran
besar warga kurang limbah
mampu memelihara h. 27% rumah terdapat
lingkungan rumah hewan pengerat
yang memenuhi syarat i. 10% rumah terdapat
sehat . serangga
j. 58% kandang hewan
peliharaan adalah kotor
k. Berdasarkan observasi
mahasiswa tampak
sebagian besar rumah
kurang bersih (berdebu,
pengap, lembab, banyak
terdapat hewan pengerat
serta kondisi kandang
yang kotor)

3 (Perilaku Kesehatan) (Perilaku Kesehatan)

a. Berdasarkan hasil a. 25% keluarga BAB di Perilaku kesehatan


wawancara dengan sungai cenderung beresiko
kader kesehatan di b. 76% sampah dibakar
Dsn. Suwareh Ds. c. 14% sampah ditimbun
Brabowan d. 75% keluarga tidak
Kec.Sambong Kab. melakukan CTPS
Blora belum mampu e. 35% keluarga tidak makan
mengubah perilakunya sayur dan buah/ hari.
sesuai dengan syarat f. 87% keluarga merokok
sehat. dalam rumah
b. Berdasarkan hasil g. 75% keluarga tidak
wawancara dengan olahraga/hari.
sebagian besar h. 15% penduduk mengalami
masyarakat di Dsn. ISPA
Suwareh Ds. i. 1% mengalami TBC
51
Brabowan j. 4% diare
Kec.Sambong Kab. k. 2% gatal
Blora, alasan mereka
susah mengubah
perilaku adalah karena
kebiasaan yang sudah
membudaya.

*Dapat ditambahkan kelompok khusus lain yang ada dan penting diberikan ASKEP di daerah
tersebut (contoh : pondok pesantren, kelompok penderita HIV/AIDS, dsb.)

52
3.4. Tahap Penapisan Masalah
SELEKSI (PENAPISAN)
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN DI DSN. SUWAREH DS. BRABOWAN KEC. SAMBONG KAB. BLORA

KRITERIA PENAPISAN
Tersedia sumber

Relevan Dengan
Kesehatan (He)
Peran Perawat
Sesuai Dengan

Kemungkinan
Potensi Untuk
Resiko Tinggi

Resiko Parah
MASALAH KESEHATAN / DIAGNOSA

Pendidikan
Komunitas

Komunitas
JUMLAH

Program
Interest
KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diatasi
SKORE

Fasilitas

Sumber
Tempat
Waktu

Dana

Daya
Defisiensi pengetahuan tentang posyandu lansia di
Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 47
Blora
Hambatan pemeliharaan rumah di Dsn. Suwareh
5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 40
Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora
Perilaku kesehatan cenderung berisiko di Dsn.
5 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3 49
Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora

KETERANGAN :
1= SANGAT RENDAH
2 = RENDAH
3 = SEDANG
4 = TINGGI
5 = SANGAT TINGGI

53
PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH SKOR
1 Perilaku kesehatan cenderung berisiko di Dsn. 49
Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora

2 Defisiensi pengetahuan tentang posyandu lansia di 47


Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.Sambong Kab.
Blora

3 Hambatan pemeliharaan rumah di Dsn. Suwareh Ds. 40


Brabowan Kec.Sambong Kab. Blora

Keterangan :
Semakin besar jumlah skor, maka semakin penting untuk diatasi lebih dulu (menjadi prioritas)
karena ketertarikan masyarakat dan ketersediaan sumber daya lebih memungkinkan
digunakan dalam menyelesaikan masalah.

BAB 4
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong
Kab. Blora

2. Defisiensi pengetahuan tentang posyandu lansia di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec.
Sambong Kab. Blora

3. Hambatan pemeliharaan rumah di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora

54
BAB 5
RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DSN. SUWAREH DS. BRABOWAN KEC. SAMBONG KAB. BLORA

Masalah
Tujuan Rencana Kegiatan Hari/
No Keperawatan Sasaran Strategi Tempat
(NOC) (NIC) Tanggal
Komunitas
1 Perilaku kesehatan 1) Tokoh Setelah dilakukan 1. Promosi NIC Senin/ Balai desa
cenderung berisiko tokoh
tindakan keperawatan kesehata PREVENSI 23 November
di Dsn. Suwareh Ds. masyarak
PRIMER
Brabowan Kec. at di Dsn. selama 3 minggu n/penyul 2020
Sambong Kab. Suwareh
diharapkan masyarakat uhan Pendidikan
Blora Ds.
Kesehatan (2605)
Brabowan Dusun Suwareh Ds. 2. Kerja
1. Identifikasi factor
Kec.
Brabowan Kec. sama internal dan
Sambong
eksternal yang
Kab. Sambong Kab. Blora 3. Gerakan
dapat
Blora
mampu : Ge meningkatkan atau
2) Seluruh
mengurangi
warga di NOC : ra
motivasi untuk
Dsn.
PREVENSI PRIMER ka berprilaku sehat
Suwareh
2. Tentukan
Ds. n
Pengetahuan Gaya pengetahuan
Brabowan
Hidup Sehat (1855) kesehatan dan
Kec.
1. Porsi buah harian gaya hidup
Sambong
yang perilaku saat ini
Kab.
direkomendasikan pada individu,
Blora
(3) keluarga atau
2. Porsi sayuran harian kelompok sasaran

55
yang 3. Rumuskan tujuan
direkomendasikan dalam program
(3) pendidikan
3. Strategi untuk kesehatan
menghindari asap 4. Identifikasi
rokok (3) sumber daya
4. Strategi untuk misalnya tenaga,
berhenti merokok ruang, peralatan,
(4) dll yang
5. Manfaat olahraga diperlukan untuk
teratur (3) melaksanakan
6. Pentingnya aktif program
secara fisik (3) 5. Libatkan individu,
7. Faktor personal keluarga dan
yang mempengaruhi kelompok dalam
perilaku kesehatan perencanaan dan
(3) rencana
8. Faktor lingkungan implementasi gaya
yang hidup atau
memepengaruhi modifikasi
perilaku kesehatan perilaku kesehatan
(3) 6. Pertimbangkan
dukungan
keluarga, teman
PREVENSI
sebaya dan
SEKUNDER
masyarakat
terhadap perilaku
Perilaku promosi
yang kondusif bagi
kesehatan (1602)
kesehatan
1. Menggunakan
7. Tekankan
perilaku yang
pentingnya pola
menghindari
makan yang sehat,
risiko (4)
tidur, berolahrga,
2. Memonitor
bagi sasaran
56
lingkungan terkait kelompok
dengan risiko (4) 8. Rencanakan tindak
3. Melakukan lanjut jangka
perilaku kesehatan panjang untuk
secara rutin (4) memperkuat
4. Menggunakan perilaku kesehatan
dukungan social atau adaptasi
untuk terhadap gaya
meningkatkan hidup
kesehatan (3)
5. Memperoleh
PREVENSI
pemeriksaan rutin
SEKUNDER
(3)
6. Menggunakan
Modifikasi Perilaku
latihan rutin yang
(4360)
efektif (3)
1. Tentukan motivasi
7. Menghindari
individu, keluarga,
paparan penyakit
kelompok sasaran
menular (3)
terhadap perlunya
8. Menghindari
perubahan
paparan sisa asap
perilaku
rokok (3)
2. Dukung untuk
mengganti
Perilaku berhenti
kebiasaan yang
merokok (1625)
tidak diinginkan
1. Mengekpresikan
menjadi kebiasaan
keinginan berhenti
yang diinginkan
merokok (3)
3. Kenalkan
2. Komitmen
kelompok sasaran
terhadap strategi
pada kelompok
berhenti merokok
yang telah berhasil
(4)
melewati
3. Menggunakan
pengalaman yang
strategi modifikasi
57
perilaku (4) sama
4. Menggunakan 4. Pilah-pilah
strategi koping perilaku menjadi
yang efektif (3) bagian bagian
5. Berhenti merokok keciil untuk
(4) dirubah menjadi
6. Komitmen tanpa unit perilaku yang
rokok (4) terukur, misalnya
berhenti merokok,
jumlah rokok yang
PREVENSI TERSIER
dihisap, dll.
5. Dukung kelompok
Partisipasi dalam
untuk
latihan [1633]
mempertahankan
1. Merencanakan
perilaku yang
latihan/perilaku
sesuai
yang tepat dengan
6. Kembangkan
tenaga kesehatan
program
(3)
perubahan
2. Mengidentifikasi
perilaku
hambatan dalam
program (3)
PREVENSI
3. Menentukan tujuan
TERSIER
jangka pendek
yang realistis (3)
Pengembangan
4. Menyeimbangkan
Program (8700)
aktifitas sehari-hari
1. Edukasi anggota
dengan olahrga (3)
kelompok
5. Menggunakan
perencanaan
peralatan dengan
menganai proses
tepat (3)
perencanaan yang
6. Patuh pada
sesuai
program latihan
2. Identifikasi
yang sudah
alternative
58
direncanakan (4) pendekatan untuk
7. Menghubungi mengatasi masalah
pertugas kesehatan yang kemungkinan
jika diperlukan (3) muncul
3. Evaluasi
alternative
pendekatan terkait
dengan rincian
biaya, kebutuhan
sumber daya,
kelayakan dan
kegiatan yang
dibutuhkan
4. Jelaskan metode,
kegaiatan dan
kerangka waktu
untuk
implementasi
program
5. Rencanakan
evaluasi program
6. Siapkan peralatan
dan perlengkapan
7. Pantau kemajuan
pelaksanaan
program
8. Evaluasi,
modifikasi dan
sempurnakan
program
2 Defisiensi 1. Tokoh- Setelah dilakukan 1. Promosi NIC Selasa/ Balai desa
pengetahuan tentang
tokoh tindakan keperawatan kesehatan 24 November
posyandu lansia di PREVENSI
Dsn. Suwareh Ds. selama 3 minggu /penyuluh
59
Brabowan Kec. masyarakat diharapkan masyarakat an PRIMER 2020
Sambong Kab.
2. Pokjakes di Dusun Suwareh Ds. 2. Kerja
Blora Pengembangan
Dsn. Brabowan Kec. sama
program
Suwareh Sambong Kab. Blora 3. Gerakan 1. Edukasi anggota
Ds. mampu : kelompok
Brabowan NOC perencanaan
Kec. mengenai proses
Sambong PREVENSI PRIMER
perencanaan yang
Kab. Blora sesuai
Pengetahuan :
3. Seluruh 2. Identifikasi
Prosedur penanganan
keluarga alternatif
1. Tujuan prosedur
dan lansia pendekatan untuk
atau tindakan (3)
di Dsn. mengatas
2. Langkah-langkah
Suwareh kebutuhan atau
prosedur atau
Ds. masalah
tindakan (3)
Brabowan 3. Pilih pendekatan
3. Tindakan
Kec. yang paling tepat
pencegahan yang
Sambong 4. Rencanakan
berkaitan dengan
Kab. Blora evaluasi program
prosedur atau
tindakan (3) 5. Pantau kemajuan

4. Pembatasan terkait pelaksanaan

dengan prosedur program

60
atau tindakan (3)
5. Perawatan lansia PREVENSI
yang benar (4) SEKUNDER

6. Efek samping
Pendidikan
perawatan (4) kesehatan
7. Kontraindikasi 1. Targetkan sasaran

perwatan (4) pada kelompok


berisiko tinggi dan

PREVENSI rentang usia yang


SEKUNDER akan mendapat
manfaat besar dari
Keefektifan program
komunitas pendidikan
1. Kepuasan peserta kesehatan
terhadap program 2. Identifikasi faktor
(3) internal dan
2. Kepuasan eksternal yang
komunitas terhadap dapat
program (3) meningkatkan atau
3. Rencana untuk mengurangi
mempertahankan motivasi
program yang 3. Bantu sasaran pada
berhasil (3) kelompok berisiko
tinggi untuk
61
PREVENSI TERSIER memperjelas
keyakinan dan
Kepuasan klien:
nilai-nilai
Pengajaran
1. Penjelasan kesehatan
diberikan dengan 4. Rumuskan tujuan
istilah-istilah yang dalam program
bisa dipahami (3) pendidikan
2. Menjelasan alas an kesehatan
program (3)
3. Menjelaskan Konsultasi
tanggung jawab 1. Identifikasi tujuan
perawatan diri berkonsultasi
terhadap program 2. Identifikasi dan
yang dilakukan (3) klarifikasi harapan
dari semua pihak
yang terlibat
3. Sediakan
pengetahuan
seorang ahli bagi
mereka yang
mencari
pertolongan
4. Dukung
62
kemampuan bagi
mereka yang
mencari
pertolongan untuk
melangkah lebih
baik

PREVENSI
TERSIER

Dukungan
pengambilan
keputusan
1. Fasilitasi
percakapan klien
mengenai tujuan
keperawatan
2. Hormati hak-hak
klien untuk
menerima atau
tidak menerima
informasi
3. Berikan informasi
sesuai permintaan

63
klien
3 Hambatan 1. Tokoh Setelah dilakukan 1. Promosi NIC Rabu/ Balai desa
pemeliharaan rumah
tokoh tindakan keperawatan kesehata PREVENSI 25 November
di Dsn. Suwareh Ds.
Brabowan Kec. masyarakat selama 3 minggu n/penyul PRIMER 2020
Sambong Kab.
2. Seluruh diharapkan masyarakat uhan
Blora
warga di Dusun Suwareh Ds. 2. Kerja Pendidikan
Dsn. Brabowan Kec. sama kesehatan
Suwareh Sambong Kab. Blora 3. Gerakan 1. Identifikasi factor
Ds. mampu : internal atau
Brabowan NOC eksternal yang
Kec. dapat
PRVENSI PRIMER
Sambong meningkatkan atau
Kab. Blora Pengetahuan : mengurangi
Aktfitas yang motivasi untuk
disarankan (1811)
berprilaku sehat.
1. Aktifitas yang
disarankan (4) 2. Tentukan
2. Tujuan aktifitas
pengetahuan
yang disarankan
(4) kesehatan dan
3. Aktifitas yang
gaya hidup
mempengaruhi
lingkungan yang perilaku saat ini
aman (4)
pada individu,
PREVENSI keluarga atau
SEKUNDER

64
kelompok sasaran.
Keamanan
3. Bantu individu,
Lingkungan Rumah
(1910) keluarga dan
1. Pemeliharaan
masyarakat untuk
rumah/gedung (4)
2. Pencahayaan memperjelas
interior (5)
keyakinan dan
3. Ketersediaan air
bersih (5) nilai-nilai
4. Kebersihan hunian
kesehatan
(4)
5. Pemberantasan 4. Buat program
hama (4)
pendidikan
6. Ruang dalam
hunian untuk kesehatan
bergerak dengan
5. Rumuskan tujuan
aman (4)
7. Pembuangan yang dalam program
aman untuk bahan
pendidikan
berbahaya (4)
8. Pengatura suhu kesehatan tersebut
ruangann (5)
6. Berikan promosi
9. Penempatan teralis
jendela (3) kesehatan tentang
pembuangan dan
PREVENSI TERSIER pengolahan
sampah yang baik
Status Kenyamanan :
Lingkungan (2009) dan benar
1. Peralatan yang
dibutuhkan berada
dalam jangkauan Pengajaran :
65
(5) Kelompok (5604)
2. Suhu ruangan (5) 1. Tetapkan
3. Kebersihan kebutuhan
lingkungan (5) terhadap
4. Pencahayaan program/aktifitas
ruangan (5) yang disarankan
5. Lingkungan yang 2. Koordinasikan
damai (5) sumber daya yang
6. Mengontrol bau- ada dalam
bauan (5) fasilitas untuk
membentuk
perencanaan
3. Tuliskan tujuan
program
4. Evaluasi
perkembangan
program
5. Evaluasi sejauh
mana tujuan
program tercapai

PREVENSI
SEKUNDER

Bantuan
Pemeliharaan
Rumah (7180)
1. Tentukan
kebutuhan
pemeliharaan
rumah
2. Libatkan keluarga
dalam memtuskan
66
kebutuhan
pemeliharaan
rumah
3. Sediakan informasi
mengenai
bagaimana
membuat rumah
aman dan bersih
4. Anjurkan untuk
menghilangkan bau
yang tidak enak
5. Sarankan pelayanan
untuk mengontrol
hama sesuai
kebutuhan
6. Bantu keluarga
menggunakan
jaringan dukungan
social

PREVENSI
TERSIER

Peningkatan Sistem
Dukungan (5440)
1. Monitor situasi
keluarga saat ini
dan jaringan
dukungan
2. Ajurkan hubungan
dengan kelompok
67
yang memiliki
minat dan tujuan
yang sama
3. Sediakan layanan
dengan sikap
peduli dan
mendukung
4. Rujuk pada
program
pencegahan dan
pemelihraan yang
sesuai

PLAN OF ACTION

PENANGGUNG WAKTU TEMPAT


NO MASALAH RENCANA KEGIATAN DANA SUMBER
JAWAB KEGIATAN KEGIATAN
1 Perilaku kesehatan Memberikan penyuluhan Penanggung 23 November Balai Desa Rp.900.000 Iuran
cenderung beresiko terkait beberapa topik yang jawab masyarakat 2020, pukul mahasiswa
di Dsn. Suwareh Ds. berhubungan dengan perilaku : masing-masing 10.00 WIB
Brabowan Kec. kesehatan di antaranya: ketua RT
Sambong Kab. Blora
1) Pentingnya gaya hidup Penanggung
68
sehat jawab
2) Cara pengelolaan sampah mahasiswa:
yang baik dan benar 1. Cindy
3) Gizi yang sehat dan Rahayu Putri
seimbang serta 2. Ana Iriani
memberikan alternative 3. Vindari
Afriyanti
gizi yang lain
4) Bahaya merokok
5) Mendemonstrasikan
langkah-langkah cuci
tangan pakai sabun
dengan baik dan benar
6) Manfaat olahraga, dan
macam-macam olahraga
sederhana yang dapat
dilakukan
2 Defisiensi 1. Memberikan penyuluhan Penanggung 24 November Balai desa 850.000 Iuran
pengetahuan terkait beberapa topik yang jawab 2020, pukul warga
berhubungan dengan berhubungan dengan masyarakat: 10.00 WIB setempat
kurang informasi dan kesehatan lansia di Kader kesehatan
minat tentang antaranya: dan bidan desa
posyandu lansia di 1) Manfaat dan tujuan
Dsn. Suwareh Ds. Penanggung
posyandu lansia serta
Brabowan Kec. jawab
perawaan yang benar
Sambong Kab. Blora mahasiswa:
terhadap lansia dan 1. Sakanun Eka
sebagainya. N.
2) Keluhan-keluhan yang 2. Devi Pratiwi
normal pada lansia 3. Ndindik
dan yang harus Krisdiana
dilaporkan pada
petugas kesehatan
69
2. Mendiskusikan dengan
kader dan tokoh
masyarakat tentang
pembuatan jadwal
program posyandu lansia
yang rutin dan terarah dan
kemungkinan hambatan
yang dihadapi
3. Merencanakan
penyuluhan rutin setiap
bulan oleh kader kepadaa
keluarga dan lansia
3 Hambatan 1. Memberikan penyuluhan Penanggung 25 November Balai desa Rp.1.500.000 Iuran
pemeliharaan rumah terkait beberapa topik jawab 2020, pukul masyrakat
di Dsn. Suwareh Ds. yang berhubungan dengan masyarakat: 10.00 WIB setempat
Brabowan Kec. kesehatan lingkungan di masing-masing dan dana
Sambong Kab. Blora antaranya: ketua RT desa
1) Ciri-ciri lingkungan
Penanggung
rumah yang sehat
jawab
seperti kebersihan
mahasiswa:
rumah, kebersihan 1. Ratna
kandang jika ada, Puspita
keamanan lantai dan 2. Ida Suryani
pecahayaan yang 3. Ahmad
cukup. Gilang
2) Kegiatan 3M dan Aditya
pemberian bubuk
abate untuk
membasmi jentik-
jentik dan mencegah

70
penyakit DHF
3) Saluran pembuangan
limbah yang benar
2. Menjadwalkan kerja
bakti bersama 1x dalam
seminggu
3. Mendiskusikan dengan
perangkat dan semua
masyarakat desa tentang
hambatan-hambatan yang
menyebabkan
kecenderungan
kegagalan pelaksanaan

71
BAB 6
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DSN. SUWAREH DS. BRABOWAN KEC. SAMBONG KAB. BLORA

Dalam kegiatan praktik keperawatan komunitas ini implementasi yang berhasil kami laksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pada
perencanaan antara warga di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora dengan mahasiswa profesi Stikes ICME Jombang adalah
sebagai berikut :

No DIAGNOSIS WAKTU/ KEGIATAN PESERTA PELAKSANA HAMBATAN SOLUSI


TEMPAT
1 Perilaku 23 November 2020, Memberikan penyuluhan 1. Tokoh PJ : 1. Cukup susah 1. Tetap dengan
kesehatan pukul 10.00 WIB terkait beberapa topik yang tokoh Cindy menerapkan rutin mengadakan
cenderung /Balai desa berhubungan dengan masyarakat Rahayu P kebiasaan penyuluhan guna
beresiko di perilaku kesehatan di di Dsn. Moderator : perilaku sehat menambah
Dsn. Suwareh antaranya: Suwareh Ana Iriani di kalangan wawasan dan
Ds. Ds. Pemateri : masyarakat di membuka jalan
Brabowan 1) Pentingnya gaya Brabowan Vindari Dsn. Suwareh pikiran
Kec. hidup sehat Kec. Afiyanti Ds. masyarakat
Sambong 2) Cara pengelolaan Sambong Observer : Brabowan setempat.
Kab. Blora sampah yang baik Kab. Blora Gilang Aditya Kec. 2. Bekerjasama
dan benar 2. Seluruh Sakanun Eka Sambong dengan para tokoh
3) Gizi yang sehat dan warga di N Kab. Blora masyarakat mulai
Dsn. Fasilitator : karena karena dari Ketua RT
seimbang serta
Suwareh Ida Suryani kebiasaan hingga kepala
memberikan
Ds. Ratna Puspita yang desa untuk
alternative gizi Brabowan Dokumentasi sebelumnya memberikan
yang lain seperti Kec. : sudah contoh
mengganti telur Sambong Ndindik K membudaya. menerapkan
dengan tempe Kab. Blora Devi Pratiwi perilaku sehat
(tidak perlu mewah dalam kehidupan
yang penting sehari-hari guna
kandungan gizinya menjadi role
seimbang). model bagi
masyarakat.
72
4) Bahaya merokok
5) Mendemonstrasikan
langkah-langkah
cuci tangan pakai
sabun dengan baik
dan benar
6) Manfaat olahraga,
dan macam-macam
olahraga sederhana
yang dapat
dilakukan
PJ:
Cindy
Rahayu P.
Meja 1:
Vindari
Afriyanti
Meja 2: Ana
Iriani
Meja 3: Ratna
Puspitawati,
Ndindik
Krisdiana
Meja 4: Devi
Pratiwi,
Sakanun Eka
Meja 5:
Gilang
Aditya, Ida
Suryani
2 Defisiensi /Balai desa 1. Memberikan 1. Tokoh- PJ : 1. Merubah 1. Tetap dengan rutin
pengetahuan penyuluhan terkait Sakanun Eka mindset yang mengadakan
tokoh
73
berhubungan beberapa topik yang masyarakat N semula tugas penyuluhan yang
dengan berhubungan dengan 2. Pokjakes Moderator : lansia adalah ditujukan kepada
kurang kesehatan lansia di Ndindik K menunggu lansia dan keluarga
informasi dan antaranya: di Dsn. Pemateri : kematian tentang pentingnya
minat tentang 1) Manfaat dan tujuan Cindy menjadi posyandu lansia
Suwareh
posyandu posyandu lansia Rahayu P lansia yang dan pemeriksaan
lansia di Dsn. Ds. Observer : produktif kesehatan bagi
serta perawaan
Suwareh Ds. Devi Pratiwi dan sehat. lansia yang
yang benar terhadap Brabowan
Brabowan Vindari 2. Beberapa merupakan
Kec. lansia dan Kec. Afriyanti lansia kelompok retan.
Sambong sebagainya. Fasilitator : mengatakan 2. Perencanaan
2) Keluhan-keluhan Sambong
Kab. Blora Gilang Aditya alasan tidak pembuatan
yang normal pada Kab. Blora Ana Iriani ikut serta posyandu lansia
lansia dan yang Dokumentasi dalam keliling (door to
3. Seluruh
harus dilaporkan : posyandu door) yang mana
keluarga
pada petugas Ida Suryani karena tidak mempertimbangkan
dan lansia
kesehatan Ratna Puspita ada anggota tidak sedikit lansia
di Dsn.
2. Mendiskusikan dengan keluarga yang tidak
Suwareh
kader dan tokoh yang mempunyai
Ds.
mengantar anggota keluarga
masyarakat tentang Brabowan
dan sudah serta penurunan
pembuatan jadwal Kec.
tidak mampu kemampuan fisik
program posyandu Sambong
berjalan jauh pada lansia.
lansia yang rutin dan Kab. Blora
(penurunan
terarah dan kemampuan
kemungkinan hambatan fisik)
yang dihadapi
3. Merencanakan
penyuluhan rutin setiap
bulan oleh kader
kepadaa keluarga dan
lansia
PJ:
74
Sakanun Eka
N
Meja 1:
Ndindik
Krisdiana
Meja 2: Cindy
Rahayu Putri,
Ana Iriani
Meja 3:
Vindari
Afriyanti,
Ratna Puspita
Meja 4: Devi
Pratiwi, Ida
Suryani
Meja 5:
Gilang Aditya
3 Hambatan /Balai desa 1. Memberikan 1. Tokoh PJ : 1. Sebagian 1. Tetap dengan rutin
pemeliharaan penyuluhan terkait Ida Suryani besar mengadakan
tokoh
rumah di beberapa topik yang Moderator : masyarakat penyuluhan
Dsn. Suwareh berhubungan dengan masyarakat Gilang Aditya menganggap tentang
Ds. kesehatan lingkungan di 2. Seluruh Pemateri : atau lingkungan yang
Brabowan antaranya: Ana Iriani merasakan sehat guna
Kec. warga di Observer : bahwa tidak membuka mindset
1) Ciri-ciri lingkungan
Sambong Ndindik K ada masalah masyarakat
rumah yang sehat Dsn.
Kab. Blora Devi Pratiwi yang terjadi setempat terkait
seperti kebersihan Suwareh Fasilitator : (ada masalah masalah yang ada
rumah, kebersihan Cindy tetapi tidak di lingkungan
kandang jika ada, Ds.
Rahayu dirasakan) tempat tinggal
keamanan lantai dan Brabowan Vindari A 2. Sebagian mereka.
pecahayaan yang Dokumentasi besar 2. Bekerja sama
Kec.
cukup. : ekonomi dengan tokoh
2) Kegiatan 3M dan Sambong Ratna Puspita masyarakat masyarakat
pemberian bubuk Sakanun Eka setempat menggunakan
75
abate untuk Kab. Blora N adalah dana desa serta
membasmi jentik- menengah ke bisa ditambah
jentik dan mencegah bawah iuran dana dari
penyakit DHF sehingga masyarakat untuk
3) Saluran pembuangan sangat tidak membangun
limbah yang benar mungkin sarana dan
untuk prasarana guna
2. Menjadwalkan kerja
memberi mendukung
bakti bersama 1x dalam
usulan kesehatan
seminggu kepada lingkungan
3. Mendiskusikan dengan keluarga setempat seperti
perangkat dan semua seperti membangun
masyarakat desa tentang mengganti selokan dan WC
hambatan-hambatan jenis lantai umum untuk
yang menyebabkan yang aman, masyarakat yang
kecenderungan membangun tidak mempunyai
kegagalan pelaksanaan jamban, jamban.
menambah 3. Mencari
jendela alternative solusi
rumah, yang lain misalnya
membangun pada rumah yang
selokan dan mempunyai
sebagainya. ventilasi <20%
untuk
menggunakan
genting kaca
supaya
pencahayaan di
dalam rumah tetap
baik sehingga suhu
rumah tidak
lembab, serta bisa
dengan merubah
tata letak (interior)
76
rumah.
PJ: Ida
Suryani
Meja 1:
Gilang
Aditya, Ana
Iriani
Meja 2:
Sakanun Eka,
Ratna Puspita
Meja 3:
Ndindik
Kridisana,
Devi Pratiwi
Meja 4: Cindy
Rahayu P.
Meja 5:
Vindari
Afriyanti

77
BAB 7
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN SUWAREH DS. BRABOWAN KEC. SAMBONG KAB. BLORA

Dalam kegiatan praktik keperawatan komunitas ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan , maka hal-hal yang
dapat kami evaluasi berdasarkan analisa SWOT adalah sebagai berikut :

EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI DUSUN DI DUSUN SUWAREH DS. BRABOWAN KEC. SAMBONG KAB. BLORA

Dalam kegiatan praktek keperawatan komunitas ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan, maka hal-hal yang
dapat kami evaluasi adalah sebagai berikut:
No Diagnosa Keperawatan Tindakan Tanggal dan Evaluasi Tindak Lanjut
Komunitas tempat
1 Perilaku kesehatan cenderung Memberikan 23 November Struktur Melaksanakan
beresiko di Dsn. Suwareh Ds. penyuluhan terkait 2020/Balai desa a. Warga ikut dalam kegiatan gerakan
beberapa topik yang
Brabowan Kec. Sambong Kab. berhubungan dengan penyuluhan. mewujudkan
Blora perilaku kesehatan di b. Penyelenggaraan perilaku sehat
antaranya:
penyuluhan dilakukan di diantaranya:
1) Pentingnya gaya
Balai Desa - Melakukan
hidup sehat
2) Cara pengelolaan Proses CTPS
sampah yang baik a. Warga antusias terhadap - Melakukan
dan benar
materi penyuluhan. olahraga rutin
3) Gizi yang sehat dan
seimbang serta b. Warga terlibat langsung - Mengurangi
memberikan dalam kegiatan penyuluhan dan
alternative gizi
78
yang lain seperti (diskusi, Tanya jawab). menghindari
mengganti telur Hasil rokok
dengan tempe
(tidak perlu mewah Warga memahami tentang - Makan
yang penting perilaku sehat, mampu makanan
kandungan gizinya
menjawab pertanyaan dengan gizi
seimbang).
4) Bahaya merokok pemateri secara garis besar, yang seimbang
5) Mendemonstrasikan meliputi: setiap harinya
langkah-langkah
cuci tangan pakai  Cara pengelolaan
sabun dengan baik sampah yang benar
dan benar
 Gizi yang diperlukan
6) Manfaat olahraga,
dan macam-macam oleh tubuh
olahraga sederhana  Bahaya merokok
yang dapat
dilakukan  CTPS 6 langkah
 Manfaat olahraga

2 Defisiensi pengetahuan 1. Memberikan 23 November 1. Struktur Melaksanakan


berhubungan dengan kurang penyuluhan terkait 2020/Balai
a. Kelompok sasaran ikut gerakan
informasi dan minat tentang beberapa topik yang desa
posyandu lansia di Dsn. berhubungan dengan dalam penyuluhan mewujudkan
Suwareh Ds. Brabowan Kec. kesehatan lansia di b. Penyelenggaraan posyandu lansia
79
Sambong Kab. Blora antaranya: penyuluhan dilakukan di dengan cara rutin
1) Manfaat dan Balai desa ikut serta dalam
tujuan posyandu
lansia serta 2. Proses posyandu dan
perawaan yang a. Proses penyuluhan berjalan pemeriksaan
benar terhadap
tertib dan lancer kesehatan bagi
lansia dan
sebagainya. b. Kelompok sasaran lansia.
2) Keluhan- kooperatif
keluhan yang
normal pada 3. Hasil
lansia dan yang Keluarga dan lansia
harus dilaporkan
memahami tentang perilaku
pada petugas
kesehatan sehat, mampu menjawab
2. Mendiskusikan pertanyaan pemateri secara
dengan kader dan
tokoh masyarakat garis besar, meliputi:
tentang pembuatan a. Pentingnya ikut serta dalam
jadwal program
posyandu lansia
posyandu lansia yang
rutin dan terarah dan b. Pentingnya melakukan
kemungkinan pemeriksaan kesehatan bagi
hambatan yang
dihadapi lansia
3. Merencanakan
penyuluhan rutin
setiap bulan oleh
kader kepadaa
keluarga dan lansia

80
3 Hambatan pemeliharaan rumah 1. Memberikan 23 November Struktur Melaksanakan
di Dsn. Suwareh Ds. Brabowan penyuluhan terkait 2020/Balai a. Warga ikut dalam kegiatan gerakan
Kec. Sambong Kab. Blora beberapa topik yang desa
berhubungan dengan penyuluhan. mewujudkan
kesehatan lingkungan b. Penyelenggaraan perilaku sehat
di antaranya:
penyuluhan dilakukan di diantaranya:
1) Ciri-ciri
lingkungan Balai Desa - Kerja bakti
rumah yang Proses membersihkan
sehat seperti
kebersihan a. Warga antusias terhadap lingkungan
rumah, materi penyuluhan. sesuai waktu
kebersihan
b. Warga terlibat langsung yang
kandang jika ada,
keamanan lantai dalam kegiatan penyuluhan disepakati
dan pecahayaan (diskusi, Tanya jawab). (minimal satu
yang cukup.
2) Kegiatan 3M dan Hasil bulan sekali)
pemberian bubuk Warga memahami tentang - Melakukan
abate untuk
perilaku sehat, mampu 3M
membasmi
jentik-jentik dan menjawab pertanyaan pemateri - Melakukan
mencegah secara garis besar, meliputi: fogging untuk
penyakit DHF
3) Saluran a. Ciri-ciri lingkungan yang membasmi
pembuangan sehat jentik nyamuk
81
limbah yang b. Cara membasmi jentik (satu bulan
benar dengan 3M sekali)
2. Menjadwalkan kerja
bakti bersama 1x c. Saluran pembuangan - Membuang
dalam seminggu limbah yang benar sampah pada
3. Mendiskusikan
tempat yang
dengan perangkat dan
semua masyarakat benar (TPA)
desa tentang
hambatan-hambatan
yang menyebabkan
kecenderungan
kegagalan
pelaksanaan

82
BAB 8
PENUTUP

8.1. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas telah dilaksanakan oleh mahasiswa profesi
ners STIKES ICME Jombang Di Dusun Suwareh Ds. Brabowan Kec. Sambong Kab.
Blora berlangsung mulai dari Tanggal …………………., yang meliputi:

8.2. Saran
a. Pokjakes Lansia
- Untuk membuat grup khusus (seperti grup whatsapp) bagi keluarga yang
mempunyai lansia guna peyampaian informasi-informasi penting terkait posyandu
lansia.
- Untuk mengadakan penyuluhan rutin setiap bulan guna memtovasi keluarga dan
lansia tentang pentingnya ikut serta dalam posyandu lansia dan pemeriksaan fisik.

b. Pokjakes Anak dan Remaja


- Untuk mengadakan penyuluhan dengan cara-cara menarik menarik (missal via
zoom, google meet dll) guna penambah pengetahuan pada anak dan remaja seperti
pengenalan PMS (Penyakit Menular Seksual) baik mulai dari cara penularan
hingga akibat yang ditimbulkan.
- Menciptakan aplikasi khusus (apabila memungkinkan) yang di dalamnya berisi
masalah-masalah kesehatan pada anak dan remaja, mengingat di zaman sekarang
angka penggunaan gadget pada anak sekolah dan remaja sangat tinggi.

c. Pokja Kesling
- Untuk mengadakan kerja bakti rutinan bagi warga Di Dusun Suwareh Ds.
Brabowan Kec. Sambong Kab. Blora
- Untuk menyediakan sarana dan prasarana guna mendukung tercapainya
lingkungan yang sehat, seperti tempeh sampah sesuai jenis sampah, tempat cuci
tangan dan lain-lain,
- Untuk mengadakan kegiatan fogging guna membasmi jentik setiap bulan

83
DAFTAR PUSTAKA

Agoes Patub B. N. (2015). Modul Seminar “Peran Komunitas Musik Etnik dalam
Kebangkitan Budaya Bangsa. Yogyakarta: Komunitas Suling Bambu Nusantara.
Ambar Teguh Sulistiyani. (2016). Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media.
Anderson & McFarlane, (2015). Community As Partner: Theory And Practice In Nursing.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Cholil Mansyur. (2016). Sosiologi Masyarakat Desa dan Kota. Surabaya: Usaha Nasional.
Departemen Kesehatan RI, (2015). Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.128/MENKES/PER/II/2015 tentang Puskesmas. Jakarta
Delobelle, V. (2008). Corporate Community Management. www.vaninadelobelle.com
Efendi, Ferry dan Makhfudli. (2016). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Harnilawati. (2015). Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As Salam
Kemenkes. (2016). Data Dasar Puskesmas Kondisi Desember 2015. Jakarta: Kemenkes RI
Mubarak, Iqbal Wahit. (2016). Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Jakarta:
CV. Sagung Seto
Oktafiana, Rinda. (2019). Analisis Gambaran Persepsi Perawat Tentang Beban Kerja Dan
Kinerja Perawat Ruang Rawat Inap Di Puskesmas Losari Rembang Purbalingga.
Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan : Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Riyadi. (2017). Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika
Santoso, Slamet. (2009). Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
Soerjono Soekanto. (2015). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas
Indonesia.
Stanhope dan Lancaster, (2015) community & public health nursing (six ed. St. Louis,
Missouri: Mosby
Sumijatun. (2016). Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

84
LAMPIRAN
1. HASIL TABULASI
Data Umum
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat pada
diagram berikut:
Tabel 1.2
Proporsi penduduk berdasarkan jenis kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
1. Laki-Laki 147 49
2. Perempuan 153 51
Jumlah 300 100

Tabel 1.3
Proporsi penduduk berdasarkan umur dalam tahun
No. Umur dalam tahun Frekuensi Presentase (%)
1. 0-<5 14 5
2. 5-<13 30 10
3. 13-<18 23 7
4. 18-<45 155 52
5. 45-<60 58 19
6. 60-<90 18 6
7. 90 > 2 1
Jumlah 300 100

Tabel 1.4
Proporsi penduduk berdasarkan hubungan dalam KK
No. Hubungan dalam KK Frekuensi Presentase (%)
1. KK 90 30
2. AK 210 70
Jumlah 300 100

Tabel 1.5
Proporsi penduduk berdasarkan status perkawinan
No. Status Kawin Frekuensi Presentase (%)
1. Kawin 146 49
2. Tidak Kawin 126 42
3. Janda/Duda 28 9
Jumlah 300 100

Tabel 1.6
Proporsi penduduk berdasarkan agama
No. Agama Frekuensi Presentase (%)
1. Islam 300 100
2. Kristen 0 0
3. Hindu 0 0
4. Budha 0 0
5. Khatolic 0 0
6. Lain-lain 0 0
Jumlah 300 100

85
Tabel 1.7
Proporsi penduduk berdasarkan suku
No. Suku Frekuensi Presentase (%)
1. Jawa 282 94
2. Madura 14 4,7
3. Kalimantan 1 0,3
4. Sulawesi 3 1
Jumlah 300 100

Tabel 1.8
Proporsi penduduk berdasarkan pendidikan
No. Pendidikan Frekuensi Presentase (%)
1. Tidak Sekolah 13 4,3
2. TK 8 2,7
3. SD 103 34,3
4. SMP 64 21,3
5. SMA 90 30
6. Perguruan Tinggi 22 7,3
7. Non Formal 0 0
Jumlah 300 100

Tabel 1.9
Proporsi penduduk berdasarkan pekerjaan
Ds. Brabowan Kec. Bareng Kab. Blora
No. Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)
1. PNS/TNI/Polri 10 3,3
2. Peg. Swst 45 15
3. Wiraswasta 48 16
4. Petani 30 10
5. Brh Tani 12 4
6. Nelayan 5 1,7
7. Tdk Bkj 150 50
Jumlah 300 100

Tabel 1.10
Proporsi keluarga berdasarkan pendapatan (per KK)
No. Pendapatan Frekuensi Presentase (%)
2. < 1 jt 33 36,7
3. 1 - <3 jt 40 44,4
4. 3 jt > 17 18,9
Jumlah 90 100

Tabel 1.11
Proporsi keluarga berdasarkan pengeluaran (per KK)
No. Pengeluaran Frekuensi Presentase (%)
1. < 1 jt 33 36,7
2. 1 - <3 jt 40 44,4
3. 3 jt > 17 18,9
Jumlah 90 100

86
Tabel 1.12
Proporsi penduduk berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (Tiap Anggota Keluarga)
No. Penyakit 6 Bulan Terakhir Frekuensi Presentase (%)
1. ISPA 45 15
2. TBC 3 1
3. HT 13 4,3
4. Jantung 0 0
5. Ginjal 0 0
6. Stroke 0 0
7. DM 8 2,7
8. DHF 20 6,7
9. Diare 11 3,7
10. Gatal 6 2
11. Ggn Jiwa 0 0
12. Rehumatoid 93 31
13. Asam urat 101 33,7
Jumlah 300 100

Data Khusus
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat pada
diagram berikut:
1) Pasangan Usia Subur
Tabel 1.13
Proporsi penduduk berdasarkan Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB
Berdasarkan Jenis Kontrasepsi yang dipakai
No. Keluarga Berencana Frekuensi Presentase (%)
1. IUD 0 0
2. Pil 12 26,7
3. Suntik 12 26,7
4. Kondom 14 31,1
5. Implan 7 15,5
6. MOW 0 0
7. MOP 0 0
8. Tidak KB 0 0
Jumlah 45 100

Tabel 1.14
Proporsi penduduk berdasarkan Proporsi PUS yang mempunyai keluhan
No. Keluhan Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 0 0
2. Tidak 45 100
Jumlah 45 100

87
Tabel 1.15
Proporsi PUS yang memiliki penyakit kelamin
No. Penyakit Kelamin Frekuensi Presentase (%)
1. Go 0 0
2. Sph 0 0
3. HIV 0 0
4. Tidak ada 45 100
Jumlah 45 100

2) Balita
Tabel 1.16
Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS
No. BB Di KMS Frekuensi Presentase (%)
1. Hijau 13 93
2. Kuning 1 7
3. Merah 0 0
Jumlah 14 100

Tabel 1.17
Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif
No. Asi Eksklusif Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 13 93
2. Tidak 1 7
Jumlah 14 100

Tabel 1.18
Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar
No. Imunisasi Dasar Frekuensi Presentase (%)
1. Lengkap 13 93
2. Belum Lengkap 1 7
3. Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 14 100

Tabel 1.19
Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu
No. Posyandu Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 14 100
2. Tidak Rutin 0 0
3. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 14 100

Tabel 1.20
Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A
No. Pemberian Vit. A Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 14 100
2. Tidak Rutin 0 0
3. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 14 100

88
Tabel 1.21
Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI
No. MP ASI Frekuensi Presentase (%)
1. < 6bln 0 0
2. > 6bln 14 100
Jumlah 14 100

c. Kesehatan Anak dan Remaja


Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat pada
diagram berikut :
Tabel 1.22
Proporsi anak sekolah berdasarkan status gizi.
No. Gizi Frekuensi Presentase (%)
1. Baik 30 100
2. Cukup 0 0
3. Kurang 0 0
Jumlah 30 100

Tabel 1.23
Proporsi anak sekolah berdasarkan status imunisasi
No. Imunisasi Frekuensi Presentase (%)
1. Lengkap 30 100
2. Belum Lengkap 0 0
3. Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 30 100

Tabel 1.24
Proporsi anak sekolah berdasarkan kebiasaan gosok gigi
No Gosok Gigi Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 18 60
2. Tidak Rutin 12 40
3. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 30 100

Tabel 1.25
Proporsi anak sekolah berdasarkan pernah tidaknya mengalami sakit gigi
No Sakit Gigi Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 12 40
2. Tidak 18 60
Jumlah 30

Tabel 1.26
Proporsi anak sekolah berdasarkan tidak naik kelas
No Tidak Naik Kelas Jumlah Frekuensi
1. Pernah 2 7
2. Tidak Pernah 28 93
Jumlah 30 100

89
Tabel 1.27
Proporsi anak remaja berdasarkan kenakalan
No Kenakalan Frekuensi Presentase (%)
1. Rokok 9 40
2. Napza 0 0
3. Miras 0 0
4. Seks Bebas 0 0
5. Geng Motor 0 0
6. Tidak Ada 14 60
Jumlah 23 100

Tabel 1.28
Proporsi anak remaja berdasarkan keikutsertaan dalam organisasi
No Organisasi Frekuensi Presentase (%)
1. Aktif 19 83
2. Tidak Aktif 4 17
Jumlah 23 100
d. Kesehatan Lansia
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat pada
diagram berikut :
Tabel 1.29
Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu
No. Posyandu Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 0 0
2. Tidak Rutin 3 15
3. Tidak Pernah 17 85
Jumlah 20 100

Tabel 1.30
Proporsi lansia berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan
No. Pemeriksaan Kesehatan Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 0 0
2. Tidak Rutin 3 15
3. Tidak Pernah 17 85
Jumlah 20 20

Tabel 1.31
Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social
No. Kegiatan Sosial Frekuensi Presentase (%)
1. Rutin 0 0
2. Tidak Rutin 0 0
3. Tidak Pernah 20 100
Jumlah 20 100

90
e. Kesehatan Lingkungan
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat pada
diagram berikut :
1. Lingkungan Fisik (diisi per KK)

Tabel 1.32
Proporsi keluarga berdasarkan status rumah yang dimiliki
No Status Rumah Frekuensi Presentase (%)
1. Sendiri 86 95
2. Sewa 4 5
Jumlah 90 100

Tabel 1.33
Proporsi rumah berdasarkan jenis rumah yang dimiliki penduduk
No Jenis Rumah Frekuensi Presentase (%)
1. Permanen 45 50
2. Semi Permanen 20 22
3. Tidak Permanen 25 28
Jumlah 90 100

Tabel 1.34
Proporsi rumah berdasarkan jenis lantai yang dimiliki penduduk
No Lantai Frekuensi Presentase (%)
1. Aman 38 42

2. Tidak Aman 52 58
Jumlah 90 100

Tabel 1.35
Proporsi rumah berdasarkan ventilasi yang dimiliki penduduk
No Ventilasi Frekuensi Presentase (%)
1. < 20% 48 53
2. > 20% 42 47
Jumlah 90 100

Tabel 1.36
Proporsi keluarga berdasarkan luas rumah 8m2/org yang dimiliki penduduk
No Luas Rumah 8m2/org Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 56 62%
2. Tidak 44 38%
Jumlah 90 100

Tabel 1.37
Proporsi keluarga berdasarkan sumber bersih yang dimiliki penduduk
No Sumber Air Bersih Frekuensi Presentase (%)
1. PDAM 28 31
2. Sumur 56 62
3. Sungai 6 7
4. Lain-lain 0 0
Jumlah 90 100

91
Tabel 1.38
Proporsi keluarga berdasarkan sumber air minum yang dimiliki penduduk
No Sumber Air Minum Frekuensi Presentase (%)
1. Air Masak 53 59
2. Air Mineral 37 41
3. Tidak Dimasak 0 0
Jumlah 90 100

Tabel 1.39
Proporsi keluarga berdasarkan jenis jamban yang dimiliki penduduk
No Jenis Jamban Frekuensi Presentase (%)
1. Leher Angsa 66 73
2. Cemplung 0 0
3. Tidak Punya 34 37
Jumlah 90 100

Tabel 1.40
Proporsi keluarga berdasarkan tempat BAB yang dimiliki penduduk
No Tempat BAB Frekuensi Presentase (%)
1. WC 68 75
2. Sungai 22 25
3. Ladang 0 0
Jumlah 90 100

Tabel 1.41
Proporsi keluarga berdasarkan adanya jentik
No Jentik Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 71 80
2. Tidak 19 20
Jumlah 90 100

Tabel 1.42
Proporsi keluarga berdasarkan ada tidaknya tempat sampah
No Tempat Sampah Frekuensi Presentase (%)
1. Ditimbun 22 24
2. Dibakar 68 76
3. TPA 0 0
Jumlah 90 100

Tabel 1.43
Proporsi keluarga berdasarkan kondisi saluran limbah
No Saluran Limbah Frekuensi Presentase (%)
1. Got 28 31
2. Sungai 56 62
3. Tidak Ada 6 7
Jumlah 90 100

92
Tabel 1.44
Proporsi keluarga berdasarkan ada tidaknya binatang
No Binatang Frekuensi Presentase (%)
1. Piaraan 57 63
2. Pengerat 24 27
3. Serangga 9 10
Jumlah 90 100

Tabel 1.45
Proporsi keluarga berdasarkan kondisi kandang ternak
No Kandang Ternak Frekuensi Presentase (%)
1. Bersih 5 5
2. Kotor 52 58
3. Tidak Ada 33 27
Jumlah 90 100

2. Perilaku Terhadap Kesehatan (Diisi Per KK)

Tabel 1.46
Proporsi keluarga berdasarkan pemanfaatan fasyankes
No Pemanfaatan Fayankes Frekuensi Presentase (%)
1. Rumah Sakit 8 10
2. Puskesmas 37 41
3. Klinik 40 44
4. Alternatif 5 5
Jumlah 90 100

Tabel 1.47
Proporsi keluarga berdasarkan jaminan kesehatan
No Jaminan Kesehatan Frekuensi Presentase (%)
1. BPJS 72 80
2. Mandiri 18 20
3. Tidak mempunyai jaminan 0 0
kesehatan
Jumlah 90 100

Tabel 1.48
Proporsi keluarga berdasarkan CTPS kesehatan
No CTPS Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 23 25
2. Tidak 67 75
Jumlah 90 100

Tabel 1.49
Proporsi keluarga berdasarkan konsumsi lauk/hari
No Konsumsi Lauk/hr Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 90 100%
2. Tidak 0 0%
Jumlah 90 100
93
Tabel 1.50
Proporsi keluarga berdasarkan makan sayur dan buah/ hari
No Makan Sayur&buah/hr Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 59 65
2. Tidak 31 35
Jumlah 90 100

Tabel 1.51
Proporsi keluarga berdasarkan tidak merokok dalam rumah
No Tdk Merokok Dlm Rumah Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 12 13
2. Tidak 78 87
Jumlah 90 100

Tabel 1.52
Proporsi keluarga berdasarkan olahraga/hari
No Olah Raga/hari Frekuensi Presentase (%)
1. Ya 23 25
2. Tidak 67 75
Jumlah 90 100

3. Fasilitas Umum (Dalam satu komunitas)


Tabel 1.53
Proporsi Fasilitas Pendidikan
No. Jenis Pendidikan Jumlah
1. TK 2
2. SD 3
3. SMP 1
4. SMA 0
5. Perguruan Tinggi 0

Tabel 1.54
Proporsi Fasilitas Kesehatan
No. Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah
1. RS 0
2. PKM 0
3. Klinik Swasta 1
4. Poskesdes/Ponkesdes 1
5. Posyandu Balita 1
6. Posyandu Lansia 0
7. Klinik Alternatif 0
8. Lain-lain 0

94
Tabel 1.55
Proporsi Sarana Kegiatan Kelompok
No. Jenis Kegiatan Kelompok Jumlah
1. Karang Taruna 3
2. PKK 1
3. TPA 3
4. Kegiatan Keagamaan 6
5. Lain-lain 0

Tabel 1.56
Proporsi Sarana Ibadah
No. Jenis Tempat Ibadah Jumlah
1. Masjid 3
2. Mushola 7
3. Gereja 0
4. Vihara 0
5. Pura 0
6. Lain-lain 0

Tabel 1.57
Proporsi Sarana Olah Raga
No. Tempat Olahraga Jumlah
1. Lap. Sepak Bola 1
2. Lap. Bola Volly 1
3. Lap. Bulu Tangkis 0
4. Lain-lain 0

Tabel 1.58
Proporsi Tempat Pertemuan
No. Tempat Pertemuan Jumlah
1. Balai Desa 1
2. Balai Dukuh 1
3. Balai RW 0
4. Balai RT 0
5. Lain-lain 0

Tabel 1.59
Proporsi pusat kegiatan ekonomi
No. Jenis Jumlah
1. Pasar Tradisional 1
2. Pasar Swalayan 0
3. Toko Kelontong 7
4. Warung 6
5. Lain-lain 0

95
Tabel 1.60
Proporsi Industri
No. Jenis Jumlah
1. Makanan 0
2. Pakaian 0
3. Sepatu 0
4. Lain-lain 0

4. Keamanan dan Transportasi


Tabel 1.61
Proporsi keamanan
No. Fasilitas Keamanan Jumlah
1. Pemadam Kebakaran 0
2. Pos Polisi 0
3. Poskamling 10
4. Lain-lain 0

Tabel 1.62
Proporsi Transportasi
No. Jenis Ada/Tidak ada
1. Angkutan Umum Tidak Ada
2. Angkutan Pribadi Ada

5. Politik dan Pemerintahan


Tabel 1.63
Proporsi Politik dan Pemerintahan
No. Jenis Ada/Tidak ada
1. Struktur Organisasi Ada
2. PKK,LKMD, dll Ada
3. Kebijakan Yankes Ada

Tabel 1.64
Proporsi Komunikasi
No. Fasilitas Ada/Tidak ada
1. Radio Ada
2. TV Ada
3. Telepon/HP Ada
4. Internet Ada
5. Koran/Majalah Ada

Tabel 1.65
Proporsi Layanan Informasi
No. Layanan Informasi Ada/Tidak ada
1. Radio Ada
2. TV Ada
3. Internet Ada
4. Papan Pengumuman Tidak ada
5. Keliling Ada

96
Tabel 1.66
Proporsi Rekreasi
No. Fasilitas Ada/Tidak ada
1. Wisata Alam Tidak ada
2. Kolam Renang Tidak ada
3. Taman Kota Tidak ada
4. Bioskop Tidak ada
5. Lain-lain Tidak ada

97
2. GAN CHART
JADWAL KEGIATAN

No Nama Kegiatan
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1 Pengkajian
Form 1a-1b
2 Pengkajian
Form 2-3
3 Tabulasi kelompok
via zoom
4 Pengumpulan
tabulasi via GCR
Evaluasi tabulasi via
zoom
5 Tabulasi diagram
6 Penyusunan laporan
7 Analisa data
8 Menyusun diagnosa
9 Mengidentifikasi
sumber yg ada di
masyarakat
10 Menyusun intervensi
11 Pengumpulan via GCR

98
99
3. PRE PLANNING DAN LAPORAN SETIAP KEGIATAN

100
4. FOTO DOKUMENTASI

Pembekalan Stase Komunitas Via Zoom

Pengkajian Kelompok

101
102
103
Tabulasi dan Persamaan Presepsi Kelompok Via Zoom dan WA

104

Anda mungkin juga menyukai