Anda di halaman 1dari 79

LEMBAR PENGESAAN

Laporan praktik Keperawatan Komunitas di Dusun Gisikan Desa Pulogedang


Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang yang telah dilakukan oleh Mahasiswa Progam
Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Komunitas pada tanggal Tanggal 15 November-
27 November 2021.
Dan telah disahkah pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 28 November 2021

Jombang, 28 November 2021


Mahasiswa

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNya, sehingga Mahasiswa Progam Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan
Kominitas dapat menyelesaikan laporan praktik Komunitas di dusun Gisikan desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang kabupaten Jombang. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas keperawatan Komunitas sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan praktik
Komunitas yang telah dilaksanakan. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terimakasih yang tidak terhingga serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat.
1. Bapak Kepala Desa Pulogedang
2. Bapak/Ibu dosen pembimbing akademik
3. Pembimbing lahan
4. Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu dalam penyusunan
laporan kegiatan praktik Komunitas.

Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini dimasa
yang akan datang. Semoga laporan ini dimanfaatkan bagi pembaca umum dan mahasiswa
program pendidikan profesi ners khususnya.

Jombang, 02 Mei 2019


Penyusun

DAFTAR ISI
Sampul.......................................................................................................................i
Nama mahasiswa......................................................................................................ii
Lembar pengesahan.................................................................................................iii
Kata pengantar.........................................................................................................iv
Daftar isi....................................................................................................................v
Daftar lampiran........................................................................................................viii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang ...................................................................................................1
1.2 Tujuan .................................................................................................................2
1.3 Manfaat...............................................................................................................2
BAB 2 Tinjauan Teori
2.1 Konsep komunitas .............................................................................................3
2.2 Konsep keperawatan komunitas.......................................................................6
2.3 Konsep puskesmas .............................................................................................14
BAB 3 Pengkajian Kelompok Khusus Gerontik
3.1 Tahap persiapan.................................................................................................20
3.2 Tahap pengkajian ..............................................................................................22
3.3 Tahap analisa data .............................................................................................80
3.4 Tahap penampisan masalah..............................................................................85
BAB 4 Diagnosa Keperawatan................................................................................86
BAB 5 Rencana Keperawatan.................................................................................88
GANCHART ............................................................................................................93
BAB 6 Implementasi Keperawatan........................................................................94
BAB 7 Evaluasi Keperawatan.................................................................................109
BAB 8 Penutup.........................................................................................................123
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................125
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional guna
tercapainya kesadaran untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
kesehatan yang optimal. Adapun salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah
dengan pelayanan keperawatan yang ditujukan pada individu, keluarga dan merata pada
masyarakat umum guna untuk mencapai tujuan, yaitu mewujudkan kesejahteraan yang
merata.
Adapun kegiatan dalam mencapai suatu tujuan tersebut yaitu:
1. Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakitpenyakit
Hipertensi dan diabetes mellitus serta masalah kesehatan lingkungan.
2. Perawatan Diri (Menggosok gigi dan cuci tangan)
3. sanitasi lingkungan sehat mencakup perumahan, pembuangan kotoran,
penyediaan air bersih dan pemberantasan jentik-jentik disetiap rumah.
4. Pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan untuk mengetahui perkembangan
program yang akan dicapai.
5. Penyelenggaraan kerjasama antara masyarakat dan mahasiswa dengan ikut
serta dalam pelaksanaan Posyandu.

Dengan tenaga tepat dan profesional serta dukungan dari masyarakat dapat mencapai
tujuan yang telah diprogramkan dan juga oleh pembimbing tujuan tersebut akan terlaksana
dengan baik. Praktika komunitas adalah salah satu proses pendidikan untuk mengembangkan
keterampilan mahasiswa demgan masyarakat, terutama bisa mengenal lebih dekat dunia kerja
dan segala aspek yang terkait di dalamnya. Mampu memahami tugas dan peran perawat
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalam sistim pelayanan kesehatan. Mampu
mempraktekkan materi yang telah di dapat selama praktika komunitas, dan dapat mempunyai
banyak pengalaman dalam bermasyarakat dan praktek langsung dilingkungan masyarakat.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan pada individu,
keluarga dan masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Menambah wawasan dan pengembangan berfikir secara interdisipliner
mahasiswa, melalui proses sosialisasi kepribadian / akademis atau proses menemukan
dan mengenali masalah dan konsep pemecahan masalah dengan mengaplikasikan ilmu
yang diperoleh dengan kondisi dan situasi nyata yang dialami pada kelompok.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung di masyarakat dalam
melaksanakan pelayanan Kesehatan
2. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang cukup banyak di masyarakat

1.3.2 Bagi Masyarakat


1. Masyarakat mendapatkan pengalaman langsung tentang kesehatan lingkungan
2. Masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang cara memecahkan masalah
Kesehatan
3. Mendapatkan fasilitas Kesehatan Lingkungan

1.3.3 Bagi Pendidikan


1. Sebagai tambahan informasi yang terkait dengan masalah Kesehatan Lingkungan
khususnya di Dusun Serning desa Banjar Agung Kecamatan Bareng, Jombang.
2. Mendapatkan masukan dan penjelasan permasalahan kesehatan lingkungan di unit
pelaksanaan kegiatan beserta solusi pemecahannya.
3. Mendapatkan gagasan bagi pengembangan upaya peningkatan mutu kesehatan
lingkungan secara keseluruhan.
4. Sebagai bahan untuk evaluasi dan perencanaan program Kesehatan
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1. Konsep Komunitas
A. Definisi
Komunitas adalah kelompok sosial yang ditentukan oleh batasan geografi atau
nilai dan interes yang umum guna menciptakan norma, nilai dan interes yang umum
guna menciptakan norma, nilai dan sosial institusi (WHO, 2014). Komunitas
digambarkan sebagai tempat kumpul orang dan sistem sosial. Tempat terdiri dari
lingkungan fisik dan sosial, sedangkan kumpulan orang terdiri dari gambaran populasi
termesuk jumlah, komposisi tinglat pendidikan, dan lain-lain. Dan sistem sosial terdiri
dari interaksi individu, kelompok, keluarga dan masyarakat(Saunders, 2012).
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling
berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat hidup tertentu yang berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas
bersama (Koentjoraningrat, 2015). Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada
bagian masyarakat yang berempat tinggal disuatau wilayah dengan batas-batas
tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interkasi yang lebih besar dari
anggota-anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya
(Soedjono, Soekanto, 2014).

1. Ciri-Ciri Masyarakat Secara Umum Menurut (Nasrul Effendi, 2016), dari berbagai
pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Interaksi diantara sesama anggota masyarakat
b. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
c. Saling tergantung satu dengan yang lainnya
d. Memiliki identitas bersama
2. Masyarakat Indonesia Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan masyarakat
Indonesia dibagi dalam 3 kategori, yaitu :
a. Masyarakat Desa
1. Hubungan keluarga natara masyarakat sangat kuat
2. Percaya pada ketentuan gaib
3. Tingkat buta huruf relatif tinggi
4. Berlaku hukum tida tertulis
5. Tidak ada lembaga pendidikan khusus di bidang tekhnologi
6. Keterampilan diwariskan langsung oleh orang tua
7. Sisitem ekonomi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

b. Masyarakat Madya
1. Hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan kemasyarakatan mulai
mengendor.
2. Adat istiadat masih dihormati, dan sikapa masyarakat mulai terbuka dari
pengaruh luar
3. Timbul rasionalitas pada cara berpikir sehingga kepercayaan terhadap
kekuatan-kekuatan gaib mulai berkurang dan akan timbul kembali apabila
telah kehabisan akal.
4. Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama pendidikan
dasar dan menengah
5. Tingkat buta huruf sudah mulai menurun
6. Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis
7. Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi pasaran,
sehingga menimbulkan deferensi dalam struktur masyarakat karenanya uang
semakin meningkat penggunaannya.
8. Gotong Royong tradisional tinggi untuk keperluan social dikalangan
keluarga dan tetangga serta kegiatan-kegiatan umum lainnya didasarkan upah

c. Masyarakat Modern
1. Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingankepentingan pribadi
2. Hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka dalam suasana saling
mempengaruhi
3. Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4. Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian yang dapat
dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga keterampilan dan
kejurusan.
5. Tingkat pendidikan formal dan merata
6. Hukum yang berlaku adalah hokum yang tertulis dan kompleks
7. Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang didasarkan atas pengunaan
uang dan alat pembayaran lainnya
3. Ciri Masyarakat Sehat
a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
b. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu
dan anak
c. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar
yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu
lingkungan hidup
d. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status social
ekonomi masyarakat
e. Penurunuan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit

4. Indikator Masyarakat Sehat Menurut WHO,indikator masyarakat sehat yaitu


sebagai berikut:
a. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat meliputi :
1. Indikator Komprehensif
a. Angka kematian kasar menurun
b. Rasio angka mortalitas proporsional rendah
c. Umur harapan hidup meningkat
2. Indikator Spesifik
a. Angka kematian ibu dan anak menurun
b. Angka kematian karena penyakit menular menurun
c. Angka kelahairan menurun
3. Indikator pelayanan kesehatan
a. Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang
b. Distribusi tenaga kesehatan merata
c. Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di RS, fasilitas kesehatan lain
d. Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan.

2.2 Konsep Keperawatan Komunitas


A. Definisi
Keperawatan komunitas s ebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan
(nursing process) untuk meningkatkanfungsi kehidupan manusia secara optimal,
sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2016).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2017).
1. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas
a. Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.
2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut.
3. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan.
4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi.
5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi,
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri (self care).
b. Fungsi keperawatan komunitas
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan
pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan
(Mubarak, 2006).
2. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
a. Proses kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar
dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/ pengetahuan individu,
media massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan
sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar
masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan
sebelumya sangat mempengaruhi upaya penanganan atau pencegahan penyakit
yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penanganan yang bersifat
individual tidak akan mampu dicegah, apalagi memberantas penyakit tertentu.
b. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana
perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang
ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan
tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau
masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-
Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan;
baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun
secara sosial.
c. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika
tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat
luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan
asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam
lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

3. Pusat Kesehatan Komunitas Penyelenggaraan pelayanan kesehatan komunitas dapat


dilakukan di:
a. Sekolah atau Kampus

Pelayanan keperawatan yang diselenggarakan meliputi pendidikan pencegahan


penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks. Selain itu perawata
yang bekerja di sekolah dapat memberikan perawatan untuk peserta didik pada
kasus penyakit akut yang bukan kasus kedaruratan misalnya penyakit influensa,
batu dll. Perawat juga dapat memberikan rujukan pada peserta didik dan
keluarganya bila dibutuhkan perawatan kesehatan yang lebih spesifik.
b. Lingkungan kesehatan kerja
Beberapa perusahaan besar memberikan pelayanan kesehatan bagi
pekerjanya yang berlokasi di gedung perusahaan tersebut. Asuhan keperawatan
di tempat ini meliputi lima bidang. Perawata menjalankan program yang
bertujuan untuk:
1) Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan mengurangi jumlah
kejadian kecelakaan kerja
2) Menurunkan resiko penyakit akibat kerja
3) Mengurangi transmisi penyakit menular anatar pekerja
4) Memberikan program peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan
pendidikan kesehatan.
5) Mengintervensi kasus-kasus lanjutan non kedaruratan dan memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan (Mubarak, 2006).
c. Lembaga perawatan kesehatan di rumah
Klien sering kali membutuhkan asuhan keperawatan khusus yang dapat
diberikan secara efisien di rumah. Perawat di bidang komunitas juga dapat
memberikan perawatan kesehatan di rumah misalnya: perawata melakukan
kunjungan rumah, hospice care, home care dll. Perawat yang bekerja di rumah
harus memiliki kemampuan mendidik, fleksibel, berkemampuan, kreatif dan
percaya diri, sekaligus memiliki kemampuan klinik yang kompeten.
d. Lingkungan kesehatan kerja lain Terdapat sejumlah tempat lain dimana
perawat juga dapat bekerja dan memiliki peran serta tanggungjawab yang
bervariasi. Seorang perawat dapat mendirikan praktek sendiri, bekerja sama
dengan perawata lain, bekerja di bidang pendididkan , penelitian, di wilayah
binaan, puskesmas dan lain sebagainya. Selain itu, dimanapun lingkungan
tempat kerjanya, perawat ditantang untuk memberikan perawatan yang
berkualitas (Mubarak, 2006).

4. Bentuk – Bentuk Pendekatan dan Partisipasi Masyarakat


a. Posyandu
Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan posyandu. Secara
sederhana dapat diartikan sebagai pusat kegiatan dimana masyarakat dapat
sekaligus memperoleh pelayanan KB dan Kesehatan keterpaduan KB dan
kesehatan ditingkat kelurahan atau desa, yang melakukan kegiatankegiatan
seperti:
a. Kesehatan ibu dan anak
b. KB
c. Imunisasi
d. Peningkatan gizi
e. Penanggulangan diare
f. Sanitasi dasar
g. Penyediaan obat esensial (Zulkifli, 2013).

Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu, hal ini


bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat
karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap
pada waktu dan tempat yang sama. Posyandu dipandang sangat bermanfaat
bagi masyarakat namun keberadaannya di masyarakat kurang berjalan dengan
baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi posyandu.
Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk
mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan
kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam menunjang upaya mempertahankan dan
meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan
kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu (Zulkifli, 2013).
Tujuan pokok penyelenggaraan Posyandu adalah untuk :
a. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
c. Mempercepat penerimaan NKKBS
d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat
e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada penduduk
berdasarkan letak geografi
f. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka
alih teknologi untuk swakelola usaha kesehatan masyarakat.
Menurut (Nasru effendi, 2015) untuk menjalankan kegiatan Posyandu
dilakukan dengan system 5 meja, yaitu:
1) Meja I
a. Pendaftaran
b. Pencacatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan PUS
(Pasangan Usia Subur)
2) Meja II
Penimbangan Balita dan ibu hamil
3) Meja III
Pengisian KMS
4) Meja IV
a. Diketahui BB anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko
tinggi, PUS yang belum mengikuti KB
b. Penyuluhan kesehatan
c. Pelayanan PMT, oralit, Vit. A, Tablet zat besi, Pil ulangan, Kondom
5) Meja V
a. Pemberian iminisasi
b. Pemeriksaan Kehamilan
c. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
d. Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan.
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :
1. Kesehatan ibu dan anak :
a. Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
b. Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii
dan Agustus)
c. PMT
d. Imunisasi.
e. Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita
melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat
melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
f. Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
g. Pemberian Oralit dan pengobatan.
h. Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai
permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi
dasar dari KMS baita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui
cakupan SKDN
Menurut (Nasrul effendi, 2015), untuk meja I sampai meja IV
dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh
petugas kesehatan seperti dokter, bidan, perawat, juru imunisasi. Tetapi
dilapangan yang kita temukan dari meja 1 sampai meja 5 dilakukan oleh semua
perawat puskesmas, hanya di beberapa posyandu yang kader kesehatannya
berperan aktif. Pendidikan dan pelatihan kader selama ini hanya sebatas
wacana saja di masyarakat. Kaderseharusnya lebih aktif berpatisipasi dalam
kegiatan Posyandu. Keadaan seperti ini masih perlu perhatian khusus untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2.3. Konsep Puskesmas


A. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai
pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan ,serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelengarakan kegiatan secara menyeluruh , terpadu dan kesinambungan pada
suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Azrul azwar (1980), puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional
yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat
dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.
Departemen Kesehatan RI (1987), puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan
kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat
serta menyelengarakan pelayanan kesehatan tedepan dan terdekat dengan
masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpandu di
wilayah kerja.

1. Fungsi puskesmas
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara
1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggali
dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien.
3) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan tehnik materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat.
4) Memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5) Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program puskesmas
2. Visi Puskesmas
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin di capai
melalui pembangunan pusat kesehatan adalah sebagai berikut:

a. Masyarakat hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat


b. Memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata
c. Memiliki derajat kesehatan yang setimgi-tinginya di seluruh wilayah
republic Indonesia

3. Misi Puskesmas
Misi puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan yang dapat dilakukan
melalui berbagai upaya di antaranya adalah:
a. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desadesa
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
c. Mengadakan peralatan dan obat-obatan yang di sesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat
d. Mengembangkan pembangunan kesehatan masyarakat desa(PKMD)
4. Strategi
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan adalah melalui
pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh secara pelayanan kesehatan
yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh.

5. Kegiatan pokok PUSKESMAS


Berdasarkan Buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok
kesehatan yang dapat di lakukan oleh puskesmas.. Usaha pokok kesehatan
sangat tergantung pada factor tenaga , sarana dan prasarana , biaya yang
tersedia , serta kemampuan menegemen dari tiap-tiap puskesmas berikut ini
adalah kegiatan pokok puskesmas:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui,
bayi, anak balita, dananak pra sekolah.
2. Memberikan nasihat tentang makanan guna mencegah gizi buruk.
3. Imunisasi
4. Pemberian nasihat mengenai perkembangan anak dan cara
menstimulasinya
5. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah untuk
penyakit ringan
b. Upaya keluarga berencana
1. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan calon ibu
yang mengunjungi KIA
2. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang
kemudian akan bekerja sebagai pengerak calon peserta keluarga
berencana
3. Memasang IUD , cara-cara penggunaan pil, kondom dengan member
sarannaya.
4. Upaya perbaikan gizi
a) Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi
b) Mengembangkan program perbaikan gizi
c) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat
5. Upaya kesehatan lingkungan Kegiatan – kegiatan utama kesehaatan
lingkungan yang dilakukan staf puskesmas di antaranya adalah:
a) Penyehatan air bersih
b) Penyehatan pembuangan kotoran
c) Penyehatan lingkungan perumahan
d) Penyehatan air buangan/limbah
e) Pengawasan sanitasi tempat umum
f) Penyehatan makanan dan minuman
g) Pelaksanaan peraturan perundangan
6. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
a) Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
b) Melaporkan kasus penyakit menular
c) Menyelidiki benar atau tidak laporan yang masuk
d) Tindakan permulaan untuk menahan penyakit menular
e) Menyembuhkan penderita hingga tidak lagi menjadi sumber
penyakit
f) Pemberian imunisasi
g) Pemberantasan vector
h) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
7. Upaya penggobatan
a) Melaksanakan diagnosis sedini mungkin melalui pengkajian riwayat
penyakit, mengadakan pemeriksaan fisik, mengadakan pemeriksaan
laboraatorium, dan membuat diagnosis
b) Melaksanakan tindakan pengobatan
c) Melakukan upaya rujukan
8. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat
a) Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di klinik ,
rumah,dan kelompok-kelompok masyarakat
b) Di tinggkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri,
tetapi di tinggkat kabupaten di adakan tenaga-tenaga coordinator
penyuluhan Kesehatan.

6. Peran Puskesmas
Dalam kontek otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran
yang sangat viltal. Sebagai institusi pelaksana teknis, puskesmas di tuntut
memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikut sertaan untuk
menentukan kebijakan daerah melalui system perencanaan yang matang , tata
laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta system evaluasi dan pemantauan
yang akurat.puskesmas juga di tuntut dalam pemanfaatan teknologi informasi
terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara kompeherensif dan
terpadu
7. Wilayah kerja puskesmas

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari


kacamata. Factor kepadatan penduduk , luas daerak geografis dan keadaan
infra struktur lainya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan
wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah dearah
tingkat II , sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas di tetapkan oleh
Bupati, mendengar saran teknis dari kantor Wilayah Departemen Kesehatan
Provinsi. Di kota besar wilayah kerja biasa satu kelurahan. Sedangkan
puskesmas di ibu kota kecamatan merupakan puskesmas rujukan yang
berfungsi sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga
mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah
puskesmas rata-rata- 30 ribu penduduk setiap puskesmas
8. Fasilitas penunjang

Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan , maka puskesmas


perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang di
sebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling
a. Puskesmas pembantu
Puskesmas pembantu lebih sering disebut Pustu atau Pusban,
merupakan unit pelayanan kesehatan yang sederhana yang berfungsi
menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
puskesmas sebagai ruang lingkup wilaya yang kecil.
b. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang
di lengkapi dengan kendaraan bermotor roda dua atau prahu motor,
peralatan kesehatn , peralatan komunikasi, serta sejumlah tenaga yang
berasal dari puskesmas dalam wilayah yang belum terjangkau oleh
pelayanan kesehatan.Kegiatan pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah
terpencil atau daerah yang sulit di jangkau oleh pelayanan kesehatan
2. Melakukan penyelidikan tentangkejadian luar biasa
3. Dapat dipergunakan sebagai alat trasfortasi penderita dalam rangka
rujukan bagi kasus darurat
4. Melakukan penyuluhan kesehtan dengan menggunakan alat audio
visual.
c. Bidan desa
Setiap daerah pasti di sediakan seorang bidan yang bertangung jawab
langsung kepada kepala kesehatan. Wilayah kerja bidan desa adalah satu
desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 jiwa. Tugas bidan desa adalah
membina peran serta masyarakat melalui pembinaan posyandu dan
pembinaan kelompok desa dasawarsa serta pertolongan persalinan di
rumah penduduk.
BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Asuhan keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa praktika
keperawatan komunitas Pendidikan Profesi Ners di masyarakat berlangsung mulai dari
Tanggal 25 Maret 2019 sampai 4 April 2019. Praktik Keperawatan Komunitas ini dilakukan
di Dusun Serning Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng , Kabupaten Jombang.
3.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini merupakan tahap awal pra praktik klinik/terjun ke lapangan, berbagai
kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain:
3.1.1 Pembekalan
Pembekalan dilakukan pada tanggal 25 Maret 2019 pukul 09.00-11.00 WIB di
Balai Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng oleh pembimbing praktik. Materi yang
diberikan adalah tentang mekanisme perijinan, dan peraturan-peraturan bagi
mahasiswa praktik dan tugas yang harus diselesaikan
3.1.2 Pengorganisasian Kelompok
Pengorganisasian kelompok digunakan untuk mempermudah pelaksanaan
praktik dan sebagai penanggung jawab kegiatan praktik dari mahasiswa, maka
dibentuk organisasi kelompok
 Ketua Kelompok : Hammy Lailatus Suro’iyah
 Wakil Kelompok : Erni susmiyanti
Sekretaris :
1. Nilla dwi anggraini
2. Tiana putri

 Bendahara :
1. Niken ayu stianingrum
2. Monika riris kusuma wati

 Kelompok Kerja :
a) Posyandu balita :
1. Ach.Arifin
2. Anita nur hidayati
3. Savita nur jannah
4. Desy mardhatillah
5. Herlin indria safitri

b) Posyandu Lansia :
1. Nurut tijani
2. Syakila sayla nabila
3. Ulfatul hasanah
4. Eka amilia
5. Aulia mustavida

c) Posyandu Remaja
1. Aliefian azhar gani
2. Muchlisatul Elin Auliyatin
3. Wulan shofia romadhoni
4. Nisa hastuti
5. Silvia mayanti putri

3.1.3 Persiapan Administrasi


Sebagai langkah selanjutnya, dipersiapkannya administrasi untuk mengadakan
konsolidasi dan perijinan kepada instansi terkait. Surat perijinan diperoleh dari
pendidikan yang harus disampaikan ke Dusun Serning Desa Banjar Agung,
Kecamatan Bareng, Puskesmas Bareng.
3.14 Konsolidasi
Konsolidasi dan kerjasama dengan berbagai instansi dengan mengajukan
permohonan ijin dan kerjasama kepada Kepala Kecamatan Bareng, Kepala Puskesmas
Bareng. Selanjutnya, secara resmi mahasiswa diterjunkan pada tanggal 25 Maret 2019
di Dusun Serning Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Puskesmas Bareng. 22
Orientasi dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:
a. Pembekalan yang diberikan oleh bapak Hasan Sulaiman, S.Sos selaku Kepala
Desa. Pertemuan antara pada tanggal 25 Maret 2019 pukul 09.00 sampai selesai.
Perangkat desa Desa Banjar Agung menerima kehadiran mahasiswa dan
mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan praktik klinik keperawatan
komunitas yang akan dilaksanakan. Perangkat Desa memberikan gambaran
tentang keadaan lingkungan desa secara umum dan status kesehatan warga –
warga Dusun Serning dan Dusun Banjarejo Desa Banjar Agung, Kecamatan
Bareng
b. Orientasi dan analisa situasi selanjutnya dilakukan oleh mahasiswa sendiri dengan
membagi mahasiswa dalam 2 kelompok sesuai dengan wilayah dusun yang telah
ditentukan

3.1.5 Pembukaan
Pembukaan dilakukan sebagai bentuk pertemuan pertama kali memasuki
daerah binaan dan berinteraksi dengan warga. Perencanaan dan pelaksanaannya dapat
dilihat pada uraian tahap pelaksanaan kegiatan.

3.2 Tahap Pengkajian


a. Geografi : Luas wilayah 2.26 km2
b. Batas wilayah :
 Utara : Ds Kepuhdoko Kec Tembelang,
 Selatan : Ds Sentul Kec Tembelang,
 Barat : Ds. Gabus Banaran Kec. Tembelang,
 Timur : Ds. Jatiwates Kec. Tembelang
c. Denah

d. Wilayah dusun
 Jumlah penduduk : 3.177
 Jumlah KK : 42

Hasil pengolahan data berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat


pada diagram berikut :
1. Data Umum
a. Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021.
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1. Laki-laki 63 48%
2. Perempuan 69 52%
Total 132 100%

Gambar 3.1 Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021.
Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin diatas didapatkan
Sebagian besar dari Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 berjenis kelamin perempuan dengan
presentase sebesar 52% .

b. Proporsi Penduduk Berdasarkan Usia di Desa Pulogedang


Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021.
No Umur Jumlah Presentase
1. 0-<5 7 5%
2. 5-<13 13 10%
3. 13-<18 7 5%
4. 18-<45 67 51%
5. 45-<60 35 27%
6. 60-<90 3 2%
7. 90 > 0 0%
Total 132 100%

Gambar 3.2 Proporsi Penduduk Berdasarkan Usia di Desa


Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021.
Proporsi Penduduk Berdasarkan Usia diatas didapatkan hampir
dari Sebagian besar di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 berusia 18- <45 tahun presentase
sebesar 51%.
c. Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dalam KK di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021.
No Hubungan dalam KK Jumlah Presentase
1. KK 38 29%
2. AK 94 71%
Total 132 100%

Gambar 3.3 Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan


dalam KK di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021.
Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dalam KK didapatkan
sebagian besar dari penduduk dari Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021 adalah anggota keluarga
dengan prosentase sebesar 71%.

d. Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Kawin di Desa Pulogedang


Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021.
No Status Kawin Jumlah Presentase
1. Kawin 75 57%
2. Tidak Kawin 55 42%
3. Janda / Duda 2 2%
Total 132 100%

Gambar 3.4 Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Kawin di


Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021.
Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Kawin didapatkan
sebagian besar dari warga di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021 kawin dengan prosentase
sebesar 57%.

e. Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Pulogedang


Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021.
No Agama Jumlah Presentase
1. Islam 132 100%
2. Kristen 0 0%
3. Hindu 0 0%
4. Budha 0 0%
5. Khonghucu 0 0%
Total 132 100%

Gambar 3.5 Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa


Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021.
Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama didapatkan seluruhnya
penduduk di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021 beragama Islam dengan prosentase sebesar 100%.

f. Proporsi Penduduk Berdasarkan suku di Desa Pulogedang


Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021.
No Suku Jumlah Presentase
1. Jawa 105 80%
2. Madura 21 16%
3. Jawa + madura 6 5%
Total 132 100%
Gambar 3.6 Proporsi Penduduk Berdasarkan suku di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021.
Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku didapatkan hampir
seluruhnya penduduk di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 bersuku jawa dengan prosentase sebesar
80%.

g. Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Pulogedang


Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021.
No Pendidikan Jumlah Presentase
1. Ts 7 5%
2. Tk 5 4%
3. SD 24 18%
4 SMP 24 18%
5 SMA 49 37%
6 PT 22 17%
7 Non formal 1 1%
Total 132 100%
Gambar 3.7 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021.
Proporsi penduduk berdasarkan Pendidikan didapatkan hampir
dari setengah penduduk di Dusun Gisikan Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021 berpendidikan
SMA dengan prosentase sebesar 37%.

h. Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Desa Pulogedang


Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021.
No Pekerjaan Jumlah Presentase
1. PNS/TNI/POLRI 4 3%
2. Peg.swasta 19 14%
3. Wiraswasta 14 11%
4 Petani 26 20%
5 Brh.tani 3 2%
6 Nelayan 7 5%
7 Tdk.bekrerja 58 44%
8 Kuli 1 1%
TOTAL 132 100%

Gambar 3.8 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di


Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021.
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan didapatkan hampir dari
setengahnya penduduk di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten jombang 2021 tidak bekerja dengan
prosentase sebesar 44%.

i. Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (Per KK) di Desa


Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021.
No Pendapatan (per KK) Jumlah Presentase
1. <1 jt 9 24%
2. 1-<3 jt 20 53%
3. 3 jt> 9 24%
TOTAL 38 100%

Gambar 3.9 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan


(Per KK) di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021.
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (Per KK) didapatkan
sebagian besar dari penduduk di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021 berpendapatan 1 Juta
dengan prsentase sebesar 53%.

j. Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran (Per KK) di Desa


Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021.
No Pengeluaran (per KK) Jumlah Presentase
1. <1 jt 14 37%
2. 1-<3 jt 21 55%
3. 3> jt 3 8%
TOTAL 38 100%

Gambar 3.10 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran


(Per KK) di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021.
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran (Per KK) didapatkan
sebagian besar dari penduduk di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021 berpengeluaran < 1 Juta
dengan prosentase sebesar 55%.

k. Proporsi penduduk berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (tiap


anggota keluarga) di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021.
N Penyakit 6 bulan terahir (tiap Jumlah Presentase
o anggota keluarga)
1. ISPA 0 0%
2. TBC 0 0%
3. HT 7 5%
4 JTG 0 0%
5 Gnjl 0 0%
6 Strok 1 1%
7 DM 1 1%
8 Diare 1 1%
9 Gatal 2 2%
10 Gangguan jiwa 0 0%
11 Tidak ada yang sakit 110 83%
12 Rematik,asam 9 7%
urat,lambung,tiopes,asma,pusing
TOTAL 132 100%

Gambar 3.11 Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6


bulan terakhir di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021.
Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir
didapatkan hamper seluruh dari setengahnya penduduk di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021
menderita penyakit lain- lain (batuk dan pilek, asam urat,
kolesterol) dengan prosentase sebesar 83%.

2. Data Khusus
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan
observasi terlihat pada diagram berikut :
1. Pasangan Usia Subur
a. Proporsi Pasangan Usia subur Berdasarkan Jenis
KB di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Pasangan Usia Subur Jumlah Presentase
1. KB
2. IUD
3. PIL
4. STK
5. KDM
Total
Gambar 3.12 Proporsi Pasangan Usia subur
Berdasarkan Jenis KB di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi Pasangan Usia subur Berdasarkan Jenis
KB didapatkan setengah dari warga Pasangan
Usia Subur di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021 mengikuti
program KB suntik dengan prosentase 51%.

b. Proporsi Pasangan Usia Subur berdasarkan Ada


Tidaknya Keluhan Selama Mengikuti Program
KB di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021

No Ada Tidaknya Jumlah Presentase


Keluhan
1. Ya
2. Tidak

Gambar 3.13 Proporsi Pasangan Usia Subur


berdasarkan Ada Tidaknya Keluhan Selama
Mengikuti Program KB di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi Pasangan Usia Subur berdasarkan Ada
Tidaknya Keluhan Selama Mengikuti Program
KB didapatkan hampir seluruhnya dari warga
Pasangan Usia Subur di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021 tidak mempunyai keluhan yaitu dengan
prosentase 100%.

c. Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan


Alasan Tidak Mengikuti KB di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
No Alasan Tidak KB Jumlah Presentase
1. Takut
2. Dilarang
3. Lain – lain

Gambar 3.14 Proporsi Pasangan Usia Subur


Berdasarkan Alasan Tidak Mengikuti KB di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan
Alasan Tidak Mengikuti KB didapatkan
seluruhnya warga Pasangan Usia Subur di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021 mengikuti KB dengan prosentase
100%.
d. Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Penyakit
Kelamin di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Penyakit Kelamin Jumlah Presentase
1. Ghonorea
2. Shipilis
3. HIV
4. Lain – lain

Gambar 3.15 Proporsi Pasangan Usia Subur


Berdasarkan Penyakit Kelamin di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Penyakit
Kelamin didapatkan tidak ada yang menderita penyakit
kelamin dengan peresentase 60%

2. Ibu Hamil
1. Proporsi Ibu hamil berdasarkan ANC di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021
No ANC Jumlah Presentase
1. Rutin
2. Tidak rutin
3. Tidak lengkap
Gambar 3. 16 Proporsi Ibu Hamil
Berdasarkan ANC di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi ibu hamil Berdasarkan ANC didapatkan
seluruh ibu hamil rutin melakukan pemeriksaan
ANC dengan peresentase 75%.

2. Proporsi ibu hamil berdasarkan Imun TT di Desa


Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021
No Imun TT Jumlah Presentase
1. Rutin
2. Tidak rutin
3. Tidak lengkap

Gambar 3.17 Proporsi Ibu Hamil


Berdasarkan Imun TT di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang kabupaten Jombang
2021
Proporsi ibu hamil Berdasarkan imun TT di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021 pada tebel didapatkan hampir
seluruhnya ibu hamil tidak lengkap mendapatkan
imun TT dengan peresentase 63%

3. Proporsi Ibu hamil yang memiliki Buku KIA di


Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Buku KIA Jumlah Presentase
1. Punya
2. Tidak punya
3.

Gambar 3.18 Proporsi Ibu Hamil yang


memiliki buku KIA di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi ibu hamil yang memiliki buku KIA di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 pada tebel didapatkan
hampir seluruhnya ibu hamil memiliki buku KIA
dengan peresentase 100%.

4. Proporsi Ibu hamil yang Konsumsi Pil Fe di


Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Konsumsi Pil Fe Jumlah Presentase
1. Rutin
2. Tidak rutin
3. Tidak pernah

Gambar 3.19 Proporsi Ibu Hamil yang


mengkonsumsi Pil Fe di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi ibu hamil yang mengkonsumsi Pil Fe di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 pada tebel didapatkan
hampir seluruhnya ibu hamil tidak rutin
mengkonsumsi Pil Fe dengan peresentase 67%

5. Proporsi Ibu hamil yang memiliki Keluhan di


Desa Pulogedang Kabupaten Jombang 2021
No Keluhan Jumlah Presentase
1. Anemia
2. Pre Eklamsi
3. Lain – lain

Gambar 3.20 Proporsi Ibu Hamil yang


memiliki Keluhan di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi ibu hamil yang memiliki Keluhan di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 pada tebel didapatkan
hampir seluruhnya ibu hamil mengalami
Keluhan lain-lain (kram perut, moodswing,
konstipasi, letih dll) dengan prosentase sebesar
75%.

6. Proporsi Ibu hamil berdasarkan status Gizi di


Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Status Gizi Jumlah Presentase
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang

Gambar 3.21 Proporsi Ibu Hamil


berdasarkan Status Gizi di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi ibu hamil berdasarkan Status Gizi di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 pada tebel didapatkan
hampir seluruhnya ibu hamil mendapatkan Gizi
baik dengan prosentase sebesar 88%.
7. Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Cara
Melahirkan di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
No Rencana Melahirkan Jumlah Presentase
1. Spontan
2. SC
3.

Gambar 3.22 Proporsi Ibu Hamil


berdasarkan rencana cara melahirkan di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
Proporsi ibu hamil berdasarkan rencana cara
melahirkan di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021 pada tebel
didapatkan hampir seluruhnya ibu hamil
memiliki rencana melahirkan spontan dengan
prosentase sebesar 75%.

8. Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana


Penolong Persalinan di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
No Penolong Persalinan Jumlah Presentase
1. Dokter
2. Bidan
3. Dukun

Gambar 3.23 Proporsi Ibu Hamil


berdasarkan Rencana Penolong Persalinan di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
Proporsi ibu hamil berdasarkan Rencana
Penolong Persalinan di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021 pada tebel didapatkan Sebagian ibu hamil
memiliki Rencana Penolong Persalinan pada
bidan dengan prosentase sebesar 50%.

3. Bufas/Buteki
1. Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan Produksi
ASI di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Produksi ASI Jumlah Presentase
1. Lancar
2. Tidak lancar
3.

Gambar 3.24 Proporsi Bufas/Buteki


berdasarkan produksi ASI di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
Proporsi bufas/buteki berdasarkan produksi ASI
di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 didapatkan hampir
seluruh bufas/buteki Lancar dengan persentase
67%.
2. Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan ada
tidaknya keluhan di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
No Keluhan Bufas Jumlah Presentase
1. Ya
2. Tidak
3.

Gambar 3.25 Proporsi bufas/buteki


berdasarkan keluhan produksi ASI di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
Proporsi bufas/buteki berdasarkan keluhan
produksi Asi di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
didapatkan data seluruh bufas/buteki tidak
memiliki keluhan dengan persentase 100%

4. Balita
1. Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021
No BB di KMS Jumlah Presentase
1. Hijau
2. Kuning
3. Merah
Gambar 3.26 Proporsi balita berdasarkan BB
di KMS Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
Proporsi balita berdasarkan BB di KMS
didapatkan setengah balita di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Kombang
2021 memliki berat badan di KMS hijau yaitu
sebnyak 67%.

2. Proporsi Balita berdasarkan minum ASI


Eksklusif di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Kombang 2021
No ASI Eklusif Jumlah Presentase
1. Ya
2. Tidak
3.

Gambar 3.27 Proporsi balita berdasarkan


ASI Eksklusif Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jomabang 2021
Proporsi balita berdasarkan ASI Eksklusif
didapatkan hampir seluruh balita di Dusun
Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang Tahun 2019 minum ASI
eksklusif sebanyak 75%.

3. Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar


Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Imunisasi Dasar Jumlah Presentase
1. Lengkap
2. Belum lengkap
3. Tidak lengkap

Gambar 3.28 Proporsi balita berdasarkan


Imunisasi Dasar di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi balita berdasarkan Imunisasi dasar
didapatkan setengah dari balita Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021 berstatus imunisasi lengkap dengan
prosentase 75%.

4. Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam


posyandu Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
No Posyandu Balita Jumlah Presentase
1. Rutin
2. Tidak rutin
3. Tidak pernah

Gambar 3. 29 Proporsi balita berdasarkan


Posyandu Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
Proporsi balita berdasarkan Posyandu didapatkan
setengah dari balita Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021 rutin dan
tidak rutin mengikuti posyandu dengan
prosentase 50%.

5. Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A


Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Pemberian Vit A Jumlah Presentase
1. Rutin
2. Tidak rutin
3. Tidak pernah

Gambar 3.30 Proporsi balita berdasarkan


Pemberian Vitamin Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi balita berdasarkan Pemberian Vitamin
A didapatkan hampir seluruh balita Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021 rutin mengikuti posyandu dengan
prosentase 67%.
6. Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Konsumsi MP ASI Jumlah Presentase
1. < 6 bln
2. > 6 bln
3.

Gambar 3.31 Proporsi balita berdasarkan


pemberian Mp. ASI Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi balita berdasarkan pemberian Mp. ASI
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 didapatkan setengah
balita diberikan MPASI >6 bulan dengan
prosentase 100%.

b. Kesehatan Anak dan Remaja


Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan
observasi terlihat pada diagram berikut :
a. Anak Sekolah
1. Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status Gizi di
Desa Palugedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Gizi Jumlah Presentase
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang

Gambar 3.32 Proporsi Anak Usia Sekolah


berdasarkan Status Kesehatan Gizi Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021
Proporsi Anak Usia Sekolah berdasarkan Status
Kesehatan Gizi didapatkan setengah dari anak usia
sekolah Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 memiliki status gizi baik
dengan prosentase 86%.

2. Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status


imunisasi lengkap di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
No Imunisasi Jumlah Presentase
1. Lancar
2. Tidak lancar
3.

Gambar 3.33 Proporsi Anak Usia Sekolah


Berdasarkan Imunisasi Dasar Lengkap di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021
Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Imunisasi
Dasar Lengkap didapatkan seluruh anak usia
sekolah Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021memiliki status imunisasi
lengkap dengan prosentase 86%.

3. Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Kebiasaan


Gosok Gigi Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
No Gosok Gigi Jumlah Presentase
1. Rutin
2. Tidak rutin
3. Tidak pernah

Gambar 3.34 Proporsi Anak Usia Sekolah


Berdasarkan Kerutinan Menggosok Gigi di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan
Kerutinan Menggosok Gigi didapatkan setengah
dari anak usia sekolah di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021
rutin menggosok gigi dengan prosentase 67%.
4. Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Pernah
tidaknya mengalami sakit Gigi di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021
No Sakit Gigi Jumlah Presentase
1. Ya
2. Tidak
3.

Gambar 3.35 Proporsi Anak Usia Sekolah


Berdasarkan Pernah Tidaknya Mengalami
Sakit Gigi di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah
Tidaknya Mengalami Sakit Gigi didapatkan
setengah dari anak usia di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021
tidak pernah mengalami sakit gigi dengan
prosentase 57%.

5. Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Tidak Naik


Kelas di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Tidak Naik kelas Jumlah Presentase
1. Pernah
2. Tidak pernah
3.

Gambar 3.36 Proporsi Anak Usia Sekolah


Berdasarkan Pernah Tidaknya Tidak Naik
Kelas di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah
Tidaknya Tidak Naik Kelas didapatkan hampir
seluruhnya anak usia sekolah Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021
pernah tidak naik kelas dengan prosentase 60%.

b. Remaja
1. Proporsi Remaja berdasarkan jenis
Kenakalan Remaja di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
No Kenakalan Remaja Jumlah Presentase
1. Rokok
2. NAPZA
3. Miras
4. Seks bebas
5. Geng motor
6. Tidak Ada

Gambar 3.37 Proporsi Remaja berdasarkan


Jenis kenakalan Remaja Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi Remaja berdasarkan Jenis kenakalan
Remaja didapatakan setengah dari remaja di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 tidak ada yang terlibat
kenakalan remaja dengan prosentase 89%.

2. Proporsi Remaja berdasarkan


Keikutsertaan dalam organisasi Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
No Keikutsertaan Jumlah Presentase
Organisasi
1. Aktif
2. Tidak aktif
3.

Gambar 3. 38 Proporsi Remaja Berdasarkan


Keaktifan Berorganisasi di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan
Berorganisasi didapatkan hampir seluruh remaja
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 aktif mengikuti
organisasi sejumlah dengan prosentase 70%.
c. Kesehatan Lansia
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan
observasi terlihat pada diagram berikut :
a. Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam
posyandu di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Posyandu Lansia Jumlah Presentase
1. Rutin
2. Tidak rutin
3. Tidak pernah

Gambar 3.39 Proporsi Lansia berdasarkan


Kerutinan Mengikuti Posyandu Lansia di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021
Proporsi Lansia berdasarkan Kerutinan Mengikuti
Posyandu Lansia didapatkan hampir seluruh lansia di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021 rutin mengikuti posyandu lansia dengan
prosentase sebesar 56%.
b. Proporsi lansia berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021
No Pemeriksaan Jumlah Presentase
kesehatan
1. Rutin
2. Tidak rutin
3. Tidak pernah

Gambar 3.40 Proporsi Lansia Berdasarkan


Pemeriksaan Kesehatan di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021
Proporsi Lansia Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan
didapatkan setengah dari lansia di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang 2021 rutin
mengikuti pemeriksaan kegiatan dengan prosentase
67%.

c. Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social di Desa


Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
No Kegiatan Social Jumlah Presentase
1. Rutin
2. Tidak rutin
3. Tidak pernah

Gambar 3.41 Proporsi Lansia Berdasarkan Kegiatan


Sosial di Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
Proporsi Lansia Berdasarkan Kegiatan Sosial didapatkan
setengah lansia di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021 rutin mengikuti
kegiatan social dengan prosentase sebesar 85%.

d. Kesehatan Lingkungan
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan
observasi terlihat pada diagram berikut :
1. Lingkungan Fisik (Diisi per KK)
a. Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Status rumah Jumlah Presentase
1. Sendiri
2. Sewa
3.

Gambar 3.42 Proporsi KK Berdasarkan


Status Rumah di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi KK Berdasarkan Status Rumah
didapatkan seluruh status rumah di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021 memiliki status rumah sendiri
dengan prosentase sebesar 100%

b. Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah


Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Jenis rumah Jumlah Presentase
1. Permanen
2. Semi permanen
3. Tidak permanen

Gambar 3.43 Proporsi KK Berdasarkan Jenis


Rumah di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
Proporsi KK Berdasarkan Jenis Rumah
didapatkan hampir seluruhnya jenis rumah di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 memiliki jenis rumah
semi permanen dengan prosentase sebesar 100%.
c. Proporsi Rumah Berdasarkan Lantai di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021
No Lantai Jumlah Presentase
1. Keramik
2. Tidak kemarik
3.

Gambar 3.44 Proporsi KK Berdasarkan


Keadaan Lantai di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi KK Berdasarkan Keadaan Lantai
didapatkan hamper seluruhnya lantai rumah di
Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021 memiliki lantai KA
dengan prosentase 100%.

d. Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi di Desa


Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021
No Ventilasi Jumlah Presentase
1. < 20%
2. >20%
3.
Gambar 3.45 Proporsi KK Berdasarkan
Ventilasi di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
Proporsi KK Berdasarkan Ventilasi didapatkan
setengah dari rumah di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021 memiliki ventilasi >20% dengan prosentase
100%.

e. Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah


8m2/org di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
No Luas rumah 8m2/org Jumlah Presentase
1. Ya
2. Tidak
3.
Gambar 3. 45 Proporsi KK Berdasarkan
Luas di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
Proporsi KK Berdasarkan Luas Rumah
didapatkan hampir seluruhnya di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021 meiliki luas rumah 8m tiap orang
dengan prosentase sebesar 71%

f. Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air


Bersih di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
No Sumber Air Bersih Jumlah Presentase
1. PAM
2. Sumur
3. Sungai
4. Lain – lain
Gambar 3.46 Proporsi KK Berdasarkan
Sumber Air Bersih di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Bersih
didapatkan seluruh warga di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021 menggunakan sumber air bersih sumur
dengan prosentase sebesar 71%.

g. Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air


Minum di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
No Sumber air minum Jumlah Presentase
1. Air masak
2. Air mineral
3. Tidak dimasak
Gambar 3.47 Proporsi KK Berdasarkan
Sumber Air Minum di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Minum
didapatkan setengah dari sumber air minum Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021 menggunakan air mineral dengan
prosentase 59%.

h. Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban


Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Jenis Jamban Jumlah Presentase
1. Leher angsa
2. Cemplung
3. Tidak punya
Gambar 3. 49 Proporsi KK Berdasarkan
Jenis jamban di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
Proporsi KK Berdasarkan Jenis jamban
didapatkan seluruh warga di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021menggunakan jenis jamban leher angsa
dengan prosentase 50%

i. Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB di


Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Tempat BAB Jumlah Presentase
1. WC
2. Sungai
3. Ladang
Gambar 3.50 Proporsi KK Berdasarkan
Tempat BAB di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
Proporsi KK Berdasarkan Tempat BAB
didapatkan seluruh warga di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021 menggunakan WC dengan prosentase 98%.

j. Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik


Desa Pulogedang Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang 2021
No Jentik Jumlah Presentase
1. Ya
2. Tidak
3.
Gambar 3. 51 Proporsi KK Berdasarkan Ada
Tidaknya Jentik di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi KK Berdasarkan Ada Tidaknya Jentik
didapatkan setengah warga di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021 tidak ada jentik dengan prosentase 100%.

k. Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada Tidaknya


Tempat sampah di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
No Pengelohan Sampah Jumlah Presentase
1. Ditimbun
2. Dibakar
3. TPA

Gambar 3.52 Proporsi KK Berdasarkan Jenis


Tempat Sampah di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi KK Berdasarkan Jenis Tempat Sampah
didapatkan hampir seluruhnya warga di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021 dibakar dengan prosentase 57%.

No Saluran Limbah + Jumlah Presentase


Kondisi
1. Got
2. Sungai
3. Tidak ada

l. Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran


Limbah di Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021

No Saluran Limbah + Jumlah Presentase


kondisi
1. Got
2. Sungai
3. Tidak ada

Gambar 3.53 Proporsi KK Berdasarkan Jenis


saluran Limbah di Desa Pulogedang
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
2021
Proporsi KK Berdasarkan Jenis saluran Limbah
didapatkan hampir seluruhnya warga di Desa
Pulogedang Kecamatan Tembelang Kabupaten
Jombang 2021 menggunakan saluran limbah
jenis got dengan prosentase 62%.

m. Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya


Binatang Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
No Binatang + Jenis Jumlah Presentase
1. Piaraan
2. Pengerat
3. Serangga

Gambar 3.54 Proporsi KK Terkait Kesehatan


Lingkungan Berdasarkan Binatang di Dusun
Serning Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019. Proporsi KK Terkait
Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Binatang
didapatkan seluruh rumah di Dusun Serning
Desa Banjar Agung Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2019 terdapat hewan
peliharaan dengan prosentase 100%.

n. Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi


Kandang Ternak Desa Pulogedang Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang 2021
No Kandang Ternak + Jumlah Presentase
Kondisi
1. Bersih
2. Kotor
3. Tidak ada

No Pemanfaatan Jumlah Presentase


FASYANKES
1. Rumah sakit
2. Puskesmas
3. Klinik
4. Alternatif

No Jaminan Kesehatan Jumlah Presentase


1. BPJS
2. Mandiri
3. Lain-lain

No Kebiasaan CTPS Jumlah Presentase


1. Ya
2. Tidak

No Konsumsi Lauk Jumlah Presentase


Perhari
1. Ya
2. Tidak

No Makan Sayur & Jumlah Presentase


Buah / hari
1. Ya
2. Tidak

No Tidak Merokok dalam Jumlah Presentase


Rumah
1. Ya
2. Tidak

No Olaraga Perhari Jumlah Presentase


1. Ya
2. Tidak

2. Perilaku Terhadap Kesehatan (Diisi per KK)


a. Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan
Fasyankes
b. Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan
Kesehatan
c. Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS
(Cuci Tangan Pakai Sabun)
d. Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/
Hari
e. Proporsi Keluarga Berdasarkan Makan Sayur
dan Buah/ Hari
f. Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok
Dalam Rumah
g. Proporsi Keluarga Berdasarkan Olah Raga/ Hari
3. Fasilitas Umum (Dalam Satu Komunitas)
a. Fasilitas Pendidikan
No Jenis Pendidikan Jumlah
1. TK 3
2. SD 3
3. SMP 1
4. SMA 0
5. PT 0

b. Fasilitas Kesehatan
No Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah
1. RS 0
2. PKM 0
3. Klinik swata 3
4. Poskesdes/Ponkesdes 1
5. Posyandu balita 1
6. Posyandu lansia 1
7. Klinik alternatif 0
8. Lain-lain 0

c. Sarana Kegiatan Kelompok


No Jenis Kegiatan Jumlah
Kelompok
1. Karang taruna 8
2. PKK 1
3. TPA 6
4. Kegiatan keagamaan 8
5. Lain-lain 0

d. Sarana Ibadah
No Jenis Tempat Ibadah Jumlah
1. Masjid 8
2. Musholla 16
3. Gereja 0
4. Vihara 0
5. Pura 0
6. Lain-lain 0

e. Sarana Olah raga


No Tempat Olaraga Jumlah
1. Lap. Sepak bola 1
2. Lap. Bolla volly 1
3. Lap. Bulu tangkis 0
4. Lain-lain 0

f. Tempat Pertemuan
No Tempat Pertemuan Jumlah
1. Balaidesa 1
2. Balai dukuh 8
3. Balai RW 28
4. Balai RT 13
5. Lain-lain 0

g. Pusat Kegiatan Ekonomi


No Jenis Jumlah
1. Pasar tradisional 0
2. Pasar swalayan 0
3. Tokoh Kelontong 30
4. Warung 20
5. Lain-lain 0

h. Industri
No Jenis Jumlah
1. Makanan 1
2. Pakaian 0
3. Sepatu 0
4. Lain-lain 0

4. Keamanan Dan Transportasi


a. Keamanan
No Fasilitas Keamanan Jumlah
1. Pemadam kebakaran 0
2. Post polisi 0
3. Post kamling 8
4. Lain-lain 0

b. Transportasi
No Jenis Jumlah
1. Angkutan umum 0
2. Angkutan pribadi 457

5. Politik Dan Pemerintah


No Jenis Ada/Tidak
1. Struktur Organisasi Ada
2. PKK,LKMD,dll Ada
3. Kebijakan Yankes Ada

6. Komunikasi
a. Fasilitas
No Fasilitas Ada/Tidak
1. Radio Ada
2. TV Ada
3. Telepon/Hp Ada
4. Internet Ada
5. Koran/Majalah Ada

b. Layanan Informasi
No Layanan Informasi Ada/Tidak
1. Radio Ada
2. TV Ada
3. Internet Ada
4. Papan pengumuman Ada
5. Keliling Ada

7. Rekreasi
No Fasilitas Ada/Tidak
1. Wisata Alam Tidak
2. Kolam renang Tidak
3. Taman kota Tidak
4. Bioskop Tidak
5. Lain-lain Tidak

Anda mungkin juga menyukai